SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
Baixar para ler offline
Interkoneksi, Peering, and settlements
Contents
1. Interconnection: retailing, reselling, and
wholesaling. Peer or client?
2. Interconnection architectures: exchanges and NAPs
3. Interaction financials: peering and settlements
4. Settlement models for the Internet
5. Internet settlement structures
6. The settlement debate
7. Quality of service and financial settlements
8. Conclusions
Abstract
 Puluhan ribu ISP yang beroperasi di ruang usaha
deregulasi
 Complex Environment
 Transaksi antara dua ISP melibatkan beberapa
penyedia

 Biaya distribusi keuangan dasar didasarkan pada
hubungan bilateral pelanggan / penyedia dan
saling melakukan peering
 Industri internet menggunakan set kecil
mekanisme interkoneksi fisik (LAN switch)
Interconnection: retailing,
reselling, wholesale

#1

 Internet merupakan hasil interaksi bisnis dan teknologi
 Penyedia jasa layanan internet dapat memiliki peran:
 Retail, resel, and wholesale (grosir)

 Retail ISP can easily become a wholesale provider
 Many ISPs operate as client and provider
 Hard to support stable segmentation into wholesale and
retail market sectors
Internet environment:
• Tidak ada tertata dengan baik model hirarkis satu set ISP grosir dan
eceran.
• Beragam ISP beroperasi sebagai pengecer dan penyedia grosir ke
pengecer lain
Peer or Client?

 Leads to a question of who is making subjective
decision and on what basis.
 Traditional public solution: pay a fee to a regulator
that gives ISP a peer license
 Two problems:
 Regulators are artificial in defining the market entities
(client vs. peers)
 Discourages large-scale private investment, thus putting
funding burden on public sector
Things have changed
 Lingkungan regulasi berubah untuk mengalihkan beban comm.
infrastruktur
 Sektor publik untuk investasi swasta
 Lingkungan deregulasi
 Tidak ada yang bisa mengatakan apakah dua ISP klien / penyedia atau
rekan-rekan

 Siapa yang bisa mengatakan begitu dalam industri?
 Commercial Internet eXchange (CIX)
 Berdasarkan uraian infrastruktur dari masing-masing pihak
 Rekan: jika Anda memiliki kemampuan infrastruktur angkutan
nasional
 Modifikasi kemudian: membayar biaya untuk CIX assicaition
 Tidak bilateral tetapi multilateral hubungan dengan rekan-rekan
lainnya!
 Penyelesaian keuangan Nol (berdasarkan biaya)
Other models use functional peer specification:
 Jika ISP menempel pada entitas pertukaran fisik, terserah
kepada ISP untuk membuka negosiasi bilateral dengan ISP lain
yang melekat pada pertukaran

 True peer relationship is based on the assumption that
either party can terminate the interconnection
 Jika salah satu ISP bergantung pada interkoneksi lebih dari
yang lain  penyedia / hubungan klien
 Jika ada keseimbangan kebutuhan timbal balik antara dua ISP
 hubungan interkoneksi rekan
 Masalah: tidak ada metrik untuk mengukur persyaratan
(berdasarkan persepsi)

 There are various levels of peering in today’s internet
due to business pressures
 Local ISPs see competing local ISPs as peers
 Local ISPs are clients of trunk ISPs
Interconnection Architecture

#2

 Strict hierarchical structure
 Worst case: lalu lintas antara dua ISP dapat melintasi
transit ISP
 Jalan diperpanjang tidak efisien dan mahal
 Untuk mengurangi biaya, ISP pada tingkat yang berbeda
membangun interkoneksi bilateral
How to connect with ISPs?

 Connect with all ISPs (full mesh, not scalable:N2
connections)
 Local exchange model
 ISP terhubung ke pertukaran lokal tunggal (scalable: koneksi N)
 Bursa router adalah komponen aktif dalam kebijakan peering
 Setiap ISP harus memiliki peering multilateral dengan semua ISP
lain

 Router harus melaksanakan kebijakan routing sendiri
 Ketika dua ISP mengiklankan rute ke tujuan yang sama, router
membuat keputusan atas nama semua ISP terkait lainnya

 Router mungkin tidak sepenuhnya netral untuk semua ISP
What do ISPs expect?
 Fleksibilitas penentuan kebijakan dari struktur
pertukaran
 Interkoneksi bilateral pada struktur pertukaran
 Membuat kebijakan dengan tujuan yang sama
oleh beberapa penyedia
 Bursa harus netral terhadap kebijakan routing
yang individual
 BAGAIMANA?
 Memodifikasi model pertukaran untuk
menggunakan LAN switch sebagai elemen
pertukaran
 Each ISP:
 memiliki dedicated router di pertukaran LAN
 memiliki perjanjian peering bilateral dengan ISP lain
dengan memulai router sesi peering dengan router lain
 Jika beberapa rekan-rekan mengiklankan jalan ke tujuan
yang sama, ISP dapat menggunakan preferensi berbasis
kebijakan sendiri untuk memilih rute
 Lingkungan pertukaran harus menawarkan ketahanan dan
tingkat tinggi (biaya banyak)
Distributed exchange model

