SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
Reservoir Engineering Halaman 1 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono 
Reservoir Engineering 
Pirson : 
“Reservoir engineering may be defined as the art of forecasting the future performance of a geologic oil and/or gas reservoir from with production is obtain according to probable and preassumed conditions" 
Penjelasan 
“Reservoir Engineering” merupakan cabang dari “Petroleum Engineering” dengan tugas utamanya adalah peramalan kelakuan reservoir, laju produksi dan jumlah minyak atau gas yang dapat diproduksikan dari suatu sumur, sekelompok sumur, ataupun dari seluruh reservoir di masa datang, berdasarkan anggapan-anggapan yang mungkin, ataupun dari sejarah masa lalunya yang sudah ada. 
Oil & Gas Reserves and Fish 
• Oil and Gas Reserves adalah seperti ikan. 
• Explorasi Minyak dan Gas seperti proses memancing. 
• Setiap proses memerlukan banyak uang dan waktu. 
• Proved, Probable, & Possible Reserves mempunyai analogi seperti memancing ikan. 
• Ikan yang telah ditangkap dimasukan kedalam perahu. 
• Ikan tersebut dapat ditentukan besar atau kecil. 
• Ikan tersebut dapat ditentukan jenisnya dan kualitasnya. 
• Ikan tersebut dapat dihitung dan diukur beratnya. 
• Ikan tersebut tidak dapat diukur secara tepat. 
• Ikan yang sudah tertangkap dapat terlepas lagi.. 
Reserves Estimation and Uncertainty 
Batasan 
• Reserves diestimasi pada kondisi ketidakpastian. 
• Definisi reserves dan ketidakpastian. 
• Ketidakpastian secara teknis, ekonomis, dan politis. 
• Cara mengurangi ketidakpastian. 
Definisi Ketidakpastian : belum tentu terjadi, belum didefinisikan secara jelas, tanpa / kurang kejelasan. 
Types of Uncertainty 
• Teknis, Ekonomis, Politis. 
• Ketidakpastian Teknis : geophysical, geological, petrophysical, atau engineering risk. 
• Ketidakpastian Ekonomis : risiko harga, kapital dan biaya operasi, pembagian hasil, dan pajak. 
• Ketidakpastian Politis : country risk - stabilitas pemerintahan, status kepemilikan produksi minyak dan (konsesi, PSC, etc...) 
Reservoir Engineering 
Metode Optimum untuk Produksi Minyak & Gas 
• Secara alamiah (natural), dengan tenaga dari reservoir itu sendiri. 
• Secara buatan (artificial lift), misalnya dengan pompa ataupun gas lift. 
• Dengan penambahan energi dari luar, yaitu injeksi air atau gas, dengan menggunakan metode “Penyerapan Tahap Lanjut” (Enhanced Oil Recovery), misalnya injeksi panas, kimiawi, C02, dsb. 
Pengertian Metode Optimum 
Pengertian optimum menyangkut masalah keekonomian suatu lapangan. Dimana harus diperhitungkan biaya pemboran, jumlah dan letak sumur-sumur baik produksi maupun injeksi, peralatan produksi, harga pasaran minyak dsb.
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
Reservoir Engineering Halaman 2 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono 
“Reservoir Engineering” dimulai dengan adanya penemuan suatu lapangan yang mengandung gas dan/atau minyak. Dimana dari data logging sumur, contoh core/batuan serta fluida reservoirnya, dapat ditentukan jumlah hidrokarbon yang terdapat dalam setiap acre-foot atau m3 (hidrokarbon) / m3 batuan reservoir. 
Kegiatan Reservoir Engineering 
1. Batas Reservoir 
Batas Reservoir adalah batas pemisah antara daerah hidrokarbon dan daerah non- hidrokarbon, dapat berupa : 
• Batas Geologi 
• Batas perbedaan fluida hidrokarbon, seperti batas minyak air, batas gas-air, atau batas gas-minyak. 
2. Klarifikasi Reservoir berdasarkan perangkap geologi 
• Perangkap Struktur 
• Perangkap Stratigrafi 
• Perangkap Kombinasi 
3. Tingkat / derajat Heterogenitas Reservoir 
• Uniform dan non-uniform 
• Homogen dan heterogen 
• Isotropic dan un-isotropic 
4. Klasifikasi Reservoir berdasarkan fluidanya 
• Reservoir Minyak : black oil, volatile oil 
• Reservoir Gas : dry gas dan wet gas 
5. Klasifikasi Reservoir berdasarkan tekanan awal 
• Undersaturated Reservoir 
• Saturated Reservoir 
6. Klasifikasi Reservoir berdasarkan mekanisme pendorong 
• Solution gas drive 
• Gas cap drive 
• Water drive 
• Combination drive 
7. Rencana dan macam test yang akan dilakukan sesuai dengan jenis reservoirnya. 
• Rencana pengembangan reservoir, pola pengurasan yang berhubungan dengan letak sumur-sumur produksi dan injeksi, jumlah sumur, dsb. 
• Rencana pengurasan reservoir dan patahan cara produksi 
¾ Primary production (natural depletion) 
¾ Secondary production (water atau gas injection) 
¾ Tertiary recovery (enhanced oil recovery) 
Secara umum seorang “reservoir enginer” akan berhubungan dengan : 
• Data dasar, data mengenai sifat fisika/kimia-kimia-fisika, batuan dan fluida reservoir. 
• Aliran fluida dalam media berpori. 
• Test sumur, meliputi : test tekanan, produktivitas, komunikasi antar reservoir dan/atau layer. 
• Kelakuan reservoir, perawalan kelakuan reservoir di masa datang berdasarkan kelakuan di masa lalu. 
• Penentuan besarnya cadangan, baik awal maupun sisa. 
• Peningkatan recovery. 
• Analisis keekonomian.
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
Reservoir Engineering Halaman 3 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono 
Tahapan dalam mempelajari “Reservoir Engineering” 
• Tahap I 
Lebih dikenal sebagai tahap pengenalan dasar teknik reservoir, yang membahas teknik reservoir secara umum, sifat statis dan dinamis batuan maupun fluida reservoir, pengolahan data batuan dan fluida reservoir, dasar-dasar persamaan aliran fluida dalam media berpori. 
• Tahap II 
Dikenal sebagai tahap aplikasi dasar teknik reservoir, membahas mengenai pengertian cadangan serta perhitungannya, kelakuan reservoir serta aplikasi persamaan aliran fluida dalam media berpori, penahapan produksi reservoir. 
• Tahap III 
Dikenal sebagai aplikasi lanjut teknik reservoir, membahas mengenai analisis dan interpretasi persamaan aliran fluida dalam media berpori seperti test sumur. 
• Tahap IV 
Dikenal sebagai tahap “Reservoir Simulation” 
Dasar – Dasar Teknik Reservoir 
Dasar-dasar teknik reservoir membahas mengenai sifat-sifat reservoir, permeabilitas, aliran fluida seperti laju produksi pendesakan dan efisiensi pendorongan fluida, saturasi, tekanan kapiler yang mencerminkan distribusi saturasi fluida dalam reservoir, kompresibilitas yang mencerminkan pengaruh perubahan tekanan terhadap fluida maupun batuan. 
Porositass 
Porositas adalah suatu besaran yang menyataan perbandingan antara volume ruang kosong (pori-pori) di dalam batuan terhadap volume total batuan (bulk volume). Porositas dinyatakan dalam fraksi ataupun dalam persen (%). 
φ = volume total batuan / volume pori-pori 
φ absolut = volume total batuan / volume pori-pori 
φ efektiff = volume pori-pori yang berhubungan / volume total batuan 
Jenis porositas: 
a. Porositas Primer 
Merupakan porositas awal yang terbentuk pada saat terjadinya batuan tersebut atau pada saat sedimen diendapkan. 
b. Porositas Secunder 
Merupakan prositas yang terbentuk akibat adanya suatu proses geologi setelah batuan sedimen tersebut diendapkan. Dalam hal ini baik bentuk, ukuran, letak maupun hubungan antar pori sudah tidak ada hubungannya dengan proses terbentuknya batuan asal. Proses geologi antara lain : proses pelarutan, peretakan, penggabungan, rekristalisasi, dolomitisasi, sementasi dan kompaksi. 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Porositas : 
• Bentuk dan ukuran butir 
• Sorting 
• Packing/susunan butir 
• Sifat dan kadar sementasi 
Permeabilitas 
Permeabilitas didefinisikan sebagai suatu ukuran kemampuan batuan berpori untuk melalukan fluida (memindahkan dari suatu tempat ke tempat lain). 
Permeabilitas dinyatakan dalam Darcy atau mdarcy. 1 Darcy ialah ukuran kemampuan batuan untuk melalukan fluida pada kecepatan 1 cm3/detik dengan viskositas 1 centipoise melalui penampang pipa/pori 1 cm2 sepanjang 1 cm, pada perbedaan tekanan sebesar 1 atmosfir.
