Membangun nasionalisme melalui upacara bendera

SMA Negeri 1 Pemalang
SMA Negeri 1 PemalangSMA Negeri 1 Pemalang

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Umum Pancasila di Unversitas Katolik Parahyangan Bandung tahun 2013. Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca menyadari dengan meningkatkan kualitas upacara bendera meningkatkan pula nasionalisme. Kekurangan : Kredibilitas dari Responden kurang :) Ini adalah makalah dalam bentuk Word, untuk Power Point bisa lihat post sebelumnya. Selamat membaca semoga bermanfaat

MEMBANGUN NASIONALISME MELALUI
UPACARA BENDERA

Makalah
Diajukan untuk memenuhi penugasan mata kuliah:

Pancasila
Oleh:

Amelia Salim S. (2009120007)
Vania Roselyna (2013130114)
Stephanie Janice A. (2013130208)
Trivesta Kristal (2013200003)
Margareth Nita G. (2013200294)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
2013
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI........................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang........................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
1.3. Tujuan Pembahasan .................................................................................. 5
1.4. Manfaat Penulisan .................................................................................... 5
1.5. Ruang Lingkup Masalah ............................................................................. 5
1.6. Metode Penulisan ..................................................................................... 5
1.7. Metode Analisis ........................................................................................ 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ................................................ 7
2.1. Kajian Teori ............................................................................................... 7
2.2. Kerangka Berpikir .................................................................................... 10
2.3. Pengajuan Hipotesis ................................................................................ 10
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 12
3.1. Metode Penelitian ................................................................................... 12
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 12
3.3. Populasi dan Sampel ............................................................................... 12
3.4. Instrumen Penelitian ............................................................................... 12
3.5. Teknik Pengambilan Data Penelitian ........................................................ 13
BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................................. 14
4.1. Pemaparan Data...................................................................................... 14
4.2. Pembahasan Masalah.............................................................................. 15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 17
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 17
5.2. Saran....................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 18
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 19
LAMPIRAN ......................................................................................................... 21
Lampiran 1 ..................................................................................................... 21
Lampiran 2 ..................................................................................................... 25
ABSTRAKSI
Penelitian yang kami lakukan mengenai “Membangun Nasionalisme Melalui
Upacara Bendera” bertujuan memberikan data dan keterangan tentang
nasionalisme dan implementasinya dalam upacara bendera.Penelitian dilakukan
untuk mengetahui apakah melakukan upacara bendera sebagai bagian dari rasa
nasionalisme secara terpaksa atau karena kesadaran diri sendiri.
Menurut teori, nasionalisme di Indonesia pada awalnya muncul sebagai
jawaban atas kolonialisme.Pengalaman penderitaan bersama sebagai kaum terjajah
melahirkan semangat solidaritas sebagai satu komunitas yang mesti bangkit dan
hidup menjadi bangsa merdeka.Semangat tersebut oleh para pejuang kemerdekaan
dihidupi tidak hanya dalam batas waktu tertentu, tetapi terus menerus hingga kini
dan masa mendatang. Salah satu perwujudannasionalisme adalah dibentuknya
Boedi Oetomo (1908)

yang menjadi awal kebangkitan nasionalisme bangsa

Indonesia oleh kaum cendekiawan. Selain berdirinya Boedi Oetomo yang menjadi
tonggak perwujudan rasa nasionalisme bangsa Indonesia adalah semangat Sumpah
Pemuda 1928. Nasionalisme yang bertekad kuat tanpa memandang perbedaan
agama,ras,etnik,atau bahasa.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mewawancarai 3 orang anak SD di
Bandung dan 1 orang TNI AU di Jakarta.Berdasarkan hasil penelitian, kami
menemukan bahwa upacara bendera dapat dikatakan sebagai salah satu sarana
untuk meningkatkan rasa nasionalisme.Namun dalam prakteknya banyak peserta
upacara yang masih merasa terpaksa mengikuti upacara bendera dan menganggap
upacara hanya sebagai kewajiban semata. Apabila warga negara Indonesia tulus
ikhlas serta rela mengikuti upacara bendera maka hal itu akan menimbulkan rasa
cinta tanah air sehingga meningkatkan rasa nasionalisme. Oleh karena itu, hal
tersebut dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.Hal ini sesuai dengan
isi sila ke-3 Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia”.

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, kami diberikan kemudahan dalam menulis dan
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “MEMBANGUN NASIONALISME
MELALUI UPACARA BENDERA” tanpa pertolongan dari-Nya, mustahil penelitian ini
dapat kami selesaikan dengan baik.
Dalam pengembangan makalah, materi-materi di dalamnya disusun oleh
mahasiswa yang tentunya didampingi bimbingan dosen.Makalah ini dibuat untuk
mengingatkan betapa pentingnya nasionalisme, terutama dalam bentuk upacara
bendera.
Kami harap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dalam
mengetahui cara membangun rasa nasionalisme melalui upacara bendera.Namun,
makalah kami pun tak luput dari kesalahan dan ketidaksempurnaan karena tidak
ada sesuatu yang sempurna kecuali Tuhan sendiri.Maka dari itu, kami memohon
maaf jika ada kesalahan penulisan dalam makalah ini dan kata-kata yang tidak
berkenan di hati para pembaca.Kami sangat terbuka dalam menerima saran dan
kritik agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih atas apresiasinya.

Bandung, 23 September 2013

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sila ketiga Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika Indonesia:
Persatuan Indonesia.
Simbol: Pohon Beringin
1. Mampu

Menempatkan

persatuan,

kesatuan,

serta

kepentingan

dan

keselamatan bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama diatas
kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
6. Mengembangkan Persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Seiring berkembangnya globalisasi dan modernisasi di Indonesia, semakin
banyak pula rakyat Indonesia yang kurang meningkatkan rasa cinta tanah air dan
bela negara. Arus globalisasi yang melanda seluruh dunia mempunyai dampak bagi
bidang sosial budaya suatu bangsa.Pada awalnya, globalisasi hanya dirasakan di
kota-kota besar di Indonesia.Namun dengan adanya kemajuan teknologi,
komunikasi, informasi, dan transportasi globalisasi juga telah menyebar ke seluruh
penjuru tanah air.Arus globalisasi yang penyebarannya sangat luas dan cepat
tersebut membawa dampak positif dan negatif.Ada yang beranggapan globalisasi
dan modernisasi sebagai media agar pembangunan negara meningkat dan menjadi
lebih baik lagi bahkan ada pula yang beranggapan bahwa globalisasi dan
modernisasi hanya melunturkan nilai-nilai gotong royong, solidaritas dan
kesetiakawanan sosial.

3
Apabila globalisasi dan modernisasi dilakukan secara beriringan dengan rasa
nasionalisme tidak menutup kemungkinan akan membawa perubahan besar bagi
bangsa dan negara ini.
Ernest Gellner dalam bukunya On Nationalism mengatakan bahwa
“nationalism is primarily a political principle,which holds that the political ad the
national unit should be congruent” (Nasionalisme pada dasarnya merupakan suatu
prinsip plotik,yang menyatakan bahwa poltik dan unti nasional harus selaras).
Dimensi politik menjadi unsur hakiki pada saat nasionalisme itu dibicarakan karena
dalam bidang ini berbagai kehidupan bangsa berjalan seiring serasi.
Nasionalisme di Indonesia pada awalnya muncul sebagai jawaban atas
kolonialisme.Pengalaman penderitaan bersama sebagai kaum terjajah melahirkan
semangat solidaritas sebagai satu komunitas yang mesti bangkit dan hidup menjadi
bangsa merdeka. Semangat tersebut oleh para pejuang kemerdekaan dihidupi tidak
hanya dalam batas waktu tertentu,tetapi terus menerus hingga kini dan masa
mendatang. Salah satu perwujudan nasionalisme adalah dibentuknya Boedi Oetomo
(1908) yang menjadi awal kebangkitan nasionalisme bangsa Indonesia oleh kaum
cendekiawan. Selain berdirinya Boedi Oetomo yang menjadi tonggak perwujudan
rasa nasionalisme bangsa Indonesia adalah semangat Sumpah Pemuda 1928.
Nasionalisme

yang

bertekad

kuat

tanpa

memandang

perbedaan

agama,ras,etnik,atau bahasa.

1.2. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini kiranya perlu dikemukakan adanya rumusan
masalah agar nantinya dapat menjadi pedoman untuk mencapai sasaran.
Adapun rumusan masalah yang akan dikemukakan oleh penyusun adalah
sebagai berikut:
“Sudahkah kita menghargai Upacara Bendera guna mempertahankan
nasionalisme di Bumi Indonesia?”

4
1.3. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Secara Teoritis guna memenuhi tugas Mata Kuliah Pancasila di Universitas
Katolik Parahyangan.
2. Untuk meningkatkan rasa nasionalisme yang semakin memudar dengan
menghargai Upacara Bendera.

1.4. Manfaat Penulisan
Manfaat yang didapat dari makalah ini:
1. Mahasiswa bisa mengingat kembali pentingnya Upacara Bendera.
2. Mahasiswa mengetahui arti penting sebuah nasionalisme bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara.
3. Mahasiswa mengetahui nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Upacara
Bendera.
4. Mahasiswa mampu menemukan titik permasalahan yang timbul dengan
menurunnya rasa Nasionalisme terhadap bangsa dan negara.

1.5. Ruang Lingkup Masalah
Makalah ini membahas mengenai wawasan kebangsaan yang berhubungan
dengan nasionalisme yang terkandung dalam

Upacara Bendera, pentingnya

memiliki wawasan kebangsaan. Disamping itu, makalah ini juga membahas tentang
upaya untuk mempertahankan nasionalisme bagi warga negara Indonesia.

1.6. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis memperoleh data dan informasi yang
berkaitan dengan peluang bisnis online,penulis mengunakan beberapa metode
penelitian sebagai berikut:

5
1. Studi kepustakaan, yaitu penulis membaca buku – buku, artikel dari internet
berkaitan dengan karya tulis ini.
2. Wawancara, yaitu penulis melakukan wawancara dengan narasumber.

1.7. Metode Analisis
Penyusun makalah ini berdasarkan metode deskriptif analistis, yaitu
mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada, menganalisis
permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lainnya, serta mencari
alternatif pemecahan masalah.

