SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Download to read offline
DEPARTEMEN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL
              BALAI PERSUTERAAN ALAM
        BILI-BILI KEC. BONTOMARANNU KAB. GOWA SULAWESI SELATAN




              PETUNJUK TEKNIS
      BUDIDAYA TANAMAN MURBEI (Morus spp.)




                         Desember 2007
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei


                                    KATA PENGANTAR




Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei ini disusun sebagai salah satu upaya untuk
memberikan dasar-dasar pengetahuan dan teknik dalam budidaya tanaman Murbei.
Salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam pengembangan budidaya sutera
alam adalah keberhasilan dalam budidaya tanaman Murbei. Sebagai satu-satunya
pakan bagi ulat sutera, ketersediaan daun Murbei dengan kualitas dan kuantitas yang
baik akan menentukan keberhasilan pemeliharaan ulat sutera.


Harapan kami, dengan tersusunnya Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei ini
dapat dijadikan sebagai acuan, arahan ataupun pedoman bagi petani, petugas dan
pengusaha serta instansi terkait yang memerlukan. Pemahaman yang baik dalam teknik
budidaya Murbei merupakan faktor kunci bagi produktivitas tanaman Murbei dalam
pemenuhan kebutuhan pakan bagi ulat sutera.


Atas segala bantuan dan kerjasamanya, kepada semua pihak yang telah membantu di
dalam penyusunan buku ini, kami sampaikan terima kasih.




                                                   Bili-Bili,   Desember 2010
                                                 Kepala Balai Persuteraan Alam




                                                  Ir. Antonius Patandianan,MP




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                     i
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei


                                                  DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .............................................................................................             i
DAFTAR ISI ......................................................................................................    ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................... iv


 I. PENDAHULUAN ..........................................................................................           1
     A. Latar Belakang .......................................................................................       1
     B. Maksud dan Tujuan ................................................................................           2


II. PENGENALAN TANAMAN MURBEI
     A. Taksonomi Tanaman Murbei.....................................................................                3
     B. Penyebaran Tanaman Murbei ...................................................................                3
     C. Karakteristik Tanaman Murbei ..................................................................              4
     D. Perkembangbiakan Tanaman Murbei .........................................................                    6
     E. Morfologi Beberapa Jenis Tanaman Murbei ................................................                     8


III. TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN MURBEI
     A. Kesesuaian Lahan Bagi Tanaman Murbei ................................................... 11
     B. Persiapan Lahan ...................................................................................... 11
     C. Penyediaan Bibit Tanaman Murbei ............................................................ 14
     D. Penanaman Murbei .................................................................................. 17
     E. Pemeliharaan Tanaman Murbei ................................................................. 19




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                                                   ii
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei


                                      DAFTAR TABEL




Tabel       1. Dosis pemupukan pada tanaman Murbei ........................................ 22




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                            iii
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei


                                           DAFTAR GAMBAR


Gambar      1. Pertumbuhan tunas pada batang Murbei ........................................                      5
Gambar      2. Kurva pertumbuhan tanaman Murbei .............................................                     5
Gambar      3. a. Bunga tanaman Murbei; b. Buah Muda .......................................                      6
Gambar      4. Daun beberapa jenis Murbei (kiri ke kanan : M. nigra, M. Alba,
                  M. Australis, M. Cathayana, M. Multicaulis) .................................... 10
Gambar      5. Lahan yang telah bersih dan telah diolah, siap untuk ditanami
                 Murbei ......................................................................................... 12
Gambar      6. Pembuatan larikan tanaman .......................................................... 13
Gambar      7. Pemberian pupuk dasar ................................................................ 14
Gambar      8. Stek tanaman Murbei .................................................................... 16
Gambar      9. Bibit tanaman Murbei dari persemaian, siap tanam .......................... 17
Gambar 10. a. Pola tanam Murbei Murni; b. Pola tanam Murbei tumpang sari ...... 18
Gambar 11. a. Penanaman bibit Murbei dari persemaian; b. Penanaman stek
                 Murbei ......................................................................................... 19
Gambar 12. a. Penyemprotan herbisida; b. Penyiangan dan pendangiran tanaman
                 Murbei ......................................................................................... 21
Gambar 13. Pemangkasan pertama pada tanaman Murbei ................................. 24
Gambar 14. Kegiatan pemangkasan pada tanaman Murbei ................................ 25
Gambar 15. Penyediaan daun untuk ulat kecil ................................................... 29
Gambar 16. Penyediaan daun untuk ulat besar ................................................. 30
Gambar 17. Pemangkasan kabusage ................................................................ 31
Gambar 18. Panen daun Murbei....................................................................... 32
Gambar 19. Contoh pembagian blok kebun Murbei ............................................ 33
Gambar 20. Hama yang menyerang tanaman Murbei ........................................ 35
Gambar 21. Penyakit yang menyerang tanaman Murbei ..................................... 36




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                                                iv
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

                                    I. PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
    Pada dasarnya kegiatan persuteraan alam adalah kegiatan agro-industri yang
    merupakan bagian dari kegiatan perhutanan sosial, terdiri dari beberapa kegiatan
    antara lain : budidaya tanaman Murbei, pembibitan ulat sutera, pemeliharaan ulat
    sutera, pengendalian hama dan penyakit tanaman Murbei dan ulat sutera,
    pemanenan kokon, pemintalan benang sutera dan pertenunan kain sutera.


    Budidaya tanaman Murbei menjadi hal yang sangat penting, mengingat daun
    Murbei merupakan pakan ulat sutera yang sangat menentukan untuk mencapai
    keberhasilan produksi kokon baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pengaruh
    pakan ulat sutera yang berupa daun Murbei mencapai 38 – 40 % dari keseluruhan
    faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan pemeliharaan ulat sutera.


    Wilayah negara Indonesia memiliki keuntungan dalam kegiatan budidaya tanaman
    Murbei. Sebagai negara yang memiliki iklim tropis, tanaman Murbei di wilayah
    Indonesia dapat berproduksi sepanjang tahun. Hal tersebut sangat menguntungkan
    bagi petani sutera alam, karena petani dapat memelihara ulat sutera sepanjang
    tahun. Namun hingga saat ini keuntungan tersebut belum dapat dimanfaatkan
    secara maksimal oleh petani di Indonesia. Salah satu sebabnya adalah belum
    optimalnya produksi tanaman Murbei dari kebun-kebun yang dikelola oleh petani.
    Keterbatasan produksi tanaman Murbei disebabkan oleh terbatasnya penggunaan
    Murbei jenis unggul dan penerapan teknik budidaya yang masih belum sesuai
    dengan standar.


    Produksi daun Murbei dengan kualitas dan kuantitas yang baik dipengaruhi teknik
    budidaya tanaman Murbei yang dilaksanakan. Faktor – faktor yang terdapat dalam
    teknik budidaya tanaman Murbei diantaranya adalah : kesesuaian lahan bagi
    tanaman murbei, pengolahan lahan, penyediaan bibit, teknik penanaman Murbei,
    pemeliharaan tanaman Murbei serta pengendalian hama dan penyakit. Faktor-faktor




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                       1
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

    tersebut harus dilaksanakan dengan baik sesuai dengan standar yang ada untuk
    meningkatkan produktivitas tanaman Murbei.


B. Maksud dan Tujuan
    Maksud penyusunan Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei adalah sebagai
    pedoman dan acuan bagi pelaku usaha dan pembina kegiatan persuteraan alam
    dalam bidang budidaya tanaman Murbei.


    Adapun tujuan penyusunan Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei adalah
    untuk memberikan pengetahuan dasar bagi pelaku dan pembina usaha persuteraan
    alam dalam kegiatan budidaya tanaman Murbei agar pelaksanaan pengusahaan
    kegiatan persuteraan alam dapat mencapai keberhasilan.




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                     2
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

                           II. PENGENALAN TANAMAN MURBEI


A. Taksonomi Tanaman Murbei
    Taksonomi tanaman Murbei dapat dijelaskan sebagai berikut :
        Divisio             : Spermatophyta
        Sub Divisio         : Angiospermae
        Kelas               : Urticalis
        Famili              : Moraceae
        Genus               : Morus
        Spesies             : Morus sp.


    Nama ilmiah dari beberapa jenis murbei antara lain :
        Murbei     putih    (Morus    Alba L),   murbei   hitam    (M.    Nigra    L),   murbei
        merah/American mulberry (M. rubra L), murbei korea (M. australis), murbei
        Himalaya (M. laevigata), murbei India (M. indica), M. multicaulis, M. cathayana,
        M. macroura, murbei Jepang (M. tosawase, M. tsukasaguwa, M. okinawaguwa,
        M. itouwase, M. shiwasuguwa dan M. amakusaguwa).


    Nama daerah :
        walot (Sunda); murbe, besaran (Jawa), malur (Batak), nagas (Ambon), tambara
        mrica (Makassar).


    Nama asing :
        Mullberry (Inggris), Sangye (Cina). Morera/mora (Spanyol), moreira (Portugis),
        murier (Prancis).


B. Penyebaran Tanaman Murbei
    Tanaman Murbei dipercayai sebagai tanaman yang berasal dari India dan China di
    kaki pegunungan Himalaya. Dari wilayah tersebut kemudian tanaman Murbei
    tersebar hingga ke beberapa wilayah seiring dengan perkembangan pengusahaan
    persuteraan alam. Selain itu penyebaran tanaman Murbei ke beberapa wilayah juga




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                            3
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

    didukung oleh kemudahan tanaman Murbei yang dapat tumbuh dari daerah sub
    tropis hingga ke daerah tropis.


    Beberapa negara yang telah mengembangkan tanaman Murbei diantaranya :
    Jepang, China, Korea, Rusia, India, Brazil, Italia, Perancis, Spanyol, Yunani,
    Yugoslavia, Hungaria, Rumania, Polandia, Bulgaria, Turki, Mesir, Syria, Cyprus, Sri
    Lanka, Iran, Bangladesh, Afghanistan, Lebanon, Thailand, Myanmar, Vietnam,
    Indonesia dan Kamboja.


C. Karakteristik Tanaman Murbei
    Tanaman Murbei merupakan tanaman perdu, tingginya dapat mencapai 6 meter
    dengan tajuk yang jarang, bercabang banyak, daunnya berwarna hijau tua dengan
    bentuk mulai dari bulat, berlekuk dan bergerigi dengan permukaan kasar atau halus
    tergantung jenisnya.


    Pertumbuhan tanaman Murbei sangat dipengaruhi oleh keadaan tanah dan iklim
    setempat. Di Daerah tropis seperti di Indonesia, meskipun tanaman Murbei tidak
    mengalami masa istirahat, tetapi terdapat perbedaan pertumbuhan pada saat
    musim hujan dan musim kemarau. Penyebabnya adalah faktor kandungan air
    tanah. Perbedaan pertumbuhan yang nyata terlihat antara musim hujan dan musim
    kemarau. Waktu pertumbuhan yang paling baik bagi tanaman Murbei adalah
    diantara musim hujan dan musim kemarau, saat curah hujan mulai berkurang
    sedangkan temperatur udara masih cukup tinggi.


    Tanaman Murbei merupakan jenis tanaman yang tahan pangkasan dan mudah
    bertunas kembali. Tanaman ini bila dipangkas secara berkala tidak menjadi tinggi
    dan tetap menghasilkan daun, tetapi apabila tidak dipangkas dapat menjadi
    tanaman yang berbentuk pohon. Oleh karena itu, tanaman Murbei dapat berfungsi
    sebagai tanaman penguat teras, batas areal dan penghasil kayu bakar.


    Tanaman Murbei dapat bertunas  7 hari setelah pemangkasan dan selanjutnya
    pertumbuhannya berjalan dengan cepat selama 30 – 60 hari setelah pemangkasan.



Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                       4
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

    Pada bagian batang akan tumbuh cabang setelah 90 hari kemudian, dan pada saat
    yang sama daun bagian bawah akan rontok. Dari segi pertumbuhan batang, saat
    yang paling baik untuk memulai panen adalah antara 60 – 90 hari setelah mulai
    bertunas.




                          Gambar 1. Pertumbuhan tunas pada batang Murbei




                           Gambar 2. Kurva pertumbuhan tanaman Murbei


    Buah tanaman Murbei pada waktu muda berwarna putih kehijau-hijauan kemudian
    berubah menjadi merah muda dan rasanya asam. Pada saat buah telah matang,
    warna buah Murbei menjadi merah tua agak kehitaman dan rasanya manis.




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                           5
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

    Tanaman Murbei dapat ditanam bersama dengan tanaman lainnya dengan sistem
    tumpang sari. Apabila ditanam dengan tanaman lainnya, perlu diperhatikan bahwa
    tanaman Murbei tidak tahan terhadap naungan berat.




                       Gambar 3. a. Bunga tanaman Murbei; b. Buah muda


D. Perkembangbiakan Tanaman Murbei
    Tanaman Murbei dapat dikembangbiakkan dengan 2 cara yaitu secara generatif
    (dengan biji) dan secara vegetatif (dengan bagian tanaman).
    a. Secara Generatif
        Di Indonesia cara memperbanyak tanaman Murbei dengan biji sampai saat ini
        belum dilakukan, selain karena memerlukan keahlian khusus, juga memerlukan
        waktu yang lama dan biaya yang cukup mahal.


    b. Secara Vegetatif
        Cara memperbanyak tanaman Murbei dengan menggunakan bagian tanaman
        merupakan cara yang biasa dilakukan untuk daerah tropis. Cara ini lebih praktis
        dan ekonomis dan relatif mudah dilaksanakan.




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                          6
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

        Beberapa cara perbanyakan secara vegetatif yang telah dikenal antara lain :
        1. Layering
            Cara ini dilakukan dengan membengkokkan cabang tanaman ke tanah,
            dengan bagian tengah ditimbun dengan tanah yang telah dicampur dengan
            pupuk kandang atau kompos. Bagian ujung tanaman yang dibengkokkan
            tetap berada di atas tanah. Yang perlu diperhatikan pada saat cabang
            dibengkokkan adalah jangan sampai patah.


        2. Root Grafting (Okulasi Pangkal Lepas)
            Cara ini dilakukan untuk mengganti kebun dengan jenis yang baru dan
            unggul, atau mengganti kebun yang sudah tidak produktif lagi tanpa
            membongkar tanaman yang sudah ada. Caranya adalah memotong tanaman
            yang akan diganti pada bagian pangkal batang dan menempelkan stek
            Murbei jenis unggul pada bagian tersebut.


