1. KERANGKA ACUAN KERJA
(K A K)
PEMETAAN FOTO UDARA KAMPUS
ITS SUKOLILO-SURABAYA
Tahun Anggaran 2018
PT. Geoinspiration
Arif Rahman Hakim No. 48, Sukolilo-Surabaya, Jawa Timur, 60111
Mobile: 082141046208
Email: geoinspiration@gmail.com
2. I. LATAR BELAKANG
Kampus sebagai lingkungan Pendidikan (Learning Society) menjadi
wadah bagi mahasiswa untuk berinteraksi, berdiskusi, bertukar informasi satu
sama lain serta menjadi tempat mahasiswa untuk tumbuh dan berkembang menjadi
pribadi yang aktif dan kreatif. Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya merupakan salah satu perguruan tinggi sains dan teknologi terbaik di
Indonesia dengan luas kampus ± 180 Ha. Pada tahun 2017. Namun ITS tidak lepas
dari permasalahan banjir yang selalu datang setiap musim hujan. Genangan air
di ITS agak lambat surut karena ITS berada di daerah Timur sehingga menerima
limpahan aliran dari daerah barat yang mau menuju ke laut. Secara teknis
penyebab utama banjir di Surabaya adalah fasilitas pencegah banjir seperti pompa
dan pintu air kurang mampu untuk mengalirkan air hujan. Akibarnya air
mengumpul dan meluber ke wilayah sekitar aliran air. Pompa air ini sangat vital,
sebenarnya banjir dapat dicegah jika pemanfaatan pompa dimaksimalkan.
Dengan adanya permasalahan diatas, maka ITS akan melakukan
pembaharuan jalur saluran pipa air yang ada dengan adanya pembaharuan
tersebut, diperlukan adanya pemetaan kampus ITS yang dapat memberikan
informasi geospasial kampus dalam skala yang besar dan lebih detail.
Ketersediaan data spasial dengan skala besar kampus ITS masih sangat terbatas
sehingga dibutuhkan suatu terobosan melalui upaya percepatan penyediaannya.
Seiring perkembangan teknologi, metode dalam pemetaan sangat beragam. Salah
satu teknologi yang memiliki banyak peminat saat ini, yaitu teknologi foto udara
menggunakan wahana pesawat tanpa awak atau yang biasa disebut UAV
(Unmanned Aerial Vehicle). UAV dapat menunjang penyedia data spasial dalam
skala yang cukup besar. Selain efektif dan efisien baik dari segi biaya maupun
waktu penggunanaan, UAV juga dapat menghasilkan foto yang cukup jelas.
II. TUJUAN
Tujuan
• Melakukan pekerjaan pemotretan udara digital pada skala 1:2500 dengan
cakupan wilayah kampus ITS Sukolilo-Surabaya.
• Sebagai peta dasar perencanaa pembaharuan jalur pipa saluran air di ITS
III. RUANG LINGKUP PEKERJAAN 1. Wilayah dan Obyek Pekerjaan
• Wilayah pekerjaan adalah seluruh wilayah kampus ITS Sukolilo-Surabaya.
3. Obyek pekerjaan adalah Pemetaan kampus ITS Sukolilo-Surabaya melalui foto
udara dan Pembuatan Peta Kampus ITS menggunakan orthophoto yang dihasilkan
dari pemoteretan foto udara pada skala 1:2500 dalam bentuk soft copy maupun hard
copy (Kertas A0) .
Gambar 1. Lokasi Pekerjaan
(Google Maps, 2017)
2. Persiapan
a. Persiapan Administratif, yaitu meliputi pembuatan surat-surat ijin yang
diperlukan.
b. Persiapan Teknis, yaitu penentuan rencana jalur terbang dan penempatan
Premark untuk pengukuran GCP.
c. Penyusunan personil dengan memperhatikan kualifikasi, kemampuan dan
kelengkapan lainnya serta informasi-informasi lain yang diperlukan.
3. Pekerjaan Pemetaan Foto Udara
a. Perencanaan Jalur Terbang Foto Udara
b. Pengukuran dan Perhitungan Koordinat menggunakan GPS Geodetik
c. Pegolahan hasil akuisisi data foto udara dengan toleransi yang telah
ditentukan (dapat dilihat pada bagian Kriteria)
d. Pemetaan Kampus ITS Sukolilo-Surabaya (Hardcopy dan Softcopy) yang
informatif dengan menggunakan peta orthophoto yang dihasilkan
IV. METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah metode fotogrametri.
Secara rinci, tahap-tahap metode tersebut diuraikan sebagaimana uraian di bawah.
