SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
KECAMATAN SRAGI
DESA KEDUNGJARAN
PERATURAN DESA KEDUNGJARAN
NO 2 TAHUN 2017
TENTANG
KESEHATAN DESA
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
KECAMATAN SRAGI
DESA KEDUNGJARAN
PERATURAN DESA KEDUNGJARAN
NO 2 TAHUN 2017
TENTANG
KESEHATAN DESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA KEDUNGJARAN
Menimbang : a. Bahwa Pemerintah Desa berkewajiban meningkatkan Derajat Kesehatan atas
Masyarakat di Desanya.
b. Bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di desanya,
maka Pemerintah Desa perlu mengambil Kebijakan-Kebijakan yang
mendukung peningkatan derajat kesehatan bagi masyarakat.
c. Bahwa untuk melaksanakan perihal yang dimaksud di huruf a dan b perlu
dibuat sebuah Peraturan Desa.
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 111 Tahun
2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529 / Menkes /
SK / X / 2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif;
6. Peraturan Menteri Desa No. 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga;
8. Permen Desa Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa tahun 2017
9. Peraturan Desa No. 12 Tahun 2015 Tentang Mobil Siaga;
Dengan Persetujuan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KEDUNGJARAN
Dan
KEPALA DESA KEDUNGJARAN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA KEDUNGJARAN TENTANG POLIKLINIK
KESEHATAN DESA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggara Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) dalam mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan di
hormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa;
4. Kepala Desa adalah Kepala Pemerintahan di Desa
5. Lembaga Desa adalah seluruh Lembaga atau Organisasi yang ada di Desa seperti LPMD,
KPMD, TP PKK, Karang Taruna, RT/RW dan lain sebagainya.
6. Badan Permusyawaratan Desa atau sebutan lainnya yang selanjutnya disingkat BPD,
adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;
7. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang–undangan yang dibuat oleh BPD bersama
Kepala Desa;
8. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah bagian dari wilayah kerja Pemerintah
Desa dan merupakan lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RT (Rukun
Tetangga) di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa.
9. Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT adalah lembaga yang dibentuk melalui
musyawarah masyarakat yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa.
10. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
11. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan dan
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan dan atau pelatihan di
bidang kesehatan, memiliki ijasah dan atau sertifikasi tertentu yang mengabdikan diri di
bidang kesehatan sesuai keahlian dan kompetensi yang dimiliki.
12. Tenaga Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita yang selanjutnya disebut
KIBBLA adalah setiap orang yang mempunyai kompetensi dalam melakukan layanan
KIBBLA baik secara langsung maupun tidak langsung yang bekerja pada sarana
pelayanan kesehatan Pemerintah, swasta maupun mandiri.
13. Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan dan dikelola oleh tenaga kesehatan.
14. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
15. Rumah Sakit adalah tempat pelayanan kesehatan rujukan dan spesialistik.
16. Pos Kesehatan Desa yang selanjutnya disebut PKD adalah Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam
rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
17. Pos Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut Posyandu adalah salah satu bentuk upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang selanjutnya disebut KIA untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
18. Bidan Desa adalah bidan yang ditempatkan di desa dan diwajibkan tinggal serta bertugas
melayani masyarakat di wilayah kerjanya.
19. Bidan Praktek Swasta adalah tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan kebidanan
bagi wanita hamil,persalinan normal, nifas,bayi, balita,dan KB.
20. Pengobatan adalah tindakan pengobatan yang diberikan oleh Dokter atau jika berhalangan
didelegasikan kepada perawat atau Bidan yang ditunjuk untuk menjalankan pengobatan,
perawatan dan lain-lainnya yang ada hubungannya dengan kesehatan.
21. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan,
dimana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri.
22. ASI Eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada anak usia 0 hari sampai 6 bulan
tanpa pemberian makanan dan minuman lainya.
23. Pelayanan Antenatal adalah Pelayanan kesehatan terpadu yang merupakan pelayanan
Antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil sesuai
pedoman Antenatal Care (ANC).
24. Imunisasi Dasar Lengkap adalah pemberian imunisasi pada bayi yang berusia o sampai
dengan 12 bulan yang terdiri dari imunisasi HB 0 (umur 0-7 hari), BCG,Polio 1,2,3,4,
DPT HB Combo 1,2,3 dan campak (umur 9 bulan).
25. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain,dengan bantuan
atau tanpa bantuan.
26. Masa nifas adalah masa paska persalinan sampai 42 hari.
27. Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus didalam
tubuhnya.
28. Ibu bersalin adalah wanita yang mengalami proses persalinan.
29. Ibu nifas adalah wanita yang mengalami proses pasca persalinan.
30. Ibu hamil resiko tinggi adalah ibu dengan kehamilan yang beresiko yang ditentukan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes.
31. Komplikasi kehamilan dan persalinan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan / atau bayi.
32. Situasi kegawatdaruratan atau emergensi adalah situasi yang tidak dikehendaki,
mendadak,dan berkembang secara cepat,sehingga menimbulkan bahaya yang mengancam
keselamatan.
33. Neonatal adalah anak usia 0 hari sampai dengan 28 hari.
34. Bayi adalah anak usia 0 bulan sampai dengan 11 bulan 29 hari.
35. Anak balita adalah anak usia 12 bulan sampai dengan 59 bulan.
36. Pemberdayaan masyarakat adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya perorangan,