        3. Suetsugi Grafting (Sambungan Pangkal Hidup)
            Cara ini hampir sama dengan Root Grafting hanya pada saat melakukan
            penyambungan, tanaman yang akan dijadikan batang bawah dipotong
            serata permukaan tanah dengan gergaji dan bahan tanaman ditempelkan
            diantara bagian kayu dan bagian kulit dari batang bagian bawah tersebut,
            kemudian ditekan dengan mempergunakan alat jepit dan ditutupi dengan
            tanah.


        4. Okulasi
            Cara ini dilakukan dengan menempelkan mata tunas dari tanaman Murbei
            jenis unggul pada tanaman Murbei lain yang mempunyai sifat perakaran
            kuat, sehingga nantinya didapatkan jenis Murbei baru dengan kualitas
            unggul.


        5. Stek batang
            Cara ini merupakan cara yang paling ekonomis dan paling banyak dilakukan,
            biasanya langsung dilakukan di lapangan atau melalui persemaian terlebih



Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                          7
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

            dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : daya perakaran tanaman
            dan waktu tanam.


E. Morfologi Beberapa Jenis Tanaman Murbei
    Jenis-jenis tanaman Murbei yang telah dikenal sangat banyak. Penggolongan jenis
    tanaman Murbei ke dalam spesies, sub spesies/varietas dilakukan berdasarkan
    struktur bunga, daun dan cabang. Sebagai perbandingan, di Jepang pada saat ini
    tercatat terdapat lebih dari 1.000 varietas Murbei, dari jumlah tersebut terdapat
    lebih kurang 10 varietas saja yang populer dan banyak digunakan petani sutera. Di
    Indonesia sendiri terdapat berbagai macam jenis tanaman Murbei, namun yang
    banyak ditanam oleh petani sebanyak 6 varietas Murbei saja. Varietas Murbei
    tersebut antara lain : Morus nigra, m. alba, m australis, m cathayana, m multicaulis
    dan m. macroura. Ciri – ciri morfologis tanaman Murbei tersebut adalah sebagai
    berikut :
    a. Morus nigra
        Dikenal dengan nama “murbei hitam”. Berupa perdu yang dapat mencapai
        ketinggian sampai 1,5 meter. Warna batang hijau kecoklat-coklatan, adakalanya
        coklat hitam jika sudah tua. Bentuk daun lonjong dan ujungnya lancip, dengan
        panjang antara 5 – 10 cm atau lebih, tergantung dari daerah tumbuhnya. Daun
        berwarna hijau tua dengan permukaan halus dan adakalanya bercelah/berlekuk
        dalam. Morus nigra memiliki cabang yang banyak. Stek yang berusia 9 – 12
        bulan mempunyai 10 cabang atau lebih apalagi jika sudah dipangkas. Jarak
        antar mata  6 cm. Buah berwarna merah jambu, ketika masih muda, dan
        berwarna hitam apabila telah berumur tua. Bunga dan buah akan banyak
        apabila tanaman telah mencapai umur lebih dari 8 bulan (langsung dari stek)
        atau lebih dari 2 bulan setelah pemangkasan.


    b. Morus alba
        Dikenal dengan nama “Murbei buah”, karena pada umumnya ditanam untuk
        diambil buahnya. Sifat yang sangat mencolok dari jenis ini adalah tentang buku
        atau ruas batangnya yang pendek-pendek dan pertumbuhannya yang tidak ke
        atas melainkan ke samping. Bentuk daunnya seperti jenis Nigra, atau Australis



Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                         8
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

        tetapi lebih kecil lagi. Tinggi pohon mampu mencapai 1,5 meter apabila tumbuh
        di daerah dingin dengan cabang yang banyak.


    c. Morus australis
        Dikenal dengan nama “Murbei pagar” atau “Murbei kecil”, mengingat sering
        ditanam sebagai pagar dan daunnya kecil-kecil. Sifat hidupnya hampir sama
        dengan Morus nigra, hanya batangnya berwarna coklat kekuning-kuningan dan
        dapat mencapai ketinggian sampai 3 – 5 meter, berupa pohon. Apabila telah
        berumur 10 tahun lebih, dari satu batang dapat tumbuh sampai 50 cabang yang
        lebat dengan daun, sehingga setiap musim (3 – 4 bulan sekali) dari satu pohon
        yang sudah tua bisa didapat 200 – 400 Kg daun. Sekarang banyak ditanam
        sebagai batang bawah, yang bagian atasnya disambung dengan okulasi, dengan
        jenis Nigra atau Multicaulis. Hal ini disebabkan oleh daya tumbuhnya, yang
        besar dan kuat dan tahan terhadap pergantian musim atau cuaca dan penyakit.


    d. Morus cathayana
        Morus cathayana memiliki bentuk daun 3 skepsis dengan ketebalan daun tipis
        berwarna hijau muda. Percabangan berwarna coklat tua berukuran sedang,
        perakarannya baik dan dalam. Pertumbuhan batang lurus ke atas dengan sedikit
        percabangan, cabang mulai tumbuh pada bagian tengah dari cabang utama.
        Ketahanan terhadap musim kemarau cukup kuat, demikian pula ketahanan
        terhadap serangan penyakit.


    e. Morus multicaulis
        Dikenal dengan nama “murbei multi” atau “murbei besar”. Berupa perdu yang
        cepat besar dan tinggi. Warna batang coklat, atau coklat kehijau-hijauan.
        Daunnya      sangat     besar,   membulat   dan    permukaannya        bergelombang,
        sedangkan penggiran daun bergerigi. Cabang tidak banyak, jumlah cabang 2 –
        4 cabang. Setiap cabang cepat memanjang dan membesar. Buahnya berwarna
        merah, yang keluar pada waktu stek ditanam atau batang baru dipangkas. Buah
        jarang didapat pada cabang atas. Pada saat ini Morus multicaulis banyak
        ditanam untuk makanan ulat, karena bentuk daunnya yang besar dan



Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                            9
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

         kecepatan tumbuhnya. Tetapi sangat disayangkan bahwa pucuk-pucuknya
         mudah dan cepat sekali diserang hama serangga atau penyakit bakteria, virus
         dan jamur sehingga bentuknya menggulung dan rusak.


    f.   Morus macroura
         Ciri morfologis jenis ini adalah percabangan tegak lurus dengan jumlah cabang
         tidak terlalu banyak. Cabang berwarna putih kehijauan dan ujung melengkung
         ke atas


         Dari jenis-jenis di atas, perlu diketahui bahwa M. alba dan M. cathayana
         mempunyai produksi daun yang lebih tinggi dibanding M. nigra dan M. australis.
         Akan tetapi M. alba dan M. cathayana daya pertumbuhan akarnya rendah dan
         sangat rentan dari serangan hama dan penyakit jika dibandingkan M. nigra dan
         M. australis. M. multicaulis, M. alba         dan M. cathayana            mempunyai sifat
         pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan M. nigra, tetapi M. multicaulis
         presentase tumbuh steknya sangat rendah. Oleh karena itu jenis yang
         dianjurkan untuk ditanam oleh petani adalah M.alba dan M. cathayana.




         Gambar 4. Daun beberapa jenis Murbei (kiri ke kanan : M. nigra, M. Alba, M.
                     Australis, M. Cathayana, M. Multicaulis)




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                                  10
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

                      III. TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN MURBEI


A. Kesesuaian Lahan Bagi Tanaman Murbei
    Agar tanaman Murbei dapat berproduksi dengan baik, perlu diperhatikan kondisi
    lahan yang optimal bagi tanaman Murbei, yaitu :
    a. Iklim
        Tanaman Murbei dapat tumbuh pada iklim yang berbeda. Untuk daerah tropis
        seperti di Indonesia, Murbei dapat tumbuh pada tempat dengan suhu udara
        rata-rata 13 – 31 oC dengan kondisi optimal pada suhu 24 – 28 oC. Kondisi
        curah hujan optimal bagi tanaman Murbei adalah antara 1500 – 2500 mm dan
        akan tumbuh dengan baik pada daerah yang sepanjang tahun mendapat hujan
        merata.      Kelembaban udara tempat tumbuh Murbei agar pertumbuhannya
        optimal berada pada rentang 65 – 80 %.


    b. Topografi
        Ketinggian tempat yang optimal bagi tanaman Murbei adalah pada ketinggian
        400 – 800 mdpl dengan kemiringan lahan 0 -                  15 %. Meskipun demikian,
        penanaman murbei di daerah dataran rendah tetap dapat dilakukan, asalkan
        keadaan suhu udaranya tidak terlalu panas. Sebaiknya dipilih lahan yang datar
        atau tidak terlalu miring, cukup subur dan dekat dengan mata air, tetapi tidak
        tergenang pada musim hujan.


    c. Tanah
        Kondisi tanah optimal bagi tanaman Murbei adalah agak Asam (pH 6,2 – 6,8),
        solum     tanah     tebal,     kemampuan      tanah     menahan       kelembaban       baik,
        pengairan/drainase          baik,   porous/berpori,   tekstur    tanah     berupa     geluh
        berlempung – geluh.


B. Persiapan Lahan
    a. Pembersihan Lahan
        Apabila lahan yang telah dipersiapkan untuk penanaman Murbei memiliki
        penutupan lahan berupa semak, alang-alang atau vegetasi lainnya, maka



Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                                11
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

        terlebih dahulu lahan tersebut dibersihkan (land clearing). Pembersihan lahan
        sebaiknya tidak dilakukan dengan pembakaran lahan, kecuali telah dipersiapkan
        metode pembakaran lahan yang tepat. Sisa hasil pembersihan lahan yang
        berupa daun dari semak dan alang-alang dapat digunakan untuk membuat
        biokompos atau bokhasi, sebagai pupuk bagi tanaman Murbei.


    b. Pengolahan Lahan
        Murbei termasuk tanaman keras dan berakar dalam, oleh karena itu tanah pada
        lokasi penanaman Murbei harus diolah terlebih dahulu agar akar tanaman
        Murbei dapat tumbuh dengan baik. Lahan yang telah bersih dari vegetasi
        penutup diolah menggunakan cangkul atau bajak sedalam 30 – 50 cm.
        Pengolahan lahan dapat pula dilakukan secara mekanis menggunakan alat berat
        seperti traktor. Pada lahan yang berbatu, pengolahan lahan hanya dilakukan
        pada tempat-tempat yang akan ditanami Murbei saja (sistem cemplongan).




           Gambar 5. Lahan yang telah bersih dan telah diolah, siap untuk ditanami Murbei




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                            12
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

    c. Pembuatan Larikan Tanaman
        Tanah yang telah dicangkul/dibajak dibuat larikan tanaman dengan jarak antar
        larikan disesuaikan dengan jarak tanam yang diinginkan. Larikan tanaman
        (jalur) ditinggikan dari tanah di sekitarnya dengan ketinggian 5 – 10 cm. Pada
        setiap larikan perlu dibuat parit sedalam  30 cm dengan lebar 30 cm. Untuk
        lahan yang miring, jalur penanaman dibuat searah dengan kontur. Tujuan
        pembuatan jalur searah dengan kontur adalah untuk mengurangi erosi yang
        terjadi terutama pada saat musim hujan. Pada lahan yang miring juga perlu
        dilaksanakan teknik konservasi berupa pembuatan teras. Jenis teras yang dibuat
        disesuaikan dengan kemiringan lahan. Apabila lahan yang akan ditanami Murbei
        tidak memungkinkan untuk dibuat larikan tanaman, misal karena tanah yang
        berbatu, maka untuk penanaman Murbei dapat dibuat lubang tanam dengan
        ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm dengan kedalaman 20 – 40 cm (sistem
        cemplongan).




                                    Gambar 6. Pembuatan larikan tanaman




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                             13
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

    d. Pemberian Pupuk Dasar
        Untuk memperbaiki struktur, aerasi, kapasitas menahan air tanah dan
        menyediakan unsur hara, pada parit yang telah dibuat dapat ditaburkan pupuk
        kandang atau humus. Jumlah pupuk kandang yang diperlukan 10 – 15 ton per
        hektar lahan. Jika tanah bersifat asam dapat dicampurkan kapur pertanian
        secukupnya.




                                    Gambar 7. Pemberian pupuk dasar


C. Penyediaan Bibit Tanaman Murbei
    Jenis Murbei yang akan ditanam dipilih dari jenis yang memiliki produktivitas tinggi
    dan sesuai dengan lokasi penanaman. Beberapa jenis tanaman Murbei yang
    memiliki produktivitas tinggi antara lain : Morus cathayana, M. multicaulis dan M.
    indica. Selain itu terdapat pula jenis tanaman Murbei yang lain, yaitu : M. alba, M.
    nigra, M. australis, M. macroura, S54, Kanva dan beberapa jenis tanaman Murbei
    hasil persilangan.




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                            14
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

    Teknik yang paling sering digunakan untuk penyediaan bibit tanaman Murbei
    adalah menggunakan stek batang. Teknik ini lebih mudah dilaksanakan oleh petani
    di lapangan.


    a. Pemilihan Bahan Stek
        Tanaman Murbei yang akan digunakan sebagai bahan stek harus memenuhi
        kriteria sebagai berikut :
        -   Tanaman Murbei harus sehat dan telah berumur lebih dari 1 tahun
        -   Cabang tanaman Murbei yang dipilih telah berumur 4 – 6 bulan sejak
            pemangkasan, memiliki diameter  1 cm dan lurus
        -   Jangan menggunakan cabang yang terlalu muda atau terlalu tua


    b. Pembuatan Stek
        Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan stek tanaman Murbei,
        yaitu:
        -   Pada saat memotong cabang menjadi stek, harus digunakan alat potong
            yang tajam berupa gunting stek atau parang.
        -   Panjang stek tanaman Murbei adalah 20 – 25 cm dengan jumlah mata tunas
            4 – 5 buah.
        -   Ujung atas stek dipotong agak mendatar  1 cm di atas mata tunas,
            sedangkan bagian bawah dipotong miring  1,5 cm di bawah mata tunas.
        -   Hindari pemotongan stek yang mengakibatkan stek rusak atau pecah,
            karena akan mengganggu pertumbuhan stek yang ditanam.
        -   Stek yang telah dipotong diatur letak penyimpanannya, semua bagian
            bawah potongan stek diletakkan searah dengan mata tunas diusahakan
            menghadap ke atas.
        -   Apabila stek tidak segera ditanam, simpan di tempat yang lembab dan teduh
            paling lama 2 – 3        hari. Atau dapat pula diletakkan tegak pada tanah,
            dengan terlebih dahulu tanahnya digemburkan.
        -   Pemotongan stek sebaiknya dilakukan setelah batang-batang Murbei untuk
            bahan stek diangkut ke lapangan dengan tujuan mengurangi tingkat
            kerusakan stek serta lebih efektif dan efisien dalam penanaman Murbei.



Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                          15
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

        -   Untuk transportasi stek dengan jarak yang cukup jauh, stek/bahan stek
            dapat dibungkus karung goni/kain yang dibasahi.
        -   Pada saat kegiatan penyediaan stek bibit tanamam Murbei hendaknya
            dipersiapkan stek cadangan sebagai sulaman pada saat pemeliharaan
            tanaman.




                                      Gambar 8. Stek tanaman Murbei


    c. Persemaian
        Apabila diperlukan persemaian (umumnya dilakukan pada saat musim kemarau
        atau sebagai cadangan untuk sulaman pemeliharaan), perlu diperhatikan hal-hal
        sebagai berikut :
        -   Tempat persemaian dibuat dari bahan kayu atau bambu dengan naungan
            dari daun kelapa, alang-alang atau paranet.
        -   Media tanam yang digunakan dalam polybag berupa tanah, pasir dan pupuk
            kandang dengan perbandingan 2 : 1 : 1
        -   Stek yang telah disiapkan, ditancapkan setengah bagian secara lurus ke
            dalam polybag yang telah berisi media tanam
        -   Pemeliharaan            persemaian    dilakukan       dengan       cara      mencabut
            rumput/tanaman pengganggu dan menyiram air setiap hari
        -   Setelah berumur  1,5 bulan bibit tanaman Murbei dalam persemaian siap
            ditanam.




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                                16
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei




                    Gambar 9. Bibit tanaman Murbei dari persemaian, siap tanam


D. Penanaman Murbei
    a. Waktu tanam
        Waktu tanam untuk setiap daerah akan berbeda, tergantung kondisi iklim
        setempat. Waktu tanam sebaiknya dilakukan pada permulaan sampai dengan
        pertengahan musim hujan. Hal ini dimaksudkan agar pertumbuhan akar dan
        tanaman cukup kuat menghadapi musim kemarau.


    b. Pola tanam
        -   Murni
            Pola tanam Murbei Murni berupa suatu hamparan yang hanya terdiri dari
            tanaman Murbei saja, tidak bercampur dengan tanaman lain. Pola tanam ini
            dilakukan untuk pengelolaan kebun Murbei secara intensif.


        -   Campuran (tumpang sari)
            Tanaman Murbei dapat dicampur dengan tanaman semusim atau tanaman
            tahunan yang intensitas naungannya rendah, karena tanaman Murbei
            memerlukan cahaya matahari yang cukup. Tanaman Murbei tidak dapat
            dicampur      dengan    tanaman    Tembakau,         karena     daunnya      dapat
            menyebabkan keracunan pada ulat sutera. Tanaman Murbei juga tidak




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                           17
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

            disarankan untuk dicampur dengan ketela pohon, karena tanaman ini
            banyak menyerap hara sehingga poduksi daun Murbei relatif rendah.




                Gambar 10. a. Pola tanam Murbei Murni; b. Pola tanam Murbei tumpang sari


    c. Jarak Tanam
        Jarak tanam Murbei tergantung dari jenis Murbei, kondisi lahan tanam dan
        sistem pengelolaan tanaman Murbei selanjutnya. Apabila tanaman Murbei
        dikelola secara Manual jarak tanam dapat lebih kecil, sedangkan apabila dikelola
        secara mekanis atau akan dilakukan secara campuran (tumpang sari) maka
        jarak tanam dibuat lebih besar. Beberapa pilihan jarak tanam yang dapat
        digunakan, antara lain : 1,0 x 0,5 m ; 1,5 x 0,5 m ; 1,0 x 1,0 m dan 2,0 x 0,5 m.


        Pada saat penanaman Murbei juga perlu diperhatikan adanya naungan pada
        areal atau sekitar areal tanam Murbei. Tanaman Murbei merupakan tanaman
        yang tidak tahan terhadap naungan (intolerant), oleh karena itu apabila
        terdapat naungan jarak antara tanaman Murbei dengan tanaman penaung perlu
        diperlebar.


Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                           18
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

    d. Teknik Penanaman Murbei
        Untuk penanaman stek Murbei secara langsung (tanpa polybag), stek Murbei
        ditancapkan pada jalur/tempat yang telah ditentukan. Stek ditanam dengan 2
        mata stek tertanam dan 2 mata stek lainnya di atas permukaan tanah.
        Usahakan agar pada saat penanaman stek tidak terbalik.


        Untuk penanaman Murbei menggunakan stek yang telah disemaikan dalam
        polybag, terlebih dahulu kantong plastik dibuka dengan hati-hati agar tidak
        merusak akar yang telah tumbuh. Kemudian bibit dimasukkan ke dalam lubang
        yang telah disiapkan dan lubang tanam ditutup kembali dengan tanah.




          Gambar 11. a. Penanaman bibit Murbei dari persemaian; b. Penanaman stek Murbei


E. Pemeliharaan Tanaman Murbei
    a. Penyulaman
        Penyulaman dilaksanakan apabila terdapat stek yang tidak tumbuh atau
        terdapat tanaman Murbei yang mati. Segera setelah diketemukan stek yang


Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                          19
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

        tidak tumbuh atau tanaman Murbei yang mati, bibit sulaman ditanam pada
        lokasi tersebut. Penyulaman perlu dilakukan agar produktivitas kebun Murbei
        yang telah dibuat mampu berproduksi sesuai dengan yang telah direncanakan.


    b. Penyiangan
        Penyiangan merupakan kegiatan pembersihan kebun Murbei dari tanaman
        pengganggu (gulma). Tumbuhnya gulma disekitar tanaman Murbei akan
        mengganggu pertumbuhan tanaman, karena gulma turut menghisap zat hara di
        sekitar perakaran tanaman Murbei. Oleh karena itu penyiangan perlu dilakukan
        secara periodik, agar tanaman Murbei dapat tumbuh dengan baik.


        Penyiangan dapat dilakukan secara manual menggunakan cangkul atau secara
        mekanis menggunakan traktor. Gulma yang telah disiangi dikumpulkan dan
        dibuang atau dikubur bersamaan dengan kegiatan pendangiran kebun. Cara lain
        untuk    menghilangkan      gulma   adalah   menggunakan      herbisida.    Herbisida
        disemprotkan pada gulma, sehingga pertumbuhan gulma terhambat dan mati.
        Penggunaan Herbisida perlu dibatasi mengingat herbisida adalah racun yang
        dapat membahayakan manusia dan lingkungan sekitarnya.


    c. Pendangiran
        Pendangiran adalah kegiatan penggemburan tanah di sekitar tanaman dengan
        tujuan agar tanah tidak padat dan aerasi tanah menjadi lebih baik. Tanah yang
        tidak padat (gembur) mempermudah akar tanaman Murbei untuk tumbuh dan
        berkembang dengan baik.


        Pendangiran harus dilakukan dengan hati-hati dan jangan terlalu dalam agar
        tidak merusak sistem perakaran tanaman Murbei. Kegiatan pendangiran dapat
        dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan penyiangan gulma. Dalam setahun
        dapat dilakukan 3 – 4 kali pendangiran.




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                          20
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei




      Gambar 12. a. Penyemprotan herbisida; b. Penyiangan dan pendangiran tanaman Murbei


    d. Pemupukan
        Panen daun Murbei yang dilakukan beberapa kali dalam setahun akan menguras
        zat hara yang tersedia di dalam tanah. Untuk meningkatkan kandungan zat hara
        dalam tanah di sekitar tanaman Murbei, maka harus dilakukan kegiatan
        pemupukan.
        1. Unsur pemupukan pada tanaman Murbei
            Tanaman Murbei seperti juga tanaman lainnya, membutuhkan unsur-unsur
            makro dan mikro. Unsur-unsur makro seperti : N (Nitrogen), P (Phospor)
            dan K (Kalium) dan unsur mikro terdapat secara alami dalam tanah.


        2. Jenis pupuk
            Jenis pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk organik dan pupuk
            anorganik (buatan). Pupuk organik dapat berupa pupuk kandang maupun
            kompos yang dapat dibuat sendiri dari rumput, jerami dan bahan lainnya.
            Pupuk anorganik (pupuk buatan) banyak jenisnya dan dapat diperoleh
            dengan mudah di pasaran. Pupuk anorganik mempunyai kelebihan


Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                         21
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

            dibanding pupuk organik karena pengaruhnya terhadap kandungan hara
            dalam tanahlebih cepat, tetapi pupuk anorganik tidak dapat memperbaiki
            keadaan struktur tanah.


        3. Dosis pemupukan
            Dosis pemupukan untuk tanaman Murbei dapat dilihat pada tabel 1.
            Tabel 1. Dosis pemupukan pada tanaman Murbei
                                           Dosis Pemupukan
                 Jenis     Kandungan        (Kg/Ha/Tahun)
                Pupuk      Unsur Hara   Kebun Ulat Kebun Ulat
                                           Kecil      Besar
                Urea     N                      420        210
                TSP      P                                 100
                ZK       K                                 130
                NPK      N, P, K                           260


            Dosis di atas untuk 3 kali pemupukan dalam setahun. Untuk pupuk organik
            berupa pupuk kandang digunakan dosis 10 ton/ha.


        4. Waktu pemupukan
            Pemupukan dilakukan segera setelah selesai pemangkasan (7 – 10 hari).
            Waktu pemberian pupuk pada tanaman Murbei umumnya dilakukan pada
            awal musim hujan, akhir musim hujan dan antara musim hujan dan musim
            kemarau.


        5. Cara pemupukan
            Cara pemupukan dapat dilakukan dengan teknik penugalan (pembuatan
            lubang di samping tanaman), teknik lingkaran dan penaburan pupuk di
            sepanjang jalur di tengah baris tanaman.
            -     Teknik penugalan
                  Untuk menugal diperlukan tonggak dari kayu atau dari bahan lainnya,
                  kemudian dibuat lubang di samping tanaman  30 cm dari batang
                  tanaman, dengan kedalaman 5 – 10 cm, kemudian pupuk dimasukkan
                  pada lubang tersebut, setelah selesai lubang ditutup kembali dengan
                  tanah.



Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                            22
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

            -    Teknik lingkaran
                 Teknik ini dilakukan dengan cara mencangkul tanah di sekitar tanaman
                 dengan diameter  30 cm, dengan kedalaman 5 – 10 cm, kemudian
                 pada lingkaran bekas cangkulan ditaburi pupuk dan ditutup kembali
                 dengan tanah.


            -    Teknik penaburan
                 Tanah dicangkul sepanjang baris di tengah-tengah tanaman, kemudian
                 pupuk ditaburkan pada bekas cangkulan, selesai pemupukan segera
                 ditimbun dengan tanah agar tidak menguap. Cara ini baik dilakukan
                 karena pertumbuhan akar seimbang ke semua jurusan, ini baik sekali
                 dilakukan pada tanaman Murbei yang sudah tua.


        Selain pemberian pupuk, pada kebun Murbei perlu diberikan jerami serta sekam
        padi sebagai mulching setebal 10 cm.


    e. Pemangkasan
        Pemangkasan tanaman Murbei bertujuan untuk membentuk tanaman dan
        mengatur produksi daun Murbei pada waktu dan tingkat produksi tertentu.
        Apabila tanaman Murbei tidak dipangkas akan menyulitkan dalam proses
        pengambilan daun karena tanaman akan tumbuh tinggi. Melalui pemangkasan
        akan tumbuh tunas-tunas baru yang mampu menghasilkan daun dengan
        kualitas yang sesuai untuk pakan ulat sutera.


        Untuk tanaman Murbei yang baru ditanam, pemangkasan pertama dilakukan
        setelah tanaman berumur 9 – 12 bulan. Hal ini dimaksudkan agar perakaran
        tanaman telah kuat sehingga apabila dipangkas tanaman tidak terganggu
        pertumbuhannya. Waktu dan metode pemangkasan selanjutnya dilakukan
        sesuai dengan tujuan pemangkasan. Metode-metode pemangkasan dan panen
        daun     yang    digunakan   disesuaikan   dengan    lingkungan     alam,     metode
        pemeliharaan ulat sutera dan pola pengelolaan tanaman Murbei.




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                          23
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei




                       Gambar 13. Pemangkasan pertama pada tanaman Murbei


        Terdapat tiga metode pemangkasan murbei, yaitu :
        -   Pangkasan rendah
            Pada pangkasan rendah tanaman Murbei dipangkas 10 – 30 cm dari
            permukaan tanah. Metode ini akan menghasilkan jumlah daun banyak dan
            tidak cepat mengeras. Keuntungan metode ini adaah pemungutan daun
            lebih mudah dan hasil daunnya banyak. Namun perlu diperhatikan bahwa
            pemeliharaan tanaman harus seefisien mungkin, karena persaingan dengan


Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                         24
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

            rerumputan sangat tinggi. Metode pangkas rendah umumnya dilakukan
            pada tanaman yang sudah berumur tua.


        -   Pangkasan sedang
            Pada pangkasan sedang tanaman Murbei dipangkas 50 – 100 cm dari
            permukaan tanah. Metode ini memberi kemungkinan tanaman Murbei untuk
            mempunyai perakaran yang dalam, sehingga tidak mudah terserang
            penyakit kerdil. Metode pangkasan sedang disebut juga dengan pangkasan
            produksi.


        -   Pangkasan tinggi
            Pada pangkasan tinggi tanaman Murbei dipangkas lebih dari 100 cm.
            Pangkasan ini baik dilakukan pada sistem tanam tumpang sari. Pada metode
            ini cabang yang dibiarkan tumbuh dari batang pokok sebanyak 2 – 3 batang
            saja. Metode ini mengakibatkan waktu menunggu panen daun cukup lama
            dan pelaksanaan panen daun sulit dilakukan.




