SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
MATA KULIAH PROFESI KEPENDIDIKAN

        PROFESIONALISME GURU




                   Oleh

    ADRIANA DWI ISMITA      06111008032

    IKA PRATIWI             06111008005

    NADIAH                  06111008011

    RIA PUSPITA SARI        06111008009

    MUCHLISIN               06111008043



       PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


                INDRALAYA


                  2013




                                          1
DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL...........................................................................................             1

DAFTAR ISI........................................................................................................   2

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................                 3

     1. Latar Belakang Pembahasan..................................................................... 3
     2. Rumusan Masalah..................................................................................... 4
     3. Tujuan Pembahasan................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................               5

     1. Pengertian profesionalisme........................................................................ 5
     2. Peranan Utama Seorang Guru Profesional................................................ 6
     3. Tugas dan Tanggung Jawab Guru............................................................. 13
     4. Faktor Penyebab Rendahnya Profesionalisme Guru................................. 14
     5. Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru............................................ 15
     6. Syarat Guru yang Baik dan Berhasil ........................................................ 19

BAB III PENUTUP.............................................................................................         21

          Kesimpulan............................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................             22




                                                                                                                          2
BAB I

                             PENDAHULUAN




1. Latar Belakang Pembahasan
          Sebagaimana telah diketahui bahwa dalam dunia pendidikan, terutama di
   lingkungan sekolah, guru memiliki peranan yang sangat penting dan startegis
   dalam menentukan kualitas suatu pendidikan. Guru diibaratkan sebagai pedang
   dalam medan perang pembelajaran di sekolah menuju mutu pendidikan yang
   diingikan. Ini dikarenakan guru merupakan faktor yang paling dominan dan
   paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya bagi siswa, guru sering
   dijadikan tokoh teladan bagi para siswa. Di sekoah, guru merupakan salah satu
   unsur yang sangat penting dan mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan.
   Tidak dapat dipungkiri keberhasilan suatu penyelenggaraan pendidikan sangat
   ditentukan oleh kesiapan guru dalam mempersiapkan startegi pembelajaran
   untuk peseta didik.
          Perkembangan zaman dan pembangunan nasional yang terus meningkat,
   menyebabkan sistem pendidikan nasional harus dilaksanakan secara tepat guna
   dan hasil guna dalam berbagai aspek dimensi, jenjang dan tingkat pendidikan.
   Keadaan semacam itu pada gilirannya akan menuntut para pelaksana dalam
   bidang pendidikan diberbagai jenjang untuk mampu menjawab tuntutan tersebut
   melalui fungsi-fungsinya sebagai guru.
          Mengingat begitu pentingnya peranan dan tanggung jawab seorang guru,
   tentunya diperlukan guru yang memiliki kemampuan yang maksimal untuk
   mewujudkan      tujuan   pendidikan      nasional   dan    diharapkan      secara
   berkesinambungan      mereka   dapat     meningkatkan     kompetensinya,    baik
   kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, maupun profesional. Ini bertujuan
   agar para peserta diidk siap menhadapi perkembangan zaman yang terus
   meningkat .
          Sejumlah penelitian membuktikan bahwa guru yang profesional
   merupakan salah satu indikator penting dari sekolah berkualitas. Guru yang
   profesional akan sangat membantu proses pencapaian visi misi sekolah.


                                                                                  3
Mengingat strategisnya peran yang dimiliki oleh seorang guru, usaha-usaha
   untuk mengenali dan mengembangkan profesionalisme guru menjadi sangat
   penting untuk dilakukan. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk
   membuat makalah yang berjudul “Profesionalisme Guru”
2. Rumusan Masalah
   Untuk memudahkan penulis dalam menyusun makalah ini, maka penulis
   merumuskan beberapa permasalahan. Adapun rumusan masalahnya sebagai
   berikut :
   a. Apa pengertian profesionalisme guru?
   b. Bagaimana peranan utama seorang guru profesional?
   c. Apa saja Tugas dan Tanggung jawab guru?
   d. Apa saja faktor penyebab rendahnya profesionalisme guru?
   e. Bagaimana upaya meningkatkan profesionalisme guru?
   f. Apa saja syarat menjadi guru profesional?
3. Tujuan Pembahasan
   Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi
   Kependidikan, juga untuk menambah wawasan kita mengenai profesionalisme
   guru, dan diharapkan kita akan menjadi calon guru yang profesional.




                                                                          4
BAB II
                                 PEMBAHASAN


1.   Pengertian Profesionalisme Guru
           Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau rangkaian
     kualitas yang menandai atau melukiskan corak suatu “profesi”. Profesionalisme
     juga mengandung pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau
     sebagai sumber penghidupan(Saondi, Ondi dan Aris Suherman, 2009:109).
     Sehingga Profesionalisme guru mengandung pengertian kegiatan atau usaha
     meningkatkan kompetensi guru k earah yang lebih baik dalam berbagai aspeknya
     demi terselenggaranya optimalisasi pelayanan kegiatan atau pekerjaan profesi
     guru ( Jamal, 2011) . Maka penting dari profesionalisme guru adalah sebagai
     berikut :
     a. Profesionalisme akan memberikan jaminan perlindungan kepada kesejahteraan
        masyarakat umum.
     b. Profesionalisme guru merupakan cara untuk memperbaiki profesi pendidikan
        yang selama ini dianggap rendah oleh sebagian masyarakat.
     c. Profesionalisme memberikan kemungkinan perbaikan dan pengembangan diri
        sehingga guru dapat memberikan pelayanan dengan sebaik mungkin, serta
        dapat memaksimalkan kompetensi yang dimiliki.
           Selanjutnya dengan profesionalisme guru, terjadi pergeseran fungsi guru
     dari pengajar beralih menjadi pelatih, pembimbing dan managemen pembelajaran.
     Profesionalisme guru mempunyai implikasi serius bagi guru untuk mengingkatkan
     kualitasnya dengan aktif melakukan improvisasi dan eksplorasi peran dan
     tanggung jawabnya sebagai seorang guru di kelas. Tak hanya itu, tapi ia juga
     pencari bakat pembimbing , dan actor peruabahan di tengah masyarakat.
     Profesionalisme guru terpancar dari setiap sikap perilakunya yang selalu
     membawa pencerahan bagi orang lain , baik dalam lingkup terbatas atau luas.




                                                                                   5
2.   Peranan Utama Seorang Guru Profesional
          Untuk meneningkat kemampuan seorang guru, tentunya seorang guru harus
     mengetahui peran utamanya . Guru merupakan jabatan atau profesi yang
     memerlukan keahlian khusus . Orang yang pandai berbicara dalam bidang –
     bidang tertentu , belum dapat disebut sebagai guru. Untuk menjadi guru
     diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi guru professional haru menguasai betul
     seluk-beluk pendidikan dan pengajaran .
          Semakin akurat para guru melakukan fungsinya , semakin terjamin kesiapan
     semakin terjamin kesiapan seorang pembangunan. Dengan kata lain potret dan
     wajah diri bangsa pada masa depan tercermin dari potret guru masa kini. Gerak
     maju dinamika kehidupan bangsa berbanding lurus dengan citra para guru di
     tengah-tengah masyarakat.
     Sebagai pendidik guru memiliki 13 peran utama , yaitu :
     1) Guru Sebagi Korektor
             Guru harus dapat membedakan nilai yang baik dan nilai dan buruk.
         Semua nilai yang baik harus guru pertahankan, sedangkan nilai yang buruk
         harus disingkirkan dari jiwa anak didik
     2) Guru sebagai inspirator
             Guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan anak didik
         dan bagaimana cara belajar yang baik.
     3) Guru sebagai informator
             Guru harus bisa memberikan informasi tentang perkembangan ilmu
         pengetahuan dan teknologi, selain bahan pelajaran untuk setiap mata peajaran
         yang telah diprogramkan dalam kurikulum.
     4) Guru sebagai organisator
             Guru memiliki kegiatan pengelolaan akademik, menyusun tata tertib
         seolah, menyusn kalender akademik dan sebagainya .
      5) Guru sebagai motivator
             Guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bersemangat dan aktif
         dalam belajar. Peran ini sangat penting dalam interaksi edukatif.




                                                                                   6
6) Guru sebagai insiator
        Guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan
    dan pengajaran. Bukan mengikuti terus tanpa mencetuskan ide-ide inovasi.

7) Guru Sebagai Fasilitator

        Guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan
    kemudahan kegitan belajar anak didik, menciptakan lingkungan belajar yang
    menyenangkan.

 8) Guru Sebagai Pembimbing

        Guru membimbing anak menjadi manusia dewasa susila yang cakap dan
    mandiri.

9) Guru Sebagai Demonstrator

        memperagakan apa yang diajarkan secara diktatis, sehingga apa yang
    guru inginkan sejalan dengan pemahaman anak didik, tujuan pengajaran
    tercapai dengan efektif dan efisien.

10) Guru Sebagai Pengelola Kelas

        agar anak didik betah tinggal di kelas dengan motivasi yang tinggi untuk
    senantiasa belajar di dalamnya.

11) Guru Sebagai Mediator

        Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang media
    pendidikan baik jenis dan bentuknya, baik media material maupun
    nonmaterial.

12) Guru Sebagai Supervisor

        Guru dapat membantu, memperbaiki, dan menilai secara kritis terhadap
    proses pengajaran.


                                                                               7
13) Guru Sebagai Evaluator

   Guru dituntut untuk menjadi seorang evaluator yang baik dan jujur, dengan
   memberikan penilaian yang menyngkut intrinsik maupun ekstrinsik. Guru
   tidak hanya menilai produk, tetapi juga menilai proses.

