1. | DIREKTORAT JABATAN ASN | KEDEPUTIAN BIDANG PEMBINAAN MANAJEMEN KEPEGAWAIAN | BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
| DIREKTORAT JABATAN ASN | KEDEPUTIAN BIDANG PEMBINAAN MANAJEMEN KEPEGAWAIAN | BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
Sosialisasi Peraturan BKN
Nomor 11 Tahun 2022
2022
tentang Pedoman TeknisKepegawaian Jabatan
Fungsional
2. Dasar Hukum • Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014
• Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2017 Jo. Peraturan Pemerintah Nomor
17 Tahun 2020
• Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 13 Tahun 2019
• Peraturan BKN Nomor 29 Tahun 2020
3. Topik Pembahasan
Pengusulan, Penetapan Kebutuhan, dan
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional
Uji Kompetensi dan Rekomendasi
Pengangkatan
Tugas Jabatan, Angka Kredit Minimal dan
Pemeliharaan
Penyesuaian Angka Kredit dari
Konvensional Ke Integrasi
Kenaikan Jabatan, Kenaikan Pangkat dan
Kebutuhan Angka Kredit
3
5
7
9
Ketentuan Lain-Lain 11
2
4
6
8
10
1
12
Kewenangan Pengangkatan
Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Janji
Pengusulan, Penilaian, dan Penetapan
Angka Kredit
Tim Penilai
Pemberhentian dan Pengangkatan
Kembali
Ketentuan Peralihan
4. 01
Bagian 1
Pengusulan, Penetapan Kebutuhan, dan Pengangkatan
dalam Jabatan Fungsional
◆ Kebutuhan Jabatan
Fungsional
◆ Pengangkatan dalam
Jabatan Fungsional
5. 1
Menghitung kebutuhan
jabatan berdasarkan
pedoman yang ditetapkan
Instansi Pembina
Menghitung komposisi
kebutuhan setiap
jenjang untuk
pengangkatan dalam JF
secara proporsional
Menyusun peta
kebutuhan JF nasional
untuk jangka waktu 5
tahun.
Instansi Pembina
Instansi Pemerintah
Perhitungan kebutuhan jabatan fungsional dihitung berdasarkan beban kerja, yang
ditentukan dari indikator kebutuhan dalam pedoman kebutuhan masing-masing jabatan
fungsional yang diatur oleh Instansi Pembina setelah mendapat persetujuan MenPANRB.
KEBUTUHAN JABATAN
6. 03
02
01
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL
Pengangkatan Pertama
Promosi
PEJABAT FUNGSIONAL
Perpindahan dari Jabatan Lain
Penyesuaian / Inpassing
7. 2
Pengangkatan Pertama
1. CPNS yang telah diangkat PNS paling lama 1
tahun harus diangkat dalam JF. Dalam hal
PNS belum diangkat ke dalam JF tidak
diberikan kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi sampai diangkat dalam JF nya.
2. Pengangkatan Pertama dalam JF dapat
dilaksanakan bersamaan dengan pelantikan
dan pengambilan sumpah/Janji PNS.
3. Setelah diangkat ke dalam JF wajib
mengikuti diklat fungsional paling lama 3
tahun. Apabila belum mengikuti dan tidak
lulus tidak diberikan kenaikan jenjang satu
tingkat di atas.
KETENTUAN
1. AK pada saat PNS diangkat dalam Jabatan
Fungsional melalui pengangkatan pertama
ditetapkan sebesar 0.
2. AK dapat diusulkan bagi CPNS yang telah
melaksanakan tugas jabatan fungsional
3. AK dinilai dan ditetapkan saat melaksanakan
tugas JF yang dibuktikan dengan surat
pernyataan melaksanakan tugas.
.
