SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
..      ..
          date O NLINE ONLINE
Status Up




        Pitra Satvika
Halaman cetak
Twitter dan Plurk

Penulis:
Pitra Satvika

Desain Sampul:
Albert H.

Penerbit:
Pustaka Bina Swadaya
Jl. Gunung Sahari III/7
Jakarta Pusat 10610
Telp: (021) 4204402, 4255354
Fax: (021) 4208412
Email: kanayapress@gmail.com
E-catalogue: www.kanayapress.co.cc

Pemasaran:
Niaga Swadaya
Jl. Gunung Sahari III/7
Jakarta Pusat 10610
Telp: (021) 4204402, 4255354
Fax: (021) 4214821

Cetakan:
I. Jakarta, 2009

Editor:
Kokok Marpaung

Lay Out:
Albert H.

ISBN 978-602-8496-24-7
Kode Buku: K75017
Daftar Isi


Daftar Isi                                     -   1
Pendahuluan                                    -   3
#1    Makhluk itu Bernama Microblog            -   7
#2    Bercakap-cakap Ala Twitter               - 17
#3    Panduan Teknis Twitter                   - 23
#4    Plurk, Fun dan Gaul                      - 47
#5    Eksis di Twitter dan Plurk               - 67
#6    Berbagi Cerita di Microblog              - 79
#7    Praktik Pemasaran Brand di Microblog     - 91
#8    Contoh Aksi Beberapa Brand Lokal         - 103
#9    Berita Paling Tren di Twitter            - 119
#10 Ketika Isu Berita Masuk ke Microblog       - 131
#11 Para Selebriti yang Ikut Bermain Twitter   - 139
#12 Twitterverse                               - 155
#13 Gairah Pengembang Microblog Lokal          - 179
Penulis                                        - 185




                                                   1
Pendahuluan


   Sudah menjadi hakikat seseorang untuk selalu bersosialisasi.
Sejak zaman dulu orang selalu suka berkumpul bersama
teman dan keluarganya. Apapun menjadi bahan obrolan setelah
banyak kepala bertemu. Bisa jadi membahas hal berbobot,
seperti kejadian masa kini yang terulas di koran. Bisa jadi hanya
sekedar menggosipi tetangga sebelah yang punya mobil baru.
Setiap orang punya keinginan melampiaskan uneg-unegnya.
Saat pertemuan seperti inilah, uneg-uneg pun disampaikan.

   Tidak berbeda sebenarnya kondisi dahulu dan sekarang.
Sekarang pun setiap orang ingin bersosialisasi. Yang berbeda
hanyalah medium penyampaiannnya. Kalau dulu orang harus
datang ke suatu lokasi untuk kemudian saling bercerita, sekarang
orang cukup menyalakan notebook yang terkoneksi dengan
jaringan internet, dan obrolan pun terjadi di ranah maya.

   Situs seperti Facebook memudahkan komunikasi di ranah
maya. Situs yang sedemikian kompleksnya, sehingga rasanya
apapun bisa dilakukan di Facebook untuk berbagi informasi.
Sedemikian kompleksnya pula sehingga fungsi situs sebagai
percakapan menjadi terlihat minor di antara fitur-fitur lainnya.
Situs-situs microblog seperti Twitter atau Plurk lalu mengambil
ide dasarnya saja, percakapan.

  Dengan limitasi 140 karakter setiap orang bisa
mengekspresikan pendapatnya melalui microblog. Karena


                                                                3
tergabung dalam sebuah jaringan sosial, ungkapan itu pun
bisa memancing orang lain untuk berinteraksi dalam diskusi.
Tentunya kita sudah terbiasa berinteraksi balas membalas
SMS yang juga punya limitasi 140 karakter. Batasan ini tidak
lalu membuat diskusi menjadi hambar. Obrolan dari topik berat
seperti pemilihan menteri kabinet hingga yang nggak penting
seperti rayuan dan gombalan bisa ditemukan di Twitter dan
Plurk.

   Microblog Twitter dan Plurk memiliki peranan dalam
kehidupan anak bangsa. Melalui Twitter muncul semangat
Indonesia Unite. Melalui Twitter dan Plurk informasi terjadinya
gempa dengan cepat bisa diketahui. Melalui Twitter dan
Plurk, aksi sosial berupa donor darah dan pengumpulan dana
sumbangan bencana alam bisa diwujudkan. Melalui Twitter,
kritikan politis yang membangun bisa pula disampaikan. Banyak
manfaat positif yang didapat melalui percakapan yang terjadi di
ranah microblog.

   Microblog Twitter dan Plurk juga membangun identitas diri
dan perusahaan. Apa yang kita sampaikan di dalamnya akan
merefleksikan diri kita sendiri. Perusahaan pun memanfaatkan
media microblog ini untuk membangun eksistensi mereka
di sini. Mereka memanfaatkan microblog untuk membangun
percakapan dengan audiensnya dan berinteraksi langsung
dengan mereka. Sesuatu yang sebenarnya merupakan hal baru
bagi mereka.

   Melalui buku ini, kita akan melihat bagaimana pemanfaatan
Twitter dan Plurk untuk beragam aktivitas sosial dan bisnis. Kita
juga akan melihat bagaimana tokoh-tokoh politik hingga selebriti
memanfaatkan Twitter untuk membangun komunikasi dengan
audiensnya. Di akhir buku ini, kita akan melihat bagaimana



4
pengembang lokal pun juga ikut membuat aplikasi microblog
yang tak kalah berkualitas dengan Twitter dan Plurk.

  Ayo mari kita baca halaman pertama...