kelompok dan masyarakat umum di bidang kesehatan secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
37. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tertentu yang bersifat kontinu,dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
38. Tokoh Masyarakat adalah orang yang memiliki pengaruh di masyarakat, baik karena
hartanya, keilmuanya, jabatanya sehingga menjadikan tolak ukur bagi masyarakat lain
dalam menentukan sesuatu.
39. Hak dan Kewajiban adalah sesuatu yang harus diterima dan dikerjakan.
40. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi yang selanjutnya
disingkat P4K adalah program kegiatan yang difasilitasi oleh Bidan Desa dalam rangka
peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan
yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil.
41. Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah - masalah kesehatan,
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
42. Lembaga Masyarakat adalah lembaga yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warga
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
43. Forum Kesehatan Desa (FKD) adalah wadah partisipasi bagi masyarakat dalam
mengembangkan pembangunan kesehatan di tingkat desa.
44. Ambulans Desa adalah alat transportasi dari masyarakat sesuai kesepakatan bersama
yang dipergunakan untuk mengantar calon ibu bersalin ke tempat persalinan termasuk ke
tempat rujukan.
45. Jaminan Persalinan (Jampersal ) adalah jaminan pembiayaan persalinan yang meliputi
pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB
pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir.
46. Dana Sosial Ibu Bersalin (Dasolin) adalah suatu upaya pemeliharaan kesehatan dari, oleh
dan untuk masyarakat yang diselenggarakan berdasarkan azas usaha bersama dan
kekeluargaan dengan pembiayaan sukarela yang bertujuan meningkatkan taraf kesehatan
ibu hamil.
BAB II
AZAS, MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Azas Pelayanan kesehatan Desa Kedungjaran adalah perikemanusiaan, keseimbangan,
manfaat, pelindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan
nondiskriminatif dan norma-norma agama.
(2) Maksud dari Pelayanan Kesehatan Desa adalah seluruh rangkaian Kegiatan dan kebijakan
yang diambil dan dilakukan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan warga masyarakat
desa kedungjaran dengan cara memberi Edukasi dan Pendampingan, Pengambilan kebijakan
dan Penganggaran hingga penyediaan sarana prasarana di bidang kesehatan.
(3) Tujuan dari diputuskannya Peraturan Pelayanan Kesehatan Desa adalah :
a. Menciptakan Kebijakan Pelayanan kesehatan di Desa Kedungjaran yang baik dan
bermanfaat.
b. Menciptakan Pelayanan Kesehatan lebih responsif, transparan dan akuntabel :
c. Meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan kepada warga, meliputi :
1. Edukasi dan Sosialisasi Tentang Penyakit terutama Penyakit berbahaya dan
menular.
2. Pencegahan dan Pembasmian Penyakit Menular.
3. Pencegahan Terjadinya Kematian Ibu pada Ibu Hamil Resiko Tinggi, Ibu Pasca
Melahirkan ( Nifas ) serta Kematian Bayi dan Balita ( KIBBLA )
4. Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ).
5. Imunisasi Lengkap.
6. Kesehatan Manusia Lanjut Usia ( Manula )
7. Kesehatan Warga secara umum.
8. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
9. Pelaksanaan STBM
d. Menumbuhkembangkan rasa tanggungjawab bersama terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dengan Edukasi dan Pendampingan Hukum.
e. Peningkatkan kapasitas dan Kwalitas FKD, Kader Posyandu dan Kader Kesehatan
lainnya..
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian kesatu Hak
Pasal 3
(1) Setiap Warga berhak atas kesehatan.
(2) Setiap Warga mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di
bidang kesehatan.
(3) Setiap Warga mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
dan terjangkau.
(4) Setiap Warga berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan
kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.
(5) Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang
seimbang dan bertanggung jawab.
(6) Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan
yang baik.
Bagian kedua Kewajiban
Pasal 4
(1) Setiap warga masyarakat desa berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan, dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksanaannya meliputi upaya kesehatan
perseorangan, upaya kesehatan masyarakat, dan Kegiatan pembangunan berwawasan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah desa.
(3) Setiap warga masyarakat desa berkewajiban menghormati hak warga lain dalam upaya
memperoleh lingkungan yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial.
(4) Setiap warga berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan, dan
memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya.
(5) Setiap Kepala keluarga atau Orangtua atau Pimpinan Perusahaan berkewajiban menjaga dan
meningkatkan derajat kesehatan bagi orang lain yang menjadi tanggung jawabnya.
(6) Setiap warga berkewajiban turut serta dalam program jaminan kesehatan seperti BPJS baik
mandiri maupun bantuan atau Jaminan Kesehatan lainnya yang diselenggarakan swasta.
BAB VI
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DESA
Pasal 5
(1) Pemerintah Desa bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina,
dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh
masyarakat.
(2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas kesehatan
baik fisik maupun sosial bagi masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
(3) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang
bisa diakses oleh seluruh masyarakat guna memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
(4) Pemerintah Desa bertanggungjawab atas ketersediaan sarana mobilisasi Warga yang
membutuhkan pertolongan atau perawatan lanjutan ke fasilitas kesehatan lebih tinggi berupa
sarana akomodasi / ambulan / mobil siaga.
(5) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan
fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
(6) Pemerintah Desa bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat
dalam segala bentuk upaya kesehatan.
