SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
RESUME
    PERKULIAHAN ORIENTASI BARU DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN


HARI, TANGGAL : Kamis, 2 Pebruari 2012                     JAM: 15.30-17.45
TOPIK                : Student WSN                         RUANG: 108




A. SUMMARY MATERI
      Anak/siswa berkebutuhan khusus ialah anak yang berbeda dari individu lain dengan
  perbedaan yang sangat jauh. Anak berkebutuhan khusus bukanlah anak yang tidak normal,
  mereka adalah anak normal, hanya saja mereka memiliki perbedaan yang jauh berbeda
  dengan individu yang lainnya. Adapun gangguan yang mereka alami dapat bersifat tetap
  dan juga bisa sementara. Kalau itu merupakan gangguan yang bersifat tetap maka kepada
  mereka perlu diberi pelayanan khusus, berupa pendidikan inklusif. Demikianpun kalau
  gangguan yang sifatnya sementara, perlu mendapat pelayanan khusus di luar kelas reguler
  agar kemampuan mereka dapat bersaing dengan kemampuan teman-teman yang ada dalam
  kelasnya.
      Ada 11 topik pembicaraan yang menjadi perhatian dalam membicarakan Anak
  berkebutuhan khusus, yakni:
  a. Visual impairments; Anak yang mangalami gangguan penglihatan. Gangguan yang
     berkaitan dengan ketajaman visual seseorang. Dimulai dari (mata minus, silinder,
     astigmatigma, miopi, hiperepio) sampai yang paling berat yaitu kebutaan. Penyebab:
     faktor genetik, lazzy eye ketika kecil dan diabetes melitus
  b. Hearing impairment; Anak yang mengalami gangguan pendengaran. kondisi yang
     menyebabkan individu yang bersangkutan kurang atau tidak dapat mendengar suara.
     Kondisinya mulai dari ringan sampai paling berat. Penyebab: hereditas (keturunan),
     rubella (cacar jerman) saat ibu mengandung, lahir premature, meningitis dan blood
     imcompability. Penanggulangan: menggunakan cochlear alat melalui bedah,
     pemasangan alat bantu dengar di telinga, dan teleprywriter menggunakan internet.
     Cara pendekatan belajar: Oral (metode membaca gerak bibir, speech reading) dan
     Manual (sistem gerakan tangan yang melambangkan kata)
  c. Mental retardation (lemahnya fungsi intelektual) Penyebab: faktor genetik, kromosom
     yang abnormal (jumlahnya 47), usia kehamilan ibu <18 tahun dan >38 tahun,
     kerusakan salah satu gen dan terkena infeksi atau zat beracun. Cara belajar: dengan
membantu anak retradasi mental untuk berlatih menentukan pilihan personal dan
   determinasi diri dan memperhatikan rasa penghargaan diri anak
d. Communication disorders (speech or leanguage disorders); Gangguan bicara dan
   bahasa seperti gangguan artikulasi, gangguan suara, gangguan kefasihan, gangguan
   bahasa. Cara belajar: dengan membantu memberikan pilihan kata-kata dan
   memberikan anak waktu untuk merespon.
e. Physical and health disabilities (ketidakmampuan fisik dan kesehatan). Gangguan ini
   bisa berupa Gangguan cerebral palsy, yang merupakan bentuk kelainan fisik bukan
   karena penyakit tapi karena malfungsi otak yang bersifat statis sehingga terjadi
   kelumpuhan / kelainan gerak, Gangguan kejang-kejang, yaitu gangguan saraf yang
   terjadi terhadap sensori motorik. Contoh yang umum adalah epilepsi; dan juga
   Gangguan ortopedik, yaitu keterbatasan gerak/kurang mampu mengontrol gerak.
f. Emotional and behavior disorders (gangguan psikis dan perilaku); terbagi dari dua
   jenis yaitu (a) agresif dimana anak sering menganggu, agresif dan membangkang dan
   (b) depresi, kecemasan dan ketakutan
g. Learning disabilities (ketidakmampuan untuk belajar); yaitu suatu keadaan yang
   membuat individu yang bersangkutan sulit untuk melakukan kegiatan belajar secara
   efektif. Ciri-ciri anak yang yang mengalami gangguan belajar, yaitu: Kecerdasan
   normal bahkan diatas rata-rata, hanya kesulitan pada mata pelajaran tertentu saja
   (biasanya matematika dan bahasa), bukan merupakan anak retradasi mental.
   Penyebab: kelainan fungsi atau disfungsi minimal yang terjadi pada otak (cerembrum,
   cerembelum, dan brain stem)
   Strategi belajar: Dengan menjelaskan tujuan belajar menggunakan contoh-contoh yang
   konkret, Mengakomodasi untuk pengkajian dan penugasan, Membuat modifikasi
   dalam pemberian pelajaran, Meningkatkan keterampilan organisasi dan belajar,
   Mengajarkan keterampilan membaca dan menulis
h. Autis yaitu suatu keadaan yang disebabkan oleh kelainan dalam perkembangan sosial,
   komunikasi, perilaku yang kaku dan pengulangan perilaku. Berasal dari kata auto
   (sendiri). Autisme terdiri dari dua macam, yaitu Autis eksesif (berkelebihan) dimana
   kondisi anak sering menjerit, menyepak, menggigit, mencakar, dan memukul dan
   Autis defisit (kekurangan) dimana kondisi anak mengalami gangguan bicara,
   menangis, melamun dan tertawa tanpa sebab.
Penyebab: Banyak faktor yang masih diperbincangkan para ahli mengenai penyebab
      autisme, tapi diantaranya adalah faktor keturunan, adanya infeksi jamur dan
      kurangnya nutrisi serta oksigenasi dan terkena polusi udaram air dan makanan.
  i. ADHD (Attention Deficit Hyperactifity Disorder); bentuk ketidakmampuan anak yang
      ditandai oleh salah satu atau ketiga ciri berikut: kurang perhatian, hiperaktif, dan
      impulsif.
  j. Severely and multiply handicapped. Anak yang memiliki gangguan berganda atau
      lebih dari satu satu. Misalnya dia adalah anak autis sekaligus hiperaktif.
  k. Gifted and talented (anak berbakat khusus) Anak-anak berbakat memiliki intelegensi
      di atas rata-rata (biasanya didevenisikan memiiki IQ 130 atau lebih tinggi) dan/atau
      bakat yang unggul dalam beberapa bidang, seperti seni, musik, atau matematika.
      Biasanya ada tiga karakteristik anak berbakat ini yakni perkembangan yang cepat,
      mengikuti kemauan mereka sendiri, dan selalu ada hasrat ntuk menguasai bidang
      bakatnya.


