SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 45
X-1


DINAMIKA PERUBAHAN
     PEDOSFER
Lapisan paling atas dari permukaan bumi tempat
PEDOSFE            berlangsungnya proses pembentukan tanah
   R
                juga diartikan sebagai lapisan tanah paling atas dari
                                    LITOSFER




                  Suatu wujud alam yang terbentuk dari campuran
                               hasil pelapukan batuan
 TANAH           (anorganik), organik, air, dan dara yang menempati
                        bagian paling atas dari LITOSFER




     Ilmu yang mempelajari tanah disebut PEDOLOGI

Ilmu yang secara khusus mempelajari proses pembentukan
               tanah disebut PEDOGENESA
PEDOSFER
T = f(i,o,b,t,w)




           IKLIM                  WAKTU




                                             BAHAN
TOPOLOGI                                     INDUK



                   ORGANISME
IKLIM




        SUHU                           CURAH HUJAN


  Berpengaruh pada                  Berpengaruh terhadap
pelapukan bahan induk                kekuatan erosi dan
                                       pencucian tanah

Apabila suhu tinggi maka             Pencucian tamah yang
     pelapukan akan                 cepat menyebabkan (PH
   berlangsung cepat               tanah rendah) atau tanah
 sehingga pembentukan                    menjadi asam
    tanah cepat pula
ORGANISME




   Membuat proses pelapukan, baik pelapukan organik maupun
                       pelapukan kimia.


               Membantu proses pembentukan humus


   Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat sifat tanah sangat nyata
  terjadi di daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika.
   Vegetasi hutan dapat membentuk tanah warna merah, vegetasi
rumput memebentuk tanah warna hitam karna abanyak kandungan
        bahan organis yang bersal dari akar dan sisa rumput

    Kandungan unsur unsur kimia yang terdapat pada tanaman
  berpengaruh terhadap sifat tanah. Contoh : pohon cemara akan
  memberi unsur kimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah
               menyebabkan tanah bersifat asam
BAHAN INDUK




 Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan sedimen dan
                            metamorf




Batuan induk akan hancur menjadi bahan induk kemudian akan
          mengalami pelapukan dan menjadi tanah
TOPOLOGI




Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi tebal atau tipisnya
                          lapisan tanah


 Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit maka lapisan
              tanahnya lebih tipis karena tererosi

Daerah yang memiliki topografi datatr maka lapisan tanahanya tebal
                   karena proses sendimentasi
WAKTU


Seiring berjalannya waktu mineral yang banyak mengandung unsur hara telah
   habis mengalami pelapukan, sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk
                               seperti kuarsa
  Dan juga induk tanah akan berubah berturut turut menjadi TANAH MUDA,
                     TANAH DEWASA, dan TANAH TUA

TANAH MUDA ditandai dengan proses pembentukan tanah yang masih tampak
 percampuran antara bahan organik dan bahan mineral atau masih tampak
  struktur bahan induknya. Contoh : TANAH ALLUVIAL, REGOSOL, dan LITOSOL
  TANAH DEWASA ditandai dengan prosess pembentukan horizon B. Contoh :
                   ANDOSOL, LATOSOL, dan GRUMOSOL
TANAH TUA ditandai dengan prosess perubahan yangnyata pada horizon A dan
         B. Contoh : TANAHA PADSOLIK dan LATOSOL TUA (LATERIT)

 Lamanya waktu yang di perlukan akan berbeda beda. Bahan induk vulkanik
  memerlukan waktu 100 tahun untuk mememmbentuk tanah muda dan 100-
              1000 tahun untuk memebentuk tanah dewasa
PEDON adalah suatu lajur tubuh tanah mulai dari permukaan lahan sampai
                batas terbawah (bahan induk tanah )
PEDON merupakan volume terkecil yang dapat disebut tanah dan berkuran
  3D. Luasnya berkiisar 1-10 m persegi. Luas minimum : 2 m persegi, luas
   maksimum : tak terbatas. Kumpulan dari PEDON disebut POPILEDON

  PROFIL TANAH atau HORIZON TANAH atau PENAMPANG TANAH adalah
bidang tegak dari suatu sisi pedon yang mencirikan suatu lapisan lapisan
                                  tanah
  Setiap horizon memiliki perbedaan komposisi kimia maupun fisiknya.
          Namun kebanyakn dibedakan berdasarkan warnanya

Perbedaan terbentuk karena 2 faktor yaitu pengendapan yang beulang
ulang oleh genangan air atau pencucian tanah dan proses pembentukan
                                tanah
ఐ HORIZON O

HORIZON       ditemukan pada tanah tanah hutan
          yang belum terganggua dan merupakan
          horizon organik yang terbentuk diatas
          tanah mineral
          ఐ HORIZON A
              terdiri atas campuran bahan organik
          dan bahan mineral dan merupakan
          horizon yang mengalami pencucian
          ఐ HORIZON B
              terbentuk dari proses penimbunan
          (iluvasi) dari bahan bahan yang tercuci
          dari HORIZON A
          ఐ HORIZON C
              tersusun dari baha induk yang sudah
          sedikit mengalami pelapukan dan bersifat
          tidak subur
          ఐ HORIZON R
              tersusun atas batuan keras yang belum
          terlapukkan
HUE : warna spektrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya




             VALUE : menujukkan kecerlangan cahayanya


 CHROMA : menunujukkan kemurnian relatif panjang gelombang cahaya
                           dominan
STRUKTUR
∞ LEMPENG ( PLATY) : ditemukan di horizon A
∞ PRISMA (PROSMATIC) : ditemukan di horizon B pada daerah iklim kering
∞ TIANG (COLUMNAR) : ditemukan di horizon b, pada daeah iklim kering
∞ GUMPAL BERSUDUT (ANGULAR BLOCKY) : diitemukan pada horizon B
  pada iklim basah
∞ GUMPAL MEMBULAT (SUB ANGULAR BLOCKY) : ditemukan pada horizon
  B pada daerah iklim basah
∞ GRANULER (GRANULAR) : ditemukan pada horizon A
∞ REMAH (crumb) : ditemuakn pada horizon A
TEKSTUR
          A.   Pasir
          B.   Pasir Berlempung
          C.   Lempung Berpasir
          D.   Lempung
          E.   Lempung Berdebu
          F.   Debu
          G.   Lempung Liat
          H.   Lempung Liat
               Berpasir
          I.   Lempung Liat
               Berdebu
          J.   Liat Berpasir
          K.   Liat Berdebu
          L.   liat
Oxisol    Ultisol   Vertisol   Entisol    Inceptisol




Spodosol   Molisol   Alfisol    Aridisol   Histosol
Oxisol
Warna dari kuning ke merah coklat sampai
Berasal dari bahasa Prancis, oxide / oksida.
coklat kemerahan.




Pelapukan hebat, campuran besi dan laterit
Meliputi tanah lateritik, latosol, dan
alumunium, sedikit bahan organik.
air tanah (Klasifikasi Tanah 1949).
ULTisol
Warnanya merah sampai kuning.
Mengalami pelapukan yang sangat hebat.




Ditandai dengankemerahan, setengah
Lateritik coklat pengaruh luar dan
pencucian (leached) rendah.
gambut, glei humus
vertisol
Khas terdapat pada region-region
bervegetasi sabana / stepa.




Di daerah iklim tropik dan subtropik yang
memiliki musim kering dan basah bergantian
Entisol
Contohnya tanah alluvial, lithosol.
Masih menunjukkan asal bahan induk.




Masihtermasuk regosol gunung dan regosol
Juga baru, belum menunjukkan
perkembangan horizon.
pantai.
Inceptiso
l
Masih muda, namun sudah ada eluvasi dan
iluvasi.




Terjadi dalam hampir semua golongan
iklim.
Spodosol
Kurang subur.
Tersebar dalam semua iklim.




Mempunyai solum yangair rendah.
Kemampuan menahan sangat asam.
Molisol
Ciri halus atau lunak, pH < 7,0




Chesnut, chernozem, brunizem
(prairies), rendzina, dsb.
Alfisol
Yang termasuk tanah ini grey-brown
Tanah yang tersebar di daerah beriklim
podzolic dan wooded.
lembap, kaya Al, Fe, H2O, dan bahan organik.




Warnanya plasonol dan non-cacic-brown.
Beberapa abu-abu, horizonnya
mengandung lapisan tanah liat (clay).
Aridisol
Terbentuk di daerah gurun / semi-gurun.
Tanah yang sepanjang tahun kering.




Kandungan reddish desert, sierozem, dan
Contohnya organiknya rendah.
raddish brown.
Histosol
Mencakup semua tanah organik.




Seperti tanah organosol dan gambut (bog).
Oxisol    Ultisol   Vertisol   Entisol    Inceptisol




Spodosol   Molisol   Alfisol    Aridisol   Histosol
Tanah Gambut

Berasal dari hutan rawa atau rumput rawa.
Sifat:
  Tidak terjadi deferensiasi horizon secara jelas,
  Ketebalan lebih dari 0,5 meter,
  Warna coklat hingga kehitaman,                Klasifikasi
  Tekstur debu lempung,                      Tanah Gambut
  Tidak berstruktur,
  Konsistensi tidak lekat-agak lekat,
  Kandungan organik lebih dari 30% untuk tanah tekstur
  lempung dan lebih dari 20% untuk tanah tekstur pasir,
  Umumnya bersifat sangat asam (pH 4.0),
  Kandungan unsur hara rendah.
Berdasarkan Penyebaran Topografi




                        Gambut Topogen
                       Gambut Ombrogen
                   Gambut Pegunungan
Terletak di di daerah cekungan (depresi) antara ketebalan 0.5daerah
Terbentuk dataran pantai berawa, mempunyai rawarawa di – 16
meter, terbentuk dari sisa tumbuhan pegunungan,sisa tumbuhan
dataran rendah dengan topografi hutan dan dari berasal dari
terbentuk di daerahdi pegunungan, berasal rumput
rawa, tumbuhan yang hidupnya di daerah sedang
sisa hampir selalu tergenangbersifat agaksangat asam. Contoh
       ketebalan 0.5–6 meter, air, bersifat asam, kandungan unsur
penyebarannya di daerah dataran pantai Rawa Peningdi Dataran
hara relatif lebih tinggi. Penyebarannya di
(vegetasi spagnum). Contoh penyebarannya (Jawa
Sumatera, Kalimantan, (Ciamis, Jawa Barat), dan Segara Anakan
Tengah), Rawa Lakbok dan Irian Jaya (Papua).
Tinggi Dieng.
(Cilacap, Jawa Tengah).
Berdasarkan Susunan Kimia
1) Gambut Eutrop, bersifat
   agak asam, kandungan
                             Oligotrop
   O2 serta unsur haranya
   lebih tinggi.
2) Gambut
   Oligotrop, sangat
   asam, miskin O2, miskin   Mesotrop
   unsur hara, biasanya
   selalu tergenang air.
3) Gambut
   Mesotrop, peralihan
   antara eutrop dan         Eutrop
   oligotrop.
Aluvial

Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami
perkembangan, berasal dari bahan induk
aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk
struktur, konsistensi dalam keadaan basah lekat, pH
bermacam-macam, kesuburan sedang hingga tinggi.
Penyebarannya di daerah dataran aluvial
sungai, dataran aluvial pantai dan daerah cekungan
(depresi).
Regosol


Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami
diferensiasi horizon, tekstur pasir, struktur berbukit
tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH umumnya
netral, kesuburan sedang, berasal dari bahan induk
material vulkanik piroklastis atau pasir pantai.
Penyebarannya di daerah lereng vulkanik muda dan di
daerah beting pantai dan gumuk-gumuk pasir pantai.
Litosol


Tanah mineral yang sedikit mempunyai perkembangan
profil, batuan induknya merupakan batuan beku atau
batuan sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (< 30
cm) bahkan kadang-kadang merupakan singkapan
batuan induk (outerop). Tekstur tanah beranekaragam,
dan pada umumnya berpasir dan tidak berstruktur,
terdapat kandungan batu, kerikil, dan kesuburannya
bervariasi. Tanah litosol dapat dijumpai pada segala
iklim, umumnya di topografi berbukit, pegunungan,
lereng miring sampai curam.
Latosol


Jenis tanah ini telah berkembang atau terjadi
diferensiasi horizon, kedalamannya dalam, tekstur
lempung, struktur remah hingga gumpal, konsistensi
gembur hingga agak teguh, warna coklat merah hingga
kuning. Penyebarannya di daerah beriklim basah
dengan curah hujan lebih dari 300–1000 cm. Batuan
induk berasal dari tuf, dan material vulkanik.
Grumosol


Tanah mineral yang mempunyai perkembangan profil, agak
tebal, tekstur lempung berat, struktur kersai (granular) di
lapisan atas dan gumpal hingga pejal di lapisan
bawah, konsistensi bila basah sangat lekat dan plastis, bila
kering sangat keras dan tanah retak-retak, umumnya bersifat
alkalis, kejenuhan basa, dan kapasitas absorpsi
tinggi, permeabilitas lambat dan peka erosi. Jenis ini berasal
dari batu kapur, mergel, batuan lempung atau tuf vulkanik
bersifat basa. Penyebarannya di daerah iklim subhumid atau
subarid, curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun.
Podsolik
                                    Merah Kuning


Tanah mineral telah berkembang, solum (kedalaman)
dalam, tekstur lempung hingga berpasir, struktur
gumpal, konsistensi lekat, bersifat agak asam (pH
kurang dari 5.5), kesuburan rendah hingga sedang,
warna merah hingga kuning, kejenuhan basa rendah,
peka erosi. Tanah ini berasal dari batuan pasir kuarsa,
tuf vulkanik, bersifat asam. Tersebar di daerah beriklim
basah tanpa bulan kering, curah hujan lebih dari 2500
mm/tahun.
Podsol
Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan
profil, susunan horizon terdiri atas horizon albic (A2) dan
spodic (B2H) yang jelas, tekstur lempung hingga
pasir, struktur gumpal, konsistensi lekat, kandungan pasir
kuarsanya tinggi, sangat masam, kesuburan
rendah, kapasitas pertukaran kation sangat rendah, peka
terhadap erosi, batuan induk berupa batuan pasir dengan
kandungan kuarsanya tinggi, batuan lempung, dan tuf
vulkan masam. Penyebarannya di daerah beriklim
basah, curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun tanpa bulan
kering, topografi pegunungan. Contohnya, di daerah
Kalimantan Tengah, Sumatra Utara dan Irian Jaya (Papua).
Andosol

Jenis tanah mineral yang telah mengalami
perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak
coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik
tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah,
konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak
(smeary), agak asam, kejenuhan basa tinggi dan
daya absorpsi sedang, kelembaban tinggi,
permeabilitas sedang dan peka terhadap erosi. Tanah
ini berasal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik.
Mediteran merah – kuning

Tanah mempunyai perkembangan profil, solum sedang
hingga dangkal, warna coklat hingga merah, mempunyai
horizon B argilik, tekstur geluh hingga lempung, struktur
gumpal bersudut, konsistensi teguh dan lekat bila
basah, pH netral hingga agak basa, kejenuhan basa
tinggi, daya absorpsi sedang, permeabilitas sedang dan
peka erosi, berasal dari batuan kapur keras (limestone) dan
tuf vulkanis bersifat basa. Penyebaran di daerah beriklim
sub humid, bulan kering nyata. Curah hujan kurang dari
2500 mm/tahun, di daerah pegunungan lipatan, topografi
karst dan lereng vulkan, ketinggian di bawah 400 m.
Khusus tanah mediteran merah – kuning di daerah
topografi Karst disebut terra rossa.
Hidromorf kelabu (gleisol)