6
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
2.1. Kajian Teori
Nasionalisme adalah berpendapat dan menyampaikan paham bahwa
kesetiaan individu kepada negara kebangsaan serta perasaan mendalam akan tanah
air, tradisi, daerah, dan sejarah bangsa.1Tiga corak nasionalisme modern berasal
dari bangsa Ibrani yaitu cita bangsa terpilih,penegasan memiliki sejarah yang sama
dan harapan yang sama di masa yang akan datang dan pada akhirnya bangsa
mereka mempunyai tugas khusus di dunia ini.2
Sila ke tiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia membenarkan perlunya
membangun sentimen berkebangsaan dalam diri setiap warga negara dengan cara
membela dan mencintai Bangsa yang disebut dengan nasionalisme.3
Nasionalisme itu keyakinan bahwa masyarakat mulai dari Aceh sampai ke
Papua semuanya bersatu dalam sebuah wadah yang bernama Indonesia dimana
segala keunikan setiap suku bangsa bisa hidup berdampingan dan berkembang
tanpa menyinggung yang lainnya.4
Nasionalisme terus merupakan kekuatan pendorong karena perbedaan
berdasarkan asal usul daerah,suku,pendidikan,dll. Tidak memisahakan oleh yang
satu dengan yang lain dalam mengisi,dalam menyelenggarakan pembangunan.
Pada akhirnya kita harus kembali kepada Pancasila.Satu-satunya asas dan ajaran
kenegaraan yang boleh dianut dan boleh dipraktekkan di Indonesia. Di samping itu
mesti juga diakui bahwa di Indonesia dan diseluruh dunia terus memegang peranan
penting nasionalisme : pikiran,perasaan dan kehendak hidup di dalam satu negara

1

Kohn Hans, Nasionalisme: Arti dan Sejarahnya, Erlangga, Jakarta, 1984, hlm. 11.
Ibid, hlm. 14.
3
Andreas Doweng Bolo dkk.,Pancasila Kekuatan Pembebas, Kanisius, Yogyakarta,
2012, hlm. 23.
4
Bakrie Aburizal, Merebut Hati Rakyat Melalui Nasionalisme, Demokrasi, dan
Pembangunan Ekonomi, PT Primamedia Pustaka, Jakarta, 2004, hlm. 255.
2

7
dengan masyarakat yang adil dan makmur dan solidaritas karena nasib dan
pengalaman bersama.5

Nasionalisme menurut para tokoh:

1. Joseph Ernest Renan dari Prancis (1822-1892)
Bangsa adalah sekelompok manusia yang punya kehendak untuk bersatu
karena mempunyai nasib dan penderitaan yang sama pada masa lampau dan
mereka mempunyai cita-cita yang sama tentang masa depannya. Persamaan masa
lalu dan keinginan untuk menyongsong hari depan itulah yang menyatukan mereka
dalam satu kelompok dan menimbulkan rasa kebangsaan.

2. Mohammad Yamin (Indonesia)
Bangsa adalah sekelompok manusia yang bersatu karena adanya persamaan
sejarah (rasa senasib dan sepenanggungan), persamaan bahasa dan persamaan
hukum (hukum adat dan kebudayaan).
Mohammad Yamin menyatakan bahwa pengertian “Bangsa Indonesia”
dalam ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 adalah bangsa Indonesia
dalam taraf “Bangsa Kebudayaan” (Cultuur Nation), sedangkan pengertian “Bangsa
Indonesia” yang dikumandangkan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan “Negara
Bangsa” (Staats Nation).

3. Otto Bauer (Jerman, 1992-1939)
Bangsa adalah suatu kesatuan perangai yang muncul karena adanya
persatuan nasib.Jadi, bangsa merupakan kelompok manusia yang mempunyai
persamaan karakter yang tumbuh karena adanya persamaan nasib.

5

Hutahuruk M, Gelora Nasionalisme Indonesia, Erlangga, Jakarta, 1984, hlm. 61.

8
4. Louis Sneyder
Nasionalisme adalah hasil dari perpaduan faktor-faktor politik, ekonomi,
sosial, dan intelektual.

5. Hans Kohn
Nasionalisme

secara

fundamental

timbul

dari

adanya

National

Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan
rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri. Dan
kesadaran nasional inilah yang membentuk nation dalam arti politik, yaitu negara
nasional.

6. L. Stoddard
Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar
individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki
secara bersama di dalam suatu bangsa.

7. Dr. Hertz
Dalam bukunya yang berjudul Nationality in History and Politics
mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu:
a. Hasrat untuk mencapai kesatuan.
b. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan.
c. Hasrat untuk mencapai keaslian.
d. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.

8. Prof. Dr. M. Dimyati Hartono, SH
Nasionalisme merupakan rasa kecintaan terhadap negaranya yang tidak
dapat dilepaskan dari rasa Patriotisme.
Bangsa sesungguhnya adalah kumpulan dari rakyat yang telah bertekad
untuk membangun masa depan bersama. Mereka dipersatukan karena mempunyai
persamaan sejarah dan cita-cita, yang kemudian merasa terikat karena mempunyai

9
tanah air yang sama. Hasrat bersatu yang didorong oleh persamaan sejarah dan
cita-cita tersebut mengarahkan rakyat yang mendiami suatu wilayah tertentu untuk
menjadi bangsa, yang dalam perkembangannya menjadi salah satu unsur
terbentuknya negara. Kemudian mereka mendirikan negara yang akan mengurus
terwujudnya keinginan mereka tersebut.6

2.2. Kerangka Berpikir
Menurut kelompok kami, nasionalisme adalah sekelompok orang yang
mempunyai tujuan untuk bersatu atas dasar persamaan nasib, sejarah, latar
belakang, karakter, tujuan, bahasa, dan hukum. Dengan adanya persamaanpersamaan tersebut menimbulkan keinginan untuk bersatu mencapai tujuan yang
sama.
Nasionalisme berlandaskan pada persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah.Bentuk dari nasionalisme ini adalah mencintai serta membela
bangsa dan negara kita yaitu Indonesia.Rasa mencintai dan membela bangsa ini bisa
kita wujudkan dengan mengadakan upacara bendera.Tingkat rasa nasionalisme ini
bisa kita ketahui dari seberapa hikmatnya kita mengikuti upacara bendera, dari
pengetahuan kita mengenai lagu kebangsaan, dan juga dari hafal atau tidaknya kita
terhadap sila-sila Pancasila.
Jadi, apabila setiap individu di negara ini bersatu untuk memiliki rasa
nasionalisme tinggi maka bangsa ini telah merealisasikan sila ke tiga dari Pancasila.

2.3. Pengajuan Hipotesis
Nasionalisme masih terdapat di sendi-sendi bangsa Indonesia tetapi sesuai
perkembangan jaman,nasionalisme tersebut telah memudar terutama terhadap
kaum muda. Kita dapat membandingkan tingkat nasionalisme pada anak sekolah
6Biosal.com,

“Pengertian Nasionalisme Menurut Para Ahli”, diakses dari
http://www.biosal.com/2012/05/pengertian-nasionalisme-menurut-para.html,
pada tanggal 9 September pukul 15.43.

10
dasar pada masa ini dengan orang-orang yang berprofesi sebagai pembela negara
(TNI) yang hasilnya jauh berbeda. Mungkin seorang yang berprofesi sebagai TNI
tingkat nasionalismenya lebih tinggi karena tuntutan pekerjaan,bisa jadi mereka
sebenarnya kurang ikhlas dalam melakukan hal-hal yang membela negara ini.
Menurut kami,penyelenggaraan upacara bendera di sekolah dasar kurang dihayati
oleh para siswa karena mereka diwajibkan mengikuti upacara bendera bukan atas
kesadaran sendiri. Sedangkan dikalangan bela negara (TNI) memang terlihat lebih
khidmat,khusuk dan tertib dalam menjalankan Upacara Bendera adanya rasa
tanggungjawab yang tinggi serta bisa jadi adanya rasa takut bila pencitraan dalam
lingkungan karir mereka akan merosot bila tidak mengikuti Upacara Bendera
dengan baik,khidmat dan khusuk.

11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan cara wawancara. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang
berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya,
tanpa melakukan manipulasi dan kontrol terhadap variabel penelitian.
Pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas pada pengumpulan data dan
penyusunan data, tetapi juga memuat analisis dan interpretasi tentang data
tersebut yang merupakan kunci terhadap apa yang diteliti.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertempat di SDK Bina Bakti Matius, SD Maria Bintang
Laut,SDPN Sabang Bandung dan Ps. Pabandyaharkomlek Skomlek Komando
Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas).Waktu penelitian yaitu pada minggu ke-3
bulan September 2013.

3.3. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini, populasi yang akan digunakan sebagai sampel adalah
siswa kelas 4,5.dan 6 dari SDK Bina Bakti Matius, SD Maria Bintang Laut,SDPN
Sabang Bandung dan Mayor Lek Angkatan Udara. Jumlah Sampel 4 orang.

3.4. Instrumen Penelitian
Karena metode penelitian adalah wawancara dengan menggunakan daftar
pertanyaan, maka instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah kertas daftar
pertanyaan, kamera, alat akomodasi, printer, alat tulis, buku, dan laptop.

12
3.5. Teknik Pengambilan Data Penelitian
Teknik pengambilan data penelitian dilakukan dengan dua metode, yaitu
metode dokumentasi dan metode kuesioner.
1. Metode Dokumentasi, yaitu menggunakan dokumen-dokumen yang ada untuk
memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini. Dokumen-dokumen
tersebut dapat berupa laporan, artikel dari majalah, koran, buku atau jurnal
yang berkaitan dengan penelitian.
2. Metode Wawancara, yaitu menggunakan daftar pertanyaan untuk memperoleh
informasi dari responden. Jenis wawancara ini adalah wawancara terpimpin,
dengan dilakukannya wawancara terpimpin memberikan alur agar respon yang
didapat sesuai dengan tujuan penelitian dan menjelaskan jawaban secara detail
dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

13
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Pemaparan Data
1. Seberapa sering upacara bendera diadakan?
a) Sering (50%)
b) Jarang (25%)
Data gagal 1
2. Kapan upacara tersebut diadakan?
a) Hari Senin (50%)
b) Selain Hari Senin (25%)
Data gagal 1
3. Bagaimana suasana upacara bendera yang biasa anda lakukan? Apakah
khidmat, tertib atau tidak?
a) Khidmat, Tertib (50%)
b) Tidak khidmat, Tertib (50%)
4. Bagaimana dengan persiapan sebelum upacara bendera?
a) Ada Gladi / Latihan (100%)
b) Tidak (0%)
5. Nilai moral apa yang didapat bila mengikuti upacara bendera?
a) Nilai Moral Positif ( 100%)
b) Nilai Moral Negatif (0%)
6. Apakah ada paksaan untuk mengikuti upacara bendera?
a) Ada (50%)
b) Tidak Ada (50%)
7. Jika anda bukan berprofesi sebagai bela negara, apakah anda akan tetap
menghargai upacara bendera sebagai salah satu cara untuk meningkatkan rasa
nasionalisme?
a) Iya (100%)
b) Tidak (0%)

