SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 38
Baixar para ler offline
ANGGARAN
PRODUKSI
Anggaran Produksi
Merupakan rencana perusahaan untuk
menghasilkan produk perusahaan dalam jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan penjualan
dengan mempertimbangkan jumlah persediaan
pada awal dan akhir periode tertentu.
Anggaran Produksi = Anggaran Penjualan +
Anggaran Akhir yang Diinginkan – Persediaan Awal
yang Direncanakan
contoh
Penjualan P akhir jumlah P awal produksi
Tahun 115,156 1,742 116,898 998 115,900
jan 10,255 1,843 12,098 998 11,100
feb 9,493 1,850 11,343 1,843 9,500
mar 9,732 1,918 11,650 1,850 9,800
apr 9,837 1,881 11,718 1,918 9,800
mai 8,852 1,829 10,681 1,881 8,800
juni 9,193 2,136 11,329 1,829 9,500
juli 9,551 2,085 11,636 2,136 9,500
ags 9,518 2,067 11,585 2,085 9,500
sept 9,060 2,007 11,067 2,067 9,000
okt 9,668 2,139 11,807 2,007 9,800
nov 9,878 2,061 11,939 2,139 9,800
des 10,119 1,742 11,861 2,061 9,800
Contoh
Dimisalkan PT. Gunung Mas menetapkan penjualan
pada tahun 2011 sebesar 142.000 unit dengan rincian
per bulan sebagai berikut:
BULAN VOLUM
E
BULAN VOLUME
Januari 15.000 Juli 7.000
Februari 16.000 Agustus 6.000
Maret 16.000 Septembe
r
9.000
April 14.000 Oktober 11.000
Mei 12.000 Nopembe
r
12.000
Juni 10.000 Desember 14.000
Sementara itu diketahui persediaan awal 20.000 unit
dan persedian yang direncanakan pada akhir tahun
anggaran adalah 15.000 unit.
Jawab
 Penjualan yang direncanakan 142.000
 Persediaan akhir tahun 15.000
 Jumlah 157.000
 Persediaan awal tahun (20.000)
 Volume Produksi 137.000
Metode Anggaran Produksi
Metode Produksi Stabil, adalah suatu metode produksi
dimana perusahaan menetapkan volume penjualan yang relatif
sama dari bulan ke bulan.
Tahapan menyusun anggaran produksi stabil:
 Membagi volume produksi yang direncanakan dengan
banyaknya periode produksi. Apabila menghasilkan angka
desimal maka dilakukan pembulatan dan kekurangannya
ditambahkan pada periode yang dianggap tinggi
penjualannya.
 Menentukan volume persediaan akhir dengan rumus:
Persediaan akhir = (Volume Produksi + Persediaan Awal) –
Volume Penjualan.
Persediaan akhir periode saat ini merupakan persediaan
awal periode berikutnya.
Contoh
PT. Gunung Mas Merencanakan Produksi dalam
tahun 2011 sebanyak 137.000. Dengan
menggunakan metode produksi stabil tentukan
volume produksi per bulan selama tahun 2011
apabila diketahui persediaan awal 20.000
Penjualan direncanakan 142.000
Persediaan akhir……… 15.000
Jumlah 157.000
Persediaan awal 20.000-
Jumlah produksi 137.000
Jawaban
Jawaban
Metode Anggaran Produksi
Metode Persediaan Stabil, adalah suatu metode produksi
dimana perusahaan menetapkan volume persediaan yang
relatif sama dari bulan ke bulan.
Metode ini berdampak pada penentuan persediaan,
dimana persediaan awal periode saat ini merupakan
persediaan akhir periode sebelumnya.
Contoh:
PT. Gunung Mas Merencanakan Produksi dalam tahun
2011 sebanyak 137.000. Dengan menggunakan metode
persediaan stabil tentukan volume produksi per bulan
selama tahun 2011 apabila diketahui persediaan akhir
15.000.
Jawaban
Jawaban
Metode Anggaran Produksi
 Metode Fleksibel, adalah suatu metode produksi
dimana perusahaan menetapkan volume produksi yang
berubah terus dari bulan ke bulan.
 Pada dasarnya metode ini dapat menggunakan volume
produksi dan volume persediaan sesuai dengan
keinginan perusahaan.
Contoh:
PT. Gunung Mas Merencanakan Produksi dalam tahun
2011 sebanyak 137.000. Dengan menggunakan metode
persediaan fleksibel tentukan volume produksi per bulan
selama tahun 2011 apabila diketahui persediaan awal
17.000.
Jawaban
Jawaban
Stabilitas Produksi
