SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 22
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM FISIKA MADYA
FISIKA MODERN &GELOMBANG




                   Asisten:
  1.    ADHI YUDHA PERKASA
  2.    STEVANUS KRISTIANTO NUGROHO
  3.    BIAUNIK NISKI KUMILA
  4.    NURUL ROSYIDAH
  5.    MUHAMMAD TAUFIQI
  6.    BUDIANA
  7.    MUHAMMAD NASHRULLAH
  8.    ARUM PUSPITASARI
  9.    DEVI EKA SEPTIYANI ARIFIN
  10.   DEPTA MAHARDIKA SUBMAWATI
  11.   UMI MASLAKAH
  12.   FARAH AULIA RAHMAWATI
PERCOBAAN MELDE
                           By Adhi Yudha Perkasa dan Nurul Rosyidah


1. TUJUAN:
    Mengetahui panjang gelombang stasioner.
    Mengetahui hubungan antara cepat rambat gelombang (v) dengan gaya tegangan
   tali (F).
    Menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi kecepatan
     gelombang pada tali.
    Membandingkan hasil kecepatan gelombang secara teori dan secara hukum Melde.


2. Alat dan Bahan
         a. Sumber getaran AC 220 Volt, frekuensi 50 Hertz
         b. Tali
         c. Beban
         d. Katrol tetap
         e. Neraca
         f. Jembatan mistar


3. Dasar Teori
    Konsep Fisis
               Getaran yang terjadi pada suatu benda disebabkan oleh adanya gangguan yang
   diberikan pada benda tersebut. Getaran bandul dan getaran benda pada pegas,
   gangguan tersebut disebabkan oleh adanya gaya luar (menggerakan bandul atau
   benda pada pegas). Sebenarnya terdapat banyak contoh getaran yang dapat kita
   jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
    a.         Garputala bergetar ketika kita memberikan gangguan dengan cara memukul
   garputala tersebut.
    b.         Kendaraan akan bergetar ketika mesinnya dinyalakan, dalam hal ini kendaraan
   tersebut diberi gangguan.
    c.         Suara yang kita ucapkan tidak akan terdengar apabila pita suara kita tidak
   bergetar.
d.     Seindah apapun alunan musik, jika loudspeaker yang berfungsi sebagai sumber
bunyi dan gendang telinga kita sebagai penerima tidak bergetar, maka dapat dipastikan
kita tidak akan pernah mendengar musik tersebut.
 e.     Ketika kita melempar batu ke dalam genangan air yang tenang, gangguan yang
kita berikan menyebabkan partikel air bergetar alias berosilasi terhadap titik
setimbangnya. Perambatan getaran pada air menyebabkan adanya gelombang pada
genangan air tadi.
 f.     Jika kita menggetarkan ujung tali yang terentang maka gelombang akan
merambat sepanjang tali tersebut. Gelombang tali dan gelombang air adalah dua
contoh umum gelombang yang dengan mudah kita saksikan dalam kehidupan sehari-
hari.
        Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya
tidakdiikuti oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya
gelombangmerupakan rambatan energi (energi getaran).Periode gelombang (T) adalah
waktu yang diperlukan oleh gelombang untukmenempuh satu panjang gelombang
penuh. Panjang gelombang (λ) adalah jarak yangditempuh dalam waktu satu periode.
Frekuensi gelombang adalah banyaknyagelombang yang terjadi tiap satuan waktu.
Cepat rambat gelombang (v) adalah jarakyang ditempuh gelombang tiap satuan
waktu.Jadi dapat dirumuskan bahwa:
V = λ f, di mana:
v = laju rambat gelombang [m/s]
λ = panjang gelombang [m]
f = frekuensi [Hz]


HUKUM MELDE
        Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka
akan terlihat suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah
rambat gelombang. Gelombang ini dinamakan gelombang transversal. Jika kedua
ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat
menghasilkan gelombang stasioner yang tampak berupa simpul dan perut gelombang.
Melde merumuskan bahwa :
Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
F = gaya ketegangan tali (N)
μ = rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) (kg/m)


    4. Metodologi Percobaan
          Percobaan pertama: Mengetahui panjang gelombang stasioner.
          a. Mengukur panjang dan massa tali.
          b. Menimbang massa beban yang dipakai.
          c. Merangkai alat seperti pada gambar di bawah ini.




          d. Mencatat frekuensi yang dipakai
          e. menyalakan sumber getaran
          f. mencari gelombang stasioner dengan cara menggerakkan sumber getaran mendekati
katrol.
          g. Mencatat panjang tali yang diperoleh dan jumlah gelombang.
          h. Mengulagi langkah b sampai g dengan memvariasi massa beban jenis tali.


           Percobaan IIMengetahui hubungan antara cepat rambat gelombang (v)
          dengan gaya tegangan tali (F).
          a. Mengukur panjang dan massa tali.
          b. Menimbang massa beban yang dipakai.
          c. Merangkat alat seperti pada percobaan I.
          d. Mencatat frekuensi yang dipakai.
          e. Menentukan panjang tali yang dipakai (tanya asisten).
f. Menyalakan sumber getaran
       g. Mencatat data yang diperoleh.
       h. Mengulangi langkah a sampai g dengan memvariasi jenis tali dan massa beban.


       6. DATA HASIL PERCOBAAN


6.1. Data hasil percobaan untuk mendapatkan hubungan antara cepat rambat gelombang
   dengan tegangan tali.




        Buatlah grafik hubungan antara tegangan tali (F) dengan kuadrat kecepatan (v2)




6.2. Data hasil percobaan untuk mencari hubungan antara jenis tali dengan cepat rambat
   gelombang.




       Buatlah grafik hubungan antara µ dengan kuadrat kecepatan (v2)
7. ANALISIS DATA
1. Dari tabel data yang diperoleh, kecenderungan apa yang dapat ditafsirkan pada
   hubungan massa beban dan cepat rambat gelombang?
   Berikan Alasan!
2. Berdasarkan grafik hubungan antara F dan v2, hubungan apa yang terdapat antara
   kedua besaran? Bagaimana perkiraan rumusan atau formula yang sesuai?
3. Dari tabel data yang diperoleh, kecenderungan apa yang dapat ditafsirkan pada
   hubungan jenis tali dan cepat rambat gelombang?Berikan Alasan!
4. Berdasarkan grafik hubungan antara µ dan v2, hubungan apa yang terdapat antara
   kedua besaran? Bagaimana perkiraan rumusan atau formula yang sesuai?
5. Dari table 1 dan 2 hitunglah besar perkiraan kesalahan pengukuran yang terjadi pada
   masing-masing percobaan!


