SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
ASUHAN KEPERAWATAN
CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA

              BY :
      PRODALIMA, S.Kep, Ners
PENGERTIAN
Congenital adrenal Hyperplasia (CAH) adalah suatu kelainan
bawaan yang disebabkan kelainan kromosom dan gen
(autosomal recessive inheritance), menyebabkan kegagalan
produksi hormon oleh kortek kelenjar adrenal yang
mengalami penebalan atau pertumbuhan berlebih
(hiperplasia) sejak dalam kandungan (kongenital). Kelainan
yang terjadi adalah tidak bekerjanya enzim 21-hydroxilase
sehingga mempengaruhi produksi kortisol dan aldosteron. Hal
ini menyebabkan terpengaruhnya pengaturan tekanan
darah, kadar gula darah, sistim kekebalan tubuh, dan kadar
garam dalam tubuh.
 Kortek (adrenal) adalah lapisan luar dari kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon steroid.
 Kortisol adalah hormon steroid yang digunakan untuk mengembalikan keseimbangan tubuh selama periode stres. Oleh
sebab itu, kortisol disebut juga sebagai “hormon stres”.
Epinefrin (adrenalin) bisa digunakan untuk mengobati serangan jantung dan/atau disritmia jantung/ meningkatkan denyut
jantung/ melebarkan otot-otot kaki, dan meningkatkan gula darah dengan mendorong penggunaan glukosa.
Peningkatan aliran darah dan energi mempertinggi pengiriman oksigen dan glukosa ke otot dan otak.
KLASIFIKASI
1. CAH tipe kehilangan garam berat
   Terjadi karena kekurangan enzim yang
   berat, menyebabkan kortisol dan aldosteron yang
   rendah, dan meningkatkan androgen.
2. CAH tipe virilisasi
   CAH tipe ini merupakan hasil kegagalan enzim
   yang lebih ringan, menyebabkan rendahnya kadar
   kortisol, normal atau sedikit rendah kadar
   aldosteron, dan tingginya kadar androgen.
NexT...
3. Non-klasikal CAH
  Tipe CAH ini ringan dan mungkin tidak ada
  gejala pada waktu anak-anak. Gejalanya
  adalah pertumbuhan yang cepat, tumbuh
  pubis lebih awal, masalah tekanan darah,
  jerawat, dan mudah terkena infeksi.
PROSES KEPERAWATAN
• PENGKAJIAN
• DIAGNOSA
  Antara Lain :
  a. Gangguan keseimbangan elektrolit b.d
     hiponatremia.
  b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
     tubuh b.d ketidak adekuatan tubuh
     menyimpan natrium
  c. Koping keluarga inefektif b.d kurangnya
     pengetahuan tentang proses penyakit anak
INTERVENSI
Dx. I
• Tujuan : menyeimbangkan kadar cairan dan
             elektrolit tubuh.
• Kriteria hasil: dalam 2×24 jam kadar
            natrium normal (135 – 145 mmol/L)
• Kadar kalium normal (3,5 – 5,0 mmol/L)
• Tidak terjadi neusea & vomitus
NexT...
           Intervensi                        Rasional
• Kolaborasi pemberian mineral • Mineral okortikoid dapat
  okortikoid                       mensuplay elektrolit-elektrolit
                                   yang dibutuhkan oleh tubuh
                                   dengan cepat
• Mandiri pemberian makanan      • Membantu meningkatkan
  yang mengandung natrium.         kadar natrium dalam tubuh.
• Menjelaskan kepada keluarga • Menyeimbangkan kadar cairan
  pasien untuk memberikan          dan elektrolit
  asi(untuk balita) dan makanan
  serta minuman dan nutrisi yang
  cukup.
NexT...
Dx. II
•    Tujuan: Memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai kebutuhan tubuh.
•    Kriteria hasil: dalam 2×24 jam pasien memperlihatkan toleransi terhadap makanan yang diberikan.
•    Tidak ada tanda-tanda kelemahan

