1. MAKALAH
MANAJEMEN PERUBAHAN
Dosen Pengampu : ISMATUL IZZAH, M.Pd.I
Disusun Oleh :
Muhammad Rofeq
Mu’tasim Billah
Siti Wasifatul Jannah
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
GENGGONG KRAKSAAN-PROBOLINGGO
2023
2. ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Implementasi Perubahan. Makalah ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami menyampaikan banyak
ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah
ini.
Termasuk dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka menerima saran dan kritik dari para pembaca, agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat kepada pembaca.
Kraksaan, 30 Mei 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
3. iii
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG .............................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................4
C. TUJUAN MASALAH .............................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................................5
A.Implementasi Perubahan Dalam Organisasi..............................................................5
B. Pekerjaan Proyek......................................................................................................6
C. Mobilisasi Sumber-sumber.......................................................................................7
D. Memotivasi Perubahan..............................................................................................8
BAB III
PENUTUP......................................................................................................................9
A KESIMPULAN..........................................................................................................9
B. SARAN......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................10
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya perubahan memang selalu terjadi dan pasti akan selalu terjadi,
pimpinanorganisasi baik organisasi harus memiliki kepekaan terhadap perubahan yang terjadi diluar
atau di lingkungan organisasi yang dipimpinnya dan mampu memperhitungkan serta
mengakomodasikan dampak dari perubahan yang terjadi itu, disamping itu pemimpin organisasi juga
dituntut untuk mempunyai keterampilan dan keberanian untuk melakukan perubahan didalam
organisasi demi peningkatan kemampuan organisasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dilain pihak tidak banyak orang yang suka atau setuju akan adanya perubahan, namun walau begitu
perubahan tidak bisa dihindari namun justru haruslah dihadapi serta diimplementasikan agar nantinya
organisasi atau perusahaan dapat mengikuti perkembangan zaman dan menuju ke arah yang lebih
baik. Karena hakikatnya memang seperti itu maka diperlukan satu manajemen perubahan agar proses
dan dampak dari perubahan tersebut mengarah pada titik positif.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Implementasi Perubahan Dalam Suatu Organisasi?
2. Apa Yang Dimaksud Dari Pekerjaan Proyek?
3. Jelaskan Macam-Macam Mobilisasi Sumber-Sumber?
4. Jelaskan Apa Yang Dimakasud Dengan Memotivasi Perubahan?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk Memahami Bagaimana Implementasi Perubahan Dalam Organisasi
2. Menjelaskan Definisi Dari Pekerjaan Proyek
3. Menjelaskan Macam-Macam Mobilisasi Sumber-Sumber
4. Menjelaskan Tentang Apa Yang Dimaksud Dengan Memotivasi Perubahan
5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. IMPLEMENTASI PERUBAHAN DALAM ORGANISASI
Implementasi perubahan jarang berjalan dengan lancar walaupun sumber
daya manusia maupun organisasi telah siap untuk berubah. Implementasi tidak
dapat dilakukan sesuai langkah–langkah yang direncanakan. Kemungkinan
dapat timbul gangguan baik dari dalammaupun luar organisasi.
Harvard Business Essentials mengindikasi masalah implementasi
perubahandalam 93 perusahaan, dengan temuan sebagai berikut :
1.Implementasi memerlukan waktu lebih lama daripada telah dialokasikan
(76%)
2.Masalah utama dihadapi selama implementasi tidak di identifikasi sebelumnya
(74%)
3.Koordinasi aktivitas implementasi tidak cukup efektif (66%)
4.Aktivitas yang bersaingan dan krisis menarik perhatian dari implementasi
keputusanstrategis ini (64%)
5.Kapabilitas ( keterampilan dan kemampuan) pekerja yang terlibat dengan
implementasitidak mencakupi (63%)
6.Pelatihan dan instruksi yang diberikan pada pekerja tingkat bawah tidak cukup
(62%)
7.Faktor tidak terkendali dari lingkungan eksternal mempunyai dampak
merugikan pada implementasi (60%)
B. PEKERJAAN PROYEK
Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan
berbagai disiplin ilmu, sumber daya dan memiliki keunikan tersendiri. Definisi pekerjaan
(proyek) konstruksi itu sendiri adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan
perencanaan dan atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup beberapa macam
lingkup pekerjaan dan disiplin ilmu untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik
lain dalam waktu, biaya dan mutu tertentu. Dengan semakin pesatnya perkembangan
teknologi dan bervariasinya kebutuhan masyarakat, pelaku pekerjaan konstruksi dituntut
untuk melakukan optimasi dalam setiap pekerjaannya. Dalam pelaksanaannya, para
pelaku konstruksi seperti kontraktor dan owner harus menghadapi berbagai macam risiko
yang dapat memperlambat ataupun menggagalkan pekerjaan konstruksi, sehingga
dibutuhkan suatu cara untuk menangani risiko tersebut. Industri jasa konstruksi
6. 6
merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup
tinggi.