   POKOK BAHASAN DALAM DASAR TEORI MINIMAL MENULISKAN:
       a. KONSEP GELOMBANG STASIONER
       b. JENIS-JENIS GELOMBANG
       c. GELOMBANG TALI
       d. HUKUM MELDE
       e. APLIKASI PERCOBAAN MELDE


   TUGAS PENDAHULUAN:
 Sebutkan,jelaskan, dan berikan masing-masing contoh beserta aplikasinya dalam
   kehidupan sehari-harijenis-jenis gelombang berdasarkan:
       f. Arah getarnya
       g. Amplitudo dan fasenya
       h. Medium perantaranya
i. Berdasarkan cara rambat dan medium yang dilalui
 Seutas tali yang ditegangkan dengan gaya 55 N dan salah satu ujungnya digetarkan
   dengan frekuensi 400 Hz terbentuk gelombang sebanyak 25 buah. Massa per satuan
   panjang tali 0,07 gr. Jika panjang tali 5 m, hitunglah:
   cepat rambat gelombang pada tali tersebut !
   massa tali tersebut !
 Gelombang berjalan mempunyai persmaan y = 0,8 sin (25π t – 2π x), dimana y dan x
   dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan amplitudo, periode, frekuensi, dan cepat
   rambat gelombang tersebut !
 Apa yang terjadi jika ada dua gelombang berjalan dengan frekuensi dan
   amplitudo sama tetapi arah berbeda bergabung menjadi satu? Jelaskan bagaimana sifat
   amplitudo gelombang baru hasil penggabungan tersebut? Gambarkan bentuk
   gelombangnya dan jelaskan proses (gejala) fisisnya !
SPEKTROMETER
                      By Farah Aulia dan Depta Mahardika

1. Tujuan
      Mempelajari proses dispesri cahaya oleh prisma
      Menentukan indeks bias prisma dengan menggunakan prisma yang telah dikalibrasi
      Menentukan panjang gelombang dengan menggunakan prisma yang telah dikalibrasi
      Menentukan jenis lampu gas yang digunakan

2. Dasar Teori
        Spektrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur panjang gelombang cahaya
dengan akurat yaitu dengan menggunakan kisi difraksi. atau prisma untuk memisahkan
panjang gelombang cahaya yang berbeda. Prinsip kerja dari Spektrometer adalah, cahaya di
datangkan lewat celah sempit yang disebut kolimator. Kolimator ini merupakan fokus lensa,
sehingga cahaya yang diteruskan akan bersifat sejajar. Cahaya yang sejajar, kemudian
diteruskan ke kisi untuk kemudian ditangkap oleh teleskop yang posisinya dapat digerakkan.
Pada posisi teleskop tertentu yaitu pada sudut θ, merupakan posisi yang sesuai dengan
terjadinya pola terang atau pola maksimum
        Proses pembiasan yang dilakukan oleh prisma menggunakakan prinsip hukum Snellius
yaitu :



Dengan adanya prisma cahaya polikromatik yang masuk akan diuraikan menjasi beberapa
cahaya monokromatik sesuai dengan penjang gelombangnya masing-masing. Dan
membuktikan sifat cahaya yaitu dapat diuraikan.


3. Metodelogi Percobaan
3.1 Alat dan Bahan
Untuk melakukan percobaan di perlukan alat-lat dibawah, yaitu :
      1. Satu set Spektrometer (Kolimator, Teleskop, dan Prisma)
      2. Lampu gas
      3. Step up & down Transformer
      5. Rheostat (Hambatan Geser)
      6. Power Supply
      7. Lampu pijar

       3.2     Cara Kerja
       Adapun langkah kerja dalam melakukan percobaan ini adalah
       1. Mempersiapkan semua alat yang digunakan. Pastikan semuanya dalam kondisi
           baik
       2. Alat dirangkai sesuai skema kerja dibawah ini
       3. Letakkan lampu gas didepan kolimator. Pasangkan pada jepitan yang ada
4. Hubungkan dengan sumber tegangan dan nyalakan lampu gas yang digunakan
        5. Amati sinar yang dibiaskan prisma dengan menggunakan teleskop
        6. Tentukan besar sudut pelurus kolimator yang ditunjukkan pada skala vernier
           dengan teleskop
        7. Tentukan besar sudut deviasi yang ditunjukkan pada skala vernier untuk spektrum
           warna. Dan catat hasilnya
        8. Ulangi poin ke 7 untuk spektrum warna yang lain. Dan catat hasilnya.




                           Gambar.1 Skema Kerja Spektrometer

4. Cakupan Materi Jurnal dan Laporan

   1.   Sifat-sifat cahaya
   2.   Cahaya Polikromatik dan cahaya monokromatik
   3.   Hukum Snellius
   4.   Prinsip Huygens
   5.   Pembiasan oleh Prisma
   6.   Spektrometer

5. Tugas Pendahuluan

   1. Sebut dan jelaskan sifat-sifat cahaya! (5)
   2. Turunkan persamaan berikut :
         a) Hukum snellius


           b) Pembiasan pada prisma
3. Cari panjang gelombang referensi untuk lampu gas merkuri, raksa, helium, hidrogen!
Lampiran
                          TABEL DATA PERCOBAAN


    Lampugas ..........................

                    No             Spektrum Warna      Sudut Deviasi




    Gambarspektrumcahaya (2 terbaik)
POLARIMETER
                                                By : Biaunik Niski Kumila, Muhammad Taufiqi




I. Tujuan

   1. Mempelajari prinsip polarimeter
   2. Mengukur sudut putar jenis larutan gula sebagai fungsi konsentrasi
   3. Menentukan konsentrasi larutan gula dengan polarimeter.

II. Alat dan Bahan

   1.   Polarimeter
   2.   Sumber cahaya Natrium
   3.   Gelas ukur 10 ml
   4.   Beaker glass 100 ml
   5.   Pipet dan batang pengaduk
   6.   Gula pasir

                                         III. TEORI

Cahaya merupakan gelombang elektro magnet yang terdiri dari getaran medan listrik dan
getaran medan magnet yang saling tegak lurus. Bidang getar kedua medan ini tegak lurus
terhadap arah rambatnya. Gelombang ini bergetar ke segala arah sehingga disebut sinar tak
terpolarisasi. Apabila sinar ini melalui suatu polarisator maka sinar yang diteruskan hanya
yang memiliki arah rambat yang sama.

Bila arah transmisi polarisator sejajar dengan arah transmisi analisator, maka sinar yang
mempunyai arah getaran yang sama dengan arah akan diteruskan seluruhnya. Tettapi apabila
arah transmisi polarisator tegak lurus terhadap arah analisator maka tak ada sinar yang
diteruskan. Dan bila arahnya membentuk suatu sudut maka yang diteruskan hanya sebagian.
Sinar terpolarisasi linear yang melalui suatu larutan optis aktif akan mengalami pemutaran
bidang polarisasi.

Pemutaran bidang putar dari zat optis aktif dapat diamati dengan menggunakan 2 polarisator
silang. Sudut putar adalah sudut dimana ditunjukkan oleh analyser setelah sinar melewati
larutan dan membentuk gelap maksimum. Akurasi pembentukan gelap total oleh analisator
sangat terbatas, putaran kecil dari bidang polarisasi oleh larutan optis aktif lemah tidak dapat
dideteksi secara tepat.
Gambar 1. Skema prinsip operasi polarimeter dan penampakan dari ketiga posisi pada
      analisator : P polarisator, P’ polarisator setengah gelap, A analisator, S sampel.



