[Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 g

Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia
3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung
467
TEKNIK PEMETAAN WILAYAH SECARA CEPAT DAN AKURAT MENGGUNAKAN
GPS YANG DIKOORDINASIKAN MELALUI JARINGAN 3G ATAU YANG SETARA
Nonot Harsono, Ahmad Subhan, Sritrusta Sukaridhoto, Amang Sudarsono, nonot@eepis-its.edu
Laboratorium Jaringan Komputer
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
ABSTRAK
Peta wilayah yang akurat bisa digunakan untuk berbagai macam layanan informasi yang memuaskan karena
akurasinya; misalnya kota madya dengan peta kota yang akurat, dinas pariwisata dengan peta tujuan wisata yang
akurat, dinas banjir dengan peta kawasan banjir yang akurat, masyarakat kota dengan peta jalan dan letak kantor-
kantor atau tujuan bisnis lain yang akurat, BPN dengan peta tanah/lahan beserta pemiliknya yang akurat pula, dan
lain sebagainya. Kesemua jenis peta akurat tersebut bisa dibuat dan didapatkan secara cepat dengan
memanfaatkan teknologi GPS yang dihubungkan ke sebuah komputer pusat yang telah dilengkapi dengan software
aplikasi pengolah grafik yang dirancang memiliki beberapa layer aplikasi sesuai dengan kebutuhan yang berbeda,
melalui jaringan infrastruktur komunikasi yang sudah ada, misalnya 3G atau 2.5G atau wireless-internet.
Kata kunci: pemetaan, GPS, infrastruktur komunikasi
1. PENDAHULUAN
Pemetaan di Indonesia umumnya masih dilakukan
dengan alat ukur tanah theodolit untuk mendapatkan
titik-titik koordinat di suatu wilayah. Setiap alat ukur
berpindah tempat, sebanyak itu pula harus dilakukan
pengkondisian agar didapat data yang akurat. Faktor
emosi dari operator alat sangat mempengaruhi
akurasi hasil pengukuran yang pada akhirnya mem-
pengaruhi akurasi peta yang dihasilkan. Disamping
itu, waktu pengerjaan hingga dihasilkan peta pun
sangat lama.
Saat ini, teknologi GPS sudah menghasilkan alat
penerima data koordinat posisi yang kompak dan
cukup murah dengan akurasi yang memadai. Dengan
penerima GPS ini, informasi koordinat sebuah titik di
muka bumi bisa diperoleh dengan cepat dan bisa
menjangkau semua titik di permukaan bumi. Semen-
tara itu, teknologi pengolahan data berukuran besar
juga sudah tersedia berupa produk-produk teknologi
komputer, baik hardware maupun software.
Dengan menggabungkan penerima GPS sebagai alat
akuisisi data dan komputer sebagai pengolah data,
bisa diperoleh sistem pemetaan yang cepat dan akurat
untuk berbagai macam keperluan: pariwisata, industri,
tata kota, batas wilayah, dan sebagainya.
1.1. Penerima GPS
Teknologi GPS telah membawa kemajuan yang besar
pada sistem navigasi dan penentuan posisi. Dengan
menggunakan 24 satelit dan stasiun-stasiun buminya,
GPS mampu melacak keberadaan pesawat, kendaraan,
kapal, laptop, ponsel, dan bahkan orang per orang.
Ini semua menjadi mungkin karena teknologi GPS
memiliki beberapa kemampuan sebagai berikut:
- memberikan data lokasi yang tepat untuk segala
titik di muka bumi, pada segala cuaca
- mampu menemukan lokasi dan memberi info
tentang bagaimana menuju lokasi itu
- menghemat waktu dan biaya survey pemetaan
dengan hasil yang tetap akurat
- ukuran alat yang semakin kecil dan murah,
sehingga terjangkau oleh hampir semua orang
- mampu melacak objek hingga titik lokasinya
dengan akurat
Di pasaran tersedia berbagai macam penerima GPS
dengan merk dan fitur yang beragam, namun secara
umum memiliki spesifikasi yang hampir sama misal
sebagai berikut.
TABEL 1.1. SPESIFIKASI PENERIMA GPS
GPS receiver
WAAS Enabled, Differential-ready, 12
parallel channel
Approx. 15 seconds (warm start)
Approx. 45 seconds (cold start)Acquisition time
Approx. 5 minutes (First time)
Update rate 1/second, continuous
GPS accuracy <15 meters, 95%
WAAS accuracy <3 meters, 95%
Velocity accuracy 0.05 meter/sec
NMEA 0813, RTCM 104 (for DGPS)
Interfaces
RS-232 for PC
Antenna Quad-helix
Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia
3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung
468
1.2. Fitur GPS yang Dimanfaatkan
Data utama yang dihasilkan dari semua penerima
GPS adalah data koordinat bujur dan lintang, namun
ada dua fitur yang sangat berguna untuk melakukan
pemetaan yaitu waypoints dan track-log. Waypoints
digunakan untuk merekam titik-titik yang diinginkan
secara manual dan penerima GPS yang dipakai dalam
paper ini mampu menyimpan hingga 500 titik.
Sedangkan track-log digunakan untuk merekam jejak
perjalanan secara otomatis dengan resolusi jejak yang
bisa diatur. Jumlah titik koordinat yang bisa disimpan
dengan fitur ini adalah 10.000 titik tiap track dan
mampu menyimpan hingga 20 track. Fitur mana yang
akan digunakan adalah tergantung pada peta apa yang
ingin dibuat. Misalnya, fitur waypoints cocok dipakai
