Pokok
Bahasan
• Time to market sebagai factor
keunggulan bersaing
• Keterlibatan supplier dalam
perancangan produk baru
• Design for manufacturability (DFM)
• Design for Supply chain management
(SCM)
• Design for reverse logistics
• Rancangan yang mendukung Mass
Customization
2
Pendahuluan
• Dalam perspektif supply chain,
perancangan produk baru adalah salah
satu fungsi vital yang sejajar dengan
fungsi-fungsi lain seperti pengadaan
material, produksi, dan distribusi.
• Perancangan produk baru termasuk
dalam kelompok fungsi mediasi pasar
upaya untuk mengakomodasikan aspirasi
pelanggan sehingga produk yang
dihasilkan akan sesuai dengan yang
diinginkan.
• Menurut Handfield& Nichols (2002),
sekitar 40% pendapatan (revenue)
perusahaan dewasa ini berasal dari
produk-produk baru yang diluncurkan
setahun sebelumnya.
3
Pendahuluan
• Keinginan pelanggan yang beragam
dan semakin tinggi serta persaingan
yang ketat mendorong perusahaan
untuk semakin inovatif dalam
menciptakan produk baru.
• Selera konsumen yang dinamis disertai
kemampuan supply chain untuk
mengantisipasinya mengakibatkan
siklus hidup produk-produk inovatif
menjadi semakin pendek.
• Siklus hidup produk yang semakin
pendek membawa banyak implikasi
terhadap bagaimana perusahaan
bersaing di pasar serta bagaimana
harus mengelola aktivitas-aktivitas
supply chain.
4
Time to Market
• Dalam penanganan produk-produk inovatif, kecepatan meluncurkan rancangan-rancangan
baru sangat penting.
• Time To Market adalah waktu antara gagasan perancangan produk di mulai sampai produk
tersebut dipasarkan.
• Fase-fase kegiatan dalam perancangan produk baru, secara umum adalah :
• Idea Generation
• Business / Technical Assesment
• Product Concept
• Product Engineering & Design
• Prototype Design
• Test & Pilot Production
• Manufacturing Ramp Up
• Launch
5
Time to Market
• Ada banyak cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk memperpendek
Time To Market, antara lain:
• Keterlibatan banyak pihak mulai dari wakil-wakil bagian (fungsional) di dalam
perusahaan maupun pihak luar seperti supplier dan pelanggan,
• Manajemen proyek yang bagus,
• Team perancang produk yang solid, dinamis, dan enerjik,
• Teknologi yang mendukung.
6
Keterlibatan Supplier dalam Perancangan
Produk Baru
• Secara tradisional, supplier sering dipilih setelah rancangan Produk selesai dibuat dan siap
diproduksi.
• Saat ini, banyak perusahaan yang memilih supplier sebelum proses rancangan Produk
dimulai sehingga supplier tersebut bisa dilibatkan dalam kegiatan perancangan Produk.
• Supplier diperlukan untuk memberikan masukan tentang material apa yang cocok dan
apakah supplier tersebut nantinya bisa memasok material yang dibutuhkan.