  Pitra




                                                        5
#1
             Makhluk itu Bernama
             Microblog


   Sepertinya (dan memang kenyataannya sih), semakin modern
suatu zaman, semakin singkat pula cara kita berkomunikasi.
Bandingkan saat komunikasi jarak jauh dulu hanya sebatas
melalui surat dan telegram. Sewaktu masih kecil, saya masih
doyan mengirim surat. Mencari sahabat di negeri asing
dengan mendapatkan kontaknya via salah satu penyedia jasa
pertemanan. Selanjutnya, semua obrolan dengan si sahabat
bermodalkan kertas, pena, amplop dan sejumlah perangko. Saya
lupa entah berapa lama surat itu sampai ke negeri seberang,
hingga akhirnya balasan surat pun saya terima.

   Saya juga masih ingat saat mengirim pesan singkat dengan
telegram dahulu. Saya datang ke kantor pos, menuliskan sejumlah
kata yang harus sesingkat mungkin. Maklum, pembayaran
telegram dihitung per karakter. Makin singkat, tentu makin
murah. Seketika itu pula petugas pos akan mengirimkan kode-



                                                              7
kode morse melalui kawat telegram. Petugas di seberang sana
lalu mengetikkannya dalam kertas, lalu mengontak penerima
untuk datang ke kantor pos mengambil pesan.

   Sewaktu saya kuliah, saya masih merasakan demam
penyeranta (pager) dimana-mana. Saya tidak punya penyeranta,
namun beberapa teman saya saat kuliah memilikinya. Telepon
selular belum dikenal saat itu, karena harganya terlalu mahal,
meski ukurannya lebih besar daripada sepatu. Untuk memanggil
teman saya yang punya penyeranta, saya perlu menelepon
operator penyedia layanan, menyebutkan nomor penyeranta
teman saya, lalu menyampaikan isi pesannya. Si operator yang
sudah lincah bermain singkatan, lalu menuliskan kalimat itu
dan mengirimkannya ke teman saya. Bayangkan, sungguh
betapa mesranya menulis pesan untuk pacar via penyeranta.
Ada privacy yang terbuka di sini, karena saya harus menyebutkan
pesan saya melalui operator terlebih dahulu. Bikin malas nggak
sih?

   Makin lama telepon selular (ponsel) yang tadinya mahal dan
sebesar sepatu pun berevolusi. Ukurannya semakin mengecil
dan praktis dimasukkan ke kantung baju atau celana. Memegang
ponsel pun tidak seperti memegang batu bata. Fungsi utamanya
memang untuk menelepon, namun karena pada awalnya
biaya pulsa cukup mahal, alih-alih malah digunakan untuk
pengiriman pesan singkat SMS (short message services). Setiap
pengirimannya dibatasi hanya 140 karakter. Sayangnya saat
pertama kali muncul, SMS masih hanya dibatasi untuk para
pengguna operator yang sama. Saya nggak bisa mengirimkan
pesan ke teman saya yang mempunyai layanan operator
berbeda. Tahun 1999-2000 merupakan masa kejayaan SMS
saat lintas antar operator dimungkinkan. Semua orang pun,
termasuk saya, semakin lama terbiasa menyampaikan pesan



8                                     Makhluk itu Bernama Microblog
padat singkat dalam 140 karakter saja.

   Saat ranah internet mulai tumbuh. Di era itu masih masanya
kejayaan portal dotcom. Banyak perusahaan multimedia dan
web berlomba-lomba ikut membangun portal dan menyajikan
konten. Konten masih ditulis sendiri oleh pendiri portal tersebut.
Tak lama, bisnis dotcom ambruk karena ekspektasi keuntungan
berlebihan dari pertumbuhan bisnis internet saat itu.

   Sekitar tahun 2004-2005 mulai dikenal blog, dimana setiap
orang bisa menyampaikan bebas pemikirannya di media yang
mereka sendiri. Blog inilah yang membentuk kebiasaan orang
untuk semakin sering berpartisipasi menulis konten sendiri di
internet. Semua catatan pribadi yang tadinya tertulis di lembaran
diary berpindah bertahap ke ranah maya.

   Meski saat itu perangkat aplikasi untuk membangun blog
masih sangat sederhana, ada semangat yang berbeda di
dalamnya. Setiap orang punya kesempatan mengekspresikan
dirinya, tanpa harus disunting oleh orang lain. Gaya tulisan blog
yang bersifat personal pun memberi nuansa berbeda, kalau
dibandingkan dengan tulisan-tulisan kering yang biasa dibaca
di media cetak, atau di portal-portal berita daring.

      Blog merupakan singkatan dari “weblog” adalah bentuk
   aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat
   sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-
   tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru
   dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun
   tidak selamanya demikian. - Wikipedia Indonesia


   Hakikatnya semua orang suka bersosialisasi, mengobrol
bersama secara langsung. Beberapa aplikasi chat ikut pula



                                                                    9
bermunculan di era itu, dengan mIRC sebagai primadonanya.
 Dengan memasuki ruang chat yang ada, saya bisa bertemu
 dengan banyak pengguna lain dari beragam tempat. Saya bisa
 mengajak acak salah seorang untuk berbicara secara privat,
 atau bisa ikut pula terlibat dalam keriuhan percakapan yang
 terjadi. Saya bisa berkenalan dengan banyak orang baru yang
 sebenarnya tak pernah saya kenal sebelumnya di dunia nyata.

    Selain mIRC, Yahoo! juga mengembangkan aplikasi chat yang
 bisa diinstalasi di komputer kita. Aplikasi Yahoo! Messenger ini
 untuk memperkuat bisnis email Yahoo! saat itu. Setiap orang
 yang sudah registrasi email di Yahoo! bisa menggunakan login-
 nya untuk chat dengan pengguna email Yahoo! lainnya. Berbeda
 dengan mIRC dimana kita asal-asalan dalam memilih teman,
 konsep yang ditawarkan Yahoo! Messenger lebih aman. Saya
 bisa memisahkan teman-teman saya berdasarkan kelompok,
 dan kalau perlu saya bisa menolak orang yang tidak saya kenal,
 dan tidak memasukkannya di daftar kontak saya.

