SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
PENGANTAR EKONOMI PERIKANAN
         Kuliah ke 12

  EKONOMI MAKRO
Tujuan Instruksional Umum

• Setelah mengikuti kuliah XII, mahasis-
  wa mampu memahami dan menjelas-
  kan kembali : Pengertian; Permasa-
  lahan; Tujuan; dan Variabel Ekonomi
  Makro
Tujuan Instruksi Khusus
Setelah mengikuti kuliah XII, mahasiswa
   mengetahui, memahami dan mampu
   menjelaskan :
    - Pengertian Ekonomi Makro
    - Permasalahan Ekonomi Makro
    - Tujuan Kebijakan Ekonomi Makro
    - Variabel Dasar Ekonomi Makro
I. PENGERTIAN EKONOMI MAKRO

Ekonomi Makro adalah bagian dari ilmu
 ekonomi yang mengkhususkan
 mempelajari mekanisme bekerjanya
 perekonomian secara keseluruhan.

Hubungan yang dipelajari dalam ekonomi
 makro adalah hubungan kausal dan
 fungsional antara variabel-variabel
 agregatif (keseluruhan).
PENGERTIAN EKONOMI MAKRO (samb.)
Variabel yang dimaksud adalah:
-   Tingkat pendapatan nasional
-   Konsumsi rumah tanga
-   Investasi nasional
-   Tingkat tabungan
-   Belanja pemerintah
-   Tingkat harga-harga umum
-   Jumlah uang yang beredar (inflasi)
-   Tingkat bunga
-   Kesempatan kerja
-   APBN
-   Neraca pembayaran (ekspor impor), dll.
Ilmu ekonomi makro berkembang seiring dengan
    kebutuhan-kebutuhan akan analisis yang
    berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan sbb:
 1. Mengapa pengangguran selalu ada dan semakin
    buruk keadaannya?
 2. Mengapa kenaikan harga-harga secara umum
    diiringi dengan permasalahan pengangguran yang
    cukup serius.
 3. Mengapa pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak
    sama pertumbuhannya.
 4. Mengapa kegiatan perekonomian selalu tidak stabil
    (kadang cepat; kadang stagnan; dan kadang
    mundur).
II. MASALAH-MASALAH EKONOMI MAKRO

Secara umum permasalahan ekonomi makro dapat
   dibagi dua :

1. Masalah jangka pendek kadang disebut masalah
   stabilisasi.

2. Masalah jangka panjang kadang disebut masalah
   pertumbuhan.
2.1. IMFLASI

Imflasi adalah naiknya harga-harga
  barang/komoditi secara umum yang
  disebabkan oleh tidak sinkronnya
  program pengadaan barang/komoditi
  (produksi, penentuan harga, pen-
  cetakan uang, dsb.) dengan tingkat
  pendapatan yang dimiliki masyarakat.
2.2. PENGANGGURAN

Pengangguran terjadi karena adanya
  kesengangan antara penyediaan
  lapangan kerja dengan jumlah
  tenaga kerja yang mencari
  pekerjaan.
2.3. NERACA PEMBAYARAN TIMPANG

Adalah : kesenjangan antara jumlah
 perolehan dari ekspor dan
 pembayaran untuk impor.
2.4. PERTUMBUHAN PENDUDUK YANG
     TINGGI

Dalam jangka panjang, secara umum
  pertumbuhan penduduk lebih cepat
  diandingkan denan pertumbuhan
  rekonomi;
Malthus meramalkan bahwa
  pertambahan penduduk mengikuti
  deret ukur, dan pertambahan pangan
  mengikuti deret hitung.
PERTUMBUHAN PENDUDUK YANG TINGGI (Samb.)


