SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 4
CONTOH KOLOID
                     DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Membantu pasien gagal ginjal
Proses dialisis untuk memisahkan partikel-partikel koloid dan zat terlarut merupakan dasar bagi
pengembangan dialisator. Penerapan dalam kesehatan adalah sebagai mesin pencuci darah untuk
penderita gagal ginjal. Ion-ion dan molekul kecil dapat melewati selaput semipermiabel dengan
demikian pada akhir proses pada kantung hanya tersisa koloid saja. Dengan melakukan cuci
darah yang memanfaatkan prinsip dialisis koloid, senyawa beracun seperti urea dan keratin
dalam darah penderita gagal ginjal dapat dikeluarkan. Darah yang telah bersih kemudian
dimasukkan kembali ke tubuh pasien.


2. Penggumpalan lateks
Getah karet dihasilkan dari pohon karet atau hevea. Getah karet merupakan sol, yaitu dispersi
koloid fase padat dalam cairan. Karet alam merupakan zat padat yang molekulnya sangat besar
(polimer). Partikel karet alam terdispersi sebagai partikel koloid dalam sol getah karet. Untuk
mendapatkan karetnya, getah karet harus dikoagulasikan agar karet menggumpal dan terpisah
dari medium pendispersinya. Untuk mengkoagulasikan getah karet, biasanya digunakan asam
formiat; HCOOH atau asam asetat; CH3COOH. Larutan asam pekat itu akan merusak lapisan
pelindung yang mengelilingi partikel karet. Sedangkan ion-ion H+-nya akan menetralkan muatan
partikel karet sehingga karet akan menggumpal.
Selanjutnya, gumpalan karet digiling dan dicuci lalu diproses lebih lanjut sebagai lembaran yang
disebut sheet atau diolah menjadi karet remah (crumb rubber). Untuk keperluan lain, misalnya
pembuatan balon dan karet busa, getah karet tidak digumpalkan melainkan dibiarkan dalam
wujud cair yang disebut lateks. Untuk menjaga kestabilan sol lateks, getah karet dicampur
dengan larutan amonia; NH3. Larutan amonia yang bersifat basa melindungi partikel karet di
dalam sol lateks dari zat-zat yang bersifat asam sehingga sol tidak menggumpal.
3. Sebagai deodoran
Deodoran mengandung aluminium klorida yang dapat mengkoagulasi atau mengendapkan
protein dalam keringat.endapan protein ini dapat menghalangi kerja kelenjer keringat sehingga
keringat dan potein yang dihasilkan berkurang.
4. Sebagai bahan makanan dan obat
Ada zat-zat yang tidak larut dalam air sehingga harus dikemas dalam bentuk koloid sehingga
mudah diminum. Contohnya obat dalam bentuk kapsul.


5. Sebagai bahan kosmetik
Ada berbagai bahan kosmetik kosmetik berupa padatan, tetapi lebih baik digunakan dalam
bentuk cairan. Untuk itu biasanya dibuat berupa koloid dengan tertentu.


6. Sebagai bahan pencuci
Prinsip koloid juga digunakan dalam proses pencucian dengan sabun dan detergen. Dalam
pencucian dengan sabun atau detergen, sabun/ detergen berfungsi sebagai emulgator.
Sabun/detergen akan mengemulsikan minyak dalam air sehingga kotoran-kotoran berupa lemak
atau minyak dapat dihilangkan dengan cara pembilasan dengan air.


7. Pembentukan delta di muara sungai.
Di muara sungai, air sungai yang sering keruh dan berwarna coklat bertemu dengan air laut yang
umumnya jernih. Di tempat ini terdapat gundukan tanah yang dinamakan delta. Mengapa di
muara sungai dapat terbentuk suatu delta? Delta ini terbentuk karena air sungai yang keruh
coklat, membawa berbagai jenis kotoran dan tanah bertemu dengan ion-ion yang terdapat di air
laut, mengalami koagulasi.