Peranan Guru dalam Pembelajaran Tatap Muka
       Terdapat beberapa peran guru dalam pembelajaran tatap muka menurut
   Moon ( 1989 ) yaitu sebagai berikut :
1. Guru sebagai Perancang Pembelajaran ( Designer of Instruction )
      Pihak Departemen Pendidikan Nasional telah memprogram bahan
   pembelajaran yang harus diberikan guru kepada peserta didiknya ada suatu
   waktu tertentu. Di sini, guru dituntut untuk berperan aktif dalam
   merencanakan PBM tersebut dengan memperhatikan berbagai komponen
   dalam sistem pembelajaran yang meliputi:
  a. Membuat dan merumuskan TIK
  b. Menyiapkan materi yang relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas,
      perkembangan ilmu, kebutuhan dan kemampuan siswa, komprehensif,
      sistematis, dan fungsional efektif
  c. Merancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa
  d. Menyediakan sumber belajar, dalam hal ini guru berperan sebagai
      fasilitator dalam pengajaran
  e. Media, dalam hal ini guru berperan sebagai mediator
2. Guru sebagai Pengelola Pembelajaran ( Manager of Instruction )
       Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan
   fasilitas bagi bermacam – macam kegiatan belajar – mengajar. Sedangkan
   tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam
   menggunakan alat – alat belajar, menyediakan kondisi yang memungkinkan
   siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa mendapatkan hasil yang
   diharapkan.
       Sebagai manajer, guru hendaknya mampu menggunakan pengetahuan
   tentang   teori   belajar   mengajar    dari   teori   perkembangan   hingga



                                                                             8
memungkinkan untuk menciptakan situasi belajar yang baik mengendalikan
   pelaksanaan pengajaran dan pencapaian tujuan.
3. Guru sebagai Pengarah Pembelajaran
       Sebagai seorang motivator, hendaknya guru senantiasa berusaha
   menimbulkan, memelihara dan meningkatkan motivasi peserta didik untuk
   belajar. Empat hal yang harus dikerjakan guru dalam memberikan motivasi
   adalah sebagai berikut :
  a. Membangkitkan dorongan siswa untuk belajar
  b. Menjelaskan secara konkret, apa yang dapat dilakukan pada kahir
      pengajaran
  c. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai hingga dapat
      merangsang pencapaian prestasi yang lebih baik di kemudian hari
      Pendekatan yang dipergunakan oleh guru dalam hal ini adalah pendekatan
      pribadi, dimana guru dapat mengenal secara pribadi, dimana guru dapat
      mengenal dan memahami siswa secara mendalam sehingga dapat
      membantu dalam keseluruhan PBM, atau dengan kata lain, guru berfungsi
      sebagai pembimbing.
4. Guru sebagai Evaluator ( Evaluator of Student Learning )
       Tujuan utama penilaian adalah untuk melihat tingkat keberhasilan,
   efektivitas, dan efisiensi dalam proses pembelajaran. Selain itu, untuk
   mengetahui kedudukan peserta dalam kelas atau kelompoknya. Sebagai
   penilai hasil belajar siswa, guru hendaknya secara terus – menerus mengikuti
   hasil belajar yang telah dicapai peserta didik dari waktu ke waktu. Informasi
   yang diperoleh melalui evaluasi ini akan menjadi umpan balik terhadap
   proses pembelajaran serta dijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan
   meningkatkan pembelajaran selanjutnya sehingga hasil belajar pun akan
   meningkat secara optimal.
5. Guru sebagai Konselor
        Sesuai dengan peran guru sebagai konselor, adalah ia diharapkan dapat
   merespons segaa masalah tingkah laku yang terjadi dalam proses
   pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus dipersiapkan agar:




                                                                              9
a. Dapat menolong peserta dididk memecahkan masalah – masalah yang
        timbul antara peserta didik dengan orang tuanya
   b. Bisa memperoleh keahlian dalam membina hubungan yang manusiawi dan
        dapat mempersiapkan untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan
        bermacam – macam manusia.
6. Guru sebagai Pelaksana Kurikulum
          Kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang akan didapat
   oleh peserta didik selama ia mengikuti suatu proses pendidikan. Secara resmi
   kurikulum sebenarnya merupakan sesuatu yang diidealisasikan atau dicita –
   citakan.( Ali, 1985:30 ). Keberhasilan suatu kurikulum yang ingin dicapai
   sangat bergantung pada faktor kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru.
   Pernyataan ini didasari oleh beberapa alasan berikut ini :
  a. Guru adalah pelaksana langsung dari kurikulum di suatu kelas
  b. Gurulah yang bertugas mengembangkan kurikulum pada tingkat
        pembelajaran, karena ia melakukan tugas sebagai berikut :
          Menganalisis tujuan berdasarkan apa yang tertuang dalam kurikulum
          resmi
          Mengembangkan alat evaluasi berdasarkan tujuan
          Merumuskan bahan yang sesuai dengan isi kurikulum
          Merumuskan bentuk kegiatan belajar yang dapat memberikan
          pengalaman belajar bagi peserta didik dalam melaksanakan apa yang
          telah diprogramkan.
  c. Guru lah yang secara langsung menghadapi berbagai permasalahan yang
        muncul sehubungan dengan pelaksanaan kurikulum di kelas
  d. Tugas gurulah yang mencarikan upaya memecahkan segala permasalahan
        yang dihadapi dan melaksanakan upaya tersebut.

   Sehubungan dengan pembinaan dan pengembangan kurikulum, permasalahan
   yang seringkali muncul dan harus dihadapi oleh guru yaitu :

   a.    Permasalahan yang berhubungan dengan tujuan dan hasil – hasil yang
         diharapkan dari suatu lembaga kependidikan




                                                                            10
b.   Permasalahan yang berhubungan dnegan isi/materi/bahan pelajaran dan
     organisai atau cara pelaksanaan dari kurikulum
c.   Permasalahan dalma hubungan dengan proses penyusunan kurikulum dan
     revisi/perbaikan kurikulum

Sedangkan peranan guru dalam pembinaan dan pengembangan kurikulum
secara aktif dapat dijabarkan sebagai berikut :

a.   Dalam perencanaan kurikulum
         Kurikulum di tingkat nasional dirancang dan dirumuskan oleh para
     pakar dari berbagai bidang disiplin ilmu ang terkait, sednagkan guru –
     guru yang telah berpengalaman biasanya terlibat untuk memberikan
     masukan terhadap kemungknan pelaksanaannya di sekolah.
b.   Dalam pelaksanaan di lapangan

        Para guru bertanggung jawab sepenuhnya dalam pelaksanaan
     kurikulum, baik secara keseluruhan kurikulum maupun tugas sebagai
     penyampaian mata pelajaran sesuai dengna GBPP yang telah dirancang
     dalam suatu kurikulum

c.   Dalam proses penilaian

        Selama pelaksanaan kurikulum akan dinilai seberapa jauh tingkat
     ketercapaiannya. Biasanya guru diminta saran atau pendapat maupun
     menilai kurikulum yang sednag berjalan guna melihat kebaikan dan
     kelemahannya.

d.   Pengadministrasian
         Guru harus menguasai tujuan kurikulum, isi program yang harus
     diberikan kepada peserta didik. Biasanya dengan menyusun suatu bagan
     analisis tugas pembelajaran dan rencana pembelajaran.
e.   Perubahan kurikulum
         Guru sebagai pelaku kurikulum mau tidak mau tentu akan selalu
     terlibat dalam pembaruan yang sedang dilakukan sebagai suatu usaha
     untuk mencari format kurikulum yang sesuai dengan perkembangan


                                                                        11
zaman. Masukan dari para guru ini akan sangat besar artinya dalan
      perubahan dan pengembangan kurikulum.
          Sebagai kesimpulan dapat dijelaskan bahwa seorang guru haruslah
      meiliki tanggung jawab untk mengembangkan kurikulum, selain tugas
      utamanya sebagai pembina kurikulum. Ini berarti bahwa guru dituntut
      untuk selalu mencari gagasan baru demi penyempurnaan praktik
      pendidikan dan praktik pembelajaran pada khususnya.
7. Guru dalam Pembelajaran yang Menerapkan Kurikulum Berbasis
  Lingkungan
       Pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dituntut dari guru untuk
  mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran yang memiliki kadar
  pembelajaran tinggi didasarkan pada posisi dan peranan guru, tugas dan
  tanggung jawab guru sebagai pengajar yang profesional.
  Berdasarkan peran guru sebagai pengelola proses pembelajaran, harus
  memiliki kemampuan:
  1. Merencanakan sistem pembelajaran
     a. Merumuskan tujuan
     b. Memilih prioritas materi yang akan diajarkan
     c. Memilih dan menggunakan metode
     d. Memilih dan menggunakan sumber belajar yang ada
     e. Memilih dan menggunakan media pembelajaran
  2. Melaksanakan sistem pembelajaran
     a. Memilih bentuk kegiatan pembelajaran yang tepat
     b. Menyajikan urutan pembelajaran secara tepat
  3. Mengevaluasi sistem pembelajaran
     a. Memilih dan menyusun jenis evaluasi
     b. Melaksanakan kegiatan evaluasi sepanjang proses
     c. Mengadministrasikan hasil evaluasi
  4. Mengembangkan sistem pembelajaran
     a. Mengoptimalisasi potensi peserta didik
     b. Meningkatkan wawasan kemampuan diri sendiri
     c. Mengembangkan program pembelajaran lebih lanjut


                                                                       12
Sedangkan kompetensi guru yang telah dibakukan oleh Dirjen Dikdasmen
          Depdiknas ( 1999 ) sebagai berikut :

          1. Mengembangkan kepribadian
          2. Menguasai landasan kependidikan
          3. Menguasai bahan pelajaran
          4. Menyusun program pengajaran
          5. Melaksanakan program pengajaran
          6. Menilai hasil dalam PBM yang telah dilaksanakan
          7. Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran
          8. Menyelenggarakan program bimbingan
          9. Berinteraksi dengan teman sejawat dan masyarakat
          10. Menyelenggarakan administrasi sekolah.
                 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi seorang
          guru profesional yang memiliki akuntabilitas dalam melaksanakan ketiga
          kompetensi tersebut, dibutuhkan tekad dan keinginan yang kuat dalam diri
          setiap calon guru atau guru untuk mewujudkannya.


