SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAISAN
NOMOR : I1 TAHUN 2OA4
TENTAHG
Menimbang '. a.
Mengingat
c.
PEMANFAATAN LAHAN TERLANTAR
DI KABUPATEH PADANG PARIAMAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI PADANG PARIAMAN
bahwa lahan terlantar merupakan potensi dan kekayaan alam
daerah yang harus diupayakan pemanfaatannya sehingga dapat
memberikan kontribusi terhadap perekonomian masyarakat.
bahwa dalam rangka meningkatkan potensi lahan, khususnya
lahan terlantar maka perlu dilakukan pemanfaatan fahan tersebut
agar berdaya guna dan berhasil guna untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b di atas
tersebut perlu mengatur pemanfaatan lahan terlantar di Kabupaten
Padang Pariaman dalam suatu Peraturan Daerah.
: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956, tentang Fembentukan
Daerah Otonom Kabupaten di Lingkungan Propinsi Sumatera
Tengah ;
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1959 tentang Pengairan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria ;
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang ;
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah;
Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintahan Pusat dan Daerah.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservaei Sumher
Daya Afam Hayatidan Ekosistemnya ;
Peraturan Pemerintah Nomor 24Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah;
Peraturan Pemerintah Nomor 3S Tahun 1998 tentang Penertiban
dan Pendayagunaan Tanah-Tanah Terlantar ;
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2QA4 tentang
Penatagunaan Tanah;
Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan
Tanah Bagi Felaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum;
12. Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003 tentang Kebijakan
2.
3.
4.
5,
6.
7.
8.
L
10.
11.
13. Peraturan Menteri Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah ;
14. Peraturan Menteri Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pelimpahan Kewenangan dan
Pembatalan Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah Negara ;
15. Peratunan Mentsri Agraria I Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor g Tahun 19gg tentang Tata Car:a Pemberian dan
Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan ;
16. Peraturan Daerah Propinsi Sumgtera Barat Nomor 4 Tahun lg8g
tentang Pengefoalan dan Pengendalian Lingkungan.
OENGAN PERSETIJJUAH DEWAH PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN PADANG PARIAMAN
MEMUTI,.ISKAN
Menetapkan : PERATURAITI OAERAH KABUPATEN TENTAITIG FEMANFAATAN
LAHAII TERLANTAR OI KABUPATEN PADANG PARIAMAN.
BAts I
KETENTUAN UMUM
Pasal {
Pengertian
Dalam Peraturan Daerah iniyang dimaksud dengan :
a. Daerah adalah Daerah Kabupaten Padang Pariaman
b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah lGbupgten Padang Pariaman
c, Bupatiadalah Bupati Padang Pariaman
d. Dinas adalah Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunanan l(abupaten
Padang Pariaman
e, $umberdaya Alam adalah sefuruh potensi sumberdaya alam yang dapat
dimanfaatkan untuk ksgietan yang menunjang dan ditunjang sektor Pertanian.
f. Lahan Kosong adalah lsfian sawah dan atau lahan kering yang $ecara potensial
bernilaiekonomis apahifa diusahakan untuk kegiatan pertanian dalam arti luas.
g. Lahan Kosong terdiri dari lahan terlantar dan lahan kurang produktif.
h. Lahan terlantar adalah Lahan sawah dan atau tahan kering yang karena beberapa
sebab tidak diusahakan lebih dari 2 {dua} tahun.
i. Lahan kurang Produktif adalah lahan sgwah dan atau lahan kering yang
pemanfaatannya belum optimaf baik secara tekniE maupun ekonomis.
i. Lahan $awah adalah lahan pertanian yang berpetakpetak dan dibatasi oleh
pematang (galengan), safuran untuk manaharlmeyalirkan air, yang biasanya
ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperolehnya atau status tanah
tersebut..
k. Lahan Kering adafah ssmua lahan selain lahan sawah stau lahan yang berstatus
lahan sawah yang sudah tidak berfungsi sebagai lahan sawah lagi dimasukkan
dalam bukan lahan sawah.
l, Lahan pasang surut adalah lahan sawah yang pongairannya tergantung pada air
$ungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut.
m. Lahan sawah lebak adalah lahan eawah yang pengairannya berasal darf reklamasi
rawa lebak (bukan paeang surut).
n. Folder adalah fahan sawah yang terdapat di delta sungai yang pengairannya
dipengaruhi oleh air sungni tersebut.
o. Sawah lainnya adalah rembesan-rembsan rawa yang biasanya ditanami padi.
p. Lahan sawah yang sementara tidah diusahakan adalah lahan sawah yang karena
