Makalah ini membahas biografi dua ulama besar Islam, yaitu KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah dan Imam Malik bin Anas, salah satu pendiri mazhab Maliki. KH Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta tahun 1868 dan mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk mereformasi Islam di Indonesia, sementara Imam Malik lahir di Madinah tahun 93 H dan dikenal sebagai pengkodifikasi hadis-hadis Nabi.
2. BINA SARANA INFORMATIKA
Kata Pengantar
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah
SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam. Agama sebagai sistem kepercayaan dalam
kehidupan umat manusia dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama
yang telah berkembang selama empat belas abad lebih menyimpan banyak kisah tokoh-tokoh,
ulama, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan maupun realitas sosial, politik,
ekonomi dan budaya.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kisah perjalanan tokoh-tokoh islam jaman dulu.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Bina Sarana Informatika.
Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,
kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah
saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Yogyakarta, Maret 2014
Penyusun
Anang
3. Biografi
1. K.H. Ahmad Dahlan
Nasab :
K.H. Ahmad Dahlan merupakan seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang lahir di suatu
daerah bernama Kauman yang tepatnya berada di Yogyakarta pada tanggal 1 Agustus 1868.
Beliau merupakan putra keempat dari tujuh bersaudara dengan ayah bernama K.H. Abu Bakar.
Ibu beliau bernama Siti Aminah yang merupakan putri dari H. Ibrahim yang pada masa itu
menjabat sebagai penghulu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. K.H. Ahmad Dahlan lahir
dengan nama kecil Muhammad Darwis. Beliau adalah generasi ke-12 dari salah seorang
walisongo yang terkemuka dalam mendakwahkan Islam di daerah Gresik yang bernama
Maulana Malik Ibrahim. Silsilahnya tersebut ialah Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishaq,
Maulana 'Ainul Yaqin, Maulana Muhammad Fadlullah (Sunan Prapen), Maulana Sulaiman Ki
Ageng Gribig (Djatinom), Demang Djurung Djuru Sapisan, Demang Djurung Djuru Kapindo, Kyai
Ilyas, Kyai Murtadla, KH. Muhammad Sulaiman, KH. Abu Bakar, dan Muhammad Darwisy
(Ahmad Dahlan).
K.H. Ahmad Dahlan telah menunaikan haji ketika beliau masih berusia 15 tahun dan menetap di
kota Mekah selama 5 tahun. Selama di Mekah, beliau memperdalam ilmu agama dan juga
berinteraksi dengan Muhammad Abduh, Al-Afghani, Rasyid Ridha, dan Ibnu Taimiyah yang
memiliki pemikiran-pemikiran pembaharu dalam Islam. Pada tahun 1888 beliau kembali ke
kampung halaman dan mengubah nama beliau dari Muhammad Darwis menjadi Ahmad
Dahlan. Beliau kembali ke Mekkah dan menetap selama dua tahun di sana pada tahun 1903.
Selama dua tahun di Mekkah, beliau sempat berguru kepada Syeh Ahmad Khatib yang juga
merupakan guru dari K.H. Hasyim Asyari, pendiri NU.
Aktivitas K.H. Ahmad Dahlan :
4. Sekembalinya beliau dari Mekkah pada tahun 1912, beliau mendirikan Muhammadiyah di
kampung halamannya, Kauman, Yogyakarta. Baru pada tahun 1921 Muhammadiyah diberi izin
oleh pemerintah untuk mendirikan cabangnya di daerah lain. Kemudian beliau melakukan
banyak usaha besar yang terarah, seperti mendirikan rumah pengobatan, rumah sakit, panti
asuhan, pemeliharaan kaum miskin, sekolah, serta madrasah setelah Muhammadiyah kukuh
berdiri. Sebelum beliau mendirikan Muhammadiyah, beliau pernah tercatat dalam anggota
Boedi Utomo dan Sarekat Islam.
Gagasan pendirian Muhammadiyah oleh Ahmad Dahlan ini juga mendapatkan resistensi, baik
dari keluarga maupun dari masyarakat sekitarnya. Berbagai fitnahan, tuduhan dan hasutan
datang bertubi-tubi kepadanya. la dituduh hendak mendirikan agama baru yang menyalahi
agama Islam. Ada yang menuduhnya kyai palsu, karena sudah meniru-niru bangsa Belanda yang
Kristen, mengajar di sekolah Belanda, serta bergaul dengan tokoh-tokoh Budi Utomo yang
kebanyakan dari golongan priyayi, dan bermacam-macam tuduhan lain. Saat itu Ahmad Dahlan
sempat mengajar agama Islam di sekolah OSVIA Magelang, yang merupakan sekolah khusus
Belanda untuk anak-anak priyayi. Bahkan ada pula orang yang hendak membunuhnya. Namun
ia berteguh hati untuk melanjutkan cita-cita dan perjuangan pembaruan Islam di tanah air bisa
mengatasi semua rintangan tersebut.