    Baik melalui mIRC maupun Yahoo! Messenger, meski
 punya keterbatasan, percakapan bisa lebih mengalir daripada
 sekedar bolak balik berkirim SMS. Dalam perkembangannya,
 aplikasi Yahoo! Messenger sendiri semakin canggih. Saya bisa
 mengirimkan gambar, tulisan, tautan video, hingga bermain
 game bersama dengan orang yang saya ajak bicara.

    Tahun 2006 muncullah Twitter (twitter.com), yang
 menggabungkan konsep SMS, chat, dan blog. Setiap orang
 bebas menulis apapun yang ia mau asalkan hanya sepanjang
 140 karakter. Dikenallah lalu istilah microblog, yakni blog dalam
 format mini yang hanya 140 karakter. Isinya? Awalnya untuk
 bercerita apa yang sedang dilakukan seseorang saat ini. Nggak
 berbeda dengan kebanyakan tulisan blog di era itu. Pesannya



10                                      Makhluk itu Bernama Microblog
sangat berorientasi pada kejadian yang ia lakukan sendiri. Istilah
ini lalu dikenal dengan status update. Nggak heran kalau banyak
pengguna Twitter pertama kali lebih banyak bercerita seperti
ini:

   Makan enak, ditraktir pacar.

   Pergi ke salon, ingin cukur rambut.

   Duh, pekerjaan nggak beres-beres ya? Masih banyak lagi.

   Semuanya berisikan hal serupa, keinginan melampiaskan apa
yang saat itu berlangsung di pikiran. Sebelumnya, hal itu biasa
dilakukan melalui blog. Orang berkeluh kesah melalui jurnal
pribadinya, untuk berharap dibaca oleh teman-temannya dan
ikut memberikan komentar. Dengan adanya microblog Twitter,
curhat seperti itu semakin mudah dilakukan. Orang tidak perlu
berpikir panjang menulis blog. Cukup menyampaikan esensinya
saja dalam 140 karakter. Apalagi, dengan komunitas Twitter
yang sudah terbentuk, mendapatkan respon jawaban jauh lebih
mudah daripada ia harus menunggu blog-nya ditemukan orang
dan dikomentari.

      Microblog adalah suatu bentuk blog yang memungkinkan
   penggunanya untuk menulis teks pembaharuan singkat
   (biasanya kurang dari 200 karakter) dan mempublikasikannya,
   baik untuk dilihat semua orang atau kelompok terbatas yang
   dipilih oleh pengguna tersebut. Pesan-pesan ini dapat dikirim
   melalui berbagai cara, termasuk SMS, pengirim pesan instan,
   surat elektronik, web, dll. - Wikipedia Indonesia.




                                                                   11
Status Update di Twitter


     Di Indonesia perkembangan blog saat itu masih mulai tumbuh,
 dan belum banyak yang tertarik menggunakan fasilitas microblog
 seperti Twitter. Di Indonesia sendiri sempat muncul microblog
 Kronologger (kronologger.com) dan MoodMill (moodmill.com)
 yang meski tidak terlalu populer, memiliki massa penggunanya
 sendiri. Kebanyakan penggunanya pun adalah para blogger yang
 melek teknologi, dan gemar mencoba sesuatu yang baru. Saat
 ini dua situs microblog itu masih ada, meski tidak menunjukkan
 pertumbuhan signifikan.

    Microblog mulai populer digunakan di tahun 2008, saat
 microblog Plurk (plurk.com) muncul di bulan Mei. Aplikasi yang
 dibuat oleh orang Kanada ini meraih popularitasnya di Asia
 Tenggara, dengan Indonesia dan Filipina sebagai pengguna
 terbesarnya. Para pengguna awalnya, seperti biasa adalah para
 blogger yang melek teknologi. Ada hal berbeda dari Plurk yang
 membuat para pengguna di Indonesia suka padanya. Tampilan

12                                         Makhluk itu Bernama Microblog
visual yang disajikan dalam bentuk garis waktu horisontal, serta
penggunaan emoticon (gambar ikon ekspresi) membuatnya lebih
disukai. Emoticon memang cukup banyak digemari para blogger,
sehingga tak jarang emoticon muncul di dalam setiap tulisan.
Emoticon ini pula yang membedakan Plurk dengan aplikasi
microblog yang telah ada sebelumnya.




                       Status Update di Plurk


   Saat ini, meski pengguna Plurk di Indonesia sangat banyak,
pertumbuhannya tidak lagi begitu signifikan. Sebaliknya, Twitter
yang sempat tertinggal, di pertengahan tahun 2009 ini mengalami
peningkatan pengguna luar biasa di Indonesia. Bisa jadi ini
disebabkan karena semakin maraknya penyiar dan selebriti
lokal yang ber-Twitter-ria, yang tentunya akan diikuti pula
oleh para penggemarnya. Bisa jadi pula ini disebabkan karena
pertumbuhan penggunaan Blackberry dan iPhone di Indonesia.
Di Blackberry memang ada aplikasi ÜberTwitter (ubertwitter.
com) dan Twixtreme (twixtreme.com) yang memungkinkan
penggunanya mengakses Twitter dengan jauh lebih mudah.

   Gairah berkembangnya aplikasi microblog lokal pun tak kalah
hebat. Di awal tahun 2009 muncul pula Koprol (koprol.com),
yang menggabungkan konsep 140 karakter dengan konteks
lokasi. Setiap pengguna Koprol bisa memberitahu keberadaan



                                                              13
posisi dirinya, sembari bercerita apa yang ia lakukan di lokasi
 tersebut. Penggunanya kini cukup banyak, meski peningkatan
 jumlahnya tidak seheboh Twitter atau Plurk.