 Pertukaran datang ke lokasi ISP
 Harus memiliki teknologi akses seragam antara
setiap peserta pertukaran
 Masalah: kecepatan switching (contention bisa
menjadi masalah)
Exchange-located service platforms
Network Access Points
NAPs

Roles of NAP:
Penyedia pertukaran antara ISP

Situs pembelian Transit untuk membuat
kesepakatan antara ISP dan trunk ISPs
Exchange Business Models
 Dalam industri ISP, sebuah model bisnis yang umum
membutuhkan pertukaran internet menjadi
 Operated by neutral party that is not an ISP

 Constructed in robust and secure fashion
 Located in high density areas of internet market
 Scalable
 Operated in sound and stable fasion

 Others (Performance of the exchange, QOS)

 Model bisnis yang umum menggunakan struktur flatfee
 Berdasarkan jumlah unit rak yang digunakan oleh ISP di bursa

 Other models are strcutured as cooperative entity
between a number of ISPs
 Masalah: tidak ada ISP yang ingin mengambil tanggungjawab
finansial untuk memastikan kualitas pertukaran
A structure for connectivity
Meningkatkan infrastruktur internet diukur dengan
tujuan sebagai berikut:
o Perpanjangan reachability.
o Peningkatan pencocokan kebijakan oleh ISP.
o Lokalisasi konektivitas.
o Pengaturan cadangan untuk keandalan operasi.
o Peningkatan kapasitas konektivitas.
o Peningkatan stabilitas operasional.
o Penciptaan struktur rasional lingkungan koneksi
untuk memungkinkan penataan scalable dari
alamat dan ruang routing untuk mengakomodasi
pertumbuhan tertib.
#3 What is the currency of
interaction?

Routing advertisements
ISP bertukar entri routing untuk memungkinkan
arus lalu lintas
Arus lalu lintas di arah yang berlawanan iklan rute
Types of Routes

 Clients routes
 Dilewatkan ke ISP routing dengan kontrak dengan klien, konfigurasi
statis di tepi ISP, dipelajari oleh BGP, atau bagian dari alamat DHCP

 Internal ISP routes
 DNS, SMTP, SNMP, POP..etc

 Upstream routes
 Belajar dari membuat kontrak layanan transit dengan ISP upstream

 Peer routes
 Belajar dari pertukaran atau interkoneksi swasta

 What is the route export policy ?
#4 Internet settlement models

 Packet cost accounting (strawman model)
 Setiap paket melintasi jaringan boundry, itu dijual ke ISP berikutnya

 Pada akhirnya, paket yang dijual kepada klien penerima

 Pros:
 Keuntungan pendapatan dari paket deliverd pada jalan keluar dari jaringan
 Insentif ekonomi untuk tidak drop paket di ISP angkutan

 Cons:
 Packet drop tidak bisa dihindari
 Mekanisme ini terbuka untuk penyalahgunaan
TCP session accounting
 Network boundry dapat

 Mendeteksi awal TCP handshake
 Menghitung semua paket berikutnya dengan sesi TCP yang
sama
 Sesi inisiator membayar untuk seluruh arus lalu lintas

 Such accounting allows for settlement based on
dutration (TCP packets) or volume (TCP sessions)

 Problem: very hard to do
 Router di boundry jaringan harus melakukan semua
pekerjaan!

 Real problem with any settlement models
 saat ini internet memiliki banyak struktur harga eceran
 Berdasarkan volume yang diterima, volume yang
dikirim, campuran, kapasitas akses
 Tidak ada harga eceran seragam
#5

Internet

settlement

structures

 Dua struktur dari interaksi antara dua ISP
 Customer/provider and peering with no form of financial
settlement

 Sender Keep All (SKA)
 Biasanya berlaku untuk lalu lintas domestik antara dua ISP
 Stabil saat kedua belah pihak merasakan manfaat yang sama
dari interkoneksi
 Ex. Among local ISPs, regional ISPs, national ISPs

 How does it work? On each interconnection
 masing-masing ISP HANYA menyajikan / menerima ke / dari rute
ISP lain yang terkait dengan pelanggan
 Klien membuat kontrak dengan ISP untuk menyajikan rute
mereka untuk semua pelanggan lain dari ISP yang sama, ke
penyedia hulu ISP, dan semua rekan ISP
How does all that look like ?

