Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika

Amnil Wardiah
Amnil WardiahOperator di T@N@_NET SIBUHUAN em T@N@_NET SIBUHUAN

Semoga Bermanfaat

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Hitung peluang mula-mula dikenal pada abad ke-17 yang bermula dari permainan sebuah dadu yang
dilempar. Peluang (kemungkinan, probability) dari permukaan dadu yang tampak ketika dilempar, diamati dan
dihitung, perhitungan sejenis ini berkembang cukup pesat menjadi teori peluang yang banyak pemakaiannya
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berpergian kita sering mempertanyakan apakah terjadi hujan hari ini.
Dalam berdagang kita selalu berfikir tentang kemungkinan untuk mengambil keuntungan. Masih banyak contoh
lagi yang berkaitan dengan peluang.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memenuhi tugas matematika yaitu tentang peluang.
2. Sebagai media belajar siswa yang memberikan banyak latihan yang dapat menunjang belajar
mahasiswa.
3. Diharapkan siswa memiliki kemampuan dalam menjelaskan konsep-konsep dalam peluang dan dapat
menyelesaikan masalah tentang peluang.
C. RUANG LINGKUP
Membahas materi tentang peluang yang sesuai dengan materi dalam standar isi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Peluang
Dasar logika proses pengambilan inferensi statistik tentang suatu populasi dengan analisa data sampel
adalah peluang. Peluang adalah bilangan yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan suatu peristiwa akan
terjadi. Peluang mempunyai nilai antara 0 dan 1. Peluang berhubungan dengan percobaan yang menghasilkan
sesuatu yang tidak pasti.
2. Ruang sampel dan kejadian ( peristiwa )
Ruang sampel (sample space) adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan.
Peristiwa (kejadian, event) adalah himpunan bagian dari ruang sampel
 Peristiwa sederhana: hanya memuat 1 elemen saja
 Peristiwa bersusun: gabungan dari peristiwa-peristiwa sederhana
 Jika hasil suatu experimen termasuk dalam himpunan A, maka dapat dikatakan bahwa peristiwa A telah
terjadi.
Percobaan adalah suatu tindakan atau proses pengamatan yang menghasilkan outcome yang tak dapat
diperkirakan kepastiannya.
Notasi :
 Ruang sampel ditulis dengan notasi S
 Peristiwa dinotasikan dengan huruf besar: peristiwa2 A, B, C, dst.
 Anggota (elemen) ruang sample dinotasikan dengan huruf kecil: a1, a2, a3, dst. Anggota / elemen
ruang (sample point)
 Jika ruang sampel S beranggotakan a1, a2, dan a3, maka ruang sampel yang bersangkutan dapat
disajikan sebagai: S = {a a1, a , a2, a , a3}
 Jika peristiwa A beranggotakan a1, a2, dan a3, maka peristiwa yang bersangkutan dapat dinotasikan
sebagai A = {a1, a2, a3}
Contoh 1
Percobaan: Koin (head dan tail) dilempar 1 kali
Hasil: tampak H (head) atau T (tail)
Ruang sampel S = {H, T}
Peristiwa: A = {H, T}
Contoh 2
Percobaan: Pelemparan 2 buah koin (H dan T) sekaligus
Hasil: HH (H&H), TT (T&T), atau HT (H&T)
Ruang sampel: S = {HH, HT, TT}
Peristiwa: 1. Keduanya sama, A = {HH, TT}
2. Keduanya berbeda B = {HT}
Contoh 3
Percobaan: pelemparan 1 buah koin 2 kali berturutan
Hasil: HH (H kemudian H), HT (H kem T), TH (T kem H), atau TT.
Ruang sampel: S {HH, HT, TH, TT}
Peristiwa: 1. Berturutan sama, A = {HH, TT}
2. Berturutan beda, B = {HT, TH}
Anggota peristiwa A berbeda dengan anggota peristiwa B atau,
Peristiwa: 1. Muncul gambar yang sama, B = {HH, TT}
2. Paling sedikit muncul 1 H, A = {HH, HT, TH}
Anggota peristiwa A menjadi anggota peristiwa B, yaitu HH
Definisi-definisi
1. Experiment adalah proses observasi yang mengarah ke single outcome (hasil tunggal), yang tak dapat
diperkirakan.
2. Data sampel (sampel point) adalah outcome yang paling mendasar dari suatu percobaan.
3. Ruang sampel (sample space) dari suatu percobaan adalah kumpulan / koleksi / himpunan dari semua
data sampel yg mungkin dihasilkan. Semua data sampel ini merupakan anggota ruang sampel, yang
peluangnya totalnya = 1.
4. Peristwa atau kejadian (event) adalah koleksi / himpunan data sampel yang spesific (mempunyai sifat
khusus).
3. Peluang Suatu Kejadian
Aksioma peluang :
Setiap kejadian di ruang sampel dikaitkan dengan bilangan antara 0 dan 1, bilangan tersebut disebut peluang.
a. Kejadian yang tak mungkin terjadi mempunyai pelauang nol dan dinamakan kejadian mustahil.
b. Kejadian yang pasti terjadi mempunyai peluang satu (peluang ruang sampel adalah satu)
c. Peluang kejadian A bernilai antara 0 dan 1, yaitu 0  P (A) 1
d. Jika A dan B adalah kejadian sehingga AB = ,maka P(AB) = P(A) + P (B)
Berdasarkan definisi di atas kita akan menentukan arti peluang dari kejadian sederhana. Jika kita
mempunyai ruang sampel dengan anggota sebanyak n. selanjutnya jika kita anggap bahwa kesempatan muncul
setiap anggota tersebut juga sama. Jika peluang muncul satu anggota adalah p, dan berdasarkan Aksioma
(2),maka
p+ p+ p+…+ p =1
n suku
np = 1  p =
Misalnya pada [elemparan satu dadu berisi enam,peluang muncul angka 2 adalah
P = =
Sifat : Nilai Peluang
Dalam ruang sampel (S) yang setiap kejadian sederhana mempunyai peluang yang sama, maka peluang
kejadian A adalah
P(A) = =
Contoh
Kita mempunyai 4 bola putih (P) dan 3 bola merah (M). kemudian diambil satu bola secara acak. Tentukan
peluang terambil bola merah.
Penyelesaian
Ruang sampel dari pengambilan satu bola adalah S = {P,P,P,P,M,M,M} dengan setiap bola mempunyai
peluang yang sama untuk terambil. Misalnya kejadian terambil bola merah adalah A, maka n(A) = 3.
