SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Oleh :
Analizza Ina Lea, S. Kep., Ns
TRAUMA ORBITA
Definisi
Trauma mata adalah trauma pada mata yang
menyebabkan kerusakan jaringan pada mata.
Tanda Cedera/Trauma pada mata
 Nyeri
 Perdarahan
 Laserasi
 Enofthalmi
 Defek iris
 Hifema, tio rendah
 Instruksi isi okuler
 hipopion
Menurut sebabnya, trauma mata
terbagi atas
1. Trauma tumpul atau kontusio dapat di sebabkan oleh benda
tumpul, benturan atau ledakan di mana terjadi pemadatan
udara.
2. Trauma tajam, yang mungkin perforatif mungkin juga non
perforatif, dapat juga di sertai dengan adanya korpus
alienum atau tidak. Korpus alienum dapat terjadi di
intraokuler maupun ekstraokuler.
3. Trauma termis oleh jilatan api atau kontak dengan benda
membara.
4. Trauma khemis karena kontak dengan benda yang bersifat
asam atau basa
Sambungan
5.Trauma listrik oleh karena listrik yang bertegangan rendah maupun
yang bertegangan tinggi
6.Trauma barometrik, misalnya pada pesawat terbang atau menyelam
7.Trauma radiasi oleh gelombang pendek atau partikel-partikel atom
(proton dan neutron)
Penatalaksanaan
1. Trauma Mata BendaTumpul
Penanganan ditekankan pada utama yang menyertainya
dan penilaian terhadap ketajaman penglihatan. Setiap
penurunan ketajaman penglihatan tanda mutlak untuk
melakukan rujukan kepada dokter ahli mata.
 Pemberian pertolongan pertama berupa:
a. Obat-obatan analgetik : untuk mengurangi rasa sakit.
Untuk pemeriksaan mata dapat diberikan anesteshi local:
Pantokain 0,5% atau tetracain 0,5% - 1,0 %.
b. Pemberian obat-obat anti perdarahan dan pembengkakan
c. Memberikan moral support agar pasien tenang
d. Evaluasi ketajaman penglihatan mata yang sehat dan mata
yang terkena trauma
Sambungan
e. Dalam hal hitema ringan (adanya darah segar dala
bilik mata depan) tanpa penyulit segera ditangani
dengan tindakan perawatan:
1). Tutup kedua bola mata
2). Tidur dengan posisi kepala agar lebih tinggi
3). Evaluasi ketajaman penglihatan
4). Evaluasi tekanan bola mata
f. Setiap penurunan ketajaman penglihatan atau
keragu-raguan mengenai mata penderita sebaiknya
segera di rujuk ke dokter ahli mata.
Sambungan
2.Trauma mata benda tajam
Keadaan trauma mata ini harus segera mendapat perawatan
khusus karena dapat menimbulkan bahaya; infeksi, siderosis,
kalkosis dan atlalmia dan simpatika.
Pertimbangan tindakan bertujuan :
a. Mempertahankan bola mata
b. Mempertahankan penglihatan
Bila terdapat benda asing dalam bola mata, maka sebaiknya
dilakukan usaha untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
Pada penderita diberikan:
a. Antibiotik spectrum luas
b. Analgetik dan sedotiva
c. Dilakukan tindakan pembedahan pada luka yang terbuka
Sambungan
3.Trauma mata benda asing
a. Ekstra Okular
1). Tetes mata
2). Bila benda asing dalam forniks bawah, angkat dengan swab.
3). Bila dalam farniks atas, lipat kelopak mata dan angkat
4). Bila tertanam dalam konjungtiva, gunakan anestesi local dan angkat
dengan jarum
5). Bila dalam kornea, geraka anestesi local, kemudian dengan hat-hati
dan dengan keadaan yang sangat baik termasuk cahaya yang baik, angkat
dengan jarum.
6). Pada kasus ulerasi gunakan midriatikum bersama dengan antibiotic
local selama beberapa hari.
7). Untuk benda asing logam yang terlalu dalam, diangkat dengan
jarum, bisa juga dengan menggunakan magnet.
Sambungan
b. Intra okuler
1). Pemberian antitetanus
2). Antibiotic
3). Benda yang intert dapat dibiarkan bila tidak menybabkan iritasi
4. Trauma mata bahan kimia
a. Trauma akali
1). Segera lakukan irigasi selama 30 menit sebanyak 2000 ml; bila
dilakukan irigasi lebih lama akan lebih baik.
2). Untuk mengetahui telah terjadi netralisasi bisa dapat dilakukan
pemeriksaan dengan kertas lokmus; pH normal air mata 7,3
3). Diberi antibiotic dan lakukan debridement untuk mencegah infeksi
oleh kuman oportunie.
4). Diberi sikoplegik karena terdapatnya iritis dan sineksis posterior
5). Beta bloker dan diamox untuk mengatasi glukoma yang terjadi
Sambungan
6) Steroid diberikan untuk menekan radang akibat denoturasi
kimia dan kerusakan jaringan kornea dan konjungtiva namun
diberikan secara hati-hati karena steroid menghambat
penyembuhan.
7). Kolagenase intibitor seperti sistein diberikan untuk
menghalangi efek kolagenase.
8). Vitamin C diberikan karena perlu untuk pembentukan
jaringan kolagen.
9). Diberikan bebat (verban) pada mata, lensa kontak
lembek.
10). Karataplasti dilakukan bila kekerutan kornea sangat
menganggu penglihatan.
Sambungan
5 .Trauma Asam
1). Irigasi segera dengan gara fisiologis atau air.
2). Control pH air mata untuk melihat apakah sudah normal
3). Selanjutnya pertimbangan pengobatan sama dengan
pengobatan yang diberikan pada trauma alkali.
Tindakan pada trauma kimia dapat juga tergantung dari
4 fase peristiwa:
 Fase kejadian (immediate)
 Fase Akut (sampai hari ke-7)
 Fase Pemulihan Dini (early repair : hari ke 7 – 21)
 Fase pemulihan akhir (late repair : setelah hari ke 21)
Sambungan
5. Trauma MataTermik (hipertemik)
Daerah yang terkena dicuci dengan larutan steril dan
diolesi dengan salep atau kasa yang menggunakan jel.
Petroleum setelah itu ditutup dengan verban steril.
6. Trauma Mata Radiasi
Bila panas merusak kornea dan konjungtiva maka diberi pada
mata
 · Lokal anastesik
 · Kompres dingin
 · Antibiotika lokal
Konsep Askep
Pengkajian
 Identitas
 Keluhan Utama
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat penyakit keluarga
 Pengkajian Psikososio Spiritual
 ADL (Activity Daily Life)
2. Pemeriksaan Fisik
3. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAnatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Adhita Dwi Aryanti
 

