SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 45
Baixar para ler offline
HUKUM ADMINISTRASI
NEGARA (HAN)
Negara Hukum
 Sistem Hukum di dunia terdiri atas dua
yaitu anglo saxon dan eropa kontinental
 Secara embrionik gagasan negara hukum
telah dikemukakan oleh plato, ketika ia
menulis nomoi
 Gagasan plato ini semakin tegas ketika
didukung dengan muridnya dalam tulisan
buku politica
Terdapat tiga unsur
pemerintah yang
berkonstitusi
Pemerintahan
dilaksanakan untuk
kepentingan umum
Pemerintahan dilaksanakan
menurut hukum yang
berdasarkan pada
ketentuan-ketentuan umum,
bukan hukum yang dibuat
secara sewenang-wenang
mengesampingkan
konstitusi
Pemerintahan
berkonstitusi berarti
pemerintahan yang
dilaksanakan atas
kehendak rakyat, bukan
paksaan
 Konsep negara hukum (rule of law) dari A.V.
Dicey dengan unsur-unsur :
1. Supremasi aturan-aturan hukum, tidak
adanya kekuasaan sewenang-wenang
2. Equality before the law
3. Terjaminnya hak-hak manusia oleh
undang-undang serta putusan-putusan
pengadilan
 Abad ke 19 muncullah konsep negara hukum
(rechtsstaat) dari Freidrich Julius Stahl yang
diilhami dari pemikiran Immanuel Kant :
1. Perlindungan hak-hak asasi manusia
2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan yang
menjamin hak-hak itu
3. Pemerintahan berdasarkan peraturan
perundang-undangan
4. Peradilan administrasi dalam perselisihan
 Pandangan sri soemantri terhadap perkembangan
konsepsi negara hukum dapat dilihat unsur-
unsurnya :
1. Sistem pemerintahan negara yang didasarkan
atas kedaulatan rakyat
2. Bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugas
dan kewajibannya harus berdasarkan atas hukum
atau peraturan perundang-undangan
3. Adanya jaminan terhadap HAM
4. Adanya pembagian kekuasaan dalam negara
5. Adanya pengawasan dari badan-badan peradilan
yang bebas dan mandiri (lembaga ini tidak
berpihak dan tidak berada dibawah kekuasan
eksekutif)
6. Adanya peran nyata dari anggota-anggota
masyarakat atau warga negara untuk ikut serta
dalam pengawasan terhadap pemerintah
7. Adanya sistem perekonomian yang dapat
menjamin pembagian yang merata sumber daya
yang diperlukan bagi kemakmuran warga negara
 Perumusan unsur-unsur negara hukum
tidak terlepas dari falsafah dan sosio politik,
terutama falsafah individualisme yang
bertumpu pada kebebasan individu dan
hanya dibatasi oleh kehendak bebas pihak
lain termasuk bebas dari kesewenangan-
wenangan penguasa
 model negara hukum seperti ungkapan Lord Acton
dikenal dengan sebutan demokrasi konstitusional
 Esensi dari negara berkonstitusi adalah
perlindungan terhadap hak asasi manusia
 Menurut Sri Soemantri tidak ada suatu negara tanpa
mempunyai konstitusi atau undang-undang dasar
 Negara hukum identik dengan negara yang
berkonstitusi atau negara yang menjadikan
konstitusi sebagai aturan main kehidupan
kenegaraan, pemerintahan dan kemasyarakat
Negara Hukum Demokrasi
 Demokrasi tanpa pengaturan hukum akan
kehilangan bentuk dan arah, sedangkan
hukum tanpa demokrasi akan kehilangan
makna
 Franz Magnis Suseno “demokrasi yang
bukan negara hukum bukan demokrasi
dalam arti sesungguhnya”
 J.B.J.M ten Berge menyebutkan prinsip negara
hukum dan prinsip demokrasi adalah:
1. Prinsip negara hukum
a. Asas legalitas
b. Perlindungan hak asasi manusia
c. Pemerintah terikat pada hukum
d. Monopoli paksaan pemerintah untuk
menjamin penegakan hukum
e. Pengawasan oleh hakim yang merdeka
2. Prinsip demokrasi
a. Perwakilan politik
b. Pertanggungjawaban politik
c. Pemencaran kewenangan
d. Pengawasan dan kontrol
e. Kejujuran dan keterbukaan pemerintah untuk
umum
f. Rakyat diberi kemunginan untuk mengajukan
keberatan
 Van wijk/willem konijnenbelt terkait prinsip
rechstaat dan prinsip demokasi
1. Prinsip-prinsip rechstaat
a. Pemerintah berdasarkan UU
b. Perhormatan HAM
c. Pembagian kekuasaan
d. Pengawasan lembaga kehakiman
2. Prinsip demokrasi
a. Keputusan-keputusan penting (UU) diambil bersama-
sama dengan perwakilan rakyat yang dipilih berdasarkan
pemilu
b. Hasil pemilihan umum diarahkan untuk mengisi DPR dan
pengisian pejabat-pejabat pemerintahan
c. Keterbukaan pemerintah
d. Siapapun yang memiliki kepentingan yang (dilanggar)
oleh tindakan penguasa, (harus) diberi kesempatan untuk
membela
e. Setiap keputusan harus melindungi berbagai kepentingan
minoritas dan harus seminimal mungkin menghindari
ketidakbenaran dan ketidakadilan
Tugas Tugas Pemerintah dalam Negara Hukum Modern
(welvaartstaat)
 Pentingnya pemencaran dan pemisahan kekuasaan
yang melahirkan teori pemencaran kekuasaan atau
pemisahaan kekuasaan (John Locke dan
Montesquie)
 Ajaran tentang negara kesejahteraan dianut banyak
negara setelah perang dunia kedua
 Menurut utrecht sejak negara turut serta secara aktif
dalam pergaulan kemasyarakatan, maka lapangan
pekerjaan pemerintah makin lama makin luas
 Administrasi negara diserahi kewajiban untuk
menyelenggarakan kesejahteraan umum
 Dalam istilah freis ermessen mengandung kewajiban
dan kekuasaan yang luas
 Nata Saputra “suatu kebebasan yang diberikan
kepada alat administrasi , yaitu kebebasan yang pada
asasnya memperkenankan alat administrasi negara
mengutakam keefektifan tercapainya tujuan
daripada berpegang teguh kepada ketentuan hukum
 Pemberiaan freis ermessen kepada pemerintah atau
administrasi negara mempunyai konsekuensi
