Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya konsumen dan pengetahuan serta kepribadian, nilai dan gaya hidup. Terdapat penjelasan mengenai berbagai jenis sumber daya konsumen, kandungan pengetahuan konsumen, organisasi pengetahuan, dan perkembangan kepribadian menurut Erikson.
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya Hidup
1. #TULISAN 3 & 4 PERILAKU KONSUMEN#
“SUMBER DAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN;
KEPRIBADIAN NILAI DAN GAYA HIDUP”
NAMA:
YUSNIARI SINAGA
(NPM: 17211693)
KELAS : 3EA27
DOSEN: TOMI ADI SUMIARSO, SE
UNIVERSITAS GUNADARMA – KALIMALANG
TH. 2013/2014
2. I.
SUMBER DAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN
Sumber daya konsumen dan pengetahuan memiliki 6 pembahasan, yaitu:
1.
Sumber daya ekonomi
2.
Sumber daya sementara
3.
Sumber daya kognitif
4.
Kandungan pengetahuan
5.
Organisasi pengetahuan
6.
Mengukur pengetahuan
1. Sumber Daya Ekonomi
Potensi sumber daya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada
dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumber daya yang
dimiliki
baik
yang
tergolong
pada
sumber
daya
alam
(natural
resources/endowment factors) maupun potensi sumber daya manusia yang dapat
memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar
pembangunan (ekonomi) wilayah tingkat ketergantungan terhadap sumber daya
secara struktural harus bisa dialihkan pada sumber daya alam lain. Sumber daya
alam ini harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam rangka mendorong,
mempercepat dan menunjang proses pembangunan wilayah (daerah).
Disamping komponen sumber daya alam, pada saat ini peranan sumber daya
manusia (human resources) dalam konteks kegiatan pembangunan ekonomi
termasuk pembangunan ekonomi daerah (wilayah) semakin signifikan. Faktor
sumber daya manusia ini telah menghadirkan suatu proses pemikiran baru dalam
telaah teori-teori pembangunan ekonomi, yang menempatkan sumber daya
manusia sebagai poros utama pembangunan ekonomi baik dalam skala global,
nasional maupun daerah. Strategi pembangunan ekonomi yang berbasis pada
pengembangan sumber daya manusia (human resources development) dianggap
sangat relevan dan cocok dengan kondisi dan karakter pembangunan ekonomi
terutama di negara-negara berkembang sejak era 80-an. Dengan kualitas sumber
daya manusia yang semakin meningkat, akan dapat mendorong peningkatan
produktivitas ekonomi sekaligus sebagai modal dasar untuk memacu pertumbuhan
ekonomi.
1 | P a g e
3. Bagi kebayakan negara yang tingkat pembangunan ekonominya sudah
tergolong lebih maju, produktivitas sumber daya manusia secara teknis telah
dijadikan sebagai instrumen terpenting untuk mempertahankan pencapaian laju
pertumbuhan ekonomi, sekaligus dalam upaya untuk memperkuat basis struktural
perekonomiannya. Dalam era globalisasi, kualitas sumber daya manusia yang
handal akan sangat membantu suatu negara untuk memenangkan kompetisi atau
persaingan dalam perekonomian global sekaligus dapat menjaga eksistensi negara
tersebut dalam percaturan dan dinamika perekonomian dunia yang semakin
kompetitif.
2. Sumber Daya Sementara
Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku
konsumen karena kemiskinan waktu yang semakin banyak dialami orang
Amerika. Jam yang dihabiskan di tempat kerja setiap minggu (termasuk waktu
pulang pergi, pekerjaan rumah tangga, dan pekerjaan sekolah) meningkat dari
40,6 jam pada tahun 1973 menjadi 47,3 pada tahun 1984. Pada waktu yang sama,
rata-rata jumlah jam yang tersedia untuk waktu senggang tuun dari 26,2 jam
menjadi 18,1 jam perminggu. Salah satu variabel yang paling individual dari
perilaku manusia berhubungan dengan bagaimana orang menggunakan anggaran
waktu mereka. Kebanyakan dihabiskan untuk bekerja, tidur, dan kegiatan wajib
lain. Namun, suatu bagian dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yang
disebut waktu senggang (leisure), yang mencerminkan baik keperibadian maupun
preferensi gaya hidup.
a. Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya. Contoh:
Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur, perawatan
pribadi, pulang pergi (waktu wajib)
b. Barang Penghemat Waktu
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan
waktu leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food
2 | P a g e
4. 3. Sumber Daya Kognitif
Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat
merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep
yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya
schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya—
dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru
dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam
konstruktivisme.