Air sungai yang setiap hari tampak keruh coklat itu merupakan suatu koloid. Karena keruh, dapat
diduga bahwa zat-zat yang menyatu dengan air sungai itu mayoritas berfasa padat. Koloid yang
fasa terdispersinya padat dan medium pendispersinya cair, yaitu air, dinamakan sol. Dikatakan
bahwa air sungai adalah koloid padat dalam cair (padat/cair atau s/l). Suatu koloid merupakan
campuran antara homogen dan heterogen. Hal ini menjelaskan bahwa bagian terkecil koloid
berupa sekelompok partikel yang tersebar dalam medium pendispersinya. Masing-masing
kelompok ini dapat stabil dalam waktu yang cukup lama berada diantara mediumpendispersi,
karena dilindungi oleh ion-ion tertentu yang diadsorpsi oleh kelompok partikel tersebut. Oleh
karena itu koloid memiliki muatan tertentu.
Air laut rasanya asin, berarti mengandung garam.


Garam yang diperoleh dari air laut dan sehari-hari dikenal sebagai garam dapur, rumus kimianya
NaCl. Walaupun kandungan garam dalam air laut tidak hanya NaCl, namun kandungan
terbanyak adalah NaCl. Jenis ikatan yang terdapat dalam senyawa ini adalah ikatan elektrovalen
atau lebih terkenal sebagai ikatan ion, karena ikatan ini menunjukkan adanya gaya elektrostatik
antara ion-ion Na+ dengan ion-ion Cl-. Oleh karena itu pada uji daya hantar listrik air laut, lampu
menyala dan terjadi banyak gelembung gas. Dapat disimpulkan bahwa air laut menghantar
listrik, sehingga dinamakan larutan elektrolit.


Pada saat air sungai bertemu dengan air laut, maka terjadilah perlucutan muatan koloid sungai
oleh ion-ion dari air laut. Ion-ion yang berlawanan muatan ini tarik menarik, sehingga terjadi
penetralan muatan. Karena pelindung atau selimut muatan koloid itu terlucuti, maka masing-
masing kelompok partikel koloid itu menyatu dan menggumpal. Makin lama gumpalan itu
membesar dan akhirnya akan mengendap menjadi gundukan tanah. Peristiwa ini merupakan
koagulasi koloid oleh elektrolit.


8.Penjernihan air
Untuk memperoleh air bersih perlu dilakukan upaya penjernihan air. Kadang-kadang air dari
mata air seperti sumur gali dan sumur bor tidak dapat dipakai sebagai air bersih jika tercemari.
Air permukaan perlu dijernihkan sebelum dipakai. Upaya penjernihan air dapat dilakukan baik
skala kecil (rumah tangga) maupun skala besar seperti yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM). Pada dasarnya penjernihan air itu dilakukan secara bertahap. Mula-mula
mengendapkan atau menyaring bahan-bahan yang tidak larut dengan saringan pasir. Kemudian
air yang telah disaring ditambah zat kimia, misalnya tawas atau aluminium sulfat dan kapur agar
kotoran menggumpal dan selanjutnya mengendap, dan kaporit atau kapur klor untuk membasmi
bibit-bibit penyakit. Air yang dihasilkan dari penjernihan itu, apabila akan dipakai sebagai air
minum, harus dimasak terlebih dahulu sampai mendidih beberapa saat lamanya.
Untuk memperjelas tentang penjernihan air perhatikan gambar 9.13 berikut!
Proses pengolahan air
tergantung pada mutu baku air (air belum diolah), namun pada dasarnya melalui 4 tahap
pengolahan. Tahap pertama adalah pengendapan, yaitu air baku dialirkan perlahan-lahan sampai
benda-benda yang tak larut mengendap. Pengendapan ini memerlukan tempat yang luas dan
waktu yang lama. Benda-benda yang berupa koloid tidak dapat diendapkan dengan cara itu.
Pada tahap kedua, setelah suspensi kasar terendapkan, air yang mengandung koloid diberi zat
yang dinamakan koagulan. Koagulan yang banyak digunakan adalah aluminium sulfat,
besi(II)sulfat,   besi(III)klorida, dan klorinasi koperos (FeCl2Fe2(SO4)3). Pemberian koagulan
selain untuk mengendapkan partikel-partikel koloid, juga untuk menjadikan pH air sekitar 7
(netral). Jika pH air berkisar antara 5,5–6,8, maka yang digunakan adalah aluminium sulfat,
sedangkan untuk senyawa besi sulfat dapat digunakan pada pH air 3,5–5,5.
Pada tahap ketiga, air yang telah diberi koagulan mengalami proses pengendapan, benda-benda
koloid yang telah menggumpal dibiarkan mengendap. Setelah mengalami pengendapan, air
tersebut disaring melalui penyaring pasir sehingga sisa endapan yang masih terbawa di dalam air
akan tertahan pada saringan pasir tersebut.Pada tahap terakhir, air jernih yang dihasilkan diberi
sedikit air kapur untuk menaikkan pHnya, dan untuk membunuh bakteri diberikan kalsium
hipoklorit (kaporit) atau klorin (Cl2).