                        Gambar 14. Kegiatan pemangkasan pada tanaman Murbei




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                          25
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

        Jenis pemangkasan Murbei dibagi menjadi teknik pangkasan produksi dan
        pangkasan pemeliharaan.
        1. Pangkasan Produksi
            Pangkasan produksi merupakan kegiatan pemangkasan tanaman Murbei
            yang bertujuan untuk penyediaan daun Murbei sebagai pakan ulat sutera
            (panen daun). Pangkasan produksi dibagi menjadi penyediaan daun untuk
            ulat kecil dan penyediaan daun untuk ulat besar.
            -    Penyediaan daun untuk ulat kecil
                 Pada saat ulat sutera masih dalam tahapan ulat kecil, ulat sutera hanya
                 membutuhkan daun dalam jumlah yang sedikit saja. Ulat kecil
                 membutuhkan daun yang lunak, daun tersebut tumbuh di ujung atas
                 tunas atau ranting. Daun Murbei yang dapat diambil untuk ulat kecil
                 berupa daun berumur pangkas 1 bulan atau bila tidak tersedia tanaman
                 khusus untuk ulat kecil dapat diambil daun yang terdapat di ujung
                 tanaman (pucuk). Apabila ulat sutera yang dipelihara cukup banyak,
                 maka perlu dibuat kebun khusus untuk penyediaan daun bagi ulat kecil.
                 Luas kebun untuk ulat kecil  10 – 15 % dari seluruh kebun yang ada.


                 Cara pemanenan daun untuk ulat kecil adalah sebagai berikut :
                    Pemangkasan tunas bagian atas
                     Untuk persiapan pemotongan tunas, tanaman dipangkas 2 – 3 bulan
                     sebelumnya. Kira-kira   25 – 30 hari sebelum hakitate (pemberian
                     makan pertama bagi ulat sutera) Tunas yang tumbuh pada bagian
                     atas cabang tanaman, dipotong 15 cm dari atas (pucuk). Daun yang
                     masih ada di bagian bawah tunas dipetik sekali. Pemetikan daun
                     harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari terjadinya luka
                     pada tunas. Beberapa hari kemudian dari bekas pangkasan dan
                     pemetikan akan tumbuh tunas muda yang sangat cocok untuk ulat
                     kecil.


                    Pemangkasan cabang
                     Tanaman Murbei yang telah dipersiapkan untuk penyediaan daun
                     bagi ulat kecil dipangkas 2 – 3 bulan sebelumnya. Kira-kira 25 – 30


Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                         26
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

                     hari sebelum hakitate (pemberian makan pertama bagi ulat sutera),
                     cabang-cabang yang tumbuh dipangkas 30 cm dari batang pokok
                     dan daun yang tertinggal dibiarkan. Tunas yang tumbuh dari cabang
                     yang dipangkas dapat digunakan sebagai pakan bagi ulat kecil.
                     Teknik ini menghasilkan tunas yang lebih sedikit dibandingkan teknik
                     pemotongan tunas bagian atas, namun tunas yang dihasilkan lebih
                     besar dan panjang. Untuk instar I daun yang diambil adalah daun
                     yang berada di bagian atas tunas, dan daun selebihnya dapat
                     diberikan pada ulat instar II dan III.
            Setelah dipangkas, tanaman Murbei segera dipupuk Nitrogen dengan dosis
            200 Kg/Ha/tahun.


            -    Penyediaan daun untuk ulat besar
                 Ulat besar membutuhkan daun Murbei dalam jumlah yang cukup banyak
                 dalam rangka pertumbuhan dan pembentukan kelenjar sutera dalam
                 tubuhnya. Kualitas dan kuantitas daun Murbei yang baik sangat
                 menentukan produksi kokon ulat sutera.


                 Pemangkasan dalam rangka penyediaan daun untuk ulat besar dilakukan
                 dalam beberapa tahapan :
                    Pangkasan pada tahun pertama
                     Tujuan pemangkasan pada tahun pertama adalah untuk membentuk
                     batang pokok yang baik dan pertumbuhan perakaran yang kuat.
                     Pangkasan ini merupakan dasar bagi pertumbuhan Murbei pada
                     tahun-tahun berikutnya. Pangkasan pada tahun pertama dilakukan
                     setelah tanaman berumur 9 – 12 bulan. Cabang-cabang tanaman
                     Murbei dipangkas  50 cm dari permukaan tanah.
                    Pangkasan sedang
                     Setelah tanaman Murbei berumur 2 tahun, produksi daunnya mulai
                     banyak. Pada saat inilah dapat dilakukan teknik pangkasan sedang.
                     Pangkasan sedang dilakuan dengan memangkas cabang-cabang
                     tanaman setinggi 50 – 100 cm dari permukaan tanah. Teknik ini



Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                            27
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

                     dilakukan satu tahun sekali. Agar hasil pangkasan dapat digunakan
                     sebagai pakan bagi ulat besar, pangkasan dilakukan 2 – 3 bulan
                     sebelum pemeliharaan ulat sutera karena daun Murbei yang baik
                     bagi ulat besar adalah daun yang berumur pangkas 2 – 3 bulan.
                    Pangkasan tunas tingkat pertama
                     Setelah pangkasan sedang dilaksanakan, maka untuk periode
                     pemeliharaan selanjutnya tunas-tunas Murbei sepanjang 5 – 6 mata
                     dipangkas dari bekas pangkasan sedang. Dari hasil pangkasan
                     tersebut akan tumbuh cabang-cabang baru, yang daun-daunnya
                     setelah berumur 2 – 3 bulan sangat cocok bagi ulat besar.
                    Pangkasan tunas tingkat kedua
                     Dalam periode pemeliharaan selanjutnya, tanaman Murbei dipangkas
                     lagi sepanjang 5 – 6 mata dari bekas pangkasan tunas tingkat
                     pertama. Cabang-cabang yang baru setelah berumur 2 - 3 bulan
                     akan menghasilkan daun yang cocok bagi ulat besar.


                 Setelah pemangkasan, tanaman Murbei dipupuk Nitrogen dengan dosis
                 200 kg/Ha/tahun.


        2. Pangkasan Pemeliharaan
            -    Kabunaosi
                 Pemangkasan ini bertujuan untuk merapikan tanaman Murbei setelah
                 dilakukan pemangkasan sehingga mempunyai tinggi cabang yang sama.
                 Kegiatan ini dimaksudkan agar produksi daun lebih banyak serta
                 mencegah timbulnya hama.


            -    Kabusage
                 Pemangkasan ini dilakukan pada tanaman Murbei yang terserang hama
                 penggerek batang atau hama/penyakit lainnya. Teknik pemangkasan
                 dilakukan     dengan   pemotongan     batang   pokok      yang    terserang
                 hama/penyakit setinggi 10 – 20 cm dari permukaan tanah. Dengan
                 pemangkasan        batang   pokok,   diharapkan    hama/penyakit        yang



Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                          28
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

                 menyerang tanaman Murbei musanah. Selain itu tujuan Kabusage
                 adalah untuk meremajakan tanaman Murbei. Kabusage dengan tujuan
                 meremajakan tanaman Murbei minimal dilakukan setiap 5 tahun sekali.


            -    Kabukirei
                 Pemangkasan ini bertujuan memangkas cabang yang kecil dan tidak
                 produktif sehingga pertumbuhan tanaman tidak terganggu. Cabang yang
                 tersisa diharapkan akan tumbuh dengan baik. Selain itu cabang yang
                 terserang penyakit juga dibuang agar penyebaran penyakit bisa ditekan.




                              Gambar 15. Penyediaan daun untuk ulat kecil




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                             29
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei




                                    Gambar 16. Penyediaan daun untuk ulat besar




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                                30
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei




                                    Gambar 17. Pemangkasan kabusage


    f.   Penaksiran Produksi Daun Murbei
         Banyak sedikitnya produksi daun Murbei dalam suatu kebun akan berpengaruh
         pada banyak sedikitnya ulat sutera yang akan dipelihara. Produksi daun Murbei
         dipengaruhi oleh jumlah cabang per pohon, panjang cabang yang mengandung
         daun (cabang bebas daun gugur) dan berat cabang serta daun. Untuk menaksir
         produksi daun Murbei dapat dilakukan dengan pendekatan menggunakan
         metode yang sederhana. Cara melakukan penaksiran produksi daun adalah
         sebagai berikut :
         -   Memilih tanaman yang pertumbuhannya baik, sedang dan kurang baik,
             masing-masing 1 pohon.
         -   Pangkas sampai batas daun gugur semua cabang yang ada pada pohon
             tersebut.
         -   Timbang berat daun dan cabang yang telah dipangkas untuk masing-masing
             jenis   pertumbuhan       tanaman,   kemudian    cari    rata-rata    dari   hasil
             penimbangan.
         -   Rata-rata berat daun adalah taksiran produksi daun Murbei




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                           31
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

        -     Hendaknya dilakukan penaksiran produksi pada musim kemarau dan musim
              hujan, agar kebutuhan daun Murbei bagi pakan ulat sutera selalu dapat
              terpenuhi.


        Untuk penaksiran produksi daun, dapat digunakan pula rumus sebagai berikut :
         P  rjc  rpc  K  jumlah tan aman
        Dimana :
        P        = Produksi daun Murbei (Kg)
        rjc      = Rata-rata jumlah cabang dalam satu tanaman Murbei
        rpc      = Rata-rata panjang cabang bebas daun gugur (m)
        K        = Faktor koreksi
        Untuk menghitung K digunakan rumus
                 berat cabang  daun ( 10 cabang )
         K
               Jumlah panjang cabang ( 10 cabang )




                                    Gambar 18. Panen daun Murbei


    g. Pembagian Blok Kebun Murbei
        Agar pemeliharaan ulat sutera dapat dilakukan dalam periode yang lebih banyak
        dalam satu tahun, kebun Murbei yang ada perlu dibagi dalam blok-blok


Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                           32
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

        tanaman. Pembagian blok juga bertujuan agar tanaman Murbei memiliki waktu
        istirahat dalam berproduksi daun. Berikut ini contoh pembagian blok kebun
        Murbei untuk pemeliharaan sebanyak 6 – 7 periode setahun :

                                               Pemeliharaan
Bulan              Kebun Murbei A                                                Kebun Murbei B
                                                Ulat Sutera


  1
                    Panen daun I                 Hakitate 1

                    Pemangkasan & Pemupukan
  2


                                                 Hakitate 2       Panen daun I
  3
                                                                  Pemangkasan & Pemupukan


                    Panen daun II                Hakitate 3
  4
                    Pemangkasan & Pemupukan


  5
                                                 Hakitate 4       Panen daun II

                                                                  Pemangkasan & Pemupukan
  6


                    Panen daun III               Hakitate 5
  7
                    Pemangkasan & Pemupukan


                                                 Hakitate 6       Panen daun III
  8
                                                                  Pemangkasan & Pemupukan

                    ISTIRAHAT
  9




 10
                                                                                   ISTIRAHAT


                    Panen daun IV                Hakitate 7
 11
                    Pemangkasan & Pemupukan                       Panen daun IV

                                                                  Pemangkasan & Pemupukan
 12


 Thn
berik              Kembali Berotasi                                               Kembali Berotasi
utnya


                             Gambar 19. Contoh pembagian Blok kebun Murbei



Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                                    33
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

    h. Pengendalian hama dan penyakit
        1. Pengendalian Hama
            Beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman Murbei antara lain :
            hama pucuk, kutu daun, kutu batang penggerek batang dan rayap. Hama
            pucuk dan kutu daun merusak pertumbuhan daun, sehingga produksi dan
            kualitas daun Murbei menurun. Sedangkan rayap, kutu batang dan
            penggerek batang merusak akar dan batang Murbei, yang berakibat
            tanaman Murbei menjadi mati.


            Pengendalian dan pemberantasan hama tanaman Murbei dapat dilakukan
            secara mekanis, secara biologis dan secara kimia. Pengendalian hama
            secara mekanis dilakukan dengan cara mengambil/menangkap hama atau
            melalui pemangkasan (pemotongan) bagian tanaman yang terserang.
            Bagian tanaman yang terserang hama harus dibuang jauh atau dibakar
            untuk memutus siklus hama. Teknik pengendalian hama secara biologis
            dilakukan dengan menggunakan predator. Pemberantasan secara kimia
            dilakukan dengan memakai bahan kimia berupa insektisida melalui teknik
            penyemprotan. Perlu diperhatikan dalam penggunaan insektisida, mengingat
            daun Murbei adalah pakan ulat sutera, pilih insektisida yang memiliki
            residual toksisitas singkat dan hindari penggunaan insektisida sistemik.


        2. Pengendalian Penyakit
            Beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman Murbei diantaranya :
            penyakit tepung, penyakit bintik daun, penyakit karat, penyakit plasta,
            penyakit bercak daun dan penyakit karena bakteri. Kerusakan tanaman
            Murbei     karena       penyakit   dipengaruhi   oleh    cara    pengelolaan      atau
            pemeliharaan tanaman Murbei, oleh karena itu perlu diperhatikan jarak
            tanam, pemangkasan, pemanenan daun, pemupukan dan pengolahan
            tanah. Beberapa hal tersebut hendaknya dilaksanakan sesuai dengan
            prosedur yang telah ada agar kebun Murbei terpelihara dengan baik
            sehingga tanaman Murbei terhindar dari serangan penyakit. Apabila terjadi




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                               34
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei

            serangan penyakit yang meluas perlu diperhatikan teknik pengendalian yang
            tepat dan apabila diperlukan gunakan bahan kimia yang tepat.




