SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 31
PERDIRJEN PERBENDAHARAAN
PER–22/PB/2013
30 MEI 2013
KETENTUAN LEBIH LANJUT
PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS
DALAM NEGERI BAGI PEJABAT
NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN
PEGAWAI TIDAK TETAP
BAB II
PRINSIP PERJALANAN DINAS
PRINSIP PERJALANAN DINAS :
a. selektif, yaitu hanya untuk kepentingan yang
sangat tinggi dan prioritas yang berkaitan
dengan penyelenggaraan pemerintahan;
b. ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan
pencapaian kinerja Kementerian
Negara/Lembaga;
c. efisiensi penggunaan belanja negara; dan
d. akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan
Perjalanan Dinas dan pembebanan biaya
Perjalanan Dinas.
PRINSIP WAJIB DILAKSANAKAN OLEH :
a. atasan Pelaksana SPD dalam menerbitkan dan
mengawasi pelaksanaan Surat Tugas;
b. PPK dalam melakukan pembebanan biaya;
c. PPSPM dalam melakukan pengujian dan
penerbitan perintah pembayaran;
d. Bendahara Pengeluaran dalam pengujian atas
pembayaran kepada pelaksana SPD; dan
e. Pelaksana SPD dalam melaksanakan Perjalanan
Dinas.
BAB II
PRINSIP PERJALANAN DINAS
PRINSIP DIWUJUDKAN DALAM HAL :
a. kepastian tidak tumpang tindih atau rangkap;
b. tidak dipecah-pecah apabila dapat dilaksanakan
secara sekaligus (sasaran, tempat tujuan, dan
kinerja dihasilkan sama);
c. hanya dilaksanakan oleh Pelaksana SPD yang
benar-benar diharapkan memberikan kontribusi
nyata dalam hasil yang akan dicapai;
d. tidak terdapat kegiatan yang seharusnya dapat
dilakukan di kantor;
e. utamakan pencapaian kinerja.
BAB II
PRINSIP PERJALANAN DINAS
PENERBIT SURAT TUGAS:
1) melakukan monitoring penerbitan Surat Tugas;
2) membatasi pelaksanaan Perjalanan Dinas
dalam Kota hanya sampai dengan 8 jam,
kecuali memang sangat diperlukan
penyelesaiannya lebih dari 8 jam; dan
3) memastikan pelaksanaan Perjalanan Dinas
Jabatan dalam Kota sampai dengan 8 jam
sesuai Surat Tugas yang dibuktikan dengan
Form Bukti Kehadiran dan menjadi bagian atau
lampiran pada Surat Tugas.
BAB II
PRINSIP PERJALANAN DINAS
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN melakukan :
1) pengujian kesesuaian pelaksanaan Perjalanan Dinas
dengan pencapaian kinerja;
2) pembebanan biaya Perjalanan Dinas dengan
memperhatikan ketersediaan anggaran dan tetap
memprioritaskan pencapaian kinerja; dan
3) pembebanan biaya Perjalanan Dinas dengan
berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan
mengenai Standar Biaya.
PPK, PPSPM, dan Bendahara Pengeluaranmelakukan pengujian
sesuai tugas dan kewenangannya dengan berpedoman pada PMK
mengenai tata cara pembayaran atas beban APBN.
BAB II
PRINSIP PERJALANAN DINAS
PELAKSANA SPD memperhatikan sbb:
1) melaksanakan Perjalanan Dinas sesuai tugas
yang diberikan;
2) segera kembali ke tempat kedudukan semula
apabila kinerja telah tercapai; dan
3) segera mempertanggungjawabkan pelaksanaan
Perjalanan Dinas setelah Perjalanan Dinas
dilaksanakan.
BAB II
PRINSIP PERJALANAN DINAS
Biaya Perjalanan Dinas tidak dapat dibebankan
apabila terdapat:
a. bukti-bukti pengeluaran/dokumen yang palsu;
b. melebihi tarif tiket/biaya penginapan resmi
(mark up);
c. Perjalanan Dinas rangkap pada waktu yang
sama; dan/atau
d. tidak sesuai dengan ketentuan dalam peraturan
yang berlaku
BAB II
PRINSIP PERJALANAN DINAS
BAB III
PENERBITAN SURAT TUGAS
1) Perjalanan Dinas Jabatan oleh Pelaksana
SPD dilakukan sesuai perintah atasan
Pelaksana SPD yang tertuang dalam Surat
Tugas.
2) Dalam hal Pelaksana SPD tidak mempunyai
atasan, Surat Tugas diterbitkan oleh penerbit
Surat Tugas pada pihak penyelenggara
kegiatan.
BAB IV
PENERBITAN SPD
(1) Surat Tugas menjadi dasar penerbitan SPD
oleh PPK.
(2) Dalam hal Perjalanan Dinas Jabatan di dalam
Kota yang dilaksanakan sampai dengan 8
jam dapat dilakukan tanpa penerbitan SPD.
(3) Pembebanan terhadap biaya Perjalanan
Dinas Jabatan di dalam Kota yang
dilaksanakan sampai dengan 8 jam
dicantumkan oleh PPK dalam Surat Tugas.
BAB IV
PENERBITAN SPD
Perjalanan Dinas dalam rangka rapat, seminar,
dan sejenisnya dengan beban biaya oleh satuan
kerja penyelenggara, SPD dapat dibuat secara
kolektif dengan melampirkan daftar peserta yang
telah disahkan oleh PPK pada satuan kerja
penyelenggara.
format dan petunjuk pengisian sesuai Lampiran
III dan Lampiran IV
BAB V
RAPAT, SEMINAR & SEJENISNYA
MELIPUTI KEGIATAN:
a. sosialisasi/ bimbingan teknis/ diseminasi/
workshop/ Focus Group Discussion (FGD)/
pertemuan/ rapat koordinasi/ rapat pimpinan
