TUGAS PKN.pptxBARU.pptx

KELOMPOK 2
TUGAS MATA KUALIAH PPKN
-TRI MULYANA
-YESSIE DESWINTA PUTRI
-RANI NURAHMAWATI
-DICKY ILHAM FIRMANSYAH
-DIKI ANDRIANSAH
AJARAN WAWASAN NASIONAL INDONESIA
A. Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia
PAHAM-PAHAM KEKUASAAN
A.Machiavelli (abad XVII)
Sebuah negara itu akan bertahan apabila menerapkan dalil dalil:
1.Dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara dihalalkan;
2.Untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba (devide et empera) adalah sah;
3.Dalam dunia politik, yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.
B.Napoleon Bonaparte (abad XVIII)
Perang dimasa depan merupakan perang total, yaitu perang yang mengerahkan segala
daya upaya dan kekuatan nasional. Napoleon berpendapat kekuatan politik harus
didampingi dengan kekuatan logistik dan ekonomi, yang didukung oleh sosial budaya
berupa ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa untuk membentuk kekuatan
pertahanan keamanan dalam menduduki dan menjajah negara lain.
B.GEOPOLITIK INDONESIA
TEORl-TEORI GEOPOLITIK (ilmu bumi politik)
Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala politik dari aspek geografi.
Teori ini banyak dikemukakan oleh para sarjana seperti :
a.Federich Ratzel
1.Pertumbuhan negara dapat dianalogikan (disamakan) dengan pertumbuhan organisme
(mahluk hidup) yang memerlukan ruang hidup, melalui proses lahir, tumbuh,
berkembang, mempertahankan hidup tetapi dapat juga menyusut dan mati.
2.Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti
kekuatan. Makin luas potensi ruang makin memungkinkan kelompok politik itu tumbuh
(teori ruang).
3.Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari
hukum alam. Hanya bangsa yang unggul yang dapat bertahan hidup terus dan
langgeng.
4.Semakin tinggi budaya bangsa semakin besar kebutuhan atau dukungan sumber daya
alam. Apabila tidak terpenuhi maka bangsa tersebut akan mencari pemenuhan kebutuhan
kekayaan alam diluar wilayahnya (ekspansi). Apabila ruang hidup negara (wilayah)
sudah tidak mencukupi, maka dapat diperluas dengan mengubah batas negara baik
secara damai maupun dengan kekerasan/perang. Ajaran Ratzel rnenimbulkan dua aliran :
-menitik beratkan kekuatan darat
-menitik beratkan kekuatan laut
B.RUDOLF KJELLEN
1.Negara sebagai satuan biologi, suatu organisme hidup.
Untuk mencapai tujuan negara, hanya dimungkinkan
dengan jalan memperoleh ruang (wilayah) yang cukup
luas agar memungkinkan pengembangan secara bebas
kemampuan dan kekuatan rakyatnya.
2.Negara rnerupakan suatu sistem politik/pemerintahan
yang meliputi .bidang-bidang: geopolitik, ekonomi
politik, demo politik, sosial politik dan krato politik.
3.Negara tidak harus bergantung pada sumber
pembekalan luar, tetapi harus mampu swasembada serta
memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi
untuk meningkatkan kekuatan nasional.
C.KARL HAUSHOFER
Pandangan Karl Haushofer ini berkembang di Jerman di bawah
kekuasan Adolf Hitler, juga dikembangkan ke Jepang dalam ajaran
Hako lchiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme.
Pokok- pokok teori Haushofer int pada dasarnya menganut teori
Kjelen, yaitu sebagai berikut :
1.Kekuasan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar
kekuasan imperium maritim untuk menguasai pengawasan di laut
2.Negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa,
Afrika, dan Asia Barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia Timur
Raya.
3.Geopolitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal
strategi perbatasan. Geopolitik adalah landasan bagi tindakan politik
dalam perjuangan keiangsungan hidup untuk mendapatkan ruang
hidup (wilayah).
D.HALFORD MACKINDER (KONSEP WAWASAN BENUA)
Teori ahli Geopolitik ini menganut "konsep kekuatan". la
mencetuskan wawasan benua yaitu konsep kekuatan di
darat. Ajarannya menyatakan; barang siapa dapat mengusai
"daerah jantung", yaitu Eropa dan Asia, akan dapat
menguasai "pulau dunia" yaitu Eropa, Asia, Afrika dan
akhirnya dapat mengusai dunia.