untuk membuat peta letak kantor atau bangunan, dan
fitur track-log cocok digunakan untuk membuat peta
jalan atau batas wilayah. Demikian seterusnya untuk
pembuatan peta yang lain.
2. KONFIGURASI SISTEM
Sistem pemetaan yang dibangun disini terdiri dari
dua bagian utama yaitu unit bergerak yang berfungsi
sebagai alat pengumpul data koordinat dimana
terdapat penerima GPS, dan unit komputer pusat
yang berfungsi untuk mengolah data yang terkumpul
hingga menghasilkan hasil akhir berupa peta yang
diharapkan.
2.1. Sisi Unit Bergerak
Unit bergerak ini tersusun dari sebuah penerima GPS,
sebuah komputer mikro, dan sebuah modul GSM
atau CDMA. Unit ini berfungsi sebagai pengambil
data pemetaan yang berupa koordinat titik-titk
sepanjang jalur yang telah dilalui pada saat tracking.
Pada implementasinya alat ini didesain sedemikian
rupa untuk bisa mudah dibawa kemana-mana pada
saat melakukan tracking lokasi yang akan dipetakan.
Pada peralatan ini dilengkapi dengan beberapa
perangkat tambahan, pertama adalah penerima GPS
(Global Positioning System), perangkat ini berfungsi
sebagai penerima data posisi koordinat melalui satelit
GPS yang ditangkap. Penerima GPS berkomunikasi
dengan sistem mikrokomputer melalui port serial,
sehingga setiap saat mikrokomputer dapat mengambil
data posisi dari penerima GPS. Kedua, sistem ini
dilengkapi dengan sistem komunikasi dengan data
server yang terletak di komputer pusat. Untuk
memudahkan sistem komunikasi, jalur yang dipakai
adalah dengan memanfaatkan sistem komunikasi
pada jaringan GSM/CDMA. Perangkat komunikasi
pada sistem mikrokomputer ini berupa modem
GSM/CDMA (tergantung pada jaringan mana yang
tersedia). Bagian-bagian yang ada di dalam unit
bergerak ini ditunjukkan pada Gambar 2.1 di bawah
ini.
GAMBAR 2.1. SISI UNIT BERGERAK
2.2. Sisi Komputer Pusat
Komputer pusat merupakan data server processing
yang berfungsi sebagai penerima data yang dikirim
oleh sistem mikrokomputer melalui jaringan GSM/
CDMA. Selain sebagai penerima data, server ini juga
mengolah data yang diterima menjadi data aplikasi
yang berjalan di perangkat data server. Perangkat
data sever berupa PC server yang dilengkapi dengan
sistem penyimpanan data berserta database engine.
Data server juga dilengkapi dengan beberapa aplikasi
yang meliputi :
1.Aplikasi penerima data.
2.Aplikasi pengolah data
3.Aplikasi untuk layanan akses informasi
(a) Lapisan aplikasi (b) Lapisan data protokol
GAMBAR 2.2. SISI KOMPUTER PUSAT
Aplikasi penerima data berfungsi untuk mengatur
penerimaan data yang di upload dari unit bergerak.
Data yang diterima berupa karakter dalam bentuk
data byte karakter informasi titik-titik yang telah
dilalui oleh unit bergerak. Data ini kemudian
disimpan di dalam temporer database. Aplikasi
pengolah data akan melakukan pengambilan data
dalam database temporer untuk diubah menjadi data
yang siap ditampilkan di aplikasi pengolah data,
dimana aplikasi ini merupakan pengembangan dari
NASA worldwind (http://worldwind.arc.nasa.gov/).
Di dalam aplikasi ini, ditambahkan satu lapisan lagi
yang dikembangkan sendiri untuk fungsi jalur yang
Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia
3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung
469
diperoleh dari tracking yang telah dilakukan. Aplikasi
lain pada data server adalah aplikasi yang berfungsi
untuk layanan akses informasi. Aplikasi ini bisa
berada dimana saja dengan persyaratan mendapatkan
authorisasi dari pihak operator jaringan dan
terkoneksi dengan jalur internet. Diagram sistem data
server dan akses klien ditunjukkan pada Gambar 2.3.
GAMBAR 2.3. KONFIGURASI SISTEM LENGKAP
3. TRANSPORT DATA
Data koordinat posisi dari penerima GPS yang akan
dikirimkan ke komputer pusat oleh unit bergerak
adalah sebagaimana terdapat pada Tabel 3.1.
TABEL 3.1. DATA OUTPUT PENERIMA GPS
Parameter Char Isi Informasi
Latitude hemisphere 1 'N' or 'S'
Latitude position 7 WGS84 ddmmmmm
Longitude
hemishpere
1 'E' or 'W'
Longitude position 8 WGS84 dddmmmmm
Position status 1
'd' if current 2D differential
GPS position
'D' if current 3D differential
GPS position
'g' if current 2D GPS
position
'G' if current 3D GPS
position
'S' if simulated position
'_' if invalid position
Horizontal posn
error
3 EPH in meters
Altitude sign 1 '+' or '-'
Altitude 5
Height above or below mean
sea level in meters
Bila dikehendaki data koordinat saja tanpa ketinggian,
maka jumlah karakter yang digunakan untuk membe-
rikan data posisi adalah sebanyak 21 karakter (:byte)
per satu titik koordinat. Berarti, 10 ribu titik track-log
akan berukuran 210 KB dan 20 track akan berukuran
4,2 MB. Ini adalah ukuran maksimal data yang bisa
disimpan dalam penerima GPS, lalu di-upload secara
terjadwal ke komputer pusat melalui jaringan infra-