 Mengalokasikan produksi setiap bulan dengan
cara
a. Membagi tingkat produksi per tahun dengan
12, dimana hasil bagi tersebut langsung dipakai
pada tingkat produksi per bulannya.
Penjualan Penjualan
Januari 1.500 Juli 700
Februari 1.600 Agust 600
Maret 1.600 Sept 9.00
April 1.400 Oktober 1.100
Mai 1.200 Nov 1.200
Juni 1.000 Des 1.400
Persediaan awal 2000
Persediaan akhir 1.500
Produksi :
 Penjualan 14.200
 Persedaiaan akhir 1.500
Kebutuhan 15.700
Persediaan awal ( 2.000)
Jml yg diproduksi 13.700 unit
Alokasi per bulan = 13.700/12= 1.141,67 unit
b. Membagi tingkat produksi per tahun sehingga
didapatkan bilangan bulat, kekurangannya
dialokasikan ke tingkat penjualan yang tinggi
Contoh :
Produksi per bulan = 13.700/12 = 1.141,67 unit
Dibulatkan ke 1.100 unit per bulan.
Kekurangan = 13.700 – (12 x
1.100=13.200)=500 unit dialokasikan pada bulan
tinggi yaitu jan, feb,mar,april, Des = ( 500/5 bln =
100/bln)
Sehingga jumlah produksi bulan tsb 1.100 +
100= 1.200 unit
Anggaran Produksi - Stabil
bulan Rencana Penjualan P akhir Kebutuhan P awal Produksi
Jan 1,500 1,700 3,200 2,000 1,200
Feb 1,600 1,300 2,900 1,700 1,200
Maret 1,600 900 2,500 1,300 1,200
April 1,400 700 2,100 900 1,200
Mai 1,200 600 1,800 700 1,100
Juni 1,000 700 1,700 600 1,100
Juli 700 1,100 1,800 700 1,100
Agus 600 1,600 2,200 1,100 1,100
Sept 900 1,800 2,700 1,600 1,100
Okt 1,100 1,800 2,900 1,800 1,100
Nov 1,200 1,700 2,900 1,800 1,100
Des 1,400 1,500 2,900 1,700 1,200
Jml 14,200 1,500 15,700 2,000 13,700
Persediaan stabil
Caranya :
1. Selisih antara persediaan awal dan akhir
dibagi dengan 12.
Contoh :
Persediaan awal2.000
Persediaan akhir 1.500
selisih…………….500 unit
Alokasi per bulannya =500/12 = 41,67
Kelemahannya : bilangan tidak bulat
2. Selisih persediaan awal dan akhir dibagi
bilangan tertentu untuk mendapatkan hasil
bilangan yg bulat
Contoh : 500/5 = 100
100 unit dialokasikan ke bulan januari sd Mai
atau tergantung kebijakan.
Persediaan awal bulan Jan 2000, Feb= 1.900,
Maret =1.800, April =1.700, Mai= 1.600
Anggaran produksi-persediaan
stabil
bulan Rencana Penjualan
P akhir Kebutuhan
P awal Produksi
Jan 1,500 1,900 3,400 2,000 1,400
Feb 1,600 1,800 3,400 1,900 1,500
Maret 1,600 1,700 3,300 1,800 1,500
April 1,400 1,600 3,000 1,700 1,300
Mai 1,200 1,500 2,700 1,600 1,100
Juni 1,000 1,500 2,500 1,500 1,000
Juli 700 1,500 2,200 1,500 700
Agus 600 1,500 2,100 1,500 600
Sept 900 1,500 2,400 1,500 900
Okt 1,100 1,500 2,600 1,500 1,100
Nov 1,200 1,500 2,700 1,500 1,200
Des 1,400 1,500 2,900 1,500 1,400
Jml 14,200 1,500 15,700 2,000 13,700
Kombinasi
 Produksi dan Persediaan dibiarkan berubah-
ubah
Contoh kebijakannya :
 Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih
dari 15% diatas dan dibawah rata-rata bulanan
 Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 1.600
unit dan tidak boleh kurang dari separonya
persediaan max
 Produksi bulan Juli-Agus-Sept boleh dikurangi
30% dari tkt produksi normal
Contoh
bulan Rencana Penjualan
P akhir Kebutuhan
P awal Produksi
Jan 1,500 1,600 3,100 2,000 1,100
Feb 1,600 1,300 2,900 1,600 1,300
Maret 1,600 1,000 2,600 1,300 1,300
April 1,400 900 2,300 1,000 1,300
Mai 1,200 950 2,150 900 1,250
Juni 1,000 1,200 2,200 950 1,250
Juli 700 1,305 2,005 1,200 805
Agus 600 1,510 2,110 1,305 805
Sept 900 1,415 2,315 1,510 805
Okt 1,100 1,565 2,665 1,415 1,250
Nov 1,200 1,600 2,800 1,565 1,235
Des 1,400 1,500 2,900 1,600 1,300
Jml 14,200 1,500 15,700 2,000 13,700
Kebijakan Persediaan
 Untuk menempatkan perusahaan untuk selalu siap
melakukan penjualan
 Membantu tercapainya kapasitas produksi yang kontinyu dan
seimbang
Faktor yang dipertimbangkan sebelum menentukan besarnya
