SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
1
1 MTs negeri Jatiasih
POLA DAN BARISAN BILANGAN
1. Pola dan barisan Bilangan
1.1.Pola Bilangan
Perhatikan himpunan bilangan di bawah ini.
1. Himpunan bilangan asli = ( 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, …….)
2. Himpunan bilangan ganjil = ( 1, 3, 5, 7, 9, …..)
3. Himpunan bilangan genap = (0, 2, 4, 6, 8, …..)
4. Himpunan bilangan kuadrat = (1, 4, 9, 16, …..)
Bilangan- bilangan yang menjadi anggota himpunan bilangan di atas memberikan petunjuk
bahwa bilangan-bilangan itu membentuk pola bilangan, karena mempunyai aturan tertentu.
Berikut beberapa pola bilangan beserta aturan yang membentuknya
i. 0, 2, 4, 6, 8,……. Aturannya : menambah 2 untuk suku berikutnya
ii. 1, 5, 9, 13, 17, ….. aturannya : menambah 4 untuk suku berikutnya
iii. 100, 95, 90, 85, …. Aturannya ; mengurangkan dengan 5 untuk suku
berikutnya
iv. 2, 4, 8, 16, 32, ….. aturannya : mengalikan 2 untuk suku berikutnya.
v. 1, 3, 7, 13, 21, …. Aturannya ; menambah bilangan genap mulai dari 2 untuk
suku berikutnya
vi. 1, 4, 9, 16, 25, …. Aturannya : menambah bilangan ganjil mulai dari 3 untuk
suku berikutnya.
1.2.Barisan Bilangan.
Barisan bilangan adalah urutan bilangan yang disusun berbaris dengan aturan tertentu.
Bilangna-bilangan yang menyusun itu di sebut suku, dalam hal ini suku dilambangkan
dengan U. berarti suku ke-I ditulis U1, suku ke-2 ditulis U2, dan seterusnya. Perhatikan
contoh berikut ini
i. 1, 5, 9, 13, 17, ….. aturannya : menambah 4 untuk suku berikutnya.
Jadi U1 = 1, U2 = 5, U3 = 9, U4 = 13, U5 = 17 dst.
2
2 MTs negeri Jatiasih
ii. 2, 6, 12, 20, …. Aturannya ; menambah bilangan genap dimulai dari 4, untuk
suku berikutnya. Jadi U1 = 2, U2 = 6, U3 = 12, U4 = 20 , dst.
2. MenentukanSuku ke-n Pada Pola dan BarisanBilangan
1. Pola Bilangan Persegi
Contoh pola bilangan persegi: 1, 4, 9, 16, 25, 36, 49, ….
Mengapa disebut pola bilangan persegi? Perhatikan pola bilangan pada gambar
berikut.
Pola bilangan tersebut dapat disusun dari barisan bilangan berikut:
1. Pole ke-1 yaitu 1 = 1 x 1 = 12
2. Pola ke-2 yaitu 4 = 2 x 2 = 22
3. Pola ke-3 yaitu 9 = 3 x 3 = 32
4. Pola ke-4 yaitu 16 = 4 x 4 = 42
5. Pola ke 5 yaitu 25 = 5 x 5 = 52
.
.
6. Poa ke n 𝑈 𝑛 = 𝑛 𝑥 𝑛 = 𝑛2
Ternyata banyaknya titik yang membentuk barisan persegi tersebut sama dengan
cara mencari luas sebuah persegi, yaitu sisi x sisi. Maka untuk bilangan kesembilan
dari pola tersebut adalah 81, didapat dari 9 x 9 = 81.
Jadi, rumus untuk mencari suku ke-n dari pola bilangan persegi adalah
𝑈 𝑛 = 𝑛 𝑥 𝑛 = 𝑛2
Contoh : Suku ke 7 barisan persegi adalah …..
Jawab.
3
3 MTs negeri Jatiasih
Un = n2 , U7 = 72 = 49, jadi suku ke- 7 adalah 49
2. Pola BilanganPersegipanjang
Contoh pola bilangan persegipanjang: 2, 6, 12, 20, 30, 42, ….
Mengapa disebut pola bilangan persegipanjang? Perhatikan pola bilangan pada
gambar berikut.
Pola bilangan tersebut dapat disusun dari barisan bilangan berikut:
1. Pola ke-1 yaitu 2 = 1 x ( 1 + 1) = 1 x 2
2. Pola ke 2 yaitu 6 = 2 x (2 +1) = 2 x 3
3. Pola ke 3 yaitu 12 = 3 x (3 +1) = 3 x 4
4. Pola ke 4 yaitu 20 = 4 (4 +1) = 4 x 5
.
5. Pola ke n yaitu 𝑈 𝑛 = 𝑛 ( 𝑛 + 1 )
Ternyata banyaknya titik yang membentuk barisan persegi tersebut sama dengan
cara mencari luas sebuah persegipanjang, yaitu panjang x lebar. Misal pola
bilangan kedelapan, maka 8 dimisalkan sebagai lebarnya, sedangkan panjangnya
8 + 1 = 9, maka pola bilangan kedelapan adalah 8 x 9 =72.
Jadi, rumus untuk mencari suku ke-n dari pola bilangan persegipanjang adalah
𝑈 𝑛 = 𝑛 ( 𝑛 + 1 )