 Internet into two domains: transit ISPs, local ISPs
 Transit ISPs: high capacity carriage infrastructure

 Local ISPs: retail services
 Berpartisipasi di pertukaran dengan SKA rekan interkoneksi dengan
ISP lain
 Pertukaran tidak memiliki konektivitas yang lengkap  ISP
membeli layanan angkutan
Negotianted financial
settlement
 Alternative to customer/provider and peer structures

 Based on both parties selling services to each other
across the interconnection
 Simple model:
 mengukur Volume lalu lintas di setiap arah

 Gunakan accounting rate tunggal untuk semua lalu lintas
 Pada akhir periode akuntansi, dua ISP mengendap didasarkan
pada nilai yang disepakati diterapkan untuk lalu lintas

 Which way should the money flow in relation to traffic flow?
 One model: Originating ISP should pay terminating ISP to deliver
traffic
 Another model: when traffic is generated because of an action of a
receiver (webpage, downloads), terminating ISP should pay
#6 Settlement Debate
 Despite great ISP attention, today’s internet does
not have sound models of financial settlements
 Mengapa internet berhasil menimbulkan tantangan
keras untuk industri ISP?
 Disebabkan oleh model ritel mengadopsi layanan ISP
 Internet sebagai ritel untuk klien bukan layanan end-to-end komprehensif
 Internet bekerja sebagai akibat dari jalan parsial layanan dipasangkan
 Dana Sender komponen jalur awal dan penerima dana mengakhiri
komponen path

 Natural outcome of today’s internet settlement
environment is one of aggregation of ISPs
#7 Quality of Service and
financial settlements
• Pergeseran ke arah model layanan end-to-end
dan dukungan QOS merupakan faktor kuat
untuk mengubah model layanan ISP saat ini
• Inter-provider financial settlements sangat
tergantung pada memperkenalkan layanan endto-end ke industri ritel
• Yang pada gilirannya tergantung pada upaya
rezim layanan yakni regulasi pemerintah
#8 Conclusions
• $0 biaya peering dan customer/provider
relationships adalah satu-satunya model yang
stabil dalam internet

• Sebagai konsekuensinya
– Penyebaran (deployment) end-to-end QOS
sangatlah tidak memungkinkan dalam
lingkungan seperti itu
– Ketidakmampuan untuk mendukung beragam
layanan ISP
– Aggregation dalam industri ISP
From the paper:
Interconnection, Peering, and Settlements
Geoff HUSTON <gih@telstra.net>
Telstra
Australia

Terima Kasih

Mais conteúdo relacionado

Destaque (20)

Josue benavides
Josue benavidesJosue benavides
Josue benavides
 
Comunicado 1/2013
Comunicado 1/2013Comunicado 1/2013
Comunicado 1/2013
 
Diapositivas canutoo
Diapositivas canutooDiapositivas canutoo
Diapositivas canutoo
 
12 sm 04g solutions
12 sm 04g solutions12 sm 04g solutions
12 sm 04g solutions
 
Invitacion master
Invitacion masterInvitacion master
Invitacion master
 
Cronograma
CronogramaCronograma
Cronograma
 
bondu school
bondu schoolbondu school
bondu school
 
Carátula pvc
Carátula pvcCarátula pvc
Carátula pvc
 
Needs Assessment
Needs AssessmentNeeds Assessment
Needs Assessment
 
некоммерческие
некоммерческиенекоммерческие
некоммерческие
 
Perl behind the Wall
Perl behind the Wall Perl behind the Wall
Perl behind the Wall
 
Bonus.jpg
Bonus.jpgBonus.jpg
Bonus.jpg
 
web seminário menos MÍDIA, mais SOCIAL
web seminário menos MÍDIA, mais SOCIALweb seminário menos MÍDIA, mais SOCIAL
web seminário menos MÍDIA, mais SOCIAL
 
historieta GBI
historieta GBIhistorieta GBI
historieta GBI
 
CANPAN NPO FORUM_higeandsocial_nposc #canpan0817
CANPAN NPO FORUM_higeandsocial_nposc #canpan0817CANPAN NPO FORUM_higeandsocial_nposc #canpan0817
CANPAN NPO FORUM_higeandsocial_nposc #canpan0817
 
Bondurant Farrar
Bondurant FarrarBondurant Farrar
Bondurant Farrar
 
What We Do In Life
What We Do In LifeWhat We Do In Life
What We Do In Life
 
Instant3323neos (2).Pps
Instant3323neos (2).PpsInstant3323neos (2).Pps
Instant3323neos (2).Pps
 
Firefox 3.5 Community Launch Parties
Firefox 3.5 Community Launch PartiesFirefox 3.5 Community Launch Parties
Firefox 3.5 Community Launch Parties
 
Izajah_D3.Poltek.compressed
Izajah_D3.Poltek.compressedIzajah_D3.Poltek.compressed
Izajah_D3.Poltek.compressed
 

Semelhante a Interkoneksi, Peering, and settlements

presentasi koneksi internet
presentasi koneksi internetpresentasi koneksi internet
presentasi koneksi internetcarloshutabarat
 
Sim, internet, rk, prof. hapzi, univ. mercubuana,2017
Sim, internet, rk, prof. hapzi, univ. mercubuana,2017Sim, internet, rk, prof. hapzi, univ. mercubuana,2017
Sim, internet, rk, prof. hapzi, univ. mercubuana,2017RakaKhevrianur
 
11 jaringan-komputer
11 jaringan-komputer11 jaringan-komputer
11 jaringan-komputerSinath Sabado
 