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (17)

kimia koloid
kimia koloidkimia koloid
kimia koloid
 
Bab v koloid
Bab v koloidBab v koloid
Bab v koloid
 
Makalah koloid,,,,
Makalah koloid,,,,Makalah koloid,,,,
Makalah koloid,,,,
 
Pengolahan air kimia lingkungan
Pengolahan air kimia lingkunganPengolahan air kimia lingkungan
Pengolahan air kimia lingkungan
 
Makalah koloid lengkap
Makalah koloid lengkapMakalah koloid lengkap
Makalah koloid lengkap
 
Makalah kimia 2
Makalah kimia 2Makalah kimia 2
Makalah kimia 2
 
Bab 10 koloid
Bab 10 koloidBab 10 koloid
Bab 10 koloid
 
WWTP
WWTPWWTP
WWTP
 
Makalah tentang koloid
Makalah tentang koloidMakalah tentang koloid
Makalah tentang koloid
 
Bab10 kol
Bab10 kolBab10 kol
Bab10 kol
 
koloid
 koloid koloid
koloid
 
Paper Koloid kelompok III
Paper Koloid kelompok IIIPaper Koloid kelompok III
Paper Koloid kelompok III
 
Ppt Kimia Dsar
Ppt Kimia DsarPpt Kimia Dsar
Ppt Kimia Dsar
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Pemisahan campuran 1
Pemisahan campuran 1Pemisahan campuran 1
Pemisahan campuran 1
 
Metode pemisahan
Metode pemisahanMetode pemisahan
Metode pemisahan
 
Makalah kimia
Makalah kimiaMakalah kimia
Makalah kimia
 

Destaque

Unsur intrinsik novel
Unsur intrinsik novelUnsur intrinsik novel
Unsur intrinsik novelYadhi Muqsith
 
Musik pop alternative o
Musik pop alternative oMusik pop alternative o
Musik pop alternative oYadhi Muqsith
 
Makalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi kMakalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi kYadhi Muqsith
 
Makalah komputer pentium 4
Makalah komputer pentium 4Makalah komputer pentium 4
Makalah komputer pentium 4Yadhi Muqsith
 
Makalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusiaMakalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusiaYadhi Muqsith
 
Unsur intrinsik novel
Unsur intrinsik novelUnsur intrinsik novel
Unsur intrinsik novelYadhi Muqsith
 
Klasifikasi hewan dan tumbuhan 1
Klasifikasi hewan dan tumbuhan 1Klasifikasi hewan dan tumbuhan 1
Klasifikasi hewan dan tumbuhan 1Yadhi Muqsith
 