Contoh : suku ke-8 pola bilangan persegi panjang adalah ……
jawab
Un = n x (n + 1)
U8 = 8 x (8 + 1 )
= 8 x 9
= 72, jadi suku ke-8 adalah 72
4
4 MTs negeri Jatiasih
3. Pola Bilangan Segitiga
Contoh pola bilangan segitiga: 1, 3, 6, 10, 15, 21, 28, ….
Kenapa sih disebut pola bilangan segitiga? Hmmm, kenapa yah? coba dech
perhatikan kalo bilangan diatas disusun akan menjadi seperti ini:
Pola bilangan tersebut dapat disusun dari barisan bilangan berikut:
1. 𝑃𝑜𝑙𝑎 𝑘𝑒 1 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 ∶ 1 =
1
2
𝑥 1(1 + 1)
2. 𝑃𝑜𝑙𝑎 𝑘𝑒 2 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 ∶ 3 =
1
2
𝑥 2 (2+ 1)
3. 𝑃𝑜𝑙𝑎 𝑘𝑒 3 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 ∶ 6 =
1
2
𝑥 3 (3+ 1)
4. 𝑃𝑜𝑙𝑎 𝑘𝑒 4 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 ∶ 10 =
1
2
𝑥 4 (4+ 1)
5. 𝑃𝑜𝑙𝑎 𝑘𝑒 5 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 ∶ 15 =
1
2
𝑥 5 (5+ 1 )
6. 𝑃𝑜𝑙𝑎 𝑘𝑒 6 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 ∶ …. =
1
2
𝑥 6 (6 + 1 )
.
.
7. 𝑃𝑜𝑙𝑎 𝑘𝑒 𝑛 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 ∶ 𝑈 𝑛 =
1
2
𝑥 𝑛 ( 𝑛 + 1 )
Jadi, rumus untuk mencari suku ke-n dari pola bilangan segitiga adalah
𝑈 𝑛 =
1
2
𝑥 𝑛 ( 𝑛 + 1 )
Contoh : Suku ke- 5 pola bilang segi tiga adalah …..
Jawab
Un =
1
2
𝑥 𝑛(𝑛 + 1 )
U5 =
1
2
𝑥 5 (5 + 1 )
=
1
2
𝑥 5 𝑥 6
= 15, jadi suku ke – 5 adalah 15
5
5 MTs negeri Jatiasih
4. Pola Bilangan Ganjil
Contoh pola bilangan Ganjil : 1,3,5,7,,,,,,,,,,,
Perhatikan gambar noktah-noktah berikut
Pola bilangan tersebut dapat disusun barisan bilangan sebagai berikut
1 1 = 2 x1 - 1
2 3 = 2 x 2 – 1
3 5 = 2 x 3 – 1
4 7 = 2 x 4 – 1
n = 2 n – 1
jadi rumus untuk mencari suku ke-n pola bilangan ganjil adalah 2 n – 1
contoh : suku ke -14 pola biangan ganjil adalah ……
jawab
Un = 2 n – 1
U14 = 2 x 14 – 1
= 27. Jadi suku ke – 14 barisan bilangan ganjil adalah 27
5. Pola Bilangan Genap
Contoh pola bilangan genap : 2, 4, 6, 8, 10, ………..
Perhatikan noktah pola bilangan genap
Pola bilangan genap di atas dapat ditentukan pola –pola sebagai berikut
1 2 = 2 x 1
6
6 MTs negeri Jatiasih
2 4 = 2 x 2
3 6 = 2 x 4
4 8 = 2 x 4
n = 2 n
jadi rumus mencari suku ke –n barisan bilangan genap adalah Un = 2 n
contoh: suku ke – 19 pola bilangan genap adalah ……
jawab
Un = 2 n
U19 = 2 x 19 = 38. Jadi suku ke-19 adalah 38
6. Pola bilangan segi tiga Pascal
Contoh pola bilangan segi tiga pascal :
1
1 1
1 2 1
1 3 3 1
1 4 6 4 1
Dst
Perhatikan noktah pola pada segi tiga pascal berikut ini
Dst
7
7 MTs negeri Jatiasih
Dari pola segi tiga pascal di atas dapat disusun pola- pola sebagai berikut
1
1 1
1 2 1
1 3 3 1
1 4 6 4 1
Jumlah Baris ke- 1 1 = 21-1
= 20
Ke- 2 2 = 22-1
= 21
Ke – 3 4 = 24-1
= 22
Ke – 4 8 = 24 – 1
= 23
Ke – 5 16 = 25 – 1
= 24
Ke – n = 2n - 1
Jadi rumus untuk mencari jumlah baris ke – n pola bilangan segi tiga pascal
adalah 2n - 1
Contoh : jumlah bilangan baris ke- 5 pola bilangan segi itga pascal adalah ……
Jawab
Un = 2n – 1
U5 = 25 – 1
= 24
= 16. Jadi jumlah bilangan pada baris ke-5 adalah 16
8
8 MTs negeri Jatiasih
5. Gambarkan noktah pola ke- 7 pada pola bilangan
a. Persegi
b. Persegi panjang
c. Segi tiga
d. Ganjil
e. Genap
f. Segi tiga pascal
6. Tentukan suku ke-25 dan ke-50 pada pola bilangan
a. Persegi
b. Persegi panjang
c. Segi tiga
d. Ganjil
e. Genap
7. Tentukan bilangan baris ke- 8 pada pola segi tiga pascal
8. Tentukan jumlah baris ke-8 dan ke-12 pada pola segi tiga pascal
9
9 MTs negeri Jatiasih
3. Tentukan rumus suku ke-n dari barisan-barisan bilangan berikut.
a. 3, 4, 6, 9, ...
b. 1, 2, 4, 8, ...
c. 10, 8, 6, 4, ...