Kepentingan piawaian
Kepentingan piawaianKepentingan piawaian
Kepentingan piawaianChaerry Cha
 
perencanaan jaringan selulerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.ppt
perencanaan jaringan selulerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.pptperencanaan jaringan selulerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.ppt
perencanaan jaringan selulerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.pptnursuhada15
 
Standar Jaringan
Standar JaringanStandar Jaringan
Standar Jaringanrosmida
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputerSuedi Ahmad
 
Pengenalan Jaringan Komputer dalam Skala LAN, WAN dan MAN
Pengenalan Jaringan Komputer dalam Skala LAN, WAN dan MANPengenalan Jaringan Komputer dalam Skala LAN, WAN dan MAN
Pengenalan Jaringan Komputer dalam Skala LAN, WAN dan MANIrmawan Nugroho
 
Jaringan komputer tkj x.xi.xii
Jaringan komputer tkj x.xi.xiiJaringan komputer tkj x.xi.xii
Jaringan komputer tkj x.xi.xiisutriono17
 
Pengenalandasarjaringankomunikasidat
PengenalandasarjaringankomunikasidatPengenalandasarjaringankomunikasidat
PengenalandasarjaringankomunikasidatDaudi Lazarus
 
Materi jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptxMateri jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptxMusanif Efendi
 
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptxMateri_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptxSMKN 2 Dumai
 
Konsep dasar management bandwidth-AIJTKJGNC
Konsep dasar management bandwidth-AIJTKJGNCKonsep dasar management bandwidth-AIJTKJGNC
Konsep dasar management bandwidth-AIJTKJGNCAsepSukarya2
 
Arsitektur dan Organisasi Komputer - infiniband
Arsitektur dan Organisasi Komputer - infiniband Arsitektur dan Organisasi Komputer - infiniband
Arsitektur dan Organisasi Komputer - infiniband Muhammad Ibrahim
 

Semelhante a Interkoneksi, Peering, and settlements (20)

presentasi koneksi internet
presentasi koneksi internetpresentasi koneksi internet
presentasi koneksi internet
 
jaringan-komputer
jaringan-komputerjaringan-komputer
jaringan-komputer
 
Sim, internet, rk, prof. hapzi, univ. mercubuana,2017
Sim, internet, rk, prof. hapzi, univ. mercubuana,2017Sim, internet, rk, prof. hapzi, univ. mercubuana,2017
Sim, internet, rk, prof. hapzi, univ. mercubuana,2017
 
Isp
IspIsp
Isp
 
11 jaringan-komputer
11 jaringan-komputer11 jaringan-komputer
11 jaringan-komputer
 
Kepentingan piawaian
Kepentingan piawaianKepentingan piawaian
Kepentingan piawaian
 
Dasar Jaringan
Dasar JaringanDasar Jaringan
Dasar Jaringan
 
desain jaringan berbasis luas
desain jaringan berbasis luasdesain jaringan berbasis luas
desain jaringan berbasis luas
 
perencanaan jaringan selulerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.ppt
perencanaan jaringan selulerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.pptperencanaan jaringan selulerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.ppt
perencanaan jaringan selulerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.ppt
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Standar Jaringan
Standar JaringanStandar Jaringan
Standar Jaringan
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
Pengenalan Jaringan Komputer dalam Skala LAN, WAN dan MAN
Pengenalan Jaringan Komputer dalam Skala LAN, WAN dan MANPengenalan Jaringan Komputer dalam Skala LAN, WAN dan MAN
Pengenalan Jaringan Komputer dalam Skala LAN, WAN dan MAN
 
Jaringan komputer tkj x.xi.xii
Jaringan komputer tkj x.xi.xiiJaringan komputer tkj x.xi.xii
Jaringan komputer tkj x.xi.xii
 
Pengenalandasarjaringankomunikasidat
PengenalandasarjaringankomunikasidatPengenalandasarjaringankomunikasidat
Pengenalandasarjaringankomunikasidat
 
Materi jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptxMateri jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptx
 
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptxMateri_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
 
Pti finish
Pti finishPti finish
Pti finish
 
Konsep dasar management bandwidth-AIJTKJGNC
Konsep dasar management bandwidth-AIJTKJGNCKonsep dasar management bandwidth-AIJTKJGNC
Konsep dasar management bandwidth-AIJTKJGNC
 
Arsitektur dan Organisasi Komputer - infiniband
Arsitektur dan Organisasi Komputer - infiniband Arsitektur dan Organisasi Komputer - infiniband
Arsitektur dan Organisasi Komputer - infiniband
 

Mais de Yunus Thariq

Bringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communicationBringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communicationYunus Thariq
 
Proposal aplikasi permainan online edukatif dan interaktif melalui website
Proposal aplikasi permainan online edukatif dan interaktif melalui websiteProposal aplikasi permainan online edukatif dan interaktif melalui website
Proposal aplikasi permainan online edukatif dan interaktif melalui websiteYunus Thariq
 