Penduduk terus bertambah tetapi lahan
  tetap sehingga perlu pengaturan
  jumlah kelahiran agar daya dukung
  sumber daya alam bisa berjalan
  seirama dengan pertambahan
  penduduk.
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI

Peningkatan kapasitas produksi
  berhubungan dengan investasi;
Investasi berhubungan dengan tabungan
  masyarakat;
Tabungan masyarakat berhubungan
  dengan tingkat pendapatan dan
  konsumsi masyarakat.
III.   TUJUAN-TUJUAN KEBIJAKAN
       EKONOMI MAKRO
Kebijakan ekonomi makro oleh negara
  dilakukan secara bersama antara
  pemerintah dengan swasta.

Kebijakan bertujuan untuk mengatasi
  masalah-masalah yang timbul dan
  mungkin timbul dalam perekonomian
  (pemerintah sebagai regulator dan swasta
  sebagai pelaksana).
TUJUAN-TUJUAN KEBIJAKAN EKONOMI
MAKRO (Samb.)
Dengan kebijakan ekonomi makro diharapkan :

1. Tingkat kesempatan kerja yang tinggi;
2. Kapasitas produksi nasional yang tinggi;
3. Tingkat pendapatan nasional dan; pertumbuhan
   ekonomi yang tingg;
4. Keadaan perekonomian yang stabil;
5. Neraca pembayaran luar negeri yang seimbang;
   dan
6. Distribusi pendapatan yang merata.
3.1. Tingkat kesempatan kerja yang tinggi
Penggangguran di setiap negara sulit untuk
   dihapuskan, bahkan ada kecenderung meningkat
   setiap tahun;

Yang dapat dilakukan pemerintah adalah
  mengurangi tingkat pengangguran sampai pada
  tingkat yang moderat ( full employment ).

Artinya: semua peluang kerja yang disediakan oleh
   negara (swasta dan pemerintah) terisi penuh oleh
   para pencari kerja.
3.2. Kapasitas produksi nasional yang tinggir
Bagi negara yang sedang berkembang dan
   terbelakang, peningkatan perekonomian harus
   dilakukan.
Peningkatan kapasitas produksi dilakukan dengan
   cara melakukan investasi di segala bidang untuk
   peruntukan dan kebutuhan yang tepat.
Kapasitas produksi sangat tergantung kepada
   investasi; investasi tergantung pada tingkat
   tabungan dalam negeri; tabungan dalam negeri
   tergantung pada tingkat bunga dan pendapatan
   masyarakat.
3.3. Tingkat pendapatan nasional dan pertum-
     buhan ekonomi yang tinggi
Tidak ada standart baku mengenai tingkat penda-
   patan nasional suatu negara yang harus dicapai.

Yang dapat dilakukan adalah dengan membanding-
  kan tingkat pendapatan suatu negara dengan
  tingkat pendapatan negara lain.

Teknik perbandingannya adalah dengan melihat
  gambaran yang absolut (riil) income perkapita
  pada negara yang dibandingkan.
3.3. Tingkat pendapatan nasional dan pertumbuhan
       ekonomi yang tinggi samb.)

Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak
   dikarenakan tingginya pendapatan nasional
   secara relatif, tetapi seberapa besar produktivitas
   penduduk suatu negara untuk meningkatkan
   pendapatan secara komulatif.
3.4. Keadaan perekonomian yang stabil
Kestabilan yang diharapkan adalah kestabilan
  dengan kondisi yang fluktuasi variabel
  ekonominya, terutama hargaharga komoditi
  secara umum dan tingkat pendapatan bergerak/
  berubah dalam kondisi yang wajar.
3.5. Neraca pembayaran luar negeri yang seimbang

 Neraca pembayaran yang surplus menyebabkan
   penawaran devisa di dalam negari lebih banyak
   yang relatif akan menyebabkan nilai tukar mata
   uang lokal di dalam negeri menjadi lebih mahal,
   nilai impor menjadi lebih murah; akibatnya
   industri dalam negeri akan mati, sehingga dalam
   jangka panjang akan kembali akan menguras
   devisa.
3.5. Neraca pembayaran luar negeri
     yang seimbang (samb.)
 Neraca pembayaran yang defisit menyebabkan
   penawaran devisa di dalam negari lebih sedikit
   yang relatif akan menyebabkan nilai tukar mata
   uang lokal di dalam negeri menjadi lebih turun,
   nilai impor menjadi lebih mahal; akibatnya
   inflasi akan meningkat, industri dalam negeri
   akan mati.
3.1. Distribusi pendapatan yang merata
Dengan meratanya pembagian pendapatan
  diharapkan tingkat konsumsi masyarakat akan
  relatif lebih baik.