B. ISU DALAM DISKUSI
  Ada enam (6) isu yang diperdebatkan dalam pembahasan topik “Student WSN” ini, yakni:
  •   Hanifah: Bagaimana cara mempertahankan agar anak berbakat tetap berkembang
      sampai dewasa? Sehingga tidak hanya pada saat kecil saja menonjol dan berbakat?


              Anak yang berbakat harus mendapatkan perhatian khusus sejak kecil.
      Terutama dari pihak orang tua dan guru yang mengetahui mengenai bakat tersebut,
      lalu diarahkan dan berusaha untuk dikembangkan. Misalnya anak yang jenius
      (mempunyai IQ diatas 140) lalu sejak kecil diarahkan dan diberikan pendidikan yang
      khusus (contoh kelas akselarasi) sehingga anak tersebut dikelompokkan dan
      berkembang di lingkungan yang mempunyai kemampuan yang sama. Kemungkinan
      besar anak tersebut akan termotivasi, karena materi pelajaran yang diberikan lebih
      menantang dan sesuai dengan intelegensinya yang diatas rata-rata. Lain halnya
      seandainya anak yang jenius tersebut dimasukkan ke dalam kelas biasa, dengan
      kemampuan rata-rata normal. Anak cenderung menjadi bosan, karena sudah mengerti
      dengan materi dan merasa kurang tertantang sehingga bakat tersebut yang tidak
      diarahkan dengan baik lama-lama bisa menghilang. Jadi untuk mempertahankan bakat
sehingga anak tersebut dari kecil sampai dewasa terus berkembang diperlukan adanya
    pengarahan dan dukungan penuh
•   Evi: Bagaimana terapi yang bisa diberikan bagi anak yang memiliki IQ tinggi namun
    prestasi belajar di sekolahnya menurun?


           Anak yang berbakat seperti itu termasuk ke dalam kategori underarchiever
    gifted, dimana individu gifted yang mencapai hasil belajar di bawah potensi
    intelegensi yang dimilikinya. Menurut hasil penelitian, hal tersebut disebabkan rasa
    rendah diri anak yang terlalu besar, kurangnya percaya diri, kurang ulet dan gigih,
    kurang mengarahkan kegiatan dan aktivitas pada sasaran yang dituju.
           Cara untuk meningkatkan prestasi belajarnya adalah dengan menggali
    informasi dahulu mengenai anak tersebut. Misalnya untuk anak gifted namun kurang
    ulet dan gigih sehingga hasil belajarnya kurang optimal, maka peran guru dan orang
    tua untuk meningkatkan konsentrasi anak tersebut sehingga lebih fokus pada saat
    menghadapi ujian dan mengerjakan soal


•   Sulastri: Apakah kleptomania termasuk ke dalam anak berkebutuhan khusus?
    Bagaimana cara menghadapi anak yang kleptomania?


           Kleptomania merupakan salah satu gangguan kejiwaan, yang membuat
    penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri. Motif dari klepto ini bukan
    karena kebutuhan dan ketidakmampuan, tapi keinginan untuk memiliki barang yang
    dimiliki oleh orang lain.
           Cara menghadapi kleptomania adalah dengan memberitahukan bahwa
    tindakannya itu salah dan merugikan orang lain. Menggunakan metode pendekatan
    interpesonal kepada orang tersebut bahwa yang dilakukannya adalah salah dan
    memberikan efek empati. Seorang kleptomania diposisikan bisa berempati apabila
    kejadiannya menimpa dirinya. Dengan pendekatan secara interpersonal tersebut
    diharapkan pelan-pelan bisa menyadari bahwa tindakannya tidak baik, bukan hanya
    untuk dirinya sendiri tapi juga untuk orang lain.
•   Rina: Bagaimana cara menghadapi anak yang setiap hari dikelas selalu tidur pada
    setiap mata pelajaran namun prestasi belajar dikelas bagus?
Ada banyak faktor yang menyebabkan anak menyukai tidur dikelas.
    Diantaranya anak tersebut bisa jadi anak yang pintar, karena ia merasa sudah mampu
    dan paham terlebih dahulu dari teman-temannya lalu dia memilih untuk tidur.
    Kemungkinan lainnya anak tersebut termasuk anak yang autis, sehingga mempunyai
    dunia sendiri dan memilih untuk melakukan apapun yang ia sukai.
           Sebagai seorang guru, untuk menghadapi anak tersebut cara yang paling tepat
    adalah mengidentifikasi dulu apa persoalannya sehingga ia tidak pernah
    memperhatikan pelajaran dan memilih untuk tidur. Setelah mengetahui masalahnya,
    lalu melakukan pendekatan interpersonal dengan anak bahwa mendengarkan
    penjelasan guru anak tersebut bisa mmeperoleh nilai yang lebih baik. Namun apabila
    anak tersebut termasuk gifted dengan intelegensi diatas normal, sebaiknya
    dimasukkan ke dalam kelas akselarasi sehingga anak tersbut lebih termotivasi dan
    tertantang untuk belajar.