(7) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang
bermutu, aman, efisien, dan terjangkau.
(8) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui
sistem jaminan sosial nasional bagi warga yang tidak mampu.
BAB V
PELAYANAN KESEHATAN DI DESA
Pasal 6
Posyandu
(1) Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu ) adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya
memberikan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak dan Manula serta Keluarga Berencana,
(2) Pelayanan di Posyandu meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
b. Pelayanan Keluarga Berencana.
c. Pelayanan Imunisasi.
d. Pelayanan Peningkatan Gizi.
e. Penanggulangan Diare
f. Sanitasi Dasar.
g. Pemberian Makanan Tambahan.
h. Penyediaan Obat Essensial.
i. Konsultasi Kesehatan Manula.
(3) Hal yang mengatur Tentang Tempat Pelayanan Posyandu, Penganggaran dan Pengkaderan
Posyandu diatur dengan Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri.
Pasal 7
Mobil Siaga / Ambulan Desa
(1) Pemerintah Desa wajib memberi Sarana Transportasi yang dikhususkan penggunaannya
untuk transportasi ke dan dari Rumah Sakit.
(2) Guna mengantisipasi kebutuhan akan Sarana Transportasi yang tak bisa terlayani oleh Mobil
Siaga / Ambulan Desa Pemerintah wajib menyiapkan Sarana Transportasi lengkap dengan
Pengemudinya dalam jumlah yang cukup.
(3) Hal yang mengatur Penggunaan dan Biaya atas Pelayanan Mobil Siaga dan Ambulan Desa
diatur dengan Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri.
Pasal 8
Poliklinik Kesehatan Desa ( PKD)
(1) PKD adalah Sarana yang disediakan Pemerintah Desa berupa Fasilitas Tempat yang
dilengkapi alat kesehatan, Persediaan Obat dan Tenaga Kesehatan yang terdidik.
(2) Pelayanan yang diberikan di Poliklinik Kesehatan Desa ( PKD ) Kedungjaran meliputi :
a. Memberikan pelayanan kesehatan dasar termasuk kefarmasian sederhana
b. Memberikan penyuluhan dan konseling
c. Menolong persalinan ( Gawat Darurat untuk Persalinan Normal ).
d. Penanganan kegawatdaruratan
e. Penanganan penyakit
f. Merujuk
g. Pembinaan kader
(3) Hal yang mengatur Jadwal Praktek, Tenaga Kesehatan dan Penganggaran diatur dengan
Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri.
Pasal 9
Satuan Tugas Penanganan Kesehatan
(1) Pemerintah Desa wajib membuat Kebijakan yang mencukupi untuk menangani kejadian Luar
biasa seperti bencana,pemberantasan sarang nyamuk, donor darah dll.
(2) Hal yang mengatur mengenai maksud Tujuan Satuan Tugas, Kader dan Penganggaran diatur
dengan Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri.
Pasal 10
Bidan Desa atau Bidan Praktek Swasta
(1) Pemerintah Desa wajib memastikan adanya Pelayanan Kebidanan dalam rangka menekan
angka Kematian Ibu dan Anak.
(2) Pemerintah Desa wajib menyediakan Pelayanan Kebidanan untuk Penanganan Persalinan
Gawat Darurat Normal.
(3) Pemerintah Desa wajib memastikan Tenaga Bidan sudah melaksanakan perlakuan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD)
(4) Pemerintah wajib memastikan setiap Kelahiran melalui Bidan agar si- Ibu memberikanASI
Eksklusif.
(5) Pemerintah wajib memastikan Bidan dapat memberikan Pelayanan Antenatal kepada semua
ibu hamil sesuai pedoman Antenatal Care (ANC).
(6) Penyediaan Layanan Kebidanan bisa dengan mandiri dari desa, bantuan tenaga bidan dari
Instansi terkait ( Puskesmas ) atau Bidan yang praktek swasta.
(7) Hal yang mengatur Jadwal Praktek, Tenaga Bidan, Biaya dan Penganggaran diatur dengan
Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri.
Pasal 11
Advokasi atau Pendampingan Hukum Kesehatan
(1) Pemerintah desa wajib memberikan advokasi atau pendampingan hukum atas kebutuhan
pelayanan kesehatan terhadap warganya yang membutuhkan, seperti :
a. Pendaftaran ke Rumah Sakit.
b. Pendampingan untuk Hak mendapatkan Pelayanan yang memadai di Rumah Sakit.
c. Pendampingan untuk mengurus Surat-surat permohonan keringanan Biaya bagi warga tak
mampu.
d. Pendampingan untuk mendapatkan Jaminan Kesehatan ( BPJS ) baik secara mandiri
maupun bantuan Pemerintah.
e. Pendampingan untuk mendapatkan Jaminan Persalinan ( Jampersal ) .
(2) Pemerintah desa wajib meningkatkan Kemampuan, Kwalitas dan Kapabilitas para Kader
PKK,Kader Posyandu, Kader PKD, Anggota FKD dan Pengurus atau kader kesehatan
lainnya dengan pelatihan yang mencukupi.
BAB VI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pasal 12
(1) Tanggungjawab dan Kewajiban untuk meningkatkan Derajat Kesehatan di Desa adalah
Tanggungjawab dan kewajiban seluruh warga masyarakat desa kedungjaran dengan azas
Pemberdayaan Masyarakat.
(2) Pemberdayaan Masyarakat dikandung maksud agar Pelaksanaan Program Kesehatan di desa
bisa diawali dengan kesadaran dari masyarakat paling bawah yaitu keluarga.
(3) Program Kesehatan yang dimaksud pada ayat (2) diatas antara lain seperti :
a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ).
b. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ).
c. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu ).
d. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita ( KIBBLA ).
e. Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN )
f. Pengawasan Minum Obat secara Rutin pada Pengobatan TBC
g. Dll.
(4) Pemerintah Desa bersama Lembaga Desa yang ada, untuk menjalankan ayat (1) di atas wajib
menggali Informasi, saran dan masukan dari masyarakat agar bisa menciptakan kebijakan
yang yang paling tepat.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
(1) Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini, baik mengenai pelaksanaan
pasal-pasal maupun Kebijakan khusus akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Desa yang
ditetapkan dalam Peraturan Kepala Desa dan atau Keputusan Kepala Desa.
(2) Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
(3) Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan perundangan Peraturan Desa ini
dengan penempatan dalam lembaran Berita Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi Kabupaten
Pekalongan.
Di Keluarkan di Kedungjaran
Pada tanggal 15 Januari 2017
KEPALA DESA KEDUNGJARAN
S A R I D J O
Diundangkan di Kedungjaran
Pada tanggal 15 Januari 2017
Pj. SEKRETARIS DESA KEDUNGJARAN
WASDARI

