SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
DAMPAK BEBAN LALU LINTAS TERHADAP PENINGKATAN NILAI
KERUSAKAN JALAN (SURFACE DISTRESS),
STUDI KASUS: JL. BRIGJEN KATAMSO, SIDOARJO.
Oleh:
Anak Agung Gde Kartika*
e-mail: a_agung_kartika@yahoo.com,
kartika@ce.its.ac.id
Ervina Ahyudanari*
e-mail: ervina@ce.its.ac.id
Hera Widyastuti*
e-mail: hera@ce.its.ac.id
Wahju Herijanto*
e-mail: herijanto@ce.its.ac.id
Cahya Buana*
e-mail: cahya_b@ce.its.ac.id
Catur Arif P.*
e-mail: catur_ap@ce.its.ac.id
*Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil-FTSP ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabya 60111
Abstract
In Environmental Impact Study (AMDAL), the prediction of the impact to the component of transportation
commonly consists of two measures; those are traffic performances and surface distressed. The impacts towards
traffic performances are easily calculated by using the Indonesian Highway Capacity Manual (IHCM, 1997). On
the contrary, the problem may appear when the degradation of the road condition is needed since at the moment
there is no relevant reference to be adopted.
The analysis is carried out by measuring the initial Surface Distressed (SD) value. It then continues again with
measuring the Surface Distressed (SD) by the end of observation period which is 96 days. Additionally, the
traffic volumes are also counted in order to know the burden of each segment so that the change (degradation) of
the road condition as the impact of the cumulative EAL can be found.
Among three models identified, the exponential model is proposed as a tool to predict the rate of surface
distressed since this model can accommodate the nature of the surface distressed itself which is getting worse if
there is no action to maintain the road surface. Moreover, this model shows a good coefficient of determination
(R2
) which is 0,841. The model itself is: (SD/km)= No.of.EAL*2.10 5
0,006e
−
Keyword: AMDAL, prediction, impact, EAL, surface distressed.
1. PENDAHULUAN
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 11 tahun 2006 tentang jenis rencana
usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal terdapat banyak kegiatan yang
wajib dilengkapi Amdal. Sementara itu dalam analisa Amdal sendiri terdapat komponen
transportasi di dalamnya. Dalam banyak kasus komponen transportasi sering diterjemahkan
dalam dua dimensi yaitu dimensi lalu lintas dan dimensi kerusakan jalan, sehingga alat
ukurnya menggunakan dua parameter dimensi tersebut. Menurut Bina Marga (1979) kinerja
perkerasan lentur dapat ditentukan berdasarkan persamaan Ng=0.5Nr+0.5Nn dimana Ng
adalah nilai gabungan kerusakan jalan, dan Nr adalah nilai kerusakan jalan yang diperoleh
dari pengamatan visual, sedangkan Nn adalah nilai kenyamanan jalan yang dikaitkan dengan
rasio volume per kapasitas jalan.
Analisa Amdal dibedakan dalam empat tahap, yaitu Tahap Pra Konstruksi, Tahap Konstruksi,
Tahap Operasi dan Tahap Pasca Operasi (untuk proyek tertentu) dimana pada hampir semua
tahap akan berdampak pada komponen transportasi. Hal ini mengakibatkan proses prakiraan
Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007
dampak, baik yang terkait dengan lalu lintas dan kerusakan jalan menjadi sangat penting.
Proses prakiraan dampak terhadap kinerja lalu lintas telah baku menggunakan Manual
Kapasitas Jalan Indonesia 1997, sedangkan proses prakiraan dampak terhadap tambahan
tingkat kerusakan jalan saat ini belum ada, meskipun Agah dkk. (2000) dalam JICA dan
PPPPT PU (2005) telah berhasil mendapatkan hubungan kondisi jalan yang diwakili oleh nilai
IRI (International Roughness Index) dengan besarnya ESA (equivalent standard axle)/EAL
(equivalent axle load) dengan menggunakan persamaan:
( )[ ]t
5
0
0.0235
t ESASN1IRI1,04EIRI ×++=
−
, namun untuk mendapatkan nilai IRI sendiri
tidaklah mudah (mahal). Memang prakiraan nilai IRI sendiri dapat dicari dengan
menggunakan persamaan IRI=7+0,066NKRetak+3,340NKPenurunan+0,296NKShoving+0887NKPothole (Kartika
dkk, 2006), namun tetap saja nilai kerusakan jalan melalui pengamatan visual tetaplah
dibutuhkan, terlebih lagi prakiraan tambahan tingkat kerusakan jalan akibat beban tambahan
lalu lintas.
2. PERUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah dampak beban lalu lintas yang berupa EAL (equivalent axle load) terhadap
kondisi kerusakan jalan?
3. BATASAN MASALAH
Beberapa batasan masalah yang bisa disampaikan adalah sebagai berikut:
a. Periode rentang pengukuran awal dan akhir berjarak hanya 9(sembilan puluh enam)
hari saja
b. Hanya menganggap faktor beban lalu lintas sebagai faktor perusak jalan tanpa
melihat faktor-faktor lain seperti cuaca, faktor eksternal, drainase, dan overloading
vehicle.
c. Hanya berdasarkan pada satu tebal permukaan saja, tanpa melihat nilai structural
number perkerasan secara keseluruhan karena keterbatasan data.
d. Hanya berdasarkan pada satu kualitas material permukaan saja (nilai MS=1216kg)
4. LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian berada di Jalan Brigjen Katamso yang terletak di sebelah selatan Kota
Surabaya namun sudah berada di wilayah administratif Kabupaten Sidoarjo. Lebih jelas
mengenai lokasi penelitian ditunjukkan pada Gambar 1. Ruas Jalan Brigjen Katamso
merupakan akses utama menuju kawasan industri Berbek. Ruas jalan ini merupakan jalan dua
lajur dua arah dengan lebar rata-rata 7m yang juga merupakan jalan alternatif menuju Bandara
Juanda.
5. METODOLOGI
5.1. Metode Perhitungan Nilai Kerusakan Jalan
Penilaian nilai kerusakan jalan didasarkan pada metode Dirgolaksono dan Mochtar. (1990)
yang merupakan penyempurnaan metode Bina Marga. Penilaian (Scoring) yang digunakan
dapat dilihat pada Tabel 1.
2
Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007
Pembagian kategori kerusakan jalan beserta nilai pengali untuk masing-masing kategori
kerusakan adalah sebagai berikut: (Dirgolaksono dan Mochtar, 1990)
1. Kategori I; kerusakan kategori ini berpengaruh lebih besar daripada kerusakan Kategori
II. Kerusakan pothole merupakan akhir dari proses kerusakan. Pothole dengan tingkat
keparahan ringan mempunyai pengaruh sama dengan kerusakan raveling, alligator
cracking dan profile distortion dengan tingkat keparahan yang berat. Oleh karena itu,
kerusakan dalam Kategori I diberi nilai tiga kali kerusakan Kategori II, sedangkan
Kategori II diberikan nilai faktor pengali 2. Jadi faktor pengali untuk kerusakan
Kategori I adalah 6.
2. Kategori II; kerusakan kategori ini mempunyai pengaruh lebih besar dari kerusakan
Kategori III. Kerusakan alligator cracking dengan tingkat keparahan ringan,
mempunyai pengaruh yang sama dengan kerusakan transverse cracking dengan tingkat
keparahan sedang pada prosentase yang sama. Demikian juga profile distortion dengan
tingkat keparahan ringan berpengaruh sama dengan rutting dengan tingkat keparahan
sedang. Oleh karena itu untuk untuk kerusakan Kategori II diberikan faktor pengali 2.
3. Kategori III; kerusakan kategori ini merupakan awal dari kerusakan jalan, dimana
kerusakan yang terjadi telah berpengaruh terhadap perkerasan. Oleh karena itu
kerusakan pada Kategori III diberikan faktor pengali 1.
4. Kategori IV; kerusakan kategori ini mempunyai daya rusak lebih kecil dari pada
kerusakan Kategori III. Pada kerusakan edge deterioration hanya mempunyai pengaruh
sekitar 25% terhadap perkerasan jalan. Demikian juga untuk kerusakan flushing dan
patching tidak begitu berpengaruh terhadap perkerasan. Oleh karena itu untuk kerusakan
dalam kategori IV diberikan faktor pengali 0.25.
Gambar 1. Lokasi Penelitian
(Sumber: Peta Surabaya dan Perkembangannya, 2005)
3
Kota Surabaya
Kab. Sidoarjo
Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007
4
Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007
Tabel 1. Form Penilaian Nilai Kerusakan Jalan
5
Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007
5.2. Metode Perhitungan Beban Lalu Lintas (EAL)
Volume lalu lintas yang diperoleh dari hasil traffic counting dikonversi ke beban EAL dengan
menggunakan persamaan berikut (JICA and PPPPT PU, 2005):
4
8160
kgP,
axleEALsingle 