tertentu dalam bidang legislatif
 Menurut utrech kekuasaan administrasi negara
dalam bidang legislatif meliputi :
1. Kewenangan untuk membuat peraturan atas
inisiatif sendiri
2. Kekuasaan administrasi negara untuk
membuat peraturan atas dasar delegasi
3. Droit function, yaitu kekuasaan adminitrasi
negara untuk menafsirkan sendiri berbagai
peraturan
Penyelenggaraan tugas tugas
pemerintahan berkaitan pula
dengan bentuk negara tertentu
(ex : negara kesatuan)
Sentralisasi Desentralisasi
Negara Hukum Indonesia
 Ketentuan pasal 1 ayat (3) UUD 1945 “negara
indonesia adalah negara hukum”
 Yang menganut desentralisasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan (pasal 18 ayat 1 UUD
1945)
 Sehingga sebagai negara hukum, setiap
*penyelenggaraan urusan pemerintahan haruslah
berdasarkan pada hukum yang berlaku*
 Merujuk dari tujuan negara indonesia yang
tercantum dalam alinea 4 pembukaan khususnya
“memajukan kesejahteraan umum”
 Karakterisitis konsep negara kesejahteraan adalah
adanya kewajiban pemerintah untuk mengupayakan
*kesejahteraan umum*
 Menurut bagir manan “dimensi sosial ekonomi dari
negara berdasarkan hukum adalah berupa kewajiban
negara atau pemerintah untuk menjamin dan
mewujudkan kesejahteraan sosial dalam suasana
sebesar-besarnya kemakmuran menurut asas
keadilan sosial bagi seluruh rakyat
 Secara konstitusional terdapat dalam pasal 33 dan
34
 Merujuk dari unsur-unsur negara hukum,
ditemukan ketentuan-ketentuan dalam UUD yang
menunjukan bahwa bangsa indonesia menganut
negara hukum yang berasas desentralisasi dan
berorientasi kesejahteraan
1. Pengakuan dan perlindungan HAM (pasal 28 A-J)
2. Adanya pemencaran kekuasaan negara secara horizontal dan
vertikal (DPR pasal 19-22, Presiden pasal 4-15 dan
kekuasaan kehakiman pasal 24),(pasal 18 kewenangan
pemerintah daerah)
3. Prinsip kedaulatan rakyat (pasal 1 ayat (2) )
4. Penyelenggaraan negara dan pemerintah
berdasarkan atas hukum dan peraturan
perundang-undangan (pasal 1 ayat (3) )
5. Pengawasan oleh hakim yang merdeka
6. Pemilihan umum dilaksanakan secara periodik
(pasal 22E)
7. Tersedianya tempat pengaduan bagi rakyat atas
tindakan pemerintah yang merugikan warga
negara
Pengertian dan Ruang Lingkup Hukum Administrasi
Negara
Administrasi Negara
 Kata administrasi -> bahasa latin “administrate”
 Menurut KBBI administrasi berarti :
1. Usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta
penetapan cara-caa penyelenggaraan pembinaan organisasi
2. Usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan
kebijakan serta mencapai tujuan
3. Kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pemerintahan
4. Kegiatan kantor dan tata usaha
 HAN merupakan bagian dari hukum publik
 Secara global HAN merupakan instrumen yuridis
yang digunakan oleh pemerintah untuk secara aktif
terlibat dalam kehidupan bermasyarakat dan HAN
dapat digunakan oleh masyarakat untuk
mempengaruhi dan memperoleh perlindungan dari
pemerintah
Hukum Adminstrasi Administrasi = Pemerintah
Pemerintah = Eksekutif
 Menurut Bintoro Tjokroamidjojo :
 Adalah manajemen dan organisasi dari manusia-
manusia dan peralatannya guna mencapai
tujuan-tujuan pemerintah
 Menurut Sondang P. Siagian :
 Keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh
seluruh aparatur pemerintah dari suatu negara
dalam usaha mencapai tujuan negara
 Menurut Utrecht :
 Adalah gabungan jabatan-jabatan, aparat (alat)
administrasi yang dibawah pimpinan pemerintah
melakukan sebagian dari pekerjaan pemerintah
 Menurut Bahsan Mustofa :
 Sebagai gabungan jabatan-jabatan yang dibentuk dan
disusun secara bertingkat yang diserahi tugas melakukan
sebagian dari pekerjaan pemerintah dalam arti luas, yang
tidak diserahkan kepada badan pembuat UU dan badan
kehakiman
Keseluruhan aparatur
pemerintah yang melakukan
berbagai aktifitas atau tugas-
tugas negara selain tugas
pembuatan UU dan
pengadilan
Pemerintah atau Pemerintahan
 Pemerintahan  segala urusan yang
dilakukan oleh negara dalam
menyelenggarakan kesejahteraan
masyarakat dan kepentingan negara
 Pemerintah  organ/alat atau aparat yang
menjalankan pemerintahan
 Pemerintah sebagai kelengkapan negara dapat
diartikan secara luas dan secara sempit
 Pemerintah dalam arti luas
 Mencangkup semua alat kelengkapan negara
(eksekutif, legislatif dan yudisial) atau alat-alat
kelengkapan negara lainyang ertindak untuk dan
atas nama negara
 Pemerintah dalam arti sempit
 Hanya cabang eksekutif
Hukum Administrasi Negara
 Hukum administrasi negara adalah peraturan
hukum yang mengatur administrasi, yaitu hubungan
antara warga negara dan pemerintahnya yang
menjadi sebab hingga negara itu berfungsi. (R.
Abdoel Djamali).
 Hukum administrasi negara adalah keseluruhan
aturan hukum yang mengatur bagaimana negara
sebagai penguasa menjalankan usaha-usaha untuk
memenuhi tugasnya. (Kusumadi Poedjosewojo.)
 Hukum administrasi negara adalah hukum yang menguji
hubungan hukum istimewa yang diadakan, akan
kemungkinan para pejabat melakukan tugas mereka
yang khusus. (E. Utrecht.)
 Hukum administrasi negara adalah keseluruhan aturan
yang harus diperhatikan oleh para pengusaha yang
diserahi tugas pemerintahan dalam menjalankan
tugasnya. (Van Apeldoorn.)
 Hukum administrasi negara adalah hukum yang
mengatur tentang hubungan-hubungan hukum antara
jabatan-jabatan dalam negara dengan warga masyarakat.