More Related Content

What's hot

Penyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP DesaPenyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP DesaUmi Arifah
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPZakiah dr
 
Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019
Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019
Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019Nurohman Pkh Brebes
 
Kader Pembangunan Manusia (kpm)
Kader Pembangunan Manusia (kpm)Kader Pembangunan Manusia (kpm)
Kader Pembangunan Manusia (kpm)Eka Saputra
 
Sk kader posyandu
Sk kader posyanduSk kader posyandu
Sk kader posyanduAbdul Kohar
 
Materi lokmin dkk (dyah 16 maret 2016)
Materi lokmin dkk  (dyah 16 maret 2016)Materi lokmin dkk  (dyah 16 maret 2016)
Materi lokmin dkk (dyah 16 maret 2016)dewi solicha
 
RTL Puskesmas Bogatama.doc
RTL Puskesmas Bogatama.docRTL Puskesmas Bogatama.doc
RTL Puskesmas Bogatama.docOfaAri
 
Kader pembangunan manusia
Kader pembangunan manusiaKader pembangunan manusia
Kader pembangunan manusiaSalim SAg
 
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhanELFTV
 
PERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
PERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUPPERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
PERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUPPemdes Seboro Sadang
 
DO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfDO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfsari203674
 
Perdes no. 3 tahun 2017 tentang phbs
Perdes no. 3 tahun 2017 tentang phbsPerdes no. 3 tahun 2017 tentang phbs
Perdes no. 3 tahun 2017 tentang phbsari saridjo
 
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting  Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting Akademi Desa 4.0
 
Sk pokjanal posyandu
Sk pokjanal posyanduSk pokjanal posyandu
Sk pokjanal posyanduAbdul Kohar
 
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022novitawanget
 

What's hot (20)

Penyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP DesaPenyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP Desa
 
Ekspose pkk 290315
Ekspose pkk 290315Ekspose pkk 290315
Ekspose pkk 290315
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
 
Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019
Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019
Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019
 
Kader Pembangunan Manusia (kpm)
Kader Pembangunan Manusia (kpm)Kader Pembangunan Manusia (kpm)
Kader Pembangunan Manusia (kpm)
 
Sk kader posyandu
Sk kader posyanduSk kader posyandu
Sk kader posyandu
 
Materi lokmin dkk (dyah 16 maret 2016)
Materi lokmin dkk  (dyah 16 maret 2016)Materi lokmin dkk  (dyah 16 maret 2016)
Materi lokmin dkk (dyah 16 maret 2016)
 
02 sk panitia
02 sk panitia02 sk panitia
02 sk panitia
 
RTL Puskesmas Bogatama.doc
RTL Puskesmas Bogatama.docRTL Puskesmas Bogatama.doc
RTL Puskesmas Bogatama.doc
 
Kader pembangunan manusia
Kader pembangunan manusiaKader pembangunan manusia
Kader pembangunan manusia
 
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
 
PERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
PERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUPPERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
PERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
 
DO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfDO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdf
 
Perdes no. 3 tahun 2017 tentang phbs
Perdes no. 3 tahun 2017 tentang phbsPerdes no. 3 tahun 2017 tentang phbs
Perdes no. 3 tahun 2017 tentang phbs
 
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting  Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
 
Sk pokjanal posyandu
Sk pokjanal posyanduSk pokjanal posyandu
Sk pokjanal posyandu
 
Materi posyandu
Materi posyanduMateri posyandu
Materi posyandu
 
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
 
INDIKATOR PROMKES 2023.docx
INDIKATOR PROMKES 2023.docxINDIKATOR PROMKES 2023.docx
INDIKATOR PROMKES 2023.docx
 
Laporan tahunan pkk
Laporan tahunan pkkLaporan tahunan pkk
Laporan tahunan pkk
 

Similar to Peraturan Desa Kesehatan

Perdes no. 5 tahun 2017 tentang pkd
Perdes no. 5 tahun 2017 tentang pkdPerdes no. 5 tahun 2017 tentang pkd
Perdes no. 5 tahun 2017 tentang pkdari saridjo
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fixYulli Utami
 
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptxPPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptxMurniAbbas1
 
Kinerja dan tugas pokok Puskesmas
Kinerja dan tugas pokok PuskesmasKinerja dan tugas pokok Puskesmas
Kinerja dan tugas pokok PuskesmasVictor Madritsta
 
Pedoman desa siaga
Pedoman desa siagaPedoman desa siaga
Pedoman desa siagaAnggit T A W
 
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdfpmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdfMutiahNuraini2
 
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdfpmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdfSahlanJerfatin
 
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdfpmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdfhendrigunawan69
 
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.docx
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.docxpmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.docx
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.docxhendrigunawan69
 
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdfpmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdfandisultan9
 
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmasPermenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmasIka Kusumawati
 
227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmasWarnet Raha
 
uNOFkzHkw7vi-iwbu02HX296SJMhuDNLYEFMJcvbJHUIVKlz5Z_czFz30clVO_nurNeGMoASjMG3S...
uNOFkzHkw7vi-iwbu02HX296SJMhuDNLYEFMJcvbJHUIVKlz5Z_czFz30clVO_nurNeGMoASjMG3S...uNOFkzHkw7vi-iwbu02HX296SJMhuDNLYEFMJcvbJHUIVKlz5Z_czFz30clVO_nurNeGMoASjMG3S...
uNOFkzHkw7vi-iwbu02HX296SJMhuDNLYEFMJcvbJHUIVKlz5Z_czFz30clVO_nurNeGMoASjMG3S...RiaRostiani1
 
Manajemen kebidanan komunitas
Manajemen kebidanan komunitasManajemen kebidanan komunitas
Manajemen kebidanan komunitasBayu Fijrie
 