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
¾ Permeabilitas absolut : adalah permeabilitas batuan dimana dalam pori-pori hanya berisi oleh 1 jenis fluida saja. 
¾ Permeabilitas efektif : adalah permeabilitas batuan untuk salah satu jenis fluida, dimana dalam pori-pori berisi lebih dari 1 jenis fluida (multi fasa). 
¾ Permeabilitas relatif : adalah perbandingan permeabilitas efektif suatu fluida terhadap permeabilitas absolut. 
Kompresibilitas 
Kompresibilitas adalah ukuran perubahan volume suatu benda akibat berubahnya tekanan yang dialami benda tersebut. 
Ada beberapa macam kompresibilitas : 
• Kompresibilitas batuan 
• Kompresibilitas pori-pori 
• Kompresibilitas fluida (minyak, air, gas) 
• Kompresibilitas sistim (total batuan, pori dan fluida) 
Wettability 
Wettability merupakan sifat kebasahan permukaan batuan. Batuan bersifat water-wet berarti batuan tersebut lebih mudah dibasahi oleh air daripada minyak. Demikian juga sebaliknya batuan oil-wet maksudnya batuan tersebut lebih mudah dibasahi oleh minyak daripada oleh air. 
Saturasi 
Saturasi adalah perbandingan volume fluida terhadap volume pori-pori batuan. 
• Saturasi air 
• Saturasi minyak 
• Saturasi gas 
Faktor Volume Formasii 
Adalah perbandingan volume fluida di dalam reservoir terhadap volume fluida bila berada dipermukaan (kondisi permukaan). 
Jenis faktor volume formasi : 
• Gas (Bg) 
• Minyak (Bo) 
• Air (Bw) 
History of Reserves Definitions 
• 1936 - 1964 : American Petroleum Institute (API) 
• 1939 - present : DeGolyer and MacNaughton (D&M) 
• 1964 - 1980 : Society of Petroleum Engineers (SPE) 
• 1979 : U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) 
• 1981 - present : SPE Revised Definitions 
• 1983 : World Petroleum Congress (WPC) 
• 1997, 2000 : SPE & WPC 
Reservoir Engineering Halaman 4 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
Klasifikasi Initial ReservesCumulative ProductionRemaining Reserves SalesInventoryProved ReservesProbable Reserves Possible ReservesDevelop Producing Undeveloped 
Ref: Reserves Definition, SPE & WPC, 2000 
Total Resources Noncommercial Field Field on Production Field under Development Fieldunder Appraisal PPrroossppeecctt LLeeaadd PPllaayy DISCOVEREDUNDISCOVERED Commercial NonCommercia 
Decreasing Risk 
Reservoir Engineering Halaman 5 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
INCREASING DEGREE OF GEOLOGIC ASSURANCE MEASURED INDICATED INFERRED HYPOTHETICAL INKNOWN DISTRICTS SPECULATIVE IN UNDISCOVERED DISTRICTS PARAMARGINAL DEMONSTRATED RESERVES R E S O U R C E S ECONOMIC SUBMARGINAL IDENTIFIED UNDISCOVERED INCREASING DEGREE OF ECONOMIC FEASABILITY 
Reservoir (Cadangan) 
Awal isi minyak atau Gas ( Initial oil in place/initial gas in place ). 
Adalah jumah minyak atau gas dalam suatu reservoir yang dihitung secara volumetris berdasarkan data geologi serta pemboran, atau material balance berdasarkan data sifat-fisik fluida dan batuan reservoir produksi serta ulah/kelakukan reservoir, atau dapat juga dengan cara perhitungan simulasi reservoir. 
Cadangan 
1. Cadangan Terbukti (Proven) : 
Jumlah fluida hidrokarbon yang dapat diproduksikan yang jumlahnya dapat dibuktikan dengan derajat kepastian yang tinggi. 
• Hasil analisa kualitatif log yang dapat dipercaya 
• Penelitian dan pengujian kandungan yang berhasil 
• Dapat menghasilkan pada tingkat produksi yang komersial 
2. Cadangan Potensial (Probable dan Possible) : 
Cadangan ini berdasarkan pada peta geologi dan masih memerlukan penelitian dengan pemboran lebih lanjut. 
Faktor pengurasan / Recovery Factor (RF). 
Adalah angka perbandingan antara jumlah maksimum hidrokarbon yang dapat diproduksikan dengan awal isi hidrokarbon. 
Reservoir Engineering Halaman 6 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
L 
aju pengurasan / withdrawal rate / off-take rate (otr) 
Adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara produksi selama satu tahun dengan cadangan pada awal tahun bersangkutan. 
Produksi Kumulatif (Cumulative Recovery) 
Jumlah produksi yang telah dihasilkan pada suatu saat. 
Recovery Factor Barells Time after J.J Arps RANGE OF RECOVERY ESTIMATES 
Sisa Cadangan (Remaining Reserves).. 
Jumlah sisa cadangan setelah diproduksikan pada suatu saat. 
Menghitung Awal Isi Hidrokarbon 
a. Secara volumetris 
Minyak : 
N = 7758 x A x h x ∅ x (1 - Swi) / Boi 
Gas : 
G = 43560 x A x h x ∅ x (1 - Swi) / Bgi 
b. Secara Material Balance : 
Jumlah massa yang masuk sama dengan yang keluar ditambah jumlah yang tertinggal di dalam sistem. 
Perhitungan Cadangan Minyak Metode Volumetris 
CADANGAN = ( AWAL ISI MINYAK X RF ) - PRODUKSI KUMULATIF 
PENGAMBILAN MAKSIMUM 
Reservoir Engineering Halaman 7 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
c. Secara “Production Decline Curves” 
Memperkirakan besarnya cadangan dengan membuat suatu extrapolasi hasil produksi terhadap waktu. Penurunan produksi dapat terjadi karena : 
• Penurunan efesiensi peralatan produksi. 
• Kerusakan formasi ataupun daerah disekitar lubang bor, sehingga mengurangi kemampuan mengalirnya fluida. 
• Penurunan tekanan reservoir, gas-oil ratio, kenaikan kadar air. 
d. Secara Simulasi Reservoir 
Dalam hal ini semua data reservoir dengan segala macam aspeknya, dinyatakan dalam bentuk angka-angka, dijabarkan dalam suatu model matematis. Untuk penyelesaiannya hanya dapat dilaksanakan oleh komputer. 
Type of Reserves Estimates 
• Deterministic Based Reserves Estimates – setiap parameter menggunakan asumsi yang terbaik. 
• Probabilistic Based Reserves Estimates – kuantifikasi uncertainty. 
Reliability of Reserves Estimates 
• Kuantitas dan kualitas Data 
• Kompetensi dan Integritas Reserves Estimator 
VOLUME BATUAN ( BULK VOLUME ) = VBPENGAMBILAN MAKSIMUM PRIMER ATAU + EOR ULTIMATE RECOVERY PRIMER ATAU + EOR AWAL ISI MINYAK x RECOVERY FACTOR PRIMER ATAU + EOR STOIIP x RF PRODUKSI KUMULATIP AWAL ISI MINYAK DITEMPAT • STOCK TANK OIL INITIALY IN PLACE = STOIIP • VOL BANTUAN x POROSITAS x SATURASI MINYAK x FAKTOR KORELASI KE KONDISI STOCK TANK • VOL x Ø x (1-sw) X 1 Boi 
Reservoir Engineering Halaman 8 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
Reservoir Engineering Halaman 9 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono 
Deterministic Based Reserves Estimates 
• Single Best Estimate of Each Parameter 
¾ Assessment (penilaian) setiap parameter terbaik secara subyektif ataupun implisit. 
• Dapat diterima oleh setiap orang. 
• Volumetric: Single Wells Data atau Isopach Mapping. 
• Berdasar performance : Decline Curves, Material Balance, atau Simulation. 
Probabilistic Based Reserves Estimates 
• Distribusi Probalistik dibuat untuk setiap parameter, sampling secara iteratif digunakan dalam kombinasi Reserves Estimate. 
• Tidak umum digunakan, tetapi tidak diabaikan dalam Reserves Definition. 
• Biasanya digunakan dalam kasus data yang belum jelas (misalnya eksplorasi) 
• Monte Carlo Analysis 
• Geostatistical Evaluation 
¾ membuat model heterogenitas 3-Dimensi. (3-D) 
Proved Reserves Guidelines 
• Known Reservoir 
• Existing Economic and Operating Conditions 
• Actual Production or Conclusive Formation Test 
• Improved Recovery under Certain Conditions 
• How to Incorporate New Technology 
Known Reservoirs 
• Penetrated by a Wellbore and Confirmed as Hydrocarbon - Bearing 
• Downdip Limits - Contacts or Low Known Hydrocarbons - example 
• Immediately Adjoining Undrilled Analogous Areas 
• Examples - fault limitations and distance between wells. 
Areal Extent 
• Areal Extent of the Reservoir Exhibits the Greatest Variability in Reserves Equation 