(Djokosutono.)
 Oppen Hein mengatakan “ Hukum Administrasi Negara
adalah sebagai suatu gabungan ketentuan-ketentuan
yang mengikat badan-badan yang tinggi maupun rendah
apabila badan-badan itu menggunakan wewenagnya
yang telah diberikan kepadanya oleh Hukum Tata
Negara.”
 de La Bassecour Caan) bahwa yang dimaksud dengan
hukum administrasi Negara adalah, himpunan
peraturan-peraturan tertentu yang menjadi sebab maka
Negara berfungsi. Maka peraturan-peraturan itu
mengatur hubungan-hubungan antara tiap-tiap warga
Negara dengan pemerintahannya.
 (Van Vollenhoven) HAN adalah suatu gabungan
ketentuan-ketentuan yang mengikat badan-badan yang
tinggi maupun yang rendah apabila badan-badan utu
menggunakan wewenangnya yang diberikan kepadanya
oleh hukum tata Negara
 J.H.A. Logemann,) hukum administrasi Negara adalah,
hukum mengenai hubungan-hubungan antara jabatan-
jabatan satu dengan lainnya, serta hukum antara
jabatan-jabatan Negara itu dengan para warga
masyarakat.
Hukum
Administrasi
Negara
Aturan-aturan hukum yang
mengatur dengan cara bagaimana
alat-alat perlengkapan negara
melakukan tugas
Aturan-aturan hukum yang
mengatur hubungan hukum
antara perlengkapan
administrasi
negara/pemerintah dengan
warga
Hukum untuk mengatur pemerintah atau
penyelenggara pemerintahan, sebagian
dibuat atau berasal dari pemerintah, dan
hukum itu digunakan dalam mengatur
hubungan dengan pemerintah atau untuk
mempengaruhi terhadap tindakan
pemerintah
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Ilmu Administrasi
Pengertian Pemerintahan Manajemen
Sifat Normatif Empiris
Ruang
Lingkup
Obyeknya adalah pemerintahan
yaitu kekuasaan untuk
memerintah
Mengatur tata laksana
pemerintahan. Jadi
menyangkut
manajemen dalam
pemeritahan
Istilah administrasi dalam IAN meliputi seluruh kegiatan
negara (legislatif, eksekutif, dan yudikatif).
Istilah administrasi dalam HAN hanya meliputi lapangan
bestuur (eksekutif).
Ruang lingkup Hukum Administrasi Negara
 HAN berkenaan dengan kekuasaan eksekutif, tapi
pengertian eksekutif ini tidak sama dengan apa
yang dimaksud dalam konsep trias politika
 HAN dalam kepustakaan belanda disebut dengan
istilah “bestuurrecht” dengan unsur utama
“bestuur”
 Menurut Philipus M Hadjon “bestuur dirumuskan
sebagai lingkungan kekuasaan negara diluar
kekuasaan legislatif dan yudisial”
 Berbicara HAN maka berbicara tentang kekuasaan
Perintah dimana kekuasaanya bukan hanya bidang
legislasi namun bidang yudisial juga
 Kekuasaan pemerintah yang menjadi objek kajian Han
itu demikian luas
 Kesukaran menentukan ruang lingkup disebabkan :
a. HAN berkaitan dengan tindakan pemerintah yang tidak
semuanya dapat ditentukan secara tertulis dalam perturan
perundang-undangan
b. Pembuatan peraturan,keputusan dan instrumen yuridis
bidang administrasi tidak terletak pada satu lembaga
c. HAN berkembang sejalan dengan perkembangan tugas-
tugas pemerintah dan kemasyarakatan, yang menyebabkan
pertumbuhan bidan HAN secara sektoral
 Utrech mengeluarkan pendapatnya dengan mengutip
pendapat A.M. Donner dimana HAN sukar dikodifikasikan
karena dua alasan :
1. Peraturan peraturan HAN berubah lebih cepat dan
sering secara mendadak, sedangkan peraturan-
peraturan privat dan pidana berubah secara berangsur-
angsur saja
2. Pembuat peraturan HAN tidak dalam satu tangan.
Diluar pembuat UU pusat hampir semua departemen
atau pemerintah daerah otonom membuat juga
peraturan HAN sehingga lapangan HAN sangat
beraneka ragam
Pembagian HAN Menurut Prajudi Atmosudirdjo :
A. HAN Heteronom
HAN yang bersumber pada UUD, TAP MPR dan
UU sebagai hukum yang mengatur seluk beluk
organisasi dan fungsi administrasi negara
B. HAN Otonom
HAN yang bersifat operasional yang diciptakan
pemerintah dan administrasi negara guna
melaksanakan fungsinya
Pembagian HAN Menurut Van Wijk/Willem
Konijnenbelt
A. HAN Umum (algemeen deel):
 Peraturan-peraturan umum mengenai tindakan hukum dan
atau peraturan-peraturan dan prinsip- prinsip yg berlaku utk
semua bidan HAN.
B. HAN Khusus (bijzonder deel):
 Peraturan-peraturan yg berkaitan dgn bidang- bidang
tertentu, seperti peraturan tata ruang, kepegawaian,
pertanahan, perpajakan, dll.
Philipus M. Hadjon
 Ruang Lingkup HAN mencakup:
A. Instrumen bagi penguasa utk mengatur,
menyeimbangkan, dan mengendalikan berbagai
kepentingan masyarakat;
B. Mengatur cara-cara warga masyarakat berpartisipasi
dlm proses penyusunan dan pengendalian tsb;
C. Perlindungan hukum bagi warga masyarakat;
D. Menyusun dasar-dasar bagi perlaksanaan tata
pemerintahan yg baik.
 HAN adalah hukum yang berkenaan dengan
pemerintah (dalam arti sempit) dimana cakupannya
secara garis besar mengatur tentang :
1. Perbuatan pemerintah (pusat dan daerah) dalam bidang
publik
2. Kewenangan pemerintahan (mengatur dari mana, dengan
cara apa, bagaimana pemerintah menggunakan
kewenangannya)
3. Akibat-akibat hukum yang lahir dari perbuatan atau
penggunaan kewenangan pemerintah itu
4. Penegakan hukum dan penerapan sanksi dalam bidang
pemerintahan
FUNGSI HAN
Menurut Bradley dan
Ewing
Mengatur
hubungan
antara badan-
badan publik
dengan individu
atau badan
hukum privat
Mengatur
hubungan antara
badan-badan
publik
HAN menjadikan
tugas-tugas
pemerintah dapat
dijalankan
FUNGSI HAN
Menjamin
Keadilan
Hukum
Menjamin
Kepastian
Hukum
Berfungsi
Ganda
UkuranPedoman