Angka Kredit Pengangkatan
Pertama
8. 3
Perpindahan dari Jabatan Lain
Penetapan AK bagi PNS melalui jalur
perpindahan diberikan dari Angka Kredit
pengalaman ditambahkan Angka Kredit
Dasar
KETENTUAN UMUM
1. Mempertimbangkan kebutuhan jabatan.
2. Penetapan pangkat sama dengan pangkat yang
dimiliki.
3. Penetapan jenjang jabatan berdasarkan pangkat
dan golongan ruang setelah lulus uji kompetensi.
4. Usul perpindahan dari jabatan lain disampaikan ke
Instansi Pemerintah kepada Instansi Pembina
paling lambat 6 bulan sebelum usia pengangkatan
yang dipersyaratkan.
9. 4
Perpindahan dari JF ke JF lainnya
Pejabat Fungsional dapat berpindah ke Jabatan Fungsional lainnya :
(1) sesuai dengan kualifikasi, kompetensi, dan syarat Jabatan.
(2) meliputi jenjang jabatan dan Angka Kredit yang setara.
(3) dapat dilakukan dalam satu atau lintas rumpun/klasifikasi Jabatan Fungsional.
Pejabat Fungsional kategori keterampilan yang telah memperoleh ijazah sarjana:
• Dapat dinaikkan pangkatnya ke dalam golongan ruang III/a.
• Apabila berada dalam golongan ruang III/a atau III/b dapat diangkat dalam JF Ahli Pertama.
• Apabila berada dalam golongan ruang III/c atau III/d dapat diangkat dalam JF Ahli Muda.
Apabila tidak ada formasi maka dapat diangkat ke Ahli Pertama dengan AK pemeliharaan di
jenjang Ahli Pertama.
10. 5
Alur Perpindahan dari Jabatan Lain
Alur Pengangkatan melalui Jalur Perpindahan
(Selain JF Ahli Utama)
PPK Instansi Pemerintah
Instansi Pembina
PPK Instansi Pemerintah
1. memverifikasi dan memvalidasi usulan
2. menyelenggarakan Uji Kompetensi
3. menerbitkan PAK dan rekomendasi
melakukan pengangkatan ke dalam
Jabatan Fungsional.
mengajukan usulan
Alur Pengangkatan melalui Jalur Perpindahan
(Untuk JF Ahli Utama)
Usulan
disampaikan 3
bulan sebelum
BUP
PPK Instansi Pemerintah
mengajukan usulan
tembusan
BKN
Menyusun
Pertimbangan Teknis
Kementrian Setneg
1. menerima usulan
2. keputusan
pengangkatan oleh
presiden
tembusan
Penyampaian pertek
Paling lambat 3 bulan setelah tembusan
11. 6
Pengangkatan melalui Inpassing
1. Jenjang jabatan dalam masa inpassing
ditetapkan berdasarkan pendidikan dan masa
kerja dalam pangkat terakhir yang dimilikinya.
2. Masa kerja untuk inpassing bagi PNS yang
memiliki pangkat penata muda, golongan ruang
III/a dihitung sejak calon PNS.
3. PNS yang diangkat ke dalam Jabatan Fungsional
melalui penyesuaian/inpassing diberikan AK
yang ditetapkan dari Angka Kredit
penyesuaian/inpassing dan ditambah AK dasar.
4. Angka Kredit Kumulatif hanya berlaku 1 (satu)
kali selama masa penyesuaian/ inpassing.
1. PNS yang diusulkan untuk pengangkatan
melalui inpassing dapat dipertimbangkan
kenaikan pangkatnya terlebih dahulu
sebelum masa inpassing berakhir.
2. Apabila PNS telah ditetapkan rekomendasi
pengangkatannya dan telah ditetapkan
kenaikan pangkatnya maka instansi
pembina menetapkan rekomendasi
kembali berdasarkan pangkat golongan
terakhir yang ditetapkan.
Ketentuan
12. Promosi
1. Pengangkatan Jabatan Fungsional
melalui promosi dilaksanakan
berdasarkan pola karier diagonal dan
vertikal.
