2. Pengetahuan dan Ilmu
• Pengetahuan menjawab pertanyaan ‘what’
• Ilmu menjawab pertanyaan ‘why’ dan ‘how’
• Pengetahuan dapat berkembang menjadi ilmu
jika memenuhi kriteria
- objek kajian
- Metode pendekatan
- disusun secara sistematis
- universal (pengakuan secara umum)
3. Landasan Ilmu
• Landasan Ontologis
tentang objek yang ditelaah ilmu, objek yang jelas, ilmu
harus spesifikasi terhadap objek telaahannya, dan tiap
disiplin ilmu mempunyai landasan ontologi berbeda
• Landasan Epistemologi
cara yang digunakan untuk mengkaji atau menelaah
objek sehingga diperoleh ilmu tersebut,
• Landasan Aksiologi
berhubungan dengan penggunaan ilmu tersebut dalam
rangka pemenuhan kebutuhan manusia
4. Metode Ilmu Pengetahuan
• Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu yang benar.
Untuk memenuhi rasa ingin tahu ini, manusia sejak
zaman dahulu telah berusaha mengumpulkan
pengetahuan.
• Proses perkembangan ilmu pengetahutan memerlukan
waktu yang sangat panjang serta melalui banyak
tahapan.
• Pendapat-pendapat yang kemudian dianggap sebagai
pengetahuan dapat berubah secara drastis
• Bumi adalah pusat alam semesta, dibantah oleh
copernicus dan dibuktikan oleh galileo, kepler dan
newton
5. Cara memperoleh pengetahuan
• Trial and error
mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan pemecahan
masalah yang bisa muncul, jika kemungkinan salah, maka diambil
kemungkinan yang lain, sampai menemukan kemungkinan yang
cocok/benar
• Secara kebetulan
• Cara kekuasaan atau otoritas
• Cara akal sehat (common sense) – punishment and reward
• Kebenaran secara intiutif
• INDUKSI dan DEDUKSI
6. Deduktif dan induktif
• Semua kejadian atau peristiwa dalam kehidupan
manusia dapat disimpulkan menjadi 2
kemungkinan, yaitu deduktif atau induktif
• Deduktif
penarikan kesimpulan dari pernyataan –
pernyataan umum ke khusus
• Induksi
Proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari
pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan
bersifat umum
7. Deduksi
• Aristoles (384-322 SM) mengembangkan cara
berpikir deduksi ke dalam suatu cara yang
disebut SILOGISME
• SILOGISME terdiri dari 3 pernyataan atau
proposisi
• Pernyataan pertama disebut premis mayor
• Pernyataan kedua disebut premis minor
• Pernyataan ketiga disebut konklusi
(kesimpulan) atau konsekuen
8. SILOGISME
• Silogisme juga terbagi yaitu silogisme kategoris
dan silogisme hipotesis
• Silogisme kategoris ialah proses berpikir dengan
melakukan penyelidikan identitas (kesamaan)
atau diversitas (perbedaan) dua konsep objektif,
dengan membandingkan ketiga konsep secara
berturut-turut
• Silogisme hipotesis : silogisme dimana premis
mayornya merupakan pernyataan hipotesis dan
premis minornya mengakui atau menolak salah
satu bagian dari premis mayor
10. Cara Ilmiah memperoleh pengetahuan
• Cara baru atau modern dalam memperoleh
pengetahuan pada dewasa ini lebih
sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut
metode penelitian ilmiah atau lebih populer
disebut metodologi penelitian (Research
Methodology)
11. Kriteria metode ilmiah
a) Berdasarkan fakta
Informasi –informasi atau keterangan yang akan
diperoleh penelitian, baik yang dikumpulkan maupun
dianalisis hendaknya berdasarkan fakta-fakta atau
kenyataan, bukan berdasarkan pemikiran-pemikiran
sendiri atau dugaan.
b) Menggunakan prinsip analisis
fakta atau data yang diperoleh melalui penggunaan
metode ilmiah tidak hanya apa adanya. Fakta serta
kejadian tersebut harus dicari sebab akibatnya atau
alasan-alasanya menggunakan prinsip analisi
12. C) Menggunakan Hipotesis
Hipotesis atau dugaan (bukti) sementara diperlukan
untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang
ingin dicapai. Dengan hipotesis peneliti akan dipandu
jalan pikirannya ke arah mana hasil penelitiannya
akan dianalisis
d) Menggunakan ukuran objektif
Pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data harus
menggunakan ukuran-ukuran yang objektif. Ukuran
tidak boleh dinyatakan berdasarkan pertimbanganpertimbangan objektif (pribadi).