beberapa alasan misalnya tidak ada tenaga, dikuasai pihak lain, adanya OPT maka
sefama lebih dari 1 tahun dan kurang dari 2 tahun tidak diusahakan.
q. Pekarangan adalah halaman sekitrar rumah termasuk y6ng dipakai untuk
rumahlbangunan. Bila tanah sekitar rumah tersebut tidak jelas batas-batasnya
dengan kebun/tegal maka dimasukan dalam tanah kebun I tegal.
r. Tegat I kebun adalah yang bukan lahan sawah yang ditanami tanaman musiman
atau tahunan dan letaknya terpisah dengan halaman sekitar rumah Eerta
pemakaiannya tidak herpindafrpindah.
s. Ladang / Huma adalah lahan yang ditanami tanaman musiman dan pemakaiennya
hanya semusim atau dua musim dan kemudian akan ditinggafkan karena tidak subur
lagi.
t. Penggembalaan / padang rumput adalah lahan yang dipakai untuk penggernbalaan
temak,
u. Rawa-rswa (yang tidak ditanami) adalah lahan yang luas dan tergenang air yang
tidak dipergunakan untuk sawah,
v. Tambak adafah lahan yang dipergunakan untuk melakukan pemeliharaan ikan,
udang atau faun#biota air lainnya.
w Kolam/TebaUEmpang adalah lahan yang dipergunkan untuk
pemeliharaan/peftenihan ikan dan lain-lain baik yang terletak ditanah sawah
atiaupun tanah kering.
BAB II
AZA$, TUJUAN DAN FUNGSI
Bagian Pertama
Azas
Pasal 2
Penetapan dan pemanfaatan lahan terlantar didasarkan kepada azas :
a. Manfaat yaitu pemanfaatan tanah secara optimal, terkendali dan terarah agar dapat
memberikan kemakmuran yang sebesar-besarnya kepada masyarakat.
b. Keseimbangan dan keserasian yeng menciptakan keseimbangan dan keserasian
pemanfaataan lahan.
c, Kelestarian menciptakan hubungan yang serasiantara manusia dan lingkungan.
d. Ptoduktif agar tanah dapat memberikan peningkatan ekonomi bagi kesejahteraan
masyarakat.
e. Fungsi soeial memberikan manfaat bagi pemegang hak tanpa menimbulkan
kerugian pada pihak lain hingga bermanfaat bagi masyarakat dan nagara.
f. Kesadaran hukum bahwa pemifikan dan penguasan tanah harus sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
tsagian Kedua
Tujuan
Pasfil 3
Tujuan penetapan dan pemanfaatan lahan terfantar adalah :
a. Tenrujudnya penetapan pengelolaan dan pemanfaatan tanah yang memberi
kontribusi bagi masyarakat dan Pemerintah daerah.
b.
c.
d.
e.
Tertatanya dan terselenggaranya pengaturan dan
penguasaan, persediaan, pemsliharaan tanah.
Terwujudnya peningkatan produktivitas penggunaan
meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Terpeliharanya keseimbangan antara pemanfaatan tanah dengan lingkungan.
Terciptanya lembaga hukum antara orang-orang metafui perbuatan hukum dengan
tanah secara adil.
tsagian Ketiga
Fungsi
Pasal 4
Fungsi penetapan dan pemanfaatan lahan terlantiar:
a. Sebagai dasar pengaturan dalam penertiban, penguasaan dan penggunsan lahan
terlantar.
b. Sebagai dasar bagi kebijakan daerah dalam pemberian izin pemanfaatan lahan
terfantar demi kefangsungan pembangunan yang bertelanjutan.
c. $ebagai penrujudan keterkaitan dan keseimbangan pemanfaatan lahan terlantar
dengan perencanaan daerah.
BAB III
JENIS.JENIS LAHAN TERLAI{TAR
Pasal S
Jenis-jenis lahan terlantar yang harus dimanfaatkan :
a. Lahan sawah
b. Lahan kering
Lahan pasang surut
Lahan pekarangan
TegaUkebun
Ladang
Pengem bafaan/Padang rumput
Rawa-rawa
Tambak
Kolarn/Empang
BAB IV
KEWAJIBAN
Pasal 6
(1) $etiap perorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang telah memperoleh
penggunaan hak atas tanah berkewajiban memanfaatkan lahan terlantar.
(2) Jika pemilik lahan tidak mampu mengelofa dan memanfaatkan lahan yang
dimilikinya perlu diserahkan pada pihak fain.
Pasal 7
Dalam pernanfaatan lahan terlantar sebagainnna dimaksud pada pasal 5 ayat (1)
harus seeuai dengan sifat dan tujuan dari rencana tata ruang wilayah (RTRW.
peruntukan penggunaan,
tanah sehingga dapat
c.
d.
s.
t.
g.
h.
i.
j-
,r*8ffo[**
Pasal 8
Pengelolaan Sistim Bagi Hasil
(1) Dalam keadaan pemilik tidak mampu dan atau tidak mempunyai kesempatan untuk
memanfaatan lahan yang dimilikinya, maka sistim bagi hasil yang memungkinkan
antara pemilik dengan penggarap meliputi ;
a. Lahan sawah terlantiar ketentuan pernbagian hasilnya adalah 50 % urttuk
pemifik dan 50 % untuk penggarap setelah dikurangi biaya $arana produksi
meliputi bibit, pupuk dan obat-obatan.
b. Lahsn kering terlantar ketentuan pembagian hasilnya adalah 30 % untuk
pemilik dan 70 % untuk penggarap setefah dikurangi biaya produksi rnetiputi
bibit, pupuk dan obat-obatan.
c. Selain dimaksud pada huruf a dan b dalam hagi hasil terhadap pengelolaan
dan pemanfaatan lahan pekar:angan berlaku juga si*tim bagi hasif yang telah
menjadi kebiaaaan dalam masyarakat setempat.