persediaan :
1.Daya tahan barang yg disimpan
2. Sifat penawaran ( bahan mentah)
3. Biaya yang timbul (sewa gedung, biaya pemeliharaan,
asuransi, pajak, modal, bunga pinjaman)
4. Besarnya modal kerja yang tersedia
5. Risiko-risiko yang harus ditanggung (manusia, alam dan sifat
barang)
Penentuan Besarnya
Persediaan
Besarnya kebutuhan ditentukan dengan cara :
a. Disesuaikan kebutuhan bulanan
contoh : kebutuhan setahun 2.400 unit
kebutuhan bulanan = 2.400/12= 200
Jika kebijakan persediaan untuk 2 bulan
maka besarnya persediaan 2 x 200 = 400
Jika kebutuhan tiap bulan berfluktuasi
Januari 200
Februari 100
Maret 150
April 200
Mai 300
Kebutuhan Rata-rata :
Februari = 200 + 100 + 150 = 150 unit
3
Kebutuhan Rata-rata :
Maret = 100 + 150 + 200 = 150 unit
3
Kebutuhan Rata-rata :
April = 150 + 200 + 300 = 217 unit
3
 Jika perusahaan menentuakan 2 bln
kebutuhab , maka :
 Februari = 2 x 150 = 300 unit
 Maret = 2 x 150 = 300 Unit
 April = 2 x 217 = 434 unit
b. Menentukan terlebih dahulu batas maksimum
dan minimum persediaan. Dilakukan oleh
perusahaan yang sudah berpengalaman.
c. Menghitung perputaran persediaan
 Tingkat Perputaran persediaan =
Renc penjualan/persediaan rata-rata
Persediaan rata-rata = Persediaan awal + p
akhir
2
Contoh :
Rencana penjualan 1 tahun 150.000 unit.
Persediaan awal 25.000 unit dan persediaan
akhir 75.000 unit
Rata-rata persediaan = 25.000 + 75.000 =
50.000
 Perputaran persediaan = 150.000 = 3 x
 50.000
Contoh :
Persediaan awal 3.918 unit
Persediaan akhir 5.879 unit
Vol penjualan tahun 2010=381.648 unit
Vol penjualan budget tahun 2011=365.359 unit
 Rata-rata persediaan = 3918 + 5.879 =
4.898,5
2
Tingkat perputaran persediaan tahun 2010
=381.648/4.898,5=78 x
Tingkat kebutuhan persediaan tahun 2011
=365.359/78=4684
Persediaan akhir tahun 2011 :
5.879 + x = 4.684 x = 3.489
2
Contoh 2-Perusahaan Rokok
Kencana
Ket Jumlah
RencanaPenjaualan 365,359
persediaan akhir 3,489
Jumlah 368,848
Persediaan awal 5,879
Produksi 362,969
 Kebijakan perusahaan untuk menyesuaikan
tingkat persediaan setiap jenis rokok sesuai
dengan proporsi penjualannya yaitu :
 Rokok @ 12 batang : 6%
 Rokok @10 batang 92%
 Rokok @ 3 batang 2%
12batang 10batang 3batang
0.06 0.92 0.02
Persediaanawal 353 5,409 118 5,879
persediaanakhir 209 3,210 70 3,489
Jml
Jumlah Produksi per produk
12btg 10btg 3btg jml
RencanaPenjualan 21,922 336,130 7,307 365,359
Persediaan akhir 209 3,210 70 3,489
jmlah 22,131 339,340 7,377 368,848
Persdiaan awal 353 5,409 118 5,879
Produksi 21,779 333,931 7,259 362,969
Rencana penjualan
kuartal1 Kuartal2 Kuartal3 Kuartal4 Jumlah
12batang 4,457 5,686 6,237 5,542 21,922
10batang 68,335 87,192 95,629 84,974 336,130
3batang 1,485 1,896 2,079 1,847 7,307
74,277 94,774 103,945 92,363 365,359
Persediaan akhir= 3489 unit
Persediaan awal =5879
Selisih 2390
Selisih persediaan dialokasikan ke penjualan tinggi
 Alokasi selisih persediaan 2390/4=597
 597 x 4= 2388, selisih 2390-2388 = 2
alokasikan ke penjualan tinggi, alokasi mnjadi
599
Kuartal1 kuartal2 kuartal3 Kuartal4
5879-597 5282-599 4683-597
AlokasiPersakhir 5,879 5,282 4,683 4,086
Anggaran produksi
Kuartal1 Kuartal2 Kuartal3 kuartal4 Jumlah
RencanaPenjualan 74,277 94,774 103,945 92,363 365,359
Persediaanakhir 5,282 4,683 4,086 3,489 3,489
Jumlah 79,559 99,457 108,031 95,852 368,848
Prsediaanawal 5,879 5,282 4,683 4,086 5,879
Produksi 73,680 94,175 103,348 91,766 362,969
Rincian anggaran produksi per
produk
 Alokasi persediaan
Kuartal1 Kuarta2 Kuartal3 Kuartal4
alokasipersediaankeproduk 5,879 5,282 4,683 4,086
12bantang 0.06 353 317 281 245
10batang 0.92 5,409 4,859 4,308 3,759
3batang 0.02 118 106 94 82

