Probabilitas ppt version by alydyda

Kelompok 6
Sandi Siwan Rumbawa | Megiasti Lerebulan
Hasrul Nukuhaly | Hendriyef Wenno | Lastri Santi Hataul
Fatima Rahareng | Febriana Magdalena Latue
Mario D Uneputty | Marlyd Talakua
Risky Kuhuela
PENGERTIAN PROBABILITAS SUATU KEJADIAN
Probabilitas atau Peluang adalah : derajat atau tingkat kepastian atau
keyakinan dari munculnya hasil percobaan statistic. Suatu
probabilitas dilambangkan dengan P.
Bila kejadian A terjadi dalam m cara dari seluruh n cara yang
mungkin terjadi dan masing-masing n cara itu mempunyai
kesempatan yang sama untuk muncul, maka probabilitas kejadian A,
ditulis P(A), dapat dituliskan :
n
m
Sn
An
AP 
)(
)(
)(
HUBUNGAN PROBABILITAS TEORITIS DAN EMPIRIS
• Menurut teori probabilitas jika mata uang logam dilempar sebanyak 10 kali;
maka prob. keluar sisi gambar adalah 10 X 1/2 = 5 kali.
• Secara empiris diakui bahwa jarang ditemui ketika uang logam dilempar 10
kali maka prob. keluar sisi gambar atau sisi angka adalah 5. Jika terjadi maka
hal tersebut bisa saja merupakan faktor kebetulan. Tetapi dalam kenyataan
(empiris) perbandingan yang muncul antara sisi gambar atau angka mungkin
: 4:6; 7:3; 8:2; dsb.
• Dalam kenyataan terbukti bahwa ketika eksperimen dilakukan secara
berulang-ulang maka ada kecenderungan bahwa prob. empiris akan selalu
mendekati prob. teoritis.
Aksioma probabilitas
• Jika P = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya
kejadian atau peristiwa tersebut tidak akan terjadi.
• Jika P = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya
kejadian atau peristiwa tersebut pasti terjadi.
• Jika 0  P  1, disebut probabilitas kemungkinan,
artinya kejadian atau peristiwa tersebut dapat atau
tidak dapat terjadi.
Contoh :
Sebuah koin dilemparkan dua kali. Berapakah probabilitas bahwa paling
sedikit muncul satu Muka?
Jawab :
Misal M = Muka , B = Belakang
Ruang sampel untuk percobaan ini adalah S = {MM, MB, BM, BB}
Kejadian A = muncul paling sedikit satu Muka adalah A = {MM, MB, BM}
Jadi, Probabilitas bahwa paling sedikit muncul satu Muka adalah
4
3
)(
)(
)( 
Sn
An
AP
Aturan dan sifat-sifat probabilitas
Contoh
Pada pelemparan dua dadu, jika A adalah kejadian munculnya muka dadu
sama, hitunglah probabilitas munculnya muka dua dadu yang tidak sama.
Jawab : Misal A = kejadian munculnya muka dua dadu yang sama
= {(1,1), (2,2) , (3,3), (4,4), (5,5), (6,6)} maka P(A) = 6/36
Sehingga, Probabilitas munculnya muka dua dadu yang tidak sama = P(A’)
adalah:
P(A’) = 1 – P(A)
= 1 – 6/36
= 30/36
Teorema 1.2
Jika A dan A’ merupakan kejadian dalam ruang
sampel S maka P(A’)= 1 – P(A)
)()()()( BAPBPAPBAP 
• Teorema 1.3
P(∅)=0, untuk sembarang ruang sampel S
• Teorema 1.4
Jika A dan B merupakan kejadian-kejadian dalam ruang sampel S dan A⊂B
maka P(A) ≤ P(B)
• Teorema 1.5
0≤P(A) ≤ 1 untuk sembarang kejadian A
• Teorema 1.6
Jika A dan B merupakan dua kejadian sebarang dalam ruang sampel S.
maka,
Kemungkinan bahwa Ari lulus ujian matematika adalah 2/3 dan
kemungkinan ia lulus bahasa inggris adalah 4/9. Bila probabilitas lulus
keduanya adalah 1/4, berapakah probabilitas Ari dapat paling tidak lulus
salah satu dari kedua pelajaran tersebut?
Jawab :
Bila A adalah kejadian lulus matematika, dan B adalah kejadian lulus
bahasa inggris, maka :
Probabilitas Ari lulus salah satu pelajaran tersebut adalah :
P(A  B) = P(A) + P(B) – P(A  B)
• = 2/3 + 4/9 – 1/4
• = 31/36
Probabilitas Bersyarat
Ditentukan set B dan set A. Probabilitas terjadinya A sama
dengan syarat bahwa B sudah terjadi atau akan terjadi. Ditulis :
Dengan P(B) > 0. Dengan kata lain kejadian B merupakan
syarat terjadinya kejadian A. Jika yang menjadi syarat adalah
kejadian A maka dapat ditulis sebagai berikut :
P ( A |B ) =
P (A B)
P(B)