E.SIR WALTER RALEIGH DAN ALFERD
THYER MAHAN
(konsep wawasan bahari). Barang siapa menguasai lautan akan
menguasai "perdagangan". Menguasai perdagangan berarti
menguasai "kekayaan dunia" sehinga pada akhirnya menguasai
dunia.
f.W.Mitchel, A.Seversky, Giulio Douhet, J.F.C.Fuller
(konsep wawasan dirgantara)
Kekuatan di udara justru yang paling menentukan. Kekuatan di
udara mempunyai daya tangkis terhadap ancaman dan dapat
melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran di kandang
lawan itu sendiri agar tidak mampu lagi bergerak menyerang.
C.NASIONALISME DAN WAWASAN
KEBANGSAAN INDONESIA.
Sejarah mencatat bahwa setidaknya ada empat hal yang dapat menjadi perekat
bangsa, yaitu pertama, jaringan perdagangan di masa lampau. Kedua,
penggunaan bahasa yang sejak 1928 kita sebut sebagai bahasa Indonesia.
Ketiga, imperium HindiaBelanda sesudah pax-neerlandica, dan keempat,
pengalaman bersama hidup sebagai bangsa Indonesia sejak 1945. Proses
pembentukan bangsa Indonesia diawali oleh keinginan untuk lepas dari
penjajahan dan ingin memiliki kehidupan yang lebih baik bebas dari penindasan
dan bebas untuk melakukan apa yang diinginkan sebagai sebuah bangsa yang
dibalut dalam rasa Nasionalisme. kemudian Kerangka cita-cita Nasional
(bangsa) tersebut terangkum apik dalam pembukaan UUD 1945, dengan
Negara republik Indonesia sebagai pengemban amanah dari kedaulatan rakyat
Indonesia. Pertumbuhan wawasan kebangsaan Indonesia bersifat unik dan
tidak dapat disamakan dengan pertumbuhan nasionalisme bangsa lain.
Walaupun rasa “persatuan” keIndonesiaan telah bertunas lama dalam sejarah
bangsa Indonesia, namun semangat kebangsaan atau nasionalisme ke-
Indonesiaan dalam arti yang sesungguhnya, secara formal baru lahir pada
permulaan abad ke-20. Semangat kebangsaan tersebut lahir sebagai reaksi
perlawanan terhadap kolonialisme yang telah berlangsung berabad-abad
lamanya. Karena itu, nasionalisme Indonesia kontemporer terutama berakar
pada keadaan bangsa Indonesia pada abad keduapuluh, namun beberapa dari
akar-akarnya berasal dari lapisan sejarah yang jauh lebih tua (Kahin, 1970).
D. GLOBALISASI DAN TANTANGANNYA
Pada hakikatnya, globalisasi merupakan proses hubungan antarbangsa yang sudah
terjadi sejak berabad lalu. Proses ini berkembang dari waktu ke waktu sejalan
dengan perkembangan ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya. Perkembangan
serta kemajuan ilmu pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi, telah
mendorong hubungan sosial dan saling ketergantungan antarbangsa, antarnegara
dan antar manusia semakin besar. Globalisasi yang didominasi oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi, telah merubah pola hubungan antar bangsa
dalam berbagai aspek dan menjadikan globalisasi sebagai fenomena yang bersifat
multidimensi. Negara seolah tanpa batas (borderless), saling tergantung
(interdependency) dan saling terhubung (interconected) antara satu negara dengan
negara lainnya. Sementara itu, dominasi negara-negara maju terhadap negara-
negara berkembang semakin menguat melalui konsep pasar bebas dalam lingkup
global maupun regional. Di tengah kuatnya arus globalisasi yang ditandai dengan
persaingan global, saat ini tidak ada satupun negara di dunia yang mampu berdiri
sendiri. Saling ketergantungan dan saling keterhubungan merupakan hal yang sulit
untuk dihindari. Era reformasi yang diawali krisis moneter tahun 1998, merupakan
bukti kuatnya pengaruh globalisasi terhadap dinamika kehidupan nasional. Sejak era
reformasi digulirkan tahun 1998, dari perspektif kehidupan demokrasi, kehidupan
politik nasional mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Kebebasan dan
keterbukaan dalam menyampaikan pendapat, menjadi ciri kehidupan masyarakat
sehari – hari.