More Related Content

What's hot

Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas VIII
Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas VIIIRencana pelaksanaan pembelajaran kelas VIII
Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas VIIIAyu Rhen
 
Bangun ruang sisi datar kelas VIII
Bangun ruang sisi datar kelas VIIIBangun ruang sisi datar kelas VIII
Bangun ruang sisi datar kelas VIIISahida Widaswari
 
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Aisyah Turidho
 
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarRPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarDuano Nusantara
 
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...ZainulHasan13
 
DPPM1 Bilangan Bulat -SMP kelas VII- (Metode Scientific)
DPPM1 Bilangan Bulat -SMP kelas VII- (Metode Scientific)DPPM1 Bilangan Bulat -SMP kelas VII- (Metode Scientific)
DPPM1 Bilangan Bulat -SMP kelas VII- (Metode Scientific)Yusrina Fitriani Ns
 
Modul bilangan berpangkat
Modul  bilangan berpangkatModul  bilangan berpangkat
Modul bilangan berpangkatAbdul Karim
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelNuurwashilaah -
 
PPT Sistem Koordinat
PPT Sistem KoordinatPPT Sistem Koordinat
PPT Sistem Koordinatardynuryadi
 
Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1
Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1
Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1MartiwiFarisa
 
2. kisi2 dan instrumen penilaian statistika.pdf
2. kisi2 dan instrumen penilaian statistika.pdf2. kisi2 dan instrumen penilaian statistika.pdf
2. kisi2 dan instrumen penilaian statistika.pdfJulianaAnggraini5
 
PPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxPPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxYanniFryda
 
Modul 1 bilangan bulat
Modul 1 bilangan bulatModul 1 bilangan bulat
Modul 1 bilangan bulatAcika Karunila
 