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraUzix Moch
 
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybiosBentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybiosAmphie Yuurisman
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraNakano
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negaranurul khaiva
 
legitimasi kekuasaan Bab II
legitimasi kekuasaan Bab IIlegitimasi kekuasaan Bab II
legitimasi kekuasaan Bab IIAde Ayu Saputri
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaArdha
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaDini Audi
 
Bentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanBentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanmuhammad_solikhin
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negaraaishkhuw fillah
 
Hukum kelembagaan negara
Hukum kelembagaan negaraHukum kelembagaan negara
Hukum kelembagaan negaraBagoes Prasetya
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraNina Ruspina
 

Mais procurados (20)

Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negara
 
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybiosBentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybios
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
 
sumber sumber hukum
 sumber sumber hukum sumber sumber hukum
sumber sumber hukum
 
Hukum Privat dan Hukum Publik
Hukum Privat dan Hukum PublikHukum Privat dan Hukum Publik
Hukum Privat dan Hukum Publik
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
legitimasi kekuasaan Bab II
legitimasi kekuasaan Bab IIlegitimasi kekuasaan Bab II
legitimasi kekuasaan Bab II
 
Negara Hukum
Negara HukumNegara Hukum
Negara Hukum
 
Peristiwa Hukum (PIH)
Peristiwa Hukum (PIH)Peristiwa Hukum (PIH)
Peristiwa Hukum (PIH)
 
Norma Kaidah
Norma KaidahNorma Kaidah
Norma Kaidah
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Hukum Perdata
Hukum Perdata Hukum Perdata
Hukum Perdata
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Bentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanBentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahan
 
Keputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha NegaraKeputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha Negara
 
Teori Tentang Sifat Hakekat Negara
Teori Tentang Sifat Hakekat NegaraTeori Tentang Sifat Hakekat Negara
Teori Tentang Sifat Hakekat Negara
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Hukum kelembagaan negara
Hukum kelembagaan negaraHukum kelembagaan negara
Hukum kelembagaan negara
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negara
 
Bentuk negara
Bentuk negaraBentuk negara
Bentuk negara
 

Semelhante a HAN

Negara hukum rule of law.ppt
Negara hukum rule of law.pptNegara hukum rule of law.ppt
Negara hukum rule of law.pptpikipardede1
 
Hukum administrasi negara edit
Hukum administrasi negara editHukum administrasi negara edit
Hukum administrasi negara editzekyleo
 
DOC-20230403-WA0010..pptx
DOC-20230403-WA0010..pptxDOC-20230403-WA0010..pptx
DOC-20230403-WA0010..pptxSriRahayu777458
 