Similar to Peraturan Desa Kesehatan (20)

Perdes no. 5 tahun 2017 tentang pkd
Perdes no. 5 tahun 2017 tentang pkdPerdes no. 5 tahun 2017 tentang pkd
Perdes no. 5 tahun 2017 tentang pkd
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fix
 
Pleno modul 2 blok 5 b
Pleno modul 2 blok 5 bPleno modul 2 blok 5 b
Pleno modul 2 blok 5 b
 
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptxPPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
 
Kinerja dan tugas pokok Puskesmas
Kinerja dan tugas pokok PuskesmasKinerja dan tugas pokok Puskesmas
Kinerja dan tugas pokok Puskesmas
 
Pedoman desa siaga
Pedoman desa siagaPedoman desa siaga
Pedoman desa siaga
 
files12414Panduan Dandes-2.pdf
files12414Panduan Dandes-2.pdffiles12414Panduan Dandes-2.pdf
files12414Panduan Dandes-2.pdf
 
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdfpmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
 
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdfpmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
 
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdfpmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
 
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.docx
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.docxpmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.docx
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.docx
 
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdfpmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
 
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmasPermenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
 
Desa siaga
Desa siagaDesa siaga
Desa siaga
 
227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas
 
Makalah permasalahan puskesmas
Makalah permasalahan puskesmasMakalah permasalahan puskesmas
Makalah permasalahan puskesmas
 
227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas
 
227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas
 
uNOFkzHkw7vi-iwbu02HX296SJMhuDNLYEFMJcvbJHUIVKlz5Z_czFz30clVO_nurNeGMoASjMG3S...
uNOFkzHkw7vi-iwbu02HX296SJMhuDNLYEFMJcvbJHUIVKlz5Z_czFz30clVO_nurNeGMoASjMG3S...uNOFkzHkw7vi-iwbu02HX296SJMhuDNLYEFMJcvbJHUIVKlz5Z_czFz30clVO_nurNeGMoASjMG3S...
uNOFkzHkw7vi-iwbu02HX296SJMhuDNLYEFMJcvbJHUIVKlz5Z_czFz30clVO_nurNeGMoASjMG3S...
 
Manajemen kebidanan komunitas
Manajemen kebidanan komunitasManajemen kebidanan komunitas
Manajemen kebidanan komunitas
 

More from ari saridjo

Sk lpmd th 2017 2021
Sk lpmd th 2017 2021Sk lpmd th 2017 2021
Sk lpmd th 2017 2021ari saridjo
 
Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019
Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019
Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019ari saridjo
 
Rekap pilpres kedungjaran
Rekap pilpres kedungjaranRekap pilpres kedungjaran
Rekap pilpres kedungjaranari saridjo
 
Rekap dpd ri kedungjaran
Rekap dpd ri kedungjaranRekap dpd ri kedungjaran
Rekap dpd ri kedungjaranari saridjo
 
Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019
Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019
Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019ari saridjo
 
Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019
Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019
Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019ari saridjo
 
Lpj pembangunan pagar makam des1
Lpj pembangunan pagar makam des1Lpj pembangunan pagar makam des1
Lpj pembangunan pagar makam des1ari saridjo
 
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desaPerdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desaari saridjo
 
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desaPerdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desaari saridjo
 
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desaPerdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desaari saridjo
 
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaPerdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaari saridjo
 
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017ari saridjo
 
Apbdes kedungjaran 2018
Apbdes kedungjaran 2018Apbdes kedungjaran 2018
Apbdes kedungjaran 2018ari saridjo
 
Rpd dana desa tahun 2018
Rpd dana desa tahun 2018Rpd dana desa tahun 2018
Rpd dana desa tahun 2018ari saridjo
 
Perdes no. 7 tahun 2017 tentang lingkungan hidup
Perdes no. 7 tahun 2017 tentang lingkungan hidupPerdes no. 7 tahun 2017 tentang lingkungan hidup
Perdes no. 7 tahun 2017 tentang lingkungan hidupari saridjo
 
Pengurus RAPI 35 Kab. Pekalongan
Pengurus RAPI 35 Kab. PekalonganPengurus RAPI 35 Kab. Pekalongan
Pengurus RAPI 35 Kab. Pekalonganari saridjo
 
Ad art pengnas_rapi_2016
Ad art pengnas_rapi_2016Ad art pengnas_rapi_2016
Ad art pengnas_rapi_2016ari saridjo
 
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desaLaporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desaari saridjo
 

More from ari saridjo (20)

Sk lpmd th 2017 2021
Sk lpmd th 2017 2021Sk lpmd th 2017 2021
Sk lpmd th 2017 2021
 
Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019
Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019
Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019
 
Rekap pilpres kedungjaran
Rekap pilpres kedungjaranRekap pilpres kedungjaran
Rekap pilpres kedungjaran
 
Rekap dpd ri kedungjaran
Rekap dpd ri kedungjaranRekap dpd ri kedungjaran
Rekap dpd ri kedungjaran
 
Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019
Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019
Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019
 
Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019
Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019
Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019
 
Lpj pembangunan pagar makam des1
Lpj pembangunan pagar makam des1Lpj pembangunan pagar makam des1
Lpj pembangunan pagar makam des1
 
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desaPerdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
 
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desaPerdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
 
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desaPerdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
 
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaPerdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
 
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017
 
Data kemiskinan
Data kemiskinanData kemiskinan
Data kemiskinan
 
Apbdes kedungjaran 2018
Apbdes kedungjaran 2018Apbdes kedungjaran 2018
Apbdes kedungjaran 2018
 
Rpd dana desa tahun 2018
Rpd dana desa tahun 2018Rpd dana desa tahun 2018
Rpd dana desa tahun 2018
 