Rencana migrasi nim mahasiswa universitas telkom
Rencana migrasi nim mahasiswa universitas telkomRencana migrasi nim mahasiswa universitas telkom
Rencana migrasi nim mahasiswa universitas telkomYunus Thariq
 
Pengaruh tarif telekomunikasi terhadap kualitas jaringan
Pengaruh tarif telekomunikasi terhadap kualitas jaringanPengaruh tarif telekomunikasi terhadap kualitas jaringan
Pengaruh tarif telekomunikasi terhadap kualitas jaringanYunus Thariq
 
Emerging data base technologies and application
Emerging data base technologies and applicationEmerging data base technologies and application
Emerging data base technologies and applicationYunus Thariq
 
How marketing strategic influences students behaviour
How marketing strategic influences students behaviourHow marketing strategic influences students behaviour
How marketing strategic influences students behaviourYunus Thariq
 
Analisis business ethics
Analisis business ethics Analisis business ethics
Analisis business ethics Yunus Thariq
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Yunus Thariq
 
Perkembangan Industri dan Pengaruh terhadap Perekonomian Indonesia
Perkembangan Industri dan Pengaruh terhadap Perekonomian IndonesiaPerkembangan Industri dan Pengaruh terhadap Perekonomian Indonesia
Perkembangan Industri dan Pengaruh terhadap Perekonomian IndonesiaYunus Thariq
 
Nikah, Connecting People
Nikah, Connecting PeopleNikah, Connecting People
Nikah, Connecting PeopleYunus Thariq
 
"Adverstation" | you will be never famous without us
"Adverstation" | you will be never famous without us"Adverstation" | you will be never famous without us
"Adverstation" | you will be never famous without usYunus Thariq
 
Manajemen Keuangan Adverstation
Manajemen Keuangan AdverstationManajemen Keuangan Adverstation
Manajemen Keuangan AdverstationYunus Thariq
 
Kenapa Harus Merokok?
Kenapa Harus Merokok?Kenapa Harus Merokok?
Kenapa Harus Merokok?Yunus Thariq
 
Manajemen Pemasaran: PT Adverstation adv.
Manajemen Pemasaran: PT Adverstation adv.Manajemen Pemasaran: PT Adverstation adv.
Manajemen Pemasaran: PT Adverstation adv.Yunus Thariq
 
Manajemen Sumber Daya Manusia: PT Adverstation adv.
Manajemen Sumber Daya Manusia: PT Adverstation adv.Manajemen Sumber Daya Manusia: PT Adverstation adv.
Manajemen Sumber Daya Manusia: PT Adverstation adv.Yunus Thariq
 
Modul Mata Kuliah Agama Islam: Tentang Sejarah
Modul Mata Kuliah Agama Islam: Tentang SejarahModul Mata Kuliah Agama Islam: Tentang Sejarah
Modul Mata Kuliah Agama Islam: Tentang SejarahYunus Thariq
 
Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Agama Islam Institut Manajemen Telkom
Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Agama Islam Institut Manajemen TelkomRancangan Pembelajaran Mata Kuliah Agama Islam Institut Manajemen Telkom
Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Agama Islam Institut Manajemen TelkomYunus Thariq
 
Modul Mata Kuliah Agama Islam: What Islam Is?
Modul Mata Kuliah Agama Islam: What Islam Is?Modul Mata Kuliah Agama Islam: What Islam Is?
Modul Mata Kuliah Agama Islam: What Islam Is?Yunus Thariq
 
Modul Mata Kuliah Agama Islam: Tentang Ibadah
Modul Mata Kuliah Agama Islam: Tentang IbadahModul Mata Kuliah Agama Islam: Tentang Ibadah
Modul Mata Kuliah Agama Islam: Tentang IbadahYunus Thariq
 

Mais de Yunus Thariq (20)

4G Technology
4G Technology4G Technology
4G Technology
 
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communicationBringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communication
 
Proposal aplikasi permainan online edukatif dan interaktif melalui website
Proposal aplikasi permainan online edukatif dan interaktif melalui websiteProposal aplikasi permainan online edukatif dan interaktif melalui website
Proposal aplikasi permainan online edukatif dan interaktif melalui website
 
Rencana migrasi nim mahasiswa universitas telkom
Rencana migrasi nim mahasiswa universitas telkomRencana migrasi nim mahasiswa universitas telkom
Rencana migrasi nim mahasiswa universitas telkom
 
Pengaruh tarif telekomunikasi terhadap kualitas jaringan
Pengaruh tarif telekomunikasi terhadap kualitas jaringanPengaruh tarif telekomunikasi terhadap kualitas jaringan
Pengaruh tarif telekomunikasi terhadap kualitas jaringan
 
Emerging data base technologies and application
Emerging data base technologies and applicationEmerging data base technologies and application
Emerging data base technologies and application
 
How marketing strategic influences students behaviour
How marketing strategic influences students behaviourHow marketing strategic influences students behaviour
How marketing strategic influences students behaviour
 
