SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 9
PAPER
PERILAKU KELEKATAN (ATTACHMENT BEHAVIOR)
YANG MUNCUL PADA ANAK USIA DINI
Guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini
Dengan dosen pengampu: Muh. Munif S.MA
Disusun oleh:
Yogi Ardiani
K8110061
PG-PAUD 6B
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usia dini merupakan usia dimana anak-anak belajar untuk memahami
lingkungan yang ada di sekitarnya. Lingkungan yang dipelajari anak, tentunya
lingkungan yang paling dekat dengan dirinya. Lingkungan tersebut ialah
lingkungan keluarga. Tak heran jika anak-anak usia dini sangat dekat dengan
kedua orang tuanya. Hal ini bisa terlihat ketika anak yang baru masuk dalam
lingkungan sekolah, terkadang enggan berpisah dengan orang tuanya, sehingga
harus ditunggui. Selain itu, ada pula contoh lain ketika seorang anak menangis
ketika digendong oleh orang lain yang belum dikenalnya dan justru diam ketika
digendong oleh ibunya sendiri. Perilaku-perilaku tersebut merupakan perilaku
kelekatan (attachment behavior).
Kecenderungan anak yang tak mau berpisah dari orang tuanya ini juga telah
dinyatakan oleh Bowbly (dalam Ellen Moss et. al, 2009) bahwa anak
mengembangkan hubungan keterikatan tertentu dengan satu atau beberapa orang
dewasa yang penting pada akhir tahun pertama kehidupan. Perilaku kelekatan
tersebut harus dimanfaatkan dengan menjadi model yang baik bagi anak
sehingga anak dapat menirunya, khususnya sebagai lingkungan awal bagi anak.
Pernyataan tersebut didukung darib hasil penelitian bahwa kualitas lingkungan
pengasuhan awal telah dianggap sebagai faktor utama dalam pengembangan
perilaku dan kognisi anak-anak (Torres et al.,2012)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan perilaku kelekatan?
2. Apa sajakah yang mempengaruhi perilaku kelekatan pada anak usia dini?
3. Apa sajakah dampak dari perilaku kelekatan pada anak usia dini?
C. Tujuan Penulisan
Berkorelasi dari rumusan masalah, maka tujuan penulisannya anatara lain:
1. Untuk mengetahui pengertian dari perilaku kelekatan.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor pengaruh kelekatan pada anak usia dini.
3. Untuk mengetahui dampak perilaku kelekatan pada anak usia dini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perilaku Kelekatan
Bowlby (review dalam Koray dan Rodopman, 2011), memperkenalkan istilah
kelekatan yang merujuk kepada formulasi keamanan dasar antara hubungan
bayi-pengasuh. Menurutnya, kelekatan adalah ikatan emosional yang kuat yang
berkembang antara bayi dan pengasuh, sehingga memberikan bayi dengan
keamanan secara emosional. Lebih lanjut dia menjelaskan pula bahwa pada
pertengahan tahun pertama, bayi telah menjadi melekat pada orang-orang akrab
yang telah merespon kebutuhan mereka untuk perawatan fisik dan stimulasi .
Sehingga sistem kelekatan memiliki tujuan saling melengkapi untuk menjamin
keselamatan anak dengan mempertahankan kedekatan dengan atau mencapai
kontak dengan pengasuh jika ada peristiwa baru, stres dan / atau berbahaya yang
terjadi saat anak mengeksplorasi lingkungan.
Pada masa kanak-kanak pertengahan perilaku kelekatan, tidak hanya terjadi
pada orang tua, tetapi juga teman sebaya. Hal ini diduga terjadi karena persiapan
untuk memasuki masa remaja (Mayseless dalam Seibert and Kerns, 2009).
Perubahan ini memungkinkan anak-anak untuk mengalami lebih banyak
kebebasan untuk mengeksplorasi hubungan lain.
Anak-anak yang menunjukkan perilaku kelekatan pada kakek-nenek di duga
dikarenakan faktor adanya orang tua tiri. Sedangkan pada anak yang
menunjukkan kelekatan pada saudara yang berjenis kelamin sama dikarenakan
adanya faktor perceraian. Kedua pernyataan tersebut didukung oleh penelitian
yang dilakukan Hay dan Nash (a review dalam Seibert dan Kerns, 2009).
B. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kelekatan
Setiap interaksi sosial dengan orang lain, belum tentu bisa disebut dengan
kelekatan. Ciri-ciri dari suatu kelekatan adalah anak akan stress dan mengalami
kesusahan bahkan menangis saat dipisahkan orang yang dia lekati (Seibert and
Kerns, 2009). Lebih lanjut Schuengel dan van IJzendoorn (a review dalam
Seibert dan Kerns, 2009) menjelaskan bahwa teori kelekatan telah diterapkan
dalam hubungan anak-orang tua dang yang paling sering adalah kelekatan anak-
ibu. Penjelasan tersebut didukung pula oleh hasil penelitian Koray dan
Rodopman (2011) yang hasilnya menunjukkan bahwa kelekatan terhadap ibu
secara signifikan berhubungan dengan masalah emosional dan perilaku balita.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kelekatan antara lain:
1. Faktor Kesusahan
Penelitian yang dilakukan oleh Kerns (a review dalam Ellen Moss et al.
2009) menunjukkan bahwa pada masa kanak-kanak menengah merupakan
waktu yang aktif dalam mencari dari kelekatan terhadap seorang figur atau
sosok yang dapat membuat kesusahannya berkurang. Hal ini dapat terlihat
pula ketika seorang anak TK yang mendekat dan mempercayai gurunya
karena dia merasa gurunya dapat membantu kesulitannya saat mengerjakan
tugas-tugasnya.
2. Faktor Keamanan
Seorang peneliti yang bernama Zimmerman (a review dalam Ellen Moss et
al. 2009) menunjukkan bahwa meskipun kelekatan anak dan orang tua tidak
dapat digantikan dengan yang lain, tapi anak juga tidak menutup
kemungkinan jika model internal dalam pengaturan diri lebih adaptif ketika
merasa tidak aman. Berdasarkan pengamatan sehari-hari pada anak-anak,
ketika tidak ada orang tua disekitarnya dia menunjukkan perilaku kelekatan
pada orang lain, misalnya kakaknya. Hal tersebut dikarenakan dia mencari
rasa aman dari sang kakak.
3. Faktor Mengandalkan
Anak-anak menunjukkan kecenderungan untuk mengandalkan kelekatan
seorang figur yang berbeda dalam konteks yang berbeda untuk semua situasi
(Mayseless dalam Seibert and Kerns, 2009). Misalnya, anak-anak mungkin
perlu bergantung pada orang lain, seperti rekan-rekan, saudara, atau guru,