(2) Lahan pekarangan yang befum dimanfaatkan secara optimal, pemanfaatannya
diserahkan kepada pmerintahan nagari yang bersangkutan untuk kepentingan
pembangunan nagari tersebut.
Pasal I
Pengelolaan $letim Sewa (Kontrak)
(1) Lahan sawah dsn atau fahan kering yang tidak diusahakan oleh pemilik dan tidak
dilakukan kerja sama pemanfaatan dengan pihal lain dengan sistim bagi hasil maka
lahan terlantar tidak dihenarkan kosong dan harus disewakan (dikontrafkan) kepada
pihak lain.
(2) Biaya $swa {kontrak) sebagaimana dimaksud pada ayat (1} pasal ini yaitu 1 (satu}
erfias per hektar per tahun atau berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak untuk
jangka waktu kontrak menimal enam kali musim tanam bagi lahan swah dan 10
(sepuluh) tahun untuk fbhan kering
Pasal 10
Pengalihan Hak Pemanfiaatan
(1) Lahan sawah dan atau lahan kering yang tidak dimanfaatkan lebih dari dua tahun
dan atau tidak diserahkan pemanfaatannya kepada pihak fain baik dengan sistim
bagi hasil maupun dikontrakkan, maka pemerintah berhak atas pemanfaatan lahan
terlantar tercebut.
(2) Tata cara pengnlihan hak pemanfaatan oleh pemerintah diatur lebih lanjut oleh
keputusan Bupati.
tsAB VI
PENGENDALIAN
Pasaf 11
(1) Pengendalian pemanfaatan lahsn terlantar dilakukan oleh Bupati melalui kegiatan
pengawasan dan penertiban terhadap pemanfaatan fahan.
(21 Pengawasan diselenggarakan dalam bentuk pelaporan, pemantauan dan evaluasi.
(3)
(4)
{5)
Penertiban dilakukan terhadap pemanfaatan lahan yang dapat merusak lingkungan
Dalam melakukan pengendalian Bupati menunjuk Pejabat atau instansitedfiit untut<
melakukan kegiatan pengawasan dan penertiban.
Pencabutan hak terhadap pemanfaatan lahan dapat dilakukan akibat tidak
memenuhi ketentuan yang berlaku.
BAB VII
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 12
t1) Penjabat pegarai negeri sipil tertentu ditingkungan Pemerintahan Daerah diberi
wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor I tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana.
(2) Wewenang penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adatah :
a) Menerima, mpncari mengumpulkan dan meneliti keterangan atrau laporan
be*enaan dengan tindak pidana agar keterangan atau laporan tersebut menjadi
terang dan jelas.
b) Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau
badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan
tindakan pidana;
c) Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadiatau badan sehubungan
dengan tindak pidana.
d) Memeriksa buku catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan
dengan tindak pidana;
e) Melakukan pengefedahan untuk mendapat bahan bukti pembukuan, pencatatan
dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti
tersehut;
0 Meminta bantuan tenaga ahlidalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak
pidana;
g) Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau
tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas
seseorang dan atau dokurnen yang dibawa sebagaimana diemaksud pada
huruf e;
h) Memotret $eseorang yang berkaitan dengan tindak pidana:
D Memanggil orang untuk didengar ketenangannys dan di periksa sebagai
tercangka atau saksi ;
j) Menghentikan penyidikan;
k) Mefakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana
menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.
(3) Sebagaimana dimaksud pada ayat 1 memberitahukan dimulainya penyidikan dan
menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalarn undang-undang nomor I tahun 1981 tentang hukum
acara pidana.
a
(1)
BAB VIII
KETENTUAN PIDAilA
Pasaf 13
Barang siap melanggar ketentuan pasal 6, 7, I dan 10 Peraturan Daerah ini
diancam kurungan karena melakukan tindak pidana selarna-lamanya 6 (enam)
bulan atau denda sehanyak-banyaknya Rp. 5000.000,- ( Lima Juta Rupiah).
Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini merupakan pdhnggaran.
$elain tindak pidana sebagaimana tsrsebut pada ayat (1) pasal ini tindakabiOana
yang mengakihatkan perusakan pencemaran fingkungan diancarn pidana sesuai
dengan peraturan peru ndang-undangan yang berlaku.
BAB IX
PENUTUP
Pasaf 14
Peraturan Daenah ini mulai berlaku sejak saat diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah inidengan penempdtan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Padang Pariaman.
/ MUsLrts KAsrM ,.7
l-
(2)
(3)
Diundangkan di
Pada Tanggal
: Pariaman,
: 27 AqurTuJ 2004
ATEN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Oitetapkan di : Pariaman.
Pada Tanggaf : ,,6 A6urru.r
BUPATI PADANG PARIAMAN,
Nomor .. . ..19. . . . .. Seri . .. .9