• Based on Geophysical, Geological, Well, and Performance Analyses 
• Multi-Well Evaluation - Conventional Geological Mapping 
• Single Well Evaluation - 640 acres for Gas Well and 40 acres for Oil Well, if reservoir characteristics warrant 
Existing Economic and Operating Conditions 
• Prices and Cost as of the Date of the Reserves Estimate 
• Price Change Only as Allowed by Contractual Agreement 
¾ no escalations based on future condition 
• Existing Operating Conditions 
¾ facilities and equipment in place 
¾ limited to economically feasible projects and “state-of-the-art” technology 
Production or Testing Requirements for Proved Reserves 
• Conclusive Formation Test 
¾ Drill-Stem Test (DST) 
¾ Repeat Formation Test (RFT) Existing Operating Conclusive Formation Test 
• Favourable Well Log Response or Core Analysis 
Proved Reserves Guidelines Improved Recovery 
• Methods used to Supplement Natural Reservoir Energy to Increase Recovery 
• Waterflooding, Cycling, Thermal, and Others 
• Considered Proved When : 
¾ Installed Program with Positive Pressure or Production Response 
¾ Successful Testing by Pilot Project
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
Reservoir Engineering Halaman 10 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono 
Type of Proved Reserves 
• Proved Developed 
¾ Producing 
¾ Nonproducing 
• Proved Undeveloped 
¾ Reserves Recoverable with Existing Equipment and Operating Methods 
¾ Well Producing from Present Completion Intervals 
¾ Developed Nonproducing Reserves behind Casing which Require only Moderate Cost to Recomplete 
¾ Reserves Recoverable from Additional Wells Yet to be Drilled 
¾ Major Workover of Existing Wells (deepening, fracturing, etc...) 
¾ Installation of Major Cost Facilities (e.g., compression, enhanced recovery) 
Why Are Proved Reserves Important 
• Generally Only Reserves Category Reportable to Regulatory Agencies 
• Generally Only Reserves Category Used Lenders for Petroleum Based Loans 
Probable Reserves Guidelines 
• Reserves Anticipated to be Proved from Step-out Wells Yet to be Drilled 
• Reserves Wich Appear to be Productive Based on Log Data but Lack Definitive Test or Analogy 
• Reserves Separated from Proved Reserves by Faulting and are Structurally Hingher 
• Incremental Reserves Attributed to more Optimistic Interpretation of Performance Trends than Proved Reserves 
• Reserves Suggested by Geological Extrapolation Beyond Proved or Probable Areas 
• Reserves Separated from Proved Reserves by Faulting and are Structurally Lower 
• Reserves in Formations that Appear Hydrocarbon Productive Based on Log Analysis but May not Produce at Commercial Rates 
Probable & Possible Reserves 
• Probable : 
¾ technique tested in other reservoirs, but not the target reservoir 
¾ no agreement on unitization plan among owners 
• Possible : 
¾ technical uncertainty regarding, for example, fluid injectability or clay compatibility with injectant fluids 
¾ regulatory hurdles remaining 
Probable and Possible Reserves Guidelines Improved Recoveryy 
• Reserves Suggested by Geological Extrapolation Beyond Proved or Probable Areas 
• Reserves Separated from Proved Reserves by Faulting and are Structurally Lower 
• Reserves in Formations that Appear Hydrocarbon Productive Based on Log Analysis but May not Produce at Commercial Rates 
Uji Kemampuan Sumur 
Maximum Flow Efficiency 
• Kemampuan produksi pada berbagai jepitan 
• Pengambilan contoh minyak untuk analisis 
• Pengukuran tekanan dasar dan tekanan kepala sumur, baik dalam keadaan mengalir maupun sumur ditutup. 
Uji Draw Down Sumurr 
Pengujian dengan cara mengukur tekanan dasar sumur pada suatu selang waktu tertentu, dengan cara membuka sumur supaya berproduksi. 
Uji Bentuk Tekanan (Pressure Buildup Test) 
Pengujian dengan cara mengukur tekanan dasar sumur pada suatu selang waktu tertentu, dengan cara menutup sumur sehingga tidak berproduksi.
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
Uji Batas Reservoir (Reservoir Limit Test) 
Pengujian dengan cara mengukur tekanan dasar sumur dengan cara memproduksikan dalam waktu yang agak lama (misalnya satu bulan) pada suatu kecepatan produksi yang konstan, sehingga diperkirakan sudah dapat menjangkau batas reservoir. 
Uji Hubungan dan Antar Sumur (Interference Test) 
Pengujian dengan cara mengukur tekanan dasar sumur yang sedang berproduksi pada suatu selang waktu tertentu, dimana sumur lain juga diproduksikan untuk melihat adanya pengaruh antar sumur-sumur tersebut. 
Penentuan Tahap Produksi 
a. Produksi Tahap Awal (primer) 
• Secara alamiah, yaitu produksi yang terjadi karena tenaga reservoir tersebut mampu untuk mengangkat fluida ke permukaan. 
• Pengangkatan buatan, masih menggunakan tenaga reservoir tersebut ditambah dengan tenaga dari luar (misalnya pompa angguk, pompa reda) atau dengan mengurangi berat cairan di dalam kolom sumur (misalnya dengan gas lift). 
Reservoir Engineering Halaman 11 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
Reservoir Engineering Halaman 12 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono 
b. Produksi Tahap Kedua (Sekunder) 
• Menjaga kestabilan dan/atau menambah tenaga reservoir secara langsung yaitu dengan menginjeksikan air atau gas pada suatu sumur, untuk kemudian memproduksikannya dari sumur lainnya. 
c. Produksi Tahap Lanjut (Enhanced Oil Recovery) 
• Injeksi panas : huff puff, steam (uap), in situ combustion 
• Injeksi bahan : kimia, surfactant, polimer 
• Injeksi terlarut (miscible): gas C02 
• Lainnya 
Simulasi Reservoirr 
Simulasi reservoir merupakan salah satu cara yang digunakan untuk : 
X Memperkirakan isi minyak gas awal dalam reservoir. 
Y Indentifikasi besar dan pengaruh aquifer (cadangan air). 
Z Indentifikasi pengaruh patahan dalam reservoir. 
[ Memperkirakan distribusi fluida. 
 Identifikasi adanya hubungan antar layer secara vertikal. 
] Peramalan produksi untuk masa yang akan datang. 
^ Peramalan produksi dengan memasukkan alternatif pengembangan : 
▪ Jumlah penambahan sumur produksi 
▪ Jenis/cara menambah produksi 
▪ Jumlah penambahan sumur injeksi 
▪ Sistim/bentuk/luas pattern 
_ Membuat beberapa kasus untuk optimalisasi produksi minyak 
Simulasi merupakan suatu bentuk/model reservoir yang dijabarkan secara matematis. Dimana model tersebut dibuat dan dianggap seperti keadaan sebenarnya, sesuai dengan parameter-parameter reservoir yang ada, atau asumsi-asumsi yang dapat dipercaya. 
Peralatan Simulasi 
• Perangkat keras (komputer dan peripheralnya) 
• Perangkat lunak (simulator) 
• Reservoir sebagai model 
Langkah-Langkah Pelaksanaan Simulasi 
• Persiapan data 
• Inisialisasi 
• Penyelarasan 
• Peramalan 
• Keekonomian 
Jenis Simulator 
• 1 Phase (gas reservoir) 
• Black Oil Model 
• Compositional Model 
• Miscible Model 
Titik Berat Kegiatan Eksplotasi Produksi 
• Minimalkan kasus under/over estimate 
• Pengurasan hidrokarbon efektif dan efisien 
• Potensi alir dan mekanisme reservoir sedini mungkin 
• Kerusakan formasi terantisipasi dan minimal 
• Strategi pengembangan yang tajam dan akurat terlebih bila IOR dan EOR
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA 
Reservoir Engineering Halaman 13 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono 
Siklus Aktivitas Upstream 
• Penaksiran dan Evaluasi Cekungan 
• Penjabaran Prospect 
• Appraisal 
• Rencana Pengembangan 
• Strategi Reservoir Manajemen 
***** 
Kontributor : 
Kuswo Wahyono 
Direktorat Hulu Pertamina
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir Engineering
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir Engineering
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir Engineering
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir Engineering