NEGARA_HUKUM_DAN_HAK_ASASI_MANUSIA.pptx
NEGARA_HUKUM_DAN_HAK_ASASI_MANUSIA.pptxNEGARA_HUKUM_DAN_HAK_ASASI_MANUSIA.pptx
NEGARA_HUKUM_DAN_HAK_ASASI_MANUSIA.pptxSuciPuspitasari9
 
Negara hukum rule of law
Negara hukum rule of lawNegara hukum rule of law
Negara hukum rule of lawGozali Ghozi
 
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.docBentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.docEmir Harahap
 
Pancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesiaPancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesiatowetoe
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasiWarnet Raha
 
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahanKedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahanjimmy
 
Negara hukum dan negara hukum demokratis
Negara hukum dan negara hukum demokratisNegara hukum dan negara hukum demokratis
Negara hukum dan negara hukum demokratisLalola Kaban
 
Penerapan prinsip rule of law, mensyaratkan adanya penyelenggaraan pemerintah...
Penerapan prinsip rule of law, mensyaratkan adanya penyelenggaraan pemerintah...Penerapan prinsip rule of law, mensyaratkan adanya penyelenggaraan pemerintah...
Penerapan prinsip rule of law, mensyaratkan adanya penyelenggaraan pemerintah...Julaiha Probo Anggraini
 

Semelhante a HAN (20)

Negara hukum rule of law.ppt
Negara hukum rule of law.pptNegara hukum rule of law.ppt
Negara hukum rule of law.ppt
 
Hukum administrasi negara edit
Hukum administrasi negara editHukum administrasi negara edit
Hukum administrasi negara edit
 
DOC-20230403-WA0010..pptx
DOC-20230403-WA0010..pptxDOC-20230403-WA0010..pptx
DOC-20230403-WA0010..pptx
 
NEGARA_HUKUM_DAN_HAK_ASASI_MANUSIA.pptx
NEGARA_HUKUM_DAN_HAK_ASASI_MANUSIA.pptxNEGARA_HUKUM_DAN_HAK_ASASI_MANUSIA.pptx
NEGARA_HUKUM_DAN_HAK_ASASI_MANUSIA.pptx
 
Negara hukum rule of law
Negara hukum rule of lawNegara hukum rule of law
Negara hukum rule of law
 
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.docBentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
 
Hukum dan ham
Hukum dan hamHukum dan ham
Hukum dan ham
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Pancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesiaPancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesia
 
Isi makalah santi
Isi makalah santiIsi makalah santi
Isi makalah santi
 
Hubungan warga negara(mustina)
Hubungan warga negara(mustina)Hubungan warga negara(mustina)
Hubungan warga negara(mustina)
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Demokrasi konstitusi dan negara
Demokrasi konstitusi dan negara Demokrasi konstitusi dan negara
Demokrasi konstitusi dan negara
 
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahanKedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
 
Negara hukum dan negara hukum demokratis
Negara hukum dan negara hukum demokratisNegara hukum dan negara hukum demokratis
Negara hukum dan negara hukum demokratis
 
Penerapan prinsip rule of law, mensyaratkan adanya penyelenggaraan pemerintah...
Penerapan prinsip rule of law, mensyaratkan adanya penyelenggaraan pemerintah...Penerapan prinsip rule of law, mensyaratkan adanya penyelenggaraan pemerintah...
Penerapan prinsip rule of law, mensyaratkan adanya penyelenggaraan pemerintah...
 