•   Wirsal: Pada masa sekolah, Krisdayanti dan Susi Susanti tidak terlalu pintar dan
    memiliki IQ yang normal, namun Krisdayanti menyukai dan bagus dalam tarik suara.
    Susi Susanti bagus dalam bermain badminton. Apa mereka bisa dikategorikan anak
    yang berbakat? Bagaimana guru khusus menangani hal-hal tersebut?


           Anak yang dikategorikan ke dalam gifted, bukan hanya anak yang memiliki
    kecerdasan intelegensi diatas 140, tapi juga termasuk anak yang dari kecil sudah
    memiliki bakat dalam bidang seni dan olahraga. Ciri-ciri IQ diatas 140 ditemukan
    pada anak yang berbakat dalam bidang intelegensi (kemampuan kognitif), sementara
    untuk anak berbakat dalam bidang seni dan olahraga bisa diukur dari kemampuannya
    yang cerdas dalam bidang tersebut padahal belum dilatih terlalu intens. Jika mengacu
    pada teori intelegensi majemuk menurut Gardner, Susi Susanti termasuk ke dalam
    intelegensi kinestetis-ragawi dan Krisdayanti termasuk ke dalam intelegensi musik.
           Sebagai seorang guru, untuk menghadapi anak berbakat adalah menyalurkan
    bakat mereka. Mengarahkan agar bakat tersebut terus bisa berkembang sampai
    dewasa dan yang terpenting tetap memperhatikan kognitif mereka agar tetap berada
    pada keadaan normal.
•   Puryati: apakah kesusilaan/watak itu bisa dibentuk? Bagaimana mengenal dan
      mengidentifikasi anak yang memiliki kesulitan belajar di kelas sedangkan anak
      tersebut diam saja dikelas yang beragam?
             Watak atau karakter seorang anak dapat dibentuk oleh orang tua, guru dan
      lingkungannya. Usia produktif untuk membentuk pribadi anak adalah pada usia 0 – 5
      tahun, dimana anak tersebut akan terbentuk menjadi pribadi yang mencontohkan
      orang-orang disekitarnya. Pada usia tersebut anak ibarat kertas putih yang bisa ditulis
      dan dibentuk oleh orang-orang terdekat dengannya. Namun, seiring berjalannya
      waktu orang tua hanya mempunyai sedikit andil untuk membentuk karakter anak,
      karena anak tersebut telah terpengaruh dari berbagai macam hal (lingkungan). Untuk
      orang dewasa, karakter memang sulit diubah, ibarat melukis diatas air tapi semuanya
      masih mungkin bisa berubah selama orang tersebut mempunyai komitmen ke arah
      yang lebih baik. Proses perubahan karakter merupakan proses panjang, sehingga
      diperlukan long-life learned.
             Untuk mengidentifikasi seorang yang mengalami kesulitan belajar adalah
      dengan melihat nilai hasil belajar anak tersebut. Apabila nilainya selalu dibawah rata-
      rata pada suatu pelajaran tertentu, maka anak tersebut mengalami kesulitan belajar
      pada suatu bidang pelajaran. Strategi yang dilakukan untuk anak yang mengalami
      kemampuan belajar adalah: Perhatikan kebutuhan anak penderita gangguan belajar
      saat memberi pelajaran; Menyediakan akomodasi untuk kajian dan penugasan;
      Membuat modifikasi; Membuat tingkatan keterampilan organisasi dan belajar;
             Menggunakan strategi tesebut bukan berarti melebihkan anak penderita
      gangguan belajar, namun strategi tersebut dimaksudkan untuk menyeimbangkan
      kebutuhan antara anak yang mempunyai masalah belajar dengan yang normal.




C. REFLEKSI
      Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang perlu diperhatikan secara khusus
  dalam mendapatkan pelayanan pendidikan. Mereka tentunya mesti dipandang sama
  dengan anak seusianya, walaupun dalam beberapa aspek perkembangan mereka
  mengalami kendala/gangguan, entah gangguan yang bersifat tetap maupun gangguan yang
  mungkin hanya bersifat sementara.
Hemat saya peran pendidikan inklusif sangat penting dilaksanakan di seluruh daerah
  di Indonesia. Tanpa pendidikan khusus ini (inklusif), para pendidik akan mengalami
  kesulitan yang sangat besar untuk mendampingi anak-anak yang berkebutuhan khusus
  yang mengenyam pendidikan di kelas reguler bersama siswa lain yang berkembang
  normal dan cepat. Memang kadang hal ini akan membawa bias bahwa terkesan semacam
  adanya pemisahan dalam cara mendidik dan memberikan pengetahuan kepada siswa.
  Akan tetapi hal ini mutlak perlu untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
       Saya pribadi sangat mendukung kalau anak berkebutuhan khusus mengenyam
  pendidikan khusus pula. Kalau mereka dimasukkan ke dalam kelas reguler mungkin akan
  mengalami masalah dan mereka pun akan semakin tertinggal bila dibandingkan dengan
  siswa lainnya. Bisa saja anak berkebutuhan khusus mengenyam pendidikan di kelas
  reguler bersama teman-teman yang lainnya yang berkembang normal, tetapi itu diandaikan
  pihak sekolah juga menyiapkan waktu khusus untuk pendampingan khusus buat mereka di
  luar jam pelajaran reguler. Itu pun mesti terlaksana dalam kategori yang jelas oleh guru
  yang berkompeten dalam bidang pendampingan anak-anak berkebutuhan khusus.
  Misalnya kelas anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran ditempatkan dalam
  satu kelas khusus dan diberi pelajaran tambahan oleh guru khusus yang berkompeten
  mendampingi siswa dengan gangguan pendengaran. Demikianpun untuk kelompok anak
  yang mengalami gangguan-gangguan lainnya.