Makalah psikotropika
Makalah psikotropikaMakalah psikotropika
Makalah psikotropikaYadhi Muqsith
 
Sajak cinta dalam bahasa sunda
Sajak cinta dalam bahasa sundaSajak cinta dalam bahasa sunda
Sajak cinta dalam bahasa sundaYadhi Muqsith
 
Makalah generasi muda dan narkoba
Makalah generasi muda dan narkobaMakalah generasi muda dan narkoba
Makalah generasi muda dan narkobaYadhi Muqsith
 
Karya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokKarya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokYadhi Muqsith
 

Destaque (20)

Unsur intrinsik novel
Unsur intrinsik novelUnsur intrinsik novel
Unsur intrinsik novel
 
Drama 6 orang 3
Drama 6 orang 3Drama 6 orang 3
Drama 6 orang 3
 
Narrative mistery
Narrative misteryNarrative mistery
Narrative mistery
 
Bab ii software
Bab ii softwareBab ii software
Bab ii software
 
Musik pop alternative o
Musik pop alternative oMusik pop alternative o
Musik pop alternative o
 
Makalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi kMakalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi k
 
Makalah celempungan
Makalah celempunganMakalah celempungan
Makalah celempungan
 
Makalah kerajaan 2
Makalah kerajaan 2Makalah kerajaan 2
Makalah kerajaan 2
 
Makalah komputer pentium 4
Makalah komputer pentium 4Makalah komputer pentium 4
Makalah komputer pentium 4
 
Makalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusiaMakalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusia
 
Unsur intrinsik novel
Unsur intrinsik novelUnsur intrinsik novel
Unsur intrinsik novel
 
Klasifikasi hewan dan tumbuhan 1
Klasifikasi hewan dan tumbuhan 1Klasifikasi hewan dan tumbuhan 1
Klasifikasi hewan dan tumbuhan 1
 
Makalah psikotropika
Makalah psikotropikaMakalah psikotropika
Makalah psikotropika
 
Sajak cinta dalam bahasa sunda
Sajak cinta dalam bahasa sundaSajak cinta dalam bahasa sunda
Sajak cinta dalam bahasa sunda
 
Makalah generasi muda dan narkoba
Makalah generasi muda dan narkobaMakalah generasi muda dan narkoba
Makalah generasi muda dan narkoba
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Drama bahasa sunda
Drama bahasa sundaDrama bahasa sunda
Drama bahasa sunda
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
Drama7orang
Drama7orangDrama7orang
Drama7orang
 
Karya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokKarya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokok
 

Semelhante a OPTIMALKAN KOLOID

Chemytri Presentation
Chemytri PresentationChemytri Presentation
Chemytri Presentationklaudiusio
 
Bab 9 koloid kelas xi
Bab 9 koloid kelas xiBab 9 koloid kelas xi
Bab 9 koloid kelas xiSinta Sry
 
Pemurnian air laut
Pemurnian air lautPemurnian air laut
Pemurnian air lautHeriEffendy2
 
Bab9koloidkelasxi 141109050351-conversion-gate02
Bab9koloidkelasxi 141109050351-conversion-gate02Bab9koloidkelasxi 141109050351-conversion-gate02
Bab9koloidkelasxi 141109050351-conversion-gate02sanoptri
 
Utilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimiaUtilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimiaDiyah Ayu Ayu
 
Sistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 JakartaSistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 JakartaHanarsp
 
Pembuatan koloid
Pembuatan koloidPembuatan koloid
Pembuatan koloidzaffiani
 
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre  treatmentSistem utilitas pabrik (water pre  treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre treatmentAprili yanti
 
proses pengolahan air yang sering digunakan
proses pengolahan air yang sering digunakanproses pengolahan air yang sering digunakan
proses pengolahan air yang sering digunakanUlfah Mahfudah
 