PEMBAHASAN SOAL2 NON RUTIN
PEMBAHASAN SOAL2 NON RUTINPEMBAHASAN SOAL2 NON RUTIN
PEMBAHASAN SOAL2 NON RUTINHiriza Hiriza
 
RPP RELASI DAN FUNGSI
RPP RELASI DAN FUNGSIRPP RELASI DAN FUNGSI
RPP RELASI DAN FUNGSINety24
 

What's hot (20)

Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas VIII
Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas VIIIRencana pelaksanaan pembelajaran kelas VIII
Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas VIII
 
Bab i 13. remedial dan pengayaan ke -1
Bab i   13. remedial dan pengayaan ke -1Bab i   13. remedial dan pengayaan ke -1
Bab i 13. remedial dan pengayaan ke -1
 
Pola bilangan
Pola bilanganPola bilangan
Pola bilangan
 
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
 
Ppt pers kuadrat
Ppt  pers kuadratPpt  pers kuadrat
Ppt pers kuadrat
 
Bangun ruang sisi datar kelas VIII
Bangun ruang sisi datar kelas VIIIBangun ruang sisi datar kelas VIII
Bangun ruang sisi datar kelas VIII
 
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
 
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarRPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
 
Lkpd spltv
Lkpd spltvLkpd spltv
Lkpd spltv
 
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...
 
DPPM1 Bilangan Bulat -SMP kelas VII- (Metode Scientific)
DPPM1 Bilangan Bulat -SMP kelas VII- (Metode Scientific)DPPM1 Bilangan Bulat -SMP kelas VII- (Metode Scientific)
DPPM1 Bilangan Bulat -SMP kelas VII- (Metode Scientific)
 
Modul bilangan berpangkat
Modul  bilangan berpangkatModul  bilangan berpangkat
Modul bilangan berpangkat
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
 
PPT Sistem Koordinat
PPT Sistem KoordinatPPT Sistem Koordinat
PPT Sistem Koordinat
 
Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1
Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1
Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1
 
2. kisi2 dan instrumen penilaian statistika.pdf
2. kisi2 dan instrumen penilaian statistika.pdf2. kisi2 dan instrumen penilaian statistika.pdf
2. kisi2 dan instrumen penilaian statistika.pdf
 
PPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxPPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptx
 
Modul 1 bilangan bulat
Modul 1 bilangan bulatModul 1 bilangan bulat
Modul 1 bilangan bulat
 
PEMBAHASAN SOAL2 NON RUTIN
PEMBAHASAN SOAL2 NON RUTINPEMBAHASAN SOAL2 NON RUTIN
PEMBAHASAN SOAL2 NON RUTIN
 
RPP RELASI DAN FUNGSI
RPP RELASI DAN FUNGSIRPP RELASI DAN FUNGSI
RPP RELASI DAN FUNGSI
 

Similar to POLADANBARISAN

Bab i pola bilangan (pertemuan ke 2)
Bab i pola bilangan (pertemuan ke 2)Bab i pola bilangan (pertemuan ke 2)
Bab i pola bilangan (pertemuan ke 2)muhammadmuiz2511
 
Makalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deretMakalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deretaditin
 
Problem Solving Strategies Finding a Pattern
Problem Solving Strategies Finding a PatternProblem Solving Strategies Finding a Pattern
Problem Solving Strategies Finding a PatternNi wulie
 
Barisan bilangan
Barisan bilanganBarisan bilangan
Barisan bilanganhafidz248
 
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01lissura chatami
 
1 POLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGAN.pptx
1 POLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGAN.pptx1 POLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGAN.pptx
1 POLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGAN.pptxradietaradeia2
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deretacimulyana
 
Barisan dan Deret.ppt
Barisan dan Deret.pptBarisan dan Deret.ppt
Barisan dan Deret.pptssuser3c2896
 
POLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGAN.pptx
POLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGAN.pptxPOLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGAN.pptx
POLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGAN.pptxOdhirArt
 

Similar to POLADANBARISAN (20)

Barisan aritmetika
Barisan aritmetikaBarisan aritmetika
Barisan aritmetika
 
Bab i pola bilangan (pertemuan ke 2)
Bab i pola bilangan (pertemuan ke 2)Bab i pola bilangan (pertemuan ke 2)
Bab i pola bilangan (pertemuan ke 2)
 
Makalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deretMakalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deret
 