untuk memenuhi kebutuhan kelekatan mereka ketika akses ke sosok
kelekatan yang utama mereka (orang tua) diblokir. Ketika anak-anak
bersekolah dan secara fisik dipisahkan dari orang tua mereka. Dengan
demikian, penting untuk fokus pada masa kanak-kanak tengah sebagai anak-
anak dapat mengarahkan perilaku kelekatan.
Sejalan dengan faktor-faktor tersebut, Koray dan Rodopman (2011),
menyatakan 3 dimensi dalam kelekatan, yaitu: (1) nyaman dengan kedekatan,
(2) dia merasa dapat bergantung pada orang lain, dan (3) cemas atau takut
seperti ditinggalkan atau tidak dicintai.
Peneliti lain Hazan dan Zeifman (review dalam Seibert dan Kerns 2009)
menyebutkan bahwa untuk memperoleh perilaku dasar yang aman ada empat
komponen kelekatan: (1) kedekatan pengasuhan, dapat dipercaya,
menghindarkan kesusahan, dan keamanan dasar. Sebuah penelitian terhadap
anak-anak usia 6-17, mereka menemukan bahwa kebanyakan anak-anak, pada
semua kelompok usia, mereka lebih suka menghabiskan waktu dengan teman
sebaya daripada dengan orang tua. Mereka menemukan tren usia untuk mencari
faktor keamanan. Komponen kepercayaan terjadi pergeseran dari orang tua
menuju teman-temannya yang terjadi antara kelompok 8-10 tahun dan 11-14
tahun. Anak-anak pada semua kelompok umur telah mengarahkan komponen
“menghindarkan kesusahan” dan perilaku keamanan dasar dari orang tua ke
teman-temannya.
Hazan dan Zeifman menunjukkan temuan ini bahwa anak di masa kanak-
kanak menengah telah mengalihkan komponen kelekatan dari orang tua ke
teman lain dan sedang dalam proses mentransfer komponen kepercayaan.
Penelitian tersebut dapat terlihat ketika anak-anak tidak mau berpisah dengan
teman sepermainannya ketika ia diminta oleh orang tuanya untuk pulang.
C. Dampak Perilaku Kelekatan
Karena anak mengembangkan hubungan keterikatan tertentu dengan satu atau
beberapa orang dewasa yang penting pada akhir tahun pertama kehidupan
(Bowlby dalam Ellen Moss et al., 2009), maka setiap keterikatan atau kelekatan
tersebut akan berdampak baginya, baik positif maupun negatif. Tidak baik jika
perilaku kelekatan itu terlalu dekat, begitu pula bila terlalu jauh. Kelekatan yang
dimaksud adalah kelekatan anak pada orang tuanya.
Berdasarkan temuan pada penelitian yang dilakukan oleh Seibert dan Kerns
(2009), menemukan bahwa anak-anak akan mencalonkan orang tua untuk
pertanyaan umum tentang kelekatan dan rekan-rekan jika pertanyaan tengang
persahabatan umum. Sehingga orang tua memang menjadi orang pertama yang
harus menjadi contoh atau model baginya.
Sebelumnya telah dijelaskan dalam studi yang dilakukan Bowlby (review
dalam Koray dan Rodopman, 2011) bahwa terdapat gaya kelekatan yang tidak
aman (insecure attachment) yang berkorelasi dengan psikopatologi (kerugian
psikologis/ dampak buruk terhadap psikologis). Sedangkan gaya kelekatan yang
aman (secure attachment) diprediksi mempunyai efek baik bagi psikologis.
1. Dampak kelekatan yang berlebih
Dampak negatif dari kelekatan yang berlebih adalah, anak akan selalu
bergantung pada orang tua dan merasa takut serta tak nyaman jika berada
jauh dari orang tuanya. Sehingga rasa takut pun secara otomatis akan
menyelimutinya. Kenyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian dari
Seibert dan Kerns (2009) yang menunjukkan bahwa anak-anak yang beralih
ke orang tua untuk memenuhi kebutuhan mereka, dan hanya minoritas anak-
anak pergi memenuhi kelekatannya ke rekan-rekan, saudara, atau kakek-
nenek. Namun adapula dampak yang positif dari kelekatan berlebih, yaitu
orang tua mudah untuk menasehati, membimbing, dan memotivasi anak
dalam suatu perbuatan.
2. Dampak kelekatan yang kurang
Dampak kelekatan yang kurang dari hubungan antara orang tua dan anak,
yaitu anak menjadi tak percaya pada orang tua. Sedangkan dampak
positifnya adalah anak dapat menjalin hubungan sosial yang mudah dengan
orang lain dan tidak tergantung pada orang tua.
Pada dasarnya jarak perilaku kelekatan yang baik adalah tidak kurang dan
tidak lebih.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku kelekatan
(attachment behavior) adalah perilaku yang terikat secara psikologis dengan
orang lain yang membuat aman dan memberikan dukungan emosional. Faktor-
faktor yang dapat memunculkan perilaku keletan adalah adanya rasa aman,
nyaman, terhindar dari kesusahan, dan adaya rasa takut akan ditinggalkan.
Sedanngkan dampak yang mucul dari perilaku kelekatan baik yang terlalu
berlebihan atau kurang akan mempengaruhi kondisi psikososial sesorang, seperti
takut berhadapan dengan orang lain dan komunikasi yang kurang efektif dengan
lingkungan.
B. Saran
Saran yang diberikan penulis, khususnya untuk orang dewasa yang menjadi
faktor kelekatan anak adalah manfaatkan masa kelekatannya itu dengan
memasukkan pembelajaran yang positif. Misalnya, ajarkan untuk berbagi,
berempati, berani, percaya diri, dan sopan terhadap orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Koray dan Rodopman-Arman (2011). Parental Attachment Style and Severity of
Emotional/Behavioral Problems in Toddlerhood. Archives of Neuropsychiatry,
48, 147-54.
Moss, Ellen et al (2009). Links between Children’s Attachment Behavior at Early
School-age, Their Attachment-related Representations, and Behavior Problems
in Middle Childhood. International Journal of Behavioral Development, 33 (2),
155–166. Diperoleh 27 Juni 2013, dari http://www.sagepublications.com.
Seibert, A. C. Dan Kathryn A. Kerns (2009). Attachment Figures in Middle Childhood.
International Journal of Behavioral Development, 33 (4), 347–355. Diperoleh
27 Juni 2013, dari http://www.sagepublications.com.
Torres, Nuno et al. (2012). Attachment Security Representations in Institutionalized
Children and Children Living with Their Families: Links to Problem Behaviour.
Clinical Psychology and Psychotherapy, 19, 25–36. Diperoleh 27 Juni 2013,
dari ww.wileyonlinelibrary.com.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniMuhaimin Abu Faiz
 
