Anúncio

audit energi bangunan.ppt

10 de Mar de 2023
Anúncio

Mais conteúdo relacionado

Anúncio

audit energi bangunan.ppt

  1. Audit Energi Pada Bangunan Gedung SOSIALIASI… 20 FEBRUARI 2019 Oleh: Dr. Mohammad Effendy
  2. Bagaimana Caranya???
  3. AUDIT ENERGI Analisis Konsumsi Energi Pelaksanaan Kegiatan Efisiensi Energi Penyusunan Energi Efisiensi Plant  No/Low Cost  Medium Cost  High Cost  Variansi  Benchmark  Energi vs Produksi  Efisiensi & Kinerja Peralatan  Data Primer  Data Sekunder Evaluasi & Analisis Energi Kriteria Pembanding Pengumpulan Data Daftar Opsi Langkah Perbaikam EE  Teknis  Ekonomis  Pendanaan  SDM  Penunjang  Medium Cost  High Cost  No/Low Cost Daftar Opsi Langkah Perbaikam EE Daftar Prioritas Opsi Perbaikan EE Layak Implementasi Analisa Kelayakan Kriteria Penentu Prioritas  Skema Pendanaan  Ketersediaan SDM  Ketersediaan Fasilitas Penunjang  Presentasi  Diskusi Daftar Prioritas Opsi Perbaikan EE Layak Implementasi Rapat Tinjauan Manajemen Kriteria Pembobotan Rencana Implementasi Opsi Perbaikan EE (EEP)  Pengembangan / Penyempurnaan SME  Modernisasi teknologi peralatan & proses
  4. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Tata Udara  Hubungan antara kenyaman termal dengan konsumsi energi (RH & Truangan -------- Watt/m2) Sistem Tata Cahaya  Hubungan antara kenyamanan lighting dengan konsumsi energi (Lumen ---------- Watt/m2) Sistem Selubung Bangunan  Pengurangan beban konsumsi AC dengan mengurangi beban eksternal Utility/Supporting (Pompa, Lift, dll.)  Performance utility Sistem dan Kualitas Daya Kelistrikan  Hubungan single line kelistrikan (pembagian beban) terhadap kualitas daya kelistrikan dan keamanan Fokus Area:
  5. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Tata Udara: Identifikasi Teknologi Identifikasi Performansi Identifikasi Kenyamanan Thermal Ruangan
  6. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Tata Udara: Identifikasi Teknologi SNI 03-6390-2000 (Konservasi Energi di Tata Udara) COP = kapasitas pendinginan yang diperoleh / Kerja masukan, nilai semakin besar semakin efisien EER = z (Btu/hr) / y (W) = z/y (Btu/W.hr)
  7. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Tata Udara:  Hasil Identifikasi Teknologi di gedung Jimerto Nama ruangan Merk AC COP / EER Ruang DLH 1. ….. 2. …. … ….
  8. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Tata Udara:  Hasil Identifikasi Teknologi di gedung Siola Nama ruangan Merk AC COP / EER Dinas…. 1. ….. 2. …. … ….
  9. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Tata Udara:  Identifikasi Performansi 1. Pengukuran flow udara keluaran evaporator 2. Pengukuran temperatur coil evaporator 3. Pengukuran temperatur ruangan Q = M Cp (Tr – Tc) 4. Pengukuran beban compresor (unit outdoor) 5. EER atau COP = Q / kW compresor kW compresor Apakah masih beroperasi di range design … ???
  10. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Tata Udara:  Identifikasi Performansi Berdasarkan Best Practice ada beberapa parameter yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk menggambarkan seberapa baik kinerja compressor dan fluida pendingin, AC apakah masih berkerja dengan baik atau tidak, yaitu berdasarkan indikator temperature, Tout keluaran dari AC;  Tout < 15oC  AC masih bekerja dengan baik  15oC < Tout < 20 oC  AC perlu pembersihan  Tout > 20oC  AC perlu perawatan
  11. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Tata Udara:  Hasil Identifikasi Performansi di gedung Jimerto Nama ruangan Merk AC Tsetting T out Keterangan Ruang DLH 1. ….. 2. …. … …. …. …. …. …. …. Bagus Perlu pembersihan Perlu perbaikan …. ….