                      Intervensi                                         Rasional

    • Berikan makanan sedikit tapi sering • Pasien dengan mual akan lebih
                                            toleransi terhadap makanan dalam
    • Berikan diet yang lunak dan mudah jumlah sedikit
      dicerna namun tinggi kalori         • Makanan yang lunak akan lebih
    • Kolaborasi dengan ahli gizi untuk     mudah dicerna.
      menentukan diet yang tepat untuk • Memberikan asupan yang tepat dan
      memperbaiki keadaan pasien.           sesuai dengan kebutuhan dan
                                            kapasitas tubuh klien.
NexT...
Dx. III
• Tujuan : memperbaiki mekanisme koping keluarga
• Kriteria hasil:
  o Dalam 4×24 jam keluarga menyadari dan menerima
        keadaan pasien
  o Keluarga menunjukkan penerimaan terhadap
        kondisi yang sedang dialami pasien dan situasi yang
        kemungkinan akan dihadapi.
  o Keluarga mendiskusikan rencana kedepannya
        menyangkut kondisi pasien.
NexT...
            Intervensi                        Rasional
• Mennjelaskan kepada keluarga   • Dengan pengetahuan yang cukup
  tentang kondisi pasien.          maka akan mengurangi tingkat
                                   kekhawatiran dan persepsi negatif
                                   keluarga pasien.
• Konseling kepada keluarga      • Agar keluarga memiliki gambaran
  mengenai permasalahan yang       tentang kondisi pasien.
  sedang dialami dan kemungkinan
  dihadapi pasien.
• Mendiskusikan tindakan-tindakan • Membantu keluarga memutuskan
  yang dapat dilakukan untuk        tindakan yang harus dilakukan
  menghadapi kondisi pasien.        nantinya.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pediatric and adolescent gynecology koc univ. web
Pediatric and adolescent gynecology koc univ. webPediatric and adolescent gynecology koc univ. web
Pediatric and adolescent gynecology koc univ. webSüleyman Engin Akhan
 
Approach to DSD (Ambiguous genitalia)
Approach to DSD (Ambiguous genitalia)Approach to DSD (Ambiguous genitalia)
Approach to DSD (Ambiguous genitalia)pulkittushar
 
Paediatric & Adolescent Gynaecology
Paediatric & Adolescent Gynaecology Paediatric & Adolescent Gynaecology
Paediatric & Adolescent Gynaecology Michelle Fynes
 
Andrea l. de maria your hair down there- a pubic hair story
Andrea l. de maria  your hair down there- a pubic hair storyAndrea l. de maria  your hair down there- a pubic hair story
Andrea l. de maria your hair down there- a pubic hair storyBlackzao
 
Disorders of sexual differentiation
Disorders of sexual differentiationDisorders of sexual differentiation
Disorders of sexual differentiationFaheem Andrabi
 
Ginecologia Infantil
Ginecologia InfantilGinecologia Infantil
Ginecologia Infantilfelix campos
 
Disorders of sex development
Disorders of sex developmentDisorders of sex development
Disorders of sex developmentDr Inayat Ullah
 
Approach to dsd siddarth mahajan
Approach to dsd  siddarth mahajanApproach to dsd  siddarth mahajan
Approach to dsd siddarth mahajanDr Praman Kushwah
 
Ambiguous genitalia
Ambiguous genitaliaAmbiguous genitalia
Ambiguous genitaliaGAURAV NAHAR
 
Primary amenorrhea
Primary amenorrheaPrimary amenorrhea
Primary amenorrheaNahry Omer
 
DISORDERS OF SEXUAL DEVELOPMENT
DISORDERS OF SEXUAL DEVELOPMENTDISORDERS OF SEXUAL DEVELOPMENT
DISORDERS OF SEXUAL DEVELOPMENTdrankitguptamd
 
Normal puberty
Normal  pubertyNormal  puberty
Normal pubertyraj kumar
 
Disorder of Sesual Differentiation (DSD)
Disorder of Sesual Differentiation (DSD)Disorder of Sesual Differentiation (DSD)
Disorder of Sesual Differentiation (DSD)Maj Jahangir Alam
 
Precocious Puberty
Precocious  PubertyPrecocious  Puberty
Precocious Pubertyranga0007
 

Mais procurados (20)

Pediatric and adolescent gynecology koc univ. web
Pediatric and adolescent gynecology koc univ. webPediatric and adolescent gynecology koc univ. web
Pediatric and adolescent gynecology koc univ. web
 
Male factor infertility
Male factor infertilityMale factor infertility
Male factor infertility
 
Approach to DSD (Ambiguous genitalia)
Approach to DSD (Ambiguous genitalia)Approach to DSD (Ambiguous genitalia)
Approach to DSD (Ambiguous genitalia)
 
