2. KELOMPOK V
Aditya chandra foresta faa 113 006
Devina aulia aziza faa 113 012
Esty novelina k. Faa 113 009
Helen angelin k.m. Faa 113 008
Ismi sholihah Faa 113 021
Nadia marsha Faa 113 024
Puspa negara Faa 113 013
Sheren vinera lin’s Faa 113 017
Thea desideria r. Faa 113 035
Widi cahya utami Faa 113 022
3. GEOPOLITIK ATAU WAWASAN NUSANTARA
Geopolitik adalah kebijakan dalam rangka
mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan
keuntungan letak geografis negara berdasarkan
pengetahuan ilmiah tentang kondisi geografis.
Paham geopolitik bangsa Indonesia
terumuskan dalam konsepsi wawasan nusantara.
Berdasarkan fakta geografis dan sejarah
inilah, wilayah Indonesia beserta apa yang ada
di dalamnya dipandang sebagai satu kesatuan.
Pandangan atau wawasan nasional Indonesia ini
dinamakan Wawasan Nusantara sebagai
konsepsi geopolitik bangsa Indonesia.
5. (a) Teori Geopolitik Frederich Ratzel
Frederich Ratzel (1844-1904)
berpendapat bahwa Negara itu seperti
organisme yang hidup. Negara identik dengan
ruang yang ditempati oleh sekelompok
masyarakat (bangsa). Semakin luas ruang
hidup maka Negara akan semakin bertambah
kuat dan maju. Oleh karena itu, jika Negara
ingin tetap hidup dan berkembang butuh
ekspansi (perluasan wilayah sebagai ruang
hidup). Teori ini dikenal sebagai teori
organisme atau teori biologi.
6. (b) Teori Geopolitik Rudolf Kjellen
Rudolf Kjellen (1864-1922) menyatakan
dengan tegas bahwa Negara adalah suatu
organisme yang hidup dan intelektual , bukan
hanya mirip. Negara adalah satuan dan system
politik yang menyeluruh yang meliputi bidang
geopolitik, ekonomi politik, demo politik, social
politik, dan krato politik. Batas Negara bersifat
sementara karena bias diperluas. Strategi yang
dilakukan adalah membangun kekuatan darat
yang dilanjutkan dengan kekuatan laut.
7. (c) Teori Geopolitik Karl Haushofer
Karl Haushofer (1896-1946)
melanjutkan pandangan Ratzel dan Kjellen.
Jika jumlah penduduk suatu wilayah Negara
semakin banyak sehingga tidak sebanding
lagi dengan luas wilayah, maka Negara
tersebut harus berupaya memperluas
wilayahnya sebagai ruang hidup bagi warga
Negara.
8. (d) Teori Geopolitik Halford Mackinder
Halford Mackinder (1861-1947)
mempunyai konsepsi geopolitik yang lebih
strategis, dikenal dengan teori daerah
jantung. Untuk menguasai dunia dan
menguasai daerah jantung dibutuhkan
kekuatan darat yang besar sebagai
persyaratan. Berdasarkan konsep ini
muncullah konsep wawasan benua atau
konsep kekuatan di darat.
10. Berikut adalah wawasan nusantara menurut
beberapa pendapat :
1. Prof. Wan Uswan, yaitu cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya
sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek
kehidupan yang beragam.
2. GBHN 1998, yaitu cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
berbangsa, bermasyarakat, dan bernegara.
11. 3. Menurut Tap. MPR, yang dibuat Lemhannas
tahun 1999,yaitu cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan
bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
13. 1. Segi historis atau sejarah
Dari segi sejarah, bahwa bangsa
Indonesia menginginkan menjadi bangsa
yang bersatu dengan wilayah yang utuh .
2. Segi geografis dan sosial budaya
Dari segi geografis dan social
budaya, Indonesia merupakan Negara
bangsa dengan wilayah dan posisi yang
unik serta bangsa yang heterogen.
