Psikologi berkembang menjadi ilmu yang berdiri sendiri pada abad ke-19 di Jerman. Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di dunia pada tahun 1879 di Leipzig, Jerman, dan dianggap sebagai bapak psikologi modern. Ia mempelopori pendekatan eksperimental dan menekankan analisis proses kesadaran menjadi unsur-unsur dasarnya. Beberapa tokoh psikologi lainnya seperti Ivan Pavlov, Edward Titchener,
2. Perkembangan Psikologi Sebagai Ilmu
yang Berdiri Sendiri
0 Di Jerman, pada abad ke-19, psikologi muncul sebagai
disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Pada masa itu tercatat
satu aliran psikologi yang disebut psikologi
strukturalisme. Tokoh structuralisme ini adalah Wilhelm
Wundt (1832-1920), seorang psikologi Jerman yang
mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig
pada tahun 1879.
0 Karena pendirian laboratorium psikologinya (yang
pertama di dunia ini), Wundt dianggap sebagai bapak
psikoloi modern, dan tahun 1879 dianggap sebagai
tahun berdirinya psikologi satu disiplin ilmu yang berdiri
sendiri, yang terlepas dari filsafat sebagai induknya
maupun dari ketergantungannya pada ilmu-ilmu
lain, seperti fisiologi dan fisika.
3. Tokoh-Tokoh Psikologi dan
Teorinya
Wilhelm Wundt
0 Ia dikenal dengan Bapak Psikolog Modern atas
jasanya mendirikan Laboratorium Psikologi
Pertama di Dunia (Leipzip).
0 Beberapa karya besar yang dia ukir melalui
penulisan buku diantaranya : "Beitrage Zur Theorie
Der Sines Wahrnemung" (Persepsi yang
dipengaruhi kesadaran,1862), "Grund zuge der
Physiologischen Psychologie" (Dasar fisiologis dari
gejala-gejala psikologi,1873) .
4. Tiga persoalan yang dibahas dalam psikologi yang berdiri
sendiri menurut Wundt adalah :
0 Analisa dari proses kesadaran ke dalam
elemen-elemen.
0 Penyelidikan mengenai bagaimana terjadinya
hubungan-hubungan antara elemen-elemen
itu.
0 Penentuan hukum-hukum yang mengatur
hubungan-hubungan tersebut.
5. 1.
2.
3.
4.
Perkembangan sistematika Wundt dari awal
hingga akhirnya , dapat dibagi ke dalam empat
periode, yaitu :
Tahun 1860-an : disebut periode pra-sistematik. Disini ia mengemukakan teori-teori
tentang persepsi dan perbedaan antara perasaaan (feeling) dan penginderaan
(sensation), yang didasarkan pada doktrin “unconscious inference”.
Tahun 1874-1887 : Dengan ditulisnya buku Physiologische Psychologie konsep
Wundt “unconscious inference” ditinggalkannya. Jiwa digambarkannya dalam
elemen-elemen seperti penginderaan, perasaan dan sebagainya yang satu sama
lain dihubungkan dengan asosiasi (suatu konsep yang dipinjamnya dari yokohtokoh Inggris).
Tahun 1869 : Dalam bukunya Grundiss der Psychologie Wundt mengatakan bahwa
ada tiga pasang kutub perasaan yaitu: “lust-unlust” = senang-tak-senang
(pleasantness-unpleasantness), “spannung-losung” = tegang-tak-tegang (strainrelaxation), dan “erregung-beruhigung” = semangat-tenang (excitenient-calm).
Tahun 1902-1903 : Dalam buku Physiologische Psychologie, edisi ke-5, Wundt
beragumentasi lagi mengenai teorinya yang terbaru tentang perasaan. Pada
periode ini pula Wundt menulis bukunya Volker Psychologie Dalam buku ini ia
mengemukakan tentang “the higher mental processes”, yaitu prose-proses mental
yang lebih tinggi dari penginderaan, perasaan, persepsi, dan apersepsi. Ia
berpendapat bahwa sekelompok atau serumpun bangsa tertentu dikuasai oleh
suatu “the higher mental processes” tertentu yang menyebabkan mereka bisa
bertingkah laku secara seragam dan teratur.
6. Tiga Hukum Mental Wundt
0 Hukum resultan psikis (the law of psychis resultants) yang disebut
prinsip sintesa kreatif yang berbunyi bahwa setiap gejala psikis
yang kompleks selalu mempunyai sifat-sifat baru yang berbeda dari
elemen-elemennya.disebut juga prinsip kimia mental.
0 Hukum hubungan psikis (the law of phychis relations) yaitu sebuah
elemen kesadaran atau konten psikis akan mempunyai arti hanya
dalam hubungan dengan elemen-elemen atau konten-konten psikis
(psychis contents) lainnya.
0 Hukum kontras psikis (the law of psychis contrast) yaitu elemenelemen kesadaran atau konten psikis yang paling
bertentangan/berlawanan justru saling memperkuat satu sama lain.
7. Jenis-jenis Asosiasi menurut
Wundt
1.
