Pencegahan Konflik

 PENCEGAHAN KONFLIK
☺☻☺☻
Oleh : Suwono S.Ag.
(SINAU BARENG DENGAN PENYULUH AGAMA BUDDHA NON PNS
MALANG RAYA
Dhammapada, Appamada Vaggo syair 24
Orang yang penuh semangat,
selalu sadar, murni dalam perbuatan,
Memiliki pengendalian diri,
hidup sesuai dengan Dhamma,dan selalu waspada,
maka kebahagiaannya akan bertambah.
POKJALUH MALANG RAYA
MANAJ KEPRIBADIANKS20112
APAKAHYGSAUDARA
PERSEPSIKAN
1/30/
2012
Pencegahan Konflik
katakan : saya bisaa
Berhadapan : sijii
LIMA KEGIATAN
MENYELESAIKAN KONFLIK
 Memahami Konflik
 Memahami Konflik Keagamaan
 Memahami Siklus Konflik
 Pemetaan dan Analisis Konflik
 Peringatan Dini Konflik
1. Adakah manusia yang
tidak punya konflik ?
2. Bisakah kita menghindari
konflik?
Bagaimana Pendapat Anda...   
• Manusia makhluk sosial.
• Ia memerlukan tidak hanya manusia lain tetapi juga
lingkungan secara keseluruhan. Dengan demikian, interaksi
menjadi keniscayaan.
• Interaksi antar manusia, kelompok atau antarnegara tidak
pernah steril dari kepentingan, penguasaan, permusuhan
bahkan penindasan.
Interaksi bermuatan konflik pada prinsipnya setua sejarah
kemanusiaan.
Karena itu, seperti ditulis Novri Susan, manusia merupakan
makhluk konflik (homo conflictus), yaitu makhluk yang selalu
terlibat dalam perbedaan, pertentangan, dan persaingan baik
sukarela maupun terpaksa
Mengapa manusia berpotensi Konflik ?
Konflik
?
Apa yang anda ketahui tentang..
Konflik =Kekerasan
Bagaimana Pendapat Anda... ???
Definisi kerja tentang konflik
Konflik adalah….?
 merupakan serapan dari bahasa Inggris conflict yang berarti
percekcokan, perselisihan, pertentangan. Conflict sendiri
berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling
memukul
 Sebuah tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk
melakukan perlawanan oleh seseorang kepada pihak atau
pihak lain (Weber 1947: 132)
 Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu
dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena
beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian
menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih
individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace &
Faules, 1994:249).
Definisi Konflik Menurut Para sarjana :
Salah satu Jenis Konflik
 Konflik Sosial diartikan sebagai suatu pertentangan antar
anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam
kehidupan. Dengan kata lain interaksi atau proses sosial
antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana
salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau setidaknya membuatnya tidak
berdaya (Novri Susan).
 Konflik Keagamaan konflik keagamaan sebagai,
“perseteruan menyangkut nilai, klaim dan identitas yang
melibatkan isu-isu keagamaan atau isu-isu yang dibingkai
dalam slogan atau ungkapan keagamaan” .” (Alam 2009; Ali-
Fauzi, Alam dan Panggabean 2009).
Abu Dhabi Declaration (4 Feb 2019):
Dokumen Persaudaraan Kemanusiaan
Saripati: “Musuh bersama kita saat ini
sesungguhnya” adalah:
• Ekstremisme akut (fanatic extremism),
• Hasrat saling memusnahkan (destruction),
• Perang (war), intoleransi (intolerance), serta
• Rasa benci (hateful attitudes) di antara sesama umat
manusia, yang semuanya mengatasnamakan agama”.
Pencegahan Konflik
TEORI PENYEBAB KONFLIK
TEORI-TEORI
tentang
SEBAB
KONFLIK
Teori Kebutuhan Manusia
Asumsi
Terhalangnya individu atau masyarakat dalam
mengakses Sarana untuk memuaskan
kebutuhan dasar mereka menjadi penyebab
terjadinya konflik kekerasan
Teori Politik
Asumsi
Negara adalah satu-satunya arena bagi
berbagai individu dan kelompok untuk
bersaing untuk memanfaatkan pihak lain.
Mereka percaya bahwa mereka hanya dapat
memperoleh akses kepada negara ketika pihak
lain disingkirkan. Kekuasaan adalah pusat dari
seluruh konflik.
Teori Relasional
Asumsi
Konflik adalah hasil dari interaksi
individu/kelompok berbeda yang memiliki
orientasi budaya, nilai dan kepentingan yang
berlainan. Konflik berada di jantung seluruh
hubungan manusia.
Teori Transformatif
Asumsi
Konflik disebabkan ketidakadilan sistemik dan
struktural, yang diekspresikan kerangka sosial,
budaya, ekonomi, keagamaan dan politik yang
saling bersaing. Konflik diperburuk oleh
ketegangan antara tuntutan akan perubahan
dan resistensi dari struktur dan institusi
terhadap tuntutan perubahan.