struktur komunikasi dengan alternatif sebagai berikut.
3.1. Transport Data via SMS Service
Pada sistem transport data melalui SMS, data yang
akan dikirim dikemas dengan ukuran maksimum 160
karakter dengan tarip 300 rupiah per SMS. Jadi, data
berukuran 4,2 MB akan dikemas menjadi 26.250
SMS dengan biaya kirim 7.875.000,- rupiah.
Konfigurasi sistem transport-nya berbeda karena sisi
komputer pusat diasumsikan menerima data melalui
modul GSM atau CDMA dengan konfigurasi seperti
pada Gambar 3.1 berikut ini.
GAMBAR 3.1. SISTEM TRANSPORT VIA SMS
Diagram alur proses pengolahan datanya adalah se-
perti ditunjukkan Gambar 3.2 di bawah ini.
GAMBAR 3.2. ALUR PROSES DATA VIA SMS
Komputer
Pusat
GPS
NETWORK
Unit
Bergerak
Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia
3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung
470
3.2. Transport Data via Web Service 2.5G
Pada sistem transport data yang melalui web service,
diasumsikan bahwa komputer pusat terhubung ke
jaringan internet. Dengan demikian, transport data
dari unit bergerak ke komputer pusat dilakukan
dalam format http melaui saluran GPRS atau EDGE
dengan biaya yang lebih murah daripada SMS, yaitu
sekitar 25 rupiah/KB. Jadi, data sebesar 4,2 MB bisa
dikirim dengan biaya sekitar 105.000 rupiah.
Secara teoritis, GPRS mampu membawa data dengan
kecepatan seperti pada Tabel 3.1, namun dalam im-
plementasinya batas teoritis untuk packet switched
data adalah sekitar 160 kbps (menggunakan 8 time
slot dan CS4). Kecepatan bit yang realistis adalah 30-
80 kbps, karena dimungkinkan untuk menggunakan
maksimum 4 time slot untuk downlink.
TABEL 3.1. DATA RATE PADA GPRS (kbps)
Data Rate CS1 CS2 CS3 CS4
1 Timeslot 9.05 13.4 15.6 21.4
8 Timeslot 72.4 107.2 124.8 171.2
CS : coding scheme
Sedangkan pada EDGE yang kadang disebut EGPRS
atau enhanced GPRS, kecepatan bit-nya lebih tinggi
sebagaimana terlihat pada Tabel 3.2. Hal ini bisa
terjadi karena teknik modulasi yang digunakan bukan
GMSK, tetapi 8-PSK yang lebih hemat bandwidth.
TABEL 3.2. DATA RATE PADA EDGE (kbps)
Data Rate CS1 CS2 CS3 CS4
1 Timeslot 29.6 44.8 54.4 59.2
8 Timeslot 236.8 358.4 435.2 473.6
GPRS atau EDGE yang mana pun bisa digunakan
sebagai jalur transport data hasil pemetaan, asalkan
service itu disediakan oleh operator seluler Indonesia.
3.3. Transport Data via Web Sevice 3G
Idealnya, jaringan seluler generasi ketiga direncana-
kan mampu membawa data dengan kecepatan hingga
sekitar 2 Mbps, karena harapan awalnya adalah
bahwa sebuah ponsel atau mobile-terminal yang lain
dapat digunakan untuk mengakses video streaming
yang menurut standard MPEG-4 mempunyai data-
rate 1.8 Mbps. Namun demikian, yang penting untuk
keperluan pemetaan nasional ini adalah tersedianya
kanal data fleksibel dan mudah mengaturnya. Dengan
tersedianya kanal ini, infrastruktur VPN bisa dengan
mudah dibangun dan digunakan untuk beragam jenis
keperluan (asalkan semua operator seluler membuka
jenis service ini).
4. HASIL PEMETAAN
Selanjutnya ditampilkan contoh hasil pemetaan yang
dilakukan tim PENS di Kabupaten Banyuwangi Jawa
Timur untuk memetakan sebuah lahan perkebunan
seperti terlihat pada Gambar 4.1 hingga 4.3.
GAMBAR 4.1. PETA KOORDINAT DALAM FORMAT
DXF
Peta di atas adalah hasil olahan data koordinat yang
diperoleh oleh unit bergerak yang diproyeksikan ke
dalam peta dasar bawaan dari penerima GPS.
GAMBAR 4.2. PETA TEXTURE DARI NASA FORMAT
DDS
GAMBAR 4.3. HASIL SUPERIMPOSE DXF KE DDS
Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia
3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung
471
5. PENUTUP
Pada tataran teknologi, teknik pemetaan yang cepat,
akurat, dan murah telah mampu dilakukan/dikuasai.
Manfaat dari hasil pemetaan ini bagi banyak sektor
baik pemerintahan, pertanahan, pariwisata, industri,
pertahanan, dan lain-lain, terasa benar pentingnya.
Selanjutnya, pada tataran pemanfaatan teknologi,
dukungan dari semua pihak sangat diharapkan dalam
rangka membangun suatu sistem informasi nasional
yang lengkap.
6. REFERENSI
[1]. Vijay K Garg, "IS-95 CDMA and cdma2000",
PHPTR, New Jersey, 2000.
[2]. Man Young Rhee, "CDMA Network and
Security", PHPTR, New Jersey, 1998.
[3]. Yoshihiko Akaiwa, "Digital Mobile
Communication", John Wiley & Sons, New
York, 1996.
[4]. Jim Kurose, Keith Ross, "Computer
Networking", 3rd Ed., Addison Wesley, USA,
2005.
[5]. Borko Furht, Mohammad Ilyas, "Wireless
Internet Handbook", CRC Press, USA, 2003.
[6]. ______, "Garmin Owner’s Manual", Garmin
Limited, USA, 2005.
[7]. B. Michael, “Programming Embedded Systems
in C and C++”, O Reilly, 2003
[8]. K.Yaghmour, “Building Embedded Linux
Systems”, O Reilly, 2003.
[9]. Renesas,“Hitachi SuperH RISC Engine, SH7751
Series”, Renesas hardware manual, 2003
[10]. http://worldwind.arc.nasa.gov/
[11]. http://www.garmin.com