Dengan Berdirinya Mihammadiyah Ahmad Dahlan ingin mengadakan suatu pembaruan dalam
cara berpikir dan beramal menurut tuntunan agama Islam. la ingin mengajak umat Islam
Indonesia untuk kembali hidup menurut tuntunan al-Qur'an dan al-Hadits. Perkumpulan ini
berdiri bertepatan pada tanggal 18 November 1912. Dan sejak awal Dahlan telah menetapkan
bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi bersifat sosial dan bergerak di bidang
pendidikan.
Kisah Inspiratif Beliau :
Pada tahun 1896, nama K.H. Ahmad Dahlan menjadi pembicaraan khususnya di Yogyakarta,
karena beliau melakukan pembetulan terhadap arah kiblat pada langgar-langgar dan masjid-
masjid di Yogyakarta. Pada masa itu kebanyakan tempat ibadah menghadap ke arah Timur dan
5. banyak orang yang melakukan sholat menghadap lurus ke Barat. Beliau melakukan pembetulan
tersebut dengan Ilmu Falak yang beliau kuasai. Berdasarkan Ilmu Falak tersebut, arah kiblat
Pulau Jawa seharusnya condong ke Utara kira-kira 24,5 derajat.
Dahlan juga bersahabat dan berdialog dengan tokoh agama lain seperti Pastur van Lith pada
1914-1918. Van Lith adalah pastur pertama yang diajak dialog oleh Dahlan. Pastur van Lith di
Muntilan yang merupakan tokoh di kalangan keagamaan Katolik. Pada saat itu Kiai Dahlan tidak
ragu-ragu masuk gereja dengan pakaian hajinya[
Perjalanan Hidup :
Dalam perjalanan hidup K.H. Ahmad Dahlan, beliau sempat menikah sebanyak lima kali. Dari
istri pertama beliau yang bernama Siti Walidah yang juga sepupu beliau sendiri, beliau
mendapatkan enam keturunan. Anak-anak beliau dari Siti Walidah adalah Djohanah, Siradj
Dahlan, Siti Busyro, Irfan Dahlan, Siti Aisyah, dan Siti Zaharah. Istri pertama beliau, Siti
Walidah,juga merupakan seorang Pahlawan Nasional yang juga pendiri Aisyiyah dan lebih
dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan. Dalam pernikahan yang kedua, beliau menikahi Nyai
Abdullah janda dari H. Abdullah. Pernikahan ketiga beliau dengan adik dari Kyai Munawwir
Krapyak yang bernama Nyai Rum. Dari pernikahan beliau yang keempat dengan Nyai Aisyah
Cianjur adik Adjengan Penghulu, beliau dianugerahi seorang putra yang diberi nama Dandanah.
Pernikahan beliau yang terakhir adalah dengan Nyai Yasin Pakualam Yogyakarta.
Prestasi K.H Ahmad Dahlan :
Atas kegigihan KH. Ahmad Dahlan dalam menyebarkan Dakwah, menerdaskan bangsa dan
membina akhlak umat, maka pemerintah Republik Indonesia memberikan Apresiasi dengan
menyematkan tanda gelar kepada KH Ahmad Dahlan dengan gelar Pahlawan Nasional. Hal ini
sesuai dengan dengan surat Keppres No. 657 tahun 1961.
Adapun dasar-dasar penetapan KH Ahmad Dahlan diberi gelar sebagai Pahlawan Nasional
adalah sebagai berikut:
1. KH. Ahmad Dahlan telah mempelopori kebangkitan ummat Islam untuk menyadari nasibnya
6. sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar dan berbuat.
2. Dengan organisasi Muhammadiyah yang didirikannya, telah banyak memberikan ajaran Islam
yang murni kepada bangsanya. Ajaran yang menuntut kemajuan, kecerdasan, dan beramal bagi
masyarakat dan umat, dengan dasar iman dan Islam.