More Related Content

What's hot

Sengketa Tanah di Indonesia
Sengketa Tanah di IndonesiaSengketa Tanah di Indonesia
Sengketa Tanah di IndonesiaThe1 Uploader
 
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015Bagus ardian
 
Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)
Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)
Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)Bagus ardian
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Leks&Co
 
MEMBANGUN DATA (PROYEKSI) pada ARCGIS 10.0
MEMBANGUN DATA (PROYEKSI) pada ARCGIS 10.0MEMBANGUN DATA (PROYEKSI) pada ARCGIS 10.0
MEMBANGUN DATA (PROYEKSI) pada ARCGIS 10.0oriza steva andra
 
Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah )
Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah )Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah )
Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah )Franky L. Tobing
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanLeks&Co
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruangushfia
 
Kebijakan Agraria Indonesia
Kebijakan Agraria IndonesiaKebijakan Agraria Indonesia
Kebijakan Agraria Indonesialodzi
 
Pengadaan Tanah
Pengadaan TanahPengadaan Tanah
Pengadaan TanahLeks&Co
 
UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik Immanuel Yosua
 
Bahan Tayang Bu Indira ATR KKPR 7 Oktober.pdf
Bahan Tayang Bu Indira ATR KKPR  7 Oktober.pdfBahan Tayang Bu Indira ATR KKPR  7 Oktober.pdf
Bahan Tayang Bu Indira ATR KKPR 7 Oktober.pdfberti6
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptYohanesWatoLewar1
 
Salinan Berita Negara 597-2022.pdf
Salinan Berita Negara 597-2022.pdfSalinan Berita Negara 597-2022.pdf
Salinan Berita Negara 597-2022.pdfCIkumparan
 
Modul keuangan negara
Modul keuangan negaraModul keuangan negara
Modul keuangan negarakppnpelaihari
 

What's hot (20)

Sengketa Tanah di Indonesia
Sengketa Tanah di IndonesiaSengketa Tanah di Indonesia
Sengketa Tanah di Indonesia
 
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
 
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
 
Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)
Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)
Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)
 
PPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
PPT-HUKUM-AGRARIA.pptPPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
PPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
 
MEMBANGUN DATA (PROYEKSI) pada ARCGIS 10.0
MEMBANGUN DATA (PROYEKSI) pada ARCGIS 10.0MEMBANGUN DATA (PROYEKSI) pada ARCGIS 10.0
MEMBANGUN DATA (PROYEKSI) pada ARCGIS 10.0
 
Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah )
Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah )Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah )
Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah )
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
 
Kebijakan Agraria Indonesia
Kebijakan Agraria IndonesiaKebijakan Agraria Indonesia
Kebijakan Agraria Indonesia
 
Pendaftaran tanah
Pendaftaran tanahPendaftaran tanah
Pendaftaran tanah
 
Pengadaan Tanah
Pengadaan TanahPengadaan Tanah
Pengadaan Tanah
 
UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
 
Bahan Tayang Bu Indira ATR KKPR 7 Oktober.pdf
Bahan Tayang Bu Indira ATR KKPR  7 Oktober.pdfBahan Tayang Bu Indira ATR KKPR  7 Oktober.pdf
Bahan Tayang Bu Indira ATR KKPR 7 Oktober.pdf
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
 
Salinan Berita Negara 597-2022.pdf
Salinan Berita Negara 597-2022.pdfSalinan Berita Negara 597-2022.pdf
Salinan Berita Negara 597-2022.pdf
 
Pemetaan Batas Desa
Pemetaan Batas DesaPemetaan Batas Desa
Pemetaan Batas Desa
 
Modul keuangan negara
Modul keuangan negaraModul keuangan negara
Modul keuangan negara
 

Similar to Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlantar Di Kabupaten Padang Pariaman

Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016hadiarnowo
 
pp_16_2004.pdf
pp_16_2004.pdfpp_16_2004.pdf
pp_16_2004.pdfhamdy41
 
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...Kota Serang
 
Diskusi 7 Penatagunaan Tanah INDRA SOFIAN 042051183.pdf
Diskusi 7 Penatagunaan Tanah INDRA SOFIAN 042051183.pdfDiskusi 7 Penatagunaan Tanah INDRA SOFIAN 042051183.pdf
Diskusi 7 Penatagunaan Tanah INDRA SOFIAN 042051183.pdfIndra Sofian
 
Diskusi 4 Landreform.doc.pdf
Diskusi 4 Landreform.doc.pdfDiskusi 4 Landreform.doc.pdf
Diskusi 4 Landreform.doc.pdfIndra Sofian
 
Penertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantar
Penertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantarPenertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantar
Penertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantarCV Maju Bersama Bangsa
 
UU No 39 tahun 2014 tentang Perkebunan
UU No 39 tahun 2014 tentang Perkebunan UU No 39 tahun 2014 tentang Perkebunan
UU No 39 tahun 2014 tentang Perkebunan superandrosa
 
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatanKeterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatanCITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
 
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptxMODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptxRiadhatulUlum1
 
Uu nomor 39 tahun 2014 perkebunan
Uu nomor 39 tahun 2014 perkebunanUu nomor 39 tahun 2014 perkebunan
Uu nomor 39 tahun 2014 perkebunanWinarto Winartoap
 
Reforma agraria solusi perubahan iklim
Reforma agraria solusi perubahan iklimReforma agraria solusi perubahan iklim
Reforma agraria solusi perubahan iklimswirawan
 
PP Nomor 19 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 19 Tahun 2021.pdfPP Nomor 19 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 19 Tahun 2021.pdfFaizRivaldy1
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000Penataan Ruang
 
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya AlamKewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alambung gunawan
 