2. Angka kredit dinilai dan ditetapkan
dari tugas jabatan
Syarat Pengangkatan:
• termasuk dalam kelompok rencana suksesi;
• menghasilkan inovasi yang diakui oleh lembaga
pemerintah terkait bidang inovasinya
• memenuhi standar kompetensi jenjang jabatan yang
akan diduduki.
Ketentuan
7
14. Kewenangan Pengangkatan
1. Usulan pengangkatan PNS dalam JF ahli
utama dilakukan oleh:
a. Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi
Pusat
b. Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi
Daerah Provinsi
c. Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi
Daerah Kabupaten/Kota.
2. Usulan pengangkatan disampaikan kepada
Presiden dengan tembusanKepala Badan
Kepegawaian Negara untuk mendapatkan
pertimbangan teknis.
PPK dapat memberikan kuasa kepada pejabat yang
ditunjuk di lingkungannya untuk menetapkan
pengangkatan Jabatan, dikecualikan bagi pengangkatan
dalam jabatan fungsional jenjang ahli madya.
Penetapan
Presiden
PPK Pejabat
yang
ditunjuk
15. 03
Bagian 3
Uji Kompetensi dan Rekomendasi Pengangkatan
◆ Umum ◆ Rekomendasi
Pengangkatan
◆ Uji Kompetensi
16. Uji Kompetensi dan Rekomendasi Pengangkatan
9
Pelaksanaan uji kompetensi dilaksanakan bagi :
a. Perpindahan dari jabatan lain
b. Promosi
c. Kenaikan jenjang jabatan
PERSIAPAN
a. Pembentukan tim
b. Materi uji
kompetensi disusun
sesuai dengan SKJ
PENYELENGGARAAN
a. Pelaksanaan seleksi
adminitrasi
b. pelaksanaan seleksi
uji kompetensi
EVALUASI
Evaluasi
penyelenggaraan uji
kompetensi dilakukan
oleh Instansi Pembina
KETENTUAN :
PPK menetapkan pengangkatan JF
berdasarkan hasil rekomendasi Uji
Kompetensi
REKOMENDASI : Instansi Pembina menyampaikan
rekomendasi pengangkatan
kepada PPK
18. • Pelantikan dan pengambilan sumpah/janji dapat dilakukan
kepada Pejabat Fungsional yang mengalami kenaikan jenjang
jabatan.
• Pelantikan dan pengambilan sumpah/janji dilakukan paling
lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak keputusan
pengangkatannya ditetapkan.
• Pelantikan dan pengambilan sumpah/janji Jabatan Fungsional
dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi
Pemerintah
Pelantikan Pengambilan Sumpah/Janji
19. 05
Bagian 5
Tugas Jabatan, Angka Kredit Minimal dan Pemeliharaan
◆ Tugas Jabatan ◆ Angka Kredit Minimal
dan Pemeliharaan
20. A. Tugas Jabatan
Tugas Jabatan Fungsional
Pengembangan Profesi
Kegiatan Penunjang
KEGIATAN JF
a. Disepakati antara pimpinan atau pejabat
penilai kinerja
b. Ditetapkan dalam keputusan
c. Diluar tugas pokok jabatan
d. Sesuai dengan kapasitas ybs
e. Berkaitan dengan tugas organisasi
TUGAS TAMBAHAN
21. Angka Kredit Minimal dan Pemeliharaan
Pejabat Fungsional Kategori Keterampilan dan
Keahlian setiap tahun wajib mengumpulkan AK
minimal.