= …(1
4
8160
kgP,
*086.0axleEALdouble 





= …(2
5.3. Metode Analisa
Analisa dilakukan dengan cara menilai tiingkat kerusakan jalan pada suatu saat dan penilaian
ulang setelah 96 hari dengan pertimbangan akan terjadi perubahan tingkat kerusakan jalan.
Sebetulnya, waktu rentang waktu penilaian direncanakan lebih dari 96 hari, namun mengingat
ruas jalan tersebut akan di-overlay terpaksa penilaian kerusakan dilakukan pada hari ke-96.
Secara skematis metodologi analisa ditunjukkan pada Gambar 2.
Pengumpulan
Data Tahap I
Data Kerusakan Jalan Data Volume Lalu Lintas
Data Riwayat maintenance
jalan/coredrill
Pengumpulan
Tahap II
Data Kerusakan Jalan
setelah 96 hari
Data Volume Lalu Lintas
Selisih nilai kerusakan
jalan
Akumulasi volume dan EAL lalu
lintas selama 96 hari
Hubungan Kumulatif EDF dengan
Penambahan Nilai Kerusakan
jalan
- EAL total dgn NK/km
Gambar 2. Metodologi Penelitian
Untuk keperluan analisa, ruas jalan ini dibagi menjadi dua sub ruas, yaitu; Waru-Berbek dan
Berbek-Wadungasri (lihat Gambar 3). Hal ini dikarenakan di antara segmen Waru-
Wadungasri terdapat akses yang menuju Berbek Industri yang berbentuk persimpangan
dengan tiga lengan.
Gambar 3. Pembagian segmen jalan
6
Berbek Industri
Wadungasri
STA 4+300
Waru
STA 0+000
3km 1.3km
m
Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007
6. DATA
6.1. Data Kerusakan Jalan
Data kerusakan Jalan ditunjukkan pada Tabel 2. (Ahyudanari dan Kartika, 2006)
Tabel 2. Data kerusakan jalan untuk dua kali perhitungan.
Tanggal
Arah Timur-Barat Barat-Timur Timur-Barat Barat-Timur
0+100 100 156,5 156,25 156,25 162,75
200 82,25 75,25 82,25 75,25
300 96,75 111,75 100,75 179,25
400 43,75 48,75 43,75 52,75
500 23,5 25,25 23,5 25,25
600 21,25 33,5 21,25 33,5
700 12,25 25,5 18,25 107,5
800 10,5 45,25 10,5 45,25
900 12 43 28 49
1+000 1000 21,25 40,5 21,25 64,5
1100 5,25 13,25 5,25 14,25
1200 4 23 4 23
1300 5 43 5 69
1400 2 12 2 12
1500 2 16 2 16
1600 10 12 11 18
1700 9,25 12 9,25 22
1800 18 28 19 31
1900 5,25 19 5,25 19
2+000 2000 79,5 114 81,5 114
2100 11,25 35,25 11,25 35,25
2200 12,25 49,25 12,25 53,25
2300 5 6 5 40
2400 9 22,25 9 22,25
2500 20,25 33,75 20,25 38
2600 5,25 48,75 5,25 50,75
2700 2 5,25 2 6,25
2800 0 4 0 4,25
2900 0 3,25 0 3,25
3+000 3000 1 4,5 1 4,5
3100 4 16,5 4 16,5
3200 12 31,5 12 31,5
3300 8 21,25 8 21,25
3400 2 6,5 2 13,5
3500 7,25 7 7,25 7
3600 2 4 2 4
3700 2 5 2,5 5
3800 5 9,25 5 9,25
3900 8 13,25 8 16,25
4+000 4000 4 29 4 29
4100 7 19 7 19
4200 6 8,25 6 8,25
4300 5,25 13,5 5,25 13,5
758,75 1293,5 789 1585
176 301 183 369
NK per sub ruas
NK (Waru-Berbek) 686,25 1109,5 716 1391
NK/km (Waru-Berbek) 72,5 184 73 194
NK (Berbek-Wadungasri) 228,75 369,83 238,67 463,67
NK/km (Berbek-Wadungasri) 55,77 141,54 56,15 149,23
II (12 Oktober 2006)
STA
Total NK
NK/km
I (6 Juli 2006)
7
y = 6E-05x - 11,436
R2
= 0,7985
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000
Jml EAL
DegradasiKondisiJalan(NK)/km
Degradasi Kondisi Jalan Linear (Degradasi Kondisi Jalan)
Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007
6.2. Data Beban Lalu Lintas
Besarnya beban lalu lintas selama rentang waktu penilaian kerusakan jalan adalah EAL harian
dikali rentang waktu pengamatan (96 hari) sehingga EAL menjadi sebagai berikut:
• Sub Ruas Waru-Berbek Arah Timur: 240047
• Sub Ruas Waru Berbek Arah Barat: 162428
• Sub Ruas Berbek-Wadungasri Arah Timur: 317626
• Sub Ruas Berbek-Wadungasri Arah Barat: 299673
7. ANALISA
Degradasi kondisi jalan diperoleh dari selisih antara Nilai Kerusakan (NK) jalan pada
pengukuran kedua (12 Oktober 2006) dengan Nilai Kerusakan (NK) jalan pada pengukuran
pertama (6 Juli 2006). Selanjutnya nilai degradasi tersebut dihubungkan dengan jumlah EAL
yang lewat selama rentang waktu 96 hari (6 Juli-12 Oktober 2006). Data tentang selisih Nilai
Kerusakan dengan jumlah EAL dan degradasi kondisi jalan ditunjukkan pada Tabel 3
sedangkan hubungan antara degradasi kondisi jalan (selisih nilai NK) dengan akumulasi EAL
dengan pola hubungan yang berbeda-beda ditunjukkan pada Gambar 4, Gambar 5 dan
Gambar 6.
Tabel 3. Selisih (Pengurangan) Nilai Kerusakan dengan jumlah EAL
Sub Ruas EAL (96 hari) Selisih NK/km (degradasi)
Waru-Berbek (Timur-Barat) 240047 0,50
Berbek-Wadungasri (Timur-Barat) 162428 0,38
Waru-Berbek (Barat-Timur) 317626 10,00
Berbek-Wadungasri (Barat-Timur) 299673 7,69
Gambar 4. Hubungan antara Degradasi kondisi jalan (selisih nilai NK/km) dengan
akumulasi EAL dengan nilai MS=1216kg (model linier)
8
y = 2E-05x
R2
= 0,4163
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000
Jml EAL
DegradasiKondisiJalan(NK)/km
Degradasi Kondisi Jalan Linear (Degradasi Kondisi Jalan)
y = 0,006e
2E-05x
R
2
= 0,8401
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000
Jml EAL
DegradasiKondisiJalan(NK)/km
Degradasi Kondisi Jalan Expon. (Degradasi Kondisi Jalan)
Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007
Gambar 5. Hubungan antara Degradasi kondisi jalan (selisih nilai NK/km) dengan
akumulasi EAL dengan nilai MS=1216kg (model linier dengan intercept 0)