14
8. Konsekuensi apa jika anda mengikuti atau tidak mengikuti upacara bendera?
a) Adanya Hukuman (50%)
b) Adanya Teguran (25%)
c) Adanya Perasaan Bersalah (25%)
9. Bagaimana pendapat anda untuk meningkatkan rasa nasionalisme melalui
upacara bendera?
a) Menyanyikan Lagu Indonesia Raya & Melafalkan Pancasila (50%)
b) Mengadakan Upacara Secara Rutin (50%)
10. Menurut anda apakah upacara bendera tersebut merupakan cara tepat untuk
meningkatkan rasa nasionalisme?
a) Merupakan Salah Satu Cara (25%)
b) Satu-satunya Cara (75%)
11. Apakah semua peserta hafal dengan baik sila-sila Pancasila?
a) Hafal Semua (50%)
b) Tidak Semua Hafal (50%)
12. Menurut anda apakah kaitan sila ke 3 Pancasila dengan nasionalisme?
a) Berkaitan (100%)
b) Tidak Berkaitan (0%)
13. Apakah semua peserta upacara bendera hafal lagu Indonesia Raya?
a) Hafal (100%)
b) Tidak Hafal (0%)

4.2. Pembahasan Masalah
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada 3 anak SD dan seorang
TNI diperoleh hasil sebagai berikut:
Setengah dari keseluruhan sampel mengatakan bahwa upacara bendera
sering dilakukan, satu dari empat sampel tersebut mengatakan bahwa upacara
bendera jarang dilakukan.Mayoritas dari sampel mengatakan upacara bendera
dilaksanakan setiap hari Senin.Sebagian dari upacara dilakukan dengan khidmat dan
tertib sedangkan sebagian lainnya melakukannya dengan tidak khidmat tetapi tetap

15
tertib.Semua sampel melakukan persiapan sebelum upacara dan mendapat nilai
moral yang positif dari upacara bendera.Kerelaan untuk melakukan upacara
bendera seimbang dengan keterpaksaannya. Jika para sampel bukan berprofesi
sebagai bela negara, mereka akan tetap menghargai upacara bendera sebagai salah
satu cara untuk meningkatkan rasa nasionalisme. Konsekuensi-konsekuensi yang
diterima para sampel antara lain 2 dari sampel mendapat hukuman, 1 dari sampel
mendapat teguran, dan lainnya merasa bersalah jika tidak mengikuti upacara
bendera. Sebagian berpendapat bahwa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan
melafalkan Pancasila merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nasionalisme,
lainnya mengatakan mengadakan upacara bendera secara rutin adalah cara
meningkatkan nasionalisme. Mayoritas dari sampel mengatakan bahwa upacara
bendera adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan rasa nasionalisme
sedangkan menurut yang lain upacara hanyalah salah satu cara mewujudkan rasa
nasionalisme. Setengah dari sampel mengatakan bahwa mereka hafal Pancasila dan
yang lainnya tidak.Semua berpendapat bahwa sila ke-3 Pancasila berkaitan dengan
nasionalisme.Semua sampel mengatakan bahwa mereka hafal lagu Indonesia Raya.

16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Upacara bendera dapat dikatakan sebagai salah satu sarana untuk
meningkatkan rasa nasionalisme.Namun dalam prakteknya banyak peserta upacara
yang masih merasa terpaksa mengikuti upacara bendera dan menganggap upacara
hanya sebagai kewajiban semata. Apabila warga negara Indonesia tulus ikhlas serta
rela mengikuti upacara bendera maka hal itu akan menimbulkan rasa cinta tanah air
sehingga meningkatkan rasa nasionalisme. Oleh karena itu, hal tersebut dapat
mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.Hal ini sesuai dengan isi sila ke-3
Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia”.

5.2. Saran
Untuk menumbuhan kesatuan dan persatuan bangsa, sebagai modal utama
adalah kaum muda atau anak-anak bangsa.Sehingga dibutuhkannya peran penting
keluarga dalam membentuk serta mendidik pola pikir dan perilaku atas rasa
nasionalisme. Jadi rasa nasionalisme dapat di tanamkan sejak usia dini, dan dalam
perwujudannya nasionalisme dapat di peroleh dari upacara bendera.
Sebaiknya upacara menjadi hukum yang mengatur dalam pelaksanaannya.
Tidak menekankan pada sanksi yang akan dijatuhkan tetapi pada perubahan moral
dan kesadaran masing-masing individu.

17
DAFTAR PUSTAKA
Bakrie Aburizal, 2004, Merebut Hati Rakyat Melalui Nasionalisme, Demokrasi, dan
Pembangunan Ekonomi, Jakarta : PT Primamedia Pustaka.

Bolo, A.D., 2012, Pancasila Kekuatan Pembebas, Bandung : Kanisius.

Hutahuruk M, 1984, Gelora Nasionalisme Indonesia,Jakarta : Erlangga.

Kohn Hans, 1984, Nasionalisme: Arti dan Sejarahnya, Jakarta : Erlangga.

http://www.slideshare.net/michantlhoo/makalah-pe

http://lasonearth.wordpress.com/makalah/indonesia-raya-dalam-3-stanza/

http://www.bisosial.com/2012/05/pengertian-nasionalisme-menurut-para.html

18
DAFTAR GAMBAR

19
20
LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar pertanyaan wawancarara:
1. Seberapa sering upacara bendera diadakan?
2. Kapan upacara tersebut diadakan?
3. Bagaimana suasana upacara bendera yang biasa anda lakukan? Apakah
khidmat, tertib atau tidak?
4. Bagaimana dengan persiapan sebelum upacara bendera?
5. Nilai moral apa yang didapat bila mengikuti upacara bendera?
6. Apakah ada paksaan untuk mengikuti upacara bendera?
7. Jika anda bukan berprofesi sebagai bela Negara, apakah anda akan tetap
menghargai upacara bendera sebagai salah satu cara untuk meningkatkan rasa
nasionalisme?
8. Konsekuensi apa jika anda mengikuti atau tidak mengikuti upacara bendera?
9. Bagaimana pendapat anda untuk meningkatkan rasa nasionalisme melalui
upacara bendera?
10. Menurut anda apakah upacara bendera tersebut merupakan cara tepat untuk
meningkatkan rasa nasionalisme?
11. Apakah semua peserta hafal dengan baik sila-sila Pancasila?
12. Menurut anda apakah kaitan sila ke 3 Pancasila dengan nasionalisme?
13. Apakah semua peserta upacara bendera hafal lagu Indonesia Raya?

Daftar jawaban wawancara dari narasumber A:
1. Jarang, sebulan bisa ½ kali, atau tidak sama sekali.
2. Hari Senin.
3. Ribut, barisan teratur.
4. Berbaris dari badan terkecil sampai terbesar.
5. Menghormati para pahlawan yang telah gugur, lebih nasionalisme.
6. Tidak terpaksa.

21
7. Iya, tetap menghargai.
8. Bila tidak ikut upacara bendera dengan alasan terlambat, lari 10 keliling.
9. Dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, membacakan Pancasila. Dengan
menceritakan perjuangan pahlawan Indonesia dalam melawan penjajah.
10. Iya.
11. Tidak semua murid hafal
12. Dengan mengerti apa artinya persatuan, yaitu dengan tidak membeda-bedakan
orang dari agama, suku, golongan, dapat meningkatkan rasa nasionalisme
terhadap bangsa sendiri.
13. Semua murid hafal.

Daftar jawaban wawancara dari narasumber B:
1.
2. Kalau waktu itu tidak hujan.
3. Tertib tapi merasa bosan juga.
4. Cek seragam tiap masing-masing.
5. Dapat menghafalkan lagu Indonesia Raya.
6. Kadang merasa ada.
7. Iya, tetap menghargai.
8. Akan dihukum oleh guru.
9. Dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, membacakan pancasila.
10. Iya.
11. Iya hafal dengan baik.
12. Dengan mengerti sila ke3 maka dapat berbaur dengan siapa saja.
13. Iya, hafal.

Daftar jawaban wawancara dari narasumber C:
1. Seminggu sekali pada hari Senin.
2. Hari Senin.
3. Kadang-kadang khidmat, kadang-kadang tidak karena banyak yang ngobrol.

22
4. Latihan setiap hari Sabtu untuk para petugas upacara bendera. Cek seragam tiap
masing-masing.
5. Menjadi lebih disiplin.
6. Iya dipaksa oleh Guru, kecuali ada yang sakit jadi tidak mengikuti upacara
bendera.
7. Iya, tetap menghargai.
8. Kalau ketahuan tidak mengikuti upacara akan dimarahin Guru dan disuru baris
paling depan saat upacara.
9. Wajib untuk diadakan upacara bendera setiap hari Senin.
10. Iya.
11. Kalau kelas 6 rata-rata hafal.
12. Ada kaitannya karena dengan upacara bendera adalah salah satu cara untuk
meningkatkan rasa persatuan dan nasionalisme.
13. Kalau kelas 3 keatas rata-rata hafal.