Mencipatak kehidupan yang tidak bertedensi pada
  keresahan dan kerusuhan sosial.
IV. VARIABEL DASAR EKONOMI MAKRO

Terdapat 4 macam pasar yang dibahas dan dianalisis
   oleh ekonomi makro :
4.1. Pasar Barang; masalah yang dianalisis adalah :
     a. Pengeluaran konsumsi Rumah Tangga (C)
     b. Tabungan masyarakat/Saving (S)
     c. Investasi (I)
     d. Pajak/Tax (T)
     e. Konsumsi/Belanja Pemerintah (G)
     f. Transfer Pemerintah (Tr)
     g. Ekspor (X), dan Impor (I)
     h. Pendapatan nasional (Y)
IV. VARIABEL DASAR EKONOMI MAKRO (Samb.)

4.2. Pasar Uang; masalah yang dianalisis
   adalah :
    a. Permintaan uang untuk trnsaksi
     b. Permintaan uang untuk berjaga-jaga
      c. Permintaan uang untuk spekulasi
     d. Uang kertas dan uang logam
     e. Uang giral dan uang kuasi
     f. Tingkat bunga
     g. Uang beredar
IV. VARIABEL DASAR EKONOMI MAKRO (Samb.)

4.3. Pasar Tenaga Kerja; masalah yang
   dianalisis adalah :
    a. Permintaan tenaga kerja
     b. Penawaran tenaga kerja
     c. Upah riil
     d. Upah nominal
     e. Pengangguran dan kesempatan kerja
     f. Angkatan kerja dan bukan angkatan
        kerja.
IV. VARIABEL DASAR EKONOMI MAKRO (Samb.)


4.4. Pasar Modal; masalah yang dianalisis
   adalah :
    a. Permintaan dan surat berharga
    b. Harga surat-surat berharga
    c. Penawaran surat-surat berharga
IV. VARIABEL DASAR EKONOMI MAKRO (Samb.)

Secara teoritis, analisis hubungan antar varia-
   bel dalam ekonomi makro dibagi atas dua:
1. Hubungan kausal (sebab akibat); hubungan
   antar variabel, dimana perubahan pada satu
   variabel menyebabkan perbahan variabel
   yang lain, tetapi tidak berlaku sebalinya.

  Biasanya ditulis sbb:   C = a+bY
IV. VARIABEL DASAR EKONOMI MAKRO (Samb.)

2. Hubungan fungsional; adanya hubungan
   fungsi antar variabel terkait, dimana apabila
   satu variabel A berubah menyebabkan
   variabel yang lain B dan C juga berubah,
   dan berlaku sebalinya.
   Misal : Hubungan antara pendapatan,
   konsumsi, dan tabungan.

  Biasanya ditulis sbb:    Y =C+S
Terima Kasih
Sampai jumpa minggu depan
  “ Pendapatan Nasional’

More Related Content

What's hot

Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB IIMakalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB IIRifatin Aprilia
 
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makroKuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makroBayu Setiarbi
 
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIBiyah Djauhar
 
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1alexbaskara
 
Masalah dan Kebijakan Makro Ekonomi
Masalah dan Kebijakan Makro EkonomiMasalah dan Kebijakan Makro Ekonomi
Masalah dan Kebijakan Makro EkonomiPurnama Sari Hasan
 