                                a. Hama pucuk pada tanaman Murbei




                               b. Penggerek batang pad tanaman Murbei




                         c. Tanaman Murbei yang terserang hama kutu daun


                         Gambar 20. Hama yang menyerang tanaman Murbei


Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                            35
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei




                                     a. Penyakit plasta




                                      b. Penyakit karat




                                     c. Penyakit tepung

                     Gambar 21. Penyakit yang menyerang tanaman Murbei




Balai Persuteraan Alam Tahun 2007                                                            36

More Related Content

What's hot

Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygzahrahoca
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Ade Setiawan
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Nestri Yuniardi
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaode Syawal Fapet
 
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.wika_wibowo
 
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)Ade Setiawan
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Mohammad Muttaqien
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihRiva Anggraeni
 
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibLaporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibAndria Bin Muhayat
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara Saifudin
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...UNESA
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianNestri Yuniardi
 

What's hot (20)

Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
 
Fisiologi Tumbuhan
Fisiologi TumbuhanFisiologi Tumbuhan
Fisiologi Tumbuhan
 
9. produksi benih
9. produksi benih9. produksi benih
9. produksi benih
 
Survei tanah
Survei tanahSurvei tanah
Survei tanah
 
Ekologi tanah
Ekologi tanahEkologi tanah
Ekologi tanah
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
 
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
 
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benih
 
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibLaporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
 
Dormansi
DormansiDormansi
Dormansi
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
 

Similar to BUDAYA MURBEI

Buku Jeruk Teknologi Inovatif Jeruk Sehat Nusantara
 Buku Jeruk Teknologi Inovatif Jeruk Sehat Nusantara Buku Jeruk Teknologi Inovatif Jeruk Sehat Nusantara
Buku Jeruk Teknologi Inovatif Jeruk Sehat NusantaraIlmu Berkah
 
Product knowledge pupuk di grow
Product knowledge pupuk di growProduct knowledge pupuk di grow
Product knowledge pupuk di growDynapharm Store
 
2.0. pedoman teknis bantuan alsintan 2012
2.0. pedoman teknis bantuan alsintan 20122.0. pedoman teknis bantuan alsintan 2012
2.0. pedoman teknis bantuan alsintan 2012Aznar Ismail
 
Laporan praktikum biologi gulma k10
Laporan praktikum biologi gulma k10Laporan praktikum biologi gulma k10
Laporan praktikum biologi gulma k10Afifah Shobah
 
Selayang pandang bpa 2010
Selayang pandang bpa 2010Selayang pandang bpa 2010
Selayang pandang bpa 2010BPA_ADMIN
 
pengaruh gradien suhu Terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan ...
pengaruh gradien suhu Terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan ...pengaruh gradien suhu Terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan ...
pengaruh gradien suhu Terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan ...Yoga Ardimas
 
natural farming.pdf
natural farming.pdfnatural farming.pdf
natural farming.pdfKamilHaiyat1
 
Agus arianto (20110210030)
Agus arianto (20110210030)Agus arianto (20110210030)
Agus arianto (20110210030)Agus Ariyanto
 
Taklimat Mardi Taaveekun
Taklimat Mardi TaaveekunTaklimat Mardi Taaveekun
Taklimat Mardi TaaveekunZaini Ithnin
 
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)”
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)”INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)”
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)”sigitsetiawan25
 
Perbanyakan vegetatif kelapa_sawit_unggul_secara_kultur_jaringan-andal_yakinu...
Perbanyakan vegetatif kelapa_sawit_unggul_secara_kultur_jaringan-andal_yakinu...Perbanyakan vegetatif kelapa_sawit_unggul_secara_kultur_jaringan-andal_yakinu...
Perbanyakan vegetatif kelapa_sawit_unggul_secara_kultur_jaringan-andal_yakinu...Andal Yakinudin
 
Kelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunungKelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunungSukardiEddie
 
Pedoman pengendalian hama terpadu
Pedoman pengendalian hama terpaduPedoman pengendalian hama terpadu
Pedoman pengendalian hama terpaduSatrianinadhifa
 
Buku 5 40 kel diseminasi tekn (yuti)
Buku 5   40 kel diseminasi tekn (yuti)Buku 5   40 kel diseminasi tekn (yuti)
Buku 5 40 kel diseminasi tekn (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 

Similar to BUDAYA MURBEI (20)

usulan penelitian
usulan penelitianusulan penelitian
usulan penelitian
 
Buku Jeruk Teknologi Inovatif Jeruk Sehat Nusantara
 Buku Jeruk Teknologi Inovatif Jeruk Sehat Nusantara Buku Jeruk Teknologi Inovatif Jeruk Sehat Nusantara
Buku Jeruk Teknologi Inovatif Jeruk Sehat Nusantara
 
Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
 
Product knowledge pupuk di grow
Product knowledge pupuk di growProduct knowledge pupuk di grow
Product knowledge pupuk di grow
 
Agribisnis
AgribisnisAgribisnis
Agribisnis
 
Buku juknis bioindustri.pdf
Buku juknis bioindustri.pdfBuku juknis bioindustri.pdf
Buku juknis bioindustri.pdf
 
2.0. pedoman teknis bantuan alsintan 2012
2.0. pedoman teknis bantuan alsintan 20122.0. pedoman teknis bantuan alsintan 2012
2.0. pedoman teknis bantuan alsintan 2012
 
Laporan praktikum biologi gulma k10
Laporan praktikum biologi gulma k10Laporan praktikum biologi gulma k10
Laporan praktikum biologi gulma k10
 
Selayang pandang bpa 2010
Selayang pandang bpa 2010Selayang pandang bpa 2010
Selayang pandang bpa 2010
 
pengaruh gradien suhu Terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan ...
pengaruh gradien suhu Terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan ...pengaruh gradien suhu Terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan ...
pengaruh gradien suhu Terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan ...
 
Contoh matrix magang agroteknologi pertanian
Contoh matrix magang agroteknologi pertanianContoh matrix magang agroteknologi pertanian
Contoh matrix magang agroteknologi pertanian
 
natural farming.pdf
natural farming.pdfnatural farming.pdf
natural farming.pdf
 
Agus arianto (20110210030)
Agus arianto (20110210030)Agus arianto (20110210030)
Agus arianto (20110210030)
 
Taklimat Mardi Taaveekun
Taklimat Mardi TaaveekunTaklimat Mardi Taaveekun
Taklimat Mardi Taaveekun
 
Contoh matrix magang agroteknologi pertanian
Contoh matrix magang agroteknologi pertanianContoh matrix magang agroteknologi pertanian
Contoh matrix magang agroteknologi pertanian
 
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)”
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)”INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)”
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)”
 
Perbanyakan vegetatif kelapa_sawit_unggul_secara_kultur_jaringan-andal_yakinu...
Perbanyakan vegetatif kelapa_sawit_unggul_secara_kultur_jaringan-andal_yakinu...Perbanyakan vegetatif kelapa_sawit_unggul_secara_kultur_jaringan-andal_yakinu...
Perbanyakan vegetatif kelapa_sawit_unggul_secara_kultur_jaringan-andal_yakinu...
 
Kelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunungKelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunung
 
Pedoman pengendalian hama terpadu
Pedoman pengendalian hama terpaduPedoman pengendalian hama terpadu
Pedoman pengendalian hama terpadu
 
Buku 5 40 kel diseminasi tekn (yuti)
Buku 5   40 kel diseminasi tekn (yuti)Buku 5   40 kel diseminasi tekn (yuti)
Buku 5 40 kel diseminasi tekn (yuti)
 

