SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM
    KB MENUJU KELUARGA SEJAHTERA
          DI KABUPATEN SOLOK


            Oleh Afrizal.SP.MM




                                        1
Masalah Umum
• Masalah Umum dari menurunnya kualitas program kependudukan
  dan keluarga berencana menuju keluarga sejahtera di Kabupaten
  Solok adalah sebagai berikut :
   1.   Belum adanya komitmen politik yang kuat dalam upaya mendukung
        berbagai kebijakan dalam pelaksanaan program KB hingga tingkat
        lapangan.
   2.   Tidak adanya sinergitas program dan kegiatan antar instansi terkait
        dalam pengentasan masalah kependudukan dan Keluarga
        Berencana.
   3.   Pada tataran pelaksanaan di lapangan masyarakat kerap mendapat
        informasi menyesatkan atau informasinya tidak sampai.
   4.   Masih kurangnya tenaga penyuluh KB sebagai ujung tombak
        pelaksanaan program di lapangan.
   5.   Rendahnya kualitas pelayanan karena kurangnya sarana dan
        prasarana penunjang kegiatan.


                                                                              2
Masalah Pokok

 Pengendalian jumlah
   penduduk untuk
    meningkatkan
Kesejahteraan Keluarga.



                          3
Pengertian KEBIJAKAN PUBLIK


Suatu keputusan yang dimaksudkan untuk mengatasi
permasalahan tertentu, melakukan kegiatan tertentu ,
mencapai tujuan tertentu, yang dilakukan oleh instansi
yang berkewenangan dalam rangka penyelenggaraan
Negara dan Pembangunan.

Mustopadidjaja AR


                                                    4
Lanjutan …




Thomas R, Dye :
 Public policy is whatever the Government chooses to do
 or not to do.
 Kebijakan publik bukan hanya kebijakan yang secara
 sengaja dibuat, tetapi juga yang sengaja tak dibuat
 oleh pemerintah, karena dianggap bahwa masyarakat
 sudah mampu mengatur kepentingannya oleh
 masyarakat sendiri.

                                                     5
MANAJEMEN KEBIJAKAN PUBLIK


Meliputi :
 1. Sistem Kebijakan Publik
 2. Proses Pengelolaan Kebijakan
    Publik.
 3. Stratifikasi Kebijakan Publik.

                                     6
MANAJEMEN KEBIJAKAN PUBLIK

   MANAJEMEN         Alur Manajemen Kebijakan Publik
   KEBIJAKAN
      PUBLIK


SUATU PENGATURAN YANG DIPERLUKAN
                                                 TUJUAN YANG
  UNTUK MERENCANAKAN KEGIATAN                     DITETAPKAN




   FORMULASI
                          MEMANFAATKAN           EFEKTIIVITAS
                           SUMBER DAYA           EFISIENSI
  IMPLEMENTASI

                          MEMANFAATKAN          -INTERNAL
                           LINGKUNGAN           -EKSTERNAL
  EVALUASI HASIL



                                                                 7
ICEBERG THEORY
         ISSUE                                                SIFAT TINDAKAN YANG
                                                                   DILAKUKAN
  INFORMASI MELALUI                                                Reactive, cepat
MASS MEDIA MERUPAKAN                                            mengambil tindakan
 SUATU PERISTIWA YANG
                                       EVENT                    untuk menyelesaikan
TERLIHAT DIPERMUKAAN
                                                                      masalah.

BILA PERISTIWA KEJADIAN                                        Responsif, bertindak
BERULANG AKAN TIMBUL
                                     PATTERN
                                                                dengan melihat pola
      POLA PRILAKU                      OF                     tingkah laku kejadian
                                     BEHAVIOR                      yang berulang
 PEMIKIRAN MENDALAM                                               Generatif, bertindak
YG TAMPAK DIPERMUKAA                 SYSTEMIC                   setelah melihat struktur
 SBG HASIL PERAN DARI                                              permasalahan dan
                                    STRUCTURE                     diselesaikan secara
    POLA PERILAKU                                                   terstruktur pula.
DARI TKT PEMIKIRAN YG                                         Fundamental, dari tingkat
PALING DLM KITA TEMUKAN                                       pemikiran    yang  paling
STRUKTUR SISTEMIK                                             dalam, ditemukan sistemik
PERMASALAHAN MODEL2              MENTAL MODEL                 permasalahan dan model
MENTAL INDIVIDU DAN ORG                                       mental indivudu.




            TEORI GUNUNG ES INI MENJADI DASAR UNTUK MEMAHAMI DINAMIKA PROSES
                KEBIJAKAN PUBLIK, KHUSUSNYA DINAMIKA LINGKUNGAN KEBIJAKAN.
Dinamika Proses KP
     POLICY FORMULATION (AGENDA SETTING )


• James E. Anderson, mengemukakan proses
  pembuatan kebijakan sbb:




                                  DIKONVERSIKAN
   PRIVATE          PUBLIC                               ISSUE
  PROBLEM           PROBLEM




                  INSTITUTIONAL                         SYSTEMIC
                                                         AGENDA
                     AGENDA
                                                                   9
ELEMEN KEBIJAKAN PUBLIK

                                - Tokoh Masyarakat
                  LK            - Partai Politik
                  (Lingkungan
                                - Instansi Pemerintah
                  Kebijakan)
                                - Kelompok Kepentingan
     PK                         - Masyarakat

                                - Menteri
                  PK            - Gubernur
                  (Pelaku       - Bupati,
                  Kebijakan)
LK           KP                 - Legislatif.

                                 Peraturan Perundang-undangan
                  KP
                  (Kebijakan
                  Publik)
     KS
                  KS
                  (Kelompok     • Masyarakat
                  Sasaran)


                                                             10
SISTEM DAN PROSES KEBIJAKAN
            PK

 LK                     KP                            F
                                                                     I
                                                                                  EK

            KS
                                                                 POLICY CYCLE
       POLICY SYSTEM
                                               STRUKTUR DAN DINAMIKA POLICY
LK = MENGHADAPKAN BERBAGAI                     SYSTEM
SUBSTANSI KEBIJAKAN YANG DI                    TERSEBUT MENANDAI/BERLANGSUNG
USUNG BERBAGAI STAKEHOLDERS                    PADA
                                               KESELURUHAN TAHAPAN “POLICY CYCLE”
PK = YANG HARUS MERESPONS BERBAGAI
                                                     F = FORMULASI
MASALAH KEBIJAKAN TERDIRI DARI
                                                     I = IMPLEMENTASI
SEJUMLAH STAKEHOLDERS
                                                     EK= EVALUASI KINERJA
KS = KELOMPOK SASARAN
DALAM HUBUNGAN ITU PARA PEJABAT
PUBLIK HRS MEMPERHATIKAN POSISI                      DISAMPING DIMENSI TEKNIS
DAN KONDISI                                          MENGANDUNG DIMENSI SOSIO POLITIS



 [EK dilakukan dalam rangka pengawasan dan pertanggung jawaban

                                                                                    11
Teknik Perumusan Masalah (1)

 William N. Dunn, 2000


                           META MASALAH

                                            PENDEFINISIAN MASALAH
       PENCARIAN MASALAH




  SITUASI MASALAH                                  MASALAH SUBSTANTIF



                                               SPESIFIKASI MASALAH
     PENGENALAN MASALAH


                           MASALAH FORMAL


                                                                     12
Tujuh Langkah Formulasi Kebijakan - Mustopadidjaja AR


1.   PENGKAJIAN PERSOALAN
                               MASALAH            PERUMUSAN
                               KEBIJAKAN           MASALAH
2.   PENENTUAN TUJUAN


   PERUMUSAN
3. ALTERNATIF KEBIJAKAN
                               MASA DEPAN
4.   PENYUSUNAN MODEL                             PERAMALAN
                                KEBIJAKAN



5.   PENETAPAN KRITERIA

6.   PENILAIAN ALTERNATIF         AKSI
                                                  REKOMENDASI
                               KEBIJAKAN
7.   PERUMUSAN REKOMENDASI
TEKNIK METODE PELAKSANAAN KEBIJAKAN PUBLIK

Langkah Pelaksanaan dan Pengendalian
Kebijakan Publik
 Sosialisasi dan diseminasi kebijakan
 Pembentukan organisasi pelaksanaan
 Penyusunan program kerja
 Perincian program kerja
 Pelaporan secara berkala

               Pelaksanaan dan Pengendalian Kebijakan
                                                        14
                               Publik
Pengertian dan Prinsip Evaluasi Kebijakan
Bentuk Evaluasi
  Evaluasi Formatif : evaluasi yang dilakukan ketika
   kebijakan/program sedang diimplementasikan dan apa kondisi
   yang bisa meningkatkan keberhasilan implementasi.
 Evaluasi Sumatif : evaluasi yang dilakukan untuk mengukur
   dampak kebijakan/program secara aktual terhadap
   permasalahan.
Cara Pengukuran Kinerja
 Balanced Score Card
 Basic Production Model
 Cost Benefit Analysis

                           Evaluasi Kinerja Kebijakan           15
Teknik Pengukuran dalam Evaluasi Kinerja Kebijakan
  Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard

                                                        Kondisi
                                                        Keuangan
                               Financial                yang Kuat
                               Strength
                               Product



                                                        Kepuasan
                               Customer
                              Satisfaction
                                                        Pelanggan


                                                        Penyempur
                          Business Process              naan
                           Improvement                  Proses
                                                        Internal


                                                        Pembelajar
                                                        an dan
                        Organization Learning           Inovasi




                           Evaluasi Kinerja Kebijakan                16
Teknik Pengukuran dalam Evaluasi Kinerja Kebijakan
      Pengukuran Kinerja dengan Balance Scorecard
 The Balanced Scorecard-                                          Financial Perspective
   Measures that Drive                               Goals                                 Measures
      Performance
The Customer Perspective-               Maximize Value at Least Cost          Cost-to-Spend Ratio
     Core Measures                      Maximize Cost Savings                 Purchasing Influenced Savings
                                        Timely Payments under prompt          Delinquent Payment Penalties
                                        Pay
                                        Maximize Productivity                 Ratios

           Customer Perspective
                                                                                                                Internal Business Perspective
     Goals              Measures                         Employee Empowerment Perspective
                                                                                                                   Goals          Measures
 Timeliness       On-Time Delivery as                    Goals                             Measures
                  Defined by the                                                                              Acquisition       Assessment of
                                              Quality Works Force              Self-Assessment
                  Customers                                                                                   Excellence        Internal Quality
                                              Quality Work Environment         Quality of Work Environment                      System
 Quality          Quality of
                                                                               as Defined by Employees
                  Product/Service as                                                                          Accurate,         Assessment of
                  Defined by the              Executive Leadership             Quality and Integrity of       Timely and        Management
                  Customer                                                     Leadership as Defined by       Effective Data    Information
                                                                               Employees                      Collection        Systems
 Service/         Responsiveness as
 Partnership      Defined by the
                  Customers
                                                             Learning and Growth Perspective
                                                          Goals                           Measures
                                                Meet Present Mission           Self-Assessment for
                                                Goals                          Continuous Improvement
                                                Meet Future Mission            Self-Assessment for
                                                Goals                          Strategic/Tactical Planning
                                                        Evaluasi Kinerja Kebijakan                                                   17
MODEL BSC UNTUK
                                     SEKTOR PUBLIK


