2. Pengantar
• Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil
penelitian yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas
pengumpulan data.
• Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas
instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan
cara – cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.
3. Pemahaman tentang Wawancara
• Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2008) mendefinisikan interview
sebagai berikut, “a meeting of two persons to exchange information
and idea through question and responses, resulting in communication
and joint construction of meaning about a particular topic”
• Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengambilan data dengan
cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya
adalah dengan bercakap – cakap secara tatap muka. Pada penelitian
ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman
wawancara
4. Lanjutan...
• Menurut Sugiyono (2008) wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden
yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit.
Menurutnya teknik pengumpulan data menggunakan wawancara
dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur serta
dapat dilakukan melalui tatap muka atau melalui telepon.
5. Lanjutan...
• Sutrisno Hadi (1986) mengemukan bahwa anggapan yang perlu
dipegang oleh peneliti dalam mewawancarai adalah sebagai berikut:
1. Bahwa responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya
sendiri
2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh responden kepada peneliti adalah
benar dan dapat dipercaya
3. Bahwa interpretasi responden tentang pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang
dimaksudkan oleh peneliti
7. Langkah-Langkah Wawancara
A. PERSIAPAN
• Membaca materi latar belakang
• Menetapkan tujuan wawancara
• Memutuskan siapa yang diwawa
ncarai
• Menyiapkan orang yang diwawa
ncarai
• Menentukan jenis dan struktur -
pertanyaan
B. MELAKUKAN WAWANCARA
• Menerapkan kepada siapa wawancara itu
dilakukan
• Menyiapkan pokok-pokok masalah yang
akan menjadi bahan pembicaraan
• Mengawali atau membuka alur wawancara
• Melangsungkan alur wawancara
• Mengkonfirmasi ikhtisar hasil wawancara
dan mengakhirinya
• Menuliskan hasil wawancara ke dalam
catatan lapangan
• Mengidentifikasi tindaklanjut hasil
wawancara yang ditelah diperoleh
Lincoln dan Guba (dalam Sugiyono, 2016:76)
8. Pedoman Wawancara
• Pedoman wawancara dan jadwal wawancara sangat penting
diperhatikan oleh para peneliti kualitatif
• Menurut Ahmadi (2014:134) “pada pelaksanaan wawancara, sangat
mungkin terdapat lebih dari satu kunci yang diinginkan peneliti untuk
didapatkan dalam suatu wawancara kualitatif”
• Sebuah pedoman wawancara adalah sebuah daftar pertanyaan yang
diselidiki dalam proses suatu wawancara.
• Menurut Lofland (1971) dalam Ahmadi (2014:135) bahwa suatu
pedoman mempertahankan interaksi tetap terfokus, tetapi
memungkinkan perspektif dan pengalaman individu untuk muncul
9. Contoh...
• Apa yang dilakukan peserta pelatihan di dalam program: kegiatan-
kegiatan? Interaksi-interaksi? Produk? Pelaksanaan kerja?
• Apakah keterampilan-keterampilan kerja peserta latihan saat ini? Hal
apakah yang dapat dilakukan oleh peserta pelatihan yang dapat
dipasarkan?
• Bagaimana peserta latihan dapat dipengaruhi oleh program di dalam
bidang-bidang selain keterampilan kerja perasaan terhadap diri?
Sikap terhadap pekerjaan? Aspirasi-aspirasi? Keterampilan
interpersonal?
• Apakah rencana peserta latihan untuk masa depan rencana kerja?
Harapan penghasilan? Harapan/rencana gaya hidup?
10. Jenis Pertanyaan
Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman
Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat
Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan
Pertanyaan tentang pengetahuan
Pertanyaan yang berkaitan dengan indera
Pertanyaan berkaitan dengan latar belakang atau demografi
Patton dalam Sugiyono (2016:76)
11. Jenis-Jenis Wawancara
• Pertanyaan hipotesis
• Pertanyaan yang mempersoalkan sesuatu yang ideal dan informan diminta untuk merespon
• Pertanyaan yang menantang informan untuk merespon dengan memberikan hipotesis alternatif
• Pertanyaan interpretatif, yakni suatu pertanyaan yang menyarakankan kepada informan untuk
memberikan interpretasinya tentang suatu kejadian
• Pertanyaan yang memberikan saran
• Pertanyaan untuk mendapatkan suatu alasan
• Pertanyaan untuk mendapatkan argumentasi
• Pertanyaan untuk mengungkapkan sumber data tambahan
• Pertanyaan yang mengungkapkan kepercayaan terhadap sesuatu
• Pertanyaan yang mengarahkan, dalam hal ini informan diminta untuk memberikan informasi
tambahan
Guba dan Lincoln (dalam Sugiyono, 2016:78)
13. Menentukan Format dan Jadwal Wawancara
• Pada poin ini peneliti perlu menentukan bagaimana mengembangkan suatu
pedoman wawancara atau suatu jadwal yang lebih cermat
• Menurut Ahmadi (2014) ada beberapa faktor untuk menentukan di dalam
keputusan ini di antaranya keterampilan seseorang sebagai seorang
pewawancara, pengetahuan bekerja seseorang tentang fokus penelitian, dan
jumlah pewawancara dalam melakukan wawancara penelitian, apakah dilakukan
satu orang peneliti atau lebih
• Para pewawancara yang berpengalaman mungkin menyenangi kebebasan yang
ditawarkan di dalam pedoman wawancara untuk mengajukan pertanyaan-
pertanyaan dan mengusahakan informasi dengan cara mereka sendiri
Ahmadi (2014)
14. Perlengkapan Wawancara
• Sugiyono (2016:81) mengemukakan agar hasil
penelitian dapat direkam dengan baik dan
peneliti memiliki bukti telah melakukan
wawancara kepada informan atau sumber data,
maka diperlukan bantuan alat-alat sebagai
disebutkan, seperti:
1. Buku catatan
2. Tape recorder atau recorder lainnya. Menurut
Sugiyono (2016) bahwa penggunaan recorder
dalam wawancara perlu memberi tahu kepada
informan apakah diperbolehkan atau tidak
3. Kamera
15. Mencatat Hasil Wawancara
• Menurut Sugiyono (2016:82), hasil wawancara haruslah segera dicatat
setelah selesai melakukan wawancara agar tidak lupa bahkan hilang.
• Karena wawancara dilakukan secara terbuka dan tidak terstruktur,
maka peneliti perlu membuat rangkuman yang lebih sistematis
terhadap hasil wawancara.
• Dari berbagai sumber data, perlu dicatat mana data yang dianggap
penting, tidak penting, data yang sama dikelompokkan.
• Hubungan satu data dengan data yang lainnya perlu dikonstruksikan,
sehingga menghasilkan pola dan makna tertentu.
• Data yang masih diragukan perlu ditanyakan kembali kepada sumber
data lama atau yang baru agar memperoleh ketuntasan dan kepastian
Sugiyono (2016:82)
16. Simpulan
• Latar belakang penelitian
• Sumber yang akan diwawancarai
• Pedoman wawancara dan pemeriksaan pedoman
• Peralatan wawancara
• Jadwal dan format wawancara
• Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan
• Mengkonfirmasi ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
• Mengidentifikasi tindaklanjut hasil wawancara yang ditelah
diperoleh
• Mengolah dan menyajikan data hasil wawancara