Perdes no. 7 tahun 2017 tentang lingkungan hidup
Perdes no. 7 tahun 2017 tentang lingkungan hidupPerdes no. 7 tahun 2017 tentang lingkungan hidup
Perdes no. 7 tahun 2017 tentang lingkungan hidup
 
Pengurus RAPI 35 Kab. Pekalongan
Pengurus RAPI 35 Kab. PekalonganPengurus RAPI 35 Kab. Pekalongan
Pengurus RAPI 35 Kab. Pekalongan
 
Ad art pengnas_rapi_2016
Ad art pengnas_rapi_2016Ad art pengnas_rapi_2016
Ad art pengnas_rapi_2016
 
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desaLaporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa
 
Warga dusun i
Warga dusun iWarga dusun i
Warga dusun i
 

Recently uploaded

LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptRyanWinter25
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxPENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxRyanWinter25
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...iswantosapoetra
 

Recently uploaded (14)

LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxPENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
 

Peraturan Desa Kesehatan

  • 1. PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN KECAMATAN SRAGI DESA KEDUNGJARAN PERATURAN DESA KEDUNGJARAN NO 2 TAHUN 2017 TENTANG KESEHATAN DESA
  • 2. PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN KECAMATAN SRAGI DESA KEDUNGJARAN PERATURAN DESA KEDUNGJARAN NO 2 TAHUN 2017 TENTANG KESEHATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA KEDUNGJARAN Menimbang : a. Bahwa Pemerintah Desa berkewajiban meningkatkan Derajat Kesehatan atas Masyarakat di Desanya. b. Bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di desanya, maka Pemerintah Desa perlu mengambil Kebijakan-Kebijakan yang mendukung peningkatan derajat kesehatan bagi masyarakat. c. Bahwa untuk melaksanakan perihal yang dimaksud di huruf a dan b perlu dibuat sebuah Peraturan Desa. Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan; 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa; 5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529 / Menkes / SK / X / 2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif; 6. Peraturan Menteri Desa No. 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa; 7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga; 8. Permen Desa Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2017 9. Peraturan Desa No. 12 Tahun 2015 Tentang Mobil Siaga; Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KEDUNGJARAN Dan KEPALA DESA KEDUNGJARAN MEMUTUSKAN :
  • 3. Menetapkan : PERATURAN DESA KEDUNGJARAN TENTANG POLIKLINIK KESEHATAN DESA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan : 1. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggara Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan di hormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa; 4. Kepala Desa adalah Kepala Pemerintahan di Desa 5. Lembaga Desa adalah seluruh Lembaga atau Organisasi yang ada di Desa seperti LPMD, KPMD, TP PKK, Karang Taruna, RT/RW dan lain sebagainya. 6. Badan Permusyawaratan Desa atau sebutan lainnya yang selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; 7. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang–undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa; 8. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah bagian dari wilayah kerja Pemerintah Desa dan merupakan lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RT (Rukun Tetangga) di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa. 9. Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa. 10. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. 11. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan dan memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan dan atau pelatihan di bidang kesehatan, memiliki ijasah dan atau sertifikasi tertentu yang mengabdikan diri di bidang kesehatan sesuai keahlian dan kompetensi yang dimiliki. 12. Tenaga Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita yang selanjutnya disebut KIBBLA adalah setiap orang yang mempunyai kompetensi dalam melakukan layanan KIBBLA baik secara langsung maupun tidak langsung yang bekerja pada sarana pelayanan kesehatan Pemerintah, swasta maupun mandiri. 13. Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan dan dikelola oleh tenaga kesehatan. 14. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. 15. Rumah Sakit adalah tempat pelayanan kesehatan rujukan dan spesialistik. 16. Pos Kesehatan Desa yang selanjutnya disebut PKD adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. 17. Pos Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang selanjutnya disebut KIA untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. 18. Bidan Desa adalah bidan yang ditempatkan di desa dan diwajibkan tinggal serta bertugas melayani masyarakat di wilayah kerjanya. 19. Bidan Praktek Swasta adalah tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan kebidanan bagi wanita hamil,persalinan normal, nifas,bayi, balita,dan KB.
  • 4. 20. Pengobatan adalah tindakan pengobatan yang diberikan oleh Dokter atau jika berhalangan didelegasikan kepada perawat atau Bidan yang ditunjuk untuk menjalankan pengobatan, perawatan dan lain-lainnya yang ada hubungannya dengan kesehatan. 21. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, dimana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri. 22. ASI Eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada anak usia 0 hari sampai 6 bulan tanpa pemberian makanan dan minuman lainya. 23. Pelayanan Antenatal adalah Pelayanan kesehatan terpadu yang merupakan pelayanan Antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil sesuai pedoman Antenatal Care (ANC). 24. Imunisasi Dasar Lengkap adalah pemberian imunisasi pada bayi yang berusia o sampai dengan 12 bulan yang terdiri dari imunisasi HB 0 (umur 0-7 hari), BCG,Polio 1,2,3,4, DPT HB Combo 1,2,3 dan campak (umur 9 bulan). 25. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain,dengan bantuan atau tanpa bantuan. 26. Masa nifas adalah masa paska persalinan sampai 42 hari. 27. Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus didalam tubuhnya. 28. Ibu bersalin adalah wanita yang mengalami proses persalinan. 