                                       Perspektif Finansial
                                  Tujuan, Ukuran Kinerja,Target dan
                                           Langkah/Upaya




 Perspektif Pelanggan                                                       Perspektif Proses Internal
Tujuan, Ukuran kinerja, Target
                                               Visi &                           Tujuan, Ukuran kinerja,
     dan Langkah/Upaya
                                                                              Target dan Langkah / Upaya
                                              Strategi




                        Perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan
                         Tujuan, Ukuran kinerja, Target dan Langkah/Upaya
NO     SKALA        DERAJAT KINERJA

1    > 85 -     SANGAT BERHASIL
     100            (GREEN)

2     70 - 85   BERHASIL (GREEN)


3     55 - 70   KURANG BERHASIL
                  (YELLOW)

4     0 < 55    TIDAK BERHASIL (RED)
DASHBOARD
                                    YELLOW
          RED                  55                      GREEN
                                          70



              0                                  100


         • Distop krn sdh selesai dan berhasil
GREEN
         • Dilanjutkan


YELLOW   : Dilanjutkan dgn perbaikan/perubahan program

 RED     : Dihentikan krn tdk berhasil
ICEBERG THEORY

            ISSUE                                   SIFAT TINDAKAN YANG
                                                         DILAKUKAN


Peristiwa                                          Reactive; Optimalisasi
Tingginya Tingkat Pertumbuhan                      pelaksanaan Program
                                       EVENT       Kependudukan Dan
mengancam kesejahteraan
masyarakat.                                        Keluarga Berncana


Pola Perilaku                                      Responsif : Sosialisasi
Rendahnya Partisipasi                 PATTERN      Pemakaian Alat
Masyarakat Dalam Pemakaian                         Kontrasepsi Jangka
Alat Kontrasepsi Jangka Panjang          OF        Panjang dan
                                      BEHAVIOR     Pemberdayaan
                                                   Perempuan.

Struktur Sistemik
Sinergi instansi                                   Generative; Program
                                                   penanganan lintas sektoral
pemerintah blm efektif                SYSTEMIC     ttg kependudukan dan
                                     STRUCTURE     keluarga berencana.

                                                   Fundamental,; Kebijakan
Mental Model                                       tentang Regulasi Tentang
• Persepsi banyak anak banyak      MENTAL MODEL    Perkembangan Kependudukan dan
                                                   Pembangunan Keluarga
  rezeki
• Pernikahan usia muda
PROSES AGENDA SETTING
                                               Policy-issues
Private Problem             Public Problem
                                             • Peningkatan
                                               kesadaran
                          Rendahnya            masyarakat utk ber-
Tingginya                                      KB
Tingkat                   Tingkat            • Penyeimbangan
Pertumbuhan               Kesejahteraan        jumlah lapangan kerja
Penduduk                  Keluarga             dgn angka angkatan
                                               kerja




                    Institutional Agenda       System Agenda
                  Regulasi Tentang
                  Perkembangan               • Peningkatan Peran
                                               serta Stake Holder
                  Kependudukan dan
                                               dan Masyarakat.
                  Pembangunan Keluarga
ELEMEN SISTEM KEBIJAKAN                            PK :
LK : STAKEHOLDERS KEBIJAKAN                                                            PENGELOLAAN KEBIJAKAN
                                                                                       1. Pemerintah Kabupaten
- Tokoh Masyarakat                                                                     2. Badan KB PP
                                                                                       3. Instansi Terkait.
- Akademisi                                            PELAKU                          4. Pemerintah Kecamatan.
- Partai Politik                                      KEBIJAKAN                        5. Pemerintah Nagari/Desa.
- Instansi Pemerintah                                                                  PELAKSANA KEBIJAKAN
                                                                                       1. LSM Peduli kependudukan
- Kelompok Kepentingan
                                                                                       2. Pengamat & pemerhati
- Masyarakat (Akseptor KB, dll)                                                           kependudukan
-Etnis tertentu                                                                        3. Keluarga sasaran
                                                                                       4. Kelompok Akseptor KB Posyandu.
                                                                           KEBIJAKAN   5. Kelompok
                                LINGKUNGAN                                   PUBLIK
                                  KEBIJAKAN
                                                                               KP :
   LK :Masalah-Masalah                                                         1.   UU No. 52 Tahun 2009
   1. Program KB blm efektif                                                        Tentang Perkembangan
   2. Pemanfaatan Posyandu blm optimal
   3. Tenaga penyuluh blm memadai
                                                      KELOMPOK                      Kependudukan dan
   4. Program Desa Siaga blm merata                    SASARAN                      Pembangunan Keluarga
   5. Penyebaran lapangan pekerjaan blm               KEBIJAKAN                2.   UU Nomor 32/2004 yang
      merata                                                                        Berkeadilantentang
   6. Akses Pelayanan Pendidikan, Kesehatan                                         Pemerintah Daerah
      dan KB belum memadai                       KS :                          3.   Inpres No. 3 Tahun 2010
   7. Sinergitas antar instansi dan pihak lain   • Pemerintah
      yg terkait blm optimal
                                                                                    tentang Pembangunan
   8. Program CSR blm opotimal
                                                 • Masyarakat usia
                                                   subur/produktif
                                                 • Masy di Daerah
                                                   Tertinggal/terpencil.
                                                 • Generasi Muda
SITUASI MASALAH              META MASALAH                       MASALAH SUBSTANTIF                  MASALAH FORMAL



• Pemerintah         1. Tingkat pendidikan rendah         EKONOMI                                     1. Tidak
• Masyarakat usia    2. Komposisi gender tdk              1. Persepsi “banyak anak banyak                adanya
  subur/produktif       seimbang                             rezeki”                                     Kebijakan
• Masy di Daerah     3. Angka kelahiran tinggi            2. Distribusi tenaga penyuluh
  Tertinggal/terpe   4. Angka kematian menurun               tidak merata
                                                                                                         tentang
  ncil.              5. Nilai lokal utk pernikahan usia   3. Peningkatan jml Akseptor KB                 Perkemban
• Generasi Muda         muda                                 blm proporsional dg                         gan
                     6. Persepsi “banyak anak                peningkatan jml penduduk                    Kependudu
                        banyak rezeki”                    SOSIAL DAN BUDAYA                              kan dan
                     7. Penggunaan alat kontrasepsi       1. Tingkat pendidikan rendah                   Pembangu
                        bertentangan dg keyakinan         2. Komposisi gender tdk                        nan
                     8. Distribusi tenaga penyuluh           seimbang
                        tidak merata                      3. .Angka kelahiran tinggi
                                                                                                         Keluarga
                     9. Diskriminasi etnis tertentu       4. Angka kematian menurun                   2. Sinergitas
                     10.Peningkatan jml Akseptor KB       5. Nilai lokal utk pernikahan usia             penanganan
                        blm proporsional dg                  muda                                        kependuduk
                        peningkatan jml penduduk          6. Penggunaan alat kontrasepsi                 an blm
                     11.ego sektoral penanganan              bertentangan dg keyakinan                   optimal
                        kependudukan                      POLITIK
                     12.Pembangunan tdk merata /          1. Tidak adanya Kebijakan tentang
                        Masih adanya Daerah                  Perkembangan Kependudukan dan
                        Tertinggal dan Terpencil             Pembangunan Keluarga
                                                          2. Sinergitas penanganan kependudukan blm
                                                             optimal



                                                                                                             24
Hasil Analisis CLD
NO                            VARIABEL                       Nilai   Rangking
1    Persepsi “banyak anak banyak rezeki”                     4

2    Distribusi tenaga penyuluh tidak merata                  0

3    Peningkatan jml Akseptor KB blm proporsional dg          0
     peningkatan jml penduduk
4    Tingkat pendidikan rendah                                2

5    Komposisi gender tdk seimbang                            0

6    Angka kelahiran tinggi                                   10        III

7    Angka kematian menurun                                   9

8    Nilai lokal utk pernikahan usia muda                     0

9    Nilai lokal utk pernikahan usia muda                     10        III

10   Penggunaan alat kontrasepsi bertentangan dg keyakinan    0

11   Tidak adanya Kebijakan tentang Perkembangan              21         I
     Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
12   Pembangunan tdk merata                                   11        II
TAHAPAN PERUMUSAN MASALAH
            (FORMULASI KEBIJAKAN-W.DUNN)
                                     Meta Masalah
                       1.    Tingkat pendidikan rendah
                       2.    Komposisi gender tdk seimbang
                       3.    Angka kelahiran tinggi
                       4.    Angka kematian menurun                      Pendefinisian
     Pencarian
                       5.    Nilai lokal utk pernikahan usia muda          Masalah
                       6.    Persepsi “banyak anak banyak rezeki”
      Masalah          7.    Penggunaan alat kontrasepsi
                             bertentangan dg keyakinan
                       8.    Distribusi tenaga penyuluh tidak
                             merata                                                EKONOMI
                       9.    Diskriminasi etnis tertentu                           1. Persepsi “banyak anak
                       10.   Peningkatan jml Akseptor KB blm                          banyak rezeki”
                             proporsional dg peningkatan jml                       2. Distribusi tenaga penyuluh
                             penduduk                                                 tidak merata
                       11.   ego sektoral penanganan                               3. Peningkatan jml Akseptor KB
Tingginya                    kependudukan                                             blm proporsional dg
 Tingkat               12.   Pembangunan tdk merata / Masih                           peningkatan jml penduduk
                             adanya Daerah Tertinggal dan                          SOSIAL DAN BUDAYA
Pertumbu     SITUASI         Terpencil                                             1. Tingkat pendidikan rendah
             MASALAH
   han                                                                             2. Komposisi gender tdk
                                                                                      seimbang
Penduduk                                                              MASALAH      3. .Angka kelahiran tinggi
                                                                     SUBSTANTIF    4. Angka kematian menurun
                                                                                   5. Nilai lokal utk pernikahan usia
                                                                                      muda
                                     MASALAH                                       6. Penggunaan alat kontrasepsi
                                     FORMAL                                           bertentangan dg keyakinan
                                                                                   POLITIK
                            1. Belum adanya Regulasi                               1. .Diskriminasi etnis tertentu
        Pengenalan             Tentang Perkembangan                                2. Ego sektoral penanganan
         Masalah               Kependudukan dan                     Spesifikasi       kependudukan
                               Pembangunan Keluarga                                3. Pembangunan tdk merata
                                                                     Masalah
                            2. Sinergitas penanganan
                               kependudukan blm optimal
ALUR PEMBENTUKAN REKOMENDASI KEBIJAKAN
                                                                                     Fundamental
                                                                                     Regulasi Tentang
                                           Mental Model
                                                                                      Perkembangan
                    ICEBERG                                                         Kependudukan dan
                                                                                  Pembangunan Keluarga
Proses Agenda Setting                                                                                      Singkron
                                                                                                            antara
 Private                 Public                              Sistem               Institutional          Fundamental
                                            Issue            Agenda                  Agenda
 Problem                 Problem                                                                              dan
                                                                                 Regulasi Tentang        institutional
                                                                                  Perkembangan              agenda
                                                                                  Kependudukan
                                                                                dan Pembangunan
                                                                                     Keluarga
                              PK
                                                                                                           Singkron
                                                                                                            antara
                                                                                                         Fundamental
               LK           Sistem          KP                                                                dan
                           Kebijakan                      KP :                                           institutional
                                                          1. UU No. 52 Tahun 2009                         agenda dg
                                                             Tentang Perkembangan                         Kebijakan
1. Belum adanya               KS
   Regulasi.
                                                             Kependudukan dan                               Publik
                                                             Pembangunan Keluarga
2. Sinergitas
                                                          2. UU Nomor 32/2004 yang
   penanganan               Meta
                                                             Berkeadilantentang
   kependudukan blm        Masalah
                                                             Pemerintah Daerah                        Singkron antara
   optimal
                                                          3. Inpres No. 3 Tahun 2010                    Fundamental,
                                                             tentang Pembangunan                    institutional agenda,
                                                                                                    Kebijakan Publik dan
     Situasi                                 Masalah                         Masalah                   Masalah Formal
     Masalah          Perumusan Masalah     Substantif                       Formal                      selanjutnya
                                                                                                      digunakan untuk
                                                                                                         menentukan
                                                                                                        Rekomendasi
                           Masalah
                           Formal                   CLD
2.1. Pengkajian Persoalan dan Penentuan Tujuan
                     (Langkah 1 dan 2)
     MASALAH FORMAL           TUJUAN KEBIJAKAN PUBLIK