Gambar 6. Hubungan antara Degradasi kondisi jalan (selisih nilai NK/km) dengan
akumulasi EAL dengan nilai MS=1216kg (model eksponensial)
Berdasarkan Gambar 4, Gambar 5 dan Gambar 6, terdapat tiga model hubungan yang
dapat digunakan untuk memprediksi degradasi kondisi pekerasan jalan, yaitu:
a. Model linier, yaitu: 11,436EALJml6.10NK/km)Degradasi( 5
−×= −
... (3
9
Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007
b. Model linier dengan intercept 0, yaitu: EALJml2.10NK/km)Degradasi( 5
×= −
...
(4
c. Model eksponensial, yaitu: EALJml*2.10 5
0,006eNK/km)Degradasi(
−
= ... (5
Dengan menggunakan gambar-gambar di atas atau menggunakan persamaan-persamaan di
atas maka besarnya degradasi kondisi jalan terkait nilai kerusakannya dapat diprediksi dengan
menggunakan jumlah EAL yang akan melalui jalan tersebut.
8. PEMBAHASAN
Pada Gambar 4, persamaan yang dihasilkan cukup bagus, hal ini dapat dilihat dari besarnya
koefisien determinasi yang 0,7985. Namun persamaan ini hanya sensitif pada angka komulatif
EAL di atas nilai 170000, sehingga Persamaan 3 dianggap kurang sesuai terutama jika EAL
komulatif yang terjadi<170000. Gambar 5 dibuat untuk menutupi kelemahan Persamaan 3,
yaitu dengan menarik kurva regresi ke arah intercept 0 sehingga Persamaan 4 yang
dihasilkan dari Gambar 5 menjadi sensitif terhadap semua beban komulatif EAL, Namun
Persamaan 4 juga dianggap kurang pas karena hanya memiliki koefisien determinasi sebesar
0,4163. Bentuk model ke tiga adalah Persamaan 5 yang menggunakan model eksponensial.
Persamaan ini berdasakan pada asumsi bahwa jika terus dibiarkan kerusakan-kerusakan pada
permukaan jalan akan semakin parah sehingga peningkatannya berbentuk eksponensial. Dari
parameter koefisien determinasi, model ini juga menunjukkan nilai yang bagus yaitu sebesar
0.8401.
9. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa model terbaik yang
dapat digunakan untuk mempredikasi dampak beban lalu lintas (EAL) terhadap degradasi
kondisi jalan (NK/km) adalah model yang berbentuk eksponensial, yaitu:
EALJml*2.10 5
0,006eNK/km)Degradasi(
−
=
10. PENELITIAN LEBIH LANJUT
Mengingat keterbatasan-keterbatasan yang telah disebut sebelumnya, maka banyak hal yang
bisa dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut di antaranya adalah:
a. Melakukan penelitian pada ruas-ruas jalan yang lain dengan beberapa variasi tebal
perkerasan (angka SN), jenis perkerasan dan kualitas perkerasan.
b. Melakukan pengukuran dengan rentang waktu pengamatan yang lebih lama, tidak
hanya 96 hari.
c. Memasukkan faktor lain selain faktor beban lalu lintas sebagai faktor perusak jalan
seperti cuaca, faktor eksternal, drainase, dan overloading vehicle.
11. DAFTAR PUSTAKA
Ahyudanari, E. dan Kartika A.A.G. (2006) Penurunan Kualitas Perjalanan dan Degradasi
Lingkungan Akibat Kesalahan dalam Penentuan Rute Pergerakan Kendaraan Berat.
Hibah FTSP-ITS, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS.
10
Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007
Bina Marga (1979) Manual Penilaian Perkerasan Lentur, Direktorat Bina Marga, Departemen
Pekerjaan Umum.
Dirgolaksono, P. dan Mochtar I.B. (1990) Studi Penyempurnaan Evaluasi Visual untuk
Kondisi Kerusakan Jalan di Indonesia, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, FTSP-ITS.
JICA dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi, Balitbang DPU (2005)
Teknik Evaluasi Kinerja Perkerasan Lentur, Balai Bahan dan Perkerasan Jalan-
Puslitbang Prasarana Transportasi, Bandung.
Kartika, A.A.G. dkk (2006) Validasi Persamaan Korelasi antara NIlai International
Roughness Index (IRI) dengan nilai kerusakan (NK) Jalan (Studi Kasus Jalan Tol
Surabaya-Gempol), Jurnal Transportasi edisi Juni 2006, FSTPT.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 11 Tahun 2006 tentang Jenis
Rencana Usaha dan atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Amdal.
11

More Related Content

What's hot

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...Debora Elluisa Manurung
 
Pengantar geometrik-jalan ppt
Pengantar geometrik-jalan pptPengantar geometrik-jalan ppt
Pengantar geometrik-jalan pptIskandar Kyoto
 
Seminar proposal agus
Seminar proposal agusSeminar proposal agus
Seminar proposal agusagus_mulyadi
 
Konstruksi jalan
Konstruksi jalanKonstruksi jalan
Konstruksi jalanE Sanjani
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanE Sanjani
 
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanModul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanPPGHybrid1
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Imas_weri
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanE Sanjani
 
7. leo-sentosa-asri-a-vol.19-no.2
7. leo-sentosa-asri-a-vol.19-no.27. leo-sentosa-asri-a-vol.19-no.2
7. leo-sentosa-asri-a-vol.19-no.2ergi bari
 
perencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalanperencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalanAhmad Wiratama
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYAAristo Amir
 