More Related Content

What's hot

Team M Reservoir simulation-an extract from original ppt
Team M Reservoir simulation-an extract from original pptTeam M Reservoir simulation-an extract from original ppt
Team M Reservoir simulation-an extract from original ppt
Mukesh Mathew
 
PETROLEUM SYSTEM FINAL
PETROLEUM SYSTEM FINALPETROLEUM SYSTEM FINAL
PETROLEUM SYSTEM FINAL
Farhan Aslam
 
Q913 rfp w2 lec 6
Q913 rfp w2 lec 6Q913 rfp w2 lec 6
Q913 rfp w2 lec 6
AFATous
 
Performance prediction in gas condensate reservoir
Performance prediction in gas condensate reservoirPerformance prediction in gas condensate reservoir
Performance prediction in gas condensate reservoir
Gowtham Dada
 

What's hot (20)

Presentation 10
Presentation 10Presentation 10
Presentation 10
 
Oil formation volume factor
Oil formation volume factor Oil formation volume factor
Oil formation volume factor
 
Volume calculation
Volume calculationVolume calculation
Volume calculation
 
Deep water horizon
Deep water horizonDeep water horizon
Deep water horizon
 
Simres matbal-dca
Simres matbal-dcaSimres matbal-dca
Simres matbal-dca
 
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumiBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
 
Psc gross split - cost recovery
Psc   gross split - cost recoveryPsc   gross split - cost recovery
Psc gross split - cost recovery
 
Fundamentals of Petroleum Engineering Module 3
Fundamentals of Petroleum Engineering Module 3Fundamentals of Petroleum Engineering Module 3
Fundamentals of Petroleum Engineering Module 3
 
Team M Reservoir simulation-an extract from original ppt
Team M Reservoir simulation-an extract from original pptTeam M Reservoir simulation-an extract from original ppt
Team M Reservoir simulation-an extract from original ppt
 
Tahapan eksplorasi dan produksi
Tahapan eksplorasi dan produksiTahapan eksplorasi dan produksi
Tahapan eksplorasi dan produksi
 
Fundamentals of Petroleum Engineering Module 4
Fundamentals of Petroleum Engineering Module 4Fundamentals of Petroleum Engineering Module 4
Fundamentals of Petroleum Engineering Module 4
 
Vulnerability and Management of Water Injectors - Kazeem Lawal
Vulnerability and Management of Water Injectors - Kazeem LawalVulnerability and Management of Water Injectors - Kazeem Lawal
Vulnerability and Management of Water Injectors - Kazeem Lawal
 
PETROLEUM SYSTEM FINAL
PETROLEUM SYSTEM FINALPETROLEUM SYSTEM FINAL
PETROLEUM SYSTEM FINAL
 
ADVANCED ENHANCE OIL RECOVERY. LECTURE NOTES.pptx
ADVANCED ENHANCE OIL RECOVERY. LECTURE NOTES.pptxADVANCED ENHANCE OIL RECOVERY. LECTURE NOTES.pptx
ADVANCED ENHANCE OIL RECOVERY. LECTURE NOTES.pptx
 