Jadi,peluang kejadian terambilnya bola merah adalah P(A) = .
4. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan adalah peluang kejadian tersebut dikalikan banyak percobaan. Misalnya kita
melakukan n kali percobaan dan A adalah kejadian dengan peluang p dengan (0  p 1). Frekuensi harapan dari
kejadian A adalah p  n. Jika E adalah suatu kejadian dalam ruang contoh S dan P(E) adalah peluang
terjadinya E dalam n kali percobaan maka frekuensi harapan kejadian E didefinisikan :
F(E) = P(E)  n
Contoh
Sekeping uang logam dilempar 30 kali,maka frekuensi harapan muncul gambar adalah. . .
Penyelesaian
F(G) =  30 = 15 kali
5. Kejadian Majemuk
Kejadian majemuk dapat dibentuk dengan cara menggabungkan dua atau lebih kejadian sederhana.
Dengan menggunakan operasi antarhimpunan,suatu kejadian majemuk dapat dibentuk dari dua kejadian
majemuk yang lain. Operasi antarhimpunan yang dimaksudkan adalah operasi gabungan (union) dan opersi
irisan.
6. Peluang dari Gabungan Kejadian
Misalnya A dan B adalah dua kejadian yang terdapat dalamruang sampel S,maka peluang kejadian A
atau B adalah P(AB) = P(A) + P(B) – P(AB)
7. Peluang Gabungan Dua kejadian Saling Lepas
Apabila A dan B merupakan dua kejadian yang saling lepas ,maka peluang gabungan dua kejadian itu
adalah P(AB) = P(A) + P(B).
8.Peluang Komplemen suatu kejadian
Misal sebuah dadu bersisi enam dilempar sekali. Kejadian A adalah munculnya bilangan 3 dan ditulis A =
{3}. Kejadian A adalah munculnya bukan bilangan 3, ditulis A (dibaca: A komplemen) = {1,2,3,4,5,6}.
Diagram Venn untuk himpunan A dan A dapat digambarkan seperti berikut.
Dari gambar di atas tampak bahwa AA =  sehingga kejadian A dan kejadian A merupakan kejadian
yang saling lepas. Dengan demikian berlaku hubungan
P(AA) = P(A) + P(A) (*)
Karena A merupakan komplemen A , maka AA = S atau n(AA) = n (S). Jadi,
P(AA) = = = 1 (**)
Substitusi persamaan (**) ke persamaan (*) akan menghasilkan
P(AA) = 1 = P(A) + P(A)  P(A) = 1 – P(A)
Sehingga dapat dinyatakan bahwa
Apabila A dan A merupakan dua buah kejadian yang saling komplemen, maka
peluang komplemen kejadian A, ditulis P(A), adalah P(A) = 1 – P(A)
9. Kejadian yang Saling Bebas
Misalkan dua buah bola akan diambil secara acak dari sebuah tas yang memuat 4 bola merah dan 3 bola
biru. Berapa peluang keduanya bola merah? Jika A kejadian mendapatkan bola merah pada pengambilan
pertama dan B kejadian mendapatkan bola merah pada pengambilan kedua. Ruang sampel S di bawah ini akan
disajikan dengan dua versi yaitu dengan pengembalian dan tanpa pengembalian. Persoalan yang akan dibahas
adalah P(A dan B) atau P(A  B).
1.Bola pertama dikembalikan sebelum bola kedua diambil.
Ruang sampel S memuat 49 elemen (7  7),
A dan B memuat 16 elemen (4  4)
Maka : P(A  B) =
=
P(A  B) = P(A) . P(B)
Hasil dari A  B terletak di daerah persegi pada gambar di atas.
2. Bola pertama tidak dikembalikan sebelum bola kedua diambil. Pada pengambilan pertama kita dapat
memilihi 1 dari 7 bola, tapi pada pengambilan kedua hanya ada 6 pilihan. Jadi, ruang sampel memuat 6 elemen.
Kejadian A dan B memuat 4  3 atau 12 elemen, sebab 4 bola merah dapat dipilih pada pengambilan pertama,
dan hanya 3 pilihan bola merah pada pengambilan kedua,
Maka P(A  B) =
P(A  B) =
P(A  B) = P(A) . P(B/A)
Peluang kejadian B dengan syarat A telah terjadi.
Contoh tersebut secara umum disebut peluang bersyarat
Untuk P(A) peluang kejadian A, P(B/A) peluang kejadian B dengan syarat A telah terjadi. Jika P(A  B)
peluang terjadinya A dan B, maka P(A  B) = P(A) . P(B/A)
Dua kejadian seperti tersebut dinamakan tidak saling bebas. Jika P(B/A) = P(B) maka akan diperoleh
P(A  B) = P(A) . P(B)
Dan dua kejadian tersebut dinamakan saling bebas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Di dalam makalah ini kita dapat mempelajari matematika tentang peluang. Pada bab peluang,
materinya meliputi kaidah pencacahan, permutasi, kombinasi, ekspansi binominal, ruang sampel,
peluang, frekuensi harapan, komplemen dan kejadian majemuk.
2. Peluang merupakan bagian matematika yang membahas pengukuran tingkat keyakinan orang akan
muncul atau tidak munculnya suatu kejadian atau peristiwa. Ruang sampel adalah himpunan semua
hasil/kejadian yang mungkin terjadi dan dilambangkan dengan S. Di dalam peluang dikenal ruang
sampel dan titik sampel. Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam urutan tertentu.
Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya.
3. Sifat-sifat peluang, misalnya S suatu ruang sampel dan A suatu kejadian pada ruang sampel S.
4. Jika A = Ø maka P (A) = O
5. Nilai peluang kejadian A, yaitu P (A) berkisar dari O sampai 1 (O ≤ P (A) ≤ 1).
6. Jika S ruang sampel maka P (S) = 1.
B. Saran
Dalam peluang yang memiliki pengertian himpunan kemungkinan hasil dari suatu percobaan. Pastinya
perhitungan matematika dengan menggunakan peluang digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari
dimana kita sering dihadapkan pada suatu pertanyaan yang tidak diketahui jawabannya tetapi harus dijawab
mungkin atau tidak mungkin. Saran kami peluang itu tidak harus digunakan dalam kegiatan sehari-hari karena
perhitungan menggunakan peluang cukup rumit. Dan sebagian besar disekitar kita juga ada yang tidak bisa
menghitung. Jadi dalam mengetahui sesuatu hal bukan hanya bisa menggunakan perhitungan peluang saja
tetapi bisa juga dengan praktik.