Pemilihan teknik perbaikan perkerasan jalan
Pemilihan teknik perbaikan perkerasan jalanPemilihan teknik perbaikan perkerasan jalan
Pemilihan teknik perbaikan perkerasan jalanAdelyaHakim1
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teoripooja khan
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1WSKT
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanE Sanjani
 
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Herlyn Meylisa
 

What's hot (20)

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
 
Pengantar geometrik-jalan ppt
Pengantar geometrik-jalan pptPengantar geometrik-jalan ppt
Pengantar geometrik-jalan ppt
 
Seminar proposal agus
Seminar proposal agusSeminar proposal agus
Seminar proposal agus
 
Konstruksi jalan
Konstruksi jalanKonstruksi jalan
Konstruksi jalan
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
 
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanModul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Perancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik JalanPerancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik Jalan
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
 
7. leo-sentosa-asri-a-vol.19-no.2
7. leo-sentosa-asri-a-vol.19-no.27. leo-sentosa-asri-a-vol.19-no.2
7. leo-sentosa-asri-a-vol.19-no.2
 
perencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalanperencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalan
 
Bab i jalan raya
Bab i jalan rayaBab i jalan raya
Bab i jalan raya
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
Grafik nomogram
Grafik nomogramGrafik nomogram
Grafik nomogram
 
Pemilihan teknik perbaikan perkerasan jalan
Pemilihan teknik perbaikan perkerasan jalanPemilihan teknik perbaikan perkerasan jalan
Pemilihan teknik perbaikan perkerasan jalan
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
 
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
 

Viewers also liked

Java da kod yazmağa başlamaq(if else)
Java da kod yazmağa başlamaq(if else)Java da kod yazmağa başlamaq(if else)
Java da kod yazmağa başlamaq(if else)Murad İmanbayli
 
Pmk no. 1796 ttg registrasi tenaga kesehatan
Pmk no. 1796 ttg registrasi tenaga kesehatanPmk no. 1796 ttg registrasi tenaga kesehatan
Pmk no. 1796 ttg registrasi tenaga kesehatanYulia Wibowo
 
Questionaire pancevo-teachers-2011
Questionaire pancevo-teachers-2011Questionaire pancevo-teachers-2011
Questionaire pancevo-teachers-2011Mihajlo Gajic
 
Geol3 field assignment
Geol3 field assignmentGeol3 field assignment
Geol3 field assignmentLauraLopez2112
 
5.2 nesting and floating elements
5.2 nesting and floating elements5.2 nesting and floating elements
5.2 nesting and floating elementsBulldogs83
 
4.2 css classes
4.2 css classes4.2 css classes
4.2 css classesBulldogs83
 
Mūžizglītības programmas comenius apkašprogrammas
Mūžizglītības programmas comenius apkašprogrammasMūžizglītības programmas comenius apkašprogrammas
Mūžizglītības programmas comenius apkašprogrammasEva Vovka
 
Another world by Anna Sintija
Another world by Anna SintijaAnother world by Anna Sintija
Another world by Anna SintijaEva Vovka
 
Occupy Wall Street And It's Message or Lack Thereof
Occupy Wall Street And It's Message or Lack ThereofOccupy Wall Street And It's Message or Lack Thereof
Occupy Wall Street And It's Message or Lack Thereofaustin6243
 
Questionaire all-teachers-2011
Questionaire all-teachers-2011Questionaire all-teachers-2011
Questionaire all-teachers-2011Mihajlo Gajic
 
Fstpt 9 agungkartika 10hal-revisi
Fstpt 9 agungkartika 10hal-revisiFstpt 9 agungkartika 10hal-revisi
Fstpt 9 agungkartika 10hal-revisia_agung_kartika
 
1.3 creating links
1.3 creating links1.3 creating links
1.3 creating linksBulldogs83
 

Viewers also liked (20)

Java da kod yazmağa başlamaq(if else)
Java da kod yazmağa başlamaq(if else)Java da kod yazmağa başlamaq(if else)
Java da kod yazmağa başlamaq(if else)
 
Pmk no. 1796 ttg registrasi tenaga kesehatan
Pmk no. 1796 ttg registrasi tenaga kesehatanPmk no. 1796 ttg registrasi tenaga kesehatan
Pmk no. 1796 ttg registrasi tenaga kesehatan
 
Questionaire pancevo-teachers-2011
Questionaire pancevo-teachers-2011Questionaire pancevo-teachers-2011
Questionaire pancevo-teachers-2011
 
Fstpt 15-solo-english
Fstpt 15-solo-englishFstpt 15-solo-english
Fstpt 15-solo-english
 
Resume
ResumeResume
Resume
 
Geol3 field assignment
Geol3 field assignmentGeol3 field assignment
Geol3 field assignment
 
Handball
HandballHandball
Handball
 
Comparación del posicionamiento en Google y Yahoo
Comparación del posicionamiento en Google y YahooComparación del posicionamiento en Google y Yahoo
Comparación del posicionamiento en Google y Yahoo
 
Ultimate frisbee
Ultimate frisbeeUltimate frisbee
Ultimate frisbee
 
LETRA I
LETRA ILETRA I
LETRA I
 
Ajusal
AjusalAjusal
Ajusal
 
5.2 nesting and floating elements
5.2 nesting and floating elements5.2 nesting and floating elements
5.2 nesting and floating elements
 
4.2 css classes
4.2 css classes4.2 css classes
4.2 css classes
 
Mūžizglītības programmas comenius apkašprogrammas
Mūžizglītības programmas comenius apkašprogrammasMūžizglītības programmas comenius apkašprogrammas
Mūžizglītības programmas comenius apkašprogrammas
 
Another world by Anna Sintija
Another world by Anna SintijaAnother world by Anna Sintija
Another world by Anna Sintija
 
Occupy Wall Street And It's Message or Lack Thereof
Occupy Wall Street And It's Message or Lack ThereofOccupy Wall Street And It's Message or Lack Thereof
Occupy Wall Street And It's Message or Lack Thereof
 
Questionaire all-teachers-2011
Questionaire all-teachers-2011Questionaire all-teachers-2011
Questionaire all-teachers-2011
 
Fstpt 9 agungkartika 10hal-revisi
Fstpt 9 agungkartika 10hal-revisiFstpt 9 agungkartika 10hal-revisi
Fstpt 9 agungkartika 10hal-revisi
 
Komonvelt portoriko
Komonvelt portorikoKomonvelt portoriko
Komonvelt portoriko
 
1.3 creating links
1.3 creating links1.3 creating links
1.3 creating links
 

Similar to Fstpt10 agung-rev

589 1177-1-sm
589 1177-1-sm589 1177-1-sm
589 1177-1-smdonnitph
 
Studi hubungan pci_dan_iri
Studi hubungan pci_dan_iriStudi hubungan pci_dan_iri
Studi hubungan pci_dan_iriDaniel Sitompul
 