Analisis business ethics
Analisis business ethics Analisis business ethics
Analisis business ethics
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
 
Perkembangan Industri dan Pengaruh terhadap Perekonomian Indonesia
Perkembangan Industri dan Pengaruh terhadap Perekonomian IndonesiaPerkembangan Industri dan Pengaruh terhadap Perekonomian Indonesia
Perkembangan Industri dan Pengaruh terhadap Perekonomian Indonesia
 
Nikah, Connecting People
Nikah, Connecting PeopleNikah, Connecting People
Nikah, Connecting People
 
"Adverstation" | you will be never famous without us
"Adverstation" | you will be never famous without us"Adverstation" | you will be never famous without us
"Adverstation" | you will be never famous without us
 
Manajemen Keuangan Adverstation
Manajemen Keuangan AdverstationManajemen Keuangan Adverstation
Manajemen Keuangan Adverstation
 
Kenapa Harus Merokok?
Kenapa Harus Merokok?Kenapa Harus Merokok?
Kenapa Harus Merokok?
 
Manajemen Pemasaran: PT Adverstation adv.
Manajemen Pemasaran: PT Adverstation adv.Manajemen Pemasaran: PT Adverstation adv.
Manajemen Pemasaran: PT Adverstation adv.
 
Manajemen Sumber Daya Manusia: PT Adverstation adv.
Manajemen Sumber Daya Manusia: PT Adverstation adv.Manajemen Sumber Daya Manusia: PT Adverstation adv.
Manajemen Sumber Daya Manusia: PT Adverstation adv.
 
Modul Mata Kuliah Agama Islam: Tentang Sejarah
Modul Mata Kuliah Agama Islam: Tentang SejarahModul Mata Kuliah Agama Islam: Tentang Sejarah
Modul Mata Kuliah Agama Islam: Tentang Sejarah
 
Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Agama Islam Institut Manajemen Telkom
Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Agama Islam Institut Manajemen TelkomRancangan Pembelajaran Mata Kuliah Agama Islam Institut Manajemen Telkom
Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Agama Islam Institut Manajemen Telkom
 
Modul Mata Kuliah Agama Islam: What Islam Is?
Modul Mata Kuliah Agama Islam: What Islam Is?Modul Mata Kuliah Agama Islam: What Islam Is?
Modul Mata Kuliah Agama Islam: What Islam Is?
 
Modul Mata Kuliah Agama Islam: Tentang Ibadah
Modul Mata Kuliah Agama Islam: Tentang IbadahModul Mata Kuliah Agama Islam: Tentang Ibadah
Modul Mata Kuliah Agama Islam: Tentang Ibadah
 

Último

2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docxaljabarkoho
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxFritzPieterMichaelNa
 
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxKISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxrulimustiyawan37
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahkrisdanarahmatullah7
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxagunk4
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridDonyAndriSetiawan
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridYusnelMarni
 
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3sekolah9304
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKTaufik241763
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024ssuser82320b
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas Xyova9dspensa
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf2210130220024
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfatsira1
 
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptxMateri Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptxnursamsi40
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxYusufAmirudin3
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxSuarniSuarni5
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptxanisakhairoza
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfrizalrulloh1992
 

Último (20)

2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
 
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptxDEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
 
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxKISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
 
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
 
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptxPersiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
 
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptxMateri Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
 