Ringkasan makro ekonomi
Ringkasan makro ekonomiRingkasan makro ekonomi
Ringkasan makro ekonomiom makplus
 
Prediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomiPrediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomiHaidar Bashofi
 
Investasi di Indonesia
Investasi di IndonesiaInvestasi di Indonesia
Investasi di IndonesiaBagus Prayoga
 
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103dengkol
 
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas XMateri Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas XTeuku Ichsan
 
Ekonomi makro 1 ruang lingkup
Ekonomi makro 1 ruang lingkupEkonomi makro 1 ruang lingkup
Ekonomi makro 1 ruang lingkupmuktarif
 
pengantar ilmu ekonomi
pengantar ilmu ekonomipengantar ilmu ekonomi
pengantar ilmu ekonomiHilda Rusdiana
 

What's hot (20)

Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB IIMakalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
 
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makroKuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makro
 
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
 
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
 
Masalah dan Kebijakan Makro Ekonomi
Masalah dan Kebijakan Makro EkonomiMasalah dan Kebijakan Makro Ekonomi
Masalah dan Kebijakan Makro Ekonomi
 
Ringkasan makro ekonomi
Ringkasan makro ekonomiRingkasan makro ekonomi
Ringkasan makro ekonomi
 
Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)
Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)
Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)
 
Prediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomiPrediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomi
 
Investasi di Indonesia
Investasi di IndonesiaInvestasi di Indonesia
Investasi di Indonesia
 
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
 
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASIKONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas XMateri Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
 
Ekonomi makro
Ekonomi makroEkonomi makro
Ekonomi makro
 
Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA
Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA
Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA
 
Ekonomi makro 1 ruang lingkup
Ekonomi makro 1 ruang lingkupEkonomi makro 1 ruang lingkup
Ekonomi makro 1 ruang lingkup
 
pengantar ilmu ekonomi
pengantar ilmu ekonomipengantar ilmu ekonomi
pengantar ilmu ekonomi
 
Modul kuliah pengantar ekonomi
Modul  kuliah pengantar ekonomiModul  kuliah pengantar ekonomi
Modul kuliah pengantar ekonomi
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Ekonomi teknik (softskill)inflasi
Ekonomi teknik (softskill)inflasiEkonomi teknik (softskill)inflasi
Ekonomi teknik (softskill)inflasi
 

Similar to EKONOMI MAKRO

Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroEkonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroJogo Hera
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makroArul Jhaya
 
Indeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasiIndeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasiricohedyansyah
 
Pengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroPengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroWandi Supandi
 
Mikro dan makro 2012
Mikro dan makro 2012Mikro dan makro 2012
Mikro dan makro 2012wardayadi007
 
Menilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalMenilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalSthefanie Parera
 
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teoriMasalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teorijhosiyosi2
 
P10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptx
P10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptxP10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptx
P10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptxNiko Rakhmatdian
 
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.pptPPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.pptMIKAPASARIBU2
 
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.pptPPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.pptMIKAPASARIBU2
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makronanorahman
 
Masalah ekonomi makro n mikro x ibb stc1
Masalah ekonomi makro n mikro x ibb stc1Masalah ekonomi makro n mikro x ibb stc1
Masalah ekonomi makro n mikro x ibb stc1Antonius Suranto
 

Similar to EKONOMI MAKRO (20)

Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroEkonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makro
 
Indeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasiIndeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasi
 
Pengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroPengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makro
 
Bab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluanBab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluan
 
Part 1 teori makro
Part 1   teori makroPart 1   teori makro
Part 1 teori makro
 
Mikro dan makro 2012
Mikro dan makro 2012Mikro dan makro 2012
Mikro dan makro 2012
 
Menilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalMenilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan global
 
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teoriMasalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
 
P10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptx
P10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptxP10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptx
P10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptx
 
proposal moneter
proposal moneterproposal moneter
proposal moneter
 
Ekonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makroEkonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makro
 
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.pptPPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
 
