SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Kelompok dua – XII TKJ 1 / SMK NEGERI 1 BLITAR 2013-2014
S
M
K

SISTEM KOLOID

N
E
G
E
R
I
1
B
L
I
T
A
R
SEJARAH KOLOID
 Istilah koloid pertama kali diutarakan oleh seorang ilmuwan
Inggris, Thomas Graham, sewaktu mempelajari sifat difusi
beberapa larutan melalui membran kertas perkamen. Graham
menemukan bahwa larutan natrium klorida mudah berdifusi
sedangkan kanji, gelatin, dan putih telur sangat lambat atau
sama sekali tidak berdifusi. Zat-zat yang sukar berdifusi
tersebut disebut koloid.
 Tahun 1907, Ostwald, mengemukakan istilah sistem
terdispersi bagi zat yang terdispersi dalam medium
pendispersi. Analogi dalam larutan, fase terdispersi adalah
zat terlarut, sedangkan medium pendispersi adalah zat
pelarut.

Gb 1.1
Thomas
Graham

Gb 1.2
Ostwald
SISTEM DISPERSI

Sistem dispersi adalah penyebaran
secara merata suatu zat ke zat lain
apabila suatu zat dicampurkan
dengan zat lain.
JENIS DISPERSI
 Terdapat 3 jenis dispersi, yaitu ;

1. - Suspensi
2. - Koloid
3. - Larutan

Gb 2. jenis dispersi
SUSPENSI
 Merupakan suatu sisem dispersi dengan partikel yang berukuran
relative besar tersebar merata di dalam medium pendispersinya.
Pada umumnya sistem dispersi merupakan campuran yang
heterogen.
 Contoh ;
 - Endapan hasil reaksi pasir yang dicampur dengan air.

Gb 3. pengendapan
pasir di sungai
KOLOID
 Koloid merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau
lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel
terdispersi yang cukup besar (1 – 100 nm),
 Contoh ;
 - Tepung dalam air
 - Susu
 - Santan

Gb 4. santan
LARUTAN
 Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikelpartikelnya sangat kecil sehingga tidak dapat dibedakan (diamati)
antara partikel pendispersi dengan partikel terdispersi walaupun
menggunakan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang
tinggi/mikroskop ultra).
 Contoh ;

 -Larutan Gula
 -Larutan Alkohol
 -Udara bersih

Gb 5. Larutan Gula
Perbedaan suspensi, koloid, dan
larutan
Perbedaan suspensi, koloid, dan
larutan
Perbedaan Umum Sistem Dispersi Suspensi, Koloid dan Larutan
Perbedaan

Suspensi

Koloid

Larutan

Ukuran Partikel

>100 nm

1-100 nm

< 100 nm

Keruh

Keruh-jernih

Jernih

Pertikel terdispersi
dapat diamati
langsung dengan
mata telanjang

Partikel terdispersi
hanya dapat diamati
dengan mikroskop
ultra

Partikel terdispersi
dapat diamati
dengan mikroskop
ultra.

Kestabilan (bila
didiamkan)

Mudah terpisah
(mengendap)

Sukar terpisah
(relatif stabil)

Tidak terpisah
(sangat stabil)

Cara pemisahan

Filtrasi (disaring)

Tidak dapat disaring

Tidak dapat disaring

Penampilan fisis
Perbedaan suspensi, koloid, dan
larutan
Gb 6.2. susu

 Bentuk campuran

Larutan
=
Homogen

Koloid
=
Tampak Homogen
Gb 6.3. Larutn
garam

Gb 6.1 air
kapur

Suspensi
=
Heterogen
Perbedaan suspensi, koloid, dan
larutan
Ukuran Partikel
Suspensi
Diameter partikel >100 nm atau 10-5 cm

Koloid
Diameter partikel 1-100 nm atau
10-7-10-5 cm
Larutan
Diameter partikel < 10-7 cm
Perbedaan suspensi, koloid, dan
larutan
Penampilan fisis
Suspensi
=
-Keruh
-Pertikel terdispersi dapat diamati langsung dengan mata
telanjang

Koloid
=
-Keruh-jernih
-Partikel terdispersi dapat diamati dengan mikroskop ultra
Larutan
=
-Jernih
-Partikel terdispersi dapat diamati dengan mikroskop ultra.
Perbedaan suspensi, koloid, dan
larutan
 Kestabilan

Suspensi
=
Tidak Stabil (mudah mengendap)

Koloid
=
Retatif stabil (sukar terpisah)
Larutan
=
Stabil (tidak terpisah)
Perbedaan suspensi, koloid, dan
larutan
 Cara pemisahan
Suspensi
=
Filtrasi (disaring)
Koloid
=
Tidak dapat di saring dengan
kertas saring biasa, kecuali dengan
kertas saring ultra
Larutan
=
Tidak dapat disaring
Perbedaan suspensi, koloid, dan
larutan
 Jumlah fase
Suspensi
=
Dua fase