Jenis tanah ini perkembangannya lebih dipengaruhi oleh
faktor lokal, yaitu topografi merupakan dataran rendah atau
cekungan, hampir selalu tergenang air, solum tanah
sedang, warna kelabu hingga kekuningan, tekstur geluh
hingga lempung, struktur berlumpur hingga
masif, konsistensi lekat, bersifat asam (pH 4.5-
6.0), kandungan bahan organik. Ciri khas tanah ini adanya
lapisan glei kontinu yang berwarna kelabu pucat pada
kedalaman kurang dari 0.5 meter akibat dari profil tanah
selalu jenuh air. Penyebaran di daerah beriklim humid
hingga sub humid, curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun.
Tanah sawah (Paddy soil)

Tanah sawah ini diartikan tanah yang karena sudah lama
(ratusan tahun) dipersawahkan memperlihatkan
perkembangan profil khas, yang menyimpang dari tanah
aslinya. Penyimpangan antara lain berupa terbentuknya
lapisan bajak yang hampir kedap air disebut padas
olah, sedalam 10-15 cm dari muka tanah dan setebal 2-5
cm. Di bawah lapisan bajak tersebut umumnya terdapat
lapisan mangan dan besi, tebalnya bervariasi tergantung
pada permeabilitas tanah. Lapisan tersebut dapat
merupakan lapisan padas yang tak tembus
perakaran, terutama bagi tanaman semusim. Lapisan bajak
tersebut nampak jelas pada tanah latosol, mediteran dan
regosol, samara-samara pada tanah aluvial dan grumosol.
Dinamika Perubahan Pedosfer

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Proses Pembentukan Tanah
Proses Pembentukan TanahProses Pembentukan Tanah
Proses Pembentukan Tanahfirmanfajars
 
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPGHybrid1
 
Pengukuran dan Pemetaan Hutan
Pengukuran dan Pemetaan HutanPengukuran dan Pemetaan Hutan
Pengukuran dan Pemetaan HutanlombkTBK
 
Pengantar evaluasi lahan
Pengantar evaluasi lahanPengantar evaluasi lahan
Pengantar evaluasi lahanAqyu DenganMyu
 
INTERPRETASI CITRA.ppt
INTERPRETASI CITRA.pptINTERPRETASI CITRA.ppt
INTERPRETASI CITRA.pptHalili4
 
Pemberian air-dan-efisiensi-irigasi
Pemberian air-dan-efisiensi-irigasiPemberian air-dan-efisiensi-irigasi
Pemberian air-dan-efisiensi-irigasiNayla Rahmi
 
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009EDIS BLOG
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaNurul Aulia
 
Laprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian Lahan
Laprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian LahanLaprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian Lahan
Laprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian LahanLaras Kun Rahmanti Putri
 
Buku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahan
Buku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahanBuku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahan
Buku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahanDanur Qahari
 
Analisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanAnalisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanSOFI ANI
 
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031joihot
 
PETA MATERI KELAS XII IPS
PETA MATERI KELAS XII IPSPETA MATERI KELAS XII IPS
PETA MATERI KELAS XII IPSDwi Anita
 

Mais procurados (20)

Proses Pembentukan Tanah
Proses Pembentukan TanahProses Pembentukan Tanah
Proses Pembentukan Tanah
 
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
 
LAPORAN PRAKTIKUM 1_Tofan
LAPORAN PRAKTIKUM 1_TofanLAPORAN PRAKTIKUM 1_Tofan
LAPORAN PRAKTIKUM 1_Tofan
 
Horizon tanah
Horizon tanahHorizon tanah
Horizon tanah
 
Pengukuran dan Pemetaan Hutan
Pengukuran dan Pemetaan HutanPengukuran dan Pemetaan Hutan
Pengukuran dan Pemetaan Hutan
 
Pengantar evaluasi lahan
Pengantar evaluasi lahanPengantar evaluasi lahan
Pengantar evaluasi lahan
 
INTERPRETASI CITRA.ppt
INTERPRETASI CITRA.pptINTERPRETASI CITRA.ppt
INTERPRETASI CITRA.ppt
 
Pemberian air-dan-efisiensi-irigasi
Pemberian air-dan-efisiensi-irigasiPemberian air-dan-efisiensi-irigasi
Pemberian air-dan-efisiensi-irigasi
 
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
 
11. siklus air.ppt
11. siklus air.ppt11. siklus air.ppt
11. siklus air.ppt
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimia
 
Laprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian Lahan
Laprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian LahanLaprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian Lahan
Laprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian Lahan
 
Makalah Geografi
Makalah GeografiMakalah Geografi
Makalah Geografi
 
Buku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahan
Buku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahanBuku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahan
Buku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahan
 
Presentasi infiltrasi
Presentasi infiltrasiPresentasi infiltrasi
Presentasi infiltrasi
 
Analisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanAnalisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahan
 