Koloid, suspensi dan larutan.ppt
Koloid, suspensi dan larutan.pptKoloid, suspensi dan larutan.ppt
Koloid, suspensi dan larutan.pptwiwitdwinoviana
 

Semelhante a OPTIMALKAN KOLOID (20)

koloid
koloidkoloid
koloid
 
Chemytri Presentation
Chemytri PresentationChemytri Presentation
Chemytri Presentation
 
Kimia koloid
Kimia koloidKimia koloid
Kimia koloid
 
Koloid 1
Koloid 1Koloid 1
Koloid 1
 
Bab 10 koloid
Bab 10 koloidBab 10 koloid
Bab 10 koloid
 
Bab 9 koloid kelas xi
Bab 9 koloid kelas xiBab 9 koloid kelas xi
Bab 9 koloid kelas xi
 
Pemurnian air laut
Pemurnian air lautPemurnian air laut
Pemurnian air laut
 
Bab10 kol
Bab10 kolBab10 kol
Bab10 kol
 
Bab9koloidkelasxi 141109050351-conversion-gate02
Bab9koloidkelasxi 141109050351-conversion-gate02Bab9koloidkelasxi 141109050351-conversion-gate02
Bab9koloidkelasxi 141109050351-conversion-gate02
 
Bab10 koloid | Kimia Kelas XI
Bab10 koloid | Kimia Kelas XIBab10 koloid | Kimia Kelas XI
Bab10 koloid | Kimia Kelas XI
 
(Kimia) Sistem Koloid
(Kimia) Sistem Koloid(Kimia) Sistem Koloid
(Kimia) Sistem Koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Utilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimiaUtilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimia
 
Sistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 JakartaSistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 Jakarta
 
Pembuatan koloid
Pembuatan koloidPembuatan koloid
Pembuatan koloid
 
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre  treatmentSistem utilitas pabrik (water pre  treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
 
Pembahasan koloid,,,
Pembahasan  koloid,,,Pembahasan  koloid,,,
Pembahasan koloid,,,
 
Pembahasan koloid,,,1
Pembahasan  koloid,,,1Pembahasan  koloid,,,1
Pembahasan koloid,,,1
 
proses pengolahan air yang sering digunakan
proses pengolahan air yang sering digunakanproses pengolahan air yang sering digunakan
proses pengolahan air yang sering digunakan
 
Koloid, suspensi dan larutan.ppt
Koloid, suspensi dan larutan.pptKoloid, suspensi dan larutan.ppt
Koloid, suspensi dan larutan.ppt
 

Mais de Yadhi Muqsith

Not balok mengheningkan cipta
Not balok mengheningkan ciptaNot balok mengheningkan cipta
Not balok mengheningkan ciptaYadhi Muqsith
 
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isiMakalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isiYadhi Muqsith
 
Makalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijayaMakalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijayaYadhi Muqsith
 
Makalah dampak teknologi
Makalah dampak teknologiMakalah dampak teknologi
Makalah dampak teknologiYadhi Muqsith
 
Kisah tentang burung beo cerdas
Kisah tentang burung beo cerdasKisah tentang burung beo cerdas
Kisah tentang burung beo cerdasYadhi Muqsith
 
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahKebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahYadhi Muqsith
 
Kebudayaan dari indonesia bagian barat
Kebudayaan dari indonesia bagian baratKebudayaan dari indonesia bagian barat
Kebudayaan dari indonesia bagian baratYadhi Muqsith
 
Dongeng bahasa inggris
Dongeng bahasa inggrisDongeng bahasa inggris
Dongeng bahasa inggrisYadhi Muqsith
 
Biografi presiden ir soekarno
Biografi presiden  ir soekarnoBiografi presiden  ir soekarno
Biografi presiden ir soekarnoYadhi Muqsith
 
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasiAnatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasiYadhi Muqsith
 
50 taman nasional di indonesia
50 taman nasional di indonesia50 taman nasional di indonesia
50 taman nasional di indonesiaYadhi Muqsith
 