Oil & gas
Oil & gasOil & gas
Oil & gas
 
Reservoir porosity
Reservoir porosityReservoir porosity
Reservoir porosity
 
Q913 rfp w2 lec 6
Q913 rfp w2 lec 6Q913 rfp w2 lec 6
Q913 rfp w2 lec 6
 
Performance prediction in gas condensate reservoir
Performance prediction in gas condensate reservoirPerformance prediction in gas condensate reservoir
Performance prediction in gas condensate reservoir
 
Fundamentals of Petroleum Engineering Module 5
Fundamentals of Petroleum Engineering Module 5Fundamentals of Petroleum Engineering Module 5
Fundamentals of Petroleum Engineering Module 5
 
Lost circulation
Lost circulationLost circulation
Lost circulation
 

Similar to Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir Engineering

Pengaruh Karakteristik Reservoir Terhadap Injeksi WAG untuk Peningkatan Perol...
Pengaruh Karakteristik Reservoir Terhadap Injeksi WAG untuk Peningkatan Perol...Pengaruh Karakteristik Reservoir Terhadap Injeksi WAG untuk Peningkatan Perol...
Pengaruh Karakteristik Reservoir Terhadap Injeksi WAG untuk Peningkatan Perol...
Mohammad Fidi Abganis Hermawan
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowongan
heny novi
 
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxTEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
AkilaZaalan
 

Similar to Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir Engineering (20)

Geores
GeoresGeores
Geores
 
Reservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiReservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumi
 
Reservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiReservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumi
 
Reservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiReservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumi
 
Reservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiReservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumi
 
Basic Petroleum System.pptx
Basic Petroleum System.pptxBasic Petroleum System.pptx
Basic Petroleum System.pptx
 
Pengaruh Karakteristik Reservoir Terhadap Injeksi WAG untuk Peningkatan Perol...
Pengaruh Karakteristik Reservoir Terhadap Injeksi WAG untuk Peningkatan Perol...Pengaruh Karakteristik Reservoir Terhadap Injeksi WAG untuk Peningkatan Perol...
Pengaruh Karakteristik Reservoir Terhadap Injeksi WAG untuk Peningkatan Perol...
 
PENGETAHUAN INDUSTRI MIGAS_BATUAN INDUK DAN RESERVOIR.pptx
PENGETAHUAN INDUSTRI MIGAS_BATUAN INDUK DAN RESERVOIR.pptxPENGETAHUAN INDUSTRI MIGAS_BATUAN INDUK DAN RESERVOIR.pptx
PENGETAHUAN INDUSTRI MIGAS_BATUAN INDUK DAN RESERVOIR.pptx
 
dari mana datangnya migas
dari mana datangnya migasdari mana datangnya migas
dari mana datangnya migas
 
Dari mana datangnya minyak bumi
Dari mana datangnya minyak bumiDari mana datangnya minyak bumi
Dari mana datangnya minyak bumi
 
Over view petroleum engineering
Over view petroleum engineeringOver view petroleum engineering
Over view petroleum engineering
 
pemboran sumur eksplorasi geothermal kel. 3.pptx
pemboran sumur eksplorasi geothermal kel. 3.pptxpemboran sumur eksplorasi geothermal kel. 3.pptx
pemboran sumur eksplorasi geothermal kel. 3.pptx
 
Pengantar teknik perminyakan
Pengantar teknik perminyakanPengantar teknik perminyakan
Pengantar teknik perminyakan
 
Materi Pembesaran Ikan.pptx
Materi  Pembesaran Ikan.pptxMateri  Pembesaran Ikan.pptx
Materi Pembesaran Ikan.pptx
 
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdfLaporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
 
Petroleum System
Petroleum SystemPetroleum System
Petroleum System
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowongan
 
sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...
sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...
sumber daya air air permukaan dan air tanah lanjutan 2 suning_universitas pgr...
 
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdf
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdfNHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdf
NHK__TAMKA-04_Persiapan Penambangan.pdf
 
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxTEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
 

Recently uploaded

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
taniaalda710
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 

Recently uploaded (14)