                       Status Update di Koprol


    Facebook (facebook.com), sebuah situs jejaring sosial yang
 pertama kali memperkenalkan konsep status update di tahun
 2006, merasakan hawa persaingan Twitter yang luar biasa. Ide
 Twitter membangun aplikasi microblog dimulai dari konsep
 status update yang sudah ada di Facebook sejak Maret 2006.
 Pada bulan Juli 2006 Twitter dengan cerdas memilih salah satu
 dari sekian banyak fitur di Facebook, yakni status update, untuk
 dikembangkan dengan lebih mendalam dan komprehensif.
 Kalau Facebook adalah situs yang menghubungkan jejaring
 para anggotanya, maka Twitter lebih berfokus pada percakapan
 para anggotanya.



14                                        Makhluk itu Bernama Microblog
Status Update di Facebook


    Persaingan Facebook dan Twitter terus memanas hingga saat
ini, dengan masing-masing terus mengembangkan platform yang
kuat. Tujuannya, agar semakin banyak pihak ketiga yang ikut
mengembangkan aplikasi-aplikasi baru dengan memanfaatkan
platform mereka. Baik Facebook maupun Twitter menyediakan
API (application programming interface) terbuka hingga batasan
tertentu.

     API adalah interface yang memungkinkan sebuah aplikasi
  untuk mengakses beberapa fitur (library) yang dimiliki oleh
  penyedia layanan, seperti Facebook atau Twitter. API ini yang
  digunakan pengembang untuk menciptakan aplikasi baru.


   Facebook mendorong para pengembang untuk membuat
aplikasi-aplikasi baru, seperti kuis atau game, dengan
memanfaatkan platform Facebook. Twitter pun menyediakan
API terbuka agar setiap pengembang bisa berkreasi membuat
beragam aplikasi baru dengan memanfaatkan data yang
disediakan oleh Twitter.



                                                                  15
Format status update di Facebook pun sejak awal 2009 kemarin
 mengalami perubahan. Facebook mencoba mengikuti pola
 yang sudah terjadi di Twitter. Status update Facebook sekarang
 semakin berbentuk mirip percakapan, dan kenyataannya dengan
 pola seperti ini, semakin banyak pula yang menyukai Facebook.
 Meski tidak terlalu dibatasi oleh 140 karakter, status update
 Facebook bisa dikatakan pula sebagai microblog, karena konsep
 yang disampaikannya pun serupa.

    Sekarang, dengan begitu banyaknya aplikasi microblog
 bertebaran di ranah internet, bingung nggak sih memilihnya?
 Tergantung. Enaknya sih dicoba semua ya, karena masing-
 masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri.
 Biar enak, di tulisan selanjutnya saya akan bercerita tentang
 Twitter terlebih dahulu.




16                                     Makhluk itu Bernama Microblog
Penulis




Pitra Satvika
    Lulusan sarjana dan magister di Institut Teknologi Bandung
ini, bersama beberapa rekannya, semenjak lulus membangun
Stratego (www.strategocorp.com) yang bergerak di bidang
interactive communications. Bersama timnya di Stratego, ia telah
membantu banyak brand dalam penyusunan konsep kreatif
interaktif dan eksekusinya di ranah online dan offline, yang di
antaranya mencakup online strategy & development, social media
marketing, dan event’s technology support.
    Penulis aktif di blog Media Ide (media-ide.com) ini bersama
beberapa rekan penggila dunia internet lainnya, setiap bulan
menyelenggarakan event forum berbagi FreSh! (freshyourmind.
com) yang didatangi 50-100 orang pada setiap acaranya. Ia
juga bisa ditemukan aktif di media sosial Facebook, Plurk, dan
Twitter.

  www.media-ide.com
  facebook.com/mediaide
  twitter.com/mediaide


                                                             185
Twitter Plurk

More Related Content

More from Pitra Satvika

5 Indonesia's Social Media Predictions in 2013
5 Indonesia's Social Media Predictions in 20135 Indonesia's Social Media Predictions in 2013
5 Indonesia's Social Media Predictions in 2013Pitra Satvika
 
Quick Look to Indonesia’s Twitterspheres in 2012
Quick Look to Indonesia’s Twitterspheres in 2012Quick Look to Indonesia’s Twitterspheres in 2012
Quick Look to Indonesia’s Twitterspheres in 2012Pitra Satvika
 
Indonesia's Social Media Study Cases 2012
Indonesia's Social Media Study Cases 2012Indonesia's Social Media Study Cases 2012
Indonesia's Social Media Study Cases 2012Pitra Satvika
 
3 Important Things in Infographics
3 Important Things in Infographics3 Important Things in Infographics
3 Important Things in InfographicsPitra Satvika
 
Social Media in Indonesia - The Stats of 2011
Social Media in Indonesia - The Stats of 2011Social Media in Indonesia - The Stats of 2011
Social Media in Indonesia - The Stats of 2011Pitra Satvika
 
Leaving 2010, Welcoming 2011
Leaving 2010, Welcoming 2011Leaving 2010, Welcoming 2011
Leaving 2010, Welcoming 2011Pitra Satvika
 
365shots at Ignite Jakarta 2010
365shots at Ignite Jakarta 2010365shots at Ignite Jakarta 2010
365shots at Ignite Jakarta 2010Pitra Satvika
 
Langitmusik For Fresh
Langitmusik For FreshLangitmusik For Fresh
Langitmusik For FreshPitra Satvika
 
Indonesia’s Blogosphere
Indonesia’s BlogosphereIndonesia’s Blogosphere
Indonesia’s BlogospherePitra Satvika
 
Power Of Online Community
Power Of Online CommunityPower Of Online Community
Power Of Online CommunityPitra Satvika
 
Gaul Dan Eksis Dengan Diary Online
Gaul Dan Eksis Dengan Diary OnlineGaul Dan Eksis Dengan Diary Online
Gaul Dan Eksis Dengan Diary OnlinePitra Satvika
 
Mobile Monday on FreSh
Mobile Monday on FreShMobile Monday on FreSh
Mobile Monday on FreShPitra Satvika
 
Service Delivery Platform
Service Delivery PlatformService Delivery Platform
Service Delivery PlatformPitra Satvika
 