Recomendados

Pengukuran kerangka dasar vertikalPengukuran kerangka dasar vertikal
Pengukuran kerangka dasar vertikalVinny Dewina
8.4K visualizações23 slides
Pengukuran poligon tertutupPengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutupAmilia Tiara
33.4K visualizações12 slides
DIGITASIDIGITASI
DIGITASIoriza steva andra
14K visualizações37 slides
Iuw   7v beda tinggiIuw   7v beda tinggi
Iuw 7v beda tinggiKharistya Amaru
9.4K visualizações37 slides

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados(20)

Tugas Teknologi Bahan KonstruksiTugas Teknologi Bahan Konstruksi
Tugas Teknologi Bahan Konstruksi
Debora Elluisa Manurung7.9K visualizações
Metadata Dalam GISMetadata Dalam GIS
Metadata Dalam GIS
Musnanda Satar7.5K visualizações
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
yulika usman105.9K visualizações
Bab iii hitungan polygonBab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygon
Hendra Supriyanto23.4K visualizações
Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1 Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1
Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1
Mega Yasma Adha358 visualizações
Modul penggunaan kompas geologi agp bandung 2Modul penggunaan kompas geologi agp bandung 2
Modul penggunaan kompas geologi agp bandung 2
Muhammad Faisal Latif4.6K visualizações
Makalah Proses GeomorfologiMakalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses Geomorfologi
ronimputra19.8K visualizações
pengenalan GPSpengenalan GPS
pengenalan GPS
bramantiyo marjuki4.1K visualizações
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudut
olismisarko14.8K visualizações
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
Dita Aldisa25.7K visualizações
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannya
Fitria Anggrainy23.3K visualizações
Laporan 1Laporan 1
Laporan 1
Niko Utomo13.1K visualizações
Bahan tayang pemetaan tematik-ddrtp 2016Bahan tayang pemetaan tematik-ddrtp 2016
Bahan tayang pemetaan tematik-ddrtp 2016
hadiarnowo2.1K visualizações
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Andi Azizah71.8K visualizações
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 BatuLaporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
National Cheng Kung University2.9K visualizações
PETA IRIGASI OBEL MINE'13 UNIPAPETA IRIGASI OBEL MINE'13 UNIPA
PETA IRIGASI OBEL MINE'13 UNIPA
UNIVERSITY OF PAPUA10.5K visualizações
10.gerakan tanah, kegempaan, dan gunungapi10.gerakan tanah, kegempaan, dan gunungapi
10.gerakan tanah, kegempaan, dan gunungapi
arisiteru1.4K visualizações

Destaque

2508 4917-1-pb2508 4917-1-pb
2508 4917-1-pbAgus P
505 visualizações7 slides
luas dan kelilingluas dan keliling
luas dan kelilingRama SIni
28.9K visualizações17 slides
Resume jurnal internasionalResume jurnal internasional
Resume jurnal internasionalakuayucantik
21.2K visualizações2 slides
Resume jurnal internasional msdmResume jurnal internasional msdm
Resume jurnal internasional msdmVivianFlorin
11.9K visualizações5 slides
Jurnal jaringan komputerJurnal jaringan komputer
Jurnal jaringan komputerApink Iketeru
22.5K visualizações14 slides

Destaque(16)

2508 4917-1-pb2508 4917-1-pb
2508 4917-1-pb
Agus P505 visualizações
Implementasi Teknik Kompresi Teks HuffmanImplementasi Teknik Kompresi Teks Huffman
Implementasi Teknik Kompresi Teks Huffman
Universitas Pembangunan Panca Budi1.7K visualizações
luas dan kelilingluas dan keliling
luas dan keliling
Rama SIni28.9K visualizações
Resume jurnal internasionalResume jurnal internasional
Resume jurnal internasional
akuayucantik21.2K visualizações
Resume jurnal internasional msdmResume jurnal internasional msdm
Resume jurnal internasional msdm
VivianFlorin11.9K visualizações
Jurnal jaringan komputerJurnal jaringan komputer
Jurnal jaringan komputer
Apink Iketeru22.5K visualizações
Format resume jurnalFormat resume jurnal
Format resume jurnal
Nu'man El-Barbasiy38.9K visualizações
Review jurnal EkonomiReview jurnal Ekonomi
Review jurnal Ekonomi
sena gumelar19.1K visualizações
Tugas review jurnalTugas review jurnal
Tugas review jurnal
Andik Irawan19.7K visualizações
Cara menulis kutipan dan sumber kutipanCara menulis kutipan dan sumber kutipan
Cara menulis kutipan dan sumber kutipan
fernard99.6K visualizações
Cara Mereview JurnalCara Mereview Jurnal
Cara Mereview Jurnal
Rumah Studio97K visualizações
Contoh Review JurnalContoh Review Jurnal
Contoh Review Jurnal
Trisnadi Wijaya50.8K visualizações
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
bramantiyo marjuki94.8K visualizações
"GPS" Global Positioning System  [PDF]"GPS" Global Positioning System  [PDF]
"GPS" Global Positioning System [PDF]
Course Hero45.6K visualizações