4. Kandungan Pengetahuan
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen
mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan
informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
Pengetahuan Konsumen terbagi kedalam tiga macam :
1. Pengetahuan Produk
Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai
produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk,
atribut atau fitur produk, harga produkdan kepercayaan mengenai produk.
Jenis Pengetahuan Produk:
a. Pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk
b. Pengetahuan tentang manfaat produk
c. Pengetahuan tentang kepuasan yg diberikan produk kepada konsumen
2. Pengetahuan Pembelian
Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di
dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut.
Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya
untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko
tersebut.
3 | P a g e
5. Perilaku Membeli:
a. Store Contact, meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan
memasuki outlet.
b. Product Contact, Konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil
produk tersebut dan membawanya ke kasir.
c. Transaction, Konsumen akan membayar produk tersebut dengan tunai,
kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran lainnya.
3. Pengetahuan Pemakaian
Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk
tersebut telah digunakan atau dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa
memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka
konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut
dengan benar.Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi yang
cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk.
Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen demi
kenyaman konsumen tersebut dalam penggunaan produknya.
5. Organisasi Pengetahuan
Organisasi pengetahuan merupakan sesuatu untuk mengatur atau struktur
organisasi untuk
mengelompokan sesuatu, organisasi ini di buat untuk
memudahkan penggunaan dokumen atau pengetahuan itu sendiri atau juga bisa
mendeskripsikan dokumen, isi, fitur dan tujuan, serta membuat dokumendokumen dan bagian yang dapat diakses oleh orang-orang dalam mencari pesan
yang isinya meliputi pengetahuan.
Pengetahuan dalam suatu organisasi dapat menjadikan organisasi tersebut
memahami tujuan keberadaanya, diantara tujuan-tujuan tersebut yang terpenting
adalah bagaimana organisasi memahami cara mencapai tujuannya. Organisasiorganisasi yang sukses adalah organisasi yang secara konsisten menciptakan
pengetahuan baru dan menyebarkanya secara menyeluruh didalam organisasinya
dan secara cepat mengadaptasinya kedalam teknologi dan produk serta layanan
mereka. Melihat perannya yang begitu penting bagi suatu organisasi, maka semua
4 | P a g e
6. pengetahuan yang dimiliki oleh suatu organisasi harus dikelola dengan baik,
sehingga pengetahuan tersebut dapat berperan optimal untuk organisasinya.
6. Mengukur Pengetahuan
Pengukuran pengatahuan objektif (objective knowledge) adalah pengukuran
yang menyadap apa yang benar-benar sudah disimpan oleh konsumen di dalam
ingatan. Ukuran pengetahuan objektif, yang berfokus pada potongan informasi
khusus yang mungkin diketahui konsumen. Dan pilihan akhir untuk menilai
pengetahuan adalah dengan menggunakan ukuran pengetahuan subjektif
(subjective knowledge). Pengetahuan ini direflesikan oleh pengukuran yang
menyadap persepsi konsumen mengenai banyaknya pengetahuan mereka sendiri.
Pada dasarnya, konsumen diminta untuk menilai diri mereka sendiri berkenaan
dengan pengetahuan produk atau keakraban mereka. Ukuran pengetahuan
subjektif berpusat di sekitar kesan konsumen mengenai pengetahuan total dan
keakraban mereka.
Akhirnya, pertimbangan diberikan pada metode alternatif untuk pengukuran
pengetahuan. Pengalaman pembelian atau pemakaian, walaupun tentu saja
berhubungan dengan pengetahuan, tidak harus memberikan indikasi yang akurat
mengenai beberapa persisnya informasi yang dimiliki konsumen.
Di dalam Psikologi kognitif dijelaskan bahwa ada dua jenis pengetahuan
dasar, yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan
deklaratif melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui. Pengetahuan deklaratif
sendiri dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengetahuan episodik (melibatkan
pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan waktu) dan pengetahuan semantik
(mengandung pengetahuan yang digeneralisasikan dan memberi arti bagi dunia
seseorang). Sedangkan pengetahuan prosedural mengacu pada pengertian
bagaimana fakta ini dapat digunakan. Fakta ini juga bersifat subjektif dalam
pengertian fakta tersebut tidak perlu sesuai dengan realitas objektif.