Interkoneksi, Peering, and settlements

  • 2. Contents 1. Interconnection: retailing, reselling, and wholesaling. Peer or client? 2. Interconnection architectures: exchanges and NAPs 3. Interaction financials: peering and settlements 4. Settlement models for the Internet 5. Internet settlement structures 6. The settlement debate 7. Quality of service and financial settlements 8. Conclusions
  • 3. Abstract  Puluhan ribu ISP yang beroperasi di ruang usaha deregulasi  Complex Environment  Transaksi antara dua ISP melibatkan beberapa penyedia  Biaya distribusi keuangan dasar didasarkan pada hubungan bilateral pelanggan / penyedia dan saling melakukan peering  Industri internet menggunakan set kecil mekanisme interkoneksi fisik (LAN switch)
  • 4. Interconnection: retailing, reselling, wholesale #1  Internet merupakan hasil interaksi bisnis dan teknologi  Penyedia jasa layanan internet dapat memiliki peran:  Retail, resel, and wholesale (grosir)  Retail ISP can easily become a wholesale provider  Many ISPs operate as client and provider  Hard to support stable segmentation into wholesale and retail market sectors
  • 5. Internet environment: • Tidak ada tertata dengan baik model hirarkis satu set ISP grosir dan eceran. • Beragam ISP beroperasi sebagai pengecer dan penyedia grosir ke pengecer lain
  • 6. Peer or Client?  Leads to a question of who is making subjective decision and on what basis.  Traditional public solution: pay a fee to a regulator that gives ISP a peer license  Two problems:  Regulators are artificial in defining the market entities (client vs. peers)  Discourages large-scale private investment, thus putting funding burden on public sector
  • 7. Things have changed  Lingkungan regulasi berubah untuk mengalihkan beban comm. infrastruktur  Sektor publik untuk investasi swasta  Lingkungan deregulasi  Tidak ada yang bisa mengatakan apakah dua ISP klien / penyedia atau rekan-rekan  Siapa yang bisa mengatakan begitu dalam industri?  Commercial Internet eXchange (CIX)  Berdasarkan uraian infrastruktur dari masing-masing pihak  Rekan: jika Anda memiliki kemampuan infrastruktur angkutan nasional  Modifikasi kemudian: membayar biaya untuk CIX assicaition  Tidak bilateral tetapi multilateral hubungan dengan rekan-rekan lainnya!  Penyelesaian keuangan Nol (berdasarkan biaya)
  • 8. Other models use functional peer specification:  Jika ISP menempel pada entitas pertukaran fisik, terserah kepada ISP untuk membuka negosiasi bilateral dengan ISP lain yang melekat pada pertukaran  True peer relationship is based on the assumption that either party can terminate the interconnection  Jika salah satu ISP bergantung pada interkoneksi lebih dari yang lain  penyedia / hubungan klien  Jika ada keseimbangan kebutuhan timbal balik antara dua ISP  hubungan interkoneksi rekan  Masalah: tidak ada metrik untuk mengukur persyaratan (berdasarkan persepsi)  There are various levels of peering in today’s internet due to business pressures  Local ISPs see competing local ISPs as peers  Local ISPs are clients of trunk ISPs
  • 9. Interconnection Architecture #2  Strict hierarchical structure  Worst case: lalu lintas antara dua ISP dapat melintasi transit ISP  Jalan diperpanjang tidak efisien dan mahal  Untuk mengurangi biaya, ISP pada tingkat yang berbeda membangun interkoneksi bilateral
  • 10. How to connect with ISPs?  Connect with all ISPs (full mesh, not scalable:N2 connections)  Local exchange model  ISP terhubung ke pertukaran lokal tunggal (scalable: koneksi N)  Bursa router adalah komponen aktif dalam kebijakan peering  Setiap ISP harus memiliki peering multilateral dengan semua ISP lain  Router harus melaksanakan kebijakan routing sendiri  Ketika dua ISP mengiklankan rute ke tujuan yang sama, router membuat keputusan atas nama semua ISP terkait lainnya  Router mungkin tidak sepenuhnya netral untuk semua ISP
  • 11. What do ISPs expect?  Fleksibilitas penentuan kebijakan dari struktur pertukaran  Interkoneksi bilateral pada struktur pertukaran  Membuat kebijakan dengan tujuan yang sama oleh beberapa penyedia  Bursa harus netral terhadap kebijakan routing yang individual  BAGAIMANA?  Memodifikasi model pertukaran untuk menggunakan LAN switch sebagai elemen pertukaran
  • 12.  Each ISP:  memiliki dedicated router di pertukaran LAN  memiliki perjanjian peering bilateral dengan ISP lain dengan memulai router sesi peering dengan router lain  Jika beberapa rekan-rekan mengiklankan jalan ke tujuan yang sama, ISP dapat menggunakan preferensi berbasis kebijakan sendiri untuk memilih rute  Lingkungan pertukaran harus menawarkan ketahanan dan tingkat tinggi (biaya banyak)
  • 13. Distributed exchange model  Pertukaran datang ke lokasi ISP  Harus memiliki teknologi akses seragam antara setiap peserta pertukaran  Masalah: kecepatan switching (contention bisa menjadi masalah)
  • 15. Network Access Points NAPs Roles of NAP: Penyedia pertukaran antara ISP Situs pembelian Transit untuk membuat kesepakatan antara ISP dan trunk ISPs
  • 16. Exchange Business Models  Dalam industri ISP, sebuah model bisnis yang umum membutuhkan pertukaran internet menjadi  Operated by neutral party that is not an ISP  Constructed in robust and secure fashion  Located in high density areas of internet market  Scalable  Operated in sound and stable fasion  Others (Performance of the exchange, QOS)  Model bisnis yang umum menggunakan struktur flatfee  Berdasarkan jumlah unit rak yang digunakan oleh ISP di bursa  Other models are strcutured as cooperative entity between a number of ISPs  Masalah: tidak ada ISP yang ingin mengambil tanggungjawab finansial untuk memastikan kualitas pertukaran