1.Belum adanya Regulasi      Tujuan Jangka Pendek:
  Tentang Perkembangan       • Meningkatkan koordinasi
  Kependudukan dan              penanganan kependudukan
  Pembangunan Keluarga       Tujuan Jangka Panjang:
                             • Pertumbuhan penduduk
                                terkendali
2.Sinergitas penanganan      Tujuan Jangka Pendek:
  kependudukan blm optimal   • Pelayanan Di Daerah
                                Tertinggal
                             Tujuan Jangka Panjang:
                             • Pemerataan Pembangunan28
3. PERUMUSAN ALTERNATIF KEBIJAKAN
PERUMUSAN ALTERNATIF

1.   Belum adanya Regulasi Tentang Perkembangan Kependudukan
     dan Pembangunan Keluarga
2.   Sinergitas penanganan kependudukan blm optimal



                                       29
Langkah 4 : Rational Comprehensive Model

 ALTERNATIF          RAMALAN                AKIBAT          PERBANDING            KEBIJAKAN
 KEBIJAKAN                                                      AN                RASIONAL
Tersedianya        Terwujudnya          Intended impact :   Intended impact     Rasional
Regulasi Tentang   penanganan           Pertumbuhan         .> Unintended
Perkembangan       kependudukan yang    Penduduk Ideal      impact :
Kependudukan       terkendali           Unintended
dan                                     impact :
Pembangunan                             Beban anggaran
Keluarga                                Meningkat

Sinergitas         Pengelolaan          Intended inpact     Intended impact >   Rasional
penanganan         Kependudukan Dan     :Pengelolaan        Unintended
kependudukan       Keluarga Berencana   Penduduk Tertip.    impact :
                   Terintegrasi
blm optimal                             Unintended
                                        impact :
                                        Biaya Hidup
                                        Meningkat
5. Penentuan Kriteria Penilaian
NO        KRITERIA                        DIMENSI
1    TECHNICAL FEASIBILITY    EFEKTIVITAS PENCAPAIAN TUJUAN.
     (30%)
2    ECONOMIC AND             EFISIENSI (BIAYA DAN HASIL).
     FINANCIAL FEASIBILITY.
     (35%)
3    POLITICAL VIABILITY       ACCEPTABILITY.
     (15%)                     APPROPRIATENESS.
                               RESPONSIVENESS.
                               LEGAL SUITABILITY.
                               EQUITY.
4    ADMINISTRATIVE           DAPAT DIIMPLEMENTASIKAN PADA
     OPERABILITY              KONTEKS SOSIAL, POLITIK, DAN
     (20%)                    ADMINISTRASI YANG BERLAKU.
                                                             31
6. Penilaian Alternatif Kebijakan
                                            Alternatif Kebjkan
No       Kriteria Penilaian                                                    Ket

                                 Regulasi Tentang      Sinergitas penanganan
                                  Perkembangan           kependudukan blm
                                Kependudukan dan               optimal
                              Pembangunan Keluarga

 1   TECHNICAL FEASIBILITY        4 x 20= 80               5 x 20 = 100
     (30%)

 2   ECONOMIC AND                 5 x 35= 175              4 x 35 = 140
     FINANCIAL FEASIBILITY
     (35%)
 3   POLITICAL VIABILITY          2 X 30 = 60               2 X 30 = 60
     (15%)
 4   ADMINISTRATIVE               3 X 15 = 45               3 X 15 = 45
     OPERABILITY (20%)

         Jumlah                       360                        345

         Ranking                       I                         II
                                                                                32
7. Perumusan Rekomendasi Kebijakan

• Kebijakan :
 a. Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
   dilakukan :
    • Pembuatan Rancangan / Materi Kebijakan.
    • Pembuatan Peraturan Bupati.
    • Memasukan Dalam RKPD.
      Prosedur penetapan kebijakan :
   • Pengajuan Rancangan Perda Tentang Perkembangan
       Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
      Faktor pendukung utk menentukan rekomendasi :
   • Undang-undang 52 Tentang 2009 tentang Perkembangan
       Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
       Estimasi tingkat resiko kebijakan
   •   Ego sektoral instansi/lembaga pengelola kependudukan dan
       Merubah perilaku / budaya Pembangunan Keluarga

                                                                  33
7. Perumusan Rekomendasi Kebijakan

• Kebijakan :
 b. Sinergitas penanganan kependudukan.
     Aksi yang akan dilakukan :
      • Penyiapan Grand Design Sosialisasi.
      • Penyiapan Materi Sosialisasi.
     Prosedur penetapan kebijakan :
     –   Pengajuan usulan Kegiatan Pengelolalan Program KKB
     Faktor pendukung utk menentukan rekomendasi :
     – Bupati dan TAPD dan DPRD Kabupaten Bungo.
     Estimasi tingkat resiko kebijakan
     – Pemahaman SKPD Terkait dan Stak holder tentang Sinergitas
         penanganan kependudukan


                                                                   34
PELAKSANAAN & Pengendalian
     Perda tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga


NO    LANGKAH        OPERASIONALISASI
1     Sosialisasi    1. Sosialisasi Perda Kepada Sasaran Kebijakan Publik Tingkat
      Kebijakan        Kabupaten
                     2. Sosialisasi Perda Kepada Pelaksana Tingkat
                        Kecamatan.
                     3. Sosialisasi Kepada Petugas / Instisusi / Tokoh
                        Masyarakat Penyuluh lapangan Tingkat Desa/ Kelurahan
2     Membentuk      Pembentukan Tim Pelaksana Sosialisasi Perda.
      Organisasi        1. Pengarah ; Bupati dan Wakil Bupati.
      Pelaksana         2. Penangung Jawab ; Sekretaris Daerah.
                        3. Ketua Pelaksana : Assisten II Sekda Kab Bungo
                        4. Sekretaris ; Kepala Badan KB PP Kab. Solok.
                        5. Anggota : SPD /Stake Holder dan Organisasi Terkait


                                                                                    35
NO   LANGKAH         OPERASIONALISASI
3    Penyusunan      1. Koordinasi dan Konsultasi antar Instansi Terkait.
     Program Kerja   2. Pemetaan Sumber Daya Lahan.
4    Rincian         1. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran .
     Program Kerja   2. Pelaksanaan Kegiatan.
                     3. Monitoring, evaluasi dan Pelaporan




                                                                            36
Rencana Jadwal Lakdal Tahun 2013
                                                                           Waktu Bulan                      Ket
NO                       KEGIATAN
                                                       1   2   3   4   5    6    7   8   9   10   11   12

A    Persiapan
     •   Penyusunan Tim Kerja ( SC )                       X


     •   Penyusunan Tim Teknis ( OC )                      X


     •   Penyusunan Program Kerja                              X


     •   Penyiapan Sarana/Prasarana                            X


     •   Penyediaan Dana                                           X


B    PELAKSANAAN

     •    Sosialisasi Peraturan Daerah Tentang Perda               X   x    x    x   x   x x      x    x
          tentang Perkembangan Kependudukan dan
          Pembangunan Keluarga

C    PENGENDALIAN

     •   Monitoring, evaluasi dan Pelaporan                                          X
LAKDAL KEBIJAKAN

 3.   HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN
            PENYUSUNAN KP

• Instansi/pejabat terkait kurang
  mendukung
• Pemrosesan peraturan lamban
• Anggaran terbatas



                                         38
LAKDAL KEBIJAKAN
          PENANGGULANGAN MASALAH


• Langkah mengatasi masalah.

  Mengomunikasikan kpd pimpinan
   instansi
  Pemberian inssentif kehadiran
  Pemberian anggaran yg mencukupi


                                            39
3.   HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN
   Peraturan Daerah Tentang Perkembangan
  Kependudukan dan Pembangunan Keluarga



• Sosialisasi belum tepat
  sasaran
• Kurang didukung dana
• Instansi terkait kurang
  mendukung
                                           40
LAKDAL KEBIJAKAN
          PENANGGULANGAN MASALAH


• Langkah mengatasi masalah
 – Seleksi target sosialisasi scr tepat
 – Menyediakan anggaran yg cukup
 – Mendorong partisipasi instansi
   terkait



                                            41
3.   HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN
     Perpres ttg Kemudahan Investasi di Wilayah
                     Potensial

•   Sosialisasi belum tepat sasaran
•   Kurang didukung dana
•   Instansi terkait kurang mendukung
•   Ekonomi biaya tinggi
•   Kualitas SDM blm memenuhi kriteria yg
    dibutuhkan investor
• Materi Perpres tdk sesuai dgn
  kondisi daerah tertentu                         42
PENANGGULANGAN MASALAH LAKDAL KEBIJAKAN
     Pelaksanaan KP: Perpres ttg Kemudahan Investasi di Wilayah
                              Potensial

• Langkah mengatasi masalah
 –    Seleksi target sosialisasi scr tepat
 –    Menyediakan anggaran yg cukup
 –    Mendorong partisipasi instansi terkait
 –    Menghilangkan ekonomi biaya tinggi
 – Meningkatkan mut SDM
 – Program pelayanan prima

                                                            43
Evaluasi Kebijakan DIT 12
Evaluasi Howlet
Michael Kebijakan merupakan proses mendapatkan
gambaran tentang kebijakan publik dalam pelaksanaan baik
alat yang dipakai muapun tujuan yang diberikan

David Nachmias
Adalah sebagai tujuan sistematik, pengamatan empiris
tentang pengaruh kebijakan yang berjalan dan program
pemerintah yang telah ditentukan dalan sasaran berupa
tujuan-tujuan yang akan dicapai.