ANGKA KREDIT PEMELIHARAAN:
a. Apabila belum tersedia kebutuhan jabatan untuk jenjang
jabatan setingkat lebih tinggi maka berlaku angka kredit
pemeliharaan.
b. Pejabat fungsional yang menduduki pangkat tertinggi, wajib
mengumpulkan angka kredit
22. 06
Bagian 6
Pengusulan, Penilaian, dan Penetapan Angka Kredit
◆ Pengusulan Penetapan
Angka Kredit
◆ Penetapan Angka Kredit
◆ Penilaian Angka Kredit
23. Pengusulan Angka Kredit
a. Hasil penilaian kinerja sebagai bahan usulan Penetapan Angka
Kredit disampaikan oleh atasan langsung Pejabat Fungsional kepada
pejabat yang mengusulkan Angka Kredit melalui pimpinan unit
kerja.
b. Bahan usulan PAK dibuat menjadi surat penyampaian bahan usulan
PAK dan disampaikan kepada pejabat yang mengusulkan AK.
c. Pengusulan bahan PAK diajukan oleh pimpinan unit kerja kepada
unit pengelolan kepegawaian dan selanjutnya disampaikan kepada
tim penilai.
24. Ketentuan
Penilian Angka Kredit
1. Capaian Angka Kredit Jabatan
Fungsional ditetapkan oleh Tim Penilai.
2. Dalam melakukan penilaian Angka
Kredit, Tim Penilai dapat meminta bukti
fisik dan laporan hasil kerja sebagai
bahan pertimbangan.
3. Tim Penilai dapat melakukan konfirmasi
dan klarifikasi terhadap pejabat penilai
dan Pejabat Fungsional yang
bersangkutan.
Capaian Angka Kredit paling tinggi
(seratus lima puluh persen) dari target Angka
Kredit minimal setiap tahun.
150%
1. Capaian Angka Kredit Jabatan Fungsional
ditetapkan oleh Tim Penilai.
2. Dalam melakukan penilaian Angka Kredit, Tim
Penilai dapat meminta bukti fisik dan laporan
hasil kerja sebagai bahan pertimbangan.
3. Tim Penilai dapat melakukan konfirmasi dan
klarifikasi terhadap pejabat penilai dan Pejabat
Fungsional yang bersangkutan.
25. Penetapan Angka Kredit
Jika PyB menetapkan AK berhalangan sehingga tidak
dapat menetapkan AK sampai batas waktu yang
ditentukan, maka dapat digantikan oleh atasannya.
Ketentuan
1. Penetapan AK dilakukan untuk mengajukan usulan
kenaikan pangkat/jabatan.
2. PAK untuk kenaikan pangkat dilakukan 3 bulan
sebelum periode kenaikan pangkat PNS, dengan
ketentuan:
a. KP periode April ditetapkan paling lambat bulan
Januari
b. KP periode Oktober ditetapkan paling lambat bulan
Juli
3. PyB menetapkan AK yaitu JPT yang membidangi
Jabatan Fungsional / kepegawaian, paling rendah
diatur sebagai berikut:
a. JPT Madya pada Instansi Pembina bagi Jabatan
Fungsional jenjang Ahli Utama
b. JPT Pratama pada instansinya bagi Jabatan
Fungsional jenjang Ahli Pertama - Ahli Madya dan
Jabatan Fungsional kategori Keterampilan.
27. Penyesuaian Angka Kredit dari Konvensional Ke Integrasi
Contoh:
Pejabat Fungional Ahli Muda, pangkat Penata,
golongan ruang III/c, ditetapkan AK sejumlah 262.
Akumulasi AK sejumlah 262 dikurang Nilai Dasar
sejumlah 200 yaitu menjadi 62 AK. Dengan rincian
sebagai berikut:
Contoh Tabel Konversi AK dari Konvensional ke Integrasi
Rumus
–
AK Integrasi Akumulasi AK konvensional Nilai Dasar
=
13
29. Tim Penilai
Syarat Pembentukan
Instansi Pemerintah menyusun usulan
tim penilai dengan syarat sebagai berikut:
a. terdapat Pejabat Fungsional yang akan
dinilai; dan
b. jumlah Pejabat Fungsional yang akan
dinilai minimal 5 orang dengan
memperhatikan jenjang jabatan dan
kepangkatan.
