SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 23
Anggota :
Aprillia Indah Fajarwati
Ariani Intan Permatasari
Astri Cahyani
Claudia Fembi Pradasary K.
Pentingnya Skrining
Pada Bayi Baru Lahir
 Skrining atau uji saring pada bayi baru lahir
(Neonatal Screening) adalah istilah yang
menggambarkan berbagai cara tes yang dilakukan
pada beberapa hari pertama kehidupan bayi yang
dapat memisahkan bayi-bayi yang mungkin
menderita kelainan dari bayi-bayi yang tidak
menderita kelainan.
 Tujuan dari skrining bayi baru lahir adalah untuk
mengetahui kelainan pada anak sedini mungkin
dimana gejala klinis belum muncul, memberikan
intervensi sedini mungkin untuk mencegah
kecacatan atau kematian bayi yang pada akhirnya
dapat mengoptimalkan potensi tumbuh kembang
anak.
 WHO telah merekomendasikan pelaksanaan
skrining bayi baru lahir pada setiap anak sejak
tahun 1968. Pada saat ini di negara maju, dengan
alat yang canggih, Tandem Mass Spectrometry,
dari setetes darah telah bisa dideteksi lebih dari 30
kelainan bawaan metabolik, endokrin dan lain-lain
pada bayi baru lahir . Sebagian besar negara-
negara di dunia telah melakukan skrining bayi baru
lahir secara rutin sebagai pelayanan kesehatan
mendasar terhadap setiap bayi baru lahir.
 Di Amerika Serikat, skrining bayi baru lahir telah
menjadi standar penting program kesehatan
masyarakat dan sudah dimulai sejak 40 tahun yang
lalu. Negara telah mewajibkan melakukan skrining
kepada seluruh bayi baru lahir untuk mengetahui
adanya kelainan, karena seringkali bayi baru lahir
tampak normal dan tidak terdiagnosis dan dikenali
setelah timbul gejala khas dan sudah terjadi
dampak permanen
Skrining bayi baru lahir penting
dilaksanakan, karena :
1. Segi medis:
a) Saat bayi baru lahir bayi bisa saja tampak seperti bayi
normal karena dalam kandungan bayi terlindungi oleh
hormon ibu
b) Bila ditunggu sampai tampak gejala-gejala maka
dapat diartikan telah terjadi hambatan perkembangan
otak, sehingga terdapat retardasi mental dan
keterlambatan pertumbuhan
c) Masa bayi adalah periode kritis perkembangan otak
anak dimana perkembangan otak bersifat irreversible
d) Penanganan dengan terapi yang terlambat dapat
menurunkan point IQ anak, dimana keterlambatan
terapi 1 bulan dapat menurunkan 1 point IQ anak.
2. Kondisi dunia dan Indonesia
a) Indonesia terikat hukum-hukum yang
menjamin hak dan perlindungan pada anak
seperti yang terdapat pada Undang-undang
kesehatan, Konvensi hak anak dan Undang-
undang perlindungan Anak No. 23 tahun
2002.
b) Negara- negara tetangga sudah
melaksanakan skrining bayi baru lahir
sebagai program nasional
c) Upaya penurunan angka kematian bayi
mengakibatkan peningkatan kelangsungan
hidup anak yang harus diikuti oleh perbaikan
kualitas hidup anak.
Untuk mencapai skrining bayi baru lahir
sebagai program nasional diperlukan
kebijakan pemerintah, komitmen petugas
kesehatan/profesi terkait, Integrasi dengan
sistem pelayanan kesehatan, kerjasama
dengan sektor lain ( Asuransi kesehatan )
serta pemberian informasi yang efektif ke
seluruh lapisan masyarakat mengenai
pentingnya skrining bayi baru lahir sebagai
upaya preventif untuk mengoptimalkan
tumbuh kembang anak dan memperbaiki
kualitas hidup generasi penerus bangsa.
 Beberapa tes skrining pada bayi baru
lahir antara lain
1. Tes Skrining Hipotiroid Kongenital
2. Tes Skrining Penyakit Fenilketonuria
3. Tes Skrining Gangguan Pendengaran
4. Tes Skrining Galaktosemia
Tes Skrining Hipotiroid
Kongenital pada Bayi Baru
Lahir Hipotiroid artinya kekurangan hormon tiroid, yaitu hormon
yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid atau kelenjar gondok.
Hipotiroid kongenital adalah kekurangan hormon tiroid
sejak dalam kandungan. Kelenjar tiroid berfungsi dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak. Jika kelenjar ini
tidak ada atau tidak berkembang sempurna, maka anak
tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
 Hipotiroid kongenital merupakan salah satu penyebab
retardasi mental yang dapat dicegah bila ditemukan dan
diobati sebelum usia 1 bulan. Gangguan penyakit ini baru
akan nampak manifestasinya setelah anak berumur
kurang lebih satu tahun, sehingga diperlukan skrining
hipotiroid pada setiap bayi baru lahir.
 Waktu Pemeriksaan
Biasanya skiring dilakukan sebelum meninggalkan
rumah sakit, atau sebaiknya sebelum bayi berusia 7
hari.
 Cara Pemeriksaan
a) Mengambil darah dari salah satu tumit bayi. Darah
tersebut diteteskan pada kertas filter untuk
kemudian dikirim ke laboratorium. Hasil
pemeriksaan bisa menunjukkan negative atau
postif.
b) Bila hasilnya negatif, kemungkinan besar bayi
tidak menderita penyakit tersebut.
c) Bila hasilnya positif, orang tua akan dihubungi
oleh pihak rumah sakit untuk pemeriksaan
selanjutnya, guna meyakinkan apakah hasil tes
pertama memang benar positif. Kalaupun hasilnya
benar positif, dokter akan memberitahu langkah
apa yang perlu dilakukan.
 Tes Skrining ini tidak ada efek samping yang
ditimbulkan pada bayi, bayi hanya
merasakan sakit saat pengambilan darah.
 Tes skrining dapat dilakukan oleh pihak
laboratorium di rumah sakit tempat bayi
dilahirkan. Atau, membawa bayi ke
laboraturium yang menyediakan
pemeriksaan ini
Tes Skrining Fenilketonuria
pada
Bayi Baru Lahir
 Pemeriksaan ini merupakan tes skrining
yang dikerjakan untuk mendeteksi
penyakit fenilketonuria ( PKU :
Phenylketonuria ), yaitu suatu kelainan
pada metabolisme protein. Jika PKU
tidak terdiagnosis dalam usia neonatal,
penyakit ini dapat menimbulkan
retardasi mental ( Keterbelakangan
mental ). PKU ini ditemukan pada 1 bayi
diantara 10.000 bayi.