E.PERTAHANAN NEGARA DAN BELA
NEGARA
Bagi bangsa Indonesia, perang merupakan jalan terakhir yang terpaksa harus
ditempuh untuk mempertahankan ideologi negara, kemerdekaan dan kedaulatan
NKRI. Doktrin dan Sistem Pertahanan Negara Indonesia tersebut secara tersirat
mencerminkan pandangan bangsa Indonesia tentang konsep perang dan damai,
yakni “Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan”. Oleh
karenanya, bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran tentang kekuasaan
dan adu kekuatan, karena hal tersebut mengandung benih-benih persengketaan,
permusuhan dan ekspansionisme. Indonesia mengembangkan dan
menyelenggarakan sistem pertahanan negaranya dalam nuansa keterbukaan,
yang merupakan perwujudan prinsip cinta damai dan ingin hidup berdampingan
secara harmonis dengan negara-negara lain. Sikap dan cara pandang bangsa
Indonesia tersebut merefleksikan pandangan Geopolitik dan Geostrategi bangsa
Indonesia yang secara jelas dituangkan dalam Buku Putih Pertahanan Indonesia
tahun 2008. Sistem Pertahanan Semesta. Sebagai penjabaran konstitusi pada
aspek pertahanan, bangsa Indonesia telah menyusun Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara yang menetapkan bahwa Sistem
Pertahanan Negara Indonesia adalah sistem pertahanan bersifat semesta yang
melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya.
Hal ini merupakan upaya untuk menyinergikan kinerja komponen Militer dan Nir
Militer dalam rangka menjaga, melindungi dan memelihara kepentingan nasional
Indonesia.
C.DASAR PEMIKIRAN WAWASAN
NASIONAL INDONESIA
Bangsa Indonesia dalam menentukan wawasan nasional
mengembangkan dari kondisi nyata. Indonesia dibentuk
dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan dari bangsa
Indonesia yang terdlri dari latar belakang sosial budaya
dan kesejarahaan Indonesia.
Untuk itu pembahasan latar belakang filosofi sebagai
dasar pemikiran dan pembinaan nasional Indonesia
ditinjau dari:
a.Pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila. Wawasan Nasional merupakan
pancaran dari Pancasila oleh karena itu menghendaki terciptanya persatuan dan
kesatuan dengan tidak menghilangkan ciri, sifat dan karakter dari kebhinekaan
unsur-unsur pcrnbentuk bangsa (suku bangsa,etnis dan golongan).
b.Pemikiran berdasarakan aspek kewilayahan
c.Pemikiran berdasarkan Sosial Budaya
Dalam kehidupan bernegara, geografi merupakan suatu
fenomena yang mutlak diperhatikan dan diperhitungkan baik
fungsi maupun pengaruhnya terhadap sikap dan tata laku Negara
yang bersangkutan.
Budaya/kebudayaan secara etimologis adalah segala
sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan budi manusia. Kebudayaan
diungkapkan sebagai cita, rasa dan karsa (budi, perasaan dan
kehendak). Sosial budaya adalah faktor dinamik masyarakat yang
terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah laku lahir batin yang
memungkinkan hubungan sosial diantara anggota-anggotanya.
KESIMPULAN
Bangsa Indonesia Memandang wawasan Nusantara sebagai Visi
dan perwujudan Kebinekaan(Keragaman ) Yang ada di Indonesia.
Hal itu karena dasar pemikiran wawasan nusantara ,terdiri atas
dasar filsafat,Kewilayahan , sosial budaya , dan kesejahteraan.
1 de 13

Recomendados

Bab 2 wawasan nusantara por
Bab 2 wawasan nusantaraBab 2 wawasan nusantara
Bab 2 wawasan nusantaraArini Nurmala Sari
11.7K visualizações19 slides
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi por
Makalah  wawasan nusantara dalam globalisasiMakalah  wawasan nusantara dalam globalisasi
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasiOperator Warnet Vast Raha
6K visualizações15 slides
Bab 6 por
Bab 6Bab 6
Bab 6dinnianggra
348 visualizações33 slides
Wawasan Nusantara por
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantarabagen
141 visualizações10 slides
Wawasan Nusantara por
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantaradimaskurniawan94
283 visualizações10 slides
Wawasan nusantara por
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantaraAnita DianaS
9.4K visualizações16 slides

Mais conteúdo relacionado

Similar a TUGAS PKN.pptxBARU.pptx

Wawasan Nasional dan Geopolitik por
Wawasan Nasional dan GeopolitikWawasan Nasional dan Geopolitik
Wawasan Nasional dan GeopolitikNadia Eva
3K visualizações27 slides
kewarga_negaraan por
kewarga_negaraankewarga_negaraan
kewarga_negaraanfebastream
9.8K visualizações21 slides
Geostrategi Indonesia por
Geostrategi IndonesiaGeostrategi Indonesia
Geostrategi IndonesiaDesty Rahayu
2K visualizações22 slides
Tugas q tugas por
Tugas q tugasTugas q tugas
Tugas q tugasIluh Aningsih
1.5K visualizações15 slides
Sosftskill kewarganegaraan 1. por
Sosftskill kewarganegaraan 1.Sosftskill kewarganegaraan 1.