Instansi Pemerintah
mengajukan usulan
Instansi Pembina
melakukan pembinaan
dan mengeluarkan
rekomendasi
pembentukan tim
penilai
Instansi Pemerintah
membentuk tim penilai
Alur Pembentukan
30. Tim Penilai
Ketentuan
1. Masa jabatan anggota maksimal 3 tahun dan dapat diangkat kembali
untuk masa jabatan berikutnya.
2. Setelah menjabat 2 kali dapat diangkat kembali setelah melampaui waktu
1 masa jabatan.
3. Anggota yang pensiun atau berhalangan lebih dari 6 bulan, maka Ketua
Tim dapat mengajukan usul penggantian anggota sesuai masa kerja yang
tersisa.
4. Anggota tim penilai yang ikut di nilai dapat diajukan pergantian anggota
oleh ketua.
5. Anggota tim dapat dipenuhi dari jabatan lain selama mempunyai
kompetensi dalam penilaian kinerja.
6. Penetapan kompetensi dan pelaksanaan penilaian Tim Penilai ditetapkan
oleh Instansi Pembina.
7. Instansi Pembina melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
penilaian oleh Tim Penilai.
8. Tim Penilai merupakan PNS.
31. Tim Teknis
(1) Tim Penilai dapat membentuk tim teknis
jika ada keadaan yang bersifat khusus atau
membutuhkan keahlian tertentu.
(2) Tim teknis terdiri atas para ahli di bidang
Jabatan Fungsional terkait baik dari PNS
maupun non-PNS.
(3) Tim teknis bertanggung jawab kepada
ketua Tim Penilai dalam hal pemberian
saran dan pendapat penilaian atas kegiatan
yang bersifat khusus atau kegiatan yang
memerlukan keahlian tertentu.
(4) Pembentukan tim teknis hanya bersifat
sementara.
32. 09
Bagian 9
Kenaikan Jabatan, Kenaikan Pangkat dan
Kebutuhan Angka Kredit
◆ Kenaikan Jabatan ◆ Kebutuhan Angka Kredit
◆ Kenaikan Pangkat
33. A. Kenaikan Jabatan
Ketentuan
a. ketersediaan kebutuhan jabatan;
b. Minimal 1 tahun dalam jabatan terakhir;
c. memenuhi AK Kumulatif yang ditentukan
untuk kenaikan jabatan
d. setiap unsur penilaian kinerja minimal
bernilai baik dalam 2 tahun terakhir
e. lulus Uji Kompetensi.
• Setiap mengalami kenaikan jenjang AK
akan kembali menjadi 0
• Kelebihan Angka Kredit untuk kenaikan
jabatan tidak bisa diperhitungkan
untuk kenaikan jabatan berikutnya
Penetapan
Penetapan
Presiden
PPK Pejabat
yang
ditunjuk
34. A. Kenaikan Jabatan
Pengembangan Profesi
Jenjang AK Profesi
Ahli Utama -
Ahli Madya 12
Ahli Muda 6
Ahli Pertama -
Penyelia -
Mahir 4
Terampil -
Pemula -
• Angka Kredit dari pengembangan profesi yang
dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan tidak
bersifat kumulatif dari perolehan Angka Kredit
pada jenjang jabatan sebelumnya.
• Angka Kredit dari pengembangan profesi
menjadi Angka Kredit akumulasi pada jenjang
jabatan yang sama.
35. B. Kenaikan Pangkat
Ketentuan
a. Minimal 2 tahun dalam pangkat terakhir;
b. memenuhi jumlah AK yang ditentukan
untuk kenaikan pangkat
c. setiap unsur penilaian kinerja minimal
bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir.