1. Perencanaan Jalur Terbang
4. Tahap perencanaan jalur terbang meliputi desain polygon area rencana,
penentuan sidelap & overlap, perhitungan jumlah foto, rencana lokasi take-off
dan landing, serta rencana sesi dan tinggi terbang. Pada tahap ini software
yang dapat digunakan adalah DJI-GO dan PIC4D
2. Pengukuran GCP
Pengukuran Ground Control Point (GCP) menggunakan GPS tipe Geodetik
untuk mendapatkan nilai koordinat tanah. Nilai koordinat tanah (X, Y, & Z)
menggunakan sistem koordinat UTM Zona 49S.
3. Kalibrasi Kamera
Kalibrasi kamera dilakukan untuk mendapatkan nilai IOP pada kamera. Pada
proses ini dilakukan proses bundle adjustment laboratory calibration
menggunakan software Photomodeler Scanner. Setelah parameter IOP didapat
maka parameter tersebut dimasukkan kedalam model.
4. Pemotretan Udara
Akuisisi data foto udara menggunakan wahana Unmanned Aerial Vehicle
(UAV) dan kamera kamera digital Digital Canon PowerShot S100 yang
dilakukan untuk mendapatkan data foto objek kawasan Kampus ITS Sukolilo
Surabaya.
5. Ortorektifikasi
Ortorektifikasi merupakan tahapan georeferencing dengan cara rektifikasi
foto objek pada model menggunakan data koordinat GCP.
6. Pembuatan Orthofoto
Tahapan membuat orthofoto yaitu :
- Alignment Foto
- Pemodelan Geometri
- Pembentukan Tekstur 3D
- Transformasi koordinat 3D
- Orthomosaik
7. Layouting
Setelah peta selesai diolah menjadi peta Orthomosaik, selanjutnya adalah
melakukan Layouting, disini software yang digunakan adalah ArcGIS.
V. PERALATAN
Guna menunjang pekerjaan digunakan peralatan-peralatan sebagaimana
uraian di bawah :
Tabel 1. Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Perangkat Keras
(Hardware) Perangkat Lunak (Software)
Unit Unmanned Aerial Vehicle (UAV)
DJI Phantom 4 Sistem operasi Windows 10
sebagai wahana untuk pemotretan Professional 64-bit.
udara.
5. Autopilo
t Pic4D untuk
Software pengolahan data foto udara
(Agisoft)
pengendali pilot secara otomatis.
Remote DJI untuk mengendalikan Software DJI-GO Dan Pic4D untuk
penerbangan pesawat. membuat jalur terbang pesawat.
Receiver Global Positioning System Software Photomodeler Scanner untuk
(GPS) Geodetik dual frequency kalibrasi kamera.
Kamera Non Metrik Digital Canon Peralatan dan software pendukung
PowerShot S100 seperti: GIS, pengolah DTM, dan
Software Office.
Personal Computer (PC) sebagai
pengolahan data dan pembuatan
laporan.
Marker
VI. KRITERIA
1. Kriteria Pengukuran
a. Toleransi error proyeksi pada proses Georeferencing data foto udara
maksimal 0.5 m
b. Ketelitian peta ortofhoto diuji dengan mengikuti ketelitian Peta Rupa
Bumi Indonesia (RBI) yang dikeluarkan melalui Peraturan Kepala Badan
Informasi Geospasial (BIG) No 15 Tahun 2014. Ketelitian geometri peta
diperoleh berdasarkan ketentuan seperti berikut :
Tabel 2. Ketelitian geometri Peta RBI
6. VII. KUALIFIKASI DAN TENAGA AHLI
1. Karena pemetaan ini adalah pekerjaan yang spesifik, maka tenaga ahli yang
digunakan harus sesuai dengan bidangnya.
2. Diutamakan penggunaan Tenaga Ahli yang mempunyai pendidikan khusus
dan bersertifikat untuk menangani pekerjaan ini diantaranya :
a. Team Leader, 1 orang, Pendidikan minimal S-2 Geodesi/Geomatika
dengan pengalaman minimal 5 tahun memiliki SKA sesuai bidangnya.
b. Operator Fotogrametri, 1 orang, Pendidikan minimal Sarjana Strata 1
Geodesi/Geomatika ( S1 ) dengan pengalaman kerja 1 tahun dalam bidang
computer dan berkaitan dengan fotogrametri.