Sumber pencemaran air
Sumber pencemaran airSumber pencemaran air
Sumber pencemaran airYadhi Muqsith
 
Biografi presiden indonesia
Biografi presiden indonesiaBiografi presiden indonesia
Biografi presiden indonesiaYadhi Muqsith
 
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasa
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasaDrama perkenalan 5 orang 3 bahasa
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasaYadhi Muqsith
 
Story collections3123
Story collections3123Story collections3123
Story collections3123Yadhi Muqsith
 
Pengertian zat adiktiv
Pengertian zat adiktivPengertian zat adiktiv
Pengertian zat adiktivYadhi Muqsith
 

Mais de Yadhi Muqsith (20)

Not balok mengheningkan cipta
Not balok mengheningkan ciptaNot balok mengheningkan cipta
Not balok mengheningkan cipta
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isiMakalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
 
Makalah pipisahan
Makalah pipisahanMakalah pipisahan
Makalah pipisahan
 
Makalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijayaMakalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijaya
 
Makalah inggris
Makalah inggrisMakalah inggris
Makalah inggris
 
Makalah dampak teknologi
Makalah dampak teknologiMakalah dampak teknologi
Makalah dampak teknologi
 
Lamaran kerja
Lamaran kerjaLamaran kerja
Lamaran kerja
 
Kisah tentang burung beo cerdas
Kisah tentang burung beo cerdasKisah tentang burung beo cerdas
Kisah tentang burung beo cerdas
 
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahKebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
 
Kebudayaan dari indonesia bagian barat
Kebudayaan dari indonesia bagian baratKebudayaan dari indonesia bagian barat
Kebudayaan dari indonesia bagian barat
 
Dongeng bahasa inggris
Dongeng bahasa inggrisDongeng bahasa inggris
Dongeng bahasa inggris
 
Biografi presiden ir soekarno
Biografi presiden  ir soekarnoBiografi presiden  ir soekarno
Biografi presiden ir soekarno
 
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasiAnatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
 
50 taman nasional di indonesia
50 taman nasional di indonesia50 taman nasional di indonesia
50 taman nasional di indonesia
 
Sumber pencemaran air
Sumber pencemaran airSumber pencemaran air
Sumber pencemaran air
 
Biografi presiden indonesia
Biografi presiden indonesiaBiografi presiden indonesia
Biografi presiden indonesia
 
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasa
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasaDrama perkenalan 5 orang 3 bahasa
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasa
 
Story collections3123
Story collections3123Story collections3123
Story collections3123
 
Pengertian zat adiktiv
Pengertian zat adiktivPengertian zat adiktiv
Pengertian zat adiktiv
 

