1. LK 2.1 EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI – ULFA KHOIRUNISA | 1
NAMA / NO. PESERTA : ULFA KHOIRUNISA / 201800357694
BIDANG STUDI : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
No.
Masalah terpilih yang
akan diselesaikan
Akar Penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
1 Kurangnya minat dan
kemampuan literasi
peserta didik terhadap
materi pembelajaran
khususnya dalam
membaca labsheet/
jobsheet untuk
kegiatan praktik
Akar penyebab
masalah dari
kurangnya minat dan
kemampuan literasi
peserta didik yaitu
kurangnya sumber
literasi yang menarik
terkait materi
pembelajaran untuk
peserta didik.
Berdasarkan hasil kajian literatur, alternatif
solusi yang bisa dilakukan yaitu :
1. Memilih sumber belajar yang lebih
beragam.
2. Menyusun modul pembelajaran yang baik.
3. Pembuatan modul pembelajaran berbasis
TIK.
Berdasarkan hasil wawancara dengan rekan
sejawat dan peserta didik, alternatif solusi yang
bisa dilakukan :
1. Menyediakan media pembelajaran yang
menarik dan beragam
2. Memberi motivasi pada peserta didik untuk
mau membaca
3. Membuat media yang lebih mudah untuk
dipahami peserta didik
Kajian Literatur :
1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Irianto, Herlambang dan Yunansah
(2018:141) dan Purwaningtyas (2017)
membuktikan bahwa melalui penggunaan
1. Pembuatan modul pembelajaran
berbasis TIK dengan menggunakan
bahasa yang tidak bertele-tele dan
disertai contoh agar peserta didik lebih
mudah untuk memahami materi serta
meningkatkan minat dan kemampuan
literasi peserta didik terhadap materi
pembelajaran.
Kelebihan :
a. Penyajian yang bersifat statis pada
modul cetak dapat diubah menjadi
lebih interaktif dan dinamis.
b. Dapat menyajikan unsur visual
dengan penggunaan ilustrasi, video
dan animasi sehingga bisa
meningkatkan minat literasi peserta
didik terhadap materi pembelajaran.
c. Meningkatkan motivasi peserta didik,
karena setiap kali mengerjakan tugas
pelajaran yang dibatasi dengan jelas
dan sesuai dengan kemampuan
2. LK 2.1 EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI – ULFA KHOIRUNISA | 2
modul mampu menstimulus peserta didik
untuk menghubungkan pengalaman belajar
dengan pengalaman yang sudah mereka
miliki sehingga dapat meningkatkan
kemampuan literasi serta karakter peserta
didik.
2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Jaka
Warsihna (2016) menjelaskan bahwa
perangkat Teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dapat digunakan untuk
meningkatkan literasi membaca dan
menulis yaitu televisi, internet, e-book dan
audio book.
Sumber :
Irianto, D. M., Herlambang, Y. T., &
Yunansah, H. (2018). Multiliteration Model
Based On Ecopedagogy Approach in K- JTP:
Vol. 08, No.02/Desember 2020/hal: 251 – 274.
272 Improving Ecological Intelligence and
Developing Characters. ICEE 2018:
International Conference on Elementary
Education Universitas Pendidikan Indonesia.
Bandung.
Warsihna, Jaka. 2016. Meningkatkan Literasi
Membaca dan Menulis dengan Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Kwangsan,
(Online), Vol 4. No. 2
d. Peserta didik dapat melakukan
evaluasi diri terhadap suatu
kompetensi sekaligus dapat
melakukan tindak lanjut setelah
mengetahui hasil evaluasi yang
dilakukannya secara mandiri
Kelemahan :
a. Biaya pengembangan bahan tinggi
dan waktu yang dibutuhkan lama.
b. Tidak semua peserta didik dapat
belajar secara mandiri
c. Membutuhkan ketekunan yang tinggi
dari guru untuk terus menerus
memantau proses belajar peserta didik
3. LK 2.1 EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI – ULFA KHOIRUNISA | 3
2 Kemampuan peserta
didik dalam memahami
materi pembelajaran
tertentu masih lemah
Dari hasil analisis
eksplorasi penyebab
masalah, akar
penyebab
masalahnya yaitu
guru belum
menegaskan tujuan
dan hasil akhir dari
pembelajaran pada
awal kegiatan belajar
mengajar kepada
peserta didik.