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 

Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir Engineering

  • 1. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Reservoir Engineering Halaman 1 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono Reservoir Engineering Pirson : “Reservoir engineering may be defined as the art of forecasting the future performance of a geologic oil and/or gas reservoir from with production is obtain according to probable and preassumed conditions" Penjelasan “Reservoir Engineering” merupakan cabang dari “Petroleum Engineering” dengan tugas utamanya adalah peramalan kelakuan reservoir, laju produksi dan jumlah minyak atau gas yang dapat diproduksikan dari suatu sumur, sekelompok sumur, ataupun dari seluruh reservoir di masa datang, berdasarkan anggapan-anggapan yang mungkin, ataupun dari sejarah masa lalunya yang sudah ada. Oil & Gas Reserves and Fish • Oil and Gas Reserves adalah seperti ikan. • Explorasi Minyak dan Gas seperti proses memancing. • Setiap proses memerlukan banyak uang dan waktu. • Proved, Probable, & Possible Reserves mempunyai analogi seperti memancing ikan. • Ikan yang telah ditangkap dimasukan kedalam perahu. • Ikan tersebut dapat ditentukan besar atau kecil. • Ikan tersebut dapat ditentukan jenisnya dan kualitasnya. • Ikan tersebut dapat dihitung dan diukur beratnya. • Ikan tersebut tidak dapat diukur secara tepat. • Ikan yang sudah tertangkap dapat terlepas lagi.. Reserves Estimation and Uncertainty Batasan • Reserves diestimasi pada kondisi ketidakpastian. • Definisi reserves dan ketidakpastian. • Ketidakpastian secara teknis, ekonomis, dan politis. • Cara mengurangi ketidakpastian. Definisi Ketidakpastian : belum tentu terjadi, belum didefinisikan secara jelas, tanpa / kurang kejelasan. Types of Uncertainty • Teknis, Ekonomis, Politis. • Ketidakpastian Teknis : geophysical, geological, petrophysical, atau engineering risk. • Ketidakpastian Ekonomis : risiko harga, kapital dan biaya operasi, pembagian hasil, dan pajak. • Ketidakpastian Politis : country risk - stabilitas pemerintahan, status kepemilikan produksi minyak dan (konsesi, PSC, etc...) Reservoir Engineering Metode Optimum untuk Produksi Minyak & Gas • Secara alamiah (natural), dengan tenaga dari reservoir itu sendiri. • Secara buatan (artificial lift), misalnya dengan pompa ataupun gas lift. • Dengan penambahan energi dari luar, yaitu injeksi air atau gas, dengan menggunakan metode “Penyerapan Tahap Lanjut” (Enhanced Oil Recovery), misalnya injeksi panas, kimiawi, C02, dsb. Pengertian Metode Optimum Pengertian optimum menyangkut masalah keekonomian suatu lapangan. Dimana harus diperhitungkan biaya pemboran, jumlah dan letak sumur-sumur baik produksi maupun injeksi, peralatan produksi, harga pasaran minyak dsb.
  • 2. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Reservoir Engineering Halaman 2 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono “Reservoir Engineering” dimulai dengan adanya penemuan suatu lapangan yang mengandung gas dan/atau minyak. Dimana dari data logging sumur, contoh core/batuan serta fluida reservoirnya, dapat ditentukan jumlah hidrokarbon yang terdapat dalam setiap acre-foot atau m3 (hidrokarbon) / m3 batuan reservoir. Kegiatan Reservoir Engineering 1. Batas Reservoir Batas Reservoir adalah batas pemisah antara daerah hidrokarbon dan daerah non- hidrokarbon, dapat berupa : • Batas Geologi • Batas perbedaan fluida hidrokarbon, seperti batas minyak air, batas gas-air, atau batas gas-minyak. 2. Klarifikasi Reservoir berdasarkan perangkap geologi • Perangkap Struktur • Perangkap Stratigrafi • Perangkap Kombinasi 3. Tingkat / derajat Heterogenitas Reservoir • Uniform dan non-uniform • Homogen dan heterogen • Isotropic dan un-isotropic 4. Klasifikasi Reservoir berdasarkan fluidanya • Reservoir Minyak : black oil, volatile oil • Reservoir Gas : dry gas dan wet gas 5. Klasifikasi Reservoir berdasarkan tekanan awal • Undersaturated Reservoir • Saturated Reservoir 6. Klasifikasi Reservoir berdasarkan mekanisme pendorong • Solution gas drive • Gas cap drive • Water drive • Combination drive 7. Rencana dan macam test yang akan dilakukan sesuai dengan jenis reservoirnya. • Rencana pengembangan reservoir, pola pengurasan yang berhubungan dengan letak sumur-sumur produksi dan injeksi, jumlah sumur, dsb. • Rencana pengurasan reservoir dan patahan cara produksi ¾ Primary production (natural depletion) ¾ Secondary production (water atau gas injection) ¾ Tertiary recovery (enhanced oil recovery) Secara umum seorang “reservoir enginer” akan berhubungan dengan : • Data dasar, data mengenai sifat fisika/kimia-kimia-fisika, batuan dan fluida reservoir. • Aliran fluida dalam media berpori. • Test sumur, meliputi : test tekanan, produktivitas, komunikasi antar reservoir dan/atau layer. • Kelakuan reservoir, perawalan kelakuan reservoir di masa datang berdasarkan kelakuan di masa lalu. • Penentuan besarnya cadangan, baik awal maupun sisa. • Peningkatan recovery. • Analisis keekonomian.
  • 3. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Reservoir Engineering Halaman 3 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono Tahapan dalam mempelajari “Reservoir Engineering” • Tahap I Lebih dikenal sebagai tahap pengenalan dasar teknik reservoir, yang membahas teknik reservoir secara umum, sifat statis dan dinamis batuan maupun fluida reservoir, pengolahan data batuan dan fluida reservoir, dasar-dasar persamaan aliran fluida dalam media berpori. • Tahap II Dikenal sebagai tahap aplikasi dasar teknik reservoir, membahas mengenai pengertian cadangan serta perhitungannya, kelakuan reservoir serta aplikasi persamaan aliran fluida dalam media berpori, penahapan produksi reservoir. • Tahap III Dikenal sebagai aplikasi lanjut teknik reservoir, membahas mengenai analisis dan interpretasi persamaan aliran fluida dalam media berpori seperti test sumur. • Tahap IV Dikenal sebagai tahap “Reservoir Simulation” Dasar – Dasar Teknik Reservoir Dasar-dasar teknik reservoir membahas mengenai sifat-sifat reservoir, permeabilitas, aliran fluida seperti laju produksi pendesakan dan efisiensi pendorongan fluida, saturasi, tekanan kapiler yang mencerminkan distribusi saturasi fluida dalam reservoir, kompresibilitas yang mencerminkan pengaruh perubahan tekanan terhadap fluida maupun batuan. Porositass Porositas adalah suatu besaran yang menyataan perbandingan antara volume ruang kosong (pori-pori) di dalam batuan terhadap volume total batuan (bulk volume). Porositas dinyatakan dalam fraksi ataupun dalam persen (%). φ = volume total batuan / volume pori-pori φ absolut = volume total batuan / volume pori-pori φ efektiff = volume pori-pori yang berhubungan / volume total batuan Jenis porositas: a. Porositas Primer Merupakan porositas awal yang terbentuk pada saat terjadinya batuan tersebut atau pada saat sedimen diendapkan. b. Porositas Secunder Merupakan prositas yang terbentuk akibat adanya suatu proses geologi setelah batuan sedimen tersebut diendapkan. Dalam hal ini baik bentuk, ukuran, letak maupun hubungan antar pori sudah tidak ada hubungannya dengan proses terbentuknya batuan asal. Proses geologi antara lain : proses pelarutan, peretakan, penggabungan, rekristalisasi, dolomitisasi, sementasi dan kompaksi. Faktor - faktor yang mempengaruhi Porositas : • Bentuk dan ukuran butir • Sorting • Packing/susunan butir • Sifat dan kadar sementasi Permeabilitas Permeabilitas didefinisikan sebagai suatu ukuran kemampuan batuan berpori untuk melalukan fluida (memindahkan dari suatu tempat ke tempat lain). Permeabilitas dinyatakan dalam Darcy atau mdarcy. 1 Darcy ialah ukuran kemampuan batuan untuk melalukan fluida pada kecepatan 1 cm3/detik dengan viskositas 1 centipoise melalui penampang pipa/pori 1 cm2 sepanjang 1 cm, pada perbedaan tekanan sebesar 1 atmosfir.
