2. Vaksin, ADS, Safety box : Direncanakan
secara proporsional (bundling sistem)
Faktor penting :
Jumlah sasaran (bayi, bumil, dsb)
Indek pemakaian vaksin
Jumlah pemberian imunisasi
Sasaran :
Berdasarkan rata-rata kunjungan tiap bulan
Dipengaruhi oleh kegiatan yang akan dilaksanakan
Indek Pemakaian Vaksin : Pemakaian riil
setiap kemasan vaksin.
Jumlah suntikan (cakupan)
IP =
Jumlah vaksin yang dipakai
2
3. Pemberian Imunisasi:
Interval minimal setiap pemberian imunisasi 1
bulan Setiap sasaran maksimal mendapatka 1
kali pemberian imunisasi.
Perencanaan dihitung untuk kebutuhan 1
bulan + 10 % sebagai cadangan
Vaksin = Jumlah sasaran / IP
Tentukan kebutuhan untuk semua jenis
vaksin
3
4. ADS :
0,05 ml = Jumlah sasaran BCG
0,5 ml = Jumlah sasaran (DPT/HB+ Campak
+ TT)
5 ml = Jumlah vaksin BCG + Campak
Safety Box:
2,5 lt = (Jumlah ADS 0,05+0,5+5 ml) /50
0,25 lt = Jumlah vaksin Hep.B (PID) / 10
4
5. Permintaan :
Dilakukan setiap bulan
Ditujukan kepada Puskesmas setempat.
Memperhitungkan : kebutuhan, sisa yang
ada, kapasitas tempat simpan
Ditandatangani oleh pimpinan
5
6. Dengan coldbox / vaccine carrier
Perhatikan :
Kelengkapan administrasi (VAR, SBBK)
Dengan : COOL PACK, BUKAN COLD PACK/ ES
BATU
Penataan vaksin dlm vaccine carrier :
BCG, Campak, Polio : Dipinggir, menempel cool pack
DPT/HB, Hep. B, TT : Ditengah, tidak menempel cool
pack
6
7. Dilaporkan setiap bulan (sebelum tanggal
5)
Bersamaan dengan laporan cakupan dan
permintaan
Ingat : Laporan kerusakan (kadaluarsa,
pecah,beku, kena panas dll) kolom
penyesuaian.
7
8. Tidak terkena sinar matahari langsung
Ventilasi baik
Posisi mendatar
Jauh dari sumber panas
Jarak : 30-40 cm dari plafon, 10-30 cm dr
dinding belakang
Steker tdk menempel bagian belakang LE
1 steker tiap LE
Jika perlu : Voltage stabilisator
8
9. SEMUA vaksin disimpan dlm LE, BUKAN freezer
Vaksin sensitif beku : jauh dari evaporator
Vaksin sensitif panas : dekat evaporator
Jarak 1-2 cm tiap dus vaksin
Cool pack : penahan dingin
Pemantau suhu
Pelarut : disimpan disuhu ruang, sehari sebelum
dipakai disimpan dalam LE -- > suhu sama.
9
10. RCW 42 EK: suhu dekat evaporator bisa < 0°C
Jauh dari evaporator suhu +2°C – +8°C
Jarak antar vaksin miniman 1- 2 cm atau 1 jari tangan
10
11. Lemari es RCW 50 EK
tingkat Puskesmas .
T em sa.
h r ot t T em m t r
h r o ee
Fe z w t h
r e e ac .
Aa .
tu
Aa .
tu DPT BCG BCG
TT
DPT BCG Polio
TT
Hept B Polio
Campak DT
Hept. B Campak Polio DT
Volume untuk
vaksin =24Lt.
Fe z T g
r ee a .
Grapik kartu suhu .
Vaksin Heat Sensitive. Vaksin freeze Sensitive.
Harus selalu berdekatan C op c .
o l ak C l p c.
o ak
d Harus selalu berjauhan
dengan evaporator. dengan evaporator.