 Tes ini terdiri atas tindakan untuk mendapatkan
sampel darah dengan cara menusuk tumit bayi
sehingga tiga buah lingkaran pada kertas yang
sudah diimpregnasi secara khusus dapat terisi.
 Karena darah yang diperlukan dari penusukan
tumit tersebut cukup banyak, prosedur
pemeriksaan ini harus dikerjakan dengan hati-
hati dan sebelum ditusuk, kaki bayi harus
dihangatkan serta diurut dahulu.
 Tumit yang sudah ditusuk tidak boleh dipijat
dengan maksud untuk memperlancar
pengeluaran darah, karena pemijatan ini akan
menyebarluaskan perdarahan ke dalam
jaringan. Tes tersebut mungkin harus ditunda
jika bayi terlambat mendapatkan air susu atau
sudah memperoleh antibiotik.
Gambar 1. Kartu yang digunakan untuk
mengumpulkan darah bagi pemeriksaan Skrining
Penyakit Fenilketonuria ( PKU )
Gambar 2. Menusuk
tumit bayi untuk
mendapatkan darah
Tes Skrining Gangguan
Pendengaran
 Tujuan dari pemeriksaan ini untuk mendeteksi
adanya gangguan pendengaran, tes pendengaran
pada bayi baru lahir sangat dianjurkan. Banyak
metode deteksi atau skrining pendengaran salah
satunya dengan melakukan pemeriksaan OAE (
OtoAcoustic Emission ).
 OAE atau OtoAcoustic Emission adalah gelombang
yang dihasilkan oleh sel rambut luar ( Outer Hair
Cells Cochlea ) dari rumah siput, setelah diberi
stimulus. Munculnya gelombang ini sebagai indikasi
bahwa rumah siput (cochlea) bekerja dengan baik,
yang berhubungan langsung dengan proses
mendengar.
 Skrining pada semua bayi untuk mendeteksi
gangguan pendengaran memang tanpa
melihat faktor resiko dan gejalanya. Namun,
para bayi yang memiliki faktor resiko
diharapkan dilakukan skrining gangguan
pendengaran.
Faktor resiko gangguan
pendengaran itu antara lain :
a. Usia 0 - 28 hari ( Neonatus )
a) Riwayat tuli/gangguan pendengaran
dalam keluarga, yang diduga sejak
lahir ( Kongenital )
b) Infeksi selama kehamilan (
Toksoplasmosisi, rubella,
cytomegalovirus, herpes, sifilis )
c) Kelainan anatomi craniofacial
d) Hiperbilirubinemia ( Bayi kuning )
e) Berat lahir kurang dari 1500 gram
f) Meningitis bakterial
g) Nilai skor apgar rendah, yaitu 0-3
pada menit 5 dan 0-6 pada menit ke
10
h) Distres nafas
i) Penggunaan ventilator > 10 hari
j) Mendapat terapi yang memiliki efek
samping ototoksis selama > 5 hari
k) Cacat fisik yang berkaitan dengan
sindroma tertentu ( Sindroma down,
sindroma waardenburg )
b. Usia 29 – 24 bulan
a) Kecurigaan orang tua adanya
gangguan pendengaran, bicara,
bahasa, dan keterlambatan
perkembangan
b) Adanya riwayat salah satu
resiko di atas selama neonatus
c) Cedera kepala dengan fraktur
tulang temporal
d) Otitis Media Efusi (OME)
persisten > 3 bln
e) Riwayat infeksi yang berkaitan
dengan tuli sensorineural (
SNHL ) seperti menengitis,
parotitis, campak
f) Penyakit degeneratif atau
demielinisasi
 Pemeriksaan dilakukan di ruangan yang
tenang, tidak invasif dan tidak memerlukan
sedasi. Dengan memasukkan sumbat kecil (
Probe ) yang sesuai ke telinga bayi atau anak
selama beberapa detik. Probe dilengkapi
dengan speaker dan mikrofon mini akan
menghantarkan stimulus ke dalam liang telinga
akan di respons oleh cochlea, respon cochlea
akan ditangkap kembali oleh miktofon mini
dalam probe dan diterjemahkan oleh alat OAE.
 Hasil dari OAE berupa pass atau reffer. Hasil
pass menunjukkan cochlea berfungsi baik,
sedangkan reffer menunjukkan fungsi sel
rambut luar cochlea tidak baik atau terdapat
hambatan dalam hantaran suara menuju
cochlea yang dapat disebabkan karena masih
adanya kotoran di liang telinga ataupun kolaps-
nya liang telinga si bayi yang baru lahir.
 Untuk itu bila hasil reffer maka dianjurkan
dilakukan pemeriksaan OAE ulang saat usia 1
bulan kemudian. Jika masih tetap reffer perlu
segera dilanjutkan dengan pemeriksaan yang
lebih lanjut seperti ABR ( Auditory Brainstem
Response ) dan / atau ASSR ( Auditory Steady
State Response ), Tympanometry dan VRA (
Visual Reinforcement Audiometry ).
Tes Skrining Galaktosemia
 Sebuah tes galaktosemia adalah tes darah (Dari tumit
bayi) atau tes urine untuk memeriksa tiga enzim yang
dibutuhkan tubuh untuk mengubah gula galaktosa yang
ditemukan dalam susu dan produk susu-menjadi glukosa .
 Ketiga enzim itu antara lain :
a) Enzim Maltase berfungsi untuk mengubah Maltosa
menjadi Glukosa
b) Enzim Laktase berfungsi untuk mengubah Laktosa
menjadi Glukosa dan Galaktosa
c) Enzim Sukrase berfungsi untuk mengubah Sukrosa
menjadi Glukosa dan Fruktosa
 Seseorang dengan galaktosemia tidak memiliki salah satu
dari enzim-enzim ini. Hal ini menyebabkan tingkat tinggi
galaktosa dalam darah atau urin.
 Galaktosemia biasanya pertama kali terdeteksi melalui
pemeriksaan baru lahir atau NBS. Anak yang terkena
Galaktosemia, dampaknya dapat memiliki serius, efek
ireversibel atau bahkan mati dalam beberapa hari sejak
lahir. Bayi yang baru lahir harus diskrining untuk gangguan
metabolisme tanpa penundaan.
 Galaktosemia dapat dideteksi melalui NBS sebelum
mengkonsumsi galaktosa yang mengandung susu formula
atau ASI.
 Deteksi gangguan melalui pemeriksaan bayi baru lahir (
NBS ) tidak tergantung pada protein atau mencerna
laktosa, sehingga harus diidentifikasi pada spesimen
pertama kecuali bayi telah ditransfusikan. Sebuah
spesimen darah bayi harus diambil sebelum transfusi.
 Ketiga enzim ini rentan terhadap kerusakan jika sampel
tertunda di mail atau terkena suhu tinggi. NBS rutin akurat
untuk mendeteksi galaktosemia.
DAFTAR PUSTAKA
 http://www.kesehatananak.depkes.go.id
 http://www.ayahbunda.co.id
 http://www.husadautamahospital.com
 http://www.husadautamahospital.com
 http://www.ibudanbalita.com
 http://id.wikipedia.org/wiki
Skrining pada bayi baru lahir