Apabila bidang polarisasi tersebut berputar ke arah kiri (levo) dilihat dari pihak pengamat,
peristiwa ini kita sebut polarisasi putar kiri. Demikian juga untuk peristiwa sebaliknya
(dextro). Besar sudut pemutaran bidang polarisasi ( ) dapat dinyatakan sebagai :



dengan C adalah konsentrasi larutan, L panjang kolom larutan,     sudut putar jenis larutan
optic aktif untuk sinar D Natrium pada temperature T. Untuk larutan gula, sudut putar jenis
pada temperature 20oC adalah

Sedangkan hubungan sudut putar jenis pada temperature t dengan             dapat dinyatakan
sebagai:



IV. Cara Kerja

A. Mencari

   1. Susun alat sesuai Gambar 1.
   2. Isi tabung larutan dengan air kran sehingga terisi penuh dan tidak ada gelembung
      udara di dalamnya! Masukkan ke dalam Polarimeter!
   3. Tentukan titik nol dengan memperhatikan teroong sambil mengatur alat putar!
   4. Pada pemutaran itu akan terlihat seperti Gbr 1.
   5. Lakukan pengamatan sebanyak 2 kali.
   6. Ganti air tersebut dengan larutan gula 10 gram dalam 50 ml larutan. Catat posisi skala
      analisator pada saat keadaan 3 didapat. Selisih pembacaan skala pada 3 dan 4
      menyatakan besar sudut putar bidang polarisasi ( ).
7. Ulangi percobaan dengan menggunakan larutan gula 20 gram dalam 50 ml larutan.
   8. Catat temperature ruang dan panjang tabung larutan!

B. Menetukan konsentrasi larutan gula

   1. Mintalah larutan gula yang akan diukur konsentrasinya kepada asisten!
   2. Lakukan langkah-langkah seperti di bagian A.
   3. Gunakan        yang didapat dari A untuk menghitung konsentrasi larutan gula.


V. Pertanyaan (sudah harus dikerjakan sebelum praktikum)

   1. Apa yang dimaksud dengan zat optik aktif? Sebutkan contoh dan arah pemutaran
      bidang polarisasinya !
   2. Sebutkan jenis-jenis polarisasi!
   3. Bagaimana polarisasi dapat terjadi?
   4. Turunkan persamaan polarisasi lingkaran, dan elips, serta tunjukkan syarat2 yang
      harus dipenuhi!

VI. Evaluasi Percobaan

   1.   Hitung harga       rata-rata percobaan!
   2.   Hitung konsentrasi larutan yang diberikan oleh asisten!
   3.   Bagaimanakah arah putar bidang polarisasi larutan gula?
   4.   Buat kesimpulan Saudara!
PRAKTIKUM GELOMBANG
      PERCOBAAN CINCIN NEWTON




                DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IMU PENGETAHUAN ALAM
      INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
                    SURABAYA
                      2013
A.    Tujuan percobaan:
     1. Mempelajari peristiwa interferensi pada percobaan cincin newton.
     2. Menjelaskan fungsi-fungsi alat pada cincin newtone.
     3. Mengukur panjang gelombang dari lampu halogen dengan menggunakan metode Newtone
         Ring’s (Cincin Newtone).
     4. Mencari keseksamaan panjang gelombang yang dihitung dengan menggunakan mikroskop
         vernier dengan panjang gelombang yang sebenarnya.

B.   Dasar Teori

      Salah satu sifat gelombang adalah dapat mengalami peristiwa interferensi. Seperi
halnya untuk gelombang yang lain, cahaya dapat mengalami interferensi. Pola interferensi
ini terlihat dalam pola garis gelap-terang-gelap-terang.. dst. Jika cahaya didatangkan pada
penghalang, yangmempunyai dua celah kecil, maka kedua celah ini akan bertindak sebagai
sumber gelombang (prinsip Huygens). Kedua sumber gelombang ini akan berinteferensi.
Interferensi akan saling menguatkan dan saling melemahkan. Interferensi yang menguatkan
menghasilkan pola terang, sedangkan interferensi yang melemahkan akan menghasilkan
pola gelap.




Cincin Newton terjadi jika cahaya datang pada sistem lensa cembung yang ditempatkan
mendatar, dengan bagian kelengkungannya menghadap ke bawah seperti nampah pada gambar
Kedua sinar yang sejajar, menuju mata atau detektor dapat menimbulkan pola gelap- terang-
gelapterang. Hal ini disebabkan oleh beda jarak tempuh lintasan optis dari kedua sinar tersebut.
Dalam cincin newton terdapat suatu lensa. Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua
bidang bias . Lensa cembung memiliki bagian tengah yang lebih tebal daripada bagian tepinya. Lensa
cembung juga sering kali disebut sebagai lensa konfergen . Hal ini desebabkan karena lensa ini
mempunyai sifat yang dapat mengumpulkan sinar. Lensa cembung terdiri atas 3 macam bentuk yaitu
lensa bikonveks (cembung rangkap), lensa plankonveks (cembung datar) , *lensa konkaf konveks
(cembung cekung).Lensa berbeda dengan cermin, pada cermin hanya memiliki satu titik fokus.
Sedangkan lensa memiliki dua titik fokus. Pada lensa cembung terdapat tiga sinar istimewa , yaitu :
Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus F
Sinar melalui F dibiaskan sejajar sumbu utama.
Sinar melalui pusat optik tidak dibiaskan.
C. METODOLOGI PERCOBAAN

ALAT DAN BAHAN

      Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
   a. Lampu Halogen
   b. Set Alat Newton Ring’s

CARA KERJA

   1. Pastikan peralatan yang terdiri dari lampu halogen dengan sumber dan set alat newtone
      rings telah lengkap.
   2. Bersihkan lensa bikonveks dengan tissue yang lembut sampai benar-benar bersih.
   3. Atur posisi lensa bikonveks pada tempatnya.
   4. Nyalakan lampu halogen dengan menekan starting switching pada line spectrume light
      source dan tahan beberapa saat.
   5. Atur kemiringan reflektor sehingga pantulan dari sumber cahaya ke lensa bikonveks
      membentuk beberapa lingkaran
   6. Atur/geser skala pada mikroskop vernier untuk mendapatkan data yang dicari.
   7. Switch off alat segera setelah digunakan




                                     TUGAS PENDAHULUAN



  1. A. Apa yang dimaksud:
        a. Presisi (5)
        b. Akurasi (5)
     B. Bagaimana menentukan sebuah data itu presisi atau akurasi!!! (5)
     C. Jelaskan terjadinya paralaks pada manusia ? (10)
2. Jelaskan terjadinya peristiwa interferensi dan gambarkan terjadinya peristiwa interferensi ?
     (20)
3. Jelaskan prinsip dasar dari:
a. Lensa positif dan lensa negatif (5)
     b. Mikroskop Cahaya (5)
     c. Lensa Bikonveks (5)
     d. Cermin (5)
4.   Buktikan persamaan berikut ini:




         a. persamaannya menjadi:




     5.Buktikan rumus:

     1            1      1
          (n 1)
     f            R1     R2

     Dengan nilai n kaca = 1,5

                                        LEMBAR PENGAMBILAN DATA



     1. Foto setiap langkah kerja
     2. Pengambilan data

                                              Atas                              Bawah
            No    Orde        1     2     3          4   Rata- 1       2    3       4    Rata-
                                                         rata                            rata
           1
           2
           3
           4
           5
           6
           7

     3. Amati setiap bagian set up ring newton dan sebutkan bagian-bagiannya serta fungsinya.



PETUNJUK LAPORAN
1. Hitung nilai R lensa dengan rumus:

    1            1    1
        (n 1)
    f            R1   R2

   Dengan nilai n kaca = 1,5

   2. Untuk menghitung panjang gelombang lampu gunakan rumus:

          r2
    m
          R

   Dengan nilai R=2500

   3. Hitung error dengan rumus:
               perhitungan sebenarnya
                                      x100%
                      sebenarnya

   4. Buat grafik antara m ( sumbu y) dfan r2 (sumbu x). artikan persamaan regresinya




                                                                               Surabaya,.................