FASE DALAM SIKLUS KONFLIK
Sumber: Diadaptasi dari Rubin, Pruitt y Hee (1986), dikutip dalam OAS dan UNDP (2015)
Eskalasi De-eskalasi
Fase Laten
Krisis
Konflik
diselesaikan
Benih konflik
baru
Intervensi dalam Siklus Konflik
Sumber: Diadaptasi dari Rubin, Pruitt y Hee (1986), dikutip dalam OAS dan UNDP (2015)
Eskalasi De-eskalasi
Fase Laten
Krisis
Konflik diselesaikan
Benih konflik baru
Pencegahan/
respons dini
Penanggulangan Terminasi kekerasan
Menciptakan perdamaian
Menjaga perdamaian
Peacebuilding
Rehabilitasi
Rekonstruksi
Reintegrasi
ELEMEN KONFLIK
Aktor/Pemangku Kepentingan
Dinamika konflik bergantung pada emosi,
kepribadian, persepsi, budaya, kepentingan
atau agenda, serta pengaruh orang yang
terlibat dalam konflik.
Pemangku kepentingan: primer, sekunder,
yang berkepentingan
Proses
Proses adalah cara para pihak merespons konflik.
Ada tiga jenis respons: nirkekerasan,
konfrontasional dan kekerasan.
Proses mengalami perubahan seiring
berjalannya waktu. Cara masyarakat dalam
merespons konflik berkembang; terkadang
konteks tertentu memiliki keunikan
Isu Utama
Isu adalah hak pokok yang dipertikaikan para
pihak. Seringkali isu itu bersifat
multidimensi; penyelesaian yang satu belum
tentu mengakhiri konflik.
Problem memiliki akar utama; penting untuk
mengenalinya.Problem bersifat dinamis;
berubah seiring berjalannya waktu
Konteks
Mengacu pada kondisi-kondisi yang
melekat pada situasi konflik.
Misal: persepsi yang berkembang, lokasi
geografis, komposisi demografis, konteks
historis, ekonomi, politik dan budaya.
TAHAP PENYELESAIAN KONFLIK
Intervensi
Pihak Ketiga
Upaya
Negoisasi
Membangun
Komunikasi
MODEL PENYELESAIAN KONFLIK
1. Pendekatan berbasis kekuatan dan
kekuasaan (power-based).
2. Pendekatan berbasis hak (rights-
based),
3. Pendekatan berbasis
kepentingan (interest-based)
SIKAP MENGHADAPI KONFLIK
PRINSIP DALAM NEGOSIASI
• Melibatkan perwakilan atau pemimpin pihak yang berkonflik
• Dapat melibatkan pihak ketiga sebagai mediator. Pihak ketiga
tersebut harus bisa diterima oleh pihak-pihak yang bertikai.
• Pihak ketiga ini kemudian memanggil (mengundang) pihak-pihak
yang bertikai.
• Pihak-pihak yang duduk dalam perundingan perlu mengungkapkan
secara terbuka, seperti; fakta, perasaan, dan kebutuhan mendesak.
• Mencari kesepakatan
• Mediator bisa berperan dalam pembuatan kesepakatan-
kesepakatan yang disetujui pihak-pihak yang bertikai.
• Hasil dlm bentuk kesepakatan disampaikan secara terbuka
SEMOGA SEMUA
MAKHLUK BERBAHAGIA
SELESAI
Deskripsi dan Analisis Kasus
No. Item Keterangan
1 Nama peristiwa
2 Tanggal peristiwa
3 Lokasi peristiwa
4 Status konflik (awal, eskalasi, krisis, de-eskalasi)
5 Status penyelesaian (selesai, belum selesai)
6 Deskripsi peristiwa Mengikuti model penulisan 5 W + 1H: what, when, where, who, why dan how
7 Deskripsi aktor (Pihak 1, Pihak 2 dan Pihak 3); Pihak 1 dan 2 adalah pihak yang langsung terlibat
dalam konflik. Pihak 3 adalah pihak yang tidak terlibat langsung, tapi menaruh
perhatian atau memiliki kepentingan terhadap konflik yang terjadi
Identifikasi aktor yang menghambat penyelesaian konflik
Identifkiasi aktor yang dapat berkontribusi pada penyelesaian konflik
8 Deskripsi tuntutan dari
pihak bertikai
Apa yang menjadi tuntutan? Apa tuntutan-tandingan yang disampaikan pihak lawan?
Identifikasi pula akar permasalahan (core issue) konflik yang terjadi
9 Bentuk peristiwa konflik pengaduan, pernyataan sikap, protes, kekerasan dsb; bisa satu atau beberapa bentuk
10 Upaya penyelesaian yang
sudah dilakukan
Apakah dalam bentuk dialog, mediasi, konsiliasi dsb.?
Apakah penyelesaian itu efektif? Jika tidak apa kendalanya dan apa alternatif
solusinya
- Bagi peserta menjadi 6 kelompok
- Masing-masing kelompok membuat deksripsi dan analisis salah satu kasus konflik
Curah-pikir regulasi kerukunan
Regulasi terkait
kerukunan
?
Peserta mengidentifikasi berbagai peraturan terkait
kerukunan dan penanganan konflik sosial
Beberapa peraturan terkait pemeliharaan
kerukunan dan penanganan konflik sosial
1. Undang-Undang Dasar 1945
2. Undang-Undang No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
3. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
4. Undang-Undang No. 5 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 15 Tahun 2003 Tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 2OO2 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-Undang.