Koloid
=
Dua fase

Larutan
=
Satu fase
Perbedaan suspensi, koloid, dan
larutan
 Efek tyndall
Suspensi
=
Ada efek tyndall
Koloid
=
Ada efek tyndall
Larutan
=
Tidak ada efek tyndall

Gb 7. efek tyndall
Perbedaan suspensi, koloid, dan
larutan
 Gerak Brown
Suspensi
=
Tidak ada gerak brown
Koloid
=
Ada gerak brown
Larutan
=
Tidak ada gerak brown

Gb 8. Gerak Brown
SISTEM DISPERSI KOLOID
KOLOID

Suatu sistem dispersi yang ukuran
partikelnya lebih besar dari
larutan,tetapi lebih kecil dari
suspensi(Campuran kasar).
MACAM-MACAM KOLOID
Fasa
terdispersi

Fasa
pendispesi

Nama

Contoh

Gas

Cair

Buih/busa

Busa sabun, krim

Gas

Padat

Buih/busa padat

Karet busa, batu apung,
sterofoam

Cair

Gas

Aerosol cair

Kabur, awan, hair spray

Cair

Cair

Emulsi

Susu, darah, krim
rambut, santan, sirup
obat

Cair

Padat

Emulsi padat

Mentega, mutiara, keju,
jelly

Padat

Gas

Aerosol padat

Asap, debu (di udara),
jelaga

Padat

Cair

Sol

Tinta, cat, lem kanji,
agar-agar, selai

Padat

Padat

Sol padat

Kaca bewarna, intan
hitam, aliase
SIFAT-SIFAT KOLOID

 -Efek Tyndall
 -Gerak Brown
 -Adsorpsi

 -Muatan koloid
 -Koagulasi koloid
 -Koloid pelindung

 -Dialisis
 -Elektroforesis
EFEK TYNDALL
 Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh
partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul
koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John
Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris.
 Contoh ;
 -Langit berwarna biru di siang hari, karena penghamburan cahaya
matahari oleh partikel-partikel N2 dan O2 dalam udara

Gb 9. Langit biru
Gb 10. efek tyndall
GERAK BROWN

Gb 11.1. Robert
Brown

Gb 11.2. Gerak Brown

 Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa
bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan).
Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan
melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak
membentuk zigzag.
Gb 12. Gerak Brown
ADSORPSI
 Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa
lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya
permukaan partikel.
 Adsorpsi harus dibedakan dengan absorpsi yang artinya
penyerapan yang terjadi di dalam suatu partikel.

 Contoh:
 (i) Koloid Fe(OH)3 (Besi (III) Hidroksida) bermuatan positif
karena permukaannya menyerap ion H+.
 (ii) Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya
menyerap ion S2.
Gb 13. Adsopsi
MUATAN KOLOID
 Dikenal dua macam koloid, yaitu
koloid bermuatan positif

Gb 14.2 As2S3 bermuatan negatif

Gb 14.1 Fe(OH)3 bermuatan positif

koloid bermuatan negatif
KOAGULASI KOLOID
 Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan
membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti
zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.
 Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan,
pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti
penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda
muatan.
 Contoh ;
 -Koagulasi sol tanah liat dalam air keruh yang bertujuan
untuk menjernihkan air tersebut. Sol tanah liat adalah koloid
yang bermuatan negatif sehingga jika ditambahkan dengan
tawas ( Al2(SO4)3) yang bermuatan positif, maka ion Al3+
dari tawas akan menggumpalkan koloid tanah liat.
KOLOID PELINDUNG
 Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat
dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi.
 Koloid pelindung sering digunakan pada sistem emulsi
(cair dalam air). Koloid pelindung yang berfungsi
menstabilkan koloid yang berupa emulsi dinamakan
emulgator.
 Contoh emulgator digunakan dalam mayones, margarin.
 Dengan adanya emulgator zat yang ada emulsi antara
(minyak dan air) yang seharusnya tidak bisa bersatu
menjadi bersatu, jadi emulgator diperlukan untuk
menjaga kestabilan emulsi.
 -contoh emulgator: lesitin=mayonaise, soyben=
margarine, kasein= susu, gelatin= es cream.
DIALISIS

 Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu
dengan cara mengalirkan cairan yang tercampur dengan
koloid melalui membran semi permeable yang berfungsi
sebagai penyaring. Membran semi permeable ini dapat
dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga
koloid dan cairan akan berpisah.
 Contoh ;
 proses pencucian darah bagi pasien gagal ginjal. Gagal ginjal
adalah penyakit dimana ginjal tidak berfungsi dengan baik
ELEKTROFORESIS
 Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel
koloid yang bermuatan dengan menggunakan arus
listrik.
 Contoh ;
 -Alat Cotrel menggunakan prinsip kerja
elektroforesis. Alat ini digunakan untuk
memisahkan partikel-partikel koloid
 seperti asap dan debu yang
 terkandung dalam gas buangan pabrik.
Gb 15. Alat Cotrel
PEMBUATAN KOLOID
PEMBUATAN KOLOID
 1. Cara Kondensasi