Daftar jawaban wawancara dari narasumber D:
1. Upacara diadakan di lingkungan militer pada dasarnya dilaksanakan untuk
memperingati hari-hari besar nasional dan tiap bulan juga dilaksanakan upacara
bulanan tiap tanggal 17. Selain itu juga dilaksanakan upacara-upacara untuk
keperluan khusus seperti pemakaman prajurit, hari ulang tahun satuan dan lain
sebagainya. Jadi upacara sangat sering dilakukan di lingkungan militer.
2. Upacara bendera dilaksanakan pada dasarnya tiap bulan setiap tanggal 17.
3. Upacara bendera yang dilakukan dilaksanakan dengan khidmat dan tertib
sebagai penghormatan kita kepada bangsa dan Negara.
4. Persiapan sebelum upacara dilaksanakan beberapa hari sebelum upacara
digelar dalam bentuk gladi kotor dan gladi bersih, sehingga upacara diharapkan
dapat dilaksanakan dengan lancer tanpa adanya halangan atau kesalahan.
5. Nilai moral yang didapat dalam mengikuti upacara adalah: kita menghormati
dan mengenang pendahulu-pendahulu kita yang telah mendirikan Negara ini,

23
bentuk dukungan dan hormat kita terhadap nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945
dan juga sebagai perwujudan pengabdian kita terhadap bangsa dan Negara.
6. Upacara merupakan kewajiban di lingkungan militer, jadi tidak ada paksaan
dalam pelaksanaannya.
7. Meskipun saya bukan sebagai aparat bela Negara, namun sebagai warga Negara
kita juga harus tetap menghargai dan mengikuti upacara sebagai bentuk
penghargaan kita sebagai warga Negara.
8. Konsekuensi bila mengikuti upacara adalah mempertebal rasa penghargaan dan
hormat kita kepada bangsa dan Negara dan apabila tidak mengikutinya akan
mengurangi rasa cinta tanah air dan bangsa.
9. Upacara bendera sangat baik untuk meningkatkan rasa nasionalisme, oleh
karena itu harus dikerjakan semaksimal mungkin dan dipersiapkan sebaikbaiknya.
10. Upacara bendera adalah SALAH SATU CARA yang tepat untuk meningkatkan
rasa nasionalisme kita disamping masih banyak cara-cara yang lain.
11. Semua peserta hafal sila-sila pancasila dengan baik.
12. Sila-3 dalam Pancasila jelas berkaitan secara langsung dengan rasa
nasionalisme, dimana dengan adanya persatuan yang erat sesama warga
Negara Indonesia di segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara jelas akan
mempererat rasa cinta tanah air dan bangsa. Contoh paling actual saat ini
adalah:

pada saat timnas Indonesia berlaga di berbagai ajang kejuaraan

sepakbola, banyak sekali supporter yang mendukung tidak memandang dari
suku, ras, agama ataupun tingkat social. Semua berkumpul untuk mendukung
satu nama : INDONESIA.
13. Semua peserta hafal lagu Indonesia Raya dengan baik.

24
Lampiran 2
Data Narasumber A:
Nama Lengkap

: Justin Nicholas Siemarga

Pekerjaan

: Pelajar

Sekolah

: SDK Bina Bakti Matius, Bandung

Tingkat/ Kelas

: 4 SD

Data Narasumber B:
Nama Lengkap

: Owen Stanley Hendarto

Pekerjaan

: Pelajar

Sekolah

: SD Maria Bintang Laut, Bandung

Tingkat/ Kelas

: 5 SD

Data Narasumber C:
Nama Lengkap

: Bagus Unggul Pranoto

Pekerjaan

: Pelajar

Sekolah

: SDPN Sabang, Bandung

Tingkat/ Kelas

: 6 SD

25
Data Narasumber D:

Nama Lengkap

: Bambang Suyono

Pekerjaan

: Ps. Pabandyaharkomlek
Skomlek Komando Pertahanan
Udara Nasional
(Kohanudnas Jakarta)

Status

: Mayor Lek/ 525062

26

Recomendados

Proses pembuatan tahu por
Proses pembuatan tahuProses pembuatan tahu
Proses pembuatan tahuginanurulazhar
9.5K visualizações17 slides
Makalah kepramukaan por
Makalah kepramukaanMakalah kepramukaan
Makalah kepramukaanSeptian Muna Barakati
3.4K visualizações16 slides
Cinta tanah air dan patriotisme power point por
Cinta tanah air dan patriotisme power pointCinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power pointhasan_dr
43.5K visualizações20 slides
aksi nyata topik4 Melakukan Asesmen Awal Pembelajaran.pptx por
aksi nyata topik4 Melakukan  Asesmen Awal  Pembelajaran.pptxaksi nyata topik4 Melakukan  Asesmen Awal  Pembelajaran.pptx
aksi nyata topik4 Melakukan Asesmen Awal Pembelajaran.pptxPurmeidiantopurmeidi
28.1K visualizações21 slides
AKSI NYATA TOPIK 3 SARI.docx por
AKSI NYATA TOPIK 3 SARI.docxAKSI NYATA TOPIK 3 SARI.docx
AKSI NYATA TOPIK 3 SARI.docxmarinahutapea
3.8K visualizações11 slides
AKSI NYATA TOPIK 3.pptx por
AKSI NYATA TOPIK 3.pptxAKSI NYATA TOPIK 3.pptx
AKSI NYATA TOPIK 3.pptxTriutariF1s
25.8K visualizações68 slides

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kontrak Belajar P5 Gaya Hidup Berkelanjutan.ppt por
Kontrak Belajar P5 Gaya Hidup Berkelanjutan.pptKontrak Belajar P5 Gaya Hidup Berkelanjutan.ppt
Kontrak Belajar P5 Gaya Hidup Berkelanjutan.pptBintiIstifarida
3.2K visualizações10 slides
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI por
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XIFaktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XIafifahdhaniyah
1.7K visualizações7 slides
Buku Guru Agama Katolik Kelas 9 por
Buku Guru Agama Katolik Kelas 9Buku Guru Agama Katolik Kelas 9
Buku Guru Agama Katolik Kelas 9Kornelis Ruben
6.5K visualizações288 slides
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika por
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal IkaIntegrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal IkaSumaya Wulandari
21.9K visualizações31 slides
Gotong royong por
Gotong royongGotong royong
Gotong royongaderianofrianti
4.1K visualizações8 slides
Modul Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - Fas... por
Modul Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - Fas...Modul Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - Fas...
Modul Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - Fas...MuchamadMaskur
288 visualizações20 slides

Mais procurados(20)

Kontrak Belajar P5 Gaya Hidup Berkelanjutan.ppt por BintiIstifarida
Kontrak Belajar P5 Gaya Hidup Berkelanjutan.pptKontrak Belajar P5 Gaya Hidup Berkelanjutan.ppt
Kontrak Belajar P5 Gaya Hidup Berkelanjutan.ppt
BintiIstifarida3.2K visualizações
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI por afifahdhaniyah
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XIFaktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
afifahdhaniyah1.7K visualizações
Buku Guru Agama Katolik Kelas 9 por Kornelis Ruben
Buku Guru Agama Katolik Kelas 9Buku Guru Agama Katolik Kelas 9
Buku Guru Agama Katolik Kelas 9
Kornelis Ruben6.5K visualizações
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika por Sumaya Wulandari
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal IkaIntegrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Sumaya Wulandari21.9K visualizações
Gotong royong por aderianofrianti
Gotong royongGotong royong
Gotong royong
aderianofrianti4.1K visualizações
Modul Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - Fas... por MuchamadMaskur
Modul Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - Fas...Modul Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - Fas...
Modul Projek Kewirausahaan - MENGOLAH SINGKONG MENJADI SUMBER WIRAUSAHA - Fas...
MuchamadMaskur288 visualizações
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha por Septian Muna Barakati
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan rahaMembuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Septian Muna Barakati70K visualizações
PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN MTS/SMP AL-AZHAR GROBOGAN MOJOWARNO JOMBANG, BY PA... por SUPRIYO S.Pd.I, M.Pd
PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN MTS/SMP AL-AZHAR GROBOGAN MOJOWARNO JOMBANG, BY PA...PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN MTS/SMP AL-AZHAR GROBOGAN MOJOWARNO JOMBANG, BY PA...
PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN MTS/SMP AL-AZHAR GROBOGAN MOJOWARNO JOMBANG, BY PA...
SUPRIYO S.Pd.I, M.Pd3.5K visualizações
p5 gaya hidup berkelanjutan.pptx por AnnisaWidyaKurnianty
p5 gaya hidup berkelanjutan.pptxp5 gaya hidup berkelanjutan.pptx
p5 gaya hidup berkelanjutan.pptx
AnnisaWidyaKurnianty8.8K visualizações
Power point nasionalisme por Rizal Komarudin
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalisme
Rizal Komarudin31.6K visualizações
100 daftar keinginan por widi yan
100 daftar keinginan100 daftar keinginan
100 daftar keinginan
widi yan23.1K visualizações
Tata cara memelihara lingkungan sekolah agar tetap bersih por Operator Warnet Vast Raha
Tata cara memelihara lingkungan sekolah agar tetap bersihTata cara memelihara lingkungan sekolah agar tetap bersih
Tata cara memelihara lingkungan sekolah agar tetap bersih
Operator Warnet Vast Raha 8.7K visualizações
Gerakan 2 prinsip dasar por Iman Kade
Gerakan 2 prinsip dasarGerakan 2 prinsip dasar
Gerakan 2 prinsip dasar
Iman Kade5.5K visualizações
Prakarya Kelas 7 Bab 1 Kerajinan Dari Bahan Serat Alam.pptx por mtsmbbl
Prakarya Kelas 7 Bab 1 Kerajinan Dari Bahan Serat Alam.pptxPrakarya Kelas 7 Bab 1 Kerajinan Dari Bahan Serat Alam.pptx
Prakarya Kelas 7 Bab 1 Kerajinan Dari Bahan Serat Alam.pptx
mtsmbbl525 visualizações
AKSI NYATA UPLOAD.pdf por CaLang1
AKSI NYATA UPLOAD.pdfAKSI NYATA UPLOAD.pdf
AKSI NYATA UPLOAD.pdf
CaLang115.4K visualizações
MODERASI BERAGAMA-Drs. H. Salihin, MA.ppt por ssusercbded3
MODERASI BERAGAMA-Drs. H. Salihin, MA.pptMODERASI BERAGAMA-Drs. H. Salihin, MA.ppt
MODERASI BERAGAMA-Drs. H. Salihin, MA.ppt
ssusercbded3786 visualizações
aksinyataMembuat Diskusi Kelompok Terarah (FGD) terkait Kurikulum Merdeka - [... por DjahidDjahid1
aksinyataMembuat Diskusi Kelompok Terarah (FGD) terkait Kurikulum Merdeka - [...aksinyataMembuat Diskusi Kelompok Terarah (FGD) terkait Kurikulum Merdeka - [...
aksinyataMembuat Diskusi Kelompok Terarah (FGD) terkait Kurikulum Merdeka - [...
DjahidDjahid1143 visualizações
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy... por SriWahyuni909323
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
SriWahyuni9093236.4K visualizações
Model Kompetensi Guru.pptx por SerlinSerlin3
Model Kompetensi Guru.pptxModel Kompetensi Guru.pptx
Model Kompetensi Guru.pptx
SerlinSerlin3108 visualizações
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara por Doris Agusnita
PPT kesadaran berbangsa dan bernegaraPPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
Doris Agusnita20.7K visualizações