Recomendados

Bab 04 Probabilitas diskrit.ppt por
Bab 04 Probabilitas diskrit.pptBab 04 Probabilitas diskrit.ppt
Bab 04 Probabilitas diskrit.pptMethayesiYani
155 visualizações29 slides
Makalah -penyajian_data_statistik por
Makalah  -penyajian_data_statistikMakalah  -penyajian_data_statistik
Makalah -penyajian_data_statistikAlfido Zakaria
5.4K visualizações33 slides
Analisis & interpretasi por
Analisis & interpretasiAnalisis & interpretasi
Analisis & interpretasiJoni Iswanto
24K visualizações50 slides
Power point proposal 2003 pak mulkan por
Power point proposal 2003 pak mulkanPower point proposal 2003 pak mulkan
Power point proposal 2003 pak mulkanRahmat Calvin
7.7K visualizações25 slides
Penyajian data dalam_diagram(3) por
Penyajian data dalam_diagram(3)Penyajian data dalam_diagram(3)
Penyajian data dalam_diagram(3)rizka_safa
37.5K visualizações20 slides
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi por
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiDarnah Andi Nohe
4.2K visualizações12 slides

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Contoh uji deskriptif (chi kuadrat) 2 kelas por
Contoh uji deskriptif  (chi kuadrat) 2 kelasContoh uji deskriptif  (chi kuadrat) 2 kelas
Contoh uji deskriptif (chi kuadrat) 2 kelasMTs Nurul Huda Sukaraja
3.8K visualizações1 slide
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI & KERANGKA KONSEP PENELITIAN por
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI & KERANGKA KONSEP PENELITIANTINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI & KERANGKA KONSEP PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI & KERANGKA KONSEP PENELITIANAditya Setyawan
192.9K visualizações12 slides
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskrit por
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskritLatihan soal beberapa distribusi peluang diskrit
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskritSiti Yuliati
22.5K visualizações21 slides
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA por
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDAANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDAArning Susilawati
16.8K visualizações19 slides
Makalah Tentang Paragraf por
Makalah Tentang ParagrafMakalah Tentang Paragraf
Makalah Tentang ParagrafLalu Enji
11.6K visualizações11 slides
Tugas laporan akhir KKN por
Tugas laporan akhir KKNTugas laporan akhir KKN
Tugas laporan akhir KKNTaufik Rahman
6.7K visualizações73 slides

