Kelompok 12
Nabilah Al Madani (190721100142)
Lala Salsabillah Chalavy (190721100022)
Yusuf Ramdhan Khusairi (190721100122)
Pengertian Bagi Hasil
Sistem bagi hasil adalah sistem di mana dilakukannya perjanjian atau hubungan bersama
dalam menjalankan kegiatan usaha. Dalam usaha tersebut disepakati adanya pembagian
hasil atas keuntungan yang akan di diperoleh antara dua belah pihak atau lebih.
Dengan demikian bagi hasil adalah sistem pembagian hasil usaha dimana pemilik modal
bekerjasama dengan pengelola dana untuk menjalankan kegiatan usaha. Jika kegiatan usaha
tersebut menghasilkan keuntungan maka dibagi bersama dan jika mengalami kerugiana akan
ditanggung bersama pula. Sistem bagi hasil menjamin adanya keadilan dan tidak ada pihak
yang tereksploitasi.
A. Pembayaran imbal hasil simpanan koperasi syariah
Perhitungan sistem bagi hasil simpanan koperasi syariah
Tata cara perhitungan sistem bagin hasil pada koperasi syariah:
a. Penetapan nisbah bagi hasil
b. Menghitung saldo rata-rata tabungan masing-masing nasabah.
c. Menghitung Total saldo rata-rata Simpanan biasa.
d. Menghitung pendapatan bagi hasil
Rumus menghitung bagi hasil adalah
Bagi Hasil =
Keuntungan × % nisbah × saldo rata − rata tabungan nasabah
Total saldo rata − rata tabungan
Bapak sugiyono membuka rekening tabungan INSANI pada tanggal 1 Maret 2015, selama satu bulan,
dimana saldo bapak Sugiyono yang terdapat didalam rekening tabungan tersebut sebesar Rp. 500.000.
Besar nisbah bagi hasil yang diberikan pihak BMT atas produk tabungan tersebut sebesar 55% untuk
nasabah dan 45% untuk BMT. Diumpamakan diketahui pendapatan BMT pada bulan maret 2015 sebesar
Rp. 8.000.000,- dan saldo rata-rata dana pihak ketiga (DPK) tabungan Insani sebesar 50.000.000.
sehingga bagi hasil yang didapat adalah :
Diketahui untuk
a. Saldo rata-rata : Rp 500.000
b. Saldo DPK : Rp 50.000.000 d. Nisbah 45% : 55%
c. Pendapatan BMT : Rp 8.000.000 e. Jumlah hari dalam bulan Maret adalah 31
Jawaban:
Bagi hasil untuk BMT Al- Hijrah
Bagi Hasil =
Saldo Rata−rata
Saldo rata−rata DPK
× Nisbah ×
Pendapatan BMT bulan Maret
Jumlah Hari bulan Maret
=
Rp.500.000
Rp 50.000.000
× 45% ×
Rp 8.000.000
31
= Rp 1.161,-
Bagi hasil untuk Nasabah (Bapak Sugiyono)
Bagi Hasil =
Saldo Rata−rata
Saldo rata−rata DPK
× Nisbah ×
Pendapatan BMT bulan Maret
Jumlah Hari bulan Maret
=
Rp.500.000
Rp 50.000.000
× 55% ×
Rp 8.000.000
31
= Rp 1.419,-
B. Laporan Simpanan / Tabungan Syariah
Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari
perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari beberapa kegiatan operasi normal
perusahaan akan memberikan memberikan informasi keuangan yang berguna bagi lingkungan
internal dalam perusahaaan itu sendiri maupun lingkungan yang ada di luar perusahaan, oleh
karena itu untuk mengetahui kinerja laporan keuangan memerlukan suatu analisis, analisis-
analisis inilah yang harus dipahami oleh manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan ataupun sebagai investor jika menginvestasikan harta terhadap suatu perusahaan.
Tujuan laporan koperasi adalah mengetahui manfaat yang diperoleh anggota, mengetahui
prestasi keuangan koperasi selama satu periode dengan sisa hasil usaha. Manfaat keanggotaann
koperasi dapat diukur dengan mengetahui sumber daya ekonomis yang dimiliki koperasi,
kewajiban dan kekayaan bersih serta adanya pemisahan antara anggota dan bukan anggota dan
mengetahui informasi penting lainnya yang mungkin sedang mempengaruhi likuiditas dan
solvabilitas koperasi.