3. Dengan organisasinya, Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha sosial dan pendidikan
yang amat diperlukan bagi kebangkitan dan kemajuan bangsa, dengan jiwa ajaran Islam.
4. Dengan organisasinya, Muhammadiyah bagian wanita (Aisyiyah) telah mempelopori
kebangkitan wanita Indonesia untuk mengecap pendidikan dan berfungsi sosial, setingkat
dengan kaum pria.
Wafat :
K.H. Ahmad Dahlan mengalami gangguan kesehatan sejak tahun 1922 karena mobilitas beliau
yang begitu tinggi. Dengan saran dokter, pada tahun 1923, beliau menyempatkan diri untuk
beristirahat di Gunung Tretes, Malang, Jawa Timur, sebelum akhirnya beliau kembali ke
Yogyakarta untuk menghadiri rapat tahunan Muhammadiyah. Dalam pembukaan rapat
tahunan tersebut, beliau masih sempat untuk memberikan sambutan. Kesehatan beliau terus
menurun hingga akhirnya beliau meninggal pada tanggal 23 Februari 1923 dan dimakamkan di
Karangkajen, Yogyakarta, serta diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik
Indonesia.
Sumber :
wikipedia.org
merdeka.com
7. 2. Imam Malik bin Anas
Bernama lengkap Mâlik bin Anas bin Mâlik bin Abi Amir bin Amru bin Al Harits bin ghailân bin
Hasyat bin Amru bin Harits.
Kunyah beliau: Abu Adbillah
Nasab beliau:
1. Al Ashbuhi; adalah nisbah yang di tujukan kepada dzi ashbuh, dari Humair
2. Al Madani; nisbah kepada Madinah, negeri tempat beliau tinggal.
Beliau dilahirkan di Madinah tahun 93 H, bertepatan dengan tahun meninggalnya sahabat yang
mulia Anas bin Malik. Ibunya mengandung dia selama tiga tahun.
Sifat-sifat imam Malik:
Beliau adalah sosok yang tinggi besar, bermata biru, botak, berjenggot lebat, rambut dan
jenggotnya putih, tidakmemakai semir rambut, dan beliau menipiskan kumisnya. Beliau senang
mengenakan pakaian bersih, tipis dan putih, sebagaimana beliaupun sering bergonta-ganti
pakaian. Memakai serban, dan meletakkan bagian sorban yang berlebih di bawah dagunya.
Aktifitas beliau dalam menimba ilmu
Imam Malik tumbuh ditengah-tengah ilmu pengetahuan, hidup dilingkungan keluarga yang
mencintai ilmu, dikota Darul Hijrah, sumber mata air As Sunah dan kota rujukan para alim
ulama. Di usia yang masih sangat belia, beliau telah menghapal Al Qur`an, menghapal Sunah
Rasulullah, menghadiri majlis para ulama dan berguru kepada salah seorang ulama besar pada
masanya yaitu Abdurrahman Bin Hurmuz. Kakek dan ayahnya adalah ulama hadits terpandang
di Madinah. Maka semenjak kecil, Imam Malik tidak meninggalkan Madinah untuk mencari
ilmu. Ia merasa Madinah adalah kota dengan sumber ilmu yang berlimpah dengan kehadiran
ulama-ulama besar. Karena keluarganya ulama ahli hadits, maka Imam Malik pun menekuni
pelajaran hadits kepada ayah dan pamanpamannya. Disamping itu beliau pernah juga berguru
8. kepada para ulama terkenal lainnya Dalam usia yang terbilang muda, Imam Malik telah
menguasai banyak disiplin ilmu. Kecintaannya kepada ilmu menjadikan hampir seluruh
hidupnya di salurkan untuk memperoleh ilmu.