Sosftskill kewarganegaraan 1.hildaangraeni
305 visualizações14 slides
p-kwn-6wawasanke-indonesiaan-150611035719-lva1-app6892.pdf por
p-kwn-6wawasanke-indonesiaan-150611035719-lva1-app6892.pdfp-kwn-6wawasanke-indonesiaan-150611035719-lva1-app6892.pdf
p-kwn-6wawasanke-indonesiaan-150611035719-lva1-app6892.pdfNangimal
1 visão31 slides

Similar a TUGAS PKN.pptxBARU.pptx(20)

Wawasan Nasional dan Geopolitik por Nadia Eva
Wawasan Nasional dan GeopolitikWawasan Nasional dan Geopolitik
Wawasan Nasional dan Geopolitik
Nadia Eva3K visualizações
kewarga_negaraan por febastream
kewarga_negaraankewarga_negaraan
kewarga_negaraan
febastream9.8K visualizações
Geostrategi Indonesia por Desty Rahayu
Geostrategi IndonesiaGeostrategi Indonesia
Geostrategi Indonesia
Desty Rahayu2K visualizações
Tugas q tugas por Iluh Aningsih
Tugas q tugasTugas q tugas
Tugas q tugas
Iluh Aningsih1.5K visualizações
Sosftskill kewarganegaraan 1. por hildaangraeni
Sosftskill kewarganegaraan 1.Sosftskill kewarganegaraan 1.
Sosftskill kewarganegaraan 1.
hildaangraeni305 visualizações
p-kwn-6wawasanke-indonesiaan-150611035719-lva1-app6892.pdf por Nangimal
p-kwn-6wawasanke-indonesiaan-150611035719-lva1-app6892.pdfp-kwn-6wawasanke-indonesiaan-150611035719-lva1-app6892.pdf
p-kwn-6wawasanke-indonesiaan-150611035719-lva1-app6892.pdf
Nangimal1 visão
Wawasan ke-Indonesiaan por Fair Nurfachrizi
Wawasan ke-IndonesiaanWawasan ke-Indonesiaan
Wawasan ke-Indonesiaan
Fair Nurfachrizi5.4K visualizações
Geostrategi.pptx por IrulSinambela1
Geostrategi.pptxGeostrategi.pptx
Geostrategi.pptx
IrulSinambela16 visualizações
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar por anggundiantriana
Makalah menanggapi pendapat/teori pakarMakalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
anggundiantriana304 visualizações
Makalah Wawasan Nusantara por Ilham Pratama
Makalah Wawasan NusantaraMakalah Wawasan Nusantara
Makalah Wawasan Nusantara
Ilham Pratama7K visualizações
Pemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasi por Mohamad Khaidir
Pemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasiPemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasi
Pemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasi
Mohamad Khaidir309 visualizações
9. wawasan nusantara por Haidar Bashofi
9. wawasan nusantara9. wawasan nusantara
9. wawasan nusantara
Haidar Bashofi1.4K visualizações
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan BAB II por Rika Hariany
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan BAB IIMakalah Pendidikan Kewarganegaraan BAB II
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan BAB II
Rika Hariany4.8K visualizações
WAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AW por Djoko Adi Walujo
WAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AWWAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AW
WAWASAN NUSANTARA - PPKN - DJOKO AW
Djoko Adi Walujo5.2K visualizações
Bab 1 softskill por Aditya Prabowo
Bab 1 softskillBab 1 softskill
Bab 1 softskill
Aditya Prabowo268 visualizações
Pendidikan kewarganegaraan por krisnauli
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
krisnauli141 visualizações
WAWASAN NUSANTARA por Widya10
WAWASAN NUSANTARAWAWASAN NUSANTARA
WAWASAN NUSANTARA
Widya10448 visualizações
ketahanan nasional por Sherly Anggraini
 ketahanan nasional ketahanan nasional
ketahanan nasional
Sherly Anggraini2K visualizações
25080620 makalah-wawasan-nusantara por Warnet Raha
25080620 makalah-wawasan-nusantara25080620 makalah-wawasan-nusantara
25080620 makalah-wawasan-nusantara
Warnet Raha2.4K visualizações
Globalisasi (Akbar Sena|| 8c) por Akbar Sena
Globalisasi (Akbar Sena|| 8c)Globalisasi (Akbar Sena|| 8c)
Globalisasi (Akbar Sena|| 8c)
Akbar Sena680 visualizações

Último

Kepemimpinan Pramuka por