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.pptPPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
PPT 1 Ruang Lingkup Eko Makro.ppt
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makro
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makro
 
Masalah ekonomi makro n mikro x ibb stc1
Masalah ekonomi makro n mikro x ibb stc1Masalah ekonomi makro n mikro x ibb stc1
Masalah ekonomi makro n mikro x ibb stc1
 
pembangunan ekonomi
pembangunan ekonomipembangunan ekonomi
pembangunan ekonomi
 
Modul 2 KB I
Modul 2 KB IModul 2 KB I
Modul 2 KB I
 

More from Bayu Setiarbi

Makalah Pengumpul Kerang dan Rumput Laut
Makalah Pengumpul Kerang dan Rumput LautMakalah Pengumpul Kerang dan Rumput Laut
Makalah Pengumpul Kerang dan Rumput LautBayu Setiarbi
 
Taktik Paus Pembunuh Berburu
Taktik Paus Pembunuh BerburuTaktik Paus Pembunuh Berburu
Taktik Paus Pembunuh BerburuBayu Setiarbi
 
Khasanah cinta yang sebenarnya
Khasanah cinta yang sebenarnyaKhasanah cinta yang sebenarnya
Khasanah cinta yang sebenarnyaBayu Setiarbi
 
Power point biogeokimia
Power point biogeokimiaPower point biogeokimia
Power point biogeokimiaBayu Setiarbi
 
Kuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasarKuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasarBayu Setiarbi
 
Kuliah pie 06 xi-pasar - copy
Kuliah pie 06 xi-pasar - copyKuliah pie 06 xi-pasar - copy
Kuliah pie 06 xi-pasar - copyBayu Setiarbi
 
Kuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasarKuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasarBayu Setiarbi
 
Soal simulasi uts praktikum biologi dasar
Soal simulasi uts praktikum biologi dasarSoal simulasi uts praktikum biologi dasar
Soal simulasi uts praktikum biologi dasarBayu Setiarbi
 
DOSEN SEFNI stoikiometri 1
DOSEN SEFNI stoikiometri 1DOSEN SEFNI stoikiometri 1
DOSEN SEFNI stoikiometri 1Bayu Setiarbi
 
PKN Wawasan nusantara
PKN Wawasan nusantaraPKN Wawasan nusantara
PKN Wawasan nusantaraBayu Setiarbi
 
Tugas Kuliah Persentasi B.Indo
Tugas Kuliah Persentasi B.IndoTugas Kuliah Persentasi B.Indo
Tugas Kuliah Persentasi B.IndoBayu Setiarbi
 
Tritasi oksidasi reduksi
Tritasi oksidasi reduksiTritasi oksidasi reduksi
Tritasi oksidasi reduksiBayu Setiarbi
 

More from Bayu Setiarbi (19)

Makalah Pengumpul Kerang dan Rumput Laut
Makalah Pengumpul Kerang dan Rumput LautMakalah Pengumpul Kerang dan Rumput Laut
Makalah Pengumpul Kerang dan Rumput Laut
 
Taktik Paus Pembunuh Berburu
Taktik Paus Pembunuh BerburuTaktik Paus Pembunuh Berburu
Taktik Paus Pembunuh Berburu
 
Khasanah cinta yang sebenarnya
Khasanah cinta yang sebenarnyaKhasanah cinta yang sebenarnya
Khasanah cinta yang sebenarnya
 
Biogeokimia
BiogeokimiaBiogeokimia
Biogeokimia
 
Laporan IKHTIOLOGY
Laporan IKHTIOLOGYLaporan IKHTIOLOGY
Laporan IKHTIOLOGY
 
Power point biogeokimia
Power point biogeokimiaPower point biogeokimia
Power point biogeokimia
 
Syarat Ikhtiologi
Syarat IkhtiologiSyarat Ikhtiologi
Syarat Ikhtiologi
 
Bimbel iktio
Bimbel iktioBimbel iktio
Bimbel iktio
 
Kuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasarKuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasar
 
