SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
Antar-muka OTN untuk IP over DWDM



Abstraksi

Pertumbuhan trafik dalam core network telah terbukti menjadi salah satu faktor utama untuk
integrasi antara IP dan optik (IP-Optical Integration). Sejalan dengan mulai ditinggalkannya
framing layer 2 yang berbasis TDM (Time Division Multiplexing) dalam membangun arsitektur
yang sederhana, maka adanya peningkatan permintaan teknologi untuk memonitor performansi
dan penangangan gangguan sebagai pengganti SONET.

Optical Transport Network (OTN) dengan menggunakan struktur frame G.709 telah memberikan
cara untuk menambahkan kemampuan mengatur panjang gelombang (wavelength). Juniper
network telah menggabungkan teknologi ini dengan teknologi antar muka (interface) 10 Gb
ethernet untuk menyediakan layanan IP over Dense Wavelength-Division Multiplexing DWDM
(IPoDWDM). Integrasi teknologi OTN ke dalam perangkat Router sama dengan mengaktifkan
suatu langkah evolusi dalam Carrier infrastructure dalam rangka menyediakan utilisasi optimum
dari suatu kapasitas transport. Layer 3 yang cerdas memastikan respons yang cepat terhadap
perubahan topologi dan memperluas kemampuan optikal (optical capabilities) ke perangkat
router tanpa memerlukan perangkat terminasi DWDM tersendiri, sehingga penyedia layanan
dapat memberikan layanan on-demand kepada pelanggan.

Jaringan IPoDWDM yang terintegrasi dapat mengurangi jumlah komponen dalam jaringan untuk
menyediakan end-to-end IP koneksi dan routing. Konvergensi jaringan IP dan DWDM
menyediakan keuntungan yang signifikan bagi penyedia layanan, karena perangkat router telah
dilengkapi dengan transponder, sehingga kebutuhan transponder dapat dihilangkan, yang pada
akhirnya akan meningkatkan penghematan baik CapEx atau OpEx. Selain itu, antar-muka
management yang standard akan memberikan kemampuan monitoring jaringan end-to-end dan
manajemen performansi, dan integrasi di level control-plane akan memungkinkan pengenalan
servis baru dengan sangat cepat.


Pendahuluan

Sebuah suatu kenyataan bahwa penyedia layanan tidak mampu menambah kapasitas bandwidth
yang sebanding untuk mengimbangi pertumbuhan eksponensial dari data trafik (IP trafik
berkembang dalam skala 80-100 % setiap tahun. Perkembangan ini terutama karena adanya
perkembangan High-Definition Television (HDTV) dan penetrasi High-Speed Broadband.


ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik                                              1
Antar-muka OTN untuk IP over DWDM


Selain itu penyimpangan lainnya dari trend sebelumnya adalah perkembangan yang terjadi di
area metro (akses) dibanding di area core. Hal ini menyebabkan dibutuhkannnya kecepatan
pelayanan yang lebih cepat, dan pelayanan ini membutuhkan provisioning baik di domain optik
maupun domain IP.


Evolusi ke Arsitektur yang Simple

Untuk mengimbangi tantangan perkembangan eksponensial dari trafik dan kebutuhan pelayanan
yang cepat, bandwidth untuk transport harus tercukupi. Dalam hal ini, inovasi fiber optik
bertujuan menaikkan jumlah bandwidth yang bisa dibawa dalam satu fiber.

Evolusi dari suatu jaringan carrier menggambarkan bagaimana kapasitas digunakan pada masa
lalu, dan bagaimana untuk masa depan. Seperti yang terlihat pada gambar berikut, suatu jaringan
dibentuk dalam beberapa layer : service layer (Voice and IP) memerlukan lapisan untuk
mengadaptasi data seperti ATM atau Frame Relay, dan semua trafik akan di kirimkan melalui
teknologi SONET/SDH. Jika wavelength-division Multiplexing (WDM) digunakan, maka ini
akan menambah layer yang lain.




                            Gambar 1: IP over ATM over SONET/SDH over DWDM


Dalam model ini, setiap layer berfungsi sebagai “requirement specification” untuk layer
dibawahnya. DWDM layer dibangun pertama kali, kemudian SONET/SDH diprovision dalam
layer optik, dan kemudian ATM diprovision sebagai sistem transport. Dan pada akhirnya, layer
aplikasi akan diprovision. Trafik tradisional dari POTS (Public Old Telephony Systems) diatur
oleh layer cross-connect yang dipetakan ke dalam layer SONET/SDH.



ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik                                               2
Antar-muka OTN untuk IP over DWDM


Kelanjutan dari Evolusi ini, trafik legacy Frame Relay/ATM lambat laun hilang seiring dengan
berkembangnya IP network, sehingga layer ATM/Frame Relay juga ikut menghilang. Trafik
layer 2 dan layer 3 yang terintegrasi dapat di petakan secara langsung ke sistem layer
SDH/SONET, seperti yang digambarkan dalam diagram dibawah ini :




                                       Gambar 2: IP Over SONET Over DWDM

Dalam arsitektur tradisional, biaya transport sangat didominasi oleh biaya regenerasi sinyal
optik, karena sinyal optik perlu diubah ke sinyal elektrik dan kemudian diubah kembali ke sinyal
optik.




            Gambar 3: Regeneration menjadi lebih murah dengan adanya perkembangan
                                       Teknologi Optik

ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik                                                      3
Antar-muka OTN untuk IP over DWDM


Perkembangan teknologi seperti dispersion compensation modules, teknik forward error control
(FEC), enhanced modulation techniques, tunable lasers, and multidegree reconfigurable optical
add-drop multiplexers (ROADMs) telah menggeser fokus ekonomi dari transport link ke
switching nodes.


Realisasi IP Over DWDM

Konvergensi IP-DWDM telah berjalan sementara waktu, solusi komprehensif transport berbasis
pada platform IP routing merupakan langkah selanjutnya. Kunci arsitektur bergeser dari
bagaimana menyelesaikan konvergensi menjadi bagaimana integrasi yang berbasiskan standard,
seperti long-reach transponder dalam perangkat router itu sendiri, yang merupakan benar-benar
realisasi IPoDWDM.




                     Gambar 4: Standard Based Transponder yang dipasang di Router


Partisi yang jelas antara layer optik dan elektrik sudah terselesaikan. Layer optik berisi seluruh
element optik pasif (fiber, DWDM, amplifiers/penguat, ROADM). Layer IP terdiri dari fungsi-
fungsi elektrik yang terintegrasi, mulai dari processing paket, switching, cross connecting, dan
multiplexing, dan memproduksi sinyal optik long-haul yang dapat langsung diprovision dalam
layer optik. Hal ini dapat terwujud dengan menggunakan teknologi OTN (Optical Transport
Network) and G.709 frames.

ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik                                                 4
Antar-muka OTN untuk IP over DWDM



Pengenalan OTN, G.709, and IP Over DWDM

Generasi awal jaringan optik adalah SONET/SDH, yang berbasiskan teknologi TDM untuk
menyediakan monitoring performansi dan proteksi terhadap kerusakan atau kegagalan fiber atau
perangkat. Reliabilitas dan manajemen kapasitas yang bagus dari SONET/SDH berkontribusi
untuk suksesnya jaringan optik. Tetapi Carriers menghadapi tantangan baru dimana jaringan
yang dioptimasi secara tradisional untuk membawa trafik voice, sekarang digunakan secara
meningkat oleh layanan data dan video dengan bandwidth yang sangat besar. Beberapa dari
tantangan ini, sudah tentu terastasi dengan hadirnya teknologi DWDM.

Secara umum, DWDM tidak mempunyai proteksi dan skema manajemen seperti yang dimiliki
SONET/SDH. Lebih jauh lagi, hal ini memerlukan tambahan element jaringan tambahan seperti
optical      amplifiers         (penguat        optik),   multiplexers,   dan   demultiplexers    dan     perangkat
pengkompensasi dispersi. Perangkat-perangkat ini membutuhkan monitoring yang kontinue
untuk memastikan reliabilitas. Spesifikasi dari International Telecommunication Union
Telecommunication Standardization (ITU-T), G.709 OTN (Optical Transport Network)
mengaplikasikan banyak fungsi manajemen dari jaringan SONET/SDH ke dalam jaringan optik
DWDM saat ini. Dengan menggunakan OTN, informasi overhead ditambahkan di depan sinyal
optik sebagai header, dan FEC trailer ditambahkan dibelakang. Dengan demikian, kanal optik
dapat dengan mudah diprovision, dimonitor, dimaintain dan diperbaiki.

Standard G.709 membantu untuk mengatur jaringan dengan jumlah wavelength yang sangat
banyak. Fitur pada G.709 yang disebut FEC mampu menambah jarak tempuh optik dengan cara
menambah reliabilitas melalui pengurangan BER (Bit Error Rate). Dan pada akhirnya OTN telah
menemukan cara untuk mengintegrasikan antar-muka OTN pada router berbasis IP. Konvergensi
IP dan DWDM akan memberikan keuntungan yang signifikan kepada penyedia layanan, karena
dengan adanya transponder yang terintegrasi dengan router akan menghilangkan kebutuhan rak
transponder, yang pada akhirnya akan membantu menghemat CapEx dan OpEx.

Keuntungan yang sangat instant adalah berkurangnya CapEx dan OpEx, seperti yang telah
disebutkan diatas dikarenakan berkurangnya kebutuhan rak, yang artinya adalah berkurangnya
kebutuhan tempat, pendingin, daya listrik dan pengaturan, serta jumlah interkoneksi.




ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik                                                                5
Antar-muka OTN untuk IP over DWDM




                                Gambar 5: IP over DWDM - Sebelum dan Sesudah


Selain itu, antar-muka manajemen yang standard memberikan monitoring performansi dan
manajemen jaringan end-to-end. Integrasi di sisi Control-plane akan memungkinkan pengenalan
layanan-layanan baru dengan cepat, sedangkan integrasi di sisi manajemen akan memudahkan
pengoperasian jaringan, peningkatan ketersediaan (availibility) jaringan dan utilisasi.


OTN: Digital Wrappers and G.709 Frames

Struktur frame dari G.709 (yang dikenal juga sebagai “digital wrappers”) menambahkan
informasi manajemen untuk wavelength. Selain itu juga menambahkan FEC, yang menambah
kehandalan melalui pengurangan BER, dan menambah jarak jangkauan optik.
Kecepatan dari frame-frame G.709 mengikuti standard yang ada dalam SONET/SDH. Sehingga,
diperoleh pemetaan hierarchical payload packager yang dimulai pada 2.5 Gbps (OC-48/STM-
16) sampai dengan 40 Gbps (STM-256):

     •    OTU1 : 2.5 Gbps
     •    OTU2 : 10 Gbps
     •    OTU3 : 40 Gbps



ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik                                                   6
Antar-muka OTN untuk IP over DWDM




              Gambar 6: Segmen pada Jaringan Transport Optik : OTU, ODU dan OPU


Pada intinya, ada tiga bagian penting dari frame-frame G.709 yaitu overhead, payload, dan FEC
data. Tiga bagian penting ada baik untuk frame OTU1, OTU2 ataupun OTU3. Lebih jauh lagi
frame-frame G.709 dibagi menjadi tiga golongan yang masing-masing berhubungan dengan tiga
golongan yang berbeda juga dalam jaringan optik. Golongan Overhead terdiri dari :

     •    Optical Channel Payload Unit (OPU)
     •    Optical Channel Transport Unit (OTU)
     •    Optical Channel Data Unit (ODU)

Gambar 6 menunjukkan lokasi dalam jaringan transmisi yang mengacu pada beberapa golongan
diatas.

Struktut dari OTU yang masuk dalam FEC, memberikan fungsi supervisory (pengawasan), dan
mengkondisikan sinyal untuk transportasi diantara channel termination point yang pada titik
tersebut terdapat 3 fungsional (Retiming – synchronisasi waktu sinyal, Reshaping –
pembentukkan kembali sinyal yang rusak, dan Regeneration – pembangkitkan sinyal kembali).
ODU menyediakan pengawasan jalur secara end-to-end dan mendukung monitoring koneksi
tandem.

Gambar 7 menunjukkan berbagai macam bagian dalam frame-frame G.709, termasuk overhead
untuk setiap golongan frame ODU. OPU, dan OTU, FEC dan payload. Meskipun kecepatan
berbasiskan pada SONET/SDH, payload dalam frame-frame G.709 completely protocol
agnostic. Sebagai contoh, ATM atau protokol generic framing procedure (GFP) dapat dipetakan
secara langsung ke dalam frame-frame G.709 ini. Fitur inilah yang menjadikan OTN sebagai

ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik                                               7
Antar-muka OTN untuk IP over DWDM


suatu pilihan yang tepat untuk transport network karena OTN mampu membawa berbagai
macam tipe trafik (data, voice, video) dengan struktur framing yang umum, dengan tetap
mengijinkan adanya service-level guarantee, management, monitoring, dan error correction.