14. 3. Segi geopolitis
Geopolitik adalah istilah yang pertama
kali dikemukakan oleh Frederich Ratzel
sebagai Ilmu Bumi Politik. Sebagai
ilmu, geopolitik mempelajari fenomena
politik dari aspek geografi. Bahwa politik
suatu Negara dipengaruhi oleh konstelasi
geografi Negara yang bersangkutan.
Kebangsaan Indonesia terdiri dari 3 unsur
geopolitik yaitu: Rasa Kebangsaan, Paham
Kebangsaan dan Semangat Kebangsaan
16. 1. Kesatuan Politik
Kesatuan politik disadari pentingnya dari
adanya kebutuhan untuk mewujudkan pulau-
pulau di wilayah nusantara menjadi satu entity
yang utuh sebagai tanah air.
2. Kesatuan Ekonomi
Kegiatan ekonomi memerlukan ruang gerak
dan ini dapat disediakan melalui proses
demokratisasi. Setelah kegiatan ekonomi
diberikan ruang gerak yang cukup maka perlu
dijaga kesatuaanya diseluruh wilayah
negara, antara lain berlakunya satu mata uang
tunggal yaitu rupiah.
17. 3. Kesatuan Sosial Budaya.
Kesatuan sosial budaya sesungguhnya
merupakan sublimasi dari rasa paham dan
semangat kebangsaan. Tanpa memandang
suku, ras, dan agama serta asal
keturunan, perasaan perasaan satu
dimungkinkan untuk dibentuk asal sama-sama
mengacu pada wawasan kebangsaan Indonesia
sebagaimana isi dan makna sumpah pemuda.
4. Kesatuan Hankam.
Makna utama dari kesatuan hukum adalah
bahwa masalah bidang hankam, khususnya
keamanan dan pembelaan negara adalah
tanggung jawab bersama.
19. 1. Wawasan nusantara sebagai ajaran yang
diyakini kebenarannya oleh masyarakat dalam
mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.
2. Wawasan nusantara dalam paradigma
nasional memliki spesifikasi:
•Pancasila sebagai falsafah, ideologi
bangsa, dan dasar negara berkedudukan
sebagai landasan idiil.
20. •Undang – Undang Dasar 1945 sebagai
landasan konstitusi negara, berkedudukan
sebagai landasan idiil.
•Wawasan nasional sebagai visi nasional,
berkedudukan sebagai landasan
konsepsional.
•Ketahanan nasional sebagai konsepsi
nasional, berkedudukan sebagai landasan
konsepsional.
•GBHN sebagai politik dan strategi nasional,
berkedudukan sebagai landasan
operasional.
22. Menjadi pedoman, motivasi, dorongan
serta rambu dalam menentukan segala
kebijaksanaan, keputusan, tindakan
danperbuatanbagi penyelenggara negara di
tingkat pusat dan daerah maupun
bagiseluruh rakyat indonesia dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
24. Mewujudkan nasionalisme yang tinggi di
segala aspek kehidupan bangsa Indonesia
yang mengutamakan kepentingan nasional.
Tujuan wawasan nusantara terdiri dari
dua, yaitu:
1. Tujuan ke dalam :
Untuk mewujudkan kesatuan dan
keutuhan (integrasi) dalam semua aspek
kehidupan bangsa dan negara, baik itu
dalam aspek alamiah begitu juga dalam Aspek
sosial.
25. 2. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan
kesatuan segenap aspek kehidupan baik
alamiah maupun sosial, maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan bangsa
Indonesia adalah menjunjung tinggi
kepentingan nasional, serta kepentingan
kawasan untuk menyelenggarakan dan
membina kesejahteraan, kedamaian dan
budi luhur serta martabat manusia di
seluruh dunia.
27. Urutan sistem kehidupan nasional Indonesia adalah:
• Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa, dan dasar
negara.
• UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
• Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.
• Petahanan nasional sebagai geostrategi bangsa dan
negara Indonesia.
• Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar
nasional dalam pembangunan nasional.