PP_Nomor_26_Tahun_2020_menlhk_06222020120801.pdf
PP_Nomor_26_Tahun_2020_menlhk_06222020120801.pdfPP_Nomor_26_Tahun_2020_menlhk_06222020120801.pdf
PP_Nomor_26_Tahun_2020_menlhk_06222020120801.pdfBKPHBRPN
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptxAgenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptxyulius45
 

Similar to Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlantar Di Kabupaten Padang Pariaman (20)

Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
 
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
 
pp_16_2004.pdf
pp_16_2004.pdfpp_16_2004.pdf
pp_16_2004.pdf
 
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
 
Diskusi 7 Penatagunaan Tanah INDRA SOFIAN 042051183.pdf
Diskusi 7 Penatagunaan Tanah INDRA SOFIAN 042051183.pdfDiskusi 7 Penatagunaan Tanah INDRA SOFIAN 042051183.pdf
Diskusi 7 Penatagunaan Tanah INDRA SOFIAN 042051183.pdf
 
Diskusi 4 Landreform.doc.pdf
Diskusi 4 Landreform.doc.pdfDiskusi 4 Landreform.doc.pdf
Diskusi 4 Landreform.doc.pdf
 
Penertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantar
Penertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantarPenertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantar
Penertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantar
 
UU No 39 tahun 2014 tentang Perkebunan
UU No 39 tahun 2014 tentang Perkebunan UU No 39 tahun 2014 tentang Perkebunan
UU No 39 tahun 2014 tentang Perkebunan
 
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatanKeterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
 
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptxMODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
 
Uu nomor 39 tahun 2014 perkebunan
Uu nomor 39 tahun 2014 perkebunanUu nomor 39 tahun 2014 perkebunan
Uu nomor 39 tahun 2014 perkebunan
 
Reforma agraria solusi perubahan iklim
Reforma agraria solusi perubahan iklimReforma agraria solusi perubahan iklim
Reforma agraria solusi perubahan iklim
 
PP Nomor 19 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 19 Tahun 2021.pdfPP Nomor 19 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 19 Tahun 2021.pdf
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
 
Bahan 3
Bahan 3Bahan 3
Bahan 3
 
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya AlamKewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
 
Buku tora syahyuti
Buku tora   syahyutiBuku tora   syahyuti
Buku tora syahyuti
 
PP_Nomor_26_Tahun_2020_menlhk_06222020120801.pdf
PP_Nomor_26_Tahun_2020_menlhk_06222020120801.pdfPP_Nomor_26_Tahun_2020_menlhk_06222020120801.pdf
PP_Nomor_26_Tahun_2020_menlhk_06222020120801.pdf
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 05 tahun 2004 Kawasan Strategis Kabupaten Padan...
 
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptxAgenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
 

More from Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman

Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 15 tahun 2004 tentang Pembebasan Biaya Pendi...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 15 tahun 2004 tentang Pembebasan Biaya Pendi...Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 15 tahun 2004 tentang Pembebasan Biaya Pendi...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 15 tahun 2004 tentang Pembebasan Biaya Pendi...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 13 tahun 2004 tentang Laporan Keterangan Pertan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 13 tahun 2004 tentang Laporan Keterangan Pertan...Perda Kab. Padang Pariaman No 13 tahun 2004 tentang Laporan Keterangan Pertan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 13 tahun 2004 tentang Laporan Keterangan Pertan...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...
Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...
Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 10 tahun 2004 tentang Retribusi Tempat Rekreasi...
Perda Kab. Padang Pariaman No 10 tahun 2004 tentang Retribusi Tempat Rekreasi...Perda Kab. Padang Pariaman No 10 tahun 2004 tentang Retribusi Tempat Rekreasi...
Perda Kab. Padang Pariaman No 10 tahun 2004 tentang Retribusi Tempat Rekreasi...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 09 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 09 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...Perda Kab. Padang Pariaman No 09 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 09 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...
Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...
Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 04 tahun 2004 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan K...
Perda Kab. Padang Pariaman No 04 tahun 2004 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan K...Perda Kab. Padang Pariaman No 04 tahun 2004 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan K...
Perda Kab. Padang Pariaman No 04 tahun 2004 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan K...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...
Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...
Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 02 tahun 2004 tentang Pencegahan, Penindakan Da...
Perda Kab. Padang Pariaman No 02 tahun 2004 tentang Pencegahan, Penindakan Da...Perda Kab. Padang Pariaman No 02 tahun 2004 tentang Pencegahan, Penindakan Da...
Perda Kab. Padang Pariaman No 02 tahun 2004 tentang Pencegahan, Penindakan Da...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 

More from Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman (15)

Perda nomor 5 tahun 2009 tentang Pemerintahan Nagari
Perda nomor 5 tahun 2009 tentang Pemerintahan NagariPerda nomor 5 tahun 2009 tentang Pemerintahan Nagari
Perda nomor 5 tahun 2009 tentang Pemerintahan Nagari
 
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 16 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Perda K...
 