What's hot (20)

Leaflet katarak
Leaflet katarakLeaflet katarak
Leaflet katarak
 
Strabismus
StrabismusStrabismus
Strabismus
 
Askep truma-mata
Askep truma-mataAskep truma-mata
Askep truma-mata
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Woc ablasio retina
Woc ablasio retinaWoc ablasio retina
Woc ablasio retina
 
Anatomi Fisiologi Manusia - Alat Indra Manusia
Anatomi Fisiologi Manusia - Alat Indra ManusiaAnatomi Fisiologi Manusia - Alat Indra Manusia
Anatomi Fisiologi Manusia - Alat Indra Manusia
 
Amblyopia DNP
Amblyopia DNP Amblyopia DNP
Amblyopia DNP
 
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAnatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
 
Complete Spinal Transections
Complete Spinal TransectionsComplete Spinal Transections
Complete Spinal Transections
 
Presentasi mata
Presentasi mataPresentasi mata
Presentasi mata
 
Ppt fraktur
Ppt frakturPpt fraktur
Ppt fraktur
 
Meningitis
Meningitis Meningitis
Meningitis
 
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca inderapengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
 
Referat TB Anak 2023.pptx
Referat TB Anak 2023.pptxReferat TB Anak 2023.pptx
Referat TB Anak 2023.pptx
 
Kuliah Respiratori Anak
Kuliah Respiratori AnakKuliah Respiratori Anak
Kuliah Respiratori Anak
 
PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura
 
Woc katarak
Woc katarak Woc katarak
Woc katarak
 
Presentasi katarak senilis penyuluhan
Presentasi katarak senilis penyuluhanPresentasi katarak senilis penyuluhan
Presentasi katarak senilis penyuluhan
 
Trauma mata
Trauma mataTrauma mata
Trauma mata
 
Ulkus kornea AKPER PEMKAB MUNA
Ulkus kornea  AKPER PEMKAB MUNA Ulkus kornea  AKPER PEMKAB MUNA
Ulkus kornea AKPER PEMKAB MUNA
 