Berbagai penyebab utama kecelakaan kerja pada proyek konstruksi adalah hal‐hal
yang berhubungan dengan karakteristik proyek konstruksi yang bersifat unik, lokasi
kerja yang berbeda‐beda, terbuka dan dipengaruhi cuaca, waktu pelaksanaan yang
terbatas, dinamis dan menuntut ketahanan fisik yang tinggi, serta banyak menggunakan
tenaga kerja yang tidak terlatih. Ditambah dengan manajemen keselamatan kerja yang
sangat lemah, akibatnya para pekerja bekerja dengan metoda pelaksanaan konstruksi
yang berisiko tinggi. Risiko tersebut perlu mendapatkan penanganan yaitu dengan
menerapkanmanajemen risiko. Manajemen risiko merupakan cara mengidentifikasi
risiko untuk mengurangi kemungkinan kerugian yang ditimbulkan oleh risiko.
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja berdampak ekonomis yang cukup
signifikan. Setiap kecelakaan kerja dapat menimbulkan berbagai macam kerugian. Di
samping dapat mengakibatkan korban jiwa, biaya‐biaya lainnya adalah biaya
pengobatan, kompensasi yang harus diberikan kepada pekerja, premi asuransi, dan
perbaikan fasilitas kerja. Terdapat biaya‐biaya tidak langsung yang merupakan akibat
dari suatu kecelakaan kerja yaitu mencakup kerugian waktu kerja (pemberhentian
sementara), terganggunya kelancaran pekerjaan (penurunan produktivitas), pengaruh
psikologis yang negatif pada pekerja, memburuknya reputasi perusahaan, denda dari
pemerintah, serta kemungkinan berkurangnya kesempatan usaha (kehilangan pelanggan
pengguna jasa). Biaya‐biaya tidak langsung ini sebenarnya jauh lebih besar dari pada
biaya langsung. Sehingga untuk menangani permasalahan kecelakaan kerja, para pelaku
konstruksi mengalihkan risiko tinggi akibat kecelakaan kerja melalui suatu bentuk
asuransi yang dinamakan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).
C. MOBILISASI SUMBER-SUMBER
Mobilisasi sumber daya adalah upaya yang memastikan tercukupinya sumber
daya organisasi dalam pengmbangan, pelaksnaan dan keberlanjutan pencapaian visi dan
misi organisasisumber daya bagi organisasi secara umum terbagi menjadi; sumber daya
yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi, baik berupa sumber daya manusia
dengan segenap keahlian, pengetahuan, serta konsep dan pemikiran yang dimiliki,
maupun berupa barang seperti uang, material, informasi, dan bentuk-bentuk lainnya.
Serta sumber daya yang digunakan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan organisasi,
dalam bentuk sumber daya keuangan dan non keuangan. Secara sederhana mobilisasi
7. 7
sumber daya dimaknai sebagai perluasan sumber-sumber daya bagi organisasi, dan
peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan kapasitas untuk mengelola sumber daya
yang telah dimiliki oleh organisasi. Maka mobilisasi sumber daya merupakan hal yang
mutlak dilakukan oleh organisasi bahkan sejak para pendiri bersepakat untuk membentuk
organisasi demi menjamin tercukupinya sumber daya yang akan mendukung
pengembangan, pelaksanaan, dan keberlanjutan visi dan misi organisasi.
Berbicara mengenai mobilisasi sumber daya, semua organisasi masyarakat sipil
di Indonesia sebenarnya sudah mulai melakukan mobilisasi sumberdaya, dan masing-
masing organisasi melakukan mobilisasi sumberdaya dengan bentuk yang berbeda-beda.
Ada yang dalam pelaksanaan mobilisasi sumberdaya hanya mengacu kepada peluang-
peluang dari donor saja, sehingga ketika donor selesai maka sumberdaya yang dimiliki
juga menipis dan lama kelamaan habis. Ada juga organisasi yang sudah mulai membuka
unit-unit usaha dengan memanfaatkan sumberdaya dari donor, akan tetapi karena
organisasi tersebut dalam melakukan mobilisasi sumber daya bersifat based on project
maka pengelolaan unit usaha tidak bisa dilakukan secara maksimal.