 Cara Kondensasi dilakukan melalui reaksi kimia seperti reaksi redoks, reaksi
hidrolisis, reaksi dekomposisi rangkap, dan reaksi pergantian pelarut.
 2. Cara Dispersi

 Dengan cara dispersi partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara
dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atu dengan loncatan
bunga listrik(busur bredig).
Cara Kondensasi
 a. Reaksi Redoks

 Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.
Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H 2 S) dengan
belerang dioksida (SO 2 ), yaitu dengan mengalirkan gas H2S kedalam larutan
SO2.
 2H 2 S (g) + SO 2 (aq) → 2H 2 O (l) + 3S (s)
 b. Reaksi Hidrolisis
 Misalnya larutan natrium tiosulfat direaksikan dengan larutan asam klorida ,
maka akan terbentuk belerang. Partikel belerang akan bergabung menjadi
semakin besar sampai berukuran koloid sehingga terbentuk sel belerang.
Seperti reaksi :
 Na 2 SO 3 (aq) + 2HCl (aq) →2 NaCl (aq) + H 2 O (l) + S (s)
 c. Reaksi Substitusi
 Misalnya larutan natrium tiosulfat direaksikan dengan larutan asam klorida ,
maka akan terbentuk belerang. Partikel belerang akan bergabung menjadi
semakin besar sampai berukuran koloid sehingga terbentuk sel belerang.
Seperti reaksi
 Na 2 SO 3 (aq) + 2HCl (aq) →2 NaCl (aq) + H 2 O (l) + S (s)
 d. Reaksi Dekomposisi Rangkap
 Contohnya adalah pembuatan sol As 2 S 3 dengan mereaksikan larutan H 3
AsO 3 dengan larutan H 2 S. Reaksinya adalah sebagai berikut:
 2H 3 AsO 3 (aq) + 3H 2 S (aq) → As 2 S 3 (s) + 6H 2 O (l)
 e. Penggantian Pelarut
 Cara ini dilakukan dengan menggnti medium pendispersi sehingga fase
terdispersi yang semula larut menjadi berukuran koloid. Misalnya larutan
jenuh kalsium asetat jika dicampur dengan alcohol akan terbentuk suatu
koloid berupa gel.
Cara Dispersi
 1) Cara mekanik
 Dengan cara ini, butir-butir kasar digerus dengan lumpang, sampai diperoleh
tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium pendispersi.
Contoh pembuatan sol belerang dengan menggerus serbuk belerang
bersama zat inert seperti gula pasir, kemudian mencampur dengan air.
 2) Cara peptisasi

 Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu
endapan dengan bantuan zat pemecah (pemeptisasi).
 3) Cara busur bredig

 Cara busur bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan
dijadikan koloid digunakan sebagai elktrode yang dicelupkan kedalam
medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik dikedua ujungnya. Mulamula atom logam akan terlempar kedalam air,
SUMBER RUJUKAN
SUMBER RUJUKAN


Materi ;



1. http://tekpem2012.blogspot.com/p/blog-page.html



2. http://mariyam1chemist.wordpress.com/2010/05/23/sistem-dispersi/



3. http://kimia.upi.edu/staf/nurul/Web%202011/0901979/Pembuatan%20Koloid.htm



4. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid



5. http://www.kamuslife.com/2012/05/koagulasi-pengertian-dan-definisi-sifat.html



6. http://aridhoprahasti.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-contoh-koloid-pelindung.html



7. http://inchemistry.wordpress.com/2012/07/10/elektroforesis-dan-dialisis/



Gambar ;



1.1 http://www.slidepoint.net/users/hugs/_images/hmkv/4582400487d6078e[1].jpg



1.2 http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSQcnp5iU709LxEM89ztKp83vkYZ9KfQZ-JYynvtwR5iFTqEtG7



2 http://4.bp.blogspot.com/-OaY3TKZpzOY/UK9WWbwKPbI/AAAAAAAAAGE/aiE53ngjmc4/s1600/1.jpg



3 http://wa2010.ee.itb.ac.id/files/images/dsc_2001-sungai-kering.preview.jpg



4 http://1.bp.blogspot.com/_M8q_RkyYI2k/TF0lBMJdmkI/AAAAAAAAAVE/ZrQGd-bWJes/s1600/koloid-santan.jpg



5. http://3.bp.blogspot.com/-IKvCTDBlEVA/TfIgdDj7IgI/AAAAAAAAALU/X3M1-AgWBs4/s1600/lgg+copy.jpg



6.1 http://1.bp.blogspot.com/-Ge28uhodPQc/T5kzkXX6ZrI/AAAAAAAAAF0/jt05VwyW24M/s1600/air+kapur.jpg



6.2 http://cdn2.islampos.com/wp-content/uploads/2012/09/susu.jpg



6.3 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/89/SaltInWaterSolutionLiquid.jpg/220px-SaltInWaterSolutionLiquid.jpg



7 http://4.bp.blogspot.com/-oNgxyA3P2_Y/TwuTl0BshRI/AAAAAAAAACc/eJ8rNbSO6tA/s1600/20090121223555.jpg