Asisten Teori dan praktikum                                                    Asisten Praktikum




  BUDIANA                                                                     DEVI EKA SEPTIANI
PERCOBAAN KISI DIFRAKSI
            By Arum Puspita dan Umi Maslakah

I. Tujuan percobaan :
    1. Mempelajari gejala difraksi
    2. Menera konstanta kisi difraksi
    3. Mengetahui pengaruh jarak kisi ke layar tehadap pola gelap terang yang
        dihasilkan
II. Tinjauan pustaka
         Dalam medium homogeny seperti kerapatan konstan, gelombang akan
   menjalar dengan garis lurus searah datangnya sumber cahaya. Ketika melewati
   sebuah perintang, cahaya akan membelok melengkungi pinggir-pinggir lubang
   perintang hingga batas tertentu.
         Cahaya sejajar yang mengenai celah sempit yang berada di depan layar, maka
   pada layar tidak terdapat bagian yang terang dengan luas yang sama dengan luas
   celahnya, melainkan terdapat terang utama yang kiri dan kanannya dikelilingi pola
   gelap terang. Peristiwa pola gelap terang yang dihasilkan akibat cahaya melewati
   celah sempit disebut dengan peristiwa difraksi. Gelombang bidang dilenturkan
   (didifraksikan) oleh tiap-tiap celah meliput bidang layar yang lebih luas daripada
   bayangan geometri celah. Hal ini menyebabkan cahaya dari tiap-tiap celah
   bertumpang tindih pada layar, sehingga terjadi interferensi. Sedangkan kisi
   merupakan alat optik yang memiliki banyak sekali celah sempit.
         Difraksi dibagi menjadi tiga, yaitu difraksi celah tunggal, difraksi celah ganda
   dan difraksi celah banyak. Analisis kisi difraksi hampir sama dengan eksperimen
   celah young. Jika jarak antar celah beraturan dan sinar yang digunakan adalah
   monokromatis dengan panjang gelombang tertentu maka pada layar akan terbentuk
   pola gelap terang.



                              d


                        Gambar 1. Geometri percobaan celah ganda


   Persamaan pada difraksi
………………………………………………………..(1)
   Dengan:           d = lebar celah
                     n = pola interferensi ke-n (1,2,3, …,n)
                     Ɵ = sudut yang dibentuk antarasinar datang dan pola terang
   Dengan menggunakan metode trigonometri maka persamaan 1 dapat ditulis dengan
                                       ……………………………………………………..(2)


III. Metodologi percobaan
    1. Alat dan bahan
        a. Dua buah kisi dengan konstanta berbeda
        b. Laser
        c. Layar
        d. Rel presisi
        e. Mistar
        f. Statip
    2. Skema alat


                  layar        k
                                             lase
                               i
                                             r
                               s
                               i




                                    Gambar 2. Skema alat


    3. Metodologi percobaan
        a. Menera konstanta kisi
             i.      Pasang laser pada rel presisi
           ii.       Pasangkan kisi pada statip dan tempatkan pada rel presisi dengan
                     ketinggian yang sama dengan laser. Atur jarak antara kisi dengan laser
                     sejauh 30cm.
iii.       Atur jarak kisi ke layar sejauh 50 cm
         iv.        Nyalakan laser dan amati pola gelap terang yang dihasilkan
          v.        Catat kedudukan masing-masing pola terang yang tampak pada layar
                    dengan menggunakan mistar
         vi.        Dengan langkah yang sama, kisi pertama diganti dengan kisi kedua.
      b. Mengetahui pengaruh jarak kisi ke layar tehadap pola gelap terang yang
          dihasilkan
           i.       Lakukan langkah seperti poin i sampai v pada poin a
          ii.       Ubah jarak kisi dengan layar ( tanyakan asisten)
IV. Tugas Pendahuluan
   1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam difraksi?
   2. Sebutkan dan jelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi difraksi?
   3. Jelaskan mekanisme terjadinya difraksi pada celah banyak?
   4. Buktikan persamaan berikut                    !


   Topik-topik yang harus ada dalam tinjauan pustaka
   1. Difraksi cahaya
   2. Eksperimen celah Young
   3. Prinsip Huygens




   Tabel 1. Variasi Kisi
                                                   Jarak terang pusat terhadap terang ke-n
            kisi                 Orde ke-n
                                                            kiri              kanan


                1




                2
Tabel 2. Variasi Jarak Kisidengan layar
                                          Jarak terang pusat terhadap terang ke-n
Jarak kisi ke layar       Orde ke-n
                                                 kiri               kanan

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

1. rpp kd 3.1( gel bunyi dan cahaya)
1. rpp kd 3.1( gel bunyi dan cahaya)1. rpp kd 3.1( gel bunyi dan cahaya)
1. rpp kd 3.1( gel bunyi dan cahaya)kasmudi smoody
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodWidya arsy
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLatifatul Hidayah
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMdenson siburian
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaAyuShaleha
 
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanLaporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanMutiara_Khairunnisa
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnetumammuhammad27
 
9. sma kelas x rpp kd 3.6 dan 4.6 elastisitas dan hukum hooke (karlina 130823...
9. sma kelas x rpp kd 3.6 dan 4.6 elastisitas dan hukum hooke (karlina 130823...9. sma kelas x rpp kd 3.6 dan 4.6 elastisitas dan hukum hooke (karlina 130823...
9. sma kelas x rpp kd 3.6 dan 4.6 elastisitas dan hukum hooke (karlina 130823...eli priyatna laidan
 
Rangkaian arus bolak balik FISIKA SMA
Rangkaian arus bolak balik FISIKA SMARangkaian arus bolak balik FISIKA SMA
Rangkaian arus bolak balik FISIKA SMAAjeng Rizki Rahmawati
 
RPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTONRPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTONMAFIA '11
 

Mais procurados (20)

1. rpp kd 3.1( gel bunyi dan cahaya)
1. rpp kd 3.1( gel bunyi dan cahaya)1. rpp kd 3.1( gel bunyi dan cahaya)
1. rpp kd 3.1( gel bunyi dan cahaya)
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwood
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
 
Makalah bandul fisis
Makalah bandul fisisMakalah bandul fisis
Makalah bandul fisis
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Kunci LKPD Hukum Archimedes
Kunci LKPD Hukum ArchimedesKunci LKPD Hukum Archimedes
Kunci LKPD Hukum Archimedes
 
Resonansi Bunyi
Resonansi BunyiResonansi Bunyi
Resonansi Bunyi
 
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
 
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanLaporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
 
Rpp rangkaian ac
Rpp rangkaian acRpp rangkaian ac
Rpp rangkaian ac
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
Rpp fluida statis
Rpp fluida statisRpp fluida statis
Rpp fluida statis
 
Landasan teori percobaan melde
Landasan teori percobaan meldeLandasan teori percobaan melde
Landasan teori percobaan melde
 
9. sma kelas x rpp kd 3.6 dan 4.6 elastisitas dan hukum hooke (karlina 130823...
9. sma kelas x rpp kd 3.6 dan 4.6 elastisitas dan hukum hooke (karlina 130823...9. sma kelas x rpp kd 3.6 dan 4.6 elastisitas dan hukum hooke (karlina 130823...
9. sma kelas x rpp kd 3.6 dan 4.6 elastisitas dan hukum hooke (karlina 130823...
 