Kepemimpinan Pramuka Kepemimpinan Pramuka
Kepemimpinan Pramuka Kafe Buku Pak Aw
14 visualizações23 slides
SK Satgas PPKS.pdf por
SK Satgas PPKS.pdfSK Satgas PPKS.pdf
SK Satgas PPKS.pdfIrawan Setyabudi
54 visualizações3 slides
Bimtek Paralegal.pdf por
Bimtek Paralegal.pdfBimtek Paralegal.pdf
Bimtek Paralegal.pdfIrawan Setyabudi
38 visualizações28 slides
632259859-PAS-PKWU-pdf.pdf por
632259859-PAS-PKWU-pdf.pdf632259859-PAS-PKWU-pdf.pdf
632259859-PAS-PKWU-pdf.pdfdanifirdos
17 visualizações44 slides
KESETIMBANGAN KIMIA por
KESETIMBANGAN KIMIAKESETIMBANGAN KIMIA
KESETIMBANGAN KIMIAlyricsong1117
9 visualizações24 slides
MEDIA PEMBELAJARAN HIDROKARBON.pptx por
MEDIA PEMBELAJARAN HIDROKARBON.pptxMEDIA PEMBELAJARAN HIDROKARBON.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN HIDROKARBON.pptxlyricsong1117
15 visualizações52 slides

Último(20)

Kepemimpinan Pramuka por Kafe Buku Pak Aw
Kepemimpinan Pramuka Kepemimpinan Pramuka
Kepemimpinan Pramuka
Kafe Buku Pak Aw14 visualizações
SK Satgas PPKS.pdf por Irawan Setyabudi
SK Satgas PPKS.pdfSK Satgas PPKS.pdf
SK Satgas PPKS.pdf
Irawan Setyabudi54 visualizações
Bimtek Paralegal.pdf por Irawan Setyabudi
Bimtek Paralegal.pdfBimtek Paralegal.pdf
Bimtek Paralegal.pdf
Irawan Setyabudi38 visualizações
632259859-PAS-PKWU-pdf.pdf por danifirdos
632259859-PAS-PKWU-pdf.pdf632259859-PAS-PKWU-pdf.pdf
632259859-PAS-PKWU-pdf.pdf
danifirdos17 visualizações
KESETIMBANGAN KIMIA por lyricsong1117
KESETIMBANGAN KIMIAKESETIMBANGAN KIMIA
KESETIMBANGAN KIMIA
lyricsong11179 visualizações
MEDIA PEMBELAJARAN HIDROKARBON.pptx por lyricsong1117
MEDIA PEMBELAJARAN HIDROKARBON.pptxMEDIA PEMBELAJARAN HIDROKARBON.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN HIDROKARBON.pptx
lyricsong111715 visualizações
PPT PENKOM ALVIN.pptx por Alfin61471
PPT PENKOM ALVIN.pptxPPT PENKOM ALVIN.pptx
PPT PENKOM ALVIN.pptx
Alfin6147116 visualizações
SEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptx por irpandialbantani1
SEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptxSEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptx
SEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptx
irpandialbantani111 visualizações
Latihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptx por rdsnfgzhgj
Latihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptxLatihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptx
Latihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptx
rdsnfgzhgj11 visualizações
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx por AdityaGustiRamadhan
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptxADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx
AdityaGustiRamadhan12 visualizações
PPT_UP2_BKMA_Modul Online.pptx por sitikulsum85
PPT_UP2_BKMA_Modul Online.pptxPPT_UP2_BKMA_Modul Online.pptx
PPT_UP2_BKMA_Modul Online.pptx
sitikulsum857 visualizações
TUGAS PPT 6_NATALIA APRICA ANWAR_E1G022075.pptx por NataliaApricaAnwar
TUGAS PPT 6_NATALIA APRICA ANWAR_E1G022075.pptxTUGAS PPT 6_NATALIA APRICA ANWAR_E1G022075.pptx
TUGAS PPT 6_NATALIA APRICA ANWAR_E1G022075.pptx
NataliaApricaAnwar45 visualizações
LEMBAGA JASA KEUANGAN.pptx por DelviaAndrini1
LEMBAGA JASA KEUANGAN.pptxLEMBAGA JASA KEUANGAN.pptx
LEMBAGA JASA KEUANGAN.pptx
DelviaAndrini145 visualizações
Kel.10-PBA.pdf por IBNUFAIZMUBAROK
Kel.10-PBA.pdfKel.10-PBA.pdf
Kel.10-PBA.pdf
IBNUFAIZMUBAROK8 visualizações
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ... por Kanaidi ken
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Kanaidi ken28 visualizações
RENCANA & Link2 MATERI Training _"SERVICE EXCELLENCE" _di Rumah Sakit. por Kanaidi ken
RENCANA & Link2 MATERI Training _"SERVICE EXCELLENCE" _di Rumah Sakit.RENCANA & Link2 MATERI Training _"SERVICE EXCELLENCE" _di Rumah Sakit.