3. Tugas dan Tanggung Jawab Guru
           Proses pembelajaran yang bernapaskan lingkungan lebih menekankan pada
  pentingnya proses belajar peserta daripada hasil belajar yang dicapai. Karena itu,
  pengendalian proses pembelajaran merupakan tugas dan tanggung jawab seorang
  guru. Ada beberapa kemampuan yang dituntut dari guru agar menumbuhkan minat
  dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
  a.   Mampu menjabarkan pembelajaran ke dalam berbagai bentuk cara penyampaian
  b.   Mampu merumuskan tujuan pembelajaran kognitif tingkat tinggi seperti analisis,
       sintesis, dan evaluasi
  c.   Menguasai berbagai cara belajar yang efektif sesuai dengan tipe dan gaya belajar
       yang dimiliki oleh peserta didik secara individual
  d.   Memiliki sikap yang positif tehadap tugas profesinya, mata pelajaran yang
       dibinanya sehingga selalu berupaya untuk meningkatkan kemampuannya dalam
       melaksanakan tugasnya sebagai guru



                                                                                    13
e. Terampil dalam membuat alat peraga pembelajaran sederhana sesuai dengan
      kebutuhan dan tuntutan m mata pelajaran yang dibinanyaserta penggunaanya
      dalam proses pembelajaran
   f. Terampil dalam menggunakan berbagai model dan metode pembelajaran yang
      dapat menumbuhkan minat sehingga diperoleh hasil belajar yang optimal
   g. Terampil dalam melakukan interaksi dengan para peserta didik dengan
      mempertimbangkan tujuan dan materi pelajaran, kondisi peserta didik, suasana
      belajar, jumlah peserta didik, waktu yang tersedia, dan faktor yang berkenaan
      dengan diri guru itu sendiri
   h. Memahami sifat dan karakteristik peserta didik, terutama kemampuan
      belajarnya, cara dan kebiasaan belajar,minat terhadap pelajaran, motivasi untuk
      belajar, dan hasil belajar yang telah dicapai
   i. Terampil dalam menggunakan sumber – sumber belajar yang ada sebagai bahan
      ataupun media belajar bagi peserta didik dalam proses pembelajaran
   j. Terampil dalma mengelola kelas atau memimpin peserta didik dalam belajar
      sehingga suasana belajar menjadi menarik dna menyenangkan.( Sudjana dan
      Arifin, 1989:31-39 )


4. Faktor Penyebab Rendahnya Profesionalisme Guru

       Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Profesionalisme Guru dalam pendidikan
  nasional disebabkan oleh antara lain;

   1. masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara utuh. Hal ini
      disebabkan oleh banyak guru yang bekerja di luar jam kerjanya untuk memenuhi
      kebutuhan hidup sehari-hari sehingga waktu untuk membaca dan menulis untuk
      meningkatkan diri tidak ada;
   2. belum adanya standar profesional guru sebagaimana tuntutan di negara-negara
      maju;
   3. kemungkinan disebabkan oleh adanya perguruan tinggi swasta sebagai pencetak
      guru yang lulusannya asal jadi tanpa mempehitungkan outputnya kelak di
      lapangan sehingga menyebabkan banyak guru yang tidak patuh terhadap etika
      profesi keguruan;


                                                                                  14
4. kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan kualitas diri karena guru tidak
         dituntut untuk meneliti sebagaimana yang diberlakukan pada dosen di perguruan
         tinggi.

     Disamping itu ada lima penyebab rendahnya profesionalisme guru;

     1. masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara total,
     2. rentan dan rendahnya kepatuhan guru terhadap norma dan etika profesi
         keguruan,
     3. pengakuan terhadap ilmu pendidikan dan keguruan masih setengah hati dari
         pengambilan kebijakan dan pihak-pihak terlibat. Hal ini terbukti dari masih
         belum mantapnya kelembagaan pencetak tenaga keguruan dan kependidikan,
     4. masih belum smooth-nya ( lancer) perbedaan pendapat tentang proporsi materi
         ajar yang diberikan kepada calon guru,
     5. masih belum berfungsi PGRI sebagai organisasi profesi yang berupaya secara
         makssimal meningkatkan profesionalisme anggotanya. Kecenderungan PGRI
         bersifat politis memang tidak bisa disalahkan, terutama untuk menjadi pressure
         group agar dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Namun demikian di
         masa mendatang PGRI sepantasnya mulai mengupayakanprofesionalisme
         guru sebagai anggo-tanya. Dengan melihat adanya faktor-fak tor yang
         menyebabkan rendahnya profesionalisme guru, pemerintah berupaya untuk
         mencari     alternatif    untuk      meningkatkan      profesi     guru.     (
         http://www.edyutomo.com/ )


5.      Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru
               Komitmen diri dan strategi-strategi manajemen sangat dibutuhkan dalam
         rangka memfasilitasi guru meningkatkan profesionalismenya. Sinergi antara
         komitmen guru dan strategi manajemen akan melahirkan proses kolaborasi yang
         efektif untuk meningkatkan kompetensi.




                                                                                    15
Kajian ini menyajikan empat dimensi teori preskripsi sebagai alternatif
landasan   bagi     guru      dan   lembaga   pendidikan   untuk   meningkatkan
profesionalisme guru.Empat dimensi teoretis tersebut, adalah
1. Dukungan Kompetensi Manajemen
        Pada      tingkatan     guru   dibutuhkan    kompetensi-kompetensi   1).
  fleksibilitas; 2). mencari dan menggunakan informasi, motivasi dan
  kemampuan untuk belajar, 3). motivasi berprestasi, 4). motivasi kerja di
  bawah tekanan waktu; 5). kolaborasi dan orientasi pelayanan kepada siswa.
  Dimensi fleksibilitas adalah kemampuan untuk melihat perubahan sebagai
  suatu kesempatan yang menggembirakan ketimbang sebagai ancaman.
        Aspek mencari informasi, motivasi, dan kemampuan belajar adalah
  kompetensi tentang antusiasme untuk mencari kesempatan belajar tentang
  keahlian teknis dan interpersonal. Dimensi motivasi berprestasi adalah
  kemampuan untuk mendorong inovasi, perbaikan berkelanjutan baik
  kuantitas dan kualitas yang dibutuhkan sesuai dengan tantangan kompetensi.
  Aspek motivasi kerja dalam tekanan waktu merupakan kombinasi antara
  fleksibilitas, motivasi berprestasi, menahan stress, dan komitmen untuk
  meningkatan profesionalisme.
        Dimensi kolaborasi adalah kemampuan bekerja secara kooperatif di
  dalam kelompok yang multidisiplin, menaruh harapan positif kepada kolega
  lain, pemahaman interpersonal dan komitmen pendidikan. Dimensi keinginan
  yang besar melayani siswa dengan baik adalah kompetensi yang dibutuhkan
  oleh guru sebagai konsekuensi berlakunya paradigma custumisation.
  Paradigma ini lebih meletakkan landasan yang kuat, bahwa kehadiran guru di
  sekolah lebih sebagai fasilitator dan meninggalkan perannya yang kurang
  tepat selama ini, yaitu sebagai transmiter ilmu.


2. Strategi Pemberdayaan
        Strategi pemberdayaan merupakan salah satu cara pengembangan guru
  melalui employee involvement. Analog dengan pikiran Wahibur Rokhman
  (2002), dapat dikonsepsikan bahwa pemberdayaan merupakan upaya kepala
  sekolah untuk meberikan wewenang dan tanggung jawab yang proporasional,


                                                                             16
menciptakan kondisi saling percaya, dan pelibatan guru dalam menyelesaikan
   tugas dan pengambilan keputusan. Kepala sekolah memiliki peran strategis
   dalam proses pemberdayaan guru sebagai agen perubahan. Dalam hal ini,
   kepala sekolah dituntut memiliki kesadaran yang tinggi dalam mendistribusi
   wewenang dan tanggung jawab secara proporsional. Cara ini, di satu sisi
   merupakan proses kaderisasi, di sisi lain adalah untuk mengakomodasi proses
   peningkatan kompetensi guru secara berkelanjutan.


        Untuk menjamin keberhasilan proses pemberdayaan guru, dapat
   digunakan model pemberdayaan Khan (dalam Wahibur Rokhman, 2003)
   dengan    paradigma-paradigma     desire,   trust,   confident,   credibility,
   accountability, communication.


3. Supervisi Pengembangan
        Komitmen guru merupakan banyaknya waktu dan tenaga yang mampu
   dicurahkan oleh guru tersebut bagi siswa dan menunjang profesinya.
   Komitmen diistilahkan sebagai kepedulian, yang dapat diklasifikasi atas tiga
   kategori, kepedulian terhadap diri sendiri, terhadap siswa, dan terhadap
   profesionalisasi. Kemampuan berpikir abstraks, adalah kemampuan kognitif
   berbasis pengalaman konkrit, mampu mengidentifikasi tindakan kekinian
   untuk membantu siswa belajar secara efektif, dan mampu mengidentifikasi
   tindakan yang akan datang yang lebih memberikan kesuksesan pelayanan
   bagi siswa. Kemampuan abstraks diistilahkan sebagai kompleksitas kognitif.
   Perpaduan antara kepedulian dan kompleksitas kognitif melahirkan tiga
   tahapan perkembangan profesional, yaitu perkembangan tingkat rendah,
   sedang, dan tinggi.
        Tahapan perkembangan tersebut membutuhkan fasilitas supervisi
   pengembangan, yang dapat dibedakan atas tiga jenis, yaitu (1) supervisi
   direktif (clarifying, presenting, demonstrating, directing, standardizing,
   reinforcing ), diperuntukkan bagi guru yang memiliki kepedulian pada diri
   sendiri dengan kompleksitas kognitif rendah, (2) supervis kolaboratif
   diperuntukkan bagi guru yang memiliki kepedulian kepada siswa dan


                                                                              17
kompleksitas kognitif menengah, dan (3) supervisi nondirektif diperuntukkan
  bagi guru yang memiliki kepedulian profesional dengan kompleksitas
  kognitif tinggi.


4. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research/CAR)


        Dukungan kompetensi         manajemen, strategi   pemberdayaan, dan
  supervise pengembangan, seperti yang telah diungkapkan sebelumnya,
  merupakan wujud perhatian dan kepedulian kepala dinas dan utamanya
  kepala sekolah kepada para guru di sekolah. Pada dasarnya, perhatian tersebut
  bermuara pada upaya membantu guru untuk meningkatkan profesionalisme.
  Guru profesional secara teoretis akan mampu meningkatkan kualitas
  pembelajaran di kelas. Kualitas pembelajaran yang baik merupakan cerminan
  pelayanan guru kepada siswa untuk belajar secara interaktif, inspiratif,
  memotivasi, menantang, dan menyenangkan. Pembelajaran seperti itu akan
  dapat diwujudkan oleh guru, apabila guru secara kontinu melakukan
  penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research/CAR).