Psikologi maslow
Psikologi maslowPsikologi maslow
Psikologi maslowelmakrufi
 
Attribution Theory
Attribution TheoryAttribution Theory
Attribution Theorymankoma2012
 
Ppt perkembangan psikososial 2003
Ppt perkembangan psikososial 2003Ppt perkembangan psikososial 2003
Ppt perkembangan psikososial 2003rahmi indah putri
 
Fungsi dan peran keluarga
Fungsi dan peran keluargaFungsi dan peran keluarga
Fungsi dan peran keluargaSiti Khodijah
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Sely Ai
 
Makalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiMakalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiIrvan Khoerul
 
Konseling Transaksional Analisis
Konseling Transaksional Analisis Konseling Transaksional Analisis
Konseling Transaksional Analisis Bahiyah MaHiz
 
Attachment Theory
Attachment TheoryAttachment Theory
Attachment Theorymankoma2012
 
Materi pola asuh dalam pendidikan anak usia dini
Materi pola asuh dalam pendidikan anak usia diniMateri pola asuh dalam pendidikan anak usia dini
Materi pola asuh dalam pendidikan anak usia diniMasriqon Masriqon
 
KEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.pptKEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.pptmasriani mahmud
 
Pengasuhan anak di era digital
Pengasuhan anak di era digitalPengasuhan anak di era digital
Pengasuhan anak di era digitalRita Pranawati
 
Materi seminar parenting bahaya gadget bagi anak dan cara mengatasinya 2021
Materi seminar parenting bahaya gadget bagi anak dan cara mengatasinya 2021Materi seminar parenting bahaya gadget bagi anak dan cara mengatasinya 2021
Materi seminar parenting bahaya gadget bagi anak dan cara mengatasinya 2021Namin AB Ibnu Solihin
 
Pendidikan seksualitas sejak dini
Pendidikan seksualitas sejak diniPendidikan seksualitas sejak dini
Pendidikan seksualitas sejak dinisepti wulandani
 
Analisis kasus broken home
Analisis kasus broken homeAnalisis kasus broken home
Analisis kasus broken homeNurul Wathaniyah
 

Mais procurados (20)

Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
 
Psikologi maslow
Psikologi maslowPsikologi maslow
Psikologi maslow
 
Attribution Theory
Attribution TheoryAttribution Theory
Attribution Theory
 
Ppt perkembangan psikososial 2003
Ppt perkembangan psikososial 2003Ppt perkembangan psikososial 2003
Ppt perkembangan psikososial 2003
 
Fungsi dan peran keluarga
Fungsi dan peran keluargaFungsi dan peran keluarga
Fungsi dan peran keluarga
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
 
Makalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiMakalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologi
 
Perilaku Prososial
Perilaku PrososialPerilaku Prososial
Perilaku Prososial
 
Konseling Transaksional Analisis
Konseling Transaksional Analisis Konseling Transaksional Analisis
Konseling Transaksional Analisis
 
Attachment Theory
Attachment TheoryAttachment Theory
Attachment Theory
 
Materi pola asuh dalam pendidikan anak usia dini
Materi pola asuh dalam pendidikan anak usia diniMateri pola asuh dalam pendidikan anak usia dini
Materi pola asuh dalam pendidikan anak usia dini
 
KEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.pptKEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
 
Pengasuhan anak di era digital
Pengasuhan anak di era digitalPengasuhan anak di era digital
Pengasuhan anak di era digital
 
PROBLEMATIK ADMINISTRASI BK
PROBLEMATIK ADMINISTRASI BKPROBLEMATIK ADMINISTRASI BK
PROBLEMATIK ADMINISTRASI BK
 
Materi seminar parenting bahaya gadget bagi anak dan cara mengatasinya 2021
Materi seminar parenting bahaya gadget bagi anak dan cara mengatasinya 2021Materi seminar parenting bahaya gadget bagi anak dan cara mengatasinya 2021
Materi seminar parenting bahaya gadget bagi anak dan cara mengatasinya 2021
 
Pendidikan seksualitas sejak dini
Pendidikan seksualitas sejak diniPendidikan seksualitas sejak dini
Pendidikan seksualitas sejak dini
 
Analisis kasus broken home
Analisis kasus broken homeAnalisis kasus broken home
Analisis kasus broken home
 
Makalah Prosocial Behavior
Makalah Prosocial BehaviorMakalah Prosocial Behavior
Makalah Prosocial Behavior
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 
Masa Remaja
Masa RemajaMasa Remaja
Masa Remaja
 

Destaque

Studi kasus anak perfeksionis
Studi kasus anak perfeksionisStudi kasus anak perfeksionis
Studi kasus anak perfeksionisBoyolali
 
Attachment untuk overdenture budi
Attachment untuk overdenture budi Attachment untuk overdenture budi
Attachment untuk overdenture budi Muhammad Fachri
 
Perkembangan seksual
Perkembangan seksualPerkembangan seksual
Perkembangan seksualSulistia Rini
 
Biografi TADJUS SOBIRIN
Biografi TADJUS SOBIRINBiografi TADJUS SOBIRIN
Biografi TADJUS SOBIRINAstika Rahayu
 
Child Psychology Module 13
Child Psychology Module 13 Child Psychology Module 13
Child Psychology Module 13 professorjcc
 
Daftar riwayat hidup penulis
Daftar riwayat hidup penulisDaftar riwayat hidup penulis
Daftar riwayat hidup penulisAbd Halim
 
Bowlby evaluation
Bowlby evaluationBowlby evaluation
Bowlby evaluationmpape
 
Perkembangan Emosi dan Sosial pada Bayi Umur 1-2 Tahun
Perkembangan Emosi dan Sosial pada Bayi Umur 1-2 TahunPerkembangan Emosi dan Sosial pada Bayi Umur 1-2 Tahun
Perkembangan Emosi dan Sosial pada Bayi Umur 1-2 Tahunatone_lotus
 
Attachment theories Bowlby Ainsworth
Attachment theories Bowlby AinsworthAttachment theories Bowlby Ainsworth
Attachment theories Bowlby AinsworthVirginia Westerberg
 
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiMakalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiZulfa Meizanita
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSIAkhmad Muhibudin
 
Attachment theory
Attachment theoryAttachment theory
Attachment theorysuechowhry
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKTatimatus Solihah
 
Hakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia diniHakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia diniTabixs Ahmad
 
Bowlby's theory of attachment
Bowlby's theory of attachmentBowlby's theory of attachment
Bowlby's theory of attachmentPreethi Balan
 

Destaque (18)

Studi kasus anak perfeksionis
Studi kasus anak perfeksionisStudi kasus anak perfeksionis
Studi kasus anak perfeksionis
 
Attachment untuk overdenture budi
Attachment untuk overdenture budi Attachment untuk overdenture budi
Attachment untuk overdenture budi
 
Perkembangan seksual
Perkembangan seksualPerkembangan seksual
Perkembangan seksual
 
Biografi TADJUS SOBIRIN
Biografi TADJUS SOBIRINBiografi TADJUS SOBIRIN
Biografi TADJUS SOBIRIN
 
Profil penulis
Profil penulisProfil penulis
Profil penulis
 
Child Psychology Module 13
Child Psychology Module 13 Child Psychology Module 13
Child Psychology Module 13
 