Similar a [Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 g(20)

Peta elektronik navigasi daratPeta elektronik navigasi darat
Peta elektronik navigasi darat
Retno Pratiwi1.5K visualizações
Tugas ii sig   isp2 akhirTugas ii sig   isp2 akhir
Tugas ii sig isp2 akhir
Sepli Umbase14.9K visualizações
13 teknologi tran13 teknologi tran
13 teknologi tran
Nisita K. Wardhana258 visualizações
13 teknologi tran13 teknologi tran
13 teknologi tran
Nisita K. Wardhana413 visualizações
Andino Maseleno - Modul SIGAndino Maseleno - Modul SIG
Andino Maseleno - Modul SIG
Andino Maseleno7.3K visualizações
Pemetaan digital Pemetaan digital
Pemetaan digital
bramantiyo marjuki11.3K visualizações
Discription Cms 11 (Used Mobil Truk)Discription Cms 11 (Used Mobil Truk)
Discription Cms 11 (Used Mobil Truk)
mitraglobal228 visualizações
Sistem informasi geografis dan pengolahan data spasialSistem informasi geografis dan pengolahan data spasial
Sistem informasi geografis dan pengolahan data spasial
Nashriyah Tsabitah495 visualizações
Survey Guide USOSurvey Guide USO
Survey Guide USO
RamaEmerald3 visualizações
Power Point Presentasi Komunikasi DataPower Point Presentasi Komunikasi Data
Power Point Presentasi Komunikasi Data
dodolbetawi22.3K visualizações
Makalah jaringan komputer - Parking FinderMakalah jaringan komputer - Parking Finder
Makalah jaringan komputer - Parking Finder
adiputrajaya839 visualizações
Sistem Informasi Geografis.pptxSistem Informasi Geografis.pptx
Sistem Informasi Geografis.pptx
SangPenaklukChanel14 visualizações

Último

SK TPPK paud 2023.pdfSK TPPK paud 2023.pdf
SK TPPK paud 2023.pdfKomalasari96
26 visualizações3 slides
Modul 6 - Pend. ABK.pptxModul 6 - Pend. ABK.pptx
Modul 6 - Pend. ABK.pptxAzizahRaiza1
12 visualizações34 slides
MEDIA INTERAKTIF.pptxMEDIA INTERAKTIF.pptx
MEDIA INTERAKTIF.pptxJUMADAPUTRA
10 visualizações73 slides

Último(20)

SK TPPK paud 2023.pdfSK TPPK paud 2023.pdf
SK TPPK paud 2023.pdf
Komalasari9626 visualizações
Modul 6 - Pend. ABK.pptxModul 6 - Pend. ABK.pptx
Modul 6 - Pend. ABK.pptx
AzizahRaiza112 visualizações
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
randalesmana10 visualizações
MEDIA INTERAKTIF.pptxMEDIA INTERAKTIF.pptx
MEDIA INTERAKTIF.pptx
JUMADAPUTRA10 visualizações
Katalog Penerbit BacaKatalog Penerbit Baca
Katalog Penerbit Baca
penerbitbaca38 visualizações
kelompok 8.pdfkelompok 8.pdf
kelompok 8.pdf
sitiamelliaefendi0316 visualizações
Motivasi Meningkatkan DiriMotivasi Meningkatkan Diri
Motivasi Meningkatkan Diri
KemindoGroup13 visualizações
MPI K.9 MANAJEMEN KONFLIK.pptxMPI K.9 MANAJEMEN KONFLIK.pptx
MPI K.9 MANAJEMEN KONFLIK.pptx
NajwaAuliaSyihab12 visualizações
Analisis Puisi Bunga dan Tembok Karya Wiji Thukul.pdfAnalisis Puisi Bunga dan Tembok Karya Wiji Thukul.pdf
Analisis Puisi Bunga dan Tembok Karya Wiji Thukul.pdf
Alya Dwi Arianty9 visualizações
user.docxuser.docx
user.docx
Fajar Baskoro26 visualizações
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docxProduk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx
diahprameswari198611 visualizações
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdfLaporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
ECPAT Indonesia9 visualizações
LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdfLAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf
AdeSuryadi218 visualizações
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Umum.pdfLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Umum.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Umum.pdf
agustinusg10314 visualizações
Pembahasan Soal Stoikiometri.pdfPembahasan Soal Stoikiometri.pdf
Pembahasan Soal Stoikiometri.pdf
Tias Mutiara 15 visualizações

[Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 g

  • 1. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung 467 TEKNIK PEMETAAN WILAYAH SECARA CEPAT DAN AKURAT MENGGUNAKAN GPS YANG DIKOORDINASIKAN MELALUI JARINGAN 3G ATAU YANG SETARA Nonot Harsono, Ahmad Subhan, Sritrusta Sukaridhoto, Amang Sudarsono, nonot@eepis-its.edu Laboratorium Jaringan Komputer Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ABSTRAK Peta wilayah yang akurat bisa digunakan untuk berbagai macam layanan informasi yang memuaskan karena akurasinya; misalnya kota madya dengan peta kota yang akurat, dinas pariwisata dengan peta tujuan wisata yang akurat, dinas banjir dengan peta kawasan banjir yang akurat, masyarakat kota dengan peta jalan dan letak kantor- kantor atau tujuan bisnis lain yang akurat, BPN dengan peta tanah/lahan beserta pemiliknya yang akurat pula, dan lain sebagainya. Kesemua jenis peta akurat tersebut bisa dibuat dan didapatkan secara cepat dengan memanfaatkan teknologi GPS yang dihubungkan ke sebuah komputer pusat yang telah dilengkapi dengan software aplikasi pengolah grafik yang dirancang memiliki beberapa layer aplikasi sesuai dengan kebutuhan yang berbeda, melalui jaringan infrastruktur komunikasi yang sudah ada, misalnya 3G atau 2.5G atau wireless-internet. Kata kunci: pemetaan, GPS, infrastruktur komunikasi 1. PENDAHULUAN Pemetaan di Indonesia umumnya masih dilakukan dengan alat ukur tanah theodolit untuk mendapatkan titik-titik koordinat di suatu wilayah. Setiap alat ukur berpindah tempat, sebanyak itu pula harus dilakukan pengkondisian agar didapat data yang akurat. Faktor emosi dari operator alat sangat mempengaruhi akurasi hasil pengukuran yang pada akhirnya mem- pengaruhi akurasi peta yang dihasilkan. Disamping itu, waktu pengerjaan hingga dihasilkan peta pun sangat lama. Saat ini, teknologi GPS sudah menghasilkan alat penerima data koordinat posisi yang kompak dan cukup murah dengan akurasi yang memadai. Dengan penerima GPS ini, informasi koordinat sebuah titik di muka bumi bisa diperoleh dengan cepat dan bisa menjangkau semua titik di permukaan bumi. Semen- tara itu, teknologi pengolahan data berukuran besar juga sudah tersedia berupa produk-produk teknologi komputer, baik hardware maupun software. Dengan menggabungkan penerima GPS sebagai alat akuisisi data dan komputer sebagai pengolah data, bisa diperoleh sistem pemetaan yang cepat dan akurat untuk berbagai macam keperluan: pariwisata, industri, tata kota, batas wilayah, dan sebagainya. 1.1. Penerima GPS Teknologi GPS telah membawa kemajuan yang besar pada sistem navigasi dan penentuan posisi. Dengan menggunakan 24 satelit dan stasiun-stasiun buminya, GPS mampu melacak keberadaan pesawat, kendaraan, kapal, laptop, ponsel, dan bahkan orang per orang. Ini semua menjadi mungkin karena teknologi GPS memiliki beberapa kemampuan sebagai berikut: - memberikan data lokasi yang tepat untuk segala titik di muka bumi, pada segala cuaca - mampu menemukan lokasi dan memberi info tentang bagaimana menuju lokasi itu - menghemat waktu dan biaya survey pemetaan dengan hasil yang tetap akurat - ukuran alat yang semakin kecil dan murah, sehingga terjangkau oleh hampir semua orang - mampu melacak objek hingga titik lokasinya dengan akurat Di pasaran tersedia berbagai macam penerima GPS dengan merk dan fitur yang beragam, namun secara umum memiliki spesifikasi yang hampir sama misal sebagai berikut. TABEL 1.1. SPESIFIKASI PENERIMA GPS GPS receiver WAAS Enabled, Differential-ready, 12 parallel channel Approx. 15 seconds (warm start) Approx. 45 seconds (cold start)Acquisition time Approx. 5 minutes (First time) Update rate 1/second, continuous GPS accuracy <15 meters, 95% WAAS accuracy <3 meters, 95% Velocity accuracy 0.05 meter/sec NMEA 0813, RTCM 104 (for DGPS) Interfaces RS-232 for PC Antenna Quad-helix
  • 2. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung 468 1.2. Fitur GPS yang Dimanfaatkan Data utama yang dihasilkan dari semua penerima GPS adalah data koordinat bujur dan lintang, namun ada dua fitur yang sangat berguna untuk melakukan pemetaan yaitu waypoints dan track-log. Waypoints digunakan untuk merekam titik-titik yang diinginkan secara manual dan penerima GPS yang dipakai dalam paper ini mampu menyimpan hingga 500 titik. Sedangkan track-log digunakan untuk merekam jejak perjalanan secara otomatis dengan resolusi jejak yang bisa diatur. Jumlah titik koordinat yang bisa disimpan dengan fitur ini adalah 10.000 titik tiap track dan mampu menyimpan hingga 20 track. Fitur mana yang akan digunakan adalah tergantung pada peta apa yang ingin dibuat. Misalnya, fitur waypoints cocok dipakai untuk membuat peta letak kantor atau bangunan, dan fitur track-log cocok digunakan untuk membuat peta jalan atau batas wilayah. Demikian seterusnya untuk pembuatan peta yang lain. 2. KONFIGURASI SISTEM Sistem pemetaan yang dibangun disini terdiri dari dua bagian utama yaitu unit bergerak yang berfungsi sebagai alat pengumpul data koordinat dimana terdapat penerima GPS, dan unit komputer pusat yang berfungsi untuk mengolah data yang terkumpul hingga menghasilkan hasil akhir berupa peta yang diharapkan. 