29. Ibu nifas adalah wanita yang mengalami proses pasca persalinan. 30. Ibu hamil resiko tinggi adalah ibu dengan kehamilan yang beresiko yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes. 31. Komplikasi kehamilan dan persalinan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan / atau bayi. 32. Situasi kegawatdaruratan atau emergensi adalah situasi yang tidak dikehendaki, mendadak,dan berkembang secara cepat,sehingga menimbulkan bahaya yang mengancam keselamatan. 33. Neonatal adalah anak usia 0 hari sampai dengan 28 hari. 34. Bayi adalah anak usia 0 bulan sampai dengan 11 bulan 29 hari. 35. Anak balita adalah anak usia 12 bulan sampai dengan 59 bulan. 36. Pemberdayaan masyarakat adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya perorangan, kelompok dan masyarakat umum di bidang kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya. 37. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu,dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. 38. Tokoh Masyarakat adalah orang yang memiliki pengaruh di masyarakat, baik karena hartanya, keilmuanya, jabatanya sehingga menjadikan tolak ukur bagi masyarakat lain dalam menentukan sesuatu. 39. Hak dan Kewajiban adalah sesuatu yang harus diterima dan dikerjakan. 40. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi yang selanjutnya disingkat P4K adalah program kegiatan yang difasilitasi oleh Bidan Desa dalam rangka peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil. 41. Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah - masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. 42. Lembaga Masyarakat adalah lembaga yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. 43. Forum Kesehatan Desa (FKD) adalah wadah partisipasi bagi masyarakat dalam mengembangkan pembangunan kesehatan di tingkat desa. 44. Ambulans Desa adalah alat transportasi dari masyarakat sesuai kesepakatan bersama yang dipergunakan untuk mengantar calon ibu bersalin ke tempat persalinan termasuk ke tempat rujukan. 45. Jaminan Persalinan (Jampersal ) adalah jaminan pembiayaan persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir. 46. Dana Sosial Ibu Bersalin (Dasolin) adalah suatu upaya pemeliharaan kesehatan dari, oleh dan untuk masyarakat yang diselenggarakan berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan dengan pembiayaan sukarela yang bertujuan meningkatkan taraf kesehatan ibu hamil.
  • 5. BAB II AZAS, MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Azas Pelayanan kesehatan Desa Kedungjaran adalah perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, pelindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminatif dan norma-norma agama. (2) Maksud dari Pelayanan Kesehatan Desa adalah seluruh rangkaian Kegiatan dan kebijakan yang diambil dan dilakukan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan warga masyarakat desa kedungjaran dengan cara memberi Edukasi dan Pendampingan, Pengambilan kebijakan dan Penganggaran hingga penyediaan sarana prasarana di bidang kesehatan. (3) Tujuan dari diputuskannya Peraturan Pelayanan Kesehatan Desa adalah : a. Menciptakan Kebijakan Pelayanan kesehatan di Desa Kedungjaran yang baik dan bermanfaat. b. Menciptakan Pelayanan Kesehatan lebih responsif, transparan dan akuntabel : c. Meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan kepada warga, meliputi : 1. Edukasi dan Sosialisasi Tentang Penyakit terutama Penyakit berbahaya dan menular. 2. Pencegahan dan Pembasmian Penyakit Menular. 3. Pencegahan Terjadinya Kematian Ibu pada Ibu Hamil Resiko Tinggi, Ibu Pasca Melahirkan ( Nifas ) serta Kematian Bayi dan Balita ( KIBBLA ) 4. Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ). 5. Imunisasi Lengkap. 6. Kesehatan Manusia Lanjut Usia ( Manula ) 7. Kesehatan Warga secara umum. 8. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 9. Pelaksanaan STBM d. Menumbuhkembangkan rasa tanggungjawab bersama terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan Edukasi dan Pendampingan Hukum. e. Peningkatkan kapasitas dan Kwalitas FKD, Kader Posyandu dan Kader Kesehatan lainnya.. BAB III HAK DAN KEWAJIBAN Bagian kesatu Hak Pasal 3 (1) Setiap Warga berhak atas kesehatan. (2) Setiap Warga mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan. (3) Setiap Warga mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. (4) Setiap Warga berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya. (5) Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab. (6) Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan yang baik. Bagian kedua Kewajiban Pasal 4 (1) Setiap warga masyarakat desa berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. (2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksanaannya meliputi upaya kesehatan perseorangan, upaya kesehatan masyarakat, dan Kegiatan pembangunan berwawasan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah desa. (3) Setiap warga masyarakat desa berkewajiban menghormati hak warga lain dalam upaya memperoleh lingkungan yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial. (4) Setiap warga berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya. (5) Setiap Kepala keluarga atau Orangtua atau Pimpinan Perusahaan berkewajiban menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan bagi orang lain yang menjadi tanggung jawabnya.