5. Undang-Undang No 5 Tahun 2006 Tentang Pengesahan International Convention for The Suppression of
Terrorist Bommbing, 1997 (Konvensi Internasional Pemberantasan Pengeboman oleh Teroris, 1997)
6. Undang-Undang No 6 Tahun 2006 Tentang Pengesahan International Convention for The Suppression of The
Financing of Terrorism, 1999 (Konvensi Internasional Pemberantasan Pendanaan Teroris, 1999)
7. Undang-Undang No. 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan
Politik
8. Udang-Undang No. 16 Tahun 2017 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.
2017 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan
9. Undang-Undang No. 5 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Undang
10.Penetapan Presiden RI No. 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama
11.Penetapan Presiden RI No. 4 Tahun 1963 tentang Pengamanan terhadap Barang-barang Cetakan yang Isinya
dapat Mengganggu Ketertiban Umum
12.Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 01/BER/mdn-mag/1969 tentang
Pelaksanaan Tugas Aparatur Pemerintah
dalam Menjamin Ketertiban dan Kelancaran Pelaksanaan Pengembangan dan Ibadat Agama oleh Pemeluk-
pemeluknya
13.Undang-Undang No. 5 Tahun 1969 tentang Pernyataan Berbagai Penetapan Presiden dan Peraturan
Presiden sebagai Undang-undang
14.Petunjuk Presiden sehubungan dengan Surat Edaran Menteri Agama No. MA/432/1981
15.Instruksi Menteri Agama RI No. 3 Tahun 1995 tentang Tindak Lanjut Keputusan Bersama Menteri Agama
dan Menteri Dalam Negeri No. 01/BER/mdn-mag/1969 di Daerah
Beberapa peraturan terkait pemeliharaan
kerukunan dan penanganan konflik sosial
17.Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 1979 tentang Tatacara
Pelaksanaan Penyiaran Agama dan Bantuan Luar Negeri kepada Lembaga Keagamaan di Indonesia
18.Keputusan Menteri Agama No. 35 Tahun 1980 tentang Wadah Musyawarah Antarumat Beragama
19.Keputusan Pertemuan Lengkap Wadah Musyawarah Antarumat Beragama tentang Penjelasan atas Pasal 3, 4
dan 6 serta Pembetulan Susunan
Penandatanganan Pedoman Dasar wadah Musyawarah Antarumat Beragama
20.Instruksi Menteri Agama RI No. 3 Tahun 1981tentang Pelaksanaan Pembinaan Kerukunan Hidup Umat
Beragama di Daerah sehubungan
dengan Telah Terbentuknya wadah Musyawarah Antarumat Beragama
21.Keputusan Jaksa Agung RI No. Kep-108/JA/5/1984 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengawasan Aliran
Kepercayaan Masyarakat
22.Surat Kawat Menteri Dalam Negeri No. 264/KWT/ DTPUM/DV/V/1975 perihal Penggunaan Rumah Tempat
Tinggal sebagai Gereja
23.Surat Kawat Menteri Dalam Negeri No. 933/KWT/ SOSPOL/DV/V/1975 perihal Penjelasan terhadap Surat
Kawat Menteri Dalam Negeri No. 264/KWT/ DTPUM/DV/V/1975 perihal Penggunaan Rumah Tempat Tinggal
sebagai Gereja, tanggal 28 November 1975
24.Instruksi Menteri Agama No. 4 Tahun 1978 tentang Kebijaksanaan Mengenai Aliran-aliran
Kepercayaan
25.Instruksi Menteri Agama No. 8 Tahun 1979 tentang Pembinaan, Bimbingan dan Pegawasan terhadap
Organisasi dan Aliran dalam Islam yang Bertentangan dengan Ajaran Islam
26.Edaran Menteri Agama No. MA/432/1981 tentang Penyelenggaraan Hari-hari Besar Keagamaan
27.Keputusan Pertemuan Lengkap Wadah Musyawarah Antarumat Beragama tentang Hari-hari Besar
Keagamaan
28.Instruksi Direktur Jenderal Bimas Islam No. Kep/D/101/ 78 tentang Tuntunan Penggunaan Pengeras Suara di
Masjid dan Mushalla
29.Keputusan Menteri Agama RI No. 84 Tahun 1996 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penanggulangan
30.Kerawanan Kerukunan Hidup Umat Beragama
Beberapa peraturan terkait pemeliharaan
kerukunan dan penanganan konflik sosial
31.Keputusan Presiden RI No. 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Instruksi Presiden No. 14 tahun 1967
tentang Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat Cina
32.Keputusan Presiden RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hari Tahun Baru Imlek
33.Keputusan Menteri Agama RI No. 331 Tahun 2002 tentang Penetapan Hari Tahun Baru Implek sebagai
Hari Libur Nasional
34.Surat Mahkamah Konstitusi No. 356/PAN. MK/ XII/2005 perihal Penjelasan Mahkamah Konstitusi,
tanggal 28 Desember 2005
35.Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 9 dan 8 Tahun 2006 tentangPedoman
Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama,
dan Pendirian Rumah Ibadat
36.Surat Menteri Agama No. MA/12/2006 perihal Penjelasan Mengenai Status Perkawinan Menurut Agama
Khonghucu dan Pendidikan Agama Khonghucu, tanggal 24 Januari 2006
37.Surat Menteri Dalam Negeri No. 470/336/SJ perihal Pelayanan Administrasi Kependudukan Penganut
Agama Khonghucu, tanggal 24 Februari 2006
38.Instruksi Menteri Agama No. 1 Tahun 2006 tentang Sosialisasi Status Perkawinan, Pendidikan dan
Pelayanan terhadap Penganut Agama Khonghucu
39.Edaran Sekretaris Jenderal No. SJ/B.VII/1/BA.01.2/623/06 perihal Pelayanan terhadap Penganut Agama
Khonghucu, tanggal 21 Maret 2007
40.Edaran Menteri Dalam Negeri No. 450/2576/SJperihal Pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB) dan Dewan Penasihat FKUB
41.Keputusan Bersama Menteri Agama, Jaksa Agung, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
: 3 Tahun 2008, Nomor : KEP-033/A/JA/6/ 2008, Nomor : 199 Tahun 2008 tentang Peringatan dan
Perintah kepada Penganut Anggota,
dan atau Anggota Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan warga Masyarakat
Pengertian
• Peringatan dini: kegiatan menghimpun dan
menganalisis informasi mengenai konflik dan
kekerasan yang diduga akan terjadi, terkait
isu-isu keagamaan
Alur Peringatan dan Respons Dini
Konflik
Gelagat
struktural
Aksi
disruptif
Gelagat
akselerator
Gelagat
pemicu
Peringatan dini
Respons
dini
Penanggu-
langan
Protes
Kekeras
an
Mengenali gelagat
Gelagat struktural: peristiwa terkait aspek-aspek mendasar yang
terjadi dalam masyarakat, seperti ketimpangan ekonomi yang
parah, perubahan demografi, dsb.