Paediatric & Adolescent Gynaecology
Paediatric & Adolescent Gynaecology Paediatric & Adolescent Gynaecology
Paediatric & Adolescent Gynaecology
 
Andrea l. de maria your hair down there- a pubic hair story
Andrea l. de maria  your hair down there- a pubic hair storyAndrea l. de maria  your hair down there- a pubic hair story
Andrea l. de maria your hair down there- a pubic hair story
 
Adolescent gynecology ucaya
Adolescent gynecology ucayaAdolescent gynecology ucaya
Adolescent gynecology ucaya
 
Disorders of sexual differentiation
Disorders of sexual differentiationDisorders of sexual differentiation
Disorders of sexual differentiation
 
Ginecologia Infantil
Ginecologia InfantilGinecologia Infantil
Ginecologia Infantil
 
Pubertal disorders
Pubertal disordersPubertal disorders
Pubertal disorders
 
Precocious puberty
Precocious pubertyPrecocious puberty
Precocious puberty
 
Disorders of sex development
Disorders of sex developmentDisorders of sex development
Disorders of sex development
 
Precocious puberty
Precocious pubertyPrecocious puberty
Precocious puberty
 
Approach to dsd siddarth mahajan
Approach to dsd  siddarth mahajanApproach to dsd  siddarth mahajan
Approach to dsd siddarth mahajan
 
Puberty
PubertyPuberty
Puberty
 
Ambiguous genitalia
Ambiguous genitaliaAmbiguous genitalia
Ambiguous genitalia
 
Primary amenorrhea
Primary amenorrheaPrimary amenorrhea
Primary amenorrhea
 
DISORDERS OF SEXUAL DEVELOPMENT
DISORDERS OF SEXUAL DEVELOPMENTDISORDERS OF SEXUAL DEVELOPMENT
DISORDERS OF SEXUAL DEVELOPMENT
 
Normal puberty
Normal  pubertyNormal  puberty
Normal puberty
 
Disorder of Sesual Differentiation (DSD)
Disorder of Sesual Differentiation (DSD)Disorder of Sesual Differentiation (DSD)
Disorder of Sesual Differentiation (DSD)
 
Precocious Puberty
Precocious  PubertyPrecocious  Puberty
Precocious Puberty
 

Destaque

Intersex and Microscopic Identification of Sex
Intersex and Microscopic  Identification of SexIntersex and Microscopic  Identification of Sex
Intersex and Microscopic Identification of SexSoreingam Ragui
 
Hiperplasia suprarrenal congénita
Hiperplasia suprarrenal congénitaHiperplasia suprarrenal congénita
Hiperplasia suprarrenal congénitaVianey Montes
 
Hiperplasia suprarrenal congénita
Hiperplasia suprarrenal congénitaHiperplasia suprarrenal congénita
Hiperplasia suprarrenal congénitamoraortizeduardo
 
Approach to a case of ambiguous genitalia
Approach to a case of ambiguous genitaliaApproach to a case of ambiguous genitalia
Approach to a case of ambiguous genitaliaNishant Prabhakar
 

Destaque (6)

Intersex and Microscopic Identification of Sex
Intersex and Microscopic  Identification of SexIntersex and Microscopic  Identification of Sex
Intersex and Microscopic Identification of Sex
 
Intersex people
Intersex peopleIntersex people
Intersex people
 
Hermaphroditism
HermaphroditismHermaphroditism
Hermaphroditism
 
Hiperplasia suprarrenal congénita
Hiperplasia suprarrenal congénitaHiperplasia suprarrenal congénita
Hiperplasia suprarrenal congénita
 
Hiperplasia suprarrenal congénita
Hiperplasia suprarrenal congénitaHiperplasia suprarrenal congénita
Hiperplasia suprarrenal congénita
 
Approach to a case of ambiguous genitalia
Approach to a case of ambiguous genitaliaApproach to a case of ambiguous genitalia
Approach to a case of ambiguous genitalia
 

Semelhante a CAH Asuhan Keperawatan Pada Congenital Adrenal Hyperplasia

Semelhante a CAH Asuhan Keperawatan Pada Congenital Adrenal Hyperplasia (20)

Hipertiroid
HipertiroidHipertiroid
Hipertiroid
 
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisiasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
 
Pemeriksaan fisikpada diare
Pemeriksaan fisikpada diarePemeriksaan fisikpada diare
Pemeriksaan fisikpada diare
 
Pemeriksaan fisikpada diare
Pemeriksaan fisikpada diarePemeriksaan fisikpada diare
Pemeriksaan fisikpada diare
 
Askep nutrisi
Askep nutrisiAskep nutrisi
Askep nutrisi
 
B
BB
B
 
PPT Gerontik Kelompok 4 universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung provinsi L...
PPT Gerontik Kelompok 4 universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung provinsi L...PPT Gerontik Kelompok 4 universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung provinsi L...
PPT Gerontik Kelompok 4 universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung provinsi L...
 