13. Penelitian
• Suatu usaha penyelidikan yang hati-hati dan
secara teratur terhadap suatu objek tertentu
untuk memperoleh suatu kebenaran atau bukti
kebenaran dengan menggunakan metode ilmiah.
• Penelitian adalah rangkaian pengamatan yang
sambung menyambung, berakumulasi dan
melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan
dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian
sering diasosiasikan dengan metode ilmiah
sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk
melakukan penelitian.
14. Penelitian kesehatan
• Penelitian yang berfokus pada masalah –
masalah yang timbul di bidang
kesehatan/kedokteran/keperawatan
• Masalah kesehatan terdiri dari 2 sub pokok
- kesehatan individu
- kesehatan kelompok
15. Jenis penelitian kesehatan
- Metode Penelitian Kuantitatif (Survey)
Suatu penelitian yang dilakukan tanpa melakukan
intervensi terhadap subjek penelitian, sehingga
sering disebut penelitian non eksprimen
– Metode Penelitian Kualitatif (Eksprimen)
Pada penelitian, peneliti melakukan percobaan /
perlakuan terhadap variabel independent,
kemudian mengukur akibat atau pengaruh
percobaan tersebut pada variabel dependen.
16. LANDASAN ILMU
Kuantitatif
Kualitatif
Ontologi
Bersifat Objektif, tunggal
dan terpisah dari peneliti
Bersifat Subjektif dan
multipel, partisipasi selama
proses
Epistemologi
Bersifat independen,
deduktif, dirancang baku,
generalisasi mengarah
pada prediksi, reliabilitas
dipertahankan
Berinteraksi dengan objek
yang diteliti, induktif,
desain dinamis,
berkembang selama proses
Aksiologi
Penelitian bersifat bebas
bias
Penelitian bersifat nyata
dan aplikatif
17. Jenis-jenis penelitian kuantitatif
a. Potong silang (cross sectional)
variabel sebab dan akibat yang terjadi pada
objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara
simultan (dalam waktu bersamaan)
b. Studi Retrospektif
penelitian yang melihat ke belakang (backward
looking), artinya pengumpulan data dimulai dari
efek atau akibat yang telah terjadi. Kemudian
dari efek tersebut ditelusuri ke belakang tentang
penyebab atau variabel yang mempengaruhi
akibat tersebut
18. c. Studi Prospektif
penelitian yang bersifat melihat ke depan
(forward looking), artinya penelitian dimulai
dari variabel penyebab atau faktor
risiko, kemudian diikuti akibatnya pada waktu
yang akan datang.
19. • Penelitian dasarDilakukan untuk memahami atau
menjelaskan gejala-gejala yang muncul pada
suatu kejadian, kesimpulan merupakan teori
baruPenelitian terapandilakukan untuk
memperbaiki atau memodifikasi proses suatu
sistem dengan menerapkan teori-teori kesehatan
yang adapenelitian tindakandilakukan terutama
untuk mencari suatu dasar pengetahuan praktis
guna memperbaiki suatu situasi atau keadaan
kesehatan masyarakat yang dilakukan secara
terbatas
20. • Penelitian Evaluasi
dilakukan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu pelaksanaan kegiatan atau
program yang sedang dilakukan dalam rangka
mencari umpan balik yang akan dijadikan
dasar untuk memperbaiki suatu program atau
sistem
21. Usulan Penelitian (proposal)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Judul penelitian
Latar belakang masalah
Perumusan masalah (rumusan masalah)
Tujuan penelitian (khusus dan Umum)
Manfaat penelitian
Tinjauan pustaka
Kerangka konsep, hipotesis, definisi operasional
Metode penelitian
Daftar pustaka
22. Judul Penelitian
• Judul penelitian harus menggambarkan keseluruhan isi
kegiatan dan laporan yang dikerjakan. Judul mempunyai
pengaruh yang tinggi untuk pembaca. Hanya dengan
membaca judul suatu penelitian, seseorang akan tertarik
untuk lebih jauh membaca isi makalah penelitian
tersebut.