HAN

  • 2. Negara Hukum  Sistem Hukum di dunia terdiri atas dua yaitu anglo saxon dan eropa kontinental  Secara embrionik gagasan negara hukum telah dikemukakan oleh plato, ketika ia menulis nomoi  Gagasan plato ini semakin tegas ketika didukung dengan muridnya dalam tulisan buku politica
  • 3. Terdapat tiga unsur pemerintah yang berkonstitusi Pemerintahan dilaksanakan untuk kepentingan umum Pemerintahan dilaksanakan menurut hukum yang berdasarkan pada ketentuan-ketentuan umum, bukan hukum yang dibuat secara sewenang-wenang mengesampingkan konstitusi Pemerintahan berkonstitusi berarti pemerintahan yang dilaksanakan atas kehendak rakyat, bukan paksaan
  • 4.  Konsep negara hukum (rule of law) dari A.V. Dicey dengan unsur-unsur : 1. Supremasi aturan-aturan hukum, tidak adanya kekuasaan sewenang-wenang 2. Equality before the law 3. Terjaminnya hak-hak manusia oleh undang-undang serta putusan-putusan pengadilan
  • 5.  Abad ke 19 muncullah konsep negara hukum (rechtsstaat) dari Freidrich Julius Stahl yang diilhami dari pemikiran Immanuel Kant : 1. Perlindungan hak-hak asasi manusia 2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan yang menjamin hak-hak itu 3. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan 4. Peradilan administrasi dalam perselisihan
  • 6.  Pandangan sri soemantri terhadap perkembangan konsepsi negara hukum dapat dilihat unsur- unsurnya : 1. Sistem pemerintahan negara yang didasarkan atas kedaulatan rakyat 2. Bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya harus berdasarkan atas hukum atau peraturan perundang-undangan 3. Adanya jaminan terhadap HAM 4. Adanya pembagian kekuasaan dalam negara
  • 7. 5. Adanya pengawasan dari badan-badan peradilan yang bebas dan mandiri (lembaga ini tidak berpihak dan tidak berada dibawah kekuasan eksekutif) 6. Adanya peran nyata dari anggota-anggota masyarakat atau warga negara untuk ikut serta dalam pengawasan terhadap pemerintah 7. Adanya sistem perekonomian yang dapat menjamin pembagian yang merata sumber daya yang diperlukan bagi kemakmuran warga negara
  • 8.  Perumusan unsur-unsur negara hukum tidak terlepas dari falsafah dan sosio politik, terutama falsafah individualisme yang bertumpu pada kebebasan individu dan hanya dibatasi oleh kehendak bebas pihak lain termasuk bebas dari kesewenangan- wenangan penguasa
  • 9.  model negara hukum seperti ungkapan Lord Acton dikenal dengan sebutan demokrasi konstitusional  Esensi dari negara berkonstitusi adalah perlindungan terhadap hak asasi manusia  Menurut Sri Soemantri tidak ada suatu negara tanpa mempunyai konstitusi atau undang-undang dasar  Negara hukum identik dengan negara yang berkonstitusi atau negara yang menjadikan konstitusi sebagai aturan main kehidupan kenegaraan, pemerintahan dan kemasyarakat
  • 10. Negara Hukum Demokrasi  Demokrasi tanpa pengaturan hukum akan kehilangan bentuk dan arah, sedangkan hukum tanpa demokrasi akan kehilangan makna  Franz Magnis Suseno “demokrasi yang bukan negara hukum bukan demokrasi dalam arti sesungguhnya”
  • 11.  J.B.J.M ten Berge menyebutkan prinsip negara hukum dan prinsip demokrasi adalah: 1. Prinsip negara hukum a. Asas legalitas b. Perlindungan hak asasi manusia c. Pemerintah terikat pada hukum d. Monopoli paksaan pemerintah untuk menjamin penegakan hukum e. Pengawasan oleh hakim yang merdeka
  • 12. 2. Prinsip demokrasi a. Perwakilan politik b. Pertanggungjawaban politik c. Pemencaran kewenangan d. Pengawasan dan kontrol e. Kejujuran dan keterbukaan pemerintah untuk umum f. Rakyat diberi kemunginan untuk mengajukan keberatan
  • 13.  Van wijk/willem konijnenbelt terkait prinsip rechstaat dan prinsip demokasi 1. Prinsip-prinsip rechstaat a. Pemerintah berdasarkan UU b. Perhormatan HAM c. Pembagian kekuasaan d. Pengawasan lembaga kehakiman
  • 14. 2. Prinsip demokrasi a. Keputusan-keputusan penting (UU) diambil bersama- sama dengan perwakilan rakyat yang dipilih berdasarkan pemilu b. Hasil pemilihan umum diarahkan untuk mengisi DPR dan pengisian pejabat-pejabat pemerintahan c. Keterbukaan pemerintah d. Siapapun yang memiliki kepentingan yang (dilanggar) oleh tindakan penguasa, (harus) diberi kesempatan untuk membela e. Setiap keputusan harus melindungi berbagai kepentingan minoritas dan harus seminimal mungkin menghindari ketidakbenaran dan ketidakadilan
  • 15. Tugas Tugas Pemerintah dalam Negara Hukum Modern (welvaartstaat)  Pentingnya pemencaran dan pemisahan kekuasaan yang melahirkan teori pemencaran kekuasaan atau pemisahaan kekuasaan (John Locke dan Montesquie)  Ajaran tentang negara kesejahteraan dianut banyak negara setelah perang dunia kedua  Menurut utrecht sejak negara turut serta secara aktif dalam pergaulan kemasyarakatan, maka lapangan pekerjaan pemerintah makin lama makin luas  Administrasi negara diserahi kewajiban untuk menyelenggarakan kesejahteraan umum
  • 16.  Dalam istilah freis ermessen mengandung kewajiban dan kekuasaan yang luas  Nata Saputra “suatu kebebasan yang diberikan kepada alat administrasi , yaitu kebebasan yang pada asasnya memperkenankan alat administrasi negara mengutakam keefektifan tercapainya tujuan daripada berpegang teguh kepada ketentuan hukum  Pemberiaan freis ermessen kepada pemerintah atau administrasi negara mempunyai konsekuensi tertentu dalam bidang legislatif