Nama          : Alfonsus Sam
No.induk      : 7816110450

More Related Content

What's hot

Pelajar Hiperaktif
Pelajar HiperaktifPelajar Hiperaktif
Pelajar HiperaktifAwatif Atif
 
Slow Learner (Analisis Kasus Deteksi Kesulitan Belajar)
Slow Learner (Analisis Kasus Deteksi Kesulitan Belajar)Slow Learner (Analisis Kasus Deteksi Kesulitan Belajar)
Slow Learner (Analisis Kasus Deteksi Kesulitan Belajar)Bee_BQ
 
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah lakuBuku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah lakudiba96jamal
 
Slow learner
Slow learnerSlow learner
Slow learneriwan Alit
 
Anak Berkelainan Akademik
Anak Berkelainan AkademikAnak Berkelainan Akademik
Anak Berkelainan AkademikDesy Aryanti
 
Cerdas istimewa berbakat istimewa
Cerdas istimewa berbakat istimewaCerdas istimewa berbakat istimewa
Cerdas istimewa berbakat istimewarenizadja
 
Nyatakan dan huraikan punca dan ciri2
Nyatakan dan huraikan punca dan ciri2Nyatakan dan huraikan punca dan ciri2
Nyatakan dan huraikan punca dan ciri2Muhammad Sollahhuddin
 
Menemukan Road Map Masa Depan Melalui Multiple Intelligences Oleh Edy Suhardo...
Menemukan Road Map Masa Depan Melalui Multiple Intelligences Oleh Edy Suhardo...Menemukan Road Map Masa Depan Melalui Multiple Intelligences Oleh Edy Suhardo...
Menemukan Road Map Masa Depan Melalui Multiple Intelligences Oleh Edy Suhardo...Arfan La Angka
 
Deteksi Dini Gangguan Belajar pada Anak
Deteksi Dini Gangguan Belajar pada AnakDeteksi Dini Gangguan Belajar pada Anak
Deteksi Dini Gangguan Belajar pada AnakLukman Izyan
 
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi NewBermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi NewMegat Panji Alam
 
3. isi isi penting (repaired)
3. isi isi penting (repaired)3. isi isi penting (repaired)
3. isi isi penting (repaired)john law
 
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususMakalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususDedy Wiranto
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2Muhammad Hamdani
 
Tugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajar
Tugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajarTugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajar
Tugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajarZur Yani
 
Konsep Anak dengan ADHD
Konsep Anak dengan ADHDKonsep Anak dengan ADHD
Konsep Anak dengan ADHDWulan Yulian
 

What's hot (20)

Pelajar Hiperaktif
Pelajar HiperaktifPelajar Hiperaktif
Pelajar Hiperaktif
 
Slow Learner (Analisis Kasus Deteksi Kesulitan Belajar)
Slow Learner (Analisis Kasus Deteksi Kesulitan Belajar)Slow Learner (Analisis Kasus Deteksi Kesulitan Belajar)
Slow Learner (Analisis Kasus Deteksi Kesulitan Belajar)
 
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah lakuBuku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
Buku 1 , tajuk 7 kecelaruan emosi atau tingkah laku
 
Hiperaktif
Hiperaktif Hiperaktif
Hiperaktif
 
Slow learner
Slow learnerSlow learner
Slow learner
 
Gangguan belajar
Gangguan belajarGangguan belajar
Gangguan belajar
 
Anak Berkelainan Akademik
Anak Berkelainan AkademikAnak Berkelainan Akademik
Anak Berkelainan Akademik
 
Hiperaktif
HiperaktifHiperaktif
Hiperaktif
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
 
Cerdas istimewa berbakat istimewa
Cerdas istimewa berbakat istimewaCerdas istimewa berbakat istimewa
Cerdas istimewa berbakat istimewa
 
Nyatakan dan huraikan punca dan ciri2
Nyatakan dan huraikan punca dan ciri2Nyatakan dan huraikan punca dan ciri2
Nyatakan dan huraikan punca dan ciri2
 
Menemukan Road Map Masa Depan Melalui Multiple Intelligences Oleh Edy Suhardo...
Menemukan Road Map Masa Depan Melalui Multiple Intelligences Oleh Edy Suhardo...Menemukan Road Map Masa Depan Melalui Multiple Intelligences Oleh Edy Suhardo...
Menemukan Road Map Masa Depan Melalui Multiple Intelligences Oleh Edy Suhardo...
 