About Fresh Presentation
About Fresh PresentationAbout Fresh Presentation
About Fresh PresentationPitra Satvika
 
Membangun Konten Blog Yang Positif & Berpeluang Bisnis
Membangun Konten Blog Yang Positif & Berpeluang BisnisMembangun Konten Blog Yang Positif & Berpeluang Bisnis
Membangun Konten Blog Yang Positif & Berpeluang BisnisPitra Satvika
 

More from Pitra Satvika (20)

5 Indonesia's Social Media Predictions in 2013
5 Indonesia's Social Media Predictions in 20135 Indonesia's Social Media Predictions in 2013
5 Indonesia's Social Media Predictions in 2013
 
Quick Look to Indonesia’s Twitterspheres in 2012
Quick Look to Indonesia’s Twitterspheres in 2012Quick Look to Indonesia’s Twitterspheres in 2012
Quick Look to Indonesia’s Twitterspheres in 2012
 
Indonesia's Social Media Study Cases 2012
Indonesia's Social Media Study Cases 2012Indonesia's Social Media Study Cases 2012
Indonesia's Social Media Study Cases 2012
 
3 Important Things in Infographics
3 Important Things in Infographics3 Important Things in Infographics
3 Important Things in Infographics
 
Social Media in Indonesia - The Stats of 2011
Social Media in Indonesia - The Stats of 2011Social Media in Indonesia - The Stats of 2011
Social Media in Indonesia - The Stats of 2011
 
Leaving 2010, Welcoming 2011
Leaving 2010, Welcoming 2011Leaving 2010, Welcoming 2011
Leaving 2010, Welcoming 2011
 
365shots at Ignite Jakarta 2010
365shots at Ignite Jakarta 2010365shots at Ignite Jakarta 2010
365shots at Ignite Jakarta 2010
 
Langitmusik For Fresh
Langitmusik For FreshLangitmusik For Fresh
Langitmusik For Fresh
 
F-Marketing 2010
F-Marketing 2010F-Marketing 2010
F-Marketing 2010
 
Indonesia’s Blogosphere
Indonesia’s BlogosphereIndonesia’s Blogosphere
Indonesia’s Blogosphere
 
Power Of Online Community
Power Of Online CommunityPower Of Online Community
Power Of Online Community
 
Gaul Dan Eksis Dengan Diary Online
Gaul Dan Eksis Dengan Diary OnlineGaul Dan Eksis Dengan Diary Online
Gaul Dan Eksis Dengan Diary Online
 
E-Narcism
E-NarcismE-Narcism
E-Narcism
 
F-Marketing
F-MarketingF-Marketing
F-Marketing
 
Life After 10++
Life After 10++Life After 10++
Life After 10++
 
Facebook Connect
Facebook ConnectFacebook Connect
Facebook Connect
 
Mobile Monday on FreSh
Mobile Monday on FreShMobile Monday on FreSh
Mobile Monday on FreSh
 
Service Delivery Platform
Service Delivery PlatformService Delivery Platform
Service Delivery Platform
 
About Fresh Presentation
About Fresh PresentationAbout Fresh Presentation
About Fresh Presentation
 
Membangun Konten Blog Yang Positif & Berpeluang Bisnis
Membangun Konten Blog Yang Positif & Berpeluang BisnisMembangun Konten Blog Yang Positif & Berpeluang Bisnis
Membangun Konten Blog Yang Positif & Berpeluang Bisnis
 