BUDAYA MURBEI

  • 1. DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL BALAI PERSUTERAAN ALAM BILI-BILI KEC. BONTOMARANNU KAB. GOWA SULAWESI SELATAN PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN MURBEI (Morus spp.) Desember 2007
  • 2. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei KATA PENGANTAR Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei ini disusun sebagai salah satu upaya untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan dan teknik dalam budidaya tanaman Murbei. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam pengembangan budidaya sutera alam adalah keberhasilan dalam budidaya tanaman Murbei. Sebagai satu-satunya pakan bagi ulat sutera, ketersediaan daun Murbei dengan kualitas dan kuantitas yang baik akan menentukan keberhasilan pemeliharaan ulat sutera. Harapan kami, dengan tersusunnya Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei ini dapat dijadikan sebagai acuan, arahan ataupun pedoman bagi petani, petugas dan pengusaha serta instansi terkait yang memerlukan. Pemahaman yang baik dalam teknik budidaya Murbei merupakan faktor kunci bagi produktivitas tanaman Murbei dalam pemenuhan kebutuhan pakan bagi ulat sutera. Atas segala bantuan dan kerjasamanya, kepada semua pihak yang telah membantu di dalam penyusunan buku ini, kami sampaikan terima kasih. Bili-Bili, Desember 2010 Kepala Balai Persuteraan Alam Ir. Antonius Patandianan,MP Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 i
  • 3. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii DAFTAR GAMBAR............................................................................................... iv I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1 A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Maksud dan Tujuan ................................................................................ 2 II. PENGENALAN TANAMAN MURBEI A. Taksonomi Tanaman Murbei..................................................................... 3 B. Penyebaran Tanaman Murbei ................................................................... 3 C. Karakteristik Tanaman Murbei .................................................................. 4 D. Perkembangbiakan Tanaman Murbei ......................................................... 6 E. Morfologi Beberapa Jenis Tanaman Murbei ................................................ 8 III. TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN MURBEI A. Kesesuaian Lahan Bagi Tanaman Murbei ................................................... 11 B. Persiapan Lahan ...................................................................................... 11 C. Penyediaan Bibit Tanaman Murbei ............................................................ 14 D. Penanaman Murbei .................................................................................. 17 E. Pemeliharaan Tanaman Murbei ................................................................. 19 Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 ii
  • 4. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei DAFTAR TABEL Tabel 1. Dosis pemupukan pada tanaman Murbei ........................................ 22 Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 iii
  • 5. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Pertumbuhan tunas pada batang Murbei ........................................ 5 Gambar 2. Kurva pertumbuhan tanaman Murbei ............................................. 5 Gambar 3. a. Bunga tanaman Murbei; b. Buah Muda ....................................... 6 Gambar 4. Daun beberapa jenis Murbei (kiri ke kanan : M. nigra, M. Alba, M. Australis, M. Cathayana, M. Multicaulis) .................................... 10 Gambar 5. Lahan yang telah bersih dan telah diolah, siap untuk ditanami Murbei ......................................................................................... 12 Gambar 6. Pembuatan larikan tanaman .......................................................... 13 Gambar 7. Pemberian pupuk dasar ................................................................ 14 Gambar 8. Stek tanaman Murbei .................................................................... 16 Gambar 9. Bibit tanaman Murbei dari persemaian, siap tanam .......................... 17 Gambar 10. a. Pola tanam Murbei Murni; b. Pola tanam Murbei tumpang sari ...... 18 Gambar 11. a. Penanaman bibit Murbei dari persemaian; b. Penanaman stek Murbei ......................................................................................... 19 Gambar 12. a. Penyemprotan herbisida; b. Penyiangan dan pendangiran tanaman Murbei ......................................................................................... 21 Gambar 13. Pemangkasan pertama pada tanaman Murbei ................................. 24 Gambar 14. Kegiatan pemangkasan pada tanaman Murbei ................................ 25 Gambar 15. Penyediaan daun untuk ulat kecil ................................................... 29 Gambar 16. Penyediaan daun untuk ulat besar ................................................. 30 Gambar 17. Pemangkasan kabusage ................................................................ 31 Gambar 18. Panen daun Murbei....................................................................... 32 Gambar 19. Contoh pembagian blok kebun Murbei ............................................ 33 Gambar 20. Hama yang menyerang tanaman Murbei ........................................ 35 Gambar 21. Penyakit yang menyerang tanaman Murbei ..................................... 36 Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 iv
  • 6. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya kegiatan persuteraan alam adalah kegiatan agro-industri yang merupakan bagian dari kegiatan perhutanan sosial, terdiri dari beberapa kegiatan antara lain : budidaya tanaman Murbei, pembibitan ulat sutera, pemeliharaan ulat sutera, pengendalian hama dan penyakit tanaman Murbei dan ulat sutera, pemanenan kokon, pemintalan benang sutera dan pertenunan kain sutera. Budidaya tanaman Murbei menjadi hal yang sangat penting, mengingat daun Murbei merupakan pakan ulat sutera yang sangat menentukan untuk mencapai keberhasilan produksi kokon baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pengaruh pakan ulat sutera yang berupa daun Murbei mencapai 38 – 40 % dari keseluruhan faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan pemeliharaan ulat sutera. Wilayah negara Indonesia memiliki keuntungan dalam kegiatan budidaya tanaman Murbei. Sebagai negara yang memiliki iklim tropis, tanaman Murbei di wilayah Indonesia dapat berproduksi sepanjang tahun. Hal tersebut sangat menguntungkan bagi petani sutera alam, karena petani dapat memelihara ulat sutera sepanjang tahun. Namun hingga saat ini keuntungan tersebut belum dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh petani di Indonesia. Salah satu sebabnya adalah belum optimalnya produksi tanaman Murbei dari kebun-kebun yang dikelola oleh petani. Keterbatasan produksi tanaman Murbei disebabkan oleh terbatasnya penggunaan Murbei jenis unggul dan penerapan teknik budidaya yang masih belum sesuai dengan standar. Produksi daun Murbei dengan kualitas dan kuantitas yang baik dipengaruhi teknik budidaya tanaman Murbei yang dilaksanakan. Faktor – faktor yang terdapat dalam teknik budidaya tanaman Murbei diantaranya adalah : kesesuaian lahan bagi tanaman murbei, pengolahan lahan, penyediaan bibit, teknik penanaman Murbei, pemeliharaan tanaman Murbei serta pengendalian hama dan penyakit. Faktor-faktor Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 1
  • 7. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei tersebut harus dilaksanakan dengan baik sesuai dengan standar yang ada untuk meningkatkan produktivitas tanaman Murbei. B. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei adalah sebagai pedoman dan acuan bagi pelaku usaha dan pembina kegiatan persuteraan alam dalam bidang budidaya tanaman Murbei. Adapun tujuan penyusunan Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei adalah untuk memberikan pengetahuan dasar bagi pelaku dan pembina usaha persuteraan alam dalam kegiatan budidaya tanaman Murbei agar pelaksanaan pengusahaan kegiatan persuteraan alam dapat mencapai keberhasilan. Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 2
  • 8. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei II. PENGENALAN TANAMAN MURBEI A. Taksonomi Tanaman Murbei Taksonomi tanaman Murbei dapat dijelaskan sebagai berikut : Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Kelas : Urticalis Famili : Moraceae Genus : Morus Spesies : Morus sp. Nama ilmiah dari beberapa jenis murbei antara lain : Murbei putih (Morus Alba L), murbei hitam (M. Nigra L), murbei merah/American mulberry (M. rubra L), murbei korea (M. australis), murbei Himalaya (M. laevigata), murbei India (M. indica), M. multicaulis, M. cathayana, M. macroura, murbei Jepang (M. tosawase, M. tsukasaguwa, M. okinawaguwa, M. itouwase, M. shiwasuguwa dan M. amakusaguwa). Nama daerah : walot (Sunda); murbe, besaran (Jawa), malur (Batak), nagas (Ambon), tambara mrica (Makassar). Nama asing : Mullberry (Inggris), Sangye (Cina). Morera/mora (Spanyol), moreira (Portugis), murier (Prancis). B. Penyebaran Tanaman Murbei Tanaman Murbei dipercayai sebagai tanaman yang berasal dari India dan China di kaki pegunungan Himalaya. Dari wilayah tersebut kemudian tanaman Murbei tersebar hingga ke beberapa wilayah seiring dengan perkembangan pengusahaan persuteraan alam. Selain itu penyebaran tanaman Murbei ke beberapa wilayah juga Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 3
  • 9. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei didukung oleh kemudahan tanaman Murbei yang dapat tumbuh dari daerah sub tropis hingga ke daerah tropis. Beberapa negara yang telah mengembangkan tanaman Murbei diantaranya : Jepang, China, Korea, Rusia, India, Brazil, Italia, Perancis, Spanyol, Yunani, Yugoslavia, Hungaria, Rumania, Polandia, Bulgaria, Turki, Mesir, Syria, Cyprus, Sri Lanka, Iran, Bangladesh, Afghanistan, Lebanon, Thailand, Myanmar, Vietnam, Indonesia dan Kamboja. C. Karakteristik Tanaman Murbei Tanaman Murbei merupakan tanaman perdu, tingginya dapat mencapai 6 meter dengan tajuk yang jarang, bercabang banyak, daunnya berwarna hijau tua dengan bentuk mulai dari bulat, berlekuk dan bergerigi dengan permukaan kasar atau halus tergantung jenisnya. Pertumbuhan tanaman Murbei sangat dipengaruhi oleh keadaan tanah dan iklim setempat. Di Daerah tropis seperti di Indonesia, meskipun tanaman Murbei tidak mengalami masa istirahat, tetapi terdapat perbedaan pertumbuhan pada saat musim hujan dan musim kemarau. Penyebabnya adalah faktor kandungan air tanah. Perbedaan pertumbuhan yang nyata terlihat antara musim hujan dan musim kemarau. Waktu pertumbuhan yang paling baik bagi tanaman Murbei adalah diantara musim hujan dan musim kemarau, saat curah hujan mulai berkurang sedangkan temperatur udara masih cukup tinggi. Tanaman Murbei merupakan jenis tanaman yang tahan pangkasan dan mudah bertunas kembali. Tanaman ini bila dipangkas secara berkala tidak menjadi tinggi dan tetap menghasilkan daun, tetapi apabila tidak dipangkas dapat menjadi tanaman yang berbentuk pohon. Oleh karena itu, tanaman Murbei dapat berfungsi sebagai tanaman penguat teras, batas areal dan penghasil kayu bakar. Tanaman Murbei dapat bertunas  7 hari setelah pemangkasan dan selanjutnya pertumbuhannya berjalan dengan cepat selama 30 – 60 hari setelah pemangkasan. Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 4
  • 10. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei Pada bagian batang akan tumbuh cabang setelah 90 hari kemudian, dan pada saat yang sama daun bagian bawah akan rontok. Dari segi pertumbuhan batang, saat yang paling baik untuk memulai panen adalah antara 60 – 90 hari setelah mulai bertunas. Gambar 1. Pertumbuhan tunas pada batang Murbei Gambar 2. Kurva pertumbuhan tanaman Murbei Buah tanaman Murbei pada waktu muda berwarna putih kehijau-hijauan kemudian berubah menjadi merah muda dan rasanya asam. Pada saat buah telah matang, warna buah Murbei menjadi merah tua agak kehitaman dan rasanya manis. Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 5
  • 11. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei Tanaman Murbei dapat ditanam bersama dengan tanaman lainnya dengan sistem tumpang sari. Apabila ditanam dengan tanaman lainnya, perlu diperhatikan bahwa tanaman Murbei tidak tahan terhadap naungan berat. Gambar 3. a. Bunga tanaman Murbei; b. Buah muda D. Perkembangbiakan Tanaman Murbei Tanaman Murbei dapat dikembangbiakkan dengan 2 cara yaitu secara generatif (dengan biji) dan secara vegetatif (dengan bagian tanaman). a. Secara Generatif Di Indonesia cara memperbanyak tanaman Murbei dengan biji sampai saat ini belum dilakukan, selain karena memerlukan keahlian khusus, juga memerlukan waktu yang lama dan biaya yang cukup mahal. b. Secara Vegetatif Cara memperbanyak tanaman Murbei dengan menggunakan bagian tanaman merupakan cara yang biasa dilakukan untuk daerah tropis. Cara ini lebih praktis dan ekonomis dan relatif mudah dilaksanakan. Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 6
  • 12. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei Beberapa cara perbanyakan secara vegetatif yang telah dikenal antara lain : 1. Layering Cara ini dilakukan dengan membengkokkan cabang tanaman ke tanah, dengan bagian tengah ditimbun dengan tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang atau kompos. Bagian ujung tanaman yang dibengkokkan tetap berada di atas tanah. Yang perlu diperhatikan pada saat cabang dibengkokkan adalah jangan sampai patah. 2. Root Grafting (Okulasi Pangkal Lepas) Cara ini dilakukan untuk mengganti kebun dengan jenis yang baru dan unggul, atau mengganti kebun yang sudah tidak produktif lagi tanpa membongkar tanaman yang sudah ada. Caranya adalah memotong tanaman yang akan diganti pada bagian pangkal batang dan menempelkan stek Murbei jenis unggul pada bagian tersebut. 3. Suetsugi Grafting (Sambungan Pangkal Hidup) Cara ini hampir sama dengan Root Grafting hanya pada saat melakukan penyambungan, tanaman yang akan dijadikan batang bawah dipotong serata permukaan tanah dengan gergaji dan bahan tanaman ditempelkan diantara bagian kayu dan bagian kulit dari batang bagian bawah tersebut, kemudian ditekan dengan mempergunakan alat jepit dan ditutupi dengan tanah. 4. Okulasi Cara ini dilakukan dengan menempelkan mata tunas dari tanaman Murbei jenis unggul pada tanaman Murbei lain yang mempunyai sifat perakaran kuat, sehingga nantinya didapatkan jenis Murbei baru dengan kualitas unggul. 5. Stek batang Cara ini merupakan cara yang paling ekonomis dan paling banyak dilakukan, biasanya langsung dilakukan di lapangan atau melalui persemaian terlebih Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 7
  • 13. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : daya perakaran tanaman dan waktu tanam. E. Morfologi Beberapa Jenis Tanaman Murbei Jenis-jenis tanaman Murbei yang telah dikenal sangat banyak. Penggolongan jenis tanaman Murbei ke dalam spesies, sub spesies/varietas dilakukan berdasarkan struktur bunga, daun dan cabang. Sebagai perbandingan, di Jepang pada saat ini tercatat terdapat lebih dari 1.000 varietas Murbei, dari jumlah tersebut terdapat lebih kurang 10 varietas saja yang populer dan banyak digunakan petani sutera. Di Indonesia sendiri terdapat berbagai macam jenis tanaman Murbei, namun yang banyak ditanam oleh petani sebanyak 6 varietas Murbei saja. Varietas Murbei tersebut antara lain : Morus nigra, m. alba, m australis, m cathayana, m multicaulis dan m. macroura. Ciri – ciri morfologis tanaman Murbei tersebut adalah sebagai berikut : a. Morus nigra Dikenal dengan nama “murbei hitam”. Berupa perdu yang dapat mencapai ketinggian sampai 1,5 meter. Warna batang hijau kecoklat-coklatan, adakalanya coklat hitam jika sudah tua. Bentuk daun lonjong dan ujungnya lancip, dengan panjang antara 5 – 10 cm atau lebih, tergantung dari daerah tumbuhnya. Daun berwarna hijau tua dengan permukaan halus dan adakalanya bercelah/berlekuk dalam. Morus nigra memiliki cabang yang banyak. Stek yang berusia 9 – 12 bulan mempunyai 10 cabang atau lebih apalagi jika sudah dipangkas. Jarak antar mata  6 cm. Buah berwarna merah jambu, ketika masih muda, dan berwarna hitam apabila telah berumur tua. Bunga dan buah akan banyak apabila tanaman telah mencapai umur lebih dari 8 bulan (langsung dari stek) atau lebih dari 2 bulan setelah pemangkasan. b. Morus alba Dikenal dengan nama “Murbei buah”, karena pada umumnya ditanam untuk diambil buahnya. Sifat yang sangat mencolok dari jenis ini adalah tentang buku atau ruas batangnya yang pendek-pendek dan pertumbuhannya yang tidak ke atas melainkan ke samping. Bentuk daunnya seperti jenis Nigra, atau Australis Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 8