Gelagat akselerator: peristiwa atau perkembangan tertentu yang
dapat meningkatkan suasana tegang dan menonjolkan sisi yang
paling rawan di dalam masyarakat, seperti migrasi yang pesat,
kenaikan harga kebutuhan pokok, pendirian rumah ibadat yang tak
sesuai prosedur, munculnya kelompok-kelompok ekstrem yang
cenderung pada penggunaan kekerasan, dsb.
Gelagat pemicu: peristiwa tertentu yang menjadi katalis
meletusnya kekerasan, seperti percekcokan, penghinaan, ujaran
kebencian, rumor, berita bohong (hoax) dsb.
Pertanyaan
1. Apa yang anda ketahui tentang
pengertian Konflik
2. Jelaskan penyebab konflik
3. Sebutkan elemen konflik dan
jelaskan!
4. Jelaskan Fase-fase dalam konflik
5. Deskripsikansebuah kasus/
berdasarkan fase dan intervensinya
Terima Kasih
1 de 36

Recomendados

Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen KonflikListiana Nurwati
5.5K visualizações27 slides
Resolusi konflikResolusi konflik
Resolusi konflikHaidar Bashofi
6.1K visualizações22 slides
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflikMukhlis Abidi
2.7K visualizações12 slides
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflikgino tugino
4.9K visualizações22 slides
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen KonflikBudi Eko Siswoyo
41.7K visualizações15 slides

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kuliah pengantar manajemen konflikKuliah pengantar manajemen konflik
Kuliah pengantar manajemen konflikFrans Dione
2.7K visualizações23 slides
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflikdmaiia
26.2K visualizações21 slides
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflikHaidar Bashofi
2.2K visualizações4 slides
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen KonflikUFDK
227 visualizações14 slides
Proses konflikProses konflik
Proses konflikdhipan
8.3K visualizações7 slides
Konflik n media nvKonflik n media nv
Konflik n media nvVien Dans la Vie
1.8K visualizações16 slides

Mais procurados(20)

Kuliah pengantar manajemen konflikKuliah pengantar manajemen konflik
Kuliah pengantar manajemen konflik
Frans Dione2.7K visualizações
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
dmaiia26.2K visualizações
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
Haidar Bashofi2.2K visualizações
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
UFDK227 visualizações
Proses konflikProses konflik
Proses konflik
dhipan8.3K visualizações
Konflik n media nvKonflik n media nv
Konflik n media nv
Vien Dans la Vie1.8K visualizações
Manajemen konflik bisnisManajemen konflik bisnis
Manajemen konflik bisnis
MariaHastiKartika61 visualizações
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan KonflikTeknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
Firman Nugraha8.2K visualizações
Konflik keorganisasian   fdKonflik keorganisasian   fd
Konflik keorganisasian fd
Frans Dione170 visualizações
9. manajemen konflik9. manajemen konflik
9. manajemen konflik
University of Brawijaya5.2K visualizações
Man. konflikMan. konflik
Man. konflik
Julianti Mursidi617 visualizações
6   manajemen konflik6   manajemen konflik
6 manajemen konflik
audhie senas4.7K visualizações
manajemen konflikmanajemen konflik
manajemen konflik
vika38.7K visualizações
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
conesti08com14.6K visualizações
Manajemen konflik ajeng ayu ramadhanty (6019210108)Manajemen konflik ajeng ayu ramadhanty (6019210108)
Manajemen konflik ajeng ayu ramadhanty (6019210108)
Ajeng Ayu Ramadhanty92 visualizações
Makalah Manajemen KonflikMakalah Manajemen Konflik
Makalah Manajemen Konflik
Riska Yuliatiningsih54.4K visualizações
KONFLIK SOSIALKONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL
rifaldy faisal4.7K visualizações
Manajemen Konflik Manajemen Konflik
Manajemen Konflik
Nina Amalia Zaidan71 visualizações
Konflik Dalam OrganisasiKonflik Dalam Organisasi
Konflik Dalam Organisasi
Eko Mardianto2.5K visualizações
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
FatiyaAnandaUtami51 visualizações

Similar a Pencegahan Konflik

KONFLIK SOSIAL KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL zara vho
2.5K visualizações25 slides
3  memahami konflik3  memahami konflik
3 memahami konflikWahono Syahida
3.7K visualizações34 slides
Presentasi tauhid abdaPresentasi tauhid abda
Presentasi tauhid abdaAbdau Qur'ani
1.6K visualizações14 slides

Similar a Pencegahan Konflik (20)

KONFLIK SOSIAL KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL
zara vho2.5K visualizações
Kelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptxKelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptx
Kelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptx
012CicikWudiati18 visualizações
3  memahami konflik3  memahami konflik
3 memahami konflik
Wahono Syahida3.7K visualizações
Presentasi tauhid abdaPresentasi tauhid abda
Presentasi tauhid abda
Abdau Qur'ani1.6K visualizações
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
Dedi Saputra38.9K visualizações
Konflik sosialKonflik sosial
Konflik sosial
Mukhamad Mardiansyah18.2K visualizações
Afi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sinaAfi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sina
Afi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sina
Dr. Afi Parnawi, M.Pd4.2K visualizações
konflik dan intregasi kelas 8.pptxkonflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptx
ArifahHafira96 visualizações
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fixBab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fix
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fix
RezaWahyuni55.6K visualizações
Konflik, Kekerasan, dan PerdamaianKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian
ElibrarySosiologi27 visualizações
Konflik Dalam OrganisasiKonflik Dalam Organisasi
Konflik Dalam Organisasi
Eko Mardianto3.3K visualizações
Konflik dan legitimasi peran kepemimpinanKonflik dan legitimasi peran kepemimpinan
Konflik dan legitimasi peran kepemimpinan
Siti Sahati176 visualizações
Pemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasiPemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasi
Pemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasi
ambar diniati gumilar4.2K visualizações
Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02
Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02
Kammi Daerah Serang237 visualizações
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakatKonflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
Slamet Readi151.8K visualizações
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaTren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Yogyakarta State University641 visualizações
Pip pertemuan ke 4Pip pertemuan ke 4
Pip pertemuan ke 4
dzakiaziz1.6K visualizações
Konflik dan kekerasanKonflik dan kekerasan
Konflik dan kekerasan
Purnama_Sita Stip4.2K visualizações
Pengertian konflik sosialPengertian konflik sosial
Pengertian konflik sosial
CimpakulRawa73 visualizações

Último(20)

TARA MANGAN DANAU  LIMBUNG.docxTARA MANGAN DANAU  LIMBUNG.docx
TARA MANGAN DANAU LIMBUNG.docx
LeonardusSuhardiwan213 visualizações
FLOWCHART.pdfFLOWCHART.pdf
FLOWCHART.pdf
JUMADAPUTRA11 visualizações
Unggah Rencana Kerja Pengembangan Program.pdfUnggah Rencana Kerja Pengembangan Program.pdf
Unggah Rencana Kerja Pengembangan Program.pdf
MayaKurniawati614 visualizações
Pembahasan Soal Stoikiometri.pdfPembahasan Soal Stoikiometri.pdf
Pembahasan Soal Stoikiometri.pdf
Tias Mutiara 15 visualizações
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
randalesmana10 visualizações
RPL Etika Berkomunikasi.docxRPL Etika Berkomunikasi.docx
RPL Etika Berkomunikasi.docx
RahimaSyahnePutri116 visualizações
AKSI NYATA BIMBINGAN KONSELING.pdfAKSI NYATA BIMBINGAN KONSELING.pdf
AKSI NYATA BIMBINGAN KONSELING.pdf
SetianingrumSepti39 visualizações
KELOMPOK 8 bahan ajar-1.pdfKELOMPOK 8 bahan ajar-1.pdf
KELOMPOK 8 bahan ajar-1.pdf
sitiamelliaefendi0312 visualizações
PROGRAM KERJA KESISWAAN 2023.docxPROGRAM KERJA KESISWAAN 2023.docx
PROGRAM KERJA KESISWAAN 2023.docx
mulyana3217 visualizações
MANUSIA DAN PENDIDIKAN.pptMANUSIA DAN PENDIDIKAN.ppt
MANUSIA DAN PENDIDIKAN.ppt
UNIVERSITY OF ADI BUANA SURABAYA11 visualizações
Motivasi Meningkatkan DiriMotivasi Meningkatkan Diri
Motivasi Meningkatkan Diri
KemindoGroup13 visualizações
Materi Latihan dasar Kepemimpinan (LDK )SMESTA.pdfMateri Latihan dasar Kepemimpinan (LDK )SMESTA.pdf
Materi Latihan dasar Kepemimpinan (LDK )SMESTA.pdf
SupriyadiSupriyadi5429 visualizações
LKPD kls 5.pdfLKPD kls 5.pdf
LKPD kls 5.pdf
Dessyyani114 visualizações
SK TPPK paud 2023.pdfSK TPPK paud 2023.pdf
SK TPPK paud 2023.pdf
Komalasari9626 visualizações
Rundown Acara Seminar Seni  Rupa dan Desain 2023.pdfRundown Acara Seminar Seni  Rupa dan Desain 2023.pdf
Rundown Acara Seminar Seni Rupa dan Desain 2023.pdf
WidaRezaHardiyanti112 visualizações

Pencegahan Konflik

  • 1.  PENCEGAHAN KONFLIK ☺☻☺☻ Oleh : Suwono S.Ag. (SINAU BARENG DENGAN PENYULUH AGAMA BUDDHA NON PNS MALANG RAYA
  • 2. Dhammapada, Appamada Vaggo syair 24 Orang yang penuh semangat, selalu sadar, murni dalam perbuatan, Memiliki pengendalian diri, hidup sesuai dengan Dhamma,dan selalu waspada, maka kebahagiaannya akan bertambah.