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 15 tahun 2004 tentang Pembebasan Biaya Pendi...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 15 tahun 2004 tentang Pembebasan Biaya Pendi...Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 15 tahun 2004 tentang Pembebasan Biaya Pendi...
Perda Kab. Padang Pariaman Nomor 15 tahun 2004 tentang Pembebasan Biaya Pendi...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 13 tahun 2004 tentang Laporan Keterangan Pertan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 13 tahun 2004 tentang Laporan Keterangan Pertan...Perda Kab. Padang Pariaman No 13 tahun 2004 tentang Laporan Keterangan Pertan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 13 tahun 2004 tentang Laporan Keterangan Pertan...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...
Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...
Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 10 tahun 2004 tentang Retribusi Tempat Rekreasi...
Perda Kab. Padang Pariaman No 10 tahun 2004 tentang Retribusi Tempat Rekreasi...Perda Kab. Padang Pariaman No 10 tahun 2004 tentang Retribusi Tempat Rekreasi...
Perda Kab. Padang Pariaman No 10 tahun 2004 tentang Retribusi Tempat Rekreasi...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 09 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 09 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...Perda Kab. Padang Pariaman No 09 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 09 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...
Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...
Perda Kab. Padang Pariaman No 06 tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta Di Daer...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 04 tahun 2004 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan K...
Perda Kab. Padang Pariaman No 04 tahun 2004 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan K...Perda Kab. Padang Pariaman No 04 tahun 2004 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan K...
Perda Kab. Padang Pariaman No 04 tahun 2004 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan K...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...
Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...
Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 02 tahun 2004 tentang Pencegahan, Penindakan Da...
Perda Kab. Padang Pariaman No 02 tahun 2004 tentang Pencegahan, Penindakan Da...Perda Kab. Padang Pariaman No 02 tahun 2004 tentang Pencegahan, Penindakan Da...
Perda Kab. Padang Pariaman No 02 tahun 2004 tentang Pencegahan, Penindakan Da...
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
 
Manajemen (up grading stkip ydb)
Manajemen (up grading stkip ydb)Manajemen (up grading stkip ydb)
Manajemen (up grading stkip ydb)
 
Manajemen
ManajemenManajemen
Manajemen
 

Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlantar Di Kabupaten Padang Pariaman