Destaque

Pedoman upacara bendera por
Pedoman upacara benderaPedoman upacara bendera
Pedoman upacara benderaSMP KANIGORO
29.1K visualizações32 slides
Amanat 17 seng digawe por
Amanat 17 seng digaweAmanat 17 seng digawe
Amanat 17 seng digaweAgma Peroixef
2.1K visualizações4 slides
Jadwal pelaksanaan upacara bendera hari senin por
Jadwal pelaksanaan upacara bendera hari seninJadwal pelaksanaan upacara bendera hari senin
Jadwal pelaksanaan upacara bendera hari seninAtep Iswanto
13.9K visualizações3 slides
Makalah Nasionalisme por
Makalah NasionalismeMakalah Nasionalisme
Makalah NasionalismeMichant Lhoo
46.6K visualizações19 slides
Teks pembina upacara por
Teks pembina upacaraTeks pembina upacara
Teks pembina upacarabimo kontaning
65.9K visualizações4 slides
Perkap nomor 14 tahun 2012 tentang manajemen penyidikan tindak pidana por
Perkap nomor 14 tahun 2012 tentang manajemen penyidikan tindak pidanaPerkap nomor 14 tahun 2012 tentang manajemen penyidikan tindak pidana
Perkap nomor 14 tahun 2012 tentang manajemen penyidikan tindak pidanaTaufik Nugroho
46.1K visualizações47 slides

Destaque(7)

Pedoman upacara bendera por SMP KANIGORO
Pedoman upacara benderaPedoman upacara bendera
Pedoman upacara bendera
SMP KANIGORO29.1K visualizações
Amanat 17 seng digawe por Agma Peroixef
Amanat 17 seng digaweAmanat 17 seng digawe
Amanat 17 seng digawe
Agma Peroixef2.1K visualizações
Jadwal pelaksanaan upacara bendera hari senin por Atep Iswanto
Jadwal pelaksanaan upacara bendera hari seninJadwal pelaksanaan upacara bendera hari senin
Jadwal pelaksanaan upacara bendera hari senin
Atep Iswanto13.9K visualizações
Makalah Nasionalisme por Michant Lhoo
Makalah NasionalismeMakalah Nasionalisme
Makalah Nasionalisme
Michant Lhoo46.6K visualizações
Teks pembina upacara por bimo kontaning
Teks pembina upacaraTeks pembina upacara
Teks pembina upacara
bimo kontaning65.9K visualizações
Perkap nomor 14 tahun 2012 tentang manajemen penyidikan tindak pidana por Taufik Nugroho
Perkap nomor 14 tahun 2012 tentang manajemen penyidikan tindak pidanaPerkap nomor 14 tahun 2012 tentang manajemen penyidikan tindak pidana
Perkap nomor 14 tahun 2012 tentang manajemen penyidikan tindak pidana
Taufik Nugroho46.1K visualizações
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi por Melwin Syafrizal
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsiPedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Melwin Syafrizal204.6K visualizações

Similar a Membangun nasionalisme melalui upacara bendera

Makalah nasionalisme sudah jadi por
Makalah nasionalisme sudah jadiMakalah nasionalisme sudah jadi
Makalah nasionalisme sudah jadidinnianggra
1.9K visualizações10 slides
Pendidikan pancasila por
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaMarsyaHendarto
29 visualizações20 slides
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme por
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeMakalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeKhairulAnwarGenaliwe
11K visualizações14 slides
MAKALAH_PKN-_1_.pdf por
MAKALAH_PKN-_1_.pdfMAKALAH_PKN-_1_.pdf
MAKALAH_PKN-_1_.pdfadityakumar762994
4 visualizações16 slides
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi... por
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...Umar Mukhtar
34.6K visualizações14 slides
Sambutan harkitnas 2012 por
Sambutan harkitnas 2012Sambutan harkitnas 2012
Sambutan harkitnas 2012Eko Nugroho Yuliono Dayung
558 visualizações6 slides

Similar a Membangun nasionalisme melalui upacara bendera(20)

Makalah nasionalisme sudah jadi por dinnianggra
Makalah nasionalisme sudah jadiMakalah nasionalisme sudah jadi
Makalah nasionalisme sudah jadi
dinnianggra1.9K visualizações
Pendidikan pancasila por MarsyaHendarto
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasila
MarsyaHendarto29 visualizações
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme por KhairulAnwarGenaliwe
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeMakalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
KhairulAnwarGenaliwe11K visualizações
MAKALAH_PKN-_1_.pdf por adityakumar762994
MAKALAH_PKN-_1_.pdfMAKALAH_PKN-_1_.pdf
MAKALAH_PKN-_1_.pdf
adityakumar7629944 visualizações
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi... por Umar Mukhtar
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Umar Mukhtar34.6K visualizações
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR... por Lisca Ardiwinata
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...
Lisca Ardiwinata38.8K visualizações
Hubungan kerjasama por Kharisma Nugraha
Hubungan kerjasamaHubungan kerjasama
Hubungan kerjasama
Kharisma Nugraha1.5K visualizações
"2017C_mohamad_mustofa.pdf" por mohamad mustofa
"2017C_mohamad_mustofa.pdf""2017C_mohamad_mustofa.pdf"
"2017C_mohamad_mustofa.pdf"
mohamad mustofa796 visualizações
Makalah pancasila 16060484079 por keluin candra
Makalah pancasila 16060484079Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079
keluin candra773 visualizações
Makalah por MisdarScoutOke
MakalahMakalah
Makalah
MisdarScoutOke41 visualizações
Peristiwa sumpah pemuda por Dedy Setiady
Peristiwa sumpah pemudaPeristiwa sumpah pemuda
Peristiwa sumpah pemuda
Dedy Setiady5.9K visualizações
Sumpah Pemuda .pptx por EmbunMartawati1
Sumpah Pemuda .pptxSumpah Pemuda .pptx
Sumpah Pemuda .pptx
EmbunMartawati14 visualizações
Karya ilmiah 1 por mohamad rizal
Karya ilmiah 1Karya ilmiah 1
Karya ilmiah 1
mohamad rizal3.9K visualizações
Makalah Kebudayaan por salmisalsabiela
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
salmisalsabiela31 visualizações
Makalah Kebudayaan por salmisalsabiela
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
salmisalsabiela390 visualizações
Makalah Kebudayaan por salmisalsabiela
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
salmisalsabiela2K visualizações
Makalah Kebudayaan por salmisalsabiela
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
salmisalsabiela100 visualizações

Mais de SMA Negeri 1 Pemalang

Penelitian Kesadaran Hukum atas Pelanggaran Penggunaan Zebra Cross por
Penelitian Kesadaran Hukum atas Pelanggaran Penggunaan Zebra CrossPenelitian Kesadaran Hukum atas Pelanggaran Penggunaan Zebra Cross
Penelitian Kesadaran Hukum atas Pelanggaran Penggunaan Zebra CrossSMA Negeri 1 Pemalang
7.5K visualizações28 slides
Apa Makna Negara dan Hukum bagi saya ? por
Apa Makna Negara dan Hukum bagi saya ?Apa Makna Negara dan Hukum bagi saya ?
Apa Makna Negara dan Hukum bagi saya ?SMA Negeri 1 Pemalang
1.5K visualizações2 slides
Wirausaha sukses dengan berbisnis online por
Wirausaha sukses dengan berbisnis onlineWirausaha sukses dengan berbisnis online
Wirausaha sukses dengan berbisnis onlineSMA Negeri 1 Pemalang
720 visualizações15 slides
Unsur & Fungsi Negara por
Unsur & Fungsi NegaraUnsur & Fungsi Negara
Unsur & Fungsi NegaraSMA Negeri 1 Pemalang
3.5K visualizações10 slides
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara por
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara SMA Negeri 1 Pemalang
4.7K visualizações10 slides
Sosiologi lembaga politik ekonomi por
Sosiologi lembaga politik ekonomiSosiologi lembaga politik ekonomi
Sosiologi lembaga politik ekonomiSMA Negeri 1 Pemalang
2.7K visualizações10 slides

Mais de SMA Negeri 1 Pemalang(7)

Penelitian Kesadaran Hukum atas Pelanggaran Penggunaan Zebra Cross por SMA Negeri 1 Pemalang
Penelitian Kesadaran Hukum atas Pelanggaran Penggunaan Zebra CrossPenelitian Kesadaran Hukum atas Pelanggaran Penggunaan Zebra Cross
Penelitian Kesadaran Hukum atas Pelanggaran Penggunaan Zebra Cross
SMA Negeri 1 Pemalang7.5K visualizações
Apa Makna Negara dan Hukum bagi saya ? por SMA Negeri 1 Pemalang
Apa Makna Negara dan Hukum bagi saya ?Apa Makna Negara dan Hukum bagi saya ?
Apa Makna Negara dan Hukum bagi saya ?
SMA Negeri 1 Pemalang1.5K visualizações
Wirausaha sukses dengan berbisnis online por SMA Negeri 1 Pemalang
Wirausaha sukses dengan berbisnis onlineWirausaha sukses dengan berbisnis online
Wirausaha sukses dengan berbisnis online
SMA Negeri 1 Pemalang720 visualizações
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara por SMA Negeri 1 Pemalang
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
SMA Negeri 1 Pemalang4.7K visualizações
Sosiologi lembaga politik ekonomi por SMA Negeri 1 Pemalang
Sosiologi lembaga politik ekonomiSosiologi lembaga politik ekonomi
Sosiologi lembaga politik ekonomi
SMA Negeri 1 Pemalang2.7K visualizações
Membangun Nasionalisme melalui Upacara Bendera - Universitas Katolik Parahyan... por SMA Negeri 1 Pemalang
Membangun Nasionalisme melalui Upacara Bendera - Universitas Katolik Parahyan...Membangun Nasionalisme melalui Upacara Bendera - Universitas Katolik Parahyan...
Membangun Nasionalisme melalui Upacara Bendera - Universitas Katolik Parahyan...
SMA Negeri 1 Pemalang2.3K visualizações