        Secara konseptual, CAR merupakan langkah reflekstif bagi guru
  terhadap praktik kesehariannya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
  kualitas praktiknya yang akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas
  pendidikan secara umum. CAR adalah suatu bentuk penyelidikan yang
  bersifat   reflektif   mandiri.   CAR   banyak   digunakan    dalam   proses
  pengembangan kurikulum sekolah, perbaikan sekolah, dan perbaikan kualitas
  pengajaran di kelas.


        CAR sangat bermanfaat dalam membangun hubungan interpersonal,
  tipe pengajaran yang bervariasi, pengukuran bentuk-bentuk wacana kelas,
  penyelidikan terhadap manusia dengan melakukan komunikasi interpersonal
  selektif dan langsung. Kesahihan CAR bersifat personal, dan tidak semata-
  mata menekankan kesahihan metodologis. CAR memberikan kontribusi
  dalam pemecahan masalah secara empiric dan faktual. CAR dapat digunakan


                                                                            18
oleh peneliti yang berupaya ingin mengetahui secara sistematis dan terkendali
         praktik-praktik pengajarannya sendiri. Dengan mengadaptasi pandangan yang
         humanis dalam penelitian pendidikan, maka peneliti mengubah perilakunya
         ke dalam suatu penelitian manusiawi. CAR memberi bekal kepada guru untuk
         berpikir secara rasional dan memilih dasar filosofis yang tepat serta
         metodologis. CAR lebih banyak menekankan partisipasi demokratis. (
         http://makalahmajannaii.blogspot.com/ )
     5   Jurnal Bagi guru
               Jurnal yang diperuntukkan bagi guru bertujuan untuk melatih guru agar
         aktif menulis karya ilmiah yang bisa dibaca oleh semua pihak. Menulis akat
         membuat guru untuk banyak membaca dan mengumpulkan informasi,
         menganalisis, membandingkan, serta menarik kesimpulan dan generalisasi.
         Aktivitas menulis karya ilmiah akan memunculkan gagasn yang tidak terpikir
         sebelumnya.
     6. Mempraktekkan macam-macam teknik pengajaran
         Praktik akan menajamkan seorang guru tentang suatu metode . Ia tertantang
         untuk menyempurnakan satu atau beberapa metode yang dianggap yang
         terbaik.


6. Syarat Guru yang Baik dan Berhasil

      Syarat utama untuk menjadi seorang guru, selain berijazah dan syarat – syarat
  mengenai kesehatan jasmani dan rohani, ialah mepunyai sifat – sifat yang perlu
  untuk dapat memberikan pendidikan dan pembelajaran. Selanjutnya, dari syarat –
  syarat tersebut dapat dijabarkan secara lebih terperinci sebagai berikut :
   a. Guru harus berijazah
      Yang dimaksud ijazah di sini adalah ijazah yang memberikan wewenang untuk
      menjalankan tugas sebagai seorang guru untuk sekolah tertentu
   b. Guru harus sehat rohani dan jasmani
      Kesehatan jasmani dan rohani merupakan salah satu syarat penting dalam setiap
      pekerjaan. Karena orang tidak akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
      jika ia diserang suatu penyakit. Sebagai seorang guru, syarat tersebut merupakan
      syarat mutlak yang tak dapat diabaikan.

                                                                                   19
c. Guru harus bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkelakuan baik
  Sesuai dengan tujuan pendidikan, yakni membengtuk manusia susila yang
  bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah guru menjadi teladan
  dalam melakukan ibadah dan berkelakuan baik
d. Guru haruslah orang yang bertanggung jawab
  Tugas dan tanggung jawab seorang guru sebagai pendidik, pembelajar, dan
  pembimbing bagi peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung yang
  telah dipercayakan orang tua/wali kepadanya hendaknya dapat dilaksanakan
  dengan baik. Selain itu, seorang guru juga bertanggung jawab terhadap
  keharmonisan perilaku masyarakat dan lingkungan di sekitarnya
e. Guru di Indonesia haruslah berjiwa nasional
  Bangsa Indonesia terdiri atas suku bangsa yang mempunyai bahasa dan adat
  yang berlainan. Untuk menanamkan jiwa kebangsaan merupakan tugas utama
  seorang guru, karena itulah guru harus terlebih dahulu berjiwa nasional.
  Syarat – syarat diatas adalah syarat umum yang berhubungan dengan jabatan
  sebagai seorang guru. Selain itu ada pula syarat lainyang sangat erat kaitannya
  dengan tugas gur di sekolah , sebagai berikut:
   1) Harus adil dan dapat dipercaya
   2) Sabar, rela berkorban, dan menyayangi peserta didiknya
   3) Memiliki kewibaan dan tanggung jawab akademis
   4) Bersikap baik pada rekan guru, staf di sekolah, dan masyarakat
   5) Harus memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan menguasai benar mata
       pelajaran yang dibinanya
   6) Harus selalu instropeksi diri dan siap menerima kriti dari siapapun
   7) Harus berupaya meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
       Sebagai kesimpulan, keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan tugas
       dan tanggung jawabnya sebagai seorang pengajar sangat tergantung pada
       pribadi masing - masing guru dalam lingkungan tempat ia bertugas.




                                                                              20
BAB III

                                   PENUTUP

1. Kesimpulan
          Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau
  rangkaian kualitas yang menandai atau melukiskan corak suatu “profesi”.
  Sehingga Profesionalisme guru mengandung pengertian kegiatan atau usaha
  meningkatkan kompetensi guru k earah yang lebih baik dalam berbagai
  aspeknya demi terselenggaranya optimalisasi pelayanan kegiatan atau pekerjaan
  profesi guru ( Jamal, 2011).
          Peranan Utama Seorang Guru Profesional, sebagai pendidik guru memiliki
  13 peran utama , yaitu Guru Sebagi Korektor, Guru Sebagi Inspirator, Guru
  Sebagi Infomator, Guru Sebagi organisator, Guru sebagai motivator, Guru
  sebagai insiator, Guru Sebagai Fasilitator, Guru sebagai pembimbing, Guru
  Sebagai Demonstrator, Guru Sebagai pengelola kelas, Guru Sebagai mediator,
  Guru Sebagai Supervisor, Guru Sebagai Evaluator. Proses pembelajaran yang
  bernapaskan lingkungan lebih menekankan pada pentingnya proses belajar
  peserta daripada hasil belajar yang dicapai. Karena itu, pengendalian proses
  pembelajaran merupakan tugas dan tanggung jawab seorang guru.
  Faktor Penyebab Rendahnya Profesionalisme Guru, yaitu 1) masih banyak guru
  yang tidak menekuni profesinya secara utuh, 2) belum adanya standar
  profesional guru sebagaimana tuntutan di negara-negara maju, 3) kemungkinan
  disebabkan oleh adanya perguruan tinggi swasta sebagai pencetak guru yang
  lulusannya asal jadi, 4) kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan kualitas
  diri.
          Terdapat   empat       dimensi   teoretis   dalam   upaya   meningkatkan
   profesionalisme guru, yaitu: 1) Dukungan kompetensi manajemen, 2) Strategi
   pemberdayaan, 3) Supervisi pengembangan, 4) Penelitian tindakan kelas, 5)
   Membuat Jurnal Guru, 6) Mempraktikkan Macam-Macam Teknik Pengajaran




                                                                                21
DAFTAR PUSTAKA



Aqib, Zainal dan Elham Rohmanto. 2007. Membangun Profesionalisme Guru

       dan Pengawas Sekolah. Bandung:Yrama Widya.

B. Uno, Hamzah. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Jamal, Mamur Asmaini. 2011. Tips Sukses PLPG. Yogyakarta: Divapress.

Ondi, Saondi dan Aris Suherman. 2009. Etika Profesi Keguruan.Bandung:

       Reflika Aditama.

http://www.scribd.com/doc/73656319/13-Peran-Guru-Sebagai-Pendidik

http://www.edyutomo.com/

http://makalahmajannaii.blogspot.com/




                                                                       22

More Related Content

What's hot

Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)
Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)
Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)R Nadhir
 
Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026JunikaPurnama1
 
Makalah Profesi Kependidikan
Makalah Profesi KependidikanMakalah Profesi Kependidikan
Makalah Profesi KependidikanMustika K
 
Tugas yenita purnamasari
Tugas yenita purnamasariTugas yenita purnamasari
Tugas yenita purnamasariyenitaprs
 
Peran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswa
Peran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswaPeran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswa
Peran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswaSuyandi Sinaga
 
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURUSTRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURUleeeli
 
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALArtikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALAfifah Asra
 
Standard guru malaysia
Standard guru malaysiaStandard guru malaysia
Standard guru malaysiaULak MuLai
 
makalah profesi keguruan
makalah profesi keguruanmakalah profesi keguruan
makalah profesi keguruanSanti Susanti
 

What's hot (17)

Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)
Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)
Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)
 
Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026
 
Makalah Profesi Kependidikan
Makalah Profesi KependidikanMakalah Profesi Kependidikan
Makalah Profesi Kependidikan
 
Ppl & microteaching
Ppl & microteachingPpl & microteaching
Ppl & microteaching
 
Buku 2 pedoman pk guru
Buku 2 pedoman pk guruBuku 2 pedoman pk guru
Buku 2 pedoman pk guru
 
Tugas yenita purnamasari
Tugas yenita purnamasariTugas yenita purnamasari
Tugas yenita purnamasari
 
Peran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswa
Peran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswaPeran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswa
Peran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswa
 
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Profesi Kependidikan
Profesi KependidikanProfesi Kependidikan
Profesi Kependidikan
 
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURUSTRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
 
Etika Profesi_7 strategi pengembangan profesi guru
Etika Profesi_7 strategi pengembangan profesi guruEtika Profesi_7 strategi pengembangan profesi guru
Etika Profesi_7 strategi pengembangan profesi guru
 
Makalah Masalah Profesi Guru
Makalah Masalah Profesi GuruMakalah Masalah Profesi Guru
Makalah Masalah Profesi Guru
 