                                                           44
DIT 8                         BAGAN ALIR PROSES KEBIJAKAN PUBLIK
                  DIT 9
                                                                                     7 langkah DM &
                          AGENDA               POLICY                               teknik perumusan
    ICEBERG               SETTING              SYSTEM




                                                LINGKUNGAN
                                                  KEBIJAKAN
indikasi   aksi




                                                              PELAKU KEBIJAKAN
  event    reaktif
                                    KELOMPOK
                                     SASARAN
                                                                                                            kaji
   pola    responsif
                                                                                                        tujuan
 struktur generatif
                                                                                                      alternatif             MONITORING
                                                KEBIJAKAN




                                                                                                                              DATA/INFO
                                                  PUBLIK




                                                                                                        model                PENGUKURAN
 Mental    Funda
 model     mental                                                                                       kriteria
                                                                                                                                (BSC)

                                                                                                      penilaian

                                                                                                  rekomendasi

           DINAMIKA PROSES KEBIJAKAN                                                    FORMULASI                  IMPLEMENTASI      EVALUASI

                                                                                 FEED BACK

                   DIMENSI SOSPOLEKBUD                                                                 DIMENSI TEKNIS                    DIT 12
                                                                                             DIT 10                         DIT 11
KRITERIA EVALUASI

•   Efektifitas
• Efisiensi
• Kecukupan
• Pemerataan
• Responsivitas
• Ketepatan



                                      46
TEKNIK PENGUKURAN
          DALAM EVALUASI KINERJA
Pengukuran Kinerja dengan Balance Scorecard.
• Pengukuran kinerja yang komprehensif dan efektif
  dapat dilakukan dengan menggunakan metode
  Balanced Scorecard.
• Pengukuran dilakukan terhadap empat perspektif
  tolok ukur kinerja.
   Keuangan
   Kepuasan pelanggan.
   Penyempurnaan proses internal.
   Pembelajaran dan inovasi/pertumbuhan.

                                                     47
TEKNIK PENGUKURAN DALAM EVALUASI KINERJA
                   THE BALANCED SCORECARD-MEASURES THAT DRIVE PERFORMANCE
                           THE CUSTOMER PERSPECTIVE-CORE MEASURES

                                                               Financial Perspective
                                                   Goals                               Measures
                                       Maximize Value at Least Cost       Cost-to-Spend Ratio
                                       Maximize Cost Savings              Purchasing Influenced Savings
                                       Timely Payments under prompt       Delinquent Payment Penalties
                                       Pay
                                       Maximize Productivity              Ratios

          Customer Perspective
                                                                                                          Internal Business Perspective
    Goals              Measures                       Employee Empowerment Perspective
                                                                                                              Goals          Measures
Timeliness       On-Time Delivery as                   Goals                           Measures
                 Defined by the                                                                           Acquisition      Assessment of
                 Customers                   Quality Works Force            Self-Assessment               Excellence       Internal
                                                                                                                           Quality
Quality          Quality of                  Quality Work Environment       Quality of Work Environment
                                                                                                                           System
                 Product/Service as                                         as Defined by Employees
                 Defined by the                                                                           Accurate,        Assessment of
                 Customer                    Executive Leadership           Quality and Integrity of
                                                                                                          Timely and       Management
                                                                            Leadership as Defined by
                                                                                                          Effective Data   Information
Service/         Responsiveness as                                          Employees
                                                                                                          Collection       Systems
Partnership      Defined by the
                 Customers

                                                        Learning and Growth Perspective
                                                        Goals                      Measures
                                              Meet Present Mission          Self-Assessment for
                                              Goals                         Continuous Improvement
                                              Meet Future Mission           Self-Assessment for
                                              Goals                         Strategic/Tactical                                 48
                                                                            Planning
TEKNIK PENGUKURAN DALAM EVALUASI KINERJA
                   THE BALANCED SCORECARD-MEASURES THAT DRIVE PERFORMANCE
                           THE CUSTOMER PERSPECTIVE-CORE MEASURES

                                                               Financial Perspective
                                                   Goals                               Measures
                                       Maximize Value at Least Cost       Cost-to-Spend Ratio
                                       Maximize Cost Savings              Purchasing Influenced Savings
                                       Timely Payments under prompt       Delinquent Payment Penalties
                                       Pay
                                       Maximize Productivity              Ratios

          Customer Perspective
                                                                                                          Internal Business Perspective
    Goals              Measures                       Employee Empowerment Perspective
                                                                                                              Goals          Measures
Timeliness       On-Time Delivery as                   Goals                           Measures
                 Defined by the                                                                           Acquisition      Assessment of
                 Customers                   Quality Works Force            Self-Assessment               Excellence       Internal
                                                                                                                           Quality
Quality          Quality of                  Quality Work Environment       Quality of Work Environment
                                                                                                                           System
                 Product/Service as                                         as Defined by Employees
                 Defined by the                                                                           Accurate,        Assessment of
                 Customer                    Executive Leadership           Quality and Integrity of
                                                                                                          Timely and       Management
                                                                            Leadership as Defined by
                                                                                                          Effective Data   Information
Service/         Responsiveness as                                          Employees
                                                                                                          Collection       Systems
Partnership      Defined by the
                 Customers

                                                        Learning and Growth Perspective
                                                        Goals                      Measures
                                              Meet Present Mission          Self-Assessment for
                                              Goals                         Continuous Improvement
                                              Meet Future Mission           Self-Assessment for
                                              Goals                         Strategic/Tactical                                 49
                                                                            Planning
2. BALANCED SCORECARD (BSC)


• Menurut Atkinson, BSC adalah :
  Suatu sistem pengukuran dan manajemen yang memandang kinerja suatu
  unit bisnis dari 4 perspektif :
       - keuangan,
       - pelanggan,
       - proses bisnis internal,
       - pembelajaran dan pertumbuhan
PRINSIP BSC SBG SISTEM MANAJEMEN TERFOKUS PADA STRATEJI
                 (Norton & Kaplan, 2000)

1. Mentransformasikan strateji menjadi tindakan
   operasional
2. Merapikan dan mengkaitkan organisasi dengan
   dengan strateji
3. Mengupayakan strateji menjadi pekerjaan dan
   memperhatikan staf/karyawan
4. Memberlakukan strateji sebagai proses yang
   berkesinambungan
5. Melakukan perubahan lewat kepemimpinan
   eksekutif.
TUJUAN PENGGUNAAN BSC


a. Memperjelas dan menterjemahkan visi dan
   strategi organisasi ke dalam 4 perspektif
b. Mengkomunikasikan dan menghubungkan
   tujuan strategis dengan indikator
c. Merencanakan, menyiapkan target, dan
   menyesuaikan inisiatif strategis
d. Meningkatkan umpan balik untuk pengambilan
   keputusan strategis dan proses pembelajaran.
EMPAT PERSPEKTIF DALAM BSC


a. Kepuasan Pelanggan :

   Bagaimana pelanggan melihat kita dan bagaimana kita melihat mereka ?

b. Proses internal :

   Dalam proses apakah kita unggul dalam memenuhi harapan pelanggan?

c. Pembelajaran dan pertumbuhan :

   Dapatkah organisasi meningkatkan dan menciptakan nilai dalam melayani
   pelanggan?

d. Perspektif keuangan :

   Bagaimana kinerja keuangan dilihat oleh stakeholders
FINANSIAL
                                 Meningkatkan efisiensi
                                  (anggaran, fasilitas)



                                     PELANGGAN
                            Meningkatkan kepuasan pelanggan
  INDIKATOR KINERJA KUNCI
KEY PERFORMANCE INDICATOR
           (KPI)                  PROSES INTERNAL
                                 Meningkatkan kinerja
                                  proses pelayanan


                                 PEMBELAJARAN DAN
                                   PERTUMBUHAN
                             Meningkatkan kompetensi dan
                                  Kepuasan Internal
                              (karyawan & manajemen)
MODEL BSC UNTUK
                                     SEKTOR PUBLIK


                                       Perspektif Finansial
                                  Tujuan, Ukuran Kinerja,Target dan
                                           Langkah/Upaya




 Perspektif Pelanggan                                                       Perspektif Proses Internal
Tujuan, Ukuran kinerja, Target
                                               Visi &                           Tujuan, Ukuran kinerja,
     dan Langkah/Upaya
                                                                              Target dan Langkah / Upaya
                                              Strategi




                        Perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan
                         Tujuan, Ukuran kinerja, Target dan Langkah/Upaya
PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD


                        KOND SI KEU




KEPUASAN            VISI, MISI, NILAI DAN
                          STRATEGI          PROSES INTERNAL
INVESTOR




                   PEMBELAJARAN DAN
                     PERTUMBUHAN
BALANCED SCORECARD
    (Sektor Bisnis)



                                         Kondisi Keuangan
                    Financial               yang kuat
                    Strength.


                                            Kepuasan
              Customer Satisfaction         Pelanggan



                                          Penyempurnaan
            Business Internal Process      Proses Internal


                                          Pembelajaran &
         Organization Learning &Growth     Pertumbuhan
Balanced Scorecard sektor Publik


                                   Kepuasan
               Customer        INVESTOR DN & LN
              Satisfaction


                                Penyempurnaan
            Internal Process     Proses Internal



                                Pembelajaran &
           Learning & Growth     Pertumbuhan



                                  KONDISI KEU
              Financial           (ANGGARAN)
PERSPEKTIF                 BOBOT    TARGET   REALISA      SKOR
                                       PERSPEK     (%)       SI       (R/TxB)
                                          TIF               (%)

KEPUASAN MASYARAKAT
• Meningkatnya Kesejahtraan              (20)      100       70         16
 Masyarakat
• Menurunna Angka Pernikahan Dini        (15)      100       90         12
PENYEMPURNAAN PROSES INTERNAL
• Sosialisasi Perda.                     (15)      100       90        13,5
• Gerakan Pembangunan                    (15)      100       90        13,5
 Kependudukan dan KB
PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
• Meningkatkan Kopetensi Penyuluh       (15 )      100       85        12,5
 KB
• Melengkapi Sarana dan Prasarana       (10 )      100       85        8,5
Penyuluh KB
 KONDISI KEUANGAN (ANGGARAN)
• Penyediaan Anggaran Dari APBD         (7,5 )     100      100        7,5
• Peran Serta Swasta. Dan Masyarakat    ( 2.5 )    100      100        2,5
                TOTAL                    100                         86,50%
NO      SKALA            DERAJAT KINERJA
1    > 85 - 100   SANGAT BERHASIL
                      (GREEN)
2    70 - 85      BERHASIL (GREEN)
3    55 - 70      KURANG BERHASIL
                    (YELLOW)
4     0 < 55      TIDAK BERHASIL (RED)
DASHBOARD



                             YELLOW   86,50
               RED      55                  GREEN
                                70



Score: 86,50     0                    100
10

                KESIMPULAN

DARI HASIL EVALUASI BERDASARKAN BALANCED
SCORECARD DIPEROLEH CAPAIAN SEBESAR 86,50%
BERARTI TINGKAT KEBERHASILAN KEBIJAKAN INI
DINILAI SANGAT BERHASIL.
REKOMENDASI
11


     WALAUPUN TELAH SANGAT BERHASIL, PERLU PENINGKATAN
     KINERJA KEBIJAKAN TERUTAMA MELALUI PENINGKATAN
     REALISASI DARI:


     •    PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
          (LEARNING & GROWTH)
     •    KEPUASAN MASYARAKAT
64

More Related Content

What's hot

Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
dpalupiw
 
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kbMonitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Agus Candra
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Muhammad Muqouwis. AT
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
sicua050896
 

What's hot (20)

POSYANDU.ppt
POSYANDU.pptPOSYANDU.ppt
POSYANDU.ppt
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
 
5. program lansia (1)
5. program lansia (1)5. program lansia (1)
5. program lansia (1)
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
 
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kbMonitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
 
Fish bone kia
Fish bone kiaFish bone kia
Fish bone kia
 
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KB
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KBMekanisme Pencatatan & pelaporan KB
Mekanisme Pencatatan & pelaporan KB
 
4. program kespro (1)
4. program kespro (1)4. program kespro (1)
4. program kespro (1)
 
Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisataSk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
 
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANLeaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
 
P4 k
P4 kP4 k
P4 k
 
Manajemen Puskesmas
Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas
Manajemen Puskesmas
 
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukm
 
PPT Kehamilan Remaja
PPT Kehamilan RemajaPPT Kehamilan Remaja
PPT Kehamilan Remaja
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
 
Posyandu
PosyanduPosyandu
Posyandu
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
 

Viewers also liked (13)

01 konseling & ptm ctu 11
01 konseling & ptm ctu 1101 konseling & ptm ctu 11
01 konseling & ptm ctu 11
 
08.07.15 kebijakan bkb
08.07.15   kebijakan bkb 08.07.15   kebijakan bkb
08.07.15 kebijakan bkb
 
Khiba
KhibaKhiba
Khiba
 
Pengelolaan imp
Pengelolaan  impPengelolaan  imp
Pengelolaan imp
 
Peran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukanPeran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukan
 
01 konseling & ptm ctu 11
01 konseling & ptm ctu 1101 konseling & ptm ctu 11
01 konseling & ptm ctu 11
 
Hasil sdki 2012 1
Hasil sdki 2012 1Hasil sdki 2012 1
Hasil sdki 2012 1
 
Pengelolaan pak pkb
Pengelolaan pak pkbPengelolaan pak pkb
Pengelolaan pak pkb
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Tugas dan fungsi pkb plkb
Tugas dan fungsi pkb plkbTugas dan fungsi pkb plkb
Tugas dan fungsi pkb plkb
 
Posdaya kb,
Posdaya kb, Posdaya kb,
Posdaya kb,
 
Ipbk
IpbkIpbk
Ipbk
 
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptPermasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
 

Similar to PROGRAM KB

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM KB
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM KB STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM KB
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM KB
Posdaya Solok
 
1 akp-pimp3-baru-2010
1 akp-pimp3-baru-20101 akp-pimp3-baru-2010
1 akp-pimp3-baru-2010
Nico Bangun
 
Pendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakanPendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakan
Nuzulul Putri
 
Materi pemberdayaan
Materi pemberdayaanMateri pemberdayaan
Materi pemberdayaan
xadhy20
 
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
Kuliah 2 kp   manajemen kp editedKuliah 2 kp   manajemen kp edited
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
Posdaya Solok
 
Bahan presentasi ptk
Bahan presentasi ptkBahan presentasi ptk
Bahan presentasi ptk
rayon30
 

Similar to PROGRAM KB (20)

KEBIJAKAN PUBLIK
KEBIJAKAN PUBLIK  KEBIJAKAN PUBLIK
KEBIJAKAN PUBLIK
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM KB
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM KB STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM KB
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM KB
 
Revitalisasi Kelitbangan LAN Dari Perspektif Metodologi Penelitian Administra...
Revitalisasi Kelitbangan LAN Dari Perspektif Metodologi Penelitian Administra...Revitalisasi Kelitbangan LAN Dari Perspektif Metodologi Penelitian Administra...
Revitalisasi Kelitbangan LAN Dari Perspektif Metodologi Penelitian Administra...
 
1 akp-pimp3-baru-2010
1 akp-pimp3-baru-20101 akp-pimp3-baru-2010
1 akp-pimp3-baru-2010
 
Kebijakan Publik (Dari Pengertian, Perumusan Hingga Penerapannya)
Kebijakan Publik (Dari Pengertian, Perumusan Hingga Penerapannya)Kebijakan Publik (Dari Pengertian, Perumusan Hingga Penerapannya)
Kebijakan Publik (Dari Pengertian, Perumusan Hingga Penerapannya)
 
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
 
Pendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakanPendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakan
 
Materi pemberdayaan
Materi pemberdayaanMateri pemberdayaan
Materi pemberdayaan
 
Intro stpp maret 2009
Intro stpp maret 2009Intro stpp maret 2009
Intro stpp maret 2009
 
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
Kuliah 2 kp   manajemen kp editedKuliah 2 kp   manajemen kp edited
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
 
Reformasi dan Peran Birokrasi
Reformasi dan Peran BirokrasiReformasi dan Peran Birokrasi
Reformasi dan Peran Birokrasi
 
Reformasi Birokrasi dan Peran Birokrasi Dalam Sistem Pemerintahan Indonesia
Reformasi Birokrasi dan Peran Birokrasi Dalam Sistem Pemerintahan IndonesiaReformasi Birokrasi dan Peran Birokrasi Dalam Sistem Pemerintahan Indonesia
Reformasi Birokrasi dan Peran Birokrasi Dalam Sistem Pemerintahan Indonesia
 
System thinking
System thinkingSystem thinking
System thinking
 
Etika publik latsar ciloto 27 28 juni 2019 gol iii
Etika publik latsar ciloto 27 28 juni 2019 gol iiiEtika publik latsar ciloto 27 28 juni 2019 gol iii
Etika publik latsar ciloto 27 28 juni 2019 gol iii
 
Bahan presentasi ptk
Bahan presentasi ptkBahan presentasi ptk
Bahan presentasi ptk
 
Lapdul Uji Coba Sistem
Lapdul Uji Coba SistemLapdul Uji Coba Sistem
Lapdul Uji Coba Sistem
 
Nurul khaiva kebijakan publik sp
Nurul khaiva kebijakan publik spNurul khaiva kebijakan publik sp
Nurul khaiva kebijakan publik sp
 
Kepemimpinan dalam konteks fd
Kepemimpinan dalam konteks fdKepemimpinan dalam konteks fd
Kepemimpinan dalam konteks fd
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
 

More from Afrizal Bob (9)

Pengertian Dasar Posdaya
Pengertian Dasar Posdaya Pengertian Dasar Posdaya
Pengertian Dasar Posdaya
 
Skim Tabur Puja UPPKS POSDAYA
Skim Tabur Puja UPPKS POSDAYA Skim Tabur Puja UPPKS POSDAYA
Skim Tabur Puja UPPKS POSDAYA
 
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
 
Perlindungan perempuan 2
Perlindungan perempuan 2Perlindungan perempuan 2
Perlindungan perempuan 2
 
Dallap 2011
Dallap 2011Dallap 2011
Dallap 2011
 
Posdaya Kab.Solok penyajian 4.
Posdaya Kab.Solok penyajian  4.Posdaya Kab.Solok penyajian  4.
Posdaya Kab.Solok penyajian 4.
 
Posdaya prop sumbar penyajian 3.
Posdaya prop sumbar penyajian  3.Posdaya prop sumbar penyajian  3.
Posdaya prop sumbar penyajian 3.
 
Posdaya prop sumbar penyajian 2.
Posdaya prop sumbar penyajian  2.Posdaya prop sumbar penyajian  2.
Posdaya prop sumbar penyajian 2.
 
Posdaya prop sumbar penyajian 1.
Posdaya prop sumbar penyajian  1.Posdaya prop sumbar penyajian  1.
Posdaya prop sumbar penyajian 1.
 