Daftar riwayat hidup penulis
Daftar riwayat hidup penulisDaftar riwayat hidup penulis
Daftar riwayat hidup penulis
 
Bowlby evaluation
Bowlby evaluationBowlby evaluation
Bowlby evaluation
 
Daftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidupDaftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidup
 
Perkembangan Emosi dan Sosial pada Bayi Umur 1-2 Tahun
Perkembangan Emosi dan Sosial pada Bayi Umur 1-2 TahunPerkembangan Emosi dan Sosial pada Bayi Umur 1-2 Tahun
Perkembangan Emosi dan Sosial pada Bayi Umur 1-2 Tahun
 
Attachment theories Bowlby Ainsworth
Attachment theories Bowlby AinsworthAttachment theories Bowlby Ainsworth
Attachment theories Bowlby Ainsworth
 
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiMakalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
 
Attachment Theory
Attachment TheoryAttachment Theory
Attachment Theory
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 
Attachment theory
Attachment theoryAttachment theory
Attachment theory
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Hakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia diniHakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia dini
 
Bowlby's theory of attachment
Bowlby's theory of attachmentBowlby's theory of attachment
Bowlby's theory of attachment
 

Semelhante a Perilaku Kelekatan

Hdps 4103 Perancangan dan Pengajaran Afektif
Hdps 4103 Perancangan dan Pengajaran AfektifHdps 4103 Perancangan dan Pengajaran Afektif
Hdps 4103 Perancangan dan Pengajaran AfektifOpen University Malaysia
 
1537 4204-1-sm
1537 4204-1-sm1537 4204-1-sm
1537 4204-1-smegyd welyn
 
Teori kelekatan meri andani
Teori kelekatan meri andaniTeori kelekatan meri andani
Teori kelekatan meri andanimeriandani5
 
Fix masa anak anakk
Fix masa anak anakkFix masa anak anakk
Fix masa anak anakkDee Adhisy
 
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Wulan Yulian
 
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TAMAN KANAK-KA...
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA  DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK  DI TAMAN KANAK-KA...HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA  DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK  DI TAMAN KANAK-KA...
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TAMAN KANAK-KA...Atik Cm Seonara
 
2012 1-00567-ps bab 2
2012 1-00567-ps bab 22012 1-00567-ps bab 2
2012 1-00567-ps bab 2nana mardyana
 
Penerimaan diri ibu terhadap anak down syndrome (ppt)
Penerimaan diri ibu terhadap anak down syndrome (ppt)Penerimaan diri ibu terhadap anak down syndrome (ppt)
Penerimaan diri ibu terhadap anak down syndrome (ppt)syiah kuala university
 
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diriMakalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diriPoetra Chebhungsu
 
Pengantar Pendidikan Dasar
Pengantar Pendidikan  DasarPengantar Pendidikan  Dasar
Pengantar Pendidikan DasarMuhammad Sudarbi
 
Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir
Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru LahirRespon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir
Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahirpjj_kemenkes
 
RELASI IBU DAN ANAK
RELASI IBU DAN ANAK RELASI IBU DAN ANAK
RELASI IBU DAN ANAK Sera Angelina
 
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...Indra Wijaya
 
Prinsip asas dan faktor perkembangan kanak2
Prinsip asas dan faktor perkembangan kanak2Prinsip asas dan faktor perkembangan kanak2
Prinsip asas dan faktor perkembangan kanak2James Jaimon
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemmasriyah91
 
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachmentBounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachmentpusmaika
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikfajar riansyah
 

Semelhante a Perilaku Kelekatan (20)

Hdps 4103 Perancangan dan Pengajaran Afektif
Hdps 4103 Perancangan dan Pengajaran AfektifHdps 4103 Perancangan dan Pengajaran Afektif
Hdps 4103 Perancangan dan Pengajaran Afektif
 
1537 4204-1-sm
1537 4204-1-sm1537 4204-1-sm
1537 4204-1-sm
 
Teori kelekatan meri andani
Teori kelekatan meri andaniTeori kelekatan meri andani
Teori kelekatan meri andani
 
Fix masa anak anakk
Fix masa anak anakkFix masa anak anakk
Fix masa anak anakk
 
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
 
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TAMAN KANAK-KA...
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA  DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK  DI TAMAN KANAK-KA...HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA  DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK  DI TAMAN KANAK-KA...
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TAMAN KANAK-KA...
 
2012 1-00567-ps bab 2
2012 1-00567-ps bab 22012 1-00567-ps bab 2
2012 1-00567-ps bab 2
 
Penerimaan diri ibu terhadap anak down syndrome (ppt)
Penerimaan diri ibu terhadap anak down syndrome (ppt)Penerimaan diri ibu terhadap anak down syndrome (ppt)
Penerimaan diri ibu terhadap anak down syndrome (ppt)
 
183 296-1-sm
183 296-1-sm183 296-1-sm
183 296-1-sm
 
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diriMakalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
 
Bab[8]
Bab[8]Bab[8]
Bab[8]
 
Asg3
Asg3Asg3
Asg3
 
Pengantar Pendidikan Dasar
Pengantar Pendidikan  DasarPengantar Pendidikan  Dasar
Pengantar Pendidikan Dasar
 
Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir
Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru LahirRespon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir
Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir
 
RELASI IBU DAN ANAK
RELASI IBU DAN ANAK RELASI IBU DAN ANAK
RELASI IBU DAN ANAK
 
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...
 