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALArtikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
 
Standard guru malaysia
Standard guru malaysiaStandard guru malaysia
Standard guru malaysia
 
Kepimpinan Murid 2021.doc
Kepimpinan Murid 2021.docKepimpinan Murid 2021.doc
Kepimpinan Murid 2021.doc
 
makalah profesi keguruan
makalah profesi keguruanmakalah profesi keguruan
makalah profesi keguruan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Viewers also liked (7)

Syntaxppt
SyntaxpptSyntaxppt
Syntaxppt
 
Aktivitas siswa
Aktivitas siswaAktivitas siswa
Aktivitas siswa
 
2.anova satu jalur
2.anova satu jalur2.anova satu jalur
2.anova satu jalur
 
Materi prasyarat
Materi prasyaratMateri prasyarat
Materi prasyarat
 
Peran dan fungsi guru
Peran dan fungsi guruPeran dan fungsi guru
Peran dan fungsi guru
 
Materi transformasi
Materi transformasiMateri transformasi
Materi transformasi
 
Lembar kerja siswa i
Lembar kerja siswa iLembar kerja siswa i
Lembar kerja siswa i
 

Similar to PROFESIONALISME GURU

Upaya meningkatkan kualitas guru
Upaya meningkatkan kualitas guruUpaya meningkatkan kualitas guru
Upaya meningkatkan kualitas guruelyfitriyana
 
Pembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanPembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanRiris Purbosari
 
Makalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guruMakalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guruIkhwan Mutaqin
 
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)Suaidin -Dompu
 
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...Sherly Jewinly
 
Makalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guruMakalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guruWarnet Raha
 
Sang aktor dan sang emansipator yang profesional copy
Sang aktor dan sang emansipator yang profesional   copySang aktor dan sang emansipator yang profesional   copy
Sang aktor dan sang emansipator yang profesional copyNur Jaya
 
Ciri ciri guru-efektif
Ciri ciri guru-efektifCiri ciri guru-efektif
Ciri ciri guru-efektifkanages
 
Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013
Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013
Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013Moezzt Licha
 
Menjadi Guru Profesional
Menjadi Guru ProfesionalMenjadi Guru Profesional
Menjadi Guru Profesionaliqbalmayzun
 
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar MengajarMakalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar Mengajarauliagustin61
 
Guru Sebagai Agen Pembelajaran
Guru Sebagai Agen PembelajaranGuru Sebagai Agen Pembelajaran
Guru Sebagai Agen Pembelajaranangayank
 

Similar to PROFESIONALISME GURU (20)

Guru profesional
Guru profesionalGuru profesional
Guru profesional
 
Upaya meningkatkan kualitas guru
Upaya meningkatkan kualitas guruUpaya meningkatkan kualitas guru
Upaya meningkatkan kualitas guru
 
Presentation1 Kurikulum
Presentation1 KurikulumPresentation1 Kurikulum
Presentation1 Kurikulum
 
Pembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanPembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi Pendidikan
 
Makalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guruMakalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guru
 
Makalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guruMakalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guru
 
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
 
Bab I_Tesis
Bab I_TesisBab I_Tesis
Bab I_Tesis
 
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
Ciri-ciri kualiti guru positif dan Implikasi penerapan ciri-ciri kualiti guru...
 
Makalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guruMakalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guru
 
Makalah tik (1)
Makalah tik (1)Makalah tik (1)
Makalah tik (1)
 
Sang aktor dan sang emansipator yang profesional copy
Sang aktor dan sang emansipator yang profesional   copySang aktor dan sang emansipator yang profesional   copy
Sang aktor dan sang emansipator yang profesional copy
 
Ciri ciri guru-efektif
Ciri ciri guru-efektifCiri ciri guru-efektif
Ciri ciri guru-efektif
 
Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013
Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013
Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013
 
Makalah ayun
Makalah ayunMakalah ayun
Makalah ayun
 
Menjadi Guru Profesional
Menjadi Guru ProfesionalMenjadi Guru Profesional
Menjadi Guru Profesional
 
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar MengajarMakalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
 
Guru Sebagai Agen Pembelajaran
Guru Sebagai Agen PembelajaranGuru Sebagai Agen Pembelajaran
Guru Sebagai Agen Pembelajaran
 
Artikel ilmiah1
Artikel ilmiah1Artikel ilmiah1
Artikel ilmiah1
 
kualifikasi dan kompetensi guru.docx
kualifikasi dan kompetensi guru.docxkualifikasi dan kompetensi guru.docx
kualifikasi dan kompetensi guru.docx
 

More from Adriana Dwi Ismita

More from Adriana Dwi Ismita (16)

Designresearch zulkardi-sea-dr-2013-unsri-130428004501-phpapp01
Designresearch zulkardi-sea-dr-2013-unsri-130428004501-phpapp01Designresearch zulkardi-sea-dr-2013-unsri-130428004501-phpapp01
Designresearch zulkardi-sea-dr-2013-unsri-130428004501-phpapp01
 
Materi transformasi
Materi transformasiMateri transformasi
Materi transformasi
 
Materi transformasi
Materi transformasiMateri transformasi
Materi transformasi
 
Anova dua jalur
Anova dua jalurAnova dua jalur
Anova dua jalur
 
Pasca anova
Pasca anovaPasca anova
Pasca anova
 
Pasca anovapost. hoc test.uji lanjut
Pasca anovapost. hoc test.uji lanjutPasca anovapost. hoc test.uji lanjut
Pasca anovapost. hoc test.uji lanjut
 
Anova satu jalur
Anova satu jalurAnova satu jalur
Anova satu jalur
 
Profesionalisme
ProfesionalismeProfesionalisme
Profesionalisme
 
Determinant
DeterminantDeterminant
Determinant
 
Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...
Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...
Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...
 
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didikTugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
 
Tugas mata kuliah geometri
Tugas mata kuliah geometriTugas mata kuliah geometri
Tugas mata kuliah geometri
 
Pembahasan soal un matematika sma program ipa 2012 paket b21 zona d
Pembahasan soal un matematika sma program ipa 2012 paket b21 zona dPembahasan soal un matematika sma program ipa 2012 paket b21 zona d
Pembahasan soal un matematika sma program ipa 2012 paket b21 zona d
 
Pmri
PmriPmri
Pmri
 
Hipotesis 2 rata rata
Hipotesis 2 rata rataHipotesis 2 rata rata
Hipotesis 2 rata rata
 
Uji hipotesis dua rata rata (1)
Uji hipotesis dua rata rata (1)Uji hipotesis dua rata rata (1)
Uji hipotesis dua rata rata (1)
 