P ( B | A ) =
P ( A B )
P(A)

Contoh :
Sebuah dadu dilemparkan ke atas sebanyak dua kali, x = jumlah mata dadu
dari hasil lemparan tersebut. Jika A = { x | x < 5} dan B = { x | x  bilangan ganjil
}. Carilah P ( A |B) dan P ( B | A)
Jawab :
n(S) = 36
Kejadian A = { (1,1) (1,2) (1,3) (2,1) (2,2) (3,1)
} P(A) = 1
6
Kejadian B = { (2,1) (4,1) (6,1) (1,2) (3,2) (5,2)
(2,3) (4,3) (6,3) (1,4) (3,4) (5,4) (2,5) (4,5)
(6,5) (1,6) (3,6) (5,6) } P(B)= 1
2
A  B = 2 titik sampel yaitu (1,2) dan (2,1) ;
P(A  B)=1
18
Maka 3
1
6
1
18
1
)(
)(
)/(
9
1
2
1
18
1
)(
)(
)/(


AP
BAP
ABP
dan
BP
BAP
BAP


• Teorema 1.8
Situasi probabilitas terjadinya satu peristiwa mempengaruhi probabilitas
terjadinya peristiwa yang lain. Jika A dan B merupakan sebarang dua kejadian
dalam suatu ruang sampel S dan P(A)≠0 maka
P ( A  B ) = P(A) .P( B | A )
Contoh :
Misalkan satu set kartu bridge akan diambil sebuah katu sebanyak dua kali
secara berurutan. Berapa peluang kejadian terambilnya kartu As pada
pengambilan pertama dan kartu King pada pengambilan kedua tanpa
pengembalian?
Jawab
Misalkan : S = {set kartu = n(S) = 52}
A = pengambilan pertama As n(A)=4
P(A) = 4
52
Kartu yang diambil pada pengambilan pertama tidak dikembalikan
sehingga jumlah kartu yang sekarang menjadi 51 kartu.
Misalkan B adalah kejadian terambilnya kartu King pada pengambilan
kedua (kejadian ini merupakan kejadian bersyarat (B|A) sebab kejadian
B ditentukan oleh syarat kejadian A), maka
P(B|A) = 4
51
sehingga
P(AB) = P(A). P(B|A) = 0,006=
2652
16
=
51
4
.
52
4
• Teorema 1.9
Jika A, B dan C merupakan sebarang tiga kejadian dalam ruang sampel S
sedemikian hingga P(A∩B)≠0, maka
Contoh:
3 kartu diambil secara acak dan tanpa pengembalian dari setumpuk kartu
bridge. Probabilitas untuk mendapat kartu satu sekop, satu hati, dan satu wajik
adalah ?
Jika A adalah kejadian terambilnya kartu satu sekop maka
• Jika B adalah kejadian terambilnya kartu satu hati maka
• Jika C adalah kejadian terambilnya kartu satu wajik maka
Diperoleh
BACPABPAP
BACPBAP
CBAPCBAP



