4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
Ā
Pemodelan perangkat lunak XI_ Pertemuan 2.pptx
1. Materi 1
Memahami kebutuhan sistem berorientasi objek
SMK IT AL-MaāMun Limbangan Garut
Agus Nugraha S.kom
PEMODELAN PERANGKAT LUNAK C3 KELAS XI
Pertemuan 2
2. Metode SDLC (System Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau
System Life Cycle (Siklus Hidup Sistem) adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem
serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem dalam
rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak.
Konsep ini umumnya merujuk pada system komputer atau informasi. SDLC juga merupakan
pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-ta
hap: perencanaan (Planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implement
ation), uji coba (testing), pengelolaan (maintenance)
SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan tahapan prosesnya.Masing-masing
model memiliki kelebihan dan kekurangan.
3. 1.Model Waterfall
Model ini biasa disebut model air terjun atau model sekuensial linier(sequential linear).
Model air terjun menyediakan pendekatan alur perangkat lunak secara sekuensial
/terurut mulai dari analisis,desain,pengkodean,pengujian dan tahap pendukung (support)
.
4. Analisis kebutuhan perangkat lunak merupakan proses pengumpulan kebutuhan dilakukan
secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami pe
rangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.Spesfikasi kebutuhan perangkat lunak
pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
Desain adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program
perangkat lunak termasuk struktur data,arsitektur perangkat lunak,representasi antarmuka,
dan prosedur pengkodean.
Pengkodean,desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak.
Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada
tahap desain.
Pengujian fokus kepada perangkat lunak secara dari segi logik dan fungsional dan memas
tikan bahwa semua bagian sudah diuji.Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan/erro
r dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
5. Maintenance/Support tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami
perubahan ketika sudah dikirimkan ke user.
Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat p
engujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
Tahap maintenance dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis u
ntuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada,tapi tidak untuk membuat peran
gkat lunak yang baru.
6. Kelemahan dari model waterfall yaitu :
ā¢Perubahan spesifikasi perangkat lunak yang terjadi ditengah alur pengembangan
ā¢Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendeskripsikan kebutuhan spesifikasi di awal penge
mbangan.Pelanggan sering kali membutuhkan contoh (prototype) untuk menjabarkan spe
sifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut.
ā¢Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasi perubahan yang diperlukan di akhir
alur pengembangan.
7. 2.Model Prototype
Seringkali pelanggan membayangkan kumpulan kebutuhan yang diinginkan tapi tidak terspesifikasi secara
detail dari segi masukan(input),proses maupun keluaran(output).Di sisi lain seorang pengembang perangka
t lunak harus menspesifikasikan sebuah kebutuhan secara detail dari segi teknis dimana pelanggan sering k
urang mengerti mengenai hal teknis ini.
Model Prototype dapat digunakan untuk menyambungkan ketidakpahaman pelanggan mengenai hal tekni
s dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak.
Model prototype dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan d
ibuat.Lalu dibuatlah program contoh agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diingink
an(Program Simulasi).Program ini dievaluasi oleh pelanggan atau user sampai ditemukan spesifikasi yang
sesuai dengan keinginan pelanggan/user.
Mock-Up adalah sesuatu yang digunakan sebagai model desain yang digunakan untuk mengajar,demonstra
s,evaluasi desain,promosi,atau keperluan lain.Sebuah mock-up disebut sebagai prototipe perangkat lunak ji
ka menyediakan atau mampu mendemonstrasikan sebagian besar fungsi sistem perangkat lunak dan memu
ngkinkan pengujian desain sistem perangkat lunak
8.
9. ā¢Model Prototype memiliki kelemahan sebagai berikut :
Pelanggan dapat sering mengubah-ubah atau menambah-nambah spesifikasi kebu
tuhan karena menganggap aplikasi sudah dengan cepat dikembangkan,karena ada
nya masalah ini ,pengembang banyak mengalah dengan pelanggan karena peruba
han atau penambahan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.
ā¢Pengembang lebih sering mengambil kompromi dengan pelanggan untuk menda
patkan prototype dengan waktu yang cepat sehingga pengembang lebih sering me
lakukan cara guna menghasilkan prototype untuk didemonstrasikan.Hal ini dapat
menyebabkan kualitas perangkat lunak menjadi kurang baik.
Permasalahan yang terjadi di metode ini dapat diatasi dengan melakukan perjanj
ian(kontrak) antara pengembang dan pelanggan agar model prototype hanya digu
nakan untuk mendefinisikan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak,tetapi tidak u
ntuk seluruh proses pengembangan sistem perangkat lunak.
10. 3.Model Rapid Application Development(RAD)
RAD adalah model proses pengembangan perangkat lunak yang bersifat inkremental terutama
untuk waktu pengerjaan yang pendek.Model RAD.Model RAD adalah adaptasi dari model wa
terfall versi kecepatan tinggi dengan menggunakan model air terjun untuk pengembangan seti
ap komponen perangkat lunak.