Recently uploaded

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 

Recently uploaded (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

PROGRAM KB

  • 1. STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM KB MENUJU KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN SOLOK Oleh Afrizal.SP.MM 1
  • 2. Masalah Umum • Masalah Umum dari menurunnya kualitas program kependudukan dan keluarga berencana menuju keluarga sejahtera di Kabupaten Solok adalah sebagai berikut : 1. Belum adanya komitmen politik yang kuat dalam upaya mendukung berbagai kebijakan dalam pelaksanaan program KB hingga tingkat lapangan. 2. Tidak adanya sinergitas program dan kegiatan antar instansi terkait dalam pengentasan masalah kependudukan dan Keluarga Berencana. 3. Pada tataran pelaksanaan di lapangan masyarakat kerap mendapat informasi menyesatkan atau informasinya tidak sampai. 4. Masih kurangnya tenaga penyuluh KB sebagai ujung tombak pelaksanaan program di lapangan. 5. Rendahnya kualitas pelayanan karena kurangnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan. 2
  • 3. Masalah Pokok Pengendalian jumlah penduduk untuk meningkatkan Kesejahteraan Keluarga. 3
  • 4. Pengertian KEBIJAKAN PUBLIK Suatu keputusan yang dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan tertentu, melakukan kegiatan tertentu , mencapai tujuan tertentu, yang dilakukan oleh instansi yang berkewenangan dalam rangka penyelenggaraan Negara dan Pembangunan. Mustopadidjaja AR 4
  • 5. Lanjutan … Thomas R, Dye : Public policy is whatever the Government chooses to do or not to do. Kebijakan publik bukan hanya kebijakan yang secara sengaja dibuat, tetapi juga yang sengaja tak dibuat oleh pemerintah, karena dianggap bahwa masyarakat sudah mampu mengatur kepentingannya oleh masyarakat sendiri. 5
  • 6. MANAJEMEN KEBIJAKAN PUBLIK Meliputi : 1. Sistem Kebijakan Publik 2. Proses Pengelolaan Kebijakan Publik. 3. Stratifikasi Kebijakan Publik. 6
  • 7. MANAJEMEN KEBIJAKAN PUBLIK MANAJEMEN Alur Manajemen Kebijakan Publik KEBIJAKAN PUBLIK SUATU PENGATURAN YANG DIPERLUKAN TUJUAN YANG UNTUK MERENCANAKAN KEGIATAN DITETAPKAN FORMULASI MEMANFAATKAN  EFEKTIIVITAS SUMBER DAYA  EFISIENSI IMPLEMENTASI MEMANFAATKAN -INTERNAL LINGKUNGAN -EKSTERNAL EVALUASI HASIL 7
  • 8. ICEBERG THEORY ISSUE SIFAT TINDAKAN YANG DILAKUKAN INFORMASI MELALUI Reactive, cepat MASS MEDIA MERUPAKAN mengambil tindakan SUATU PERISTIWA YANG EVENT untuk menyelesaikan TERLIHAT DIPERMUKAAN masalah. BILA PERISTIWA KEJADIAN Responsif, bertindak BERULANG AKAN TIMBUL PATTERN dengan melihat pola POLA PRILAKU OF tingkah laku kejadian BEHAVIOR yang berulang PEMIKIRAN MENDALAM Generatif, bertindak YG TAMPAK DIPERMUKAA SYSTEMIC setelah melihat struktur SBG HASIL PERAN DARI permasalahan dan STRUCTURE diselesaikan secara POLA PERILAKU terstruktur pula. DARI TKT PEMIKIRAN YG Fundamental, dari tingkat PALING DLM KITA TEMUKAN pemikiran yang paling STRUKTUR SISTEMIK dalam, ditemukan sistemik PERMASALAHAN MODEL2 MENTAL MODEL permasalahan dan model MENTAL INDIVIDU DAN ORG mental indivudu. TEORI GUNUNG ES INI MENJADI DASAR UNTUK MEMAHAMI DINAMIKA PROSES KEBIJAKAN PUBLIK, KHUSUSNYA DINAMIKA LINGKUNGAN KEBIJAKAN.
  • 9. Dinamika Proses KP POLICY FORMULATION (AGENDA SETTING ) • James E. Anderson, mengemukakan proses pembuatan kebijakan sbb: DIKONVERSIKAN PRIVATE PUBLIC ISSUE PROBLEM PROBLEM INSTITUTIONAL SYSTEMIC AGENDA AGENDA 9
  • 10. ELEMEN KEBIJAKAN PUBLIK - Tokoh Masyarakat LK - Partai Politik (Lingkungan - Instansi Pemerintah Kebijakan) - Kelompok Kepentingan PK - Masyarakat - Menteri PK - Gubernur (Pelaku - Bupati, Kebijakan) LK KP - Legislatif.  Peraturan Perundang-undangan KP (Kebijakan Publik) KS KS (Kelompok • Masyarakat Sasaran) 10
  • 11. SISTEM DAN PROSES KEBIJAKAN PK LK KP F I EK KS POLICY CYCLE POLICY SYSTEM STRUKTUR DAN DINAMIKA POLICY LK = MENGHADAPKAN BERBAGAI SYSTEM SUBSTANSI KEBIJAKAN YANG DI TERSEBUT MENANDAI/BERLANGSUNG USUNG BERBAGAI STAKEHOLDERS PADA KESELURUHAN TAHAPAN “POLICY CYCLE” PK = YANG HARUS MERESPONS BERBAGAI F = FORMULASI MASALAH KEBIJAKAN TERDIRI DARI I = IMPLEMENTASI SEJUMLAH STAKEHOLDERS EK= EVALUASI KINERJA KS = KELOMPOK SASARAN DALAM HUBUNGAN ITU PARA PEJABAT PUBLIK HRS MEMPERHATIKAN POSISI DISAMPING DIMENSI TEKNIS DAN KONDISI MENGANDUNG DIMENSI SOSIO POLITIS [EK dilakukan dalam rangka pengawasan dan pertanggung jawaban 11
  • 12. Teknik Perumusan Masalah (1) William N. Dunn, 2000 META MASALAH PENDEFINISIAN MASALAH PENCARIAN MASALAH SITUASI MASALAH MASALAH SUBSTANTIF SPESIFIKASI MASALAH PENGENALAN MASALAH MASALAH FORMAL 12
  • 13. Tujuh Langkah Formulasi Kebijakan - Mustopadidjaja AR 1. PENGKAJIAN PERSOALAN MASALAH PERUMUSAN KEBIJAKAN MASALAH 2. PENENTUAN TUJUAN PERUMUSAN 3. ALTERNATIF KEBIJAKAN MASA DEPAN 4. PENYUSUNAN MODEL PERAMALAN KEBIJAKAN 5. PENETAPAN KRITERIA 6. PENILAIAN ALTERNATIF AKSI REKOMENDASI KEBIJAKAN 7. PERUMUSAN REKOMENDASI
  • 14. TEKNIK METODE PELAKSANAAN KEBIJAKAN PUBLIK Langkah Pelaksanaan dan Pengendalian Kebijakan Publik  Sosialisasi dan diseminasi kebijakan  Pembentukan organisasi pelaksanaan  Penyusunan program kerja  Perincian program kerja  Pelaporan secara berkala Pelaksanaan dan Pengendalian Kebijakan 14 Publik
  • 15. Pengertian dan Prinsip Evaluasi Kebijakan Bentuk Evaluasi  Evaluasi Formatif : evaluasi yang dilakukan ketika kebijakan/program sedang diimplementasikan dan apa kondisi yang bisa meningkatkan keberhasilan implementasi.  Evaluasi Sumatif : evaluasi yang dilakukan untuk mengukur dampak kebijakan/program secara aktual terhadap permasalahan. Cara Pengukuran Kinerja  Balanced Score Card  Basic Production Model  Cost Benefit Analysis Evaluasi Kinerja Kebijakan 15
  • 16. Teknik Pengukuran dalam Evaluasi Kinerja Kebijakan Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard Kondisi Keuangan Financial yang Kuat Strength Product Kepuasan Customer Satisfaction Pelanggan Penyempur Business Process naan Improvement Proses Internal Pembelajar an dan Organization Learning Inovasi Evaluasi Kinerja Kebijakan 16
  • 17. Teknik Pengukuran dalam Evaluasi Kinerja Kebijakan Pengukuran Kinerja dengan Balance Scorecard The Balanced Scorecard- Financial Perspective Measures that Drive Goals Measures Performance The Customer Perspective- Maximize Value at Least Cost Cost-to-Spend Ratio Core Measures Maximize Cost Savings Purchasing Influenced Savings Timely Payments under prompt Delinquent Payment Penalties Pay Maximize Productivity Ratios Customer Perspective Internal Business Perspective Goals Measures Employee Empowerment Perspective Goals Measures Timeliness On-Time Delivery as Goals Measures Defined by the Acquisition Assessment of Quality Works Force Self-Assessment Customers Excellence Internal Quality Quality Work Environment Quality of Work Environment System Quality Quality of as Defined by Employees Product/Service as Accurate, Assessment of Defined by the Executive Leadership Quality and Integrity of Timely and Management Customer Leadership as Defined by Effective Data Information Employees Collection Systems Service/ Responsiveness as Partnership Defined by the Customers Learning and Growth Perspective Goals Measures Meet Present Mission Self-Assessment for Goals Continuous Improvement Meet Future Mission Self-Assessment for Goals Strategic/Tactical Planning Evaluasi Kinerja Kebijakan 17
  • 18. MODEL BSC UNTUK SEKTOR PUBLIK Perspektif Finansial Tujuan, Ukuran Kinerja,Target dan Langkah/Upaya Perspektif Pelanggan Perspektif Proses Internal Tujuan, Ukuran kinerja, Target Visi & Tujuan, Ukuran kinerja, dan Langkah/Upaya Target dan Langkah / Upaya Strategi Perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan Tujuan, Ukuran kinerja, Target dan Langkah/Upaya
  • 19. NO SKALA DERAJAT KINERJA 1 > 85 - SANGAT BERHASIL 100 (GREEN) 2 70 - 85 BERHASIL (GREEN) 3 55 - 70 KURANG BERHASIL (YELLOW) 4 0 < 55 TIDAK BERHASIL (RED)
  • 20. DASHBOARD YELLOW RED 55 GREEN 70 0 100 • Distop krn sdh selesai dan berhasil GREEN • Dilanjutkan YELLOW : Dilanjutkan dgn perbaikan/perubahan program RED : Dihentikan krn tdk berhasil
  • 21. ICEBERG THEORY ISSUE SIFAT TINDAKAN YANG DILAKUKAN Peristiwa Reactive; Optimalisasi Tingginya Tingkat Pertumbuhan pelaksanaan Program EVENT Kependudukan Dan mengancam kesejahteraan masyarakat. Keluarga Berncana Pola Perilaku Responsif : Sosialisasi Rendahnya Partisipasi PATTERN Pemakaian Alat Masyarakat Dalam Pemakaian Kontrasepsi Jangka Alat Kontrasepsi Jangka Panjang OF Panjang dan BEHAVIOR Pemberdayaan Perempuan. Struktur Sistemik Sinergi instansi Generative; Program penanganan lintas sektoral pemerintah blm efektif SYSTEMIC ttg kependudukan dan STRUCTURE keluarga berencana. Fundamental,; Kebijakan Mental Model tentang Regulasi Tentang • Persepsi banyak anak banyak MENTAL MODEL Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga rezeki • Pernikahan usia muda
  • 22. PROSES AGENDA SETTING Policy-issues Private Problem Public Problem • Peningkatan kesadaran Rendahnya masyarakat utk ber- Tingginya KB Tingkat Tingkat • Penyeimbangan Pertumbuhan Kesejahteraan jumlah lapangan kerja Penduduk Keluarga dgn angka angkatan kerja Institutional Agenda System Agenda Regulasi Tentang Perkembangan • Peningkatan Peran serta Stake Holder Kependudukan dan dan Masyarakat. Pembangunan Keluarga