  • 6. katakan : saya bisaa Berhadapan : sijii
  • 7. LIMA KEGIATAN MENYELESAIKAN KONFLIK  Memahami Konflik  Memahami Konflik Keagamaan  Memahami Siklus Konflik  Pemetaan dan Analisis Konflik  Peringatan Dini Konflik
  • 8. 1. Adakah manusia yang tidak punya konflik ? 2. Bisakah kita menghindari konflik? Bagaimana Pendapat Anda...   
  • 9. • Manusia makhluk sosial. • Ia memerlukan tidak hanya manusia lain tetapi juga lingkungan secara keseluruhan. Dengan demikian, interaksi menjadi keniscayaan. • Interaksi antar manusia, kelompok atau antarnegara tidak pernah steril dari kepentingan, penguasaan, permusuhan bahkan penindasan. Interaksi bermuatan konflik pada prinsipnya setua sejarah kemanusiaan. Karena itu, seperti ditulis Novri Susan, manusia merupakan makhluk konflik (homo conflictus), yaitu makhluk yang selalu terlibat dalam perbedaan, pertentangan, dan persaingan baik sukarela maupun terpaksa Mengapa manusia berpotensi Konflik ?
  • 10. Konflik ? Apa yang anda ketahui tentang..
  • 12. Definisi kerja tentang konflik Konflik adalah….?
  • 13.  merupakan serapan dari bahasa Inggris conflict yang berarti percekcokan, perselisihan, pertentangan. Conflict sendiri berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul  Sebuah tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk melakukan perlawanan oleh seseorang kepada pihak atau pihak lain (Weber 1947: 132)  Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace & Faules, 1994:249). Definisi Konflik Menurut Para sarjana :
  • 14. Salah satu Jenis Konflik  Konflik Sosial diartikan sebagai suatu pertentangan antar anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan. Dengan kata lain interaksi atau proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau setidaknya membuatnya tidak berdaya (Novri Susan).  Konflik Keagamaan konflik keagamaan sebagai, “perseteruan menyangkut nilai, klaim dan identitas yang melibatkan isu-isu keagamaan atau isu-isu yang dibingkai dalam slogan atau ungkapan keagamaan” .” (Alam 2009; Ali- Fauzi, Alam dan Panggabean 2009).
  • 15. Abu Dhabi Declaration (4 Feb 2019): Dokumen Persaudaraan Kemanusiaan Saripati: “Musuh bersama kita saat ini sesungguhnya” adalah: • Ekstremisme akut (fanatic extremism), • Hasrat saling memusnahkan (destruction), • Perang (war), intoleransi (intolerance), serta • Rasa benci (hateful attitudes) di antara sesama umat manusia, yang semuanya mengatasnamakan agama”.
  • 17. TEORI PENYEBAB KONFLIK TEORI-TEORI tentang SEBAB KONFLIK Teori Kebutuhan Manusia Asumsi Terhalangnya individu atau masyarakat dalam mengakses Sarana untuk memuaskan kebutuhan dasar mereka menjadi penyebab terjadinya konflik kekerasan Teori Politik Asumsi Negara adalah satu-satunya arena bagi berbagai individu dan kelompok untuk bersaing untuk memanfaatkan pihak lain. Mereka percaya bahwa mereka hanya dapat memperoleh akses kepada negara ketika pihak lain disingkirkan. Kekuasaan adalah pusat dari seluruh konflik. Teori Relasional Asumsi Konflik adalah hasil dari interaksi individu/kelompok berbeda yang memiliki orientasi budaya, nilai dan kepentingan yang berlainan. Konflik berada di jantung seluruh hubungan manusia. Teori Transformatif Asumsi Konflik disebabkan ketidakadilan sistemik dan struktural, yang diekspresikan kerangka sosial, budaya, ekonomi, keagamaan dan politik yang saling bersaing. Konflik diperburuk oleh ketegangan antara tuntutan akan perubahan dan resistensi dari struktur dan institusi terhadap tuntutan perubahan.
  • 18. FASE DALAM SIKLUS KONFLIK Sumber: Diadaptasi dari Rubin, Pruitt y Hee (1986), dikutip dalam OAS dan UNDP (2015) Eskalasi De-eskalasi Fase Laten Krisis Konflik diselesaikan Benih konflik baru
  • 19. Intervensi dalam Siklus Konflik Sumber: Diadaptasi dari Rubin, Pruitt y Hee (1986), dikutip dalam OAS dan UNDP (2015) Eskalasi De-eskalasi Fase Laten Krisis Konflik diselesaikan Benih konflik baru Pencegahan/ respons dini Penanggulangan Terminasi kekerasan Menciptakan perdamaian Menjaga perdamaian Peacebuilding Rehabilitasi Rekonstruksi Reintegrasi
  • 20. ELEMEN KONFLIK Aktor/Pemangku Kepentingan Dinamika konflik bergantung pada emosi, kepribadian, persepsi, budaya, kepentingan atau agenda, serta pengaruh orang yang terlibat dalam konflik. Pemangku kepentingan: primer, sekunder, yang berkepentingan Proses Proses adalah cara para pihak merespons konflik. Ada tiga jenis respons: nirkekerasan, konfrontasional dan kekerasan. Proses mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Cara masyarakat dalam merespons konflik berkembang; terkadang konteks tertentu memiliki keunikan Isu Utama Isu adalah hak pokok yang dipertikaikan para pihak. Seringkali isu itu bersifat multidimensi; penyelesaian yang satu belum tentu mengakhiri konflik. Problem memiliki akar utama; penting untuk mengenalinya.Problem bersifat dinamis; berubah seiring berjalannya waktu Konteks Mengacu pada kondisi-kondisi yang melekat pada situasi konflik. Misal: persepsi yang berkembang, lokasi geografis, komposisi demografis, konteks historis, ekonomi, politik dan budaya.