C. Prosedur Pembukaan Rekening Simpanan Koperasi Syariah
Proses pembukaan rekening Simpanan koperasi syariah umumnya mengikuti proses dengan urutan sebagai
berikut:
a. Ketika nasabah ingin membuka rekening simpanan, harus datang ke kantor Koperasi syariah dengan
membawa persyaratan atau dokumen yang telah ditentukan oleh koperasi syariah
b. Nasabah membawa Kartu identitas yang masih berlaku
c. Selanjutnya costumer service akan menjelaskan mengenai karakteristik produk Simpanan yang ada pada
Koperasi syariah
d. Costumer service memberikan formulir pendaftaran pembukaan rekening dan menjelaskan kepada nasabah
e. Pihak nasabah diminta untuk mengisi dan menandatangani formulir yang telah diberikan oleh Costumer
service sebagai data nasabah.
f. Nasabah melampirkan fotocopy KTP
g. Selanjutnya custumer service mencocokan formulir dengan identitas nasabah
h. Costumer service melakukan pembukaan rekening simpanan pada computer
i. Calon nasabah diminta untuk membubuhkan tanda tangan penabung pada tempat yang ada di buku tabungan
j. Custumer service meminta Supervisor untuk mengotorisasi pembukaan rekening simpanan tersebut dan
menandatangi buku tabungan yang akan diserahkan kepada nasabah.
k. Selanjutnya customer service menyimpan berkas pembukaan rekening simpanan dalam bentuk file.
l. Kemudian nasabah diminta untuk melakukan setoran awal ke counter teller.
m. Kemudian nasabah setelah melakukan semua proses pembukaan rekening,
dan sah menjadi anggota dari Koperasi syariah
D. Prosedur Penutupan Rekening Simpanan Koperasi Syariah
Penutupan Rekening simpanan dilakukan karena adanya alasan-alasan berikut ini :
1. Pemilik rekening meninggal dunia
2. Pemilik rekening karena satu dan lain hal menjadi tidak cakap melakukan perbuatan-perbuatan hokum
3. Penutupan rekening dilakukan atas permintaan nasabah yang bersangkutan
4. Pemilik rekening mau pindah tempat tinggal sehingga nasabah untuk sementara melakukan penutupan
rekening.
Berikut adalah prosedur penutupan rekening simpanan koperasi syariah sebagai berikut :
1. Sesuai dengan rencana penutupan rekening, nasabah datang ke kantor koperasi syariah dengan tujuan
untuk melakukan penutupan rekening simpanan koperasi syariah
2. Bagi nasabah yang ingin menutup rekening simpanan harus memberi tahu alasan kenapa hendak menutup
rekening simpanan.dan juga pegawai koperasi syariah harus mempertahankan nasabah dan memberikan
solusi atas permasalahan yang dihadapi. Jika nasabah bersikeras menutup rekening maka pegawai syariah
harus tetap memeberikan pelayanan yang bagus dan baik. Tahap selanjutnya
3. Nasabah mengisi formulir penutupan rekening simpanan
4. Kemudian nasabah mengisi slip pengambilan sesuai dengan saldo yang tersisa di buku tabungan tersebut.
5. Formulir penutupan dan slip pengambilan tersebut diserahkan kepada pegawai koperasi syariah beserta
buku tabungannya.
6. Pegawai koperasi syariah melakukan pengecekan dan mencocokan formulir penutupan dan slip
pengambilan tersebut, kemudian memberikan stempel tanda DITUTUP pada buku tabungan nasabah
7. Kemudan Pegawai syariah menyerahkan uang muka sisa saldo tersebut kepada nasabah
8. Nasabah menerima uang.
9. Selesai
Berikut adalah Prosedur Administrasi penarikan simpanan pada koperasi syariah:
a. Anggota/nasabah datang langsung ke kantor Koperasi Syariah
b. Anggota/nasabah mengisi slip atau formulir penarikan yang disediakan oleh Koperasi Syariah
c. Anggota/nasabah menyerahkan buku tabungan, serta slip penarikan yang telah diisi lengkap kepada
Teller.
d. Teller akan menerima dan mencocokan tanda tangan dengan nama, nomor rekening, dan saldo
simpanan yang tersedia.
e. Jika tidak cocok, maka buku tabungan serta slip penarikan akan dikembalikan kepada
anggota/nasabah untuk dikoreksi kembali. Namun jika cocok, maka Teller akan memvalidasi serta
memberi paraf dan stempel.
f. Teller membukukan mutasi pengambilan simpanan dengan menginput nomor rekening
anggota/nasabah.
g. Teller mencetak mutasi pengambilan simpanan di buku tabungan kemudian buku tabungan diberi
paraf dan stempel.
h. Teller mencatat penarikan simpanan tersebut kedalam pengeluaran kas.
i. Teller menyerahkan buku tabungan dan uang kepada anggota/nasabah, serta slip penarikan untuk
ditandatangani oleh anggota/nasabah.
j. Kemudian anggota/nasabah tersebut menyerahkan slip penarikan kepada Teller.
k. Teller menyimpan lembar kedua slip pengambilan tersebut sebagai arsip.
i. Selesai.
E. Prosedur Administrasi penarikan simpanan pada koperasi syariah