di dalam atau di luar kantor.
b. konsinyering; dan
c. rapat di dalam kantor di luar jam kerja.
OUTPUT berupa:
a. Transkrip hasil rapat;
b. Notulensi rapat; dan/atau
c. Laporan.
BAB V
RAPAT, SEMINAR & SEJENISNYA
Kegiatan di LUAR KANTOR dgn ketentuan:
o Berpedoman pada PMK Standar Biaya.
o Fasilitas di kantor tidak mencukupi.
o Fasilitas di kantor tidak mencukupi dibuktikan
dengan surat pernyataan dari penanggung
jawab kegiatan.
o Di dalam kota atau di luar kota penyelenggara
kegiatan.
BAB V
RAPAT, SEMINAR & SEJENISNYA
Kegiatan di LUAR KOTA dengan ketentuan:
a. melibatkan kantor vertikal;
b. berskala regional/nasional/internasional;
c. mendapat persetujuan dari PPK dengan
pertimbangan:
1) dari sisi teknis harus dilaksanakan di luar
Kota satuan kerja penyelenggara, atau
2) diselenggarakan pada lokasi yang terdekat
dengan Kota satuan kerja penyelenggara.
BAB V
RAPAT, SEMINAR & SEJENISNYA
NARASUMBER diatur sbb:
a. Narasumber setingkat pejabat eselon I dan pejabat
eselon II dapat membawa maksimal 2 (dua) orang
pendamping sebagai narasumber;
b. Narasumber setingkat pejabat eselon III dapat
membawa maksimal 1(satu) orang pendamping
sebagai narasumber; atau
c. Narasumber setingkat pejabat eselon IV kebawah
tanpa pendamping.
Dalam hal memerlukan INSTRUKTUR, jumlah
instruktur disesuaikan dengan kebutuhan materi
yang disampaikan narasumber.
BAB V
RAPAT, SEMINAR & SEJENISNYA
UANG SAKU RAPAT
o Dapat diberikan kepada peserta rapat yang
diselenggarakan di dalam kantor DI LUAR JAM KERJA,
diberikan sesuai ketentuan dalam PMK Standar Biaya.
o Pemberian uang saku rapat diberikan sepanjang
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. minimal 4 (empat) jam di luar jam kerja;
b. tidak diberikan uang lembur dan uang makan lembur.
o Satu orang peserta rapat hanya berhak mendapatkan
uang saku rapat satu kali dalam satu hari.
o Hanya dapat dibayarkan untuk rapat di luar jam kerja
pada hari kerja satuan kerja bersangkutan.
BAB VI
PERJALANAN DINAS JABATAN
KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN
a. uang harian;
b. biaya transpor;
c. biaya penginapan;
d. uang representasi;
e. sewa kendaraan dalam Kota; dan/atau
f. biaya menjemput/mengantar jenazah.
BAB VI
PERJALANAN DINAS JABATAN
 Dibayarkan secara lumpsum dan batas tertinggi
 PDJ dalam kota lebih dari 8 jam dan melewati batas Kota
 Pembayaran sesuai hari yang tercantum dalam Surat
Tugas dan jumlah hari riil pelaksanaan Perjalanan Dinas
Jabatan.
 Paket meeting dibayarkan sebesar uang saku paket
meeting sesuai dengan jumlah hari riil
 Ujian dinas/ujian jabatan dan pendidikan setara
Diploma/S1/S2/S3 dibayarkan uang harian 1 hari saat
kedatangan dan/atau 1 hari saat kepulangan.
 Peserta diklat dalam hal tidak disediakan asrama/
penginapan dan akomodasi tidak ditanggung oleh panitia
penyelenggara.
UANG HARIAN
BAB VI
PERJALANAN DINAS JABATAN
 Dalam Kota s.d. 8 jam diberikan secara lumpsum dan
merupakan batas tertinggi PMK Standar Biaya.
a. sesuai jumlah hari riil pelaksanaan PDJ; atau
b. sesuai jumlah penugasan PDJ dalam satu hari.
 Penugasan lebih dari satu tujuan pelaksanaan PDJ dan
merupakan satu kesatuan penugasan diberikan sebesar 1
kali biaya transpor dalam Kota.
 Dalam Kota lebih dari 8 jam melebihi biaya transpor
dalam Kota diberikan biaya transpor sesuai bukti riil
moda transportasi yang digunakan.
 Melewati batas Kota diberikan sesuai biaya riil
berdasarkan Fasilitas Transpor
BIAYA TRANSPOR
BAB VI
PERJALANAN DINAS JABATAN
 Tidak menggunakan biaya penginapan diberikan biaya
penginapan sebesar 30% dari tarif hotel di Kota Tempat
Tujuan, dengan ketentuan:
a. tidak terdapat hotel atau tempat menginap lainnya,
yang menyediakan kuitansi/bukti biaya penginapan;
b. Pelaksana SPD tidak menginap di hotel atau tempat
menginap lainnya tersebut.
 Biaya penginapan sebesar 30% tidak diberikan untuk:
a. Dalam Kota lebih dari 8 jam (pergi dan pulang dalam
hari yang sama);
b. Paket meeting fullboard; dan
c. Mengikuti pendidikan dan pelatihan.
BIAYA PENGINAPAN
BAB VI
PERJALANAN DINAS JABATAN
 Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti pendidikan
dan pelatihan diberikan biaya penginapan 1 (satu) hari
pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari pada saat
kepulangan.
 Biaya penginapan selama mengikuti pendidikan dan
pelatihan dapat diberikan kepada Pelaksana SPD yang
melakukan Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan dalam hal tidak disediakan
penginapan.
 Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dan ayat (5) diberikan sesuai bukti riil.
BIAYA PENGINAPAN
BAB VII
PERJALANAN DINAS PINDAH
PERJALANAN DINAS PINDAH dalam rangka :
a. Pindah Tugas;
b. Pemulangan karena diberhentikan dengan hormat
dengan hak pensiun atau mendapat uang tunggu;
c. Pemulangan keluarga yang sah karena meninggal dunia;
d. Pemulangan Pegawai Tidak Tetap karena telah berakhir
masa kerjanya, sepanjang diatur dalam perjanjian kerja;
e. Pemulangan keluarga yang sah dari Pegawai Tidak Tetap
yang meninggal dunia, diatur dalam perjanjian kerja;
f. Pengembalian Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang
mendapat uang tunggu ke Tempat Tujuan yang
ditentukan untuk dipekerjakan kembali.
BAB VII
PERJALANAN DINAS PINDAH
Tempat Tujuan Menetap :
a. Kota tempat pengangkatan pertama sebagai Pegawai
Negeri/Pegawai Tidak Tetap; atau
b. Kota tempat kelahiran Pegawai Negeri/Pegawai Tidak
Tetap yang dibuktikan dengan akta kelahiran.
Biaya Perjalanan Dinas Pindah disesuaikan ketersediaan
dana DIPA satuan kerja bersangkutan dan dibebankan
pada DIPA penerbitkan surat keputusan pindah/mutasi
atau ditetapkan lain oleh Menteri/ Pimpinan Lembaga.
BAB VIII
PENGENDALIAN INTERNAL
Pengendalian internal paling kurang meliputi:
a. penyusunan Standard Operating Procedure (SOP);
b. penyusunan Rencana Kerja/Proposal/ToR dan RAB
c. pengawasan penerbitan Surat Tugas; dan
d. pengawasan pertanggungjawaban Perjalanan Dinas.
Rencana Kerja/Proposal/ToR dan RAB disusun oleh
penanggung jawab kegiatan, paling kurang memuat:
a. latar belakang;
b. tujuan;
c. kinerja yang akan dihasilkan;
d. bentuk pertanggungjawaban kinerja;
e. personel yang melakukan Perjalanan Dinas;
f. jumlah hari pelaksanaan; dan
g. RAB.
FORM MONITORING
PELAKSANAAN PDJ
FORM MONITORING
PENERBITAN SURAT TUGAS PDJ
CONTOH KASUS
PERJALANAN DINAS
Atasan Pelaksana SPD:
a. melakukan monitoring penerbitan Surat Tugas;
b. membatasi pelaksanaan perjalanan dinas dalam
Kota hanya sampai dengan 8 jam, kecuali
pelaksanaan perjalanan dinas dimaksud memang
sangat diperlukan penyelesaiannya lebih dari 8 jam.
Contoh:
Dalam Surat Tugas disebutkan pelaksanaan tugas
dalam Kota dimulai tanggal 1 s.d. tanggal 10, waktu
perjalanan dinas jabatan adalah pukul 09.00 s.d 17.00
WIB (8 jam) setiap hari.
Atas tugas tersebut diberikan transpor dalam Kota.
CONTOH KASUS
PERJALANAN DINAS
Contoh : Kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya yang dilaksanakan
di dalam kota penyelenggara kegiatan (Jakarta).
a. Satker A menyelenggarakan rapat koordinasi dengan mengundang
seluruh satker kantor vertikal menggunakan paket meeting
fullboard.
Semua biaya kegiatan meeting fullboard yang meliputi biaya
transportasi, uang harian dan paket meeting (termasuk biaya
penginapan) ditanggung oleh panitia penyelenggara.
Pertanggungjawaban meeting fullboard menggunakan akun 524:
1) Biaya transportasi peserta/panitia menggunakan akun 524114.
2) Uang harian berupa uang saku paket meeting fullboard sesuai
standar biaya, menggunakan akun 524114.
2) Paket meeting (termasuk penginapan) menggunakan akun
524114.
CONTOH KASUS
PERJALANAN DINAS
Pada contoh kasus Satker A, dalam undangan dicantumkan bahwa
panitia hanya menanggung biaya meeting fullboard (termasuk biaya
penginapan) dan uang harian, sedangkan biaya transportasi
ditanggung oleh masing-masing satker peserta.
Satker Penyelenggara:
1) Uang harian berupa uang saku paket meeting fullboard sesuai
standar biaya menggunakan akun 524114.
2) Paket meeting (termasuk penginapan) menggunakan akun
524114.
Masing-masing Satker Peserta:
1) dari Jakarta, biaya transportasi menggunakan akun 524114,
2) dari luar Jakarta, biaya transportasi menggunakan akun 524119.
CONTOH KASUS
PERJALANAN DINAS
Satker Kantor Pusat di Jakarta menyelenggarakan diseminasi dengan
mengundang seluruh kantor daerah setiap provinsi. Kegiatan di kota
Semarang selama 3 hari menggunakan paket meeting fullboard
ditanggung panitia penyelenggara.
Pertanggungjawaban sebagai berikut:
1) Biaya transportasi seluruh peserta menggunakan akun 524119.
2) Uang harian menggunakan akun 524119.
3) Paket meeting (termasuk penginapan) menggunakan akun 524119.
apabila transportasi ditanggung oleh peserta, maka :
Satker Penyelenggara:
1) Uang harian/uang saku paket meeting fullboard akun 524119.
2) Paket meeting (termasuk penginapan) akun 524119.
Masing-masing Satker Peserta:
1) dari luar Semarang, biaya transportasi akun 524119.
2) dari Semarang, biaya akun 524114.
Per 22 tahun 2013 Perjalanan Dinas