Membangun nasionalisme melalui upacara bendera

  • 1. MEMBANGUN NASIONALISME MELALUI UPACARA BENDERA Makalah Diajukan untuk memenuhi penugasan mata kuliah: Pancasila Oleh: Amelia Salim S. (2009120007) Vania Roselyna (2013130114) Stephanie Janice A. (2013130208) Trivesta Kristal (2013200003) Margareth Nita G. (2013200294) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG 2013
  • 2. DAFTAR ISI ABSTRAKSI........................................................................................................... 1 KATA PENGANTAR ............................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 3 1.1. Latar Belakang........................................................................................... 3 1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4 1.3. Tujuan Pembahasan .................................................................................. 5 1.4. Manfaat Penulisan .................................................................................... 5 1.5. Ruang Lingkup Masalah ............................................................................. 5 1.6. Metode Penulisan ..................................................................................... 5 1.7. Metode Analisis ........................................................................................ 6 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ................................................ 7 2.1. Kajian Teori ............................................................................................... 7 2.2. Kerangka Berpikir .................................................................................... 10 2.3. Pengajuan Hipotesis ................................................................................ 10 BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 12 3.1. Metode Penelitian ................................................................................... 12 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 12 3.3. Populasi dan Sampel ............................................................................... 12 3.4. Instrumen Penelitian ............................................................................... 12 3.5. Teknik Pengambilan Data Penelitian ........................................................ 13 BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................................. 14 4.1. Pemaparan Data...................................................................................... 14 4.2. Pembahasan Masalah.............................................................................. 15 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 17 5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 17 5.2. Saran....................................................................................................... 17 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 18 DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 19 LAMPIRAN ......................................................................................................... 21 Lampiran 1 ..................................................................................................... 21 Lampiran 2 ..................................................................................................... 25
  • 3. ABSTRAKSI Penelitian yang kami lakukan mengenai “Membangun Nasionalisme Melalui Upacara Bendera” bertujuan memberikan data dan keterangan tentang nasionalisme dan implementasinya dalam upacara bendera.Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah melakukan upacara bendera sebagai bagian dari rasa nasionalisme secara terpaksa atau karena kesadaran diri sendiri. Menurut teori, nasionalisme di Indonesia pada awalnya muncul sebagai jawaban atas kolonialisme.Pengalaman penderitaan bersama sebagai kaum terjajah melahirkan semangat solidaritas sebagai satu komunitas yang mesti bangkit dan hidup menjadi bangsa merdeka.Semangat tersebut oleh para pejuang kemerdekaan dihidupi tidak hanya dalam batas waktu tertentu, tetapi terus menerus hingga kini dan masa mendatang. Salah satu perwujudannasionalisme adalah dibentuknya Boedi Oetomo (1908) yang menjadi awal kebangkitan nasionalisme bangsa Indonesia oleh kaum cendekiawan. Selain berdirinya Boedi Oetomo yang menjadi tonggak perwujudan rasa nasionalisme bangsa Indonesia adalah semangat Sumpah Pemuda 1928. Nasionalisme yang bertekad kuat tanpa memandang perbedaan agama,ras,etnik,atau bahasa. Penelitian ini dilakukan dengan cara mewawancarai 3 orang anak SD di Bandung dan 1 orang TNI AU di Jakarta.Berdasarkan hasil penelitian, kami menemukan bahwa upacara bendera dapat dikatakan sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan rasa nasionalisme.Namun dalam prakteknya banyak peserta upacara yang masih merasa terpaksa mengikuti upacara bendera dan menganggap upacara hanya sebagai kewajiban semata. Apabila warga negara Indonesia tulus ikhlas serta rela mengikuti upacara bendera maka hal itu akan menimbulkan rasa cinta tanah air sehingga meningkatkan rasa nasionalisme. Oleh karena itu, hal tersebut dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.Hal ini sesuai dengan isi sila ke-3 Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. 1
  • 4. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya, kami diberikan kemudahan dalam menulis dan menyelesaikan makalah kami yang berjudul “MEMBANGUN NASIONALISME MELALUI UPACARA BENDERA” tanpa pertolongan dari-Nya, mustahil penelitian ini dapat kami selesaikan dengan baik. Dalam pengembangan makalah, materi-materi di dalamnya disusun oleh mahasiswa yang tentunya didampingi bimbingan dosen.Makalah ini dibuat untuk mengingatkan betapa pentingnya nasionalisme, terutama dalam bentuk upacara bendera. Kami harap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dalam mengetahui cara membangun rasa nasionalisme melalui upacara bendera.Namun, makalah kami pun tak luput dari kesalahan dan ketidaksempurnaan karena tidak ada sesuatu yang sempurna kecuali Tuhan sendiri.Maka dari itu, kami memohon maaf jika ada kesalahan penulisan dalam makalah ini dan kata-kata yang tidak berkenan di hati para pembaca.Kami sangat terbuka dalam menerima saran dan kritik agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih atas apresiasinya. Bandung, 23 September 2013 Penulis 2
  • 5. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sila ketiga Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika Indonesia: Persatuan Indonesia. Simbol: Pohon Beringin 1. Mampu Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan. 2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan bangsa apabila diperlukan. 3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 6. Mengembangkan Persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. 7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Seiring berkembangnya globalisasi dan modernisasi di Indonesia, semakin banyak pula rakyat Indonesia yang kurang meningkatkan rasa cinta tanah air dan bela negara. Arus globalisasi yang melanda seluruh dunia mempunyai dampak bagi bidang sosial budaya suatu bangsa.Pada awalnya, globalisasi hanya dirasakan di kota-kota besar di Indonesia.Namun dengan adanya kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi globalisasi juga telah menyebar ke seluruh penjuru tanah air.Arus globalisasi yang penyebarannya sangat luas dan cepat tersebut membawa dampak positif dan negatif.Ada yang beranggapan globalisasi dan modernisasi sebagai media agar pembangunan negara meningkat dan menjadi lebih baik lagi bahkan ada pula yang beranggapan bahwa globalisasi dan modernisasi hanya melunturkan nilai-nilai gotong royong, solidaritas dan kesetiakawanan sosial. 3
  • 6. Apabila globalisasi dan modernisasi dilakukan secara beriringan dengan rasa nasionalisme tidak menutup kemungkinan akan membawa perubahan besar bagi bangsa dan negara ini. Ernest Gellner dalam bukunya On Nationalism mengatakan bahwa “nationalism is primarily a political principle,which holds that the political ad the national unit should be congruent” (Nasionalisme pada dasarnya merupakan suatu prinsip plotik,yang menyatakan bahwa poltik dan unti nasional harus selaras). Dimensi politik menjadi unsur hakiki pada saat nasionalisme itu dibicarakan karena dalam bidang ini berbagai kehidupan bangsa berjalan seiring serasi. Nasionalisme di Indonesia pada awalnya muncul sebagai jawaban atas kolonialisme.Pengalaman penderitaan bersama sebagai kaum terjajah melahirkan semangat solidaritas sebagai satu komunitas yang mesti bangkit dan hidup menjadi bangsa merdeka. Semangat tersebut oleh para pejuang kemerdekaan dihidupi tidak hanya dalam batas waktu tertentu,tetapi terus menerus hingga kini dan masa mendatang. Salah satu perwujudan nasionalisme adalah dibentuknya Boedi Oetomo (1908) yang menjadi awal kebangkitan nasionalisme bangsa Indonesia oleh kaum cendekiawan. Selain berdirinya Boedi Oetomo yang menjadi tonggak perwujudan rasa nasionalisme bangsa Indonesia adalah semangat Sumpah Pemuda 1928. Nasionalisme yang bertekad kuat tanpa memandang perbedaan agama,ras,etnik,atau bahasa. 1.2. Rumusan Masalah Dalam penulisan makalah ini kiranya perlu dikemukakan adanya rumusan masalah agar nantinya dapat menjadi pedoman untuk mencapai sasaran. Adapun rumusan masalah yang akan dikemukakan oleh penyusun adalah sebagai berikut: “Sudahkah kita menghargai Upacara Bendera guna mempertahankan nasionalisme di Bumi Indonesia?” 4
  • 7. 1.3. Tujuan Pembahasan Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain: 1. Secara Teoritis guna memenuhi tugas Mata Kuliah Pancasila di Universitas Katolik Parahyangan. 2. Untuk meningkatkan rasa nasionalisme yang semakin memudar dengan menghargai Upacara Bendera. 1.4. Manfaat Penulisan Manfaat yang didapat dari makalah ini: 1. Mahasiswa bisa mengingat kembali pentingnya Upacara Bendera. 2. Mahasiswa mengetahui arti penting sebuah nasionalisme bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. 3. Mahasiswa mengetahui nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Upacara Bendera. 4. Mahasiswa mampu menemukan titik permasalahan yang timbul dengan menurunnya rasa Nasionalisme terhadap bangsa dan negara. 1.5. Ruang Lingkup Masalah Makalah ini membahas mengenai wawasan kebangsaan yang berhubungan dengan nasionalisme yang terkandung dalam Upacara Bendera, pentingnya memiliki wawasan kebangsaan. Disamping itu, makalah ini juga membahas tentang upaya untuk mempertahankan nasionalisme bagi warga negara Indonesia. 1.6. Metode Penulisan Dalam penulisan makalah ini penulis memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan peluang bisnis online,penulis mengunakan beberapa metode penelitian sebagai berikut: 5