PROFESIONALISME GURU

  • 1. MATA KULIAH PROFESI KEPENDIDIKAN PROFESIONALISME GURU Oleh ADRIANA DWI ISMITA 06111008032 IKA PRATIWI 06111008005 NADIAH 06111008011 RIA PUSPITA SARI 06111008009 MUCHLISIN 06111008043 PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN INDRALAYA 2013 1
  • 2. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................... 1 DAFTAR ISI........................................................................................................ 2 BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 3 1. Latar Belakang Pembahasan..................................................................... 3 2. Rumusan Masalah..................................................................................... 4 3. Tujuan Pembahasan................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 5 1. Pengertian profesionalisme........................................................................ 5 2. Peranan Utama Seorang Guru Profesional................................................ 6 3. Tugas dan Tanggung Jawab Guru............................................................. 13 4. Faktor Penyebab Rendahnya Profesionalisme Guru................................. 14 5. Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru............................................ 15 6. Syarat Guru yang Baik dan Berhasil ........................................................ 19 BAB III PENUTUP............................................................................................. 21 Kesimpulan............................................................................................... 21 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 22 2
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembahasan Sebagaimana telah diketahui bahwa dalam dunia pendidikan, terutama di lingkungan sekolah, guru memiliki peranan yang sangat penting dan startegis dalam menentukan kualitas suatu pendidikan. Guru diibaratkan sebagai pedang dalam medan perang pembelajaran di sekolah menuju mutu pendidikan yang diingikan. Ini dikarenakan guru merupakan faktor yang paling dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya bagi siswa, guru sering dijadikan tokoh teladan bagi para siswa. Di sekoah, guru merupakan salah satu unsur yang sangat penting dan mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan. Tidak dapat dipungkiri keberhasilan suatu penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh kesiapan guru dalam mempersiapkan startegi pembelajaran untuk peseta didik. Perkembangan zaman dan pembangunan nasional yang terus meningkat, menyebabkan sistem pendidikan nasional harus dilaksanakan secara tepat guna dan hasil guna dalam berbagai aspek dimensi, jenjang dan tingkat pendidikan. Keadaan semacam itu pada gilirannya akan menuntut para pelaksana dalam bidang pendidikan diberbagai jenjang untuk mampu menjawab tuntutan tersebut melalui fungsi-fungsinya sebagai guru. Mengingat begitu pentingnya peranan dan tanggung jawab seorang guru, tentunya diperlukan guru yang memiliki kemampuan yang maksimal untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan diharapkan secara berkesinambungan mereka dapat meningkatkan kompetensinya, baik kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, maupun profesional. Ini bertujuan agar para peserta diidk siap menhadapi perkembangan zaman yang terus meningkat . Sejumlah penelitian membuktikan bahwa guru yang profesional merupakan salah satu indikator penting dari sekolah berkualitas. Guru yang profesional akan sangat membantu proses pencapaian visi misi sekolah. 3
  • 4. Mengingat strategisnya peran yang dimiliki oleh seorang guru, usaha-usaha untuk mengenali dan mengembangkan profesionalisme guru menjadi sangat penting untuk dilakukan. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk membuat makalah yang berjudul “Profesionalisme Guru” 2. Rumusan Masalah Untuk memudahkan penulis dalam menyusun makalah ini, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut : a. Apa pengertian profesionalisme guru? b. Bagaimana peranan utama seorang guru profesional? c. Apa saja Tugas dan Tanggung jawab guru? d. Apa saja faktor penyebab rendahnya profesionalisme guru? e. Bagaimana upaya meningkatkan profesionalisme guru? f. Apa saja syarat menjadi guru profesional? 3. Tujuan Pembahasan Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan, juga untuk menambah wawasan kita mengenai profesionalisme guru, dan diharapkan kita akan menjadi calon guru yang profesional. 4
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Profesionalisme Guru Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau rangkaian kualitas yang menandai atau melukiskan corak suatu “profesi”. Profesionalisme juga mengandung pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber penghidupan(Saondi, Ondi dan Aris Suherman, 2009:109). Sehingga Profesionalisme guru mengandung pengertian kegiatan atau usaha meningkatkan kompetensi guru k earah yang lebih baik dalam berbagai aspeknya demi terselenggaranya optimalisasi pelayanan kegiatan atau pekerjaan profesi guru ( Jamal, 2011) . Maka penting dari profesionalisme guru adalah sebagai berikut : a. Profesionalisme akan memberikan jaminan perlindungan kepada kesejahteraan masyarakat umum. b. Profesionalisme guru merupakan cara untuk memperbaiki profesi pendidikan yang selama ini dianggap rendah oleh sebagian masyarakat. c. Profesionalisme memberikan kemungkinan perbaikan dan pengembangan diri sehingga guru dapat memberikan pelayanan dengan sebaik mungkin, serta dapat memaksimalkan kompetensi yang dimiliki. Selanjutnya dengan profesionalisme guru, terjadi pergeseran fungsi guru dari pengajar beralih menjadi pelatih, pembimbing dan managemen pembelajaran. Profesionalisme guru mempunyai implikasi serius bagi guru untuk mengingkatkan kualitasnya dengan aktif melakukan improvisasi dan eksplorasi peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang guru di kelas. Tak hanya itu, tapi ia juga pencari bakat pembimbing , dan actor peruabahan di tengah masyarakat. Profesionalisme guru terpancar dari setiap sikap perilakunya yang selalu membawa pencerahan bagi orang lain , baik dalam lingkup terbatas atau luas. 5
  • 6. 2. Peranan Utama Seorang Guru Profesional Untuk meneningkat kemampuan seorang guru, tentunya seorang guru harus mengetahui peran utamanya . Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus . Orang yang pandai berbicara dalam bidang – bidang tertentu , belum dapat disebut sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi guru professional haru menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran . Semakin akurat para guru melakukan fungsinya , semakin terjamin kesiapan semakin terjamin kesiapan seorang pembangunan. Dengan kata lain potret dan wajah diri bangsa pada masa depan tercermin dari potret guru masa kini. Gerak maju dinamika kehidupan bangsa berbanding lurus dengan citra para guru di tengah-tengah masyarakat. Sebagai pendidik guru memiliki 13 peran utama , yaitu : 1) Guru Sebagi Korektor Guru harus dapat membedakan nilai yang baik dan nilai dan buruk. Semua nilai yang baik harus guru pertahankan, sedangkan nilai yang buruk harus disingkirkan dari jiwa anak didik 2) Guru sebagai inspirator Guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan anak didik dan bagaimana cara belajar yang baik. 3) Guru sebagai informator Guru harus bisa memberikan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain bahan pelajaran untuk setiap mata peajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum. 4) Guru sebagai organisator Guru memiliki kegiatan pengelolaan akademik, menyusun tata tertib seolah, menyusn kalender akademik dan sebagainya . 5) Guru sebagai motivator Guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bersemangat dan aktif dalam belajar. Peran ini sangat penting dalam interaksi edukatif. 6
  • 7. 6) Guru sebagai insiator Guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Bukan mengikuti terus tanpa mencetuskan ide-ide inovasi. 7) Guru Sebagai Fasilitator Guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegitan belajar anak didik, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. 8) Guru Sebagai Pembimbing Guru membimbing anak menjadi manusia dewasa susila yang cakap dan mandiri. 9) Guru Sebagai Demonstrator memperagakan apa yang diajarkan secara diktatis, sehingga apa yang guru inginkan sejalan dengan pemahaman anak didik, tujuan pengajaran tercapai dengan efektif dan efisien. 10) Guru Sebagai Pengelola Kelas agar anak didik betah tinggal di kelas dengan motivasi yang tinggi untuk senantiasa belajar di dalamnya. 11) Guru Sebagai Mediator Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang media pendidikan baik jenis dan bentuknya, baik media material maupun nonmaterial. 12) Guru Sebagai Supervisor Guru dapat membantu, memperbaiki, dan menilai secara kritis terhadap proses pengajaran. 7
  • 8. 13) Guru Sebagai Evaluator Guru dituntut untuk menjadi seorang evaluator yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yang menyngkut intrinsik maupun ekstrinsik. Guru tidak hanya menilai produk, tetapi juga menilai proses. Peranan Guru dalam Pembelajaran Tatap Muka Terdapat beberapa peran guru dalam pembelajaran tatap muka menurut Moon ( 1989 ) yaitu sebagai berikut : 1. Guru sebagai Perancang Pembelajaran ( Designer of Instruction ) Pihak Departemen Pendidikan Nasional telah memprogram bahan pembelajaran yang harus diberikan guru kepada peserta didiknya ada suatu waktu tertentu. Di sini, guru dituntut untuk berperan aktif dalam merencanakan PBM tersebut dengan memperhatikan berbagai komponen dalam sistem pembelajaran yang meliputi: a. Membuat dan merumuskan TIK b. Menyiapkan materi yang relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas, perkembangan ilmu, kebutuhan dan kemampuan siswa, komprehensif, sistematis, dan fungsional efektif c. Merancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa d. Menyediakan sumber belajar, dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator dalam pengajaran e. Media, dalam hal ini guru berperan sebagai mediator 2. Guru sebagai Pengelola Pembelajaran ( Manager of Instruction ) Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas bagi bermacam – macam kegiatan belajar – mengajar. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat – alat belajar, menyediakan kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa mendapatkan hasil yang diharapkan. Sebagai manajer, guru hendaknya mampu menggunakan pengetahuan tentang teori belajar mengajar dari teori perkembangan hingga 8