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - labaPuw Elroy
 
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...IrsyadArighi
 
Manfaat analisis biaya volume-laba
Manfaat analisis biaya volume-labaManfaat analisis biaya volume-laba
Manfaat analisis biaya volume-lababudieto
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialYoshita Elsyanti
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiFaridaabraham
 
Anggaran Penjualan
Anggaran PenjualanAnggaran Penjualan
Anggaran PenjualanHz Tena
 
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangHan Ahsan
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjangInvestasi jangka panjang
Investasi jangka panjangNurrokhmah Ayu
 
Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividenfikrifm
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Eka Wahyuliana
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi apryani rahmawati
 
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITASBAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITASEmilia Wati
 

Mais procurados (20)

Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - laba
 
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
 
Manfaat analisis biaya volume-laba
Manfaat analisis biaya volume-labaManfaat analisis biaya volume-laba
Manfaat analisis biaya volume-laba
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensial
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
Anggaran Penjualan
Anggaran PenjualanAnggaran Penjualan
Anggaran Penjualan
 
Hpp bersama & sampingan
Hpp bersama & sampinganHpp bersama & sampingan
Hpp bersama & sampingan
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
 
Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Anggaran penjualan
Anggaran penjualanAnggaran penjualan
Anggaran penjualan
 
Fix anggaran piutang
Fix anggaran piutangFix anggaran piutang
Fix anggaran piutang
 
Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjangInvestasi jangka panjang
Investasi jangka panjang
 
Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividen
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
 
Bahan lengkap
Bahan lengkapBahan lengkap
Bahan lengkap
 
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITASBAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
 

Semelhante a ANGGARAN PRODUKSI

Anggaran Produksi.pptx
Anggaran Produksi.pptxAnggaran Produksi.pptx
Anggaran Produksi.pptxNandilaayu
 
Bab-5 [Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi].ppt
Bab-5 [Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi].pptBab-5 [Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi].ppt
Bab-5 [Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi].pptAceDSyathier
 
6. anggaran produksi
6.  anggaran produksi6.  anggaran produksi
6. anggaran produksiNabilaAchmad
 
2. contoh ini adalah ANGGARAN PERSEDIAAN.ppt
2. contoh ini adalah ANGGARAN PERSEDIAAN.ppt2. contoh ini adalah ANGGARAN PERSEDIAAN.ppt
2. contoh ini adalah ANGGARAN PERSEDIAAN.pptBambangMudjionoOffic
 
Anggaran Perusahaan
Anggaran Perusahaan Anggaran Perusahaan
Anggaran Perusahaan Hz Tena
 
Anggaran Fleksibel
Anggaran Fleksibel Anggaran Fleksibel
Anggaran Fleksibel budieto
 
6. persediaan non kos (1)
6. persediaan non kos (1)6. persediaan non kos (1)
6. persediaan non kos (1)AdindaFiktari
 
4-PA ak Persediaan.ppt
4-PA ak Persediaan.ppt4-PA ak Persediaan.ppt
4-PA ak Persediaan.pptMNDani
 