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKindal
 
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAANPEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAANDokter Tekno
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
 
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAKSulistia Rini
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converteddr. Bobby Ahmad
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalErinda Rinawati
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptTaufik Tias
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaowik15
 
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusDokter Tekno
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalDokter Tekno
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fharry christama
 
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminensMuhammad Abu Dzar
 
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Surya Amal
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalTri Kusniati
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVAMeironi Waimir
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiJoni Iswanto
 

Mais procurados (20)

Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada Anak
 
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAANPEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan Neonatal
 
Ppt campak
Ppt campakPpt campak
Ppt campak
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP f
 
03 distosia bahu
03 distosia bahu03 distosia bahu
03 distosia bahu
 
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
 
Ikterus Neonatorum
Ikterus NeonatorumIkterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVA
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 

Destaque

Skrining Bayi Baru Lahir Hipotiroid Kongenital - Sosialisasi Kalimantan Selatan
Skrining Bayi Baru Lahir Hipotiroid Kongenital - Sosialisasi Kalimantan Selatan Skrining Bayi Baru Lahir Hipotiroid Kongenital - Sosialisasi Kalimantan Selatan
Skrining Bayi Baru Lahir Hipotiroid Kongenital - Sosialisasi Kalimantan Selatan Husnul Khatimah
 