• Merupakan cerminan dari tujuan penelitian. Oleh karena
tujuan penelitian itu dirumuskan dari masalah penelitian,
atau dengan kata lain. Tujuan penelitian itu merupakan
jawaban sementara dari pertanyaan-pertanyaan
penelitian, maka judul penelitian juga mencerminkan
masalah penelitian
23. Judul Penelitian
•
•
•
•
Singkat dan jelas
Menggunakan kata-kata baku
Mencerminkan tujuan penelitian
Memuat objek yang diteliti, lokasi dan tahun
atau waktu penelitian
• Mencakup variabel-variabel yang akan diteliti
• Maksimal 20 puluh kata
24. Latar belakang
• Dalam latar belakang, akan diuraikan fakta-fakta,
pengalaman-pengalaman peneliti, hasil-hasil
penelitian terdahulu, atau teori-teori yang
melatarbelakangi masalah yang ingin diteliti.
• Dari uraian-uraian di atas maka pihak
pembimbing atau pemberi dana diyakinkan
bahwa masalah yang akan diajukan tersebut
cukup penting dan cukup justified untuk diteliti
25. • Latar belakang masalah merupakan kunci dari
sebuah proposal penelitian, karena logika
penelitian dilakukan berdasar adanya fenomena
problematik yang harus diatasi. Sehingga latar
belakang harus menunjukkan sistematika yang
menjurus ke arah pemilihan suatu masalah
tertentu.
• Di tahap ini peneliti sudah mengindentifikasi awal
permasalahan utama serta faktor-faktor utama
yang menjadi penyebabnya, sudah diketahui
variabel dependen dan independen
26. • Tekhnik penulisan latar belakang
permasalahan dalam penelitian dimulai dari
pengungkapan secara sistematis deskripsi
maslah makro pada tingkat global menuju
permasalahan yang bersifat mikro yang terjadi
di lokasi penelitian.
27. Latar belakang
• Latar belakang memuat
- penguatan alasan masalah tersebut diangkat,
- data-data penunjang masalah
- alasan kenapa masalah tersebut diangkat di
daerah tersebut
28. Rumusan Masalah
• Masalah adalah terjadi kesenjangan (gap) antara
harapan dengan kenyataan.
• kriteria
• Relatif masih baru
• Praktis
• Aktual, masalah yang diteliti bersifat kekinian
• Memadai, sesuai kemampuan dan yang
diharapkan peneliti
• Sesuai dengan kebijakan pemerintah, artinya
merupakan kebutuhan dari program layanan
29. Syarat-syarat penulisan rumusan
masalah
• Dikemukakan dalam kalimat tanya (interogatif);
rumusan masalah dalam kalimat tanya, sangat
dianjurkan karena dapat lebih bersifat khas dan
tajam
• Rumusan hendaknya khas, spesifik dan tidak
bermakna ganda
• Pertanyaan rumusan masalah harus ditanyakan
terpisah
• Rumusan hendaklah padat dan jelas
• Rumusan masalahharus berisi implikasi adanya
data untuk memecahkan masalah
30. Awal kalimat rumusan masalah
• Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah
tersebut di atas, dapat dirumuskan pertanyaan
penelitian sebagai berikut :
• Uraian ringkas dalam latar belakang masalah di
atas memberi dasar bagi peneliti untuk
merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian
berikut :
• Dengan memperhatikan latar belakang masalah
di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut :
31. Tujuan Penelitian
• Suatu indikasi ke arah mana, atau data
(informasi) apa yang akan dicari melalui
penelitian itu.
• Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk
pernyataan yang konkret, dapat diamati
(observable) dan dapat diukur (measureble)
• Merumuskan tujuan khusus yang merupakan
penjabaran dari tujuan umum
32. Manfaat Penelitian
• Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil
penelitian nanti, baik bagi kepentingan
pengembangan program maupun kepentingan
ilmu pengetahuan
• Manfaat penelitian ini harus diuraikan secara
terinci manfaat atau guna hasi penelitian nanti,
dengan kata lain, informasi yang akan diperoleh
dari penelitian tersebut akan dimanfaatkan untuk
apa, dalam rangka pengembangan program
kesehatan
33. • Manfaat praktis atau aplikatif
adalah manfaat penelitian dari aspek praktis dan
aplikatif, yakni manfaat penelitian bagi program. Di
bidang kesehatan dengan sendirinya manfaat
penelitiannya adalah bagi pembangunan kesehatan
atau bagi pengembangan program kesehatan
• Manfaat teoritis atau akademis
manfaat penelitian bagi pengembangan ilmu. Di bidang
kesehatan atau kedokteran dengan sendirinya manfaat
penelitian tersebut harus dapat menambah khasanah
ilmu kesehatan, khususnya terkait dengan kekhususan
budang kesehatan yang diteliti
34. Tinjauan Pustaka
• Untuk mendukung permasalahan yang
diungkapkan dalam usulan
penelitian, diperlukan tinjauan pustaka yang
kuat. Tinjauan pustaka sangat penting dalam
mendasari penelitian yang akan dilakukan
35. • Tinjauan pustaka mencakup :
• Tinjauan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan
diteliti. Hal ini dimaksudkan agar para peneliti mempunyai wawasan
luas sebagai dasar untuk mengembangkan atau mengidentifikasi
variabel-variabel yang akan diteliti.
• Tinjauan dari hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan dengan
masalah yang kan diteliti. Hal ini penting, di samping akan
memperluas pandangan dan pengetahuan peneliti, juga peneliti
dapat menghindari “pengulangan” dari penelitian-penelitian yang
telah dilakukan
• Dalam tinjauan pustaka, peneliti mencoba meninjau atau review
terhadap teori-teori dan hasil-hasil penelitian orang lain
• Pemikiran dan pendapatpendapat caln peneliti tidak seyogianya
dimasukkan ke dalam tinjauan pustaka
36. Kerangka konsep, hipotesis dan definisi
operasional
• Kerangka konsep
Suatu uraian atau visualisasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau
antara variabel ke variabel
• Hipotesis
jawaban atau dugaan sementara dari
pertanyaan penelitian. Hipotesis dirumuskan
dalam bentuk hubungan antara dua variabel ;
independen dan dependen
37. • Definisi Operasional
batasan variabel yang dimaksud, atau tentang
data yang akan diukur oleh variabel yang
bersangkutan.
38. Kerangka konsep
• Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka
hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau di
ukur melalui penelitian yang akan dilakukan
• Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara
konsep konsep yang ingin diamati atau diukur melalui
penelitian yang akan dilakukan
Sehat adalah konsep, untuk bisa mengetahui seseorang itu
sehat atau tidak, diperlukan variabel; misalnya: tekanan
darah, denyut jantung, suhu badan
Jadi variabel adalah operasionalisasi dari suatu konsep atau
konsep yang telah operasional, artinya dapat diamati, diukur
sehingga dapat terlihat adanya variasi
39. • Pada kerangka konseptual, semua variabel
yang berhubungan ditulis, baik diteliti maupun
tidak diteliti. Diberi tanda antara variabel yang
diteliti dengan variabel yang tidak diteliti
• Kerangka Operasional, sama dengan Kerangka
Konsep, hanya bedanya variabel yang
dimasukan dalam kerangka operasional hanya
variabel yang akan diteliti saja
40. hIPOTTESIS
• Hipotesis berfungsi untuk menentukan ke arah
pembuktian, atau perntanyaan yang harus
dibuktikan
• Rumusan hipotesis sudah akan tercermin
vaiabel yang akan diukur atau diamati
41. HIPOTESIS
• Jawaban Sementara suatu penelitian yang kan
dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan
• Kesimpulan yang diperoleh dari pembuktian
atau analisis data dalam menguji rumusan
jawaban sementara atau hipotesis itulah, hasil
akhir suatu penelitian
• Hipotesis sangat penting bagi suatu penelitian
karena dengan hipotesis ini maka penelitian
diarahkan.