Berdasarkan hasil kajian literatur, alternatif
solusi yang bisa dilakukan yaitu :
1. Menerapkan strategi pembelajaran
bermakna
2. Menerapkan metode pembelajaran
demonstrasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan rekan
sejawat dan peserta didik, alternatif solusi yang
bisa dilakukan yaitu :
1. Guru memperbaiki apersepsi pada langkah
pembelajaran
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dengan jelas
3. Guru menyampaikan hasil akhir dari
pembelajaran dengan jelas
4. Guru bersama peserta didik melakukan
review pembelajaran setiap kegiatan
belajar mengajar berakhir
Kajian Literatur :
1. Menurut Ausubel (Burhanuddin, 2010 :
112) pembelajaran bermakna merupakan
suatu proses mengaitkan informasi baru
pada konsep-konsep relevan yang terdapat
dalam struktur kognitif seseorang. Struktur
kognitif meliputi fakta-fakta, konsep-
konsep, dan generalisasi-generalisasi yang
telah dipelajari dan diingat peserta didik.
1. Menerapkan langkah-langkah
Pembelajaran Bermakna
Kelebihan :
a. Informasi yang dipelajari akan
lebih lama diingat oleh peserta
didik, sebab peserta didik yang
menemukan konsep
pengetahuannya.
b. Informasi atau pengetahuan yang
baru didapatkan peserta didik akan
dikaitkan dengan konsep lama yang
relevan. Sehingga antara
pengetahuan baru dan konsep yang
sebelumnya dikuasai peserta didik
mampu berintegrasi.
Kelemahan :
a. Tidak semua peserta didik
memiliki daya ingat yang sama.
b. Jika peserta didik mempelajari
sesuatu tanpa mengaitkan hal yang
satu dengan hal yang lain yang
sudah diketahuinya maka hasil
pembelajarannya menjadi hanya
hafalan saja.
4. LK 2.1 EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI – ULFA KHOIRUNISA | 4
2. Berdasarkan hasil penelitian Fira
Kumartha, Made Putra dan I Wayan Sujana
(2013) tentang Pengaruh Pendekatan
Pembelajaran Bermakna Bernuansa
Lingkungan Alam Terhadap Hasil Belajar
IPS Peserta didik Kelas IV SD Gugus 4
Selemadeg Timur Tabanan diperoleh
perbedaan skor rata-rata yang diperoleh
antara peserta didik yang mendapat
perlakuan pendekatan pembelajaran
bermakna bernuansa lingkungan alam yaitu
82,53 dan peserta didik dengan model
pembelajaran konvensional yaitu 78,76.
3. Abuddin Nata (2009) pada bukunya
menyatakan dengan adanya metode
demonstrasi pengajaran menjadi semakin
jelas, mudah diingat, dan dipahami, proses
belajar yang menarik, mendorong
kreativitas peserta didik dan sebagainya.
Sumber :
Burhanuddin; Nur Wahyuni, Esa. 2010. Teori
Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Penerbit
Ar-Ruzz Media.
Abuddin Nata, Perpestik Islam Tentang
Strategi Pembelajaran.
(Jakarta:Kencana 2009) h.193-194
2. Menerapkan metode pembelajaran
demontrasi
Kelebihan :
a. Dapat membuat pengajaran
menjadi lebih jelas dan lebih
konkret.
b. Peserta didik lebih mudah
memahami apa yang dipelajari
c. Proses pengajaran lebih menarik.
d. Dapat menambah pengalaman anak
didik
e. Bisa membantu peserta didik ingat
lebih lama tentang materi yang
disampaikan
f. Dapat mengurangi kesalah
pahaman karena pengajaran yang
jelas.
Kelemahan :
a. Memerlukan waktu yang banyak
b. Memerlukan media dan alat peraga
c. Tidak semua hal dapat
didemonstrasikan dalam kelas
d. Metode demonstrasi tidak efektif
jika peserta didik tidak turut aktif.
