Membangun Konten Blog Yang Positif & Berpeluang Bisnis
Twitter Plurk
1.
2. .. ..
date O NLINE ONLINE
Status Up
Pitra Satvika
3. Halaman cetak
Twitter dan Plurk
Penulis:
Pitra Satvika
Desain Sampul:
Albert H.
Penerbit:
Pustaka Bina Swadaya
Jl. Gunung Sahari III/7
Jakarta Pusat 10610
Telp: (021) 4204402, 4255354
Fax: (021) 4208412
Email: kanayapress@gmail.com
E-catalogue: www.kanayapress.co.cc
Pemasaran:
Niaga Swadaya
Jl. Gunung Sahari III/7
Jakarta Pusat 10610
Telp: (021) 4204402, 4255354
Fax: (021) 4214821
Cetakan:
I. Jakarta, 2009
Editor:
Kokok Marpaung
Lay Out:
Albert H.
ISBN 978-602-8496-24-7
Kode Buku: K75017
4. Daftar Isi
Daftar Isi - 1
Pendahuluan - 3
#1 Makhluk itu Bernama Microblog - 7
#2 Bercakap-cakap Ala Twitter - 17
#3 Panduan Teknis Twitter - 23
#4 Plurk, Fun dan Gaul - 47
#5 Eksis di Twitter dan Plurk - 67
#6 Berbagi Cerita di Microblog - 79
#7 Praktik Pemasaran Brand di Microblog - 91
#8 Contoh Aksi Beberapa Brand Lokal - 103
#9 Berita Paling Tren di Twitter - 119
#10 Ketika Isu Berita Masuk ke Microblog - 131
#11 Para Selebriti yang Ikut Bermain Twitter - 139
#12 Twitterverse - 155
#13 Gairah Pengembang Microblog Lokal - 179
Penulis - 185
1
5. Pendahuluan
Sudah menjadi hakikat seseorang untuk selalu bersosialisasi.
Sejak zaman dulu orang selalu suka berkumpul bersama
teman dan keluarganya. Apapun menjadi bahan obrolan setelah
banyak kepala bertemu. Bisa jadi membahas hal berbobot,
seperti kejadian masa kini yang terulas di koran. Bisa jadi hanya
sekedar menggosipi tetangga sebelah yang punya mobil baru.
Setiap orang punya keinginan melampiaskan uneg-unegnya.
Saat pertemuan seperti inilah, uneg-uneg pun disampaikan.
Tidak berbeda sebenarnya kondisi dahulu dan sekarang.
Sekarang pun setiap orang ingin bersosialisasi. Yang berbeda
hanyalah medium penyampaiannnya. Kalau dulu orang harus
datang ke suatu lokasi untuk kemudian saling bercerita, sekarang
orang cukup menyalakan notebook yang terkoneksi dengan
jaringan internet, dan obrolan pun terjadi di ranah maya.
Situs seperti Facebook memudahkan komunikasi di ranah
maya. Situs yang sedemikian kompleksnya, sehingga rasanya
apapun bisa dilakukan di Facebook untuk berbagi informasi.
Sedemikian kompleksnya pula sehingga fungsi situs sebagai
percakapan menjadi terlihat minor di antara fitur-fitur lainnya.
Situs-situs microblog seperti Twitter atau Plurk lalu mengambil
ide dasarnya saja, percakapan.
Dengan limitasi 140 karakter setiap orang bisa
mengekspresikan pendapatnya melalui microblog. Karena
3
6. tergabung dalam sebuah jaringan sosial, ungkapan itu pun
bisa memancing orang lain untuk berinteraksi dalam diskusi.
Tentunya kita sudah terbiasa berinteraksi balas membalas
SMS yang juga punya limitasi 140 karakter. Batasan ini tidak
lalu membuat diskusi menjadi hambar. Obrolan dari topik berat
seperti pemilihan menteri kabinet hingga yang nggak penting
seperti rayuan dan gombalan bisa ditemukan di Twitter dan
Plurk.