  • 6. (6) Setiap warga berkewajiban turut serta dalam program jaminan kesehatan seperti BPJS baik mandiri maupun bantuan atau Jaminan Kesehatan lainnya yang diselenggarakan swasta. BAB VI TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DESA Pasal 5 (1) Pemerintah Desa bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. (2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas kesehatan baik fisik maupun sosial bagi masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi- tingginya. (3) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat guna memperoleh derajat kesehatan yang setinggi- tingginya. (4) Pemerintah Desa bertanggungjawab atas ketersediaan sarana mobilisasi Warga yang membutuhkan pertolongan atau perawatan lanjutan ke fasilitas kesehatan lebih tinggi berupa sarana akomodasi / ambulan / mobil siaga. (5) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. (6) Pemerintah Desa bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan. (7) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien, dan terjangkau. (8) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui sistem jaminan sosial nasional bagi warga yang tidak mampu. BAB V PELAYANAN KESEHATAN DI DESA Pasal 6 Posyandu (1) Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu ) adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya memberikan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak dan Manula serta Keluarga Berencana, (2) Pelayanan di Posyandu meliputi : a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. b. Pelayanan Keluarga Berencana. c. Pelayanan Imunisasi. d. Pelayanan Peningkatan Gizi. e. Penanggulangan Diare f. Sanitasi Dasar. g. Pemberian Makanan Tambahan. h. Penyediaan Obat Essensial. i. Konsultasi Kesehatan Manula. (3) Hal yang mengatur Tentang Tempat Pelayanan Posyandu, Penganggaran dan Pengkaderan Posyandu diatur dengan Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri. Pasal 7 Mobil Siaga / Ambulan Desa (1) Pemerintah Desa wajib memberi Sarana Transportasi yang dikhususkan penggunaannya untuk transportasi ke dan dari Rumah Sakit. (2) Guna mengantisipasi kebutuhan akan Sarana Transportasi yang tak bisa terlayani oleh Mobil Siaga / Ambulan Desa Pemerintah wajib menyiapkan Sarana Transportasi lengkap dengan Pengemudinya dalam jumlah yang cukup. (3) Hal yang mengatur Penggunaan dan Biaya atas Pelayanan Mobil Siaga dan Ambulan Desa diatur dengan Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri.
  • 7. Pasal 8 Poliklinik Kesehatan Desa ( PKD) (1) PKD adalah Sarana yang disediakan Pemerintah Desa berupa Fasilitas Tempat yang dilengkapi alat kesehatan, Persediaan Obat dan Tenaga Kesehatan yang terdidik. (2) Pelayanan yang diberikan di Poliklinik Kesehatan Desa ( PKD ) Kedungjaran meliputi : a. Memberikan pelayanan kesehatan dasar termasuk kefarmasian sederhana b. Memberikan penyuluhan dan konseling c. Menolong persalinan ( Gawat Darurat untuk Persalinan Normal ). d. Penanganan kegawatdaruratan e. Penanganan penyakit f. Merujuk g. Pembinaan kader (3) Hal yang mengatur Jadwal Praktek, Tenaga Kesehatan dan Penganggaran diatur dengan Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri. Pasal 9 Satuan Tugas Penanganan Kesehatan (1) Pemerintah Desa wajib membuat Kebijakan yang mencukupi untuk menangani kejadian Luar biasa seperti bencana,pemberantasan sarang nyamuk, donor darah dll. (2) Hal yang mengatur mengenai maksud Tujuan Satuan Tugas, Kader dan Penganggaran diatur dengan Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri. Pasal 10 Bidan Desa atau Bidan Praktek Swasta (1) Pemerintah Desa wajib memastikan adanya Pelayanan Kebidanan dalam rangka menekan angka Kematian Ibu dan Anak. (2) Pemerintah Desa wajib menyediakan Pelayanan Kebidanan untuk Penanganan Persalinan Gawat Darurat Normal. (3) Pemerintah Desa wajib memastikan Tenaga Bidan sudah melaksanakan perlakuan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) (4) Pemerintah wajib memastikan setiap Kelahiran melalui Bidan agar si- Ibu memberikanASI Eksklusif. (5) Pemerintah wajib memastikan Bidan dapat memberikan Pelayanan Antenatal kepada semua ibu hamil sesuai pedoman Antenatal Care (ANC). (6) Penyediaan Layanan Kebidanan bisa dengan mandiri dari desa, bantuan tenaga bidan dari Instansi terkait ( Puskesmas ) atau Bidan yang praktek swasta. (7) Hal yang mengatur Jadwal Praktek, Tenaga Bidan, Biaya dan Penganggaran diatur dengan Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri. Pasal 11 Advokasi atau Pendampingan Hukum Kesehatan (1) Pemerintah desa wajib memberikan advokasi atau pendampingan hukum atas kebutuhan pelayanan kesehatan terhadap warganya yang membutuhkan, seperti : a. Pendaftaran ke Rumah Sakit. b. Pendampingan untuk Hak mendapatkan Pelayanan yang memadai di Rumah Sakit. c. Pendampingan untuk mengurus Surat-surat permohonan keringanan Biaya bagi warga tak mampu. d. Pendampingan untuk mendapatkan Jaminan Kesehatan ( BPJS ) baik secara mandiri maupun bantuan Pemerintah. e. Pendampingan untuk mendapatkan Jaminan Persalinan ( Jampersal ) . (2) Pemerintah desa wajib meningkatkan Kemampuan, Kwalitas dan Kapabilitas para Kader PKK,Kader Posyandu, Kader PKD, Anggota FKD dan Pengurus atau kader kesehatan lainnya dengan pelatihan yang mencukupi. BAB VI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Pasal 12 (1) Tanggungjawab dan Kewajiban untuk meningkatkan Derajat Kesehatan di Desa adalah Tanggungjawab dan kewajiban seluruh warga masyarakat desa kedungjaran dengan azas Pemberdayaan Masyarakat.
  • 8. (2) Pemberdayaan Masyarakat dikandung maksud agar Pelaksanaan Program Kesehatan di desa bisa diawali dengan kesadaran dari masyarakat paling bawah yaitu keluarga. (3) Program Kesehatan yang dimaksud pada ayat (2) diatas antara lain seperti : a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ). b. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ). c. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu ). d. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita ( KIBBLA ). e. Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN ) f. Pengawasan Minum Obat secara Rutin pada Pengobatan TBC g. Dll. (4) Pemerintah Desa bersama Lembaga Desa yang ada, untuk menjalankan ayat (1) di atas wajib menggali Informasi, saran dan masukan dari masyarakat agar bisa menciptakan kebijakan yang yang paling tepat. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 (1) Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini, baik mengenai pelaksanaan pasal-pasal maupun Kebijakan khusus akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Desa yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala Desa dan atau Keputusan Kepala Desa. (2) Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. (3) Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan perundangan Peraturan Desa ini dengan penempatan dalam lembaran Berita Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan. Di Keluarkan di Kedungjaran Pada tanggal 15 Januari 2017 KEPALA DESA KEDUNGJARAN S A R I D J O Diundangkan di Kedungjaran Pada tanggal 15 Januari 2017 Pj. SEKRETARIS DESA KEDUNGJARAN WASDARI