Pola bilangan
Pola bilanganPola bilangan
Pola bilangan
 
Pola bilangan
Pola bilanganPola bilangan
Pola bilangan
 
Problem Solving Strategies Finding a Pattern
Problem Solving Strategies Finding a PatternProblem Solving Strategies Finding a Pattern
Problem Solving Strategies Finding a Pattern
 
Barisa nderettakhingga
Barisa nderettakhinggaBarisa nderettakhingga
Barisa nderettakhingga
 
Barisan bilangan
Barisan bilanganBarisan bilangan
Barisan bilangan
 
Barisan dan Deret Bilangan ppt
Barisan dan Deret Bilangan pptBarisan dan Deret Bilangan ppt
Barisan dan Deret Bilangan ppt
 
Kalkulus lanjut
Kalkulus lanjutKalkulus lanjut
Kalkulus lanjut
 
Pola Bilangan pert. 2.pdf
Pola Bilangan pert. 2.pdfPola Bilangan pert. 2.pdf
Pola Bilangan pert. 2.pdf
 
Mathe haha
Mathe hahaMathe haha
Mathe haha
 
229515136-Makalah-Mat.docx
229515136-Makalah-Mat.docx229515136-Makalah-Mat.docx
229515136-Makalah-Mat.docx
 
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
Mathehaha 141122072859-conversion-gate01
 
1 POLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGAN.pptx
1 POLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGAN.pptx1 POLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGAN.pptx
1 POLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGAN.pptx
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
Deret geometri
Deret geometriDeret geometri
Deret geometri
 
Barisan dan Deret.ppt
Barisan dan Deret.pptBarisan dan Deret.ppt
Barisan dan Deret.ppt
 
POLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGAN.pptx
POLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGAN.pptxPOLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGAN.pptx
POLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGAN.pptx
 
Baris dan deret
Baris dan deretBaris dan deret
Baris dan deret
 

POLADANBARISAN

  • 1. 1 1 MTs negeri Jatiasih POLA DAN BARISAN BILANGAN 1. Pola dan barisan Bilangan 1.1.Pola Bilangan Perhatikan himpunan bilangan di bawah ini. 1. Himpunan bilangan asli = ( 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, …….) 2. Himpunan bilangan ganjil = ( 1, 3, 5, 7, 9, …..) 3. Himpunan bilangan genap = (0, 2, 4, 6, 8, …..) 4. Himpunan bilangan kuadrat = (1, 4, 9, 16, …..) Bilangan- bilangan yang menjadi anggota himpunan bilangan di atas memberikan petunjuk bahwa bilangan-bilangan itu membentuk pola bilangan, karena mempunyai aturan tertentu. Berikut beberapa pola bilangan beserta aturan yang membentuknya i. 0, 2, 4, 6, 8,……. Aturannya : menambah 2 untuk suku berikutnya ii. 1, 5, 9, 13, 17, ….. aturannya : menambah 4 untuk suku berikutnya iii. 100, 95, 90, 85, …. Aturannya ; mengurangkan dengan 5 untuk suku berikutnya iv. 2, 4, 8, 16, 32, ….. aturannya : mengalikan 2 untuk suku berikutnya. v. 1, 3, 7, 13, 21, …. Aturannya ; menambah bilangan genap mulai dari 2 untuk suku berikutnya vi. 1, 4, 9, 16, 25, …. Aturannya : menambah bilangan ganjil mulai dari 3 untuk suku berikutnya. 1.2.Barisan Bilangan. Barisan bilangan adalah urutan bilangan yang disusun berbaris dengan aturan tertentu. Bilangna-bilangan yang menyusun itu di sebut suku, dalam hal ini suku dilambangkan dengan U. berarti suku ke-I ditulis U1, suku ke-2 ditulis U2, dan seterusnya. Perhatikan contoh berikut ini i. 1, 5, 9, 13, 17, ….. aturannya : menambah 4 untuk suku berikutnya. Jadi U1 = 1, U2 = 5, U3 = 9, U4 = 13, U5 = 17 dst.
  • 2. 2 2 MTs negeri Jatiasih ii. 2, 6, 12, 20, …. Aturannya ; menambah bilangan genap dimulai dari 4, untuk suku berikutnya. Jadi U1 = 2, U2 = 6, U3 = 12, U4 = 20 , dst. 2. MenentukanSuku ke-n Pada Pola dan BarisanBilangan 1. Pola Bilangan Persegi Contoh pola bilangan persegi: 1, 4, 9, 16, 25, 36, 49, …. Mengapa disebut pola bilangan persegi? Perhatikan pola bilangan pada gambar berikut. Pola bilangan tersebut dapat disusun dari barisan bilangan berikut: 1. Pole ke-1 yaitu 1 = 1 x 1 = 12 2. Pola ke-2 yaitu 4 = 2 x 2 = 22 3. Pola ke-3 yaitu 9 = 3 x 3 = 32 4. Pola ke-4 yaitu 16 = 4 x 4 = 42 5. Pola ke 5 yaitu 25 = 5 x 5 = 52 . . 6. Poa ke n 𝑈 𝑛 = 𝑛 𝑥 𝑛 = 𝑛2 Ternyata banyaknya titik yang membentuk barisan persegi tersebut sama dengan cara mencari luas sebuah persegi, yaitu sisi x sisi. Maka untuk bilangan kesembilan dari pola tersebut adalah 81, didapat dari 9 x 9 = 81. Jadi, rumus untuk mencari suku ke-n dari pola bilangan persegi adalah 𝑈 𝑛 = 𝑛 𝑥 𝑛 = 𝑛2 Contoh : Suku ke 7 barisan persegi adalah ….. Jawab.
  • 3. 3 3 MTs negeri Jatiasih Un = n2 , U7 = 72 = 49, jadi suku ke- 7 adalah 49 2. Pola BilanganPersegipanjang Contoh pola bilangan persegipanjang: 2, 6, 12, 20, 30, 42, …. Mengapa disebut pola bilangan persegipanjang? Perhatikan pola bilangan pada gambar berikut. Pola bilangan tersebut dapat disusun dari barisan bilangan berikut: 1. Pola ke-1 yaitu 2 = 1 x ( 1 + 1) = 1 x 2 2. Pola ke 2 yaitu 6 = 2 x (2 +1) = 2 x 3 3. Pola ke 3 yaitu 12 = 3 x (3 +1) = 3 x 4 4. Pola ke 4 yaitu 20 = 4 (4 +1) = 4 x 5 . 5. Pola ke n yaitu 𝑈 𝑛 = 𝑛 ( 𝑛 + 1 ) Ternyata banyaknya titik yang membentuk barisan persegi tersebut sama dengan cara mencari luas sebuah persegipanjang, yaitu panjang x lebar. Misal pola bilangan kedelapan, maka 8 dimisalkan sebagai lebarnya, sedangkan panjangnya 8 + 1 = 9, maka pola bilangan kedelapan adalah 8 x 9 =72. Jadi, rumus untuk mencari suku ke-n dari pola bilangan persegipanjang adalah 𝑈 𝑛 = 𝑛 ( 𝑛 + 1 ) Contoh : suku ke-8 pola bilangan persegi panjang adalah …… jawab Un = n x (n + 1) U8 = 8 x (8 + 1 ) = 8 x 9 = 72, jadi suku ke-8 adalah 72