Pangkat Ditetapkan oleh
IV/d ke IV/e Presiden
IV/c ke IV/d
BKN atas nama
Presiden
III/a ke III/b
sampai
dengan IV/b
PPK setelah
memperoleh
persetujuan
teknis BKN
Jabatan Fungsional yang memiliki AK melebihi AK yang ditentukan untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi ke jenjang jabatan yang lebih tinggi,
kelebihan AK tersebut tidak diperhitungkan untuk kenaikan pangkat berikutnya.
Penetapan
Jika dalam jenjang
yang sama tetap
diperhitungkan
36. B. Kenaikan Pangkat
Kenaikan Pangkat Setingkat Lebih Tinggi
Pejabat fungsional yang tidak dapat diangkat ke dalam
jenjang jabatan yang lebih tinggi karena tidak tersedia
kebutuhan jabatan Fungsional dapat diusulkan
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi sebanyak 1 kali
kenaikan pangkat dengan mempertimbangkan
kualifikasi pendidikan yang dimilikinya.
Ketentuan
a. berdasarkan persyaratan AK yang
dipersyaratkan untuk kenaikan
pangkat pada jenjang jabatan yang
didudukinya.
b. Wajib mengumpulkan AK
Pemeliharaan.
37. B. Kenaikan Pangkat
Kegiatan Penunjang
a. Kegiatan penunjang diberikan Angka
Kredit paling tinggi 20% (dua puluh
persen) dari Angka Kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan
pangkat
b. AK kegiatan penunjang diberikan
untuk 1 (satu) kali kenaikan pangkat
38. C. Kebutuhan Angka Kredit untuk Kenaikan
Pangkat atau Kenaikan Jabatan
JF Keahlian yang pengangkatannya dimulai dari jenjang
Ahli Pertama golongan ruang III/b kenaikan jenjang
membutuhkan Angka Kredit Kumulatif paling sedikit 50.
JF Keterampilan yang pengangkatannya dimulai dari
jenjang terampil golongan ruang II/c untuk naik jenjang
membutuhkan Angka Kredit kumulatif 40
Dikecualikan Bagi
40. A. Pemberhentian
1. mengundurkan diri dari
jabatan karena alasan pribadi
yang tidak memungkinkan
untuk melaksanakan tugas
jabatan
(ditetapkan oleh PPK, atas
persetujuan instansi
pembina)
2. Diberhentikan sementara
sebagai PNS karena:
a. diangkat menjadi pejabat
negara;
b. diangkat menjadi komisioner
atau anggota lembaga
nonstruktural; atau
c. ditahan karena menjadi
tersangka tindak pidana.
3. Cuti di luar tanggungan negara
dengan syarat:
a. telah bekerja paling singkat
5 (lima) tahun secara terus-
menerus,
b. karena alasan pribadi yang
penting dan mendesak
sehingga tidak bisa masuk
kerja.
4. Menjalankan tugas belajar
lebih dari 6 bulan, berupa
tugas kedinasan untuk
mengikuti pendidikan formal
6. Tidak memenuhi
persyaratan jabatan, yaitu:
a. kualifikasi pendidikan; dan
b. standar Kompetensi Jabatan
Fungsional.
(ditetapkan setelah, dilaksanakan
pemeriksaan dan mendapatkan izin
dari Pejabat yang Berwenang)
5. Ditugaskan secara penuh pada
jabatan pimpinan tinggi dan
jabatan administrasi,
mencakup:
a. jabatan pimpinan tinggi;
b. jabatan administrator;
c. jabatan pengawas; atau
d. jabatan pelaksana.
41. B. Tata Cara Pemberhentian
Pejabat Pembina Kepegawaian dapat memberikan kuasa kepada pejabat yang ditunjuk di lingkungannya
paling rendah setingkat Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi kepegawaian untuk
menetapkan pemberhentian dari Jabatan Fungsional selain Jabatan Fungsional ahli madya.