5 | P a g e
7. II. KEPRIBADIAN NILAI DAN GAYA HIDUP
1. Kepribadian Nilai
MAY mengartikan keperibadian sebagai “Personalitiy is a social stimus value”.
Artinya personality itu merupakan perangsang bagi orang lain. Jadi bagaimana orang
lain bereaksi terhadap kita, itulah kepribadian kita.
Perkembangan Kepribadian
Meskipun kepribadian seseorang itu relatif konstan, namun dalam kenyataannya
sering ditemukan bahwa perubahan kepribadian dapat dan mungkin terjadi, terutama
dipengaruhi oleh faktor lingkungan dari pada faktor fisik.
Erikson mengemukakan tahapan perkembangan kepribadian dengan kecenderungan
yang bipolar:
1. Masa bayi (infancy)
Ditandai adanya kecenderungan Trust – mistrust. Perilaku bayi didasari oleh
dorongan mempercayai atau tidak mempercayai orang-orang di sekitarnya. Dia
sepenuhnya mempercayai orang tuanya, tetapi orang yang dianggap asing dia
tidak akan mempercayainya. Oleh karena itu kadang-kadang bayi menangis bila di
pangku oleh orang yang tidak dikenalnya. Ia bukan saja tidak percaya kepada
orang-orang yang asing tetapi juga kepada benda asing, tempat asing, suara asing,
perlakuan asing dan sebagainya. Kalau menghadapi situasi-situasi tersebut
seringkali bayi menangis.
2. Masa kanak-kanak awal (early childhood)
Ditandai adanya kecenderungan autonomy – shame, doubt. Pada masa ini sampai
batas-batas tertentu anak sudah bisa berdiri sendiri, dalam arti duduk, berdiri,
berjalan, bermain, minum dari botol sendiri tanpa ditolong oleh orang tuanya,
tetapi di pihak lain dia telah mulai memiliki rasa malu dan keraguan dalam
berbuat, sehingga seringkali minta pertolongan atau persetujuan dari orang tuanya.
3. Masa pra sekolah (Preschool Age)
Ditandai adanya kecenderungan initiative – guilty. Pada masa ini anak telah
memiliki beberapa kecakapan, dengan kecakapan-kecakapan tersebut dia
terdorong melakukan beberapa kegiatan, tetapi karena kemampuan anak tersebut
masih terbatas adakalanya dia mengalami kegagalan. Kegagalan-kegagalan
6 | P a g e
8. tersebut menyebabkan dia memiliki perasaan bersalah, dan untuk sementara waktu
dia tidak mau berinisatif atau berbuat.
4. Masa Sekolah (School Age)
Ditandai adanya kecenderungan industry–inferiority. Sebagai kelanjutan dari
perkembangan tahap sebelumnya, pada masa ini anak sangat aktif mempelajari
apa saja yang ada di lingkungannya. Dorongan untuk mengatahui dan berbuat
terhadap lingkungannya sangat besar, tetapi di pihak lain karena keterbatasanketerbatasan kemampuan dan pengetahuannya kadang-kadang dia menghadapi
kesukaran, hambatan bahkan kegagalan. Hambatan dan kegagalan ini dapat
menyebabkan anak merasa rendah diri.
5. Masa Remaja (adolescence)
Ditandai adanya kecenderungan identity – Identity Confusion. Sebagai persiapan
ke arah kedewasaan didukung pula oleh kemampuan dan kecakapan-kecakapan
yang dimilikinya dia berusaha untuk membentuk dan memperlihatkan identitas
diri, ciri-ciri yang khas dari dirinya. Dorongan membentuk dan memperlihatkan
identitas diri ini, pada para remaja sering sekali sangat ekstrim dan berlebihan,
sehingga tidak jarang dipandang oleh lingkungannya sebagai penyimpangan atau
kenakalan. Dorongan pembentukan identitas diri yang kuat di satu pihak, sering
diimbangi oleh rasa setia kawan dan toleransi yang besar terhadap kelompok
sebayanya. Di antara kelompok sebaya mereka mengadakan pembagian peran,
dan seringkali mereka sangat patuh terhadap peran yang diberikan kepada masingmasing anggota.
6. Masa Dewasa Awal (Young adulthood)
Ditandai adanya kecenderungan intimacy – isolation. Kalau pada masa
sebelumnya, individu memiliki ikatan yang kuat dengan kelompok sebaya, namun
pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai longgar. Mereka sudah mulai selektif,
dia membina hubungan yang intim hanya dengan orang-orang tertentu yang
sepaham. Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk hubungan yang
intim dengan orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan yang
lainnya.