ASKEP-PADA-BAYI-PREMATUR.ppt
ASKEP-PADA-BAYI-PREMATUR.pptASKEP-PADA-BAYI-PREMATUR.ppt
ASKEP-PADA-BAYI-PREMATUR.ppt
 
4. askep marasmus
4. askep marasmus4. askep marasmus
4. askep marasmus
 
kwasikor
kwasikorkwasikor
kwasikor
 
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungAsuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
 
Askep lansia
Askep lansiaAskep lansia
Askep lansia
 
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
 
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
 
sindroma nefrotik
 sindroma nefrotik sindroma nefrotik
sindroma nefrotik
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
pemenuhan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan Kebutuhan nutrisipemenuhan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan Kebutuhan nutrisi
 
Askep hepatitis akper
Askep hepatitis akperAskep hepatitis akper
Askep hepatitis akper
 
adsfnkawenofae rj j
adsfnkawenofae rj jadsfnkawenofae rj j
adsfnkawenofae rj j
 
Cbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sriCbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sri
 

Mais de Prodalima Sinulingga, M.Kep

Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical InjuryEmergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical InjuryProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan BinjaiPresentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan BinjaiProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikanProdalima Sinulingga, M.Kep
 
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalahProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )Prodalima Sinulingga, M.Kep
 

Mais de Prodalima Sinulingga, M.Kep (20)

Emergancy Concept Of Cerebral Injury
Emergancy Concept Of Cerebral InjuryEmergancy Concept Of Cerebral Injury
Emergancy Concept Of Cerebral Injury
 
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical InjuryEmergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
 
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan BinjaiPresentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Benefit Cost Analysis
Benefit Cost AnalysisBenefit Cost Analysis
Benefit Cost Analysis
 
Manajemen Resiko Di Rumah Sakit
Manajemen Resiko Di Rumah SakitManajemen Resiko Di Rumah Sakit
Manajemen Resiko Di Rumah Sakit
 
Holistic nursing theory
Holistic nursing theoryHolistic nursing theory
Holistic nursing theory
 
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
Desai Penelitian Kualitatif : FenomenologiDesai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
 
Focus group discussion
Focus group discussionFocus group discussion
Focus group discussion
 
Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatanParadigma keperawatan
Paradigma keperawatan
 
Leadership in nursing
Leadership in nursingLeadership in nursing
Leadership in nursing
 
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
 
(5). program pembinaan kesehatan komunitas
(5). program pembinaan kesehatan komunitas(5). program pembinaan kesehatan komunitas
(5). program pembinaan kesehatan komunitas
 
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
 
(3). proses pembelajaran di komunitas
(3). proses pembelajaran di komunitas(3). proses pembelajaran di komunitas
(3). proses pembelajaran di komunitas
 
(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas
 
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemiaAsuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
 