• Beberapa manfaat yang diperoleh antara lain penghematan biaya material, peningkatan
kualitas dan kecocokan material dengan rancangan yang dibuat, serta pengurangan waktu
perancangan maupun waktu manufaktur
7
Keterlibatan Supplier dalam Perancangan
Produk Baru
8
• Supplier item yang kompleks
• Supplier sistem atau sub sistem
• Supplier item atau teknologi yang
kritis
• Supplier yang merupakan aliansi
strategis
• Supplier item yang lebih simpel
• Supplier komponen tunggal
• Supplier item atau teknologi yang tidak
terlalu kritis
• Supplier yang tidak termasuk aliansi
strategis
Keterlibatan Supplier dalam Perancangan
Produk Baru
• Kriteria dalam memilih supplier:
• Kemampuan dan kemauan mereka untuk berpartisipasi dalam proses
perancangan
• Kemauan mereka untuk memberikan komitmen waktu, tenaga (staff),
maupun sumber daya lain yang diperlukan dalam perancangan produk
9
Design for SCM
• Rancangan produk yang mempertimbangkan aspek Supply Chain Management
dinamakan “Design for SCM”
• Secara umum, design for SCM mempertimbangkan :
1. Kemudahan untuk menyimpan, mengirim, dan mengembalikan produk
tersebut
2. Fleksibilitas rancangan terhadap perubahan permintaan pelanggan
3. Modularity : banyaknya komponen/modul yang sama yang bisa digunakan
untuk membuat produk akhir yang berbeda
4. Aspek lokalisasi: rancangan yang memperhatikan bisa tidaknya sebagian
kegiatan perakitan akhir (finalisasi) dilakukan di area pemasaran
5. Reusability dari rancangan
6. Rancangan yang mendukung mass customization
10
Design for SCM
Beberapa perusahaan yang menerapkan Design for SCM :
1. Hewlett Packar (HP), produsen printer kelas dunia, mempertimbangkan modularity
dan aspek lokalisasi
• Lokalisasi (penambahan buku petunjuk dan power supply yang berbeda di setiap negara
dilakukan di pusat distribusi)
2. General Motor (GM)
• Menggunakan konsep modularity dan design reusability (produk baru hanya merupakan
modifikasi minor dari produk-produk yang sudah ada)
3. Zara, perusahaan pakaian yang berpusat di spanyol
• Tercatat sebagai satu-satunya jaringan penjual pakaian kelas dunia yang mampu
mengirimkan pakaian jadi ke seluruh dunia dalam waktu 2 minggu setelah proses desain
• Hal tersebut dikarenakan adanya integrasi yang bagus dari fungsi-fungsi SC
11
Design for Reverse Logistics
• Pertimbangan lingkungan menjadi hal pentik dalam berbagai aspek bisnis (memperlambat
penggunaan sumber daya alam, mengurangi limbah atau pencemaran produk ke alam).
• Rancangan produk berperan dalam mempertimbangkan aspek lingkungan. Cara yang dapat
dilakukan antara lain:
• Menciptakan rancangan produk yang memungkinkan reparasi (repair), penggantian
komponen (replacement), penggunaan ulang produk yang sudah rusak (reuse) atau daur
ulang (recycle).
• Upaya penghematan dengan menggunakan lebih sedikit material dengan tidak mengurangi
fungsi dan estetika prosuk.
• Menghasilkan produk yang lebih hemat energi.
• Penciptaan produk yang lebih ramah lingkungan.
12
Rancangan yang Mendukung Mass Customization
• Tantangan dalam melakukan Mass Customizaion adalah :
• bagaimana perusahaan bisa menawarkan variasi produk yang banyak
• namun tidak menimbulkan biaya yang terlalu tinggi, serta
• tetap bisa merespon pesanan pelanggan secara cepat
• Dari sisi rancangan produk, perusahaan harus berfikir menggunakan rancangan yang
bersifat modular dan masing-masing modul memiliki sejumlah pilihan
• sehingga pada akhirnya tiap individu pelanggan bisa memperoleh produk akhir yang unik
• tanpa mengakibatkan perusahaan harus melipatkan jumlah komponen yang dibutuhkan
• Untuk menunjang kemampuan mass customization biasanya perusahaan membutuhkan
fasilitas untuk membantu pelanggan melakukan simulasi konfigurasi sebelum memutuskan
konfigurasi mana yang mau dibeli
13
Rancangan yang Mendukung Mass Customization
• Configure to Order (CTO) adalah istilah yang dipakai untuk mempresentasikan
model dimana:
“perusahaan bisa dengan cepat memberikan tawaran pilihan konfigurasi sehingga
bisa memperpendek waktu respon dalam pemenuhan pesanan pelanggan “
14
Rancangan yang Mendukung Mass Customization
TOYOTA
• Menyediakan fasilitas on-line untuk membantu pelanggan melakukan simulasi
konfigurasi produk
• Pelanggan bisa memilih jenis mobil, warna, aksesoris, serta pilihan lain yang
tersedia
• Sistem on-line tersebut juga pada akhirnya mampu memberikan informasi harga
dari konfigurasi yang dipilih
• Walaupun pilihan di tiap modul terbatas (misal hanya ada 6 pilihan warna yang bisa
dipilih) namun kombinasi akhir yang bisa terjadi akan sangat banyak
“
15
Efek kesamaan komponen
• Salah satu implikasi dengan bertambahnya variasi produk adalah bertambahnya
variasi komponen
• Hal tersebut mengakibatkan meningkatnya jenis maupun persediaan, serta
kompleksitas sistem produksi
• Untuk mengatasinya maka sangat penting untuk meningkatkan kesamaan
(commonality) pada sebagian dari komponen yang digunakan pada produk-produk
tersebut
16
Efek kesamaan komponen
Kesamaan komponen yang tinggi akan membantu perusahaan dari berbagai segi :
1. Penurunan tingkat persediaan
2. Kompleksitas proses produksi akan menurun dengan meningkatnya kesamaan
komponen
3. Meningkatkan economies of scale, sehingga biaya-biaya tetap dalam
memproduksi ataupun membeli komponen akan tersebar pada jumlah produk
yang lebih banyak
4. Perusahaan memiliki posisi tawar yang lebih baik
17
Contoh
• Sebuah perusahaan memproduksi 3 macam produk, masing-masing dua
komponen seperti terlihat pada gambar berikut
18
A1
X2
X1
A2
X4
X3
A3
X6
X5
A1
X2
X1
A2
X4
X1
A3
X6
X1
Contoh
• Satu jenis komponen hanya diperlukan 1 unit pada setiap produk
• Selama ini perusahaan membeli komponen-komponen tersebut dari pemasok
dengan lead time 1 minggu
• Kebutuhan masing-masing produk akhir diasumsikan berdistribusi normal dengan
rata-rata 200 unit dan standar deviasi 20 unit
• Service level yang ditargetkan adalah 95%
• Safety stock
SS = Z x Sdl ;
dimana :
Z adalah nilai tabel distribusi normal standar yang berkorelasi dengan probabilitas
tertentu (service level)
Sdl adalah standar deviasi permintaan selama lead time
19
)
(
2
2
2
d
l
dl S
x
l
S
x
d
S
Contoh
• Nilai Z(95%) adalah 1,645
• Standar deviasi selama lead time sama, yaitu 20 unit
• Sehingga kondisi tanpa kesamaan komponen, banyaknya safety stock adalah
Komponen X1 = 1,645 x 20 = 32,9 unit
Komponen X2 = 1,645 x 20 = 32,9 unit
Komponen X3 = 1,645 x 20 = 32,9 unit
Komponen X4 = 1,645 x 20 = 32,9 unit
Komponen X5 = 1,645 x 20 = 32,9 unit
Komponen X6 = 1,645 x 20 = 32,9 unit
• Jadi jumlah safety stock yang dibutuhkan adalah 197,4 unit
20
Contoh
• Pada kasus dimana terdapat kesamaan komponen (gambar bawah) tidak ada
perbedaan kebutuhan safety stock untuk komponen X2, X4, dan X6
• Sedangkan X1, rata2 kebutuhannya adalah 600 unit per minggu dan standar
deviasi, dengan asumsi kebutuhan A1, A2, dan A3 adalah independen (tidak
berkorelasi) adalah 20 = 34,64
• Jadi kebutuhan safety stock sekarang adalah
Komponen X1 = 1,645 x 34,64 = 57 unit
Komponen X2 = 1,645 x 20 = 32,9 unit
Komponen X4 = 1,645 x 20 = 32,9 unit
Komponen X6 = 1,645 x 20 = 32,9 unit
• Total kebutuhannya adalah 155,7 unit turun sebesar 21,12%
21
Kesimpulan
• Suatu rancangan produk baru tidak hanya
cukup dilihat dari aspek teknis produksi dan
marketing saja tetapi juga dari aspek SCM
• Pada era dimana variasi produk memegang
peranan penting dalam persaingan pasar
• perusahaan perlu memiliki cara yang efektif
untuk menciptakan banyak variasi tanpa
harus mengakibatkan kompleksitas yang
terlalu tinggi pada SC
• Configure to Order (CTO) salah satu hal
yang bisa dilakukan oleh perusahaan
22
- fungsi mediasi pasar bersama aktivitas riset pasar, dan pelayanan purna jual.
Menurut Handfield & Nichols (2002), tidak semua supplier perlu dilibatkan secara dini dalam perancangan produk baru.
Supplier untuk item-item yang kompleks dan kritis perlu dilibatkan sejak awal
Supplier-supplier untuk material atau komponen yang sederhana dan relatif standar bisa dilibatkan hanya pada fase-fase akhir perancangan produk.
Supplier perlu dilibatkan lebih awal apabila mereka punya keahlian yang bisa memberikan masukan yang berarti dalam pengembangan produk baru.