                                         Gambar 7: Struktur dari Frame G.709


Ada beberapa keuntungan dari struktur frame yang fleksibel. Yang pertama adalah memberikan
kemungkinan wavelenght dalam jaringan DWDM untuk diatur sebagai sebuah entity. Yang
kedua, karena Operations, Administration, and Maintenance (OAM) di lewatkan dalam frame
secara end-to-end, maka memberikan kemungkinan majemenen dilakukan melalui jaringan yang
multi-vendor. Dan yang ketiga adalah karena FEC terintegrasi dalam segmen OTU pada frame
maka mengijinkan jarak jangkauan yang lebih jauh, yang tentunya mengurangi jumlah perangkat
yang dibutuhkan untuk jaringan transmisi jangka panjang (long-haul).

Karena Carriers melakukan migrasi ke dalam jaringan dengan kecepatan yang lebih tinggi, maka
FEC menjadi sangat kritis. FEC merupakan skema pengkodean (encoding dan decoding) sinyal
yang akan digunakan untuk melakukan deteksi dan koreksi kesalahan yang mungkin akan masuk
ke dalam sinyal optik pada saat sinyal ditransmisikan. Kesalahan-kesalahan ini dapat
dikarenakan pelemahan sinyal, optical cross-talk, dispersi, atau kejadian-kejadian anomali yang
lain. Selain itu lebih dari hanya sekedar memperbaiki kesalahan, FEC juga menyediakan
mekanisme untuk memberikan peringatan dini apabila terjadi penurunan kualitas (degradation)
sinyal. Dengan peringantan ini memungkinkan untuk melakukan kontrol proteksi sebelum
terjadinya kegagalan secara menyeluruh.

ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik                                                          8
Antar-muka OTN untuk IP over DWDM


Keuntungan lain dari OTN yaitu kemampuan OTN untuk melakukan pemetaan terhadap
pengguna (client-mapping) dan dukungan terbalik (backward support) untuk protokol
SDH/SONET tanpa melakukan perubahan format, bit rate, dan timing. Hal ini berarti bahwa
sinyal dari pengguna dilewatkan secara transparan melalui OTN, namun sekaligus mendapatkan
keuntungan dari FEC yang disediakan oleh OTN.

Yang terakhir, OTN dapat beradaptasi terhadap pertumbuhan kecepatan data karena OTN
mengijinkan transmisi dari berbagai macam tipe packet dengan menggunakan pemetaan GFP
(GFP mapping). GFP mapping mengurangi jumlah layer diantara layer fiber dan layer IP, dan
menambah efisiensi penggunaan bandwidth. Kemampuan pemetaan dari OTN ini menjadikan
OTN sebagai protocol-agnostic carrier untuk layanan yang transparan seperti SONET/SDH,
Ethernet, ATM, IP, MPLS, atau protokol apa saja yang ingin di implementasikan oleh sebuah
carrier.


Manajemen Terpadu and Kecepatan Layanan

Dengan integrasi optik, kesehatan dari jaringan optik secara menyeluruh dapat dilihat dari sistem
manajemen dari router. Dapat ditunjukkan seperti dalam gambar 8.




                                Gambar 8: Manajemen IP-Optik yang Terintegrasi


ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik                                                     9
Antar-muka OTN untuk IP over DWDM


Pendekatan manajemen terbuka (Open management approach) mengarah pada pilihan lebih
untuk customer. Hal ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mendesain resiliency
network karena adanya transparansi antara fitur resiliency DWDM dan IP/MPLS, yang pada
akhirnya mencapai utilisasi yang lebih baik dalam bandwidth jaringan. Selain itu manajemen
yang terintegrasi memudahkan pengoperasian network dan memperbaiki tingkat ketersediaan
dan utilisasi jaringan.

Sistem manajemen transmisi dan router dapat memiliki visibilitas terhadap semua perangkat
melalui GMPLS (Generalized MPLS) atau OTN signaling antara perangkat IP dan perangkat
optik. Pendekatan ini memberikan integrasi yang cukup mudah dengan sistem OSS (Operating
Systems Support), dimana OSS dan EMS (Element Management Systems) dapat melakukan
komputasi secara off-line dan memasukkan konfigurasi ke dalam perangkat, GMPLS signaling
adalah antara perangkat IP dan optik.

Keuntungan dari pendekatan ini adalah fleksibilitas layanan, provisioning yang lebih cepat, dan
OpEx yang lebih rendah.


Visi Juniper untuk OTN

Visi utama dari Juniper untuk core network adalah untuk mengintegrasikan fungsional OTN ke
dalam kemampuan routing yang memiliki kemampuang lengkap yang sudah terimplementasi
dalam Juniper Operating System (JunoS) pada Juniper platform.

Juniper menawarkan beberapa fungsional ke dalam Core Router seri T :

     •    10 Gigabit Ethernet OTN Physical Interface Card (PIC)
     •    Interoperability GMPLS yang memberikan kemampuan signalling yang tidak hanya
          mampu membawa informasi label MPLS tetapi juga mampu membawa informasi optik
          seperti wavelength. Fitur ini memengaktifkan kemampuan transisi antara tradisional
          routed-network dan WDM network.

Produk Router Juniper yang terintegrasi dengan OTN teknologi, mampu mendukung next-
generation long-haul dan metro networks seperti meningkatnya fleksibilitas dalam desain
network dengan memiliki jarak sambungan transmisi cukup jauh yang dilengkapi dengan OAM
yang kuat dan kanal yang sangat padat dalam satu fiber optik. Keuntungan tambahan yang dapat


ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik                                              10
Antar-muka OTN untuk IP over DWDM


direalisasikan adalah penurunan CapEx dan OpEx, yang dimungkinkan karena hilangnya
perangkat transponder pihak ketiga, termasuk regenerator.

ITU-T (OTU2) G.709 – compliant PIC menyediakan Generic Forward Error Correction (GFEC)
dan Enhanced Forward Error Correction (EFEC), yang bisa dipilih melalui CLI (Command Line
Interfaces). FEC mendukung jarak transmisi yang jauh untuk aplikasi yang mempunyai
keterbatasan OSNR (Optical Signal to Noise Ratio) dengan cara mengurangi efek noise optik
yang disebabkan oleh penguat (amplifiers), sehingga semakin banyak amplifiers yang bisa
digunakan dalam satu link fiber.