|()|()(
)|()(
))(()(
52
13)( AP
51
13)|( ABP
 )( CBAP ))(|().|().( BACPABPAP 
0,0165=
50
13
51
13
52
13 
=
.
50
13)(|(  BACP
Probabilitas Independent
Dikatakan saling bebas (Independent) artinya kejadian itu tidak saling
mempengaruhi. Dua kejadian A dan B dalam ruang sampel S dikatakan saling
bebas, jika kejadian A tidak mempengaruhi probabilitas terjadinya kejadian B
dan sebaliknya kejadian B tidak mempengaruhi probabilitas terjadinya
kejadian A. Bila A dan B dua kejadian saling bebas, berlaku :
• Teorema 1.10
Jika A dan B independent maka A dan B’ juga independent
)(.)()( BPAPBAP 
Contoh
Pada pelemparan dua uang logam secara sekaligus, apakah kejadian munculnya
angka dari uang logam pertama dan uang logam kedua saling bebas?
Jawab : Ruang sampel S = {(AA), (AG), (GA), (GG)}
Misalkan, A = kejadian muncul angka dari uang logam 1
= {(AA), (AG)}  P(A) = 2/4 = ½
B = kejadian muncul angka dari uang logam 2
= {(AA), (GA)}  P(B) = 2/4 = ½
A  B = kejadian muncul dua muka dari uang logam 1 dan 2
= {(AA)}  P(A  B) = ¼
Bila A dan B saling bebas berlaku : P(A  B) = P(A). P(B)
¼ = ½ . ½
¼ = ¼
Jadi, A dan B saling bebas.
Aturan Bayes
• Teorema 1.11
Jika kejadian-kejadian B1, B2, …, Bk merupakan suatu partisi dari ruang
sampel S dengan P(Bi) ≠0 untuk i = 1, 2, …, k maka untuk sembarang
kejadian A anggota S adalah
Contoh : perhatikan table berikut. Akan dihitung P(A)
  

k
i
k
i
iii BAPBPABPAP
1 1
)|()()()(
B B’ total
A 15 5 20
A’ 45 35 80
total 60 40 100 2,0
40
5
100
40
60
15
100
60
)'|()'()|()()(


 BAPBPBAPBPAP
• Teorema 1.12
Jika kejadian-kejadian B1, B2, …, Bk merupakan sekatan dari
ruang contoh S dengan P(Bi) ≠ 0 untuk i = 1, 2, …, k maka
untuk sembarang kejadian A yang bersifat P(A) ≠0.
untuk r = 1, 2, …, k
)|()()2|()2()1|()1(
)|()(
)|(
BkAPBkPBAPBPBAPBP
BrAPBrP
ABrP



B B’ total
A 15 5 20
A’ 45 35 80
total 60 40 100
Contoh :
Ilustrasi percobaan pengambilan transistor dari suatu kotak.
Andaikan tramsistor itu tidak diberi label asal pabrik yang memproduksinya.
Kemudian diambil satu dan setelah dites ternyata cacat. Ini berarti peristiwa
A telah terjadi. Yang menjadi pernyataan adalah berapakah nilai peluang
bersyarat bahwa transistor cacat ini terambil dari hasil produksi pabrik 1?
Dengan kata lain berapa peluang bersyarat kejadian B bila diketahui peristiwa
A telah terjadi?
75,0
20
15
40
5
100
40
60
15
100
60
60
15
100
60
)'|()'()|()(
)|()(
)|(






BAPBPBAPBP
BAPBP
ABP
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
1 de 19

Recomendados

Teori ProbabilitasTeori Probabilitas
Teori ProbabilitasRachmat Wahid Saleh Insani
42K visualizações13 slides
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
159.7K visualizações28 slides
Distribusi Binomial Negatif dan GeometrikDistribusi Binomial Negatif dan Geometrik
Distribusi Binomial Negatif dan GeometrikGe Grace
38.5K visualizações13 slides
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasIskandar Tambunan
45.6K visualizações39 slides
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitasnyungunyung
23.6K visualizações24 slides

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikEman Mendrofa
82.1K visualizações13 slides
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi BinomialEman Mendrofa
186.2K visualizações21 slides
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuRaden Maulana
126.7K visualizações60 slides
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fasespecy1234
28.1K visualizações8 slides

Mais procurados(20)

Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
Eman Mendrofa82.1K visualizações
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
Eman Mendrofa186.2K visualizações
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
Raden Maulana126.7K visualizações
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama51.1K visualizações
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Arif Windiargo134.9K visualizações
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
specy123428.1K visualizações
Kalkulus 2 integralKalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integral
Ig Fandy Jayanto53.6K visualizações
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
Phe Phe40.8K visualizações
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika EkonomiPenerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Nailul Hasibuan42.1K visualizações
Aplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang EkonomiAplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang Ekonomi
Aplikasi Persamaan Differensial Dalam Bidang Ekonomi
State University of Medan27.8K visualizações
Statistik 1 4 probabilitasStatistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitas
Selvin Hadi30.5K visualizações
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Raden Maulana184K visualizações
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMMakalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Nila Aulia21.3K visualizações
statistika - populasi dan sampelstatistika - populasi dan sampel
statistika - populasi dan sampel
Aprinsya Panjaitan35.7K visualizações
Hipotesis 2 rata rataHipotesis 2 rata rata
Hipotesis 2 rata rata
Adriana Dwi Ismita19K visualizações
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomiKuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Mukhrizal Effendi48.8K visualizações
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuDistribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Arning Susilawati43.5K visualizações
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
Yousuf Kurniawan170.8K visualizações
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
Eman Mendrofa135.7K visualizações

Similar a Probabilitas ppt version by alydyda

Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstatLukman
351 visualizações6 slides
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstatLukman
187 visualizações6 slides
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitaspadlah1984
6.4K visualizações33 slides
Peluang1Peluang1
Peluang1katadata
9 visualizações20 slides
R5 c kel 4R5 c kel 4
R5 c kel 4Intan Permata Sari
5.3K visualizações22 slides

Similar a Probabilitas ppt version by alydyda(20)

Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
Lukman351 visualizações
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
Lukman187 visualizações
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
padlah19846.4K visualizações
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxstatistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
CuYaShaaIrmaAlsiZy10 visualizações
Peluang1Peluang1
Peluang1
katadata9 visualizações
R5 c kel 4R5 c kel 4
R5 c kel 4
Intan Permata Sari5.3K visualizações
KONSEP DASAR PROBABILITASKONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITAS
Husna Sholihah6.7K visualizações
Penjelasan peluangPenjelasan peluang
Penjelasan peluang
Ackiel Khan721 visualizações
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
De Jammers2.1K visualizações
peluang by peluang by
peluang by
YantiZaim1.1K visualizações
peluangpeluang
peluang
YantiZaim1.8K visualizações
Peluang_StatistikaPeluang_Statistika
Peluang_Statistika
AhmadTeguh5.1K visualizações
Aljabar peluangAljabar peluang
Aljabar peluang
17241430521.1K visualizações
Putrierizalapado 1830206111 peluangPutrierizalapado 1830206111 peluang
Putrierizalapado 1830206111 peluang
Islamic State University of Raden Fatah Palembang196 visualizações
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
Fransiska Puteri11K visualizações
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.pptfdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
AugusSitumorang146 visualizações
Aksioma peluangAksioma peluang
Aksioma peluang
ikhsanguntur7.4K visualizações
Presentasi Materi PeluangPresentasi Materi Peluang
Presentasi Materi Peluang
ermamagdalena12.7K visualizações
Materi PeluangMateri Peluang
Materi Peluang
Aisyah Wati30.9K visualizações

Último(20)

