1. i
MAKALAH
KONSEP KEGIATAN EKSTRA KURIKULUM
Dosen pengampuh: M. Ahyar Ma'arif, M.Pd.I
Disusun Oleh:
Syahril Dwi Cahyono (0433)
Siti Latifa (0425)
Siti Rumaidah (0427)
Umi kulsum (0507)
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG
KRAKSAAN PROBOLINGGO
2023
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kehadiran Allah SWT. yang telah
memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kita dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Dan kami berterima kasih kepada rekan-rekan kami yang sudah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan
dan wawasan bagi pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini
dapat berguna bagi pembaca.
Kraksaan, 28 Februari 2023
Kelompok 8
3. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......... ........................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................. ...iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.. ....................................................................................... ....1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan .........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikulum ..... .............................................. . 2
B. Tujuan Ekstra Kurikulum............................................................................ 3
C. Fungsi Ekstra Kurikulum.... .........................................................................4
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ..................................................................................................... 6
Saran... ............................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA.. .....................................................................................7
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikukulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang di
berikanoleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisikan rancangan pelajaran yang
akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Adanya
rancangan kurikulum merupakan ciri utama pendidikan di sekolah. Kurikulum juga merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran . Dapat kita bayangkan,
bagaimana bentuk pelaksanaan suatu pendidikan atau pengajaran di sekolah yang tidak
memiliki kurikulum.
Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu bukan tanpa alasan dan landasan yang jelas,
sebab perubahan ini disemangati oleh keinginan untuk terus memperbaiki, mengembangkan,
dan meningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional. Persekolahan sebagai ujung tombak
dalam implementasi kurikulum dituntut untuk memahami dan mengaplikasikannya secara
optimal dan penuh kesungguhan, sebab mutu penyelenggaraan proses pendidikan salah satunya
dilihat dari hal tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikulum
2. Bagaimana Tujuan Ekstra Kurikulum
3. Apa Fungsi Ekstra Kurikulum
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikulum
2. Untuk Mengetahui Tujuan Ekstra Kurikulum
3. Untuk Mengetahui Fungsi Ekstra Kurikulum
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikulum
Kurikulum memiliki beragam arti berdasarkan asal ragam bahasanya. Dalam bahasa Latin
kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah lintasan untuk berlari dalam langkah-langkah kecil
Pengertian kurikulum senantiasa berkembang terus sejalan dengan perkembangan teori dan
praktik pendidikan. Dengan beragamnya pendapat mengenai pengertian kurikulum, maka
secara teoritis agak sulit menentukan satu pengertian yang dapat merangkum semua pendapat.
Namun, pemahaman konsep dasar mengenai kurikulum ini tetaplah penting adanya.
Pada mulanya istilah kurikulum digunakan bukan dalam bidang pendidikan, akan tetapi
dalam dunia olahraga. Curriculum dalam bahasa Yunani berasal dari kata curir, artinya “pelari”,
dan curere, artinya “tempat berpacu”. Mengambil makna dari istilah yang digunakan ini maka
curriculum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari sehingga sampai pada garis
finish yang ditetapkan.
Dengan mengambil makna dari batasan kurikulum tersebut, kemudian istilah kurikulum
digunakan dalam dunia pendidikan. Secara sederhana pada awalnya kurikulum diartikan
“sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari/diselesaikan oleh setiap siswa atau anak didik
untuk memperoleh ijazah”.1
Ada dua unsur pokok yang menjadi tekanan dari pengertian
kurikulum tersebut, yaitu:
a. Isi kurikulum, adalah mata pelajaran (subject matter) yang diberikan pihak sekolah dan
harus ditempuh oleh setiap siswa, dan
b. Tujuan utama pendidikan atau kurikulum, agar siswa menguasai setiap mata pelajaran
yang diberikan dan akhirnya siswa tersebut berhak untuk mendapatkan sertifikat atau
ijazah sebagai bukti telah menyelesaikan program pendidikan. Sampai saat ini
pengertian kurikulum tersebut masih mewarnai dan pada bagian-bagian tertentu masih
digunakan dalam setiap praktik pendidikan.2
Pengertian kurikulum seperti disebutkan diatas terlalu sempit atau sangat sederhana.