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
 
PETA MATERI KELAS XII IPS
PETA MATERI KELAS XII IPSPETA MATERI KELAS XII IPS
PETA MATERI KELAS XII IPS
 
13 irigasi curah
13   irigasi curah13   irigasi curah
13 irigasi curah
 
Irigasi curah gtr
Irigasi curah gtrIrigasi curah gtr
Irigasi curah gtr
 

Destaque

penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpspenyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpsNovita Lessy
 
Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)
Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)
Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)Nurul Mauludah
 
Persentasi Geografi ; Struktur Tanah
Persentasi Geografi ; Struktur TanahPersentasi Geografi ; Struktur Tanah
Persentasi Geografi ; Struktur Tanahanggawibisono91
 
Kebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasKebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasdenotsudiana
 
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)Rifki Ristiovan
 
4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & airdenotsudiana
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanahHusna Kadir
 
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Verani Nurizki
 

Destaque (11)

penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpspenyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
 
Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)
Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)
Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)
 
Persentasi Geografi ; Struktur Tanah
Persentasi Geografi ; Struktur TanahPersentasi Geografi ; Struktur Tanah
Persentasi Geografi ; Struktur Tanah
 
Ciri Fisik dan Morfologi Tanah
Ciri Fisik dan Morfologi TanahCiri Fisik dan Morfologi Tanah
Ciri Fisik dan Morfologi Tanah
 
Kebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasKebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan das
 
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
 
Dinamika pedosfer
Dinamika pedosferDinamika pedosfer
Dinamika pedosfer
 
Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 
4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanah
 
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
 

Semelhante a Dinamika Perubahan Pedosfer

Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptxTanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptxharminto06
 
Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012Paranody
 
PPT TUGAS MANDIRI GEOLOGI KUARTER PEDOSOL DIMAS DWI ALDHI PUTRA 072001800062....
PPT TUGAS MANDIRI GEOLOGI KUARTER PEDOSOL DIMAS DWI ALDHI PUTRA 072001800062....PPT TUGAS MANDIRI GEOLOGI KUARTER PEDOSOL DIMAS DWI ALDHI PUTRA 072001800062....
PPT TUGAS MANDIRI GEOLOGI KUARTER PEDOSOL DIMAS DWI ALDHI PUTRA 072001800062....DimasDwiAldhiPutraDi
 
Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...
Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...
Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...somaoma
 
Komponen Komponen dan sifat fisik tanah kelas 10
Komponen Komponen dan sifat fisik tanah kelas 10Komponen Komponen dan sifat fisik tanah kelas 10
Komponen Komponen dan sifat fisik tanah kelas 10Ade Retno
 
Paper tanah andosol
Paper tanah andosolPaper tanah andosol
Paper tanah andosolYuu Kuze
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdfPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdfIbnuUbaidillah17
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptxPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptxIbnuUbaidillah17
 
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indra
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indralaporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indra
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indraAlfian Nopara Saifudin
 
Faktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografiFaktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografiMeilani Marjuki
 
Laporan praktikum ilmu tanah agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah  agus apLaporan praktikum ilmu tanah  agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah agus apAgus Adipura
 

Semelhante a Dinamika Perubahan Pedosfer (20)

Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 
Geografi tanah
Geografi tanahGeografi tanah
Geografi tanah
 
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptxTanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
 
pedosfer
pedosferpedosfer
pedosfer
 
Laporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanahLaporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanah
 
Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 
Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012
 
Bab4 tanah brantashulu
Bab4 tanah brantashuluBab4 tanah brantashulu
Bab4 tanah brantashulu
 
Tanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptxTanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptx
 
PPT TUGAS MANDIRI GEOLOGI KUARTER PEDOSOL DIMAS DWI ALDHI PUTRA 072001800062....
PPT TUGAS MANDIRI GEOLOGI KUARTER PEDOSOL DIMAS DWI ALDHI PUTRA 072001800062....PPT TUGAS MANDIRI GEOLOGI KUARTER PEDOSOL DIMAS DWI ALDHI PUTRA 072001800062....
PPT TUGAS MANDIRI GEOLOGI KUARTER PEDOSOL DIMAS DWI ALDHI PUTRA 072001800062....
 
Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...
Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...
Makalah sifat fisika dan kimia tanah organisme yang hidup di dalam tanah untu...
 
Komponen Komponen dan sifat fisik tanah kelas 10
Komponen Komponen dan sifat fisik tanah kelas 10Komponen Komponen dan sifat fisik tanah kelas 10
Komponen Komponen dan sifat fisik tanah kelas 10
 
Paper tanah andosol
Paper tanah andosolPaper tanah andosol
Paper tanah andosol
 
Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdfPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdf
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptxPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptx
 
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indra
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indralaporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indra
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indra
 
Faktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografiFaktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografi
 
Laporan praktikum ilmu tanah agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah  agus apLaporan praktikum ilmu tanah  agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah agus ap
 
Ekologi tanah
Ekologi tanahEkologi tanah
Ekologi tanah
 

Último

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 

Último (20)