JF Ahli Utama
Selain JF Ahli
Utama
Oleh PPK kepada Presiden
tembusan Kepala BKN
Presiden, setelah
mendapat Pertek BKN
PPK, sesuai ketentuan
perundang-undangan
Oleh PyB kepada PPK
Pengusulan Penetapan
42. C. Pengangkatan Kembali
a. diberhentikan sementara sebagai PNS;
b. menjalani cuti di luar tanggungan negara;
c. menjalani tugas belajar lebih dari 6
(enam) bulan;
d. ditugaskan secara penuh pada JPT dan JA.
Pengangkatan Kembali diperuntukan bagi JF yang:
Apabila sudah
diangkat/diaktifkan
kembali sebagai PNS
• tersedia kebutuhan JF
• diangkat kembali sesuai dengan
jenjang jabatan terakhir.
• dilakukan dengan menggunakan AK
terakhir yang dimiliki dan dapat
ditambah dengan AK dari penilaian
pelaksanaan tugas JF selama
diberhentikan.
Ketentuan
Apabila sudah
selesai menjalankan
tugas belajar
Dalam rangka peningkatan karier bagi pejabat fungsional yang ditugaskan secara penuh pada JPT
atau JA, maka pegawai tersebut dapat diangkat dalam jabatan fungsional sebelumnya melalui
mekanisme perpindahan dari jabatan lain atau melalui pengangkatan kembali.
44. 1. Pedoman formasi Jabatan
Fungsional;
2. Standar Kompetensi Jabatan
Fungsional;
3. Petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis Jabatan
Fungsional;
4. Standar kualitas hasil kerja dan
pedoman penilaian kualitas hasil
kerja Pejabat Fungsional;
5. Pedoman penulisan karya
tulis/karya ilmiah yang bersifat
inovatif di bidang tugas Jabatan
Fungsional;
6. Kurikulum pelatihan Jabatan
Fungsional;
7. Informasi faktor jabatan untuk
evaluasi jabatan.
1. Pelatihan Jabatan Fungsional;
2. Uji Kompetensi Jabatan Fungsional;
Penyelenggaraan pelatihan fungsional
pada lembaga pelatihan
1. penganalisisan kebutuhan pelatihan
fungsional di bidang tugas Jabatan
Fungsional;
2. penganalisisan kebutuhan pelatihan
fungsional di bidang tugas Jabatan
Fungsional;
3. sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis Jabatan Fungsional;
4. pengembangan system informasi
Jabatan Fungsional;
5. Akreditasi pelatihan fungsional
6. Pemantauan dan evaluasi penerapan
Jabatan Fungsional
7. Koordinasi dengan Instansi Pengguna
dalam rangka pembinaan karier
Pejabat Fungsional
1. Pelaksanaan tugas pokok Jabatan
Fungsional;
2. Pembentukan organisasi profesi
Jabatan Fungsional;
3. Penyusunan dan penetapan kode etik
profesi dan kode perilaku Jabatan
Fungsional;
Penyusunan.... Melakukan.... Penyelenggaraan....
Memfasilitasi....
Pembinaan....
Tugas Instansi Pembina
46. Ketentuan Peralihan
Pada saat peraturan ini mulai berlaku...
Penilaian dan penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional, tetap
berpedoman pada ketentuan dalam:
1. Peraturan Bersama Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian
dan Kepala Badan Kepegawaian Negara;
2. Peraturan Badan Kepegawaian Negara tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi;
3. Peraturan Badan Kepegawaian Negara tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional dan Peraturan Badan Kepegawaian Negara tentang
Pembinaan Teknis Kepegawaian Jabatan Fungsional.
Sampai dengan periode kenaikan pangkat bulan Oktober Tahun 2022.
47. TERIMA KASIH
Kedeputian Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian – Direktorat Jabatan Aparatur Sipil Negara
Kedeputian Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian – Direktorat Jabatan Aparatur Sipil Negara