2.1. Sisi Unit Bergerak Unit bergerak ini tersusun dari sebuah penerima GPS, sebuah komputer mikro, dan sebuah modul GSM atau CDMA. Unit ini berfungsi sebagai pengambil data pemetaan yang berupa koordinat titik-titk sepanjang jalur yang telah dilalui pada saat tracking. Pada implementasinya alat ini didesain sedemikian rupa untuk bisa mudah dibawa kemana-mana pada saat melakukan tracking lokasi yang akan dipetakan. Pada peralatan ini dilengkapi dengan beberapa perangkat tambahan, pertama adalah penerima GPS (Global Positioning System), perangkat ini berfungsi sebagai penerima data posisi koordinat melalui satelit GPS yang ditangkap. Penerima GPS berkomunikasi dengan sistem mikrokomputer melalui port serial, sehingga setiap saat mikrokomputer dapat mengambil data posisi dari penerima GPS. Kedua, sistem ini dilengkapi dengan sistem komunikasi dengan data server yang terletak di komputer pusat. Untuk memudahkan sistem komunikasi, jalur yang dipakai adalah dengan memanfaatkan sistem komunikasi pada jaringan GSM/CDMA. Perangkat komunikasi pada sistem mikrokomputer ini berupa modem GSM/CDMA (tergantung pada jaringan mana yang tersedia). Bagian-bagian yang ada di dalam unit bergerak ini ditunjukkan pada Gambar 2.1 di bawah ini. GAMBAR 2.1. SISI UNIT BERGERAK 2.2. Sisi Komputer Pusat Komputer pusat merupakan data server processing yang berfungsi sebagai penerima data yang dikirim oleh sistem mikrokomputer melalui jaringan GSM/ CDMA. Selain sebagai penerima data, server ini juga mengolah data yang diterima menjadi data aplikasi yang berjalan di perangkat data server. Perangkat data sever berupa PC server yang dilengkapi dengan sistem penyimpanan data berserta database engine. Data server juga dilengkapi dengan beberapa aplikasi yang meliputi : 1.Aplikasi penerima data. 2.Aplikasi pengolah data 3.Aplikasi untuk layanan akses informasi (a) Lapisan aplikasi (b) Lapisan data protokol GAMBAR 2.2. SISI KOMPUTER PUSAT Aplikasi penerima data berfungsi untuk mengatur penerimaan data yang di upload dari unit bergerak. Data yang diterima berupa karakter dalam bentuk data byte karakter informasi titik-titik yang telah dilalui oleh unit bergerak. Data ini kemudian disimpan di dalam temporer database. Aplikasi pengolah data akan melakukan pengambilan data dalam database temporer untuk diubah menjadi data yang siap ditampilkan di aplikasi pengolah data, dimana aplikasi ini merupakan pengembangan dari NASA worldwind (http://worldwind.arc.nasa.gov/). Di dalam aplikasi ini, ditambahkan satu lapisan lagi yang dikembangkan sendiri untuk fungsi jalur yang
  • 3. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung 469 diperoleh dari tracking yang telah dilakukan. Aplikasi lain pada data server adalah aplikasi yang berfungsi untuk layanan akses informasi. Aplikasi ini bisa berada dimana saja dengan persyaratan mendapatkan authorisasi dari pihak operator jaringan dan terkoneksi dengan jalur internet. Diagram sistem data server dan akses klien ditunjukkan pada Gambar 2.3. GAMBAR 2.3. KONFIGURASI SISTEM LENGKAP 3. TRANSPORT DATA Data koordinat posisi dari penerima GPS yang akan dikirimkan ke komputer pusat oleh unit bergerak adalah sebagaimana terdapat pada Tabel 3.1. TABEL 3.1. DATA OUTPUT PENERIMA GPS Parameter Char Isi Informasi Latitude hemisphere 1 'N' or 'S' Latitude position 7 WGS84 ddmmmmm Longitude hemishpere 1 'E' or 'W' Longitude position 8 WGS84 dddmmmmm Position status 1 'd' if current 2D differential GPS position 'D' if current 3D differential GPS position 'g' if current 2D GPS position 'G' if current 3D GPS position 'S' if simulated position '_' if invalid position Horizontal posn error 3 EPH in meters Altitude sign 1 '+' or '-' Altitude 5 Height above or below mean sea level in meters Bila dikehendaki data koordinat saja tanpa ketinggian, maka jumlah karakter yang digunakan untuk membe- rikan data posisi adalah sebanyak 21 karakter (:byte) per satu titik koordinat. Berarti, 10 ribu titik track-log akan berukuran 210 KB dan 20 track akan berukuran 4,2 MB. Ini adalah ukuran maksimal data yang bisa disimpan dalam penerima GPS, lalu di-upload secara terjadwal ke komputer pusat melalui jaringan infra- struktur komunikasi dengan alternatif sebagai berikut. 3.1. Transport Data via SMS Service Pada sistem transport data melalui SMS, data yang akan dikirim dikemas dengan ukuran maksimum 160 karakter dengan tarip 300 rupiah per SMS. Jadi, data berukuran 4,2 MB akan dikemas menjadi 26.250 SMS dengan biaya kirim 7.875.000,- rupiah. Konfigurasi sistem transport-nya berbeda karena sisi komputer pusat diasumsikan menerima data melalui modul GSM atau CDMA dengan konfigurasi seperti pada Gambar 3.1 berikut ini. GAMBAR 3.1. SISTEM TRANSPORT VIA SMS Diagram alur proses pengolahan datanya adalah se- perti ditunjukkan Gambar 3.2 di bawah ini. GAMBAR 3.2. ALUR PROSES DATA VIA SMS Komputer Pusat GPS NETWORK Unit Bergerak