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahpengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahyudi prihanto
 
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asnUu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asnParja Negara
 
Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM IIIRancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM IIIaliyudhi_h
 
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahimpermenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahimAchmad Wahid
 
Penyusunan RENJA
Penyusunan RENJAPenyusunan RENJA
Penyusunan RENJA93220872
 
Beberapa permasalahan terkait pelaksanaan perjadis
Beberapa permasalahan terkait pelaksanaan perjadisBeberapa permasalahan terkait pelaksanaan perjadis
Beberapa permasalahan terkait pelaksanaan perjadisapotek agam farma
 
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...PA Rianto
 
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Yudhi Aldriand
 
Mengenal logical framework
Mengenal logical frameworkMengenal logical framework
Mengenal logical frameworkDede Sutisna
 
Anjab penyusun rencana kebutuhan logistik
Anjab penyusun rencana kebutuhan logistikAnjab penyusun rencana kebutuhan logistik
Anjab penyusun rencana kebutuhan logistikAdhy Nosho
 
Skp bagian keuangan
Skp bagian keuanganSkp bagian keuangan
Skp bagian keuanganpamuaralabuh
 
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015Joko Riswanto
 
Teknik Penyusunan Renstra SKPD
Teknik Penyusunan Renstra SKPDTeknik Penyusunan Renstra SKPD
Teknik Penyusunan Renstra SKPDPSEKP - UGM
 
Penillaian Kualitas Hasil Kerja Analis Kebijakan
Penillaian Kualitas Hasil Kerja Analis KebijakanPenillaian Kualitas Hasil Kerja Analis Kebijakan
Penillaian Kualitas Hasil Kerja Analis KebijakanRidho Fitrah Hyzkia
 
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptx
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptxSosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptx
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptxKharizaUmami1
 
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Pratiwi Gitomartoyo
 

Mais procurados (20)

pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahpengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
 
Tata Naskah dinas.pptx
Tata Naskah dinas.pptxTata Naskah dinas.pptx
Tata Naskah dinas.pptx
 
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asnUu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
 
Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM IIIRancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
 
Perjalanan dinas pmk113
Perjalanan dinas pmk113Perjalanan dinas pmk113
Perjalanan dinas pmk113
 
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahimpermenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
 
Manajemen ASN
Manajemen ASNManajemen ASN
Manajemen ASN
 
Penyusunan RENJA
Penyusunan RENJAPenyusunan RENJA
Penyusunan RENJA
 
Beberapa permasalahan terkait pelaksanaan perjadis
Beberapa permasalahan terkait pelaksanaan perjadisBeberapa permasalahan terkait pelaksanaan perjadis
Beberapa permasalahan terkait pelaksanaan perjadis
 
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...
 
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
 
Mengenal logical framework
Mengenal logical frameworkMengenal logical framework
Mengenal logical framework
 
Anjab penyusun rencana kebutuhan logistik
Anjab penyusun rencana kebutuhan logistikAnjab penyusun rencana kebutuhan logistik
Anjab penyusun rencana kebutuhan logistik
 
Skp bagian keuangan
Skp bagian keuanganSkp bagian keuangan
Skp bagian keuangan
 
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
 
Teori Anggaran Berbasis Kinerja
Teori Anggaran Berbasis KinerjaTeori Anggaran Berbasis Kinerja
Teori Anggaran Berbasis Kinerja
 
Teknik Penyusunan Renstra SKPD
Teknik Penyusunan Renstra SKPDTeknik Penyusunan Renstra SKPD
Teknik Penyusunan Renstra SKPD
 
Penillaian Kualitas Hasil Kerja Analis Kebijakan
Penillaian Kualitas Hasil Kerja Analis KebijakanPenillaian Kualitas Hasil Kerja Analis Kebijakan
Penillaian Kualitas Hasil Kerja Analis Kebijakan
 
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptx
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptxSosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptx
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptx
 
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
 

Destaque

Tanya jawab-permasalahan-perjalanan-dinas-dalam-negeri
Tanya jawab-permasalahan-perjalanan-dinas-dalam-negeriTanya jawab-permasalahan-perjalanan-dinas-dalam-negeri
Tanya jawab-permasalahan-perjalanan-dinas-dalam-negeriampuhman
 
Slide pmk 190_pmk_05_2012
Slide pmk 190_pmk_05_2012Slide pmk 190_pmk_05_2012
Slide pmk 190_pmk_05_2012bprast1
 
Mempersiapkan perjalanan bisnis pimpinan
Mempersiapkan perjalanan bisnis pimpinanMempersiapkan perjalanan bisnis pimpinan
Mempersiapkan perjalanan bisnis pimpinandesirahmawati12ap1
 
Perjalanan dinas
Perjalanan dinasPerjalanan dinas
Perjalanan dinasEdi Jhool
 
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013Guruh Permadi
 
Presentasi power point Perjalanan dinas
Presentasi power point Perjalanan dinasPresentasi power point Perjalanan dinas
Presentasi power point Perjalanan dinaskrisna ristanti
 
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016Muh Saleh
 

Destaque (9)

Tanya jawab-permasalahan-perjalanan-dinas-dalam-negeri
Tanya jawab-permasalahan-perjalanan-dinas-dalam-negeriTanya jawab-permasalahan-perjalanan-dinas-dalam-negeri
Tanya jawab-permasalahan-perjalanan-dinas-dalam-negeri
 
Slide pmk 190_pmk_05_2012
Slide pmk 190_pmk_05_2012Slide pmk 190_pmk_05_2012
Slide pmk 190_pmk_05_2012
 
Mempersiapkan perjalanan bisnis pimpinan
Mempersiapkan perjalanan bisnis pimpinanMempersiapkan perjalanan bisnis pimpinan
Mempersiapkan perjalanan bisnis pimpinan
 
Perjalanan dinas
Perjalanan dinasPerjalanan dinas
Perjalanan dinas
 
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
 
Presentasi power point Perjalanan dinas
Presentasi power point Perjalanan dinasPresentasi power point Perjalanan dinas
Presentasi power point Perjalanan dinas
 
Perjalanan dinas pimpinan ppt
Perjalanan dinas pimpinan pptPerjalanan dinas pimpinan ppt
Perjalanan dinas pimpinan ppt
 
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
 
Skp bendahara
Skp bendaharaSkp bendahara
Skp bendahara
 

Semelhante a Per 22 tahun 2013 Perjalanan Dinas

Perjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptx
Perjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptxPerjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptx
Perjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptxRenolFahlevi
 
AUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptx
AUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptxAUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptx
AUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptxImroatulMufidah12
 
Pelaksanaan anggaran
Pelaksanaan anggaranPelaksanaan anggaran
Pelaksanaan anggaranAry Efendi
 
Slide pmk 190_pmk_05_2012
Slide pmk 190_pmk_05_2012Slide pmk 190_pmk_05_2012
Slide pmk 190_pmk_05_2012Tatang Suwandi
 
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerah
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahPmk113sebagaipedomanuntukdaerah
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahapotek agam farma
 
Tupoksi bendahara
Tupoksi bendaharaTupoksi bendahara
Tupoksi bendaharaInspektorat
 
PAYMENT PROCESS FOR BUDGETED STATE SPENDING (Indonesia)
PAYMENT PROCESS FOR BUDGETED STATE SPENDING (Indonesia)PAYMENT PROCESS FOR BUDGETED STATE SPENDING (Indonesia)
PAYMENT PROCESS FOR BUDGETED STATE SPENDING (Indonesia)Muljati Muli
 
BUKTI-BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN(1).pptx
BUKTI-BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN(1).pptxBUKTI-BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN(1).pptx
BUKTI-BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN(1).pptxoperatorkomputer
 
Slide-PMK-190_Materi-I.pdf
Slide-PMK-190_Materi-I.pdfSlide-PMK-190_Materi-I.pdf
Slide-PMK-190_Materi-I.pdfyudouyami
 
Ketroprak Perjadin 3r.pptx
Ketroprak Perjadin 3r.pptxKetroprak Perjadin 3r.pptx
Ketroprak Perjadin 3r.pptxRezkiaLukman
 
PAPARAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BLUD.pptx
PAPARAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BLUD.pptxPAPARAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BLUD.pptx
PAPARAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BLUD.pptxSantiSantideswita
 
Paparan Sosialisasi tentang PMK 210 Tahun 2022
Paparan Sosialisasi tentang PMK 210 Tahun 2022Paparan Sosialisasi tentang PMK 210 Tahun 2022
Paparan Sosialisasi tentang PMK 210 Tahun 2022suryasaputro4
 
21188458MATERIKPPN.ppt
21188458MATERIKPPN.ppt21188458MATERIKPPN.ppt
21188458MATERIKPPN.pptssuser58c7a6
 
21188458MATERIKPPN (1).ppt
21188458MATERIKPPN (1).ppt21188458MATERIKPPN (1).ppt
21188458MATERIKPPN (1).pptmtsn2paluta02
 
percepatan pelaksanaan apbn.ppt
percepatan pelaksanaan apbn.pptpercepatan pelaksanaan apbn.ppt
percepatan pelaksanaan apbn.pptemailjones
 
0cf4f_PMK_190_PMK.05_2012_TATA_CARA_PEMBAYARAN_DLM_RANGKA_PELAKSANAAN_APBN_BA...
0cf4f_PMK_190_PMK.05_2012_TATA_CARA_PEMBAYARAN_DLM_RANGKA_PELAKSANAAN_APBN_BA...0cf4f_PMK_190_PMK.05_2012_TATA_CARA_PEMBAYARAN_DLM_RANGKA_PELAKSANAAN_APBN_BA...
0cf4f_PMK_190_PMK.05_2012_TATA_CARA_PEMBAYARAN_DLM_RANGKA_PELAKSANAAN_APBN_BA...GilangMargana
 

Semelhante a Per 22 tahun 2013 Perjalanan Dinas (20)

Perjadin
PerjadinPerjadin
Perjadin
 
Perjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptx
Perjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptxPerjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptx
Perjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptx
 
AUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptx
AUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptxAUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptx
AUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptx
 
Pelaksanaan anggaran
Pelaksanaan anggaranPelaksanaan anggaran
Pelaksanaan anggaran
 
Slide pmk 190_pmk_05_2012
Slide pmk 190_pmk_05_2012Slide pmk 190_pmk_05_2012
Slide pmk 190_pmk_05_2012
 
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerah
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahPmk113sebagaipedomanuntukdaerah
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerah
 
PPT-PERJADIN.pptx
PPT-PERJADIN.pptxPPT-PERJADIN.pptx
PPT-PERJADIN.pptx
 
Tupoksi bendahara
Tupoksi bendaharaTupoksi bendahara
Tupoksi bendahara
 
PAYMENT PROCESS FOR BUDGETED STATE SPENDING (Indonesia)
PAYMENT PROCESS FOR BUDGETED STATE SPENDING (Indonesia)PAYMENT PROCESS FOR BUDGETED STATE SPENDING (Indonesia)
PAYMENT PROCESS FOR BUDGETED STATE SPENDING (Indonesia)
 
BUKTI-BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN(1).pptx
BUKTI-BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN(1).pptxBUKTI-BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN(1).pptx
BUKTI-BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN(1).pptx
 
Slide-PMK-190_Materi-I.pdf
Slide-PMK-190_Materi-I.pdfSlide-PMK-190_Materi-I.pdf
Slide-PMK-190_Materi-I.pdf
 
Ketroprak Perjadin 3r.pptx
Ketroprak Perjadin 3r.pptxKetroprak Perjadin 3r.pptx
Ketroprak Perjadin 3r.pptx
 
Perjadin.pptx
Perjadin.pptxPerjadin.pptx
Perjadin.pptx
 
PAPARAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BLUD.pptx
PAPARAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BLUD.pptxPAPARAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BLUD.pptx
PAPARAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BLUD.pptx
 
Paparan Sosialisasi tentang PMK 210 Tahun 2022
Paparan Sosialisasi tentang PMK 210 Tahun 2022Paparan Sosialisasi tentang PMK 210 Tahun 2022
Paparan Sosialisasi tentang PMK 210 Tahun 2022
 