  • 4. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA ¾ Permeabilitas absolut : adalah permeabilitas batuan dimana dalam pori-pori hanya berisi oleh 1 jenis fluida saja. ¾ Permeabilitas efektif : adalah permeabilitas batuan untuk salah satu jenis fluida, dimana dalam pori-pori berisi lebih dari 1 jenis fluida (multi fasa). ¾ Permeabilitas relatif : adalah perbandingan permeabilitas efektif suatu fluida terhadap permeabilitas absolut. Kompresibilitas Kompresibilitas adalah ukuran perubahan volume suatu benda akibat berubahnya tekanan yang dialami benda tersebut. Ada beberapa macam kompresibilitas : • Kompresibilitas batuan • Kompresibilitas pori-pori • Kompresibilitas fluida (minyak, air, gas) • Kompresibilitas sistim (total batuan, pori dan fluida) Wettability Wettability merupakan sifat kebasahan permukaan batuan. Batuan bersifat water-wet berarti batuan tersebut lebih mudah dibasahi oleh air daripada minyak. Demikian juga sebaliknya batuan oil-wet maksudnya batuan tersebut lebih mudah dibasahi oleh minyak daripada oleh air. Saturasi Saturasi adalah perbandingan volume fluida terhadap volume pori-pori batuan. • Saturasi air • Saturasi minyak • Saturasi gas Faktor Volume Formasii Adalah perbandingan volume fluida di dalam reservoir terhadap volume fluida bila berada dipermukaan (kondisi permukaan). Jenis faktor volume formasi : • Gas (Bg) • Minyak (Bo) • Air (Bw) History of Reserves Definitions • 1936 - 1964 : American Petroleum Institute (API) • 1939 - present : DeGolyer and MacNaughton (D&M) • 1964 - 1980 : Society of Petroleum Engineers (SPE) • 1979 : U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) • 1981 - present : SPE Revised Definitions • 1983 : World Petroleum Congress (WPC) • 1997, 2000 : SPE & WPC Reservoir Engineering Halaman 4 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono
  • 5. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Klasifikasi Initial ReservesCumulative ProductionRemaining Reserves SalesInventoryProved ReservesProbable Reserves Possible ReservesDevelop Producing Undeveloped Ref: Reserves Definition, SPE & WPC, 2000 Total Resources Noncommercial Field Field on Production Field under Development Fieldunder Appraisal PPrroossppeecctt LLeeaadd PPllaayy DISCOVEREDUNDISCOVERED Commercial NonCommercia Decreasing Risk Reservoir Engineering Halaman 5 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono
  • 6. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA INCREASING DEGREE OF GEOLOGIC ASSURANCE MEASURED INDICATED INFERRED HYPOTHETICAL INKNOWN DISTRICTS SPECULATIVE IN UNDISCOVERED DISTRICTS PARAMARGINAL DEMONSTRATED RESERVES R E S O U R C E S ECONOMIC SUBMARGINAL IDENTIFIED UNDISCOVERED INCREASING DEGREE OF ECONOMIC FEASABILITY Reservoir (Cadangan) Awal isi minyak atau Gas ( Initial oil in place/initial gas in place ). Adalah jumah minyak atau gas dalam suatu reservoir yang dihitung secara volumetris berdasarkan data geologi serta pemboran, atau material balance berdasarkan data sifat-fisik fluida dan batuan reservoir produksi serta ulah/kelakukan reservoir, atau dapat juga dengan cara perhitungan simulasi reservoir. Cadangan 1. Cadangan Terbukti (Proven) : Jumlah fluida hidrokarbon yang dapat diproduksikan yang jumlahnya dapat dibuktikan dengan derajat kepastian yang tinggi. • Hasil analisa kualitatif log yang dapat dipercaya • Penelitian dan pengujian kandungan yang berhasil • Dapat menghasilkan pada tingkat produksi yang komersial 2. Cadangan Potensial (Probable dan Possible) : Cadangan ini berdasarkan pada peta geologi dan masih memerlukan penelitian dengan pemboran lebih lanjut. Faktor pengurasan / Recovery Factor (RF). Adalah angka perbandingan antara jumlah maksimum hidrokarbon yang dapat diproduksikan dengan awal isi hidrokarbon. Reservoir Engineering Halaman 6 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono
  • 7. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA L aju pengurasan / withdrawal rate / off-take rate (otr) Adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara produksi selama satu tahun dengan cadangan pada awal tahun bersangkutan. Produksi Kumulatif (Cumulative Recovery) Jumlah produksi yang telah dihasilkan pada suatu saat. Recovery Factor Barells Time after J.J Arps RANGE OF RECOVERY ESTIMATES Sisa Cadangan (Remaining Reserves).. Jumlah sisa cadangan setelah diproduksikan pada suatu saat. Menghitung Awal Isi Hidrokarbon a. Secara volumetris Minyak : N = 7758 x A x h x ∅ x (1 - Swi) / Boi Gas : G = 43560 x A x h x ∅ x (1 - Swi) / Bgi b. Secara Material Balance : Jumlah massa yang masuk sama dengan yang keluar ditambah jumlah yang tertinggal di dalam sistem. Perhitungan Cadangan Minyak Metode Volumetris CADANGAN = ( AWAL ISI MINYAK X RF ) - PRODUKSI KUMULATIF PENGAMBILAN MAKSIMUM Reservoir Engineering Halaman 7 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono
  • 8. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA c. Secara “Production Decline Curves” Memperkirakan besarnya cadangan dengan membuat suatu extrapolasi hasil produksi terhadap waktu. Penurunan produksi dapat terjadi karena : • Penurunan efesiensi peralatan produksi. • Kerusakan formasi ataupun daerah disekitar lubang bor, sehingga mengurangi kemampuan mengalirnya fluida. • Penurunan tekanan reservoir, gas-oil ratio, kenaikan kadar air. d. Secara Simulasi Reservoir Dalam hal ini semua data reservoir dengan segala macam aspeknya, dinyatakan dalam bentuk angka-angka, dijabarkan dalam suatu model matematis. Untuk penyelesaiannya hanya dapat dilaksanakan oleh komputer. Type of Reserves Estimates • Deterministic Based Reserves Estimates – setiap parameter menggunakan asumsi yang terbaik. • Probabilistic Based Reserves Estimates – kuantifikasi uncertainty. Reliability of Reserves Estimates • Kuantitas dan kualitas Data • Kompetensi dan Integritas Reserves Estimator VOLUME BATUAN ( BULK VOLUME ) = VBPENGAMBILAN MAKSIMUM PRIMER ATAU + EOR ULTIMATE RECOVERY PRIMER ATAU + EOR AWAL ISI MINYAK x RECOVERY FACTOR PRIMER ATAU + EOR STOIIP x RF PRODUKSI KUMULATIP AWAL ISI MINYAK DITEMPAT • STOCK TANK OIL INITIALY IN PLACE = STOIIP • VOL BANTUAN x POROSITAS x SATURASI MINYAK x FAKTOR KORELASI KE KONDISI STOCK TANK • VOL x Ø x (1-sw) X 1 Boi Reservoir Engineering Halaman 8 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono
  • 9. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Reservoir Engineering Halaman 9 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono Deterministic Based Reserves Estimates • Single Best Estimate of Each Parameter ¾ Assessment (penilaian) setiap parameter terbaik secara subyektif ataupun implisit. • Dapat diterima oleh setiap orang. • Volumetric: Single Wells Data atau Isopach Mapping. • Berdasar performance : Decline Curves, Material Balance, atau Simulation. Probabilistic Based Reserves Estimates • Distribusi Probalistik dibuat untuk setiap parameter, sampling secara iteratif digunakan dalam kombinasi Reserves Estimate. • Tidak umum digunakan, tetapi tidak diabaikan dalam Reserves Definition. • Biasanya digunakan dalam kasus data yang belum jelas (misalnya eksplorasi) • Monte Carlo Analysis • Geostatistical Evaluation ¾ membuat model heterogenitas 3-Dimensi. (3-D) Proved Reserves Guidelines • Known Reservoir • Existing Economic and Operating Conditions • Actual Production or Conclusive Formation Test • Improved Recovery under Certain Conditions • How to Incorporate New Technology Known Reservoirs • Penetrated by a Wellbore and Confirmed as Hydrocarbon - Bearing • Downdip Limits - Contacts or Low Known Hydrocarbons - example • Immediately Adjoining Undrilled Analogous Areas • Examples - fault limitations and distance between wells. Areal Extent • Areal Extent of the Reservoir Exhibits the Greatest Variability in Reserves Equation • Based on Geophysical, Geological, Well, and Performance Analyses • Multi-Well Evaluation - Conventional Geological Mapping • Single Well Evaluation - 640 acres for Gas Well and 40 acres for Oil Well, if reservoir characteristics warrant Existing Economic and Operating Conditions • Prices and Cost as of the Date of the Reserves Estimate • Price Change Only as Allowed by Contractual Agreement ¾ no escalations based on future condition • Existing Operating Conditions ¾ facilities and equipment in place ¾ limited to economically feasible projects and “state-of-the-art” technology Production or Testing Requirements for Proved Reserves • Conclusive Formation Test ¾ Drill-Stem Test (DST) ¾ Repeat Formation Test (RFT) Existing Operating Conclusive Formation Test • Favourable Well Log Response or Core Analysis Proved Reserves Guidelines Improved Recovery • Methods used to Supplement Natural Reservoir Energy to Increase Recovery • Waterflooding, Cycling, Thermal, and Others • Considered Proved When : ¾ Installed Program with Positive Pressure or Production Response ¾ Successful Testing by Pilot Project
  • 10. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Reservoir Engineering Halaman 10 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono Type of Proved Reserves • Proved Developed ¾ Producing ¾ Nonproducing • Proved Undeveloped ¾ Reserves Recoverable with Existing Equipment and Operating Methods ¾ Well Producing from Present Completion Intervals ¾ Developed Nonproducing Reserves behind Casing which Require only Moderate Cost to Recomplete ¾ Reserves Recoverable from Additional Wells Yet to be Drilled ¾ Major Workover of Existing Wells (deepening, fracturing, etc...) ¾ Installation of Major Cost Facilities (e.g., compression, enhanced recovery) Why Are Proved Reserves Important • Generally Only Reserves Category Reportable to Regulatory Agencies • Generally Only Reserves Category Used Lenders for Petroleum Based Loans Probable Reserves Guidelines • Reserves Anticipated to be Proved from Step-out Wells Yet to be Drilled • Reserves Wich Appear to be Productive Based on Log Data but Lack Definitive Test or Analogy • Reserves Separated from Proved Reserves by Faulting and are Structurally Hingher • Incremental Reserves Attributed to more Optimistic Interpretation of Performance Trends than Proved Reserves • Reserves Suggested by Geological Extrapolation Beyond Proved or Probable Areas • Reserves Separated from Proved Reserves by Faulting and are Structurally Lower • Reserves in Formations that Appear Hydrocarbon Productive Based on Log Analysis but May not Produce at Commercial Rates Probable & Possible Reserves • Probable : ¾ technique tested in other reservoirs, but not the target reservoir ¾ no agreement on unitization plan among owners • Possible : ¾ technical uncertainty regarding, for example, fluid injectability or clay compatibility with injectant fluids ¾ regulatory hurdles remaining Probable and Possible Reserves Guidelines Improved Recoveryy • Reserves Suggested by Geological Extrapolation Beyond Proved or Probable Areas • Reserves Separated from Proved Reserves by Faulting and are Structurally Lower • Reserves in Formations that Appear Hydrocarbon Productive Based on Log Analysis but May not Produce at Commercial Rates Uji Kemampuan Sumur Maximum Flow Efficiency • Kemampuan produksi pada berbagai jepitan • Pengambilan contoh minyak untuk analisis • Pengukuran tekanan dasar dan tekanan kepala sumur, baik dalam keadaan mengalir maupun sumur ditutup. Uji Draw Down Sumurr Pengujian dengan cara mengukur tekanan dasar sumur pada suatu selang waktu tertentu, dengan cara membuka sumur supaya berproduksi. Uji Bentuk Tekanan (Pressure Buildup Test) Pengujian dengan cara mengukur tekanan dasar sumur pada suatu selang waktu tertentu, dengan cara menutup sumur sehingga tidak berproduksi.
  • 11. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Uji Batas Reservoir (Reservoir Limit Test) Pengujian dengan cara mengukur tekanan dasar sumur dengan cara memproduksikan dalam waktu yang agak lama (misalnya satu bulan) pada suatu kecepatan produksi yang konstan, sehingga diperkirakan sudah dapat menjangkau batas reservoir. Uji Hubungan dan Antar Sumur (Interference Test) Pengujian dengan cara mengukur tekanan dasar sumur yang sedang berproduksi pada suatu selang waktu tertentu, dimana sumur lain juga diproduksikan untuk melihat adanya pengaruh antar sumur-sumur tersebut. Penentuan Tahap Produksi a. Produksi Tahap Awal (primer) • Secara alamiah, yaitu produksi yang terjadi karena tenaga reservoir tersebut mampu untuk mengangkat fluida ke permukaan. • Pengangkatan buatan, masih menggunakan tenaga reservoir tersebut ditambah dengan tenaga dari luar (misalnya pompa angguk, pompa reda) atau dengan mengurangi berat cairan di dalam kolom sumur (misalnya dengan gas lift). Reservoir Engineering Halaman 11 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono
  • 12. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Reservoir Engineering Halaman 12 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono b. Produksi Tahap Kedua (Sekunder) • Menjaga kestabilan dan/atau menambah tenaga reservoir secara langsung yaitu dengan menginjeksikan air atau gas pada suatu sumur, untuk kemudian memproduksikannya dari sumur lainnya. c. Produksi Tahap Lanjut (Enhanced Oil Recovery) • Injeksi panas : huff puff, steam (uap), in situ combustion • Injeksi bahan : kimia, surfactant, polimer • Injeksi terlarut (miscible): gas C02 • Lainnya Simulasi Reservoirr Simulasi reservoir merupakan salah satu cara yang digunakan untuk : X Memperkirakan isi minyak gas awal dalam reservoir. Y Indentifikasi besar dan pengaruh aquifer (cadangan air). Z Indentifikasi pengaruh patahan dalam reservoir. [ Memperkirakan distribusi fluida. Identifikasi adanya hubungan antar layer secara vertikal. ] Peramalan produksi untuk masa yang akan datang. ^ Peramalan produksi dengan memasukkan alternatif pengembangan : ▪ Jumlah penambahan sumur produksi ▪ Jenis/cara menambah produksi ▪ Jumlah penambahan sumur injeksi ▪ Sistim/bentuk/luas pattern _ Membuat beberapa kasus untuk optimalisasi produksi minyak Simulasi merupakan suatu bentuk/model reservoir yang dijabarkan secara matematis. Dimana model tersebut dibuat dan dianggap seperti keadaan sebenarnya, sesuai dengan parameter-parameter reservoir yang ada, atau asumsi-asumsi yang dapat dipercaya. Peralatan Simulasi • Perangkat keras (komputer dan peripheralnya) • Perangkat lunak (simulator) • Reservoir sebagai model Langkah-Langkah Pelaksanaan Simulasi • Persiapan data • Inisialisasi • Penyelarasan • Peramalan • Keekonomian Jenis Simulator • 1 Phase (gas reservoir) • Black Oil Model • Compositional Model • Miscible Model Titik Berat Kegiatan Eksplotasi Produksi • Minimalkan kasus under/over estimate • Pengurasan hidrokarbon efektif dan efisien • Potensi alir dan mekanisme reservoir sedini mungkin • Kerusakan formasi terantisipasi dan minimal • Strategi pengembangan yang tajam dan akurat terlebih bila IOR dan EOR
  • 13. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Reservoir Engineering Halaman 13 dari 17 Kontributor : Kuswo Wahyono Siklus Aktivitas Upstream • Penaksiran dan Evaluasi Cekungan • Penjabaran Prospect • Appraisal • Rencana Pengembangan • Strategi Reservoir Manajemen ***** Kontributor : Kuswo Wahyono Direktorat Hulu Pertamina