Rangkaian arus bolak balik FISIKA SMA
Rangkaian arus bolak balik FISIKA SMARangkaian arus bolak balik FISIKA SMA
Rangkaian arus bolak balik FISIKA SMA
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul GMB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GMBPresentasi Praktikum Fisika Modul GMB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GMB
 
RPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTONRPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTON
 

Semelhante a Fisika Gelombang dan Optik

Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02Operator Warnet Vast Raha
 
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02Operator Warnet Vast Raha
 
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Nita Mardiana
 
Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi dalam Dawai dan Tabung Resonansi”
Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi  dalam Dawai dan Tabung Resonansi”Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi  dalam Dawai dan Tabung Resonansi”
Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi dalam Dawai dan Tabung Resonansi”Revika Nurul Fadillah
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaSahrul Sindriana
 
gelombang pada tali dan resonansi
gelombang pada tali dan resonansigelombang pada tali dan resonansi
gelombang pada tali dan resonansiRizqi Umi Rahmawati
 
3.1. gelombang mekanik
3.1. gelombang mekanik3.1. gelombang mekanik
3.1. gelombang mekanikRachmat Syukur
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioTifa Fauziah
 
Percobaan melde
Percobaan meldePercobaan melde
Percobaan meldeMPuguhDana
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegasyudhodanto
 
Laporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhanaLaporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhanaDayana Florencia
 
Soal fisika gelombang
Soal fisika gelombangSoal fisika gelombang
Soal fisika gelombangAika Hartini
 

Semelhante a Fisika Gelombang dan Optik (20)

Laporan pengamatan fisika
Laporan pengamatan fisikaLaporan pengamatan fisika
Laporan pengamatan fisika
 
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
 
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
 
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
 
Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi dalam Dawai dan Tabung Resonansi”
Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi  dalam Dawai dan Tabung Resonansi”Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi  dalam Dawai dan Tabung Resonansi”
Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi dalam Dawai dan Tabung Resonansi”
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
gelombang pada tali dan resonansi
gelombang pada tali dan resonansigelombang pada tali dan resonansi
gelombang pada tali dan resonansi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
3.1. gelombang mekanik
3.1. gelombang mekanik3.1. gelombang mekanik
3.1. gelombang mekanik
 
GELOMBANG TALI
GELOMBANG TALIGELOMBANG TALI
GELOMBANG TALI
 
Laporan koreksi ke-2
Laporan koreksi ke-2Laporan koreksi ke-2
Laporan koreksi ke-2
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
 
Percobaan melde
Percobaan meldePercobaan melde
Percobaan melde
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
 
Ucun1
Ucun1Ucun1
Ucun1
 
fisika modern
fisika modernfisika modern
fisika modern
 
Laporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhanaLaporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhana
 
Fisika layangan
Fisika layanganFisika layangan
Fisika layangan
 
Soal fisika gelombang
Soal fisika gelombangSoal fisika gelombang
Soal fisika gelombang
 