Kisi PTS I IPA IX 2023-2024_032723.docKisi PTS I IPA IX 2023-2024_032723.doc
Kisi PTS I IPA IX 2023-2024_032723.doc
Riski Andho Firdian8 visualizações
Penyakit Kausatif dan simptomatik.pptxPenyakit Kausatif dan simptomatik.pptx
Penyakit Kausatif dan simptomatik.pptx
furqanridha7 visualizações
RPL Etika Berkomunikasi.docxRPL Etika Berkomunikasi.docx
RPL Etika Berkomunikasi.docx
RahimaSyahnePutri115 visualizações
SOAL PAS FIQIH KELAS 7 - MTs tarbiyatul banat.docxSOAL PAS FIQIH KELAS 7 - MTs tarbiyatul banat.docx
SOAL PAS FIQIH KELAS 7 - MTs tarbiyatul banat.docx
Ketua LBM MWC NU Lenteng dan Wakil Ketua Ansor lenteng bagian MDS RA10 visualizações
STORYBOARD.docxSTORYBOARD.docx
STORYBOARD.docx
JUMADAPUTRA10 visualizações
Sosialisasi Perizinan Berusaha Bagi OPD Teknis.pdfSosialisasi Perizinan Berusaha Bagi OPD Teknis.pdf
Sosialisasi Perizinan Berusaha Bagi OPD Teknis.pdf
PPIDDPMPTSPKotaMadiu16 visualizações
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptxPengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx
Khoirul Ngibad12 visualizações
Contoh-Jurnal-Pendampingan-Individu-3.docxContoh-Jurnal-Pendampingan-Individu-3.docx
Contoh-Jurnal-Pendampingan-Individu-3.docx
SyafruddinHS119 visualizações
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdfLaporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
ECPAT Indonesia9 visualizações
surat lamaran pld tahun 2023.docxsurat lamaran pld tahun 2023.docx
surat lamaran pld tahun 2023.docx
AnggunPermatasari2510 visualizações
user.docxuser.docx
user.docx
Fajar Baskoro25 visualizações
MEDIA INTERAKTIF.pptxMEDIA INTERAKTIF.pptx
MEDIA INTERAKTIF.pptx
JUMADAPUTRA10 visualizações
FLOWCHART.pdfFLOWCHART.pdf
FLOWCHART.pdf
JUMADAPUTRA10 visualizações
Panduan Pendaftaran PSE Privat Domestik v2.2.pdfPanduan Pendaftaran PSE Privat Domestik v2.2.pdf
Panduan Pendaftaran PSE Privat Domestik v2.2.pdf
trilestari1693437 visualizações
Pembahasan Soal Stoikiometri.pdfPembahasan Soal Stoikiometri.pdf
Pembahasan Soal Stoikiometri.pdf
Tias Mutiara 14 visualizações