  12. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Tata Udara:  Hasil Identifikasi Performansi di gedung Siola Nama ruangan Merk AC Tsetting T out Keterangan Dinas 1. ….. 2. …. … …. …. …. ….. ….. ….. Bagus Perlu pembersihan Perlu perbaikan …. ….
  13. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Tata Udara:  Hasil Identifikasi Kenyamanan Thermal Standar kualitas kenyamanan ruangan kerja: Temperatur range 23 s.d 25 oC Kelembapan (%RH) range 50 s.d 70 % Sumber ASHRAE 55/1981 Standart Konsumsi Energi: 0,05 PK/m2 Ruangan T ruang Relative Humidity Daya AC Luas ruangan Konsumsi energi 0C Kesesuaian % RH Kesesuaian Total PK m2 PK/m2 Kesesuaian ….
  14. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Tata Cahaya: Teknologi alat (lampu) yang digunakan pada sistem penerangan atau tata cahaya, Kualitas (kuat) pencahayaan (mengacu pada kenyamanan dan kesehatan kerja berdasarkan kriteria fungsi ruangan, sesuai SNI 03-6197-2000), Optimalisasi penggunaan energi di sistem tata cahaya (merujuk pada niai efikasi daya penerangan, sesuai dengan SNI 03-6197-2000).
  15. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Tata Cahaya: Disadur dari SNI 6197:2011 (Konservasi Energi di Tata Cahaya) Fungsi Ruangan Daya Pencahayaan Maksimum (W/m2) Ruang Kerja 12 Ruang Resepsionis 13 Ruang Rapat 12 Ruang Arsip Aktif 12 Laboratorium 15 Musholla Koridor 10 5 Fungsi Ruangan Tingkat Pencahayaan (lux) Perkantoran · Ruang Direktur 350 · Ruang kerja 350 · Ruang komputer 350 · Ruang rapat 300 · Ruang gambar 750 · Gudang arsip 150 · Ruang arsip aktif 300 · Lobby, koridor 100 · Musholla 200 · Laboratorium 500
  16. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Tata Cahaya:  Hasil Identifikasi
  17. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Selubung Bangunan: 1. Dinding bangunan; 2. Atap Bangunan; 3. Jendela (Kaca); 4. Internal dan/atau ekternal Curtain (Tirai), fasad, kaca film, tirai, dll. Philosofi (Konsep): Selubung bangunan (Building envelove) adalah suatu material yang membatasi antara sisi bagian luar terhadap sisi bagian dalam bangunan (gedung); Yang termasuk material selubung antara lain: Efisiensi energi melalui optimalisasi selubung bangunan adalah mengupayakan (mengurangi/mereduksi) infiltrasi kalor yang masuk kedalam bagian gedung, sehingga cooling load bangunan akan berkurang yang pada akhirnya beban AC (Tata udara) dapat dikurangi yang secara langsung konsumsi energi listrik untuk peralatan AC (Tata udara) dapat berkurang tanpa mengurangi kenyamanan Thermal interior gedung.
  18. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Selubung Bangunan: GEDUNG SEBELUM RENOVASI GEDUNG SETELAH RENOVASI Eksterior Curtain walls Eksterior Curtain trees
  19. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Kualitas Daya Kelistrikan: 1) Faktor Daya (PF) Faktor daya beban dapat mempengaruhi: optimalisasi pemakaian daya yang tersedia, kapasitas pemutus daya, tegangan jatuh, dan rugi-rugi saluran dan bila berlangganan listrik PLN bisa mengakibatkan pinalti. 2) Fluktuasi Tegangan Fluktuasi tegangan sangat penting untuk diperhatikan karena semakin tinggi fluktuasi tegangan ini bisa mengakibatkan rusaknya komponen-komponen instalasi, menurunnya unjuk kerja dan bahkan dapat menurunkan umur peralatan. Fluktuasi tidak bisa dicegah akibat kondisi beban yang berubah-ubah. Walau pun begitu, ada batas-batas yang tidak boleh dilampaui agar tidak terjadi hal-hal buruk seperti yang disebutkan