RENCANA & Link2 MATERI Training _"SERVICE EXCELLENCE" _di Rumah Sakit.
Kanaidi ken53 visualizações
MEDIA INTERAKTIF.pptx por JUMADAPUTRA
MEDIA INTERAKTIF.pptxMEDIA INTERAKTIF.pptx
MEDIA INTERAKTIF.pptx
JUMADAPUTRA7 visualizações
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf por Irawan Setyabudi
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfEdukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Irawan Setyabudi43 visualizações
1. Sang Surya por agreenlife5
1. Sang Surya1. Sang Surya
1. Sang Surya
agreenlife58 visualizações
INOVASI DALAM KEWIRAUSAHAAN por TopanSeptiady
INOVASI DALAM KEWIRAUSAHAANINOVASI DALAM KEWIRAUSAHAAN
INOVASI DALAM KEWIRAUSAHAAN
TopanSeptiady7 visualizações

TUGAS PKN.pptxBARU.pptx

  • 1. KELOMPOK 2 TUGAS MATA KUALIAH PPKN -TRI MULYANA -YESSIE DESWINTA PUTRI -RANI NURAHMAWATI -DICKY ILHAM FIRMANSYAH -DIKI ANDRIANSAH
  • 2. AJARAN WAWASAN NASIONAL INDONESIA A. Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia PAHAM-PAHAM KEKUASAAN A.Machiavelli (abad XVII) Sebuah negara itu akan bertahan apabila menerapkan dalil dalil: 1.Dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara dihalalkan; 2.Untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba (devide et empera) adalah sah; 3.Dalam dunia politik, yang kuat pasti dapat bertahan dan menang. B.Napoleon Bonaparte (abad XVIII) Perang dimasa depan merupakan perang total, yaitu perang yang mengerahkan segala daya upaya dan kekuatan nasional. Napoleon berpendapat kekuatan politik harus didampingi dengan kekuatan logistik dan ekonomi, yang didukung oleh sosial budaya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa untuk membentuk kekuatan pertahanan keamanan dalam menduduki dan menjajah negara lain.
  • 3. B.GEOPOLITIK INDONESIA TEORl-TEORI GEOPOLITIK (ilmu bumi politik) Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala politik dari aspek geografi. Teori ini banyak dikemukakan oleh para sarjana seperti : a.Federich Ratzel 1.Pertumbuhan negara dapat dianalogikan (disamakan) dengan pertumbuhan organisme (mahluk hidup) yang memerlukan ruang hidup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup tetapi dapat juga menyusut dan mati. 2.Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang makin memungkinkan kelompok politik itu tumbuh (teori ruang). 3.Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul yang dapat bertahan hidup terus dan langgeng. 4.Semakin tinggi budaya bangsa semakin besar kebutuhan atau dukungan sumber daya alam. Apabila tidak terpenuhi maka bangsa tersebut akan mencari pemenuhan kebutuhan kekayaan alam diluar wilayahnya (ekspansi). Apabila ruang hidup negara (wilayah) sudah tidak mencukupi, maka dapat diperluas dengan mengubah batas negara baik secara damai maupun dengan kekerasan/perang. Ajaran Ratzel rnenimbulkan dua aliran : -menitik beratkan kekuatan darat -menitik beratkan kekuatan laut
  • 4. B.RUDOLF KJELLEN 1.Negara sebagai satuan biologi, suatu organisme hidup. Untuk mencapai tujuan negara, hanya dimungkinkan dengan jalan memperoleh ruang (wilayah) yang cukup luas agar memungkinkan pengembangan secara bebas kemampuan dan kekuatan rakyatnya. 2.Negara rnerupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang meliputi .bidang-bidang: geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sosial politik dan krato politik. 3.Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar, tetapi harus mampu swasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasional.