  • 23. ELEMEN SISTEM KEBIJAKAN PK : LK : STAKEHOLDERS KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEBIJAKAN 1. Pemerintah Kabupaten - Tokoh Masyarakat 2. Badan KB PP 3. Instansi Terkait. - Akademisi PELAKU 4. Pemerintah Kecamatan. - Partai Politik KEBIJAKAN 5. Pemerintah Nagari/Desa. - Instansi Pemerintah PELAKSANA KEBIJAKAN 1. LSM Peduli kependudukan - Kelompok Kepentingan 2. Pengamat & pemerhati - Masyarakat (Akseptor KB, dll) kependudukan -Etnis tertentu 3. Keluarga sasaran 4. Kelompok Akseptor KB Posyandu. KEBIJAKAN 5. Kelompok LINGKUNGAN PUBLIK KEBIJAKAN KP : LK :Masalah-Masalah 1. UU No. 52 Tahun 2009 1. Program KB blm efektif Tentang Perkembangan 2. Pemanfaatan Posyandu blm optimal 3. Tenaga penyuluh blm memadai KELOMPOK Kependudukan dan 4. Program Desa Siaga blm merata SASARAN Pembangunan Keluarga 5. Penyebaran lapangan pekerjaan blm KEBIJAKAN 2. UU Nomor 32/2004 yang merata Berkeadilantentang 6. Akses Pelayanan Pendidikan, Kesehatan Pemerintah Daerah dan KB belum memadai KS : 3. Inpres No. 3 Tahun 2010 7. Sinergitas antar instansi dan pihak lain • Pemerintah yg terkait blm optimal tentang Pembangunan 8. Program CSR blm opotimal • Masyarakat usia subur/produktif • Masy di Daerah Tertinggal/terpencil. • Generasi Muda
  • 24. SITUASI MASALAH META MASALAH MASALAH SUBSTANTIF MASALAH FORMAL • Pemerintah 1. Tingkat pendidikan rendah EKONOMI 1. Tidak • Masyarakat usia 2. Komposisi gender tdk 1. Persepsi “banyak anak banyak adanya subur/produktif seimbang rezeki” Kebijakan • Masy di Daerah 3. Angka kelahiran tinggi 2. Distribusi tenaga penyuluh Tertinggal/terpe 4. Angka kematian menurun tidak merata tentang ncil. 5. Nilai lokal utk pernikahan usia 3. Peningkatan jml Akseptor KB Perkemban • Generasi Muda muda blm proporsional dg gan 6. Persepsi “banyak anak peningkatan jml penduduk Kependudu banyak rezeki” SOSIAL DAN BUDAYA kan dan 7. Penggunaan alat kontrasepsi 1. Tingkat pendidikan rendah Pembangu bertentangan dg keyakinan 2. Komposisi gender tdk nan 8. Distribusi tenaga penyuluh seimbang tidak merata 3. .Angka kelahiran tinggi Keluarga 9. Diskriminasi etnis tertentu 4. Angka kematian menurun 2. Sinergitas 10.Peningkatan jml Akseptor KB 5. Nilai lokal utk pernikahan usia penanganan blm proporsional dg muda kependuduk peningkatan jml penduduk 6. Penggunaan alat kontrasepsi an blm 11.ego sektoral penanganan bertentangan dg keyakinan optimal kependudukan POLITIK 12.Pembangunan tdk merata / 1. Tidak adanya Kebijakan tentang Masih adanya Daerah Perkembangan Kependudukan dan Tertinggal dan Terpencil Pembangunan Keluarga 2. Sinergitas penanganan kependudukan blm optimal 24
  • 25. Hasil Analisis CLD NO VARIABEL Nilai Rangking 1 Persepsi “banyak anak banyak rezeki” 4 2 Distribusi tenaga penyuluh tidak merata 0 3 Peningkatan jml Akseptor KB blm proporsional dg 0 peningkatan jml penduduk 4 Tingkat pendidikan rendah 2 5 Komposisi gender tdk seimbang 0 6 Angka kelahiran tinggi 10 III 7 Angka kematian menurun 9 8 Nilai lokal utk pernikahan usia muda 0 9 Nilai lokal utk pernikahan usia muda 10 III 10 Penggunaan alat kontrasepsi bertentangan dg keyakinan 0 11 Tidak adanya Kebijakan tentang Perkembangan 21 I Kependudukan dan Pembangunan Keluarga 12 Pembangunan tdk merata 11 II
  • 26. TAHAPAN PERUMUSAN MASALAH (FORMULASI KEBIJAKAN-W.DUNN) Meta Masalah 1. Tingkat pendidikan rendah 2. Komposisi gender tdk seimbang 3. Angka kelahiran tinggi 4. Angka kematian menurun Pendefinisian Pencarian 5. Nilai lokal utk pernikahan usia muda Masalah 6. Persepsi “banyak anak banyak rezeki” Masalah 7. Penggunaan alat kontrasepsi bertentangan dg keyakinan 8. Distribusi tenaga penyuluh tidak merata EKONOMI 9. Diskriminasi etnis tertentu 1. Persepsi “banyak anak 10. Peningkatan jml Akseptor KB blm banyak rezeki” proporsional dg peningkatan jml 2. Distribusi tenaga penyuluh penduduk tidak merata 11. ego sektoral penanganan 3. Peningkatan jml Akseptor KB Tingginya kependudukan blm proporsional dg Tingkat 12. Pembangunan tdk merata / Masih peningkatan jml penduduk adanya Daerah Tertinggal dan SOSIAL DAN BUDAYA Pertumbu SITUASI Terpencil 1. Tingkat pendidikan rendah MASALAH han 2. Komposisi gender tdk seimbang Penduduk MASALAH 3. .Angka kelahiran tinggi SUBSTANTIF 4. Angka kematian menurun 5. Nilai lokal utk pernikahan usia muda MASALAH 6. Penggunaan alat kontrasepsi FORMAL bertentangan dg keyakinan POLITIK 1. Belum adanya Regulasi 1. .Diskriminasi etnis tertentu Pengenalan Tentang Perkembangan 2. Ego sektoral penanganan Masalah Kependudukan dan Spesifikasi kependudukan Pembangunan Keluarga 3. Pembangunan tdk merata Masalah 2. Sinergitas penanganan kependudukan blm optimal
  • 27. ALUR PEMBENTUKAN REKOMENDASI KEBIJAKAN Fundamental Regulasi Tentang Mental Model Perkembangan ICEBERG Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Proses Agenda Setting Singkron antara Private Public Sistem Institutional Fundamental Issue Agenda Agenda Problem Problem dan Regulasi Tentang institutional Perkembangan agenda Kependudukan dan Pembangunan Keluarga PK Singkron antara Fundamental LK Sistem KP dan Kebijakan KP : institutional 1. UU No. 52 Tahun 2009 agenda dg Tentang Perkembangan Kebijakan 1. Belum adanya KS Regulasi. Kependudukan dan Publik Pembangunan Keluarga 2. Sinergitas 2. UU Nomor 32/2004 yang penanganan Meta Berkeadilantentang kependudukan blm Masalah Pemerintah Daerah Singkron antara optimal 3. Inpres No. 3 Tahun 2010 Fundamental, tentang Pembangunan institutional agenda, Kebijakan Publik dan Situasi Masalah Masalah Masalah Formal Masalah Perumusan Masalah Substantif Formal selanjutnya digunakan untuk menentukan Rekomendasi Masalah Formal CLD
  • 28. 2.1. Pengkajian Persoalan dan Penentuan Tujuan (Langkah 1 dan 2) MASALAH FORMAL TUJUAN KEBIJAKAN PUBLIK 1.Belum adanya Regulasi Tujuan Jangka Pendek: Tentang Perkembangan • Meningkatkan koordinasi Kependudukan dan penanganan kependudukan Pembangunan Keluarga Tujuan Jangka Panjang: • Pertumbuhan penduduk terkendali 2.Sinergitas penanganan Tujuan Jangka Pendek: kependudukan blm optimal • Pelayanan Di Daerah Tertinggal Tujuan Jangka Panjang: • Pemerataan Pembangunan28
  • 29. 3. PERUMUSAN ALTERNATIF KEBIJAKAN PERUMUSAN ALTERNATIF 1. Belum adanya Regulasi Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga 2. Sinergitas penanganan kependudukan blm optimal 29
  • 30. Langkah 4 : Rational Comprehensive Model ALTERNATIF RAMALAN AKIBAT PERBANDING KEBIJAKAN KEBIJAKAN AN RASIONAL Tersedianya Terwujudnya Intended impact : Intended impact Rasional Regulasi Tentang penanganan Pertumbuhan .> Unintended Perkembangan kependudukan yang Penduduk Ideal impact : Kependudukan terkendali Unintended dan impact : Pembangunan Beban anggaran Keluarga Meningkat Sinergitas Pengelolaan Intended inpact Intended impact > Rasional penanganan Kependudukan Dan :Pengelolaan Unintended kependudukan Keluarga Berencana Penduduk Tertip. impact : Terintegrasi blm optimal Unintended impact : Biaya Hidup Meningkat
  • 31. 5. Penentuan Kriteria Penilaian NO KRITERIA DIMENSI 1 TECHNICAL FEASIBILITY EFEKTIVITAS PENCAPAIAN TUJUAN. (30%) 2 ECONOMIC AND EFISIENSI (BIAYA DAN HASIL). FINANCIAL FEASIBILITY. (35%) 3 POLITICAL VIABILITY  ACCEPTABILITY. (15%)  APPROPRIATENESS.  RESPONSIVENESS.  LEGAL SUITABILITY.  EQUITY. 4 ADMINISTRATIVE DAPAT DIIMPLEMENTASIKAN PADA OPERABILITY KONTEKS SOSIAL, POLITIK, DAN (20%) ADMINISTRASI YANG BERLAKU. 31
  • 32. 6. Penilaian Alternatif Kebijakan Alternatif Kebjkan No Kriteria Penilaian Ket Regulasi Tentang Sinergitas penanganan Perkembangan kependudukan blm Kependudukan dan optimal Pembangunan Keluarga 1 TECHNICAL FEASIBILITY 4 x 20= 80 5 x 20 = 100 (30%) 2 ECONOMIC AND 5 x 35= 175 4 x 35 = 140 FINANCIAL FEASIBILITY (35%) 3 POLITICAL VIABILITY 2 X 30 = 60 2 X 30 = 60 (15%) 4 ADMINISTRATIVE 3 X 15 = 45 3 X 15 = 45 OPERABILITY (20%) Jumlah 360 345 Ranking I II 32
  • 33. 7. Perumusan Rekomendasi Kebijakan • Kebijakan : a. Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dilakukan : • Pembuatan Rancangan / Materi Kebijakan. • Pembuatan Peraturan Bupati. • Memasukan Dalam RKPD. Prosedur penetapan kebijakan : • Pengajuan Rancangan Perda Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Faktor pendukung utk menentukan rekomendasi : • Undang-undang 52 Tentang 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Estimasi tingkat resiko kebijakan • Ego sektoral instansi/lembaga pengelola kependudukan dan Merubah perilaku / budaya Pembangunan Keluarga 33
  • 34. 7. Perumusan Rekomendasi Kebijakan • Kebijakan : b. Sinergitas penanganan kependudukan. Aksi yang akan dilakukan : • Penyiapan Grand Design Sosialisasi. • Penyiapan Materi Sosialisasi. Prosedur penetapan kebijakan : – Pengajuan usulan Kegiatan Pengelolalan Program KKB Faktor pendukung utk menentukan rekomendasi : – Bupati dan TAPD dan DPRD Kabupaten Bungo. Estimasi tingkat resiko kebijakan – Pemahaman SKPD Terkait dan Stak holder tentang Sinergitas penanganan kependudukan 34
  • 35. PELAKSANAAN & Pengendalian Perda tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga NO LANGKAH OPERASIONALISASI 1 Sosialisasi 1. Sosialisasi Perda Kepada Sasaran Kebijakan Publik Tingkat Kebijakan Kabupaten 2. Sosialisasi Perda Kepada Pelaksana Tingkat Kecamatan. 3. Sosialisasi Kepada Petugas / Instisusi / Tokoh Masyarakat Penyuluh lapangan Tingkat Desa/ Kelurahan 2 Membentuk Pembentukan Tim Pelaksana Sosialisasi Perda. Organisasi 1. Pengarah ; Bupati dan Wakil Bupati. Pelaksana 2. Penangung Jawab ; Sekretaris Daerah. 3. Ketua Pelaksana : Assisten II Sekda Kab Bungo 4. Sekretaris ; Kepala Badan KB PP Kab. Solok. 5. Anggota : SPD /Stake Holder dan Organisasi Terkait 35
  • 36. NO LANGKAH OPERASIONALISASI 3 Penyusunan 1. Koordinasi dan Konsultasi antar Instansi Terkait. Program Kerja 2. Pemetaan Sumber Daya Lahan. 4 Rincian 1. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran . Program Kerja 2. Pelaksanaan Kegiatan. 3. Monitoring, evaluasi dan Pelaporan 36
  • 37. Rencana Jadwal Lakdal Tahun 2013 Waktu Bulan Ket NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 A Persiapan • Penyusunan Tim Kerja ( SC ) X • Penyusunan Tim Teknis ( OC ) X • Penyusunan Program Kerja X • Penyiapan Sarana/Prasarana X • Penyediaan Dana X B PELAKSANAAN • Sosialisasi Peraturan Daerah Tentang Perda X x x x x x x x x tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga C PENGENDALIAN • Monitoring, evaluasi dan Pelaporan X
  • 38. LAKDAL KEBIJAKAN 3. HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN PENYUSUNAN KP • Instansi/pejabat terkait kurang mendukung • Pemrosesan peraturan lamban • Anggaran terbatas 38
  • 39. LAKDAL KEBIJAKAN PENANGGULANGAN MASALAH • Langkah mengatasi masalah.  Mengomunikasikan kpd pimpinan instansi  Pemberian inssentif kehadiran  Pemberian anggaran yg mencukupi 39
  • 40. 3. HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN Peraturan Daerah Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga • Sosialisasi belum tepat sasaran • Kurang didukung dana • Instansi terkait kurang mendukung 40
  • 41. LAKDAL KEBIJAKAN PENANGGULANGAN MASALAH • Langkah mengatasi masalah – Seleksi target sosialisasi scr tepat – Menyediakan anggaran yg cukup – Mendorong partisipasi instansi terkait 41
  • 42. 3. HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN Perpres ttg Kemudahan Investasi di Wilayah Potensial • Sosialisasi belum tepat sasaran • Kurang didukung dana • Instansi terkait kurang mendukung • Ekonomi biaya tinggi • Kualitas SDM blm memenuhi kriteria yg dibutuhkan investor • Materi Perpres tdk sesuai dgn kondisi daerah tertentu 42
  • 43. PENANGGULANGAN MASALAH LAKDAL KEBIJAKAN Pelaksanaan KP: Perpres ttg Kemudahan Investasi di Wilayah Potensial • Langkah mengatasi masalah – Seleksi target sosialisasi scr tepat – Menyediakan anggaran yg cukup – Mendorong partisipasi instansi terkait – Menghilangkan ekonomi biaya tinggi – Meningkatkan mut SDM – Program pelayanan prima 43
  • 44. Evaluasi Kebijakan DIT 12 Evaluasi Howlet Michael Kebijakan merupakan proses mendapatkan gambaran tentang kebijakan publik dalam pelaksanaan baik alat yang dipakai muapun tujuan yang diberikan David Nachmias Adalah sebagai tujuan sistematik, pengamatan empiris tentang pengaruh kebijakan yang berjalan dan program pemerintah yang telah ditentukan dalan sasaran berupa tujuan-tujuan yang akan dicapai. 44
  • 45. DIT 8 BAGAN ALIR PROSES KEBIJAKAN PUBLIK DIT 9 7 langkah DM & AGENDA POLICY teknik perumusan ICEBERG SETTING SYSTEM LINGKUNGAN KEBIJAKAN indikasi aksi PELAKU KEBIJAKAN event reaktif KELOMPOK SASARAN kaji pola responsif tujuan struktur generatif alternatif MONITORING KEBIJAKAN DATA/INFO PUBLIK model PENGUKURAN Mental Funda model mental kriteria (BSC) penilaian rekomendasi DINAMIKA PROSES KEBIJAKAN FORMULASI IMPLEMENTASI EVALUASI FEED BACK DIMENSI SOSPOLEKBUD DIMENSI TEKNIS DIT 12 DIT 10 DIT 11
  • 46. KRITERIA EVALUASI • Efektifitas • Efisiensi • Kecukupan • Pemerataan • Responsivitas • Ketepatan 46
  • 47. TEKNIK PENGUKURAN DALAM EVALUASI KINERJA Pengukuran Kinerja dengan Balance Scorecard. • Pengukuran kinerja yang komprehensif dan efektif dapat dilakukan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. • Pengukuran dilakukan terhadap empat perspektif tolok ukur kinerja. Keuangan Kepuasan pelanggan. Penyempurnaan proses internal. Pembelajaran dan inovasi/pertumbuhan. 47
  • 48. TEKNIK PENGUKURAN DALAM EVALUASI KINERJA THE BALANCED SCORECARD-MEASURES THAT DRIVE PERFORMANCE THE CUSTOMER PERSPECTIVE-CORE MEASURES Financial Perspective Goals Measures Maximize Value at Least Cost Cost-to-Spend Ratio Maximize Cost Savings Purchasing Influenced Savings Timely Payments under prompt Delinquent Payment Penalties Pay Maximize Productivity Ratios Customer Perspective Internal Business Perspective Goals Measures Employee Empowerment Perspective Goals Measures Timeliness On-Time Delivery as Goals Measures Defined by the Acquisition Assessment of Customers Quality Works Force Self-Assessment Excellence Internal Quality Quality Quality of Quality Work Environment Quality of Work Environment System Product/Service as as Defined by Employees Defined by the Accurate, Assessment of Customer Executive Leadership Quality and Integrity of Timely and Management Leadership as Defined by Effective Data Information Service/ Responsiveness as Employees Collection Systems Partnership Defined by the Customers Learning and Growth Perspective Goals Measures Meet Present Mission Self-Assessment for Goals Continuous Improvement Meet Future Mission Self-Assessment for Goals Strategic/Tactical 48 Planning
  • 49. TEKNIK PENGUKURAN DALAM EVALUASI KINERJA THE BALANCED SCORECARD-MEASURES THAT DRIVE PERFORMANCE THE CUSTOMER PERSPECTIVE-CORE MEASURES Financial Perspective Goals Measures Maximize Value at Least Cost Cost-to-Spend Ratio Maximize Cost Savings Purchasing Influenced Savings Timely Payments under prompt Delinquent Payment Penalties Pay Maximize Productivity Ratios Customer Perspective Internal Business Perspective Goals Measures Employee Empowerment Perspective Goals Measures Timeliness On-Time Delivery as Goals Measures Defined by the Acquisition Assessment of Customers Quality Works Force Self-Assessment Excellence Internal Quality Quality Quality of Quality Work Environment Quality of Work Environment System Product/Service as as Defined by Employees Defined by the Accurate, Assessment of Customer Executive Leadership Quality and Integrity of Timely and Management Leadership as Defined by Effective Data Information Service/ Responsiveness as Employees Collection Systems Partnership Defined by the Customers Learning and Growth Perspective Goals Measures Meet Present Mission Self-Assessment for Goals Continuous Improvement Meet Future Mission Self-Assessment for Goals Strategic/Tactical 49 Planning
  • 50. 2. BALANCED SCORECARD (BSC) • Menurut Atkinson, BSC adalah : Suatu sistem pengukuran dan manajemen yang memandang kinerja suatu unit bisnis dari 4 perspektif : - keuangan, - pelanggan, - proses bisnis internal, - pembelajaran dan pertumbuhan
  • 51. PRINSIP BSC SBG SISTEM MANAJEMEN TERFOKUS PADA STRATEJI (Norton & Kaplan, 2000) 1. Mentransformasikan strateji menjadi tindakan operasional 2. Merapikan dan mengkaitkan organisasi dengan dengan strateji 3. Mengupayakan strateji menjadi pekerjaan dan memperhatikan staf/karyawan 4. Memberlakukan strateji sebagai proses yang berkesinambungan 5. Melakukan perubahan lewat kepemimpinan eksekutif.
  • 52. TUJUAN PENGGUNAAN BSC a. Memperjelas dan menterjemahkan visi dan strategi organisasi ke dalam 4 perspektif b. Mengkomunikasikan dan menghubungkan tujuan strategis dengan indikator c. Merencanakan, menyiapkan target, dan menyesuaikan inisiatif strategis d. Meningkatkan umpan balik untuk pengambilan keputusan strategis dan proses pembelajaran.
  • 53. EMPAT PERSPEKTIF DALAM BSC a. Kepuasan Pelanggan : Bagaimana pelanggan melihat kita dan bagaimana kita melihat mereka ? b. Proses internal : Dalam proses apakah kita unggul dalam memenuhi harapan pelanggan? c. Pembelajaran dan pertumbuhan : Dapatkah organisasi meningkatkan dan menciptakan nilai dalam melayani pelanggan? d. Perspektif keuangan : Bagaimana kinerja keuangan dilihat oleh stakeholders
  • 54. FINANSIAL Meningkatkan efisiensi (anggaran, fasilitas) PELANGGAN Meningkatkan kepuasan pelanggan INDIKATOR KINERJA KUNCI KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) PROSES INTERNAL Meningkatkan kinerja proses pelayanan PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN Meningkatkan kompetensi dan Kepuasan Internal (karyawan & manajemen)
  • 55. MODEL BSC UNTUK SEKTOR PUBLIK Perspektif Finansial Tujuan, Ukuran Kinerja,Target dan Langkah/Upaya Perspektif Pelanggan Perspektif Proses Internal Tujuan, Ukuran kinerja, Target Visi & Tujuan, Ukuran kinerja, dan Langkah/Upaya Target dan Langkah / Upaya Strategi Perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan Tujuan, Ukuran kinerja, Target dan Langkah/Upaya
  • 56. PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD KOND SI KEU KEPUASAN VISI, MISI, NILAI DAN STRATEGI PROSES INTERNAL INVESTOR PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
  • 57. BALANCED SCORECARD (Sektor Bisnis) Kondisi Keuangan Financial yang kuat Strength. Kepuasan Customer Satisfaction Pelanggan Penyempurnaan Business Internal Process Proses Internal Pembelajaran & Organization Learning &Growth Pertumbuhan
  • 58. Balanced Scorecard sektor Publik Kepuasan Customer INVESTOR DN & LN Satisfaction Penyempurnaan Internal Process Proses Internal Pembelajaran & Learning & Growth Pertumbuhan KONDISI KEU Financial (ANGGARAN)
  • 59. PERSPEKTIF BOBOT TARGET REALISA SKOR PERSPEK (%) SI (R/TxB) TIF (%) KEPUASAN MASYARAKAT • Meningkatnya Kesejahtraan (20) 100 70 16 Masyarakat • Menurunna Angka Pernikahan Dini (15) 100 90 12 PENYEMPURNAAN PROSES INTERNAL • Sosialisasi Perda. (15) 100 90 13,5 • Gerakan Pembangunan (15) 100 90 13,5 Kependudukan dan KB PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN • Meningkatkan Kopetensi Penyuluh (15 ) 100 85 12,5 KB • Melengkapi Sarana dan Prasarana (10 ) 100 85 8,5 Penyuluh KB KONDISI KEUANGAN (ANGGARAN) • Penyediaan Anggaran Dari APBD (7,5 ) 100 100 7,5 • Peran Serta Swasta. Dan Masyarakat ( 2.5 ) 100 100 2,5 TOTAL 100 86,50%
  • 60. NO SKALA DERAJAT KINERJA 1 > 85 - 100 SANGAT BERHASIL (GREEN) 2 70 - 85 BERHASIL (GREEN) 3 55 - 70 KURANG BERHASIL (YELLOW) 4 0 < 55 TIDAK BERHASIL (RED)
  • 61. DASHBOARD YELLOW 86,50 RED 55 GREEN 70 Score: 86,50 0 100
  • 62. 10 KESIMPULAN DARI HASIL EVALUASI BERDASARKAN BALANCED SCORECARD DIPEROLEH CAPAIAN SEBESAR 86,50% BERARTI TINGKAT KEBERHASILAN KEBIJAKAN INI DINILAI SANGAT BERHASIL.
  • 63. REKOMENDASI 11 WALAUPUN TELAH SANGAT BERHASIL, PERLU PENINGKATAN KINERJA KEBIJAKAN TERUTAMA MELALUI PENINGKATAN REALISASI DARI: • PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN (LEARNING & GROWTH) • KEPUASAN MASYARAKAT
  • 64. 64