Kuliah pie 06 xi-pasar - copy
Kuliah pie 06 xi-pasar - copyKuliah pie 06 xi-pasar - copy
Kuliah pie 06 xi-pasar - copy
 
Kuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasarKuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasar
 
Soal simulasi uts praktikum biologi dasar
Soal simulasi uts praktikum biologi dasarSoal simulasi uts praktikum biologi dasar
Soal simulasi uts praktikum biologi dasar
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
4. kesetimbangan
4. kesetimbangan4. kesetimbangan
4. kesetimbangan
 
DOSEN SEFNI stoikiometri 1
DOSEN SEFNI stoikiometri 1DOSEN SEFNI stoikiometri 1
DOSEN SEFNI stoikiometri 1
 
PKN Wawasan nusantara
PKN Wawasan nusantaraPKN Wawasan nusantara
PKN Wawasan nusantara
 
PIP DOSEN SUKENDI
PIP DOSEN SUKENDIPIP DOSEN SUKENDI
PIP DOSEN SUKENDI
 
Tugas Kuliah Persentasi B.Indo
Tugas Kuliah Persentasi B.IndoTugas Kuliah Persentasi B.Indo
Tugas Kuliah Persentasi B.Indo
 
Tritasi oksidasi reduksi
Tritasi oksidasi reduksiTritasi oksidasi reduksi
Tritasi oksidasi reduksi
 