7. Masa Dewasa (Adulthood)
Ditandai adanya kecenderungan generativity-stagnation. Sesuai dengan namanya
masa dewasa, pada tahap ini individu telah mencapai puncak dari perkembangan
7 | P a g e
9. segala kemampuannya. Pengetahuannya cukup luas, kecakapannya cukup banyak,
sehingga perkembangan individu sangat pesat. Meskipun pengetahuan dan
kecakapan individu sangat luas, tetapi dia tidak mungkin dapat menguasai segala
macam ilmu dan kecakapan, sehingga tetap pengetahuan dan kecakapannya
terbatas. Untuk mengerjakan atau mencapai hal– hal tertentu ia mengalami
hambatan.
8. Masa hari tua (Senescence)
Ditandai adanya kecenderungan ego integrity – despair. Pada masa ini individu
telah memiliki kesatuan atau intregitas pribadi, semua yang telah dikaji dan
didalaminya telah menjadi milik pribadinya. Pribadi yang telah mapan di satu
pihak digoyahkan oleh usianya yang mendekati akhir. Mungkin ia masih memiliki
beberapa keinginan atau tujuan yang akan dicapainya tetapi karena faktor usia, hal
itu sedikit sekali kemungkinan untuk dapat dicapai. Dalam situasi ini individu
merasa putus asa. Dorongan untuk terus berprestasi masih ada, tetapi pengikisan
kemampuan karena usia seringkali mematahkan dorongan tersebut, sehingga
keputusasaan acapkali menghantuinya.
Dari difinisi tersebut ada beberapa unsur yang perlu dijelaskan, yaitu sebagai
berikut:
Organisasi dinamis, maksudnya adalah bahwa kepribadian itu selalu
berkembang dan berubah walaupun ada organisasi sistem yang mengikat dan
menghubungkan sebagai komponen kepribadian.
Psikofisis, ini menunjukan bahwa kepribadian bukanlah semata-mata material
fisik), tetapi merupakan perpaduan kerja antara Aspek psikis dan fisik dalam
kesatuan kepribadian.
Istilah menetukan, berarti bahwa kepribadian mengandung kecenderungankecenderungan menentukan (determinasi) yang memainkan peran aktif dalam
tingkah laku individu. Kepribadian adalah sesuatu dalam melakukan sesuatu.
Kepribadian terletak dibelakang perbuatan-perbuatan khusus dan di dalam
individu. Dalam arti kepribadian itu bukan hanya ada selama ada orang lain
bereaksi terhadapnya, tetapi lebih jauh dari itu mempunyai eksetensi real
(keadan nayata), yang termasuk di dalamnya segi-segi neural dan fisiologis.
8 | P a g e
10. Unique (khas), ini menunjukan bahwa tidak ada dua orang yang mempunyai
kepribadian yang sama.
Kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang menentukan dan
merefleksikan bagaimana seseorang merespon lingkungannya (Schiffman & Kanuk ,
2000). Berdasarkan definisi ini maka bisa disimpulkan bahwa yang ditekankan adalah
karakter-karakter internal termasuk didalamnya berbagai atribut, sifat, tindakan yang
membedakannya
dengan
orang
lain..Kepribadian
bisa
dijelaskan
dengan
menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, ketaatan,
kemampuan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan beradaptasi.
Secara praktis konsep kepribadian dapat didifinisikan sebagai seperangkat pola
perasaan, pemikiran dan perilaku yang unik yang menjadi standar respon konsumen
untuk berbagai situasi.
Pola ini memiliki beberapa ciri khas yaitu :
Mencerminkan perbedaan individu
Kepribadian merupakan kombinasi pemikiran, perasaan dan perilaku, maka
kepribadian seseorang tidak akan pernah sama dengan yang lain sekalipun anak
kembar. Sehingga setiap konsumen tidak akam memberikan respon yang sama
untuk setiap stimuli pemasaran yang di sediakan konsumen. Bagi manajer
pemasaran, kepribadian dapat digunakan sebagai acuan untuk membagi pasar
dalam beberapa kelompok.
Konsisten
Kepribadian memiliki keteraturan dan keseragaman perilaku. Intinya seseorang
bertindak dengan cara yang sama untuk berbagai situasi yang berbeda. Meskipun
kepribadian bersifat jangka panjang, namun perilaku yang Nampak dapat
bervariasi karena adanya pengaruh lingkungan, social budaya, psokologis dan
situasional. Hal ini wajar karena kepribadian hanyalah satu dari sekian banyak
factor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Psikologis dan Fisiologis
Kepribadian adalah konsep psikologis, namun para peneliti berpendapat bahwa
kepribadian juga dipengaruhi oleh proses biologis dan kebutuhan manusia.
