1. Disusun Oleh Kelompok 5 :
Hongki koprianto
Andy Purwohadi S.
Suci Nuryanti
Nur Komariah
Tri Ambarwati
Macam-macam Maf’ul(maf’ul
lil ajlih, maf’ul fih, dan maf’ul
ma’ah)
2. A.Maf’ulMinAjlih
1.Pengertian Maf’ul Min Ajlih (Maful Li ajlih/Maful Lahu)
Secara bahasa maful min ajlih adalah objek yang menjadi faktor Pekerjaan.
Menurut ilmu nahwu :
( ََُوه َو
َ
ُمْسِالا
َُب ْوُصْنَمال
ِىذَّال
ََُركْذُي
اًناَيَب
َ
ِبَبَسِل
َ
ِع ْوُق ُو
َِلْعِفال )
Maf'ul min ajlih adalah isim yang dinashobkan yang disebutklan untuk menjelaskan sebab terjadinya suatu peristiwa.
“Maful yang mejelaskan tujuan atau alasan kenapa suatu perbuatan dilakukan.”
Contoh 1:
قام
زىد
اجالال
لمحمد (Zaid berdiri untuk menghormati Muhammad)
Kata َ
ًالَالْجِا kedudukannya sebagai maf'ul min ajlih karena ia merupakan isim yang dinashobkan yang mengandung ar
“Maful min ajlih harus menggunakan wazan mashdar”
Contoh 2:
زرتك
ابتغاءمعروفك (aku mengunjunigmu karena mengharap kebaikanmu)
Demikian juga kata َ
َءَاغِتْبِا berkedudukan sebagai maf'ul min ajlih, sebab ia merupakan isim yang dinashobkan yang me
“Maknanya berupa perasaan (perbuatan hati)tidak boleh dari kata yang maknanya perbuatan fisik.”
3. 2.Syarat Nashabnya Maf’ul Min Ajlih
a. Harus berupa masdar.
Sehingga jika tidak berupa masdar, maka
tidak diperbolehkan untuk membacanya
nashab, seperti (َِمَانَ ْ
ِْللََاهَعَض ََو َ
ض ْرَ ْ
َاْل َ)و.
b. Harus berupa masdar qalbi, artinya dari
perbuatan batin.
Sehingga jika tidak berupa masdar qalbi,
maka tidak boleh dibaca nashab.
seperti (َ
ِةَءاَِرقِْللَُتْئ ِ)ج.
c. Masdar qalbi itu harus sama dengan
amilnya dalam fa’il dan waktunya,
artinya zaman dan fa’ilnya fi’il dan masdar
harus sama, sehingga jika zaman dan
fa’ilnya berbeda, maka tidak diperbolehkan
dibaca nashab, seperti (َِمِْلعِْللَُت ْرَفاَس), karena
zamannya bepergian adalah madli
sedangkan zamannya ilmu adalah
mustaqbal,
Namun, jika syarat-syarat di atas tidak
terpenuhi, maka diwajibkan untuk membaca
jer masdar dengan huruf jer yang berfaidah
ta’lil, seperti lam, (َْنِ)م dan (ِيف).] Contohnya,
(َ
ِةَبَاِتكِْللَُتْئ ِ)ج, ( َنَُنَْحنٍَقَالِْماَْنَِمْمُكَدَالوَاَواُلُتْقَتََالَ َو
َ
ْمُهَّاِياَ ََوْمُكُقُز ْر ) dan
( َ
َعْطَاََِيهََالََاهْتَبَسَحٍَةَِّرهَِيفَ َارَّنَالٌةَأَرَِْامتَلَخَد
ََُِملُكَْأتََاهْتَكََرتََِيهََالَ ََوَاهْتَم
َْن
َِ
ض ْرَ ْ
َاْل ِ
َاششَخ).
4. B.Maf’ul Ma’ah
1.Pengertian Maful Maah
َوهواالسماءَالمنصوبَالذيَيذكرَلبيانَمنَفعل
معهَالفعل
Maf’ul ma’ah yaitu isim
manshub yang dinyatakan
untuk menjeleskan dzat yang
menyertai perbuatan
pelakunnya.
Dalam buku ilmu nahwu
Maf’ul ma’ah yaitu: َجرى
َغيرهَفعلَمعهَكانَمن
فسراواوبعدَاسمتعريفه
“Maf’ul ma’ah ialah isim yang
terletak sesudah wawu
ma’iyyah yang menjelaskan
dzat (orang) yang melakukan
sama-sama melakukan
pekerjaan’’.
5. Contoh1:
والجيس جاءاالمير (Pemimpinbesertabalatentarannyatelahdatang.)
Lafadzوالجيش adalahmaf’ulma’ah,sebabisimyangmenyertaikedatanganpemimpin.
Contoh2:
والخشبة الماء واستوي (Airitutelahmeratabesertakayu.)
Lafadz والخشبة adalahmaf’ulma’ahyangmenyertaikemertaanair.
Katanazhim:
فسرا واو بعد اسم
*
جريتعرفه غيره فعل معه كان من
Definisimaf’ulma’ahialahisimyangterletaksesudahwawuma’iyyahyangmenjelaskandzat(orang)yang
sama-samamelakukansuatuperbuatan.
