efisiensi pembiayaan

YuliaLian
Disusun oleh :
Mustaghfirin ( 18510078 )
Siti Yuliani ( 18510081 )
Dosen Pengampu Dr. Endang Wuryadini, M.Pd.
Pembiayaan pendidikan dan efisiensi
internal, Aplikasi model efisiensi eksternal,
Aplikasi model efisiensi internal
Konsep Pembiayaan Pendidikan
 Dalam konsep pembiayaan pendidikan dasar ada dua hal
penting yang perlu dikaji atau dianalisis, yaitu biaya
pendidikan secara keseluruhan (total cost) dan biaya
satuan per siswa (unit cost).
 Biaya pendidikan adalah seluruh pengeluaran baik yang
berupa uang maupun bukan uang sebagai ungkapan rasa
tanggung jawab semua pihak (masyarakat, orang tua,
pemerintah) terhadap pembangunan pendidikan.
Konsep Pembiayaan Pendidikan
lanjutan…..
 Konsep biaya menurut Tilaar (1989:7) merupakan
keseluruhan dana dan upaya yang diserahkan oleh
masyarakat untuk mendapatkan pendidikan,
merupakan bentuk dari pelayanan masyarakat.
Berdasarkan pendekatan unsur biaya
pengeluaran sekolah dapat dikategorikan ke
dalam beberapa item pengeluaran
1. Pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran
2. Pengeluaran untuk tata usaha sekolah
3. Pemeliharaan sarana-prasarana sekolah
4. Kesejahteraan pegawai
5. Administrasi
6. Pembinaan teknis edukatif
7. Pendataan.
Anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu
sama lain, yaitu sisi anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran
 Efisiensi menggambarkan hubungan antara input
dan output, atau antara masukan dan keluaran.
Suatu system yang efisien ditunjukkan oleh keluaran
yang lebih untuk sumber masukan.
Efisiensi pendidikan artinya memiliki kaitan antara
pendayagunaan sumber-sumber pendidikan yang
terbatas sehingga mencapai optimalisasi yang tinggi.
Efisiensi Dalam Pembiayaan Pendidikan
Efisiensi Dalam Pembiayaan
Pendidikan
Efisiensi
Pembiayaan
Efisiensi
Eksternal
Efisiensi
Internal
Efisiensi Internal
 Suatu system pendidikan dinilai memiliki efisiensi
internal jika dapat menghasilkan output yang
diharapkan dengan biaya yang minimum.
 Efisiensi dalam pembiayaan pendidikan memiliki
kaitan yang erat dengan konsep manajemen ilmiah
oleh Coombs (Priyono, 2013). Menurutnya,
pertambahan jumlah enrollmen yang demikian
pesat berpengaruh terhadap pemanfaatan
sumberdaya pendidikan
a. Menurunkan biaya operasional
b. Memberikan biaya prioritas anggaran terhadap
komponen-pomponen input yang langsung berkaitan
dengan proses belajar mengajar.
c. Meningkatkan kapasitas pemakaian ruang kelas, dan
fasilitas belajar lainnya
d. Meningkatkan kualitas PBM
e. Meningkatkan motivasi kerja guru
f. Memperbaiki rasio guru-murid.
Perlu dilakukan penekanan biaya pendidikan
melalui berbagai jenis kebijakan antara lain:
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk mengukur efisiensi internal
1. Rata-rata Lama Belajar (Average Study Time)
 Untuk mengetahui berapa lama lulusan
menggunakan waktu belajar dapat dilakukan
dengan metode mencari statistic kohort
(Kelompok Belajar). Untuk ini dihitung dengan
cara menjumlahkan waktu yang dihabiskan
lulusan dalam suatu kohort dibandingkan dengan
jumlah lulusan kohort tersebut
Contoh :
Jika suatu SMP terdapat hanya tiga orang lulusan masing-masing
menghabiskan waktu belajar 3 tahun, 4 tahun, dan 5 tahun maka
lama belajar rata-rata adalah :
3 + 4 + 5
3
= 4 tahun
Jika rata-rata lama waktu belajar seorang lulusan adalah 4 tahun.
Artinya, setahun lebih lama daripada waktu ideal belajar di SLTP.
Oleh karena itu, semakin besar rata-rata bealajar, maka waktu
semakin tidak efisien.
1. Rata-rata Lama Belajar
(Average Study Time)
2. Input Output Ratio (IOR)
 Input Output Ratio adalah perbandingan antara murid yang lulus
dengan murid yang masuk awal dengan memperhatikan waktu yang
seharusnya ditentukan untuk lulus, artinya disini dibandingkan
tingkat masukan dengan tingkat keluaran.
 Studi yang dilakukan oleh Nananng Fattah (1998) di SD Kabupaten
Bandung menunjukkan bahwa angka retensi kohort di wilayah
perkotaan lebih besar dibandingkan dengan sekolah di wilayah
perdesaan. Hal ini berkaitan dengan perbedaan kemampuan sosial
ekonomi orang tua diantara wilayah kota dan desa. SD di wilayah kota
mempunyai fasilitas dan dana yang relatif lebih baik dibandingkan
2. Efisiensi Eksternal
Untuk efisiensi eksternal sering dihubungkan dengan metode cost
benefit analysis yaitu rasio antara keuntungan financial sebagai
hasil pendidikan (biasanya diukur dengan penghasilan) dengan
seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan.
Efisiensi eksternal dihubungkan dengan situasi makro, yaitu
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan social sebagai dampak
dari hasil pendidikan.
Analisis efisiensi eksternal berguna untuk menentukan kebijakan
dalam pengalokasian biaya pendidikan atau distribusi anggaran
kepada seluruh sub-sub sector pendidikan.
Fattah (2006:43) merumuskan arahan-arahan dalam
meningkatkan efisiensi pembiayaan pendidikan
sebagai berikut :
Pemerataan kesempatan memasuki
sekolah (equality of acces)1
2
3
4
Pemerataan untuk bertahan disekolah
(equality of survival)
Pemerataan kesempatan untuk memperoleh
keberhasilan dalam belajar (equality of output)
Pemerataan kesempatan menikmati manfaat
pendidikan dalam kehidupan masyarakat
(equality of outcome).
Analisis tingkat balik dari suatu investasi (return
on investment) sangat berharga untuk
menentukan suatu keputusan investasi. Untuk
menentukan keputusan apakah suatu program
pendidikan yang telah dibiayai itu memberikan
tingkat balik dapat dihitung dengan
menggunakan formulasi berikut :
ROI =
Net Profit x 100%
Total Aset
Net present value adalah rasio nilai yang akan dating (future value/ FV) terhadap tingkat
keuntungan. Persamaan yang dipakai adalah sebagai berikut :
PV =
FV
1 + r t
Keterangan :
PV = Pada tahun 1 program
R = Tingkat keuntungan
T = Waktu tahun dalam periode tertentu
Aplikasi Model Efisiensi Internal dan Eksternal
Model Partisipasi Masyarakat
Landasan hukum standar pembiayaan pendidikan di Indonesia
berdasar kepada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
No. 20 Tahun 2003 Bab XIII yang di dalamnya juga memuat
sumber pembiayaan pendidikan di mana pada pasal 46 (1)
disebutkan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tenggung
jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
Masyarakat. Hal serupa dikuatkan pula oleh Mujamil Qomar
bahwa sumber pembiayaan pendidikan terdiri dari:
a) Pemerintah baik pemerintah pusat maupun Pemerintah
Daerah, maupun kedua-duanya, bersifat umum dan khusus
serta diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan,
b) Orang tua atau pesera didik,
c) Masyarakat baik mengikat maupun tidak mengikat.
TERIMA KASIH
1 de 17

Mais conteúdo relacionado

Similar a efisiensi pembiayaan

NurmanNurman
Nurman19890625
130 visualizações13 slides
Ppt manajemen pembiayaan LPIPpt manajemen pembiayaan LPI
Ppt manajemen pembiayaan LPIaditya rizal
551 visualizações17 slides
6. anina kusumawati (06111404006)6. anina kusumawati (06111404006)
6. anina kusumawati (06111404006)Dewi_Sejarah
487 visualizações19 slides
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docxalfanastain
4 visualizações7 slides

Similar a efisiensi pembiayaan(20)

NurmanNurman
Nurman
19890625130 visualizações
Blanded learning di indonesiaBlanded learning di indonesia
Blanded learning di indonesia
STIMIK BINA BANGSA LHOKSEUMAWE95 visualizações
Ppt manajemen pembiayaan LPIPpt manajemen pembiayaan LPI
Ppt manajemen pembiayaan LPI
aditya rizal551 visualizações
6. anina kusumawati (06111404006)6. anina kusumawati (06111404006)
6. anina kusumawati (06111404006)
Dewi_Sejarah487 visualizações
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
alfanastain4 visualizações
Inisiasi 6Inisiasi 6
Inisiasi 6
laila rahma120 visualizações
Inisiasi 6Inisiasi 6
Inisiasi 6
laila rahma131 visualizações
Inisiasi 5Inisiasi 5
Inisiasi 5
laila rahma452 visualizações
Produktivitas dan efisiensi lpiProduktivitas dan efisiensi lpi
Produktivitas dan efisiensi lpi
YUNI NUR IS116 visualizações
Pengelolaan Biaya Pendidikan.pdfPengelolaan Biaya Pendidikan.pdf
Pengelolaan Biaya Pendidikan.pdf
Zukét Printing4 visualizações
Pengelolaan Biaya Pendidikan.docxPengelolaan Biaya Pendidikan.docx
Pengelolaan Biaya Pendidikan.docx
Zukét Printing3 visualizações
Landasan Ekonomi PendidikanLandasan Ekonomi Pendidikan
Landasan Ekonomi Pendidikan
Sri Handayani13.8K visualizações
PEMBIAYAAN PENDIDIKANPEMBIAYAAN PENDIDIKAN
PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
ErossChandra1123 visualizações
3 yulianto3 yulianto
3 yulianto
cecep deni601 visualizações
Panduan penyusunan-proposal-coop-ukmPanduan penyusunan-proposal-coop-ukm
Panduan penyusunan-proposal-coop-ukm
Alex Lani362 visualizações

Último(20)

LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Umum.pdfLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Umum.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Umum.pdf
agustinusg10314 visualizações
Pembahasan Soal Stoikiometri.pdfPembahasan Soal Stoikiometri.pdf
Pembahasan Soal Stoikiometri.pdf
Tias Mutiara 15 visualizações
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
randalesmana10 visualizações
MANUSIA DAN PENDIDIKAN.pptMANUSIA DAN PENDIDIKAN.ppt
MANUSIA DAN PENDIDIKAN.ppt
UNIVERSITY OF ADI BUANA SURABAYA11 visualizações
PROGRAM KERJA KESISWAAN 2023.docxPROGRAM KERJA KESISWAAN 2023.docx
PROGRAM KERJA KESISWAAN 2023.docx
mulyana3217 visualizações
SOAL PAS FIQIH KELAS 7 - MTs tarbiyatul banat.docxSOAL PAS FIQIH KELAS 7 - MTs tarbiyatul banat.docx
SOAL PAS FIQIH KELAS 7 - MTs tarbiyatul banat.docx
Ketua LBM MWC NU Lenteng dan Wakil Ketua Ansor lenteng bagian MDS RA15 visualizações
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdfLaporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
ECPAT Indonesia9 visualizações
Materi Latihan dasar Kepemimpinan (LDK )SMESTA.pdfMateri Latihan dasar Kepemimpinan (LDK )SMESTA.pdf
Materi Latihan dasar Kepemimpinan (LDK )SMESTA.pdf
SupriyadiSupriyadi5429 visualizações
MEDIA INTERAKTIF.pptxMEDIA INTERAKTIF.pptx
MEDIA INTERAKTIF.pptx
JUMADAPUTRA10 visualizações
KELOMPOK 8 bahan ajar-1.pdfKELOMPOK 8 bahan ajar-1.pdf
KELOMPOK 8 bahan ajar-1.pdf
sitiamelliaefendi0312 visualizações
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfBEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
DidikSupriyadi640 visualizações
LAPORAN PENGEMBANGAN literasi numerasi.docxLAPORAN PENGEMBANGAN literasi numerasi.docx
LAPORAN PENGEMBANGAN literasi numerasi.docx
YantySovina28 visualizações
SK TPPK paud 2023.pdfSK TPPK paud 2023.pdf
SK TPPK paud 2023.pdf
Komalasari9626 visualizações

efisiensi pembiayaan

  • 1. Disusun oleh : Mustaghfirin ( 18510078 ) Siti Yuliani ( 18510081 ) Dosen Pengampu Dr. Endang Wuryadini, M.Pd. Pembiayaan pendidikan dan efisiensi internal, Aplikasi model efisiensi eksternal, Aplikasi model efisiensi internal
  • 2. Konsep Pembiayaan Pendidikan  Dalam konsep pembiayaan pendidikan dasar ada dua hal penting yang perlu dikaji atau dianalisis, yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan (total cost) dan biaya satuan per siswa (unit cost).  Biaya pendidikan adalah seluruh pengeluaran baik yang berupa uang maupun bukan uang sebagai ungkapan rasa tanggung jawab semua pihak (masyarakat, orang tua, pemerintah) terhadap pembangunan pendidikan.
  • 3. Konsep Pembiayaan Pendidikan lanjutan…..  Konsep biaya menurut Tilaar (1989:7) merupakan keseluruhan dana dan upaya yang diserahkan oleh masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, merupakan bentuk dari pelayanan masyarakat.
  • 4. Berdasarkan pendekatan unsur biaya pengeluaran sekolah dapat dikategorikan ke dalam beberapa item pengeluaran 1. Pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran 2. Pengeluaran untuk tata usaha sekolah 3. Pemeliharaan sarana-prasarana sekolah 4. Kesejahteraan pegawai 5. Administrasi 6. Pembinaan teknis edukatif 7. Pendataan. Anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran
  • 5.  Efisiensi menggambarkan hubungan antara input dan output, atau antara masukan dan keluaran. Suatu system yang efisien ditunjukkan oleh keluaran yang lebih untuk sumber masukan. Efisiensi pendidikan artinya memiliki kaitan antara pendayagunaan sumber-sumber pendidikan yang terbatas sehingga mencapai optimalisasi yang tinggi. Efisiensi Dalam Pembiayaan Pendidikan
  • 7. Efisiensi Internal  Suatu system pendidikan dinilai memiliki efisiensi internal jika dapat menghasilkan output yang diharapkan dengan biaya yang minimum.  Efisiensi dalam pembiayaan pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan konsep manajemen ilmiah oleh Coombs (Priyono, 2013). Menurutnya, pertambahan jumlah enrollmen yang demikian pesat berpengaruh terhadap pemanfaatan sumberdaya pendidikan
  • 8. a. Menurunkan biaya operasional b. Memberikan biaya prioritas anggaran terhadap komponen-pomponen input yang langsung berkaitan dengan proses belajar mengajar. c. Meningkatkan kapasitas pemakaian ruang kelas, dan fasilitas belajar lainnya d. Meningkatkan kualitas PBM e. Meningkatkan motivasi kerja guru f. Memperbaiki rasio guru-murid. Perlu dilakukan penekanan biaya pendidikan melalui berbagai jenis kebijakan antara lain:
  • 9. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengukur efisiensi internal 1. Rata-rata Lama Belajar (Average Study Time)  Untuk mengetahui berapa lama lulusan menggunakan waktu belajar dapat dilakukan dengan metode mencari statistic kohort (Kelompok Belajar). Untuk ini dihitung dengan cara menjumlahkan waktu yang dihabiskan lulusan dalam suatu kohort dibandingkan dengan jumlah lulusan kohort tersebut
  • 10. Contoh : Jika suatu SMP terdapat hanya tiga orang lulusan masing-masing menghabiskan waktu belajar 3 tahun, 4 tahun, dan 5 tahun maka lama belajar rata-rata adalah : 3 + 4 + 5 3 = 4 tahun Jika rata-rata lama waktu belajar seorang lulusan adalah 4 tahun. Artinya, setahun lebih lama daripada waktu ideal belajar di SLTP. Oleh karena itu, semakin besar rata-rata bealajar, maka waktu semakin tidak efisien. 1. Rata-rata Lama Belajar (Average Study Time)
  • 11. 2. Input Output Ratio (IOR)  Input Output Ratio adalah perbandingan antara murid yang lulus dengan murid yang masuk awal dengan memperhatikan waktu yang seharusnya ditentukan untuk lulus, artinya disini dibandingkan tingkat masukan dengan tingkat keluaran.  Studi yang dilakukan oleh Nananng Fattah (1998) di SD Kabupaten Bandung menunjukkan bahwa angka retensi kohort di wilayah perkotaan lebih besar dibandingkan dengan sekolah di wilayah perdesaan. Hal ini berkaitan dengan perbedaan kemampuan sosial ekonomi orang tua diantara wilayah kota dan desa. SD di wilayah kota mempunyai fasilitas dan dana yang relatif lebih baik dibandingkan
  • 12. 2. Efisiensi Eksternal Untuk efisiensi eksternal sering dihubungkan dengan metode cost benefit analysis yaitu rasio antara keuntungan financial sebagai hasil pendidikan (biasanya diukur dengan penghasilan) dengan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan. Efisiensi eksternal dihubungkan dengan situasi makro, yaitu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan social sebagai dampak dari hasil pendidikan. Analisis efisiensi eksternal berguna untuk menentukan kebijakan dalam pengalokasian biaya pendidikan atau distribusi anggaran kepada seluruh sub-sub sector pendidikan.
  • 13. Fattah (2006:43) merumuskan arahan-arahan dalam meningkatkan efisiensi pembiayaan pendidikan sebagai berikut : Pemerataan kesempatan memasuki sekolah (equality of acces)1 2 3 4 Pemerataan untuk bertahan disekolah (equality of survival) Pemerataan kesempatan untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar (equality of output) Pemerataan kesempatan menikmati manfaat pendidikan dalam kehidupan masyarakat (equality of outcome).
  • 14. Analisis tingkat balik dari suatu investasi (return on investment) sangat berharga untuk menentukan suatu keputusan investasi. Untuk menentukan keputusan apakah suatu program pendidikan yang telah dibiayai itu memberikan tingkat balik dapat dihitung dengan menggunakan formulasi berikut : ROI = Net Profit x 100% Total Aset
  • 15. Net present value adalah rasio nilai yang akan dating (future value/ FV) terhadap tingkat keuntungan. Persamaan yang dipakai adalah sebagai berikut : PV = FV 1 + r t Keterangan : PV = Pada tahun 1 program R = Tingkat keuntungan T = Waktu tahun dalam periode tertentu
  • 16. Aplikasi Model Efisiensi Internal dan Eksternal Model Partisipasi Masyarakat Landasan hukum standar pembiayaan pendidikan di Indonesia berdasar kepada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab XIII yang di dalamnya juga memuat sumber pembiayaan pendidikan di mana pada pasal 46 (1) disebutkan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tenggung jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat. Hal serupa dikuatkan pula oleh Mujamil Qomar bahwa sumber pembiayaan pendidikan terdiri dari: a) Pemerintah baik pemerintah pusat maupun Pemerintah Daerah, maupun kedua-duanya, bersifat umum dan khusus serta diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan, b) Orang tua atau pesera didik, c) Masyarakat baik mengikat maupun tidak mengikat.