EKONOMI MAKRO

  • 1. PENGANTAR EKONOMI PERIKANAN Kuliah ke 12 EKONOMI MAKRO
  • 2. Tujuan Instruksional Umum • Setelah mengikuti kuliah XII, mahasis- wa mampu memahami dan menjelas- kan kembali : Pengertian; Permasa- lahan; Tujuan; dan Variabel Ekonomi Makro
  • 3. Tujuan Instruksi Khusus Setelah mengikuti kuliah XII, mahasiswa mengetahui, memahami dan mampu menjelaskan : - Pengertian Ekonomi Makro - Permasalahan Ekonomi Makro - Tujuan Kebijakan Ekonomi Makro - Variabel Dasar Ekonomi Makro
  • 4. I. PENGERTIAN EKONOMI MAKRO Ekonomi Makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Hubungan yang dipelajari dalam ekonomi makro adalah hubungan kausal dan fungsional antara variabel-variabel agregatif (keseluruhan).
  • 5. PENGERTIAN EKONOMI MAKRO (samb.) Variabel yang dimaksud adalah: - Tingkat pendapatan nasional - Konsumsi rumah tanga - Investasi nasional - Tingkat tabungan - Belanja pemerintah - Tingkat harga-harga umum - Jumlah uang yang beredar (inflasi) - Tingkat bunga - Kesempatan kerja - APBN - Neraca pembayaran (ekspor impor), dll.
  • 6. Ilmu ekonomi makro berkembang seiring dengan kebutuhan-kebutuhan akan analisis yang berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan sbb: 1. Mengapa pengangguran selalu ada dan semakin buruk keadaannya? 2. Mengapa kenaikan harga-harga secara umum diiringi dengan permasalahan pengangguran yang cukup serius. 3. Mengapa pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak sama pertumbuhannya. 4. Mengapa kegiatan perekonomian selalu tidak stabil (kadang cepat; kadang stagnan; dan kadang mundur).
  • 7. II. MASALAH-MASALAH EKONOMI MAKRO Secara umum permasalahan ekonomi makro dapat dibagi dua : 1. Masalah jangka pendek kadang disebut masalah stabilisasi. 2. Masalah jangka panjang kadang disebut masalah pertumbuhan.
  • 8. 2.1. IMFLASI Imflasi adalah naiknya harga-harga barang/komoditi secara umum yang disebabkan oleh tidak sinkronnya program pengadaan barang/komoditi (produksi, penentuan harga, pen- cetakan uang, dsb.) dengan tingkat pendapatan yang dimiliki masyarakat.
  • 9. 2.2. PENGANGGURAN Pengangguran terjadi karena adanya kesengangan antara penyediaan lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja yang mencari pekerjaan.
  • 10. 2.3. NERACA PEMBAYARAN TIMPANG Adalah : kesenjangan antara jumlah perolehan dari ekspor dan pembayaran untuk impor.
  • 11. 2.4. PERTUMBUHAN PENDUDUK YANG TINGGI Dalam jangka panjang, secara umum pertumbuhan penduduk lebih cepat diandingkan denan pertumbuhan rekonomi; Malthus meramalkan bahwa pertambahan penduduk mengikuti deret ukur, dan pertambahan pangan mengikuti deret hitung.
  • 12. PERTUMBUHAN PENDUDUK YANG TINGGI (Samb.) Penduduk terus bertambah tetapi lahan tetap sehingga perlu pengaturan jumlah kelahiran agar daya dukung sumber daya alam bisa berjalan seirama dengan pertambahan penduduk.
  • 13. PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI Peningkatan kapasitas produksi berhubungan dengan investasi; Investasi berhubungan dengan tabungan masyarakat; Tabungan masyarakat berhubungan dengan tingkat pendapatan dan konsumsi masyarakat.
  • 14. III. TUJUAN-TUJUAN KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO Kebijakan ekonomi makro oleh negara dilakukan secara bersama antara pemerintah dengan swasta. Kebijakan bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul dan mungkin timbul dalam perekonomian (pemerintah sebagai regulator dan swasta sebagai pelaksana).
  • 15. TUJUAN-TUJUAN KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO (Samb.) Dengan kebijakan ekonomi makro diharapkan : 1. Tingkat kesempatan kerja yang tinggi; 2. Kapasitas produksi nasional yang tinggi; 3. Tingkat pendapatan nasional dan; pertumbuhan ekonomi yang tingg; 4. Keadaan perekonomian yang stabil; 5. Neraca pembayaran luar negeri yang seimbang; dan 6. Distribusi pendapatan yang merata.
  • 16. 3.1. Tingkat kesempatan kerja yang tinggi Penggangguran di setiap negara sulit untuk dihapuskan, bahkan ada kecenderung meningkat setiap tahun; Yang dapat dilakukan pemerintah adalah mengurangi tingkat pengangguran sampai pada tingkat yang moderat ( full employment ). Artinya: semua peluang kerja yang disediakan oleh negara (swasta dan pemerintah) terisi penuh oleh para pencari kerja.