  • 17.  Menurut utrech kekuasaan administrasi negara dalam bidang legislatif meliputi : 1. Kewenangan untuk membuat peraturan atas inisiatif sendiri 2. Kekuasaan administrasi negara untuk membuat peraturan atas dasar delegasi 3. Droit function, yaitu kekuasaan adminitrasi negara untuk menafsirkan sendiri berbagai peraturan
  • 18. Penyelenggaraan tugas tugas pemerintahan berkaitan pula dengan bentuk negara tertentu (ex : negara kesatuan) Sentralisasi Desentralisasi
  • 19. Negara Hukum Indonesia  Ketentuan pasal 1 ayat (3) UUD 1945 “negara indonesia adalah negara hukum”  Yang menganut desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan (pasal 18 ayat 1 UUD 1945)  Sehingga sebagai negara hukum, setiap *penyelenggaraan urusan pemerintahan haruslah berdasarkan pada hukum yang berlaku*  Merujuk dari tujuan negara indonesia yang tercantum dalam alinea 4 pembukaan khususnya “memajukan kesejahteraan umum”
  • 20.  Karakterisitis konsep negara kesejahteraan adalah adanya kewajiban pemerintah untuk mengupayakan *kesejahteraan umum*  Menurut bagir manan “dimensi sosial ekonomi dari negara berdasarkan hukum adalah berupa kewajiban negara atau pemerintah untuk menjamin dan mewujudkan kesejahteraan sosial dalam suasana sebesar-besarnya kemakmuran menurut asas keadilan sosial bagi seluruh rakyat  Secara konstitusional terdapat dalam pasal 33 dan 34
  • 21.  Merujuk dari unsur-unsur negara hukum, ditemukan ketentuan-ketentuan dalam UUD yang menunjukan bahwa bangsa indonesia menganut negara hukum yang berasas desentralisasi dan berorientasi kesejahteraan 1. Pengakuan dan perlindungan HAM (pasal 28 A-J) 2. Adanya pemencaran kekuasaan negara secara horizontal dan vertikal (DPR pasal 19-22, Presiden pasal 4-15 dan kekuasaan kehakiman pasal 24),(pasal 18 kewenangan pemerintah daerah) 3. Prinsip kedaulatan rakyat (pasal 1 ayat (2) )
  • 22. 4. Penyelenggaraan negara dan pemerintah berdasarkan atas hukum dan peraturan perundang-undangan (pasal 1 ayat (3) ) 5. Pengawasan oleh hakim yang merdeka 6. Pemilihan umum dilaksanakan secara periodik (pasal 22E) 7. Tersedianya tempat pengaduan bagi rakyat atas tindakan pemerintah yang merugikan warga negara
  • 23. Pengertian dan Ruang Lingkup Hukum Administrasi Negara Administrasi Negara  Kata administrasi -> bahasa latin “administrate”  Menurut KBBI administrasi berarti : 1. Usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-caa penyelenggaraan pembinaan organisasi 2. Usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan serta mencapai tujuan 3. Kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan 4. Kegiatan kantor dan tata usaha
  • 24.  HAN merupakan bagian dari hukum publik  Secara global HAN merupakan instrumen yuridis yang digunakan oleh pemerintah untuk secara aktif terlibat dalam kehidupan bermasyarakat dan HAN dapat digunakan oleh masyarakat untuk mempengaruhi dan memperoleh perlindungan dari pemerintah Hukum Adminstrasi Administrasi = Pemerintah Pemerintah = Eksekutif
  • 25.  Menurut Bintoro Tjokroamidjojo :  Adalah manajemen dan organisasi dari manusia- manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan-tujuan pemerintah  Menurut Sondang P. Siagian :  Keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintah dari suatu negara dalam usaha mencapai tujuan negara
  • 26.  Menurut Utrecht :  Adalah gabungan jabatan-jabatan, aparat (alat) administrasi yang dibawah pimpinan pemerintah melakukan sebagian dari pekerjaan pemerintah  Menurut Bahsan Mustofa :  Sebagai gabungan jabatan-jabatan yang dibentuk dan disusun secara bertingkat yang diserahi tugas melakukan sebagian dari pekerjaan pemerintah dalam arti luas, yang tidak diserahkan kepada badan pembuat UU dan badan kehakiman
  • 27. Keseluruhan aparatur pemerintah yang melakukan berbagai aktifitas atau tugas- tugas negara selain tugas pembuatan UU dan pengadilan
  • 28. Pemerintah atau Pemerintahan  Pemerintahan  segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat dan kepentingan negara  Pemerintah  organ/alat atau aparat yang menjalankan pemerintahan
  • 29.  Pemerintah sebagai kelengkapan negara dapat diartikan secara luas dan secara sempit  Pemerintah dalam arti luas  Mencangkup semua alat kelengkapan negara (eksekutif, legislatif dan yudisial) atau alat-alat kelengkapan negara lainyang ertindak untuk dan atas nama negara  Pemerintah dalam arti sempit  Hanya cabang eksekutif
  • 30. Hukum Administrasi Negara  Hukum administrasi negara adalah peraturan hukum yang mengatur administrasi, yaitu hubungan antara warga negara dan pemerintahnya yang menjadi sebab hingga negara itu berfungsi. (R. Abdoel Djamali).  Hukum administrasi negara adalah keseluruhan aturan hukum yang mengatur bagaimana negara sebagai penguasa menjalankan usaha-usaha untuk memenuhi tugasnya. (Kusumadi Poedjosewojo.)
  • 31.  Hukum administrasi negara adalah hukum yang menguji hubungan hukum istimewa yang diadakan, akan kemungkinan para pejabat melakukan tugas mereka yang khusus. (E. Utrecht.)  Hukum administrasi negara adalah keseluruhan aturan yang harus diperhatikan oleh para pengusaha yang diserahi tugas pemerintahan dalam menjalankan tugasnya. (Van Apeldoorn.)  Hukum administrasi negara adalah hukum yang mengatur tentang hubungan-hubungan hukum antara jabatan-jabatan dalam negara dengan warga masyarakat. (Djokosutono.)