Bab 5 manajemen piutang
Bab 5 manajemen piutangBab 5 manajemen piutang
Bab 5 manajemen piutangDodi Suryadi
 
Materi Inventory
Materi InventoryMateri Inventory
Materi Inventoryfitrahusaid
 
Penjelasan tugas perencanaan pak farhan
Penjelasan tugas perencanaan pak farhanPenjelasan tugas perencanaan pak farhan
Penjelasan tugas perencanaan pak farhanmahmudazra
 
Eny suryani 021618719-tugas1-ekma4570
Eny suryani 021618719-tugas1-ekma4570Eny suryani 021618719-tugas1-ekma4570
Eny suryani 021618719-tugas1-ekma4570Eny Suryani
 
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)arkirusmana
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanIsmha Mhanyun
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanIsmha Mhanyun
 
jadwal-rencana-produksi
jadwal-rencana-produksijadwal-rencana-produksi
jadwal-rencana-produksiBudi Baharudin
 

Semelhante a ANGGARAN PRODUKSI (20)

kuliah-ke-5.ppt
kuliah-ke-5.pptkuliah-ke-5.ppt
kuliah-ke-5.ppt
 
Anggaran Produksi.pptx
Anggaran Produksi.pptxAnggaran Produksi.pptx
Anggaran Produksi.pptx
 
Bab-5 [Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi].ppt
Bab-5 [Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi].pptBab-5 [Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi].ppt
Bab-5 [Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi].ppt
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
6. anggaran produksi
6.  anggaran produksi6.  anggaran produksi
6. anggaran produksi
 
2. contoh ini adalah ANGGARAN PERSEDIAAN.ppt
2. contoh ini adalah ANGGARAN PERSEDIAAN.ppt2. contoh ini adalah ANGGARAN PERSEDIAAN.ppt
2. contoh ini adalah ANGGARAN PERSEDIAAN.ppt
 
Anggaran Perusahaan
Anggaran Perusahaan Anggaran Perusahaan
Anggaran Perusahaan
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 7
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 7EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 7
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 7
 
Anggaran Fleksibel
Anggaran Fleksibel Anggaran Fleksibel
Anggaran Fleksibel
 
6. persediaan non kos (1)
6. persediaan non kos (1)6. persediaan non kos (1)
6. persediaan non kos (1)
 
4-PA ak Persediaan.ppt
4-PA ak Persediaan.ppt4-PA ak Persediaan.ppt
4-PA ak Persediaan.ppt
 
Bab 5 manajemen piutang
Bab 5 manajemen piutangBab 5 manajemen piutang
Bab 5 manajemen piutang
 
Materi Inventory
Materi InventoryMateri Inventory
Materi Inventory
 
Penjelasan tugas perencanaan pak farhan
Penjelasan tugas perencanaan pak farhanPenjelasan tugas perencanaan pak farhan
Penjelasan tugas perencanaan pak farhan
 
Eny suryani 021618719-tugas1-ekma4570
Eny suryani 021618719-tugas1-ekma4570Eny suryani 021618719-tugas1-ekma4570
Eny suryani 021618719-tugas1-ekma4570
 
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
ANGGARAN PRODUKSI.pptx
ANGGARAN PRODUKSI.pptxANGGARAN PRODUKSI.pptx
ANGGARAN PRODUKSI.pptx
 
jadwal-rencana-produksi
jadwal-rencana-produksijadwal-rencana-produksi
jadwal-rencana-produksi
 