Kesimpulan

Kunci pergeseran arsitektur dalam standard G.709 adalah mengintegrasikan long-reach
transponder berbasis OTN standard ke dalam IP Router. Hal ini untuk menciptakan partisi yang
jelas antara layer optik dan layer elektrik. Layer optik mengandung elemen optik seperti fiber,
DWDM, amplifiers, dan ROADM. Layer IP mengintegrasikan semua fungsi elektrik, mulai dari
processing paket, switching, cross-connecting, dan mulplexing, yang menghasilkan sinyal optik
jarak jauh yang mampu di provision langsung ke dalam layer optik. Konvergensi ini juga
menyediakan kemampuan untuk memenuhi service-level agreement (SLA) yang ketat sebagai
transport OAM dan proteksi paket (G.709) memberikan proteksi ke seluruh layer dengan
koordinasi yang cukup baik.

Konvergensi jaringan IP dan DWDM memberikan keuntungan yang signifikan untuk penyedia
layanan. Router yang terintegrasi dengan transponder, menghilangkan kebutuhan akan rak
transponder, sehingga mengurangi CapEx dan OpEx. Integrasi pada Control-plane akan
memfasilitasi pengenalan layanan baru yang sangat cepat, dan integrasi manajemen
memudahkan pengoperasian network sekaligus memperbaiki avaibility dan utilisasi jaringan.




Referensi

     1. Juniper Networks, Inc. “OTN Interfaces for IP over DWDM” Whitepaper, 2010.




ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik                                               11

More Related Content

What's hot

Dunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajar
Dunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajarDunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajar
Dunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajarindonesiabelajar
 
Teknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accessTeknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accessAditya Permana
 
FTTH by Khoerul Anam.pptx
FTTH by Khoerul Anam.pptxFTTH by Khoerul Anam.pptx
FTTH by Khoerul Anam.pptxKhoerul Anam
 
Teknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accessTeknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accesstriyonomogol
 
Perencanaan jaringan nirkabel
Perencanaan jaringan nirkabelPerencanaan jaringan nirkabel
Perencanaan jaringan nirkabelAtik Charisma
 
Makalah jaringan modern
Makalah jaringan modernMakalah jaringan modern
Makalah jaringan modernBudi Wicaksono
 
Jaringan Modern (Long Term Evolution)
Jaringan Modern (Long Term Evolution)Jaringan Modern (Long Term Evolution)
Jaringan Modern (Long Term Evolution)Kiky Arin
 
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)Ray KHASTUR
 
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkkJaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkkampas03
 
6 Wan Kinerja Tinggi 1
6 Wan Kinerja Tinggi 16 Wan Kinerja Tinggi 1
6 Wan Kinerja Tinggi 1Mrirfan
 
Modul 1 overview ft tx
Modul 1 overview ft txModul 1 overview ft tx
Modul 1 overview ft txSherly Toresia
 
Teknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accessTeknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accesstriyonomogol
 
04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling04module 14 network-cabling
04module 14 network-cablingsetioaribowo
 

What's hot (18)

Gpon ptt
Gpon pttGpon ptt
Gpon ptt
 
Dunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajar
Dunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajarDunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajar
Dunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajar
 
Teknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accessTeknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless access
 
FTTH by Khoerul Anam.pptx
FTTH by Khoerul Anam.pptxFTTH by Khoerul Anam.pptx
FTTH by Khoerul Anam.pptx
 
Teknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accessTeknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless access
 
Perencanaan jaringan nirkabel
Perencanaan jaringan nirkabelPerencanaan jaringan nirkabel
Perencanaan jaringan nirkabel
 
Pengenalan Ultra Mobile Broadband
Pengenalan Ultra Mobile BroadbandPengenalan Ultra Mobile Broadband
Pengenalan Ultra Mobile Broadband
 
Ptt msoan-s1 ttb
Ptt msoan-s1 ttbPtt msoan-s1 ttb
Ptt msoan-s1 ttb
 
Modul 2 overview gpon
Modul 2 overview gponModul 2 overview gpon
Modul 2 overview gpon
 
Makalah jaringan modern
Makalah jaringan modernMakalah jaringan modern
Makalah jaringan modern
 
Jaringan Modern (Long Term Evolution)
Jaringan Modern (Long Term Evolution)Jaringan Modern (Long Term Evolution)
Jaringan Modern (Long Term Evolution)
 
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
 
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkkJaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
 
21060111120005 mkp
21060111120005 mkp21060111120005 mkp
21060111120005 mkp
 
6 Wan Kinerja Tinggi 1
6 Wan Kinerja Tinggi 16 Wan Kinerja Tinggi 1
6 Wan Kinerja Tinggi 1
 
Modul 1 overview ft tx
Modul 1 overview ft txModul 1 overview ft tx
Modul 1 overview ft tx
 
Teknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accessTeknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless access
 
04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling
 

Viewers also liked

8 de marzo día internacional de la mujer 2013 bienestar (1)
8 de marzo día internacional de la mujer 2013 bienestar (1)8 de marzo día internacional de la mujer 2013 bienestar (1)
8 de marzo día internacional de la mujer 2013 bienestar (1)kno95
 
Unido tool kit 3-textbook
Unido tool kit 3-textbookUnido tool kit 3-textbook
Unido tool kit 3-textbookzubeditufail
 
Unido tool kit 5-textbook
Unido tool kit 5-textbookUnido tool kit 5-textbook
Unido tool kit 5-textbookzubeditufail
 
Unido tool kit 4-textbook
Unido tool kit 4-textbookUnido tool kit 4-textbook
Unido tool kit 4-textbookzubeditufail
 
Proposal of the magazine2
Proposal of the magazine2Proposal of the magazine2
Proposal of the magazine2samsamleyton6
 
8 de marzo día internacional de la mujer 2013 bienestar (1)
8 de marzo día internacional de la mujer 2013 bienestar (1)8 de marzo día internacional de la mujer 2013 bienestar (1)
8 de marzo día internacional de la mujer 2013 bienestar (1)kno95
 
Inward and Outward Perspectives in South Amercian Context: Brand Value and Gl...
Inward and Outward Perspectives in South Amercian Context: Brand Value and Gl...Inward and Outward Perspectives in South Amercian Context: Brand Value and Gl...
Inward and Outward Perspectives in South Amercian Context: Brand Value and Gl...Sgbed
 
MA Organizational Leadership A Global Hub
MA Organizational Leadership A Global Hub MA Organizational Leadership A Global Hub
MA Organizational Leadership A Global Hub Sarah Verwei
 
Managing Activity Backstack
Managing Activity BackstackManaging Activity Backstack
Managing Activity Backstackrajdeep
 

Viewers also liked (15)

8 de marzo día internacional de la mujer 2013 bienestar (1)
8 de marzo día internacional de la mujer 2013 bienestar (1)8 de marzo día internacional de la mujer 2013 bienestar (1)
8 de marzo día internacional de la mujer 2013 bienestar (1)
 
Mobile Acceptance among Pre-Service Teachers: A Descriptive Study Using a TAM...
Mobile Acceptance among Pre-Service Teachers: A Descriptive Study Using a TAM...Mobile Acceptance among Pre-Service Teachers: A Descriptive Study Using a TAM...
Mobile Acceptance among Pre-Service Teachers: A Descriptive Study Using a TAM...
 