Kedudukan (status) wawasan nusantara adalah
posisi, cara pandang, dan perilaku bangsa Indonesia mengenai
dirinya yang kaya akan berbagai suku
bangsa, agama, bahasa, dan kondisi lingkungan geografis yang
berwujud negara kepulauan, berdasarkan pancasila dan UUD
1945.
29. Gambaran dari isi Deklarasi Djuanda
• Wawasan nusantara sebagai landasan
konsepsi ketahanan nasional.
• Mempunyai arti bahwa wawasan nusantara
dijadikan konsep dalam pembangunan
nasional, pertahanan keamanan, dan
kewilayahan.
• Wawasan nusantara sebagai wawasan
pembangunan
30. • Wawasan nusantara sebagai wawasan
pertahanan dan keamanan negara berarti
pandangan geopolitik Indonesia dalam
lingkup tanah air Indonesia sebagai satu
kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan
segenap kekuatan negara.
• Wawasan nusantara sebagai wawasan
kewilayahan. Wilayah nasional perlu
ditentukan batasannya, agar tidak terjadi
sengketa dengan negara tetangga.
32. Implementasi wawasan nusantara
bertujuan untuk menerapkan wawasan
nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang
mencakup bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya, serta
pertahanan nasional.
Implementasi dalam Kehidupan Politik :
Implementasi kehidupan politik harus
sesuai UU politik, hukum HAM, komitmen
dan ikut pergaulan internasional.
33. • Implementasi dalam Kehidupan Ekonomi :
Implementasi dalam kehidupan
ekonomi harus berorientasi pada sektor
pemerintahan, pertanian, dan
perindustrian.
• Implementasi dalam Kehidupan Pertahanan
dan Keamanan :
Implementasi dalam kehidupan hankam
perlu memilihara lingkungan disiplin, rasa
persatuan dan kesatuan TNI yang
profesional.
34. • Implementasi dalam Kehidupan Sosial
Budaya:
Implementasi dalam kehidupan sosial
dan budaya, diorientasikan pada upaya
membangun sikap batiniah dan lahiriah
yang mengakui, menerima dan menghormati
segala bentuk perbedaabn sebagai
kenyataan hidup sekaligus kurnia Tuhan YME
yang pada gilirannya akan tercipta suasana
kehidupan bangsa yang harmonis, rukun dan
bersatu dalam keberagaman yang dinamis.
36. • Penerapan wawasan nusantara dalam
pembangunan negara di berbagai bidang
tampak pada berbagai proyek
pembangunan sarana dan prasarana
ekonomi, komunikasi dan transportasi.
• Penerapan di bidang sosial dan budaya
terlihat pada kebijakan untuk menjadikan
bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal
Ika tetap merasa sebangsa, setanah air,
senasib sepenanggungan dengan asas
pancasila.
37. • Penerapan wawasan nusantara di bidang
pertahanan keamanan terlihat pada
kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh
rakyat melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta untuk menghadapi
berbagai ancaman bangsa dan Negara.
39. Wawasan Nusantara perlu menjadi pola yang
mendasari cara berpikir, bersikap dan bertindak
dalam rangka menghadapi, menyikapi, dan
menangani permasalahan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
berorientasi kepada kepentingan rakyat dan
keutuhan wilayah tanah air. Karena itu, setiap
warga negara Indonesia perlu memiliki kesadaran
untuk:
• Mengerti, memahami, dan menghayati hak dan
kewajiban warga negara serta hubungan warga
negara dengan negara, sehingga sadar sebagai
bangsa Indonesia yang cinta tanah air
berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan
Nusantara.
40. • Mengerti, memahami, dan menghayati
bahwa di dalam menye¬lenggarakan
kehidupannya negara memerlukan Konsepsi
Wawasan Nusantara, sehingga sadar sebagai
warga negara yang memiliki Wa¬wasan
Nusantara guna mencapai cita-cita dan
tujuan nasional.
Dengan demikian Wawasan Nusantara
terimplementasi dalam kehidupan nasional
guna mewujudkan Ketahanan Nasional.