Mais procurados(20)

Contoh uji deskriptif (chi kuadrat) 2 kelas por MTs Nurul Huda Sukaraja
Contoh uji deskriptif  (chi kuadrat) 2 kelasContoh uji deskriptif  (chi kuadrat) 2 kelas
Contoh uji deskriptif (chi kuadrat) 2 kelas
MTs Nurul Huda Sukaraja3.8K visualizações
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI & KERANGKA KONSEP PENELITIAN por Aditya Setyawan
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI & KERANGKA KONSEP PENELITIANTINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI & KERANGKA KONSEP PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI & KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Aditya Setyawan192.9K visualizações
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskrit por Siti Yuliati
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskritLatihan soal beberapa distribusi peluang diskrit
Latihan soal beberapa distribusi peluang diskrit
Siti Yuliati22.5K visualizações
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA por Arning Susilawati
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDAANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Arning Susilawati16.8K visualizações
Makalah Tentang Paragraf por Lalu Enji
Makalah Tentang ParagrafMakalah Tentang Paragraf
Makalah Tentang Paragraf
Lalu Enji11.6K visualizações
Tugas laporan akhir KKN por Taufik Rahman
Tugas laporan akhir KKNTugas laporan akhir KKN
Tugas laporan akhir KKN
Taufik Rahman6.7K visualizações
Estimasi parameter por Irmaya Yukha
Estimasi parameterEstimasi parameter
Estimasi parameter
Irmaya Yukha29.8K visualizações
Populasi dan sampel por Ir. Zakaria, M.M
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
Ir. Zakaria, M.M95.3K visualizações
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori por Nona Zesifa
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
Nona Zesifa47.6K visualizações
Distribusi diskrit dan data kategorik por Darnah Andi Nohe
Distribusi diskrit dan data kategorikDistribusi diskrit dan data kategorik
Distribusi diskrit dan data kategorik
Darnah Andi Nohe404 visualizações
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah por Dedi Irawan
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis IlmiahCara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
Dedi Irawan292.3K visualizações
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la... por Google+
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
Google+163K visualizações
Kata pengantar dan ucapan terima kasih por Nash Rul
Kata pengantar dan ucapan terima kasihKata pengantar dan ucapan terima kasih
Kata pengantar dan ucapan terima kasih
Nash Rul13.5K visualizações
Ppt pengaruh keaktifan siswa di jejaring sosial terhadap prestasi por Zuhdha Basofi Nugroho
Ppt pengaruh keaktifan siswa di jejaring sosial terhadap prestasiPpt pengaruh keaktifan siswa di jejaring sosial terhadap prestasi
Ppt pengaruh keaktifan siswa di jejaring sosial terhadap prestasi
Zuhdha Basofi Nugroho5.4K visualizações
RENDAHNYA MINAT BACA SISWA por Nopiputri
RENDAHNYA MINAT BACA SISWARENDAHNYA MINAT BACA SISWA
RENDAHNYA MINAT BACA SISWA
Nopiputri42.9K visualizações
Momen kemiringan dan_keruncingan(7) por rizka_safa
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
rizka_safa107.2K visualizações

Similar a Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika

PELUANG por
PELUANGPELUANG
PELUANGPutriMutiarasari1
107 visualizações11 slides
Statistika Konsep Peluang por
Statistika Konsep PeluangStatistika Konsep Peluang
Statistika Konsep PeluangEko Mardianto
7.4K visualizações17 slides
Probabilitas. por
Probabilitas.Probabilitas.
Probabilitas.Deian Harvejkhul
18.7K visualizações26 slides
Aturan peluang por
Aturan  peluangAturan  peluang
Aturan peluangNur Chawhytz
8.9K visualizações25 slides
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt por
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptKholidYusuf4
6 visualizações19 slides
Probabilitas por
ProbabilitasProbabilitas
ProbabilitasDe Jammers
2.1K visualizações14 slides

Similar a Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika(20)