OPTIMALKAN KOLOID

  • 1. CONTOH KOLOID DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI 1. Membantu pasien gagal ginjal Proses dialisis untuk memisahkan partikel-partikel koloid dan zat terlarut merupakan dasar bagi pengembangan dialisator. Penerapan dalam kesehatan adalah sebagai mesin pencuci darah untuk penderita gagal ginjal. Ion-ion dan molekul kecil dapat melewati selaput semipermiabel dengan demikian pada akhir proses pada kantung hanya tersisa koloid saja. Dengan melakukan cuci darah yang memanfaatkan prinsip dialisis koloid, senyawa beracun seperti urea dan keratin dalam darah penderita gagal ginjal dapat dikeluarkan. Darah yang telah bersih kemudian dimasukkan kembali ke tubuh pasien. 2. Penggumpalan lateks Getah karet dihasilkan dari pohon karet atau hevea. Getah karet merupakan sol, yaitu dispersi koloid fase padat dalam cairan. Karet alam merupakan zat padat yang molekulnya sangat besar (polimer). Partikel karet alam terdispersi sebagai partikel koloid dalam sol getah karet. Untuk mendapatkan karetnya, getah karet harus dikoagulasikan agar karet menggumpal dan terpisah dari medium pendispersinya. Untuk mengkoagulasikan getah karet, biasanya digunakan asam formiat; HCOOH atau asam asetat; CH3COOH. Larutan asam pekat itu akan merusak lapisan pelindung yang mengelilingi partikel karet. Sedangkan ion-ion H+-nya akan menetralkan muatan partikel karet sehingga karet akan menggumpal. Selanjutnya, gumpalan karet digiling dan dicuci lalu diproses lebih lanjut sebagai lembaran yang disebut sheet atau diolah menjadi karet remah (crumb rubber). Untuk keperluan lain, misalnya pembuatan balon dan karet busa, getah karet tidak digumpalkan melainkan dibiarkan dalam wujud cair yang disebut lateks. Untuk menjaga kestabilan sol lateks, getah karet dicampur dengan larutan amonia; NH3. Larutan amonia yang bersifat basa melindungi partikel karet di dalam sol lateks dari zat-zat yang bersifat asam sehingga sol tidak menggumpal. 3. Sebagai deodoran Deodoran mengandung aluminium klorida yang dapat mengkoagulasi atau mengendapkan protein dalam keringat.endapan protein ini dapat menghalangi kerja kelenjer keringat sehingga keringat dan potein yang dihasilkan berkurang.
  • 2. 4. Sebagai bahan makanan dan obat Ada zat-zat yang tidak larut dalam air sehingga harus dikemas dalam bentuk koloid sehingga mudah diminum. Contohnya obat dalam bentuk kapsul. 5. Sebagai bahan kosmetik Ada berbagai bahan kosmetik kosmetik berupa padatan, tetapi lebih baik digunakan dalam bentuk cairan. Untuk itu biasanya dibuat berupa koloid dengan tertentu. 6. Sebagai bahan pencuci Prinsip koloid juga digunakan dalam proses pencucian dengan sabun dan detergen. Dalam pencucian dengan sabun atau detergen, sabun/ detergen berfungsi sebagai emulgator. Sabun/detergen akan mengemulsikan minyak dalam air sehingga kotoran-kotoran berupa lemak atau minyak dapat dihilangkan dengan cara pembilasan dengan air. 7. Pembentukan delta di muara sungai. Di muara sungai, air sungai yang sering keruh dan berwarna coklat bertemu dengan air laut yang umumnya jernih. Di tempat ini terdapat gundukan tanah yang dinamakan delta. Mengapa di muara sungai dapat terbentuk suatu delta? Delta ini terbentuk karena air sungai yang keruh coklat, membawa berbagai jenis kotoran dan tanah bertemu dengan ion-ion yang terdapat di air laut, mengalami koagulasi. Air sungai yang setiap hari tampak keruh coklat itu merupakan suatu koloid. Karena keruh, dapat diduga bahwa zat-zat yang menyatu dengan air sungai itu mayoritas berfasa padat. Koloid yang fasa terdispersinya padat dan medium pendispersinya cair, yaitu air, dinamakan sol. Dikatakan bahwa air sungai adalah koloid padat dalam cair (padat/cair atau s/l). Suatu koloid merupakan campuran antara homogen dan heterogen. Hal ini menjelaskan bahwa bagian terkecil koloid berupa sekelompok partikel yang tersebar dalam medium pendispersinya. Masing-masing kelompok ini dapat stabil dalam waktu yang cukup lama berada diantara mediumpendispersi, karena dilindungi oleh ion-ion tertentu yang diadsorpsi oleh kelompok partikel tersebut. Oleh karena itu koloid memiliki muatan tertentu.