Fisika Gelombang dan Optik

  • 1. MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM FISIKA MADYA FISIKA MODERN &GELOMBANG Asisten: 1. ADHI YUDHA PERKASA 2. STEVANUS KRISTIANTO NUGROHO 3. BIAUNIK NISKI KUMILA 4. NURUL ROSYIDAH 5. MUHAMMAD TAUFIQI 6. BUDIANA 7. MUHAMMAD NASHRULLAH 8. ARUM PUSPITASARI 9. DEVI EKA SEPTIYANI ARIFIN 10. DEPTA MAHARDIKA SUBMAWATI 11. UMI MASLAKAH 12. FARAH AULIA RAHMAWATI
  • 2. PERCOBAAN MELDE By Adhi Yudha Perkasa dan Nurul Rosyidah 1. TUJUAN:  Mengetahui panjang gelombang stasioner.  Mengetahui hubungan antara cepat rambat gelombang (v) dengan gaya tegangan tali (F).  Menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi kecepatan gelombang pada tali.  Membandingkan hasil kecepatan gelombang secara teori dan secara hukum Melde. 2. Alat dan Bahan a. Sumber getaran AC 220 Volt, frekuensi 50 Hertz b. Tali c. Beban d. Katrol tetap e. Neraca f. Jembatan mistar 3. Dasar Teori Konsep Fisis Getaran yang terjadi pada suatu benda disebabkan oleh adanya gangguan yang diberikan pada benda tersebut. Getaran bandul dan getaran benda pada pegas, gangguan tersebut disebabkan oleh adanya gaya luar (menggerakan bandul atau benda pada pegas). Sebenarnya terdapat banyak contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. a. Garputala bergetar ketika kita memberikan gangguan dengan cara memukul garputala tersebut. b. Kendaraan akan bergetar ketika mesinnya dinyalakan, dalam hal ini kendaraan tersebut diberi gangguan. c. Suara yang kita ucapkan tidak akan terdengar apabila pita suara kita tidak bergetar.
  • 3. d. Seindah apapun alunan musik, jika loudspeaker yang berfungsi sebagai sumber bunyi dan gendang telinga kita sebagai penerima tidak bergetar, maka dapat dipastikan kita tidak akan pernah mendengar musik tersebut. e. Ketika kita melempar batu ke dalam genangan air yang tenang, gangguan yang kita berikan menyebabkan partikel air bergetar alias berosilasi terhadap titik setimbangnya. Perambatan getaran pada air menyebabkan adanya gelombang pada genangan air tadi. f. Jika kita menggetarkan ujung tali yang terentang maka gelombang akan merambat sepanjang tali tersebut. Gelombang tali dan gelombang air adalah dua contoh umum gelombang yang dengan mudah kita saksikan dalam kehidupan sehari- hari. Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidakdiikuti oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya gelombangmerupakan rambatan energi (energi getaran).Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untukmenempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang gelombang (λ) adalah jarak yangditempuh dalam waktu satu periode. Frekuensi gelombang adalah banyaknyagelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat gelombang (v) adalah jarakyang ditempuh gelombang tiap satuan waktu.Jadi dapat dirumuskan bahwa: V = λ f, di mana: v = laju rambat gelombang [m/s] λ = panjang gelombang [m] f = frekuensi [Hz] HUKUM MELDE Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka akan terlihat suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat gelombang. Gelombang ini dinamakan gelombang transversal. Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner yang tampak berupa simpul dan perut gelombang. Melde merumuskan bahwa :
  • 4. Dimana : v = cepat rambat gelombang (m/s) F = gaya ketegangan tali (N) μ = rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) (kg/m) 4. Metodologi Percobaan Percobaan pertama: Mengetahui panjang gelombang stasioner. a. Mengukur panjang dan massa tali. b. Menimbang massa beban yang dipakai. c. Merangkai alat seperti pada gambar di bawah ini. d. Mencatat frekuensi yang dipakai e. menyalakan sumber getaran f. mencari gelombang stasioner dengan cara menggerakkan sumber getaran mendekati katrol. g. Mencatat panjang tali yang diperoleh dan jumlah gelombang. h. Mengulagi langkah b sampai g dengan memvariasi massa beban jenis tali.  Percobaan IIMengetahui hubungan antara cepat rambat gelombang (v) dengan gaya tegangan tali (F). a. Mengukur panjang dan massa tali. b. Menimbang massa beban yang dipakai. c. Merangkat alat seperti pada percobaan I. d. Mencatat frekuensi yang dipakai. e. Menentukan panjang tali yang dipakai (tanya asisten).
  • 5. f. Menyalakan sumber getaran g. Mencatat data yang diperoleh. h. Mengulangi langkah a sampai g dengan memvariasi jenis tali dan massa beban. 6. DATA HASIL PERCOBAAN 6.1. Data hasil percobaan untuk mendapatkan hubungan antara cepat rambat gelombang dengan tegangan tali. Buatlah grafik hubungan antara tegangan tali (F) dengan kuadrat kecepatan (v2) 6.2. Data hasil percobaan untuk mencari hubungan antara jenis tali dengan cepat rambat gelombang. Buatlah grafik hubungan antara µ dengan kuadrat kecepatan (v2)
  • 6. 7. ANALISIS DATA 1. Dari tabel data yang diperoleh, kecenderungan apa yang dapat ditafsirkan pada hubungan massa beban dan cepat rambat gelombang? Berikan Alasan! 2. Berdasarkan grafik hubungan antara F dan v2, hubungan apa yang terdapat antara kedua besaran? Bagaimana perkiraan rumusan atau formula yang sesuai? 3. Dari tabel data yang diperoleh, kecenderungan apa yang dapat ditafsirkan pada hubungan jenis tali dan cepat rambat gelombang?Berikan Alasan! 4. Berdasarkan grafik hubungan antara µ dan v2, hubungan apa yang terdapat antara kedua besaran? Bagaimana perkiraan rumusan atau formula yang sesuai? 5. Dari table 1 dan 2 hitunglah besar perkiraan kesalahan pengukuran yang terjadi pada masing-masing percobaan! POKOK BAHASAN DALAM DASAR TEORI MINIMAL MENULISKAN: a. KONSEP GELOMBANG STASIONER b. JENIS-JENIS GELOMBANG c. GELOMBANG TALI d. HUKUM MELDE e. APLIKASI PERCOBAAN MELDE TUGAS PENDAHULUAN:  Sebutkan,jelaskan, dan berikan masing-masing contoh beserta aplikasinya dalam kehidupan sehari-harijenis-jenis gelombang berdasarkan: f. Arah getarnya g. Amplitudo dan fasenya h. Medium perantaranya
  • 7. i. Berdasarkan cara rambat dan medium yang dilalui  Seutas tali yang ditegangkan dengan gaya 55 N dan salah satu ujungnya digetarkan dengan frekuensi 400 Hz terbentuk gelombang sebanyak 25 buah. Massa per satuan panjang tali 0,07 gr. Jika panjang tali 5 m, hitunglah: cepat rambat gelombang pada tali tersebut ! massa tali tersebut !  Gelombang berjalan mempunyai persmaan y = 0,8 sin (25π t – 2π x), dimana y dan x dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan amplitudo, periode, frekuensi, dan cepat rambat gelombang tersebut !  Apa yang terjadi jika ada dua gelombang berjalan dengan frekuensi dan amplitudo sama tetapi arah berbeda bergabung menjadi satu? Jelaskan bagaimana sifat amplitudo gelombang baru hasil penggabungan tersebut? Gambarkan bentuk gelombangnya dan jelaskan proses (gejala) fisisnya !