Probabilitas ppt version by alydyda

  • 1. Kelompok 6 Sandi Siwan Rumbawa | Megiasti Lerebulan Hasrul Nukuhaly | Hendriyef Wenno | Lastri Santi Hataul Fatima Rahareng | Febriana Magdalena Latue Mario D Uneputty | Marlyd Talakua Risky Kuhuela
  • 2. PENGERTIAN PROBABILITAS SUATU KEJADIAN Probabilitas atau Peluang adalah : derajat atau tingkat kepastian atau keyakinan dari munculnya hasil percobaan statistic. Suatu probabilitas dilambangkan dengan P. Bila kejadian A terjadi dalam m cara dari seluruh n cara yang mungkin terjadi dan masing-masing n cara itu mempunyai kesempatan yang sama untuk muncul, maka probabilitas kejadian A, ditulis P(A), dapat dituliskan : n m Sn An AP  )( )( )(
  • 3. HUBUNGAN PROBABILITAS TEORITIS DAN EMPIRIS • Menurut teori probabilitas jika mata uang logam dilempar sebanyak 10 kali; maka prob. keluar sisi gambar adalah 10 X 1/2 = 5 kali. • Secara empiris diakui bahwa jarang ditemui ketika uang logam dilempar 10 kali maka prob. keluar sisi gambar atau sisi angka adalah 5. Jika terjadi maka hal tersebut bisa saja merupakan faktor kebetulan. Tetapi dalam kenyataan (empiris) perbandingan yang muncul antara sisi gambar atau angka mungkin : 4:6; 7:3; 8:2; dsb. • Dalam kenyataan terbukti bahwa ketika eksperimen dilakukan secara berulang-ulang maka ada kecenderungan bahwa prob. empiris akan selalu mendekati prob. teoritis.
  • 4. Aksioma probabilitas • Jika P = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut tidak akan terjadi. • Jika P = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya kejadian atau peristiwa tersebut pasti terjadi. • Jika 0  P  1, disebut probabilitas kemungkinan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut dapat atau tidak dapat terjadi.
  • 5. Contoh : Sebuah koin dilemparkan dua kali. Berapakah probabilitas bahwa paling sedikit muncul satu Muka? Jawab : Misal M = Muka , B = Belakang Ruang sampel untuk percobaan ini adalah S = {MM, MB, BM, BB} Kejadian A = muncul paling sedikit satu Muka adalah A = {MM, MB, BM} Jadi, Probabilitas bahwa paling sedikit muncul satu Muka adalah 4 3 )( )( )(  Sn An AP
  • 6. Aturan dan sifat-sifat probabilitas Contoh Pada pelemparan dua dadu, jika A adalah kejadian munculnya muka dadu sama, hitunglah probabilitas munculnya muka dua dadu yang tidak sama. Jawab : Misal A = kejadian munculnya muka dua dadu yang sama = {(1,1), (2,2) , (3,3), (4,4), (5,5), (6,6)} maka P(A) = 6/36 Sehingga, Probabilitas munculnya muka dua dadu yang tidak sama = P(A’) adalah: P(A’) = 1 – P(A) = 1 – 6/36 = 30/36 Teorema 1.2 Jika A dan A’ merupakan kejadian dalam ruang sampel S maka P(A’)= 1 – P(A)
  • 7. )()()()( BAPBPAPBAP  • Teorema 1.3 P(∅)=0, untuk sembarang ruang sampel S • Teorema 1.4 Jika A dan B merupakan kejadian-kejadian dalam ruang sampel S dan A⊂B maka P(A) ≤ P(B) • Teorema 1.5 0≤P(A) ≤ 1 untuk sembarang kejadian A • Teorema 1.6 Jika A dan B merupakan dua kejadian sebarang dalam ruang sampel S. maka,
  • 8. Kemungkinan bahwa Ari lulus ujian matematika adalah 2/3 dan kemungkinan ia lulus bahasa inggris adalah 4/9. Bila probabilitas lulus keduanya adalah 1/4, berapakah probabilitas Ari dapat paling tidak lulus salah satu dari kedua pelajaran tersebut? Jawab : Bila A adalah kejadian lulus matematika, dan B adalah kejadian lulus bahasa inggris, maka : Probabilitas Ari lulus salah satu pelajaran tersebut adalah : P(A  B) = P(A) + P(B) – P(A  B) • = 2/3 + 4/9 – 1/4 • = 31/36
  • 9. Probabilitas Bersyarat Ditentukan set B dan set A. Probabilitas terjadinya A sama dengan syarat bahwa B sudah terjadi atau akan terjadi. Ditulis : Dengan P(B) > 0. Dengan kata lain kejadian B merupakan syarat terjadinya kejadian A. Jika yang menjadi syarat adalah kejadian A maka dapat ditulis sebagai berikut : P ( A |B ) = P (A B) P(B)  P ( B | A ) = P ( A B ) P(A) 
  • 10. Contoh : Sebuah dadu dilemparkan ke atas sebanyak dua kali, x = jumlah mata dadu dari hasil lemparan tersebut. Jika A = { x | x < 5} dan B = { x | x  bilangan ganjil }. Carilah P ( A |B) dan P ( B | A) Jawab : n(S) = 36 Kejadian A = { (1,1) (1,2) (1,3) (2,1) (2,2) (3,1) } P(A) = 1 6 Kejadian B = { (2,1) (4,1) (6,1) (1,2) (3,2) (5,2) (2,3) (4,3) (6,3) (1,4) (3,4) (5,4) (2,5) (4,5) (6,5) (1,6) (3,6) (5,6) } P(B)= 1 2 A  B = 2 titik sampel yaitu (1,2) dan (2,1) ; P(A  B)=1 18 Maka 3 1 6 1 18 1 )( )( )/( 9 1 2 1 18 1 )( )( )/(   AP BAP ABP dan BP BAP BAP  