Unido tool kit 3-textbook
Unido tool kit 3-textbookUnido tool kit 3-textbook
Unido tool kit 3-textbook
 
Unido tool kit 5-textbook
Unido tool kit 5-textbookUnido tool kit 5-textbook
Unido tool kit 5-textbook
 
Unido tool kit 4-textbook
Unido tool kit 4-textbookUnido tool kit 4-textbook
Unido tool kit 4-textbook
 
Fly Fishing & Fly Tying April 2013
Fly Fishing & Fly Tying April 2013Fly Fishing & Fly Tying April 2013
Fly Fishing & Fly Tying April 2013
 
Proposal of the magazine2
Proposal of the magazine2Proposal of the magazine2
Proposal of the magazine2
 
8 de marzo día internacional de la mujer 2013 bienestar (1)
8 de marzo día internacional de la mujer 2013 bienestar (1)8 de marzo día internacional de la mujer 2013 bienestar (1)
8 de marzo día internacional de la mujer 2013 bienestar (1)
 
CV HARIS
CV HARISCV HARIS
CV HARIS
 
Chef advance
Chef advanceChef advance
Chef advance
 
Inward and Outward Perspectives in South Amercian Context: Brand Value and Gl...
Inward and Outward Perspectives in South Amercian Context: Brand Value and Gl...Inward and Outward Perspectives in South Amercian Context: Brand Value and Gl...
Inward and Outward Perspectives in South Amercian Context: Brand Value and Gl...
 
Tradeunion
TradeunionTradeunion
Tradeunion
 
MA Organizational Leadership A Global Hub
MA Organizational Leadership A Global Hub MA Organizational Leadership A Global Hub
MA Organizational Leadership A Global Hub
 
PTK model NHT
PTK model NHTPTK model NHT
PTK model NHT
 
Managing Activity Backstack
Managing Activity BackstackManaging Activity Backstack
Managing Activity Backstack
 

Similar to OTN IPoDWDM

Konfigurasi metro ethernet pada jaringan speedy
Konfigurasi metro ethernet pada jaringan speedyKonfigurasi metro ethernet pada jaringan speedy
Konfigurasi metro ethernet pada jaringan speedyPutut Brahmasutha-Return
 
17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wansetioariwibowo
 
[Files.indowebster.com] bab9-wan
[Files.indowebster.com] bab9-wan[Files.indowebster.com] bab9-wan
[Files.indowebster.com] bab9-wanSur yadi
 
Presentasi Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Presentasi Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)Presentasi Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Presentasi Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)Dzaki Rafara
 
Perencanaan Jaringan Seluler
Perencanaan Jaringan SelulerPerencanaan Jaringan Seluler
Perencanaan Jaringan SelulerNevi Faradina
 
Materi teknologi wan
Materi teknologi wanMateri teknologi wan
Materi teknologi wanIrfanTaufik5
 
Luthfi fauzi 1101188545 - paper
Luthfi fauzi   1101188545 - paperLuthfi fauzi   1101188545 - paper
Luthfi fauzi 1101188545 - paperLuthfi Fauzi
 
Presentation tugas 1 komunikasi nirkabel
Presentation tugas 1 komunikasi nirkabelPresentation tugas 1 komunikasi nirkabel
Presentation tugas 1 komunikasi nirkabelilos12 ilos12
 
Presentation tugas 1
Presentation tugas 1Presentation tugas 1
Presentation tugas 1ilos12 ilos12
 
11 komunikasi-broadband
11 komunikasi-broadband11 komunikasi-broadband
11 komunikasi-broadbandChoiruddin Doy
 
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communicationBringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communicationYunus Thariq
 

Similar to OTN IPoDWDM (20)

Presentasi umb
Presentasi umbPresentasi umb
Presentasi umb
 
Konfigurasi metro ethernet pada jaringan speedy
Konfigurasi metro ethernet pada jaringan speedyKonfigurasi metro ethernet pada jaringan speedy
Konfigurasi metro ethernet pada jaringan speedy
 
17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan
 
Bab9 wan
Bab9 wanBab9 wan
Bab9 wan
 
[Files.indowebster.com] bab9-wan
[Files.indowebster.com] bab9-wan[Files.indowebster.com] bab9-wan
[Files.indowebster.com] bab9-wan
 
Modul 2 overview gpon
Modul 2 overview gponModul 2 overview gpon
Modul 2 overview gpon
 
Presentasi Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Presentasi Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)Presentasi Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Presentasi Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
 
Jaringan komputerwan
Jaringan komputerwanJaringan komputerwan
Jaringan komputerwan
 
Jaringan akses fiber optik
Jaringan akses fiber optikJaringan akses fiber optik
Jaringan akses fiber optik
 
Perencanaan Jaringan Seluler
Perencanaan Jaringan SelulerPerencanaan Jaringan Seluler
Perencanaan Jaringan Seluler
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Materi teknologi wan
Materi teknologi wanMateri teknologi wan
Materi teknologi wan
 
Luthfi fauzi 1101188545 - paper
Luthfi fauzi   1101188545 - paperLuthfi fauzi   1101188545 - paper
Luthfi fauzi 1101188545 - paper
 
Teknologi 5G
Teknologi 5GTeknologi 5G
Teknologi 5G
 
Presentation tugas 1 komunikasi nirkabel
Presentation tugas 1 komunikasi nirkabelPresentation tugas 1 komunikasi nirkabel
Presentation tugas 1 komunikasi nirkabel
 
Presentation tugas 1
Presentation tugas 1Presentation tugas 1
Presentation tugas 1
 
11 komunikasi-broadband
11 komunikasi-broadband11 komunikasi-broadband
11 komunikasi-broadband
 
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communicationBringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communication
 