Microblog Twitter dan Plurk memiliki peranan dalam
kehidupan anak bangsa. Melalui Twitter muncul semangat
Indonesia Unite. Melalui Twitter dan Plurk informasi terjadinya
gempa dengan cepat bisa diketahui. Melalui Twitter dan
Plurk, aksi sosial berupa donor darah dan pengumpulan dana
sumbangan bencana alam bisa diwujudkan. Melalui Twitter,
kritikan politis yang membangun bisa pula disampaikan. Banyak
manfaat positif yang didapat melalui percakapan yang terjadi di
ranah microblog.
Microblog Twitter dan Plurk juga membangun identitas diri
dan perusahaan. Apa yang kita sampaikan di dalamnya akan
merefleksikan diri kita sendiri. Perusahaan pun memanfaatkan
media microblog ini untuk membangun eksistensi mereka
di sini. Mereka memanfaatkan microblog untuk membangun
percakapan dengan audiensnya dan berinteraksi langsung
dengan mereka. Sesuatu yang sebenarnya merupakan hal baru
bagi mereka.
Melalui buku ini, kita akan melihat bagaimana pemanfaatan
Twitter dan Plurk untuk beragam aktivitas sosial dan bisnis. Kita
juga akan melihat bagaimana tokoh-tokoh politik hingga selebriti
memanfaatkan Twitter untuk membangun komunikasi dengan
audiensnya. Di akhir buku ini, kita akan melihat bagaimana
4
7. pengembang lokal pun juga ikut membuat aplikasi microblog
yang tak kalah berkualitas dengan Twitter dan Plurk.
Ayo mari kita baca halaman pertama...
Pitra
5
8. #1
Makhluk itu Bernama
Microblog
Sepertinya (dan memang kenyataannya sih), semakin modern
suatu zaman, semakin singkat pula cara kita berkomunikasi.
Bandingkan saat komunikasi jarak jauh dulu hanya sebatas
melalui surat dan telegram. Sewaktu masih kecil, saya masih
doyan mengirim surat. Mencari sahabat di negeri asing
dengan mendapatkan kontaknya via salah satu penyedia jasa
pertemanan. Selanjutnya, semua obrolan dengan si sahabat
bermodalkan kertas, pena, amplop dan sejumlah perangko. Saya
lupa entah berapa lama surat itu sampai ke negeri seberang,
hingga akhirnya balasan surat pun saya terima.
Saya juga masih ingat saat mengirim pesan singkat dengan
telegram dahulu. Saya datang ke kantor pos, menuliskan sejumlah
kata yang harus sesingkat mungkin. Maklum, pembayaran
telegram dihitung per karakter. Makin singkat, tentu makin
murah. Seketika itu pula petugas pos akan mengirimkan kode-
7
9. kode morse melalui kawat telegram. Petugas di seberang sana
lalu mengetikkannya dalam kertas, lalu mengontak penerima
untuk datang ke kantor pos mengambil pesan.
Sewaktu saya kuliah, saya masih merasakan demam
penyeranta (pager) dimana-mana. Saya tidak punya penyeranta,
namun beberapa teman saya saat kuliah memilikinya. Telepon
selular belum dikenal saat itu, karena harganya terlalu mahal,
meski ukurannya lebih besar daripada sepatu. Untuk memanggil
teman saya yang punya penyeranta, saya perlu menelepon
operator penyedia layanan, menyebutkan nomor penyeranta
teman saya, lalu menyampaikan isi pesannya. Si operator yang
sudah lincah bermain singkatan, lalu menuliskan kalimat itu
dan mengirimkannya ke teman saya. Bayangkan, sungguh
betapa mesranya menulis pesan untuk pacar via penyeranta.
Ada privacy yang terbuka di sini, karena saya harus menyebutkan
pesan saya melalui operator terlebih dahulu. Bikin malas nggak
sih?
Makin lama telepon selular (ponsel) yang tadinya mahal dan
sebesar sepatu pun berevolusi. Ukurannya semakin mengecil
dan praktis dimasukkan ke kantung baju atau celana. Memegang
ponsel pun tidak seperti memegang batu bata. Fungsi utamanya
memang untuk menelepon, namun karena pada awalnya
biaya pulsa cukup mahal, alih-alih malah digunakan untuk
pengiriman pesan singkat SMS (short message services). Setiap
pengirimannya dibatasi hanya 140 karakter. Sayangnya saat
pertama kali muncul, SMS masih hanya dibatasi untuk para
pengguna operator yang sama. Saya nggak bisa mengirimkan
pesan ke teman saya yang mempunyai layanan operator
berbeda. Tahun 1999-2000 merupakan masa kejayaan SMS
saat lintas antar operator dimungkinkan. Semua orang pun,
termasuk saya, semakin lama terbiasa menyampaikan pesan
8 Makhluk itu Bernama Microblog
10. padat singkat dalam 140 karakter saja.