10 Taklimat Kewangan.ppt
10 Taklimat Kewangan.ppt10 Taklimat Kewangan.ppt
10 Taklimat Kewangan.ppt
 
21188458MATERIKPPN.ppt
21188458MATERIKPPN.ppt21188458MATERIKPPN.ppt
21188458MATERIKPPN.ppt
 
21188458MATERIKPPN (1).ppt
21188458MATERIKPPN (1).ppt21188458MATERIKPPN (1).ppt
21188458MATERIKPPN (1).ppt
 
percepatan pelaksanaan apbn.ppt
percepatan pelaksanaan apbn.pptpercepatan pelaksanaan apbn.ppt
percepatan pelaksanaan apbn.ppt
 
0cf4f_PMK_190_PMK.05_2012_TATA_CARA_PEMBAYARAN_DLM_RANGKA_PELAKSANAAN_APBN_BA...
0cf4f_PMK_190_PMK.05_2012_TATA_CARA_PEMBAYARAN_DLM_RANGKA_PELAKSANAAN_APBN_BA...0cf4f_PMK_190_PMK.05_2012_TATA_CARA_PEMBAYARAN_DLM_RANGKA_PELAKSANAAN_APBN_BA...
0cf4f_PMK_190_PMK.05_2012_TATA_CARA_PEMBAYARAN_DLM_RANGKA_PELAKSANAAN_APBN_BA...
 

Último

MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 

Último (16)

MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 

Per 22 tahun 2013 Perjalanan Dinas

  • 1. PERDIRJEN PERBENDAHARAAN PER–22/PB/2013 30 MEI 2013 KETENTUAN LEBIH LANJUT PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI TIDAK TETAP
  • 2. BAB II PRINSIP PERJALANAN DINAS PRINSIP PERJALANAN DINAS : a. selektif, yaitu hanya untuk kepentingan yang sangat tinggi dan prioritas yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan; b. ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan pencapaian kinerja Kementerian Negara/Lembaga; c. efisiensi penggunaan belanja negara; dan d. akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan Perjalanan Dinas dan pembebanan biaya Perjalanan Dinas.
  • 3. PRINSIP WAJIB DILAKSANAKAN OLEH : a. atasan Pelaksana SPD dalam menerbitkan dan mengawasi pelaksanaan Surat Tugas; b. PPK dalam melakukan pembebanan biaya; c. PPSPM dalam melakukan pengujian dan penerbitan perintah pembayaran; d. Bendahara Pengeluaran dalam pengujian atas pembayaran kepada pelaksana SPD; dan e. Pelaksana SPD dalam melaksanakan Perjalanan Dinas. BAB II PRINSIP PERJALANAN DINAS
  • 4. PRINSIP DIWUJUDKAN DALAM HAL : a. kepastian tidak tumpang tindih atau rangkap; b. tidak dipecah-pecah apabila dapat dilaksanakan secara sekaligus (sasaran, tempat tujuan, dan kinerja dihasilkan sama); c. hanya dilaksanakan oleh Pelaksana SPD yang benar-benar diharapkan memberikan kontribusi nyata dalam hasil yang akan dicapai; d. tidak terdapat kegiatan yang seharusnya dapat dilakukan di kantor; e. utamakan pencapaian kinerja. BAB II PRINSIP PERJALANAN DINAS
  • 5. PENERBIT SURAT TUGAS: 1) melakukan monitoring penerbitan Surat Tugas; 2) membatasi pelaksanaan Perjalanan Dinas dalam Kota hanya sampai dengan 8 jam, kecuali memang sangat diperlukan penyelesaiannya lebih dari 8 jam; dan 3) memastikan pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan dalam Kota sampai dengan 8 jam sesuai Surat Tugas yang dibuktikan dengan Form Bukti Kehadiran dan menjadi bagian atau lampiran pada Surat Tugas. BAB II PRINSIP PERJALANAN DINAS
  • 6. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN melakukan : 1) pengujian kesesuaian pelaksanaan Perjalanan Dinas dengan pencapaian kinerja; 2) pembebanan biaya Perjalanan Dinas dengan memperhatikan ketersediaan anggaran dan tetap memprioritaskan pencapaian kinerja; dan 3) pembebanan biaya Perjalanan Dinas dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya. PPK, PPSPM, dan Bendahara Pengeluaranmelakukan pengujian sesuai tugas dan kewenangannya dengan berpedoman pada PMK mengenai tata cara pembayaran atas beban APBN. BAB II PRINSIP PERJALANAN DINAS
  • 7. PELAKSANA SPD memperhatikan sbb: 1) melaksanakan Perjalanan Dinas sesuai tugas yang diberikan; 2) segera kembali ke tempat kedudukan semula apabila kinerja telah tercapai; dan 3) segera mempertanggungjawabkan pelaksanaan Perjalanan Dinas setelah Perjalanan Dinas dilaksanakan. BAB II PRINSIP PERJALANAN DINAS
  • 8. Biaya Perjalanan Dinas tidak dapat dibebankan apabila terdapat: a. bukti-bukti pengeluaran/dokumen yang palsu; b. melebihi tarif tiket/biaya penginapan resmi (mark up); c. Perjalanan Dinas rangkap pada waktu yang sama; dan/atau d. tidak sesuai dengan ketentuan dalam peraturan yang berlaku BAB II PRINSIP PERJALANAN DINAS
  • 9. BAB III PENERBITAN SURAT TUGAS 1) Perjalanan Dinas Jabatan oleh Pelaksana SPD dilakukan sesuai perintah atasan Pelaksana SPD yang tertuang dalam Surat Tugas. 2) Dalam hal Pelaksana SPD tidak mempunyai atasan, Surat Tugas diterbitkan oleh penerbit Surat Tugas pada pihak penyelenggara kegiatan.
  • 10. BAB IV PENERBITAN SPD (1) Surat Tugas menjadi dasar penerbitan SPD oleh PPK. (2) Dalam hal Perjalanan Dinas Jabatan di dalam Kota yang dilaksanakan sampai dengan 8 jam dapat dilakukan tanpa penerbitan SPD. (3) Pembebanan terhadap biaya Perjalanan Dinas Jabatan di dalam Kota yang dilaksanakan sampai dengan 8 jam dicantumkan oleh PPK dalam Surat Tugas.
  • 11. BAB IV PENERBITAN SPD Perjalanan Dinas dalam rangka rapat, seminar, dan sejenisnya dengan beban biaya oleh satuan kerja penyelenggara, SPD dapat dibuat secara kolektif dengan melampirkan daftar peserta yang telah disahkan oleh PPK pada satuan kerja penyelenggara. format dan petunjuk pengisian sesuai Lampiran III dan Lampiran IV
  • 12. BAB V RAPAT, SEMINAR & SEJENISNYA MELIPUTI KEGIATAN: a. sosialisasi/ bimbingan teknis/ diseminasi/ workshop/ Focus Group Discussion (FGD)/ pertemuan/ rapat koordinasi/ rapat pimpinan di dalam atau di luar kantor. b. konsinyering; dan c. rapat di dalam kantor di luar jam kerja. OUTPUT berupa: a. Transkrip hasil rapat; b. Notulensi rapat; dan/atau c. Laporan.
  • 13. BAB V RAPAT, SEMINAR & SEJENISNYA Kegiatan di LUAR KANTOR dgn ketentuan: o Berpedoman pada PMK Standar Biaya. o Fasilitas di kantor tidak mencukupi. o Fasilitas di kantor tidak mencukupi dibuktikan dengan surat pernyataan dari penanggung jawab kegiatan. o Di dalam kota atau di luar kota penyelenggara kegiatan.
  • 14. BAB V RAPAT, SEMINAR & SEJENISNYA Kegiatan di LUAR KOTA dengan ketentuan: a. melibatkan kantor vertikal; b. berskala regional/nasional/internasional; c. mendapat persetujuan dari PPK dengan pertimbangan: 1) dari sisi teknis harus dilaksanakan di luar Kota satuan kerja penyelenggara, atau 2) diselenggarakan pada lokasi yang terdekat dengan Kota satuan kerja penyelenggara.
  • 15. BAB V RAPAT, SEMINAR & SEJENISNYA NARASUMBER diatur sbb: a. Narasumber setingkat pejabat eselon I dan pejabat eselon II dapat membawa maksimal 2 (dua) orang pendamping sebagai narasumber; b. Narasumber setingkat pejabat eselon III dapat membawa maksimal 1(satu) orang pendamping sebagai narasumber; atau c. Narasumber setingkat pejabat eselon IV kebawah tanpa pendamping. Dalam hal memerlukan INSTRUKTUR, jumlah instruktur disesuaikan dengan kebutuhan materi yang disampaikan narasumber.
  • 16. BAB V RAPAT, SEMINAR & SEJENISNYA UANG SAKU RAPAT o Dapat diberikan kepada peserta rapat yang diselenggarakan di dalam kantor DI LUAR JAM KERJA, diberikan sesuai ketentuan dalam PMK Standar Biaya. o Pemberian uang saku rapat diberikan sepanjang memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. minimal 4 (empat) jam di luar jam kerja; b. tidak diberikan uang lembur dan uang makan lembur. o Satu orang peserta rapat hanya berhak mendapatkan uang saku rapat satu kali dalam satu hari. o Hanya dapat dibayarkan untuk rapat di luar jam kerja pada hari kerja satuan kerja bersangkutan.
  • 17. BAB VI PERJALANAN DINAS JABATAN KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN a. uang harian; b. biaya transpor; c. biaya penginapan; d. uang representasi; e. sewa kendaraan dalam Kota; dan/atau f. biaya menjemput/mengantar jenazah.