  • 1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAISAN NOMOR : I1 TAHUN 2OA4 TENTAHG Menimbang '. a. Mengingat c. PEMANFAATAN LAHAN TERLANTAR DI KABUPATEH PADANG PARIAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PADANG PARIAMAN bahwa lahan terlantar merupakan potensi dan kekayaan alam daerah yang harus diupayakan pemanfaatannya sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap perekonomian masyarakat. bahwa dalam rangka meningkatkan potensi lahan, khususnya lahan terlantar maka perlu dilakukan pemanfaatan fahan tersebut agar berdaya guna dan berhasil guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b di atas tersebut perlu mengatur pemanfaatan lahan terlantar di Kabupaten Padang Pariaman dalam suatu Peraturan Daerah. : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956, tentang Fembentukan Daerah Otonom Kabupaten di Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah ; Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1959 tentang Pengairan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria ; Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang ; Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan Pusat dan Daerah. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservaei Sumher Daya Afam Hayatidan Ekosistemnya ; Peraturan Pemerintah Nomor 24Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah; Peraturan Pemerintah Nomor 3S Tahun 1998 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah-Tanah Terlantar ; Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2QA4 tentang Penatagunaan Tanah; Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah Bagi Felaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum; 12. Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003 tentang Kebijakan 2. 3. 4. 5, 6. 7. 8. L 10. 11.
  • 2. 13. Peraturan Menteri Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah ; 14. Peraturan Menteri Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pelimpahan Kewenangan dan Pembatalan Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah Negara ; 15. Peratunan Mentsri Agraria I Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor g Tahun 19gg tentang Tata Car:a Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan ; 16. Peraturan Daerah Propinsi Sumgtera Barat Nomor 4 Tahun lg8g tentang Pengefoalan dan Pengendalian Lingkungan. OENGAN PERSETIJJUAH DEWAH PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN MEMUTI,.ISKAN Menetapkan : PERATURAITI OAERAH KABUPATEN TENTAITIG FEMANFAATAN LAHAII TERLANTAR OI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. BAts I KETENTUAN UMUM Pasal { Pengertian Dalam Peraturan Daerah iniyang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Daerah Kabupaten Padang Pariaman b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah lGbupgten Padang Pariaman c, Bupatiadalah Bupati Padang Pariaman d. Dinas adalah Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunanan l(abupaten Padang Pariaman e, $umberdaya Alam adalah sefuruh potensi sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan untuk ksgietan yang menunjang dan ditunjang sektor Pertanian. f. Lahan Kosong adalah lsfian sawah dan atau lahan kering yang $ecara potensial bernilaiekonomis apahifa diusahakan untuk kegiatan pertanian dalam arti luas. g. Lahan Kosong terdiri dari lahan terlantar dan lahan kurang produktif. h. Lahan terlantar adalah Lahan sawah dan atau tahan kering yang karena beberapa sebab tidak diusahakan lebih dari 2 {dua} tahun. i. Lahan kurang Produktif adalah lahan sgwah dan atau lahan kering yang pemanfaatannya belum optimaf baik secara tekniE maupun ekonomis. i. Lahan $awah adalah lahan pertanian yang berpetakpetak dan dibatasi oleh pematang (galengan), safuran untuk manaharlmeyalirkan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperolehnya atau status tanah tersebut.. k. Lahan Kering adafah ssmua lahan selain lahan sawah stau lahan yang berstatus lahan sawah yang sudah tidak berfungsi sebagai lahan sawah lagi dimasukkan dalam bukan lahan sawah. l, Lahan pasang surut adalah lahan sawah yang pongairannya tergantung pada air $ungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. m. Lahan sawah lebak adalah lahan eawah yang pengairannya berasal darf reklamasi rawa lebak (bukan paeang surut).
  • 3. n. Folder adalah fahan sawah yang terdapat di delta sungai yang pengairannya dipengaruhi oleh air sungni tersebut. o. Sawah lainnya adalah rembesan-rembsan rawa yang biasanya ditanami padi. p. Lahan sawah yang sementara tidah diusahakan adalah lahan sawah yang karena beberapa alasan misalnya tidak ada tenaga, dikuasai pihak lain, adanya OPT maka sefama lebih dari 1 tahun dan kurang dari 2 tahun tidak diusahakan. q. Pekarangan adalah halaman sekitrar rumah termasuk y6ng dipakai untuk rumahlbangunan. Bila tanah sekitar rumah tersebut tidak jelas batas-batasnya dengan kebun/tegal maka dimasukan dalam tanah kebun I tegal. r. Tegat I kebun adalah yang bukan lahan sawah yang ditanami tanaman musiman atau tahunan dan letaknya terpisah dengan halaman sekitar rumah Eerta pemakaiannya tidak herpindafrpindah. s. Ladang / Huma adalah lahan yang ditanami tanaman musiman dan pemakaiennya hanya semusim atau dua musim dan kemudian akan ditinggafkan karena tidak subur lagi. t. Penggembalaan / padang rumput adalah lahan yang dipakai untuk penggernbalaan temak, u. Rawa-rswa (yang tidak ditanami) adalah lahan yang luas dan tergenang air yang tidak dipergunakan untuk sawah, v. Tambak adafah lahan yang dipergunakan untuk melakukan pemeliharaan ikan, udang atau faun#biota air lainnya. w Kolam/TebaUEmpang adalah lahan yang dipergunkan untuk pemeliharaan/peftenihan ikan dan lain-lain baik yang terletak ditanah sawah atiaupun tanah kering. BAB II AZA$, TUJUAN DAN FUNGSI Bagian Pertama Azas Pasal 2 Penetapan dan pemanfaatan lahan terlantar didasarkan kepada azas : a. Manfaat yaitu pemanfaatan tanah secara optimal, terkendali dan terarah agar dapat memberikan kemakmuran yang sebesar-besarnya kepada masyarakat. b. Keseimbangan dan keserasian yeng menciptakan keseimbangan dan keserasian pemanfaataan lahan. c, Kelestarian menciptakan hubungan yang serasiantara manusia dan lingkungan. d. Ptoduktif agar tanah dapat memberikan peningkatan ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. e. Fungsi soeial memberikan manfaat bagi pemegang hak tanpa menimbulkan kerugian pada pihak lain hingga bermanfaat bagi masyarakat dan nagara. f. Kesadaran hukum bahwa pemifikan dan penguasan tanah harus sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. tsagian Kedua Tujuan Pasfil 3 Tujuan penetapan dan pemanfaatan lahan terfantar adalah : a. Tenrujudnya penetapan pengelolaan dan pemanfaatan tanah yang memberi kontribusi bagi masyarakat dan Pemerintah daerah.