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...Ahmad Sobirin
 
Persentasi Metode Penelitian.pptx
Persentasi Metode Penelitian.pptxPersentasi Metode Penelitian.pptx
Persentasi Metode Penelitian.pptxVine9Avenue
 
Kerusakan jalan
Kerusakan jalanKerusakan jalan
Kerusakan jalanancis
 
contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipil
contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipilcontoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipil
contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipilNengHodijatulKubro07
 
Survey PCI Rigid Pavement Jl. Masaran - Plupuh Segmen Km. 1 s/d 2 - Teknik Si...
Survey PCI Rigid Pavement Jl. Masaran - Plupuh Segmen Km. 1 s/d 2 - Teknik Si...Survey PCI Rigid Pavement Jl. Masaran - Plupuh Segmen Km. 1 s/d 2 - Teknik Si...
Survey PCI Rigid Pavement Jl. Masaran - Plupuh Segmen Km. 1 s/d 2 - Teknik Si...M Hilman Iman Sakti
 
SKRIPSI FIX.pptx
SKRIPSI FIX.pptxSKRIPSI FIX.pptx
SKRIPSI FIX.pptxDinarAli4
 
Laporan Mantapz aprk kecil.docx
Laporan Mantapz aprk kecil.docxLaporan Mantapz aprk kecil.docx
Laporan Mantapz aprk kecil.docxkusmiraagustian1
 
5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii
5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii
5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-iiAly Tenga
 
12572830 metodologi-penyusunan-rpijm-jalan-kabupaten-usman-wiryanto-teknik-si...
12572830 metodologi-penyusunan-rpijm-jalan-kabupaten-usman-wiryanto-teknik-si...12572830 metodologi-penyusunan-rpijm-jalan-kabupaten-usman-wiryanto-teknik-si...
12572830 metodologi-penyusunan-rpijm-jalan-kabupaten-usman-wiryanto-teknik-si...Tiyo Iyo
 
Evaluasi Kondisi Struktural Perkerasan Lentur Menggunakan Metoda AASHTO 1993...
Evaluasi Kondisi Struktural Perkerasan Lentur Menggunakan Metoda AASHTO 1993...Evaluasi Kondisi Struktural Perkerasan Lentur Menggunakan Metoda AASHTO 1993...
Evaluasi Kondisi Struktural Perkerasan Lentur Menggunakan Metoda AASHTO 1993...Debora Elluisa Manurung
 
Simpang tiga tugu raya cimanggis depok
Simpang tiga tugu raya cimanggis depokSimpang tiga tugu raya cimanggis depok
Simpang tiga tugu raya cimanggis depokAyu Fatimah Zahra
 

Similar to Fstpt10 agung-rev (20)

589 1177-1-sm
589 1177-1-sm589 1177-1-sm
589 1177-1-sm
 
Studi hubungan pci_dan_iri
Studi hubungan pci_dan_iriStudi hubungan pci_dan_iri
Studi hubungan pci_dan_iri
 
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
3114030077 evaluasi kinerja ruas jalan dan simpang pada jalan pucang anom- ja...
 
Persentasi Metode Penelitian.pptx
Persentasi Metode Penelitian.pptxPersentasi Metode Penelitian.pptx
Persentasi Metode Penelitian.pptx
 
SEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptxSEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptx
 
Kerusakan jalan
Kerusakan jalanKerusakan jalan
Kerusakan jalan
 
contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipil
contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipilcontoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipil
contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipil
 
Survey PCI Rigid Pavement Jl. Masaran - Plupuh Segmen Km. 1 s/d 2 - Teknik Si...
Survey PCI Rigid Pavement Jl. Masaran - Plupuh Segmen Km. 1 s/d 2 - Teknik Si...Survey PCI Rigid Pavement Jl. Masaran - Plupuh Segmen Km. 1 s/d 2 - Teknik Si...
Survey PCI Rigid Pavement Jl. Masaran - Plupuh Segmen Km. 1 s/d 2 - Teknik Si...
 
Outline ta mardi
Outline ta mardiOutline ta mardi
Outline ta mardi
 
534 1877-1-pb
534 1877-1-pb534 1877-1-pb
534 1877-1-pb
 
SKRIPSI FIX.pptx
SKRIPSI FIX.pptxSKRIPSI FIX.pptx
SKRIPSI FIX.pptx
 
Laporan Mantapz aprk kecil.docx
Laporan Mantapz aprk kecil.docxLaporan Mantapz aprk kecil.docx
Laporan Mantapz aprk kecil.docx
 
5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii
5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii
5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii
 
12572830 metodologi-penyusunan-rpijm-jalan-kabupaten-usman-wiryanto-teknik-si...
12572830 metodologi-penyusunan-rpijm-jalan-kabupaten-usman-wiryanto-teknik-si...12572830 metodologi-penyusunan-rpijm-jalan-kabupaten-usman-wiryanto-teknik-si...
12572830 metodologi-penyusunan-rpijm-jalan-kabupaten-usman-wiryanto-teknik-si...
 
chapter I
chapter Ichapter I
chapter I
 
Evaluasi Kondisi Struktural Perkerasan Lentur Menggunakan Metoda AASHTO 1993...
Evaluasi Kondisi Struktural Perkerasan Lentur Menggunakan Metoda AASHTO 1993...Evaluasi Kondisi Struktural Perkerasan Lentur Menggunakan Metoda AASHTO 1993...
Evaluasi Kondisi Struktural Perkerasan Lentur Menggunakan Metoda AASHTO 1993...
 
Modul 7 PPJ.pdf
Modul 7 PPJ.pdfModul 7 PPJ.pdf
Modul 7 PPJ.pdf
 
Bab ii mitha
Bab ii mithaBab ii mitha
Bab ii mitha
 
BAB 3.pdf
BAB 3.pdfBAB 3.pdf
BAB 3.pdf
 
Simpang tiga tugu raya cimanggis depok
Simpang tiga tugu raya cimanggis depokSimpang tiga tugu raya cimanggis depok
Simpang tiga tugu raya cimanggis depok
 

More from a_agung_kartika

05 r3 -_kapasitas_simpang_2
05 r3 -_kapasitas_simpang_205 r3 -_kapasitas_simpang_2
05 r3 -_kapasitas_simpang_2a_agung_kartika
 
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apilla_agung_kartika
 
03 r1 -_kapasitas_jalan_bebas_hambatan
03 r1 -_kapasitas_jalan_bebas_hambatan03 r1 -_kapasitas_jalan_bebas_hambatan
03 r1 -_kapasitas_jalan_bebas_hambatana_agung_kartika
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaana_agung_kartika
 
01 r1 -_kapasitas_jalan_luar_kota
01 r1 -_kapasitas_jalan_luar_kota01 r1 -_kapasitas_jalan_luar_kota
01 r1 -_kapasitas_jalan_luar_kotaa_agung_kartika
 
Its agung-fstpt 11- safe riding campaign-revisi
Its agung-fstpt 11- safe riding campaign-revisiIts agung-fstpt 11- safe riding campaign-revisi
Its agung-fstpt 11- safe riding campaign-revisia_agung_kartika
 