c. Surveyor Fotogrametri (pilot dan co pilot), 2 orang, Pendidikan minimal
D-3 Geodesi/Geomatika dengan pengalaman 1 tahun pada bidang
fotogrametri
d. Surveyor GPS, 3 orang, Pendidikan minimal D-3 Geodesi/Geomatika
dengan penglaman 2 tahun pada bidang survey pemetaan, Berpengalaman
praktis dalam pengoperasian receiver GPS yang akan digunakan, dan
Berpengalaman dalam pengolahan data Survei GPS
e. Drafter, 1 orang, Pendidikan minimal D-3 Geodesi/Geomatika,
berpengalaman dan ahli dalam software ArcGIS, dan kreatif
VIII. KELUARAN
Pada akhir kegiatan ini, pelaksana pekerjaan harus telah menyerahkan hasil
pekerjaan sebagai berikut:
1. Dokumen perkembangan pelaksanaan pekerjaan berupa:
a. Laporan Pendahuluan (hardcopy dan softcopy), sejumlah 2 (dua)
eksemplar dengan ketentuan:
1) Pengetikan dengan spasi 1,5
2) Ukuran kertas A4
3) Substansi materi : rencana dan persiapan pelaksanaan pekerjaan
4) 1 (satu) eks. diserahkan untuk pengkajian substansi pekerjaan
5) 1 (satu) eks. diserahkan setelah dilakukan perbaikan sebagai tindak
lanjut hasil pengkajian substansi pekerjaan.
b. Laporan Akhir (hardcopy dan softcopy), sejumlah 2 (dua) eksemplar
dengan ketentuan:
1) Pengetikan dengan spasi 1,5
2) Ukuran kertas A4
3) Substansi materi: laporan pelaksanaan pekerjaan final beserta data-
data penunjang yang digunakan yang meliputi:
• Sketsa dan deskripsi titik kontrol serta quicklook penampakan
premark di setiap foto yang muncul dalam bentuk digital dan cetak.
• Data pengamatan titik kontrol satelit GPS dalam format asli dan
RINEX dalam bentuk digital.
• Daftar koordinat titik kontrol utama dan titik kontrol cek dalam
bentuk digital
7. • Daftar parameter eksterior orientasi (EO) hasil pengukuran GPS
kinematic. Satuan yang digunakan adalah Meter dan Degree 3600.
Sistem referensi yang digunakan adalah datum SRGI 2013 (Sistem
Referensi Geospasial Indonesia 2013). Daftar parameter EO dalam
bentuk digital.
4) 1 (satu) eks. diserahkan untuk pengkajian substansi pekerjaan
5) 1 (satu) eks. diserahkan setelah dilakukan perbaikan sebagai tindak
lanjut hasil pengkajian substansi pekerjaan.
c. Laporan kegiatan (softcopy) dilampirkan bersama laporan.
1) Pengetikan dengan spasi 1.5
2) Ukuran kertas A4
3) Substansi materi : berupa logbook harian selama pelaksanaan
pemoteretan foto udara
2. Album Peta berupa : (sistem koordinat peta : UTM, skala peta 1:2500
menggunakan kertas A0):
a. 2 (dua) keeping CD yang berisi Soft copy Peta Kampus ITS Sukolilo-
Surabaya yang dihasilkaan dari Orthophoto.
b. Hard copy Peta Kampus ITS Sukolilo-Surabaya yang dihasilkaan dari
orthophoto sejumlah 2 (dua) lembar (ukuran kertas A0, Glossy, peta dalam
bingkai),
c. Data koordinat hasil ukur dan pengolahan data GPS sejumlah 2 (dua) set,
2 (dua) keping CD yang berisi Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir,
Album Peta dan Bahan Presentasi.
IX. LOKASI DAN JADWAL PELAKSANAAN
a) Lokasi pelaksanaan
Lokasi pekerjaan adalah seluruh wilayah kampus ITS sukolilo-Surabaya
b) Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan sebagaimana yang diuraikan di atas harus diselesaikan seluruhnya
dalam 1 (satu) bulan atau 30 hari kalender.
X. ANGGARAN BIAYA
Anggaran Biaya dalam Pekerjaan Pemetaan Foto Udara Kampus ITS-
Sukolilo Surabaya ini sebesar Rp. 200.000.000.- .
XI. PENUTUP
Pedoman ini diharapkan menjadi referensi ketika Badan Pelaksana atau
instansi merancang implementasi program dan kegiatan. TOR atau Kerangka
acuan kerja dapat dijadikan instrument untuk monitoring dan evaluasi dari suatu
implementasi program dan kegiatan.