42. • Secara garis besar peranan hipotesis yaitu :
– Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan
penelitian
– Memfokuskan erhatian dalam rangka
pengumpulan data
– Sebagai penduan dalam pengujian serta
penyesuaian dengan fakta atau data
– Membantu mengarahkan dalam
mengidentifikasikan variabel-variabel yang akan
diteliti
43. • Mengingat hipotesis merupakan panduan
dalam menganalisis hasil penelitian,
sedangkan hasil penelitian harus menjawab
tujuan penelitian maka suatu hipotesis harus
sejalan atau konsisten dengan tujuan
penelitian, utamanya tujuan khusus
44. Jenis-jenis rumusan hipotesis
• Hipotesis kerja/ hipotesis alternatif (Ha)
– Suatu rumusan hipotesis dengan tujuan untuk
membuat ramalan tentang peristiwa yang terjadi
apabila suatu gejala muncul, biasanya
menggunakan rumusan pernyataan
“jika...maka..”artinya jika suatu faktor/variabel
terdapat/terjadi suatu situasi, maka ada akibat
tertentu yang dapat ditimbulkannya”
– Atau dengan kata-kata “ada hubungan antara...
Dengan....
45. • Hipotesis Nol (H0)
– Dibuat untuk menyatakan sesuatu kesamaan atau
tidak adanya suatu perbedaan yang bermakna
antara kedua kelompok atau lebih mengenai suatu
hal yang dipermasalahkan.
46. Defenisi Operasional Variabel
• Dibuat Agar variabel dapat diukur dengan
menggunakan instrumen atau alat ukur, maka
variabel harus diberi batasan atau defenisi
yang operasional. Dan untuk menjaga data
tetap konsisten
• Selain definisi operasional, variabel juga perlu
dijelaskan cara atau metode pengukuran, hasil
ukur atau kategorinya serta skala pengukuran
yang digunakan, berikut penjelasannya
47. • Definisi operasional
– Uraian tentang batasan variabel yang dimaksud,
misalnya
– Definisi operasional tentang variabel “status gisi”
anak balita adalah hasil penimbangan atau
pengukuran berat badan dan tinggi badan anak
balita berdasarkan umur
– Definisi operasional pendidikan adalah lamanya
sekolah atau tingkat sekolah yang telah diikuti
oleh responden
48. • Cara pengukuran
– Adalah metode atau cara yang digunakan apa yang
digunakan peneliti untuk mengukur atau memperoleh
informasi untuk variabel
– Untuk variabel status gizi cara pengukurannya dengan
menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
– Untuk variabel pendidikan cara pengukurannya
dengan wawancara
– Beberapa cara yang digunakan untuk mengukur suatu
variabel : kuesioner, wawancara, observasi,
pengukuran langsung
49. • Hasil ukur atau kategori
– Mengelompokkan hasil pengukuran variabel yang
bersangkutan
• Variabel status gizi ukurannya : gizi buruk, gizi kurang
dan gizi baik
• Pendidikan : SD, SMP, SMA
50. Metode Penelitian
• Metode penelitian terdiri dari
– Jenis dan Metode Penelitian
– Lokasi penelitian dan waktu penelitian
– Populasi dan sampel
• Populasi dan sampel
• Cara pengambilan sampel
• Kriteria sampel
51. Populasi dan sampel
• Populasi merupakan keseluruhan objek atau
subjek yang berada pada suatu wilayah dan
memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan
dengan masalah penelitian, atau keseluruhan
unit atau individu dalam ruang lingkup yang
akan diteliti.
• Sampel adalah sebagian yang di ambil dari
keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi
52. Rumus penentuan sampel
• Besar sampel
n =
Dimana: n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = derajat ketepatan (digunakan 0,1)
53. Teknik pengambilan sampel
• Random sampling
– Pengambilan sampling secara acak, teknik ini
hanya boleh digunakan apabila setiap unit atau
anggota populasi bersifat homogen atau
diasumsukan homogen. Berarti semua anggota
populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk menjadi sampel
54. • Non probability sampling (non random)
– Pengambilan sampel bukan secara acak adalah
pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas
kemungkinan yang dapat diperhitungkan. Tetapi
semata-mata hanya berdasarkan kepada segi-segi
kepraktisan belaka
55. Non probability sampling
• A.Purposive sampling
– Pengambilan sampel secara purposive didasarkan
pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat
oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifatsifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
B. Quota Sampling
- pengambilan sampel dengan menetapkan
sejumlah anggota sampel secara quotum/jatah.