  • 14. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei tetapi lebih kecil lagi. Tinggi pohon mampu mencapai 1,5 meter apabila tumbuh di daerah dingin dengan cabang yang banyak. c. Morus australis Dikenal dengan nama “Murbei pagar” atau “Murbei kecil”, mengingat sering ditanam sebagai pagar dan daunnya kecil-kecil. Sifat hidupnya hampir sama dengan Morus nigra, hanya batangnya berwarna coklat kekuning-kuningan dan dapat mencapai ketinggian sampai 3 – 5 meter, berupa pohon. Apabila telah berumur 10 tahun lebih, dari satu batang dapat tumbuh sampai 50 cabang yang lebat dengan daun, sehingga setiap musim (3 – 4 bulan sekali) dari satu pohon yang sudah tua bisa didapat 200 – 400 Kg daun. Sekarang banyak ditanam sebagai batang bawah, yang bagian atasnya disambung dengan okulasi, dengan jenis Nigra atau Multicaulis. Hal ini disebabkan oleh daya tumbuhnya, yang besar dan kuat dan tahan terhadap pergantian musim atau cuaca dan penyakit. d. Morus cathayana Morus cathayana memiliki bentuk daun 3 skepsis dengan ketebalan daun tipis berwarna hijau muda. Percabangan berwarna coklat tua berukuran sedang, perakarannya baik dan dalam. Pertumbuhan batang lurus ke atas dengan sedikit percabangan, cabang mulai tumbuh pada bagian tengah dari cabang utama. Ketahanan terhadap musim kemarau cukup kuat, demikian pula ketahanan terhadap serangan penyakit. e. Morus multicaulis Dikenal dengan nama “murbei multi” atau “murbei besar”. Berupa perdu yang cepat besar dan tinggi. Warna batang coklat, atau coklat kehijau-hijauan. Daunnya sangat besar, membulat dan permukaannya bergelombang, sedangkan penggiran daun bergerigi. Cabang tidak banyak, jumlah cabang 2 – 4 cabang. Setiap cabang cepat memanjang dan membesar. Buahnya berwarna merah, yang keluar pada waktu stek ditanam atau batang baru dipangkas. Buah jarang didapat pada cabang atas. Pada saat ini Morus multicaulis banyak ditanam untuk makanan ulat, karena bentuk daunnya yang besar dan Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 9
  • 15. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei kecepatan tumbuhnya. Tetapi sangat disayangkan bahwa pucuk-pucuknya mudah dan cepat sekali diserang hama serangga atau penyakit bakteria, virus dan jamur sehingga bentuknya menggulung dan rusak. f. Morus macroura Ciri morfologis jenis ini adalah percabangan tegak lurus dengan jumlah cabang tidak terlalu banyak. Cabang berwarna putih kehijauan dan ujung melengkung ke atas Dari jenis-jenis di atas, perlu diketahui bahwa M. alba dan M. cathayana mempunyai produksi daun yang lebih tinggi dibanding M. nigra dan M. australis. Akan tetapi M. alba dan M. cathayana daya pertumbuhan akarnya rendah dan sangat rentan dari serangan hama dan penyakit jika dibandingkan M. nigra dan M. australis. M. multicaulis, M. alba dan M. cathayana mempunyai sifat pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan M. nigra, tetapi M. multicaulis presentase tumbuh steknya sangat rendah. Oleh karena itu jenis yang dianjurkan untuk ditanam oleh petani adalah M.alba dan M. cathayana. Gambar 4. Daun beberapa jenis Murbei (kiri ke kanan : M. nigra, M. Alba, M. Australis, M. Cathayana, M. Multicaulis) Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 10
  • 16. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei III. TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN MURBEI A. Kesesuaian Lahan Bagi Tanaman Murbei Agar tanaman Murbei dapat berproduksi dengan baik, perlu diperhatikan kondisi lahan yang optimal bagi tanaman Murbei, yaitu : a. Iklim Tanaman Murbei dapat tumbuh pada iklim yang berbeda. Untuk daerah tropis seperti di Indonesia, Murbei dapat tumbuh pada tempat dengan suhu udara rata-rata 13 – 31 oC dengan kondisi optimal pada suhu 24 – 28 oC. Kondisi curah hujan optimal bagi tanaman Murbei adalah antara 1500 – 2500 mm dan akan tumbuh dengan baik pada daerah yang sepanjang tahun mendapat hujan merata. Kelembaban udara tempat tumbuh Murbei agar pertumbuhannya optimal berada pada rentang 65 – 80 %. b. Topografi Ketinggian tempat yang optimal bagi tanaman Murbei adalah pada ketinggian 400 – 800 mdpl dengan kemiringan lahan 0 - 15 %. Meskipun demikian, penanaman murbei di daerah dataran rendah tetap dapat dilakukan, asalkan keadaan suhu udaranya tidak terlalu panas. Sebaiknya dipilih lahan yang datar atau tidak terlalu miring, cukup subur dan dekat dengan mata air, tetapi tidak tergenang pada musim hujan. c. Tanah Kondisi tanah optimal bagi tanaman Murbei adalah agak Asam (pH 6,2 – 6,8), solum tanah tebal, kemampuan tanah menahan kelembaban baik, pengairan/drainase baik, porous/berpori, tekstur tanah berupa geluh berlempung – geluh. B. Persiapan Lahan a. Pembersihan Lahan Apabila lahan yang telah dipersiapkan untuk penanaman Murbei memiliki penutupan lahan berupa semak, alang-alang atau vegetasi lainnya, maka Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 11
  • 17. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei terlebih dahulu lahan tersebut dibersihkan (land clearing). Pembersihan lahan sebaiknya tidak dilakukan dengan pembakaran lahan, kecuali telah dipersiapkan metode pembakaran lahan yang tepat. Sisa hasil pembersihan lahan yang berupa daun dari semak dan alang-alang dapat digunakan untuk membuat biokompos atau bokhasi, sebagai pupuk bagi tanaman Murbei. b. Pengolahan Lahan Murbei termasuk tanaman keras dan berakar dalam, oleh karena itu tanah pada lokasi penanaman Murbei harus diolah terlebih dahulu agar akar tanaman Murbei dapat tumbuh dengan baik. Lahan yang telah bersih dari vegetasi penutup diolah menggunakan cangkul atau bajak sedalam 30 – 50 cm. Pengolahan lahan dapat pula dilakukan secara mekanis menggunakan alat berat seperti traktor. Pada lahan yang berbatu, pengolahan lahan hanya dilakukan pada tempat-tempat yang akan ditanami Murbei saja (sistem cemplongan). Gambar 5. Lahan yang telah bersih dan telah diolah, siap untuk ditanami Murbei Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 12
  • 18. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei c. Pembuatan Larikan Tanaman Tanah yang telah dicangkul/dibajak dibuat larikan tanaman dengan jarak antar larikan disesuaikan dengan jarak tanam yang diinginkan. Larikan tanaman (jalur) ditinggikan dari tanah di sekitarnya dengan ketinggian 5 – 10 cm. Pada setiap larikan perlu dibuat parit sedalam  30 cm dengan lebar 30 cm. Untuk lahan yang miring, jalur penanaman dibuat searah dengan kontur. Tujuan pembuatan jalur searah dengan kontur adalah untuk mengurangi erosi yang terjadi terutama pada saat musim hujan. Pada lahan yang miring juga perlu dilaksanakan teknik konservasi berupa pembuatan teras. Jenis teras yang dibuat disesuaikan dengan kemiringan lahan. Apabila lahan yang akan ditanami Murbei tidak memungkinkan untuk dibuat larikan tanaman, misal karena tanah yang berbatu, maka untuk penanaman Murbei dapat dibuat lubang tanam dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm dengan kedalaman 20 – 40 cm (sistem cemplongan). Gambar 6. Pembuatan larikan tanaman Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 13
  • 19. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei d. Pemberian Pupuk Dasar Untuk memperbaiki struktur, aerasi, kapasitas menahan air tanah dan menyediakan unsur hara, pada parit yang telah dibuat dapat ditaburkan pupuk kandang atau humus. Jumlah pupuk kandang yang diperlukan 10 – 15 ton per hektar lahan. Jika tanah bersifat asam dapat dicampurkan kapur pertanian secukupnya. Gambar 7. Pemberian pupuk dasar C. Penyediaan Bibit Tanaman Murbei Jenis Murbei yang akan ditanam dipilih dari jenis yang memiliki produktivitas tinggi dan sesuai dengan lokasi penanaman. Beberapa jenis tanaman Murbei yang memiliki produktivitas tinggi antara lain : Morus cathayana, M. multicaulis dan M. indica. Selain itu terdapat pula jenis tanaman Murbei yang lain, yaitu : M. alba, M. nigra, M. australis, M. macroura, S54, Kanva dan beberapa jenis tanaman Murbei hasil persilangan. Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 14
  • 20. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei Teknik yang paling sering digunakan untuk penyediaan bibit tanaman Murbei adalah menggunakan stek batang. Teknik ini lebih mudah dilaksanakan oleh petani di lapangan. a. Pemilihan Bahan Stek Tanaman Murbei yang akan digunakan sebagai bahan stek harus memenuhi kriteria sebagai berikut : - Tanaman Murbei harus sehat dan telah berumur lebih dari 1 tahun - Cabang tanaman Murbei yang dipilih telah berumur 4 – 6 bulan sejak pemangkasan, memiliki diameter  1 cm dan lurus - Jangan menggunakan cabang yang terlalu muda atau terlalu tua b. Pembuatan Stek Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan stek tanaman Murbei, yaitu: - Pada saat memotong cabang menjadi stek, harus digunakan alat potong yang tajam berupa gunting stek atau parang. - Panjang stek tanaman Murbei adalah 20 – 25 cm dengan jumlah mata tunas 4 – 5 buah. - Ujung atas stek dipotong agak mendatar  1 cm di atas mata tunas, sedangkan bagian bawah dipotong miring  1,5 cm di bawah mata tunas. - Hindari pemotongan stek yang mengakibatkan stek rusak atau pecah, karena akan mengganggu pertumbuhan stek yang ditanam. - Stek yang telah dipotong diatur letak penyimpanannya, semua bagian bawah potongan stek diletakkan searah dengan mata tunas diusahakan menghadap ke atas. - Apabila stek tidak segera ditanam, simpan di tempat yang lembab dan teduh paling lama 2 – 3 hari. Atau dapat pula diletakkan tegak pada tanah, dengan terlebih dahulu tanahnya digemburkan. - Pemotongan stek sebaiknya dilakukan setelah batang-batang Murbei untuk bahan stek diangkut ke lapangan dengan tujuan mengurangi tingkat kerusakan stek serta lebih efektif dan efisien dalam penanaman Murbei. Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 15
  • 21. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei - Untuk transportasi stek dengan jarak yang cukup jauh, stek/bahan stek dapat dibungkus karung goni/kain yang dibasahi. - Pada saat kegiatan penyediaan stek bibit tanamam Murbei hendaknya dipersiapkan stek cadangan sebagai sulaman pada saat pemeliharaan tanaman. Gambar 8. Stek tanaman Murbei c. Persemaian Apabila diperlukan persemaian (umumnya dilakukan pada saat musim kemarau atau sebagai cadangan untuk sulaman pemeliharaan), perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : - Tempat persemaian dibuat dari bahan kayu atau bambu dengan naungan dari daun kelapa, alang-alang atau paranet. - Media tanam yang digunakan dalam polybag berupa tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 : 1 - Stek yang telah disiapkan, ditancapkan setengah bagian secara lurus ke dalam polybag yang telah berisi media tanam - Pemeliharaan persemaian dilakukan dengan cara mencabut rumput/tanaman pengganggu dan menyiram air setiap hari - Setelah berumur  1,5 bulan bibit tanaman Murbei dalam persemaian siap ditanam. Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 16
  • 22. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei Gambar 9. Bibit tanaman Murbei dari persemaian, siap tanam D. Penanaman Murbei a. Waktu tanam Waktu tanam untuk setiap daerah akan berbeda, tergantung kondisi iklim setempat. Waktu tanam sebaiknya dilakukan pada permulaan sampai dengan pertengahan musim hujan. Hal ini dimaksudkan agar pertumbuhan akar dan tanaman cukup kuat menghadapi musim kemarau. b. Pola tanam - Murni Pola tanam Murbei Murni berupa suatu hamparan yang hanya terdiri dari tanaman Murbei saja, tidak bercampur dengan tanaman lain. Pola tanam ini dilakukan untuk pengelolaan kebun Murbei secara intensif. - Campuran (tumpang sari) Tanaman Murbei dapat dicampur dengan tanaman semusim atau tanaman tahunan yang intensitas naungannya rendah, karena tanaman Murbei memerlukan cahaya matahari yang cukup. Tanaman Murbei tidak dapat dicampur dengan tanaman Tembakau, karena daunnya dapat menyebabkan keracunan pada ulat sutera. Tanaman Murbei juga tidak Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 17
  • 23. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei disarankan untuk dicampur dengan ketela pohon, karena tanaman ini banyak menyerap hara sehingga poduksi daun Murbei relatif rendah. Gambar 10. a. Pola tanam Murbei Murni; b. Pola tanam Murbei tumpang sari c. Jarak Tanam Jarak tanam Murbei tergantung dari jenis Murbei, kondisi lahan tanam dan sistem pengelolaan tanaman Murbei selanjutnya. Apabila tanaman Murbei dikelola secara Manual jarak tanam dapat lebih kecil, sedangkan apabila dikelola secara mekanis atau akan dilakukan secara campuran (tumpang sari) maka jarak tanam dibuat lebih besar. Beberapa pilihan jarak tanam yang dapat digunakan, antara lain : 1,0 x 0,5 m ; 1,5 x 0,5 m ; 1,0 x 1,0 m dan 2,0 x 0,5 m. Pada saat penanaman Murbei juga perlu diperhatikan adanya naungan pada areal atau sekitar areal tanam Murbei. Tanaman Murbei merupakan tanaman yang tidak tahan terhadap naungan (intolerant), oleh karena itu apabila terdapat naungan jarak antara tanaman Murbei dengan tanaman penaung perlu diperlebar. Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 18
  • 24. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei d. Teknik Penanaman Murbei Untuk penanaman stek Murbei secara langsung (tanpa polybag), stek Murbei ditancapkan pada jalur/tempat yang telah ditentukan. Stek ditanam dengan 2 mata stek tertanam dan 2 mata stek lainnya di atas permukaan tanah. Usahakan agar pada saat penanaman stek tidak terbalik. Untuk penanaman Murbei menggunakan stek yang telah disemaikan dalam polybag, terlebih dahulu kantong plastik dibuka dengan hati-hati agar tidak merusak akar yang telah tumbuh. Kemudian bibit dimasukkan ke dalam lubang yang telah disiapkan dan lubang tanam ditutup kembali dengan tanah. Gambar 11. a. Penanaman bibit Murbei dari persemaian; b. Penanaman stek Murbei E. Pemeliharaan Tanaman Murbei a. Penyulaman Penyulaman dilaksanakan apabila terdapat stek yang tidak tumbuh atau terdapat tanaman Murbei yang mati. Segera setelah diketemukan stek yang Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 19
  • 25. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei tidak tumbuh atau tanaman Murbei yang mati, bibit sulaman ditanam pada lokasi tersebut. Penyulaman perlu dilakukan agar produktivitas kebun Murbei yang telah dibuat mampu berproduksi sesuai dengan yang telah direncanakan. b. Penyiangan Penyiangan merupakan kegiatan pembersihan kebun Murbei dari tanaman pengganggu (gulma). Tumbuhnya gulma disekitar tanaman Murbei akan mengganggu pertumbuhan tanaman, karena gulma turut menghisap zat hara di sekitar perakaran tanaman Murbei. Oleh karena itu penyiangan perlu dilakukan secara periodik, agar tanaman Murbei dapat tumbuh dengan baik. Penyiangan dapat dilakukan secara manual menggunakan cangkul atau secara mekanis menggunakan traktor. Gulma yang telah disiangi dikumpulkan dan dibuang atau dikubur bersamaan dengan kegiatan pendangiran kebun. Cara lain untuk menghilangkan gulma adalah menggunakan herbisida. Herbisida disemprotkan pada gulma, sehingga pertumbuhan gulma terhambat dan mati. Penggunaan Herbisida perlu dibatasi mengingat herbisida adalah racun yang dapat membahayakan manusia dan lingkungan sekitarnya. c. Pendangiran Pendangiran adalah kegiatan penggemburan tanah di sekitar tanaman dengan tujuan agar tanah tidak padat dan aerasi tanah menjadi lebih baik. Tanah yang tidak padat (gembur) mempermudah akar tanaman Murbei untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Pendangiran harus dilakukan dengan hati-hati dan jangan terlalu dalam agar tidak merusak sistem perakaran tanaman Murbei. Kegiatan pendangiran dapat dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan penyiangan gulma. Dalam setahun dapat dilakukan 3 – 4 kali pendangiran. Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 20