Deteksi Dini Gangguan Belajar pada Anak
Deteksi Dini Gangguan Belajar pada AnakDeteksi Dini Gangguan Belajar pada Anak
Deteksi Dini Gangguan Belajar pada Anak
 
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi NewBermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
 
3. isi isi penting (repaired)
3. isi isi penting (repaired)3. isi isi penting (repaired)
3. isi isi penting (repaired)
 
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususMakalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
 
Tugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajar
Tugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajarTugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajar
Tugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajar
 
Learning disorder
Learning disorderLearning disorder
Learning disorder
 
Konsep Anak dengan ADHD
Konsep Anak dengan ADHDKonsep Anak dengan ADHD
Konsep Anak dengan ADHD
 

Viewers also liked

Workshop pendidikan karakter henmaidi
Workshop pendidikan karakter henmaidiWorkshop pendidikan karakter henmaidi
Workshop pendidikan karakter henmaidiHenmaidi Alfian
 
Companywide Assesment Of Quality
Companywide Assesment Of QualityCompanywide Assesment Of Quality
Companywide Assesment Of QualityHenmaidi Alfian
 
Quality Improvement And Cos Reduction
Quality Improvement And Cos ReductionQuality Improvement And Cos Reduction
Quality Improvement And Cos ReductionHenmaidi Alfian
 
Tata tertib guru dan murid kb tk th 2013
Tata tertib guru  dan murid kb tk th 2013Tata tertib guru  dan murid kb tk th 2013
Tata tertib guru dan murid kb tk th 2013kbtkcorjesu
 

Viewers also liked (7)

Workshop pendidikan karakter henmaidi
Workshop pendidikan karakter henmaidiWorkshop pendidikan karakter henmaidi
Workshop pendidikan karakter henmaidi
 
Taruna Al Quran Prest
Taruna Al Quran PrestTaruna Al Quran Prest
Taruna Al Quran Prest
 
Companywide Assesment Of Quality
Companywide Assesment Of QualityCompanywide Assesment Of Quality
Companywide Assesment Of Quality
 
Quality Assurance
Quality AssuranceQuality Assurance
Quality Assurance
 
Quality Improvement And Cos Reduction
Quality Improvement And Cos ReductionQuality Improvement And Cos Reduction
Quality Improvement And Cos Reduction
 
Tata tertib guru dan murid kb tk th 2013
Tata tertib guru  dan murid kb tk th 2013Tata tertib guru  dan murid kb tk th 2013
Tata tertib guru dan murid kb tk th 2013
 
Customer Focus
Customer FocusCustomer Focus
Customer Focus
 

Similar to Siswa swn

Kesulitan belajar
Kesulitan belajarKesulitan belajar
Kesulitan belajarajengpujir
 
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxPPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxloloxmanahati
 
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-CMakalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-Ceviy ana
 
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptx
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptxmengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptx
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptxDevyHestiwana1
 
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKATANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKATFikahati Rachmawati
 
Educational Psychology
Educational PsychologyEducational Psychology
Educational Psychologyeviy ana
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus11111097
 
Definisi pend khas
Definisi pend khasDefinisi pend khas
Definisi pend khasSky Light
 
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptxPPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptxAjengSriHikmayani
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus11111115
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus11111097
 
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI Tengku Fatin Najwa
 
Study kasus pendidikan inklusi .pptx
Study kasus pendidikan inklusi .pptxStudy kasus pendidikan inklusi .pptx
Study kasus pendidikan inklusi .pptxFathamAkbar
 
Anak Berkebutuhan Khusus
Anak Berkebutuhan KhususAnak Berkebutuhan Khusus
Anak Berkebutuhan KhususDessy Aw
 

Similar to Siswa swn (20)

Kesulitan belajar
Kesulitan belajarKesulitan belajar
Kesulitan belajar
 
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxPPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
 
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-CMakalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
 
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptx
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptxmengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptx
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptx
 
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKATANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
 
Educational Psychology
Educational PsychologyEducational Psychology
Educational Psychology
 
Kelompok lima.pptx
Kelompok lima.pptxKelompok lima.pptx
Kelompok lima.pptx
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
 
Definisi pend khas
Definisi pend khasDefinisi pend khas
Definisi pend khas
 
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptxPPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
 
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
 
Makalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasnaMakalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasna
 
Study kasus pendidikan inklusi .pptx
Study kasus pendidikan inklusi .pptxStudy kasus pendidikan inklusi .pptx
Study kasus pendidikan inklusi .pptx
 
Artikel konseptual abk
Artikel konseptual abkArtikel konseptual abk
Artikel konseptual abk
 
Makalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukiaMakalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukia
 
Makalah permasalahan anak pgaud
Makalah permasalahan anak pgaudMakalah permasalahan anak pgaud
Makalah permasalahan anak pgaud
 
Abk
AbkAbk
Abk
 
Anak Berkebutuhan Khusus
Anak Berkebutuhan KhususAnak Berkebutuhan Khusus
Anak Berkebutuhan Khusus
 

More from Alfonsus Sam

More from Alfonsus Sam (6)

Teaching (instruction)
Teaching (instruction)Teaching (instruction)
Teaching (instruction)
 
Resume teaching
Resume teachingResume teaching
Resume teaching
 
Learning 2
Learning 2Learning 2
Learning 2
 
Learning 1
Learning 1Learning 1
Learning 1
 
Cllassroom management
Cllassroom managementCllassroom management
Cllassroom management
 
Individual differences
Individual differencesIndividual differences
Individual differences
 