More from a_agung_kartika (7)

05 r3 -_kapasitas_simpang_2
05 r3 -_kapasitas_simpang_205 r3 -_kapasitas_simpang_2
05 r3 -_kapasitas_simpang_2
 
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
 
03 r1 -_kapasitas_jalan_bebas_hambatan
03 r1 -_kapasitas_jalan_bebas_hambatan03 r1 -_kapasitas_jalan_bebas_hambatan
03 r1 -_kapasitas_jalan_bebas_hambatan
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
 
01 r1 -_kapasitas_jalan_luar_kota
01 r1 -_kapasitas_jalan_luar_kota01 r1 -_kapasitas_jalan_luar_kota
01 r1 -_kapasitas_jalan_luar_kota
 
Its agung-fstpt 11- safe riding campaign-revisi
Its agung-fstpt 11- safe riding campaign-revisiIts agung-fstpt 11- safe riding campaign-revisi
Its agung-fstpt 11- safe riding campaign-revisi
 
Fstpt7 kanalisasi
Fstpt7 kanalisasiFstpt7 kanalisasi
Fstpt7 kanalisasi
 

Recently uploaded

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf114210034
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierbudi194705
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompeteIwanBasinu1
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 

Recently uploaded (19)

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 

Fstpt10 agung-rev

  • 1. DAMPAK BEBAN LALU LINTAS TERHADAP PENINGKATAN NILAI KERUSAKAN JALAN (SURFACE DISTRESS), STUDI KASUS: JL. BRIGJEN KATAMSO, SIDOARJO. Oleh: Anak Agung Gde Kartika* e-mail: a_agung_kartika@yahoo.com, kartika@ce.its.ac.id Ervina Ahyudanari* e-mail: ervina@ce.its.ac.id Hera Widyastuti* e-mail: hera@ce.its.ac.id Wahju Herijanto* e-mail: herijanto@ce.its.ac.id Cahya Buana* e-mail: cahya_b@ce.its.ac.id Catur Arif P.* e-mail: catur_ap@ce.its.ac.id *Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil-FTSP ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabya 60111 Abstract In Environmental Impact Study (AMDAL), the prediction of the impact to the component of transportation commonly consists of two measures; those are traffic performances and surface distressed. The impacts towards traffic performances are easily calculated by using the Indonesian Highway Capacity Manual (IHCM, 1997). On the contrary, the problem may appear when the degradation of the road condition is needed since at the moment there is no relevant reference to be adopted. The analysis is carried out by measuring the initial Surface Distressed (SD) value. It then continues again with measuring the Surface Distressed (SD) by the end of observation period which is 96 days. Additionally, the traffic volumes are also counted in order to know the burden of each segment so that the change (degradation) of the road condition as the impact of the cumulative EAL can be found. Among three models identified, the exponential model is proposed as a tool to predict the rate of surface distressed since this model can accommodate the nature of the surface distressed itself which is getting worse if there is no action to maintain the road surface. Moreover, this model shows a good coefficient of determination (R2 ) which is 0,841. The model itself is: (SD/km)= No.of.EAL*2.10 5 0,006e − Keyword: AMDAL, prediction, impact, EAL, surface distressed. 1. PENDAHULUAN Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 11 tahun 2006 tentang jenis rencana usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal terdapat banyak kegiatan yang wajib dilengkapi Amdal. Sementara itu dalam analisa Amdal sendiri terdapat komponen transportasi di dalamnya. Dalam banyak kasus komponen transportasi sering diterjemahkan dalam dua dimensi yaitu dimensi lalu lintas dan dimensi kerusakan jalan, sehingga alat ukurnya menggunakan dua parameter dimensi tersebut. Menurut Bina Marga (1979) kinerja perkerasan lentur dapat ditentukan berdasarkan persamaan Ng=0.5Nr+0.5Nn dimana Ng adalah nilai gabungan kerusakan jalan, dan Nr adalah nilai kerusakan jalan yang diperoleh dari pengamatan visual, sedangkan Nn adalah nilai kenyamanan jalan yang dikaitkan dengan rasio volume per kapasitas jalan. Analisa Amdal dibedakan dalam empat tahap, yaitu Tahap Pra Konstruksi, Tahap Konstruksi, Tahap Operasi dan Tahap Pasca Operasi (untuk proyek tertentu) dimana pada hampir semua tahap akan berdampak pada komponen transportasi. Hal ini mengakibatkan proses prakiraan
  • 2. Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007 dampak, baik yang terkait dengan lalu lintas dan kerusakan jalan menjadi sangat penting. Proses prakiraan dampak terhadap kinerja lalu lintas telah baku menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, sedangkan proses prakiraan dampak terhadap tambahan tingkat kerusakan jalan saat ini belum ada, meskipun Agah dkk. (2000) dalam JICA dan PPPPT PU (2005) telah berhasil mendapatkan hubungan kondisi jalan yang diwakili oleh nilai IRI (International Roughness Index) dengan besarnya ESA (equivalent standard axle)/EAL (equivalent axle load) dengan menggunakan persamaan: ( )[ ]t 5 0 0.0235 t ESASN1IRI1,04EIRI ×++= − , namun untuk mendapatkan nilai IRI sendiri tidaklah mudah (mahal). Memang prakiraan nilai IRI sendiri dapat dicari dengan menggunakan persamaan IRI=7+0,066NKRetak+3,340NKPenurunan+0,296NKShoving+0887NKPothole (Kartika dkk, 2006), namun tetap saja nilai kerusakan jalan melalui pengamatan visual tetaplah dibutuhkan, terlebih lagi prakiraan tambahan tingkat kerusakan jalan akibat beban tambahan lalu lintas. 2. PERUMUSAN MASALAH Bagaimanakah dampak beban lalu lintas yang berupa EAL (equivalent axle load) terhadap kondisi kerusakan jalan? 3. BATASAN MASALAH Beberapa batasan masalah yang bisa disampaikan adalah sebagai berikut: a. Periode rentang pengukuran awal dan akhir berjarak hanya 9(sembilan puluh enam) hari saja b. Hanya menganggap faktor beban lalu lintas sebagai faktor perusak jalan tanpa melihat faktor-faktor lain seperti cuaca, faktor eksternal, drainase, dan overloading vehicle. c. Hanya berdasarkan pada satu tebal permukaan saja, tanpa melihat nilai structural number perkerasan secara keseluruhan karena keterbatasan data. d. Hanya berdasarkan pada satu kualitas material permukaan saja (nilai MS=1216kg) 4. LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian berada di Jalan Brigjen Katamso yang terletak di sebelah selatan Kota Surabaya namun sudah berada di wilayah administratif Kabupaten Sidoarjo. Lebih jelas mengenai lokasi penelitian ditunjukkan pada Gambar 1. Ruas Jalan Brigjen Katamso merupakan akses utama menuju kawasan industri Berbek. Ruas jalan ini merupakan jalan dua lajur dua arah dengan lebar rata-rata 7m yang juga merupakan jalan alternatif menuju Bandara Juanda. 5. METODOLOGI 5.1. Metode Perhitungan Nilai Kerusakan Jalan Penilaian nilai kerusakan jalan didasarkan pada metode Dirgolaksono dan Mochtar. (1990) yang merupakan penyempurnaan metode Bina Marga. Penilaian (Scoring) yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1. 2