  • 17. A structure for connectivity Meningkatkan infrastruktur internet diukur dengan tujuan sebagai berikut: o Perpanjangan reachability. o Peningkatan pencocokan kebijakan oleh ISP. o Lokalisasi konektivitas. o Pengaturan cadangan untuk keandalan operasi. o Peningkatan kapasitas konektivitas. o Peningkatan stabilitas operasional. o Penciptaan struktur rasional lingkungan koneksi untuk memungkinkan penataan scalable dari alamat dan ruang routing untuk mengakomodasi pertumbuhan tertib.
  • 18. #3 What is the currency of interaction? Routing advertisements ISP bertukar entri routing untuk memungkinkan arus lalu lintas Arus lalu lintas di arah yang berlawanan iklan rute
  • 19. Types of Routes  Clients routes  Dilewatkan ke ISP routing dengan kontrak dengan klien, konfigurasi statis di tepi ISP, dipelajari oleh BGP, atau bagian dari alamat DHCP  Internal ISP routes  DNS, SMTP, SNMP, POP..etc  Upstream routes  Belajar dari membuat kontrak layanan transit dengan ISP upstream  Peer routes  Belajar dari pertukaran atau interkoneksi swasta  What is the route export policy ?
  • 20. #4 Internet settlement models  Packet cost accounting (strawman model)  Setiap paket melintasi jaringan boundry, itu dijual ke ISP berikutnya  Pada akhirnya, paket yang dijual kepada klien penerima  Pros:  Keuntungan pendapatan dari paket deliverd pada jalan keluar dari jaringan  Insentif ekonomi untuk tidak drop paket di ISP angkutan  Cons:  Packet drop tidak bisa dihindari  Mekanisme ini terbuka untuk penyalahgunaan
  • 21. TCP session accounting  Network boundry dapat  Mendeteksi awal TCP handshake  Menghitung semua paket berikutnya dengan sesi TCP yang sama  Sesi inisiator membayar untuk seluruh arus lalu lintas  Such accounting allows for settlement based on dutration (TCP packets) or volume (TCP sessions)  Problem: very hard to do  Router di boundry jaringan harus melakukan semua pekerjaan!  Real problem with any settlement models  saat ini internet memiliki banyak struktur harga eceran  Berdasarkan volume yang diterima, volume yang dikirim, campuran, kapasitas akses  Tidak ada harga eceran seragam
  • 22. #5 Internet settlement structures  Dua struktur dari interaksi antara dua ISP  Customer/provider and peering with no form of financial settlement  Sender Keep All (SKA)  Biasanya berlaku untuk lalu lintas domestik antara dua ISP  Stabil saat kedua belah pihak merasakan manfaat yang sama dari interkoneksi  Ex. Among local ISPs, regional ISPs, national ISPs  How does it work? On each interconnection  masing-masing ISP HANYA menyajikan / menerima ke / dari rute ISP lain yang terkait dengan pelanggan  Klien membuat kontrak dengan ISP untuk menyajikan rute mereka untuk semua pelanggan lain dari ISP yang sama, ke penyedia hulu ISP, dan semua rekan ISP
  • 23. How does all that look like ?  Internet into two domains: transit ISPs, local ISPs  Transit ISPs: high capacity carriage infrastructure  Local ISPs: retail services  Berpartisipasi di pertukaran dengan SKA rekan interkoneksi dengan ISP lain  Pertukaran tidak memiliki konektivitas yang lengkap  ISP membeli layanan angkutan
  • 24. Negotianted financial settlement  Alternative to customer/provider and peer structures  Based on both parties selling services to each other across the interconnection  Simple model:  mengukur Volume lalu lintas di setiap arah  Gunakan accounting rate tunggal untuk semua lalu lintas  Pada akhir periode akuntansi, dua ISP mengendap didasarkan pada nilai yang disepakati diterapkan untuk lalu lintas  Which way should the money flow in relation to traffic flow?  One model: Originating ISP should pay terminating ISP to deliver traffic  Another model: when traffic is generated because of an action of a receiver (webpage, downloads), terminating ISP should pay
  • 25. #6 Settlement Debate  Despite great ISP attention, today’s internet does not have sound models of financial settlements  Mengapa internet berhasil menimbulkan tantangan keras untuk industri ISP?  Disebabkan oleh model ritel mengadopsi layanan ISP  Internet sebagai ritel untuk klien bukan layanan end-to-end komprehensif  Internet bekerja sebagai akibat dari jalan parsial layanan dipasangkan  Dana Sender komponen jalur awal dan penerima dana mengakhiri komponen path  Natural outcome of today’s internet settlement environment is one of aggregation of ISPs
  • 26. #7 Quality of Service and financial settlements • Pergeseran ke arah model layanan end-to-end dan dukungan QOS merupakan faktor kuat untuk mengubah model layanan ISP saat ini • Inter-provider financial settlements sangat tergantung pada memperkenalkan layanan endto-end ke industri ritel • Yang pada gilirannya tergantung pada upaya rezim layanan yakni regulasi pemerintah
  • 27. #8 Conclusions • $0 biaya peering dan customer/provider relationships adalah satu-satunya model yang stabil dalam internet • Sebagai konsekuensinya – Penyebaran (deployment) end-to-end QOS sangatlah tidak memungkinkan dalam lingkungan seperti itu – Ketidakmampuan untuk mendukung beragam layanan ISP – Aggregation dalam industri ISP
  • 28. From the paper: Interconnection, Peering, and Settlements Geoff HUSTON <gih@telstra.net> Telstra Australia Terima Kasih