  • 32.  Oppen Hein mengatakan “ Hukum Administrasi Negara adalah sebagai suatu gabungan ketentuan-ketentuan yang mengikat badan-badan yang tinggi maupun rendah apabila badan-badan itu menggunakan wewenagnya yang telah diberikan kepadanya oleh Hukum Tata Negara.”  de La Bassecour Caan) bahwa yang dimaksud dengan hukum administrasi Negara adalah, himpunan peraturan-peraturan tertentu yang menjadi sebab maka Negara berfungsi. Maka peraturan-peraturan itu mengatur hubungan-hubungan antara tiap-tiap warga Negara dengan pemerintahannya.
  • 33.  (Van Vollenhoven) HAN adalah suatu gabungan ketentuan-ketentuan yang mengikat badan-badan yang tinggi maupun yang rendah apabila badan-badan utu menggunakan wewenangnya yang diberikan kepadanya oleh hukum tata Negara  J.H.A. Logemann,) hukum administrasi Negara adalah, hukum mengenai hubungan-hubungan antara jabatan- jabatan satu dengan lainnya, serta hukum antara jabatan-jabatan Negara itu dengan para warga masyarakat.
  • 34. Hukum Administrasi Negara Aturan-aturan hukum yang mengatur dengan cara bagaimana alat-alat perlengkapan negara melakukan tugas Aturan-aturan hukum yang mengatur hubungan hukum antara perlengkapan administrasi negara/pemerintah dengan warga
  • 35. Hukum untuk mengatur pemerintah atau penyelenggara pemerintahan, sebagian dibuat atau berasal dari pemerintah, dan hukum itu digunakan dalam mengatur hubungan dengan pemerintah atau untuk mempengaruhi terhadap tindakan pemerintah Hukum Administrasi Negara
  • 36. Hukum Administrasi Ilmu Administrasi Pengertian Pemerintahan Manajemen Sifat Normatif Empiris Ruang Lingkup Obyeknya adalah pemerintahan yaitu kekuasaan untuk memerintah Mengatur tata laksana pemerintahan. Jadi menyangkut manajemen dalam pemeritahan Istilah administrasi dalam IAN meliputi seluruh kegiatan negara (legislatif, eksekutif, dan yudikatif). Istilah administrasi dalam HAN hanya meliputi lapangan bestuur (eksekutif).
  • 37. Ruang lingkup Hukum Administrasi Negara  HAN berkenaan dengan kekuasaan eksekutif, tapi pengertian eksekutif ini tidak sama dengan apa yang dimaksud dalam konsep trias politika  HAN dalam kepustakaan belanda disebut dengan istilah “bestuurrecht” dengan unsur utama “bestuur”  Menurut Philipus M Hadjon “bestuur dirumuskan sebagai lingkungan kekuasaan negara diluar kekuasaan legislatif dan yudisial”
  • 38.  Berbicara HAN maka berbicara tentang kekuasaan Perintah dimana kekuasaanya bukan hanya bidang legislasi namun bidang yudisial juga  Kekuasaan pemerintah yang menjadi objek kajian Han itu demikian luas  Kesukaran menentukan ruang lingkup disebabkan : a. HAN berkaitan dengan tindakan pemerintah yang tidak semuanya dapat ditentukan secara tertulis dalam perturan perundang-undangan b. Pembuatan peraturan,keputusan dan instrumen yuridis bidang administrasi tidak terletak pada satu lembaga c. HAN berkembang sejalan dengan perkembangan tugas- tugas pemerintah dan kemasyarakatan, yang menyebabkan pertumbuhan bidan HAN secara sektoral
  • 39.  Utrech mengeluarkan pendapatnya dengan mengutip pendapat A.M. Donner dimana HAN sukar dikodifikasikan karena dua alasan : 1. Peraturan peraturan HAN berubah lebih cepat dan sering secara mendadak, sedangkan peraturan- peraturan privat dan pidana berubah secara berangsur- angsur saja 2. Pembuat peraturan HAN tidak dalam satu tangan. Diluar pembuat UU pusat hampir semua departemen atau pemerintah daerah otonom membuat juga peraturan HAN sehingga lapangan HAN sangat beraneka ragam
  • 40. Pembagian HAN Menurut Prajudi Atmosudirdjo : A. HAN Heteronom HAN yang bersumber pada UUD, TAP MPR dan UU sebagai hukum yang mengatur seluk beluk organisasi dan fungsi administrasi negara B. HAN Otonom HAN yang bersifat operasional yang diciptakan pemerintah dan administrasi negara guna melaksanakan fungsinya
  • 41. Pembagian HAN Menurut Van Wijk/Willem Konijnenbelt A. HAN Umum (algemeen deel):  Peraturan-peraturan umum mengenai tindakan hukum dan atau peraturan-peraturan dan prinsip- prinsip yg berlaku utk semua bidan HAN. B. HAN Khusus (bijzonder deel):  Peraturan-peraturan yg berkaitan dgn bidang- bidang tertentu, seperti peraturan tata ruang, kepegawaian, pertanahan, perpajakan, dll.
  • 42. Philipus M. Hadjon  Ruang Lingkup HAN mencakup: A. Instrumen bagi penguasa utk mengatur, menyeimbangkan, dan mengendalikan berbagai kepentingan masyarakat; B. Mengatur cara-cara warga masyarakat berpartisipasi dlm proses penyusunan dan pengendalian tsb; C. Perlindungan hukum bagi warga masyarakat; D. Menyusun dasar-dasar bagi perlaksanaan tata pemerintahan yg baik.
  • 43.  HAN adalah hukum yang berkenaan dengan pemerintah (dalam arti sempit) dimana cakupannya secara garis besar mengatur tentang : 1. Perbuatan pemerintah (pusat dan daerah) dalam bidang publik 2. Kewenangan pemerintahan (mengatur dari mana, dengan cara apa, bagaimana pemerintah menggunakan kewenangannya) 3. Akibat-akibat hukum yang lahir dari perbuatan atau penggunaan kewenangan pemerintah itu 4. Penegakan hukum dan penerapan sanksi dalam bidang pemerintahan
  • 44. FUNGSI HAN Menurut Bradley dan Ewing Mengatur hubungan antara badan- badan publik dengan individu atau badan hukum privat Mengatur hubungan antara badan-badan publik HAN menjadikan tugas-tugas pemerintah dapat dijalankan