Similar to Trauma orbita

Similar to Trauma orbita (20)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
 
Trauma mata AKPER PEMKAB MUNA
Trauma mata AKPER PEMKAB MUNA Trauma mata AKPER PEMKAB MUNA
Trauma mata AKPER PEMKAB MUNA
 
Trauma mata
Trauma mataTrauma mata
Trauma mata
 
Modul-Benda-Asing-di-Konjunctiva.pdf
Modul-Benda-Asing-di-Konjunctiva.pdfModul-Benda-Asing-di-Konjunctiva.pdf
Modul-Benda-Asing-di-Konjunctiva.pdf
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
 
Eyes injury
Eyes injuryEyes injury
Eyes injury
 
Katarak
KatarakKatarak
Katarak
 
Referat Endophtalmitis
Referat EndophtalmitisReferat Endophtalmitis
Referat Endophtalmitis
 
G3 mata
G3 mataG3 mata
G3 mata
 
Keratitis mata
Keratitis mataKeratitis mata
Keratitis mata
 
Satuan pembelajaran sindrom steven johnson
Satuan pembelajaran  sindrom steven johnsonSatuan pembelajaran  sindrom steven johnson
Satuan pembelajaran sindrom steven johnson
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
 
Sap katarak ready
Sap katarak   readySap katarak   ready
Sap katarak ready
 
asuhan keperawatan ablasio retina
asuhan keperawatan ablasio retinaasuhan keperawatan ablasio retina
asuhan keperawatan ablasio retina
 
Tumor Orbita
Tumor OrbitaTumor Orbita
Tumor Orbita
 
Trauma mata
Trauma mataTrauma mata
Trauma mata
 
KATARAK.pptx
KATARAK.pptxKATARAK.pptx
KATARAK.pptx
 

Recently uploaded

IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
SuwandiKhowanto1
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
sariakmida
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 

Recently uploaded (20)

PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxPenyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 