  • 3. Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007 Pembagian kategori kerusakan jalan beserta nilai pengali untuk masing-masing kategori kerusakan adalah sebagai berikut: (Dirgolaksono dan Mochtar, 1990) 1. Kategori I; kerusakan kategori ini berpengaruh lebih besar daripada kerusakan Kategori II. Kerusakan pothole merupakan akhir dari proses kerusakan. Pothole dengan tingkat keparahan ringan mempunyai pengaruh sama dengan kerusakan raveling, alligator cracking dan profile distortion dengan tingkat keparahan yang berat. Oleh karena itu, kerusakan dalam Kategori I diberi nilai tiga kali kerusakan Kategori II, sedangkan Kategori II diberikan nilai faktor pengali 2. Jadi faktor pengali untuk kerusakan Kategori I adalah 6. 2. Kategori II; kerusakan kategori ini mempunyai pengaruh lebih besar dari kerusakan Kategori III. Kerusakan alligator cracking dengan tingkat keparahan ringan, mempunyai pengaruh yang sama dengan kerusakan transverse cracking dengan tingkat keparahan sedang pada prosentase yang sama. Demikian juga profile distortion dengan tingkat keparahan ringan berpengaruh sama dengan rutting dengan tingkat keparahan sedang. Oleh karena itu untuk untuk kerusakan Kategori II diberikan faktor pengali 2. 3. Kategori III; kerusakan kategori ini merupakan awal dari kerusakan jalan, dimana kerusakan yang terjadi telah berpengaruh terhadap perkerasan. Oleh karena itu kerusakan pada Kategori III diberikan faktor pengali 1. 4. Kategori IV; kerusakan kategori ini mempunyai daya rusak lebih kecil dari pada kerusakan Kategori III. Pada kerusakan edge deterioration hanya mempunyai pengaruh sekitar 25% terhadap perkerasan jalan. Demikian juga untuk kerusakan flushing dan patching tidak begitu berpengaruh terhadap perkerasan. Oleh karena itu untuk kerusakan dalam kategori IV diberikan faktor pengali 0.25. Gambar 1. Lokasi Penelitian (Sumber: Peta Surabaya dan Perkembangannya, 2005) 3 Kota Surabaya Kab. Sidoarjo
  • 4. Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007 4
  • 5. Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007 Tabel 1. Form Penilaian Nilai Kerusakan Jalan 5
  • 6. Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007 5.2. Metode Perhitungan Beban Lalu Lintas (EAL) Volume lalu lintas yang diperoleh dari hasil traffic counting dikonversi ke beban EAL dengan menggunakan persamaan berikut (JICA and PPPPT PU, 2005): 4 8160 kgP, axleEALsingle       = …(1 4 8160 kgP, *086.0axleEALdouble       = …(2 5.3. Metode Analisa Analisa dilakukan dengan cara menilai tiingkat kerusakan jalan pada suatu saat dan penilaian ulang setelah 96 hari dengan pertimbangan akan terjadi perubahan tingkat kerusakan jalan. Sebetulnya, waktu rentang waktu penilaian direncanakan lebih dari 96 hari, namun mengingat ruas jalan tersebut akan di-overlay terpaksa penilaian kerusakan dilakukan pada hari ke-96. Secara skematis metodologi analisa ditunjukkan pada Gambar 2. Pengumpulan Data Tahap I Data Kerusakan Jalan Data Volume Lalu Lintas Data Riwayat maintenance jalan/coredrill Pengumpulan Tahap II Data Kerusakan Jalan setelah 96 hari Data Volume Lalu Lintas Selisih nilai kerusakan jalan Akumulasi volume dan EAL lalu lintas selama 96 hari Hubungan Kumulatif EDF dengan Penambahan Nilai Kerusakan jalan - EAL total dgn NK/km Gambar 2. Metodologi Penelitian Untuk keperluan analisa, ruas jalan ini dibagi menjadi dua sub ruas, yaitu; Waru-Berbek dan Berbek-Wadungasri (lihat Gambar 3). Hal ini dikarenakan di antara segmen Waru- Wadungasri terdapat akses yang menuju Berbek Industri yang berbentuk persimpangan dengan tiga lengan. Gambar 3. Pembagian segmen jalan 6 Berbek Industri Wadungasri STA 4+300 Waru STA 0+000 3km 1.3km m
  • 7. Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007 6. DATA 6.1. Data Kerusakan Jalan Data kerusakan Jalan ditunjukkan pada Tabel 2. (Ahyudanari dan Kartika, 2006) Tabel 2. Data kerusakan jalan untuk dua kali perhitungan. Tanggal Arah Timur-Barat Barat-Timur Timur-Barat Barat-Timur 0+100 100 156,5 156,25 156,25 162,75 200 82,25 75,25 82,25 75,25 300 96,75 111,75 100,75 179,25 400 43,75 48,75 43,75 52,75 500 23,5 25,25 23,5 25,25 600 21,25 33,5 21,25 33,5 700 12,25 25,5 18,25 107,5 800 10,5 45,25 10,5 45,25 900 12 43 28 49 1+000 1000 21,25 40,5 21,25 64,5 1100 5,25 13,25 5,25 14,25 1200 4 23 4 23 1300 5 43 5 69 1400 2 12 2 12 1500 2 16 2 16 1600 10 12 11 18 1700 9,25 12 9,25 22 1800 18 28 19 31 1900 5,25 19 5,25 19 2+000 2000 79,5 114 81,5 114 2100 11,25 35,25 11,25 35,25 2200 12,25 49,25 12,25 53,25 2300 5 6 5 40 2400 9 22,25 9 22,25 2500 20,25 33,75 20,25 38 2600 5,25 48,75 5,25 50,75 2700 2 5,25 2 6,25 2800 0 4 0 4,25 2900 0 3,25 0 3,25 3+000 3000 1 4,5 1 4,5 3100 4 16,5 4 16,5 3200 12 31,5 12 31,5 3300 8 21,25 8 21,25 3400 2 6,5 2 13,5 3500 7,25 7 7,25 7 3600 2 4 2 4 3700 2 5 2,5 5 3800 5 9,25 5 9,25 3900 8 13,25 8 16,25 4+000 4000 4 29 4 29 4100 7 19 7 19 4200 6 8,25 6 8,25 4300 5,25 13,5 5,25 13,5 758,75 1293,5 789 1585 176 301 183 369 NK per sub ruas NK (Waru-Berbek) 686,25 1109,5 716 1391 NK/km (Waru-Berbek) 72,5 184 73 194 NK (Berbek-Wadungasri) 228,75 369,83 238,67 463,67 NK/km (Berbek-Wadungasri) 55,77 141,54 56,15 149,23 II (12 Oktober 2006) STA Total NK NK/km I (6 Juli 2006) 7