D. MEMOTIVASI PERUBAHAN
Motivasi merupakan suatu gerakan yang dilakukan manusia atau yang disebut
dengan tingkah laku atau amaliyah yang berarti rangsangan, dorongan, atau pembangkit
tenaga bagi terjadinya tingkah laku. Dalam kaitannya dengan tingkah laku keagamaan
motivasi itu penting untuk dibicarakan dalam rangka mengetahui apa sebenarnya latar
belakang suatu tingkah laku keagamaan yang dikerjakan seseorang. Disini peranan
motivasi itu sangat besar artinya dalam membimbing dan mengarahkan seseorang dalam
tingkah laku keagamaan. Namun dekmikian, ada motivasi tertentu yang sebernarnya
timbul dalam diri manusia karena terbukanya hati manusia terhadap hidayah Allah swt.
sehingga orang tersebut menjadi orang yang beriman dan kemudian dengan iman itulah
ia lahirkan tingkah laku keagamaan. Motivasi beragama karena didorong oleh keinginan
untuk mendapatkan kesejahteraan dan kebahgiaan dala hidup. Seseorang yang
mempunyai motivasi kategori ini merasakan agama itu ialah suatu kebutuhan dalam
kebutuhannya yang mutlak dan bukan merupakan suatu kewajiban atau beban.
Dalam pandangan psikolog Agama, ajaran Agama memuat norma-norma
yang dijadikan pedoman oleh pemeluknya dalam sikap dan bertingkah laku. Dengan
demikian sikap keaagaman merupakan kecenderungan untuk memenuhi tuntutan yang
dimaksud, tetapi dalam kenyataannya hidup sehari tak jarang dijumpai adanya
8. 8
penyimpangan yang terjadi. Sikap keagamaan yang menyimpang jika sikap seorang
terhadap kepercayaan dan keyakinan terhadap agama yang dianutnya mengalami
perubahan. Perubahan sikap seperti itu dapat terjadi pada orang per orang (dalam diri
Individu) dan juga pada kelompok-kelompok atau masyarakat. Sedangkan perubahan
sikap itu memiliki tingkat kualitas dan intensitas yang mungkin berbeda dan bergerak
secara kontinyu dari positif kearah negative. Perubahan yang terjadi seperti inilah yang
membuat berpindahnya agama atau disebut dengan konversi agama. Konversi agama
secara umum dapat diartikan berpindah agama atau masuk keagama yang lain dari agama
sebelumnya karena beberapa factor yang terjadi, baik pada lingkungannya maupun
kepribadiaanya. Salah satu factor yang mempengaruhi orang berpindah agama ialah
karena factor ekonomi yang dihadapinya, kemiskinan yang terjadi bertahun-tahun
membuat seseorang berfikir tidak jernih untuk merubah nasibnya, ia akan melakukan apa
saja sekalipun itu haram dalam pandanagan agama dan salah dalam pantauan hukum.
.
9. 9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Implementasi Perubahan Perubahan dalam organisasi Implementasi adalah proses
mewujudkan rencana. Implementasi perubahan merupakan tahap ke-3 pada manajemen
perubahan dimana pada tahap ini terjadi proses pencairan, perubahan dan pembekuan
yang diharapkan. Apabila suatu perubahan sedang terjadi kemungkinan akan timbul
masalah. Impelementasi perubahan jarang berjalan lancar walaupun sumber daya
manusia maupun organisasi telah siap untuk berubah. Implementasi tidak dapat
dilakukan sesuai langkah langkah yang direncanakan. Kemungkinan sapat timbul
gangguan baik dari dalam maupun dari luar organisasi.
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis
akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman
dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
10. 10
DAFTAR PUSTAKA
Kapusuzoglu, Saduman. „An Investigation of Conflict Resolution in Educational
Organizations‟. African Journal of Business Management 4, no. 1 (2010): 96–102.
Leonandes, Welson. „Pengelolaan Perubahan Guru Di SMA Negeri 1 Mamasa‟. Universitas
Negeri Makassar, 2017
Mustaghfiroh, Nova Syafira Ariyanti, Maulana Amirul Adha, and Sultoni. „Upaya
Peningkatan Komitmen Kerja Guru Bidang Studi‟. Jurnal Dinamika Manajemen
Pendidikan (JDMP) 5, no. 1 (2020): 22–28.
Omisore, Bernard Oladosu. „Organizational Conflicts : Causes , Effects and Remedies‟.
Academic Research in Economics and Management Sciences 3, no. 6 (2014): 118–37.
Paryono, Uray Husna Asmara, and Herculanus Bahari Sindju. „Manajemen Konflik Dalam
Organisasi Sekolah Di SMA Negeri 8 Pontianak‟. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran
Untan 4, no. 6 (2015): 1–12.