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 

Dinamika Perubahan Pedosfer

  • 2. Lapisan paling atas dari permukaan bumi tempat PEDOSFE berlangsungnya proses pembentukan tanah R juga diartikan sebagai lapisan tanah paling atas dari LITOSFER Suatu wujud alam yang terbentuk dari campuran hasil pelapukan batuan TANAH (anorganik), organik, air, dan dara yang menempati bagian paling atas dari LITOSFER Ilmu yang mempelajari tanah disebut PEDOLOGI Ilmu yang secara khusus mempelajari proses pembentukan tanah disebut PEDOGENESA
  • 4. T = f(i,o,b,t,w) IKLIM WAKTU BAHAN TOPOLOGI INDUK ORGANISME
  • 5. IKLIM SUHU CURAH HUJAN Berpengaruh pada Berpengaruh terhadap pelapukan bahan induk kekuatan erosi dan pencucian tanah Apabila suhu tinggi maka Pencucian tamah yang pelapukan akan cepat menyebabkan (PH berlangsung cepat tanah rendah) atau tanah sehingga pembentukan menjadi asam tanah cepat pula
  • 6. ORGANISME Membuat proses pelapukan, baik pelapukan organik maupun pelapukan kimia. Membantu proses pembentukan humus Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat sifat tanah sangat nyata terjadi di daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah warna merah, vegetasi rumput memebentuk tanah warna hitam karna abanyak kandungan bahan organis yang bersal dari akar dan sisa rumput Kandungan unsur unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat tanah. Contoh : pohon cemara akan memberi unsur kimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah menyebabkan tanah bersifat asam
  • 7. BAHAN INDUK Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan sedimen dan metamorf Batuan induk akan hancur menjadi bahan induk kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah
  • 8. TOPOLOGI Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi tebal atau tipisnya lapisan tanah Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit maka lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi Daerah yang memiliki topografi datatr maka lapisan tanahanya tebal karena proses sendimentasi
  • 9. WAKTU Seiring berjalannya waktu mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan, sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa Dan juga induk tanah akan berubah berturut turut menjadi TANAH MUDA, TANAH DEWASA, dan TANAH TUA TANAH MUDA ditandai dengan proses pembentukan tanah yang masih tampak percampuran antara bahan organik dan bahan mineral atau masih tampak struktur bahan induknya. Contoh : TANAH ALLUVIAL, REGOSOL, dan LITOSOL TANAH DEWASA ditandai dengan prosess pembentukan horizon B. Contoh : ANDOSOL, LATOSOL, dan GRUMOSOL TANAH TUA ditandai dengan prosess perubahan yangnyata pada horizon A dan B. Contoh : TANAHA PADSOLIK dan LATOSOL TUA (LATERIT) Lamanya waktu yang di perlukan akan berbeda beda. Bahan induk vulkanik memerlukan waktu 100 tahun untuk mememmbentuk tanah muda dan 100- 1000 tahun untuk memebentuk tanah dewasa
  • 10. PEDON adalah suatu lajur tubuh tanah mulai dari permukaan lahan sampai batas terbawah (bahan induk tanah ) PEDON merupakan volume terkecil yang dapat disebut tanah dan berkuran 3D. Luasnya berkiisar 1-10 m persegi. Luas minimum : 2 m persegi, luas maksimum : tak terbatas. Kumpulan dari PEDON disebut POPILEDON PROFIL TANAH atau HORIZON TANAH atau PENAMPANG TANAH adalah bidang tegak dari suatu sisi pedon yang mencirikan suatu lapisan lapisan tanah Setiap horizon memiliki perbedaan komposisi kimia maupun fisiknya. Namun kebanyakn dibedakan berdasarkan warnanya Perbedaan terbentuk karena 2 faktor yaitu pengendapan yang beulang ulang oleh genangan air atau pencucian tanah dan proses pembentukan tanah
  • 11. ఐ HORIZON O HORIZON ditemukan pada tanah tanah hutan yang belum terganggua dan merupakan horizon organik yang terbentuk diatas tanah mineral ఐ HORIZON A terdiri atas campuran bahan organik dan bahan mineral dan merupakan horizon yang mengalami pencucian ఐ HORIZON B terbentuk dari proses penimbunan (iluvasi) dari bahan bahan yang tercuci dari HORIZON A ఐ HORIZON C tersusun dari baha induk yang sudah sedikit mengalami pelapukan dan bersifat tidak subur ఐ HORIZON R tersusun atas batuan keras yang belum terlapukkan
  • 12. HUE : warna spektrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya VALUE : menujukkan kecerlangan cahayanya CHROMA : menunujukkan kemurnian relatif panjang gelombang cahaya dominan
  • 13. STRUKTUR ∞ LEMPENG ( PLATY) : ditemukan di horizon A ∞ PRISMA (PROSMATIC) : ditemukan di horizon B pada daerah iklim kering ∞ TIANG (COLUMNAR) : ditemukan di horizon b, pada daeah iklim kering ∞ GUMPAL BERSUDUT (ANGULAR BLOCKY) : diitemukan pada horizon B pada iklim basah ∞ GUMPAL MEMBULAT (SUB ANGULAR BLOCKY) : ditemukan pada horizon B pada daerah iklim basah ∞ GRANULER (GRANULAR) : ditemukan pada horizon A ∞ REMAH (crumb) : ditemuakn pada horizon A