9 | P a g e
11. Akibat dari perilaku
Kepribadian tidak saja mempengaruhi bagaimana cara konsumen bertindak dan
merespon lingkungan tetapi juga cara mana yang digunakan.
Kepribadian dapat berubah
Dalam beberapa situasi yang signifikan kepribadian dapat berubah. Seorang
perempuan yang baru melahirkan anaknya akan mengalami perubahan
kepribadian dari seorang gadis menjadi seorang ibu. Namun demikian perubahan
kepribadian ini akan berjalan bertahap.
Kepribadian berinteraksi dengan situasi
Misalnya dalam situasi pembelian (pemenuhan kebutuhan), orang yang dogmatic
tidak akan seberani orang yang inovatif dalam membeli produk baru. Sampai
sekarang masih ada juga orang yang fanatic pada produk dari Negara tertentu
yang dipandang sebagai Negara berteknologi tinggi dan memproduksi produkproduk yang berkualitas.
Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap
daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri
pembeli.
Dimensi kepribadian :
1. Ekstraversi
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang senang bergaul dan
banyak bicara dan tegas.
2. Sifat menyenangkan
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif
dan mempercayai.
3. Sifat mendengarkan kata hati
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab,
dapat diandalkan, tekun dan berorientasi prestasi
4. Kemantapan emosional
Suatu
dimensi
kepribadian
yang
mencirikan
seseorang
yang
tenang,
bergairah,terjamin (positif), lawan tegang, gelisah,murung dan tak kokoh
(negative).
10 | P a g e
12. 5. Keterbukaan terhadap pengalaman
Suatu dimensi kepribadian yang emncirikan seseorang yang imajinatif, secara
artistic peka dan intelektual.
2. Gaya Hidup
Berikut ini berbagai tanggapan mengenai Gaya Hidup, yaitu:
Menurut
Kottler
(Sakinah,2002),
gaya
hidup
merupakan
sebuah
penggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan
lingkungannya
Menurut Susanto (dalam Nugrahani,2003), gaya hidup adalah perpaduan
antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang
dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku.Oleh karena itu banyak
diketahui macam gaya hidup yang berkembang di masyarakat sekarang
misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya hidup global dan
lain sebagainya.
Menurut Plummer (1983), gaya hidup adalah cara hidup individu yang di
identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas),
apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang
mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya.
Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah
hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam
hubungannya dengan 3 hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan,
persahabatan, dan cinta, sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa salah
satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri.
Hawkins (dalam Nugroho, 2002,) yang mengatakan bahwa pola hidup yang
berhubungan dengan uang dan waktu dilaksanakan oleh seseorang
berhubungan dengan keputusan. Orang yang sudah mengambil suatu
keputusan langkah selanjutnya adalah tindakan.
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara
psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan
waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawankawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga,
11 | P a g e
13. berbelanja, melakukan kativitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu
luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat
mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan
konsumsi seseorang.
Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan
oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan
tentang diri mereka sendiri dan juga di dunia sekitarnya.Perubahan gaya hidup
membawa implikasi pada perubahan selera (selera pria dan wanita berbeda), kebiasan
dan perilaku pembelian.perubahan lain yang terjadi adalah meningkatnya keinginan
untuk menikmati hidup.
Manfaat jika memahami gaya hidup konsumen :
1. Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi
pasar sasaran.
2. Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan
produk di pasar dengan menggunakan iklan.
3. Jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya pada
media-media yang paling cocok.
4. Mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk
sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka.
Hubungan keduanya dalam perilaku konsumen
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan
tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan
konsep diri pembeli. Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup
keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam
siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau
transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Pekerjaan mempengaruhi
barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompokkelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa
tertentu.Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi
ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya,
stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah
dijadikan uang ).Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan
12 | P a g e
14. oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang
secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga
mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.
Refferensi:
http://junaidichaniago.blogspot.com/2009/05/peranan‐sumberdaya‐ekonomi‐dalam.html
http://dwichuswanda13.wordpress.com/2013/10/27/sumberdaya‐konsumen‐dan‐pengetahuan/
http://sahbudin.blogspot.com/2011/10/kepribadian‐nilai‐dan‐gaya‐hidup.html
13 | P a g e