Statistika Konsep Peluang por Eko Mardianto
Statistika Konsep PeluangStatistika Konsep Peluang
Statistika Konsep Peluang
Eko Mardianto7.4K visualizações
Probabilitas. por Deian Harvejkhul
Probabilitas.Probabilitas.
Probabilitas.
Deian Harvejkhul18.7K visualizações
Aturan peluang por Nur Chawhytz
Aturan  peluangAturan  peluang
Aturan peluang
Nur Chawhytz8.9K visualizações
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt por KholidYusuf4
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
KholidYusuf46 visualizações
Probabilitas por De Jammers
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
De Jammers2.1K visualizações
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx por CuYaShaaIrmaAlsiZy
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxstatistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
CuYaShaaIrmaAlsiZy10 visualizações
Peluang_Statistika por AhmadTeguh
Peluang_StatistikaPeluang_Statistika
Peluang_Statistika
AhmadTeguh5.1K visualizações
Lukman matstat por Lukman
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
Lukman351 visualizações
Lukman matstat por Lukman
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
Lukman187 visualizações
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG por nissayyo
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGMatematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
nissayyo10.3K visualizações
(1)konsep dasarpeluang por Ir. Zakaria, M.M
(1)konsep dasarpeluang(1)konsep dasarpeluang
(1)konsep dasarpeluang
Ir. Zakaria, M.M817 visualizações
Ppt media por Thoriq246
Ppt mediaPpt media
Ppt media
Thoriq2462.7K visualizações
Matematika - Pengertian Peluang por tioprayogi
Matematika - Pengertian Peluang Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang
tioprayogi24.8K visualizações
Probabilitas by alydya por Marlyd Talakua
Probabilitas by alydyaProbabilitas by alydya
Probabilitas by alydya
Marlyd Talakua8K visualizações
Penjelasan peluang por Ackiel Khan
Penjelasan peluangPenjelasan peluang
Penjelasan peluang
Ackiel Khan721 visualizações
peluang matematika por Yuni Wiantari
 peluang matematika peluang matematika
peluang matematika
Yuni Wiantari6.6K visualizações
Konsep dasar matematika ppt Kelompok 2 por Maysy Maysy
Konsep dasar matematika ppt Kelompok  2Konsep dasar matematika ppt Kelompok  2
Konsep dasar matematika ppt Kelompok 2
Maysy Maysy17 visualizações
KONSEP DASAR PROBABILITAS por Husna Sholihah
KONSEP DASAR PROBABILITASKONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITAS
Husna Sholihah6.7K visualizações

Mais de Amnil Wardiah

20 Resensi Novel por
20 Resensi Novel20 Resensi Novel
20 Resensi NovelAmnil Wardiah
55.1K visualizações21 slides
Resensi Novel por
Resensi Novel Resensi Novel
Resensi Novel Amnil Wardiah
5.8K visualizações4 slides
4 Sehat 5 Sempurna por
4 Sehat 5 Sempurna4 Sehat 5 Sempurna
4 Sehat 5 SempurnaAmnil Wardiah
461 visualizações1 slide
Pronoun por
Pronoun Pronoun
Pronoun Amnil Wardiah
589 visualizações5 slides
Recount Text por
Recount TextRecount Text
Recount TextAmnil Wardiah
502 visualizações1 slide
Makalah Teks Narrative por
Makalah Teks NarrativeMakalah Teks Narrative
Makalah Teks NarrativeAmnil Wardiah
14.5K visualizações10 slides

Mais de Amnil Wardiah(10)

20 Resensi Novel por Amnil Wardiah
20 Resensi Novel20 Resensi Novel
20 Resensi Novel
Amnil Wardiah55.1K visualizações
Resensi Novel por Amnil Wardiah
Resensi Novel Resensi Novel
Resensi Novel
Amnil Wardiah5.8K visualizações
4 Sehat 5 Sempurna por Amnil Wardiah
4 Sehat 5 Sempurna4 Sehat 5 Sempurna
4 Sehat 5 Sempurna
Amnil Wardiah461 visualizações
Pronoun por Amnil Wardiah
Pronoun Pronoun
Pronoun
Amnil Wardiah589 visualizações
Recount Text por Amnil Wardiah
Recount TextRecount Text
Recount Text
Amnil Wardiah502 visualizações
Makalah Teks Narrative por Amnil Wardiah
Makalah Teks NarrativeMakalah Teks Narrative
Makalah Teks Narrative
Amnil Wardiah14.5K visualizações
Macam - Macam Erosi por Amnil Wardiah
Macam - Macam ErosiMacam - Macam Erosi
Macam - Macam Erosi
Amnil Wardiah1.5K visualizações
Makalah Suhu Dan Calor por Amnil Wardiah
Makalah Suhu Dan CalorMakalah Suhu Dan Calor
Makalah Suhu Dan Calor
Amnil Wardiah618 visualizações
Teks Eksplanasi por Amnil Wardiah
Teks EksplanasiTeks Eksplanasi
Teks Eksplanasi
Amnil Wardiah6.6K visualizações
5 bantahan teori konspirasi pendaratan manusia pertama di bulan 1 por Amnil Wardiah
5 bantahan teori konspirasi pendaratan manusia pertama di bulan 15 bantahan teori konspirasi pendaratan manusia pertama di bulan 1
5 bantahan teori konspirasi pendaratan manusia pertama di bulan 1
Amnil Wardiah221 visualizações

Último

TugasPenkom6_Mohammad Alfarezi_E1G022091.pdf por
TugasPenkom6_Mohammad Alfarezi_E1G022091.pdfTugasPenkom6_Mohammad Alfarezi_E1G022091.pdf
TugasPenkom6_Mohammad Alfarezi_E1G022091.pdfarezi787
9 visualizações9 slides
Digitalisasi Pertanian por
Digitalisasi PertanianDigitalisasi Pertanian
Digitalisasi PertanianAbdCharisFauzan
5 visualizações11 slides
LATIHAN7_HEPIMAYASARI_E1G017085.pptx por
LATIHAN7_HEPIMAYASARI_E1G017085.pptxLATIHAN7_HEPIMAYASARI_E1G017085.pptx
LATIHAN7_HEPIMAYASARI_E1G017085.pptxhepimayasari28
14 visualizações9 slides
DITHYA HUTASOIT_E1G022069.pptx por
DITHYA HUTASOIT_E1G022069.pptxDITHYA HUTASOIT_E1G022069.pptx
DITHYA HUTASOIT_E1G022069.pptxDithyaHutasoit
5 visualizações6 slides
Latihan 6_Novelia Tamba_E1G022063-1.pptx por
Latihan 6_Novelia Tamba_E1G022063-1.pptxLatihan 6_Novelia Tamba_E1G022063-1.pptx
Latihan 6_Novelia Tamba_E1G022063-1.pptxnoveliatamba
14 visualizações6 slides
Yohanes silaen E1G022043.pptx por
Yohanes silaen E1G022043.pptxYohanes silaen E1G022043.pptx
Yohanes silaen E1G022043.pptxyohanessilaen6
5 visualizações8 slides