  • 5. C.KARL HAUSHOFER Pandangan Karl Haushofer ini berkembang di Jerman di bawah kekuasan Adolf Hitler, juga dikembangkan ke Jepang dalam ajaran Hako lchiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme. Pokok- pokok teori Haushofer int pada dasarnya menganut teori Kjelen, yaitu sebagai berikut : 1.Kekuasan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasan imperium maritim untuk menguasai pengawasan di laut 2.Negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan Asia Barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia Timur Raya. 3.Geopolitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal strategi perbatasan. Geopolitik adalah landasan bagi tindakan politik dalam perjuangan keiangsungan hidup untuk mendapatkan ruang hidup (wilayah).
  • 6. D.HALFORD MACKINDER (KONSEP WAWASAN BENUA) Teori ahli Geopolitik ini menganut "konsep kekuatan". la mencetuskan wawasan benua yaitu konsep kekuatan di darat. Ajarannya menyatakan; barang siapa dapat mengusai "daerah jantung", yaitu Eropa dan Asia, akan dapat menguasai "pulau dunia" yaitu Eropa, Asia, Afrika dan akhirnya dapat mengusai dunia.
  • 7. E.SIR WALTER RALEIGH DAN ALFERD THYER MAHAN (konsep wawasan bahari). Barang siapa menguasai lautan akan menguasai "perdagangan". Menguasai perdagangan berarti menguasai "kekayaan dunia" sehinga pada akhirnya menguasai dunia. f.W.Mitchel, A.Seversky, Giulio Douhet, J.F.C.Fuller (konsep wawasan dirgantara) Kekuatan di udara justru yang paling menentukan. Kekuatan di udara mempunyai daya tangkis terhadap ancaman dan dapat melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran di kandang lawan itu sendiri agar tidak mampu lagi bergerak menyerang.
  • 8. C.NASIONALISME DAN WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA. Sejarah mencatat bahwa setidaknya ada empat hal yang dapat menjadi perekat bangsa, yaitu pertama, jaringan perdagangan di masa lampau. Kedua, penggunaan bahasa yang sejak 1928 kita sebut sebagai bahasa Indonesia. Ketiga, imperium HindiaBelanda sesudah pax-neerlandica, dan keempat, pengalaman bersama hidup sebagai bangsa Indonesia sejak 1945. Proses pembentukan bangsa Indonesia diawali oleh keinginan untuk lepas dari penjajahan dan ingin memiliki kehidupan yang lebih baik bebas dari penindasan dan bebas untuk melakukan apa yang diinginkan sebagai sebuah bangsa yang dibalut dalam rasa Nasionalisme. kemudian Kerangka cita-cita Nasional (bangsa) tersebut terangkum apik dalam pembukaan UUD 1945, dengan Negara republik Indonesia sebagai pengemban amanah dari kedaulatan rakyat Indonesia. Pertumbuhan wawasan kebangsaan Indonesia bersifat unik dan tidak dapat disamakan dengan pertumbuhan nasionalisme bangsa lain. Walaupun rasa “persatuan” keIndonesiaan telah bertunas lama dalam sejarah bangsa Indonesia, namun semangat kebangsaan atau nasionalisme ke- Indonesiaan dalam arti yang sesungguhnya, secara formal baru lahir pada permulaan abad ke-20. Semangat kebangsaan tersebut lahir sebagai reaksi perlawanan terhadap kolonialisme yang telah berlangsung berabad-abad lamanya. Karena itu, nasionalisme Indonesia kontemporer terutama berakar pada keadaan bangsa Indonesia pada abad keduapuluh, namun beberapa dari akar-akarnya berasal dari lapisan sejarah yang jauh lebih tua (Kahin, 1970).