  • 14.
  • 15.
  • 16. TEKSTUR A. Pasir B. Pasir Berlempung C. Lempung Berpasir D. Lempung E. Lempung Berdebu F. Debu G. Lempung Liat H. Lempung Liat Berpasir I. Lempung Liat Berdebu J. Liat Berpasir K. Liat Berdebu L. liat
  • 17. Oxisol Ultisol Vertisol Entisol Inceptisol Spodosol Molisol Alfisol Aridisol Histosol
  • 18. Oxisol Warna dari kuning ke merah coklat sampai Berasal dari bahasa Prancis, oxide / oksida. coklat kemerahan. Pelapukan hebat, campuran besi dan laterit Meliputi tanah lateritik, latosol, dan alumunium, sedikit bahan organik. air tanah (Klasifikasi Tanah 1949).
  • 19. ULTisol Warnanya merah sampai kuning. Mengalami pelapukan yang sangat hebat. Ditandai dengankemerahan, setengah Lateritik coklat pengaruh luar dan pencucian (leached) rendah. gambut, glei humus
  • 20. vertisol Khas terdapat pada region-region bervegetasi sabana / stepa. Di daerah iklim tropik dan subtropik yang memiliki musim kering dan basah bergantian
  • 21. Entisol Contohnya tanah alluvial, lithosol. Masih menunjukkan asal bahan induk. Masihtermasuk regosol gunung dan regosol Juga baru, belum menunjukkan perkembangan horizon. pantai.
  • 22. Inceptiso l Masih muda, namun sudah ada eluvasi dan iluvasi. Terjadi dalam hampir semua golongan iklim.
  • 23. Spodosol Kurang subur. Tersebar dalam semua iklim. Mempunyai solum yangair rendah. Kemampuan menahan sangat asam.
  • 24. Molisol Ciri halus atau lunak, pH < 7,0 Chesnut, chernozem, brunizem (prairies), rendzina, dsb.
  • 25. Alfisol Yang termasuk tanah ini grey-brown Tanah yang tersebar di daerah beriklim podzolic dan wooded. lembap, kaya Al, Fe, H2O, dan bahan organik. Warnanya plasonol dan non-cacic-brown. Beberapa abu-abu, horizonnya mengandung lapisan tanah liat (clay).
  • 26. Aridisol Terbentuk di daerah gurun / semi-gurun. Tanah yang sepanjang tahun kering. Kandungan reddish desert, sierozem, dan Contohnya organiknya rendah. raddish brown.
  • 27. Histosol Mencakup semua tanah organik. Seperti tanah organosol dan gambut (bog).
  • 28. Oxisol Ultisol Vertisol Entisol Inceptisol Spodosol Molisol Alfisol Aridisol Histosol
  • 29.
  • 30.
  • 31. Tanah Gambut Berasal dari hutan rawa atau rumput rawa. Sifat: Tidak terjadi deferensiasi horizon secara jelas, Ketebalan lebih dari 0,5 meter, Warna coklat hingga kehitaman, Klasifikasi Tekstur debu lempung, Tanah Gambut Tidak berstruktur, Konsistensi tidak lekat-agak lekat, Kandungan organik lebih dari 30% untuk tanah tekstur lempung dan lebih dari 20% untuk tanah tekstur pasir, Umumnya bersifat sangat asam (pH 4.0), Kandungan unsur hara rendah.
  • 32. Berdasarkan Penyebaran Topografi Gambut Topogen Gambut Ombrogen Gambut Pegunungan Terletak di di daerah cekungan (depresi) antara ketebalan 0.5daerah Terbentuk dataran pantai berawa, mempunyai rawarawa di – 16 meter, terbentuk dari sisa tumbuhan pegunungan,sisa tumbuhan dataran rendah dengan topografi hutan dan dari berasal dari terbentuk di daerahdi pegunungan, berasal rumput rawa, tumbuhan yang hidupnya di daerah sedang sisa hampir selalu tergenangbersifat agaksangat asam. Contoh ketebalan 0.5–6 meter, air, bersifat asam, kandungan unsur penyebarannya di daerah dataran pantai Rawa Peningdi Dataran hara relatif lebih tinggi. Penyebarannya di (vegetasi spagnum). Contoh penyebarannya (Jawa Sumatera, Kalimantan, (Ciamis, Jawa Barat), dan Segara Anakan Tengah), Rawa Lakbok dan Irian Jaya (Papua). Tinggi Dieng. (Cilacap, Jawa Tengah).
  • 33. Berdasarkan Susunan Kimia 1) Gambut Eutrop, bersifat agak asam, kandungan Oligotrop O2 serta unsur haranya lebih tinggi. 2) Gambut Oligotrop, sangat asam, miskin O2, miskin Mesotrop unsur hara, biasanya selalu tergenang air. 3) Gambut Mesotrop, peralihan antara eutrop dan Eutrop oligotrop.
  • 34. Aluvial Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan induk aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur, konsistensi dalam keadaan basah lekat, pH bermacam-macam, kesuburan sedang hingga tinggi. Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, dataran aluvial pantai dan daerah cekungan (depresi).
  • 35. Regosol Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami diferensiasi horizon, tekstur pasir, struktur berbukit tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH umumnya netral, kesuburan sedang, berasal dari bahan induk material vulkanik piroklastis atau pasir pantai. Penyebarannya di daerah lereng vulkanik muda dan di daerah beting pantai dan gumuk-gumuk pasir pantai.
  • 36. Litosol Tanah mineral yang sedikit mempunyai perkembangan profil, batuan induknya merupakan batuan beku atau batuan sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (< 30 cm) bahkan kadang-kadang merupakan singkapan batuan induk (outerop). Tekstur tanah beranekaragam, dan pada umumnya berpasir dan tidak berstruktur, terdapat kandungan batu, kerikil, dan kesuburannya bervariasi. Tanah litosol dapat dijumpai pada segala iklim, umumnya di topografi berbukit, pegunungan, lereng miring sampai curam.