5. LK 2.1 EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI – ULFA KHOIRUNISA | 5
3 Kemampuan peserta
didik yang masih
lemah dalam
mengaitkan materi
terhadap situasi
kehidupan sehari-hari
Dari hasil analisis
eksplorasi penyebab
masalah, dapat
diambil akar
penyebab
masalahnya yaitu
guru belum optimal
dalam menggunakan
metode
pembelajaran yang
kontekstual
Berdasarkan hasil kajian literatur, alternatif
solusi yang bisa dilakukan yaitu :
1. Menggunakan sumber belajar yang
beragam
2. Menerapkan model pembelajaran
kontekstual
Berdasarkan hasil wawancara dengan rekan
sejawat dan peserta didik, alternatif solusi yang
bisa dilakukan yaitu :
1. Guru memberi tayangan video atau
gambaran pekerjaan yang terkait materi
pembelajaran
2. Guru memberi motivasi peserta didik
bahwa setiap ilmu pasti ada manfaatnya
untuk dipelajari
Kajian Literatur :
1. Stake & Easly (Aqil, 2018) menyatakan
bahwa buku pelajaran digunakan oleh
90% dari semua guru sains dan 90% dari
alokasi waktu pembelajaran. Pengetahuan
dan penerapan literasi sains yang hanya
mengandalkan buku ajar atau teks
(tekstual) belum sepenuhnya menyentuh
jiwa peserta didik, akibatnya pelajaran
menjadi membosankan dan peserta didik
kurang memahami materi pelajaran dalam
konteks kehidupan
Menerapkan model kontekstual learning.
Kelebihan :
1. Memberikan kesempatan pada peserta
didik untuk dapat terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
2. Peserta didik dapat berfikir kritis dan
kreatif dalam mengumpulkan data,
memahami suatu isu dan memecahkan
masalah dan guru dapat lebih kreatif.
3. Menyadarkan peserta didik tentang
apa yang mereka pelajari.
4. Pemilihan informasi berdasarkan
kebutuhan peserta didik tidak
ditentukan oleh guru.
5. Pembelajaran lebih menyenangkan
dan tidak membosankan.
6. Membantu siwa bekerja dengan
efektif dalam kelompok.
7. Terbentuk sikap kerja sama yang baik
antar individu maupun kelompok.
Kelemahan :
1. Dalam pemilihan informasi atau
materi di kelas didasarkan pada
kebutuhan peserta didik padahal
dalam kelas itu tingkat kemampuan
peserta didiknya berbeda-beda.
2. Tidak efisien karena membutuhkan
waktu yang agak lama dalam proses
KBM.
6. LK 2.1 EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI – ULFA KHOIRUNISA | 6
2. Trianto (2011) menyatakan pembelajaran
kontekstual adalah konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi dunia nyata
peserta didik dengan mendorong peserta
didik membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari, dengan melibatkan tujuh
komponen utama pembelajaran
kontekstual, yakni: konstruktivisme,
bertanya, inkuiri, masyarakat belajar,
pemodelan, dan penilaian autentik.
3. Penerapan pendekatan kontekstual dalam
penelitian ini membawa peserta didik
mengalami sendiri hal-hal baru tentang
lingkungan. Guru menggiring pemikiran
peserta didik dengan melihat langsung
contoh lingkungan di sekitar sekolah.
Pengalaman yang diperoleh peserta didik
ini memudahkan peserta didik memahami
materi ajar yang disampaikan oleh guru.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh Sudarisman (2013)
yang menemukan bahwa implementasi
pendekatan kontekstual dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Pengetahuan yang didapat oleh setiap
peserta didik akan berbeda-beda
karena kemampuan peserta didik juga
berbeda-beda
Guru memberi tayangan video atau
gambaran pekerjaan yang terkait materi
pembelajaran
Kelebihan :
a. Peserta didik akan lebih tertarik karena
akan mendapat gambaran pekerjaan
apa yang bisa mereka lakukan jika
mempelajari materi tersebut
b. Pembelajaran lebih interaktif karena
memancing rasa penasaran siswa
terhadap materi pembelajaran
Kelemahan :
a. Semangat siswa bisa menurun jika
gambaran materi atau pekerjaannya
dirasa susah sejak awal
b. Guru perlu mencari video atau
tayangan yang benar benar relevan
dengan pembelajaran, dan tidak semua
materi bisa dicarikan referensi
tayangannya
7. LK 2.1 EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI – ULFA KHOIRUNISA | 7
Sumber :
Aqil, D. I. 2018. Literasi Sains Sebagai Konsep
Pembelajaran Buku Ajar Biologi di Sekolah.