  20. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Kualitas Daya Kelistrikan: 3) Ketidak-seimbangan Tegangan Tidak jauh berbeda dengan fluktuasi tegangan, ketidakseimbangan tegangan ini juga akan berpengaruh pada performa mesin, menurunnya efisiensi, meningkatnya suhu kerja mesin yang bisa menimbulkan kerusakan dan minimal menurunnya harapan umur mesin, khususnya berpengaruh pada motor-motor tiga phase. 4) Harmonisa Harmonisa merupakan salah satu bentuk permasalahan bidang kualitas daya listrik yang tergolong baru. Oleh karena itu, dalam identifikasinya tidak dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat ukur konvensional seperti amperemeter, voltmeter, wattmeter, tapi memerlukan peralatan digital seperti Power Quality Meter. Kerugian- kerugian akibat harmonisa ini antara lain adalah timbulnya derau (noise) elektromagnet, panas lebih pada mesin-mesin listrik yang bisa menyebabkan menurunnya umur mesin, gagalnya kerja sistem proteksi dan meningkatnya rugi-rugi saluran akibat meningkatnya arus saluran
  21. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Kualitas Daya Kelistrikan:
  22. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Kualitas Daya Kelistrikan:
  23. TATA CARA AUDIT ENERGI DI BANGUNAN/GEDUNG Sistem Kualitas Daya Kelistrikan:
  24. KRITERIA TINGKAT EFISIENSI GEDUNG Kriteria Ruangan AC (kWh/m2.bln) Ruangan non AC (kWh/m2.bln) Sangat Efisien 4,17 - 7,92 0,84 - 1,67 Efisien 7,92 - 12,08 1,67 - 2,5 Cukup Efisien 12,08 - 14,58 - Agak Boros 14,58 - 19,17 - Boros 19,17 - 23,75 2,5 - 3,34 Sangat Boros 23,75 - 37,75 3,34 - 4,17 *Dirjen Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi tahun 2008.
  25. POTENSI PENGHEMATAN Ketidak sesuaian dengan standart Potensi penghematan Daya TL 36 W 42 W Daya lampu LED 20 W 20 W Penghematan tiap lampu 22 W Jumlah lampu 621 unit Total penghematan daya 13,9 kW Penghematan energi per hari (12 jam) 166,6 kWh Penghematan energi per tahun (239 hari) 39.811 kWh Heat Rate Genset 2,4 kWh/Liter Solar Estimasi Penghematan Solar 16.588,0 Liter/Tahun Harga Solar 9.400,0 Rp/L Estimasi Penghematan 155.927.255 Rp/Tahun SISTEM TATA CAHAYA: Kuat penerangan di bawah standart dan daya penerangan di atas standart:
  26. POTENSI PENGHEMATAN Ketidak sesuaian dengan standart Potensi penghematan SISTEM TATA UDARA Kondisi performance AC di bawah standart: Gedung Ruangan Merk Pk t load ideal, jam/hari t unload ideal, jam/hari t load, jam/hari penghematan , kWh/hari penghematan , kWh/tahun Safety & Enviro Ruang Kerja Enviro DAIKIN standing 5 5,8 4,7 10,5 23,47 5.610 LG 1,5 5,8 4,7 10,5 5,48 1.310 Runag Meeting Sei Soyang LG 2,5 4,7 5,8 6,2 3,89 930 Ruang CCTV & Call Center LG 2,5 4,3 6,2 5,5 3,19 762 Laboratorium Air dan AAT (2) LG 1,5 3,7 6,8 5,9 2,56 611 Development Ruang Meeting Production LG standing 5 4,4 6,1 5,5 5,20 1.243 Ruang Posko PAM OBVITNAS LG 2 5,0 5,5 6,6 3,23 772 Ruang Meeting Bintuan LG 2 5,1 5,4 10,5 10,39 2.483 Ruang Meeting Sei Biu LG 2 5,4 5,1 6,2 1,66 396 Admin Lama Lobby LG 1,5 5,4 5,1 7,4 2,27 543 Ruang Meeting Planning LG 1 4,9 5,6 10,5 4,73 1.130 Ruang Meeting QC LG 2,5 2,8 7,7 4,1 3,44 823 HR Gudang ATK LG 0,5 6,2 4,3 6,7 0,21 49 Geotech Lab. Utama Geotech LG 1 8,3 2,2 8,8 0,46 109 (Ruang Induksi) DAIKIN standing 5 4,0 6,5 5,5 7,76 1.855
  27. POTENSI PENGHEMATAN Ketidak sesuaian dengan standart Potensi penghematan SISTEM KELISTRIKAN Kondisi kualitas daya kelistrikan di bawah standart: Perbaikan Harmonisa Arus
  28. POTENSI PENGHEMATAN Ketidak sesuaian dengan standart Potensi penghematan SISTEM KELISTRIKAN Kondisi kualitas daya kelistrikan di bawah standart: Perbaikan Faktor Daya
  29. POTENSI PENGHEMATAN SELUBUNG BANGUNAN Perbaikan nilai OTTV akibat penambahan external curtain:
  30. TERIMA KASIH
Anúncio