SKRINING DAN DETEKSI DINI PADA IBU BERSALIN
SKRINING DAN DETEKSI DINI PADA IBU BERSALINSKRINING DAN DETEKSI DINI PADA IBU BERSALIN
SKRINING DAN DETEKSI DINI PADA IBU BERSALINLilis c'Ben
 
Windu skin puncture (1)
Windu skin puncture (1)Windu skin puncture (1)
Windu skin puncture (1)patklinunair
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananLatifah Safriana
 
Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...
Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...
Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...Agilannadarajan4
 
Types of punctures
Types of puncturesTypes of punctures
Types of puncturesfatehia awny
 
Retardasi Mental pada Anak Akibat Gangguan Metabolisme Fenilalanin (Fenilketo...
Retardasi Mental pada Anak Akibat Gangguan Metabolisme Fenilalanin (Fenilketo...Retardasi Mental pada Anak Akibat Gangguan Metabolisme Fenilalanin (Fenilketo...
Retardasi Mental pada Anak Akibat Gangguan Metabolisme Fenilalanin (Fenilketo...Syifa Tamami
 
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroidPpt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroidester linav
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeKANDA IZUL
 
Standar kompetensi Bidan
Standar kompetensi BidanStandar kompetensi Bidan
Standar kompetensi Bidanpjj_kemenkes
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismeKANDA IZUL
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidananpjj_kemenkes
 

Destaque (20)

Skrining Bayi Baru Lahir Hipotiroid Kongenital - Sosialisasi Kalimantan Selatan
Skrining Bayi Baru Lahir Hipotiroid Kongenital - Sosialisasi Kalimantan Selatan Skrining Bayi Baru Lahir Hipotiroid Kongenital - Sosialisasi Kalimantan Selatan
Skrining Bayi Baru Lahir Hipotiroid Kongenital - Sosialisasi Kalimantan Selatan
 
SKRINING DAN DETEKSI DINI PADA IBU BERSALIN
SKRINING DAN DETEKSI DINI PADA IBU BERSALINSKRINING DAN DETEKSI DINI PADA IBU BERSALIN
SKRINING DAN DETEKSI DINI PADA IBU BERSALIN
 
Windu skin puncture (1)
Windu skin puncture (1)Windu skin puncture (1)
Windu skin puncture (1)
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
 
Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...
Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...
Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat p...
 
Hipotiroid
HipotiroidHipotiroid
Hipotiroid
 
Congenital Disease (Penyakit Kongenital)
Congenital Disease (Penyakit Kongenital)Congenital Disease (Penyakit Kongenital)
Congenital Disease (Penyakit Kongenital)
 
Types of punctures
Types of puncturesTypes of punctures
Types of punctures
 
Retardasi Mental pada Anak Akibat Gangguan Metabolisme Fenilalanin (Fenilketo...
Retardasi Mental pada Anak Akibat Gangguan Metabolisme Fenilalanin (Fenilketo...Retardasi Mental pada Anak Akibat Gangguan Metabolisme Fenilalanin (Fenilketo...
Retardasi Mental pada Anak Akibat Gangguan Metabolisme Fenilalanin (Fenilketo...
 
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroidPpt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
 
Hipertiroid
HipertiroidHipertiroid
Hipertiroid
 
2.kongenital anomali kehamilan
2.kongenital anomali   kehamilan2.kongenital anomali   kehamilan
2.kongenital anomali kehamilan
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Standar kompetensi Bidan
Standar kompetensi BidanStandar kompetensi Bidan
Standar kompetensi Bidan
 
Metab protein 1
Metab protein 1Metab protein 1
Metab protein 1
 
Perdarahan rsmc 12 oktober16
Perdarahan rsmc 12 oktober16Perdarahan rsmc 12 oktober16
Perdarahan rsmc 12 oktober16
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Hipertiroid ppt
Hipertiroid pptHipertiroid ppt
Hipertiroid ppt
 
Biochimie
BiochimieBiochimie
Biochimie
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
 

Semelhante a Skrining pada bayi baru lahir

Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Rahayu Pratiwi
 
Mini research ikterus neonatorum
Mini research ikterus neonatorum Mini research ikterus neonatorum
Mini research ikterus neonatorum mahafendy tukan
 
LP BBL SHK WINDIANI SUSAN.pptx
LP BBL SHK WINDIANI SUSAN.pptxLP BBL SHK WINDIANI SUSAN.pptx
LP BBL SHK WINDIANI SUSAN.pptxssuser3a68b9
 
Askeb bbl azalea
Askeb bbl azaleaAskeb bbl azalea
Askeb bbl azaleaKikifw
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusOperator Warnet Vast Raha
 
Pp pengantar pengembangan anb
Pp pengantar pengembangan anbPp pengantar pengembangan anb
Pp pengantar pengembangan anbFitriKhana
 
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptxPPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptxFatimahNur28
 
Asuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSK
Asuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSKAsuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSK
Asuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSKAdy Hidayatullah
 
Askeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksiaAskeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksiaChiyapuri
 