  • 9. memungkinkan untuk menciptakan situasi belajar yang baik mengendalikan pelaksanaan pengajaran dan pencapaian tujuan. 3. Guru sebagai Pengarah Pembelajaran Sebagai seorang motivator, hendaknya guru senantiasa berusaha menimbulkan, memelihara dan meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar. Empat hal yang harus dikerjakan guru dalam memberikan motivasi adalah sebagai berikut : a. Membangkitkan dorongan siswa untuk belajar b. Menjelaskan secara konkret, apa yang dapat dilakukan pada kahir pengajaran c. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai hingga dapat merangsang pencapaian prestasi yang lebih baik di kemudian hari Pendekatan yang dipergunakan oleh guru dalam hal ini adalah pendekatan pribadi, dimana guru dapat mengenal secara pribadi, dimana guru dapat mengenal dan memahami siswa secara mendalam sehingga dapat membantu dalam keseluruhan PBM, atau dengan kata lain, guru berfungsi sebagai pembimbing. 4. Guru sebagai Evaluator ( Evaluator of Student Learning ) Tujuan utama penilaian adalah untuk melihat tingkat keberhasilan, efektivitas, dan efisiensi dalam proses pembelajaran. Selain itu, untuk mengetahui kedudukan peserta dalam kelas atau kelompoknya. Sebagai penilai hasil belajar siswa, guru hendaknya secara terus – menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai peserta didik dari waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini akan menjadi umpan balik terhadap proses pembelajaran serta dijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran selanjutnya sehingga hasil belajar pun akan meningkat secara optimal. 5. Guru sebagai Konselor Sesuai dengan peran guru sebagai konselor, adalah ia diharapkan dapat merespons segaa masalah tingkah laku yang terjadi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus dipersiapkan agar: 9
  • 10. a. Dapat menolong peserta dididk memecahkan masalah – masalah yang timbul antara peserta didik dengan orang tuanya b. Bisa memperoleh keahlian dalam membina hubungan yang manusiawi dan dapat mempersiapkan untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan bermacam – macam manusia. 6. Guru sebagai Pelaksana Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang akan didapat oleh peserta didik selama ia mengikuti suatu proses pendidikan. Secara resmi kurikulum sebenarnya merupakan sesuatu yang diidealisasikan atau dicita – citakan.( Ali, 1985:30 ). Keberhasilan suatu kurikulum yang ingin dicapai sangat bergantung pada faktor kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru. Pernyataan ini didasari oleh beberapa alasan berikut ini : a. Guru adalah pelaksana langsung dari kurikulum di suatu kelas b. Gurulah yang bertugas mengembangkan kurikulum pada tingkat pembelajaran, karena ia melakukan tugas sebagai berikut : Menganalisis tujuan berdasarkan apa yang tertuang dalam kurikulum resmi Mengembangkan alat evaluasi berdasarkan tujuan Merumuskan bahan yang sesuai dengan isi kurikulum Merumuskan bentuk kegiatan belajar yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik dalam melaksanakan apa yang telah diprogramkan. c. Guru lah yang secara langsung menghadapi berbagai permasalahan yang muncul sehubungan dengan pelaksanaan kurikulum di kelas d. Tugas gurulah yang mencarikan upaya memecahkan segala permasalahan yang dihadapi dan melaksanakan upaya tersebut. Sehubungan dengan pembinaan dan pengembangan kurikulum, permasalahan yang seringkali muncul dan harus dihadapi oleh guru yaitu : a. Permasalahan yang berhubungan dengan tujuan dan hasil – hasil yang diharapkan dari suatu lembaga kependidikan 10
  • 11. b. Permasalahan yang berhubungan dnegan isi/materi/bahan pelajaran dan organisai atau cara pelaksanaan dari kurikulum c. Permasalahan dalma hubungan dengan proses penyusunan kurikulum dan revisi/perbaikan kurikulum Sedangkan peranan guru dalam pembinaan dan pengembangan kurikulum secara aktif dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Dalam perencanaan kurikulum Kurikulum di tingkat nasional dirancang dan dirumuskan oleh para pakar dari berbagai bidang disiplin ilmu ang terkait, sednagkan guru – guru yang telah berpengalaman biasanya terlibat untuk memberikan masukan terhadap kemungknan pelaksanaannya di sekolah. b. Dalam pelaksanaan di lapangan Para guru bertanggung jawab sepenuhnya dalam pelaksanaan kurikulum, baik secara keseluruhan kurikulum maupun tugas sebagai penyampaian mata pelajaran sesuai dengna GBPP yang telah dirancang dalam suatu kurikulum c. Dalam proses penilaian Selama pelaksanaan kurikulum akan dinilai seberapa jauh tingkat ketercapaiannya. Biasanya guru diminta saran atau pendapat maupun menilai kurikulum yang sednag berjalan guna melihat kebaikan dan kelemahannya. d. Pengadministrasian Guru harus menguasai tujuan kurikulum, isi program yang harus diberikan kepada peserta didik. Biasanya dengan menyusun suatu bagan analisis tugas pembelajaran dan rencana pembelajaran. e. Perubahan kurikulum Guru sebagai pelaku kurikulum mau tidak mau tentu akan selalu terlibat dalam pembaruan yang sedang dilakukan sebagai suatu usaha untuk mencari format kurikulum yang sesuai dengan perkembangan 11
  • 12. zaman. Masukan dari para guru ini akan sangat besar artinya dalan perubahan dan pengembangan kurikulum. Sebagai kesimpulan dapat dijelaskan bahwa seorang guru haruslah meiliki tanggung jawab untk mengembangkan kurikulum, selain tugas utamanya sebagai pembina kurikulum. Ini berarti bahwa guru dituntut untuk selalu mencari gagasan baru demi penyempurnaan praktik pendidikan dan praktik pembelajaran pada khususnya. 7. Guru dalam Pembelajaran yang Menerapkan Kurikulum Berbasis Lingkungan Pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dituntut dari guru untuk mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran yang memiliki kadar pembelajaran tinggi didasarkan pada posisi dan peranan guru, tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar yang profesional. Berdasarkan peran guru sebagai pengelola proses pembelajaran, harus memiliki kemampuan: 1. Merencanakan sistem pembelajaran a. Merumuskan tujuan b. Memilih prioritas materi yang akan diajarkan c. Memilih dan menggunakan metode d. Memilih dan menggunakan sumber belajar yang ada e. Memilih dan menggunakan media pembelajaran 2. Melaksanakan sistem pembelajaran a. Memilih bentuk kegiatan pembelajaran yang tepat b. Menyajikan urutan pembelajaran secara tepat 3. Mengevaluasi sistem pembelajaran a. Memilih dan menyusun jenis evaluasi b. Melaksanakan kegiatan evaluasi sepanjang proses c. Mengadministrasikan hasil evaluasi 4. Mengembangkan sistem pembelajaran a. Mengoptimalisasi potensi peserta didik b. Meningkatkan wawasan kemampuan diri sendiri c. Mengembangkan program pembelajaran lebih lanjut 12
  • 13. Sedangkan kompetensi guru yang telah dibakukan oleh Dirjen Dikdasmen Depdiknas ( 1999 ) sebagai berikut : 1. Mengembangkan kepribadian 2. Menguasai landasan kependidikan 3. Menguasai bahan pelajaran 4. Menyusun program pengajaran 5. Melaksanakan program pengajaran 6. Menilai hasil dalam PBM yang telah dilaksanakan 7. Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran 8. Menyelenggarakan program bimbingan 9. Berinteraksi dengan teman sejawat dan masyarakat 10. Menyelenggarakan administrasi sekolah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi seorang guru profesional yang memiliki akuntabilitas dalam melaksanakan ketiga kompetensi tersebut, dibutuhkan tekad dan keinginan yang kuat dalam diri setiap calon guru atau guru untuk mewujudkannya. 3. Tugas dan Tanggung Jawab Guru Proses pembelajaran yang bernapaskan lingkungan lebih menekankan pada pentingnya proses belajar peserta daripada hasil belajar yang dicapai. Karena itu, pengendalian proses pembelajaran merupakan tugas dan tanggung jawab seorang guru. Ada beberapa kemampuan yang dituntut dari guru agar menumbuhkan minat dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut : a. Mampu menjabarkan pembelajaran ke dalam berbagai bentuk cara penyampaian b. Mampu merumuskan tujuan pembelajaran kognitif tingkat tinggi seperti analisis, sintesis, dan evaluasi c. Menguasai berbagai cara belajar yang efektif sesuai dengan tipe dan gaya belajar yang dimiliki oleh peserta didik secara individual d. Memiliki sikap yang positif tehadap tugas profesinya, mata pelajaran yang dibinanya sehingga selalu berupaya untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru 13
  • 14. e. Terampil dalam membuat alat peraga pembelajaran sederhana sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan m mata pelajaran yang dibinanyaserta penggunaanya dalam proses pembelajaran f. Terampil dalam menggunakan berbagai model dan metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat sehingga diperoleh hasil belajar yang optimal g. Terampil dalam melakukan interaksi dengan para peserta didik dengan mempertimbangkan tujuan dan materi pelajaran, kondisi peserta didik, suasana belajar, jumlah peserta didik, waktu yang tersedia, dan faktor yang berkenaan dengan diri guru itu sendiri h. Memahami sifat dan karakteristik peserta didik, terutama kemampuan belajarnya, cara dan kebiasaan belajar,minat terhadap pelajaran, motivasi untuk belajar, dan hasil belajar yang telah dicapai i. Terampil dalam menggunakan sumber – sumber belajar yang ada sebagai bahan ataupun media belajar bagi peserta didik dalam proses pembelajaran j. Terampil dalma mengelola kelas atau memimpin peserta didik dalam belajar sehingga suasana belajar menjadi menarik dna menyenangkan.( Sudjana dan Arifin, 1989:31-39 ) 4. Faktor Penyebab Rendahnya Profesionalisme Guru Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Profesionalisme Guru dalam pendidikan nasional disebabkan oleh antara lain; 1. masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara utuh. Hal ini disebabkan oleh banyak guru yang bekerja di luar jam kerjanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sehingga waktu untuk membaca dan menulis untuk meningkatkan diri tidak ada; 2. belum adanya standar profesional guru sebagaimana tuntutan di negara-negara maju; 3. kemungkinan disebabkan oleh adanya perguruan tinggi swasta sebagai pencetak guru yang lulusannya asal jadi tanpa mempehitungkan outputnya kelak di lapangan sehingga menyebabkan banyak guru yang tidak patuh terhadap etika profesi keguruan; 14
  • 15. 4. kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan kualitas diri karena guru tidak dituntut untuk meneliti sebagaimana yang diberlakukan pada dosen di perguruan tinggi. Disamping itu ada lima penyebab rendahnya profesionalisme guru; 1. masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara total, 2. rentan dan rendahnya kepatuhan guru terhadap norma dan etika profesi keguruan, 3. pengakuan terhadap ilmu pendidikan dan keguruan masih setengah hati dari pengambilan kebijakan dan pihak-pihak terlibat. Hal ini terbukti dari masih belum mantapnya kelembagaan pencetak tenaga keguruan dan kependidikan, 4. masih belum smooth-nya ( lancer) perbedaan pendapat tentang proporsi materi ajar yang diberikan kepada calon guru, 5. masih belum berfungsi PGRI sebagai organisasi profesi yang berupaya secara makssimal meningkatkan profesionalisme anggotanya. Kecenderungan PGRI bersifat politis memang tidak bisa disalahkan, terutama untuk menjadi pressure group agar dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Namun demikian di masa mendatang PGRI sepantasnya mulai mengupayakanprofesionalisme guru sebagai anggo-tanya. Dengan melihat adanya faktor-fak tor yang menyebabkan rendahnya profesionalisme guru, pemerintah berupaya untuk mencari alternatif untuk meningkatkan profesi guru. ( http://www.edyutomo.com/ ) 5. Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru Komitmen diri dan strategi-strategi manajemen sangat dibutuhkan dalam rangka memfasilitasi guru meningkatkan profesionalismenya. Sinergi antara komitmen guru dan strategi manajemen akan melahirkan proses kolaborasi yang efektif untuk meningkatkan kompetensi. 15