Último(7)

TugasPenkom6_Mohammad Alfarezi_E1G022091.pdf por arezi787
TugasPenkom6_Mohammad Alfarezi_E1G022091.pdfTugasPenkom6_Mohammad Alfarezi_E1G022091.pdf
TugasPenkom6_Mohammad Alfarezi_E1G022091.pdf
arezi7879 visualizações
Digitalisasi Pertanian por AbdCharisFauzan
Digitalisasi PertanianDigitalisasi Pertanian
Digitalisasi Pertanian
AbdCharisFauzan5 visualizações
LATIHAN7_HEPIMAYASARI_E1G017085.pptx por hepimayasari28
LATIHAN7_HEPIMAYASARI_E1G017085.pptxLATIHAN7_HEPIMAYASARI_E1G017085.pptx
LATIHAN7_HEPIMAYASARI_E1G017085.pptx
hepimayasari2814 visualizações
DITHYA HUTASOIT_E1G022069.pptx por DithyaHutasoit
DITHYA HUTASOIT_E1G022069.pptxDITHYA HUTASOIT_E1G022069.pptx
DITHYA HUTASOIT_E1G022069.pptx
DithyaHutasoit5 visualizações
Latihan 6_Novelia Tamba_E1G022063-1.pptx por noveliatamba
Latihan 6_Novelia Tamba_E1G022063-1.pptxLatihan 6_Novelia Tamba_E1G022063-1.pptx
Latihan 6_Novelia Tamba_E1G022063-1.pptx
noveliatamba14 visualizações
Yohanes silaen E1G022043.pptx por yohanessilaen6
Yohanes silaen E1G022043.pptxYohanes silaen E1G022043.pptx
Yohanes silaen E1G022043.pptx
yohanessilaen65 visualizações
1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptx por ichannudin1
1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptx1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptx
1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptx
ichannudin17 visualizações

Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Hitung peluang mula-mula dikenal pada abad ke-17 yang bermula dari permainan sebuah dadu yang dilempar. Peluang (kemungkinan, probability) dari permukaan dadu yang tampak ketika dilempar, diamati dan dihitung, perhitungan sejenis ini berkembang cukup pesat menjadi teori peluang yang banyak pemakaiannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berpergian kita sering mempertanyakan apakah terjadi hujan hari ini. Dalam berdagang kita selalu berfikir tentang kemungkinan untuk mengambil keuntungan. Masih banyak contoh lagi yang berkaitan dengan peluang. B. TUJUAN PENULISAN 1. Untuk memenuhi tugas matematika yaitu tentang peluang. 2. Sebagai media belajar siswa yang memberikan banyak latihan yang dapat menunjang belajar mahasiswa. 3. Diharapkan siswa memiliki kemampuan dalam menjelaskan konsep-konsep dalam peluang dan dapat menyelesaikan masalah tentang peluang. C. RUANG LINGKUP Membahas materi tentang peluang yang sesuai dengan materi dalam standar isi.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Peluang Dasar logika proses pengambilan inferensi statistik tentang suatu populasi dengan analisa data sampel adalah peluang. Peluang adalah bilangan yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan suatu peristiwa akan terjadi. Peluang mempunyai nilai antara 0 dan 1. Peluang berhubungan dengan percobaan yang menghasilkan sesuatu yang tidak pasti. 2. Ruang sampel dan kejadian ( peristiwa ) Ruang sampel (sample space) adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan. Peristiwa (kejadian, event) adalah himpunan bagian dari ruang sampel  Peristiwa sederhana: hanya memuat 1 elemen saja  Peristiwa bersusun: gabungan dari peristiwa-peristiwa sederhana  Jika hasil suatu experimen termasuk dalam himpunan A, maka dapat dikatakan bahwa peristiwa A telah terjadi. Percobaan adalah suatu tindakan atau proses pengamatan yang menghasilkan outcome yang tak dapat diperkirakan kepastiannya. Notasi :  Ruang sampel ditulis dengan notasi S  Peristiwa dinotasikan dengan huruf besar: peristiwa2 A, B, C, dst.  Anggota (elemen) ruang sample dinotasikan dengan huruf kecil: a1, a2, a3, dst. Anggota / elemen ruang (sample point)  Jika ruang sampel S beranggotakan a1, a2, dan a3, maka ruang sampel yang bersangkutan dapat disajikan sebagai: S = {a a1, a , a2, a , a3}  Jika peristiwa A beranggotakan a1, a2, dan a3, maka peristiwa yang bersangkutan dapat dinotasikan sebagai A = {a1, a2, a3} Contoh 1 Percobaan: Koin (head dan tail) dilempar 1 kali Hasil: tampak H (head) atau T (tail) Ruang sampel S = {H, T} Peristiwa: A = {H, T} Contoh 2 Percobaan: Pelemparan 2 buah koin (H dan T) sekaligus Hasil: HH (H&H), TT (T&T), atau HT (H&T) Ruang sampel: S = {HH, HT, TT} Peristiwa: 1. Keduanya sama, A = {HH, TT} 2. Keduanya berbeda B = {HT}
  • 3. Contoh 3 Percobaan: pelemparan 1 buah koin 2 kali berturutan Hasil: HH (H kemudian H), HT (H kem T), TH (T kem H), atau TT. Ruang sampel: S {HH, HT, TH, TT} Peristiwa: 1. Berturutan sama, A = {HH, TT} 2. Berturutan beda, B = {HT, TH} Anggota peristiwa A berbeda dengan anggota peristiwa B atau, Peristiwa: 1. Muncul gambar yang sama, B = {HH, TT} 2. Paling sedikit muncul 1 H, A = {HH, HT, TH} Anggota peristiwa A menjadi anggota peristiwa B, yaitu HH Definisi-definisi 1. Experiment adalah proses observasi yang mengarah ke single outcome (hasil tunggal), yang tak dapat diperkirakan. 2. Data sampel (sampel point) adalah outcome yang paling mendasar dari suatu percobaan. 3. Ruang sampel (sample space) dari suatu percobaan adalah kumpulan / koleksi / himpunan dari semua data sampel yg mungkin dihasilkan. Semua data sampel ini merupakan anggota ruang sampel, yang peluangnya totalnya = 1. 4. Peristwa atau kejadian (event) adalah koleksi / himpunan data sampel yang spesific (mempunyai sifat khusus). 3. Peluang Suatu Kejadian Aksioma peluang : Setiap kejadian di ruang sampel dikaitkan dengan bilangan antara 0 dan 1, bilangan tersebut disebut peluang. a. Kejadian yang tak mungkin terjadi mempunyai pelauang nol dan dinamakan kejadian mustahil. b. Kejadian yang pasti terjadi mempunyai peluang satu (peluang ruang sampel adalah satu) c. Peluang kejadian A bernilai antara 0 dan 1, yaitu 0  P (A) 1 d. Jika A dan B adalah kejadian sehingga AB = ,maka P(AB) = P(A) + P (B) Berdasarkan definisi di atas kita akan menentukan arti peluang dari kejadian sederhana. Jika kita mempunyai ruang sampel dengan anggota sebanyak n. selanjutnya jika kita anggap bahwa kesempatan muncul setiap anggota tersebut juga sama. Jika peluang muncul satu anggota adalah p, dan berdasarkan Aksioma (2),maka p+ p+ p+…+ p =1 n suku np = 1  p = Misalnya pada [elemparan satu dadu berisi enam,peluang muncul angka 2 adalah P = = Sifat : Nilai Peluang Dalam ruang sampel (S) yang setiap kejadian sederhana mempunyai peluang yang sama, maka peluang kejadian A adalah P(A) = =