LAPORAN KASUS erosi portio.pptx
LAPORAN KASUS erosi portio.pptxLAPORAN KASUS erosi portio.pptx
LAPORAN KASUS erosi portio.pptxDesti70
 
Manajemen asuhan kebidanan bayi baru lahir fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan bayi baru lahir fisiologisManajemen asuhan kebidanan bayi baru lahir fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan bayi baru lahir fisiologisOperator Warnet Vast Raha
 
Panduan-Praktik-Klinis-Diagnosis-dan-Tata-Laksana-Hipotiroid-Kongenital (1).pdf
Panduan-Praktik-Klinis-Diagnosis-dan-Tata-Laksana-Hipotiroid-Kongenital (1).pdfPanduan-Praktik-Klinis-Diagnosis-dan-Tata-Laksana-Hipotiroid-Kongenital (1).pdf
Panduan-Praktik-Klinis-Diagnosis-dan-Tata-Laksana-Hipotiroid-Kongenital (1).pdfTiaraNeliNoviyanti
 
PASKA NICU.ppt
PASKA NICU.pptPASKA NICU.ppt
PASKA NICU.pptRSUDBajawa
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariOperator Warnet Vast Raha
 
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,pjj_kemenkes
 

Semelhante a Skrining pada bayi baru lahir (20)

Teknologi Reproduksi Berbantu
Teknologi Reproduksi BerbantuTeknologi Reproduksi Berbantu
Teknologi Reproduksi Berbantu
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
 
Soap bbl
Soap bblSoap bbl
Soap bbl
 
Mini research ikterus neonatorum
Mini research ikterus neonatorum Mini research ikterus neonatorum
Mini research ikterus neonatorum
 
LP BBL SHK WINDIANI SUSAN.pptx
LP BBL SHK WINDIANI SUSAN.pptxLP BBL SHK WINDIANI SUSAN.pptx
LP BBL SHK WINDIANI SUSAN.pptx
 
Askeb bbl azalea
Askeb bbl azaleaAskeb bbl azalea
Askeb bbl azalea
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
 
Pp pengantar pengembangan anb
Pp pengantar pengembangan anbPp pengantar pengembangan anb
Pp pengantar pengembangan anb
 
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptxPPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
 
Asuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSK
Asuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSKAsuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSK
Asuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSK
 
Askeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksiaAskeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksia
 
LAPORAN KASUS erosi portio.pptx
LAPORAN KASUS erosi portio.pptxLAPORAN KASUS erosi portio.pptx
LAPORAN KASUS erosi portio.pptx
 
Manajemen asuhan kebidanan bayi baru lahir fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan bayi baru lahir fisiologisManajemen asuhan kebidanan bayi baru lahir fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan bayi baru lahir fisiologis
 
Panduan-Praktik-Klinis-Diagnosis-dan-Tata-Laksana-Hipotiroid-Kongenital (1).pdf
Panduan-Praktik-Klinis-Diagnosis-dan-Tata-Laksana-Hipotiroid-Kongenital (1).pdfPanduan-Praktik-Klinis-Diagnosis-dan-Tata-Laksana-Hipotiroid-Kongenital (1).pdf
Panduan-Praktik-Klinis-Diagnosis-dan-Tata-Laksana-Hipotiroid-Kongenital (1).pdf
 
PASKA NICU.ppt
PASKA NICU.pptPASKA NICU.ppt
PASKA NICU.ppt
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
 
Bayi ikha
Bayi ikhaBayi ikha
Bayi ikha
 
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
 

Mais de Aprillia Indah Fajarwati

Leaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamil
Leaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamilLeaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamil
Leaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamilAprillia Indah Fajarwati
 
Pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat
Pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakatPencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat
Pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakatAprillia Indah Fajarwati
 
Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga
Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluargaAsuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga
Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluargaAprillia Indah Fajarwati
 
Jenis jenis narkotika menurut undang undang narkotika
Jenis jenis narkotika menurut undang undang narkotikaJenis jenis narkotika menurut undang undang narkotika
Jenis jenis narkotika menurut undang undang narkotikaAprillia Indah Fajarwati
 

Mais de Aprillia Indah Fajarwati (20)

Leaflet teknik menyusui yang benar
Leaflet teknik menyusui yang benarLeaflet teknik menyusui yang benar
Leaflet teknik menyusui yang benar
 
Leaflet gizi ibu menyusui
Leaflet gizi ibu menyusuiLeaflet gizi ibu menyusui
Leaflet gizi ibu menyusui
 
Leaflet senam hamil
Leaflet senam hamilLeaflet senam hamil
Leaflet senam hamil
 
Leaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamil
Leaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamilLeaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamil
Leaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamil
 
Leaflet cara pemberian obat
Leaflet cara pemberian obatLeaflet cara pemberian obat
Leaflet cara pemberian obat
 
Cara efektif dalam belajar
Cara efektif dalam belajarCara efektif dalam belajar
Cara efektif dalam belajar
 
Kenalan yuk, dengan kampus putih! ^^
Kenalan yuk, dengan kampus putih! ^^Kenalan yuk, dengan kampus putih! ^^
Kenalan yuk, dengan kampus putih! ^^
 