  • 16. Kajian ini menyajikan empat dimensi teori preskripsi sebagai alternatif landasan bagi guru dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan profesionalisme guru.Empat dimensi teoretis tersebut, adalah 1. Dukungan Kompetensi Manajemen Pada tingkatan guru dibutuhkan kompetensi-kompetensi 1). fleksibilitas; 2). mencari dan menggunakan informasi, motivasi dan kemampuan untuk belajar, 3). motivasi berprestasi, 4). motivasi kerja di bawah tekanan waktu; 5). kolaborasi dan orientasi pelayanan kepada siswa. Dimensi fleksibilitas adalah kemampuan untuk melihat perubahan sebagai suatu kesempatan yang menggembirakan ketimbang sebagai ancaman. Aspek mencari informasi, motivasi, dan kemampuan belajar adalah kompetensi tentang antusiasme untuk mencari kesempatan belajar tentang keahlian teknis dan interpersonal. Dimensi motivasi berprestasi adalah kemampuan untuk mendorong inovasi, perbaikan berkelanjutan baik kuantitas dan kualitas yang dibutuhkan sesuai dengan tantangan kompetensi. Aspek motivasi kerja dalam tekanan waktu merupakan kombinasi antara fleksibilitas, motivasi berprestasi, menahan stress, dan komitmen untuk meningkatan profesionalisme. Dimensi kolaborasi adalah kemampuan bekerja secara kooperatif di dalam kelompok yang multidisiplin, menaruh harapan positif kepada kolega lain, pemahaman interpersonal dan komitmen pendidikan. Dimensi keinginan yang besar melayani siswa dengan baik adalah kompetensi yang dibutuhkan oleh guru sebagai konsekuensi berlakunya paradigma custumisation. Paradigma ini lebih meletakkan landasan yang kuat, bahwa kehadiran guru di sekolah lebih sebagai fasilitator dan meninggalkan perannya yang kurang tepat selama ini, yaitu sebagai transmiter ilmu. 2. Strategi Pemberdayaan Strategi pemberdayaan merupakan salah satu cara pengembangan guru melalui employee involvement. Analog dengan pikiran Wahibur Rokhman (2002), dapat dikonsepsikan bahwa pemberdayaan merupakan upaya kepala sekolah untuk meberikan wewenang dan tanggung jawab yang proporasional, 16
  • 17. menciptakan kondisi saling percaya, dan pelibatan guru dalam menyelesaikan tugas dan pengambilan keputusan. Kepala sekolah memiliki peran strategis dalam proses pemberdayaan guru sebagai agen perubahan. Dalam hal ini, kepala sekolah dituntut memiliki kesadaran yang tinggi dalam mendistribusi wewenang dan tanggung jawab secara proporsional. Cara ini, di satu sisi merupakan proses kaderisasi, di sisi lain adalah untuk mengakomodasi proses peningkatan kompetensi guru secara berkelanjutan. Untuk menjamin keberhasilan proses pemberdayaan guru, dapat digunakan model pemberdayaan Khan (dalam Wahibur Rokhman, 2003) dengan paradigma-paradigma desire, trust, confident, credibility, accountability, communication. 3. Supervisi Pengembangan Komitmen guru merupakan banyaknya waktu dan tenaga yang mampu dicurahkan oleh guru tersebut bagi siswa dan menunjang profesinya. Komitmen diistilahkan sebagai kepedulian, yang dapat diklasifikasi atas tiga kategori, kepedulian terhadap diri sendiri, terhadap siswa, dan terhadap profesionalisasi. Kemampuan berpikir abstraks, adalah kemampuan kognitif berbasis pengalaman konkrit, mampu mengidentifikasi tindakan kekinian untuk membantu siswa belajar secara efektif, dan mampu mengidentifikasi tindakan yang akan datang yang lebih memberikan kesuksesan pelayanan bagi siswa. Kemampuan abstraks diistilahkan sebagai kompleksitas kognitif. Perpaduan antara kepedulian dan kompleksitas kognitif melahirkan tiga tahapan perkembangan profesional, yaitu perkembangan tingkat rendah, sedang, dan tinggi. Tahapan perkembangan tersebut membutuhkan fasilitas supervisi pengembangan, yang dapat dibedakan atas tiga jenis, yaitu (1) supervisi direktif (clarifying, presenting, demonstrating, directing, standardizing, reinforcing ), diperuntukkan bagi guru yang memiliki kepedulian pada diri sendiri dengan kompleksitas kognitif rendah, (2) supervis kolaboratif diperuntukkan bagi guru yang memiliki kepedulian kepada siswa dan 17
  • 18. kompleksitas kognitif menengah, dan (3) supervisi nondirektif diperuntukkan bagi guru yang memiliki kepedulian profesional dengan kompleksitas kognitif tinggi. 4. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research/CAR) Dukungan kompetensi manajemen, strategi pemberdayaan, dan supervise pengembangan, seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, merupakan wujud perhatian dan kepedulian kepala dinas dan utamanya kepala sekolah kepada para guru di sekolah. Pada dasarnya, perhatian tersebut bermuara pada upaya membantu guru untuk meningkatkan profesionalisme. Guru profesional secara teoretis akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Kualitas pembelajaran yang baik merupakan cerminan pelayanan guru kepada siswa untuk belajar secara interaktif, inspiratif, memotivasi, menantang, dan menyenangkan. Pembelajaran seperti itu akan dapat diwujudkan oleh guru, apabila guru secara kontinu melakukan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research/CAR). Secara konseptual, CAR merupakan langkah reflekstif bagi guru terhadap praktik kesehariannya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas praktiknya yang akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas pendidikan secara umum. CAR adalah suatu bentuk penyelidikan yang bersifat reflektif mandiri. CAR banyak digunakan dalam proses pengembangan kurikulum sekolah, perbaikan sekolah, dan perbaikan kualitas pengajaran di kelas. CAR sangat bermanfaat dalam membangun hubungan interpersonal, tipe pengajaran yang bervariasi, pengukuran bentuk-bentuk wacana kelas, penyelidikan terhadap manusia dengan melakukan komunikasi interpersonal selektif dan langsung. Kesahihan CAR bersifat personal, dan tidak semata- mata menekankan kesahihan metodologis. CAR memberikan kontribusi dalam pemecahan masalah secara empiric dan faktual. CAR dapat digunakan 18
  • 19. oleh peneliti yang berupaya ingin mengetahui secara sistematis dan terkendali praktik-praktik pengajarannya sendiri. Dengan mengadaptasi pandangan yang humanis dalam penelitian pendidikan, maka peneliti mengubah perilakunya ke dalam suatu penelitian manusiawi. CAR memberi bekal kepada guru untuk berpikir secara rasional dan memilih dasar filosofis yang tepat serta metodologis. CAR lebih banyak menekankan partisipasi demokratis. ( http://makalahmajannaii.blogspot.com/ ) 5 Jurnal Bagi guru Jurnal yang diperuntukkan bagi guru bertujuan untuk melatih guru agar aktif menulis karya ilmiah yang bisa dibaca oleh semua pihak. Menulis akat membuat guru untuk banyak membaca dan mengumpulkan informasi, menganalisis, membandingkan, serta menarik kesimpulan dan generalisasi. Aktivitas menulis karya ilmiah akan memunculkan gagasn yang tidak terpikir sebelumnya. 6. Mempraktekkan macam-macam teknik pengajaran Praktik akan menajamkan seorang guru tentang suatu metode . Ia tertantang untuk menyempurnakan satu atau beberapa metode yang dianggap yang terbaik. 6. Syarat Guru yang Baik dan Berhasil Syarat utama untuk menjadi seorang guru, selain berijazah dan syarat – syarat mengenai kesehatan jasmani dan rohani, ialah mepunyai sifat – sifat yang perlu untuk dapat memberikan pendidikan dan pembelajaran. Selanjutnya, dari syarat – syarat tersebut dapat dijabarkan secara lebih terperinci sebagai berikut : a. Guru harus berijazah Yang dimaksud ijazah di sini adalah ijazah yang memberikan wewenang untuk menjalankan tugas sebagai seorang guru untuk sekolah tertentu b. Guru harus sehat rohani dan jasmani Kesehatan jasmani dan rohani merupakan salah satu syarat penting dalam setiap pekerjaan. Karena orang tidak akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik jika ia diserang suatu penyakit. Sebagai seorang guru, syarat tersebut merupakan syarat mutlak yang tak dapat diabaikan. 19
  • 20. c. Guru harus bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkelakuan baik Sesuai dengan tujuan pendidikan, yakni membengtuk manusia susila yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah guru menjadi teladan dalam melakukan ibadah dan berkelakuan baik d. Guru haruslah orang yang bertanggung jawab Tugas dan tanggung jawab seorang guru sebagai pendidik, pembelajar, dan pembimbing bagi peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung yang telah dipercayakan orang tua/wali kepadanya hendaknya dapat dilaksanakan dengan baik. Selain itu, seorang guru juga bertanggung jawab terhadap keharmonisan perilaku masyarakat dan lingkungan di sekitarnya e. Guru di Indonesia haruslah berjiwa nasional Bangsa Indonesia terdiri atas suku bangsa yang mempunyai bahasa dan adat yang berlainan. Untuk menanamkan jiwa kebangsaan merupakan tugas utama seorang guru, karena itulah guru harus terlebih dahulu berjiwa nasional. Syarat – syarat diatas adalah syarat umum yang berhubungan dengan jabatan sebagai seorang guru. Selain itu ada pula syarat lainyang sangat erat kaitannya dengan tugas gur di sekolah , sebagai berikut: 1) Harus adil dan dapat dipercaya 2) Sabar, rela berkorban, dan menyayangi peserta didiknya 3) Memiliki kewibaan dan tanggung jawab akademis 4) Bersikap baik pada rekan guru, staf di sekolah, dan masyarakat 5) Harus memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan menguasai benar mata pelajaran yang dibinanya 6) Harus selalu instropeksi diri dan siap menerima kriti dari siapapun 7) Harus berupaya meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagai kesimpulan, keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pengajar sangat tergantung pada pribadi masing - masing guru dalam lingkungan tempat ia bertugas. 20
  • 21. BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau rangkaian kualitas yang menandai atau melukiskan corak suatu “profesi”. Sehingga Profesionalisme guru mengandung pengertian kegiatan atau usaha meningkatkan kompetensi guru k earah yang lebih baik dalam berbagai aspeknya demi terselenggaranya optimalisasi pelayanan kegiatan atau pekerjaan profesi guru ( Jamal, 2011). Peranan Utama Seorang Guru Profesional, sebagai pendidik guru memiliki 13 peran utama , yaitu Guru Sebagi Korektor, Guru Sebagi Inspirator, Guru Sebagi Infomator, Guru Sebagi organisator, Guru sebagai motivator, Guru sebagai insiator, Guru Sebagai Fasilitator, Guru sebagai pembimbing, Guru Sebagai Demonstrator, Guru Sebagai pengelola kelas, Guru Sebagai mediator, Guru Sebagai Supervisor, Guru Sebagai Evaluator. Proses pembelajaran yang bernapaskan lingkungan lebih menekankan pada pentingnya proses belajar peserta daripada hasil belajar yang dicapai. Karena itu, pengendalian proses pembelajaran merupakan tugas dan tanggung jawab seorang guru. Faktor Penyebab Rendahnya Profesionalisme Guru, yaitu 1) masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara utuh, 2) belum adanya standar profesional guru sebagaimana tuntutan di negara-negara maju, 3) kemungkinan disebabkan oleh adanya perguruan tinggi swasta sebagai pencetak guru yang lulusannya asal jadi, 4) kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan kualitas diri. Terdapat empat dimensi teoretis dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru, yaitu: 1) Dukungan kompetensi manajemen, 2) Strategi pemberdayaan, 3) Supervisi pengembangan, 4) Penelitian tindakan kelas, 5) Membuat Jurnal Guru, 6) Mempraktikkan Macam-Macam Teknik Pengajaran 21
  • 22. DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zainal dan Elham Rohmanto. 2007. Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah. Bandung:Yrama Widya. B. Uno, Hamzah. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Jamal, Mamur Asmaini. 2011. Tips Sukses PLPG. Yogyakarta: Divapress. Ondi, Saondi dan Aris Suherman. 2009. Etika Profesi Keguruan.Bandung: Reflika Aditama. http://www.scribd.com/doc/73656319/13-Peran-Guru-Sebagai-Pendidik http://www.edyutomo.com/ http://makalahmajannaii.blogspot.com/ 22