Siswa swn

  • 1. RESUME PERKULIAHAN ORIENTASI BARU DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN HARI, TANGGAL : Kamis, 2 Pebruari 2012 JAM: 15.30-17.45 TOPIK : Student WSN RUANG: 108 A. SUMMARY MATERI Anak/siswa berkebutuhan khusus ialah anak yang berbeda dari individu lain dengan perbedaan yang sangat jauh. Anak berkebutuhan khusus bukanlah anak yang tidak normal, mereka adalah anak normal, hanya saja mereka memiliki perbedaan yang jauh berbeda dengan individu yang lainnya. Adapun gangguan yang mereka alami dapat bersifat tetap dan juga bisa sementara. Kalau itu merupakan gangguan yang bersifat tetap maka kepada mereka perlu diberi pelayanan khusus, berupa pendidikan inklusif. Demikianpun kalau gangguan yang sifatnya sementara, perlu mendapat pelayanan khusus di luar kelas reguler agar kemampuan mereka dapat bersaing dengan kemampuan teman-teman yang ada dalam kelasnya. Ada 11 topik pembicaraan yang menjadi perhatian dalam membicarakan Anak berkebutuhan khusus, yakni: a. Visual impairments; Anak yang mangalami gangguan penglihatan. Gangguan yang berkaitan dengan ketajaman visual seseorang. Dimulai dari (mata minus, silinder, astigmatigma, miopi, hiperepio) sampai yang paling berat yaitu kebutaan. Penyebab: faktor genetik, lazzy eye ketika kecil dan diabetes melitus b. Hearing impairment; Anak yang mengalami gangguan pendengaran. kondisi yang menyebabkan individu yang bersangkutan kurang atau tidak dapat mendengar suara. Kondisinya mulai dari ringan sampai paling berat. Penyebab: hereditas (keturunan), rubella (cacar jerman) saat ibu mengandung, lahir premature, meningitis dan blood imcompability. Penanggulangan: menggunakan cochlear alat melalui bedah, pemasangan alat bantu dengar di telinga, dan teleprywriter menggunakan internet. Cara pendekatan belajar: Oral (metode membaca gerak bibir, speech reading) dan Manual (sistem gerakan tangan yang melambangkan kata) c. Mental retardation (lemahnya fungsi intelektual) Penyebab: faktor genetik, kromosom yang abnormal (jumlahnya 47), usia kehamilan ibu <18 tahun dan >38 tahun, kerusakan salah satu gen dan terkena infeksi atau zat beracun. Cara belajar: dengan
  • 2. membantu anak retradasi mental untuk berlatih menentukan pilihan personal dan determinasi diri dan memperhatikan rasa penghargaan diri anak d. Communication disorders (speech or leanguage disorders); Gangguan bicara dan bahasa seperti gangguan artikulasi, gangguan suara, gangguan kefasihan, gangguan bahasa. Cara belajar: dengan membantu memberikan pilihan kata-kata dan memberikan anak waktu untuk merespon. e. Physical and health disabilities (ketidakmampuan fisik dan kesehatan). Gangguan ini bisa berupa Gangguan cerebral palsy, yang merupakan bentuk kelainan fisik bukan karena penyakit tapi karena malfungsi otak yang bersifat statis sehingga terjadi kelumpuhan / kelainan gerak, Gangguan kejang-kejang, yaitu gangguan saraf yang terjadi terhadap sensori motorik. Contoh yang umum adalah epilepsi; dan juga Gangguan ortopedik, yaitu keterbatasan gerak/kurang mampu mengontrol gerak. f. Emotional and behavior disorders (gangguan psikis dan perilaku); terbagi dari dua jenis yaitu (a) agresif dimana anak sering menganggu, agresif dan membangkang dan (b) depresi, kecemasan dan ketakutan g. Learning disabilities (ketidakmampuan untuk belajar); yaitu suatu keadaan yang membuat individu yang bersangkutan sulit untuk melakukan kegiatan belajar secara efektif. Ciri-ciri anak yang yang mengalami gangguan belajar, yaitu: Kecerdasan normal bahkan diatas rata-rata, hanya kesulitan pada mata pelajaran tertentu saja (biasanya matematika dan bahasa), bukan merupakan anak retradasi mental. Penyebab: kelainan fungsi atau disfungsi minimal yang terjadi pada otak (cerembrum, cerembelum, dan brain stem) Strategi belajar: Dengan menjelaskan tujuan belajar menggunakan contoh-contoh yang konkret, Mengakomodasi untuk pengkajian dan penugasan, Membuat modifikasi dalam pemberian pelajaran, Meningkatkan keterampilan organisasi dan belajar, Mengajarkan keterampilan membaca dan menulis h. Autis yaitu suatu keadaan yang disebabkan oleh kelainan dalam perkembangan sosial, komunikasi, perilaku yang kaku dan pengulangan perilaku. Berasal dari kata auto (sendiri). Autisme terdiri dari dua macam, yaitu Autis eksesif (berkelebihan) dimana kondisi anak sering menjerit, menyepak, menggigit, mencakar, dan memukul dan Autis defisit (kekurangan) dimana kondisi anak mengalami gangguan bicara, menangis, melamun dan tertawa tanpa sebab.