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANANMUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
 
Pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat
Pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakatPencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat
Pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat
 
paradigma sehat
 paradigma sehat paradigma sehat
paradigma sehat
 
Tumbuh kembang janin trimester 1
Tumbuh kembang janin trimester 1Tumbuh kembang janin trimester 1
Tumbuh kembang janin trimester 1
 
Kontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntikKontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntik
 
Farmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonikaFarmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonika
 
Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga
Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluargaAsuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga
Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga
 
Jenis jenis narkotika menurut undang undang narkotika
Jenis jenis narkotika menurut undang undang narkotikaJenis jenis narkotika menurut undang undang narkotika
Jenis jenis narkotika menurut undang undang narkotika
 
Farmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obatFarmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obat
 
Farmakologi kasus Pre eklamsi berat
Farmakologi kasus Pre eklamsi beratFarmakologi kasus Pre eklamsi berat
Farmakologi kasus Pre eklamsi berat
 
Penyuluhan tentang bagaimana mencegah dbd
Penyuluhan tentang bagaimana mencegah dbdPenyuluhan tentang bagaimana mencegah dbd
Penyuluhan tentang bagaimana mencegah dbd
 
Nacl, ngt, ameprozol, kasus resep
Nacl, ngt, ameprozol, kasus resepNacl, ngt, ameprozol, kasus resep
Nacl, ngt, ameprozol, kasus resep
 
penggunaan huruf kapital
penggunaan huruf kapitalpenggunaan huruf kapital
penggunaan huruf kapital
 

Último

PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptxMateri pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptxoperatorsttmamasa
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 

Último (20)

PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptxMateri pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 