Twitter Plurk

  • 1.
  • 2. .. .. date O NLINE ONLINE Status Up Pitra Satvika
  • 3. Halaman cetak Twitter dan Plurk Penulis: Pitra Satvika Desain Sampul: Albert H. Penerbit: Pustaka Bina Swadaya Jl. Gunung Sahari III/7 Jakarta Pusat 10610 Telp: (021) 4204402, 4255354 Fax: (021) 4208412 Email: kanayapress@gmail.com E-catalogue: www.kanayapress.co.cc Pemasaran: Niaga Swadaya Jl. Gunung Sahari III/7 Jakarta Pusat 10610 Telp: (021) 4204402, 4255354 Fax: (021) 4214821 Cetakan: I. Jakarta, 2009 Editor: Kokok Marpaung Lay Out: Albert H. ISBN 978-602-8496-24-7 Kode Buku: K75017
  • 4. Daftar Isi Daftar Isi - 1 Pendahuluan - 3 #1 Makhluk itu Bernama Microblog - 7 #2 Bercakap-cakap Ala Twitter - 17 #3 Panduan Teknis Twitter - 23 #4 Plurk, Fun dan Gaul - 47 #5 Eksis di Twitter dan Plurk - 67 #6 Berbagi Cerita di Microblog - 79 #7 Praktik Pemasaran Brand di Microblog - 91 #8 Contoh Aksi Beberapa Brand Lokal - 103 #9 Berita Paling Tren di Twitter - 119 #10 Ketika Isu Berita Masuk ke Microblog - 131 #11 Para Selebriti yang Ikut Bermain Twitter - 139 #12 Twitterverse - 155 #13 Gairah Pengembang Microblog Lokal - 179 Penulis - 185 1
  • 5. Pendahuluan Sudah menjadi hakikat seseorang untuk selalu bersosialisasi. Sejak zaman dulu orang selalu suka berkumpul bersama teman dan keluarganya. Apapun menjadi bahan obrolan setelah banyak kepala bertemu. Bisa jadi membahas hal berbobot, seperti kejadian masa kini yang terulas di koran. Bisa jadi hanya sekedar menggosipi tetangga sebelah yang punya mobil baru. Setiap orang punya keinginan melampiaskan uneg-unegnya. Saat pertemuan seperti inilah, uneg-uneg pun disampaikan. Tidak berbeda sebenarnya kondisi dahulu dan sekarang. Sekarang pun setiap orang ingin bersosialisasi. Yang berbeda hanyalah medium penyampaiannnya. Kalau dulu orang harus datang ke suatu lokasi untuk kemudian saling bercerita, sekarang orang cukup menyalakan notebook yang terkoneksi dengan jaringan internet, dan obrolan pun terjadi di ranah maya. Situs seperti Facebook memudahkan komunikasi di ranah maya. Situs yang sedemikian kompleksnya, sehingga rasanya apapun bisa dilakukan di Facebook untuk berbagi informasi. Sedemikian kompleksnya pula sehingga fungsi situs sebagai percakapan menjadi terlihat minor di antara fitur-fitur lainnya. Situs-situs microblog seperti Twitter atau Plurk lalu mengambil ide dasarnya saja, percakapan. Dengan limitasi 140 karakter setiap orang bisa mengekspresikan pendapatnya melalui microblog. Karena 3
  • 6. tergabung dalam sebuah jaringan sosial, ungkapan itu pun bisa memancing orang lain untuk berinteraksi dalam diskusi. Tentunya kita sudah terbiasa berinteraksi balas membalas SMS yang juga punya limitasi 140 karakter. Batasan ini tidak lalu membuat diskusi menjadi hambar. Obrolan dari topik berat seperti pemilihan menteri kabinet hingga yang nggak penting seperti rayuan dan gombalan bisa ditemukan di Twitter dan Plurk. Microblog Twitter dan Plurk memiliki peranan dalam kehidupan anak bangsa. Melalui Twitter muncul semangat Indonesia Unite. Melalui Twitter dan Plurk informasi terjadinya gempa dengan cepat bisa diketahui. Melalui Twitter dan Plurk, aksi sosial berupa donor darah dan pengumpulan dana sumbangan bencana alam bisa diwujudkan. Melalui Twitter, kritikan politis yang membangun bisa pula disampaikan. Banyak manfaat positif yang didapat melalui percakapan yang terjadi di ranah microblog. Microblog Twitter dan Plurk juga membangun identitas diri dan perusahaan. Apa yang kita sampaikan di dalamnya akan merefleksikan diri kita sendiri. Perusahaan pun memanfaatkan media microblog ini untuk membangun eksistensi mereka di sini. Mereka memanfaatkan microblog untuk membangun percakapan dengan audiensnya dan berinteraksi langsung dengan mereka. Sesuatu yang sebenarnya merupakan hal baru bagi mereka. Melalui buku ini, kita akan melihat bagaimana pemanfaatan Twitter dan Plurk untuk beragam aktivitas sosial dan bisnis. Kita juga akan melihat bagaimana tokoh-tokoh politik hingga selebriti memanfaatkan Twitter untuk membangun komunikasi dengan audiensnya. Di akhir buku ini, kita akan melihat bagaimana 4
  • 7. pengembang lokal pun juga ikut membuat aplikasi microblog yang tak kalah berkualitas dengan Twitter dan Plurk. Ayo mari kita baca halaman pertama... Pitra 5
  • 8. #1 Makhluk itu Bernama Microblog Sepertinya (dan memang kenyataannya sih), semakin modern suatu zaman, semakin singkat pula cara kita berkomunikasi. Bandingkan saat komunikasi jarak jauh dulu hanya sebatas melalui surat dan telegram. Sewaktu masih kecil, saya masih doyan mengirim surat. Mencari sahabat di negeri asing dengan mendapatkan kontaknya via salah satu penyedia jasa pertemanan. Selanjutnya, semua obrolan dengan si sahabat bermodalkan kertas, pena, amplop dan sejumlah perangko. Saya lupa entah berapa lama surat itu sampai ke negeri seberang, hingga akhirnya balasan surat pun saya terima. Saya juga masih ingat saat mengirim pesan singkat dengan telegram dahulu. Saya datang ke kantor pos, menuliskan sejumlah kata yang harus sesingkat mungkin. Maklum, pembayaran telegram dihitung per karakter. Makin singkat, tentu makin murah. Seketika itu pula petugas pos akan mengirimkan kode- 7