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
 

CAH Asuhan Keperawatan Pada Congenital Adrenal Hyperplasia

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA BY : PRODALIMA, S.Kep, Ners
  • 2. PENGERTIAN Congenital adrenal Hyperplasia (CAH) adalah suatu kelainan bawaan yang disebabkan kelainan kromosom dan gen (autosomal recessive inheritance), menyebabkan kegagalan produksi hormon oleh kortek kelenjar adrenal yang mengalami penebalan atau pertumbuhan berlebih (hiperplasia) sejak dalam kandungan (kongenital). Kelainan yang terjadi adalah tidak bekerjanya enzim 21-hydroxilase sehingga mempengaruhi produksi kortisol dan aldosteron. Hal ini menyebabkan terpengaruhnya pengaturan tekanan darah, kadar gula darah, sistim kekebalan tubuh, dan kadar garam dalam tubuh. Kortek (adrenal) adalah lapisan luar dari kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon steroid. Kortisol adalah hormon steroid yang digunakan untuk mengembalikan keseimbangan tubuh selama periode stres. Oleh sebab itu, kortisol disebut juga sebagai “hormon stres”. Epinefrin (adrenalin) bisa digunakan untuk mengobati serangan jantung dan/atau disritmia jantung/ meningkatkan denyut jantung/ melebarkan otot-otot kaki, dan meningkatkan gula darah dengan mendorong penggunaan glukosa. Peningkatan aliran darah dan energi mempertinggi pengiriman oksigen dan glukosa ke otot dan otak.
  • 3. KLASIFIKASI 1. CAH tipe kehilangan garam berat Terjadi karena kekurangan enzim yang berat, menyebabkan kortisol dan aldosteron yang rendah, dan meningkatkan androgen. 2. CAH tipe virilisasi CAH tipe ini merupakan hasil kegagalan enzim yang lebih ringan, menyebabkan rendahnya kadar kortisol, normal atau sedikit rendah kadar aldosteron, dan tingginya kadar androgen.
  • 4. NexT... 3. Non-klasikal CAH Tipe CAH ini ringan dan mungkin tidak ada gejala pada waktu anak-anak. Gejalanya adalah pertumbuhan yang cepat, tumbuh pubis lebih awal, masalah tekanan darah, jerawat, dan mudah terkena infeksi.
  • 5. PROSES KEPERAWATAN • PENGKAJIAN • DIAGNOSA Antara Lain : a. Gangguan keseimbangan elektrolit b.d hiponatremia. b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak adekuatan tubuh menyimpan natrium c. Koping keluarga inefektif b.d kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit anak
  • 6. INTERVENSI Dx. I • Tujuan : menyeimbangkan kadar cairan dan elektrolit tubuh. • Kriteria hasil: dalam 2×24 jam kadar natrium normal (135 – 145 mmol/L) • Kadar kalium normal (3,5 – 5,0 mmol/L) • Tidak terjadi neusea & vomitus
  • 7. NexT... Intervensi Rasional • Kolaborasi pemberian mineral • Mineral okortikoid dapat okortikoid mensuplay elektrolit-elektrolit yang dibutuhkan oleh tubuh dengan cepat • Mandiri pemberian makanan • Membantu meningkatkan yang mengandung natrium. kadar natrium dalam tubuh. • Menjelaskan kepada keluarga • Menyeimbangkan kadar cairan pasien untuk memberikan dan elektrolit asi(untuk balita) dan makanan serta minuman dan nutrisi yang cukup.
  • 8. NexT... Dx. II • Tujuan: Memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai kebutuhan tubuh. • Kriteria hasil: dalam 2×24 jam pasien memperlihatkan toleransi terhadap makanan yang diberikan. • Tidak ada tanda-tanda kelemahan Intervensi Rasional • Berikan makanan sedikit tapi sering • Pasien dengan mual akan lebih toleransi terhadap makanan dalam • Berikan diet yang lunak dan mudah jumlah sedikit dicerna namun tinggi kalori • Makanan yang lunak akan lebih • Kolaborasi dengan ahli gizi untuk mudah dicerna. menentukan diet yang tepat untuk • Memberikan asupan yang tepat dan memperbaiki keadaan pasien. sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas tubuh klien.
  • 9. NexT... Dx. III • Tujuan : memperbaiki mekanisme koping keluarga • Kriteria hasil: o Dalam 4×24 jam keluarga menyadari dan menerima keadaan pasien o Keluarga menunjukkan penerimaan terhadap kondisi yang sedang dialami pasien dan situasi yang kemungkinan akan dihadapi. o Keluarga mendiskusikan rencana kedepannya menyangkut kondisi pasien.
  • 10. NexT... Intervensi Rasional • Mennjelaskan kepada keluarga • Dengan pengetahuan yang cukup tentang kondisi pasien. maka akan mengurangi tingkat kekhawatiran dan persepsi negatif keluarga pasien. • Konseling kepada keluarga • Agar keluarga memiliki gambaran mengenai permasalahan yang tentang kondisi pasien. sedang dialami dan kemungkinan dihadapi pasien. • Mendiskusikan tindakan-tindakan • Membantu keluarga memutuskan yang dapat dilakukan untuk tindakan yang harus dilakukan menghadapi kondisi pasien. nantinya.