  • 18. BAB VI PERJALANAN DINAS JABATAN  Dibayarkan secara lumpsum dan batas tertinggi  PDJ dalam kota lebih dari 8 jam dan melewati batas Kota  Pembayaran sesuai hari yang tercantum dalam Surat Tugas dan jumlah hari riil pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan.  Paket meeting dibayarkan sebesar uang saku paket meeting sesuai dengan jumlah hari riil  Ujian dinas/ujian jabatan dan pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3 dibayarkan uang harian 1 hari saat kedatangan dan/atau 1 hari saat kepulangan.  Peserta diklat dalam hal tidak disediakan asrama/ penginapan dan akomodasi tidak ditanggung oleh panitia penyelenggara. UANG HARIAN
  • 19. BAB VI PERJALANAN DINAS JABATAN  Dalam Kota s.d. 8 jam diberikan secara lumpsum dan merupakan batas tertinggi PMK Standar Biaya. a. sesuai jumlah hari riil pelaksanaan PDJ; atau b. sesuai jumlah penugasan PDJ dalam satu hari.  Penugasan lebih dari satu tujuan pelaksanaan PDJ dan merupakan satu kesatuan penugasan diberikan sebesar 1 kali biaya transpor dalam Kota.  Dalam Kota lebih dari 8 jam melebihi biaya transpor dalam Kota diberikan biaya transpor sesuai bukti riil moda transportasi yang digunakan.  Melewati batas Kota diberikan sesuai biaya riil berdasarkan Fasilitas Transpor BIAYA TRANSPOR
  • 20. BAB VI PERJALANAN DINAS JABATAN  Tidak menggunakan biaya penginapan diberikan biaya penginapan sebesar 30% dari tarif hotel di Kota Tempat Tujuan, dengan ketentuan: a. tidak terdapat hotel atau tempat menginap lainnya, yang menyediakan kuitansi/bukti biaya penginapan; b. Pelaksana SPD tidak menginap di hotel atau tempat menginap lainnya tersebut.  Biaya penginapan sebesar 30% tidak diberikan untuk: a. Dalam Kota lebih dari 8 jam (pergi dan pulang dalam hari yang sama); b. Paket meeting fullboard; dan c. Mengikuti pendidikan dan pelatihan. BIAYA PENGINAPAN
  • 21. BAB VI PERJALANAN DINAS JABATAN  Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan diberikan biaya penginapan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari pada saat kepulangan.  Biaya penginapan selama mengikuti pendidikan dan pelatihan dapat diberikan kepada Pelaksana SPD yang melakukan Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam hal tidak disediakan penginapan.  Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) diberikan sesuai bukti riil. BIAYA PENGINAPAN
  • 22. BAB VII PERJALANAN DINAS PINDAH PERJALANAN DINAS PINDAH dalam rangka : a. Pindah Tugas; b. Pemulangan karena diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun atau mendapat uang tunggu; c. Pemulangan keluarga yang sah karena meninggal dunia; d. Pemulangan Pegawai Tidak Tetap karena telah berakhir masa kerjanya, sepanjang diatur dalam perjanjian kerja; e. Pemulangan keluarga yang sah dari Pegawai Tidak Tetap yang meninggal dunia, diatur dalam perjanjian kerja; f. Pengembalian Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang mendapat uang tunggu ke Tempat Tujuan yang ditentukan untuk dipekerjakan kembali.
  • 23. BAB VII PERJALANAN DINAS PINDAH Tempat Tujuan Menetap : a. Kota tempat pengangkatan pertama sebagai Pegawai Negeri/Pegawai Tidak Tetap; atau b. Kota tempat kelahiran Pegawai Negeri/Pegawai Tidak Tetap yang dibuktikan dengan akta kelahiran. Biaya Perjalanan Dinas Pindah disesuaikan ketersediaan dana DIPA satuan kerja bersangkutan dan dibebankan pada DIPA penerbitkan surat keputusan pindah/mutasi atau ditetapkan lain oleh Menteri/ Pimpinan Lembaga.
  • 24. BAB VIII PENGENDALIAN INTERNAL Pengendalian internal paling kurang meliputi: a. penyusunan Standard Operating Procedure (SOP); b. penyusunan Rencana Kerja/Proposal/ToR dan RAB c. pengawasan penerbitan Surat Tugas; dan d. pengawasan pertanggungjawaban Perjalanan Dinas. Rencana Kerja/Proposal/ToR dan RAB disusun oleh penanggung jawab kegiatan, paling kurang memuat: a. latar belakang; b. tujuan; c. kinerja yang akan dihasilkan; d. bentuk pertanggungjawaban kinerja; e. personel yang melakukan Perjalanan Dinas; f. jumlah hari pelaksanaan; dan g. RAB.
  • 27. CONTOH KASUS PERJALANAN DINAS Atasan Pelaksana SPD: a. melakukan monitoring penerbitan Surat Tugas; b. membatasi pelaksanaan perjalanan dinas dalam Kota hanya sampai dengan 8 jam, kecuali pelaksanaan perjalanan dinas dimaksud memang sangat diperlukan penyelesaiannya lebih dari 8 jam. Contoh: Dalam Surat Tugas disebutkan pelaksanaan tugas dalam Kota dimulai tanggal 1 s.d. tanggal 10, waktu perjalanan dinas jabatan adalah pukul 09.00 s.d 17.00 WIB (8 jam) setiap hari. Atas tugas tersebut diberikan transpor dalam Kota.
  • 28. CONTOH KASUS PERJALANAN DINAS Contoh : Kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya yang dilaksanakan di dalam kota penyelenggara kegiatan (Jakarta). a. Satker A menyelenggarakan rapat koordinasi dengan mengundang seluruh satker kantor vertikal menggunakan paket meeting fullboard. Semua biaya kegiatan meeting fullboard yang meliputi biaya transportasi, uang harian dan paket meeting (termasuk biaya penginapan) ditanggung oleh panitia penyelenggara. Pertanggungjawaban meeting fullboard menggunakan akun 524: 1) Biaya transportasi peserta/panitia menggunakan akun 524114. 2) Uang harian berupa uang saku paket meeting fullboard sesuai standar biaya, menggunakan akun 524114. 2) Paket meeting (termasuk penginapan) menggunakan akun 524114.
  • 29. CONTOH KASUS PERJALANAN DINAS Pada contoh kasus Satker A, dalam undangan dicantumkan bahwa panitia hanya menanggung biaya meeting fullboard (termasuk biaya penginapan) dan uang harian, sedangkan biaya transportasi ditanggung oleh masing-masing satker peserta. Satker Penyelenggara: 1) Uang harian berupa uang saku paket meeting fullboard sesuai standar biaya menggunakan akun 524114. 2) Paket meeting (termasuk penginapan) menggunakan akun 524114. Masing-masing Satker Peserta: 1) dari Jakarta, biaya transportasi menggunakan akun 524114, 2) dari luar Jakarta, biaya transportasi menggunakan akun 524119.
  • 30. CONTOH KASUS PERJALANAN DINAS Satker Kantor Pusat di Jakarta menyelenggarakan diseminasi dengan mengundang seluruh kantor daerah setiap provinsi. Kegiatan di kota Semarang selama 3 hari menggunakan paket meeting fullboard ditanggung panitia penyelenggara. Pertanggungjawaban sebagai berikut: 1) Biaya transportasi seluruh peserta menggunakan akun 524119. 2) Uang harian menggunakan akun 524119. 3) Paket meeting (termasuk penginapan) menggunakan akun 524119. apabila transportasi ditanggung oleh peserta, maka : Satker Penyelenggara: 1) Uang harian/uang saku paket meeting fullboard akun 524119. 2) Paket meeting (termasuk penginapan) akun 524119. Masing-masing Satker Peserta: 1) dari luar Semarang, biaya transportasi akun 524119. 2) dari Semarang, biaya akun 524114.