56. • Accidental sampling
– Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil
kasus atau responden yang kebetulan ada atau
tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks
penelitian
57. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
• Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari
populasinya, maka sebelum dilakukan
pengambilan sampel perlu ditentukan kriteria
inklusi, maupun kriteria eksklusi.
• Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang
perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang
dapat diambil sebagai sampel
• Kriteria Eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi
yang tidak dapat diambil sebagai sampel
59. Pengertian
Informasi mengenai sumber referensi (acuan)
yang digunakan dalam penulisan sebuah karya
ilmiah.
Daftar pustaka (bibliografi) perlu dilampirkan
dalam sebuah karya ilmiah sebagai bentuk
penghargaan atas pikiran/pendapat orang lain
yang dikutip dalam karya ilmiah tersebut
60. Unsur-unsur yang harus dicantumkan dalam
penulisan daftar pustaka :
1.
2.
3.
4.
5.
Nama pengarang
Tahun terbit
Judul buku
Tempat terbit
Nama penerbit
61. Aturan umum penulisan daftar pustaka
1. Penyusunan daftar pustaka disusun secara
alfabetis (urut abjad) berdasarkan nama
belakang dari pengarang.
2. Penulisan daftar pustaka tidak perlu diberi
nomor urut.
3. Daftar pustaka diletakkan di bagian akhir karya
ilmiah.
4. Gelar akademik, pangkat, kebangsawanan
tidak perlu dicantumkan.
62. Nama Pengarang
1. Apabila nama pengarang terdiri lebih dari satu
unsur/kata, maka nama yang paling belakang
diletakkan di depan. (M. Arif Rahman Hakim
Hakim, M. Arif Rahman)
2. Apabila pengarangnya ada 2 maka yang dibalik
cukup nama pengarang yang pertama saja. (Fuad
Abdul Hamid dan Taufik Ismail Hamid, Fuad
Abdul dan Taufik Ismail).
3. Apabila pengarangnya lebih dari 2 maka yang
ditulis cukup nama pengarang yang pertama saja
dan diberi singkatan dkk. (dan kawan-kawan) atau
et.al. (Suwanto, Daud, Nurdin, dan Agus
Suwanto, dkk.)
63. 4. Apabila dalam sebuah daftar pustaka
terdapat dua atau lebih buku yang dikarang
oleh pengarang yang sama maka
pengurutannya berdasarkan tahun terbitnya
dan nama pengarang cukup ditulis sekali dan
selanjutnya digantikan dengan garis.
5. Pemisahan antara nama belakang dan nama
depan menggunakan tanda koma.
6. Setelah unsur nama pengarang diakhiri
dengan tanda titik.
64. Tahun terbit
1. Apabila ada 2 buku atau lebih yang dikarang
oleh pengarang yang sama, maka yang
dituliskan pertama kali adalah yang tahun
terbitnya paling dulu.
2. Apabila buku tersebut tidak diketahui tahun
terbitnya, maka cukup ditulis dengan ‘t.t.’
(tanpa tahun)
3. Pemisahan antara unsur tahun terbit dengan
unsur judul buku menggunakan tanda titik.
65. Judul buku
1. Semua huruf pertama dari setiap kata dalam judul
buku ditulis dengan menggunakan huruf kapital
KECUALI kata-kata tugas seperti ‘dan’, ‘untuk’, ‘di’,
‘yang’, ‘atau’, ‘dari’, ‘ke’, dll.
2. Jika daftar pustaka diketik dengan komputer maka
penulisan judul buku dengan menggunakan huruf
miring (italics).
3. Jika ditulis tangan atau diketik manual maka
penulisan judul buku diberi garis bawah.
4. Pemisahan antara unsur judul buku dengan unsur
tempat terbit menggunakan tanda titik.
66. Tempat (kota terbit)
1. Tempat terbit cukup dengan
menyebutkan kota di mana
penerbit buku itu berlokasi.
2. Pemisahan antara unsur tempat
terbit dengan nama penerbit
menggunakan tanda titik dua (:)
67. Nama penerbit
1. Pada bagian ini, kita cukup
menuliskan nama
perusahaan/lembaga yang
menerbitkan buku tersebut.
2. Setelah unsur nama penerbit
diakhiri dengan tanda titik.