Skrining pada bayi baru lahir

  • 1. Anggota : Aprillia Indah Fajarwati Ariani Intan Permatasari Astri Cahyani Claudia Fembi Pradasary K.
  • 2. Pentingnya Skrining Pada Bayi Baru Lahir  Skrining atau uji saring pada bayi baru lahir (Neonatal Screening) adalah istilah yang menggambarkan berbagai cara tes yang dilakukan pada beberapa hari pertama kehidupan bayi yang dapat memisahkan bayi-bayi yang mungkin menderita kelainan dari bayi-bayi yang tidak menderita kelainan.  Tujuan dari skrining bayi baru lahir adalah untuk mengetahui kelainan pada anak sedini mungkin dimana gejala klinis belum muncul, memberikan intervensi sedini mungkin untuk mencegah kecacatan atau kematian bayi yang pada akhirnya dapat mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak.
  • 3.  WHO telah merekomendasikan pelaksanaan skrining bayi baru lahir pada setiap anak sejak tahun 1968. Pada saat ini di negara maju, dengan alat yang canggih, Tandem Mass Spectrometry, dari setetes darah telah bisa dideteksi lebih dari 30 kelainan bawaan metabolik, endokrin dan lain-lain pada bayi baru lahir . Sebagian besar negara- negara di dunia telah melakukan skrining bayi baru lahir secara rutin sebagai pelayanan kesehatan mendasar terhadap setiap bayi baru lahir.  Di Amerika Serikat, skrining bayi baru lahir telah menjadi standar penting program kesehatan masyarakat dan sudah dimulai sejak 40 tahun yang lalu. Negara telah mewajibkan melakukan skrining kepada seluruh bayi baru lahir untuk mengetahui adanya kelainan, karena seringkali bayi baru lahir tampak normal dan tidak terdiagnosis dan dikenali setelah timbul gejala khas dan sudah terjadi dampak permanen
  • 4. Skrining bayi baru lahir penting dilaksanakan, karena : 1. Segi medis: a) Saat bayi baru lahir bayi bisa saja tampak seperti bayi normal karena dalam kandungan bayi terlindungi oleh hormon ibu b) Bila ditunggu sampai tampak gejala-gejala maka dapat diartikan telah terjadi hambatan perkembangan otak, sehingga terdapat retardasi mental dan keterlambatan pertumbuhan c) Masa bayi adalah periode kritis perkembangan otak anak dimana perkembangan otak bersifat irreversible d) Penanganan dengan terapi yang terlambat dapat menurunkan point IQ anak, dimana keterlambatan terapi 1 bulan dapat menurunkan 1 point IQ anak.
  • 5. 2. Kondisi dunia dan Indonesia a) Indonesia terikat hukum-hukum yang menjamin hak dan perlindungan pada anak seperti yang terdapat pada Undang-undang kesehatan, Konvensi hak anak dan Undang- undang perlindungan Anak No. 23 tahun 2002. b) Negara- negara tetangga sudah melaksanakan skrining bayi baru lahir sebagai program nasional c) Upaya penurunan angka kematian bayi mengakibatkan peningkatan kelangsungan hidup anak yang harus diikuti oleh perbaikan kualitas hidup anak.
  • 6. Untuk mencapai skrining bayi baru lahir sebagai program nasional diperlukan kebijakan pemerintah, komitmen petugas kesehatan/profesi terkait, Integrasi dengan sistem pelayanan kesehatan, kerjasama dengan sektor lain ( Asuransi kesehatan ) serta pemberian informasi yang efektif ke seluruh lapisan masyarakat mengenai pentingnya skrining bayi baru lahir sebagai upaya preventif untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak dan memperbaiki kualitas hidup generasi penerus bangsa.
  • 7.  Beberapa tes skrining pada bayi baru lahir antara lain 1. Tes Skrining Hipotiroid Kongenital 2. Tes Skrining Penyakit Fenilketonuria 3. Tes Skrining Gangguan Pendengaran 4. Tes Skrining Galaktosemia
  • 8. Tes Skrining Hipotiroid Kongenital pada Bayi Baru Lahir Hipotiroid artinya kekurangan hormon tiroid, yaitu hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid atau kelenjar gondok. Hipotiroid kongenital adalah kekurangan hormon tiroid sejak dalam kandungan. Kelenjar tiroid berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Jika kelenjar ini tidak ada atau tidak berkembang sempurna, maka anak tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.  Hipotiroid kongenital merupakan salah satu penyebab retardasi mental yang dapat dicegah bila ditemukan dan diobati sebelum usia 1 bulan. Gangguan penyakit ini baru akan nampak manifestasinya setelah anak berumur kurang lebih satu tahun, sehingga diperlukan skrining hipotiroid pada setiap bayi baru lahir.
  • 9.  Waktu Pemeriksaan Biasanya skiring dilakukan sebelum meninggalkan rumah sakit, atau sebaiknya sebelum bayi berusia 7 hari.  Cara Pemeriksaan a) Mengambil darah dari salah satu tumit bayi. Darah tersebut diteteskan pada kertas filter untuk kemudian dikirim ke laboratorium. Hasil pemeriksaan bisa menunjukkan negative atau postif. b) Bila hasilnya negatif, kemungkinan besar bayi tidak menderita penyakit tersebut. c) Bila hasilnya positif, orang tua akan dihubungi oleh pihak rumah sakit untuk pemeriksaan selanjutnya, guna meyakinkan apakah hasil tes pertama memang benar positif. Kalaupun hasilnya benar positif, dokter akan memberitahu langkah apa yang perlu dilakukan.
  • 10.  Tes Skrining ini tidak ada efek samping yang ditimbulkan pada bayi, bayi hanya merasakan sakit saat pengambilan darah.  Tes skrining dapat dilakukan oleh pihak laboratorium di rumah sakit tempat bayi dilahirkan. Atau, membawa bayi ke laboraturium yang menyediakan pemeriksaan ini
  • 11. Tes Skrining Fenilketonuria pada Bayi Baru Lahir  Pemeriksaan ini merupakan tes skrining yang dikerjakan untuk mendeteksi penyakit fenilketonuria ( PKU : Phenylketonuria ), yaitu suatu kelainan pada metabolisme protein. Jika PKU tidak terdiagnosis dalam usia neonatal, penyakit ini dapat menimbulkan retardasi mental ( Keterbelakangan mental ). PKU ini ditemukan pada 1 bayi diantara 10.000 bayi.