8 http://sistemkoloid.tripod.com/brownmovement.gif



9 http://nukleushasa.files.wordpress.com/2011/04/biru.jpg



10 https://docs.google.com/file/d/0B3iPMd_PNVnANzltR291amtwdVE/image?pagenumber=27&w=800



11.1 http://2.bp.blogspot.com/-wZ5RBje2IBU/T9H5HOOLuGI/AAAAAAAAAHs/f3e4rnGoVCE/s1600/Robert+Brown.jpg



11.2 http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2009/12/gambar-11.8.JPG



12 https://docs.google.com/file/d/0B3iPMd_PNVnANzltR291amtwdVE/image?pagenumber=26&w=138



13 https://docs.google.com/file/d/0B3iPMd_PNVnANzltR291amtwdVE/image?pagenumber=29&w=138



14.1 http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/Image/koloid1%20kim-1.jpg



14.2 http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/Image/koloid2%20kim-1.jpg



15 http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSWqxfvhPQphnc1ebPwneAyiP4_TK_6b2CitnwrOAdV8O7Sf4so
S
M
K

N
E

SISTEM KOLOID

G
E
R

I
1
B
L
I
T
A
R

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
Biokimia Karbohidrat
Biokimia KarbohidratBiokimia Karbohidrat
Biokimia Karbohidratpure chems
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiHensen Tobing
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)nailaamaliaa
 
Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJ
Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJKarbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJ
Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJNahda Zafira
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonDwi Atika Atika
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimEnzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimadeputra93
 
Analilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui PengendapanAnalilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui Pengendapanhengkinugraha
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaRia Rohmawati
 
Uji Protein Biokimia
Uji Protein BiokimiaUji Protein Biokimia
Uji Protein Biokimiapure chems
 

What's hot (20)

Fenomena antarmuka
Fenomena antarmuka Fenomena antarmuka
Fenomena antarmuka
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Biokimia Karbohidrat
Biokimia KarbohidratBiokimia Karbohidrat
Biokimia Karbohidrat
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Larutan dan Kelarutan
Larutan dan KelarutanLarutan dan Kelarutan
Larutan dan Kelarutan
 
Biosintesis Karbohidrat
Biosintesis KarbohidratBiosintesis Karbohidrat
Biosintesis Karbohidrat
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
 
Ppt sistem koloid
Ppt sistem koloidPpt sistem koloid
Ppt sistem koloid
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
 
4.asam amino dan protein
4.asam amino dan protein 4.asam amino dan protein
4.asam amino dan protein
 
Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJ
Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJKarbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJ
Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJ
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimEnzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
 
Analilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui PengendapanAnalilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui Pengendapan
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 
Aldehid dan keton
Aldehid dan ketonAldehid dan keton
Aldehid dan keton
 
Uji Protein Biokimia
Uji Protein BiokimiaUji Protein Biokimia
Uji Protein Biokimia
 

Viewers also liked (17)

Kimia - Sistem Koloid
Kimia - Sistem KoloidKimia - Sistem Koloid
Kimia - Sistem Koloid
 
Sifat & pembuatan koloid
Sifat & pembuatan koloidSifat & pembuatan koloid
Sifat & pembuatan koloid
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Sistim koloid
Sistim koloidSistim koloid
Sistim koloid
 
Sifat koloid
Sifat koloidSifat koloid
Sifat koloid
 
Koloid by rizkina hayati
Koloid by rizkina hayatiKoloid by rizkina hayati
Koloid by rizkina hayati
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Presentasi koloid
Presentasi koloidPresentasi koloid
Presentasi koloid
 
Sistem Koloid (Pengertian)
Sistem Koloid (Pengertian)Sistem Koloid (Pengertian)
Sistem Koloid (Pengertian)
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Sifat-Sifat Koloid (Kimia)
Sifat-Sifat Koloid (Kimia)Sifat-Sifat Koloid (Kimia)
Sifat-Sifat Koloid (Kimia)
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
SISTEM KOLOID SMA
SISTEM KOLOID SMASISTEM KOLOID SMA
SISTEM KOLOID SMA
 
Presentasi Kimia Koloid
Presentasi Kimia KoloidPresentasi Kimia Koloid
Presentasi Kimia Koloid
 
15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak
 
Power point koloid
Power point koloidPower point koloid
Power point koloid
 

Similar to Sistem koloid (20)

Sistem Koloid
Sistem KoloidSistem Koloid
Sistem Koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
koloid.pptx
koloid.pptxkoloid.pptx
koloid.pptx
 
Makalah koloid4
Makalah koloid4Makalah koloid4
Makalah koloid4
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Sistem koloid veni 2013
Sistem koloid veni 2013Sistem koloid veni 2013
Sistem koloid veni 2013
 
Koloid kimia
Koloid kimiaKoloid kimia
Koloid kimia
 
Makalah koloid 9
Makalah koloid 9Makalah koloid 9
Makalah koloid 9
 
Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
MAKALAH_KOLOID_LENGKAP.pdf
MAKALAH_KOLOID_LENGKAP.pdfMAKALAH_KOLOID_LENGKAP.pdf
MAKALAH_KOLOID_LENGKAP.pdf
 