OTN IPoDWDM

  • 1. Antar-muka OTN untuk IP over DWDM Abstraksi Pertumbuhan trafik dalam core network telah terbukti menjadi salah satu faktor utama untuk integrasi antara IP dan optik (IP-Optical Integration). Sejalan dengan mulai ditinggalkannya framing layer 2 yang berbasis TDM (Time Division Multiplexing) dalam membangun arsitektur yang sederhana, maka adanya peningkatan permintaan teknologi untuk memonitor performansi dan penangangan gangguan sebagai pengganti SONET. Optical Transport Network (OTN) dengan menggunakan struktur frame G.709 telah memberikan cara untuk menambahkan kemampuan mengatur panjang gelombang (wavelength). Juniper network telah menggabungkan teknologi ini dengan teknologi antar muka (interface) 10 Gb ethernet untuk menyediakan layanan IP over Dense Wavelength-Division Multiplexing DWDM (IPoDWDM). Integrasi teknologi OTN ke dalam perangkat Router sama dengan mengaktifkan suatu langkah evolusi dalam Carrier infrastructure dalam rangka menyediakan utilisasi optimum dari suatu kapasitas transport. Layer 3 yang cerdas memastikan respons yang cepat terhadap perubahan topologi dan memperluas kemampuan optikal (optical capabilities) ke perangkat router tanpa memerlukan perangkat terminasi DWDM tersendiri, sehingga penyedia layanan dapat memberikan layanan on-demand kepada pelanggan. Jaringan IPoDWDM yang terintegrasi dapat mengurangi jumlah komponen dalam jaringan untuk menyediakan end-to-end IP koneksi dan routing. Konvergensi jaringan IP dan DWDM menyediakan keuntungan yang signifikan bagi penyedia layanan, karena perangkat router telah dilengkapi dengan transponder, sehingga kebutuhan transponder dapat dihilangkan, yang pada akhirnya akan meningkatkan penghematan baik CapEx atau OpEx. Selain itu, antar-muka management yang standard akan memberikan kemampuan monitoring jaringan end-to-end dan manajemen performansi, dan integrasi di level control-plane akan memungkinkan pengenalan servis baru dengan sangat cepat. Pendahuluan Sebuah suatu kenyataan bahwa penyedia layanan tidak mampu menambah kapasitas bandwidth yang sebanding untuk mengimbangi pertumbuhan eksponensial dari data trafik (IP trafik berkembang dalam skala 80-100 % setiap tahun. Perkembangan ini terutama karena adanya perkembangan High-Definition Television (HDTV) dan penetrasi High-Speed Broadband. ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik 1
  • 2. Antar-muka OTN untuk IP over DWDM Selain itu penyimpangan lainnya dari trend sebelumnya adalah perkembangan yang terjadi di area metro (akses) dibanding di area core. Hal ini menyebabkan dibutuhkannnya kecepatan pelayanan yang lebih cepat, dan pelayanan ini membutuhkan provisioning baik di domain optik maupun domain IP. Evolusi ke Arsitektur yang Simple Untuk mengimbangi tantangan perkembangan eksponensial dari trafik dan kebutuhan pelayanan yang cepat, bandwidth untuk transport harus tercukupi. Dalam hal ini, inovasi fiber optik bertujuan menaikkan jumlah bandwidth yang bisa dibawa dalam satu fiber. Evolusi dari suatu jaringan carrier menggambarkan bagaimana kapasitas digunakan pada masa lalu, dan bagaimana untuk masa depan. Seperti yang terlihat pada gambar berikut, suatu jaringan dibentuk dalam beberapa layer : service layer (Voice and IP) memerlukan lapisan untuk mengadaptasi data seperti ATM atau Frame Relay, dan semua trafik akan di kirimkan melalui teknologi SONET/SDH. Jika wavelength-division Multiplexing (WDM) digunakan, maka ini akan menambah layer yang lain. Gambar 1: IP over ATM over SONET/SDH over DWDM Dalam model ini, setiap layer berfungsi sebagai “requirement specification” untuk layer dibawahnya. DWDM layer dibangun pertama kali, kemudian SONET/SDH diprovision dalam layer optik, dan kemudian ATM diprovision sebagai sistem transport. Dan pada akhirnya, layer aplikasi akan diprovision. Trafik tradisional dari POTS (Public Old Telephony Systems) diatur oleh layer cross-connect yang dipetakan ke dalam layer SONET/SDH. ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik 2
  • 3. Antar-muka OTN untuk IP over DWDM Kelanjutan dari Evolusi ini, trafik legacy Frame Relay/ATM lambat laun hilang seiring dengan berkembangnya IP network, sehingga layer ATM/Frame Relay juga ikut menghilang. Trafik layer 2 dan layer 3 yang terintegrasi dapat di petakan secara langsung ke sistem layer SDH/SONET, seperti yang digambarkan dalam diagram dibawah ini : Gambar 2: IP Over SONET Over DWDM Dalam arsitektur tradisional, biaya transport sangat didominasi oleh biaya regenerasi sinyal optik, karena sinyal optik perlu diubah ke sinyal elektrik dan kemudian diubah kembali ke sinyal optik. Gambar 3: Regeneration menjadi lebih murah dengan adanya perkembangan Teknologi Optik ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik 3
  • 4. Antar-muka OTN untuk IP over DWDM Perkembangan teknologi seperti dispersion compensation modules, teknik forward error control (FEC), enhanced modulation techniques, tunable lasers, and multidegree reconfigurable optical add-drop multiplexers (ROADMs) telah menggeser fokus ekonomi dari transport link ke switching nodes. Realisasi IP Over DWDM Konvergensi IP-DWDM telah berjalan sementara waktu, solusi komprehensif transport berbasis pada platform IP routing merupakan langkah selanjutnya. Kunci arsitektur bergeser dari bagaimana menyelesaikan konvergensi menjadi bagaimana integrasi yang berbasiskan standard, seperti long-reach transponder dalam perangkat router itu sendiri, yang merupakan benar-benar realisasi IPoDWDM. Gambar 4: Standard Based Transponder yang dipasang di Router Partisi yang jelas antara layer optik dan elektrik sudah terselesaikan. Layer optik berisi seluruh element optik pasif (fiber, DWDM, amplifiers/penguat, ROADM). Layer IP terdiri dari fungsi- fungsi elektrik yang terintegrasi, mulai dari processing paket, switching, cross connecting, dan multiplexing, dan memproduksi sinyal optik long-haul yang dapat langsung diprovision dalam layer optik. Hal ini dapat terwujud dengan menggunakan teknologi OTN (Optical Transport Network) and G.709 frames. ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik 4