Rihlah beliau
Meskipun Imam Malik memiliki kelebihan dalam hafalan dan kekuatan pengetahuannya, akan
tetapi beliau tidak mengadakan rihlah ilmiah dalam rangka mencari hadits, karena beliau
beranggapan cukup dengan ilmu yang ada di sekitar Hijaz. Meski beliau tidak pernah
mengadakan perjalanan ilmiyyah, tetapi beliau telah menyangdang gelar seorang ulama, yang
dapat memberikan fatwa dalam permasalahan ummat, dan beliau pun membentuk satu majlis
di masjid Nabawi pada saat beliau menginjak dua puluh satu tahun, dan pada saat itu guru
beliau Nafi’ hiudp. Semua itu agar dapat mentransfer pengetahuannya kepada kaum muslimin
serta kaum muslimin dapat mengambil manfaat dari pelajaran yang di sampaikan sang imam
Guru-guru beliau
Imam Malik berjumpa dengan sekelompok kalangan tabi’in yang telah menimba ilmu dari para
sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan yang paling menonjol dari mereka adalah
Nafi’ mantan budak Abdullah bin ‘Umar. Malik berkata; ‘Nafi’ telah menyebarkan ilmu yang
banyak dari Ibnu ‘Umar, lebih banyak dari apa yang telah disebarkan oleh anak-anak Ibnu
Umar,’
Guru-guru imam Malik, selain Nafi’, yang telah beliau riwayatkan haditsnya adalah;
1. Abu Az Zanad Abdullah bin Zakwan
2. Hisyam bin ‘Urwah bin Az Zubair
3. Yahya bin Sa’id Al Anshari
4. Abdullah bin Dinar
5. Zaid bin Aslam, mantan budak Umar
9. 6. Muhammad bin Muslim bin Syihab AzZuhri
7. Abdullah bin Abi Bakr bin Hazm
8. Sa’id bin Abi Sa’id Al Maqburi
9. Sami mantan budak Abu Bakar
Murid-murid beliau :
Banyak sekali para penuntut ilmu meriwayatkan hadits dari imam Malik ketika beliau masih
muda belia. Disini kita kategorikan beberapa kelompok yang meriwayatkan hadits dari beliau,
diantaranya;
Guru-guru beliau yang meriwayatkan dari imam Malik, diantaranya;
1. Muhammad bin Muslim bin Syihab Az Zahrani
2. Yahya bin SA’id Al Anshari
3. Paman beliau, Abu Sahl Nafi’ bin Malik
Dari kalangan teman sejawat beliau adalah;
1. Ma’mar bin Rasyid
2. Abdul Malik bin Juraij
3. Imam Abu Hanifah, An Nu’man bin Tsabit
4. Syu’bah bin al Hajaj
5. Sufyan bin Sa’id Ats Tsauri
6. Al Laits bin Sa’d
Orang-orang yang meriwayatkan dari imam Malik setelah mereka adalah;
1. Yahya Bin Sa’id Al Qaththan
10. 2. Abdullah bin Al Mubarak
3. Abdurrahman bin Mahdi
4. Waki’ bin al Jarrah
5. Imam Muhammad bin Idris Asy Syafi’i.
Sedangkan yang meriwayatkan Al Muwaththa` banyak sekali, diantaranya;
1. Abdullah bin Yusuf At Tunisi
2. Abdullah bin Maslamah Al Qa’nabi
3. Abdullah bin Wahb al Mishri
4. Yahya bin Yahya Al Laitsi
5. Abu Mush’ab Az Zuhri
Hasil karya beliau
Muwaththa` merupakan hasil karya imam Malik yang paling spektakuler, dan disana masih ada
beberapa karya beliau yang tersebar, diantaranya;
1. Risalah fi al qadar
2. Risalah fi an nujum wa manazili al qamar
3. Risalah fi al aqdliyyah
4. Risalah ila abi Ghassan Muhammad bin Mutharrif
5. Risalah ila al Laits bin Sa’d fi ijma’i ahli al madinah
6. Juz`un fi at tafsir
7. Kitabu as sirr
8. Risalatu ila Ar Rasyid.
11. Wafatnya beliau
Beliau meninggal dunia pada malam hari tanggal 14 safar 179 H pada usia yang ke 85 tahun dan
dimakamkan di Baqî` Madinah munawwarah (lidwa.com)
Sumber:
www.kajiansunnah.net
www.kisahislam.net
12. NAMA : ANANG FEBRIANTO
- TTL : MAROS, 1 FEBRUARI 1990
- ALAMAT : DUSUN 2 KEDUNG BANTENG, RT 24 RW 008, TEMON KULON, TEMON, KULON
PROGO, YOGYAKARTA
- CITA-CITA :
- FACEBOOK : ANANG FEBRIANTO
- TWITTER : ANANG FEBRIANTO
-BLOG :
- seminggu sudahkan shlt 5 waktu secara full dan berjama'ah "di masjid" unt laki-laki ?
- ibadah sunnah apa yang biasa dikerjakan ?
- ibadah apa yang ingin di lakukan dan ingin di lakukan ?
- ilmu apa yang ingin di pelajari dalam mata kuliah agama ?