Jika kebutuhan perangkat lunak dipahami dengan baik dan lingkup perangkat lunak dibatasi d
engan baik sehingga tim dapat menyelesaikan pembuatan perangkat lunak dengan waktu yang
pendek.Model RAD membagi tim pengembang menjadi beberapa tim untuk mengerjakan beb
erapa komponen.Masing-masing tim pengerjaan dapat dilakukan secara pararel.Berikut adala
h gambar ilustrasi dari model RAD :
11.
12. Dari gambar di atas,kita dapat menyimpulkan bahwa pada model RAD,menggunakan terapan dari Model Waterfall a
kan tetapi menjadi lebih cepat karena ada tim yang dibagi.Semua tim masing-masing mengerjakan proses/tahapan
yang sama tetapi fungsi-fungsi yang berbeda.Contohnya :
dalam tahapan bussiness modeling,tim a mencari informasi tentang kebutuhan apa yang terkait
fungsi bisnisnya sedangkan di tim b mencari informasi tentang alur proses bisnisnya.Keduanya
sama-sama di tahapan proses modeling bussiness tapi beda materi.
Pemodelan Bisnis : pemodelan yang dilakukan untuk memodelkan fungsi bisnis untuk mengetahui informasi apa ya
ng terkait fungsi bisnis,informasi apa saja yang harus dibuat,siapa saja yang membuat informasi,bagaimana alur infor
masi itu,proses apa saja yang terkait informasi itu
Pemodelan Data : memodelkan data apa saja yang dibutuhkan berdasarkan pemodelan bisnis dan mendefinisikan at
ribut-atributnya beserta relasinya dengan data-data yang lain.
Pemodelan Proses : mengimplementasikan fungsi bisnis yang sudah didefinisikan terkait dengan pendefinisian data.
Pembuatan Aplikasi : mengimplementasikan pemodelan proses dan data menjadi program.Model RAD sangat men
ganjurkan pemakaian komponen yang sudah ada jika dimungkinkan.
Pengujian dan Pergantian :menguji komponen-komponen yang dibuat.Jika sudah teruji maka tim pengembang ko
mponen dapat beranjak untuk mengembangkan komponen berikutnya.
13.
14. 4.Model Iteratif(Perulangan)
Model ini mengkombinasikan proses-proses pada model air terjun dan
iteratif pada model prototype. Model inkremental akan menghasilkan
versi-versi perangkat lunak yang sudah mengalami penambahan
fungsi untuk setiap pertambahannya(increment). Berikut adalah
gambar dari model inkremental
15.
16. Model inkremental dibuat untuk mengatasi kelemahan dari model air terjun yang tidak
mengakomodasikan iterasi dan mengatasi kelemahan dari metode prototype yang
memiliki proses terlalu pendek dan setiap prosesnya tidak selalu menghasilkan
produk(hanya prototype).Model inkremental menghasilkan produk/aplikasi untuk setiap
tahapan inkremen.
Model inkremental sangat cocok digunakan jika staff yang dimiliki memiliki pergantian
yang tinggi sehingga staff tidak dapat terus ikut dalam pengembangan perangkat lunak.
Mekanisme tahapan inkremental perlu direncanakan terlebih dahulu agar hasil produk d
an pengerjaan setiap tahapan inkremen menjadi lebih baik.
17. 5.Model Spiral
Model Spiral memasangkan iteratif pada model prototype dengan kontrol dan asp
ek sistematik yang diambil dari model air terjun.Model spiral menyediakan penge
mbangan dengan cara cepat dengan perangkat lunak yang memiliki versi yang ter
us bertambah fungsinya.
Pada pengulangan awal maka dihasilkan adalah prototype sedangkan pada pengul
angan akhir yang dihasilkan adalah perangkat lunak yang sudah lengkap.Model
spiral dibagi menjadi beberapa kerangka wilayah kerja biasanya diantara tiga
sampai enam wilayah sebagai berikut :
18. ā¢Komunikasi dengan pelanggan : aktifitas ini diperlukan untuk membagnun komunikasi yang efektif antara
pengembang dan pelanggan.
ā¢Perencanaan : aktifitas ini diperlukan untuk mendefinisikan sumber daya,waktu dan informasi yang terkait
dengan proyek.
ā¢Analisis Risiko : aktifitas ini diperlukan untuk memperkirakan risiko dari segi teknis maupun manajemen.
ā¢Rekayasa : aktifitas ini diperlukan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi perangkat
lunak (dapat berupa prototype).
ā¢Konstruksi dan peluncuran : aktifitas ini dibutuhkan untuk mengonstruksi,menguji,melakukan instalasi dan
menyediakan dukungan terhadap user
ā¢Evaluasi Pelanggan : aktifitas ini dibutuhkan untuk mendapatkan umpan balik berdasarkan evaluasi
representasi perangkat lunak yang dihasilkan dari proses rekayasa dan diimplementasikan pada tahap instalasi.
19.
20. Tugas 2
.
ā¢1. Apa Itu SDLC ?
ā¢2. Sebutkan secra ringkas macam2 metode atau model yang terdapat dalam pengembangan SDLC !1