  • 5. Antar-muka OTN untuk IP over DWDM Pengenalan OTN, G.709, and IP Over DWDM Generasi awal jaringan optik adalah SONET/SDH, yang berbasiskan teknologi TDM untuk menyediakan monitoring performansi dan proteksi terhadap kerusakan atau kegagalan fiber atau perangkat. Reliabilitas dan manajemen kapasitas yang bagus dari SONET/SDH berkontribusi untuk suksesnya jaringan optik. Tetapi Carriers menghadapi tantangan baru dimana jaringan yang dioptimasi secara tradisional untuk membawa trafik voice, sekarang digunakan secara meningkat oleh layanan data dan video dengan bandwidth yang sangat besar. Beberapa dari tantangan ini, sudah tentu terastasi dengan hadirnya teknologi DWDM. Secara umum, DWDM tidak mempunyai proteksi dan skema manajemen seperti yang dimiliki SONET/SDH. Lebih jauh lagi, hal ini memerlukan tambahan element jaringan tambahan seperti optical amplifiers (penguat optik), multiplexers, dan demultiplexers dan perangkat pengkompensasi dispersi. Perangkat-perangkat ini membutuhkan monitoring yang kontinue untuk memastikan reliabilitas. Spesifikasi dari International Telecommunication Union Telecommunication Standardization (ITU-T), G.709 OTN (Optical Transport Network) mengaplikasikan banyak fungsi manajemen dari jaringan SONET/SDH ke dalam jaringan optik DWDM saat ini. Dengan menggunakan OTN, informasi overhead ditambahkan di depan sinyal optik sebagai header, dan FEC trailer ditambahkan dibelakang. Dengan demikian, kanal optik dapat dengan mudah diprovision, dimonitor, dimaintain dan diperbaiki. Standard G.709 membantu untuk mengatur jaringan dengan jumlah wavelength yang sangat banyak. Fitur pada G.709 yang disebut FEC mampu menambah jarak tempuh optik dengan cara menambah reliabilitas melalui pengurangan BER (Bit Error Rate). Dan pada akhirnya OTN telah menemukan cara untuk mengintegrasikan antar-muka OTN pada router berbasis IP. Konvergensi IP dan DWDM akan memberikan keuntungan yang signifikan kepada penyedia layanan, karena dengan adanya transponder yang terintegrasi dengan router akan menghilangkan kebutuhan rak transponder, yang pada akhirnya akan membantu menghemat CapEx dan OpEx. Keuntungan yang sangat instant adalah berkurangnya CapEx dan OpEx, seperti yang telah disebutkan diatas dikarenakan berkurangnya kebutuhan rak, yang artinya adalah berkurangnya kebutuhan tempat, pendingin, daya listrik dan pengaturan, serta jumlah interkoneksi. ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik 5
  • 6. Antar-muka OTN untuk IP over DWDM Gambar 5: IP over DWDM - Sebelum dan Sesudah Selain itu, antar-muka manajemen yang standard memberikan monitoring performansi dan manajemen jaringan end-to-end. Integrasi di sisi Control-plane akan memungkinkan pengenalan layanan-layanan baru dengan cepat, sedangkan integrasi di sisi manajemen akan memudahkan pengoperasian jaringan, peningkatan ketersediaan (availibility) jaringan dan utilisasi. OTN: Digital Wrappers and G.709 Frames Struktur frame dari G.709 (yang dikenal juga sebagai “digital wrappers”) menambahkan informasi manajemen untuk wavelength. Selain itu juga menambahkan FEC, yang menambah kehandalan melalui pengurangan BER, dan menambah jarak jangkauan optik. Kecepatan dari frame-frame G.709 mengikuti standard yang ada dalam SONET/SDH. Sehingga, diperoleh pemetaan hierarchical payload packager yang dimulai pada 2.5 Gbps (OC-48/STM- 16) sampai dengan 40 Gbps (STM-256): • OTU1 : 2.5 Gbps • OTU2 : 10 Gbps • OTU3 : 40 Gbps ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik 6
  • 7. Antar-muka OTN untuk IP over DWDM Gambar 6: Segmen pada Jaringan Transport Optik : OTU, ODU dan OPU Pada intinya, ada tiga bagian penting dari frame-frame G.709 yaitu overhead, payload, dan FEC data. Tiga bagian penting ada baik untuk frame OTU1, OTU2 ataupun OTU3. Lebih jauh lagi frame-frame G.709 dibagi menjadi tiga golongan yang masing-masing berhubungan dengan tiga golongan yang berbeda juga dalam jaringan optik. Golongan Overhead terdiri dari : • Optical Channel Payload Unit (OPU) • Optical Channel Transport Unit (OTU) • Optical Channel Data Unit (ODU) Gambar 6 menunjukkan lokasi dalam jaringan transmisi yang mengacu pada beberapa golongan diatas. Struktut dari OTU yang masuk dalam FEC, memberikan fungsi supervisory (pengawasan), dan mengkondisikan sinyal untuk transportasi diantara channel termination point yang pada titik tersebut terdapat 3 fungsional (Retiming – synchronisasi waktu sinyal, Reshaping – pembentukkan kembali sinyal yang rusak, dan Regeneration – pembangkitkan sinyal kembali). ODU menyediakan pengawasan jalur secara end-to-end dan mendukung monitoring koneksi tandem. Gambar 7 menunjukkan berbagai macam bagian dalam frame-frame G.709, termasuk overhead untuk setiap golongan frame ODU. OPU, dan OTU, FEC dan payload. Meskipun kecepatan berbasiskan pada SONET/SDH, payload dalam frame-frame G.709 completely protocol agnostic. Sebagai contoh, ATM atau protokol generic framing procedure (GFP) dapat dipetakan secara langsung ke dalam frame-frame G.709 ini. Fitur inilah yang menjadikan OTN sebagai ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik 7
  • 8. Antar-muka OTN untuk IP over DWDM suatu pilihan yang tepat untuk transport network karena OTN mampu membawa berbagai macam tipe trafik (data, voice, video) dengan struktur framing yang umum, dengan tetap mengijinkan adanya service-level guarantee, management, monitoring, dan error correction. Gambar 7: Struktur dari Frame G.709 Ada beberapa keuntungan dari struktur frame yang fleksibel. Yang pertama adalah memberikan kemungkinan wavelenght dalam jaringan DWDM untuk diatur sebagai sebuah entity. Yang kedua, karena Operations, Administration, and Maintenance (OAM) di lewatkan dalam frame secara end-to-end, maka memberikan kemungkinan majemenen dilakukan melalui jaringan yang multi-vendor. Dan yang ketiga adalah karena FEC terintegrasi dalam segmen OTU pada frame maka mengijinkan jarak jangkauan yang lebih jauh, yang tentunya mengurangi jumlah perangkat yang dibutuhkan untuk jaringan transmisi jangka panjang (long-haul). Karena Carriers melakukan migrasi ke dalam jaringan dengan kecepatan yang lebih tinggi, maka FEC menjadi sangat kritis. FEC merupakan skema pengkodean (encoding dan decoding) sinyal yang akan digunakan untuk melakukan deteksi dan koreksi kesalahan yang mungkin akan masuk ke dalam sinyal optik pada saat sinyal ditransmisikan. Kesalahan-kesalahan ini dapat dikarenakan pelemahan sinyal, optical cross-talk, dispersi, atau kejadian-kejadian anomali yang lain. Selain itu lebih dari hanya sekedar memperbaiki kesalahan, FEC juga menyediakan mekanisme untuk memberikan peringatan dini apabila terjadi penurunan kualitas (degradation) sinyal. Dengan peringantan ini memungkinkan untuk melakukan kontrol proteksi sebelum terjadinya kegagalan secara menyeluruh. ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik 8