  • 12.  Tes ini terdiri atas tindakan untuk mendapatkan sampel darah dengan cara menusuk tumit bayi sehingga tiga buah lingkaran pada kertas yang sudah diimpregnasi secara khusus dapat terisi.  Karena darah yang diperlukan dari penusukan tumit tersebut cukup banyak, prosedur pemeriksaan ini harus dikerjakan dengan hati- hati dan sebelum ditusuk, kaki bayi harus dihangatkan serta diurut dahulu.  Tumit yang sudah ditusuk tidak boleh dipijat dengan maksud untuk memperlancar pengeluaran darah, karena pemijatan ini akan menyebarluaskan perdarahan ke dalam jaringan. Tes tersebut mungkin harus ditunda jika bayi terlambat mendapatkan air susu atau sudah memperoleh antibiotik.
  • 13. Gambar 1. Kartu yang digunakan untuk mengumpulkan darah bagi pemeriksaan Skrining Penyakit Fenilketonuria ( PKU )
  • 14. Gambar 2. Menusuk tumit bayi untuk mendapatkan darah
  • 15. Tes Skrining Gangguan Pendengaran  Tujuan dari pemeriksaan ini untuk mendeteksi adanya gangguan pendengaran, tes pendengaran pada bayi baru lahir sangat dianjurkan. Banyak metode deteksi atau skrining pendengaran salah satunya dengan melakukan pemeriksaan OAE ( OtoAcoustic Emission ).  OAE atau OtoAcoustic Emission adalah gelombang yang dihasilkan oleh sel rambut luar ( Outer Hair Cells Cochlea ) dari rumah siput, setelah diberi stimulus. Munculnya gelombang ini sebagai indikasi bahwa rumah siput (cochlea) bekerja dengan baik, yang berhubungan langsung dengan proses mendengar.
  • 16.  Skrining pada semua bayi untuk mendeteksi gangguan pendengaran memang tanpa melihat faktor resiko dan gejalanya. Namun, para bayi yang memiliki faktor resiko diharapkan dilakukan skrining gangguan pendengaran.
  • 17. Faktor resiko gangguan pendengaran itu antara lain : a. Usia 0 - 28 hari ( Neonatus ) a) Riwayat tuli/gangguan pendengaran dalam keluarga, yang diduga sejak lahir ( Kongenital ) b) Infeksi selama kehamilan ( Toksoplasmosisi, rubella, cytomegalovirus, herpes, sifilis ) c) Kelainan anatomi craniofacial d) Hiperbilirubinemia ( Bayi kuning ) e) Berat lahir kurang dari 1500 gram f) Meningitis bakterial g) Nilai skor apgar rendah, yaitu 0-3 pada menit 5 dan 0-6 pada menit ke 10 h) Distres nafas i) Penggunaan ventilator > 10 hari j) Mendapat terapi yang memiliki efek samping ototoksis selama > 5 hari k) Cacat fisik yang berkaitan dengan sindroma tertentu ( Sindroma down, sindroma waardenburg ) b. Usia 29 – 24 bulan a) Kecurigaan orang tua adanya gangguan pendengaran, bicara, bahasa, dan keterlambatan perkembangan b) Adanya riwayat salah satu resiko di atas selama neonatus c) Cedera kepala dengan fraktur tulang temporal d) Otitis Media Efusi (OME) persisten > 3 bln e) Riwayat infeksi yang berkaitan dengan tuli sensorineural ( SNHL ) seperti menengitis, parotitis, campak f) Penyakit degeneratif atau demielinisasi
  • 18.  Pemeriksaan dilakukan di ruangan yang tenang, tidak invasif dan tidak memerlukan sedasi. Dengan memasukkan sumbat kecil ( Probe ) yang sesuai ke telinga bayi atau anak selama beberapa detik. Probe dilengkapi dengan speaker dan mikrofon mini akan menghantarkan stimulus ke dalam liang telinga akan di respons oleh cochlea, respon cochlea akan ditangkap kembali oleh miktofon mini dalam probe dan diterjemahkan oleh alat OAE.
  • 19.  Hasil dari OAE berupa pass atau reffer. Hasil pass menunjukkan cochlea berfungsi baik, sedangkan reffer menunjukkan fungsi sel rambut luar cochlea tidak baik atau terdapat hambatan dalam hantaran suara menuju cochlea yang dapat disebabkan karena masih adanya kotoran di liang telinga ataupun kolaps- nya liang telinga si bayi yang baru lahir.  Untuk itu bila hasil reffer maka dianjurkan dilakukan pemeriksaan OAE ulang saat usia 1 bulan kemudian. Jika masih tetap reffer perlu segera dilanjutkan dengan pemeriksaan yang lebih lanjut seperti ABR ( Auditory Brainstem Response ) dan / atau ASSR ( Auditory Steady State Response ), Tympanometry dan VRA ( Visual Reinforcement Audiometry ).
  • 20. Tes Skrining Galaktosemia  Sebuah tes galaktosemia adalah tes darah (Dari tumit bayi) atau tes urine untuk memeriksa tiga enzim yang dibutuhkan tubuh untuk mengubah gula galaktosa yang ditemukan dalam susu dan produk susu-menjadi glukosa .  Ketiga enzim itu antara lain : a) Enzim Maltase berfungsi untuk mengubah Maltosa menjadi Glukosa b) Enzim Laktase berfungsi untuk mengubah Laktosa menjadi Glukosa dan Galaktosa c) Enzim Sukrase berfungsi untuk mengubah Sukrosa menjadi Glukosa dan Fruktosa  Seseorang dengan galaktosemia tidak memiliki salah satu dari enzim-enzim ini. Hal ini menyebabkan tingkat tinggi galaktosa dalam darah atau urin.
  • 21.  Galaktosemia biasanya pertama kali terdeteksi melalui pemeriksaan baru lahir atau NBS. Anak yang terkena Galaktosemia, dampaknya dapat memiliki serius, efek ireversibel atau bahkan mati dalam beberapa hari sejak lahir. Bayi yang baru lahir harus diskrining untuk gangguan metabolisme tanpa penundaan.  Galaktosemia dapat dideteksi melalui NBS sebelum mengkonsumsi galaktosa yang mengandung susu formula atau ASI.  Deteksi gangguan melalui pemeriksaan bayi baru lahir ( NBS ) tidak tergantung pada protein atau mencerna laktosa, sehingga harus diidentifikasi pada spesimen pertama kecuali bayi telah ditransfusikan. Sebuah spesimen darah bayi harus diambil sebelum transfusi.  Ketiga enzim ini rentan terhadap kerusakan jika sampel tertunda di mail atau terkena suhu tinggi. NBS rutin akurat untuk mendeteksi galaktosemia.
  • 22. DAFTAR PUSTAKA  http://www.kesehatananak.depkes.go.id  http://www.ayahbunda.co.id  http://www.husadautamahospital.com  http://www.husadautamahospital.com  http://www.ibudanbalita.com  http://id.wikipedia.org/wiki