Prinsip asas dan faktor perkembangan kanak2
Prinsip asas dan faktor perkembangan kanak2Prinsip asas dan faktor perkembangan kanak2
Prinsip asas dan faktor perkembangan kanak2
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
 
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachmentBounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 

Mais de Boyolali

perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniperkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniBoyolali
 
Kesehatan lingkungan dan gigi ppt
Kesehatan lingkungan dan gigi pptKesehatan lingkungan dan gigi ppt
Kesehatan lingkungan dan gigi pptBoyolali
 
kesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyakesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyaBoyolali
 
alergi susu
alergi susualergi susu
alergi susuBoyolali
 
pembentukan perilaku
pembentukan perilakupembentukan perilaku
pembentukan perilakuBoyolali
 
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawabahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawaBoyolali
 
Jawa silabus+rkh
Jawa silabus+rkhJawa silabus+rkh
Jawa silabus+rkhBoyolali
 
Tembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orangTembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orangBoyolali
 
Bimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiriBimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiriBoyolali
 
psikologi konseling
psikologi konselingpsikologi konseling
psikologi konselingBoyolali
 
penelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historispenelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historisBoyolali
 
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)Boyolali
 
Neurosains
NeurosainsNeurosains
NeurosainsBoyolali
 
teori-teori konseling
teori-teori konselingteori-teori konseling
teori-teori konselingBoyolali
 

Mais de Boyolali (14)

perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniperkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
 
Kesehatan lingkungan dan gigi ppt
Kesehatan lingkungan dan gigi pptKesehatan lingkungan dan gigi ppt
Kesehatan lingkungan dan gigi ppt
 
kesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyakesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannya
 
alergi susu
alergi susualergi susu
alergi susu
 
pembentukan perilaku
pembentukan perilakupembentukan perilaku
pembentukan perilaku
 
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawabahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
 
Jawa silabus+rkh
Jawa silabus+rkhJawa silabus+rkh
Jawa silabus+rkh
 
Tembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orangTembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orang
 
Bimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiriBimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiri
 
psikologi konseling
psikologi konselingpsikologi konseling
psikologi konseling
 
penelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historispenelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historis
 
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)
 
Neurosains
NeurosainsNeurosains
Neurosains
 
teori-teori konseling
teori-teori konselingteori-teori konseling
teori-teori konseling
 

Último

1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 

Último (20)

1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 

Perilaku Kelekatan

  • 1. PAPER PERILAKU KELEKATAN (ATTACHMENT BEHAVIOR) YANG MUNCUL PADA ANAK USIA DINI Guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini Dengan dosen pengampu: Muh. Munif S.MA Disusun oleh: Yogi Ardiani K8110061 PG-PAUD 6B PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia dini merupakan usia dimana anak-anak belajar untuk memahami lingkungan yang ada di sekitarnya. Lingkungan yang dipelajari anak, tentunya lingkungan yang paling dekat dengan dirinya. Lingkungan tersebut ialah lingkungan keluarga. Tak heran jika anak-anak usia dini sangat dekat dengan kedua orang tuanya. Hal ini bisa terlihat ketika anak yang baru masuk dalam lingkungan sekolah, terkadang enggan berpisah dengan orang tuanya, sehingga harus ditunggui. Selain itu, ada pula contoh lain ketika seorang anak menangis ketika digendong oleh orang lain yang belum dikenalnya dan justru diam ketika digendong oleh ibunya sendiri. Perilaku-perilaku tersebut merupakan perilaku kelekatan (attachment behavior). Kecenderungan anak yang tak mau berpisah dari orang tuanya ini juga telah dinyatakan oleh Bowbly (dalam Ellen Moss et. al, 2009) bahwa anak mengembangkan hubungan keterikatan tertentu dengan satu atau beberapa orang dewasa yang penting pada akhir tahun pertama kehidupan. Perilaku kelekatan tersebut harus dimanfaatkan dengan menjadi model yang baik bagi anak sehingga anak dapat menirunya, khususnya sebagai lingkungan awal bagi anak. Pernyataan tersebut didukung darib hasil penelitian bahwa kualitas lingkungan pengasuhan awal telah dianggap sebagai faktor utama dalam pengembangan perilaku dan kognisi anak-anak (Torres et al.,2012) B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah yang dimaksud dengan perilaku kelekatan? 2. Apa sajakah yang mempengaruhi perilaku kelekatan pada anak usia dini? 3. Apa sajakah dampak dari perilaku kelekatan pada anak usia dini?
  • 3. C. Tujuan Penulisan Berkorelasi dari rumusan masalah, maka tujuan penulisannya anatara lain: 1. Untuk mengetahui pengertian dari perilaku kelekatan. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor pengaruh kelekatan pada anak usia dini. 3. Untuk mengetahui dampak perilaku kelekatan pada anak usia dini.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Perilaku Kelekatan Bowlby (review dalam Koray dan Rodopman, 2011), memperkenalkan istilah kelekatan yang merujuk kepada formulasi keamanan dasar antara hubungan bayi-pengasuh. Menurutnya, kelekatan adalah ikatan emosional yang kuat yang berkembang antara bayi dan pengasuh, sehingga memberikan bayi dengan keamanan secara emosional. Lebih lanjut dia menjelaskan pula bahwa pada pertengahan tahun pertama, bayi telah menjadi melekat pada orang-orang akrab yang telah merespon kebutuhan mereka untuk perawatan fisik dan stimulasi . Sehingga sistem kelekatan memiliki tujuan saling melengkapi untuk menjamin keselamatan anak dengan mempertahankan kedekatan dengan atau mencapai kontak dengan pengasuh jika ada peristiwa baru, stres dan / atau berbahaya yang terjadi saat anak mengeksplorasi lingkungan. Pada masa kanak-kanak pertengahan perilaku kelekatan, tidak hanya terjadi pada orang tua, tetapi juga teman sebaya. Hal ini diduga terjadi karena persiapan untuk memasuki masa remaja (Mayseless dalam Seibert and Kerns, 2009). Perubahan ini memungkinkan anak-anak untuk mengalami lebih banyak kebebasan untuk mengeksplorasi hubungan lain. Anak-anak yang menunjukkan perilaku kelekatan pada kakek-nenek di duga dikarenakan faktor adanya orang tua tiri. Sedangkan pada anak yang menunjukkan kelekatan pada saudara yang berjenis kelamin sama dikarenakan adanya faktor perceraian. Kedua pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Hay dan Nash (a review dalam Seibert dan Kerns, 2009). B. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kelekatan Setiap interaksi sosial dengan orang lain, belum tentu bisa disebut dengan kelekatan. Ciri-ciri dari suatu kelekatan adalah anak akan stress dan mengalami kesusahan bahkan menangis saat dipisahkan orang yang dia lekati (Seibert and Kerns, 2009). Lebih lanjut Schuengel dan van IJzendoorn (a review dalam Seibert dan Kerns, 2009) menjelaskan bahwa teori kelekatan telah diterapkan
  • 5. dalam hubungan anak-orang tua dang yang paling sering adalah kelekatan anak- ibu. Penjelasan tersebut didukung pula oleh hasil penelitian Koray dan Rodopman (2011) yang hasilnya menunjukkan bahwa kelekatan terhadap ibu secara signifikan berhubungan dengan masalah emosional dan perilaku balita. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kelekatan antara lain: 1. Faktor Kesusahan Penelitian yang dilakukan oleh Kerns (a review dalam Ellen Moss et al. 2009) menunjukkan bahwa pada masa kanak-kanak menengah merupakan waktu yang aktif dalam mencari dari kelekatan terhadap seorang figur atau sosok yang dapat membuat kesusahannya berkurang. Hal ini dapat terlihat pula ketika seorang anak TK yang mendekat dan mempercayai gurunya karena dia merasa gurunya dapat membantu kesulitannya saat mengerjakan tugas-tugasnya. 2. Faktor Keamanan Seorang peneliti yang bernama Zimmerman (a review dalam Ellen Moss et al. 2009) menunjukkan bahwa meskipun kelekatan anak dan orang tua tidak dapat digantikan dengan yang lain, tapi anak juga tidak menutup kemungkinan jika model internal dalam pengaturan diri lebih adaptif ketika merasa tidak aman. Berdasarkan pengamatan sehari-hari pada anak-anak, ketika tidak ada orang tua disekitarnya dia menunjukkan perilaku kelekatan pada orang lain, misalnya kakaknya. Hal tersebut dikarenakan dia mencari rasa aman dari sang kakak. 3. Faktor Mengandalkan Anak-anak menunjukkan kecenderungan untuk mengandalkan kelekatan seorang figur yang berbeda dalam konteks yang berbeda untuk semua situasi (Mayseless dalam Seibert and Kerns, 2009). Misalnya, anak-anak mungkin perlu bergantung pada orang lain, seperti rekan-rekan, saudara, atau guru, untuk memenuhi kebutuhan kelekatan mereka ketika akses ke sosok kelekatan yang utama mereka (orang tua) diblokir. Ketika anak-anak bersekolah dan secara fisik dipisahkan dari orang tua mereka. Dengan