  • 4. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung 470 3.2. Transport Data via Web Service 2.5G Pada sistem transport data yang melalui web service, diasumsikan bahwa komputer pusat terhubung ke jaringan internet. Dengan demikian, transport data dari unit bergerak ke komputer pusat dilakukan dalam format http melaui saluran GPRS atau EDGE dengan biaya yang lebih murah daripada SMS, yaitu sekitar 25 rupiah/KB. Jadi, data sebesar 4,2 MB bisa dikirim dengan biaya sekitar 105.000 rupiah. Secara teoritis, GPRS mampu membawa data dengan kecepatan seperti pada Tabel 3.1, namun dalam im- plementasinya batas teoritis untuk packet switched data adalah sekitar 160 kbps (menggunakan 8 time slot dan CS4). Kecepatan bit yang realistis adalah 30- 80 kbps, karena dimungkinkan untuk menggunakan maksimum 4 time slot untuk downlink. TABEL 3.1. DATA RATE PADA GPRS (kbps) Data Rate CS1 CS2 CS3 CS4 1 Timeslot 9.05 13.4 15.6 21.4 8 Timeslot 72.4 107.2 124.8 171.2 CS : coding scheme Sedangkan pada EDGE yang kadang disebut EGPRS atau enhanced GPRS, kecepatan bit-nya lebih tinggi sebagaimana terlihat pada Tabel 3.2. Hal ini bisa terjadi karena teknik modulasi yang digunakan bukan GMSK, tetapi 8-PSK yang lebih hemat bandwidth. TABEL 3.2. DATA RATE PADA EDGE (kbps) Data Rate CS1 CS2 CS3 CS4 1 Timeslot 29.6 44.8 54.4 59.2 8 Timeslot 236.8 358.4 435.2 473.6 GPRS atau EDGE yang mana pun bisa digunakan sebagai jalur transport data hasil pemetaan, asalkan service itu disediakan oleh operator seluler Indonesia. 3.3. Transport Data via Web Sevice 3G Idealnya, jaringan seluler generasi ketiga direncana- kan mampu membawa data dengan kecepatan hingga sekitar 2 Mbps, karena harapan awalnya adalah bahwa sebuah ponsel atau mobile-terminal yang lain dapat digunakan untuk mengakses video streaming yang menurut standard MPEG-4 mempunyai data- rate 1.8 Mbps. Namun demikian, yang penting untuk keperluan pemetaan nasional ini adalah tersedianya kanal data fleksibel dan mudah mengaturnya. Dengan tersedianya kanal ini, infrastruktur VPN bisa dengan mudah dibangun dan digunakan untuk beragam jenis keperluan (asalkan semua operator seluler membuka jenis service ini). 4. HASIL PEMETAAN Selanjutnya ditampilkan contoh hasil pemetaan yang dilakukan tim PENS di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur untuk memetakan sebuah lahan perkebunan seperti terlihat pada Gambar 4.1 hingga 4.3. GAMBAR 4.1. PETA KOORDINAT DALAM FORMAT DXF Peta di atas adalah hasil olahan data koordinat yang diperoleh oleh unit bergerak yang diproyeksikan ke dalam peta dasar bawaan dari penerima GPS. GAMBAR 4.2. PETA TEXTURE DARI NASA FORMAT DDS GAMBAR 4.3. HASIL SUPERIMPOSE DXF KE DDS
  • 5. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung 471 5. PENUTUP Pada tataran teknologi, teknik pemetaan yang cepat, akurat, dan murah telah mampu dilakukan/dikuasai. Manfaat dari hasil pemetaan ini bagi banyak sektor baik pemerintahan, pertanahan, pariwisata, industri, pertahanan, dan lain-lain, terasa benar pentingnya. Selanjutnya, pada tataran pemanfaatan teknologi, dukungan dari semua pihak sangat diharapkan dalam rangka membangun suatu sistem informasi nasional yang lengkap. 6. REFERENSI [1]. Vijay K Garg, "IS-95 CDMA and cdma2000", PHPTR, New Jersey, 2000. [2]. Man Young Rhee, "CDMA Network and Security", PHPTR, New Jersey, 1998. [3]. Yoshihiko Akaiwa, "Digital Mobile Communication", John Wiley & Sons, New York, 1996. [4]. Jim Kurose, Keith Ross, "Computer Networking", 3rd Ed., Addison Wesley, USA, 2005. [5]. Borko Furht, Mohammad Ilyas, "Wireless Internet Handbook", CRC Press, USA, 2003. [6]. ______, "Garmin Owner’s Manual", Garmin Limited, USA, 2005. [7]. B. Michael, “Programming Embedded Systems in C and C++”, O Reilly, 2003 [8]. K.Yaghmour, “Building Embedded Linux Systems”, O Reilly, 2003. [9]. Renesas,“Hitachi SuperH RISC Engine, SH7751 Series”, Renesas hardware manual, 2003 [10]. http://worldwind.arc.nasa.gov/ [11]. http://www.garmin.com