Saat ranah internet mulai tumbuh. Di era itu masih masanya
kejayaan portal dotcom. Banyak perusahaan multimedia dan
web berlomba-lomba ikut membangun portal dan menyajikan
konten. Konten masih ditulis sendiri oleh pendiri portal tersebut.
Tak lama, bisnis dotcom ambruk karena ekspektasi keuntungan
berlebihan dari pertumbuhan bisnis internet saat itu.
Sekitar tahun 2004-2005 mulai dikenal blog, dimana setiap
orang bisa menyampaikan bebas pemikirannya di media yang
mereka sendiri. Blog inilah yang membentuk kebiasaan orang
untuk semakin sering berpartisipasi menulis konten sendiri di
internet. Semua catatan pribadi yang tadinya tertulis di lembaran
diary berpindah bertahap ke ranah maya.
Meski saat itu perangkat aplikasi untuk membangun blog
masih sangat sederhana, ada semangat yang berbeda di
dalamnya. Setiap orang punya kesempatan mengekspresikan
dirinya, tanpa harus disunting oleh orang lain. Gaya tulisan blog
yang bersifat personal pun memberi nuansa berbeda, kalau
dibandingkan dengan tulisan-tulisan kering yang biasa dibaca
di media cetak, atau di portal-portal berita daring.
Blog merupakan singkatan dari “weblog” adalah bentuk
aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat
sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-
tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru
dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun
tidak selamanya demikian. - Wikipedia Indonesia
Hakikatnya semua orang suka bersosialisasi, mengobrol
bersama secara langsung. Beberapa aplikasi chat ikut pula
9
11. bermunculan di era itu, dengan mIRC sebagai primadonanya.
Dengan memasuki ruang chat yang ada, saya bisa bertemu
dengan banyak pengguna lain dari beragam tempat. Saya bisa
mengajak acak salah seorang untuk berbicara secara privat,
atau bisa ikut pula terlibat dalam keriuhan percakapan yang
terjadi. Saya bisa berkenalan dengan banyak orang baru yang
sebenarnya tak pernah saya kenal sebelumnya di dunia nyata.
Selain mIRC, Yahoo! juga mengembangkan aplikasi chat yang
bisa diinstalasi di komputer kita. Aplikasi Yahoo! Messenger ini
untuk memperkuat bisnis email Yahoo! saat itu. Setiap orang
yang sudah registrasi email di Yahoo! bisa menggunakan login-
nya untuk chat dengan pengguna email Yahoo! lainnya. Berbeda
dengan mIRC dimana kita asal-asalan dalam memilih teman,
konsep yang ditawarkan Yahoo! Messenger lebih aman. Saya
bisa memisahkan teman-teman saya berdasarkan kelompok,
dan kalau perlu saya bisa menolak orang yang tidak saya kenal,
dan tidak memasukkannya di daftar kontak saya.
Baik melalui mIRC maupun Yahoo! Messenger, meski
punya keterbatasan, percakapan bisa lebih mengalir daripada
sekedar bolak balik berkirim SMS. Dalam perkembangannya,
aplikasi Yahoo! Messenger sendiri semakin canggih. Saya bisa
mengirimkan gambar, tulisan, tautan video, hingga bermain
game bersama dengan orang yang saya ajak bicara.
Tahun 2006 muncullah Twitter (twitter.com), yang
menggabungkan konsep SMS, chat, dan blog. Setiap orang
bebas menulis apapun yang ia mau asalkan hanya sepanjang
140 karakter. Dikenallah lalu istilah microblog, yakni blog dalam
format mini yang hanya 140 karakter. Isinya? Awalnya untuk
bercerita apa yang sedang dilakukan seseorang saat ini. Nggak
berbeda dengan kebanyakan tulisan blog di era itu. Pesannya
10 Makhluk itu Bernama Microblog
12. sangat berorientasi pada kejadian yang ia lakukan sendiri. Istilah
ini lalu dikenal dengan status update. Nggak heran kalau banyak
pengguna Twitter pertama kali lebih banyak bercerita seperti
ini:
Makan enak, ditraktir pacar.