Sistem koloid okho
Sistem koloid okhoSistem koloid okho
Sistem koloid okho
 
Sistem koloid okho
Sistem koloid okhoSistem koloid okho
Sistem koloid okho
 
Sistem koloid okho
Sistem koloid okhoSistem koloid okho
Sistem koloid okho
 
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia PematangsiantarSistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
 
Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
Makalah koloid 9
Makalah koloid 9Makalah koloid 9
Makalah koloid 9
 
Tugas ulfaaaa
Tugas ulfaaaaTugas ulfaaaa
Tugas ulfaaaa
 
1_KOLOID REVISI.ppt
1_KOLOID REVISI.ppt1_KOLOID REVISI.ppt
1_KOLOID REVISI.ppt
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 

More from Anang Dwi Purwanto

Optimalisasi Layanan Perpustakaan untuk Meningkatkan Budaya Baca.pptx
Optimalisasi Layanan Perpustakaan untuk Meningkatkan Budaya Baca.pptxOptimalisasi Layanan Perpustakaan untuk Meningkatkan Budaya Baca.pptx
Optimalisasi Layanan Perpustakaan untuk Meningkatkan Budaya Baca.pptxAnang Dwi Purwanto
 
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.Anang Dwi Purwanto
 
Analisis Search Engine yippi, exactseek, dan bing
Analisis Search Engine yippi, exactseek, dan bingAnalisis Search Engine yippi, exactseek, dan bing
Analisis Search Engine yippi, exactseek, dan bingAnang Dwi Purwanto
 
Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang
Baithul hikmah, peradaban islam yang hilangBaithul hikmah, peradaban islam yang hilang
Baithul hikmah, peradaban islam yang hilangAnang Dwi Purwanto
 
Kegiatan pembelajaran di masjid al hikmah
Kegiatan pembelajaran di masjid al hikmahKegiatan pembelajaran di masjid al hikmah
Kegiatan pembelajaran di masjid al hikmahAnang Dwi Purwanto
 
karakteristik khusus bahasa indonesia
karakteristik khusus bahasa indonesiakarakteristik khusus bahasa indonesia
karakteristik khusus bahasa indonesiaAnang Dwi Purwanto
 
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuankarakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuanAnang Dwi Purwanto
 
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesiaSejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesiaAnang Dwi Purwanto
 
ragam bahasa indonesia tulis ilmiah
ragam bahasa indonesia tulis ilmiahragam bahasa indonesia tulis ilmiah
ragam bahasa indonesia tulis ilmiahAnang Dwi Purwanto
 
One.net rancangan pembuatan warnet
One.net rancangan pembuatan warnetOne.net rancangan pembuatan warnet
One.net rancangan pembuatan warnetAnang Dwi Purwanto
 

More from Anang Dwi Purwanto (20)

Optimalisasi Layanan Perpustakaan untuk Meningkatkan Budaya Baca.pptx
Optimalisasi Layanan Perpustakaan untuk Meningkatkan Budaya Baca.pptxOptimalisasi Layanan Perpustakaan untuk Meningkatkan Budaya Baca.pptx
Optimalisasi Layanan Perpustakaan untuk Meningkatkan Budaya Baca.pptx
 
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
 
Analisis Search Engine yippi, exactseek, dan bing
Analisis Search Engine yippi, exactseek, dan bingAnalisis Search Engine yippi, exactseek, dan bing
Analisis Search Engine yippi, exactseek, dan bing
 
Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang
Baithul hikmah, peradaban islam yang hilangBaithul hikmah, peradaban islam yang hilang
Baithul hikmah, peradaban islam yang hilang
 
Kegiatan pembelajaran di masjid al hikmah
Kegiatan pembelajaran di masjid al hikmahKegiatan pembelajaran di masjid al hikmah
Kegiatan pembelajaran di masjid al hikmah
 
Para generasi langit
Para generasi langitPara generasi langit
Para generasi langit
 
sampul suara tiga hati
sampul suara tiga hatisampul suara tiga hati
sampul suara tiga hati
 
hakekat kurikulum sekolah
hakekat kurikulum sekolahhakekat kurikulum sekolah
hakekat kurikulum sekolah
 
Karakteristik umum khusus @pz
Karakteristik umum khusus @pzKarakteristik umum khusus @pz
Karakteristik umum khusus @pz
 
karakteristik khusus bahasa indonesia
karakteristik khusus bahasa indonesiakarakteristik khusus bahasa indonesia
karakteristik khusus bahasa indonesia
 
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuankarakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
 
bahasa indonesia keilmuan @pz
bahasa indonesia keilmuan @pzbahasa indonesia keilmuan @pz
bahasa indonesia keilmuan @pz
 
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesiaSejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia
 
ragam bahasa indonesia tulis ilmiah
ragam bahasa indonesia tulis ilmiahragam bahasa indonesia tulis ilmiah
ragam bahasa indonesia tulis ilmiah
 