  • 4. 4 4 MTs negeri Jatiasih 3. Pola Bilangan Segitiga Contoh pola bilangan segitiga: 1, 3, 6, 10, 15, 21, 28, …. Kenapa sih disebut pola bilangan segitiga? Hmmm, kenapa yah? coba dech perhatikan kalo bilangan diatas disusun akan menjadi seperti ini: Pola bilangan tersebut dapat disusun dari barisan bilangan berikut: 1. 𝑃𝑜𝑙𝑎 𝑘𝑒 1 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 ∶ 1 = 1 2 𝑥 1(1 + 1) 2. 𝑃𝑜𝑙𝑎 𝑘𝑒 2 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 ∶ 3 = 1 2 𝑥 2 (2+ 1) 3. 𝑃𝑜𝑙𝑎 𝑘𝑒 3 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 ∶ 6 = 1 2 𝑥 3 (3+ 1) 4. 𝑃𝑜𝑙𝑎 𝑘𝑒 4 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 ∶ 10 = 1 2 𝑥 4 (4+ 1) 5. 𝑃𝑜𝑙𝑎 𝑘𝑒 5 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 ∶ 15 = 1 2 𝑥 5 (5+ 1 ) 6. 𝑃𝑜𝑙𝑎 𝑘𝑒 6 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 ∶ …. = 1 2 𝑥 6 (6 + 1 ) . . 7. 𝑃𝑜𝑙𝑎 𝑘𝑒 𝑛 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 ∶ 𝑈 𝑛 = 1 2 𝑥 𝑛 ( 𝑛 + 1 ) Jadi, rumus untuk mencari suku ke-n dari pola bilangan segitiga adalah 𝑈 𝑛 = 1 2 𝑥 𝑛 ( 𝑛 + 1 ) Contoh : Suku ke- 5 pola bilang segi tiga adalah ….. Jawab Un = 1 2 𝑥 𝑛(𝑛 + 1 ) U5 = 1 2 𝑥 5 (5 + 1 ) = 1 2 𝑥 5 𝑥 6 = 15, jadi suku ke – 5 adalah 15
  • 5. 5 5 MTs negeri Jatiasih 4. Pola Bilangan Ganjil Contoh pola bilangan Ganjil : 1,3,5,7,,,,,,,,,,, Perhatikan gambar noktah-noktah berikut Pola bilangan tersebut dapat disusun barisan bilangan sebagai berikut 1 1 = 2 x1 - 1 2 3 = 2 x 2 – 1 3 5 = 2 x 3 – 1 4 7 = 2 x 4 – 1 n = 2 n – 1 jadi rumus untuk mencari suku ke-n pola bilangan ganjil adalah 2 n – 1 contoh : suku ke -14 pola biangan ganjil adalah …… jawab Un = 2 n – 1 U14 = 2 x 14 – 1 = 27. Jadi suku ke – 14 barisan bilangan ganjil adalah 27 5. Pola Bilangan Genap Contoh pola bilangan genap : 2, 4, 6, 8, 10, ……….. Perhatikan noktah pola bilangan genap Pola bilangan genap di atas dapat ditentukan pola –pola sebagai berikut 1 2 = 2 x 1
  • 6. 6 6 MTs negeri Jatiasih 2 4 = 2 x 2 3 6 = 2 x 4 4 8 = 2 x 4 n = 2 n jadi rumus mencari suku ke –n barisan bilangan genap adalah Un = 2 n contoh: suku ke – 19 pola bilangan genap adalah …… jawab Un = 2 n U19 = 2 x 19 = 38. Jadi suku ke-19 adalah 38 6. Pola bilangan segi tiga Pascal Contoh pola bilangan segi tiga pascal : 1 1 1 1 2 1 1 3 3 1 1 4 6 4 1 Dst Perhatikan noktah pola pada segi tiga pascal berikut ini Dst
  • 7. 7 7 MTs negeri Jatiasih Dari pola segi tiga pascal di atas dapat disusun pola- pola sebagai berikut 1 1 1 1 2 1 1 3 3 1 1 4 6 4 1 Jumlah Baris ke- 1 1 = 21-1 = 20 Ke- 2 2 = 22-1 = 21 Ke – 3 4 = 24-1 = 22 Ke – 4 8 = 24 – 1 = 23 Ke – 5 16 = 25 – 1 = 24 Ke – n = 2n - 1 Jadi rumus untuk mencari jumlah baris ke – n pola bilangan segi tiga pascal adalah 2n - 1 Contoh : jumlah bilangan baris ke- 5 pola bilangan segi itga pascal adalah …… Jawab Un = 2n – 1 U5 = 25 – 1 = 24 = 16. Jadi jumlah bilangan pada baris ke-5 adalah 16
  • 8. 8 8 MTs negeri Jatiasih 5. Gambarkan noktah pola ke- 7 pada pola bilangan a. Persegi b. Persegi panjang c. Segi tiga d. Ganjil e. Genap f. Segi tiga pascal 6. Tentukan suku ke-25 dan ke-50 pada pola bilangan a. Persegi b. Persegi panjang c. Segi tiga d. Ganjil e. Genap 7. Tentukan bilangan baris ke- 8 pada pola segi tiga pascal 8. Tentukan jumlah baris ke-8 dan ke-12 pada pola segi tiga pascal
  • 9. 9 9 MTs negeri Jatiasih 3. Tentukan rumus suku ke-n dari barisan-barisan bilangan berikut. a. 3, 4, 6, 9, ... b. 1, 2, 4, 8, ... c. 10, 8, 6, 4, ...