Pergi ke salon, ingin cukur rambut.
Duh, pekerjaan nggak beres-beres ya? Masih banyak lagi.
Semuanya berisikan hal serupa, keinginan melampiaskan apa
yang saat itu berlangsung di pikiran. Sebelumnya, hal itu biasa
dilakukan melalui blog. Orang berkeluh kesah melalui jurnal
pribadinya, untuk berharap dibaca oleh teman-temannya dan
ikut memberikan komentar. Dengan adanya microblog Twitter,
curhat seperti itu semakin mudah dilakukan. Orang tidak perlu
berpikir panjang menulis blog. Cukup menyampaikan esensinya
saja dalam 140 karakter. Apalagi, dengan komunitas Twitter
yang sudah terbentuk, mendapatkan respon jawaban jauh lebih
mudah daripada ia harus menunggu blog-nya ditemukan orang
dan dikomentari.
Microblog adalah suatu bentuk blog yang memungkinkan
penggunanya untuk menulis teks pembaharuan singkat
(biasanya kurang dari 200 karakter) dan mempublikasikannya,
baik untuk dilihat semua orang atau kelompok terbatas yang
dipilih oleh pengguna tersebut. Pesan-pesan ini dapat dikirim
melalui berbagai cara, termasuk SMS, pengirim pesan instan,
surat elektronik, web, dll. - Wikipedia Indonesia.
11
13. Status Update di Twitter
Di Indonesia perkembangan blog saat itu masih mulai tumbuh,
dan belum banyak yang tertarik menggunakan fasilitas microblog
seperti Twitter. Di Indonesia sendiri sempat muncul microblog
Kronologger (kronologger.com) dan MoodMill (moodmill.com)
yang meski tidak terlalu populer, memiliki massa penggunanya
sendiri. Kebanyakan penggunanya pun adalah para blogger yang
melek teknologi, dan gemar mencoba sesuatu yang baru. Saat
ini dua situs microblog itu masih ada, meski tidak menunjukkan
pertumbuhan signifikan.
Microblog mulai populer digunakan di tahun 2008, saat
microblog Plurk (plurk.com) muncul di bulan Mei. Aplikasi yang
dibuat oleh orang Kanada ini meraih popularitasnya di Asia
Tenggara, dengan Indonesia dan Filipina sebagai pengguna
terbesarnya. Para pengguna awalnya, seperti biasa adalah para
blogger yang melek teknologi. Ada hal berbeda dari Plurk yang
membuat para pengguna di Indonesia suka padanya. Tampilan
12 Makhluk itu Bernama Microblog
14. visual yang disajikan dalam bentuk garis waktu horisontal, serta
penggunaan emoticon (gambar ikon ekspresi) membuatnya lebih
disukai. Emoticon memang cukup banyak digemari para blogger,
sehingga tak jarang emoticon muncul di dalam setiap tulisan.
Emoticon ini pula yang membedakan Plurk dengan aplikasi
microblog yang telah ada sebelumnya.
Status Update di Plurk
Saat ini, meski pengguna Plurk di Indonesia sangat banyak,
pertumbuhannya tidak lagi begitu signifikan. Sebaliknya, Twitter
yang sempat tertinggal, di pertengahan tahun 2009 ini mengalami
peningkatan pengguna luar biasa di Indonesia. Bisa jadi ini
disebabkan karena semakin maraknya penyiar dan selebriti
lokal yang ber-Twitter-ria, yang tentunya akan diikuti pula
oleh para penggemarnya. Bisa jadi pula ini disebabkan karena
pertumbuhan penggunaan Blackberry dan iPhone di Indonesia.
Di Blackberry memang ada aplikasi ÜberTwitter (ubertwitter.
com) dan Twixtreme (twixtreme.com) yang memungkinkan
penggunanya mengakses Twitter dengan jauh lebih mudah.