  • 8. SPEKTROMETER By Farah Aulia dan Depta Mahardika 1. Tujuan Mempelajari proses dispesri cahaya oleh prisma Menentukan indeks bias prisma dengan menggunakan prisma yang telah dikalibrasi Menentukan panjang gelombang dengan menggunakan prisma yang telah dikalibrasi Menentukan jenis lampu gas yang digunakan 2. Dasar Teori Spektrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur panjang gelombang cahaya dengan akurat yaitu dengan menggunakan kisi difraksi. atau prisma untuk memisahkan panjang gelombang cahaya yang berbeda. Prinsip kerja dari Spektrometer adalah, cahaya di datangkan lewat celah sempit yang disebut kolimator. Kolimator ini merupakan fokus lensa, sehingga cahaya yang diteruskan akan bersifat sejajar. Cahaya yang sejajar, kemudian diteruskan ke kisi untuk kemudian ditangkap oleh teleskop yang posisinya dapat digerakkan. Pada posisi teleskop tertentu yaitu pada sudut θ, merupakan posisi yang sesuai dengan terjadinya pola terang atau pola maksimum Proses pembiasan yang dilakukan oleh prisma menggunakakan prinsip hukum Snellius yaitu : Dengan adanya prisma cahaya polikromatik yang masuk akan diuraikan menjasi beberapa cahaya monokromatik sesuai dengan penjang gelombangnya masing-masing. Dan membuktikan sifat cahaya yaitu dapat diuraikan. 3. Metodelogi Percobaan 3.1 Alat dan Bahan Untuk melakukan percobaan di perlukan alat-lat dibawah, yaitu : 1. Satu set Spektrometer (Kolimator, Teleskop, dan Prisma) 2. Lampu gas 3. Step up & down Transformer 5. Rheostat (Hambatan Geser) 6. Power Supply 7. Lampu pijar 3.2 Cara Kerja Adapun langkah kerja dalam melakukan percobaan ini adalah 1. Mempersiapkan semua alat yang digunakan. Pastikan semuanya dalam kondisi baik 2. Alat dirangkai sesuai skema kerja dibawah ini 3. Letakkan lampu gas didepan kolimator. Pasangkan pada jepitan yang ada
  • 9. 4. Hubungkan dengan sumber tegangan dan nyalakan lampu gas yang digunakan 5. Amati sinar yang dibiaskan prisma dengan menggunakan teleskop 6. Tentukan besar sudut pelurus kolimator yang ditunjukkan pada skala vernier dengan teleskop 7. Tentukan besar sudut deviasi yang ditunjukkan pada skala vernier untuk spektrum warna. Dan catat hasilnya 8. Ulangi poin ke 7 untuk spektrum warna yang lain. Dan catat hasilnya. Gambar.1 Skema Kerja Spektrometer 4. Cakupan Materi Jurnal dan Laporan 1. Sifat-sifat cahaya 2. Cahaya Polikromatik dan cahaya monokromatik 3. Hukum Snellius 4. Prinsip Huygens 5. Pembiasan oleh Prisma 6. Spektrometer 5. Tugas Pendahuluan 1. Sebut dan jelaskan sifat-sifat cahaya! (5) 2. Turunkan persamaan berikut : a) Hukum snellius b) Pembiasan pada prisma
  • 10. 3. Cari panjang gelombang referensi untuk lampu gas merkuri, raksa, helium, hidrogen! Lampiran TABEL DATA PERCOBAAN Lampugas .......................... No Spektrum Warna Sudut Deviasi Gambarspektrumcahaya (2 terbaik)
  • 11. POLARIMETER By : Biaunik Niski Kumila, Muhammad Taufiqi I. Tujuan 1. Mempelajari prinsip polarimeter 2. Mengukur sudut putar jenis larutan gula sebagai fungsi konsentrasi 3. Menentukan konsentrasi larutan gula dengan polarimeter. II. Alat dan Bahan 1. Polarimeter 2. Sumber cahaya Natrium 3. Gelas ukur 10 ml 4. Beaker glass 100 ml 5. Pipet dan batang pengaduk 6. Gula pasir III. TEORI Cahaya merupakan gelombang elektro magnet yang terdiri dari getaran medan listrik dan getaran medan magnet yang saling tegak lurus. Bidang getar kedua medan ini tegak lurus terhadap arah rambatnya. Gelombang ini bergetar ke segala arah sehingga disebut sinar tak terpolarisasi. Apabila sinar ini melalui suatu polarisator maka sinar yang diteruskan hanya yang memiliki arah rambat yang sama. Bila arah transmisi polarisator sejajar dengan arah transmisi analisator, maka sinar yang mempunyai arah getaran yang sama dengan arah akan diteruskan seluruhnya. Tettapi apabila arah transmisi polarisator tegak lurus terhadap arah analisator maka tak ada sinar yang diteruskan. Dan bila arahnya membentuk suatu sudut maka yang diteruskan hanya sebagian. Sinar terpolarisasi linear yang melalui suatu larutan optis aktif akan mengalami pemutaran bidang polarisasi. Pemutaran bidang putar dari zat optis aktif dapat diamati dengan menggunakan 2 polarisator silang. Sudut putar adalah sudut dimana ditunjukkan oleh analyser setelah sinar melewati larutan dan membentuk gelap maksimum. Akurasi pembentukan gelap total oleh analisator sangat terbatas, putaran kecil dari bidang polarisasi oleh larutan optis aktif lemah tidak dapat dideteksi secara tepat.
  • 12. Gambar 1. Skema prinsip operasi polarimeter dan penampakan dari ketiga posisi pada analisator : P polarisator, P’ polarisator setengah gelap, A analisator, S sampel. Apabila bidang polarisasi tersebut berputar ke arah kiri (levo) dilihat dari pihak pengamat, peristiwa ini kita sebut polarisasi putar kiri. Demikian juga untuk peristiwa sebaliknya (dextro). Besar sudut pemutaran bidang polarisasi ( ) dapat dinyatakan sebagai : dengan C adalah konsentrasi larutan, L panjang kolom larutan, sudut putar jenis larutan optic aktif untuk sinar D Natrium pada temperature T. Untuk larutan gula, sudut putar jenis pada temperature 20oC adalah Sedangkan hubungan sudut putar jenis pada temperature t dengan dapat dinyatakan sebagai: IV. Cara Kerja A. Mencari 1. Susun alat sesuai Gambar 1. 2. Isi tabung larutan dengan air kran sehingga terisi penuh dan tidak ada gelembung udara di dalamnya! Masukkan ke dalam Polarimeter! 3. Tentukan titik nol dengan memperhatikan teroong sambil mengatur alat putar! 4. Pada pemutaran itu akan terlihat seperti Gbr 1. 5. Lakukan pengamatan sebanyak 2 kali. 6. Ganti air tersebut dengan larutan gula 10 gram dalam 50 ml larutan. Catat posisi skala analisator pada saat keadaan 3 didapat. Selisih pembacaan skala pada 3 dan 4 menyatakan besar sudut putar bidang polarisasi ( ).
  • 13. 7. Ulangi percobaan dengan menggunakan larutan gula 20 gram dalam 50 ml larutan. 8. Catat temperature ruang dan panjang tabung larutan! B. Menetukan konsentrasi larutan gula 1. Mintalah larutan gula yang akan diukur konsentrasinya kepada asisten! 2. Lakukan langkah-langkah seperti di bagian A. 3. Gunakan yang didapat dari A untuk menghitung konsentrasi larutan gula. V. Pertanyaan (sudah harus dikerjakan sebelum praktikum) 1. Apa yang dimaksud dengan zat optik aktif? Sebutkan contoh dan arah pemutaran bidang polarisasinya ! 2. Sebutkan jenis-jenis polarisasi! 3. Bagaimana polarisasi dapat terjadi? 4. Turunkan persamaan polarisasi lingkaran, dan elips, serta tunjukkan syarat2 yang harus dipenuhi! VI. Evaluasi Percobaan 1. Hitung harga rata-rata percobaan! 2. Hitung konsentrasi larutan yang diberikan oleh asisten! 3. Bagaimanakah arah putar bidang polarisasi larutan gula? 4. Buat kesimpulan Saudara!
  • 14. PRAKTIKUM GELOMBANG PERCOBAAN CINCIN NEWTON DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN IMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013