  • 37. Latosol Jenis tanah ini telah berkembang atau terjadi diferensiasi horizon, kedalamannya dalam, tekstur lempung, struktur remah hingga gumpal, konsistensi gembur hingga agak teguh, warna coklat merah hingga kuning. Penyebarannya di daerah beriklim basah dengan curah hujan lebih dari 300–1000 cm. Batuan induk berasal dari tuf, dan material vulkanik.
  • 38. Grumosol Tanah mineral yang mempunyai perkembangan profil, agak tebal, tekstur lempung berat, struktur kersai (granular) di lapisan atas dan gumpal hingga pejal di lapisan bawah, konsistensi bila basah sangat lekat dan plastis, bila kering sangat keras dan tanah retak-retak, umumnya bersifat alkalis, kejenuhan basa, dan kapasitas absorpsi tinggi, permeabilitas lambat dan peka erosi. Jenis ini berasal dari batu kapur, mergel, batuan lempung atau tuf vulkanik bersifat basa. Penyebarannya di daerah iklim subhumid atau subarid, curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun.
  • 39. Podsolik Merah Kuning Tanah mineral telah berkembang, solum (kedalaman) dalam, tekstur lempung hingga berpasir, struktur gumpal, konsistensi lekat, bersifat agak asam (pH kurang dari 5.5), kesuburan rendah hingga sedang, warna merah hingga kuning, kejenuhan basa rendah, peka erosi. Tanah ini berasal dari batuan pasir kuarsa, tuf vulkanik, bersifat asam. Tersebar di daerah beriklim basah tanpa bulan kering, curah hujan lebih dari 2500 mm/tahun.
  • 40. Podsol Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil, susunan horizon terdiri atas horizon albic (A2) dan spodic (B2H) yang jelas, tekstur lempung hingga pasir, struktur gumpal, konsistensi lekat, kandungan pasir kuarsanya tinggi, sangat masam, kesuburan rendah, kapasitas pertukaran kation sangat rendah, peka terhadap erosi, batuan induk berupa batuan pasir dengan kandungan kuarsanya tinggi, batuan lempung, dan tuf vulkan masam. Penyebarannya di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun tanpa bulan kering, topografi pegunungan. Contohnya, di daerah Kalimantan Tengah, Sumatra Utara dan Irian Jaya (Papua).
  • 41. Andosol Jenis tanah mineral yang telah mengalami perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah, konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak (smeary), agak asam, kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang, kelembaban tinggi, permeabilitas sedang dan peka terhadap erosi. Tanah ini berasal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik.
  • 42. Mediteran merah – kuning Tanah mempunyai perkembangan profil, solum sedang hingga dangkal, warna coklat hingga merah, mempunyai horizon B argilik, tekstur geluh hingga lempung, struktur gumpal bersudut, konsistensi teguh dan lekat bila basah, pH netral hingga agak basa, kejenuhan basa tinggi, daya absorpsi sedang, permeabilitas sedang dan peka erosi, berasal dari batuan kapur keras (limestone) dan tuf vulkanis bersifat basa. Penyebaran di daerah beriklim sub humid, bulan kering nyata. Curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun, di daerah pegunungan lipatan, topografi karst dan lereng vulkan, ketinggian di bawah 400 m. Khusus tanah mediteran merah – kuning di daerah topografi Karst disebut terra rossa.
  • 43. Hidromorf kelabu (gleisol) Jenis tanah ini perkembangannya lebih dipengaruhi oleh faktor lokal, yaitu topografi merupakan dataran rendah atau cekungan, hampir selalu tergenang air, solum tanah sedang, warna kelabu hingga kekuningan, tekstur geluh hingga lempung, struktur berlumpur hingga masif, konsistensi lekat, bersifat asam (pH 4.5- 6.0), kandungan bahan organik. Ciri khas tanah ini adanya lapisan glei kontinu yang berwarna kelabu pucat pada kedalaman kurang dari 0.5 meter akibat dari profil tanah selalu jenuh air. Penyebaran di daerah beriklim humid hingga sub humid, curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun.
  • 44. Tanah sawah (Paddy soil) Tanah sawah ini diartikan tanah yang karena sudah lama (ratusan tahun) dipersawahkan memperlihatkan perkembangan profil khas, yang menyimpang dari tanah aslinya. Penyimpangan antara lain berupa terbentuknya lapisan bajak yang hampir kedap air disebut padas olah, sedalam 10-15 cm dari muka tanah dan setebal 2-5 cm. Di bawah lapisan bajak tersebut umumnya terdapat lapisan mangan dan besi, tebalnya bervariasi tergantung pada permeabilitas tanah. Lapisan tersebut dapat merupakan lapisan padas yang tak tembus perakaran, terutama bagi tanaman semusim. Lapisan bajak tersebut nampak jelas pada tanah latosol, mediteran dan regosol, samara-samara pada tanah aluvial dan grumosol.