Gairah berkembangnya aplikasi microblog lokal pun tak kalah
hebat. Di awal tahun 2009 muncul pula Koprol (koprol.com),
yang menggabungkan konsep 140 karakter dengan konteks
lokasi. Setiap pengguna Koprol bisa memberitahu keberadaan
13
15. posisi dirinya, sembari bercerita apa yang ia lakukan di lokasi
tersebut. Penggunanya kini cukup banyak, meski peningkatan
jumlahnya tidak seheboh Twitter atau Plurk.
Status Update di Koprol
Facebook (facebook.com), sebuah situs jejaring sosial yang
pertama kali memperkenalkan konsep status update di tahun
2006, merasakan hawa persaingan Twitter yang luar biasa. Ide
Twitter membangun aplikasi microblog dimulai dari konsep
status update yang sudah ada di Facebook sejak Maret 2006.
Pada bulan Juli 2006 Twitter dengan cerdas memilih salah satu
dari sekian banyak fitur di Facebook, yakni status update, untuk
dikembangkan dengan lebih mendalam dan komprehensif.
Kalau Facebook adalah situs yang menghubungkan jejaring
para anggotanya, maka Twitter lebih berfokus pada percakapan
para anggotanya.
14 Makhluk itu Bernama Microblog
16. Status Update di Facebook
Persaingan Facebook dan Twitter terus memanas hingga saat
ini, dengan masing-masing terus mengembangkan platform yang
kuat. Tujuannya, agar semakin banyak pihak ketiga yang ikut
mengembangkan aplikasi-aplikasi baru dengan memanfaatkan
platform mereka. Baik Facebook maupun Twitter menyediakan
API (application programming interface) terbuka hingga batasan
tertentu.
API adalah interface yang memungkinkan sebuah aplikasi
untuk mengakses beberapa fitur (library) yang dimiliki oleh
penyedia layanan, seperti Facebook atau Twitter. API ini yang
digunakan pengembang untuk menciptakan aplikasi baru.
Facebook mendorong para pengembang untuk membuat
aplikasi-aplikasi baru, seperti kuis atau game, dengan
memanfaatkan platform Facebook. Twitter pun menyediakan
API terbuka agar setiap pengembang bisa berkreasi membuat
beragam aplikasi baru dengan memanfaatkan data yang
disediakan oleh Twitter.
15
17. Format status update di Facebook pun sejak awal 2009 kemarin
mengalami perubahan. Facebook mencoba mengikuti pola
yang sudah terjadi di Twitter. Status update Facebook sekarang
semakin berbentuk mirip percakapan, dan kenyataannya dengan
pola seperti ini, semakin banyak pula yang menyukai Facebook.
Meski tidak terlalu dibatasi oleh 140 karakter, status update
Facebook bisa dikatakan pula sebagai microblog, karena konsep
yang disampaikannya pun serupa.
Sekarang, dengan begitu banyaknya aplikasi microblog
bertebaran di ranah internet, bingung nggak sih memilihnya?
Tergantung. Enaknya sih dicoba semua ya, karena masing-
masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri.
Biar enak, di tulisan selanjutnya saya akan bercerita tentang
Twitter terlebih dahulu.
16 Makhluk itu Bernama Microblog
18. Penulis
Pitra Satvika
Lulusan sarjana dan magister di Institut Teknologi Bandung
ini, bersama beberapa rekannya, semenjak lulus membangun
Stratego (www.strategocorp.com) yang bergerak di bidang
interactive communications. Bersama timnya di Stratego, ia telah
membantu banyak brand dalam penyusunan konsep kreatif
interaktif dan eksekusinya di ranah online dan offline, yang di
antaranya mencakup online strategy & development, social media
marketing, dan event’s technology support.
Penulis aktif di blog Media Ide (media-ide.com) ini bersama
beberapa rekan penggila dunia internet lainnya, setiap bulan
menyelenggarakan event forum berbagi FreSh! (freshyourmind.
com) yang didatangi 50-100 orang pada setiap acaranya. Ia
juga bisa ditemukan aktif di media sosial Facebook, Plurk, dan
Twitter.
www.media-ide.com
facebook.com/mediaide
twitter.com/mediaide
185