  • 3. Penyebab: Banyak faktor yang masih diperbincangkan para ahli mengenai penyebab autisme, tapi diantaranya adalah faktor keturunan, adanya infeksi jamur dan kurangnya nutrisi serta oksigenasi dan terkena polusi udaram air dan makanan. i. ADHD (Attention Deficit Hyperactifity Disorder); bentuk ketidakmampuan anak yang ditandai oleh salah satu atau ketiga ciri berikut: kurang perhatian, hiperaktif, dan impulsif. j. Severely and multiply handicapped. Anak yang memiliki gangguan berganda atau lebih dari satu satu. Misalnya dia adalah anak autis sekaligus hiperaktif. k. Gifted and talented (anak berbakat khusus) Anak-anak berbakat memiliki intelegensi di atas rata-rata (biasanya didevenisikan memiiki IQ 130 atau lebih tinggi) dan/atau bakat yang unggul dalam beberapa bidang, seperti seni, musik, atau matematika. Biasanya ada tiga karakteristik anak berbakat ini yakni perkembangan yang cepat, mengikuti kemauan mereka sendiri, dan selalu ada hasrat ntuk menguasai bidang bakatnya. B. ISU DALAM DISKUSI Ada enam (6) isu yang diperdebatkan dalam pembahasan topik “Student WSN” ini, yakni: • Hanifah: Bagaimana cara mempertahankan agar anak berbakat tetap berkembang sampai dewasa? Sehingga tidak hanya pada saat kecil saja menonjol dan berbakat? Anak yang berbakat harus mendapatkan perhatian khusus sejak kecil. Terutama dari pihak orang tua dan guru yang mengetahui mengenai bakat tersebut, lalu diarahkan dan berusaha untuk dikembangkan. Misalnya anak yang jenius (mempunyai IQ diatas 140) lalu sejak kecil diarahkan dan diberikan pendidikan yang khusus (contoh kelas akselarasi) sehingga anak tersebut dikelompokkan dan berkembang di lingkungan yang mempunyai kemampuan yang sama. Kemungkinan besar anak tersebut akan termotivasi, karena materi pelajaran yang diberikan lebih menantang dan sesuai dengan intelegensinya yang diatas rata-rata. Lain halnya seandainya anak yang jenius tersebut dimasukkan ke dalam kelas biasa, dengan kemampuan rata-rata normal. Anak cenderung menjadi bosan, karena sudah mengerti dengan materi dan merasa kurang tertantang sehingga bakat tersebut yang tidak diarahkan dengan baik lama-lama bisa menghilang. Jadi untuk mempertahankan bakat
  • 4. sehingga anak tersebut dari kecil sampai dewasa terus berkembang diperlukan adanya pengarahan dan dukungan penuh • Evi: Bagaimana terapi yang bisa diberikan bagi anak yang memiliki IQ tinggi namun prestasi belajar di sekolahnya menurun? Anak yang berbakat seperti itu termasuk ke dalam kategori underarchiever gifted, dimana individu gifted yang mencapai hasil belajar di bawah potensi intelegensi yang dimilikinya. Menurut hasil penelitian, hal tersebut disebabkan rasa rendah diri anak yang terlalu besar, kurangnya percaya diri, kurang ulet dan gigih, kurang mengarahkan kegiatan dan aktivitas pada sasaran yang dituju. Cara untuk meningkatkan prestasi belajarnya adalah dengan menggali informasi dahulu mengenai anak tersebut. Misalnya untuk anak gifted namun kurang ulet dan gigih sehingga hasil belajarnya kurang optimal, maka peran guru dan orang tua untuk meningkatkan konsentrasi anak tersebut sehingga lebih fokus pada saat menghadapi ujian dan mengerjakan soal • Sulastri: Apakah kleptomania termasuk ke dalam anak berkebutuhan khusus? Bagaimana cara menghadapi anak yang kleptomania? Kleptomania merupakan salah satu gangguan kejiwaan, yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri. Motif dari klepto ini bukan karena kebutuhan dan ketidakmampuan, tapi keinginan untuk memiliki barang yang dimiliki oleh orang lain. Cara menghadapi kleptomania adalah dengan memberitahukan bahwa tindakannya itu salah dan merugikan orang lain. Menggunakan metode pendekatan interpesonal kepada orang tersebut bahwa yang dilakukannya adalah salah dan memberikan efek empati. Seorang kleptomania diposisikan bisa berempati apabila kejadiannya menimpa dirinya. Dengan pendekatan secara interpersonal tersebut diharapkan pelan-pelan bisa menyadari bahwa tindakannya tidak baik, bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk orang lain. • Rina: Bagaimana cara menghadapi anak yang setiap hari dikelas selalu tidur pada setiap mata pelajaran namun prestasi belajar dikelas bagus?
  • 5. Ada banyak faktor yang menyebabkan anak menyukai tidur dikelas. Diantaranya anak tersebut bisa jadi anak yang pintar, karena ia merasa sudah mampu dan paham terlebih dahulu dari teman-temannya lalu dia memilih untuk tidur. Kemungkinan lainnya anak tersebut termasuk anak yang autis, sehingga mempunyai dunia sendiri dan memilih untuk melakukan apapun yang ia sukai. Sebagai seorang guru, untuk menghadapi anak tersebut cara yang paling tepat adalah mengidentifikasi dulu apa persoalannya sehingga ia tidak pernah memperhatikan pelajaran dan memilih untuk tidur. Setelah mengetahui masalahnya, lalu melakukan pendekatan interpersonal dengan anak bahwa mendengarkan penjelasan guru anak tersebut bisa mmeperoleh nilai yang lebih baik. Namun apabila anak tersebut termasuk gifted dengan intelegensi diatas normal, sebaiknya dimasukkan ke dalam kelas akselarasi sehingga anak tersbut lebih termotivasi dan tertantang untuk belajar. • Wirsal: Pada masa sekolah, Krisdayanti dan Susi Susanti tidak terlalu pintar dan