Trauma orbita

  • 1. Oleh : Analizza Ina Lea, S. Kep., Ns TRAUMA ORBITA
  • 2. Definisi Trauma mata adalah trauma pada mata yang menyebabkan kerusakan jaringan pada mata.
  • 3. Tanda Cedera/Trauma pada mata  Nyeri  Perdarahan  Laserasi  Enofthalmi  Defek iris  Hifema, tio rendah  Instruksi isi okuler  hipopion
  • 4. Menurut sebabnya, trauma mata terbagi atas 1. Trauma tumpul atau kontusio dapat di sebabkan oleh benda tumpul, benturan atau ledakan di mana terjadi pemadatan udara. 2. Trauma tajam, yang mungkin perforatif mungkin juga non perforatif, dapat juga di sertai dengan adanya korpus alienum atau tidak. Korpus alienum dapat terjadi di intraokuler maupun ekstraokuler. 3. Trauma termis oleh jilatan api atau kontak dengan benda membara. 4. Trauma khemis karena kontak dengan benda yang bersifat asam atau basa
  • 5. Sambungan 5.Trauma listrik oleh karena listrik yang bertegangan rendah maupun yang bertegangan tinggi 6.Trauma barometrik, misalnya pada pesawat terbang atau menyelam 7.Trauma radiasi oleh gelombang pendek atau partikel-partikel atom (proton dan neutron)
  • 6. Penatalaksanaan 1. Trauma Mata BendaTumpul Penanganan ditekankan pada utama yang menyertainya dan penilaian terhadap ketajaman penglihatan. Setiap penurunan ketajaman penglihatan tanda mutlak untuk melakukan rujukan kepada dokter ahli mata.  Pemberian pertolongan pertama berupa: a. Obat-obatan analgetik : untuk mengurangi rasa sakit. Untuk pemeriksaan mata dapat diberikan anesteshi local: Pantokain 0,5% atau tetracain 0,5% - 1,0 %. b. Pemberian obat-obat anti perdarahan dan pembengkakan c. Memberikan moral support agar pasien tenang d. Evaluasi ketajaman penglihatan mata yang sehat dan mata yang terkena trauma
  • 7. Sambungan e. Dalam hal hitema ringan (adanya darah segar dala bilik mata depan) tanpa penyulit segera ditangani dengan tindakan perawatan: 1). Tutup kedua bola mata 2). Tidur dengan posisi kepala agar lebih tinggi 3). Evaluasi ketajaman penglihatan 4). Evaluasi tekanan bola mata f. Setiap penurunan ketajaman penglihatan atau keragu-raguan mengenai mata penderita sebaiknya segera di rujuk ke dokter ahli mata.
  • 8. Sambungan 2.Trauma mata benda tajam Keadaan trauma mata ini harus segera mendapat perawatan khusus karena dapat menimbulkan bahaya; infeksi, siderosis, kalkosis dan atlalmia dan simpatika. Pertimbangan tindakan bertujuan : a. Mempertahankan bola mata b. Mempertahankan penglihatan Bila terdapat benda asing dalam bola mata, maka sebaiknya dilakukan usaha untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Pada penderita diberikan: a. Antibiotik spectrum luas b. Analgetik dan sedotiva c. Dilakukan tindakan pembedahan pada luka yang terbuka
  • 9. Sambungan 3.Trauma mata benda asing a. Ekstra Okular 1). Tetes mata 2). Bila benda asing dalam forniks bawah, angkat dengan swab. 3). Bila dalam farniks atas, lipat kelopak mata dan angkat 4). Bila tertanam dalam konjungtiva, gunakan anestesi local dan angkat dengan jarum 5). Bila dalam kornea, geraka anestesi local, kemudian dengan hat-hati dan dengan keadaan yang sangat baik termasuk cahaya yang baik, angkat dengan jarum. 6). Pada kasus ulerasi gunakan midriatikum bersama dengan antibiotic local selama beberapa hari. 7). Untuk benda asing logam yang terlalu dalam, diangkat dengan jarum, bisa juga dengan menggunakan magnet.
  • 10. Sambungan b. Intra okuler 1). Pemberian antitetanus 2). Antibiotic 3). Benda yang intert dapat dibiarkan bila tidak menybabkan iritasi 4. Trauma mata bahan kimia a. Trauma akali 1). Segera lakukan irigasi selama 30 menit sebanyak 2000 ml; bila dilakukan irigasi lebih lama akan lebih baik. 2). Untuk mengetahui telah terjadi netralisasi bisa dapat dilakukan pemeriksaan dengan kertas lokmus; pH normal air mata 7,3 3). Diberi antibiotic dan lakukan debridement untuk mencegah infeksi oleh kuman oportunie. 4). Diberi sikoplegik karena terdapatnya iritis dan sineksis posterior 5). Beta bloker dan diamox untuk mengatasi glukoma yang terjadi
  • 11. Sambungan 6) Steroid diberikan untuk menekan radang akibat denoturasi kimia dan kerusakan jaringan kornea dan konjungtiva namun diberikan secara hati-hati karena steroid menghambat penyembuhan. 7). Kolagenase intibitor seperti sistein diberikan untuk menghalangi efek kolagenase. 8). Vitamin C diberikan karena perlu untuk pembentukan jaringan kolagen. 9). Diberikan bebat (verban) pada mata, lensa kontak lembek. 10). Karataplasti dilakukan bila kekerutan kornea sangat menganggu penglihatan.
  • 12. Sambungan 5 .Trauma Asam 1). Irigasi segera dengan gara fisiologis atau air. 2). Control pH air mata untuk melihat apakah sudah normal 3). Selanjutnya pertimbangan pengobatan sama dengan pengobatan yang diberikan pada trauma alkali. Tindakan pada trauma kimia dapat juga tergantung dari 4 fase peristiwa:  Fase kejadian (immediate)  Fase Akut (sampai hari ke-7)  Fase Pemulihan Dini (early repair : hari ke 7 – 21)  Fase pemulihan akhir (late repair : setelah hari ke 21)
  • 13. Sambungan 5. Trauma MataTermik (hipertemik) Daerah yang terkena dicuci dengan larutan steril dan diolesi dengan salep atau kasa yang menggunakan jel. Petroleum setelah itu ditutup dengan verban steril. 6. Trauma Mata Radiasi Bila panas merusak kornea dan konjungtiva maka diberi pada mata  · Lokal anastesik  · Kompres dingin  · Antibiotika lokal
  • 14. Konsep Askep Pengkajian  Identitas  Keluhan Utama  Riwayat Penyakit Sekarang  Riwayat Penyakit Dahulu  Riwayat penyakit keluarga  Pengkajian Psikososio Spiritual  ADL (Activity Daily Life) 2. Pemeriksaan Fisik 3. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi