Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar teori semantik. Semantik adalah ilmu yang mempelajari makna dalam bahasa. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian semantik menurut para ahli, sejarah perkembangan studi semantik, hubungannya dengan ilmu lain seperti sosiologi dan antropologi, serta batasannya dalam mempelajari makna.
2. Semantik bahasa
Sebagai
alat komunikasi verbal, bahasa
merupakan suatu sistem lambang yang
arbitrer.
Contoh:
kucing – harimau
kakak – brother atau sister
3. Pengertian semantik
Berasal
dari bahasa Yunani sema (kata
benda yang berarti “tanda” atau
“lambang”). Kata kerjanya adalah
semaino yang berarti “menandai” atau
melambangkan”.
4. Pengertian semantik menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Ilmu
tentang
kata
dan
kalimat;
pengetahuan mengenai seluk-beluk dan
pergeseran arti kata; bagian struktur
makna suatu wicara.
5. Pengertian semantik menurut
para ahli bahasa
Charless
Morrist
hubungan-hubungan
tanda-tanda
dengan objek-objek yang merupakan
wadah penerapan tanda-tanda tersebut.
6. Pengertian semantik menurut
para ahli bahasa
Ferdinand
de Saussure
Semantik terdiri atas:
1. Komponen
yang mengartikan
bahasa)
2. Komponen yang diartikan (makna)
(bunyi
7. Pengertian semantik menurut
para ahli bahasa
Abdul
Chaer
Ilmu tentang makna atau tentang arti, yaitu
salah satu dari tiga tataran analisis bahasa
(fonologi, gramatika, semantik).
8. Manfaat semantik
Bagi
seorang wartawan, reporter, atau
orang yang berkecimpung dalam dunia
persuratkabaran.
Memudahkan
dalam memilih dan
menggunakan kata dengan makna
yang tepat.
9. Manfaat semantik
Bagi
mereka yang berkecimpung dalam
penelitian bahasa seperti mereka yang
belajar di Fakultas Sastra.
pengetahuan semantik akan banyak
memberi bekal teoritis kepadanya
untuk dapat menganalisis bahasa atau
bahasa-bahasa
yang
sedang
dipelajarinya.
10. Manfaat semantik
Bagi
seorang guru atau calon guru.
Teori-teori
semantik
ini
akan
menolongnya
memahami
dengan
lebih baik “rimba belantara rahasia”
bahasa yang akan diajarkannya itu.
Sedangkan manfaat praktis akan
diperolehnya berupa kemudahan bagi
dirinya dalam mengajarkan bahasa itu
kepada murid-muridnya.
11. Manfaat semantik
Bagi
orang awam atau bagi orang-orang
kebanyakan pada umumnya.
pengetahuan yang luas akan teori
semantik tidaklah diperlukan. Tetapi
pemakaian
dasar-dasar
semantik
tentunya masih diperlukan untuk dapat
memahami dunia di sekelilingnya yang
penuh dengan informasi dan lalu lintas
kebahasaan.
12. Batasan semantik
Selain
pengertian semantik dalam sejarah
linguistik, ada pula digunakan istilah lain
seperti semiotika atau semiologi untuk
merujuk pada bidang studi yang
mempelajari makna atau arti dari suatu
tanda atau lambang.
13. Batasan semantik
Semiotik
adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan sistem tanda dan
lambang dalam kehidupan.
Semiotika adalah ilmu tentang lambang
dan tanda (lalu lintas, morse, semafor, dll.)
Semantik adalah ilmu tentang kata dan
kalimat; pengetahuan mengenai selukbeluk dan pergeseran arti kata; bagian
struktur makna suatu wicara.
14. Batasan semantik
Apakah
semantik juga mempelajari maknamakna seperti yang terdapat dalam
ungkapan bahasa bunga, bahasa warna,
dan bahasa prangko?
TIDAK!
18. Sejarah semantik
Aristoteles
(384-322 SM) seorang sarjana
bangsa Yunani sudah menggunakan istilah
makna, yaitu ketika dia mendefinisikan
mengenai makna.
Sarjana Yunani lainnya, yaitu Plato (429-347
SM), yang juga menjadi guru Aristoteles, dalam
Cratylus juga menyatakan bahwa bunyi-bunyi
bahasa secara implisit juga mengandung
makna-makna tertentu
19. Sejarah semantik
Ferdinand
de Saussure, yang sering disebutsebut sebagai bapak linguistik modern, dalam
bukunya Cours de Linguistique Generale
(1916), antara lain berpendapat bahwa studi
linguistik harus difokuskan pada keberadaan
bahasa itu pada waktu tertentu.
Tokoh
tata
bahasa
tranformasi
Noam
Chomsky, dalam bukunya Syntactic Structure
(1957) tidak menyinggung-nyinggung masalah
semantik. Tetapi dalam bukunya Aspect of the
Theory of Syntax (1965) dia menyebutkan
bahwa semantik merupakan salah satu
komponen dari tata bahasa.
20. Sejarah semantik
Semantik
generatif (George Lakoff, John Robert
Ross, Mc Cawtey, dan Kiparsky) memisahkan
diri karena tidak puas terhadap teori
Chomsky,
bahwa
semantik
mempunyai
eksistensi yang lain dari sintaksis, dan bahwa
struktur batin tidak sama dengan struktur
semantik.
Bagaimana
dengan
studi
semantik
di
Indonesia? Bahasa Indonesia yang berasal dari
bahasa Melayu dan yang “dibaptis” menjadi
bahasa Indonesia tanggal 28 Oktober 1928
dalam suatu peristiwa “sumpah pemuda”.
21. Semantik dalam studi linguistik
Menurut
Aristoteles
kata itu memiliki dua macam makna.
1. Makna yang hadir dari kata itu sendiri
secara otonom (leksikal).
2. Makna yang hadir sebagai akibat
terjadinya
proses
gramatika
(gramatikal).
22. Semantik dalam studi linguistik
Plato
percaya adanya hubungan berarti
antara kata yang kita pakai dengan
barang-barang yang dinamainya.
Sedangkan
Aristoteles
berpendapat
bahwa hubungan antara bentuk dan arti
kata adalah soal perjanjian di antara
pemakai bahasa (Moulton 1976:3).
Pendapat Aristoteles inilah yang kita anut
sekarang.
23. Semantik dalam studi linguistik
C.
Chr. Reisig, seorang sarjana Jerman
Dia mengatakan gramatika itu terdiri atas
tiga unsur utama, yaitu:
1. semasiologi, studi tentang tanda;
2. sintaksis, studi tentang susunan kalimat,
dan;
3. etimologi, studi tentang asal usul kata,
perubahan bentuk kata, dan
perubahan makna.
24. Semantik dalam studi linguistik
Michel
Breal seorang sarjana Prancis dalam
karangannya
Essai
de
Semantique
menyebutkan semantik sebagai ilmu yang
murni-historis.
semantik pada waktu itu lebih banyak
berkaitan dengan unsur-unsur di luar
bahasa.
seperti bentuk perubahan makna, latar
belakang
perubahan,
hubungan
perubahan dengan logika, psikologi, dan
bidang ilmu lainnya.
25. Semantik dalam studi linguistik
Ferdinand
de Saussure, dalam bukunya Cours
de Linguistique Generale (1916), antara lain
berpendapat bahwa studi linguistik harus
difokuskan pada keberadaan bahasa itu
pada waktu tertentu.
1. pandangan yang bersifat historis telah
ditinggalkan
karena
pendekatannya
sinkronis (berkaitan dengan peristiwa yang
terjadi), walau masalah perubahan masih
juga dibicarakan;
2. studi
kosa kata sangat mendapat
perhatian.
26. Semantik dalam studi linguistik
Leonard
Bloomfield
dalam
bukunya
Language (1933) menjelaskan bahwa kita
dapat mendefinisikan arti kata secara tepat
apabila arti tersebut berhubungan dengan
hal-hal yang kita ketahui secara ilmiah.
Misalnya ikan paus dan ikan lumba-lumba
yang secara ilmiah termasuk golongan
mamalia, tetapi di dalam bahasa itu disebut
ikan. Di sinilah letak kelemahan pelajaran
bahasa, arti
lebih sering didefinisikan
seberapa dapat saja.
27. Semantik dalam studi linguistik
Charles Hocjeet dalam bukunya A Course in Modern
Linguistic (1959) menerangkan bahwa bahasa adalah
suatu sistem yang kompleks dari kebiasaan-kebiasaan.
1.
subsistem gramatika, yaitu persediaan morfem dan
pembentukannya;
2.
subsistem fonologi, yaitu persediaan fonem dan
pembentukannya;
3.
morfemfonemik, yaitu cara-cara yang berhubungan
dengan gramatikan dan subsistem fonologi;
4.
subsistem semantik, yaitu yang menghubungkan
bermacam-macam
morfem
dengan
morfem, dengan situasi benda;
5.
subsistem fonetik, yaitu cara-cara deretan fonem
diubah menjadi gelombang-gelombang bunyi oleh
artikulasi seorang pembicara dan bagaimana bunyi
itu didekode dari lambang bunyi pendengar.
28. Semantik dalam studi linguistik
Hayakawa
seorang sarjana kebahasan
Jepang-Amerika
dalam
bukunya
Symbol, Status, and Personality (1953)
menyatakan bahwa untuk menemukan arti
sebuah kata bukanlah dengan membuka
kamus sebab arti atau definisi di dalam kamus
sifatnya sirkumlokasi (penjelasan arti kata
yang dilakukan secara berputar-putar).
29. Semantik dalam studi linguistik
Noam
Chomsky, menggunakan teknik analisis
dari ciri pembeda.
untuk membedakan ciri-ciri lexical item dalam
daftar leksikonnya.
boy diberi ciri [+ nomina, + insan, + terhitung, +
konkret, + bernyawa];
chair diberi ciri [+ nomina, - insan, + terhitung, +
konkret, - bernyawa];
rice diberi tanda [+ nomina, - insan, - terhitung,
+ konkret, - bernyawa].
Tanda + berarti memiliki ciri tersebut dan
tanda - berarti tidak memiliki tanda itu.
30. Semantik dalam studi linguistik
Menurut
kaum semantik generatif (George
Lakoff, John Robert Ross, Mc Cawtey, dan
Kiparsky), struktur semantik dan struktur
sintaksis bersifat homogen, dan untuk
menghubungkan kedua struktur itu cukup
kaidah transformasi saja. Tidak perlu dengan
bantuan kaidah sintaksis dasar, kaidah
proyeksi, dan kaidah fonologi seperti yang
diajarkan Chomsky. Semantik dan sintaksis
sudah seharusnya diselidiki bersama-sama
secara sekaligus karena keduanya adalah
satu.
31. Semantik dalam studi linguistik
Struktur itu serupa dengan struktur logika, berupa ikatan
tidak berkala antara predikat (pre-) dengan
seperangkat argumen (arg) dalam suatu proposisi atau
ungkapan (pro-). Struktur itu tergambar sebagai berikut:
Argumen itu adalah segala sesuatu yang dibicarakan
sedangkan predikat menghubungkan atau menunjukan
hubungan semuanya. Misalnya kalimat “Nenek minum
kopi”.
32. Semantik dalam studi linguistik
Strukturnya:
Jadi, kalimat tersebut mempunyai predikat yang beragumen
dua: minum (nenek, kopi).
Kalimat “Nenek marah” adalah kalimat yang preposisinya
mempunyai predikat beragumen satu. Sedang kalimat
“Nenek memberikan adik baju baru” adalah kalimat yang
preposisinya mempunyai predikat yang beragumen tiga.
33. Hubungan semantik dengan
ilmu lain
Berlainan
dengan tataran analisis bahasa
lain, semantik adalah cabang ilmu
linguistik yang memiliki hubungan dengan
ilmu
sosial,
seperti
sosiologi
dan
antropologi.
34. Hubungan semantik dengan
ilmu lain
Semantik
dan sosiologi
Penggunaan atau pemilihan kata
“cewek” atau “wanita”, akan dapat
menunjukkan
identitas
kelompok
penuturnya.
35. Hubungan semantik dengan
ilmu lain
Semantik
dan antropologi
Penggunaan “ngelih” atau “lesu”
yang sama-sama berarti “lapar”
dapat
mencerminkan
budaya
penuturnya. Karena kata “ngelih”
adalah sebutan untuk “lapar” bagi
masyarakat Yogyakarta. Sedangkan
kata “lesu” adalah sebutan untuk
“lapar” bagi masyarakat daerah
Jombang.
36. Sesi tanya jawab
Dini
Apakah persamaan dan perbedaan
semiotik, semiotika dan semantik? Berikan
contoh!
Yohana
Apa arti simkumlokasi? Berikan contoh!
Septi
Jelaskan
mengapa
semantik
tidak
mempelajari bahasa bunga, bahasa
warna, dan bahasa prangko?
37. Simpulan
Cakupan semantik hanyalah makna atau
arti yang berkenaan dengan bahasa
sebagai alat komunikasi verbal, bukan
dengan cakupan objek yang lebih
luas, yakni mencakup makna tanda atau
lambang pada umumnya. Termasuk tandatanda
lalu
lintas,
kode
morse, semafor, bahasa bunga, bahasa
warna, bahasa prangko, dan sebagainya.