memiliki IQ yang normal, namun Krisdayanti menyukai dan bagus dalam tarik suara. Susi Susanti bagus dalam bermain badminton. Apa mereka bisa dikategorikan anak yang berbakat? Bagaimana guru khusus menangani hal-hal tersebut? Anak yang dikategorikan ke dalam gifted, bukan hanya anak yang memiliki kecerdasan intelegensi diatas 140, tapi juga termasuk anak yang dari kecil sudah memiliki bakat dalam bidang seni dan olahraga. Ciri-ciri IQ diatas 140 ditemukan pada anak yang berbakat dalam bidang intelegensi (kemampuan kognitif), sementara untuk anak berbakat dalam bidang seni dan olahraga bisa diukur dari kemampuannya yang cerdas dalam bidang tersebut padahal belum dilatih terlalu intens. Jika mengacu pada teori intelegensi majemuk menurut Gardner, Susi Susanti termasuk ke dalam intelegensi kinestetis-ragawi dan Krisdayanti termasuk ke dalam intelegensi musik. Sebagai seorang guru, untuk menghadapi anak berbakat adalah menyalurkan bakat mereka. Mengarahkan agar bakat tersebut terus bisa berkembang sampai dewasa dan yang terpenting tetap memperhatikan kognitif mereka agar tetap berada pada keadaan normal.
  • 6. Puryati: apakah kesusilaan/watak itu bisa dibentuk? Bagaimana mengenal dan mengidentifikasi anak yang memiliki kesulitan belajar di kelas sedangkan anak tersebut diam saja dikelas yang beragam? Watak atau karakter seorang anak dapat dibentuk oleh orang tua, guru dan lingkungannya. Usia produktif untuk membentuk pribadi anak adalah pada usia 0 – 5 tahun, dimana anak tersebut akan terbentuk menjadi pribadi yang mencontohkan orang-orang disekitarnya. Pada usia tersebut anak ibarat kertas putih yang bisa ditulis dan dibentuk oleh orang-orang terdekat dengannya. Namun, seiring berjalannya waktu orang tua hanya mempunyai sedikit andil untuk membentuk karakter anak, karena anak tersebut telah terpengaruh dari berbagai macam hal (lingkungan). Untuk orang dewasa, karakter memang sulit diubah, ibarat melukis diatas air tapi semuanya masih mungkin bisa berubah selama orang tersebut mempunyai komitmen ke arah yang lebih baik. Proses perubahan karakter merupakan proses panjang, sehingga diperlukan long-life learned. Untuk mengidentifikasi seorang yang mengalami kesulitan belajar adalah dengan melihat nilai hasil belajar anak tersebut. Apabila nilainya selalu dibawah rata- rata pada suatu pelajaran tertentu, maka anak tersebut mengalami kesulitan belajar pada suatu bidang pelajaran. Strategi yang dilakukan untuk anak yang mengalami kemampuan belajar adalah: Perhatikan kebutuhan anak penderita gangguan belajar saat memberi pelajaran; Menyediakan akomodasi untuk kajian dan penugasan; Membuat modifikasi; Membuat tingkatan keterampilan organisasi dan belajar; Menggunakan strategi tesebut bukan berarti melebihkan anak penderita gangguan belajar, namun strategi tersebut dimaksudkan untuk menyeimbangkan kebutuhan antara anak yang mempunyai masalah belajar dengan yang normal. C. REFLEKSI Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang perlu diperhatikan secara khusus dalam mendapatkan pelayanan pendidikan. Mereka tentunya mesti dipandang sama dengan anak seusianya, walaupun dalam beberapa aspek perkembangan mereka mengalami kendala/gangguan, entah gangguan yang bersifat tetap maupun gangguan yang mungkin hanya bersifat sementara.
  • 7. Hemat saya peran pendidikan inklusif sangat penting dilaksanakan di seluruh daerah di Indonesia. Tanpa pendidikan khusus ini (inklusif), para pendidik akan mengalami kesulitan yang sangat besar untuk mendampingi anak-anak yang berkebutuhan khusus yang mengenyam pendidikan di kelas reguler bersama siswa lain yang berkembang normal dan cepat. Memang kadang hal ini akan membawa bias bahwa terkesan semacam adanya pemisahan dalam cara mendidik dan memberikan pengetahuan kepada siswa. Akan tetapi hal ini mutlak perlu untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Saya pribadi sangat mendukung kalau anak berkebutuhan khusus mengenyam pendidikan khusus pula. Kalau mereka dimasukkan ke dalam kelas reguler mungkin akan mengalami masalah dan mereka pun akan semakin tertinggal bila dibandingkan dengan siswa lainnya. Bisa saja anak berkebutuhan khusus mengenyam pendidikan di kelas reguler bersama teman-teman yang lainnya yang berkembang normal, tetapi itu diandaikan pihak sekolah juga menyiapkan waktu khusus untuk pendampingan khusus buat mereka di luar jam pelajaran reguler. Itu pun mesti terlaksana dalam kategori yang jelas oleh guru yang berkompeten dalam bidang pendampingan anak-anak berkebutuhan khusus. Misalnya kelas anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran ditempatkan dalam satu kelas khusus dan diberi pelajaran tambahan oleh guru khusus yang berkompeten mendampingi siswa dengan gangguan pendengaran. Demikianpun untuk kelompok anak yang mengalami gangguan-gangguan lainnya. Nama : Alfonsus Sam No.induk : 7816110450