  • 4. b. c. d. e. Tertatanya dan terselenggaranya pengaturan dan penguasaan, persediaan, pemsliharaan tanah. Terwujudnya peningkatan produktivitas penggunaan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Terpeliharanya keseimbangan antara pemanfaatan tanah dengan lingkungan. Terciptanya lembaga hukum antara orang-orang metafui perbuatan hukum dengan tanah secara adil. tsagian Ketiga Fungsi Pasal 4 Fungsi penetapan dan pemanfaatan lahan terlantiar: a. Sebagai dasar pengaturan dalam penertiban, penguasaan dan penggunsan lahan terlantar. b. Sebagai dasar bagi kebijakan daerah dalam pemberian izin pemanfaatan lahan terfantar demi kefangsungan pembangunan yang bertelanjutan. c. $ebagai penrujudan keterkaitan dan keseimbangan pemanfaatan lahan terlantar dengan perencanaan daerah. BAB III JENIS.JENIS LAHAN TERLAI{TAR Pasal S Jenis-jenis lahan terlantar yang harus dimanfaatkan : a. Lahan sawah b. Lahan kering Lahan pasang surut Lahan pekarangan TegaUkebun Ladang Pengem bafaan/Padang rumput Rawa-rawa Tambak Kolarn/Empang BAB IV KEWAJIBAN Pasal 6 (1) $etiap perorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang telah memperoleh penggunaan hak atas tanah berkewajiban memanfaatkan lahan terlantar. (2) Jika pemilik lahan tidak mampu mengelofa dan memanfaatkan lahan yang dimilikinya perlu diserahkan pada pihak fain. Pasal 7 Dalam pernanfaatan lahan terlantar sebagainnna dimaksud pada pasal 5 ayat (1) harus seeuai dengan sifat dan tujuan dari rencana tata ruang wilayah (RTRW. peruntukan penggunaan, tanah sehingga dapat c. d. s. t. g. h. i. j-
  • 5. ,r*8ffo[** Pasal 8 Pengelolaan Sistim Bagi Hasil (1) Dalam keadaan pemilik tidak mampu dan atau tidak mempunyai kesempatan untuk memanfaatan lahan yang dimilikinya, maka sistim bagi hasil yang memungkinkan antara pemilik dengan penggarap meliputi ; a. Lahan sawah terlantiar ketentuan pernbagian hasilnya adalah 50 % urttuk pemifik dan 50 % untuk penggarap setelah dikurangi biaya $arana produksi meliputi bibit, pupuk dan obat-obatan. b. Lahsn kering terlantar ketentuan pembagian hasilnya adalah 30 % untuk pemilik dan 70 % untuk penggarap setefah dikurangi biaya produksi rnetiputi bibit, pupuk dan obat-obatan. c. Selain dimaksud pada huruf a dan b dalam hagi hasil terhadap pengelolaan dan pemanfaatan lahan pekar:angan berlaku juga si*tim bagi hasif yang telah menjadi kebiaaaan dalam masyarakat setempat. (2) Lahan pekarangan yang befum dimanfaatkan secara optimal, pemanfaatannya diserahkan kepada pmerintahan nagari yang bersangkutan untuk kepentingan pembangunan nagari tersebut. Pasal I Pengelolaan $letim Sewa (Kontrak) (1) Lahan sawah dsn atau fahan kering yang tidak diusahakan oleh pemilik dan tidak dilakukan kerja sama pemanfaatan dengan pihal lain dengan sistim bagi hasil maka lahan terlantar tidak dihenarkan kosong dan harus disewakan (dikontrafkan) kepada pihak lain. (2) Biaya $swa {kontrak) sebagaimana dimaksud pada ayat (1} pasal ini yaitu 1 (satu} erfias per hektar per tahun atau berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak untuk jangka waktu kontrak menimal enam kali musim tanam bagi lahan swah dan 10 (sepuluh) tahun untuk fbhan kering Pasal 10 Pengalihan Hak Pemanfiaatan (1) Lahan sawah dan atau lahan kering yang tidak dimanfaatkan lebih dari dua tahun dan atau tidak diserahkan pemanfaatannya kepada pihak fain baik dengan sistim bagi hasil maupun dikontrakkan, maka pemerintah berhak atas pemanfaatan lahan terlantar tercebut. (2) Tata cara pengnlihan hak pemanfaatan oleh pemerintah diatur lebih lanjut oleh keputusan Bupati. tsAB VI PENGENDALIAN Pasaf 11 (1) Pengendalian pemanfaatan lahsn terlantar dilakukan oleh Bupati melalui kegiatan pengawasan dan penertiban terhadap pemanfaatan fahan. (21 Pengawasan diselenggarakan dalam bentuk pelaporan, pemantauan dan evaluasi.
  • 6. (3) (4) {5) Penertiban dilakukan terhadap pemanfaatan lahan yang dapat merusak lingkungan Dalam melakukan pengendalian Bupati menunjuk Pejabat atau instansitedfiit untut< melakukan kegiatan pengawasan dan penertiban. Pencabutan hak terhadap pemanfaatan lahan dapat dilakukan akibat tidak memenuhi ketentuan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 12 t1) Penjabat pegarai negeri sipil tertentu ditingkungan Pemerintahan Daerah diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor I tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. (2) Wewenang penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adatah : a) Menerima, mpncari mengumpulkan dan meneliti keterangan atrau laporan be*enaan dengan tindak pidana agar keterangan atau laporan tersebut menjadi terang dan jelas. b) Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindakan pidana; c) Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadiatau badan sehubungan dengan tindak pidana. d) Memeriksa buku catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana; e) Melakukan pengefedahan untuk mendapat bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersehut; 0 Meminta bantuan tenaga ahlidalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana; g) Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas seseorang dan atau dokurnen yang dibawa sebagaimana diemaksud pada huruf e; h) Memotret $eseorang yang berkaitan dengan tindak pidana: D Memanggil orang untuk didengar ketenangannys dan di periksa sebagai tercangka atau saksi ; j) Menghentikan penyidikan; k) Mefakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan. (3) Sebagaimana dimaksud pada ayat 1 memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalarn undang-undang nomor I tahun 1981 tentang hukum acara pidana.
  • 7. a (1) BAB VIII KETENTUAN PIDAilA Pasaf 13 Barang siap melanggar ketentuan pasal 6, 7, I dan 10 Peraturan Daerah ini diancam kurungan karena melakukan tindak pidana selarna-lamanya 6 (enam) bulan atau denda sehanyak-banyaknya Rp. 5000.000,- ( Lima Juta Rupiah). Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini merupakan pdhnggaran. $elain tindak pidana sebagaimana tsrsebut pada ayat (1) pasal ini tindakabiOana yang mengakihatkan perusakan pencemaran fingkungan diancarn pidana sesuai dengan peraturan peru ndang-undangan yang berlaku. BAB IX PENUTUP Pasaf 14 Peraturan Daenah ini mulai berlaku sejak saat diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah inidengan penempdtan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Padang Pariaman. / MUsLrts KAsrM ,.7 l- (2) (3) Diundangkan di Pada Tanggal : Pariaman, : 27 AqurTuJ 2004 ATEN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN Oitetapkan di : Pariaman. Pada Tanggaf : ,,6 A6urru.r BUPATI PADANG PARIAMAN, Nomor .. . ..19. . . . .. Seri . .. .9