Hukum islam
Hukum islamHukum islam
Hukum islam
 
Jaringan Komputer (KKPI) SMK
Jaringan Komputer (KKPI) SMKJaringan Komputer (KKPI) SMK
Jaringan Komputer (KKPI) SMK
 
Rotation life of butterfly
Rotation life of butterflyRotation life of butterfly
Rotation life of butterfly
 
One.net rancangan pembuatan warnet
One.net rancangan pembuatan warnetOne.net rancangan pembuatan warnet
One.net rancangan pembuatan warnet
 
jaringan ad hoc
jaringan ad hocjaringan ad hoc
jaringan ad hoc
 
internet ad hoc
internet ad hocinternet ad hoc
internet ad hoc
 

Sistem koloid

  • 1. Kelompok dua – XII TKJ 1 / SMK NEGERI 1 BLITAR 2013-2014
  • 3. SEJARAH KOLOID  Istilah koloid pertama kali diutarakan oleh seorang ilmuwan Inggris, Thomas Graham, sewaktu mempelajari sifat difusi beberapa larutan melalui membran kertas perkamen. Graham menemukan bahwa larutan natrium klorida mudah berdifusi sedangkan kanji, gelatin, dan putih telur sangat lambat atau sama sekali tidak berdifusi. Zat-zat yang sukar berdifusi tersebut disebut koloid.  Tahun 1907, Ostwald, mengemukakan istilah sistem terdispersi bagi zat yang terdispersi dalam medium pendispersi. Analogi dalam larutan, fase terdispersi adalah zat terlarut, sedangkan medium pendispersi adalah zat pelarut. Gb 1.1 Thomas Graham Gb 1.2 Ostwald
  • 4. SISTEM DISPERSI Sistem dispersi adalah penyebaran secara merata suatu zat ke zat lain apabila suatu zat dicampurkan dengan zat lain.
  • 5. JENIS DISPERSI  Terdapat 3 jenis dispersi, yaitu ; 1. - Suspensi 2. - Koloid 3. - Larutan Gb 2. jenis dispersi
  • 6. SUSPENSI  Merupakan suatu sisem dispersi dengan partikel yang berukuran relative besar tersebar merata di dalam medium pendispersinya. Pada umumnya sistem dispersi merupakan campuran yang heterogen.  Contoh ;  - Endapan hasil reaksi pasir yang dicampur dengan air. Gb 3. pengendapan pasir di sungai
  • 7. KOLOID  Koloid merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 – 100 nm),  Contoh ;  - Tepung dalam air  - Susu  - Santan Gb 4. santan
  • 8. LARUTAN  Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikelpartikelnya sangat kecil sehingga tidak dapat dibedakan (diamati) antara partikel pendispersi dengan partikel terdispersi walaupun menggunakan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi/mikroskop ultra).  Contoh ;  -Larutan Gula  -Larutan Alkohol  -Udara bersih Gb 5. Larutan Gula
  • 10. Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan Perbedaan Umum Sistem Dispersi Suspensi, Koloid dan Larutan Perbedaan Suspensi Koloid Larutan Ukuran Partikel >100 nm 1-100 nm < 100 nm Keruh Keruh-jernih Jernih Pertikel terdispersi dapat diamati langsung dengan mata telanjang Partikel terdispersi hanya dapat diamati dengan mikroskop ultra Partikel terdispersi dapat diamati dengan mikroskop ultra. Kestabilan (bila didiamkan) Mudah terpisah (mengendap) Sukar terpisah (relatif stabil) Tidak terpisah (sangat stabil) Cara pemisahan Filtrasi (disaring) Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Penampilan fisis
  • 11. Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan Gb 6.2. susu  Bentuk campuran Larutan = Homogen Koloid = Tampak Homogen Gb 6.3. Larutn garam Gb 6.1 air kapur Suspensi = Heterogen
  • 12. Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan Ukuran Partikel Suspensi Diameter partikel >100 nm atau 10-5 cm Koloid Diameter partikel 1-100 nm atau 10-7-10-5 cm Larutan Diameter partikel < 10-7 cm
  • 13. Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan Penampilan fisis Suspensi = -Keruh -Pertikel terdispersi dapat diamati langsung dengan mata telanjang Koloid = -Keruh-jernih -Partikel terdispersi dapat diamati dengan mikroskop ultra Larutan = -Jernih -Partikel terdispersi dapat diamati dengan mikroskop ultra.
  • 14. Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan  Kestabilan Suspensi = Tidak Stabil (mudah mengendap) Koloid = Retatif stabil (sukar terpisah) Larutan = Stabil (tidak terpisah)
  • 15. Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan  Cara pemisahan Suspensi = Filtrasi (disaring) Koloid = Tidak dapat di saring dengan kertas saring biasa, kecuali dengan kertas saring ultra Larutan = Tidak dapat disaring
  • 16. Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan  Jumlah fase Suspensi = Dua fase Koloid = Dua fase Larutan = Satu fase
  • 17. Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan  Efek tyndall Suspensi = Ada efek tyndall Koloid = Ada efek tyndall Larutan = Tidak ada efek tyndall Gb 7. efek tyndall
  • 18. Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan  Gerak Brown Suspensi = Tidak ada gerak brown Koloid = Ada gerak brown Larutan = Tidak ada gerak brown Gb 8. Gerak Brown
  • 20. KOLOID Suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya lebih besar dari larutan,tetapi lebih kecil dari suspensi(Campuran kasar).
  • 21. MACAM-MACAM KOLOID Fasa terdispersi Fasa pendispesi Nama Contoh Gas Cair Buih/busa Busa sabun, krim Gas Padat Buih/busa padat Karet busa, batu apung, sterofoam Cair Gas Aerosol cair Kabur, awan, hair spray Cair Cair Emulsi Susu, darah, krim rambut, santan, sirup obat Cair Padat Emulsi padat Mentega, mutiara, keju, jelly Padat Gas Aerosol padat Asap, debu (di udara), jelaga Padat Cair Sol Tinta, cat, lem kanji, agar-agar, selai Padat Padat Sol padat Kaca bewarna, intan hitam, aliase
  • 22. SIFAT-SIFAT KOLOID  -Efek Tyndall  -Gerak Brown  -Adsorpsi  -Muatan koloid  -Koagulasi koloid  -Koloid pelindung  -Dialisis  -Elektroforesis
  • 23. EFEK TYNDALL  Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris.  Contoh ;  -Langit berwarna biru di siang hari, karena penghamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel N2 dan O2 dalam udara Gb 9. Langit biru
  • 24. Gb 10. efek tyndall
  • 25. GERAK BROWN Gb 11.1. Robert Brown Gb 11.2. Gerak Brown  Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag.
  • 26. Gb 12. Gerak Brown
  • 27. ADSORPSI  Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel.  Adsorpsi harus dibedakan dengan absorpsi yang artinya penyerapan yang terjadi di dalam suatu partikel.  Contoh:  (i) Koloid Fe(OH)3 (Besi (III) Hidroksida) bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.  (ii) Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2.
  • 29. MUATAN KOLOID  Dikenal dua macam koloid, yaitu koloid bermuatan positif Gb 14.2 As2S3 bermuatan negatif Gb 14.1 Fe(OH)3 bermuatan positif koloid bermuatan negatif
  • 30. KOAGULASI KOLOID  Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.  Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.  Contoh ;  -Koagulasi sol tanah liat dalam air keruh yang bertujuan untuk menjernihkan air tersebut. Sol tanah liat adalah koloid yang bermuatan negatif sehingga jika ditambahkan dengan tawas ( Al2(SO4)3) yang bermuatan positif, maka ion Al3+ dari tawas akan menggumpalkan koloid tanah liat.
  • 31. KOLOID PELINDUNG  Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi.  Koloid pelindung sering digunakan pada sistem emulsi (cair dalam air). Koloid pelindung yang berfungsi menstabilkan koloid yang berupa emulsi dinamakan emulgator.  Contoh emulgator digunakan dalam mayones, margarin.  Dengan adanya emulgator zat yang ada emulsi antara (minyak dan air) yang seharusnya tidak bisa bersatu menjadi bersatu, jadi emulgator diperlukan untuk menjaga kestabilan emulsi.  -contoh emulgator: lesitin=mayonaise, soyben= margarine, kasein= susu, gelatin= es cream.
  • 32. DIALISIS  Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi permeable ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan akan berpisah.  Contoh ;  proses pencucian darah bagi pasien gagal ginjal. Gagal ginjal adalah penyakit dimana ginjal tidak berfungsi dengan baik
  • 33. ELEKTROFORESIS  Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan menggunakan arus listrik.  Contoh ;  -Alat Cotrel menggunakan prinsip kerja elektroforesis. Alat ini digunakan untuk memisahkan partikel-partikel koloid  seperti asap dan debu yang  terkandung dalam gas buangan pabrik. Gb 15. Alat Cotrel
  • 35. PEMBUATAN KOLOID  1. Cara Kondensasi  Cara Kondensasi dilakukan melalui reaksi kimia seperti reaksi redoks, reaksi hidrolisis, reaksi dekomposisi rangkap, dan reaksi pergantian pelarut.  2. Cara Dispersi  Dengan cara dispersi partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atu dengan loncatan bunga listrik(busur bredig).
  • 36. Cara Kondensasi  a. Reaksi Redoks  Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H 2 S) dengan belerang dioksida (SO 2 ), yaitu dengan mengalirkan gas H2S kedalam larutan SO2.  2H 2 S (g) + SO 2 (aq) → 2H 2 O (l) + 3S (s)  b. Reaksi Hidrolisis  Misalnya larutan natrium tiosulfat direaksikan dengan larutan asam klorida , maka akan terbentuk belerang. Partikel belerang akan bergabung menjadi semakin besar sampai berukuran koloid sehingga terbentuk sel belerang. Seperti reaksi :  Na 2 SO 3 (aq) + 2HCl (aq) →2 NaCl (aq) + H 2 O (l) + S (s)
  • 37.  c. Reaksi Substitusi  Misalnya larutan natrium tiosulfat direaksikan dengan larutan asam klorida , maka akan terbentuk belerang. Partikel belerang akan bergabung menjadi semakin besar sampai berukuran koloid sehingga terbentuk sel belerang. Seperti reaksi  Na 2 SO 3 (aq) + 2HCl (aq) →2 NaCl (aq) + H 2 O (l) + S (s)  d. Reaksi Dekomposisi Rangkap  Contohnya adalah pembuatan sol As 2 S 3 dengan mereaksikan larutan H 3 AsO 3 dengan larutan H 2 S. Reaksinya adalah sebagai berikut:  2H 3 AsO 3 (aq) + 3H 2 S (aq) → As 2 S 3 (s) + 6H 2 O (l)  e. Penggantian Pelarut  Cara ini dilakukan dengan menggnti medium pendispersi sehingga fase terdispersi yang semula larut menjadi berukuran koloid. Misalnya larutan jenuh kalsium asetat jika dicampur dengan alcohol akan terbentuk suatu koloid berupa gel.
  • 38. Cara Dispersi  1) Cara mekanik  Dengan cara ini, butir-butir kasar digerus dengan lumpang, sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium pendispersi. Contoh pembuatan sol belerang dengan menggerus serbuk belerang bersama zat inert seperti gula pasir, kemudian mencampur dengan air.  2) Cara peptisasi  Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan zat pemecah (pemeptisasi).  3) Cara busur bredig  Cara busur bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elktrode yang dicelupkan kedalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik dikedua ujungnya. Mulamula atom logam akan terlempar kedalam air,
  • 40. SUMBER RUJUKAN  Materi ;  1. http://tekpem2012.blogspot.com/p/blog-page.html  2. http://mariyam1chemist.wordpress.com/2010/05/23/sistem-dispersi/  3. http://kimia.upi.edu/staf/nurul/Web%202011/0901979/Pembuatan%20Koloid.htm  4. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid  5. http://www.kamuslife.com/2012/05/koagulasi-pengertian-dan-definisi-sifat.html  6. http://aridhoprahasti.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-contoh-koloid-pelindung.html  7. http://inchemistry.wordpress.com/2012/07/10/elektroforesis-dan-dialisis/  Gambar ;  1.1 http://www.slidepoint.net/users/hugs/_images/hmkv/4582400487d6078e[1].jpg  1.2 http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSQcnp5iU709LxEM89ztKp83vkYZ9KfQZ-JYynvtwR5iFTqEtG7  2 http://4.bp.blogspot.com/-OaY3TKZpzOY/UK9WWbwKPbI/AAAAAAAAAGE/aiE53ngjmc4/s1600/1.jpg  3 http://wa2010.ee.itb.ac.id/files/images/dsc_2001-sungai-kering.preview.jpg  4 http://1.bp.blogspot.com/_M8q_RkyYI2k/TF0lBMJdmkI/AAAAAAAAAVE/ZrQGd-bWJes/s1600/koloid-santan.jpg  5. http://3.bp.blogspot.com/-IKvCTDBlEVA/TfIgdDj7IgI/AAAAAAAAALU/X3M1-AgWBs4/s1600/lgg+copy.jpg  6.1 http://1.bp.blogspot.com/-Ge28uhodPQc/T5kzkXX6ZrI/AAAAAAAAAF0/jt05VwyW24M/s1600/air+kapur.jpg  6.2 http://cdn2.islampos.com/wp-content/uploads/2012/09/susu.jpg  6.3 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/89/SaltInWaterSolutionLiquid.jpg/220px-SaltInWaterSolutionLiquid.jpg  7 http://4.bp.blogspot.com/-oNgxyA3P2_Y/TwuTl0BshRI/AAAAAAAAACc/eJ8rNbSO6tA/s1600/20090121223555.jpg  8 http://sistemkoloid.tripod.com/brownmovement.gif  9 http://nukleushasa.files.wordpress.com/2011/04/biru.jpg  10 https://docs.google.com/file/d/0B3iPMd_PNVnANzltR291amtwdVE/image?pagenumber=27&w=800  11.1 http://2.bp.blogspot.com/-wZ5RBje2IBU/T9H5HOOLuGI/AAAAAAAAAHs/f3e4rnGoVCE/s1600/Robert+Brown.jpg  11.2 http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2009/12/gambar-11.8.JPG  12 https://docs.google.com/file/d/0B3iPMd_PNVnANzltR291amtwdVE/image?pagenumber=26&w=138  13 https://docs.google.com/file/d/0B3iPMd_PNVnANzltR291amtwdVE/image?pagenumber=29&w=138  14.1 http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/Image/koloid1%20kim-1.jpg  14.2 http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/Image/koloid2%20kim-1.jpg  15 http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSWqxfvhPQphnc1ebPwneAyiP4_TK_6b2CitnwrOAdV8O7Sf4so