  • 17. 3.2. Kapasitas produksi nasional yang tinggir Bagi negara yang sedang berkembang dan terbelakang, peningkatan perekonomian harus dilakukan. Peningkatan kapasitas produksi dilakukan dengan cara melakukan investasi di segala bidang untuk peruntukan dan kebutuhan yang tepat. Kapasitas produksi sangat tergantung kepada investasi; investasi tergantung pada tingkat tabungan dalam negeri; tabungan dalam negeri tergantung pada tingkat bunga dan pendapatan masyarakat.
  • 18. 3.3. Tingkat pendapatan nasional dan pertum- buhan ekonomi yang tinggi Tidak ada standart baku mengenai tingkat penda- patan nasional suatu negara yang harus dicapai. Yang dapat dilakukan adalah dengan membanding- kan tingkat pendapatan suatu negara dengan tingkat pendapatan negara lain. Teknik perbandingannya adalah dengan melihat gambaran yang absolut (riil) income perkapita pada negara yang dibandingkan.
  • 19. 3.3. Tingkat pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi samb.) Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak dikarenakan tingginya pendapatan nasional secara relatif, tetapi seberapa besar produktivitas penduduk suatu negara untuk meningkatkan pendapatan secara komulatif.
  • 20. 3.4. Keadaan perekonomian yang stabil Kestabilan yang diharapkan adalah kestabilan dengan kondisi yang fluktuasi variabel ekonominya, terutama hargaharga komoditi secara umum dan tingkat pendapatan bergerak/ berubah dalam kondisi yang wajar.
  • 21. 3.5. Neraca pembayaran luar negeri yang seimbang Neraca pembayaran yang surplus menyebabkan penawaran devisa di dalam negari lebih banyak yang relatif akan menyebabkan nilai tukar mata uang lokal di dalam negeri menjadi lebih mahal, nilai impor menjadi lebih murah; akibatnya industri dalam negeri akan mati, sehingga dalam jangka panjang akan kembali akan menguras devisa.
  • 22. 3.5. Neraca pembayaran luar negeri yang seimbang (samb.) Neraca pembayaran yang defisit menyebabkan penawaran devisa di dalam negari lebih sedikit yang relatif akan menyebabkan nilai tukar mata uang lokal di dalam negeri menjadi lebih turun, nilai impor menjadi lebih mahal; akibatnya inflasi akan meningkat, industri dalam negeri akan mati.
  • 23. 3.1. Distribusi pendapatan yang merata Dengan meratanya pembagian pendapatan diharapkan tingkat konsumsi masyarakat akan relatif lebih baik. Mencipatak kehidupan yang tidak bertedensi pada keresahan dan kerusuhan sosial.
  • 24. IV. VARIABEL DASAR EKONOMI MAKRO Terdapat 4 macam pasar yang dibahas dan dianalisis oleh ekonomi makro : 4.1. Pasar Barang; masalah yang dianalisis adalah : a. Pengeluaran konsumsi Rumah Tangga (C) b. Tabungan masyarakat/Saving (S) c. Investasi (I) d. Pajak/Tax (T) e. Konsumsi/Belanja Pemerintah (G) f. Transfer Pemerintah (Tr) g. Ekspor (X), dan Impor (I) h. Pendapatan nasional (Y)
  • 25. IV. VARIABEL DASAR EKONOMI MAKRO (Samb.) 4.2. Pasar Uang; masalah yang dianalisis adalah : a. Permintaan uang untuk trnsaksi b. Permintaan uang untuk berjaga-jaga c. Permintaan uang untuk spekulasi d. Uang kertas dan uang logam e. Uang giral dan uang kuasi f. Tingkat bunga g. Uang beredar
  • 26. IV. VARIABEL DASAR EKONOMI MAKRO (Samb.) 4.3. Pasar Tenaga Kerja; masalah yang dianalisis adalah : a. Permintaan tenaga kerja b. Penawaran tenaga kerja c. Upah riil d. Upah nominal e. Pengangguran dan kesempatan kerja f. Angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
  • 27. IV. VARIABEL DASAR EKONOMI MAKRO (Samb.) 4.4. Pasar Modal; masalah yang dianalisis adalah : a. Permintaan dan surat berharga b. Harga surat-surat berharga c. Penawaran surat-surat berharga
  • 28. IV. VARIABEL DASAR EKONOMI MAKRO (Samb.) Secara teoritis, analisis hubungan antar varia- bel dalam ekonomi makro dibagi atas dua: 1. Hubungan kausal (sebab akibat); hubungan antar variabel, dimana perubahan pada satu variabel menyebabkan perbahan variabel yang lain, tetapi tidak berlaku sebalinya. Biasanya ditulis sbb: C = a+bY
  • 29. IV. VARIABEL DASAR EKONOMI MAKRO (Samb.) 2. Hubungan fungsional; adanya hubungan fungsi antar variabel terkait, dimana apabila satu variabel A berubah menyebabkan variabel yang lain B dan C juga berubah, dan berlaku sebalinya. Misal : Hubungan antara pendapatan, konsumsi, dan tabungan. Biasanya ditulis sbb: Y =C+S
  • 30. Terima Kasih Sampai jumpa minggu depan “ Pendapatan Nasional’