  • 8. 1. Studi kepustakaan, yaitu penulis membaca buku – buku, artikel dari internet berkaitan dengan karya tulis ini. 2. Wawancara, yaitu penulis melakukan wawancara dengan narasumber. 1.7. Metode Analisis Penyusun makalah ini berdasarkan metode deskriptif analistis, yaitu mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada, menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lainnya, serta mencari alternatif pemecahan masalah. 6
  • 9. BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Teori Nasionalisme adalah berpendapat dan menyampaikan paham bahwa kesetiaan individu kepada negara kebangsaan serta perasaan mendalam akan tanah air, tradisi, daerah, dan sejarah bangsa.1Tiga corak nasionalisme modern berasal dari bangsa Ibrani yaitu cita bangsa terpilih,penegasan memiliki sejarah yang sama dan harapan yang sama di masa yang akan datang dan pada akhirnya bangsa mereka mempunyai tugas khusus di dunia ini.2 Sila ke tiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia membenarkan perlunya membangun sentimen berkebangsaan dalam diri setiap warga negara dengan cara membela dan mencintai Bangsa yang disebut dengan nasionalisme.3 Nasionalisme itu keyakinan bahwa masyarakat mulai dari Aceh sampai ke Papua semuanya bersatu dalam sebuah wadah yang bernama Indonesia dimana segala keunikan setiap suku bangsa bisa hidup berdampingan dan berkembang tanpa menyinggung yang lainnya.4 Nasionalisme terus merupakan kekuatan pendorong karena perbedaan berdasarkan asal usul daerah,suku,pendidikan,dll. Tidak memisahakan oleh yang satu dengan yang lain dalam mengisi,dalam menyelenggarakan pembangunan. Pada akhirnya kita harus kembali kepada Pancasila.Satu-satunya asas dan ajaran kenegaraan yang boleh dianut dan boleh dipraktekkan di Indonesia. Di samping itu mesti juga diakui bahwa di Indonesia dan diseluruh dunia terus memegang peranan penting nasionalisme : pikiran,perasaan dan kehendak hidup di dalam satu negara 1 Kohn Hans, Nasionalisme: Arti dan Sejarahnya, Erlangga, Jakarta, 1984, hlm. 11. Ibid, hlm. 14. 3 Andreas Doweng Bolo dkk.,Pancasila Kekuatan Pembebas, Kanisius, Yogyakarta, 2012, hlm. 23. 4 Bakrie Aburizal, Merebut Hati Rakyat Melalui Nasionalisme, Demokrasi, dan Pembangunan Ekonomi, PT Primamedia Pustaka, Jakarta, 2004, hlm. 255. 2 7
  • 10. dengan masyarakat yang adil dan makmur dan solidaritas karena nasib dan pengalaman bersama.5 Nasionalisme menurut para tokoh: 1. Joseph Ernest Renan dari Prancis (1822-1892) Bangsa adalah sekelompok manusia yang punya kehendak untuk bersatu karena mempunyai nasib dan penderitaan yang sama pada masa lampau dan mereka mempunyai cita-cita yang sama tentang masa depannya. Persamaan masa lalu dan keinginan untuk menyongsong hari depan itulah yang menyatukan mereka dalam satu kelompok dan menimbulkan rasa kebangsaan. 2. Mohammad Yamin (Indonesia) Bangsa adalah sekelompok manusia yang bersatu karena adanya persamaan sejarah (rasa senasib dan sepenanggungan), persamaan bahasa dan persamaan hukum (hukum adat dan kebudayaan). Mohammad Yamin menyatakan bahwa pengertian “Bangsa Indonesia” dalam ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 adalah bangsa Indonesia dalam taraf “Bangsa Kebudayaan” (Cultuur Nation), sedangkan pengertian “Bangsa Indonesia” yang dikumandangkan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan “Negara Bangsa” (Staats Nation). 3. Otto Bauer (Jerman, 1992-1939) Bangsa adalah suatu kesatuan perangai yang muncul karena adanya persatuan nasib.Jadi, bangsa merupakan kelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter yang tumbuh karena adanya persamaan nasib. 5 Hutahuruk M, Gelora Nasionalisme Indonesia, Erlangga, Jakarta, 1984, hlm. 61. 8
  • 11. 4. Louis Sneyder Nasionalisme adalah hasil dari perpaduan faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual. 5. Hans Kohn Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri. Dan kesadaran nasional inilah yang membentuk nation dalam arti politik, yaitu negara nasional. 6. L. Stoddard Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa. 7. Dr. Hertz Dalam bukunya yang berjudul Nationality in History and Politics mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu: a. Hasrat untuk mencapai kesatuan. b. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan. c. Hasrat untuk mencapai keaslian. d. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa. 8. Prof. Dr. M. Dimyati Hartono, SH Nasionalisme merupakan rasa kecintaan terhadap negaranya yang tidak dapat dilepaskan dari rasa Patriotisme. Bangsa sesungguhnya adalah kumpulan dari rakyat yang telah bertekad untuk membangun masa depan bersama. Mereka dipersatukan karena mempunyai persamaan sejarah dan cita-cita, yang kemudian merasa terikat karena mempunyai 9
  • 12. tanah air yang sama. Hasrat bersatu yang didorong oleh persamaan sejarah dan cita-cita tersebut mengarahkan rakyat yang mendiami suatu wilayah tertentu untuk menjadi bangsa, yang dalam perkembangannya menjadi salah satu unsur terbentuknya negara. Kemudian mereka mendirikan negara yang akan mengurus terwujudnya keinginan mereka tersebut.6 2.2. Kerangka Berpikir Menurut kelompok kami, nasionalisme adalah sekelompok orang yang mempunyai tujuan untuk bersatu atas dasar persamaan nasib, sejarah, latar belakang, karakter, tujuan, bahasa, dan hukum. Dengan adanya persamaanpersamaan tersebut menimbulkan keinginan untuk bersatu mencapai tujuan yang sama. Nasionalisme berlandaskan pada persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah.Bentuk dari nasionalisme ini adalah mencintai serta membela bangsa dan negara kita yaitu Indonesia.Rasa mencintai dan membela bangsa ini bisa kita wujudkan dengan mengadakan upacara bendera.Tingkat rasa nasionalisme ini bisa kita ketahui dari seberapa hikmatnya kita mengikuti upacara bendera, dari pengetahuan kita mengenai lagu kebangsaan, dan juga dari hafal atau tidaknya kita terhadap sila-sila Pancasila. Jadi, apabila setiap individu di negara ini bersatu untuk memiliki rasa nasionalisme tinggi maka bangsa ini telah merealisasikan sila ke tiga dari Pancasila. 2.3. Pengajuan Hipotesis Nasionalisme masih terdapat di sendi-sendi bangsa Indonesia tetapi sesuai perkembangan jaman,nasionalisme tersebut telah memudar terutama terhadap kaum muda. Kita dapat membandingkan tingkat nasionalisme pada anak sekolah 6Biosal.com, “Pengertian Nasionalisme Menurut Para Ahli”, diakses dari http://www.biosal.com/2012/05/pengertian-nasionalisme-menurut-para.html, pada tanggal 9 September pukul 15.43. 10
  • 13. dasar pada masa ini dengan orang-orang yang berprofesi sebagai pembela negara (TNI) yang hasilnya jauh berbeda. Mungkin seorang yang berprofesi sebagai TNI tingkat nasionalismenya lebih tinggi karena tuntutan pekerjaan,bisa jadi mereka sebenarnya kurang ikhlas dalam melakukan hal-hal yang membela negara ini. Menurut kami,penyelenggaraan upacara bendera di sekolah dasar kurang dihayati oleh para siswa karena mereka diwajibkan mengikuti upacara bendera bukan atas kesadaran sendiri. Sedangkan dikalangan bela negara (TNI) memang terlihat lebih khidmat,khusuk dan tertib dalam menjalankan Upacara Bendera adanya rasa tanggungjawab yang tinggi serta bisa jadi adanya rasa takut bila pencitraan dalam lingkungan karir mereka akan merosot bila tidak mengikuti Upacara Bendera dengan baik,khidmat dan khusuk. 11
  • 14. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan cara wawancara. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya, tanpa melakukan manipulasi dan kontrol terhadap variabel penelitian. Pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas pada pengumpulan data dan penyusunan data, tetapi juga memuat analisis dan interpretasi tentang data tersebut yang merupakan kunci terhadap apa yang diteliti. 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini bertempat di SDK Bina Bakti Matius, SD Maria Bintang Laut,SDPN Sabang Bandung dan Ps. Pabandyaharkomlek Skomlek Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas).Waktu penelitian yaitu pada minggu ke-3 bulan September 2013. 3.3. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini, populasi yang akan digunakan sebagai sampel adalah siswa kelas 4,5.dan 6 dari SDK Bina Bakti Matius, SD Maria Bintang Laut,SDPN Sabang Bandung dan Mayor Lek Angkatan Udara. Jumlah Sampel 4 orang. 3.4. Instrumen Penelitian Karena metode penelitian adalah wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan, maka instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah kertas daftar pertanyaan, kamera, alat akomodasi, printer, alat tulis, buku, dan laptop. 12
  • 15. 3.5. Teknik Pengambilan Data Penelitian Teknik pengambilan data penelitian dilakukan dengan dua metode, yaitu metode dokumentasi dan metode kuesioner. 1. Metode Dokumentasi, yaitu menggunakan dokumen-dokumen yang ada untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini. Dokumen-dokumen tersebut dapat berupa laporan, artikel dari majalah, koran, buku atau jurnal yang berkaitan dengan penelitian. 2. Metode Wawancara, yaitu menggunakan daftar pertanyaan untuk memperoleh informasi dari responden. Jenis wawancara ini adalah wawancara terpimpin, dengan dilakukannya wawancara terpimpin memberikan alur agar respon yang didapat sesuai dengan tujuan penelitian dan menjelaskan jawaban secara detail dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. 13
  • 16. BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Pemaparan Data 1. Seberapa sering upacara bendera diadakan? a) Sering (50%) b) Jarang (25%) Data gagal 1 2. Kapan upacara tersebut diadakan? a) Hari Senin (50%) b) Selain Hari Senin (25%) Data gagal 1 3. Bagaimana suasana upacara bendera yang biasa anda lakukan? Apakah khidmat, tertib atau tidak? a) Khidmat, Tertib (50%) b) Tidak khidmat, Tertib (50%) 4. Bagaimana dengan persiapan sebelum upacara bendera? a) Ada Gladi / Latihan (100%) b) Tidak (0%) 5. Nilai moral apa yang didapat bila mengikuti upacara bendera? a) Nilai Moral Positif ( 100%) b) Nilai Moral Negatif (0%) 6. Apakah ada paksaan untuk mengikuti upacara bendera? a) Ada (50%) b) Tidak Ada (50%) 7. Jika anda bukan berprofesi sebagai bela negara, apakah anda akan tetap menghargai upacara bendera sebagai salah satu cara untuk meningkatkan rasa nasionalisme? a) Iya (100%) b) Tidak (0%) 14