Istilah kurikulum pada dasarnya tidak hanya sebatas pada sejumlah mata pelajaran saja, tetapi
mencakup semua pengalaman belajar (learning experiences) yang dialami siswa dan
memengaruhi perkembangan pribadinya. Bahkan Harold B. Alberty (1965) memandang
kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa dibawah tanggung jawab
sekolah (all of the activities that are provided for the students by the school). Sehingga
kurikulum tidak dibatas pada kegiatan di dalam kelas, tetapi mencakup juga kegiatan-kegiatan
1 Tim Pengembangan MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), 2
2 Ibid.,
6. 3
yang dilakukan oleh siswa di luar kelas.3
2. Tujuan Ekstra Kurikulum
Kurikulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan
kurikulum tiap satuan pendidikan harus mengacu ke arah pencapaian tujuan pendidikan
nasional, sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-undang No. 2 Tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Menurut pendapat Oemar Hamalik, (2018:24), Dalam skala yang lebih luas “kurikulum
bertujuan sebagai suatu alat pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia
yang berkualitas”.
Dalam hal lain yang diungkapkan Trianto (2015:13) dalam bukunya Model Pembelajaran
Terpadu menyatakan :
“Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab; adalah
menciptakan standar nasional pendidikan yang kredibel”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan kurikulum bertujuan untuk
meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukkan budi
pekrti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar
kompetensi lulusan pendidikan.
3. Fungsi Ekstra Kurikulum
Fungsi kurikulum sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai
pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas,
kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervise atau pengawasan. Bagi
orang tua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah.
Bagi masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi
terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi siswa, kurikulum berfungsi
sebagai suatu pedoman belajar. Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek
didik terdapat enam fungsi kurikulum, yaitu:
a. Fungsi Penyesuaian
3 Ibid.,
7. 4
Fungsi penyesuaian mengandung makna kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifar well adjusted yaitu mampu menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
b. Fungsi Integrasi
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan
bagian integral masyarakat.ke jenjang yang lebih tinggi.
c. Fungsi Diferensiasi
Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan
layanan terhadap perbedaan individusiswa. Setiap siswa memiliki perbedaan baik dari aspek
fisik maupun psikis.
d. Fungsi persiapan
Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu
memprsiapkan siswa melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih.
e. fungsi pemilihan
fungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang
sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat kaitannya dengan
fungsi diferensiasi karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti pula
diberinya kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan
kemampuannya.
f. Fungsi diagnostik
fungsi diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima potensi dan
kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya. Maka diharapkan siswa dapat mengembangkan
sendiri potensi yang dimilikinya aau memperbaiki kelemahan-kelemahannya.
8. 5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa kurikulum merupakan
kumpulan seperangkat nilai yang diinternalisasikan kepada subjek didik, baik nilai-nilai dalam
bentuk kognitif, afektif maupun psikomotorik. Adapun dasar kurikulum meliputi landasan
filsafat, psikologi, sosial budaya dan ilmu teknologi. Keempat dasar ini harus benar-benar
dipedomani dalam upaya menghasilkan kurikulum yang lebih baik.
Dari aspek tujuan, secara mikro dapat di lihat dari tujuan institusional, tujuan kurikuler,
dan tujuan instruksional. Secara makro, bertujuan untuk merekonstruksi dan menginovasi
kurikulum sebelumnya yang masih memiliki kelemahan dan kekurangan setelah dievaluasi.
Selanjutnya pengembangan kurikulum bertujuan untuk mengadaptasikan pendidikan dengan
perubahan sosial serta mengekplorasi pengetahuan yang belum tersentuh sebelumnya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwasanya fungsi kurikulum
merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan, dan kurikulum merupakan
program dan pedoman yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar
mengajar guna mencapai tujuan pendidikan.
B. Saran
Penulis sangat menyadari akan kekurangan makalah diatas, baik dari segi penulisan
maupun dari segi bahasa. Maka dari itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca agar dapat menyempurnakan makalah ini.
9. 6
DAFTAR PUSTAKA
Dakir. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Departemen Pendidikan Nasional. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta, 2004.
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Akasara, 1995.
Hamalik, Oemar. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Cet. Ke-2. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008.
Hamalik, Oemar. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2009.
Hamalik, Oemar. Pembinaan Pengembangan Kurikulum. Bandung: Pustaka Martina,
1987.
Hasbullah. Otonomi Pendidikan, Kebijakan Otonomi daeran dan implikasinya terhadap
penyelenggaraan pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.
Kamarga, Hansiswany. Hand Out Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum, 27 Juli 2008.