Asosiasi persepsi langsung (immediate perceptual
association) terdiri dari :
0 Fusi (Fusion)
0 Asimilasi
0 Komplikasi (complication)
2. Asosiasi memori (memorial association), yaitu sosiasi yang
tidak segera, melainkan terjadi dalam ingatan, antara elemenelemen yang terlebih dahulu tersimpan dalam ingatan. Jenis
asosiasi ini kemudian dikembangkan penyelidikannya oleh
seorang bernama Ebbinghaus.
8. Ivan Pavlov (1849-1936)
Sebuah teori yang merupakan buah dari percobaannya
dari seekor Anjing yang dihada pkan makanan. Dalam
teori ini, dijelaskan bahwa sebuah makanan yang
dipadukan dengan panggilan gemerincing sebuah
bel, maka keduanya akan menghasilkan respon sama
yang menyebabkan keluarnya air liur anjing percobaan
tersebut. Hingga kini, konsep ini telah dijadikan sebagai
dasar bagi perkembangan aliran psikologi behaviourisme
sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi penelitian
mengenai proses belajar dan pengembangan teori-teori
tentang belajar.
9. EmilKraepelin (1856-1926)
0 Emil membagi Psikosis ini menjadi dua golongan utama
yaitu dimentiapraecox (gejala awal dari penyakit
kejiwaan) dan psikosismanic-depresif. Dalam konsep ini
pula ia percaya bahwa jika klasifikasi gejala-gejala
penyakit kejiwaan dapat diidentifikasi maka asal usul dan
penyebab penyakit kejiwaan pun akan lebih mudah
diteliti.
0 Selain itu, iapun dikenal sebagai tokoh yang pertama kali
menggunakan metode psikologi pada pemeriksaan
psikiatri, antara lain ia menggunakan test psikologi untuk
mengetahui adanya kelainan-kelainan kejiwaan “Tes
Kraepelin”
10. Edward Bradford Titchener (18671927)
0 Titchener adalah salah satu murid W. Wundt serta
menjadi pengikut Wundt yang hampir-hampir tidak
mempunyai kritik terhadap Wundt.
0 Dalam bukunya, Experimental Psychology, Titchener
menegaskan definisi eksperimen menurut Wundt
yang menentang eksperimen-eksperimen dengan
hewan, orang-orang abnormal dan anakanak, padahal eksperimen-0eksperimen seperti ini
justru banyak dilakukan oleh penganut-penganut
fungsionalisme.
11. Hermann Ebbinghaus ( 1850-1909)
0 Ia adalah orang yang pertama melakukan penelitian
eksperimental mengenai proses belajar dan ingatan. Dalam
eksperimennya tentang ingatan Ebbinghaus menggunakan
objek yang netral, yaitu kata-kata tak berarti (nonsense
syllables). Kata-kata tak berarti tadi dibaca berulang kali
dan berusaha untuk diingat.
0 Dari eksperimennya ini Ebbinghaus membuat kurva
ingatan yangh dikenal dengan nama “Kurve Retensi dari
Ebbinghaus”. Dalam kurva ingatan itu tampak bahwa kurva
itu merosot bila banyak kata yang diingat, sehingga
selanjutnya ada kata yang diingat terus untuk waktu yang
lama.
12. George Elias Muller (1850-1934)
0 Karya-karyanya antara lain adalah On the Fundamentals of
Psychopysics (1878) dan Standpoints and Facts of
Psychopysical Methodology (1903). Dalam kedua bukunya
ini ia menentang hukum Weber-Fechner dan
mengemukakan pendapatnya sendiri tentang hukum
psikofisik dari hubungan antara persepsi dan rangsangan
syaraf (neural stimulation).
0 G.E Muller menlanjutkan karya-karya Ebbinghaus tentang
ingatan dan ia mengemukakan apa yang disebut “The
Right Associative Procedure” (prosedur asosiatif yang
benar) yang menyatakan bahwa proses mengingat dan
lupa tidak semata-mata mekanisme dan otomatis, tetapi
ada unsur aktivitas dari individu yang bersangkutan.
13. Oswald Kulpe (1862-1915)
Ia mengemukakan suatu kertas kerja yang berjudul
On the Modern Psychology of Thought, dimana ia
mengemukakan bahwa proses berfikir yang tinggi
tidak terikat pada penginderaan dan dapat pula
diselidiki secara eksperimental. Dengan metodenya
itu Kulpe berhasil membuktikan bahwa proses
berfikir adalah bebas penginderaan (“sensation free”
atau “imageless”).
14. Karl Buhler (1879-1963)
0 Pendekatannya terhadap masalah kejiwaan adalah pendekatan
holistik. Proses kejiwaan harus didekati, dilihar, dan dianggap
sebagai suatu keseluruhan atau totalitas (ganzheit).
0 Tiga komponen dalam berkomunikasi pada organon model
yang dikemukakan oleh Buhler, yaitu berfungsi sebagai
“ungkapan, perintah, dan representasi” (Ausdrucks-,Appellund Darstellungsfunktion). Berbicara menurutnya adalah
sebuah tindakan, sementara sebuah teks tidak lain adalah
produk dari tindakan sebuah situasi tertentu.