Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum gerakan planet yang dirumuskan oleh astronom Johannes Kepler berdasarkan pengamatan Tycho Brahe. Hukum pertama menyatakan bahwa lintasan planet berbentuk elips dengan matahari berada di salah satu fokus. Hukum kedua menyatakan bahwa planet membutuhkan waktu yang sama untuk menempuh daerah yang luasnya sama. Hukum ketiga menyatakan bahwa kuadrat periode planet sebanding
3. Johannes KeplerJohannes Kepler
Johannes Kepler (27 Desember
1571 – 15 November 1630), seorang
tokoh penting dalam revolusi ilmiah,
adalah seorang astronom Jerman,
matematikawan dan astrolog. Dia
paling dikenal melalui hukum
gerakan planetnya atau dikenal
dengan Hukum Kepler.
4. Pencarian manusia akan pertanyaan bagaimana benda-benda langit
sesungguhnya bergerak, telah didengungkan secara berabad-abad dan
telah banyak gagasan dan teori yang mencoba menjelaskannya.
Pada abad ke-16 muncul banyak Astronom yang mulai menentang
paham Geosentris yang telah lama diimani. Salah satunya adalah
Tycho Brahe, astronom Denmark yang melakukan pengamatan
dengan peralatan minimum, namun dengan akurasi yang sangat baik.
Adalah murid Brahe, Johannes Kepler, yang kemudian berhasil
merumuskan teori dasar tentang pergerakan planet-planet,
berdasarkan data pengamatan yang dikumpulkan Brahe, ia
menjelaskan gerakan planet di dalam tata surya.
5. Hukum Kepler mempertanyakan kebenaran astronomi dan fisika warisan
zaman Aristoteles dan Ptolemaeus. Ungkapan Kepler bahwa Bumi
beredar berbentuk elips dan bukannya epicycle, dan membuktikan bahwa
kecepatan gerak planet bervariasi, mengubah ilmu pengetahuan astronomi
dan fisika.
Pada era modern, hukum Kepler digunakan untuk aproksimasi orbit satelit
dan benda-benda yang mengorbit Matahari. Hukum ini kemudian
diaplikasikan untuk semua benda kecil yang mengorbit benda lain yang
jauh lebih besar, walaupun beberapa aspek seperti gesekan atmosfer dan
keberadaan benda lainnya dapat membuat hasil hitungan tidak akurat
dalam berbagai keperluan.
Home
6. Hukum Kepler IHukum Kepler I
“Lintasan setiap planet
mengelilingi
matahari merupakan sebuah
elips dengan matahari
terletak pada salah satu titik
fokusnya.”
Pada hukum pertamanya,
Kepler menjelaskan tentang
bentuk lingkaran orbit planet.
7. Elips adalah bentuk bangun datar yang merupakan salah satu
dari irisan kerucut (selain lingkaran, hiperbola, dan parabola).
Dimana eksentrisitas elips bernilai antara 0 dan 1. Lintasan
suatu planet mengelilingi matahari akan berupa sebuah elips,
dan matahari akan selalu berada di salah satu dari dua focus
elips tersebut.
Hukum pertama kepler jelas-jelas menentang pernyataan
Nicolaus Copernicus yang menyatakan bahwa orbit planet
berbentuk lingkaran dengan matahari berada di pusat lingkaran.
Dan terbukti dari hasil pengamatan bahwa orbit elips Kepler
dapatmemberikan posisi yang lebih akurat dibandingkan orbit
lingkaran.
Hukum Kepler IHukum Kepler I
Home
8. Hukum Kepler IIHukum Kepler II
Hukum kedua Kepler menjelaskan
tentang kecepatan orbit planet.
Bunyi hukumnya :
“Setiap planet bergerak
sedemikian sehingga suatu garis
khayal yang ditarik dari matahari
ke planet tersebut mencakup
daerah dengan luas yang
sama dalam waktu yang sama.”
9. Apabila Planet membutuhkan waktu yang sama untuk menempuh P1
– P2 dan P3 – P4, maka luas areal P1 – F – P2 akan sama dengan P3
– F – P4, begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain kita dapat
menyatakan bahwa kecepatan angulernya konstan.
Karena planet selalu mematuhi hukum kepler, maka kesimpulan dari
hukum kedua kepler ini ialah kecepatan linear planet di setiap
titik di orbitnya tidaklah konstan, tetapi bergantung pada
jarak planet.
Hukum Kepler IIHukum Kepler II
Home
10. Pada hukum ketiganya Kepler menjelaskan
tentang periode revolusi planet. Periode revolusi planet
ini dikaitkan dengan jari-jari orbit rata-ratanya.
Perhatikan penjelasan berikut.
“Kuadrat periode planet mengitari matahari sebanding
dengan pangkat tiga rata-rata planet dari matahari.”
Hukum Kepler IIIHukum Kepler III
11. Hukum Kepler IIIHukum Kepler III
Secara matematis, Hukum Kepler III dapat dinyatakan :
Dengan :
T1 = Periode planet 1
T2 = Periode planet 2
R1 = Jari-jari 1
R2 = Jari–jari 2