  • 9. kode morse melalui kawat telegram. Petugas di seberang sana lalu mengetikkannya dalam kertas, lalu mengontak penerima untuk datang ke kantor pos mengambil pesan. Sewaktu saya kuliah, saya masih merasakan demam penyeranta (pager) dimana-mana. Saya tidak punya penyeranta, namun beberapa teman saya saat kuliah memilikinya. Telepon selular belum dikenal saat itu, karena harganya terlalu mahal, meski ukurannya lebih besar daripada sepatu. Untuk memanggil teman saya yang punya penyeranta, saya perlu menelepon operator penyedia layanan, menyebutkan nomor penyeranta teman saya, lalu menyampaikan isi pesannya. Si operator yang sudah lincah bermain singkatan, lalu menuliskan kalimat itu dan mengirimkannya ke teman saya. Bayangkan, sungguh betapa mesranya menulis pesan untuk pacar via penyeranta. Ada privacy yang terbuka di sini, karena saya harus menyebutkan pesan saya melalui operator terlebih dahulu. Bikin malas nggak sih? Makin lama telepon selular (ponsel) yang tadinya mahal dan sebesar sepatu pun berevolusi. Ukurannya semakin mengecil dan praktis dimasukkan ke kantung baju atau celana. Memegang ponsel pun tidak seperti memegang batu bata. Fungsi utamanya memang untuk menelepon, namun karena pada awalnya biaya pulsa cukup mahal, alih-alih malah digunakan untuk pengiriman pesan singkat SMS (short message services). Setiap pengirimannya dibatasi hanya 140 karakter. Sayangnya saat pertama kali muncul, SMS masih hanya dibatasi untuk para pengguna operator yang sama. Saya nggak bisa mengirimkan pesan ke teman saya yang mempunyai layanan operator berbeda. Tahun 1999-2000 merupakan masa kejayaan SMS saat lintas antar operator dimungkinkan. Semua orang pun, termasuk saya, semakin lama terbiasa menyampaikan pesan 8 Makhluk itu Bernama Microblog
  • 10. padat singkat dalam 140 karakter saja. Saat ranah internet mulai tumbuh. Di era itu masih masanya kejayaan portal dotcom. Banyak perusahaan multimedia dan web berlomba-lomba ikut membangun portal dan menyajikan konten. Konten masih ditulis sendiri oleh pendiri portal tersebut. Tak lama, bisnis dotcom ambruk karena ekspektasi keuntungan berlebihan dari pertumbuhan bisnis internet saat itu. Sekitar tahun 2004-2005 mulai dikenal blog, dimana setiap orang bisa menyampaikan bebas pemikirannya di media yang mereka sendiri. Blog inilah yang membentuk kebiasaan orang untuk semakin sering berpartisipasi menulis konten sendiri di internet. Semua catatan pribadi yang tadinya tertulis di lembaran diary berpindah bertahap ke ranah maya. Meski saat itu perangkat aplikasi untuk membangun blog masih sangat sederhana, ada semangat yang berbeda di dalamnya. Setiap orang punya kesempatan mengekspresikan dirinya, tanpa harus disunting oleh orang lain. Gaya tulisan blog yang bersifat personal pun memberi nuansa berbeda, kalau dibandingkan dengan tulisan-tulisan kering yang biasa dibaca di media cetak, atau di portal-portal berita daring. Blog merupakan singkatan dari “weblog” adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan- tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. - Wikipedia Indonesia Hakikatnya semua orang suka bersosialisasi, mengobrol bersama secara langsung. Beberapa aplikasi chat ikut pula 9
  • 11. bermunculan di era itu, dengan mIRC sebagai primadonanya. Dengan memasuki ruang chat yang ada, saya bisa bertemu dengan banyak pengguna lain dari beragam tempat. Saya bisa mengajak acak salah seorang untuk berbicara secara privat, atau bisa ikut pula terlibat dalam keriuhan percakapan yang terjadi. Saya bisa berkenalan dengan banyak orang baru yang sebenarnya tak pernah saya kenal sebelumnya di dunia nyata. Selain mIRC, Yahoo! juga mengembangkan aplikasi chat yang bisa diinstalasi di komputer kita. Aplikasi Yahoo! Messenger ini untuk memperkuat bisnis email Yahoo! saat itu. Setiap orang yang sudah registrasi email di Yahoo! bisa menggunakan login- nya untuk chat dengan pengguna email Yahoo! lainnya. Berbeda dengan mIRC dimana kita asal-asalan dalam memilih teman, konsep yang ditawarkan Yahoo! Messenger lebih aman. Saya bisa memisahkan teman-teman saya berdasarkan kelompok, dan kalau perlu saya bisa menolak orang yang tidak saya kenal, dan tidak memasukkannya di daftar kontak saya. Baik melalui mIRC maupun Yahoo! Messenger, meski punya keterbatasan, percakapan bisa lebih mengalir daripada sekedar bolak balik berkirim SMS. Dalam perkembangannya, aplikasi Yahoo! Messenger sendiri semakin canggih. Saya bisa mengirimkan gambar, tulisan, tautan video, hingga bermain game bersama dengan orang yang saya ajak bicara. Tahun 2006 muncullah Twitter (twitter.com), yang menggabungkan konsep SMS, chat, dan blog. Setiap orang bebas menulis apapun yang ia mau asalkan hanya sepanjang 140 karakter. Dikenallah lalu istilah microblog, yakni blog dalam format mini yang hanya 140 karakter. Isinya? Awalnya untuk bercerita apa yang sedang dilakukan seseorang saat ini. Nggak berbeda dengan kebanyakan tulisan blog di era itu. Pesannya 10 Makhluk itu Bernama Microblog
  • 12. sangat berorientasi pada kejadian yang ia lakukan sendiri. Istilah ini lalu dikenal dengan status update. Nggak heran kalau banyak pengguna Twitter pertama kali lebih banyak bercerita seperti ini: Makan enak, ditraktir pacar. Pergi ke salon, ingin cukur rambut. Duh, pekerjaan nggak beres-beres ya? Masih banyak lagi. Semuanya berisikan hal serupa, keinginan melampiaskan apa yang saat itu berlangsung di pikiran. Sebelumnya, hal itu biasa dilakukan melalui blog. Orang berkeluh kesah melalui jurnal pribadinya, untuk berharap dibaca oleh teman-temannya dan ikut memberikan komentar. Dengan adanya microblog Twitter, curhat seperti itu semakin mudah dilakukan. Orang tidak perlu berpikir panjang menulis blog. Cukup menyampaikan esensinya saja dalam 140 karakter. Apalagi, dengan komunitas Twitter yang sudah terbentuk, mendapatkan respon jawaban jauh lebih mudah daripada ia harus menunggu blog-nya ditemukan orang dan dikomentari. Microblog adalah suatu bentuk blog yang memungkinkan penggunanya untuk menulis teks pembaharuan singkat (biasanya kurang dari 200 karakter) dan mempublikasikannya, baik untuk dilihat semua orang atau kelompok terbatas yang dipilih oleh pengguna tersebut. Pesan-pesan ini dapat dikirim melalui berbagai cara, termasuk SMS, pengirim pesan instan, surat elektronik, web, dll. - Wikipedia Indonesia. 11