  • 8. y = 6E-05x - 11,436 R2 = 0,7985 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 Jml EAL DegradasiKondisiJalan(NK)/km Degradasi Kondisi Jalan Linear (Degradasi Kondisi Jalan) Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007 6.2. Data Beban Lalu Lintas Besarnya beban lalu lintas selama rentang waktu penilaian kerusakan jalan adalah EAL harian dikali rentang waktu pengamatan (96 hari) sehingga EAL menjadi sebagai berikut: • Sub Ruas Waru-Berbek Arah Timur: 240047 • Sub Ruas Waru Berbek Arah Barat: 162428 • Sub Ruas Berbek-Wadungasri Arah Timur: 317626 • Sub Ruas Berbek-Wadungasri Arah Barat: 299673 7. ANALISA Degradasi kondisi jalan diperoleh dari selisih antara Nilai Kerusakan (NK) jalan pada pengukuran kedua (12 Oktober 2006) dengan Nilai Kerusakan (NK) jalan pada pengukuran pertama (6 Juli 2006). Selanjutnya nilai degradasi tersebut dihubungkan dengan jumlah EAL yang lewat selama rentang waktu 96 hari (6 Juli-12 Oktober 2006). Data tentang selisih Nilai Kerusakan dengan jumlah EAL dan degradasi kondisi jalan ditunjukkan pada Tabel 3 sedangkan hubungan antara degradasi kondisi jalan (selisih nilai NK) dengan akumulasi EAL dengan pola hubungan yang berbeda-beda ditunjukkan pada Gambar 4, Gambar 5 dan Gambar 6. Tabel 3. Selisih (Pengurangan) Nilai Kerusakan dengan jumlah EAL Sub Ruas EAL (96 hari) Selisih NK/km (degradasi) Waru-Berbek (Timur-Barat) 240047 0,50 Berbek-Wadungasri (Timur-Barat) 162428 0,38 Waru-Berbek (Barat-Timur) 317626 10,00 Berbek-Wadungasri (Barat-Timur) 299673 7,69 Gambar 4. Hubungan antara Degradasi kondisi jalan (selisih nilai NK/km) dengan akumulasi EAL dengan nilai MS=1216kg (model linier) 8
  • 9. y = 2E-05x R2 = 0,4163 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 Jml EAL DegradasiKondisiJalan(NK)/km Degradasi Kondisi Jalan Linear (Degradasi Kondisi Jalan) y = 0,006e 2E-05x R 2 = 0,8401 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 Jml EAL DegradasiKondisiJalan(NK)/km Degradasi Kondisi Jalan Expon. (Degradasi Kondisi Jalan) Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007 Gambar 5. Hubungan antara Degradasi kondisi jalan (selisih nilai NK/km) dengan akumulasi EAL dengan nilai MS=1216kg (model linier dengan intercept 0) Gambar 6. Hubungan antara Degradasi kondisi jalan (selisih nilai NK/km) dengan akumulasi EAL dengan nilai MS=1216kg (model eksponensial) Berdasarkan Gambar 4, Gambar 5 dan Gambar 6, terdapat tiga model hubungan yang dapat digunakan untuk memprediksi degradasi kondisi pekerasan jalan, yaitu: a. Model linier, yaitu: 11,436EALJml6.10NK/km)Degradasi( 5 −×= − ... (3 9
  • 10. Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007 b. Model linier dengan intercept 0, yaitu: EALJml2.10NK/km)Degradasi( 5 ×= − ... (4 c. Model eksponensial, yaitu: EALJml*2.10 5 0,006eNK/km)Degradasi( − = ... (5 Dengan menggunakan gambar-gambar di atas atau menggunakan persamaan-persamaan di atas maka besarnya degradasi kondisi jalan terkait nilai kerusakannya dapat diprediksi dengan menggunakan jumlah EAL yang akan melalui jalan tersebut. 8. PEMBAHASAN Pada Gambar 4, persamaan yang dihasilkan cukup bagus, hal ini dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi yang 0,7985. Namun persamaan ini hanya sensitif pada angka komulatif EAL di atas nilai 170000, sehingga Persamaan 3 dianggap kurang sesuai terutama jika EAL komulatif yang terjadi<170000. Gambar 5 dibuat untuk menutupi kelemahan Persamaan 3, yaitu dengan menarik kurva regresi ke arah intercept 0 sehingga Persamaan 4 yang dihasilkan dari Gambar 5 menjadi sensitif terhadap semua beban komulatif EAL, Namun Persamaan 4 juga dianggap kurang pas karena hanya memiliki koefisien determinasi sebesar 0,4163. Bentuk model ke tiga adalah Persamaan 5 yang menggunakan model eksponensial. Persamaan ini berdasakan pada asumsi bahwa jika terus dibiarkan kerusakan-kerusakan pada permukaan jalan akan semakin parah sehingga peningkatannya berbentuk eksponensial. Dari parameter koefisien determinasi, model ini juga menunjukkan nilai yang bagus yaitu sebesar 0.8401. 9. KESIMPULAN Berdasarkan analisa dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa model terbaik yang dapat digunakan untuk mempredikasi dampak beban lalu lintas (EAL) terhadap degradasi kondisi jalan (NK/km) adalah model yang berbentuk eksponensial, yaitu: EALJml*2.10 5 0,006eNK/km)Degradasi( − = 10. PENELITIAN LEBIH LANJUT Mengingat keterbatasan-keterbatasan yang telah disebut sebelumnya, maka banyak hal yang bisa dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut di antaranya adalah: a. Melakukan penelitian pada ruas-ruas jalan yang lain dengan beberapa variasi tebal perkerasan (angka SN), jenis perkerasan dan kualitas perkerasan. b. Melakukan pengukuran dengan rentang waktu pengamatan yang lebih lama, tidak hanya 96 hari. c. Memasukkan faktor lain selain faktor beban lalu lintas sebagai faktor perusak jalan seperti cuaca, faktor eksternal, drainase, dan overloading vehicle. 11. DAFTAR PUSTAKA Ahyudanari, E. dan Kartika A.A.G. (2006) Penurunan Kualitas Perjalanan dan Degradasi Lingkungan Akibat Kesalahan dalam Penentuan Rute Pergerakan Kendaraan Berat. Hibah FTSP-ITS, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS. 10
  • 11. Simposium X FSTPT, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 24 Nopember 2007 Bina Marga (1979) Manual Penilaian Perkerasan Lentur, Direktorat Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum. Dirgolaksono, P. dan Mochtar I.B. (1990) Studi Penyempurnaan Evaluasi Visual untuk Kondisi Kerusakan Jalan di Indonesia, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, FTSP-ITS. JICA dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi, Balitbang DPU (2005) Teknik Evaluasi Kinerja Perkerasan Lentur, Balai Bahan dan Perkerasan Jalan- Puslitbang Prasarana Transportasi, Bandung. Kartika, A.A.G. dkk (2006) Validasi Persamaan Korelasi antara NIlai International Roughness Index (IRI) dengan nilai kerusakan (NK) Jalan (Studi Kasus Jalan Tol Surabaya-Gempol), Jurnal Transportasi edisi Juni 2006, FSTPT. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Amdal. 11