  • 26. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei Gambar 12. a. Penyemprotan herbisida; b. Penyiangan dan pendangiran tanaman Murbei d. Pemupukan Panen daun Murbei yang dilakukan beberapa kali dalam setahun akan menguras zat hara yang tersedia di dalam tanah. Untuk meningkatkan kandungan zat hara dalam tanah di sekitar tanaman Murbei, maka harus dilakukan kegiatan pemupukan. 1. Unsur pemupukan pada tanaman Murbei Tanaman Murbei seperti juga tanaman lainnya, membutuhkan unsur-unsur makro dan mikro. Unsur-unsur makro seperti : N (Nitrogen), P (Phospor) dan K (Kalium) dan unsur mikro terdapat secara alami dalam tanah. 2. Jenis pupuk Jenis pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk organik dan pupuk anorganik (buatan). Pupuk organik dapat berupa pupuk kandang maupun kompos yang dapat dibuat sendiri dari rumput, jerami dan bahan lainnya. Pupuk anorganik (pupuk buatan) banyak jenisnya dan dapat diperoleh dengan mudah di pasaran. Pupuk anorganik mempunyai kelebihan Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 21
  • 27. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei dibanding pupuk organik karena pengaruhnya terhadap kandungan hara dalam tanahlebih cepat, tetapi pupuk anorganik tidak dapat memperbaiki keadaan struktur tanah. 3. Dosis pemupukan Dosis pemupukan untuk tanaman Murbei dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Dosis pemupukan pada tanaman Murbei Dosis Pemupukan Jenis Kandungan (Kg/Ha/Tahun) Pupuk Unsur Hara Kebun Ulat Kebun Ulat Kecil Besar Urea N 420 210 TSP P 100 ZK K 130 NPK N, P, K 260 Dosis di atas untuk 3 kali pemupukan dalam setahun. Untuk pupuk organik berupa pupuk kandang digunakan dosis 10 ton/ha. 4. Waktu pemupukan Pemupukan dilakukan segera setelah selesai pemangkasan (7 – 10 hari). Waktu pemberian pupuk pada tanaman Murbei umumnya dilakukan pada awal musim hujan, akhir musim hujan dan antara musim hujan dan musim kemarau. 5. Cara pemupukan Cara pemupukan dapat dilakukan dengan teknik penugalan (pembuatan lubang di samping tanaman), teknik lingkaran dan penaburan pupuk di sepanjang jalur di tengah baris tanaman. - Teknik penugalan Untuk menugal diperlukan tonggak dari kayu atau dari bahan lainnya, kemudian dibuat lubang di samping tanaman  30 cm dari batang tanaman, dengan kedalaman 5 – 10 cm, kemudian pupuk dimasukkan pada lubang tersebut, setelah selesai lubang ditutup kembali dengan tanah. Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 22
  • 28. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei - Teknik lingkaran Teknik ini dilakukan dengan cara mencangkul tanah di sekitar tanaman dengan diameter  30 cm, dengan kedalaman 5 – 10 cm, kemudian pada lingkaran bekas cangkulan ditaburi pupuk dan ditutup kembali dengan tanah. - Teknik penaburan Tanah dicangkul sepanjang baris di tengah-tengah tanaman, kemudian pupuk ditaburkan pada bekas cangkulan, selesai pemupukan segera ditimbun dengan tanah agar tidak menguap. Cara ini baik dilakukan karena pertumbuhan akar seimbang ke semua jurusan, ini baik sekali dilakukan pada tanaman Murbei yang sudah tua. Selain pemberian pupuk, pada kebun Murbei perlu diberikan jerami serta sekam padi sebagai mulching setebal 10 cm. e. Pemangkasan Pemangkasan tanaman Murbei bertujuan untuk membentuk tanaman dan mengatur produksi daun Murbei pada waktu dan tingkat produksi tertentu. Apabila tanaman Murbei tidak dipangkas akan menyulitkan dalam proses pengambilan daun karena tanaman akan tumbuh tinggi. Melalui pemangkasan akan tumbuh tunas-tunas baru yang mampu menghasilkan daun dengan kualitas yang sesuai untuk pakan ulat sutera. Untuk tanaman Murbei yang baru ditanam, pemangkasan pertama dilakukan setelah tanaman berumur 9 – 12 bulan. Hal ini dimaksudkan agar perakaran tanaman telah kuat sehingga apabila dipangkas tanaman tidak terganggu pertumbuhannya. Waktu dan metode pemangkasan selanjutnya dilakukan sesuai dengan tujuan pemangkasan. Metode-metode pemangkasan dan panen daun yang digunakan disesuaikan dengan lingkungan alam, metode pemeliharaan ulat sutera dan pola pengelolaan tanaman Murbei. Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 23
  • 29. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei Gambar 13. Pemangkasan pertama pada tanaman Murbei Terdapat tiga metode pemangkasan murbei, yaitu : - Pangkasan rendah Pada pangkasan rendah tanaman Murbei dipangkas 10 – 30 cm dari permukaan tanah. Metode ini akan menghasilkan jumlah daun banyak dan tidak cepat mengeras. Keuntungan metode ini adaah pemungutan daun lebih mudah dan hasil daunnya banyak. Namun perlu diperhatikan bahwa pemeliharaan tanaman harus seefisien mungkin, karena persaingan dengan Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 24
  • 30. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei rerumputan sangat tinggi. Metode pangkas rendah umumnya dilakukan pada tanaman yang sudah berumur tua. - Pangkasan sedang Pada pangkasan sedang tanaman Murbei dipangkas 50 – 100 cm dari permukaan tanah. Metode ini memberi kemungkinan tanaman Murbei untuk mempunyai perakaran yang dalam, sehingga tidak mudah terserang penyakit kerdil. Metode pangkasan sedang disebut juga dengan pangkasan produksi. - Pangkasan tinggi Pada pangkasan tinggi tanaman Murbei dipangkas lebih dari 100 cm. Pangkasan ini baik dilakukan pada sistem tanam tumpang sari. Pada metode ini cabang yang dibiarkan tumbuh dari batang pokok sebanyak 2 – 3 batang saja. Metode ini mengakibatkan waktu menunggu panen daun cukup lama dan pelaksanaan panen daun sulit dilakukan. Gambar 14. Kegiatan pemangkasan pada tanaman Murbei Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 25
  • 31. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei Jenis pemangkasan Murbei dibagi menjadi teknik pangkasan produksi dan pangkasan pemeliharaan. 1. Pangkasan Produksi Pangkasan produksi merupakan kegiatan pemangkasan tanaman Murbei yang bertujuan untuk penyediaan daun Murbei sebagai pakan ulat sutera (panen daun). Pangkasan produksi dibagi menjadi penyediaan daun untuk ulat kecil dan penyediaan daun untuk ulat besar. - Penyediaan daun untuk ulat kecil Pada saat ulat sutera masih dalam tahapan ulat kecil, ulat sutera hanya membutuhkan daun dalam jumlah yang sedikit saja. Ulat kecil membutuhkan daun yang lunak, daun tersebut tumbuh di ujung atas tunas atau ranting. Daun Murbei yang dapat diambil untuk ulat kecil berupa daun berumur pangkas 1 bulan atau bila tidak tersedia tanaman khusus untuk ulat kecil dapat diambil daun yang terdapat di ujung tanaman (pucuk). Apabila ulat sutera yang dipelihara cukup banyak, maka perlu dibuat kebun khusus untuk penyediaan daun bagi ulat kecil. Luas kebun untuk ulat kecil  10 – 15 % dari seluruh kebun yang ada. Cara pemanenan daun untuk ulat kecil adalah sebagai berikut :  Pemangkasan tunas bagian atas Untuk persiapan pemotongan tunas, tanaman dipangkas 2 – 3 bulan sebelumnya. Kira-kira 25 – 30 hari sebelum hakitate (pemberian makan pertama bagi ulat sutera) Tunas yang tumbuh pada bagian atas cabang tanaman, dipotong 15 cm dari atas (pucuk). Daun yang masih ada di bagian bawah tunas dipetik sekali. Pemetikan daun harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari terjadinya luka pada tunas. Beberapa hari kemudian dari bekas pangkasan dan pemetikan akan tumbuh tunas muda yang sangat cocok untuk ulat kecil.  Pemangkasan cabang Tanaman Murbei yang telah dipersiapkan untuk penyediaan daun bagi ulat kecil dipangkas 2 – 3 bulan sebelumnya. Kira-kira 25 – 30 Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 26
  • 32. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei hari sebelum hakitate (pemberian makan pertama bagi ulat sutera), cabang-cabang yang tumbuh dipangkas 30 cm dari batang pokok dan daun yang tertinggal dibiarkan. Tunas yang tumbuh dari cabang yang dipangkas dapat digunakan sebagai pakan bagi ulat kecil. Teknik ini menghasilkan tunas yang lebih sedikit dibandingkan teknik pemotongan tunas bagian atas, namun tunas yang dihasilkan lebih besar dan panjang. Untuk instar I daun yang diambil adalah daun yang berada di bagian atas tunas, dan daun selebihnya dapat diberikan pada ulat instar II dan III. Setelah dipangkas, tanaman Murbei segera dipupuk Nitrogen dengan dosis 200 Kg/Ha/tahun. - Penyediaan daun untuk ulat besar Ulat besar membutuhkan daun Murbei dalam jumlah yang cukup banyak dalam rangka pertumbuhan dan pembentukan kelenjar sutera dalam tubuhnya. Kualitas dan kuantitas daun Murbei yang baik sangat menentukan produksi kokon ulat sutera. Pemangkasan dalam rangka penyediaan daun untuk ulat besar dilakukan dalam beberapa tahapan :  Pangkasan pada tahun pertama Tujuan pemangkasan pada tahun pertama adalah untuk membentuk batang pokok yang baik dan pertumbuhan perakaran yang kuat. Pangkasan ini merupakan dasar bagi pertumbuhan Murbei pada tahun-tahun berikutnya. Pangkasan pada tahun pertama dilakukan setelah tanaman berumur 9 – 12 bulan. Cabang-cabang tanaman Murbei dipangkas  50 cm dari permukaan tanah.  Pangkasan sedang Setelah tanaman Murbei berumur 2 tahun, produksi daunnya mulai banyak. Pada saat inilah dapat dilakukan teknik pangkasan sedang. Pangkasan sedang dilakuan dengan memangkas cabang-cabang tanaman setinggi 50 – 100 cm dari permukaan tanah. Teknik ini Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 27
  • 33. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei dilakukan satu tahun sekali. Agar hasil pangkasan dapat digunakan sebagai pakan bagi ulat besar, pangkasan dilakukan 2 – 3 bulan sebelum pemeliharaan ulat sutera karena daun Murbei yang baik bagi ulat besar adalah daun yang berumur pangkas 2 – 3 bulan.  Pangkasan tunas tingkat pertama Setelah pangkasan sedang dilaksanakan, maka untuk periode pemeliharaan selanjutnya tunas-tunas Murbei sepanjang 5 – 6 mata dipangkas dari bekas pangkasan sedang. Dari hasil pangkasan tersebut akan tumbuh cabang-cabang baru, yang daun-daunnya setelah berumur 2 – 3 bulan sangat cocok bagi ulat besar.  Pangkasan tunas tingkat kedua Dalam periode pemeliharaan selanjutnya, tanaman Murbei dipangkas lagi sepanjang 5 – 6 mata dari bekas pangkasan tunas tingkat pertama. Cabang-cabang yang baru setelah berumur 2 - 3 bulan akan menghasilkan daun yang cocok bagi ulat besar. Setelah pemangkasan, tanaman Murbei dipupuk Nitrogen dengan dosis 200 kg/Ha/tahun. 2. Pangkasan Pemeliharaan - Kabunaosi Pemangkasan ini bertujuan untuk merapikan tanaman Murbei setelah dilakukan pemangkasan sehingga mempunyai tinggi cabang yang sama. Kegiatan ini dimaksudkan agar produksi daun lebih banyak serta mencegah timbulnya hama. - Kabusage Pemangkasan ini dilakukan pada tanaman Murbei yang terserang hama penggerek batang atau hama/penyakit lainnya. Teknik pemangkasan dilakukan dengan pemotongan batang pokok yang terserang hama/penyakit setinggi 10 – 20 cm dari permukaan tanah. Dengan pemangkasan batang pokok, diharapkan hama/penyakit yang Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 28
  • 34. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei menyerang tanaman Murbei musanah. Selain itu tujuan Kabusage adalah untuk meremajakan tanaman Murbei. Kabusage dengan tujuan meremajakan tanaman Murbei minimal dilakukan setiap 5 tahun sekali. - Kabukirei Pemangkasan ini bertujuan memangkas cabang yang kecil dan tidak produktif sehingga pertumbuhan tanaman tidak terganggu. Cabang yang tersisa diharapkan akan tumbuh dengan baik. Selain itu cabang yang terserang penyakit juga dibuang agar penyebaran penyakit bisa ditekan. Gambar 15. Penyediaan daun untuk ulat kecil Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 29
  • 35. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei Gambar 16. Penyediaan daun untuk ulat besar Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 30
  • 36. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei Gambar 17. Pemangkasan kabusage f. Penaksiran Produksi Daun Murbei Banyak sedikitnya produksi daun Murbei dalam suatu kebun akan berpengaruh pada banyak sedikitnya ulat sutera yang akan dipelihara. Produksi daun Murbei dipengaruhi oleh jumlah cabang per pohon, panjang cabang yang mengandung daun (cabang bebas daun gugur) dan berat cabang serta daun. Untuk menaksir produksi daun Murbei dapat dilakukan dengan pendekatan menggunakan metode yang sederhana. Cara melakukan penaksiran produksi daun adalah sebagai berikut : - Memilih tanaman yang pertumbuhannya baik, sedang dan kurang baik, masing-masing 1 pohon. - Pangkas sampai batas daun gugur semua cabang yang ada pada pohon tersebut. - Timbang berat daun dan cabang yang telah dipangkas untuk masing-masing jenis pertumbuhan tanaman, kemudian cari rata-rata dari hasil penimbangan. - Rata-rata berat daun adalah taksiran produksi daun Murbei Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 31
  • 37. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei - Hendaknya dilakukan penaksiran produksi pada musim kemarau dan musim hujan, agar kebutuhan daun Murbei bagi pakan ulat sutera selalu dapat terpenuhi. Untuk penaksiran produksi daun, dapat digunakan pula rumus sebagai berikut : P  rjc  rpc  K  jumlah tan aman Dimana : P = Produksi daun Murbei (Kg) rjc = Rata-rata jumlah cabang dalam satu tanaman Murbei rpc = Rata-rata panjang cabang bebas daun gugur (m) K = Faktor koreksi Untuk menghitung K digunakan rumus berat cabang  daun ( 10 cabang ) K Jumlah panjang cabang ( 10 cabang ) Gambar 18. Panen daun Murbei g. Pembagian Blok Kebun Murbei Agar pemeliharaan ulat sutera dapat dilakukan dalam periode yang lebih banyak dalam satu tahun, kebun Murbei yang ada perlu dibagi dalam blok-blok Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 32
  • 38. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei tanaman. Pembagian blok juga bertujuan agar tanaman Murbei memiliki waktu istirahat dalam berproduksi daun. Berikut ini contoh pembagian blok kebun Murbei untuk pemeliharaan sebanyak 6 – 7 periode setahun : Pemeliharaan Bulan Kebun Murbei A Kebun Murbei B Ulat Sutera 1 Panen daun I Hakitate 1 Pemangkasan & Pemupukan 2 Hakitate 2 Panen daun I 3 Pemangkasan & Pemupukan Panen daun II Hakitate 3 4 Pemangkasan & Pemupukan 5 Hakitate 4 Panen daun II Pemangkasan & Pemupukan 6 Panen daun III Hakitate 5 7 Pemangkasan & Pemupukan Hakitate 6 Panen daun III 8 Pemangkasan & Pemupukan ISTIRAHAT 9 10 ISTIRAHAT Panen daun IV Hakitate 7 11 Pemangkasan & Pemupukan Panen daun IV Pemangkasan & Pemupukan 12 Thn berik Kembali Berotasi Kembali Berotasi utnya Gambar 19. Contoh pembagian Blok kebun Murbei Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 33
  • 39. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei h. Pengendalian hama dan penyakit 1. Pengendalian Hama Beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman Murbei antara lain : hama pucuk, kutu daun, kutu batang penggerek batang dan rayap. Hama pucuk dan kutu daun merusak pertumbuhan daun, sehingga produksi dan kualitas daun Murbei menurun. Sedangkan rayap, kutu batang dan penggerek batang merusak akar dan batang Murbei, yang berakibat tanaman Murbei menjadi mati. Pengendalian dan pemberantasan hama tanaman Murbei dapat dilakukan secara mekanis, secara biologis dan secara kimia. Pengendalian hama secara mekanis dilakukan dengan cara mengambil/menangkap hama atau melalui pemangkasan (pemotongan) bagian tanaman yang terserang. Bagian tanaman yang terserang hama harus dibuang jauh atau dibakar untuk memutus siklus hama. Teknik pengendalian hama secara biologis dilakukan dengan menggunakan predator. Pemberantasan secara kimia dilakukan dengan memakai bahan kimia berupa insektisida melalui teknik penyemprotan. Perlu diperhatikan dalam penggunaan insektisida, mengingat daun Murbei adalah pakan ulat sutera, pilih insektisida yang memiliki residual toksisitas singkat dan hindari penggunaan insektisida sistemik. 2. Pengendalian Penyakit Beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman Murbei diantaranya : penyakit tepung, penyakit bintik daun, penyakit karat, penyakit plasta, penyakit bercak daun dan penyakit karena bakteri. Kerusakan tanaman Murbei karena penyakit dipengaruhi oleh cara pengelolaan atau pemeliharaan tanaman Murbei, oleh karena itu perlu diperhatikan jarak tanam, pemangkasan, pemanenan daun, pemupukan dan pengolahan tanah. Beberapa hal tersebut hendaknya dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ada agar kebun Murbei terpelihara dengan baik sehingga tanaman Murbei terhindar dari serangan penyakit. Apabila terjadi Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 34
  • 40. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei serangan penyakit yang meluas perlu diperhatikan teknik pengendalian yang tepat dan apabila diperlukan gunakan bahan kimia yang tepat. a. Hama pucuk pada tanaman Murbei b. Penggerek batang pad tanaman Murbei c. Tanaman Murbei yang terserang hama kutu daun Gambar 20. Hama yang menyerang tanaman Murbei Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 35
  • 41. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Murbei a. Penyakit plasta b. Penyakit karat c. Penyakit tepung Gambar 21. Penyakit yang menyerang tanaman Murbei Balai Persuteraan Alam Tahun 2007 36