  • 21. TAHAP PENYELESAIAN KONFLIK Intervensi Pihak Ketiga Upaya Negoisasi Membangun Komunikasi
  • 22. MODEL PENYELESAIAN KONFLIK 1. Pendekatan berbasis kekuatan dan kekuasaan (power-based). 2. Pendekatan berbasis hak (rights- based), 3. Pendekatan berbasis kepentingan (interest-based)
  • 24. PRINSIP DALAM NEGOSIASI • Melibatkan perwakilan atau pemimpin pihak yang berkonflik • Dapat melibatkan pihak ketiga sebagai mediator. Pihak ketiga tersebut harus bisa diterima oleh pihak-pihak yang bertikai. • Pihak ketiga ini kemudian memanggil (mengundang) pihak-pihak yang bertikai. • Pihak-pihak yang duduk dalam perundingan perlu mengungkapkan secara terbuka, seperti; fakta, perasaan, dan kebutuhan mendesak. • Mencari kesepakatan • Mediator bisa berperan dalam pembuatan kesepakatan- kesepakatan yang disetujui pihak-pihak yang bertikai. • Hasil dlm bentuk kesepakatan disampaikan secara terbuka
  • 27. Deskripsi dan Analisis Kasus No. Item Keterangan 1 Nama peristiwa 2 Tanggal peristiwa 3 Lokasi peristiwa 4 Status konflik (awal, eskalasi, krisis, de-eskalasi) 5 Status penyelesaian (selesai, belum selesai) 6 Deskripsi peristiwa Mengikuti model penulisan 5 W + 1H: what, when, where, who, why dan how 7 Deskripsi aktor (Pihak 1, Pihak 2 dan Pihak 3); Pihak 1 dan 2 adalah pihak yang langsung terlibat dalam konflik. Pihak 3 adalah pihak yang tidak terlibat langsung, tapi menaruh perhatian atau memiliki kepentingan terhadap konflik yang terjadi Identifikasi aktor yang menghambat penyelesaian konflik Identifkiasi aktor yang dapat berkontribusi pada penyelesaian konflik 8 Deskripsi tuntutan dari pihak bertikai Apa yang menjadi tuntutan? Apa tuntutan-tandingan yang disampaikan pihak lawan? Identifikasi pula akar permasalahan (core issue) konflik yang terjadi 9 Bentuk peristiwa konflik pengaduan, pernyataan sikap, protes, kekerasan dsb; bisa satu atau beberapa bentuk 10 Upaya penyelesaian yang sudah dilakukan Apakah dalam bentuk dialog, mediasi, konsiliasi dsb.? Apakah penyelesaian itu efektif? Jika tidak apa kendalanya dan apa alternatif solusinya - Bagi peserta menjadi 6 kelompok - Masing-masing kelompok membuat deksripsi dan analisis salah satu kasus konflik
  • 28. Curah-pikir regulasi kerukunan Regulasi terkait kerukunan ? Peserta mengidentifikasi berbagai peraturan terkait kerukunan dan penanganan konflik sosial
  • 29. Beberapa peraturan terkait pemeliharaan kerukunan dan penanganan konflik sosial 1. Undang-Undang Dasar 1945 2. Undang-Undang No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan 3. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 4. Undang-Undang No. 5 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 2OO2 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-Undang. 5. Undang-Undang No 5 Tahun 2006 Tentang Pengesahan International Convention for The Suppression of Terrorist Bommbing, 1997 (Konvensi Internasional Pemberantasan Pengeboman oleh Teroris, 1997) 6. Undang-Undang No 6 Tahun 2006 Tentang Pengesahan International Convention for The Suppression of The Financing of Terrorism, 1999 (Konvensi Internasional Pemberantasan Pendanaan Teroris, 1999) 7. Undang-Undang No. 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik 8. Udang-Undang No. 16 Tahun 2017 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2017 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan 9. Undang-Undang No. 5 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Undang 10.Penetapan Presiden RI No. 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama 11.Penetapan Presiden RI No. 4 Tahun 1963 tentang Pengamanan terhadap Barang-barang Cetakan yang Isinya dapat Mengganggu Ketertiban Umum 12.Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 01/BER/mdn-mag/1969 tentang Pelaksanaan Tugas Aparatur Pemerintah dalam Menjamin Ketertiban dan Kelancaran Pelaksanaan Pengembangan dan Ibadat Agama oleh Pemeluk- pemeluknya 13.Undang-Undang No. 5 Tahun 1969 tentang Pernyataan Berbagai Penetapan Presiden dan Peraturan Presiden sebagai Undang-undang 14.Petunjuk Presiden sehubungan dengan Surat Edaran Menteri Agama No. MA/432/1981 15.Instruksi Menteri Agama RI No. 3 Tahun 1995 tentang Tindak Lanjut Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 01/BER/mdn-mag/1969 di Daerah