Wacana Didaktika, 5(02), 160–171.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Sudarisman, S. 2013. Implementasi
Pendekatan Kontekstual dengan Variasi
Metode Berbasis Masalah untuk Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Biologi. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia. 2 (1): 23-30
4 Kemampuan peserta
didik dalam mencari
informasi yang relevan
terkait materi
pembelajaran belum
optimal
Dari hasil analisis
eksplorasi penyebab
masalah, dapat
diambil akar
penyebab
masalahnya yaitu
guru belum memberi
arahan yang tepat
saat peserta didik
mencari informasi
yang relevan terkait
materi pembelajaran
di internet.
Berdasarkan hasil kajian literatur, alternatif
solusi yang bisa dilakukan yaitu :
1. Menerapkan metode pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
Berdasarkan hasil wawancara dengan rekan
sejawat dan peserta didik, alternatif solusi yang
bisa dilakukan yaitu :
1. Guru melatih kemampuan literasi peserta
didik dengan mengadakan kegiatan literasi
dari berbagai media (buku, media sosial,
dan sebagainya) sebelum pembelajaran
dengan topik yang telah ditentukan
2. Peserta didik diminta menyampaikan hasil
literasinya disertai sumber darimana
1. Menerapkan metode pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
Kelebihan :
a. Dapat meningkatkan daya nalar
peserta didik, daya kritis peserta
didik dan analisis terhadap suatu
permasalahan.
b. Meningkatkan kerja sama antara
peserta didik karena mereka
dibentuk dalam kelompok.
c. Meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam memahami dan
menghargai pendapat orang lain.
d. Meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam menyampaikan
8. LK 2.1 EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI – ULFA KHOIRUNISA | 8
informasi tersebut didapatkan dengan
bahasa sendiri.
3. Guru membiasakan peserta didik
mengerjakan soal atau tugas yang
mengajak peserta didik untuk lebih berpikir
kritis sehingga tidak asal mengambil
informasi.
Kajian Literatur :
1. Keterampilan literasi informasi terdiri
dari, bagaimana cara menemukan,
mengakses, menafsirkan, menganalisis,
mengelola, membuat, menyimpan, dan
membagikan informasi (CILIP: The
Library and Information Association,
2018).
2. Metode pembelajaran Kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) adalah metode
pembelajaran kooperatif yang memiliki
prosedur kepada peserta didik untuk
memikirkan secara mendalam tentang
materi yang telah diberikan oleh guru
(Afthina, Mardiyana, dan Pramudya
2017). Metode TPS dapat mendorong
peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif
dalam proses pembelajaran dan akan
mendorong pembelajaran di kelas lebih
maksimal karena dalam metode ini mereka
harus menjelaskan materi yang dipelajari
kepada temannya.
pendapat sebagai implementasi
ilmu pengetahuannya.
e. Guru lebih memungkinkan untuk
menambahkan pengetahuan anak
ketika selesai diskusi.
Kelemahan :
a. Sulit menentukan permasalahan
yang cocok dengan tingkat
pemikiran peserta didik.
b. Bahan-bahan yang berkaitan
dengan membahas permasalahan
yang ada tidak dipersiapkan baik
oleh guru maupun peserta didik.
c. Kurang terbiasa memulai
pembelajaran dengan suatu
permasalahan yang ril atau nyata.
d. Pengalaman peserta didik dalam
menyelesaikan masalah relatif
terbatas.
2. Mengadakan kegiatan literasi dari
berbagai media sebelum pembelajaran
dengan topik tertentu kemudian
menyampaikan hasil informasi yang
didapat
Kelebihan :
a. Dapat meningkatkan minat literasi
peserta didik
9. LK 2.1 EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI – ULFA KHOIRUNISA | 9
Sumber :
Afthina, H., Mardiyana, and I. Pramudya.
2017. “Think Pair Share Using Realistic
Mathematics Education Approach in Geometry
Learning”. Journal of Physics: Conference
Series 895 (1).
CILIP : The Library and Information
Association. (2018). CILIP definition of
information literacy 2018. Information Literacy
Group. Diambil dari :
https://infolit.org.uk/ILdefinitionCI
LIP2018.pdf
b. Meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam mendapat informasi
dari berbagai media
c. Meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam menyampaikan
pendapat.
Kelemahan :
a. Tidak semua peserta didik berani
menyampaikan pendapatnya
b. Waktu yang dibutuhkan cukup
banyak jika peserta didik
menyampaikan pendapatnya satu
per satu