E ic l c anO t2 0
p od h i k 0 3
11
12. RCW 50 EK: kompartmen kanan dan kiri suhu +2°C – +8°C
bagian tengah freezer
Jarak antar vaksin miniman 1- 2 cm atau 1 jari tangan
12
13. LE domestik
Jarak antar vaksin miniman 1- 2 cm atau 1 jari tangan
13
14. PENATAAN VAKSIN DI DALAM LEMARI ES BUKA DEPAN
Bila suhu sudah
Cool pack stabil, thermostat
tidak perlu dirubah.
Polio BCG Campak
Freeze Thermometer.
watch
DTP Hept- HB-
Jangan
B. Uniject menyimpan
vaksin dipintu
lemari es
DT TT
cool pack
14
16. Disimpan pada suhu 2-8 oC
didalam vaccine carrier + cool
pack
Pelarut juga disimpan dalam
vaccine carrier pada suhu 2-8oC
bersama vaksin
Dilindungi dari panas dan sinar
matahari langsung
Vaksin yg sudah
dilarutkan/dibuka disimpan
dengan cara, diletakkan dalam
lubang busa di atas vaccine
carrier
Vaksin campak yg sudah
dilarutkan hanya dapat
dipergunakan dalam 6 jam, BCG
3 jam.
16
17. Perawatan harian
Pencatatan suhu pagi dan sore catat pd grafik suhu
Maksimal 2 kali membuka LE, max. 5 menit.
Perawatan mingguan
Bersihkan bag luar
Periksa steker, bag pin
Perawatan bulanan
Bersihkan bag luar, dalam dan kondensor,karet seal
Periksa kerapatan pintu,engsel
Perhatikan bunga es
17
19. Pencairan Bunga Es
Pd saat bunga es 0,5 cm atau minimal setiap
bulan, saat stok vaksin sedikit
Pindahkan vaksin
Cabut steker
Siram bunga es dg air
Keringkan bag evaporator dg lap kering
Pasang steker
Tunggu suhu stabil masukkan vaksin
Ingat : Jangan mengubah posisi termostat
19
20. Perhatikan
• Kondisi VVM Kondisi B : Pakai terlebih dahulu
• Kadaluarsa FEFO (First Expired First Out)
• Urutan penerimaan FIFO (First In First Out)
Pengemasan
• Dimasukkan kedalam vaccine carrier yang diisi
dengan 4 buah cool pack (BUKAN ES BATU)
VC diletakkan terhindar dari sinar matahari
langsung
Vaksin yg telah dipakai diletakkan pada busa
Vaksin tidak boleh terendam
20
21. Gambar : Vaccine Carrier dan peletakan vaksin yg telah dipakai
21
22. OPEN VIAL POLICY
Penggunaan vaksin dari vial yang sudah dibuka pada pelayanan statis
(PUSK, RS, RB) :
DPT-HB, DPT, TT: 4 minggu
POLIO : 2 minggu
BCG : 3 jam setelah dilarutkan
CAMPAK : 6 jam setelah dilarutkan
dengan syarat : Belum Exp (Kadaluarsa)
Suhu disimpan dalam +2°C – +8°C
Tidak pernah terendam air
Sterilitas terjaga
VVM A atau B
Pada botol ditulis tanggal mulai dipakai
Pada pelayanan dinamis tidak boleh dipergunakan kembali
22
23. Mati listrik:
• Jangan buka LE
• Hidupkan genset
• Bila suhu >8oC : Tambah cool pack
• Pindahkan vaksin ketempat yg tidak padam listrik
• LE tenaga EK : Operasikan dengan minyak.
Vaksin rusak dan Kadaluarsa
• Pisahkan vaksin
• Buat berita acara penghapusan
• Lakukan pemusnahan
23
24. Vaksin
Dikubur sedalam 2 – 3 meter
Dibakar :
Incinerator
Aman terlindung (drum)
Alat suntik bekas
Potongan jarum needle pit, plastik SB
Jarum + plastik SB tanpa menutup ulang
Pemusnahan : Dikubur, dibakar
24
25. Dilakukan terhadap vaksin FS yang
dicurigai beku
• Suhu thermometer pada pagi hari : 0oC
• Freeze tag : Tanda X
• Freeze watch : Pecah Berwarna biru
Dibandingkan
dengan jenis vaksin yang
sama yg sengaja dibekukan.
25