  • 3. Air laut rasanya asin, berarti mengandung garam. Garam yang diperoleh dari air laut dan sehari-hari dikenal sebagai garam dapur, rumus kimianya NaCl. Walaupun kandungan garam dalam air laut tidak hanya NaCl, namun kandungan terbanyak adalah NaCl. Jenis ikatan yang terdapat dalam senyawa ini adalah ikatan elektrovalen atau lebih terkenal sebagai ikatan ion, karena ikatan ini menunjukkan adanya gaya elektrostatik antara ion-ion Na+ dengan ion-ion Cl-. Oleh karena itu pada uji daya hantar listrik air laut, lampu menyala dan terjadi banyak gelembung gas. Dapat disimpulkan bahwa air laut menghantar listrik, sehingga dinamakan larutan elektrolit. Pada saat air sungai bertemu dengan air laut, maka terjadilah perlucutan muatan koloid sungai oleh ion-ion dari air laut. Ion-ion yang berlawanan muatan ini tarik menarik, sehingga terjadi penetralan muatan. Karena pelindung atau selimut muatan koloid itu terlucuti, maka masing- masing kelompok partikel koloid itu menyatu dan menggumpal. Makin lama gumpalan itu membesar dan akhirnya akan mengendap menjadi gundukan tanah. Peristiwa ini merupakan koagulasi koloid oleh elektrolit. 8.Penjernihan air Untuk memperoleh air bersih perlu dilakukan upaya penjernihan air. Kadang-kadang air dari mata air seperti sumur gali dan sumur bor tidak dapat dipakai sebagai air bersih jika tercemari. Air permukaan perlu dijernihkan sebelum dipakai. Upaya penjernihan air dapat dilakukan baik skala kecil (rumah tangga) maupun skala besar seperti yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Pada dasarnya penjernihan air itu dilakukan secara bertahap. Mula-mula mengendapkan atau menyaring bahan-bahan yang tidak larut dengan saringan pasir. Kemudian air yang telah disaring ditambah zat kimia, misalnya tawas atau aluminium sulfat dan kapur agar kotoran menggumpal dan selanjutnya mengendap, dan kaporit atau kapur klor untuk membasmi bibit-bibit penyakit. Air yang dihasilkan dari penjernihan itu, apabila akan dipakai sebagai air minum, harus dimasak terlebih dahulu sampai mendidih beberapa saat lamanya. Untuk memperjelas tentang penjernihan air perhatikan gambar 9.13 berikut!
  • 4. Proses pengolahan air tergantung pada mutu baku air (air belum diolah), namun pada dasarnya melalui 4 tahap pengolahan. Tahap pertama adalah pengendapan, yaitu air baku dialirkan perlahan-lahan sampai benda-benda yang tak larut mengendap. Pengendapan ini memerlukan tempat yang luas dan waktu yang lama. Benda-benda yang berupa koloid tidak dapat diendapkan dengan cara itu. Pada tahap kedua, setelah suspensi kasar terendapkan, air yang mengandung koloid diberi zat yang dinamakan koagulan. Koagulan yang banyak digunakan adalah aluminium sulfat, besi(II)sulfat, besi(III)klorida, dan klorinasi koperos (FeCl2Fe2(SO4)3). Pemberian koagulan selain untuk mengendapkan partikel-partikel koloid, juga untuk menjadikan pH air sekitar 7 (netral). Jika pH air berkisar antara 5,5–6,8, maka yang digunakan adalah aluminium sulfat, sedangkan untuk senyawa besi sulfat dapat digunakan pada pH air 3,5–5,5. Pada tahap ketiga, air yang telah diberi koagulan mengalami proses pengendapan, benda-benda koloid yang telah menggumpal dibiarkan mengendap. Setelah mengalami pengendapan, air tersebut disaring melalui penyaring pasir sehingga sisa endapan yang masih terbawa di dalam air akan tertahan pada saringan pasir tersebut.Pada tahap terakhir, air jernih yang dihasilkan diberi sedikit air kapur untuk menaikkan pHnya, dan untuk membunuh bakteri diberikan kalsium hipoklorit (kaporit) atau klorin (Cl2).