  • 4. Contoh Kita mempunyai 4 bola putih (P) dan 3 bola merah (M). kemudian diambil satu bola secara acak. Tentukan peluang terambil bola merah. Penyelesaian Ruang sampel dari pengambilan satu bola adalah S = {P,P,P,P,M,M,M} dengan setiap bola mempunyai peluang yang sama untuk terambil. Misalnya kejadian terambil bola merah adalah A, maka n(A) = 3. Jadi,peluang kejadian terambilnya bola merah adalah P(A) = . 4. Frekuensi Harapan Frekuensi harapan adalah peluang kejadian tersebut dikalikan banyak percobaan. Misalnya kita melakukan n kali percobaan dan A adalah kejadian dengan peluang p dengan (0  p 1). Frekuensi harapan dari kejadian A adalah p  n. Jika E adalah suatu kejadian dalam ruang contoh S dan P(E) adalah peluang terjadinya E dalam n kali percobaan maka frekuensi harapan kejadian E didefinisikan : F(E) = P(E)  n Contoh Sekeping uang logam dilempar 30 kali,maka frekuensi harapan muncul gambar adalah. . . Penyelesaian F(G) =  30 = 15 kali 5. Kejadian Majemuk Kejadian majemuk dapat dibentuk dengan cara menggabungkan dua atau lebih kejadian sederhana. Dengan menggunakan operasi antarhimpunan,suatu kejadian majemuk dapat dibentuk dari dua kejadian majemuk yang lain. Operasi antarhimpunan yang dimaksudkan adalah operasi gabungan (union) dan opersi irisan. 6. Peluang dari Gabungan Kejadian Misalnya A dan B adalah dua kejadian yang terdapat dalamruang sampel S,maka peluang kejadian A atau B adalah P(AB) = P(A) + P(B) – P(AB) 7. Peluang Gabungan Dua kejadian Saling Lepas Apabila A dan B merupakan dua kejadian yang saling lepas ,maka peluang gabungan dua kejadian itu adalah P(AB) = P(A) + P(B). 8.Peluang Komplemen suatu kejadian Misal sebuah dadu bersisi enam dilempar sekali. Kejadian A adalah munculnya bilangan 3 dan ditulis A = {3}. Kejadian A adalah munculnya bukan bilangan 3, ditulis A (dibaca: A komplemen) = {1,2,3,4,5,6}. Diagram Venn untuk himpunan A dan A dapat digambarkan seperti berikut. Dari gambar di atas tampak bahwa AA =  sehingga kejadian A dan kejadian A merupakan kejadian yang saling lepas. Dengan demikian berlaku hubungan P(AA) = P(A) + P(A) (*)
  • 5. Karena A merupakan komplemen A , maka AA = S atau n(AA) = n (S). Jadi, P(AA) = = = 1 (**) Substitusi persamaan (**) ke persamaan (*) akan menghasilkan P(AA) = 1 = P(A) + P(A)  P(A) = 1 – P(A) Sehingga dapat dinyatakan bahwa Apabila A dan A merupakan dua buah kejadian yang saling komplemen, maka peluang komplemen kejadian A, ditulis P(A), adalah P(A) = 1 – P(A) 9. Kejadian yang Saling Bebas Misalkan dua buah bola akan diambil secara acak dari sebuah tas yang memuat 4 bola merah dan 3 bola biru. Berapa peluang keduanya bola merah? Jika A kejadian mendapatkan bola merah pada pengambilan pertama dan B kejadian mendapatkan bola merah pada pengambilan kedua. Ruang sampel S di bawah ini akan disajikan dengan dua versi yaitu dengan pengembalian dan tanpa pengembalian. Persoalan yang akan dibahas adalah P(A dan B) atau P(A  B). 1.Bola pertama dikembalikan sebelum bola kedua diambil. Ruang sampel S memuat 49 elemen (7  7), A dan B memuat 16 elemen (4  4) Maka : P(A  B) = = P(A  B) = P(A) . P(B) Hasil dari A  B terletak di daerah persegi pada gambar di atas. 2. Bola pertama tidak dikembalikan sebelum bola kedua diambil. Pada pengambilan pertama kita dapat memilihi 1 dari 7 bola, tapi pada pengambilan kedua hanya ada 6 pilihan. Jadi, ruang sampel memuat 6 elemen. Kejadian A dan B memuat 4  3 atau 12 elemen, sebab 4 bola merah dapat dipilih pada pengambilan pertama, dan hanya 3 pilihan bola merah pada pengambilan kedua, Maka P(A  B) = P(A  B) = P(A  B) = P(A) . P(B/A) Peluang kejadian B dengan syarat A telah terjadi. Contoh tersebut secara umum disebut peluang bersyarat Untuk P(A) peluang kejadian A, P(B/A) peluang kejadian B dengan syarat A telah terjadi. Jika P(A  B) peluang terjadinya A dan B, maka P(A  B) = P(A) . P(B/A) Dua kejadian seperti tersebut dinamakan tidak saling bebas. Jika P(B/A) = P(B) maka akan diperoleh P(A  B) = P(A) . P(B) Dan dua kejadian tersebut dinamakan saling bebas.
  • 6. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Di dalam makalah ini kita dapat mempelajari matematika tentang peluang. Pada bab peluang, materinya meliputi kaidah pencacahan, permutasi, kombinasi, ekspansi binominal, ruang sampel, peluang, frekuensi harapan, komplemen dan kejadian majemuk. 2. Peluang merupakan bagian matematika yang membahas pengukuran tingkat keyakinan orang akan muncul atau tidak munculnya suatu kejadian atau peristiwa. Ruang sampel adalah himpunan semua hasil/kejadian yang mungkin terjadi dan dilambangkan dengan S. Di dalam peluang dikenal ruang sampel dan titik sampel. Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam urutan tertentu. Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya. 3. Sifat-sifat peluang, misalnya S suatu ruang sampel dan A suatu kejadian pada ruang sampel S. 4. Jika A = Ø maka P (A) = O 5. Nilai peluang kejadian A, yaitu P (A) berkisar dari O sampai 1 (O ≤ P (A) ≤ 1). 6. Jika S ruang sampel maka P (S) = 1. B. Saran Dalam peluang yang memiliki pengertian himpunan kemungkinan hasil dari suatu percobaan. Pastinya perhitungan matematika dengan menggunakan peluang digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari dimana kita sering dihadapkan pada suatu pertanyaan yang tidak diketahui jawabannya tetapi harus dijawab mungkin atau tidak mungkin. Saran kami peluang itu tidak harus digunakan dalam kegiatan sehari-hari karena perhitungan menggunakan peluang cukup rumit. Dan sebagian besar disekitar kita juga ada yang tidak bisa menghitung. Jadi dalam mengetahui sesuatu hal bukan hanya bisa menggunakan perhitungan peluang saja tetapi bisa juga dengan praktik.