  • 15. A. Tujuan percobaan: 1. Mempelajari peristiwa interferensi pada percobaan cincin newton. 2. Menjelaskan fungsi-fungsi alat pada cincin newtone. 3. Mengukur panjang gelombang dari lampu halogen dengan menggunakan metode Newtone Ring’s (Cincin Newtone). 4. Mencari keseksamaan panjang gelombang yang dihitung dengan menggunakan mikroskop vernier dengan panjang gelombang yang sebenarnya. B. Dasar Teori Salah satu sifat gelombang adalah dapat mengalami peristiwa interferensi. Seperi halnya untuk gelombang yang lain, cahaya dapat mengalami interferensi. Pola interferensi ini terlihat dalam pola garis gelap-terang-gelap-terang.. dst. Jika cahaya didatangkan pada penghalang, yangmempunyai dua celah kecil, maka kedua celah ini akan bertindak sebagai sumber gelombang (prinsip Huygens). Kedua sumber gelombang ini akan berinteferensi. Interferensi akan saling menguatkan dan saling melemahkan. Interferensi yang menguatkan menghasilkan pola terang, sedangkan interferensi yang melemahkan akan menghasilkan pola gelap. Cincin Newton terjadi jika cahaya datang pada sistem lensa cembung yang ditempatkan mendatar, dengan bagian kelengkungannya menghadap ke bawah seperti nampah pada gambar
  • 16. Kedua sinar yang sejajar, menuju mata atau detektor dapat menimbulkan pola gelap- terang- gelapterang. Hal ini disebabkan oleh beda jarak tempuh lintasan optis dari kedua sinar tersebut. Dalam cincin newton terdapat suatu lensa. Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang bias . Lensa cembung memiliki bagian tengah yang lebih tebal daripada bagian tepinya. Lensa cembung juga sering kali disebut sebagai lensa konfergen . Hal ini desebabkan karena lensa ini mempunyai sifat yang dapat mengumpulkan sinar. Lensa cembung terdiri atas 3 macam bentuk yaitu lensa bikonveks (cembung rangkap), lensa plankonveks (cembung datar) , *lensa konkaf konveks (cembung cekung).Lensa berbeda dengan cermin, pada cermin hanya memiliki satu titik fokus. Sedangkan lensa memiliki dua titik fokus. Pada lensa cembung terdapat tiga sinar istimewa , yaitu : Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus F Sinar melalui F dibiaskan sejajar sumbu utama. Sinar melalui pusat optik tidak dibiaskan. C. METODOLOGI PERCOBAAN ALAT DAN BAHAN Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah: a. Lampu Halogen b. Set Alat Newton Ring’s CARA KERJA 1. Pastikan peralatan yang terdiri dari lampu halogen dengan sumber dan set alat newtone rings telah lengkap. 2. Bersihkan lensa bikonveks dengan tissue yang lembut sampai benar-benar bersih. 3. Atur posisi lensa bikonveks pada tempatnya. 4. Nyalakan lampu halogen dengan menekan starting switching pada line spectrume light source dan tahan beberapa saat. 5. Atur kemiringan reflektor sehingga pantulan dari sumber cahaya ke lensa bikonveks membentuk beberapa lingkaran 6. Atur/geser skala pada mikroskop vernier untuk mendapatkan data yang dicari. 7. Switch off alat segera setelah digunakan TUGAS PENDAHULUAN 1. A. Apa yang dimaksud: a. Presisi (5) b. Akurasi (5) B. Bagaimana menentukan sebuah data itu presisi atau akurasi!!! (5) C. Jelaskan terjadinya paralaks pada manusia ? (10) 2. Jelaskan terjadinya peristiwa interferensi dan gambarkan terjadinya peristiwa interferensi ? (20) 3. Jelaskan prinsip dasar dari:
  • 17. a. Lensa positif dan lensa negatif (5) b. Mikroskop Cahaya (5) c. Lensa Bikonveks (5) d. Cermin (5) 4. Buktikan persamaan berikut ini: a. persamaannya menjadi: 5.Buktikan rumus: 1 1 1 (n 1) f R1 R2 Dengan nilai n kaca = 1,5 LEMBAR PENGAMBILAN DATA 1. Foto setiap langkah kerja 2. Pengambilan data Atas Bawah No Orde 1 2 3 4 Rata- 1 2 3 4 Rata- rata rata 1 2 3 4 5 6 7 3. Amati setiap bagian set up ring newton dan sebutkan bagian-bagiannya serta fungsinya. PETUNJUK LAPORAN
  • 18. 1. Hitung nilai R lensa dengan rumus: 1 1 1 (n 1) f R1 R2 Dengan nilai n kaca = 1,5 2. Untuk menghitung panjang gelombang lampu gunakan rumus: r2 m R Dengan nilai R=2500 3. Hitung error dengan rumus: perhitungan sebenarnya x100% sebenarnya 4. Buat grafik antara m ( sumbu y) dfan r2 (sumbu x). artikan persamaan regresinya Surabaya,................. Asisten Teori dan praktikum Asisten Praktikum BUDIANA DEVI EKA SEPTIANI
  • 19. PERCOBAAN KISI DIFRAKSI By Arum Puspita dan Umi Maslakah I. Tujuan percobaan : 1. Mempelajari gejala difraksi 2. Menera konstanta kisi difraksi 3. Mengetahui pengaruh jarak kisi ke layar tehadap pola gelap terang yang dihasilkan II. Tinjauan pustaka Dalam medium homogeny seperti kerapatan konstan, gelombang akan menjalar dengan garis lurus searah datangnya sumber cahaya. Ketika melewati sebuah perintang, cahaya akan membelok melengkungi pinggir-pinggir lubang perintang hingga batas tertentu. Cahaya sejajar yang mengenai celah sempit yang berada di depan layar, maka pada layar tidak terdapat bagian yang terang dengan luas yang sama dengan luas celahnya, melainkan terdapat terang utama yang kiri dan kanannya dikelilingi pola gelap terang. Peristiwa pola gelap terang yang dihasilkan akibat cahaya melewati celah sempit disebut dengan peristiwa difraksi. Gelombang bidang dilenturkan (didifraksikan) oleh tiap-tiap celah meliput bidang layar yang lebih luas daripada bayangan geometri celah. Hal ini menyebabkan cahaya dari tiap-tiap celah bertumpang tindih pada layar, sehingga terjadi interferensi. Sedangkan kisi merupakan alat optik yang memiliki banyak sekali celah sempit. Difraksi dibagi menjadi tiga, yaitu difraksi celah tunggal, difraksi celah ganda dan difraksi celah banyak. Analisis kisi difraksi hampir sama dengan eksperimen celah young. Jika jarak antar celah beraturan dan sinar yang digunakan adalah monokromatis dengan panjang gelombang tertentu maka pada layar akan terbentuk pola gelap terang. d Gambar 1. Geometri percobaan celah ganda Persamaan pada difraksi
  • 20. ………………………………………………………..(1) Dengan: d = lebar celah n = pola interferensi ke-n (1,2,3, …,n) Ɵ = sudut yang dibentuk antarasinar datang dan pola terang Dengan menggunakan metode trigonometri maka persamaan 1 dapat ditulis dengan ……………………………………………………..(2) III. Metodologi percobaan 1. Alat dan bahan a. Dua buah kisi dengan konstanta berbeda b. Laser c. Layar d. Rel presisi e. Mistar f. Statip 2. Skema alat layar k lase i r s i Gambar 2. Skema alat 3. Metodologi percobaan a. Menera konstanta kisi i. Pasang laser pada rel presisi ii. Pasangkan kisi pada statip dan tempatkan pada rel presisi dengan ketinggian yang sama dengan laser. Atur jarak antara kisi dengan laser sejauh 30cm.
  • 21. iii. Atur jarak kisi ke layar sejauh 50 cm iv. Nyalakan laser dan amati pola gelap terang yang dihasilkan v. Catat kedudukan masing-masing pola terang yang tampak pada layar dengan menggunakan mistar vi. Dengan langkah yang sama, kisi pertama diganti dengan kisi kedua. b. Mengetahui pengaruh jarak kisi ke layar tehadap pola gelap terang yang dihasilkan i. Lakukan langkah seperti poin i sampai v pada poin a ii. Ubah jarak kisi dengan layar ( tanyakan asisten) IV. Tugas Pendahuluan 1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam difraksi? 2. Sebutkan dan jelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi difraksi? 3. Jelaskan mekanisme terjadinya difraksi pada celah banyak? 4. Buktikan persamaan berikut ! Topik-topik yang harus ada dalam tinjauan pustaka 1. Difraksi cahaya 2. Eksperimen celah Young 3. Prinsip Huygens Tabel 1. Variasi Kisi Jarak terang pusat terhadap terang ke-n kisi Orde ke-n kiri kanan 1 2
  • 22. Tabel 2. Variasi Jarak Kisidengan layar Jarak terang pusat terhadap terang ke-n Jarak kisi ke layar Orde ke-n kiri kanan