ANGGARAN PRODUKSI

  • 2. Anggaran Produksi Merupakan rencana perusahaan untuk menghasilkan produk perusahaan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan penjualan dengan mempertimbangkan jumlah persediaan pada awal dan akhir periode tertentu. Anggaran Produksi = Anggaran Penjualan + Anggaran Akhir yang Diinginkan – Persediaan Awal yang Direncanakan
  • 3. contoh Penjualan P akhir jumlah P awal produksi Tahun 115,156 1,742 116,898 998 115,900 jan 10,255 1,843 12,098 998 11,100 feb 9,493 1,850 11,343 1,843 9,500 mar 9,732 1,918 11,650 1,850 9,800 apr 9,837 1,881 11,718 1,918 9,800 mai 8,852 1,829 10,681 1,881 8,800 juni 9,193 2,136 11,329 1,829 9,500 juli 9,551 2,085 11,636 2,136 9,500 ags 9,518 2,067 11,585 2,085 9,500 sept 9,060 2,007 11,067 2,067 9,000 okt 9,668 2,139 11,807 2,007 9,800 nov 9,878 2,061 11,939 2,139 9,800 des 10,119 1,742 11,861 2,061 9,800
  • 4. Contoh Dimisalkan PT. Gunung Mas menetapkan penjualan pada tahun 2011 sebesar 142.000 unit dengan rincian per bulan sebagai berikut: BULAN VOLUM E BULAN VOLUME Januari 15.000 Juli 7.000 Februari 16.000 Agustus 6.000 Maret 16.000 Septembe r 9.000 April 14.000 Oktober 11.000 Mei 12.000 Nopembe r 12.000 Juni 10.000 Desember 14.000 Sementara itu diketahui persediaan awal 20.000 unit dan persedian yang direncanakan pada akhir tahun anggaran adalah 15.000 unit.
  • 5. Jawab  Penjualan yang direncanakan 142.000  Persediaan akhir tahun 15.000  Jumlah 157.000  Persediaan awal tahun (20.000)  Volume Produksi 137.000
  • 6. Metode Anggaran Produksi Metode Produksi Stabil, adalah suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan volume penjualan yang relatif sama dari bulan ke bulan. Tahapan menyusun anggaran produksi stabil:  Membagi volume produksi yang direncanakan dengan banyaknya periode produksi. Apabila menghasilkan angka desimal maka dilakukan pembulatan dan kekurangannya ditambahkan pada periode yang dianggap tinggi penjualannya.  Menentukan volume persediaan akhir dengan rumus: Persediaan akhir = (Volume Produksi + Persediaan Awal) – Volume Penjualan. Persediaan akhir periode saat ini merupakan persediaan awal periode berikutnya.
  • 7. Contoh PT. Gunung Mas Merencanakan Produksi dalam tahun 2011 sebanyak 137.000. Dengan menggunakan metode produksi stabil tentukan volume produksi per bulan selama tahun 2011 apabila diketahui persediaan awal 20.000 Penjualan direncanakan 142.000 Persediaan akhir……… 15.000 Jumlah 157.000 Persediaan awal 20.000- Jumlah produksi 137.000
  • 10. Metode Anggaran Produksi Metode Persediaan Stabil, adalah suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan volume persediaan yang relatif sama dari bulan ke bulan. Metode ini berdampak pada penentuan persediaan, dimana persediaan awal periode saat ini merupakan persediaan akhir periode sebelumnya. Contoh: PT. Gunung Mas Merencanakan Produksi dalam tahun 2011 sebanyak 137.000. Dengan menggunakan metode persediaan stabil tentukan volume produksi per bulan selama tahun 2011 apabila diketahui persediaan akhir 15.000.
  • 13. Metode Anggaran Produksi  Metode Fleksibel, adalah suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan volume produksi yang berubah terus dari bulan ke bulan.  Pada dasarnya metode ini dapat menggunakan volume produksi dan volume persediaan sesuai dengan keinginan perusahaan. Contoh: PT. Gunung Mas Merencanakan Produksi dalam tahun 2011 sebanyak 137.000. Dengan menggunakan metode persediaan fleksibel tentukan volume produksi per bulan selama tahun 2011 apabila diketahui persediaan awal 17.000.
  • 16. Stabilitas Produksi  Mengalokasikan produksi setiap bulan dengan cara a. Membagi tingkat produksi per tahun dengan 12, dimana hasil bagi tersebut langsung dipakai pada tingkat produksi per bulannya. Penjualan Penjualan Januari 1.500 Juli 700 Februari 1.600 Agust 600 Maret 1.600 Sept 9.00 April 1.400 Oktober 1.100 Mai 1.200 Nov 1.200 Juni 1.000 Des 1.400
  • 17. Persediaan awal 2000 Persediaan akhir 1.500 Produksi :  Penjualan 14.200  Persedaiaan akhir 1.500 Kebutuhan 15.700 Persediaan awal ( 2.000) Jml yg diproduksi 13.700 unit Alokasi per bulan = 13.700/12= 1.141,67 unit
  • 18. b. Membagi tingkat produksi per tahun sehingga didapatkan bilangan bulat, kekurangannya dialokasikan ke tingkat penjualan yang tinggi Contoh : Produksi per bulan = 13.700/12 = 1.141,67 unit Dibulatkan ke 1.100 unit per bulan. Kekurangan = 13.700 – (12 x 1.100=13.200)=500 unit dialokasikan pada bulan tinggi yaitu jan, feb,mar,april, Des = ( 500/5 bln = 100/bln) Sehingga jumlah produksi bulan tsb 1.100 + 100= 1.200 unit
  • 19. Anggaran Produksi - Stabil bulan Rencana Penjualan P akhir Kebutuhan P awal Produksi Jan 1,500 1,700 3,200 2,000 1,200 Feb 1,600 1,300 2,900 1,700 1,200 Maret 1,600 900 2,500 1,300 1,200 April 1,400 700 2,100 900 1,200 Mai 1,200 600 1,800 700 1,100 Juni 1,000 700 1,700 600 1,100 Juli 700 1,100 1,800 700 1,100 Agus 600 1,600 2,200 1,100 1,100 Sept 900 1,800 2,700 1,600 1,100 Okt 1,100 1,800 2,900 1,800 1,100 Nov 1,200 1,700 2,900 1,800 1,100 Des 1,400 1,500 2,900 1,700 1,200 Jml 14,200 1,500 15,700 2,000 13,700
  • 20. Persediaan stabil Caranya : 1. Selisih antara persediaan awal dan akhir dibagi dengan 12. Contoh : Persediaan awal2.000 Persediaan akhir 1.500 selisih…………….500 unit Alokasi per bulannya =500/12 = 41,67 Kelemahannya : bilangan tidak bulat
  • 21. 2. Selisih persediaan awal dan akhir dibagi bilangan tertentu untuk mendapatkan hasil bilangan yg bulat Contoh : 500/5 = 100 100 unit dialokasikan ke bulan januari sd Mai atau tergantung kebijakan. Persediaan awal bulan Jan 2000, Feb= 1.900, Maret =1.800, April =1.700, Mai= 1.600
  • 22. Anggaran produksi-persediaan stabil bulan Rencana Penjualan P akhir Kebutuhan P awal Produksi Jan 1,500 1,900 3,400 2,000 1,400 Feb 1,600 1,800 3,400 1,900 1,500 Maret 1,600 1,700 3,300 1,800 1,500 April 1,400 1,600 3,000 1,700 1,300 Mai 1,200 1,500 2,700 1,600 1,100 Juni 1,000 1,500 2,500 1,500 1,000 Juli 700 1,500 2,200 1,500 700 Agus 600 1,500 2,100 1,500 600 Sept 900 1,500 2,400 1,500 900 Okt 1,100 1,500 2,600 1,500 1,100 Nov 1,200 1,500 2,700 1,500 1,200 Des 1,400 1,500 2,900 1,500 1,400 Jml 14,200 1,500 15,700 2,000 13,700
  • 23. Kombinasi  Produksi dan Persediaan dibiarkan berubah- ubah Contoh kebijakannya :  Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 15% diatas dan dibawah rata-rata bulanan  Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 1.600 unit dan tidak boleh kurang dari separonya persediaan max  Produksi bulan Juli-Agus-Sept boleh dikurangi 30% dari tkt produksi normal
  • 24. Contoh bulan Rencana Penjualan P akhir Kebutuhan P awal Produksi Jan 1,500 1,600 3,100 2,000 1,100 Feb 1,600 1,300 2,900 1,600 1,300 Maret 1,600 1,000 2,600 1,300 1,300 April 1,400 900 2,300 1,000 1,300 Mai 1,200 950 2,150 900 1,250 Juni 1,000 1,200 2,200 950 1,250 Juli 700 1,305 2,005 1,200 805 Agus 600 1,510 2,110 1,305 805 Sept 900 1,415 2,315 1,510 805 Okt 1,100 1,565 2,665 1,415 1,250 Nov 1,200 1,600 2,800 1,565 1,235 Des 1,400 1,500 2,900 1,600 1,300 Jml 14,200 1,500 15,700 2,000 13,700
  • 25. Kebijakan Persediaan  Untuk menempatkan perusahaan untuk selalu siap melakukan penjualan  Membantu tercapainya kapasitas produksi yang kontinyu dan seimbang Faktor yang dipertimbangkan sebelum menentukan besarnya persediaan : 1.Daya tahan barang yg disimpan 2. Sifat penawaran ( bahan mentah) 3. Biaya yang timbul (sewa gedung, biaya pemeliharaan, asuransi, pajak, modal, bunga pinjaman) 4. Besarnya modal kerja yang tersedia 5. Risiko-risiko yang harus ditanggung (manusia, alam dan sifat barang)