  • 30. Beberapa peraturan terkait pemeliharaan kerukunan dan penanganan konflik sosial 17.Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 1979 tentang Tatacara Pelaksanaan Penyiaran Agama dan Bantuan Luar Negeri kepada Lembaga Keagamaan di Indonesia 18.Keputusan Menteri Agama No. 35 Tahun 1980 tentang Wadah Musyawarah Antarumat Beragama 19.Keputusan Pertemuan Lengkap Wadah Musyawarah Antarumat Beragama tentang Penjelasan atas Pasal 3, 4 dan 6 serta Pembetulan Susunan Penandatanganan Pedoman Dasar wadah Musyawarah Antarumat Beragama 20.Instruksi Menteri Agama RI No. 3 Tahun 1981tentang Pelaksanaan Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama di Daerah sehubungan dengan Telah Terbentuknya wadah Musyawarah Antarumat Beragama 21.Keputusan Jaksa Agung RI No. Kep-108/JA/5/1984 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat 22.Surat Kawat Menteri Dalam Negeri No. 264/KWT/ DTPUM/DV/V/1975 perihal Penggunaan Rumah Tempat Tinggal sebagai Gereja 23.Surat Kawat Menteri Dalam Negeri No. 933/KWT/ SOSPOL/DV/V/1975 perihal Penjelasan terhadap Surat Kawat Menteri Dalam Negeri No. 264/KWT/ DTPUM/DV/V/1975 perihal Penggunaan Rumah Tempat Tinggal sebagai Gereja, tanggal 28 November 1975 24.Instruksi Menteri Agama No. 4 Tahun 1978 tentang Kebijaksanaan Mengenai Aliran-aliran Kepercayaan 25.Instruksi Menteri Agama No. 8 Tahun 1979 tentang Pembinaan, Bimbingan dan Pegawasan terhadap Organisasi dan Aliran dalam Islam yang Bertentangan dengan Ajaran Islam 26.Edaran Menteri Agama No. MA/432/1981 tentang Penyelenggaraan Hari-hari Besar Keagamaan 27.Keputusan Pertemuan Lengkap Wadah Musyawarah Antarumat Beragama tentang Hari-hari Besar Keagamaan 28.Instruksi Direktur Jenderal Bimas Islam No. Kep/D/101/ 78 tentang Tuntunan Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushalla 29.Keputusan Menteri Agama RI No. 84 Tahun 1996 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penanggulangan 30.Kerawanan Kerukunan Hidup Umat Beragama
  • 31. Beberapa peraturan terkait pemeliharaan kerukunan dan penanganan konflik sosial 31.Keputusan Presiden RI No. 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Instruksi Presiden No. 14 tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat Cina 32.Keputusan Presiden RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hari Tahun Baru Imlek 33.Keputusan Menteri Agama RI No. 331 Tahun 2002 tentang Penetapan Hari Tahun Baru Implek sebagai Hari Libur Nasional 34.Surat Mahkamah Konstitusi No. 356/PAN. MK/ XII/2005 perihal Penjelasan Mahkamah Konstitusi, tanggal 28 Desember 2005 35.Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 9 dan 8 Tahun 2006 tentangPedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat 36.Surat Menteri Agama No. MA/12/2006 perihal Penjelasan Mengenai Status Perkawinan Menurut Agama Khonghucu dan Pendidikan Agama Khonghucu, tanggal 24 Januari 2006 37.Surat Menteri Dalam Negeri No. 470/336/SJ perihal Pelayanan Administrasi Kependudukan Penganut Agama Khonghucu, tanggal 24 Februari 2006 38.Instruksi Menteri Agama No. 1 Tahun 2006 tentang Sosialisasi Status Perkawinan, Pendidikan dan Pelayanan terhadap Penganut Agama Khonghucu 39.Edaran Sekretaris Jenderal No. SJ/B.VII/1/BA.01.2/623/06 perihal Pelayanan terhadap Penganut Agama Khonghucu, tanggal 21 Maret 2007 40.Edaran Menteri Dalam Negeri No. 450/2576/SJperihal Pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Dewan Penasihat FKUB 41.Keputusan Bersama Menteri Agama, Jaksa Agung, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 3 Tahun 2008, Nomor : KEP-033/A/JA/6/ 2008, Nomor : 199 Tahun 2008 tentang Peringatan dan Perintah kepada Penganut Anggota, dan atau Anggota Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan warga Masyarakat
  • 32. Pengertian • Peringatan dini: kegiatan menghimpun dan menganalisis informasi mengenai konflik dan kekerasan yang diduga akan terjadi, terkait isu-isu keagamaan
  • 33. Alur Peringatan dan Respons Dini Konflik Gelagat struktural Aksi disruptif Gelagat akselerator Gelagat pemicu Peringatan dini Respons dini Penanggu- langan Protes Kekeras an
  • 34. Mengenali gelagat Gelagat struktural: peristiwa terkait aspek-aspek mendasar yang terjadi dalam masyarakat, seperti ketimpangan ekonomi yang parah, perubahan demografi, dsb. Gelagat akselerator: peristiwa atau perkembangan tertentu yang dapat meningkatkan suasana tegang dan menonjolkan sisi yang paling rawan di dalam masyarakat, seperti migrasi yang pesat, kenaikan harga kebutuhan pokok, pendirian rumah ibadat yang tak sesuai prosedur, munculnya kelompok-kelompok ekstrem yang cenderung pada penggunaan kekerasan, dsb. Gelagat pemicu: peristiwa tertentu yang menjadi katalis meletusnya kekerasan, seperti percekcokan, penghinaan, ujaran kebencian, rumor, berita bohong (hoax) dsb.
  • 35. Pertanyaan 1. Apa yang anda ketahui tentang pengertian Konflik 2. Jelaskan penyebab konflik 3. Sebutkan elemen konflik dan jelaskan! 4. Jelaskan Fase-fase dalam konflik 5. Deskripsikansebuah kasus/ berdasarkan fase dan intervensinya