اصطحب به الذي بالفعل فنصبه
*
الماءوالخشب كاستوي فعل اوشبه
Nashab-nashabmaf’ulma’ahdenganfi’ilyangmenyertainnyaatauyangserupadenganfi’il
sepertiوالخشبَاستويَالماء(airitutelahmeratabesertakayu).
Syarat-syarat Maf’ul Ma’ah
AS-Sayyid Ahmad al-hasyimiy yang mengatakan bahwa disyaratkan
nashab sebagai isim yang al-maf’ul ma’ah :
انا السميكون الوقعا بعد واو ليصحفضلة انعقاد الجملة بعده
وفه حر و الفعل معنى فيه اسم او فعل فيها جملة قبله ما يكون ان
المعنى في نصا تسبقه التى او الو تكون ان
Menurut pendapat di atas bahwa tidak terjadi al-maf’ul ma’ah, kecuali
terdapat padanya 3 (tiga) persyaratan yaitu :
isim Adanya yang manshub sebagai fadhlatan;
Adanya jumlah yang terdapat sebelumnya, fi’il atau isim yang semakna
dengan huruf-huruf hijaiyyah fi’il tersebut;
Adanya al-wawu yang mendahului isim tersebut jelas nasnya sebagai
wawu al-ma’iyyah.
02
6. C.Maf’ul Fih
1.Pengertian Maf’ul Fih
pengertian maf’ul fih adalah sebagai berikut: االمفعول
فيه
ويسمى
ظرفا
هواسم
ينصب
على
تقدير ""في يذكر
لييان
زمان
الفعل
او
مكانه
"al-ma’ul fih disebut juga dengan dzaraf adalah yakni isim yang dibaca nashab dengan mentakdirkan
kata “ “في (di/dalam) yang disebutkan untuk menjelaskan waktu dan tempat terjadinya suatu perbuatan “
“فعل contoh : سرت
يوما
أو
شهر
أو
سنة
أو
ليال "
Pengertian senada dikemukakan oleh Ali Ridha’ yang mengatakan bahwa al-maf’ul fih adalah adalah
bagian dari al-manshubat dan dinamakan juga dzaraf yaitu isim zaman atau isim makan yang
mengandung arti ‘ ‘في (di/dalam), disebutkan untuk menerangkan waktu atau tempat kejadian (fi’il),
contoh:
جلست
أمامك :Saya duduk di depanmu
سرت
فرسخا :Saya telah berjalan (dalam) satu fasakh
جلست
مجلسك :Saya duduk di majelismu
Dalam contoh-contoh tersebut diperkirakan mengandung makna “fii” ()في di dalamnya, sehingga pada
contoh tersebut, seolah-olah berbunyi : ( جلست
في
أمامك , جلست
في
مجلسك ).
Jika isim diperkirakn tidak mengandung makna ‘fii’ ()في, maka tidak termasuk dalam kategori dzaraf.
Akan tetapi isim yang tidak mengandung makna “fii” disamakan dengan isim-isim yang lain sesuai
dengan tuntutan amilnya yang terletak sebelumnya.
Dalam hal ini, dapat berkedudukan sebagai mubtada’ dan khabar, contoh: يومنا
يوم
سعيد (hari kita adalah
hari bahagia) atau berkedudukan sebagai fa’il, contoh : جاء
يوم
الجمعة (telah tiba hari jum’at). Atau bisa
juga sebagai maf’ul bih, contoh : التضيع
ايام
شبابك (janganlah anda menyia-nyiakan hari-hari muda). Jadi
jelaslah bahwa , maf’ul fih yang lazim disebut zharaf pada prinsipnya adalah menerangkan tentang
waktu dan tempat terjadinya suatu perbuatan (fi’il).
7. Kesimpulan
Pengertian Maf’ul Min Ajlih (Maful Li ajlih/Maful Lahu)
Secara bahasa maful min ajlih adalah objek yang menjadi faktor
Pekerjaan.
Menurut ilmu nahwu :
( َْوُق َُوِبَبَسِلَاًناَيَبََُركْذُيَِىذَّلَاُب ْوُصْنَمَالُمْسِالَا َُوه َو
َِلْعِفَالِع )
Maf'ul min ajlih adalah isim yang dinashobkan yang disebutklan
untuk menjelaskan sebab terjadinya suatu peristiwa.
ContohMaf’ul Li Ajlih
(قامَزىدَاجالالَلمحمدZaid berdiri untuk menghormati Muhammad)
Pengertian Maful Ma’ah
من لبيان يذكر الذي المنصوب وهواالسماء
الفعل معه فعل
Maf’ul ma’ah yaitu isim manshub yang dinyatakan untuk
menjeleskan dzat yang menyertai perbuatan pelakunnya
ContohMaf’ul Ma’ah
والجيس (جاءاالميرPemimpin beserta bala tentarannya telah datang.)
pengertian maf’ul fih adalah sebagai berikut: االمفعول
فيه
ويسمى
ظرفا
هواسم
ينصب
على
تقدير ""في يذكر
لييان
زمان
الفعل
او
مكانه "al-ma’ul fih disebut
juga dengan dzaraf adalah yakni isim yang dibaca nashab dengan
mentakdirkan kata “ “في (di/dalam) yang disebutkan untuk
menjelaskan waktu dan tempat terjadinya suatu perbuatan “ “فعل
contoh : سرت
يوما
أو
شهر
أو
سنة
أو
ليال " Saya berjalan sehari, sebulan,
setahun, atau semalam.”
Syukron
03