  • 11. • Teorema 1.8 Situasi probabilitas terjadinya satu peristiwa mempengaruhi probabilitas terjadinya peristiwa yang lain. Jika A dan B merupakan sebarang dua kejadian dalam suatu ruang sampel S dan P(A)≠0 maka P ( A  B ) = P(A) .P( B | A ) Contoh : Misalkan satu set kartu bridge akan diambil sebuah katu sebanyak dua kali secara berurutan. Berapa peluang kejadian terambilnya kartu As pada pengambilan pertama dan kartu King pada pengambilan kedua tanpa pengembalian?
  • 12. Jawab Misalkan : S = {set kartu = n(S) = 52} A = pengambilan pertama As n(A)=4 P(A) = 4 52 Kartu yang diambil pada pengambilan pertama tidak dikembalikan sehingga jumlah kartu yang sekarang menjadi 51 kartu. Misalkan B adalah kejadian terambilnya kartu King pada pengambilan kedua (kejadian ini merupakan kejadian bersyarat (B|A) sebab kejadian B ditentukan oleh syarat kejadian A), maka P(B|A) = 4 51 sehingga P(AB) = P(A). P(B|A) = 0,006= 2652 16 = 51 4 . 52 4
  • 13. • Teorema 1.9 Jika A, B dan C merupakan sebarang tiga kejadian dalam ruang sampel S sedemikian hingga P(A∩B)≠0, maka Contoh: 3 kartu diambil secara acak dan tanpa pengembalian dari setumpuk kartu bridge. Probabilitas untuk mendapat kartu satu sekop, satu hati, dan satu wajik adalah ? Jika A adalah kejadian terambilnya kartu satu sekop maka • Jika B adalah kejadian terambilnya kartu satu hati maka • Jika C adalah kejadian terambilnya kartu satu wajik maka Diperoleh BACPABPAP BACPBAP CBAPCBAP    |()|()( )|()( ))(()( 52 13)( AP 51 13)|( ABP  )( CBAP ))(|().|().( BACPABPAP  0,0165= 50 13 51 13 52 13  = . 50 13)(|(  BACP
  • 14. Probabilitas Independent Dikatakan saling bebas (Independent) artinya kejadian itu tidak saling mempengaruhi. Dua kejadian A dan B dalam ruang sampel S dikatakan saling bebas, jika kejadian A tidak mempengaruhi probabilitas terjadinya kejadian B dan sebaliknya kejadian B tidak mempengaruhi probabilitas terjadinya kejadian A. Bila A dan B dua kejadian saling bebas, berlaku : • Teorema 1.10 Jika A dan B independent maka A dan B’ juga independent )(.)()( BPAPBAP 
  • 15. Contoh Pada pelemparan dua uang logam secara sekaligus, apakah kejadian munculnya angka dari uang logam pertama dan uang logam kedua saling bebas? Jawab : Ruang sampel S = {(AA), (AG), (GA), (GG)} Misalkan, A = kejadian muncul angka dari uang logam 1 = {(AA), (AG)}  P(A) = 2/4 = ½ B = kejadian muncul angka dari uang logam 2 = {(AA), (GA)}  P(B) = 2/4 = ½ A  B = kejadian muncul dua muka dari uang logam 1 dan 2 = {(AA)}  P(A  B) = ¼ Bila A dan B saling bebas berlaku : P(A  B) = P(A). P(B) ¼ = ½ . ½ ¼ = ¼ Jadi, A dan B saling bebas.
  • 16. Aturan Bayes • Teorema 1.11 Jika kejadian-kejadian B1, B2, …, Bk merupakan suatu partisi dari ruang sampel S dengan P(Bi) ≠0 untuk i = 1, 2, …, k maka untuk sembarang kejadian A anggota S adalah Contoh : perhatikan table berikut. Akan dihitung P(A)     k i k i iii BAPBPABPAP 1 1 )|()()()( B B’ total A 15 5 20 A’ 45 35 80 total 60 40 100 2,0 40 5 100 40 60 15 100 60 )'|()'()|()()(    BAPBPBAPBPAP
  • 17. • Teorema 1.12 Jika kejadian-kejadian B1, B2, …, Bk merupakan sekatan dari ruang contoh S dengan P(Bi) ≠ 0 untuk i = 1, 2, …, k maka untuk sembarang kejadian A yang bersifat P(A) ≠0. untuk r = 1, 2, …, k )|()()2|()2()1|()1( )|()( )|( BkAPBkPBAPBPBAPBP BrAPBrP ABrP   
  • 18. B B’ total A 15 5 20 A’ 45 35 80 total 60 40 100 Contoh : Ilustrasi percobaan pengambilan transistor dari suatu kotak. Andaikan tramsistor itu tidak diberi label asal pabrik yang memproduksinya. Kemudian diambil satu dan setelah dites ternyata cacat. Ini berarti peristiwa A telah terjadi. Yang menjadi pernyataan adalah berapakah nilai peluang bersyarat bahwa transistor cacat ini terambil dari hasil produksi pabrik 1? Dengan kata lain berapa peluang bersyarat kejadian B bila diketahui peristiwa A telah terjadi? 75,0 20 15 40 5 100 40 60 15 100 60 60 15 100 60 )'|()'()|()( )|()( )|(       BAPBPBAPBP BAPBP ABP