  • 6. demikian, penting untuk fokus pada masa kanak-kanak tengah sebagai anak- anak dapat mengarahkan perilaku kelekatan. Sejalan dengan faktor-faktor tersebut, Koray dan Rodopman (2011), menyatakan 3 dimensi dalam kelekatan, yaitu: (1) nyaman dengan kedekatan, (2) dia merasa dapat bergantung pada orang lain, dan (3) cemas atau takut seperti ditinggalkan atau tidak dicintai. Peneliti lain Hazan dan Zeifman (review dalam Seibert dan Kerns 2009) menyebutkan bahwa untuk memperoleh perilaku dasar yang aman ada empat komponen kelekatan: (1) kedekatan pengasuhan, dapat dipercaya, menghindarkan kesusahan, dan keamanan dasar. Sebuah penelitian terhadap anak-anak usia 6-17, mereka menemukan bahwa kebanyakan anak-anak, pada semua kelompok usia, mereka lebih suka menghabiskan waktu dengan teman sebaya daripada dengan orang tua. Mereka menemukan tren usia untuk mencari faktor keamanan. Komponen kepercayaan terjadi pergeseran dari orang tua menuju teman-temannya yang terjadi antara kelompok 8-10 tahun dan 11-14 tahun. Anak-anak pada semua kelompok umur telah mengarahkan komponen “menghindarkan kesusahan” dan perilaku keamanan dasar dari orang tua ke teman-temannya. Hazan dan Zeifman menunjukkan temuan ini bahwa anak di masa kanak- kanak menengah telah mengalihkan komponen kelekatan dari orang tua ke teman lain dan sedang dalam proses mentransfer komponen kepercayaan. Penelitian tersebut dapat terlihat ketika anak-anak tidak mau berpisah dengan teman sepermainannya ketika ia diminta oleh orang tuanya untuk pulang. C. Dampak Perilaku Kelekatan Karena anak mengembangkan hubungan keterikatan tertentu dengan satu atau beberapa orang dewasa yang penting pada akhir tahun pertama kehidupan (Bowlby dalam Ellen Moss et al., 2009), maka setiap keterikatan atau kelekatan tersebut akan berdampak baginya, baik positif maupun negatif. Tidak baik jika perilaku kelekatan itu terlalu dekat, begitu pula bila terlalu jauh. Kelekatan yang dimaksud adalah kelekatan anak pada orang tuanya.
  • 7. Berdasarkan temuan pada penelitian yang dilakukan oleh Seibert dan Kerns (2009), menemukan bahwa anak-anak akan mencalonkan orang tua untuk pertanyaan umum tentang kelekatan dan rekan-rekan jika pertanyaan tengang persahabatan umum. Sehingga orang tua memang menjadi orang pertama yang harus menjadi contoh atau model baginya. Sebelumnya telah dijelaskan dalam studi yang dilakukan Bowlby (review dalam Koray dan Rodopman, 2011) bahwa terdapat gaya kelekatan yang tidak aman (insecure attachment) yang berkorelasi dengan psikopatologi (kerugian psikologis/ dampak buruk terhadap psikologis). Sedangkan gaya kelekatan yang aman (secure attachment) diprediksi mempunyai efek baik bagi psikologis. 1. Dampak kelekatan yang berlebih Dampak negatif dari kelekatan yang berlebih adalah, anak akan selalu bergantung pada orang tua dan merasa takut serta tak nyaman jika berada jauh dari orang tuanya. Sehingga rasa takut pun secara otomatis akan menyelimutinya. Kenyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian dari Seibert dan Kerns (2009) yang menunjukkan bahwa anak-anak yang beralih ke orang tua untuk memenuhi kebutuhan mereka, dan hanya minoritas anak- anak pergi memenuhi kelekatannya ke rekan-rekan, saudara, atau kakek- nenek. Namun adapula dampak yang positif dari kelekatan berlebih, yaitu orang tua mudah untuk menasehati, membimbing, dan memotivasi anak dalam suatu perbuatan. 2. Dampak kelekatan yang kurang Dampak kelekatan yang kurang dari hubungan antara orang tua dan anak, yaitu anak menjadi tak percaya pada orang tua. Sedangkan dampak positifnya adalah anak dapat menjalin hubungan sosial yang mudah dengan orang lain dan tidak tergantung pada orang tua. Pada dasarnya jarak perilaku kelekatan yang baik adalah tidak kurang dan tidak lebih.
  • 8. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku kelekatan (attachment behavior) adalah perilaku yang terikat secara psikologis dengan orang lain yang membuat aman dan memberikan dukungan emosional. Faktor- faktor yang dapat memunculkan perilaku keletan adalah adanya rasa aman, nyaman, terhindar dari kesusahan, dan adaya rasa takut akan ditinggalkan. Sedanngkan dampak yang mucul dari perilaku kelekatan baik yang terlalu berlebihan atau kurang akan mempengaruhi kondisi psikososial sesorang, seperti takut berhadapan dengan orang lain dan komunikasi yang kurang efektif dengan lingkungan. B. Saran Saran yang diberikan penulis, khususnya untuk orang dewasa yang menjadi faktor kelekatan anak adalah manfaatkan masa kelekatannya itu dengan memasukkan pembelajaran yang positif. Misalnya, ajarkan untuk berbagi, berempati, berani, percaya diri, dan sopan terhadap orang lain.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Koray dan Rodopman-Arman (2011). Parental Attachment Style and Severity of Emotional/Behavioral Problems in Toddlerhood. Archives of Neuropsychiatry, 48, 147-54. Moss, Ellen et al (2009). Links between Children’s Attachment Behavior at Early School-age, Their Attachment-related Representations, and Behavior Problems in Middle Childhood. International Journal of Behavioral Development, 33 (2), 155–166. Diperoleh 27 Juni 2013, dari http://www.sagepublications.com. Seibert, A. C. Dan Kathryn A. Kerns (2009). Attachment Figures in Middle Childhood. International Journal of Behavioral Development, 33 (4), 347–355. Diperoleh 27 Juni 2013, dari http://www.sagepublications.com. Torres, Nuno et al. (2012). Attachment Security Representations in Institutionalized Children and Children Living with Their Families: Links to Problem Behaviour. Clinical Psychology and Psychotherapy, 19, 25–36. Diperoleh 27 Juni 2013, dari ww.wileyonlinelibrary.com.