  • 9. D. GLOBALISASI DAN TANTANGANNYA Pada hakikatnya, globalisasi merupakan proses hubungan antarbangsa yang sudah terjadi sejak berabad lalu. Proses ini berkembang dari waktu ke waktu sejalan dengan perkembangan ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya. Perkembangan serta kemajuan ilmu pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi, telah mendorong hubungan sosial dan saling ketergantungan antarbangsa, antarnegara dan antar manusia semakin besar. Globalisasi yang didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, telah merubah pola hubungan antar bangsa dalam berbagai aspek dan menjadikan globalisasi sebagai fenomena yang bersifat multidimensi. Negara seolah tanpa batas (borderless), saling tergantung (interdependency) dan saling terhubung (interconected) antara satu negara dengan negara lainnya. Sementara itu, dominasi negara-negara maju terhadap negara- negara berkembang semakin menguat melalui konsep pasar bebas dalam lingkup global maupun regional. Di tengah kuatnya arus globalisasi yang ditandai dengan persaingan global, saat ini tidak ada satupun negara di dunia yang mampu berdiri sendiri. Saling ketergantungan dan saling keterhubungan merupakan hal yang sulit untuk dihindari. Era reformasi yang diawali krisis moneter tahun 1998, merupakan bukti kuatnya pengaruh globalisasi terhadap dinamika kehidupan nasional. Sejak era reformasi digulirkan tahun 1998, dari perspektif kehidupan demokrasi, kehidupan politik nasional mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Kebebasan dan keterbukaan dalam menyampaikan pendapat, menjadi ciri kehidupan masyarakat sehari – hari.
  • 10. E.PERTAHANAN NEGARA DAN BELA NEGARA Bagi bangsa Indonesia, perang merupakan jalan terakhir yang terpaksa harus ditempuh untuk mempertahankan ideologi negara, kemerdekaan dan kedaulatan NKRI. Doktrin dan Sistem Pertahanan Negara Indonesia tersebut secara tersirat mencerminkan pandangan bangsa Indonesia tentang konsep perang dan damai, yakni “Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan”. Oleh karenanya, bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran tentang kekuasaan dan adu kekuatan, karena hal tersebut mengandung benih-benih persengketaan, permusuhan dan ekspansionisme. Indonesia mengembangkan dan menyelenggarakan sistem pertahanan negaranya dalam nuansa keterbukaan, yang merupakan perwujudan prinsip cinta damai dan ingin hidup berdampingan secara harmonis dengan negara-negara lain. Sikap dan cara pandang bangsa Indonesia tersebut merefleksikan pandangan Geopolitik dan Geostrategi bangsa Indonesia yang secara jelas dituangkan dalam Buku Putih Pertahanan Indonesia tahun 2008. Sistem Pertahanan Semesta. Sebagai penjabaran konstitusi pada aspek pertahanan, bangsa Indonesia telah menyusun Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara yang menetapkan bahwa Sistem Pertahanan Negara Indonesia adalah sistem pertahanan bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya. Hal ini merupakan upaya untuk menyinergikan kinerja komponen Militer dan Nir Militer dalam rangka menjaga, melindungi dan memelihara kepentingan nasional Indonesia.
  • 11. C.DASAR PEMIKIRAN WAWASAN NASIONAL INDONESIA Bangsa Indonesia dalam menentukan wawasan nasional mengembangkan dari kondisi nyata. Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan dari bangsa Indonesia yang terdlri dari latar belakang sosial budaya dan kesejarahaan Indonesia. Untuk itu pembahasan latar belakang filosofi sebagai dasar pemikiran dan pembinaan nasional Indonesia ditinjau dari: a.Pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila. Wawasan Nasional merupakan pancaran dari Pancasila oleh karena itu menghendaki terciptanya persatuan dan kesatuan dengan tidak menghilangkan ciri, sifat dan karakter dari kebhinekaan unsur-unsur pcrnbentuk bangsa (suku bangsa,etnis dan golongan).
  • 12. b.Pemikiran berdasarakan aspek kewilayahan c.Pemikiran berdasarkan Sosial Budaya Dalam kehidupan bernegara, geografi merupakan suatu fenomena yang mutlak diperhatikan dan diperhitungkan baik fungsi maupun pengaruhnya terhadap sikap dan tata laku Negara yang bersangkutan. Budaya/kebudayaan secara etimologis adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan budi manusia. Kebudayaan diungkapkan sebagai cita, rasa dan karsa (budi, perasaan dan kehendak). Sosial budaya adalah faktor dinamik masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah laku lahir batin yang memungkinkan hubungan sosial diantara anggota-anggotanya.
  • 13. KESIMPULAN Bangsa Indonesia Memandang wawasan Nusantara sebagai Visi dan perwujudan Kebinekaan(Keragaman ) Yang ada di Indonesia. Hal itu karena dasar pemikiran wawasan nusantara ,terdiri atas dasar filsafat,Kewilayahan , sosial budaya , dan kesejahteraan.