  • 17. 8. Konsekuensi apa jika anda mengikuti atau tidak mengikuti upacara bendera? a) Adanya Hukuman (50%) b) Adanya Teguran (25%) c) Adanya Perasaan Bersalah (25%) 9. Bagaimana pendapat anda untuk meningkatkan rasa nasionalisme melalui upacara bendera? a) Menyanyikan Lagu Indonesia Raya & Melafalkan Pancasila (50%) b) Mengadakan Upacara Secara Rutin (50%) 10. Menurut anda apakah upacara bendera tersebut merupakan cara tepat untuk meningkatkan rasa nasionalisme? a) Merupakan Salah Satu Cara (25%) b) Satu-satunya Cara (75%) 11. Apakah semua peserta hafal dengan baik sila-sila Pancasila? a) Hafal Semua (50%) b) Tidak Semua Hafal (50%) 12. Menurut anda apakah kaitan sila ke 3 Pancasila dengan nasionalisme? a) Berkaitan (100%) b) Tidak Berkaitan (0%) 13. Apakah semua peserta upacara bendera hafal lagu Indonesia Raya? a) Hafal (100%) b) Tidak Hafal (0%) 4.2. Pembahasan Masalah Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada 3 anak SD dan seorang TNI diperoleh hasil sebagai berikut: Setengah dari keseluruhan sampel mengatakan bahwa upacara bendera sering dilakukan, satu dari empat sampel tersebut mengatakan bahwa upacara bendera jarang dilakukan.Mayoritas dari sampel mengatakan upacara bendera dilaksanakan setiap hari Senin.Sebagian dari upacara dilakukan dengan khidmat dan tertib sedangkan sebagian lainnya melakukannya dengan tidak khidmat tetapi tetap 15
  • 18. tertib.Semua sampel melakukan persiapan sebelum upacara dan mendapat nilai moral yang positif dari upacara bendera.Kerelaan untuk melakukan upacara bendera seimbang dengan keterpaksaannya. Jika para sampel bukan berprofesi sebagai bela negara, mereka akan tetap menghargai upacara bendera sebagai salah satu cara untuk meningkatkan rasa nasionalisme. Konsekuensi-konsekuensi yang diterima para sampel antara lain 2 dari sampel mendapat hukuman, 1 dari sampel mendapat teguran, dan lainnya merasa bersalah jika tidak mengikuti upacara bendera. Sebagian berpendapat bahwa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan melafalkan Pancasila merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nasionalisme, lainnya mengatakan mengadakan upacara bendera secara rutin adalah cara meningkatkan nasionalisme. Mayoritas dari sampel mengatakan bahwa upacara bendera adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan rasa nasionalisme sedangkan menurut yang lain upacara hanyalah salah satu cara mewujudkan rasa nasionalisme. Setengah dari sampel mengatakan bahwa mereka hafal Pancasila dan yang lainnya tidak.Semua berpendapat bahwa sila ke-3 Pancasila berkaitan dengan nasionalisme.Semua sampel mengatakan bahwa mereka hafal lagu Indonesia Raya. 16
  • 19. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Upacara bendera dapat dikatakan sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan rasa nasionalisme.Namun dalam prakteknya banyak peserta upacara yang masih merasa terpaksa mengikuti upacara bendera dan menganggap upacara hanya sebagai kewajiban semata. Apabila warga negara Indonesia tulus ikhlas serta rela mengikuti upacara bendera maka hal itu akan menimbulkan rasa cinta tanah air sehingga meningkatkan rasa nasionalisme. Oleh karena itu, hal tersebut dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.Hal ini sesuai dengan isi sila ke-3 Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. 5.2. Saran Untuk menumbuhan kesatuan dan persatuan bangsa, sebagai modal utama adalah kaum muda atau anak-anak bangsa.Sehingga dibutuhkannya peran penting keluarga dalam membentuk serta mendidik pola pikir dan perilaku atas rasa nasionalisme. Jadi rasa nasionalisme dapat di tanamkan sejak usia dini, dan dalam perwujudannya nasionalisme dapat di peroleh dari upacara bendera. Sebaiknya upacara menjadi hukum yang mengatur dalam pelaksanaannya. Tidak menekankan pada sanksi yang akan dijatuhkan tetapi pada perubahan moral dan kesadaran masing-masing individu. 17
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Bakrie Aburizal, 2004, Merebut Hati Rakyat Melalui Nasionalisme, Demokrasi, dan Pembangunan Ekonomi, Jakarta : PT Primamedia Pustaka. Bolo, A.D., 2012, Pancasila Kekuatan Pembebas, Bandung : Kanisius. Hutahuruk M, 1984, Gelora Nasionalisme Indonesia,Jakarta : Erlangga. Kohn Hans, 1984, Nasionalisme: Arti dan Sejarahnya, Jakarta : Erlangga. http://www.slideshare.net/michantlhoo/makalah-pe http://lasonearth.wordpress.com/makalah/indonesia-raya-dalam-3-stanza/ http://www.bisosial.com/2012/05/pengertian-nasionalisme-menurut-para.html 18
  • 22. 20
  • 23. LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar pertanyaan wawancarara: 1. Seberapa sering upacara bendera diadakan? 2. Kapan upacara tersebut diadakan? 3. Bagaimana suasana upacara bendera yang biasa anda lakukan? Apakah khidmat, tertib atau tidak? 4. Bagaimana dengan persiapan sebelum upacara bendera? 5. Nilai moral apa yang didapat bila mengikuti upacara bendera? 6. Apakah ada paksaan untuk mengikuti upacara bendera? 7. Jika anda bukan berprofesi sebagai bela Negara, apakah anda akan tetap menghargai upacara bendera sebagai salah satu cara untuk meningkatkan rasa nasionalisme? 8. Konsekuensi apa jika anda mengikuti atau tidak mengikuti upacara bendera? 9. Bagaimana pendapat anda untuk meningkatkan rasa nasionalisme melalui upacara bendera? 10. Menurut anda apakah upacara bendera tersebut merupakan cara tepat untuk meningkatkan rasa nasionalisme? 11. Apakah semua peserta hafal dengan baik sila-sila Pancasila? 12. Menurut anda apakah kaitan sila ke 3 Pancasila dengan nasionalisme? 13. Apakah semua peserta upacara bendera hafal lagu Indonesia Raya? Daftar jawaban wawancara dari narasumber A: 1. Jarang, sebulan bisa ½ kali, atau tidak sama sekali. 2. Hari Senin. 3. Ribut, barisan teratur. 4. Berbaris dari badan terkecil sampai terbesar. 5. Menghormati para pahlawan yang telah gugur, lebih nasionalisme. 6. Tidak terpaksa. 21
  • 24. 7. Iya, tetap menghargai. 8. Bila tidak ikut upacara bendera dengan alasan terlambat, lari 10 keliling. 9. Dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, membacakan Pancasila. Dengan menceritakan perjuangan pahlawan Indonesia dalam melawan penjajah. 10. Iya. 11. Tidak semua murid hafal 12. Dengan mengerti apa artinya persatuan, yaitu dengan tidak membeda-bedakan orang dari agama, suku, golongan, dapat meningkatkan rasa nasionalisme terhadap bangsa sendiri. 13. Semua murid hafal. Daftar jawaban wawancara dari narasumber B: 1. 2. Kalau waktu itu tidak hujan. 3. Tertib tapi merasa bosan juga. 4. Cek seragam tiap masing-masing. 5. Dapat menghafalkan lagu Indonesia Raya. 6. Kadang merasa ada. 7. Iya, tetap menghargai. 8. Akan dihukum oleh guru. 9. Dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, membacakan pancasila. 10. Iya. 11. Iya hafal dengan baik. 12. Dengan mengerti sila ke3 maka dapat berbaur dengan siapa saja. 13. Iya, hafal. Daftar jawaban wawancara dari narasumber C: 1. Seminggu sekali pada hari Senin. 2. Hari Senin. 3. Kadang-kadang khidmat, kadang-kadang tidak karena banyak yang ngobrol. 22
  • 25. 4. Latihan setiap hari Sabtu untuk para petugas upacara bendera. Cek seragam tiap masing-masing. 5. Menjadi lebih disiplin. 6. Iya dipaksa oleh Guru, kecuali ada yang sakit jadi tidak mengikuti upacara bendera. 7. Iya, tetap menghargai. 8. Kalau ketahuan tidak mengikuti upacara akan dimarahin Guru dan disuru baris paling depan saat upacara. 9. Wajib untuk diadakan upacara bendera setiap hari Senin. 10. Iya. 11. Kalau kelas 6 rata-rata hafal. 12. Ada kaitannya karena dengan upacara bendera adalah salah satu cara untuk meningkatkan rasa persatuan dan nasionalisme. 13. Kalau kelas 3 keatas rata-rata hafal. Daftar jawaban wawancara dari narasumber D: 1. Upacara diadakan di lingkungan militer pada dasarnya dilaksanakan untuk memperingati hari-hari besar nasional dan tiap bulan juga dilaksanakan upacara bulanan tiap tanggal 17. Selain itu juga dilaksanakan upacara-upacara untuk keperluan khusus seperti pemakaman prajurit, hari ulang tahun satuan dan lain sebagainya. Jadi upacara sangat sering dilakukan di lingkungan militer. 2. Upacara bendera dilaksanakan pada dasarnya tiap bulan setiap tanggal 17. 3. Upacara bendera yang dilakukan dilaksanakan dengan khidmat dan tertib sebagai penghormatan kita kepada bangsa dan Negara. 4. Persiapan sebelum upacara dilaksanakan beberapa hari sebelum upacara digelar dalam bentuk gladi kotor dan gladi bersih, sehingga upacara diharapkan dapat dilaksanakan dengan lancer tanpa adanya halangan atau kesalahan. 5. Nilai moral yang didapat dalam mengikuti upacara adalah: kita menghormati dan mengenang pendahulu-pendahulu kita yang telah mendirikan Negara ini, 23
  • 26. bentuk dukungan dan hormat kita terhadap nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dan juga sebagai perwujudan pengabdian kita terhadap bangsa dan Negara. 6. Upacara merupakan kewajiban di lingkungan militer, jadi tidak ada paksaan dalam pelaksanaannya. 7. Meskipun saya bukan sebagai aparat bela Negara, namun sebagai warga Negara kita juga harus tetap menghargai dan mengikuti upacara sebagai bentuk penghargaan kita sebagai warga Negara. 8. Konsekuensi bila mengikuti upacara adalah mempertebal rasa penghargaan dan hormat kita kepada bangsa dan Negara dan apabila tidak mengikutinya akan mengurangi rasa cinta tanah air dan bangsa. 9. Upacara bendera sangat baik untuk meningkatkan rasa nasionalisme, oleh karena itu harus dikerjakan semaksimal mungkin dan dipersiapkan sebaikbaiknya. 10. Upacara bendera adalah SALAH SATU CARA yang tepat untuk meningkatkan rasa nasionalisme kita disamping masih banyak cara-cara yang lain. 11. Semua peserta hafal sila-sila pancasila dengan baik. 12. Sila-3 dalam Pancasila jelas berkaitan secara langsung dengan rasa nasionalisme, dimana dengan adanya persatuan yang erat sesama warga Negara Indonesia di segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara jelas akan mempererat rasa cinta tanah air dan bangsa. Contoh paling actual saat ini adalah: pada saat timnas Indonesia berlaga di berbagai ajang kejuaraan sepakbola, banyak sekali supporter yang mendukung tidak memandang dari suku, ras, agama ataupun tingkat social. Semua berkumpul untuk mendukung satu nama : INDONESIA. 13. Semua peserta hafal lagu Indonesia Raya dengan baik. 24
  • 27. Lampiran 2 Data Narasumber A: Nama Lengkap : Justin Nicholas Siemarga Pekerjaan : Pelajar Sekolah : SDK Bina Bakti Matius, Bandung Tingkat/ Kelas : 4 SD Data Narasumber B: Nama Lengkap : Owen Stanley Hendarto Pekerjaan : Pelajar Sekolah : SD Maria Bintang Laut, Bandung Tingkat/ Kelas : 5 SD Data Narasumber C: Nama Lengkap : Bagus Unggul Pranoto Pekerjaan : Pelajar Sekolah : SDPN Sabang, Bandung Tingkat/ Kelas : 6 SD 25
  • 28. Data Narasumber D: Nama Lengkap : Bambang Suyono Pekerjaan : Ps. Pabandyaharkomlek Skomlek Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas Jakarta) Status : Mayor Lek/ 525062 26