  • 26. Penentuan Besarnya Persediaan Besarnya kebutuhan ditentukan dengan cara : a. Disesuaikan kebutuhan bulanan contoh : kebutuhan setahun 2.400 unit kebutuhan bulanan = 2.400/12= 200 Jika kebijakan persediaan untuk 2 bulan maka besarnya persediaan 2 x 200 = 400
  • 27. Jika kebutuhan tiap bulan berfluktuasi Januari 200 Februari 100 Maret 150 April 200 Mai 300 Kebutuhan Rata-rata : Februari = 200 + 100 + 150 = 150 unit 3 Kebutuhan Rata-rata : Maret = 100 + 150 + 200 = 150 unit 3 Kebutuhan Rata-rata : April = 150 + 200 + 300 = 217 unit 3
  • 28.  Jika perusahaan menentuakan 2 bln kebutuhab , maka :  Februari = 2 x 150 = 300 unit  Maret = 2 x 150 = 300 Unit  April = 2 x 217 = 434 unit b. Menentukan terlebih dahulu batas maksimum dan minimum persediaan. Dilakukan oleh perusahaan yang sudah berpengalaman. c. Menghitung perputaran persediaan
  • 29.  Tingkat Perputaran persediaan = Renc penjualan/persediaan rata-rata Persediaan rata-rata = Persediaan awal + p akhir 2 Contoh : Rencana penjualan 1 tahun 150.000 unit. Persediaan awal 25.000 unit dan persediaan akhir 75.000 unit Rata-rata persediaan = 25.000 + 75.000 = 50.000
  • 30.  Perputaran persediaan = 150.000 = 3 x  50.000 Contoh : Persediaan awal 3.918 unit Persediaan akhir 5.879 unit Vol penjualan tahun 2010=381.648 unit Vol penjualan budget tahun 2011=365.359 unit
  • 31.  Rata-rata persediaan = 3918 + 5.879 = 4.898,5 2 Tingkat perputaran persediaan tahun 2010 =381.648/4.898,5=78 x Tingkat kebutuhan persediaan tahun 2011 =365.359/78=4684 Persediaan akhir tahun 2011 : 5.879 + x = 4.684 x = 3.489 2
  • 32. Contoh 2-Perusahaan Rokok Kencana Ket Jumlah RencanaPenjaualan 365,359 persediaan akhir 3,489 Jumlah 368,848 Persediaan awal 5,879 Produksi 362,969
  • 33.  Kebijakan perusahaan untuk menyesuaikan tingkat persediaan setiap jenis rokok sesuai dengan proporsi penjualannya yaitu :  Rokok @ 12 batang : 6%  Rokok @10 batang 92%  Rokok @ 3 batang 2% 12batang 10batang 3batang 0.06 0.92 0.02 Persediaanawal 353 5,409 118 5,879 persediaanakhir 209 3,210 70 3,489 Jml
  • 34. Jumlah Produksi per produk 12btg 10btg 3btg jml RencanaPenjualan 21,922 336,130 7,307 365,359 Persediaan akhir 209 3,210 70 3,489 jmlah 22,131 339,340 7,377 368,848 Persdiaan awal 353 5,409 118 5,879 Produksi 21,779 333,931 7,259 362,969
  • 35. Rencana penjualan kuartal1 Kuartal2 Kuartal3 Kuartal4 Jumlah 12batang 4,457 5,686 6,237 5,542 21,922 10batang 68,335 87,192 95,629 84,974 336,130 3batang 1,485 1,896 2,079 1,847 7,307 74,277 94,774 103,945 92,363 365,359 Persediaan akhir= 3489 unit Persediaan awal =5879 Selisih 2390 Selisih persediaan dialokasikan ke penjualan tinggi
  • 36.  Alokasi selisih persediaan 2390/4=597  597 x 4= 2388, selisih 2390-2388 = 2 alokasikan ke penjualan tinggi, alokasi mnjadi 599 Kuartal1 kuartal2 kuartal3 Kuartal4 5879-597 5282-599 4683-597 AlokasiPersakhir 5,879 5,282 4,683 4,086
  • 37. Anggaran produksi Kuartal1 Kuartal2 Kuartal3 kuartal4 Jumlah RencanaPenjualan 74,277 94,774 103,945 92,363 365,359 Persediaanakhir 5,282 4,683 4,086 3,489 3,489 Jumlah 79,559 99,457 108,031 95,852 368,848 Prsediaanawal 5,879 5,282 4,683 4,086 5,879 Produksi 73,680 94,175 103,348 91,766 362,969
  • 38. Rincian anggaran produksi per produk  Alokasi persediaan Kuartal1 Kuarta2 Kuartal3 Kuartal4 alokasipersediaankeproduk 5,879 5,282 4,683 4,086 12bantang 0.06 353 317 281 245 10batang 0.92 5,409 4,859 4,308 3,759 3batang 0.02 118 106 94 82