  • 13. Status Update di Twitter Di Indonesia perkembangan blog saat itu masih mulai tumbuh, dan belum banyak yang tertarik menggunakan fasilitas microblog seperti Twitter. Di Indonesia sendiri sempat muncul microblog Kronologger (kronologger.com) dan MoodMill (moodmill.com) yang meski tidak terlalu populer, memiliki massa penggunanya sendiri. Kebanyakan penggunanya pun adalah para blogger yang melek teknologi, dan gemar mencoba sesuatu yang baru. Saat ini dua situs microblog itu masih ada, meski tidak menunjukkan pertumbuhan signifikan. Microblog mulai populer digunakan di tahun 2008, saat microblog Plurk (plurk.com) muncul di bulan Mei. Aplikasi yang dibuat oleh orang Kanada ini meraih popularitasnya di Asia Tenggara, dengan Indonesia dan Filipina sebagai pengguna terbesarnya. Para pengguna awalnya, seperti biasa adalah para blogger yang melek teknologi. Ada hal berbeda dari Plurk yang membuat para pengguna di Indonesia suka padanya. Tampilan 12 Makhluk itu Bernama Microblog
  • 14. visual yang disajikan dalam bentuk garis waktu horisontal, serta penggunaan emoticon (gambar ikon ekspresi) membuatnya lebih disukai. Emoticon memang cukup banyak digemari para blogger, sehingga tak jarang emoticon muncul di dalam setiap tulisan. Emoticon ini pula yang membedakan Plurk dengan aplikasi microblog yang telah ada sebelumnya. Status Update di Plurk Saat ini, meski pengguna Plurk di Indonesia sangat banyak, pertumbuhannya tidak lagi begitu signifikan. Sebaliknya, Twitter yang sempat tertinggal, di pertengahan tahun 2009 ini mengalami peningkatan pengguna luar biasa di Indonesia. Bisa jadi ini disebabkan karena semakin maraknya penyiar dan selebriti lokal yang ber-Twitter-ria, yang tentunya akan diikuti pula oleh para penggemarnya. Bisa jadi pula ini disebabkan karena pertumbuhan penggunaan Blackberry dan iPhone di Indonesia. Di Blackberry memang ada aplikasi ÜberTwitter (ubertwitter. com) dan Twixtreme (twixtreme.com) yang memungkinkan penggunanya mengakses Twitter dengan jauh lebih mudah. Gairah berkembangnya aplikasi microblog lokal pun tak kalah hebat. Di awal tahun 2009 muncul pula Koprol (koprol.com), yang menggabungkan konsep 140 karakter dengan konteks lokasi. Setiap pengguna Koprol bisa memberitahu keberadaan 13
  • 15. posisi dirinya, sembari bercerita apa yang ia lakukan di lokasi tersebut. Penggunanya kini cukup banyak, meski peningkatan jumlahnya tidak seheboh Twitter atau Plurk. Status Update di Koprol Facebook (facebook.com), sebuah situs jejaring sosial yang pertama kali memperkenalkan konsep status update di tahun 2006, merasakan hawa persaingan Twitter yang luar biasa. Ide Twitter membangun aplikasi microblog dimulai dari konsep status update yang sudah ada di Facebook sejak Maret 2006. Pada bulan Juli 2006 Twitter dengan cerdas memilih salah satu dari sekian banyak fitur di Facebook, yakni status update, untuk dikembangkan dengan lebih mendalam dan komprehensif. Kalau Facebook adalah situs yang menghubungkan jejaring para anggotanya, maka Twitter lebih berfokus pada percakapan para anggotanya. 14 Makhluk itu Bernama Microblog
  • 16. Status Update di Facebook Persaingan Facebook dan Twitter terus memanas hingga saat ini, dengan masing-masing terus mengembangkan platform yang kuat. Tujuannya, agar semakin banyak pihak ketiga yang ikut mengembangkan aplikasi-aplikasi baru dengan memanfaatkan platform mereka. Baik Facebook maupun Twitter menyediakan API (application programming interface) terbuka hingga batasan tertentu. API adalah interface yang memungkinkan sebuah aplikasi untuk mengakses beberapa fitur (library) yang dimiliki oleh penyedia layanan, seperti Facebook atau Twitter. API ini yang digunakan pengembang untuk menciptakan aplikasi baru. Facebook mendorong para pengembang untuk membuat aplikasi-aplikasi baru, seperti kuis atau game, dengan memanfaatkan platform Facebook. Twitter pun menyediakan API terbuka agar setiap pengembang bisa berkreasi membuat beragam aplikasi baru dengan memanfaatkan data yang disediakan oleh Twitter. 15
  • 17. Format status update di Facebook pun sejak awal 2009 kemarin mengalami perubahan. Facebook mencoba mengikuti pola yang sudah terjadi di Twitter. Status update Facebook sekarang semakin berbentuk mirip percakapan, dan kenyataannya dengan pola seperti ini, semakin banyak pula yang menyukai Facebook. Meski tidak terlalu dibatasi oleh 140 karakter, status update Facebook bisa dikatakan pula sebagai microblog, karena konsep yang disampaikannya pun serupa. Sekarang, dengan begitu banyaknya aplikasi microblog bertebaran di ranah internet, bingung nggak sih memilihnya? Tergantung. Enaknya sih dicoba semua ya, karena masing- masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri. Biar enak, di tulisan selanjutnya saya akan bercerita tentang Twitter terlebih dahulu. 16 Makhluk itu Bernama Microblog
  • 18. Penulis Pitra Satvika Lulusan sarjana dan magister di Institut Teknologi Bandung ini, bersama beberapa rekannya, semenjak lulus membangun Stratego (www.strategocorp.com) yang bergerak di bidang interactive communications. Bersama timnya di Stratego, ia telah membantu banyak brand dalam penyusunan konsep kreatif interaktif dan eksekusinya di ranah online dan offline, yang di antaranya mencakup online strategy & development, social media marketing, dan event’s technology support. Penulis aktif di blog Media Ide (media-ide.com) ini bersama beberapa rekan penggila dunia internet lainnya, setiap bulan menyelenggarakan event forum berbagi FreSh! (freshyourmind. com) yang didatangi 50-100 orang pada setiap acaranya. Ia juga bisa ditemukan aktif di media sosial Facebook, Plurk, dan Twitter. www.media-ide.com facebook.com/mediaide twitter.com/mediaide 185