  • 9. Antar-muka OTN untuk IP over DWDM Keuntungan lain dari OTN yaitu kemampuan OTN untuk melakukan pemetaan terhadap pengguna (client-mapping) dan dukungan terbalik (backward support) untuk protokol SDH/SONET tanpa melakukan perubahan format, bit rate, dan timing. Hal ini berarti bahwa sinyal dari pengguna dilewatkan secara transparan melalui OTN, namun sekaligus mendapatkan keuntungan dari FEC yang disediakan oleh OTN. Yang terakhir, OTN dapat beradaptasi terhadap pertumbuhan kecepatan data karena OTN mengijinkan transmisi dari berbagai macam tipe packet dengan menggunakan pemetaan GFP (GFP mapping). GFP mapping mengurangi jumlah layer diantara layer fiber dan layer IP, dan menambah efisiensi penggunaan bandwidth. Kemampuan pemetaan dari OTN ini menjadikan OTN sebagai protocol-agnostic carrier untuk layanan yang transparan seperti SONET/SDH, Ethernet, ATM, IP, MPLS, atau protokol apa saja yang ingin di implementasikan oleh sebuah carrier. Manajemen Terpadu and Kecepatan Layanan Dengan integrasi optik, kesehatan dari jaringan optik secara menyeluruh dapat dilihat dari sistem manajemen dari router. Dapat ditunjukkan seperti dalam gambar 8. Gambar 8: Manajemen IP-Optik yang Terintegrasi ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik 9
  • 10. Antar-muka OTN untuk IP over DWDM Pendekatan manajemen terbuka (Open management approach) mengarah pada pilihan lebih untuk customer. Hal ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mendesain resiliency network karena adanya transparansi antara fitur resiliency DWDM dan IP/MPLS, yang pada akhirnya mencapai utilisasi yang lebih baik dalam bandwidth jaringan. Selain itu manajemen yang terintegrasi memudahkan pengoperasian network dan memperbaiki tingkat ketersediaan dan utilisasi jaringan. Sistem manajemen transmisi dan router dapat memiliki visibilitas terhadap semua perangkat melalui GMPLS (Generalized MPLS) atau OTN signaling antara perangkat IP dan perangkat optik. Pendekatan ini memberikan integrasi yang cukup mudah dengan sistem OSS (Operating Systems Support), dimana OSS dan EMS (Element Management Systems) dapat melakukan komputasi secara off-line dan memasukkan konfigurasi ke dalam perangkat, GMPLS signaling adalah antara perangkat IP dan optik. Keuntungan dari pendekatan ini adalah fleksibilitas layanan, provisioning yang lebih cepat, dan OpEx yang lebih rendah. Visi Juniper untuk OTN Visi utama dari Juniper untuk core network adalah untuk mengintegrasikan fungsional OTN ke dalam kemampuan routing yang memiliki kemampuang lengkap yang sudah terimplementasi dalam Juniper Operating System (JunoS) pada Juniper platform. Juniper menawarkan beberapa fungsional ke dalam Core Router seri T : • 10 Gigabit Ethernet OTN Physical Interface Card (PIC) • Interoperability GMPLS yang memberikan kemampuan signalling yang tidak hanya mampu membawa informasi label MPLS tetapi juga mampu membawa informasi optik seperti wavelength. Fitur ini memengaktifkan kemampuan transisi antara tradisional routed-network dan WDM network. Produk Router Juniper yang terintegrasi dengan OTN teknologi, mampu mendukung next- generation long-haul dan metro networks seperti meningkatnya fleksibilitas dalam desain network dengan memiliki jarak sambungan transmisi cukup jauh yang dilengkapi dengan OAM yang kuat dan kanal yang sangat padat dalam satu fiber optik. Keuntungan tambahan yang dapat ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik 10
  • 11. Antar-muka OTN untuk IP over DWDM direalisasikan adalah penurunan CapEx dan OpEx, yang dimungkinkan karena hilangnya perangkat transponder pihak ketiga, termasuk regenerator. ITU-T (OTU2) G.709 – compliant PIC menyediakan Generic Forward Error Correction (GFEC) dan Enhanced Forward Error Correction (EFEC), yang bisa dipilih melalui CLI (Command Line Interfaces). FEC mendukung jarak transmisi yang jauh untuk aplikasi yang mempunyai keterbatasan OSNR (Optical Signal to Noise Ratio) dengan cara mengurangi efek noise optik yang disebabkan oleh penguat (amplifiers), sehingga semakin banyak amplifiers yang bisa digunakan dalam satu link fiber. Kesimpulan Kunci pergeseran arsitektur dalam standard G.709 adalah mengintegrasikan long-reach transponder berbasis OTN standard ke dalam IP Router. Hal ini untuk menciptakan partisi yang jelas antara layer optik dan layer elektrik. Layer optik mengandung elemen optik seperti fiber, DWDM, amplifiers, dan ROADM. Layer IP mengintegrasikan semua fungsi elektrik, mulai dari processing paket, switching, cross-connecting, dan mulplexing, yang menghasilkan sinyal optik jarak jauh yang mampu di provision langsung ke dalam layer optik. Konvergensi ini juga menyediakan kemampuan untuk memenuhi service-level agreement (SLA) yang ketat sebagai transport OAM dan proteksi paket (G.709) memberikan proteksi ke seluruh layer dengan koordinasi yang cukup baik. Konvergensi jaringan IP dan DWDM memberikan keuntungan yang signifikan untuk penyedia layanan. Router yang terintegrasi dengan transponder, menghilangkan kebutuhan akan rak transponder, sehingga mengurangi CapEx dan OpEx. Integrasi pada Control-plane akan memfasilitasi pengenalan layanan baru yang sangat cepat, dan integrasi manajemen memudahkan pengoperasian network sekaligus memperbaiki avaibility dan utilisasi jaringan. Referensi 1. Juniper Networks, Inc. “OTN Interfaces for IP over DWDM” Whitepaper, 2010. ET 5088 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik 11